TAHUN AYIN ALEPH

advertisement
BAHAN SHARING – OKTOBER 2010
TAHUN AYIN ALEPH
COOL UMUM
Minggu I
Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya,
maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. (Matius 6:33)
PENDAHULUAN
5 Menit
Pada tanggal 8 September 2010, kalender orang Yahudi berubah dari tahun 5770 menjadi
tahun 5771. Tahun 5770 disebut tahun Ayin dan tahun 5771 disebut tahun Ayin Aleph. Gembala
Pembina kita, Pdt Dr Ir Niko Njotorahardjo, mengajarkan kita untuk terus mencari tuntunan
Tuhan di hari-hari akhir ini, salah satunya dengan mengerti arti rohani dari pengertian tahun
tersebut. Pengertian dari tahun Ayin Aleph adalah Aleph berarti 1 atau utama, sehingga
pengertian rohaninya adalah tahun ini adalah tahun di mana kita hidup mengutamakan Tuhan
Yesus lebih dari segalanya. Matius 6:33 mengajar kita untuk mencari lebih dahulu Kerajaan
Allah dan kebenaran-Nya, maka semuanya akan ditambahkan kepada kita. Bagaimana
kehidupan rohani kita hari-hari ini? Apakah kita sudah hidup mengutamakan Tuhan Yesus di
atas segala-galanya? Sharingkan.
ISI DAN SHARING
30 Menit
Marilah kita mengevaluasinya dengan:
1. Buah pertobatan (Efesus 5:1-11)
Apakah kita masih melakukan dosa-dosa lama kita dan belum sungguh-sungguh
meninggalkannya? Kalau kita hidup mengutamakan Tuhan Yesus, maka kita tidak akan
sanggup melakukan hal-hal yang tidak berkenan di hadapan-Nya.
2. Buah Roh (Galatia 5:22-23)
Tuhan menginginkan kita menjadi serupa dengan karakter Yesus yang ada pada buah Roh
in. Bagaimana dengan buah Roh dalam hidup kita? Apakah kita malas mengubah kelakuan
lama kita, misalnya dari cepat marah menjadi sabar? Kala kita hidup mengutamakan Yesus,
maka kita mau dan rela untuk berubah supaya hidup kita menyenangkan Tuhan.
3. Doa, pujian, dan penyembahan
Kita ada di gereja dengan visi pemulihan Pondok Daud yang berbicara tentang doa, pujian,
dan penyembahan. Bagaimana kehidupan doa, pujian, dan penyembahan kita? Apakah
masih terbatas waktu di gereja saja atau sudah menjadi gaya hidup kita sehari-hari? Tuhan
Yesus adalah Allah kita yang layak untuk disembah setiap waktu dalam hidup kita (Mazmur
104:33). Jika kita hidup mengutamakan Tuhan, biarlah kita senantiasa memuji-muji Dia
karena Dia adalah Allah yang layak dipuji dan disembah (Mazmur 145:1-3).
4. Melakukan Firman Tuhan (Mazmur 119:57, 97)
Firman Tuhan berisi tentang janji dan perintah-perintah-Nya. Bagaimana kita merespon
firman-Nya? Apakah kita cepat untuk melakukan perintah-Nya seperti kita juga cepat
menerima janji berkat-Nya? Atau kita lambat melakukan perintah-Nya tetapi cepat jika
menerima janji berkat-Nya? Kalau kita mengutamakan Tuhan maka kita harus melakukan
kedua hal dalam firman Tuhan yaitu perintah dan janji-Nya dengan sikap atau respons
antusias (Mazmur 119:60).
KESIMPULAN DAN SALING MENDOAKAN
Mengutamakan Yesus itu harus menjadi gaya hidup kita sebagai orang percaya.
KESATUAN HATI - TUMBUH BERSAMA - MEMENANGKAN JIWA
Danau Bogor Raya
BAHAN SHARING – OKTOBER 2010
GARAM DUNIA
COOL UMUM
Minggu II
"Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan?
Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang. (Matius 5:13)
PENDAHULUAN
5 Menit
Apa yang dimaksud Yesus saat memberi tahu para pengikut-Nya bahwa mereka adalah “garam
dunia”?
Pada zaman dulu, kegunaan garam salah satunya adalah untuk mengawetkan makanan. Tanpa
garam, daging dan ikan cepat membusuk. Dengan cara yang sama, orang Kristen yang menjunjung
tinggi standar moral Allah juga dapat memperlambat proses pembusukan yang terjadi di
masyarakat.
