57 multidisiplin misalnya psikolog, epidemiologi gizi

advertisement
57
multidisiplin misalnya psikolog, epidemiologi gizi, ahli pendidikan, dst
(Sharma, 2006a).
Mencermati hal yang demikian, pihak sekolah perlu menyikapi
secara bijaksana untuk menciptakan lingkungan yang kondusif untuk dapat
menerapkan kebiasaan minum yang baik. Karena permasalahan jajanan
pada anak tidak sederhana tetapi juga menyangkut mata pencaharian para
pedagang yang berjualan di sekolah. Oleh karena itu, perlu dirumuskan
suatu bentuk intervensi yang tidak hanya berfokus pada peningkatan
pengetahuan saja, tetapi juga berfokus pada perubahan perilaku. Intervensi
yang berorientasi pada perubahan perilaku bisa jadi memerlukan waktu
yang cukup lama.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Promosi gizi dengan pendidikan gizi dengan metode pembelajaran aktif
dan pembiasaan mampu meningkatkan pengetahuan anak terkait konsumsi
air.
2. Promosi gizi dengan pendidikan gizi dengan metode pembelajaran aktif
dan pembiasaan belum mampu meningkatkan sikap anak terkait konsumsi
air.
3. Promosi gizi dengan pendidikan gizi dengan metode pembelajaran aktif
dan pembiasaan belum mampu meningkatkan perilaku terkait konsumsi
air.
B. Saran
1. Pentingnya konsumsi air yang cukup hendaknya menjadi bagian dari
muatan lokal yang dipelajari oleh anak sekolah dasar.
2. Penyampaian materi oleh guru kelas dimungkinkan dapat diterima siswa
dengan lebih baik.
3. Perlu waktu yang lebih panjang untuk melakukan intervensi yang
bertujuan untuk mengubah sikap dan perilaku.
58
Download