PT Argha Karya Prima Industry, Tbk dan Entitas Anak/and Subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian beserta laporan auditor independen tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010/ Consolidated financial statements with independent auditors’ report as of December 31, 2011 and 2010, and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the years ended December 31, 2011 and 2010 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT AS OF DECEMBER 31, 2011 AND 2010, AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009 AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010, DAN 1 JANUARI 2010 / 31 DESEMBER 2009 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 Table of Contents Daftar Isi Halaman/ Page Laporan Auditor Independen Independent Auditors’ Report Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian.................... 1-2 .…...Consolidated Statements of Financial Position Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian........ 3-4 Consolidated Statements of Comprehensive ……………………………………………… Income Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian................ 5 Consolidated Statements of Changes in ………………………………………………. Equity Laporan Arus Kas Konsolidasian................................ 6-7 …………… Consolidated Statements of Cash Flows Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian......... 8 - 90 ….. Notes to the Consolidated Financial Statements ****************************** The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION December 31, 2011 and 2010, and January 1, 2010/ December 31, 2009 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2011 dan 2010, dan 1 Januari 2010/ 31 Desember 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes 1 Januari 2010/ 31 Desember 2009 31 Desember 2011/ 31 Desember 2010/ January 1, 2010/ December 31, 2011 December 31, 2010 December 31, 2009 ASET ASSETS ASET LANCAR Kas dan setara kas Dana yang dibatasi penggunaannya Investasi jangka pendek 2c,2v,4,33 2c,2v 5,15,18,33,36 2d,2v,6,33 2v,7, 15,18,33 Piutang usaha Pihak-pihak berelasi - setelah dikurangi cadangan penurunan nilai sebesar Rp244.468 pada tanggal 31 Desember 2011, Rp260.468 pada tanggal 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010/ 31 Desember 2009 2e,31a Pihak ketiga - setelah dikurangi cadangan penurunan nilai sebesar RpNihil pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan Rp1.435.724 pada tanggal 1 Januari 2010/ 31 Desember 2009 Piutang lain-lain - neto 2v,33 Persediaan - setelah dikurangi cadangan persediaan usang sebesar Rp201.416 pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan Rp77.027 pada tanggal 1 Januari 2010/ 31 Desember 2009 2f,8,15,18 Biaya dibayar dimuka 2g Uang muka 9 Pajak dan bea masuk dibayar di muka 2t,10a TOTAL ASET LANCAR ASET TIDAK LANCAR Investasi pada entitas asosiasi Uang muka Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan amortisasi sebesar Rp940.656.063 pada tanggal 31 Desember 2011, Rp895.738.063 pada tanggal 31 Desember 2010 dan Rp1.193.337.738 pada tanggal 1 Januari 2010/ 31 Desember 2009 Goodwill - neto Biaya ditangguhkan - neto Uang jaminan TOTAL ASET TIDAK LANCAR TOTAL ASET 2h,11 9 2i,2j,2k, 12,15,18 1d,2l,13 2m,14 2v,33 96.625.992 68.906.085 253.907.815 CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents 30.829.145 99.817 17.982.000 - 40.355.291 28.200.000 Restricted funds Short-term investments Trade receivables 51.039 159.466 255.465.830 356.550 165.770.749 128.405 214.737.251 1.477.597 13.770.166 61.443.102 215.518.516 1.047.397 13.135.151 19.173.943 Related party - net of allowance for impairment of Rp244,468 as of December 31, 2011, Rp260,468 as of December 31, 2010 and January 1, 2010/ 64.895 December 31, 2009 Third parties - net of allowance for impairment of RpNil as of December 31, 2011 and 2010, and Rp1,435,724 as of January 1, 2010/ 192.945.032 December 31, 2009 1.315.646 Other receivables - net Inventories - net of allowance for obsolescence of Rp201,416 as of December 31, 2011 and 2010, and Rp77,027 as of January 1, 2010/ 204.682.982 December 31, 2009 8.713.576 Prepaid expenses 51.305.451 Advance payments 183.104 Prepaid taxes and customs duties 674.856.489 501.821.712 781.673.792 TOTAL CURRENT ASSETS 98.748.938 4.126.805 95.067.521 - - NON-CURRENT ASSETS Investment in associated company Advance payments 748.562.284 32.931.681 12.882.636 11.585.475 Fixed assets - net of accumulated depreciation and amortization of Rp940,656,063 as of December 31, 2011, Rp895,738,063 as of December 31,2010 and Rp1,193,337,738 as of January 1, 2010/ December 31, 2009 Goodwill - net Deferred charges - net Guarantee deposits 743.001.109 3.016.190 698.017.148 2.992.001 848.893.042 796.076.670 805.962.076 TOTAL NON-CURRENT ASSETS 1.523.749.531 1.297.898.382 1.587.635.868 TOTAL ASSETS Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. The accompanying notes to consolidated financial statement form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole. 1 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (continued) December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/ December 31, 2009 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/ 31 Desember 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes 1 Januari 2010/ 31 Desember 2009 31 Desember 2011/ 31 Desember 2010/ January 1, 2010/ December 31, 2011 December 31, 2010 December 31, 2009 LIABILITIES AND EQUITY LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Pinjaman bank jangka pendek Utang usaha Pihak - pihak berelasi Pihak ketiga Utang lain-lain Utang pajak Biaya masih harus dibayar Bagian liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun Pinjaman jangka panjang Liabilitas jangka panjang lainnya 2v,15,33 2v,16,33 2e,31b 2v,33 2t,10b 2v,17,33 2v,18,33 TOTAL LIABILITAS JANGKA PENDEK 161.025.162 90.419.797 81.798.730 278.459 237.582.006 5.067.504 2.629.944 10.955.665 472.925 101.222.017 7.035.443 2.133.664 8.072.475 145.781 116.355.356 11.348.657 6.181.837 31.054.925 65.628.450 - 70.797.430 - 273.564.793 556.296 CURRENT LIABILITIES Short-term bank borrowings Trade payables Related parties Third parties Other payables Taxes payable Accrued expenses Current maturities of long-term debts Long-term borrowings Other long-term liabilities 483.167.190 280.153.751 521.006.375 TOTAL CURRENT LIABILITIES LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Pinjaman jangka panjang 2v,18,33 Liabilitas jangka panjang lainnya Kewajiban imbalan kerja 2n,19 Liabilitas pajak tangguhan - neto 2t,10d LONG-TERM LIABILITIES 236.737.548 18.868.884 44.811.343 271.497.698 17.959.494 39.336.218 114.311.525 741.728 16.696.102 103.720.562 Long-term debts - net of current maturities Long-term borrowings Other long-term liabilities Employee benefits liability Deferred tax liabilities - net TOTAL LIABILITAS JANGKA PANJANG 300.417.775 328.793.410 235.469.917 TOTAL LONG-TERM LIABILITIES TOTAL LIABILITAS 783.584.965 608.947.161 756.476.292 TOTAL LIABILITIES EKUITAS EQUITY EKUITAS YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK Modal saham Modal dasar - 2.000.000.000 saham dengan nilai nominal Rp500 (angka penuh) per saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 680.000.000 saham 21 Tambahan modal disetor - neto 2o,22 Modal saham diperoleh kembali 2p,21 Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan 2b,2h,23 Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya 29 Belum ditentukan penggunaannya Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali TOTAL EKUITAS TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 2b,20,38 EQUITY ATTRIBUTABLE TO OWNERS OF THE PARENT ENTITY Share capital Authorized capital - 2,000,000,000 shares at par value of Rp500 (full amount) per share Issued and fully paid 340.000.000 680,000,000 shares 303.829.224 Additional paid-in capital - net Treasury stock Exchange rate differences from 31.772.990 financial statement translation Retained earnings 2.500.000 Appropriated 97.486.506 Unappropriated 340.000.000 303.829.224 (79.566.944) 340.000.000 303.829.224 (79.566.944) 18.355.185 19.994.119 7.500.000 150.052.300 5.000.000 99.694.822 740.169.765 (5.199) 688.951.221 - 775.588.720 55.570.856 Equity attributable to: Owners of the parent entity Non-controlling interests 740.164.566 688.951.221 831.159.576 TOTAL EQUITY 1.523.749.531 1.297.898.382 1.587.635.868 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. The accompanying notes to consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole. 2 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2011 PENJUALAN NETO BEBAN POKOK PENJUALAN Catatan/ Notes 2010* 2e,2r, 24,31c 1.099.386.282 2e,2r,25 1.294.415.423 31e 891.081.736 1.505.559.487 LABA KOTOR 211.144.064 Beban umum dan administrasi Beban penjualan (60.317.997) (50.534.478) 208.304.546 2r,27 2r,26 Gain on disposal of fixed assets - net Foreign exchange losses - net Others income (expense) - net 971.392 (1.223.744) (814.652) LABA USAHA 98.285.669 95.259.996 LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 76.684.216 GROSS PROFIT General and administrative expense Selling expense 436.681 2i,2r,12 (3.003.263) 2r,2s 560.662 2r 9.063.769 2h,2r,11 1.631.765 2r (32.296.987) 2r, 15,18 COST OF GOODS SOLD (63.372.325) (48.605.221) Laba pelepasan aset tetap - neto Rugi selisih kurs - neto Pendapatan (beban) lain-lain - neto Bagian laba neto entitas asosiasi - setelah dikurangi dengan amortisasi goodwill Pendapatan bunga Beban bunga NET SALES 8.524.013 2.072.528 (16.041.501) 89.815.036 OPERATING PROFIT Equity in net earnings of an associated company - net of goodwill amortization Interest income Interest expense PROFIT BEFORE INCOME TAX MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Kini Tangguhan (17.815.867) (6.015.720) (29.917.915) 2.531.574 INCOME TAX BENEFIT (EXPENSE) Current Deferred Beban Pajak Penghasilan - Neto (23.831.587) (27.386.341) Income Tax Expense - Net 52.852.629 62.428.695 LABA TAHUN BERJALAN 2t,10 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. PROFIT FOR THE YEAR The accompanying notes to consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole. 3 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME (continued) Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes 2011 LABA TAHUN BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali 52.857.478 (4.849) Total 52.852.629 LABA PER SAHAM DASAR YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK (angka penuh) LABA TAHUN BERJALAN 86 2b 2q,28 52.852.629 PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAINSETELAH PAJAK Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan (1.639.284) PENDAPATAN KOMPREHENSIF NETO 51.213.345 PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAINSETELAH DIKURANGI PAJAK YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali (1.638.934) (350) Total (1.639.284) 2010* 62.233.042 195.653 PROFIT FOR THE YEAR ATTRIBUTABLE TO: Owners of the parent entity Non-controlling interests 62.428.695 Total 98 BASIC EARNINGS PER SHARE ATTRIBUTABLE TO OWNERS OF THE PARENT ENTITY (full amount) 62.428.695 PROFIT FOR THE YEAR OTHER COMPREHENSIVE INCOMENET OF TAX Difference in foreign currency 5.571.304 translation 67.999.999 23 NET COMPREHENSIVE INCOME OTHER COMPREHENSIVE INCOME NET OF TAX ATTRIBUTABLE TO: 4.813.704 Owners of the parent entity 757.600 Non-controlling interests 5.571.304 Total PENDAPATAN KOMPREHENSIF NETO YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali 51.218.544 (5.199) 67.046.746 953.253 NET COMPREHENSIVE INCOME ATTRIBUTABLE TO: Owners of the parent entity Non-controlling interests Total 51.213.345 67.999.999 Total * includes the operating results of Stenta Films (Malaysia) Sdn. Bhd. until April 11, 2010 (Note 11) * termasuk hasil operasi dari Stenta Films (Malaysia) Sdn. Bhd. sampai dengan tanggal 11 April 2010 (Catatan 11) Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. The accompanying notes to consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole. 4 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah) Catatan/ Notes Saldo per 1 Januari 2010 Perolehan kembali modal saham Penyesuaian karena perubahan penyertaan saham pada Stenta Films (Malaysia) Sdn. Bhd. (“STENTA”), Entitas Anak – neto Pendapatan komprehensif lain Pencadangan saldo laba sebagai dana cadangan Umum Laba tahun berjalan* 2p,21 Saldo per 31 Desember 2011 340.000.000 303.829.224 - - - 31.772.990 2.500.000 97.486.506 - - - (79.566.944) 2h 2b,2h,23 - - - 29 - - - 340.000.000 303.829.224 2b,2h, 23 - - - 29 - - - 340.000.000 303.829.224 Saldo per 31 Desember 2010 Pendapatan komprehensif lain Pencadangan saldo laba sebagai dana cadangan Umum Laba tahun berjalan Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk/Equity Attributable to Owners of the Parent Entity Selisih kurs karena penjabaran laporan Modal saham keuangan/ ditempatkan Tambahan Exchange Saldo laba/ dan disetor modal Modal saham rate Retained earnings penuh/ diperoleh disetor - neto/ differences Issued and Additional kembali/ Belum ditentukan from financial Telah ditentukan fully paid Treasury Total/ paid-in penggunaannya/ statement penggunaannya/ share capital Total capital - net stock Unappropriated translation Appropriated (79.566.944) (79.566.944) 775.588.720 (79.566.944) Kepentingan Nonpengendali/ Non-controlling Interests 55.570.856 - Total ekuitas/ Total equity 831.159.576 Balance as of January 1, 2010 (79.566.944) Purchase of treasury stock (130.641.410) 5.571.304 - (57.524.726) - (74.117.301) 4.813.704 - 2.500.000 - (2.500.000) 62.233.042 62.233.042 195.653 62.428.695 Adjustment due to change in investment in shares of Stenta Films (Malaysia) Sdn. Bhd (“STENTA”), a Subsidiary - net Other comprehensive income Appropriation of retained earnings for general reserve Profit for the year* 19.994.119 5.000.000 99.694.822 688.951.221 - 688.951.221 Balance as of December 31, 2010 - - (16.592.575) 4.813.704 (1.638.934) - 2.500.000 - 18.355.185 7.500.000 *termasuk hasil operasi dari Stenta Films (Malaysia) Sdn. Bhd. sampai dengan tanggal 11 April 2010 (Catatan 11) (2.500.000) 52.857.478 150.052.300 (1.638.934) (56.524.109) 757.600 (350) (1.639.284) 52.857.478 (4.849) 52.852.629 Other comprehensive income Appropriation of retained earnings for general reserve Profit for the year 740.169.765 (5.199) 740.164.566 Balance as of December 31, 2011 *includes the operating results of Stenta Films (Malaysia) Sdn. Bhd. until April 11, 2010 (Note 11) Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. The accompanying notes to consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole. 5 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah) Catatan/ Notes 2011 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan 1.491.111.682 Pembayaran kepada pemasok (1.143.575.612) Pembayaran kepada karyawan (104.823.064) Pembayaran untuk beban usaha dan lainnya (67.489.298) Pembayaran untuk pajak penghasilan (41.863.173) Penerimaan pendapatan bunga 1.594.856 Kas neto diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan dividen Hasil penjualan aset tetap Perolehan aset tetap Penambahan uang muka Penurunan (peningkatan) investasi jangka pendek Peningkatan uang jaminan Kas neto digunakan untuk aktivitas investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan pinjaman bank jangka pendek Penerimaan (pembayaran) pinjaman jangka panjang Pembayaran beban bunga Penurunan (kenaikan) pada dana yang dibatasi penggunaannya Pembayaran untuk pembelian modal saham diperoleh kembali Pembayaran liabilitas jangka panjang lainnya Kas neto diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas pendanaan KENAIKAN (PENURUNAN) NETO KAS DAN SETARA KAS PENGARUH NILAI TUKAR ATAS KAS DAN SETARA KAS 2010* (61.905.102) (44.221.661) 2.256.712 CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Receipts from customers Payments to suppliers Payments to employees Payments for operating expenses and others Payment for income taxes Interest income received (3.720.686) Net cash provided by (used in) operating activities 1.146.276.443 (944.502.638) (101.624.440) 134.955.391 (99.817) (24.189) 28.200.000 (283.731) CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Dividend received Proceeds from sale of fixed assets Acquisitions of fixed assets Increase in advance payments Decrease (increase) in short-term investments Increase in guarantee deposits (83.797.537) (261.838.019) Net cash used in investing activities 3.219.971 661.000 (83.427.697) (4.126.805) 11 12 1.139.142 (290.893.430) - 65.786.359 49.185.530 (47.080.647) (34.439.727) 200.909.943 (19.044.853) (12.847.145) 19.580.539 - 21 - CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds of short-term bank borrowings Proceeds (repayments) of long-term borrowings Interest expense paid Decrease (increase) in restricted funds (79.566.944) Payment for purchase of treasury stock Repayments of (123.317) other long-term liabilities (28.581.160) 170.940.898 Net cash provided by (used in) financing activities 22.576.694 (94.617.807) NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS (9.172.040) EFFECT OF EXCHANGE RATE CHANGES ON CASH AND CASH EQUIVALENTS 5.143.213 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. The accompanying notes to consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole. 6 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS (continued) Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah) Catatan/ Notes 2011 KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN KAS DAN SETARA KAS ENTITAS ANAK YANG DIDEKONSOLIDASI KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN 68.906.085 2010* 253.907.815 CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR - 11 (81.211.883) CASH AND CASH EQUIVALENTS OF A DECONSOLIDATED SUBSIDIARY 96.625.992 4 68.906.085 CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR * includes the cash flows of Stenta Films (Malaysia) Sdn. Bhd. until April 11, 2010 (Note 11) * termasuk arus kas dari Stenta Films (Malaysia) Sdn. Bhd. sampai dengan tanggal 11 April 2010 (Catatan 11) Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. The accompanying notes to consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole. 7 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM 1. a. Pendirian Perusahaan a. The Company’s establishment b. GENERAL PT Argha Karya Prima Industry, Tbk (Perusahaan) didirikan dalam kerangka Undang-undang No. 6 tahun 1968 dan No. 12 tahun 1970 tentang Penanaman Modal Dalam Negeri berdasarkan akta notaris No. 108 tanggal 7 Maret 1980 dari Ridwan Suselo, S.H., notaris di Jakarta. Pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia atas pendirian Perusahaan tersebut telah diperoleh pada tanggal 25 September 1981 dengan Surat Keputusan No. Y.A.5/406/9 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 27 dan Tambahan No. 391 tanggal 2 April 1982. PT Argha Karya Prima Industry, Tbk (the Company) was established within the framework of Laws No. 6 of 1968 and No. 12 of 1970 regarding Domestic Capital Investment based on notarial deed No. 108 dated March 7, 1980 of Ridwan Suselo, S.H., notary in Jakarta. Approval for the Company’s establishment from the Minister of Justice of the Republic of Indonesia was obtained under decree No. Y.A.5/406/9 dated September 25, 1981 and was published in Supplement No. 391 dated April 2, 1982 of the State Gazette No. 27 of the Republic of Indonesia. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta notaris No. 284 tanggal 29 Juli 2008 dari DR. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., notaris di Jakarta, sehubungan dengan, antara lain, perubahan atau penyesuaian seluruh Anggaran Dasar Perusahaan terhadap Undang-undang No. 40 Tahun 2007 dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (“BAPEPAM-LK”) No. IX.J.1. Akta perubahan ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-75410.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 20 Oktober 2008. The Company's Articles of Association have been amended from time to time, with the latest amendment being made by notarial deed No. 284 dated July 29, 2008 of DR. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., notary in Jakarta, relating to, among others, changes in the Company’s Articles of Association to comply with Law No. 40 Year 2007 and the regulation No. IX.J.1 of the Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (“BAPEPAM-LK”). The latest amendment was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia under decree No. AHU-75410.AH.01.02.Year 2008 dated October 20, 2008. Perusahaan bergerak dalam bidang produksi dan distribusi kemasan fleksibel berupa Biaxially Oriented Poly Propylene (“BOPP”) film, Polyester (“PET”) film, Cast Poly Propylene (“CPP”) film dan Poly Acrylonitrile film. Pabrik perusahaan berlokasi di Citeureup, Bogor. Perusahaan memulai produksi komersialnya pada tahun 1982. The Company is engaged in the production and distribution of flexible packaging of Biaxially Oriented Poly Propylene (“BOPP”) film, Polyester (“PET”) film, Cast Poly Propylene (“CPP”) film and Poly Acrylonitrile film. Its manufacturing facilities are located in Citeureup, Bogor. The Company commenced its commercial operations in 1982. PT Nawa Panduta adalah entitas induk terakhir dari Perusahaan dan entitas anak dan juga induk langsung dari Perusahaan. PT Nawa Panduta is the ultimate parent company of the Company and subsidiaries and it is also the immediate parent company of the Company. b. The Company’s public offering Penawaran umum saham Perusahaan Berdasarkan surat izin dari Menteri Keuangan Republik Indonesia No. C2-9054 HT.01.04.Th92 tanggal 4 November 1992 dan Surat Pernyataan Efektif dari Ketua BAPEPAM-LK No. S-1854/PM/1992 tanggal 16 November 1992, Perusahaan telah menawarkan 16.000.000 saham kepada masyarakat. Based on approval letter No. C2-9054 HT.01.04.Th92 dated November 4, 1992 from the Minister of Finance of the Republic of Indonesia and the Effective Confirmation Letter No. S-1854/PM/1992 dated November 16, 1992 from the Head of BAPEPAM-LK, the Company initially offered 16,000,000 shares to the public. 8 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (lanjutan) 1. b. Penawaran umum saham Perusahaan (lanjutan) b. The Company’s public offering (continued) c. GENERAL (continued) Berdasarkan Surat Keputusan Ketua BAPEPAM-LK No. S.220/PM/1994 tanggal 7 Februari 1994, Perusahaan telah melakukan penawaran umum terbatas pertama atas sejumlah 12.000.000 saham. Based on approval letter No. S.220/PM/1994 dated February 7, 1994 from the Head of BAPEPAM-LK, the Company conducted its first limited offering (rights issue) of 12,000,000 shares. Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta). All of the Company's shares are listed on the Indonesia Stock Exchange (formerly Jakarta Stock Exchange). c. Dewan Komisaris dan Direksi, Komite Audit serta karyawan Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen Direksi Direktur Utama Direktur The composition of the Company’s Boards of Commissioners and Directors as of December 31, 2011 and 2010 is as follows: Andry Pribadi Ibrahim Risjad Henry Liem Surya Widjaja Johan Paulus Yoranouw Widjojo Budiarto Wilson Pribadi Kristianto Mangkusaputra Edward Djumali Jimmy Tjahjanto Jeyson Pribadi Susunan Komite Audit dan Sekretaris Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: Komite Audit Ketua Anggota Sekretaris Perusahaan Boards of Commissioners and Directors, Audit Committee and employees Board of Commissioners President Commissioner Commissioners Independent Commissioners Board of Directors President Director Directors The composition of the Company’s Audit Committee and the Corporate Secretary as of December 31, 2011 and 2010 are as follows: Johan Paulus Yoranouw Iwan Budijanto Suryadi Willie Tandanu Theodorus Leonardi Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 Perusahaan memiliki masing-masing 828 dan 782 karyawan tetap (tidak diaudit). Audit Committee Chairman Members Corporate Secretary As of December 31, 2011 and 2010, the Company had 828 and 782 permanent employees (unaudited), respectively. 9 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued) d. Susunan Entitas Anak d. Subsidiaries Entitas anak yang dikonsolidasi dan persentase kepemilikan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: Entitas Anak/ Subsidiaries International Resources (H.K.) Ltd. Stenta Films (Malaysia) Sdn. Bhd (“STENTA”) Domisili/ Domicile Hong Kong Malaysia The consolidated Subsidiaries and the percentages of equity held as of December 31, 2011 and 2010 were as follows: Tahun awal operasi/ Year of start of operations Aktivitas utama/ Principal activity Perdagangan dan pemasaran film/Marketing and trading of films Manufaktur BOPP film/ Manufacture of BOPP films 1991 % kepemilikan/ % of ownership 2011 2010 98,00% 98,00% Total aset/ Total assets 1 2011 (2010) 4.608.798 (4.933.116) (Catatan 11)/ (Note 11) “1” Total aset sebelum eliminasi pada konsolidasi/Total assets before elimination in consolidation e. International Resources (H.K.) Ltd., Hong Kong (“IR-HK”) International Resources (H.K.) Ltd., Hong Kong (“IR-HK”) Pada bulan Agustus 1991, Perusahaan mendirikan IR-HK di Hong Kong dengan kepemilikan sebesar 80%. IR-HK bergerak dalam bidang perdagangan dan pemasaran produk-produk film. In August 1991, the Company established IR-HK in Hong Kong, in which the Company had 80% ownership. IR-HK is involved in marketing and trading of film products. Pada bulan Juli 2006, Perusahaan meningkatkan kepemilikan sahamnya di IR-HK sebesar 18% sehingga penyertaan Perusahaan menjadi sebesar 98%. In July 2006, the Company increased its share ownership in IR-HK by 18% to become a shareholder with 98% ownership. Stenta Films (Malaysia) Sdn. Bhd (“STENTA”) Stenta Films (Malaysia) Sdn. Bhd (“STENTA”) STENTA adalah Entitas Anak sampai dengan 11 April 2010 pada saat 70% kepemilikan saham berkurang menjadi 22,95% (Catatan 11). STENTA was a subsidiary until April 11, 2010 when the Company’s 70% interest was reduced to 22.95% (Note 11). e. Persetujuan dan Pengesahan untuk Penerbitan Laporan Keuangan Konsolidasian Penerbitan laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/ 31 Desember 2009 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 telah disetujui dan disahkan oleh Direksi pada tanggal 26 Maret 2012, yang telah direviu dan direkomendasikan untuk disetujui oleh Komite Audit. Approval and Authorization for the Issuance of Consolidated Financial Statements The issuance of the consolidated financial statements of the Company and Subsidiaries as of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 and for the years ended December 31, 2011 and 2010 was approved and authorized by the Board of Directors on March 26, 2012, as reviewed and recommended for approval by the Audit Committee. 10 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2. SUMMARY POLICIES OF SIGNIFICANT ACCOUNTING a. Dasar penyajian laporan keuangan konsolidasian a. Basis of consolidated financial statements Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (“DSAK”) dan Peraturan-peraturan serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh BAPEPAM-LK. Seperti diungkapkan dalam catatan-catatan terkait laporan keuangan konsolidasian, beberapa standar akuntansi yang telah direvisi dan diterbitkan, diterapkan efektif tanggal 1 Januari 2011. The consolidated financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (“SAK”), which comprise the Statements and Interpretations issued by the Financial Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of Accountants (“DSAK”) and the Regulations and the Guidelines on Financial Statement Presentation and Disclosures issued by BAPEPAM-LK. As disclosed further in the relevant succeeding notes to the consolidated financial statements, several amended and published accounting standards were adopted effective January 1, 2011. Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”, yang diterapkan pada tanggal 1 Januari 2011. The consolidated financial statements are prepared in accordance with Statement of Financial Accounting Standards (“PSAK”) 1 (Revised 2009), “Presentation of Financial Statements”, adopted on January 1, 2011. PSAK 1 (Revisi 2009) mengatur penyajian laporan keuangan, yaitu antara lain, tujuan pelaporan, komponen laporan keuangan, penyajian secara wajar, materialitas dan agregasi, saling hapus, perbedaan antara aset lancar dan tidak lancar dan liabilitas jangka pendek dan jangka panjang, informasi komparatif, konsistensi penyajian dan memperkenalkan pengungkapan baru, antara lain, sumber estimasi ketidakpastian dan pertimbangan, pengelolaan permodalan, pendapatan komprehensif lainnya, penyimpangan dari standar akuntansi keuangan dan pernyataan kepatuhan. PSAK 1 (Revised 2009) regulates presentation of financial statements as to, among others, the objective, components of financial statements, fair presentation, materiality and aggregation, offsetting, distinction between current and non-current assets and short-term and long-term liabilities, comparative information and consistency, and introduces new disclosures such as key estimations and judgments, capital management, other comprehensive income, departures from accounting standards and statement of compliance. Penerapan PSAK 1 (Revisi 2009) memberikan pengaruh yang signifikan bagi penyajian dan pengungkapan terkait dalam laporan keuangan konsolidasian (Catatan 38). The adoption of PSAK 1 (Revised 2009) has significant impact on the related presentation and disclosures in the consolidated financial statements (Note 38). Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan IR-HK untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, kecuali bagi penerapan beberapa PSAK yang telah direvisi efektif sejak tanggal 1 Januari 2011 seperti yang telah diungkapkan pada catatan ini. The accounting policies adopted in the preparation of the consolidated financial statements are consistent with those made in the preparation of the Company and IR-HK’s consolidated financial statements for the year ended December 31, 2010, except for the adoption of several amended PSAKs effective January 1, 2011 as disclosed in this note. 11 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) a. Dasar penyajian laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) b. 2. a. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) Basis of consolidated (continued) ACCOUNTING financial statements Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan dasar akrual dengan menggunakan konsep nilai perolehan, kecuali untuk akun-akun tertentu yang diukur dengan dasar sebagaimana dijelaskan di dalam kebijakan akuntansi terkait. The consolidated financial statements have been prepared on the accrual basis using the historical cost concept, except for certain accounts which are measured on the basis as described in the related accounting policies. Laporan arus kas konsolidasian yang disusun dengan menggunakan metode langsung, menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. The consolidated statements of cash flows, which have been prepared using the direct method, present receipts and disbursements of cash and cash equivalents classified into operating, investing and financing activities. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah rupiah. The reporting currency used in the preparation of the consolidated financial statements is the Indonesian rupiah. b. Prinsip konsolidasi Principles of consolidation Sejak Tanggal 1 Januari 2011 From January 1, 2011 Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan IRHK menerapkan secara retrospektif PSAK 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, kecuali beberapa hal berikut yang diterapkan secara prospektif: (i) rugi entitas anak yang menyebabkan saldo defisit bagi kepentingan non-pengendali (“KNP”); (ii) kehilangan pengendalian pada entitas anak; (iii) perubahan kepemilikan pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian; (iv) hak suara potensial dalam menentukan keberadaan pengendalian; dan (v) konsolidasi atas entitas anak yang memiliki pembatasan jangka panjang. Effective January 1, 2011, the Company and IR-HK retrospectively adopted PSAK 4 (Revised 2009), “Consolidated and Separate Financial Statements”, except for the following items that were applied prospectively: (i) losses of a subsidiary that result in a deficit balance to non-controlling interests (“NCI”); (ii) loss of control over a subsidiary; (iii) change in the ownership interest in a subsidiary that does not result in a loss of control; (iv) potential voting rights in determining the existence of control; and (v) consolidation of a subsidiary that is subject to longterm restriction. PSAK 4 (Revisi 2009) mengatur penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk, dan akuntansi untuk investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan. PSAK 4 (Revised 2009) provides for the preparation and presentation of consolidated financial statements for a group of entities under the control of a parent, and the accounting for investments in subsidiaries, jointly controlled entities and associated entities when separate financial statements are presented as additional information. Seluruh transaksi material dan saldo akun antar perusahaan (termasuk laba atau rugi yang signifikan yang belum direalisasi) telah dieliminasi. All material intercompany transactions and account balances (including the related significant unrealized gains or losses) have been eliminated. Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Entitas Anak seperti yang disebutkan pada Catatan 1d, yang dimiliki oleh Perusahaan (secara langsung atau tidak langsung) dengan kepemilikan saham lebih dari 50%. The consolidated financial statements include the accounts of the Company and Subsidiaries mentioned in Note 1d, in which the Company maintains (directly or indirectly) equity ownership of more than 50%. 12 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b. Prinsip konsolidasi (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) ACCOUNTING b. Principles of consolidation (continued) Sejak Tanggal 1 Januari 2011 (lanjutan) From January 1, 2011 (continued) Entitas Anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal entitas induk kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui Entitas Anak, lebih dari setengah kekuasaan suara suatu entitas. Pengendalian juga ada ketika Perusahaan memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas jika terdapat: Subsidiaries are fully consolidated from the date of acquisitions, being the date on which the Company obtains control, and continue to be consolidated until the date such control ceases. Control is presumed to exist if the Company owns, directly or indirectly through Subsidiaries, more than half of the voting power of an entity. Control also exists when the Company owns half or less of the voting power of an entity when there is: a) kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain; b) kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian; c) kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut; atau d) kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut. a) power over more than half of the voting rights by virtue of an agreement with other investors; b) power to govern the financial and operating policies of the entity under a statute or an agreement; c) power to appoint or remove the majority of the members of the board of directors or equivalent governing body and control of the entity is by that board or body; or d) power to cast the majority of votes at meetings of the board of directors or equivalent governing body and control of the entity is by that board or body. Rugi entitas anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada KNP bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit. Losses of a non-wholly owned subsidiary are attributed to the NCI even if they create an NCI deficit balance. Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Perusahaan: • menghentikan pengakuan aset (termasuk goodwill) dan liabilitas entitas anak; • menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP; • menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada; • mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; In case of loss of control over a subsidiary, the Company: • derecognizes the assets (including goodwill) and liabilities of subsidiaries; • derecognizes the carrying amount of any NCI; • mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; 13 • • • derecognizes the cumulative translation differences, recorded in equity, if any; recognizes the fair value of the consideration received; recognizes the fair value of any investment retained; The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b. Prinsip konsolidasi (lanjutan) 2. b. • ACCOUNTING Principles of consolidation (continued) From January 1, 2011 (continued) Sejak Tanggal 1 Januari 2011 (lanjutan) • SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi; dan mereklasifikasi bagian atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya ke laporan laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba ditahan. • recognizes any surplus or deficit in profit or loss; and • reclassifies its share of components previously recognized in other comprehensive income to profit or loss or retained earnings, as appropriate. KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari IR-HK yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung pada entitas induk, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik Perusahaan. NCI represent the portion of the profit or loss and net assets of IR-HK not attributable, directly or indirectly, to the parent entity, which are presented in the consolidated statements of comprehensive income and under the equity section of the consolidated statements of financial position, respectively, separately from the corresponding portion attributable to the owners of the Company. Sebelum Tanggal 1 Januari 2011 Prior to January 1, 2011 Bagian pemilikan pemegang saham minoritas pada aset neto dan laba atau rugi neto dari Entitas Anak yang dikonsolidasi sebelumnya disajikan sebagai “Hak Minoritas” pada laporan posisi keuangan konsolidasian dan sebagai “Hak Minoritas Atas Rugi (Laba) Neto Entitas Anak” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. The proportionate shares of minority shareholders in net assets and net income or loss of the consolidated subsidiaries were previously presented as “Minority Interests” in the consolidated statements of financial position and as “Minority Interests in Net Loss (Income) of Subsidiaries” in the consolidated statements of comprehensive income. Kerugian yang menjadi bagian dari pemegang saham minoritas pada suatu Entitas Anak dapat melebihi bagiannya dalam modal disetor Entitas Anak tersebut. Kelebihan tersebut dan kerugian lebih lanjut yang menjadi bagian pemegang saham minoritas dibebankan kepada Perusahaan sebagai pemegang saham mayoritas, kecuali pemegang saham minoritas memiliki kepentingan jangka panjang lainnya pada Entitas Anak terkait atau terdapat liabilitas yang mengikat pemegang saham minoritas dan pemegang saham minoritas mampu memenuhi kewajibannya. Apabila selanjutnya Entitas Anak melaporkan laba, maka laba tersebut harus dialokasikan kepada pemegang saham mayoritas, dalam hal ini, Perusahaan, sampai seluruh bagian kerugian pemegang saham minoritas yang sebelumnya dibebankan kepada Perusahaan dapat dipulihkan. The losses applicable to the minority interests in a Subsidiary may have exceeded the minority interests in the equity of the Subsidiary. The excess and any further losses applicable to the minority interests were absorbed by the Company as the majority shareholder, except to the extent that the minority interests had other long-term interest in the related Subsidiary or had binding obligations for, and were able to make good of, the losses. If the Subsidiary subsequently reported profits, all such profits were allocated to the majority interest holder, in this case, the Company, until the minority interests’ share of losses previously absorbed by the Company was recovered. 14 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b. Prinsip konsolidasi (lanjutan) c. 2. b. ACCOUNTING Principles of consolidation (continued) Sebelum Tanggal 1 Januari 2011 (lanjutan) Prior to January 1, 2011 (continued) Untuk tujuan konsolidasi, laporan keuangan Entitas Anak di luar negeri dijabarkan ke dalam rupiah dengan dasar sebagai berikut: For consolidation purposes, the financial statements of the foreign Subsidiaries are translated into rupiah on the following basis: • Aset dan liabilitas dijabarkan dengan menggunakan kurs pada tanggal laporan posisi keuangan. • Ekuitas dijabarkan dengan menggunakan kurs historis. • Dividen dijabarkan dengan menggunakan kurs pada tanggal pembagian dividen. • Penghasilan dan beban dijabarkan dengan menggunakan kurs rata-rata tertimbang dari kurs tengah bulanan yang berlaku sepanjang tahun yang bersangkutan. • Selisih kurs yang timbul akibat penjabaran tersebut disajikan sebagai bagian dari ekuitas melalui akun "Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan". • Assets and liabilities are translated at the rates of exchange prevailing at the statements of financial position date. • Equity is translated using the historical rates of exchange. • Dividends are translated using the exchange rate on the date of the dividend declaration. • Revenues and expenses are translated at the average of the monthly middle rates of exchange prevailing during the year. • Foreign exchange differences resulting from the translation are recorded directly in the equity section, through the account "Exchange rate differences from financial statement translation". Jika pelepasan/pengalihan atau penurunan penyertaan di Entitas Anak menyebabkan hilangnya pengendalian di Entitas Anak tersebut, maka hasil operasi dari Entitas Anak diperhitungkan dalam laporan laba rugi konsolidasian hingga tanggal efektif pelepasan/pengalihan tersebut. If a disposal/transfer of investments or decrease in investments in the Subsidiaries causes the Company to cease having control in the Subsidiaries, then the results of operations of the Subsidiaries are included in the consolidated statements of income until the effective date of disposal/transfer. c. Setara kas Deposito berjangka dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan yang tidak dibatasi penggunaannya dan tidak digunakan sebagai jaminan diklasifikasikan sebagai “Setara Kas”. d. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) Cash equivalents Time deposits with maturities of three months or less at the time of placement, which are not restricted nor pledged as collateral, are classified as “Cash Equivalents”. d. Investasi jangka pendek Short-term investments Short-term investments are defined as time deposits with maturities of greater than three months but not more than one year from the time of placement, short-term notes payable, mutual fund, and other money market securities, which are not restricted nor pledged as collateral. Investasi jangka pendek didefinisikan sebagai deposito berjangka yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan tetapi kurang dari satu tahun, surat utang berjangka pendek, reksadana, dan surat berharga pasar uang lainnya, yang tidak dibatasi penggunaannya dan tidak digunakan sebagai jaminan. 15 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) e. Pihak-pihak berelasi f. g. 2. e. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) ACCOUNTING Related parties Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan IR-HK menerapkan PSAK 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri entitas induk, dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual. Penerapan PSAK revisi tersebut memberikan pengaruh signifikan terhadap pengungkapan terkait dalam laporan keuangan konsolidasian. Effective January 1, 2011, the Company and IR-HK applied PSAK 7 (Revised 2010), “Related Party Disclosures”. The revised PSAK requires disclosure of related party relationships, transactions and outstanding balances, including commitments, in the consolidated and separate financial statements of a parent, and also applies to individual financial statements. The adoption of this revised PSAK has significant impact on the related disclosures in the consolidated financial statements. Seluruh transaksi dan saldo signifikan dengan pihakpihak berelasi, baik yang dilakukan dengan persyaratan dan kondisi normal maupun tidak, sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam catatan yang bersangkutan. All significant transactions and balances with related parties, whether or not conducted under normal terms and conditions similar to those granted to third parties, are disclosed in the related notes. f. Persediaan Inventories Persediaan dinyatakan menurut nilai terendah antara nilai perolehan atau nilai realisasi neto. Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value. Nilai perolehan ditentukan dengan metode rata-rata yang meliputi biaya pembelian, biaya konversi dan biaya lainnya yang timbul hingga persediaan berada dalam kondisi dan tempat yang siap untuk dijual atau dipakai. Persediaan barang jadi dan barang dalam proses mencakup alokasi yang layak atas biaya produksi tidak langsung tetap dan variabel, di samping bahan baku dan upah langsung. Cost is determined using the average method and comprises all costs of purchase, costs of conversion and other costs incurred in bringing the inventory to its present location and condition. Finished goods and goods in process include an appropriate allocation of fixed and variable factory overheads in addition to direct materials and labor. Nilai realisasi neto adalah taksiran harga penjualan dalam kegiatan usaha normal setelah dikurangi taksiran biaya penyelesaian dan taksiran biaya yang diperlukan untuk melaksanakan penjualan. Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business, less the estimated cost of completion and the estimated cost necessary to make the sale. Cadangan persediaan usang ditetapkan untuk menurunkan nilai tercatat persediaan ke nilai realisasi netonya. Allowance for inventory obsolescence is provided to reduce the carrying value of inventories to their net realizable value. g. Biaya dibayar dimuka Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat. Prepaid expenses Prepaid expenses are amortized over the periods benefited. 16 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) h. Investasi pada entitas asosiasi 2. h. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) ACCOUNTING Investments in associated company Sejak Tanggal 1 Januari 2011 From January 1, 2011 Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK 15 (Revisi 2009), “Investasi pada Entitas Asosiasi”. PSAK revisi ini diterapkan secara retrospektif dan mengatur akuntansi investasi dalam entitas asosiasi dalam hal penentuan pengaruh signifikan, metode akuntansi yang harus diterapkan, penurunan nilai investasi dan laporan keuangan tersendiri. Effective January 1, 2011, the Company applied PSAK 15 (Revised 2009), “Investments in Associated Companies”. The revised PSAK is applied retrospectively and prescribes the accounting for investments in associated companies as to the determination of significant influence, accounting method to be applied, impairment in value of investments and separate financial statements. Investasi Perusahaan pada entitas asosiasi diukur dengan menggunakan metode ekuitas. Entitas asosiasi adalah suatu entitas di mana Perusahaan mempunyai pengaruh signifikan. Sesuai dengan metode ekuitas, nilai perolehan investasi ditambah atau dikurang dengan bagian Perusahaan atas laba atau rugi neto, dan penerimaan dividen dari entitas asosiasi sejak tanggal perolehan. The Company’s investment in associated company is accounted for using the equity method. An associated company is an entity in which the Company has significant influence. Under the equity method, the cost of investment is increased or decreased by the Company’s share in the net earnings or losses of, and dividends received from, the associated company since the date of acquisition. Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian mencerminkan bagian Perusahaan atas hasil operasi dari entitas asosiasi. Bila terdapat perubahan yang diakui langsung pada ekuitas dari entitas asosiasi, Perusahaan mengakui bagiannya atas perubahan tersebut dan mengungkapkan hal ini, jika dapat diterapkan, dalam laporan perubahan ekuitas konsolidasian. Laba atau rugi yang belum direalisasi sebagai hasil dari transaksi-transaksi antara Perusahaan dengan entitas asosiasi dieliminasi pada jumlah sesuai dengan kepentingan Perusahaan dalam entitas asosiasi. The consolidated statements of comprehensive income reflect the Company’s share of the results of operations of the associated company. Where there has been a change recognized directly in the equity of the associated company, the Company recognizes its share of any such changes and discloses this, when applicable, in the consolidated statements of changes in equity. Unrealized gains and losses resulting from transactions between the Company and the associated company are eliminated to the extent of the Company’s interest in the associated company. Perusahaan menentukan apakah perlu untuk mengakui tambahan rugi penurunan nilai atas investasi dalam entitas asosiasi. Perusahaan menentukan pada setiap tanggal pelaporan apakah terdapat bukti yang obyektif yang mengindikasikan bahwa investasi dalam entitas asosiasi mengalami penurunan nilai. Dalam hal ini, Perusahaan menghitung jumlah penurunan nilai berdasarkan selisih antara jumlah terpulihkan atas investasi dalam entitas asosiasi dan nilai tercatatnya dan mengakuinya dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. The Company determines whether it is necessary to recognize an additional impairment loss on its investment in associated company. The Company determines at each reporting date whether there is any objective evidence that the investment in the associated company is impaired. If this is the case, the Company calculates the amount of impairment as the difference between the recoverable amount of the investment in the associated company and its carrying value, and recognizes the amount in the consolidated statements of comprehensive income. 17 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) h. Investasi pada entitas asosiasi (lanjutan) 2. h. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) ACCOUNTING Investments in associated company (continued) Sebelum Tanggal 1 Januari 2011 Prior to January 1, 2011 Investasi pada entitas asosiasi dimana Perusahaan mempunyai persentase kepemilikan paling sedikit 20% tetapi tidak lebih dari 50% dicatat dengan menggunakan metode ekuitas (equity method), dimana penyertaan dinyatakan sebesar biaya perolehan dan ditambah/dikurangi dengan bagian Perusahaan atas laba (rugi) neto entitas asosiasi sejak tanggal perolehan; dan dikurangi dengan dividen kas yang diterima oleh Perusahaan dari entitas asosiasi. Bagian atas laba (rugi) neto entitas asosiasi disesuaikan dengan jumlah amortisasi secara garis lurus selama dua puluh tahun atas selisih antara biaya perolehan penyertaan saham dan proporsi kepemilikan Perusahaan atas nilai wajar aset neto entitas asosiasi pada tanggal perolehan (goodwill). Investment in associated company wherein the Company has ownership interest of at least 20% but not exceeding 50% is accounted for under the equity method, whereby the cost of such investment is increased or decreased by the Company’s share in the net earnings (losses) of the investee since the date of acquisition; and is reduced by cash dividends received by the Company from the investee. The share in net earnings (losses) of the investee is adjusted for the straight-line amortization, over a twenty-year period, of the difference between the cost of such investment and the Company’s proportionate share in the fair value of the underlying net assets of the investee at date of acquisition (goodwill). Investasi Perusahaan pada entitas asosiasi yang menggunakan mata uang fungsional dan mata uang pelaporan dalam mata uang asing dikonversikan ke dalam rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, sedangkan bagian atas laba (rugi) neto entitas asosiasi tersebut dikonversikan dengan nilai kurs rata-rata tahun yang bersangkutan. Selisih kurs karena penjabaran yang timbul dibukukan oleh Perusahaan sebagai akun “Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan” dalam bagian ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian. The Company’s investment in an associated company which uses foreign currency as its functional and reporting currency is translated into rupiah using the exchange rate prevailing at consolidated statement of financial position date, while the equity in the net earnings (losses) of the associated company is translated using the average rate during the year. Exchange differences arising from the translation of the investment are recorded by the Company as “Exchange rate differences from financial statement translation”, which is presented under the equity section of the consolidated statements of financial position. Berdasarkan PSAK 40, “Akuntansi Perubahan pada Nilai Ekuitas Anak Perusahaan/Entitas Asosiasi”, selisih antara nilai tercatat penyertaan saham Perusahaan, dan bagian Perusahaan atas nilai aset neto dari anak perusahaan/entitas asosiasi sebagai akibat adanya perubahan ekuitas anak perusahaan/entitas asosiasi yang bukan berasal dari transaksi antara Perusahaan dengan anak perusahaan/entitas asosiasi yang bersangkutan dicatat dan disajikan sebagai “Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan/entitas asosiasi” dalam bagian ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasi. In compliance with PSAK 40, “Accounting for Changes in the Value of Equity of a Subsidiary/Associated Company”, the differences between the carrying amount of the Company’s investment in, and the value of the underlying net assets of, the subsidiary/investee arising from changes in the latter’s equity which are not resulting from transactions between the Company and the concerned subsidiary/investee, are recorded and presented as “Differences arising from changes in the equity of subsidiary/associated company” under the equity section of the consolidated statements of financial position. 18 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) h. Investasi pada entitas asosiasi (lanjutan) i. 2. h. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) ACCOUNTING Investments in associated company (continued) Sebelum Tanggal 1 Januari 2011 (lanjutan) Prior to January 1, 2011 (continued) Apabila nilai ekuitas anak perusahaan/entitas asosiasi yang menjadi bagian Perusahaan sesudah transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan/entitas asosiasi lebih besar dari nilai ekuitas anak perusahaan/entitas asosiasi yang menjadi bagian Perusahaan sebelum transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan/entitas asosiasi, maka perbedaan tersebut, oleh Perusahaan diakui sebagai bagian dari ekuitas dengan akun “Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan/entitas asosiasi”. If the Company’s share in the equity of a subsidiary/associated company subsequent to transactions resulting in a change in the equity of a subsidiary/associated company, is greater than the Company’s share in the equity of a subsidiary/ associated company prior to such transactions, the difference is recognized as a component of equity in the “Differences arising from changes in the equity of a subsidiary/associated company” account. Apabila nilai ekuitas anak perusahaan/entitas asosiasi yang menjadi bagian Perusahaan sesudah transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan/entitas asosiasi lebih kecil dari nilai ekuitas anak perusahaan/entitas asosiasi yang menjadi bagian Perusahaan sebelum transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan/entitas asosiasi dan sebelumnya tidak terdapat saldo akun “Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan/entitas asosiasi” atau saldo akun tersebut adalah nol, maka penyesuaian terhadap saldo akun “Investasi pada entitas asosiasi” diakui sebagai pengurang terhadap akun “Saldo Laba”. If the Company’s share in the equity of a subsidiary/ associated company subsequent to transactions resulting in a change in the equity of a subsidiary/associate company, is smaller than the Company’s share in the equity of a subsidiary/associated company prior to such transactions, and previously the Company has no balance in the “Differences arising from changes in the equity of a subsidiary/associated company” account or this account has zero balance, the adjustment to the account “Investments in associated companies” is recognized as a reduction of the “Retained Earnings” account. i. Aset tetap Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan (termasuk kapitalisasi biaya pinjaman tertentu selama masa konstruksi - lihat Catatan 2k) dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai (jika ada). Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi rutin yang signifikan dilakukan, yang merupakan suatu kondisi untuk menentukan kelangsungan operasional suatu jenis aset tetap, biaya atas masing-masing inspeksi signifikan tersebut diakui ke dalam jumlah tercatat (carrying amount) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya. Fixed assets Fixed assets are stated at cost (which includes certain capitalized borrowing costs incurred during the construction phase - see Note 2k) less accumulated depreciation and impairment loss (if any). Such cost includes the cost of replacing part of the fixed assets when that cost is incurred, if the recognition criteria are met. Likewise, when performing regular major inspections for faults is a condition for continuing to operate an item of fixed assets, the cost of each major inspection is recognized in the carrying amount of fixed assets as a replacement if the recognition criteria are satisfied. All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in the consolidated statements of comprehensive income when these are incurred. 19 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) i. Aset tetap (lanjutan) 2. i. Aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus, kecuali untuk mesin CPP dan metalizing (bagian dari mesin dan peralatan), berdasarkan estimasi masa manfaat sebagai berikut: Bangunan Prasarana Mesin dan peralatan Instalasi listrik Genset dan oil boiler Peralatan pabrik Kendaraan bermotor Perlengkapan dan inventaris 15 - 50 10 30 10 8 5 5 5 - 12 SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) ACCOUNTING Fixed assets (continued) Fixed assets are depreciated using the straight-line method over their estimated useful lives, except for CPP and metallizing machines (part of machinery and equipment), as follows: tahun/years tahun/years tahun/years tahun/years tahun/years tahun/years tahun/years tahun/years Buildings Infrastructure Machinery and equipment Electrical installations Gensets and oil boilers Factory equipment Motor vehicles Furniture and fixtures Mesin CPP dan metallizing yang diperoleh sejak tahun 1995 disusutkan dengan metode unit produksi atas dasar taksiran total produksi masing-masing sebesar 75.000 metrik ton dan 2,4 miliar meter persegi. CPP and metallizing machines acquired since 1995 are depreciated on the unit-of-production basis using the estimated total production of 75,000 metric tons and 2.4 billion square meters, respectively. Sesuai dengan PSAK No. 47, “Akuntansi Tanah”, perolehan tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Hak atas tanah yang dimiliki Perusahaan diamortisasi berdasarkan metode garis lurus selama jangka waktu 30 tahun. In accordance with PSAK No. 47, “Accounting for Land”, land acquired is stated at acquisition cost and is not amortized. Leasehold land properties owned by the Company are amortized using the straight-line method over the lease terms of 30 years. Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya. An item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in the consolidated statements of comprehensive income in the year the asset is derecognized. Aset tetap dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap. Biaya perolehan tersebut dikurangi dengan pendapatan neto yang diperoleh dari hasil penjualan produk selama tahap uji coba produksi setelah dikurangi beban produksi. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan. Construction in progress is stated at cost and is presented as part of fixed assets. Cost is reduced by the amount of net revenue generated from the sale of finished products during the trial production run less the related cost of production. The accumulated costs are reclassified to the appropriate fixed assets account once the construction is substantially completed and the constructed asset is ready for its intended use. Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan aset tetap ditelaah, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif. The fixed assets’ residual values, useful lives and methods of depreciation are reviewed and adjusted prospectively, if appropriate, at each financial year end. 20 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) j. Penurunan nilai aset bukan keuangan 2. j. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) ACCOUNTING Impairment of non-financial assets Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan IRHK menerapkan secara prospektif PSAK 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”, termasuk goodwill dan aset yang berasal dari kombinasi bisnis sebelum tanggal 1 Januari 2011. Effective January 1, 2011, the Company and IR-HK prospectively adopted PSAK 48 (Revised 2009), “Impairment of Assets”, including goodwill and assets acquired from business combinations before January 1, 2011. PSAK 48 (Revisi 2009) menetapkan prosedurprosedur yang diterapkan entitas agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkannya. Suatu aset dicatat melebihi jumlah terpulihkannya jika nilai tercatatnya melebihi jumlah yang akan dipulihkan melalui penggunaan atau penjualan aset. Pada kasus demikian, aset mengalami penurunan nilai dan PSAK yang direvisi ini mensyaratkan entitas mengakui rugi penurunan nilai. PSAK yang direvisi ini juga menentukan kapan entitas membalik suatu rugi penurunan nilai dan pengungkapan yang diperlukan. PSAK 48 (Revised 2009) prescribes the procedures to be employed by an entity to ensure that its assets are carried at no more than their recoverable amount. An asset is carried at more than its recoverable amount if its carrying amount exceeds the amount to be recovered through use or sale of the asset. If this is the case, the asset is described as impaired and this revised PSAK requires the entity to recognize an impairment loss. This revised PSAK also specifies when an entity should reverse an impairment loss and prescribes disclosures. Seperti diuraikan pada bagian ini, penerapan PSAK 48 (Revisi 2009) tersebut memberikan pengaruh yang berarti terhadap pelaporan keuangan, berikut pengungkapan terkait, terutama atas uji penurunan nilai bagi goodwill yang diharuskan minimal satu kali setiap tahun atau lebih sering bila ada indikasi penurunan nilai. As described herein, the adoption of PSAK 48 (Revised 2009) has a significant impact on financial reporting, including for the related disclosures, mainly on the impairment test of goodwill which is required at least once a year and more frequently when indications for impairment exist. Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan dan IR-HK menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset tahunan (yaitu aset tidak berwujud dengan umur manfaat tidak terbatas, aset tidak berwujud yang belum dapat digunakan, atau goodwill yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis) diperlukan maka Perusahaan dan IR-HK membuat estimasi jumlah terpulihkan atas aset tersebut. The Company and IR-HK assess at each annual reporting period whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment testing for an asset (i.e., an intangible asset with an indefinite useful life, an intangible asset not yet available for use, or goodwill acquired in a business combination) is required, the Company and IR-HK make an estimate of the asset’s recoverable amount. 21 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) ACCOUNTING j. Penurunan nilai aset bukan keuangan (lanjutan) j. Impairment of non-financial assets (continued) Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau Unit Penghasil Kas (UPK) dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dipertimbangkan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan nilainya menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai “rugi penurunan nilai”. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan neto didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset. An asset’s recoverable amount is the higher of the asset’s or its cash generating unit (CGU)’s fair value less costs to sell and its value in use, and is determined for an individual asset, unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those from other assets or groups of assets. Where the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount. Impairment losses of continuing operations are recognized in the consolidated statements of comprehensive income as “impairment losses”. In assessing the value in use, the estimated net future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset. Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, model penilaian yang sesuai digunakan untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitunganperhitungan ini dikuatkan oleh penilaian berganda (valuation multiples) atau indikator nilai wajar lain yang tersedia. In determining fair value less costs to sell, recent market transactions are taken into account, if available. If no such transactions can be identified, an appropriate valuation model is used to determine the fair value of the asset. These calculations are corroborated by valuation multiples or other available fair value indicators. Kerugian penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan, jika ada, diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya. Impairment losses of continuing operations, if any, are recognized in the consolidated statements of comprehensive income under expense categories that are consistent with the functions of the impaired assets. 22 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) j. Penurunan nilai aset bukan keuangan (lanjutan) j. Impairment of non-financial assets (continued) Penilaian dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan tahunan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun-tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya. k. ACCOUNTING An assessment is made at each annual reporting period as to whether there is any indication that previously recognized impairment losses recognized for an asset other than goodwill may no longer exist or may have decreased. If such indication exists, the recoverable amount is estimated. A previously recognized impairment loss for an asset other than goodwill is reversed only if there has been a change in the assumptions used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount. The reversal is limited so that the carrying amount of the asset does not exceed its recoverable amount, nor exceeds the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior years. Reversal of an impairment loss is recognized in the consolidated statements of comprehensive income. After such a reversal, the depreciation charge on the said asset is adjusted in future periods to allocate the asset’s revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life. k. Kapitalisasi biaya pinjaman Capitalization of borrowing costs Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan langsung dengan perolehan, pembangunan atau pembuatan aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut. Jika tidak, biaya pinjaman diakui sebagai beban pada saat terjadi. Biaya pinjaman terdiri dari biaya bunga dan biaya lain yang ditanggung Perusahaan sehubungan dengan peminjaman dana. Borrowing costs that are directly attributable to the acquisition, construction or production of a qualifying asset are capitalized as part of the cost of the related asset. Otherwise, borrowing costs are recognized as expenses when incurred. Borrowing costs consist of interest and other financing charges incurred in connection with the borrowing of funds. Kapitalisasi biaya pinjaman dimulai ketika aktivitas untuk mempersiapkan pembangunan aset kualifikasian agar dapat digunakan sesuai dengan tujuannya sedang berlangsung dan pengeluaran untuk aset kualifikasian tersebut serta biaya pinjamannya sedang terjadi. Kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan pada saat seluruh aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan aset kualifikasian agar dapat digunakan sesuai dengan tujuannya telah selesai secara subtansi. Capitalization of borrowing costs commences when the activities to prepare the qualifying asset for its intended use have started and and the expenditures for the qualifying assets and the borrowing costs are being incurred. Capitalization of borrowing costs ceases when all the activities necessary to prepare the qualifying asset for its intended use are substantially completed. 23 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) l. Goodwill l. Goodwill Selisih lebih yang tidak teridentifikasi antara biaya perolehan dan nilai wajar aset neto Entitas Anak yang diakuisisi dibukukan sebagai “goodwill”. Sebelum tanggal 1 Januari 2011 goodwill diamortisasi selama dua puluh (20) tahun dengan menggunakan metode garis lurus. The unidentified excess of purchase price over the underlying fair value of the net assets of acquired Subsidiaries is booked as “goodwill”. Prior to January 1, 2011, goodwill had been amortized using the straight-line method over twenty (20) years. Sejak 1 Januari 2011, Perusahaan menghentikan amortisasi atas goodwill tersebut dan melakukan uji penurunan nilai atas goodwill sesuai dengan PSAK 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”. Since January 1, 2011, the Company has ceased the goodwill amortization and has performed an impairment test of goodwill in accordance with PSAK 48 (Revised 2009), “Impairment of Assets”. m. Deferred charges m. Biaya ditangguhkan n. ACCOUNTING Biaya riset dan pengembangan diakui sebagai beban pada saat terjadinya, kecuali biaya yang timbul dari pengembangan proyek yang diakui sebagai suatu aset sepanjang aset tersebut diharapkan akan menghasilkan manfaat ekonomis masa depan. Research and development costs are expensed as incurred, except for costs incurred on development projects which are recognized as an asset to the extent that such asset is expected to generate future economic benefits. Biaya pengembangan produk untuk masing-masing proyek ditelaah pada akhir tahun dan jika keadaan tidak membenarkan penangguhan biaya, atau biaya dianggap tidak dapat diperoleh kembali, biaya-biaya tersebut segera dihapuskan. Biaya pengembangan tangguhan diamortisasi dengan metode garis lurus selama lima tahun yang dimulai sejak produksi komersial produk tersebut. The product development costs for each project are reviewed at the end of the year and where the circumstances do not justify the deferral of costs, or the costs are considered unrecoverable, such costs are written off immediately. Deferred development costs are amortized from the date of commercial production of the product using the straight-line method over a period of five years. n. Imbalan kerja Employee benefits Perusahaan menerapkan PSAK 24 (Revisi 2004), “Akuntansi Imbalan Kerja”, untuk mengakui kewajiban imbalan kerja karyawan yang tidak didanai berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (“UU No. 13/2003”). The Company applies PSAK 24 (Revised 2004), “Accounting for Employee Benefits”, to recognize its unfunded employee benefits liability in accordance with Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003 (“LL No. 13/2003”). Berdasarkan PSAK 24 (Revisi 2004), biaya imbalan kerja ditentukan berdasarkan UU No. 13/2003 dan dihitung dengan menggunakan metode “Projected-Unit-Credit”. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial neto yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi jumlah yang lebih besar dari 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti. Keuntungan atau kerugian yang melebihi batas 10% ini diakui atas dasar garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja. Selanjutnya, biaya jasa lalu yang timbul dari pengenalan program imbalan pasti atau perubahan kewajiban imbalan pada program imbalan pasti yang ada diamortisasi selama periode sampai dengan imbalan tersebut menjadi hak pekerja (vested). Under PSAK 24 (Revised 2004), the cost of providing employee benefits under LL No. 13/2003 is determined using the “Projected-Unit-Credit” method. Actuarial gains or losses are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains and losses for each individual plan at the end of the previous reporting year exceed 10% of the present value of the defined benefit obligation. These gains or losses in excess of the 10% threshold are recognized using the straight-line basis over the expected average remaining working lives of the employees. Further, past service costs arising from the introduction of a defined benefit plan or changes in the benefits payable of an existing plan are required to be amortized over the period until the benefits concerned become vested. 24 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) n. Imbalan kerja (lanjutan) n. Employee benefits (continued) Perusahaan dan IR-HK berpartisipasi dalam program pensiun nasional sebagaimana ditentukan oleh hukum di masing-masing negara tempat beroperasinya Perusahaan dan Entitas Anak. Sebagaimana diwajibkan oleh hukum di Indonesia, Perusahaan memberikan iuran kepada Jamsostek yang merupakan program pensiun negara. Dana Jamsostek diperuntukkan bagi keseluruhan klaim asuransi terkait kecelakaan kerja karyawan dan kewajiban manfaat pensiun dari setiap karyawan. IRHK memberikan iuran kepada program Mandatory Provident Fund (“MPF”) di Hong Kong, yang merupakan program pensiun iuran pasti. Iuran kepada program pensiun nasional diakui sebagai beban dalam periode dimana iuran yang bersangkutan dibayarkan. o. The Company and IR-HK participate in national pension schemes as defined by the laws of the countries in which they operate. As required by Indonesian law, the Company makes contributions to the state pension scheme, Jamsostek. The Jamsostek fund is responsible for the entire insurance claim relating to accidents involving employees at the work place and for the entire retirement benefit obligations to the related employees. IR-HK makes contributions to the Mandatory Provident Fund (“MPF”) scheme in Hong Kong, which is a defined contribution pension scheme. Contributions to national pension schemes are recognized as an expense in the year when the related service is performed. Biaya emisi efek ekuitas o. Sesuai dengan Peraturan No. VIII.G.7 Lampiran Surat Keputusan BAPEPAM-LK No. Kep-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 mengenai “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan”, biaya yang terjadi sehubungan dengan penerbitan efek ekuitas dan hak memesan efek terlebih dahulu dikurangkan dari tambahan modal disetor yang diperoleh dari penawaran efek tersebut. p. Share issuance costs In accordance with Rule No. VIII.G.7 of BAPEPAMLK decision letter No. Kep-06/PM/2000 dated March 13, 2000, concerning “Guidelines in the Presentation of Financial Statements”, expenses incurred in connection with the public offerings of shares and rights issue are deducted from the additional paid-in capital derived from such offerings. p. Modal saham diperoleh kembali Modal saham yang diperoleh kembali dicatat sebesar nilai perolehan dan disajikan dalam bagian ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasi. Selisih lebih penerimaan dari penjualan modal saham yang dibeli kembali di masa yang akan datang atas nilai perolehan atau sebaliknya, diperhitungkan sebagai penambah atau pengurang akun tambahan modal disetor - neto. q. ACCOUNTING Treasury stock Treasury stock is stated at acquisition cost and presented under the equity section of the consolidated statements of financial position. The excess of proceeds from future re-sale of treasury stock over the related acquisition cost, or vice-versa, is accounted for as an addition or deduction to additional paid-in capital - net. Laba per saham q. Laba per saham dihitung dengan membagi laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh selama tahun yang bersangkutan, termasuk memperhitungkan saham yang dibeli kembali (Catatan 2p). Earnings per share Earnings per share amount is computed by dividing profit for the year attributable to the owners of the parent entity by the weighted-average number of issued and fully paid shares outstanding during the year, after considering repurchase of shares (Note 2p). 25 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) r. Pengakuan pendapatan dan beban r. Revenue and expense recognition s. ACCOUNTING Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan IRHK menerapkan PSAK 23 (Revisi 2010), “Pendapatan”. PSAK revisi ini mengidentifikasi terpenuhinya kriteria pengakuan pendapatan, sehingga pendapatan dapat diakui, dan mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu, serta memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan. Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Perusahaan dan Entitas Anak dan jumlahnya dapat diukur secara handal. Pendapatan diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima, tidak termasuk diskon, rabat dan Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”). Effective January 1, 2011, the Company and IR-HK adopted PSAK 23 (Revised 2010), “Revenue”. This revised PSAK identifies the circumstances in which the criteria on revenue recognition are met and, therefore, revenue may be recognized, and prescribes the accounting treatment of revenue arising from certain types of transactions and events, and also provides practical guidance on the application of the criteria on revenue recognition. Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Company and Subsidiaries and the revenue can be reliably measured. Revenue is measured at the fair value of the consideration received, excluding discounts, rebates and Value Added Taxes (“VAT”). Beban diakui pada saat terjadinya. Expenses are recognized when these are incurred. s. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing Transactions and balances in foreign currencies Perusahaan menyelenggarakan pembukuannya dalam mata uang rupiah. Transaksi-transaksi dalam mata uang selain rupiah dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. The Company maintains its accounting records in rupiah. Transactions in currencies other than rupiah are recorded at the prevailing rates of exchange in effect on the date of the transactions. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, seluruh aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam rupiah dengan menggunakan kurs tengah yang ditetapkan Bank Indonesia pada tanggal tersebut. Laba atau rugi selisih kurs yang timbul diakui dalam operasi tahun berjalan, kecuali untuk jumlah yang dikapitalisasi, jika ada (Catatan 2k). As of the consolidated statements of financial position dates, all foreign currency monetary assets and liabilities are translated at the middle exchange rates quoted by Bank Indonesia on those dates. The resulting net foreign exchange gains or losses are recognized in current operations, except for any capitalization made, if any (Note 2k). Kurs yang digunakan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut (dalam angka penuh): The exchange rates used as of December 31, 2011 and 2010 were as follows (in full amounts): 2011 1 Euro Eropa (EUR) 1 Dolar Amerika Serikat (AS$) 1 Ringgit Malaysia (RM) 1 Dolar Hong Kong (HK$) 2010 11.739 9.068 2.853 1.167 26 11.956 8.991 2.916 1.155 European euro (EUR) 1 U.S. dollar (US$) 1 Malaysian ringgit (RM) 1 Hong Kong dollar (HK$) 1 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR (lanjutan) t. Pajak penghasilan u. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) t. Income tax ACCOUNTING Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran laba kena pajak tahun berjalan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer pada setiap tanggal laporan antara aset dan liabilitas untuk tujuan komersial dan aset dan liabilitas untuk tujuan perpajakan. Manfaat pajak masa yang akan datang, seperti rugi pajak yang dapat dikompensasi, juga diakui apabila besar kemungkinan manfaat tersebut dapat direalisasi. Pengaruh pajak untuk suatu tahun dialokasikan pada usaha tahun berjalan, kecuali untuk pengaruh pajak dari transaksi yang langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas. Current tax expense is provided based on the estimated taxable income for the year. Deferred tax assets and liabilities are recognized for temporary differences between the financial and the tax bases of assets and liabilities at each reporting date. Future tax benefits, such as the carry-forward of unused tax losses, are also recognized to the extent that realization of such benefits is probable. The tax effects for the year are allocated to current operations, except for the tax effects from transactions which are directly charged or credited to equity. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang akan berlaku pada tahun saat aset dipulihkan atau liabilitas dilunasi, yaitu dengan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau yang secara substantif telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the year when the assets are realized or the liabilities are settled, based on tax rates (and tax laws) that have been enacted or substantively enacted at the statements of financial position date. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada operasi tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas. Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to a change in tax rates are charged to current year operations, except to the extent they relate to items previously charged or credited to equity. Perubahan atas liabilitas perpajakan dicatat ketika ketetapan pajak diterima atau, jika keberatan diajukan oleh Perusahaan, ketika hasil dari keberatan tersebut telah ditentukan. Amendment to tax obligation is recorded when an assessment is received or, if appealed against by the Company, when the result of the appeal is determined. Undang-undang dan peraturan perpajakan Indonesia tidak mengakui penerapan pajak konsolidasi. Saldo perpajakan yang dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasian merupakan gabungan saldo perpajakan Perusahaan dan Entitas Anak. Indonesian tax laws and regulations do not apply the concept of consolidated tax. The tax balances reported in the consolidated financial statements represent the Company’s and Subsidiaries’ combined tax position. u. Informasi segmen Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan IRHK menerapkan PSAK 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”. PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan atas aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh yang berarti terhadap laporan keuangan konsolidasian. Segment information Effective January 1, 2011, the Company and IR-HK applied PSAK 5 (Revised 2009), “Operating Segments”. The revised PSAK requires disclosures that will enable users of financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activities in which the entity engages and the economic environments in which it operates. The adoption of the said revised PSAK has no significant impact on the consolidated financial statements. 27 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR (lanjutan) KEBIJAKAN AKUNTANSI u. Informasi segmen (lanjutan) PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) u. Segment information (continued) Pendapatan segmen, beban segmen dan aset segmen dan liabilitas segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi dalam kelompok perusahaan dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi. v. ACCOUNTING Segment revenue, segment expenses, and segment assets and liabilities are determined before intragroup balances and transactions are eliminated as part of the consolidation process. v. Instrumen keuangan Financial instruments Perusahaan dan IR-HK telah menerapkan PSAK 50 (Revisi 2006), "Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan", dan PSAK 55 (Revisi 2006), "Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran". The Company and IR-HK have applied PSAK 50 (Revised 2006), “Financial Instruments: Presentation and Disclosures”, and PSAK 55 (Revised 2006), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”. PSAK 50 (Revisi 2006), berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan mengidentifikasikan informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan pengungkapan berlaku terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan; dan keadaan dimana aset keuangan dan liabilitas keuangan akan saling hapus. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa datang suatu entitas yang terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk instrumen tersebut. PSAK 50 (Revised 2006) contains the requirements for the presentation of financial instruments and identifies the information that should be disclosed. The presentation requirements apply to the classification of financial instruments, from the perspective of the issuer, into financial assets, financial liabilities and equity instruments; the classification of related interest, dividends, losses and gains; and the circumstances in which financial assets and financial liabilities should be offset. This PSAK requires the disclosure of, among others, information about factors that affect the amount, timing and certainty of an entity’s future cash flows relating to financial instruments and the accounting policies applied to those instruments. PSAK 55 (Revisi 2006) mengatur prinsip-prinsip pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan dan beberapa kontrak pembelian atau penjualan item non-keuangan. PSAK ini, antara lain, menyediakan definisi dan karakteristik derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan hubungan lindung nilai. PSAK 55 (Revised 2006) establishes the principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities and some contracts to buy or sell non-financial items. This PSAK, among others, provides the definitions and characteristics of derivatives, the categories of financial instruments, recognition and measurement, hedge accounting and determination of hedging relationships. v.1. Aset keuangan v.1. Financial assets Pengakuan awal Initial recognition Aset keuangan dalam lingkup PSAK 55 (Revisi 2006) diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset keuangan tersedia untuk dijual, mana yang sesuai. Perusahaan dan IR-HK menentukan klasifikasi aset keuangannya pada pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi kembali setiap akhir tahun keuangan. Financial assets within the scope of PSAK 55 (Revised 2006) are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments, or available-for-sale financial assets, as appropriate. The Company and IR-HK determine the classification of their financial assets at initial recognition and, where allowed and appropriate, re-evaluate this designation at each financial year end. 28 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR (lanjutan) KEBIJAKAN AKUNTANSI v. Instrumen keuangan (lanjutan) PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) v. Financial instruments (continued) ACCOUNTING v.1. Financial assets (continued) v.1. Aset keuangan (lanjutan) Pengakuan awal (lanjutan) Initial recognition (continued) Aset keuangan pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya ditambah, dalam hal investasi yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Financial assets are recognized initially at fair value plus, in the case of investments not at fair value through profit or loss, directly attributable transaction costs. Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan pengiriman aset dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar (perdagangan yang lazim) diakui pada tanggal perdagangan, yaitu tanggal Perusahaan atau IR-HK berkomitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut. Purchases or sales of financial assets that require delivery of assets within a time frame established by regulation or convention in the marketplace (regular way trades) are recognized on the trade date, i.e., the date that the Company or IR-HK commits to purchase or sell the assets. Pada tanggal 31 Desember 2011 aset keuangan Perusahaan dan IR-HK mencakup kas dan setara kas, dana yang dibatasi penggunaannya, investasi jangka pendek, piutang usaha, piutang lain-lain dan uang jaminan. As of December 31, 2011, the Company’s and IR-HK’s financial assets include cash and cash equivalents, restricted funds, short term investment, trade receivables, other receivables and guarantee deposits. Pengukuran setelah pengakuan awal Subsequent measurement Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut: The subsequent measurement of financial assets depends on their classification as follows: • • Aset Keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Financial assets at fair value through profit or loss Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi termasuk aset keuangan untuk diperdagangkan dan aset keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Financial assets at fair value through profit or loss include financial assets held for trading and financial assets designated upon initial recognition at fair value through profit or loss. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika mereka diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Derivatif, termasuk derivatif melekat dipisahkan, juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali derivatif tersebut ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada nilai wajar dengan perubahan nilai wajar yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Financial assets are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling or repurchasing in the near term. Derivatives, including separated embedded derivatives, are also classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments. Financial assets at fair value through profit or loss are carried in the consolidated statements of financial position at fair value with changes in fair value recognized in the consolidated statements of comprehensive income. 29 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR (lanjutan) KEBIJAKAN AKUNTANSI v. Instrumen keuangan (lanjutan) PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) v. Financial instruments (continued) ACCOUNTING v.1. Financial assets (continued) v.1. Aset keuangan (lanjutan) Pengukuran setelah pengakuan awal (lanjutan) Subsequent measurement (continued) • • Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. After initial measurement, such financial assets are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method (EIR), less impairment. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and fees or costs that are an integral part of the EIR. The EIR amortization is included in the consolidated statements of comprehensive income. The losses arising from impairment are also recognized in the consolidated statements of comprehensive income. Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan, yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersebut selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi (amortized cost) dengan menggunakan metode suku bunga efektif (Effective Interest Rate) (“EIR”), setelah dikurangi dengan penurunan nilai. Biaya perolehan yang diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan diskonto atau premi atas biaya akuisisi atau biaya yang merupakan bagian integral dari EIR tersebut. Amortisasi EIR dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Kerugian yang timbul dari penurunan nilai diakui juga pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. v.2. Liabilitas keuangan v.2. Financial liabilities Pengakuan awal Initial recognition Liabilitas keuangan dalam lingkup PSAK 55 (Revisi 2006) diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman dan utang, atau derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif, mana yang sesuai. Perusahaan dan IR-HK menentukan klasifikasi liabilitas keuangannya pada saat pengakuan awal. Financial liabilities within the scope of PSAK 55 (Revised 2006) are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, loans and borrowings, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. The Company and IR-HK determine the classification of their financial liabilities at initial recognition. Liabilitas keuangan diakui pada awalnya sebesar nilai wajar dan, dalam hal pinjaman dan utang, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Financial liabilities are recognized initially at fair value and, in the case of loans and borrowings, inclusive of directly attributable transaction costs. 30 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN (lanjutan) v. AKUNTANSI PENTING Instrumen keuangan (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) v. Financial instruments (continued) ACCOUNTING v.2. Liabilitas keuangan (lanjutan) v.2. Financial liabilities (continued) Pengakuan awal (lanjutan) Initial recognition (continued) Pada tanggal 31 Desember 2011, liabilitas keuangan Perusahaan dan IR-HK mencakup pinjaman bank jangka pendek, utang usaha, utang lain-lain, biaya masih harus dibayar dan pinjaman jangka panjang. Perusahaan dan IR-HK menetapkan bahwa semua liabilitas keuangan tersebut dikategorikan sebagai utang dan pinjaman. As of December 31, 2011, the Company’s and IR-HK’s financial liabilities include short-term bank borrowings, trade payables, other payables, accrued expenses and long-term borrowings. The Company and IR-HK have determined that all of those financial liabilities are categorized as loans and borrowings. Pengukuran setelah pengakuan awal Subsequent measurement Setelah pengakuan awal, pinjaman dan utang yang dikenakan bunga selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi. After initial recognition, interest-bearing loans and borrowings are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method. Gains and losses are recognized in the consolidated statements of comprehensive income when the liabilities are derecognized as well as through the amortization process. v.3. Offsetting of financial instruments v.3. Saling hapus dari instrumen keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan dengan menggunakan dasar neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas nya secara bersamaan. 31 Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated statements of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously. The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN (lanjutan) v. AKUNTANSI PENTING Instrumen keuangan (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) v. Financial instruments (continued) ACCOUNTING v.4. Fair value of financial instruments v.4. Nilai wajar instrumen keuangan Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif pada setiap tanggal pelaporan ditentukan dengan acuan pada kuotasi harga pasar atau kuotasi harga pedagang efek (harga penawaran untuk posisi beli dan harga permintaan untuk posisi jual), tidak termasuk pengurangan apapun untuk biaya transaksi. Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian mencakup penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang berkeinginan dan memahami (recent arm’s length market transactions), penggunaan nilai wajar terkini instrumen lain yang secara substansial sama, analisa arus kas yang didiskonto, atau model penilaian lain. The fair value of financial instruments that are traded in active market at each reporting date is determined by reference to quoted market prices or dealer price quotations (bid price for long position and ask price for short position), without any deduction for transaction costs. For financial instruments where there is no active market, fair value is determined using valuation techniques. Such techniques may include using recent arm’s length market transactions, reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same, discounted cash flow analysis, or other valuation models. Penyesuaian risiko kredit Credit risk adjustment Perusahaan dan IR-HK menyesuaikan harga di pasar yang lebih menguntungkan untuk mencerminkan adanya perbedaan risiko kredit pihak lawan antara instrumen yang diperdagangkan di pasar tersebut dengan instrumen yang dinilai untuk posisi aset keuangan. Dalam menentukan nilai wajar posisi liabilitas keuangan, risiko kredit Perusahaan dan IR-HK terkait dengan instrumen harus diperhitungkan. The Company and IR-HK adjust the price in the more advantageous market to reflect any differences in counterparty credit risk between instruments traded in that market and the ones being valued for financial asset positions. In determining the fair value of financial liability positions, the Company's and IRHK’s own credit risks associated with the instrument are taken into account. v.5. Biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan cadangan atas penurunan nilai dan pembayaran pokok atau nilai yang tidak dapat ditagih. Perhitungan tersebut mempertimbangkan premium atau diskonto pada saat perolehan dan termasuk biaya transaksi dan fee yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif. 32 v.5. Amortized cost of financial instruments Amortized cost is computed using the effective interest rate method less any allowance for impairment and principal repayment or reduction. The calculation takes into account any premium or discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are an integral part of the effective interest rate. The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN (lanjutan) v. AKUNTANSI PENTING Instrumen keuangan (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) v. Financial instruments (continued) ACCOUNTING v.6. Impairment of financial assets v.6. Penurunan nilai dari aset keuangan Pada setiap akhir periode dan IR-HK mengevaluasi yang obyektif bahwa kelompok aset keuangan nilai. 2. pelaporan, Perusahaan apakah terdapat bukti aset keuangan atau mengalami penurunan - Aset keuangan dicatat pada biaya perolehan diamortisasi The Company and IR-HK assess at the end of each reporting period whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired. - Financial assets carried at amortized cost Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan dan IR-HK pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. For loans and receivables carried at amortized cost, the Company and IR-HK first assess whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant. Jika Perusahaan dan IR-HK menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas dari apakah aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka mereka memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. If the Company and IR-HK determine that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, the asset is included in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and the group is collectively assessed for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be, recognized are not included in a collective assessment of impairment. Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika “pinjaman yang diberikan dan piutang” yang memiliki suku bunga variabel, tingkat diskonto untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif terkini. If there is objective evidence that an impairment loss has occurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred). The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial asset’s original effective interest rate. If a “loans and receivables” financial asset has a variable interest rate, the discount rate for measuring impairment loss is the current effective interest rate. 33 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN (lanjutan) v. AKUNTANSI PENTING Instrumen keuangan (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) v. Financial instruments (continued) ACCOUNTING v.6. Impairment of financial assets (continued) v.6. Penurunan nilai dari aset keuangan (lanjutan) Nilai tercatat aset tersebut berkurang melalui penggunaan akun cadangan dan jumlah kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Pendapatan bunga tetap diakui berdasarkan nilai tercatat yang telah dikurangi, berdasarkan suku bunga efektif aset tersebut. Pinjaman yang diberikan dan piutang, bersamasama dengan cadangan terkait, akan dihapuskan pada saat tidak terdapat kemungkinan pemulihan di masa depan yang realistik dan semua jaminan telah terealisasi atau telah dialihkan kepada Perusahaan dan IR-HK. The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is recognized in the consolidated statements of comprehensive income. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the original effective interest rate of the asset. Loans and receivables, together with the associated allowance, are written-off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral has been realized or has been transferred to the Company and IR-HK. Jika, pada periode berikutnya, jumlah taksiran kerugian penurunan nilai bertambah atau berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambah atau dikurangi dengan menyesuaikan akun cadangan. Jika penghapusan kemudian dipulihkan, maka pemulihan tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. If, in a subsequent period, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the allowance account. If a future write-off is later recovered, the recovery is recognized in the consolidated statements of comprehensive income. v.7. Penghentian pengakuan aset dan liabilitas keuangan v.7. Derecognition liabilities of financial assets and Aset keuangan Financial assets Aset keuangan (atau, apabila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan sejenis) dihentikan pengakuannya pada saat: (1) hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset tersebut telah berakhir; atau (2) Perusahaan dan IR-HK telah memindahkan hak mereka untuk menerima arus kas yang berasal dari aset atau berkewajiban untuk membayar arus kas yang diterima secara penuh tanpa penundaan material kepada pihak ketiga dalam perjanjian “pass-through”; dan baik (a) Perusahaan dan IR-HK telah secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat dari aset, atau (b) Perusahaan dan IR-HK secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat suatu aset, namun telah mentransfer kendali atas aset tersebut. A financial asset (or where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets) is derecognized when: (1) the rights to receive cash flows from the asset have expired; or (2) the Company and IR-HK have transferred their rights to receive cash flows from the asset or have assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement; and either (a) the Company and IR-HK have transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (b) the Company and IR-HK have neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but have transferred control of the asset. 34 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN (lanjutan) v. AKUNTANSI PENTING Instrumen keuangan (lanjutan) v.7. Penghentian pengakuan aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) v. Financial instruments (continued) v.7. Derecognition of financial liabilities (continued) ACCOUNTING assets and Liabilitas keuangan Financial liabilities Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat liabilitas tersebut dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. A financial liability is derecognized when the obligation under the liability is discharged or cancelled or has expired. Ketika suatu liabilitas keuangan yang sudah ada digantikan oleh liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substantial, atau modifikasi secara substansial persyaratan dari suatu liabilitas yang saat ini ada, pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian pengakuan liabilitas awal dan pengakuan liabilitas baru, dan selisih antara nilai tercatat masingmasing liabilitas diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as an extinguishment of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in the consolidated statements of comprehensive income. w. Adoption of Other Revised Financial Accounting Standards and Interpretations w. Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Revisi dan Interpretasi Lainnya Selain standar akuntansi revisi yang telah disebutkan sebelumnya di atas, Perusahaan dan IR-HK juga telah menerapkan standar akuntansi revisi dan interpretasi berikut pada tanggal 1 Januari 2011, yang dianggap relevan terhadap laporan keuangan konsolidasian namun tidak menimbulkan dampak yang signifikan kecuali untuk pengungkapan terkait: Other than the revised accounting standards previously mentioned above, the Company and IRHK also adopted the following revised accounting standards and interpretations on January 1, 2011, which were considered relevant to the consolidated financial statements but did not have significant impact except for the related disclosures: • • • • • PSAK 2 (Revisi 2009), “Laporan Arus Kas”. PSAK 8 (Revisi 2010), “Perisitiwa Setelah Periode Pelaporan”. PSAK 25 (Revisi 2009), “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan”. PSAK 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi”. 35 • • • PSAK 2 (Revised 2009), “Statements of Cash Flows”. PSAK 8 (Revised 2010), “Events after the Reporting Period”. PSAK 25 (Revised 2009), “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors”. PSAK 57 (Revised 2009), “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets”. The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. 3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan IR-HK mensyaratkan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan atas pendapatan, beban, aset dan liabilitas, serta pengungkapan liabilitas kontinjensi, pada akhir tahun pelaporan. Namun, ketidakpastian asumsi dan estimasi ini dapat menyebabkan hasil yang memerlukan penyesuaian material atas nilai tercatat aset atau liabilitas yang berdampak pada masa mendatang. a. MANAGEMENT’S USE OF ESTIMATES AND ASSUMPTIONS JUDGMENTS, The preparation of the Company and IR-HK consolidated financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period. However, uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amount of the asset or liability affected in future years. a. Judgment Pertimbangan Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan dan IR-HK, manajemen telah membuat pertimbangan atas penurunan nilai aset-aset non keuangan, yang terpisah dari estimasi dan asumsi, yang memiliki pengaruh paling signifikan terhadap jumlah yang dicatat dalam laporan keuangan konsolidasian. In the process of applying the Company and IR-HK’s accounting policies, management has made judgment on impairment of non-financial assets, apart from those including estimations and assumption, which have the most significant effect on the amounts recognized in the consolidated financial statements. Penurunan nilai terjadi ketika nilai tercatat dari aset atau unit penghasil kas melebihi nilai terpulihkannya, yang lebih tinggi dari nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai. Perhitungan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual berdasarkan data yang tersedia dari transaksi penjualan yang mengikat dalam sebuah transaksi wajar (arm's length transaction) dari aset serupa atau harga pasar yang dapat diobservasi dikurangi biaya pelepasan (incremental costs) untuk menjual aset tersebut. Perhitungan nilai pakai berdasarkan pada model arus kas yang didiskontokan. Data arus kas diambil dari anggaran untuk lima tahun yang akan datang dan tidak termasuk aktivitas restrukturisasi yang belum dilakukan oleh Perusahaan dan IR-HK atau investasi signifikan di masa datang yang akan memutakhirkan kinerja aset dari UPK yang diuji. Nilai terpulihkan paling dipengaruhi oleh tingkat diskonto yang digunakan dalam model arus kas yang didiskontokan, sebagaimana juga jumlah arus kas masuk di masa datang (future cash-inflow) yang diharapkan dan tingkat pertumbuhan yang digunakan untuk tujuan ekstrapolasi. An impairment exists when the carrying value of an asset or its cash-generating unit exceeds its recoverable amount, which is the higher of its fair value less costs to sell and its value in use. The fair value less costs to sell calculation is based on available data from binding sales transactions in arm’s length transactions of similar assets or observable market prices less incremental costs for disposing of the asset. The value in use calculation is based on a discounted cash flow model. The cash flows are derived from the budget for the next five years and do not include restructuring activities that the Company and IR-HK are not yet committed to or significant future investments that will enhance the asset’s performance of the CGU being tested. The recoverable amount is most sensitive to the discount rate used for the discounted cash flow model as well as the expected future cash-inflows and the growth rate used for extrapolation purposes. 36 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN (lanjutan) 3. MANAGEMENT’S USE OF JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued) b. Estimasi dan Asumsi b. Estimates and Assumptions Asumsi kunci mengenai masa depan dan sumber kunci lainnya untuk estimasi ketidakpastian pada akhir periode pelaporan yang memiliki risiko signifikan yang menyebabkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya dijabarkan sebagai berikut: The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the end of the reporting period that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial period are discussed below: • Penentuan nilai wajar dari aset keuangan dan liabilitas • Determination of fair values of financial assets and financial liabilities Ketika nilai wajar dari aset keuangan dan liabilitas keuangan dicatat dalam laporan posisi keuangan konsolidasian tidak dapat diambil dari pasar yang aktif, maka nilai wajarnya ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian termasuk model discounted cash flow. Masukan untuk model tersebut dapat diambil dari pasar yang dapat diobservasi, tetapi apabila hal ini tidak dimungkinkan, sebuah tingkat pertimbangan disyaratkan dalam menetapkan nilai wajar. Pertimbangan tersebut mencakup penggunaan masukan seperti risiko likuiditas, risiko kredit dan volatilitas. Perubahan dalam asumsi mengenai faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi nilai wajar dari instrumen keuangan yang dilaporkan. When the fair value of financial assets and financial liabilities recorded in the consolidated statements of financial position cannot be derived from active markets, their fair value is determined using valuation techniques including the discounted cash flow model. The inputs to these models are taken from observable markets where possible, but where this is not feasible, a degree of judgment is required in establishing fair values. The judgment includes consideration of inputs such as liquidity risk, credit risk and volatility. Changes in assumptions about these factors could affect the reported fair value of financial instruments. • Estimasi masa manfaat aset tetap dan ditangguhkan biaya • Estimating useful lives of fixed assets and deffered charges Perusahaan dan IR-HK mengestimasi masa manfaat dari aset tetap dan biaya ditangguhkan berdasarkan utilisasi dari aset yang diharapkan dapat didukung dengan rencana dan strategi usaha yang juga mempertimbangkan perkembangan teknologi di masa depan dan perilaku pasar. Estimasi dari masa manfaat aset tetap adalah berdasarkan penelaahan Perusahaan dan IR-HK secara kolektif terhadap praktek industri, evaluasi teknis internal dan pengalaman untuk aset yang setara. Estimasi masa manfaat ditelaah paling sedikit setiap akhir tahun pelaporan dan diperbarui jika ekspektasi berbeda dari estimasi sebelumnya dikarenakan pemakaian dan kerusakan fisik, keusangan secara teknis atau komersial dan hukum atau pembatasan lain atas penggunaan dari aset. Tetapi, adalah mungkin, hasil di masa depan dari operasi dapat dipengaruhi secara material oleh perubahan-perubahan dalam estimasi yang diakibatkan oleh perubahan faktor-faktor yang disebutkan diatas. The Company and IR-HK estimate the useful lives of their fixed assets and deferred charges based on expected asset utilization as anchored on business plans and strategies that also consider expected future technological developments and market behavior. The estimation of the useful lives of property and equipment is based on the Company’s and IR-HK’s collective assessment of industry practice, internal technical evaluation and experience with similar assets. The estimated useful lives are reviewed at least each financial year end and are updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence and legal or other limitations on the use of the assets. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the estimates brought about by changes in the factors mentioned above. 37 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN (lanjutan) 3. b. Estimasi dan Asumsi (lanjutan) b. Estimates and Assumptions (continued) Jumlah dan saat beban dicatat setiap tahun akan terpengaruh oleh perubahan atas faktor-faktor dan situasi tersebut. Pengurangan dalam estimasi masa manfaat dari aset tetap Perusahaan dan IRHK akan meningkatkan beban operasi dan menurunkan aset tidak lancar yang dicatat. MANAGEMENT’S USE OF JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued) The amounts and timing of recorded expenses for any year will be affected by changes in these factors and circumstances. A reduction in the estimated useful lives of the Company and IR-HK’s fixed assets will increase the recorded operating expenses and decrease non-current assets. • Realisasi dari aset pajak tangguhan • Realizability of deferred income tax assets Perusahaan dan IR-HK melakukan penelaahan atas nilai tercatat aset pajak tangguhan pada setiap akhir periode pelaporan dan mengurangi nilai tersebut sampai sebesar kemungkinan aset tersebut tidak dapat direalisasikan, dimana penghasilan kena pajak yang tersedia memungkinkan untuk penggunaan seluruh atau sebagian dari aset pajak tangguhan tersebut. Penelaahan Perusahaan dan IR-HK atas pengakuan aset pajak tangguhan untuk perbedaan temporer yang dapat dikurangkan didasarkan atas tingkat dan waktu dari penghasilan kena pajak yang ditaksirkan untuk periode pelaporan berikutnya. Taksiran ini berdasarkan hasil pencapaian Perusahaan dan IR-HK di masa lalu dan ekspektasi di masa depan terhadap pendapatan dan beban, sebagaimana juga dengan strategi perencanaan perpajakan di masa depan. Tetapi tidak terdapat kepastian bahwa Perusahaan dan IR-HK dapat menghasilkan penghasilan kena pajak yang cukup untuk memungkinkan penggunaan sebagian atau seluruh bagian dari aset pajak tangguhan tersebut. The Company and IR-HK review the carrying amounts of deferred income tax assets at the end of each reporting period and reduces these to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable income will be available to allow all or part of the deferred income tax assets to be utilized. The Company’s and IR-HK’s assessment on the recognition of deferred income tax assets on deductible temporary differences is based on the level and timing of forecasted taxable income of the subsequent reporting periods. This forecast is based on the Company’s and IR-HK’s past results and future expectations on revenues and expenses as well as future tax planning strategies. However, there is no assurance that the Company and IR-HK will generate sufficient taxable income to allow all or part of the deferred income tax assets to be utilized. • Estimasi cadangan untuk kerugian penurunan nilai atas piutang • Estimating allowance for impairment loss on receivables Apabila terdapat bukti objektif bahwa rugi penurunan nilai telah terjadi atas piutang (piutang usaha dan lainnya, dan piutang dari pihak-pihak berelasi), Perusahaan dan IR-HK mengestimasi cadangan untuk kerugian penurunan nilai atas piutang yang secara khusus diidentifikasi raguragu untuk ditagih. Tingkat cadangan ditelaah oleh manajemen dengan dasar faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat tertagihnya piutang tersebut. If there is an objective evidence that an impairment loss has been incurred on receivables (accounts receivable trade and others, and due from related parties), the Company and IR-HK estimate the allowance for impairment losses related to their receivables that are specifically identified as doubtful of collection. The level of allowance is evaluated by management on the basis of factors that affect the collectibility of the receivables. 