Garam juga berfungsi sebagai pupuk. Sampai pertengahan 1990-an, petani Inggris biasa
menaburkan garam di sawah untuk meningkatkan hasil panen. Garam membantu tanaman
bertumbuh. Orang Kristen juga dapat mempercepat pertumbuhan hal-hal yang baik di mana pun
mereka berada.
Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda juga adalah orang Kristen yang mau menjadi garam
dunia? Sharingkan. Orang percaya yang menjadi garam dunia akan membuat setiap orang rindu
akan Yesus sang air kehidupan.
ISI DAN SHARING
30 Menit
Bagaimana agar kita menjadi garam bagi dunia ini?
1. Menjadi teladan yang saleh di dunia ini (Filipi 3:17)
Keteladanan sangat dibutuhkan di tengah-tengah dunia yang mengalami krisis
keteladanan saat ini. Banyak orang percaya yang hidupnya tidak mencerminkan bahwa
mereka adalah pengikut Kristus. Contoh sederhana, ketika orang lain tidak jujur, kita pun
ikut-ikutan tidak jujur, berbohong, dan lain-lain. Seharusnya di tengah-tengah dunia yang
semakin jahat ini, kita sebagai orang percaya membuat satu perbedaan dengan tidak
meniru apa yang dilakukan oleh orang yang tidak percaya. Ketika perbedaan itu muncul,
maka tidak akan sulit bagi kita untuk menjadi garam di tengah orang-orang yang tidak
percaya. Sudahkah Anda menjadi teladan bagi lingkungan, baik di rumah, bagi tetangga,
dan di tempat kerja? Jika belum, apa yang menjadi kendalanya? Sharingkan.
2. Berani bersaksi (Wahyu 12:11)
Kesaksian adalah salah satu bagian terpenting di dalam hidup kekristenan kita. Orang
Kristen yang tidak pernah bersaksi sama dengan orang Kristen yang tidak pernah
mengalami kebaikan Tuhan, serta tidak pernah bersyukur atas apa yang Tuhan sudah
berikan dan tidak pernah mengalami perubahan di dalam hidupnya. Mengapa kita sulit
sekali untuk bersaksi? Karena kita takut dianggap orang yang sok rohani.
Hidup kita tidak ditentukan oleh penilaian orang lain, tetapi apa kata Tuhan tentang hidup
kita. Untuk menjadi garam di tengah dunia ini, mulailah dengan berani untuk bersaksi di
tengah orang tidak percaya agar mereka dapat melihat perbedaan antara orang percaya
dan tidak percaya.
DISKUSI DAN SALING MENDOAKAN
Marilah kita menjadi garam bagi dunia ini dengan perkataan dan perbuatan yang selaras
dengan kebenaran firman Tuhan, sehingga setiap orang yang tidak percaya dapat
melihatnya dan mereka memuliakan nama Tuhan Yesus. Amin.
KESATUAN HATI - TUMBUH BERSAMA - MEMENANGKAN JIWA
Danau Bogor Raya
BAHAN SHARING – OKTOBER 2010
PEDULI KASIH
COOL UMUM
Minggu III
Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di hadapan Allah, Bapa kita, ialah mengunjungi
yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka, dan menjaga supaya dirinya sendiri
tidak dicemarkan oleh dunia. (Yakobus 1:27)
PENDAHULUAN
5 Menit
Pada tahun 2009 yang lalu salah satu stasiun TV swasta menayangkan salah satu program
yang cukup luar biasa menggugah hati pemirsanya, yaitu program peduli kasih, di mana
program ini menayangkan tentang kepedulian terhadap sesama, khususnya bagi mereka yang
kurang mampu. Meskipun acara ini dikemas secara sekuler, namun sarat dengan muatan
Alkitabiahnya, karena kepedulian adalah salah satu bentuk kasih yang Tuhan Yesus ajarkan
kepada setiap orang percaya. Apakah hari-hari ini kita masih peduli terhadap sesama ketika
mereka membutuhkan pertolongan kita? Apakah kita langsung turun tangan membantunya atau
hanya diam dan berkata, “Kasihan orang itu,” tanpa melakukan tindakan apa-apa ketika orang
lain membutuhkan pertolongan kita? Sharingkan.
Kasih bukan hanya sekedar kata-kata, namun dibutuhkan tindakan nyata yaitu dengan
mempraktekkannya (Amsal 3:27-28).
