LAPORAN KEUANGAN KPU PROVINSI NTB Laporan Keuangan disusun untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan selama satu periode pelaporan. Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016, menteri/pimpinan lembaga sebagai pengguna anggaran/barang mempunyai tugas antara lain menyusun dan menyampaikan laporan keuangan kementerian negara/lembaga yang dipimpinnya. KPU Provinsi NTB sebagai salah satu entitas pelaporan dibawah Komisi Pemilihan Umum, berkewajiban menyelenggarakan akuntansi dan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan APBN/APBD dengan menyusun Laporan Keuangan secara periodik. Laporan Keuangan yang disusun KPU Provinsi NTB mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Laporan Keuangan tersebut disusun dan disajikan dengan basis akrual sehingga akan mampu menyajikan informasi keuangan yang transparan, akurat dan akuntabel. Laporan Keuangan tersebut disusun melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI). SAI memproses data menggunakan sistem aplikasi yang terintegrasi, dari aplikasi SAIBA (Sistem Akuntansi Informasi Berbasis Akrual) dan aplikasi SIMAKBMN (Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Keuangan Barang Milik Negara). Aplikasi SAIBA menghasilkan Laporan Keuangan terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Neraca, Laporan Operasional (LO), dan Laporan Perubahan Ekuitas (LPE). Sementara Aplikasi SIMAKBMN menghasilkan Laporan Barang berupa Informasi Persediaan, Aset Tetap, dan Aset Lainnya untuk penyusunan Neraca dan Laporan BMN. Sementara Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) disusun secara manual sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 177/PMK.05/2015 tentang Pedoman Penyusunan dan Penyampaian Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga. Laporan keuangan disampaikan secara berjenjang, mulai dari KPU Kabupaten/Kota kepada KPU Provinsi. KPU Provinsi selaku koordinator wilayah menyampaikan kepada KPU RI selaku unit Eselon 1, selanjutnya KPU RI akan menyampaikan Laporan Keuangan sampai tingkat menteri keuangan. Laporan Keuangan tersebut disampaikan setiap bulan, triwulan, semester dan tahunan. Untuk meyakinkan data dalam penyusunan Laporan Keuangan, dilakukan rekonsiliasi atau pencocokan data transaksi keuangan baik secara internal maupun eksternal. Rekonsiliasi internal dilakukan antara Aplikasi SAIBA dan Aplikasi SIMAKBMN, agar terjadi check and balance sebagai bagian dari penyelenggaraan pengendalian internal. Rekonsiliasi eksternal dilanjutkan dengan KPPN (Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara) dan KPKNL (Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang) yang dilakukan setiap bulan, sampai dengan rekonsiliasi pada tingkat DJPB (Direktorat Jenderal Perbendaharaan) dan DJKN (Direktorat Jenderal Kekayaan Negara) yang dilakukan setiap triwulan dan semesteran Pelaksanaan rekonsiliasi Laporan Keuangan dan Laporan Barang dilaksanakan secara online melalui Aplikasi e-Rekon dan Aplikasi SIMAN. Laporan Keuangan yang disajikan diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna kepada para pengguna laporan khususnya sebagai sarana untuk meningkatkan akuntabilitas/pertanggungjawaban dan transparansi pengelolaan keuangan negara pada KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota. Disamping itu, laporan keuangan ini juga dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada satuan kerja dalam pengambilan keputusan dalam usaha untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). Dalam rangka peningkatan kualitas Laporan Keuangan, KPU Provinsi NTB juga melakukan kerjasama dengan BPKP Perwakilan Provinsi NTB untuk melakukan Reviu Laporan Keuangan, baik pada tingkat satuan kerja (UAKPA/B) maupun pada tingkat wilayah (UAPPA/B-W) dengan penekanan pada proses implementasi SAIBA dan SIMAKBMN. Reviu Laporan Keuangan dilakukan atas proses akuntansi, sehingga terjadi harmonisasi data keuangan dan barang milik negara melalui rekonsiliasi data antara SIMAK BMN dengan SAIBA. Reviu dimaksudkan untuk kendala yang dijumpai dari keseluruhan mengidentifikasi permasalahan dan proses, sekaligus memberikan saran langkah – langkah perbaikan yang perlu dilakukan dalam penyusunan Laporan Keuangan. Komisi Pemilihan Umum Provinsi Nusa Tenggara Barat Sekretaris Mars Ansori Wijaya, S.IP.MM NIP. 19690527 199503 1 003