38 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN (lanjutan) 3. MANAGEMENT’S USE OF JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued) b. Estimasi dan Asumsi (lanjutan) b. Estimates and Assumptions (continued) Dalam kasus ini, Perusahaan dan IR-HK menggunakan pertimbangan berdasarkan faktafakta terbaik yang tersedia dan situasi-situasi, termasuk tetapi tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan Perusahaan dan IR-HK dengan pelanggan dan status kredit pelanggan berdasarkan laporan dari pihak ketiga dan faktorfaktor pasar yang telah diketahui, untuk mengakui pencadangan spesifik untuk pelanggan terhadap jumlah yang jatuh tempo untuk menurunkan piutang Perusahaan dan IR-HK ke jumlah yang diharapkan dapat ditagih. Pencadangan secara spesifik ini ditelaah dan diselesaikan jika terdapat informasi tambahan yang diterima yang mempengaruhi jumlah yang diestimasikan. In these cases, the Company and IR-HK use judgment based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the length of the Company’s and IR-HK’s relationship with the customers and the customers’ credit status based on third-party credit reports and known market factors, to record specific reserves for customers against amounts due in order to reduce the Company’s and IR-HK’s receivables to amounts that they expect to collect. These specific reserves are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amounts estimated. Sebagai tambahan atas cadangan terhadap piutang yang secara individual signifikan, Perusahaan dan IR-HK juga meneliti cadangan penurunan nilai secara kolektif terhadap risiko kredit debitur mereka yang dikelompokkan berdasarkan karakteristik kredit yang sama, yang meskipun tidak diidentifikasi secara spesifik memerlukan cadangan tertentu, memiliki risiko yang lebih besar tidak tertagih dibandingkan dengan piutang yang diberikan kepada debitur. Cadangan secara kolektif ini dihitung berdasarkan pengalaman kerugian historis dengan menggunakan faktor yang bervariasi seperti kinerja historis dari debitur dalam grup kolektif, penurunan kinerja pasar dimana debitur beroperasi, dan kelemahan struktural yang diidentifikasi atau penurunan kinerja arus kas dari debitur. In addition to specific allowance against individually significant receivables, the Company and IR-HK also assess a collective impairment allowance against credit exposure of their debtors which are grouped based on common credit characteristics, which group, although not specifically identified as requiring a specific allowance, has a greater risk of default than when the receivables were originally granted to the debtors. This collective allowance is based on historical loss experience using various factors such as historical performance of the debtors within the collective group, deterioration in the markets in which the debtors operate, and identified structural weaknesses or deterioration in the cash flows of the debtors. 39 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN (lanjutan) 3. b. Estimasi dan Asumsi (lanjutan) b. Estimates and Assumptions (continued) • Estimasi beban imbalan kerja lainnya MANAGEMENT’S USE OF JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued) • Estimation of employee benefits Beban dari program pensiun manfaat pasti dan nilai kini dari kewajiban pensiun ditentukan dengan menggunakan metode projected-unitcredit. Penilaian aktuaris termasuk membuat variasi asumsi yang terdiri dari, antara lain, tingkat diskonto, tingkat pengembalian dana pensiun yang diharapkan, tingkat kenaikan kompensasi dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dengan asumsi Perusahaan dan IR-HK diakui sebagai pendapatan atau beban ketika akumulasi laba atau rugi aktuarial neto pada akhir masa periode pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari mana yang lebih tinggi antara nilai kini dari kewajiban manfaat pasti dan nilai wajar dari dana pensiun pada tanggal tersebut. Dikarenakan kompleksitas dari penilaian, dasar asumsi dan periode jangka panjang, kewajiban manfaat pasti sangat sensitif terhadap perubahan asumsi. The cost of defined benefit plan and the present value of the employee benefits liability are determined using the projected-unit-credit method. Actuarial valuation includes making various assumptions which consist of, among other things, discount rates, expected rates of return on plan assets, rates of compensation increases and mortality rates. Actual results that differ from the Company’s and IR-HK’s assumptions are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains and losses at the end of the previous reporting period exceed 10% of the higher of the present value of the defined benefit obligation and the fair value of plan assets at that date. Due to the complexity of the valuation, the underlying assumptions and their long-term nature, a defined benefit obligation is highly sensitive to changes in assumptions. Perusahaan dan IR-HK percaya bahwa asumsi mereka adalah memadai dan tepat, perbedaan signifikan dalam pengalaman aktual Perusahaan dan IR-HK atau perubahan signifikan dalam asumsi dapat mempengaruhi secara material beban dan kewajiban pensiun dan imbalan kerja jangka panjang lainnya. Semua asumsi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan. While the Company and IR-HK believe that their assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Company’s and IRHK’s actual experience or significant changes in their assumptions may materially affect the costs and obligations of pension and other long-term employee benefits. All assumptions are reviewed at each reporting date. • Ketidakpastian liabilitas perpajakan • Dalam situasi tertentu, Perusahaan dan IR-HK tidak dapat menentukan secara pasti jumlah liabilitas pajak mereka pada saat ini atau masa depan karena proses keberatan, dan pemeriksaan dari otoritas perpajakan. Ketidakpastian timbul terkait dengan interpretasi dari peraturan perpajakan yang kompleks dan jumlah dan waktu dari penghasilan kena pajak di masa depan. Dalam menentukan jumlah yang harus diakui terkait dengan liabilitas pajak yang tidak pasti, Perusahaan dan IR-HK menerapkan pertimbangan yang sama yang akan mereka gunakan dalam menentukan jumlah cadangan yang harus diakui sesuai dengan PSAK 57, “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”. Perusahaan dan IR-HK membuat analisa untuk semua posisi pajak terkait dengan pajak penghasilan untuk menentukan jika liabilitas pajak untuk beban yang belum diakui harus diakui. Uncertain tax exposure In certain circumstances, the Company and IRHK may not be able to determine the exact amount of their current or future tax liabilities due to ongoing objections and investigations by the taxation authority. Uncertainties exist with respect to the interpretation of complex tax regulations and the amount and timing of future taxable income. In determining the amount to be recognized in respect of an uncertain tax liability, the Company and IR-HK apply similar considerations as they would use in determining the amount of a provision to be recognized in accordance with PSAK 57, “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets”. The Company and IR-HK make an analysis of all tax positions related to income taxes to determine if a tax liability for unrecognized tax expense should be recognized. 40 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN (lanjutan) 3. b. Estimasi dan Asumsi (lanjutan) b. Estimates and Assumptions (continued) 4. MANAGEMENT’S USE OF JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued) Pada tanggal 31 Desember 2011, Perusahaan menjadi subyek pemeriksaan pajak untuk tahun pajak 2010. As of December 31, 2011, the Company is subject to tax audit for fiscal year 2010. Perusahaan dan IR-HK mencatat bunga dan denda untuk kekurangan pembayaran pajak penghasilan, jika ada, dalam Pendapatan (Beban) Lain-lain - neto dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. The Company and IR-HK present interest and penalties for the underpayment of income tax, if any, under Other Income (Expenses) - net in the consolidated statements of comprehensive income. 4. KAS DAN SETARA KAS 2011 CASH AND CASH EQUIVALENTS 2010 Kas Kas di bank Deposito berjangka 288.726 6.930.218 89.407.048 415.384 13.189.233 55.301.468 Cash on hand Cash in banks Time deposits Total 96.625.992 68.906.085 Total Rincian kas, kas di bank dan deposito berjangka berdasarkan jenis mata uang: Details of cash on hand, cash in banks and time deposits based on currency: 2011 2010 Kas Rupiah Mata uang asing 168.750 119.976 218.750 196.634 Cash on hand Rupiah Foreign currencies Total kas 288.726 415.384 Total cash on hand 178.259 86.589 70.584 29.490 4.367 11.393 47.044 49.484 6.981 160.884 2.578 Cash in banks Rupiah accounts: PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank ANZ Panin Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mega Tbk Other banks 380.682 266.971 Kas di bank Rekening rupiah: PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank ANZ PaninTbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mega Tbk Bank lain-lain Rekening dolar Amerika Serikat (AS$655.213 pada tahun 2011 dan AS$1.397.999 pada tahun 2010): Standard Chartered Bank PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank ANZ Panin Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk 3.934.842 1.006.003 567.174 378.062 15.517 41 1.830.057 9.642.144 598.300 195.015 U.S. dollar accounts (US$655,213 in 2011 and US$1,397,999 in 2010): Standard Chartered Bank PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank ANZ Panin Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. 4. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) Rincian kas, kas di bank dan deposito berjangka berdasarkan jenis mata uang (lanjutan): Details of cash on hand, cash in banks and time deposits based on currency (continued): 2011 Bank of China (H.K.) Ltd. Bank lain-lain Rekening euro Eropa (EUR31.680 pada tahun 2011 dan EUR27.371 pada tahun 2010): PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mega Tbk Standard Chartered Bank Rekening dolar Hong Kong (HK$202.324 pada tahun 2011 dan HK$22.199 pada tahun 2010): Bank of China (H.K.) Ltd. Total kas di bank Deposito berjangka Deposito rupiah: PT Bank Mega Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk Deposito dolar Amerika Serikat (AS$6.486.000 pada tahun 2011 dan AS$4.809.417 pada tahun 2010): PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk Total deposito berjangka 2010 39.883 259.537 44.319 5.941.481 12.569.372 272.615 98.245 1.041 312.679 11.454 3.107 371.901 327.240 Bank of China (H.K.) Ltd. Other banks European euro accounts (EUR31,680 in 2011 and EUR27,371 in 2010): PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mega Tbk Standard Chartered Bank 236.154 25.650 Hong Kong dollar accounts (HK$202,324 in 2011 and HK$22,199 in 2010): Bank of China (H.K.) Ltd. 6.930.218 13.189.233 Total cash in banks 18.600.000 10.677.000 1.315.000 9.231.000 2.520.000 309.000 Time deposits Rupiah deposits: PT Bank Mega Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk 30.592.000 12.060.000 47.788.360 9.702.760 1.323.928 32.052.915 7.745.000 3.443.553 58.815.048 43.241.468 89.407.048 55.301.468 2011 Kisaran tingkat bunga per tahun untuk deposito berjangka: Rupiah Dolar Amerika Serikat CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued) U.S. dollar deposits (US$6,486,000 in 2011 and US$4,809,417 in 2010): PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk Total time deposits 2010 4,25% - 7,25% 1,00% - 2,75% Semua rekening bank dan deposito berjangka ditempatkan pada bank pihak ketiga. 6,00% - 7,00% 0,25% - 1,85% Ranges of annual interest rates of time deposits: Rupiah U.S. dollar All cash in banks and time deposits are placed in third-party banks. 42 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5. 5. DANA YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA 2011 Kas di bank: PT Bank CIMB Niaga Tbk (AS$2.649.773) Standard Chartered Bank (AS$750.000) Deposito berjangka - PT Bank CIMB Niaga Tbk (AS$2.000.000) Total 2010 24.028.145 - 6.801.000 - - 17.982.000 Cash in banks: PT Bank CIMB Niaga Tbk (US$2,649,773) Standard Chartered Bank (US$750,000) Time deposits - PT Bank CIMB Niaga Tbk (US$2,000,000) 30.829.145 17.982.000 Total Kas di bank dan deposito berjangka pada PT Bank CIMB Niaga Tbk dan Standard Chartered Bank dibatasi penggunaannya sehubungan dengan pinjaman jangka pendek dan jangka panjang yang diperoleh dari bank yang sama (Catatan 15b, 18c, 36a dan 36d). 6. Cash in bank and time deposits in PT Bank CIMB Niaga Tbk and Standard Chartered Bank are restricted in relation to short-term and long-term borrowing obtained from the same bank (Notes 15b, 18c, 36a and 36d). INVESTASI JANGKA PENDEK 6. Rincian investasi pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut: SHORT-TERM INVESTMENTS The details of investments as of December 31, 2011 are as follows: Reksadana Penurunan Nilai Aset Neto 7. RESTRICTED FUNDS 100.000 (183) Mutual funds Decrease in Net Asset Value Neto 99.817 Net PIUTANG USAHA 7. Piutang usaha - pihak-pihak berelasi (Catatan 31a) Trade receivables - related party (Note 31a) 2011 Pelanggan lokal Cadangan penurunan nilai Neto TRADE RECEIVABLES 2010 295.507 (244.468) 419.934 (260.468) 51.039 159.466 43 Local customer Allowance for impairment Net The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7. 7. PIUTANG USAHA (lanjutan) Rincian umur piutang usaha - pihak-pihak berelasi: TRADE RECEIVABLES (continued) Aging analysis of trade receivables - related party: 2011 2010 Belum jatuh tempo Telah jatuh tempo 51.039 244.468 159.466 260.468 Current Overdue Total 295.507 419.934 Total Mutasi cadangan penurunan nilai - pihak-pihak berelasi: Movements in the allowance for impairment related party: 2011 2010 Saldo awal tahun 260.468 Pemulihan cadangan penurunan nilai (16.000) Saldo akhir tahun 244.468 260.468 - Balance at beginning of year Reversal of allowance for impairment 260.468 Balance at end of year Manajemen berkeyakinan bahwa cadangan penurunan nilai atas piutang usaha - pihak berelasi adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha tersebut. Management believes that the allowance for impairment of trade receivables - related party is sufficient to cover possible losses arising from uncollectible trade receivables. Piutang usaha - pihak ketiga Trade receivables - third parties 2011 2010 Pelanggan lokal Pelanggan ekspor 198.837.092 56.628.738 119.065.591 46.705.158 Local customers Export customers Total 255.465.830 165.770.749 Total Rincian umur piutang usaha - pihak ketiga: Aging analysis of trade receivables - third parties: 2011 2010 Belum jatuh tempo Telah jatuh tempo: 0 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari > 91 hari 169.902.676 131.601.395 56.236.454 21.259.057 5.247.560 2.820.083 28.190.655 4.437.464 1.233.334 307.901 Current Overdue: 0 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days > 91 days Total 255.465.830 165.770.749 Total 44 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7. 7. PIUTANG USAHA (lanjutan) Mutasi cadangan penurunan nilai - pihak ketiga pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010: Saldo awal tahun Cadangan penurunan nilai piutang STENTA pada tanggal perubahan penyertaan saham (Catatan 1d) Movements in the allowance for impairment - third parties for the year ended December 31, 2010: 1.435.724 Balance at beginning of year STENTA’s allowance for impairment on its receivable from customer at the date of its deconsolidation (Note 1d) (1.435.724) Saldo akhir tahun - Manajemen Perusahaan yakin bahwa semua piutang usaha - pihak ketiga dapat ditagih seluruhnya, sehingga tidak ada cadangan penurunan nilai untuk akun ini. The Company’s management believes that all of trade receivables - third parties are collectible in full, therefore there is no allowance for impairment for this account.` Rincian piutang usaha berdasarkan jenis mata uang: Balance at end of year Details of trade receivables based on currency: 2011 2010 Piutang usaha pihak-pihak berelasi: Dalam rupiah 295.507 419.934 Trade receivables - related party: In rupiah Total 295.507 419.934 Total Piutang usaha - pihak ketiga: Dalam rupiah Dalam mata uang asing 60.396.998 195.068.832 42.212.167 123.558.582 Trade receivables - third parties: In rupiah In foreign currencies Total 255.465.830 165.770.749 Total Piutang usaha dijadikan jaminan atas untuk pinjaman bank jangka pendek dan pinjaman jangka panjang (Catatan 15 dan 18). 8. TRADE RECEIVABLES (continued) Trade receivables are pledged as security for shortterm bank borrowings and long-term borrowings (Notes 15 and 18). 8. PERSEDIAAN 2011 INVENTORIES 2010 Barang jadi Barang dalam proses Bahan baku Bahan pembantu Suku cadang dan lainnya 51.768.353 9.055.457 135.565.936 2.156.616 16.392.305 27.718.521 7.093.410 165.443.313 961.789 14.502.899 Cadangan persediaan usang 214.938.667 (201.416) 215.719.932 (201.416) Neto 214.737.251 215.518.516 Manajemen berkeyakinan bahwa cadangan persediaan usang adalah cukup untuk menutup kemungkinan penurunan nilai persediaan. Finished goods Work-in-process Raw materials Indirect materials Spare parts and others Allowance for obsolescence Net Management believes that the allowance for obsolescence is sufficient to cover the possibility of decline in value of inventories. 45 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8. 9. 8. PERSEDIAAN (lanjutan) INVENTORIES (continued) Persediaan dijadikan jaminan untuk pinjaman bank jangka pendek dan pinjaman jangka panjang (Catatan 15 dan 18). Inventories are pledged as security for short-term bank borrowings and long-term borrowings (Notes 15 and 18). Persediaan telah diasuransikan dengan nilai pertanggungan sebesar AS$30.000.000 atau setara dengan Rp272.040.000 pada tanggal 31 Desember 2011 dan sebesar AS$22.000.000 dan berjumlah Rp197.802.000 pada tanggal 31 Desember 2010. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari persediaan. Inventories have been insured for a total coverage of US$30,000,000 or equivalent to Rp272,040,000 as of December 31, 2011 and US$22,000,000 or equivalent to Rp197,802,000 as of December 31, 2010. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the inventories. 9. UANG MUKA Uang muka terutama terdiri dari uang muka untuk pembelian lokal dan impor, dan uang muka untuk keperluan operasional Perusahaan dan IR-HK. ADVANCE PAYMENTS Advance payments mainly consist of advances for local and import purchases, and advances related with the Company’s and IR-HK’s operations. 10. PERPAJAKAN 10. TAXATION a. a. Pajak dan bea masuk dibayar dimuka 2011 Perusahaan: Pajak penghasilan badan Bea masuk Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”) masukan - neto Total b. Prepaid taxes and customs duties 2010 36.331.614 17.043.279 11.479.533 - 8.068.209 7.694.410 Company: Corporate income tax Customs duties Value Added Tax (“VAT”) input - net 61.443.102 19.173.943 Total b. Utang pajak 2011 Taxes payable 2010 Perusahaan: Pajak penghasilan pasal 4(2) Pajak penghasilan pasal 21 Pajak penghasilan pasal 23/26 Pajak penghasilan pasal 25 11.333 665.765 75.237 1.877.609 96.301 892.852 72.376 1.072.135 Company: Income tax article 4(2) Income tax article 21 Income tax articles 23/26 Income tax article 25 Total 2.629.944 2.133.664 Total 46 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 10. PERPAJAKAN (lanjutan) 10. TAXATION (continued) c. c. Pajak kini Taksiran laba kena pajak Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: The Company’s estimated taxable income for the years ended December 31, 2011 and 2010 is determined as follows: 2011 Laba sebelum pajak penghasilan per laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Laba Entitas Anak sebelum pajak penghasilan dan dampak dari eliminasi konsolidasi antar perusahaan Laba Perusahaan sebelum pajak penghasilan Ditambah (dikurangi) beda tetap: Beban yang tidak dapat dikurangkan Pendapatan bunga yang dikenakan pajak final Ditambah (dikurangi) beda temporer: Beban imbalan kerja - neto Penyusutan aset tetap Bagian laba neto Entitas Anak dan entitas asosiasi Pemulihan cadangan penurunan nilai piutang Cadangan persediaan usang Taksiran laba kena pajak Current tax 2010 76.684.216 4.849 89.815.036 (195.653) 76.689.065 89.619.383 20.268.859 21.363.029 (1.631.575) (1.437.046) 95.326.349 109.545.366 909.390 (19.112.477) 1.263.391 16.233.894 (5.843.798) (16.000) 71.263.464 Perhitungan beban pajak kini dan taksiran tagihan pajak penghasilan badan Perusahaan adalah sebagai berikut: Profit before income tax per consolidated statements of comprehensive income Subsidiaries’ income before income tax and reversal of inter-company consolidation eliminations Company’s income before income tax Add (deduct) permanent differences: Non-deductible expenses Interest income subject to final tax Add (deduct) temporary differences: Net employee benefits expense Depreciation of fixed assets Share in net earnings of Subsidiary (7.495.381) and associated company Reversal of allowance for impairment of receivables 124.389 Provision for inventory obsolescence 119.671.659 Estimated taxable income The computations of the Company’s current tax expense and its estimated corporate income tax refundable are as follows: 2011 2010 Taksiran laba kena pajak 71.263.464 119.671.659 Estimated taxable income Beban pajak kini 17.815.867 29.917.915 Current tax expense Prepayments of income taxes: Income tax article 22 Income tax articles 23/26 Income tax article 25 Pajak penghasilan dibayar dimuka: Pajak penghasilan pasal 22 Pajak penghasilan pasal 23/26 Pajak penghasilan pasal 25 24.908.727 12.985 17.746.936 16.609.234 7.020 24.781.194 Total 42.668.648 41.397.448 Total 11.479.533 Estimated corporate income tax refundable of the Company Taksiran tagihan pajak penghasilan badan Perusahaan 24.852.781 47 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 10. PERPAJAKAN (lanjutan) 10. TAXATION (continued) c. c. Pajak kini (lanjutan) Perhitungan beban pajak kini dan taksiran tagihan pajak penghasilan badan tahun 2011 sesuai dengan yang akan dilaporkan pada tahun 2011 oleh Perusahaan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan kepada Kantor Pelayanan Pajak. Perhitungan beban pajak kini dan taksiran utang pajak penghasilan badan tahun 2010 telah sesuai dengan jumlah yang telah dilaporkan oleh Perusahaan pada tahun 2010. d. The above computation of current tax expense and the estimated corporate income tax refundable for 2011 will conform with the amounts that will be reported for 2011 by the Company to the tax authority in its Annual Tax Returns. The computation of current tax expense and the estimated corporate income tax payable for 2010 conformed with the amounts reported by the Company for 2010. d. Pajak tangguhan Manfaat (beban) pajak tangguhan: Neto 2010 (4.000 ) - 31.097 Company: Net employee benefits expense Depreciation of fixed assets Share in net earnings of Subsidiary and associated company Reversal of allowance for impairment of receivables Provision for inventory obsolescence (6.015.720) 2.531.574 Net 227.348 (4.778.119) 315.848 4.058.474 (1.460.949) (1.873.845) Pengaruh pajak atas perbedaan temporer antara aset dan liabilitas untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan adalah sebagai berikut: The tax effects of outstanding temporary differences between the financial and the tax bases of assets and liabilities are as follows: 2011 Perusahaan: Aset pajak tangguhan: Investasi pada Entitas Anak dan entitas asosiasi Kewajiban imbalan kerja Cadangan penurunan nilai piutang Cadangan persediaan usang Liabilitas pajak tangguhan: Nilai tercatat aset tetap Nilai tercatat beban ditangguhkan Liabilitas pajak tangguhan - neto Deferred tax Deferred tax benefit (expense): 2011 Perusahaan: Beban imbalan kerja - neto Penyusutan aset tetap Bagian laba neto Entitas Anak dan entitas asosiasi Pemulihan cadangan penurunan nilai piutang Cadangan persediaan usang Current tax (continued) 2010 18.080.259 4.717.221 19.000.613 4.489.873 61.117 65.117 50.354 50.354 22.908.951 23.605.957 (67.427.600) (292.694) (62.649.481) (292.694) (67.720.294) (62.942.175) (44.811.343) (39.336.218) 48 Company: Deferred tax assets: Investment in Subsidiary and associated company Employee benefits liability Allowance for impairment of receivables Allowance for inventory obsolescence Deferred tax liabilities: Carrying value of fixed assets Carrying value of deferred charges Deferred tax liabilities - net The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 10. PERPAJAKAN (lanjutan) 10. TAXATION (continued) d. d. Pajak tangguhan (lanjutan) Perusahaan dan IR-HK mengakui aset pajak tangguhan hanya atas perbedaan temporer yang dapat terpulihkan di masa depan. Penggunaan aset pajak tangguhan diakui oleh Perusahaan dan IR-HK tergantung atas laba kena pajak di masa mendatang yang melebihi laba yang timbul atas pemulihan perbedaan temporer kena pajak. e. The Company and IR-HK recognized deferred tax assets only for the future recoverable temporary differences. The utilization of deferred tax assets recognized by the Company and IR-HK is dependent upon future taxable income arising from the reversal of existing taxable temporary differences. e. Manfaat (beban) pajak penghasilan 2011 Beban pajak kini: Perusahaan Manfaat (beban) pajak tangguhan: Perusahaan Neto (17.815.867) (29.917.915) (6.015.720) 2.531.574 (23.831.587) (27.386.341) Beban pajak penghasilan dengan tarif pajak maksimum yang berlaku Perbedaan tetap neto dengan tarif pajak maksimum yang berlaku Beban pajak penghasilan - neto Current tax expense: Company Deferred tax benefit (expense): Company Net The reconciliation between the Company’s profit before income tax multiplied by the applicable tax rate of 25% and the net income tax expense is as follows: 2011 Laba Perusahaan sebelum pajak penghasilan Income tax benefit (expense) 2010 Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan Perusahaan dikalikan dengan tarif pajak 25% dan beban pajak penghasilan - neto adalah sebagai berikut: Laba sebelum pajak penghasilan per laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Laba Entitas Anak sebelum pajak penghasilan dan dampak dari eliminasi konsolidasi antar perusahaan Deferred tax (continued) 2010 76.684.216 4.849 89.815.036 (195.653) Profit before income tax per consolidated statements of comprehensive income Subsidiaries’ income before income tax and reversal of inter-company consolidation eliminations Company’s income before income tax 76.689.065 89.619.383 (19.172.266) (22.404.846) (4.659.321) (4.981.495) Income tax expense at the applicable maximum tax rate Net permanent differences at the applicable maximum tax rate (23.831.587) (27.386.341) Net income tax expense 49 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11. INVESTMENT IN AN ASSOCIATED COMPANY 11. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI Pada tanggal 31 Desember 2011, akun ini merupakan investasi Perusahaan, yang dicatat dengan menggunakan metode ekuitas, sebagai berikut: Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership ___________________ STENTA Films (Malaysia) Sdn. Bhd (”STENTA”) 22,95% _______________ As of December 31, 2011, this account consists of the Company’s investment, with detail as follows, which is accounted for under the equity method: Bagian Laba Neto Nilai tercatat Entitas Asosiasi/ 31 December 2010/ Equity in Net Penerimaan Carrying amountIncome of Dividen/ December 31, Associated Dividend 2010 Company Received ____________________________ 95.067.521 ______________________ ____________________ 9.063.769 ________________ _____________________ (3.219.971) __________________ Selisih Kurs Karena Penjabaran Laporan Keuangan/ Nilai tercatat Foreign Currency 31 Desember 2011/ Transalation Carrying amountReserves December 31, 2011 ____________________________ (2.162.381) ______________________ ________________________ 98.748.938 ___________________ Penyertaan pada STENTA dilakukan sejak pendiriannya pada bulan Mei 1989, dengan kepemilikan sebesar 44%. Pada bulan Juni 1998, Perusahaan mengakuisisi tambahan 26% kepemilikan saham di STENTA sehingga penyertaan saham Perusahaan menjadi 70%. Akuisisi tersebut dilakukan berdasarkan metode pembelian dengan nilai Rp154.612.500 yang menimbulkan goodwill sebesar Rp100.544.281 yang diamortisasi berdasarkan metode garis lurus selama 20 tahun. The Company invested in STENTA in May 1989, the subsidiary’s incorporation date, with ownership interest of 44%. In June 1998, the Company acquired additional 26% interest in STENTA to increase its interest to 70%. The acquisition cost of Rp154,612,500 was accounted for using the purchase method of accounting, resulting in goodwill of Rp100,544,281, which was being amortized using the straight-line method over 20 years. STENTA bergerak dalam bidang manufaktur BOPP film dan memulai produksi komersialnya pada awal tahun 1993. STENTA is engaged in the manufacture of BOPP films and commenced its commercial operations in early 1993. Sehubungan dengan penyelesaian pinjaman jangka panjang STENTA melalui penerbitan saham biasa baru sebanyak 41.000.000 saham dengan nilai nominal 1 RM per saham yang seluruhnya diterbitkan untuk Rentak Rimbun Sendirian Berhad, Malaysia, maka sejak tanggal 12 April 2010 penyertaan 14.000.000 saham Perusahaan di STENTA berubah dari 70% menjadi 22,95%. Setelah perubahan penyertaan saham tersebut, Perusahaan tidak lagi menjadi pemegang saham pengendali STENTA, oleh karenanya sejak tanggal 12 April 2010, laporan keuangan STENTA tidak dikonsolidasi dengan laporan keuangan Perusahaan. In accordance with the settlement of STENTA’s longterm loan by the issuance of up to 41,000,000 new ordinary shares with par value of RM1 each share which were fully subscribed for by Rentak Rimbun Sendirian Berhad, Malaysia, starting April 12, 2010, the Company’s investment in 14,000,000 shares of STENTA has changed from 70% to 22.95%. After such change, the Company is no longer the controlling shareholder of STENTA, therefore, since April 12, 2010, the financial statements of STENTA were no longer consolidated into the Company’s financial statements. Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat penurunan nilai investasi pada entitas asosiasi pada tanggal 31 Desember 2011. Management believed that no impairment of investment in an associated company value had occurred as of December 31, 2011. 50 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11. INVESTMENT IN AN ASSOCIATED COMPANY (continued) 11. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI (lanjutan) Mutasi penyertaan saham pada STENTA pada tahun 2010 adalah sebagai berikut: Saldo pada tanggal 31 Desember 2009 Bagian atas laba neto STENTA periode 1 Januari 2010 - 11 April 2010 Saldo goodwill yang dialokasikan ke aset tetap setelah perubahan penyertaan saham pada STENTA (Catatan 12) Saldo goodwill setelah perubahan penyertaan saham pada STENTA (Catatan 13) Penyesuaian akibat penurunan penyertaan saham pada STENTA Bagian atas laba neto STENTA periode 12 April 2010 - 31 Desember 2010, setelah dikurangi amortisasi goodwill Pengaruh penjabaran Movements of the investment in shares of STENTA in 2010 were as follows: 129.665.328 8.524.013 5.853.603 Balance as of December 31, 2009 Equity in net earnings of STENTA for the period January 1, 2010 to April 11, 2010 Balance of goodwill assigned to fixed assets after change in investment in shares of STENTA (Note 12) Balance of goodwill after change in investment in shares of STENTA (Note 13) Adjustment due to decrease in investment in shares of STENTA Equity in net earnings of STENTA for the period April 12, 2010 to December 31, 2010, net of goodwill amortization Translation effect 95.067.521 Balance as of December 31, 2010 presented as “Investment in Associated Company” 456.523 7.295.099 32.397.671 (89.124.716) Saldo pada tanggal 31 Desember 2010 disajikan sebagai “Investasi pada Entitas Asosiasi” Bagian atas aset dan liabilitas entitas asosiasi dan bagian atas penjualan neto dan laba neto entitas asosiasi pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut: Total aset Lancar Tidak Lancar Total Kewajiban Lancar Tidak Lancar Penjualan Neto Laba Neto The share in the associated company’s assets and liabilities and share in its net sales and net income as of December 31, 2011 are as follows: 42.355.699 86.013.012 20.856.979 20.748.719 96.218.383 9.063.769 51 Total Assets Current Non-current Total Liabilities Current Non-current Net Sales Net Income The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. FIXED ASSETS 12. ASET TETAP Penambahan/ Mutasi 2011 Pelepasan/ Reklasifikasi/ Reklasifikasi/ Saldo Awal/ Additions/ Disposals/ Beginning Balance Reclassifications Reclassifications Pengaruh Penjabaran/Translation Effect Saldo Akhir/ Ending Balance 2011 Movements Nilai tercatat Pemilikan langsung: Tanah Hak atas tanah Bangunan Prasarana Mesin dan peralatan Instalasi listrik Genset dan oil boiler Peralatan pabrik Kendaraan bermotor Perlengkapan dan inventaris 13.724.637 2.431.391 37.168.553 1.794.523 1.097.383.584 28.497.146 41.598.834 17.037.030 14.004.555 18.790.352 1.770.348 126.600 68.323.992 3.207.789 288.093.169 34.302.529 10.918.677 5.347.773 1.914.776 (1.423.113) (51.711) (1.194.700) (111.509) 1.905 42 15.494.985 1.134.878 105.492.545 4.952.506 1.385.476.753 62.799.675 41.598.834 27.955.707 18.157.628 20.593.661 Carrying value Direct ownership: Land Leasehold land Buildings Infrastructure Machinery and equipment Electrical installations Gensets and oil boilers Factory equipment Motor vehicles Furniture and fixtures Aset tetap dalam penyelesaian 1.272.430.605 321.324.606 414.005.653 52.891.119 (2.781.033) (374.215.725) 1.947 - 1.683.657.172 - Construction in progress 1.593.755.211 466.896.772 (376.996.758) 1.947 1.683.657.172 Akumulasi penyusutan dan amortisasi Pemilikan langsung: Hak atas tanah Bangunan Prasarana Mesin dan peralatan Instalasi listrik Genset dan oil boiler Peralatan pabrik Kendaraan bermotor Perlengkapan dan inventaris Nilai buku neto 331.333 24.848.397 1.399.143 767.912.972 28.055.715 34.371.896 14.372.651 7.627.649 16.818.307 28.421 3.624.552 235.553 31.235.058 2.027.866 3.810.090 2.047.167 2.250.219 794.110 (51.613) (970.700) (111.288) (657) (778) 359.754 28.472.949 1.582.426 799.148.030 30.083.581 38.181.986 16.419.818 8.907.168 17.500.351 895.738.063 46.053.036 (1.133.601) (1.435) 940.656.063 698.017.148 743.001.109 Penambahan/ Mutasi 2010 Accumulated depreciation and amortization Direct ownership: Leasehold land Buildings Infrastructure Machinery and equipment Electrical installations Gensets and oil boilers Factory equipment Motor vehicles Furniture and fixtures Net book value Pelepasan/ Reklasifikasi/ Reklasifikasi/ Saldo Awal/ Additions/ Disposals/ Beginning Balance Reclassifications Reclassifications1 Pengaruh Penjabaran/Translation Effect Saldo Akhir/ Ending Balance 2010 Movements Nilai tercatat Pemilikan langsung: Tanah Hak atas tanah Bangunan Prasarana Mesin dan peralatan Instalasi listrik Genset dan oil boiler Peralatan pabrik Kendaraan bermotor Perlengkapan dan inventaris 13.724.637 26.053.587 69.563.989 1.797.127 1.696.920.861 28.497.146 41.511.937 15.806.636 19.506.020 24.207.355 2.431.390 300.664 12.372.063 819.798 1.533.102 1.259.337 1.172.513 (26.173.781) (32.781.579) (613.872.355) (732.901) (302.708) (6.779.822) (6.594.541) 120.195 85.479 (2.604) 1.963.015 19.020 5.025 13.724.637 2.431.391 37.168.553 1.794.523 1.097.383.584 28.497.146 41.598.834 17.037.030 14.004.555 18.790.352 Carrying value Direct ownership: Land Leasehold land Buildings Infrastructure Machinery and equipment Electrical installations Gensets and oil boilers Factory equipment Motor vehicles Furniture and fixtures Aset tetap dalam penyelesaian 1.937.589.295 4.310.727 19.888.867 317.013.879 (687.237.687 ) - 2.190.130 - 1.272.430.605 321.324.606 Construction in progress 1.941.900.022 336.902.746 (687.237.687) 2.190.130 1.593.755.211 52 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. FIXED ASSETS (continued) 12. ASET TETAP (lanjutan) Penambahan/ Mutasi 2010 Akumulasi penyusutan dan amortisasi Pemilikan langsung: Hak atas tanah Bangunan Prasarana Mesin dan peralatan Instalasi listrik Genset dan oil boiler Peralatan pabrik Kendaraan bermotor Perlengkapan dan inventaris Pelepasan/ Reklasifikasi/ Reklasifikasi/ Pengaruh PenSaldo Awal/ Additions/ Disposals/ jabaran/TransBeginning Balance Reclassifications Reclassifications1 lation Effect 4.710.485 33.740.875 1.326.159 1.047.072.935 27.978.725 30.938.797 13.850.092 11.977.702 21.741.968 93.580 1.573.526 75.562 29.418.358 76.990 4.166.000 825.267 2.085.389 718.513 (4.490.981) (10.494.081) (309.570.571) (732.901) (302.708) (6.454.116) (5.645.042) 1.193.337.738 39.033.185 (337.690.400) Nilai buku neto 18.249 28.077 (2.578) 992.250 18.674 2.868 1.057.540 748.562.284 Saldo Akhir/ Ending Balance 2010 Movements 331.333 24.848.397 1.399.143 767.912.972 28.055.715 34.371.896 14.372.651 7.627.649 16.818.307 Accumulated depreciation and amortization Direct ownership: Leasehold land Buildings Infrastructure Machinery and equipment Electrical installations Gensets and oil boilers Factory equipment Motor vehicles Furniture and fixtures 895.738.063 698.017.148 Net book value 1 termasuk dalam pelepasan aset tetap selama tahun 2010 adalah (a) pelepasan aset tetap STENTA yang tidak dikonsolidasikan sejak tanggal 12 April 2010 dengan nilai tercatat dan akumulasi penyusutan dan amortisasi masing-masing sebesar Rp670.038.104 dan Rp327.953.665 dan (b) reklasifikasi goodwill yang dialokasikan ke aset tetap ke akun investasi pada entitas asosiasi dengan nilai tercatat dan akumulasi penyusutan dan amortisasi masing-masing sebesar Rp14.686.949 dan Rp7.391.850 (Catatan 11)/included in the disposals of fixed assets during 2010 are (a) disposals of fixed assets of STENTA which was deconsolidated starting April 12, 2010 with carrying value and accumulated depreciation and amortization amounting to Rp670,038,104 and Rp327,953,665, respectively, and (b) reclassification of goodwill assigned to fixed assets to investment in associated company with carrying value and accumulated depreciation and amortization amounting to Rp14,686,949 and Rp7,391,850, respectively (Note 11) Beban penyusutan dan amortisasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dialokasikan sebagai berikut: Depreciation and amortization expense for the years ended December 31, 2011 and 2010 was charged to the following: 2011 Beban pokok penjualan beban produksi Beban umum dan administrasi (Catatan 27) Beban penjualan Total 2010 43.254.713 36.307.567 2.639.857 158.466 2.590.864 134.754 Cost of goods sold production expenses General and administrative expenses (Note 27) Selling expenses 46.053.036 39.033.185 Total Termasuk di dalam pelepasan aset tetap pada tahun 2011 dan 2010 adalah penjualan aset tetap dengan rincian sebagai berikut: 2011 Disposals to fixed assets in 2011 and 2010 include sales of fixed assets, with details as follows: Harga perolehan Akumulasi penyusutan 2.512.635 (2.344.885) 2010 1.357.920 (1.133.601) Cost Accumulated depreciation Nilai buku Hasil penjualan aset tetap 224.319 661.000 167.750 1.139.142 Net book value Proceeds from sale of fixed assets Laba pelepasan aset tetap 436.681 971.392 Gain on disposal of fixed assets 53 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. FIXED ASSETS (continued) 12. ASET TETAP (lanjutan) Perusahaan memiliki hak atas tanah di berbagai lokasi dengan masa berlaku yang akan berakhir pada berbagai tanggal antara tahun 2015 dan tahun 2041. Manajemen berpendapat bahwa kepemilikan hak atas tanah tersebut dapat diperpanjang pada saat berakhirnya hak tersebut. The Company owns titles of leasehold land at several locations with legal terms which will expire on various dates between 2015 and 2041. Management believes that such titles to leasehold land ownerships can be extended upon their expiration. Biaya pinjaman yang dikapitalisasi ke dalam aset tetap adalah sebesar Rp7.830.236 dan Rp7.022.783 masing-masing pada tahun 2011 dan 2010. Borrowing costs which were capitalized to fixed assets amounted to Rp7,830,236 and Rp7,022,783 in 2011 and 2010, respectively. Pada tanggal 31 Desember 2010, aset tetap dalam penyelesaian terutama terdiri dari bangunan, prasarana dan mesin dan peralatan yang berhubungan dengan pembangunan fasilitas produksi BOPP baru, dengan persentase penyelesaian sekitar 75,41% dan diperkirakan dapat diselesaikan pada bulan Maret 2011. Persentase penyelesaian aset tetap dalam penyelesaian pada tanggal 31 Desember 2010 tersebut dihitung berdasarkan biaya aktual yang terjadi dibandingkan dengan biaya yang direncanakan (budget). Tidak terdapat asset tetap dalam penyelesaian tanggal 31 Desember 2011. As of December 31, 2010, construction in progress mostly consists of building, infrastructures and machinery and equipment related with the development of the new BOPP production line, with percentage of completion of approximately 75.41% and estimated completion time in March 2011. The percentage completion of the construction in progress as of December 31, 2010 is based on the actual expenditures incurred compared to the total budgeted cost. There is no construction in progress as of December 31, 2011. Aset tetap dijadikan jaminan atas pinjaman bank jangka pendek dan pinjaman jangka panjang (Catatan 15 dan 18). Fixed assets are pledged as collateral for short-term bank borrowings and long-term borrowings (Notes 15 and 18). Aset tetap, kecuali tanah dan hak atas tanah, telah diasuransikan dengan nilai pertanggungan sebesar AS$142.300.000 atau setara dengan Rp1.290.376.400, dan AS$106.000.000 atau setara dengan Rp953.046.000, masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset tetap yang dipertanggungkan. As of December 31, 2011 and 2010, fixed assets, excluding land and leasehold land, are insured for a total coverage of US$142,300,000 or equivalent to Rp1,290,376,400, and US$106,000,000 or equivalent to Rp953,046,000, respectively. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover the possible losses on the insured fixed assets. Manajemen juga berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi penurunan nilai aset tetap pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010. Management also believes that there is no indication of impairment in value of fixed assets as of December 31, 2011 and 2010. 54 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13. GOODWILL 13. GOODWILL 2010 Selisih lebih nilai perolehan atas nilai aset bersih Dikurangi: Akumulasi amortisasi Pengaruh penjabaran 100.544.281 (41.704.023) (26.442.587) Reklasifikasi ke akun “Investasi pada Entitas Asosiasi” (Catatan 11) (32.397.671) Goodwill - neto Excess of cost over book value Less: Accumulated amortization Translation effect Reclassification to account “Investment in Associated Company” (Note 11) - Goodwill yang diamortisasi untuk periode sejak tanggal 1 Januari sampai dengan 11 April 2010 (sebelum reklasifikasi) sebesar Rp971.513. Goodwill - net Goodwill amortization for the period January 1 to April 11, 2010 (prior to reclassification) amounted to Rp971,513. 14. DEFERRED CHARGES 14. BIAYA DITANGGUHKAN Akun biaya ditangguhkan seluruhnya berasal dari STENTA yang tidak dikonsolidasi sejak tanggal 12 April 2010 (Catatan 11). Amortisasi biaya ditangguhkan untuk periode sejak tanggal 1 Januari sampai dengan 11 April 2010 sebesar Rp1.256.341 (Catatan 27). Deferred charges which are fully derived from STENTA are no longer consolidated starting April 12, 2010 (Note 11). Amortization of deferred charges for the period January 1 to April 11, 2010 amounted to Rp1,256,341 (Note 27). 15. SHORT-TERM BANK BORROWINGS 15. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK Pinjaman bank jangka pendek terdiri dari: Short-term bank borrowings consist of the following: 2011 2010 PT Bank Mega Tbk Standard Chartered Bank PT Bank CIMB Niaga Tbk Pinjaman transaksi khusus 2 Pinjaman tetap 159.777.314 1.247.848 25.235.047 - - 47.202.750 17.982.000 PT Bank Mega Tbk Standard Chartered Bank PT Bank CIMB Niaga Tbk Special-purpose loan 2 Demand loan Total 161.025.162 90.419.797 Total 55 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 15. SHORT-TERM BANK BORROWINGS (continued) a. a. b. PT Bank Mega Tbk (“Mega”) PT Bank Mega Tbk (“Mega”) Berdasarkan perjanjian kredit tanggal 3 Desember 2010 yang selanjutnya telah diubah pada tanggal 22 Agustus 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas demand loan dengan sub-limit fasilitas L/C dan/atau SKBDN dan/atau bank garansi dan/atau L/C refinancing dari Mega untuk jumlah maksimum sebesar AS$21.500.000 (Catatan 36b). Hasil penerimaan dari pinjaman ini digunakan untuk membiayai modal kerja Perusahaan untuk pembelian bahan baku dan/atau barang jadi. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 17 September 2012 dan dikenakan bunga dengan tingkat bunga tahunan 8% dan 8,5% masing-masing pada tahun 2011 dan 2010. Pinjaman ini dijamin dengan aset yang sama yang dijaminkan atas pinjaman jangka panjang yang diperoleh dari bank yang sama (Catatan 18b). Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar AS$16.555.990 atau setara dengan Rp150.129.723 dan AS$2.806.700 atau setara dengan Rp25.235.047 merupakan penarikan dari demand loan. Based on a loan agreement dated December 3, 2010 which was amended on August 22, 2011, the Company obtained demand loan facility with sub-line L/C and/or SKBDN and/or bank guarantee and/or refinancing L/C facilities from Mega for a maximum amount of US$21,500,000 (Note 36b). The proceeds from this facility were used to finance the Company’s working capital for the purchase of raw materials and/or finished goods. The loan will mature on September 17, 2012 and bore interest at the annual rate of 8% and 8.5% in 2011 and 2010, respectively. The loan is secured by the same assets pledged as collateral for long-term borrowings obtained from the same bank (Note 18b). The outstanding principal as of December 31, 2011 and 2010 amounted to US$16,555,990 or equivalent to Rp150,129,723 and US$2,806,700 or equivalent to Rp25,235,047, respectively, which represents drawings from the demand loan line. Selanjutnya, berdasarkan perjanjian kredit tanggal 22 Agustus 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman rekening koran (”PRK”) dengan jumlah maksimum sebesar Rp10.000.000 (Catatan 36b). Hasil penerimaan dari pinjaman ini digunakan untuk membiayai kegiatan operasional Perusahaan. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 17 September 2012 dan dikenakan bunga dengan tingkat bunga tahunan 13%. Pinjaman ini dijamin dengan aset yang sama yang dijaminkan atas pinjaman jangka panjang yang diperoleh dari bank yang sama (Catatan 18b). Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2011 sebesar Rp9.647.591. In addition, based on a loan agreement dated August 22, 2011, the Company obtained overdraft facility for a maximum amount of Rp10,000,000 (Note 36b). The proceeds from this facility were used to finance the Company’s operating activities. The loan will mature on September 17, 2012 and bears interest at the annual rate of 13%. The loan is secured by the same assets pledged as collateral for long-term borrowings obtained from the same bank (Note 18b). The outstanding principal as of December 31, 2011 amounted to Rp9,647,591. b. Standard Chartered Bank (“SCB”) Berdasarkan perjanjian kredit tanggal 9 Februari 2011 yang selanjutnya telah diubah pada tanggal 18 November 2011, Perusahaan memperoleh Fasilitas L/C Impor dari SCB untuk jumlah maksimum sebesar AS$5.000.000 (Catatan 36d). Hasil penerimaan dari pinjaman ini digunakan untuk membiayai modal kerja Perusahaan untuk pembelian bahan baku. Fasilitas ini tersedia sampai tanggal 31 Oktober 2012. Pinjaman dari fasilitas dikenakan bunga dengan tingkat bunga tahunan 5%. Pinjaman ini dijamin dengan kas sebesar 15% dari jumlah fasilitas maksimum. Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2011 sebesar AS$137.610 atau setara dengan Rp1.247.848. Standard Chartered Bank (“SCB”) Based on the facility agreement dated February 9, 2011, which was amended on November 18, 2011, the Company obtained Import L/C facility from SCB, for a maximum amount of US$5,000,000 (Note 36d). The proceeds from this facility were used to finance the purchase of raw materials. The facility is available until October 31, 2012. The loan from the facility bears interest at the annual rate of 5%. The loan is secured by cash representing 15% of the maximum amount of the facility. The outstanding loan as of December 31, 2011 amounted to US$137,610 or equivalent to Rp1,247,848. 56 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 15. SHORT-TERM BANK BORROWINGS (continued) c. c. PT Bank CIMB Niaga Tbk (“CIMB Niaga”) PT Bank CIMB Niaga Tbk (“CIMB Niaga”) Pinjaman Transaksi Khusus 2 (”PTK-2”) Special-Purpose Loan 2 (“PTK-2”) Berdasarkan perubahan dan pernyataan kembali perjanjian kredit tanggal 31 Mei 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas PTK-2 dari CIMB Niaga untuk jumlah maksimum sebesar AS$5.250.000. Hasil penerimaan dari pinjaman ini digunakan untuk membiayai modal kerja Perusahaan untuk pembelian bahan baku dan/atau pembayaran L/C sight yang jatuh tempo. Based on an amendment and reaffirmation of loan agreement dated May 31, 2010, the Company obtained PTK-2 from CIMB Niaga for a maximum amount of US$5,250,000. The proceeds from this loan were used to finance the Company’s working capital related to the purchase of raw materials and/or to pay matured sight L/C. Perjanjian tersebut telah mengalami perubahan pada tanggal 24 Oktober 2011, antara lain mengenai peningkatan pagu kredit dari sebelumnya sejumlah AS$5.250.000 menjadi AS$28.000.000. Dengan perubahan pagu kredit tersebut sekaligus mengakibatkan berakhirnya fasilitas Pinjaman Tetap (”PT”) dan PTK-3. Fasilitas PTK-2 tersedia sampai tanggal 17 September 2012. Pinjaman dari fasilitas dikenakan bunga dengan tingkat bunga tahunan 7,5%. Pinjaman ini dijamin dengan aset yang sama yang dijaminkan atas pinjaman jangka panjang yang diperoleh dari bank yang sama (Catatan 18c). Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar RpNihil dan AS$5.250.000 atau setara dengan Rp47.202.750. The loan agreement was amended on October 24, 2011, relating to, among others, the increase in the maximum amount from US$5,250,000 to US$28,000,000. In respect of the change in the maximum amount, the Demand Loan (“PT”) and PTK-3 facilities were officially terminated. The PTK-2 facility is available until September 17, 2012. The loan from the facility bears interest at the annual rate of 7.5%. The loan is secured by the same assets pledged as collateral for long-term borrowings obtained from the same bank (Note 18c). The outstanding loan as of December 31, 2011 and 2010 amounted to RpNil and US$5,250,000 or equivalent to Rp47,202,750, respectively. Pinjaman Tetap (”PT”) Demand Loan (“PT”) Berdasarkan perubahan dan pernyataan kembali perjanjian kredit tanggal 15 Desember 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas PT dari CIMB Niaga untuk jumlah maksimum sebesar AS$2.000.000. Hasil penerimaan dari pinjaman ini digunakan untuk membiayai modal kerja Perusahaan terutama untuk pembelian bahan baku dari pemasok lokal. Pinjaman ini jatuh tempo pada tanggal 17 September 2011 dan dikenakan bunga dengan tingkat bunga tahunan 7,5%. Pinjaman ini dijamin dengan aset yang sama yang dijaminkan atas pinjaman jangka panjang yang diperoleh dari bank yang sama (Catatan 18c). Pada tanggal 31 Desember 2011 fasilitas ini telah berakhir (Catatan 36a). Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar AS$2.000.000 atau setara dengan Rp17.982.000. Based on an amendment and reaffirmation of loan agreement dated December 15, 2010, the Company obtained PT from CIMB Niaga for a maximum amount of US$2,000,000. The proceeds from this facility were used to finance the Company’s working capital mainly related with the purchase of raw materials from local suppliers. The loan matured on September 17, 2011 and bore interest at the annual rate of 7.5%. The loan was secured by the same assets pledged as collateral for long-term borrowings obtained from the same bank (Note 18c). As of December 31, 2011 this facility had been officially terminated (Note 36a). The outstanding loan as of December 31, 2010 amounted to US$2,000,000 or equivalent to Rp17,982,000. 57 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. TRADE PAYABLES 16. UTANG USAHA 2011 Utang usaha kepada pihak berelasi (Catatan 31b) Utang usaha kepada pihak ketiga: Pemasok luar negeri Pemasok lokal Total 2010 278.459 472.925 Trade payables to related parties (Note 31b) 218.465.121 19.116.885 77.017.150 24.204.867 Trade payables to third parties: Foreign suppliers Local suppliers 237.582.006 101.222.017 237.860.465 101.694.942 Rincian utang usaha berdasarkan jenis mata uang: Total Details of trade payables based on currency: 2011 2010 Utang usaha kepada pihak - pihak berelasi: Dalam rupiah Dalam mata uang asing 278.459 - 364.175 108.750 Trade payables to related parties: In rupiah In foreign currencies Total 278.459 472.925 Total Utang usaha kepada pihak ketiga: Dalam rupiah Dalam mata uang asing 16.028.517 221.553.489 16.089.928 85.132.089 Trade payables to third parties: In rupiah In foreign currencies Total 237.582.006 101.222.017 Total Tidak ada jaminan yang diberikan atas utang usaha tersebut. All of the trade payables are unsecured. 17. ACCRUED EXPENSES 17. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR Biaya masih harus dibayar terdiri dari akrual berikut: Accrued expenses consist of accruals for the following: 2011 Sewa, listrik dan air Beban bunga Ongkos angkut Komisi Lain-lain Total 2010 6.693.458 1.669.354 1.216.725 81.752 1.294.376 5.117.341 1.463.790 599.901 201.688 689.755 Rent, electricity and water Interest Freight charges Commission Others 10.955.665 8.072.475 Total 58 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 18. LONG-TERM BORROWINGS 18. PINJAMAN JANGKA PANJANG Pinjaman jangka panjang terdiri dari: Long-term borrowings consist of the following: 2011 2010 Pokok pinjaman a. UniCredit Bank AG (dahulu Bayerische Hypo-und Vereinsbank AG) (“UniCredit”) b. PT Bank Mega Tbk c. PT Bank CIMB Niaga Tbk d. PT Bank CIMB Niaga Tbk Unit Usaha Syariah e. PT BCA Finance 200.452.284 72.456.032 34.592.139 209.875.983 97.792.760 57.336.671 11.301.114 3.227.163 3.073.770 - Total pokok pinjaman 322.028.732 368.079.184 Biaya perolehan pinjaman yang belum diamortisasi (19.662.734) (25.784.056) Neto 302.365.998 Bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun a. UniCredit (25.056.535) b. PT Bank Mega Tbk (35.788.613) c. PT Bank CIMB Niaga Tbk (2.720.400) d. PT Bank CIMB Niaga Tbk Unit Usaha Syariah (1.303.975) e. PT BCA Finance (758.927) a. 342.295.128 (39.252.086) (31.468.500) (76.844) - Principal a. UniCredit AG (formerly Bayerische Hypo-und Vereinsbank AG (“UniCredit”) b. PT Bank Mega Tbk c. PT Bank CIMB Niaga Tbk d. PT Bank CIMB Niaga Tbk Sharia Business Unit e. PT BCA Finance Total principal Unamortized loan arrangement costs Net Portion maturing within one year a. UniCredit b. PT Bank Mega Tbk c. PT Bank CIMB Niaga Tbk d. PT Bank CIMB Niaga Tbk Sharia Business Unit e. PT BCA Finance Total bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun (65.628.450) (70.797.430) Total portion maturing within one year Bagian jangka panjang 236.737.548 271.497.698 a. UniCredit Berdasarkan perjanjian pinjaman standar dan perjanjian kerangka kerja tanggal 25 Agustus 2009, yang telah diperbaharui beberapa kali dengan perubahan terakhir dilakukan pada tanggal 29 Juli 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan kredit ekspor dari UniCredit dengan jumlah maksimum sebesar AS$23.669.327. Hasil penerimaan dari pinjaman ini digunakan untuk membiayai pembelian mesin BOPP dari Bruckner Maschinenbau GmbH & Co. KG (Catatan 36c). Long-term portion UniCredit Based on standard loan and framework agreements dated August 25, 2009 which were amended several times, with the latest amendment being made on July 29, 2010, the Company obtained export contract finance facility from UniCredit for a maximum amount of US$23,669,327. The proceeds from this facility were used to finance the purchase of BOPP machineries from Bruckner Maschinenbau GmbH & Co. KG (Note 36c). 59 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 18. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) 18. LONG-TERM BORROWINGS (continued) a. a. UniCredit (lanjutan) Pinjaman tersebut terhutang dalam 17 kali angsuran semesteran dalam jumlah yang sama, dengan angsuran pertama akan jatuh tempo dan harus dibayarkan 6 bulan setelah titik awal (starting point) sebagaimana dijelaskan dalam perjanjian kerangka kerja, selambat-lambatnya pada tanggal 25 September 2011, tanggal mana yang lebih awal. Pinjaman ini dikenakan bunga dengan tingkat bunga tahunan sebesar 2,25% diatas suku bunga LIBOR AS 6 bulanan. Pinjaman tersebut dijamin dengan penjaminan fidusia atas mesin dan peralatan milik Perusahaan yang perolehannya dibiayai dengan pinjaman ini (Catatan 12). Saldo pinjaman pokok pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masingmasing sebesar AS$22.105.457 atau setara dengan Rp200.452.284 dan AS$23.342.896 atau setara dengan Rp209.875.983. b. UniCredit (continued) The loan is repayable in 17 equal consecutive semiannual installments, the first of which shall become due and payable 6 months after the starting point as described in the framework agreement, at the latest on September 25, 2011, whichever date is the earlier. The loan bears interest at the annual rate of 2.25% above 6 months US$ LIBOR. The loan is secured by fiduciary transfer of ownership of the Company’s future machinery and equipment financed under this loan facility (Note 12). The outstanding principal as of December 31, 2011 and 2010 amounted to US$22,105,457 or equivalent to Rp200,452,284 and US$23,342,896 or equivalent to Rp209,875,983, respectively. b. PT Bank Mega Tbk (“Mega”) 2011 PT Bank Mega Tbk (“Mega”) 2010 Pinjaman jangka panjang - Mega: Pinjaman berjangka 1 (“TL-1”) Pinjaman berjangka 2 (“TL-2”) Pinjaman berjangka 3 (“TL-3”) 22.594.534 10.569.079 39.292.419 49.072.525 23.151.316 25.568.919 Long-term borrowings - Mega: Term Loan 1 (“TL-1”) Term Loan 2 (“TL-2”) Term Loan 3 (“TL-3”) Total 72.456.032 97.792.760 Total Berdasarkan perjanjian kredit tanggal 18 Oktober 2006, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman berjangka dari Mega dengan jumlah maksimum sebesar AS$12.650.000. Hasil penerimaan dari pinjaman ini digunakan untuk membiayai pembayaran pinjaman jangka panjang dari PT Bank Internasional Indonesia Tbk. Pinjaman tersebut terhutang dalam 20 kali angsuran kwartalan mulai tanggal 18 Oktober 2007 sampai dengan tanggal 18 Oktober 2012. Based on a loan agreement dated October 18, 2006, the Company obtained a term loan facility from Mega for a maximum amount of US$12,650,000. The proceeds of the loan from this facility were used to finance the repayment of long-term borrowings obtained from PT Bank Internasional Indonesia Tbk. The loan is repayable in 20 quarterly installments starting on October 18, 2007 until October 18, 2012. 60 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 18. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) 18. LONG-TERM BORROWINGS (continued) b. b. PT Bank Mega Tbk (“Mega”) (lanjutan) PT Bank Mega Tbk (“Mega”) (continued) Perjanjian tersebut telah mengalami perubahan pada tanggal 25 November 2008 antara lain mengenai perubahan pagu kredit dari sebelumnya berdenominasi dalam dolar Amerika Serikat menjadi berdenominasi dalam dolar Amerika Serikat (dikenal dengan nama TL-1) dan rupiah (dikenal dengan nama TL-2). Saldo pinjaman pokok yang terhutang pada saat tanggal perubahan sebesar AS$12.017.500 dikonversi menjadi sebesar AS$9.017.500 (TL-1) dan Rp38.250.000 (TL-2), yang terhutang dalam 16 kali angsuran kwartalan mulai tanggal 18 Oktober 2008 sampai dengan tanggal 18 Oktober 2012. The loan agreement was amended on November 25, 2008 relating to, among others, change in the maximum amount from being previously denominated in U.S. dollar to becoming denominated in both U.S. dollar (namely TL-1) and rupiah (namely TL-2). The outstanding loan payable at the latest amendment date amounting to US$12,017,500 was converted to become US$9,017,500 (TL-1) and Rp38,250,000 (TL-2), which are repayable in 16 quarterly installments starting on October 18, 2008 until October 18, 2012. Saldo pinjaman pokok dari fasilitas TL-1 pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar AS$2.491.678 atau setara dengan Rp22.594.534 dan AS$5.457.961 atau setara dengan Rp49.072.525. Saldo pinjaman pokok dari fasilitas TL-2 pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp10.569.079 dan Rp23.151.316. The outstanding principal of TL-1 facility as of December 31, 2011 and 2010 amounted to US$2,491,678 or equivalent to Rp22,594,534 and US$5,457,961 or equivalent to Rp49,072,525, respectively. The outstanding principal of TL-2 facility as of December 31, 2011 and 2010 amounted to Rp10,569,079 and Rp23,151,316, respectively. Selanjutnya, perjanjian kredit tersebut telah diubah kembali pada tanggal 17 September 2009, dimana Perusahaan memperoleh fasilitas TL-3 dengan jumlah maksimum sebesar Rp42.000.000. Hasil penerimaan dari pinjaman ini digunakan untuk membiayai pembangunan fasilitas produksi BOPP baru, termasuk didalamnya pembelian mesin dan peralatan pabrik terkait. Penarikan atas fasilitas ini, antara lain, berdasarkan perkembangan fisik dari pembangunan yang dibuat oleh penilai independen dan surat penawaran atau tagihan dari pemasok yang telah diverifikasi oleh Mega. Pinjaman tersebut terhutang dalam 24 kali angsuran kwartalan mulai tanggal 25 Desember 2011 sampai dengan tanggal 17 September 2017. Saldo pinjaman pokok dari fasilitas TL-3 pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp39.292.419 dan Rp25.568.919. Subsequently, the loan agreement was further amended on September 17, 2009, whereby the Company obtained TL-3 facility for a maximum amount of Rp42,000,000. The proceeds from this facility were used to finance the development of the new BOPP production line, including purchase of the related machinery and equipment tools. The drawdown of this term loan facility should be based on physical progress of the development based on report from an independent appraiser and quotation letter or invoice from suppliers which is verified by Mega. The loan is repayable in 24 quarterly installments starting on December 25, 2011 until September 17, 2017. The outstanding loan from TL3 facility as of December 31, 2011 and 2010 amounted to Rp39,292,419 and Rp 25,568,919, respectively. 61 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 18. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) 18. LONG-TERM BORROWINGS (continued) b. b. c. PT Bank Mega Tbk (“Mega”) (lanjutan) PT Bank Mega Tbk (“Mega”) (continued) Pinjaman ini dijamin dengan: • Pembebanan hak tanggungan atas 14 bidang hak atas tanah (Hak Guna Bangunan) dengan jumlah luas keseluruhan 160.012 meter persegi yang terletak di Citeureup, Bogor berikut bangunan di atasnya dengan jumlah nilai pertanggungan minimum sebesar Rp91.700.000 dan AS$5.250.000 (Catatan 12). The loans are secured by: • Registered mortgages of 14 parcels of the Company’s leasehold land totaling 160,012 square meters located in Citeureup, Bogor, including buildings thereon, with total minimum pledged value of Rp91,700,000 and US$5,250,000 (Note 12). • Penjaminan fidusia atas mesin dan peralatan milik Perusahaan (tidak termasuk mesin dan peralatan yang diperoleh melalui fasilitas pinjaman dari UniCredit - lihat Catatan 18a) dengan nilai penjaminan sebesar Rp576.000.000 (Catatan 12) • The Company’s machinery and equipment (excluding machinery and equipment financed under credit facility from UniCredit - see Note 18a) pledged under fiduciary transfer of ownership with pledge values of Rp576,000,000 (Note 12). • Penjaminan fidusia atas piutang usaha dan persediaan milik Perusahaan dengan nilai penjaminan masing-masing sebesar AS$23.000.000 dan AS$54.000.000 (Catatan 7 dan 8). • The Company’s trade receivables and inventories pledged under a fiduciary transfer of ownership with pledged value of US$23,000,000 and US$54,000,000, respectively (Notes 7 and 8). TL-2 dan TL-3 dikenakan bunga dengan tingkat bunga tahunan sebesar 13% pada tahun 2011 dan berkisar antara 13,5% sampai dengan 14% pada tahun 2010. TL-1 dikenakan bunga dengan tingkat bunga tahunan sebesar 8% pada tahun 2011 dan berkisar antara 8,5% sampai dengan 9% pada tahun 2010. The TL-2 and TL-3 bore interest at the annual rate of 13% in 2011 and at rates ranging from 13.5% to 14% in 2010. The TL-1 bore interest at the annual rate of 8% in 2011 and at rates ranging from 8.5% to 9% in 2010. c. PT Bank CIMB Niaga Tbk (“CIMB Niaga”) 2011 Pinjaman investasi Pinjaman transaksi khusus 1 (“PTK-1”) Total PT Bank CIMB Niaga Tbk (“CIMB Niaga”) 2010 34.592.139 - 25.868.171 31.468.500 34.592.139 57.336.671 Berdasarkan perubahan dan penegasan kembali perjanjian kredit tanggal 17 September 2009, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman investasi dari CIMB Niaga untuk jumlah maksimum sebesar AS$4.000.000. Hasil penerimaan dari pinjaman ini digunakan untuk membiayai pembangunan fasilitas produksi BOPP baru, termasuk didalamnya pembelian mesin dan peralatan pabrik terkait. Penarikan atas fasilitas pinjaman investasi, antara lain, berdasarkan perkembangan fisik dari pembangunan yang dibuat oleh penilai independen dan surat penawaran atau tagihan dari pemasok yang telah diverifikasi oleh CIMB Niaga. Investment loan Special-purpose loan 1 (“PTK-1”) Total Based on an amendment and reaffirmation of loan agreement dated September 17, 2009, the Company obtained an investment loan facility from CIMB Niaga for a maximum amount of US$4,000,000. The proceeds from this facility were used to finance the development of the new BOPP production line, including purchase of the related machinery and equipment and tools. The drawdown of this investment loan facility is based on physical progress of the development based on report from an independent appraiser and quotation letter or invoices from suppliers which are verified by CIMB Niaga. 62 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 18. LONG-TERM BORROWINGS (continued) 18. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) c. PT Bank (lanjutan) CIMB Niaga Tbk (“CIMB c. Niaga”) PT Bank CIMB Niaga Tbk (“CIMB Niaga”) (continued) Pinjaman tersebut akan jatuh tempo pada tanggal 17 September 2017 dan terhutang dalam 24 kali angsuran kwartalan, dengan pembayaran pertama dilakukan setelah masa tenggang selama 2 tahun sejak tanggal perjanjian kredit. Saldo pinjaman pokok dari fasilitas pinjaman investasi pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing adalah sebesar AS$3.814.748 atau setara dengan Rp34.592.139 dan AS$2.877.118 atau setara dengan Rp25.868.171. The loan, which will mature on September 17, 2017, is repayable in 24 quarterly installments, with the first installment taking place after a 2-year grace period from the loan agreement date. As of December 31, 2011 and 2010, the outstanding loan from the investment loan facility amounted to US$3,814,748 or equivalent to Rp34,592,139 and US$2,877,118 or equivalent to Rp25,868,171, respectively. Berdasarkan perjanjian kredit tanggal 28 Oktober 2003 yang diperbaharui pada tanggal 29 November 2005, Perusahaan memperoleh fasilitas PTK-1 dari CIMB Niaga untuk jumlah maksimum sebesar AS$10.000.000. Hasil penerimaan dari pinjaman ini digunakan untuk membiayai pembayaran pinjaman bank jangka pendek. Pinjaman tersebut terhutang dalam 20 kali angsuran kwartalan mulai tanggal 31 Maret 2007 sampai dengan tanggal 30 Desember 2011. Saldo pinjaman pokok dari fasilitas PTK-1 pada tanggal 31 Desember 2010 AS$3.500.000 atau setara dengan Rp31.468.500. Based on a loan agreement dated October 28, 2003 which was amended on November 29, 2005, the Company obtained PTK-1 facility from CIMB Niaga for a maximum amount of US$10,000,000. The proceeds from this facility were used to finance the repayment of short-term bank borrowings. The loan was paid in 20 quarterly installments starting on March 31, 2007 until December 30, 2011. As of December 31, 2010, the outstanding loan from the PTK-1 facility amounted to US$3,500,000 or equivalent to Rp31,468,500. Pinjaman ini dijamin, atas dasar pari passu, dengan aset yang sama yang dijaminkan atas pinjaman yang diperoleh dari Mega. Perusahaan juga menggadaikan deposito berjangka sebesar AS$2.000.000 pada tanggal 31 Desember 2010 (Catatan 5) dengan tujuan memperoleh tingkat suku bunga efektif yang lebih kompetitif atas pinjaman dari CIMB Niaga tersebut. The loans are secured, on a pari passu basis, by the same assets pledged as collateral for loans obtained from Mega. The Company also pledged time deposits amounting to US$2,000,000 as of December 31, 2010 (Note 5) to obtain competitive effective interest rates on CIMB Niaga’s borrowings. Pinjaman dari CIMB Niaga dikenakan bunga dengan tingkat bunga tahunan berkisar antara 4,67% sampai dengan 7,50% pada tahun 2011 dan berkisar antara 4,47% sampai dengan 7,50% pada tahun 2010. The loans from CIMB Niaga bore interest at annual rates ranging from 4.67% to 7.50% in 2011 and from 4.47% to 7.50% in 2010. 63 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 18. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) 18. LONG-TERM BORROWINGS (continued) d. d. PT Bank CIMB Niaga Tbk - Unit Usaha Syariah (“CIMB Niaga Syariah”) Berdasarkan perjanjian penyediaan fasilitas pembiayaan tanggal 29 September 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan murabahah dari CIMB Niaga Syariah dengan jumlah maksimum sebesar Rp15.000.000. Fasilitas pembiayaan ini digunakan untuk membiayai pembayaran dalam rangka pembelian mesin-mesin, khususnya mesin coating film dan peralatan lainnya. Pembiayaan tersebut harus dibayar kembali melalui 60 kali angsuran bulanan, dengan pembayaran pertama dapat dilakukan setelah masa tenggang maksimal selama 1 tahun sejak penandatanganan perjanjian penyediaan fasilitas pembiayaan. Pembiayaan ini dijamin dengan fidusia atas barang sekurang-kurangnya senilai dengan harga mesin dan/atau peralatan yang dibiayai oleh CIMB Niaga Syariah. Saldo pembiayaan pokok dari pembiayaan murabahah pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp11.301.114 dan Rp3.073.770. Fasilitas pembiayaan ini dikenakan margin keuntungan tertentu yang disepakati bersama oleh Perusahaan dan CIMB Niaga Syariah, yang besarnya setara dengan sekitar 11,5% per tahun pada tahun 2011 dan 2010. e. PT Bank CIMB Niaga Tbk - Sharia Business Unit (“CIMB Niaga Syariah”) Based on a financing agreement dated September 29, 2010, the Company obtained murabahah financing facility from CIMB Niaga Syariah for a maximum amount of Rp15,000,000. The proceeds of the loan from this financing facility were used to finance payments of purchase of machineries, mainly coating film machine and other equipment. This financing facility is repayable in 60 monthly installments, with the first installment taking place after a 1-year grace period from the financing agreement signing date. This financing facility is secured by a fiduciary transfer of ownership of the Company’s machineries and/or equipment financed under this financing facility. As of December 31, 2011 and 2010, the outstanding loan from the murabahah financing amounted to Rp11,301,114 and Rp3,073,770, respectively. This financing facility is subject to certain profit margin sharing between the Company and CIMB Niaga Syariah, which is equivalent to approximately 11.5% per annum in 2011 and 2010. e. PT BCA Finance PT BCA Finance Pada bulan September 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari PT BCA Finance sebesar Rp1.532.000 dengan bunga tahunan sebesar 9,68% per tahun. Perolehan pinjaman ini digunakan untuk membiayai pembelian kendaraan. Pinjaman ini dibayar dengan cicilan bulanan dengan pembayaran cicilan terakhir pada tanggal 14 Agustus 2015. Pinjaman tersebut dijamin dengan kendaraan yang dimiliki melalui pinjaman tersebut (Catatan12). Pada tanggal 31 Desember 2011, saldo terhutang dari fasilitas kredit ini adalah sebesar Rp1.425.669. In September 2011, the Company obtained a credit facility from PT BCA Finance amounting to Rp1,532,000 with annuity interest of 9.68% per annum. The proceeds of the loan were used to finance the acquisition of vehicles. The loan is payable in monthly installments, with the last payment being due on August 14, 2015. The loan is collateralized by the vehicles acquired from the proceeds of the loan (Note12). As of December 31, 2011, the outstanding loan from this credit facility amounted to Rp1,425,669. Pada bulan Oktober 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari PT BCA Finance sebesar Rp1.900.000 dengan bunga anuitas sebesar 9,68% per tahun. Perolehan pinjaman ini digunakan untuk membiayai pembelian kendaraan. Pinjaman ini dibayar dengan cicilan bulanan dengan pembayaran cicilan terakhir pada tanggal 6 September 2015. Pinjaman tersebut dijamin dengan kendaraan yang dimiliki melalui pinjaman tersebut (Catatan 12). Pada tanggal 31 Desember 2011, saldo terhutang dari fasilitas kredit ini adalah sebesar Rp1.801.494. In October 2011, the Company obtained a credit facility from PT BCA Finance amounting to Rp1,900,000 with annuity interest of 9.68% per annum. The proceeds of the loan were used to finance the acquisition of a vehicle. The loan is payable in monthly installments, with the last payment being due on September 6, 2015. The loan is collateralized by the vehicle acquired from the proceeds of the loan (Note12). As of December 31, 2011, the outstanding loan from this credit facility amounted to Rp1,801,494. 64 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 18. LONG-TERM BORROWINGS (continued) 18. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) Sesuai dengan persyaratan dalam perjanjian pinjaman, Perusahaan diwajibkan untuk memenuhi beberapa batasan tertentu antara lain, mendapatkan persetujuan tertulis terlebih dahulu dari pihak kreditur, antara lain dalam hal merger, akuisisi, konsolidasi, pelepasan aset tetap utama, penjaminan utang pihak lain, penjaminan aset saat ini dan masa datang kepada pihak lain, perubahan struktur kepemilikan, perubahan aktivitas usaha, pembayaran pinjaman pemegang saham dan deklarasi dan pembayaran dividen kas. Perusahaan juga diwajibkan untuk memelihara rasio-rasio keuangan tertentu. Under the terms and conditions of the covering loan agreements, the Company is required to comply with certain restrictive covenants, such as obtaining prior written approval from the creditors with respect to, among others, mergers, acquisitions consolidation, disposal of their major fixed assets, granting of guarantees or indemnities, pledging of their present and future assets, changes in the ownership structure, changes in the scope of business activities, payments of loans from shareholders, and declaration and payment of cash dividend. The Company is also required to maintain certain financial ratios. 19. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY 19. KEWAJIBAN IMBALAN KERJA Perusahaan memberikan imbalan kerja kepada karyawan yang telah mencapai usia pensiun normal 55 tahun berdasarkan UU No. 13/2003. Imbalan tersebut tidak didanai. The Company provides benefits for its employees who reach the retirement age of 55 years based on the provisions of LL No. 13/2003. The benefits are unfunded. Unsur biaya imbalan kerja neto yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan jumlah kewajiban imbalan kerja yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasi pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 seperti ditentukan oleh PT Bumi Dharma Aktuaria, aktuaria independen, dalam laporannya masing-masing pada tanggal 20 Januari 2012 dan 8 Februari 2011, adalah sebagai berikut: The components of net employee benefits expense recognized in the consolidated statements of comprehensive income for the years ended December 31, 2011 and 2010 and the amounts recognized in the consolidated statements of financial position as of December 31, 2011 and 2010 for the employee benefits liability as determined by PT Bumi Dharma Aktuaria, an independent actuary, in its reports dated January 20, 2012 and February 8, 2011, respectively, are as follows: a. a. Beban imbalan kerja neto 2011 Biaya jasa kini Biaya bunga Laba aktuaria yang diakui Amortisasi biaya jasa lalu yang belum menjadi hak Pengakuan segera biaya jasa lalu - vested Beban yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Net employee benefits expense 2010 1.861.603 1.398.178 (753.820) 1.046.550 1.367.120 (285.629) 436.443 447.804 144.704 1.087.195 Current service cost Interest cost Recognized actuarial gains Amortization of unvested past service cost Immediate recognition of past service cost - vested 3.663.040 Expense recognized in the consolidated statements of comprehensive income 3.087.108 65 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 19. KEWAJIBAN IMBALAN KERJA (lanjutan) 19. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY (continued) b. Kewajiban imbalan kerja b. 2011 Nilai kini kewajiban imbalan kerja karyawan Biaya jasa lalu yang belum diakui belum menjadi hak Laba aktuaria belum diakui Liabilitas yang diakui pada laporan posisi keuangan konsolidasian Employee benefits liability 2010 23.838.662 16.586.772 (5.122.517) 152.739 (5.703.664) 7.076.386 Present value of employee benefits liability Unrecognized past service cost unvested Unrecognized actuarial gains 17.959.494 Liability recognized in the consolidated statements of financial position 18.868.884 Perubahan kewajiban imbalan kerja untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: Movements in the employee benefits liability for the years ended December 31, 2011 and 2010 are as follows: 2011 2010 Saldo pada awal tahun Beban imbalan kerja - neto Pembayaran selama tahun berjalan 17.959.494 3.087.108 (2.177.718) 16.696.102 3.663.040 (2.399.648) Saldo pada akhir tahun 18.868.884 17.959.494 Asumsi-asumsi utama yang dipakai dalam menentukan kewajiban imbalan kerja pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: Balance at beginning of year Net employee benefits expense Benefits paid during the year Balance at end of year The principal assumptions used in determining employee benefits liability as of December 31, 2011 and 2010 are as follows: Tingkat diskonto 7% (2010: 9,5%) per tahun/per annum Discount rate Tingkat kenaikan gaji 8% per tahun/per annum Salary increment rate Tabel mortalitas CSO-1980 Mortality table Usia pensiun (semua karyawan dianggap Retirement age (all employees are akan pensiun pada usia pensiun) 55 tahun/years assumed to retire at their retirement age) 20. NON-CONTROLING INTERESTS 20. KEPENTINGAN NON-PENGENDALI Akun ini merupakan ekuitas kepentingan nonpengendali atas liabilitas neto IR-HK sebesar Rp5.199 pada tanggal 31 Desember 2011. This account represents the equity of non-controlling interests in the net liabilities of IR-HK, amounting to Rp5,199 as of December 31, 2011. Bagian kepentingan non-pengendali atas rugi komprehensif neto IR-HK untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 sebesar Rp5.199. The share of the non-controlling interests in the net comprehensive loss of IR-HK for the year ended December 31, 2011 amounted to Rp5,199. Bagian kepentingan non-pengendali atas pendapatan komprehensif neto STENTA untuk periode sejak tanggal 1 Januari sampai dengan 11 April 2010 sebesar Rp953.253. The share of the non-controlling interests in the net comprehensive income of STENTA for the period January 1 to April 11, 2010 amounted to Rp953,253. 66 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 21. SHARE CAPITAL 21. MODAL SAHAM Berdasarkan akta notaris No. 20 tanggal 10 November 2003 dari Fathiah Helmi, S.H., modal dasar Perusahaan adalah sebesar Rp1.000.000.000 yang terbagi atas 2.000.000.000 saham dengan nilai nominal Rp500 (angka penuh) per saham. Based on notarial deed No. 20 dated November 10, 2003 of Fathiah Helmi, S.H., the Company’s authorized capital is Rp1,000,000,000 divided into 2,000,000,000 shares with par value of Rp500 (full amount) per share. Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 sesuai dengan pencatatan PT Raya Saham Registra, biro administrasi efek, adalah sebagai berikut: Based on the records maintained by the shares registrar, PT Raya Saham Registra, the composition of the Company’s shareholders as of December 31, 2011 and 2010 is as follows: Pemegang saham Modal ditempatkan dan disetor penuh/ Issued and fully Jumlah saham/ % kepemilikan/ paid share capital Number of shares % of ownership (Rupiah) Shareholders Asia Investment Limited Shenton Finance Corporation PT Nawa Panduta Heca Holding Limited International Capital Limited PT Gitanirwana Mandrasakti Irawan Basuki Lain-lain (masing-masing dengan kepemilikan kurang dari 5%) 117.747.275 115.835.001 92.133.534 73.032.133 40.135.006 28.693.660 3.256.178 19,22 18,92 15,05 11,93 6,56 4,69 0,53 58.873.638 57.917.501 46.066.767 36.516.067 20.067.503 14.346.830 1.628.089 141.415.213 23,10 70.707.605 Asia Investment Limited Shenton Finance Corporation PT Nawa Panduta Heca Holding Limited International Capital Limited PT Gitanirwana Mandrasakti Irawan Basuki Others (each with ownership of less than 5%) Sub-total Modal saham diperoleh kembali 612.248.000 67.752.000 100,00 306.124.000 33.876.000 Sub-total Treasury stock Total 680.000.000 340.000.000 Total Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (“RUPSLB”) tanggal 19 Februari 2010, pemegang saham menyetujui rencana Perusahaan untuk melakukan pembelian kembali (“buyback”) sahamnya. Program buyback dilaksanakan selama periode yang tidak melebihi 18 bulan ke depan sejak tanggal pelaksanaan RUPSLB. Melalui program ini, Perusahaan dapat melakukan buyback maksimum sampai dengan 10% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Perusahaan mengalokasikan dana dengan jumlah maksimum Rp80.000.000 yang berasal dari saldo laba untuk mendukung program buyback tersebut. Pursuant to the resolution of the Extraordinary General Meeting of Shareholders (“EGMS”) dated February 19, 2010, the shareholders approved the Company’s plan to buy back its shares. The shares buy-back program will be exercised within an 18month period from the EGMS date. Under the program, the Company can repurchase up to 10% of its total issued and fully paid share capital. The Company allocated funds at the maximum of Rp80,000,000 taken from its retained earnings to support the shares buy-back program. 67 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 21. SHARE CAPITAL (continued) 21. MODAL SAHAM (lanjutan) Program buyback sudah diselesaikan pada tanggal 19 Agustus 2011 dimana jumlah saham yang telah dibeli kembali adalah sebanyak 67.752.000 saham, setara dengan 9,96% dari modal saham ditempatkan dan disetor penuh, dengan jumlah pembelian sebesar Rp79.566.944. Seluruh saham yang dibeli kembali tersebut dicatat dan disajikan sebagai “Modal Saham Diperoleh Kembali” pada bagian ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. The buy-back program has been finalized on August 19, 2011, where the Company has repurchased 67,752,000 shares, equivalent to 9.96% of total issued and paid-up capital, with total purchase price of Rp79,566,944. The said repurchased shares are accounted for and presented as “Treasury Stock” under the Equity section of the consolidated statements of financial position. Untuk mendukung pelaksanaan buyback tersebut, Perusahaan mengadakan perjanjian dengan PT Indo Premier Securities (“IPS”), dimana Perusahaan menunjuk IPS sebagai penasihat dan broker tunggal untuk melaksanakan rencana buyback sahamnya. Sebagai kompensasi, Perusahaan setuju untuk membayar jasa processing sebesar Rp400.000 dan jasa transaksi sebesar 0,20% dari nilai transaksi buyback tersebut. Selama tahun 2010, Perusahaan telah menyediakan dana pada IPS dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp80.000.000 untuk digunakan dalam pelaksanaan program buyback tersebut. Atas dana yang ditempatkan tersebut dan selanjutnya telah digunakan untuk buyback, terdapat sisa dana Perusahaan yang belum dikembalikan oleh IPS sebesar Rp659.159 yang disajikan sebagai bagian dari “Uang Muka” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2011. In order to support its buy-back program, the Company entered into an agreement with PT Indo Premier Securities (“IPS”), whereby the Company appointed IPS as the advisor and sole broker to manage the execution of the planned shares buyback. The Company agreed to compensate IPS a processing fee of Rp400,000 and a transaction fee computed at 0.20% of the transaction value of the shares buy-back. During 2010, the Company had provided funds to IPS totaling Rp80,000,000 for use in the shares buy-back program. From the total funds provided to be used to buy back shares, there are remaining unused funds not yet returned to the Company by IPS amounting to Rp659,159, which is presented as part of “Advance Payments” in the consolidated statement of financial position as of December 31, 2011. 22. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL 22. TAMBAHAN MODAL DISETOR Saldo akun ini pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 merupakan agio saham yang berasal dari selisih antara hasil penerimaan dari penawaran umum perdana dan penawaran umum terbatas saham kepada masyarakat dengan nilai nominalnya (Rp1.000 - angka penuh, per saham) dan konversi liabilitas menjadi saham (nilai nominal Rp500 - angka penuh, per saham), setelah dikurangi biaya emisi saham. The balance of this account as of December 31, 2011 and 2010 represents the premium on share capital resulting from the difference between the proceeds from the initial public offering and the limited offering of shares to the public and the par value of the shares issued (Rp1,000 - full amount, per share) and conversion of debts into shares (at par value of Rp500 - full amount, per share) less share issuance costs. 68 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL (continued) 22. TAMBAHAN MODAL DISETOR (lanjutan) Rincian dari akun ini adalah sebagai berikut: The details are as follows: Penawaran umum perdana 16.000.000 saham pada harga Rp3.800 (angka penuh) per saham Penawaran umum terbatas 12.000.000 saham pada harga Rp4.400 (angka penuh) per saham Pembagian saham bonus Biaya emisi saham Konversi liabilitas menjadi 328.000.000 saham pada harga Rp1.425 (angka penuh) per saham 303.400.000 Initial public issuance of 16,000,000 shares at Rp3,800 (full amount) per share Limited offering of 12,000,000 shares at Rp4,400 (full amount) per share Issuance of bonus share Share issuance costs Conversion of debts to 328,000,000 shares at Rp1,425 (full amount) per share Neto 303.829.224 Net 23. SELISIH KURS KARENA LAPORAN KEUANGAN 44.800.000 40.800.000 (84.000.000) (1.170.776) 23. EXCHANGE RATE DIFFERENCES FINANCIAL STATEMENT TRANSLATION PENJABARAN 2011 FROM 2010 Saldo pada awal tahun Ditambah (dikurangi): Peningkatan (penurunan) neto selisih kurs atas penjabaran investasi pada entitas asosiasi dan laporan keuangan Entitas Anak setelah bagian kepentingan non-pengendali sebesar Rp350 pada tahun 2011 dan Rp757.600 pada tahun 2010 Penyesuaian akibat penurunan penyertaan saham pada STENTA - neto 19.994.119 Saldo pada akhir tahun 18.355.185 (1.638.934) - 31.772.990 4.813.704 (16.592.575) 19.994.119 Balance at beginning of year Add (deduct): Net increase (decrease) in exchange rate differences due to translation of investments in associated company’s and Subsidiary’s financial statements - net of non-controlling interests’ share of Rp350 in 2011 and Rp757,600 in 2010 Adjustment due to decrease in investment in shares of STENTA - net Balance at end of year 24. NET SALES 24. PENJUALAN NETO 2011 2010 Penjualan domestik Pihak ketiga Pihak-pihak berelasi (Catatan 31c) 1.007.798.196 528.013 741.406.801 2.258.671 Domestic sales Third parties Related parties (Note 31c) Penjualan ekspor 1.008.326.209 497.233.278 743.665.472 355.720.810 Export sales Total 1.505.559.487 1.099.386.282 Total Tidak terdapat penjualan kepada satu pelanggan yang melebihi 10% dari jumlah penjualan konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010. There were no sales to any single customer of more than 10% of the total consolidated sales for each of the years ended December 31, 2011 and 2010. 69 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 25. COST OF GOODS SOLD 25. BEBAN POKOK PENJUALAN 2011 Pemakaian bahan baku Upah langsung Beban produksi Persediaan barang dalam proses: Pada awal tahun Pada akhir tahun Beban pokok produksi Persediaan barang jadi: Pada awal tahun Transfer dan lain-lain Pada akhir tahun Beban pokok penjualan 2010 1.055.625.189 32.801.082 252.330.145 678.896.006 32.442.896 188.887.729 1.340.756.416 900.226.631 7.093.410 (9.055.457) 1.338.794.369 903.500.420 33.321.083 (18.021.246) (27.718.521) (44.378.946) (12.418.684) Tidak terdapat pembelian dari satu pemasok yang melebihi 10% dari jumlah penjualan konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010. Work-in-process inventory: At beginning of year At end of year 10.367.199 (7.093.410) 25.953.025 (18.674.396) (51.657.575) 1.294.415.423 Raw materials used Direct labor Production expenses Cost of goods manufactured Finished goods inventory: At beginning of year Transfers and others At end of year 891.081.736 Cost of goods sold There were no purchases from any single supplier of more than 10% of the total consolidated purchases for each of the years ended December 31, 2011 and 2010. 