ISI DAN SHARING
30 Menit
Ada beberapa ciri orang yang memiliki kepedulian terhadap sesama?
1. Rela berkorban
Kepedulian tidak pernah bisa dilepaskan dari kata pengorbanan atau rela berkorban.
Seseorang tidak bisa dikatakan peduli jika tidak mau berkorban, karena kepedulian hanya
bisa dilakukan ketika kita berani untuk melangkahkan kaki dengan mengorbankan tenaga,
waktu, pikiran, dan juga materi untuk menolong sesama dengan keluar dari zona
kenyamanan yang selama ini kita rasakan. Inilah salah satu wujud kepedulian kasih kepada
sesama, ketika kita rela berkorban dan melepaskan hak untuk menolong sesama yang dalam
kesusahan. Apakah Anda pernah berkorban bagi orang lain? Apa yang Anda rasakan ketika
Anda melakukannya? Sharingkan.
2. Mau melayani
Melayani adalah salah satu perintah yang Tuhan Yesus ajarkan kepada setiap orang percaya
(Markus 10:45), namun akhir-akhir ini banyak orang yang enggan bahkan cenderung untuk
tidak mau melayani. Sebenarnya, ketika kita melayani, secara tidak langsung kita diajarkan
untuk peduli terhadap sesama, belajar untuk mengasihi, karena dari sini kita dituntut untuk
memberikan sesuatu dengan cara memperhatikan kebutuhan orang lain. Apakah Anda sudah
melayani hari-hari ini? Sharingkan.
3. Tidak egois (tidak mementingkan diri sendiri)
Orang yang memiliki kepedulian adalah orang yang tidak egois (tidak mementingkan diri
sendiri), dan yang tidak memusatkan perhatian pada dirinya sendiri, dan lebih cenderung
mengutamakan orang lain daripada kepentingan dirinya sendiri. Apakah Anda termasuk
orang yang egois atau tidak? Lebih mengutamakan orang lain atau mengutamakan diri
sendiri? Sharingkan dengan terbuka berdua-dua.
KESIMPULAN DAN SALING MENDOAKAN
Firman Tuhan dalam Yakobus 1:27 berkata, ibadah yang sejati ialah ketika kita peduli dan
menolong mereka yang sedang mengalami kesusahan. Mulailah belajar untuk mempraktekkan
kasih dengan cara melayani, berkorban, dan mulai untuk tidak mementingkan diri sendiri.
KESATUAN HATI - TUMBUH BERSAMA - MEMENANGKAN JIWA
Danau Bogor Raya
BAHAN SHARING – OKTOBER 2010
PERHATIKAN SEKELILINGMU
COOL UMUM
Minggu IV
Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada
Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar
tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang
memberitakan-Nya? (Roma 10:14-15)
PENDAHULUAN
5 Menit
Dari materi sharing kita kali ini dengan jelas tersirat suatu seruan/perintah agar kita
menyampaikan “kabar baik” Tuhan Yesus (Roma 10:14-15) dan lebih peduli terhadap:
• Lingkungan internal, yakni dalam lingkup keluarga serta segenap famili.
• Lingkungan eksternal, yakni di luar lingkungan keluarga serta situasi dan kondisi di
mana Tuhan tempatkan kita untuk memuliakan nama-Nya.
Semakin meningkatnya provokasi dan intimidasi antar umat beragama di masyarakat
kita hari-hari ini bahkan kadang kala masih ada di antara kita sebagai anak-anak Tuhan,
oleh sebab itu kita mesti semakin waspada dan mengantisipasi keberadaan kita sebagai
anak-anak Tuhan untuk tetap menjadi teladan, inspirator bagi orang lain, yang membawa
perubahan ke arah kebenaran dan kemuliaan Tuhan Yesus.
ISI DAN SHARING
30 Menit
Sikap hati dan tindakan kita untuk tetap menjadi teladan/inspirator bagi sekeliling
kita:
1. Mengasihi (1 Yohanes 2:10; 1 Yohanes 3:18; 1 Korintus 13:4-7)
Tidak ada penyesatan bila kita saling mengasihi seperti Yesus Kristus mengasihi kita.
2. Memohon petunjuk Tuhan sebelum bertindak (Kejadian 13:10-17)
Menuruti kehendak Tuhan menghasilkan berkat, menuruti kehendak diri sendiri
menghasilkan kecewa, ketakutan, kekhawatiran, bahkan bisa menjadi kutuk/maut.
3. Siap dalam peperangan rohani (Hakim-Hakim 7:4-7)
Mengutamakan kepentingan diri sendiri membuat kita lengah terhadap serangan roh/
kuasa kegelapan.
KESIMPULAN DAN SALING MENDOAKAN
Bila tiga hal tersebut di atas senantiasa kita lakukan, maka kehidupan kita akan
membawa berkat bagi orang lain. Dari ketiga hal tersebut, yang mana bagi Anda untuk
terus ditingkatkan? Diskusikan.
SELAMAT MELAYANI
KESATUAN HATI - TUMBUH BERSAMA - MEMENANGKAN JIWA
Danau Bogor Raya
BAHAN SHARING – OKTOBER 2010
DIBERKATI UNTUK MEMBERKATI
COOL UMUM
Minggu V
Sebab orang-orang miskin tidak hentinya akan ada di dalam negeri itu; itulah sebabnya
aku memberi perintah kepadamu, demikian: Haruslah engkau membuka tangan lebarlebar bagi saudaramu, yang tertindas dan yang miskin di negerimu." (Ulangan 15:11)
PENDAHULUAN
5 Menit
Pernahkah kita bertanya apa tujuan Tuhan untuk memberkati kita? Banyak orang
berpendapat kita diberkati karena kita adalah ahli waris Kerajaan Sorga, kita diberkati
karena itu janji Tuhan, bahkan tidak sedikit orang berpendapat bahwa kita diberkati agar
semua orang melihat Allah yang kita sembah adalah Allah yang hidup. Itu tidak salah, tapi
pertanyaannya, apakah tujuannya? Kita percaya kita diberkati supaya kita bisa memberkati
yang lain. Ini bukan soal apa yang ada padamu, tetapi apa yang kamu lakukan dengan apa
yang ada padamu.
ISI DAN SHARING
30 Menit
Berkat yang sesungguhnya adalah ketika bisa memberkati orang lain. Keinginan untuk
diberkati adalah hal yang wajar. Tetapi keinginan memberkati orang lain, itulah hal yang luar
biasa.
Bagaimana supaya kita bisa memberkati orang lain yang ada di sekitar kita?
1. Jangan merasa memiliki (Matius 10:39)
Sadari bahwa segala yang ada pada kita bukanlah milik kita. Tuhan tidak pernah
merancang kita untuk memiliki segala sesuatu tapi pengelola atas segala sesuatu, dan
itu adalah sebuah kepercayaan yang diberikan Tuhan kepada kita untuk menjadi orang
yang dapat dipercayai. Ketika kita punya mental memiliki, kita akan sulit untuk memberi.
Sharingkan: Kalau ada orang yang membutuhkan uang 100 ribu dan kamu hanya punya
uang 100 ribu, apakah kamu mau memberikan uangmu untuknya?
2. Berani memberi (Lukas 6:38; Markus 14:7)
Memberkati artinya berani memberi dan Tuhan menyediakan sarana kepada kita untuk
memberi, bukan hanya di gereja saja tetapi di sekitar kita. Baca Markus 14:7, Tuhan
Yesus berkata, “…orang miskin selalu ada padamu…” Itu adalah salah satu sarananya.
Kalau kita memberi, biarlah itu lahir dari kasih kita kepada Tuhan, bukan karena yang lain.
Karena orang bisa memberi tanpa mengasihi Tuhan, tapi kalau orang mengasihi Tuhan,
pasti dia akan memberi. Dan orang-orang yang perlu kita pedulikan adalah orang miskin
yang ada di sekitar kita (Matius 25:35-41).
Sharingkan: Dalam 1 minggu ini, beranikah kita memberi pada orang membutuhkan di
sekitar kita (contoh: pengamen, tukang minta-minta, anak yatim-piatu, atau saudara
seiman yang membutuhkan)?
DISKUSI DAN SALING MENDOAKAN
Memberkati adalah suatu hal yang mulia. Memberkati memang hal yang sulit bagi orang
yang selalu mengandalkan perhitungan, tetapi merupakan hal yang mudah bagi kita yang
mengasihi Allah. Diberkati artinya kita bisa menikmati berkat itu dengan berbagi dengan
orang lain. Itulah memberkati seperti yang Yesus lakukan.
KESATUAN HATI - TUMBUH BERSAMA - MEMENANGKAN JIWA
Danau Bogor Raya
Download