26. SELLING EXPENSES 26. BEBAN PENJUALAN 2011 2010 Ongkos angkut Gaji dan kesejahteraan karyawan Komisi dan asuransi Transportasi dan perjalanan dinas Jamuan dan representasi Beban klaim Sewa, listrik dan air Pos, telepon dan teleks Lain-lain 19.986.340 12.771.713 5.937.595 5.261.306 2.440.932 1.059.792 851.047 664.695 1.561.058 20.207.796 11.521.251 5.524.938 4.825.889 2.255.641 1.657.886 674.088 709.837 1.227.895 Freight charges Salaries and employee benefits Commissions and insurance Travel and transportation Representation and entertainment Claim expenses Rent, electricity and water Post, telephone and telex Others Total 50.534.478 48.605.221 Total 70 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 27. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES 27. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 2011 2010 Gaji dan kesejahteraan karyawan Beban bank Jasa profesional dan legal Penyusutan dan amortisasi (Catatan 12) Transportasi dan perjalanan dinas Jamuan dan representasi Sewa, listrik dan air Pos, telepon dan teleks Asuransi Amortisasi biaya ditangguhkan (Catatan 14) Lain-lain 42.621.901 5.736.363 2.705.557 2.639.857 1.669.500 1.630.550 1.135.314 596.809 116.684 Total 60.317.997 1.465.462 42.537.380 Salaries and employee benefits 3.209.480 Bank charges 2.584.421 Legal and professional fees 2.590.864 Depreciation and amortization (Note 12) 1.246.262 Travel and transportation 6.317.457 Representation and entertainment 1.440.706 Rent, electricity and water 520.323 Post, telephone and telex 164.387 Insurance Amortization of deferred charges 1.256.341 (Note 14) 1.504.704 Others 63.372.325 Total 28. EARNINGS PER SHARE 28. LABA PER SAHAM Jumlah laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk digunakan dalam menghitung laba per saham dasar untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing adalah Rp52.857.478 dan Rp62.233.042. Rata-rata tertimbang saham beredar (setelah memperhitungkan saham yang dibeli kembali selama tahun 2010) yang digunakan sebagai denominator untuk menghitung laba per saham untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing adalah 612.248.000 dan 632.539.366 saham (Catatan 21). The amounts of profit for the year attributable to the owners of the parent entity which are used in calculating the basic earnings per share for the years ended December 31, 2011 and 2010 are Rp52,857,478 and Rp62,233,042, respectively. The weighted average number of outstanding shares (after considering repurchase of shares during 2010) used as the denominator in computing the earnings per share for the years ended December 31, 2011 and 2010 is 612,248,000 and 632,539,366 shares, respectively (Note 21). 29. APPROPRIATION OF RETAINED EARNINGS 29. PEMBENTUKAN SALDO LABA YANG TELAH DITENTUKAN PENGGUNAANNYA Dalam rangka memenuhi Undang-undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007, yang mengharuskan perusahaan-perusahaan secara bertahap mencadangkan sekurang-kurangnya 20% dari modal yang ditempatkan sebagai cadangan dana umum, para pemegang saham menyetujui pencadangan sebagian dari saldo laba Perusahaan sebagai cadangan dana umum sebesar Rp2.500.000 pada tahun 2011 dan 2010 yang masing-masing diputuskan dalam Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham (“RUPS”) tanggal 9 Juni 2011 dan tanggal 10 Juni 2010. In compliance with Corporation Law No. 40 Year 2007, which requires companies to set aside, on a gradual basis, an amount equivalent to at least 20% of their subscribed capital as general reserve, the shareholders approved the partial appropriation of the Company’s retained earnings as general reserve amounting to Rp2,500,000 each year in 2011 and 2010, which was declared during the Annual General Meetings of Shareholders (“AGMS”) held on June 9, 2011 and June 10, 2010, respectively. 30. DIVIDEND 30. DIVIDEN Berdasarkan keputusan RUPS tanggal 9 Juni 2011 dan 10 Juni 2010, Perusahaan telah memutuskan untuk tidak membagikan dividen dari laba neto tahun 2010 dan 2009. Pursuant to resolutions in the AGMS dated June 9, 2011 and June 10, 2010, there was no dividend declared or distributed in respect to the 2010 and 2009 net income. 71 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31. BALANCES AND RELATED PARTIES 31. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI Saldo dan transaksi signifikan dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut: Persentase terhadap total aset konsolidasi WITH Significant balances and transactions with related parties were as follows: a. Trade receivables a. Piutang usaha PT Megah Jaya Tape Lestari TRANSACTIONS 2011 2010 295.507 419.934 PT Megah Jaya Tape Lestari 0,02% 0,03% Percentage to total consolidated assets b. Trade payables b. Utang usaha 2011 2010 PT Megah Jaya Tape Lestari STENTA 278.459 - 364.175 108.750 Total 278.459 472.925 Total 0,08% Percentage to total consolidated liabilities Persentase terhadap total liabilitas konsolidasi 0,04% PT Megah Jaya Tape Lestari STENTA c. Net sales c. Penjualan neto 2011 2010 PT Megah Jaya Tape Lestari STENTA 528.013 - 1.318.514 940.157 PT Megah Jaya Tape Lestari STENTA Total 528.013 2.258.671 Total 0,04% 0,21% Percentage to total consolidated net sales Persentase terhadap total penjualan neto konsolidasi d. Salaries and benefits for key management d. Gaji dan kesejahteraan manajemen kunci 2011 Dewan Komisaris dan Direksi Imbalan kerja jangka pendek Persentase terhadap total beban umum dan administrasi konsolidasi 2010 19.709.250 32,68% 72 19.227.750 Board of Commissioners and Board of Directors Short-term employee benefits 30,34% Percentage to total consolidated general and administration expenses The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31. BALANCES AND TRANSACTIONS RELATED PARTIES (continued) 31. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK PIHAK BERELASI (lanjutan) WITH e. Purchase of inventories e. Pembelian persediaan 2011 2010 STENTA - 2.483.995 STENTA Persentase terhadap total penjualan neto konsolidasi - 0,23% Percentage to total consolidated net sales Transaksi-transaksi yang berkaitan dengan penjualan kepada dan pembelian dari pihak-pihak berelasi dilaksanakan dengan persyaratan dan kondisi yang sama seperti yang dilakukan dengan pihak ketiga. Transactions relating to sales to and purchases from related parties were conducted under terms and conditions similar to those granted to/received from third parties. Hubungan dan sifat saldo akun/transaksi dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut: The relationship and nature of account balances/transactions with related parties are as follows: No. Pihak-pihak Berelasi/ Related Parties Hubungan/Relationship Sifat Saldo Akun/Transaksi/ Nature of Account Balances/ Transactions 1. PT Megah Jaya Tape Lestari Kesamaan pemegang saham/ Common shareholders Piutang usaha, utang usaha dan penjualan/ Trade receivables, trade payables and sales. 2. STENTA Entitas asosiasi/ Associated company Utang usaha, penjualan dan pembelian persediaan/ Trade payables, sales and purchase of inventories. 3. Dewan Komisaris dan Direksi/ Board of Commisioners and Board of Directors Manajemen kunci/ Key management Gaji dan kesejahteraan manajemen kunci/ Salaries and benefits for key management. 73 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 32. ASSETS AND CURRENCIES 32. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING Saldo aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: Dana yang dibatasi penggunaannya Piutang usaha: Pihak ketiga Piutang lain-lain Mata uang asing/Foreign currency Setara dengan/ Equivalent in rupiah ASSETS AS$/US$7.147.441 EUR35.773 HK$207.829 RM179 Lainnya/Others 64.812.996 419.933 242.579 510 8.542 AS$/US$6.218.482 EUR31.356 HK$30.572 RM12 Lainnya/Others 55.908.950 374.892 35.324 35 41.163 AS$/US$3.399.773 30.829.145 AS$/US$2.000.000 17.982.000 Cash and cash equivalents Restricted funds Trade receivables: Third parties AS$/US$20.955.321 EUR83.128 HK$3.487.086 Lainnya/Others 190.022.851 975.835 4.070.145 - AS$/US$13.425.876 EUR74.201 Lainnya/Others 120.712.049 887.134 1.959.399 AS$/US$1.000 EUR500 9.068 5.869 AS$/US$5.770 - 51.876 - Other receivables 197.952.822 Total assets Total aset 291.397.473 LIABILITAS LIABILITIES Pinjaman bank jangka pendek AS$/US$16.693.600 151.377.571 AS$/US$10.056.700 90.419.797 Utang usaha: Pihak-pihak berelasi FOREIGN 2010 Setara dengan/ Equivalent in rupiah ASET Kas dan setara kas IN Monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies as of December 31, 2011 and 2010 were as follows: 2011 Mata uang asing/Foreign currency LIABILITIES Short-term bank borrowings Trade payables: AS$/US$0 - AS$/US$12.095 108.750 Related parties Pihak ketiga AS$/US$24.143.973 EUR217.662 Lainnya/Others 218.937.546 2.555.137 60.806 AS$/US$9.322.344 EUR108.844 Lainnya/Others 83.817.195 1.301.317 13.577 Third parties Utang lain-lain AS$/US$0 EUR500 5.869 AS$/US$9.739 EUR2.858 87.563 34.170 Other payables AS$/US$268.210 HK$24.316 2.432.128 28.382 AS$/US$217.894 - 1.959.086 - Accrued expenses AS$/US$28.411.883 257.638.957 AS$/US$35.177.976 316.285.179 Long-term borrowings Biaya masih harus dibayar Pinjaman jangka panjang Total liabilitas LIABILITAS - NETO 633.036.396 494.026.634 (341.638.923) (296.073.812) Total liabilities NET LIABILITIES Penjabaran ke dalam rupiah dilakukan dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal laporan konsolidasian posisi keuangan (Catatan 2s). Translation into rupiah is based on the middle rates of exchange quoted by Bank Indonesia at the consolidated statements of financial position dates (Note 2s). Jika liabilitas moneter neto Perusahaan dan Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2011 dijabarkan ke dalam rupiah dengan menggunakan kurs tengah tanggal 26 Maret 2012, maka liabilitas moneter neto akan naik sekitar Rp4.288.128. If the Company’s and Subsidiaries’ net monetary liabilities as of December 31, 2011 were translated to rupiah using the middle exchange rates at March 26, 2012, the net monetary liabilities will increase by about Rp4,288,128. 74 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS 33. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN Tabel berikut menyajikan nilai tercatat yang mendekati nilai wajar dari instrumen keuangan Perusahaan dan IR-HK pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010: The following table sets out the carrying values, which approximate the fair values, of the Company’s and IR-HK’s financial instruments as of December 31, 2011 and 2010: 2011 2010 Aset Keuangan Lancar Kas dan setara kas Dana yang dibatasi penggunaannya Investasi jangka pendek Piutang usaha Piutang lain-lain 96.625.992 68.906.085 Current Financial Assets Cash and cash equivalents 30.829.145 99.817 255.516.869 356.550 17.982.000 165.930.215 128.405 Restricted funds Short-term investment Trade receivables Other receivables Total Aset Keuangan Lancar 383.428.373 252.946.705 Total Current Financial Assets Aset Keuangan Tidak Lancar Uang jaminan 3.016.190 2.992.001 Non-current Financial Assets Guarantee deposits 386.444.563 255.938.706 Total Financial Assets 161.025.162 237.860.465 5.067.504 10.955.665 90.419.797 101.694.942 7.035.443 8.072.475 65.628.450 70.797.430 Current Financial Liabilities Short-term bank borrowings Trade payables Other payables Accrued expenses Current maturities of long-term borrowings 480.537.246 278.020.087 Total Current Financial Liabilities Total Aset Keuangan Liabilitas Keuangan Lancar Pinjaman bank jangka pendek Utang usaha Utang lain-lain Biaya masih harus dibayar Pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun Total Liabilitas Keuangan Lancar Liabilitas Keuangan Tidak Lancar Pinjaman jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Non-current Financial Liabilities 236.737.548 271.497.698 Long-term borrowings net of current maturities Total Liabilitas Keuangan 717.274.794 549.517.785 Total Financial Liabilities Nilai wajar didefinisikan sebagai jumlah dimana instrumen tersebut dapat dipertukarkan di dalam transaksi terkini antara pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan yang memadai melalui suatu transaksi yang wajar, bukan dalam penjualan yang dipaksakan atau penjualan likuidasi. Nilai wajar didapatkan dari kuotasi harga pasar, model arus kas diskonto dan model penentuan harga opsi yang sewajarnya. Fair value is defined as the amount at which the instrument could be exchanged in a current transaction between knowledgeable willing parties in an arm's length transaction, other than in a forced or liquidation sale. Fair values are obtained from quoted market prices, discounted cash flow models and option pricing models, as appropriate. 75 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33. FAIR VALUE (continued) 33. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan) OF FINANCIAL INSTRUMENTS Instrumen keuangan yang disajikan di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dicatat sebesar nilai wajar, atau sebaliknya, disajikan dalam jumlah tercatat apabila jumlah tersebut mendekati nilai wajarnya atau nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal. Metode-metode dan asumsi-asumsi di bawah ini digunakan untuk mengestimasi nilai wajar untuk masing-masing kelas instrumen keuangan: Financial instruments presented in the consolidated statements of financial position are carried at their fair values, otherwise, they are presented at carrying values as either these are reasonable approximation of fair values or their fair values cannot be reliably measured. The following methods and assumptions are used to estimate the fair value of each class of financial instruments: a. Aset dan liabilitas keuangan jangka pendek a. Short-term financial assets and liabilities Instrumen keuangan jangka pendek dengan jatuh tempo dalam satu tahun atau kurang (kas dan setara kas, dana yang dibatasi penggunaannya, piutang usaha, piutang lain-lain, pinjaman bank jangka pendek, utang usaha, utang lain-lain dan biaya masih harus dibayar) mendekati nilai tercatatnya karena bersifat jangka pendek. Short-term financial instruments with remaining maturities of one year or less (cash and cash equivalents, restricted funds, trade receivables, other receivables, short-term bank borrowings, trade payables, other payables and accrued expenses) approximate their carrying amounts due to their short-term nature. Investasi pada reksadana dicatat sebesar nilai wajar mengacu pada harga kuotasi yang dipublikasikan pada pasar aktif. Investments in mutual funds are carried at fair value using the quoted prices published in the active market. b. Aset dan liabilitas keuangan jangka panjang b. Long-term financial assets and liabilities Instrumen keuangan jangka panjang terdiri uang jaminan dan pinjaman jangka panjang. Uang jaminan dicatat sebesar biaya historis karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal. Tidak praktis untuk mengestimasi nilai wajar dari uang jaminan karena tidak ada jangka waktu pembayaran yang pasti walaupun tidak diharapkan untuk dikembalikan dalam jangka waktu 12 bulan setelah tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Nilai wajar dari pinjaman jangka panjang mendekati nilai tercatat karena memiliki suku bunga variabel yang disesuaikan dengan pergerakan suku bunga pasar. Long-term financial instruments consist of guarantee deposits and long-term borrowings. The guarantee deposits are carried at historical cost because their fair value cannot be reliably measured. It is not practical to estimate the fair value of the guarantee deposits because there are no fixed repayment terms although they are not expected to be settled within 12 months after the consolidated statement of financial position date. The fair values of long-term borrowings approximate their carrying values since the loans have floating interest rates which are adjusted based on the movements of market interest rates. 76 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 34. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES 34. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN Risiko Manajemen Risk Management Instrumen keuangan utama Perusahaan dan IR-HK terdiri dari kas dan setara kas dan pinjaman. Perusahaan dan IR-HK mempunyai aset dan liabilitas keuangan yang lainnya seperti piutang usaha dan lain-lain dan utang usaha dan lain-lain, yang muncul secara langsung dari kegiatan usahanya. The Company’s and IR-HK’s principal financial instruments consist of cash and cash equivalents and borrowings. The Company and IR-HK have various other financial assets and liabilities such as trade and other receivables and trade and other payables, which arise directly from their operations. Tujuan utama dari instrumen keuangan utama tersebut adalah untuk mengumpulkan dana untuk kegiatan operasional Perusahaan dan IR-HK. Telah menjadi kebijakan Perusahaan dan IR-HK untuk tidak melakukan perdagangan atas instrumen keuangan yang dimilikinya. The main purpose of these financial instruments is to raise funds for operations of the Company and IRHK. It is and has been the policy of the Company and IR-HK that no trading in financial instruments shall be undertaken. Risiko utama dari instrumen keuangan Perusahaan dan IR-HK adalah risiko tingkat suku bunga, risiko likuiditas, risiko kredit, risiko mata uang asing dan risiko harga komoditas. Penelaahan direksi dan kebijakan yang disetujui untuk mengelola masingmasing risiko ini dijelaskan secara detail sebagai berikut: The main risks arising from the Company’s and IRHK’s financial instruments are interest rate risk, liquidity risk, credit risk, foreign currency risk and commodity price risk. The Board of directors reviews and approves policies for managing each of these risks, which are described in more detail as follows: a. Risiko tingkat suku bunga a. Interest rate risk Risiko tingkat suku bunga adalah risiko bahwa nilai wajar atau arus kas dimasa depan dari instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat dari berubahnya suku bunga pasar. Perusahaan dan IR-HK menghadapi risiko atas perubahan suku bunga pasar sehubungan dengan pinjaman Perusahaan dan IR-HK yang dikenakan tingkat suku bunga mengambang. Interest rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rates. The Company’s and IR-HK’s exposure to the risk of changes in market interest rates relates primarily to their borrowings with floating interest rates. Perusahaan dan IR-HK melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap pergerakan suku bunga pasar untuk meminimalisasi dampak negatif terhadap Perusahaan dan IR-HK. The Company and IR-HK monitor and evaluate the movements of relevant interest rates in the financial markets to minimize the negative effect to the Company and IR-HK. 77 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 34. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued) 34. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) b. Risiko likuiditas b. Liquidity risk Perusahaan dan IR-HK mengelola profil likuiditasnya untuk dapat mendanai pengeluaran modalnya dan membayar pinjaman yang jatuh tempo dengan menjaga kecukupan kas dan setara kas dan ketersediaan pendanaan melalui jumlah fasilitas kredit berkomitmen yang cukup. The Company and IR-HK manage their liquidity profile to be able to finance their capital expenditure and service their maturing borrowings by maintaining sufficient cash and cash equivalent, and the availability of funding through an adequate amount of committed credit facilities. Perusahaan dan IR-HK mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual secara regular dan mencermati keadaaan pasar keuangan secara terus-menerus dalam rangka mencari kesempatan untuk mengejar inisiatif penggalangan dana diantaranya dalam bentuk pinjaman baru yang lebih kompetitif. The Company and IR-HK regularly evaluate their projected and actual cash flow information and continuously assess conditions in the financial markets for opportunities to pursue fund-raising initiatives, which may include, among others, new competitive borrowings. Tabel di bawah ini merupakan jadwal jatuh tempo liabilitas keuangan Perusahaan dan IR-HK berdasarkan pembayaran kontraktual semula yang tidak didiskontokan: The table below summarizes the maturity profile of the Company’s and IR-HK’s financial liabilities based on original contractual undiscounted amounts to be paid: Kurang dari/ Below 1 tahun/year 1-2 tahun/years 2-3 tahun/years Biaya perolehan pinjaman/ Loan arrangement cost Lebih dari/ Over 5 tahun/years 3-5 tahun/years Nilai tercatat pada tanggal 31 Desember 2011/ Carrying value as of December 31, 2011 Pinjaman bank jangka pendek/Short-term bank borrowings 161.025.162 - - - - - 161.025.162 Utang usaha/Trade payables 237.860.465 - - - - - 237.860.465 5.067.504 - - - - - 5.067.504 10.955.665 - - - - - 10.955.665 Utang lain-lain/Other payables Beban masih harus dibayar/Accrued expenses Pinjaman jangka panjang/Long-term borrowings Total/Total 65.628.450 37.034.779 41.612.494 93.130.045 84.622.964 (19.662.734) 302.365.998 480.537.246 37.034.779 41.612.494 93.130.045 84.622.964 (19.662.734) 717.274.794 c. Risiko kredit c. Credit risk Risiko kredit yang dihadapi oleh Perusahaan dan IR-HK berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan. Sebagai langkah mitigasi atas risiko ini, terdapat kebijakan untuk memastikan penjualan produk hanya dilakukan terutama kepada pelanggan yang dapat dipercaya dan terbukti mempunyai sejarah kredit yang baik. Hal ini merupakan kebijakan Perusahaan dan IR-HK dimana semua pelanggan yang akan melakukan pembelian secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. The Company and IR-HK are exposed to credit risk arising from the credit granted to their customers. To mitigate this risk, they have policies in place to ensure that sales of products are made mainly to creditworthy customers with proven track record or good credit history. It is the Company’s and IR-HK's policy that all customers who wish to trade on credit are subject to credit verification procedures. 78 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 34. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued) 34. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) c. Risiko kredit (lanjutan) c. Credit risk (continued) Perusahaan dan IR-HK memiliki kebijakan untuk memberikan batasan jumlah kredit dan menetapkan termin pembayaran kepada setiap pelanggan. Adapun untuk pelanggan baru, Perusahaan dan IR-HK pada umumnya mengharuskan mereka untuk memberikan uang muka dan/atau membayar penuh sebelum dilakukan pengiriman barang. Sebagai tambahan, saldo piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi kemungkinan piutang yang tidak tertagih. The Company and IR-HK have policies that limit the amount of credit exposure and determine the credit term granted to each customer. In addition, the Company and IR-HK have policies that require new customers to make full payment and/or pay sales advances prior to goods shipment. Moreover, receivable balances are monitored on an ongoing basis to reduce the exposure to bad debts. Ketika pelanggan tidak mampu melakukan pembayaran dalam jangka waktu yang telah diberikan, Perusahaan dan IR-HK akan menghubungi pelanggan untuk menindaklanjuti piutang yang telah lewat jatuh tempo. Jika pelanggan tidak melunasi piutang yang telah jatuh tempo dalam jangka waktu yang telah ditentukan, Perusahaan dan IR-HK akan melakukan negosiasi dengan pelanggan, diantaranya melalui perpanjangan jangka waktu agar pelanggan dapat melunasi seluruh kewajibannya. Jika pelanggan masih tidak dapat menyelesaikan kewajibannya setelah perpanjangan jangka waktu tersebut, Perusahaan dan IR-HK menindaklanjutinya melalui jalur hukum. Cadangan khusus dapat dibuat jika utang pelanggan tersebut dianggap tidak tertagih, tergantung pada penilaian Perusahaan. When a customer fails to make payment within the credit term granted, the Company and Subsidiaries contact the customer to act on the overdue receivables. If the customer does not settle the overdue receivables within a reasonable time, the Company and IR-HK make negotiation with the customer through, among others, an extension of the credit term to enable the customer to repay its payable. If the customer still does not settle after the extended period, the Company and IR-HK proceed to commence legal proceedings. Depending on the assessment of the Company and IR-HK, specific provisions may be made if the customer’s debt is deemed uncollectible. Sehubungan dengan risiko kredit yang timbul dari saldo pada bank, risiko tersebut dapat muncul karena wanprestasi dari counterparty. Perusahaan dan IR-HK memiliki kebijakan untuk hanya menempatkan dananya pada bank dengan reputasi yang baik. With respect to credit risk from balances with banks, credit risk exposure arises from default of the counterparty. The Company and IR-HK have a policy to place their funds only in banks with good reputation. Nilai maksimum eksposur dari instrumen keuangan saat ini adalah sebesar nilai tercatatnya sebagaimana diungkapkan pada Catatan 33. The maximum exposure of the financial instruments is equal to the carrying values as disclosed in Note 33. 79 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 34. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued) 34. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) d. Risiko mata uang asing d. Foreign currency risk Mata uang pelaporan Perusahaan dan IR-HK adalah rupiah. Perusahaan dan IR-HK menghadapi risiko nilai tukar mata uang asing karena pinjaman, penjualan ekspor dan biaya beberapa pembelian dalam mata uang dolar Amerika Serikat atau harga yang secara signifikan dipengaruhi oleh tolak ukur perubahan harganya dalam mata uang asing (terutama dolar Amerika Serikat). The Company’s and Subsidiaries’ reporting currency is the rupiah. The Company and IR-HK face foreign exchange risk as their borrowings, export sales and the costs of certain purchases are either denominated in U.S. dollars or whose price is significantly influenced by their benchmark price movements in foreign currencies (mainly U.S. dollar). Perusahaan dan IR-HK tidak mempunyai kebijakan lindung nilai yang formal untuk laju pertukaran mata uang asing. Akan tetapi, terkait dengan hal-hal yang telah didiskusikan pada paragraf di atas, fluktuasi dalam nilai tukar rupiah dan dolar Amerika Serikat menghasilkan lindung nilai natural untuk laju nilai tukar Perusahaan dan IR-HK. The Company and IR-HK do not have any formal hedging policy for foreign exchange exposure. However, in relation to the matters discussed in the preceding paragraph, the fluctuations in the exchange rates between the rupiah and U.S. dollar provide some degree of natural hedge for the Company’s and Subsidiaries’ foreign exchange exposure. Aset dan liabilitas moneter Perusahaan dan IR-HK dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2011 disajikan dalam Catatan 32. Monetary assets and liabilities of the Company and IR-HK denominated in foreign currencies as of December 31, 2011 are presented in Note 32. e. Risiko harga komoditas e. Commodity price risk Dampak risiko harga komoditas yang dihadapi Perusahaan dan IR-HK terutama sehubungan dengan pembelian bahan baku utama, yaitu bijih plastik. Harga bahan baku tersebut secara langsung dipengaruhi oleh fluktuasi harga komoditas serta tingkat permintaan dan penawaran di pasar. The Company’s and Subsidiaries’ exposure to commodity price risk relates primarily to the purchase of major raw materials, such as plastic ore. The prices of this raw material are directly affected by commodity price fluctuations and the level of demand and supply in the market. Kebijakan Perusahaan dan IR-HK untuk meminimalkan risiko yang berasal dari fluktuasi harga komoditas adalah dengan menjaga tingkat persediaan bijih plastik secara optimal untuk meyakinkan produksi yang berkelanjutan. Perusahaan dan IR-HK juga mencermati keadaaan pasar komoditas secara terus-menerus dalam rangka mencari kesempatan untuk mendapatkan harga pembelian yang paling kompetitif bagi Perusahaan dan IR-HK. The Company’s and Subsidiaries’ policy is to minimize the risks arising from the fluctuations in the commodity prices by maintaining the optimum inventory level of plastic ore to ensure continuous production. The Company and IR-HK continuously assess conditions in the commodity markets for opportunities to obtain the most competitive purchase price for their benefits. 80 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 34. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued) 34. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) Pengelolaan Modal (lanjutan) Capital Management (continued) Pengelolaan Modal Capital Management Tujuan utama pengelolaan modal Perusahaan dan IR-HK adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham. The primary objective of the Company’s and IR-HK’s capital management is to ensure that they maintain healthy capital ratios in order to support their business and maximize shareholder value. Selain itu, Perusahaan dipersyaratkan oleh Undangundang Perseroan Terbatas efektif tanggal 16 Agustus 2007 untuk mengkontribusikan sampai dengan 20% dari modal saham ditempatkan dan disetor penuh ke dalam dana cadangan yang tidak boleh didistribusikan. Persyaratan eksternal tersebut dipertimbangkan oleh Perusahaan pada Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”). In addition, the Company is also required by the Corporate Law effective August 16, 2007 to contribute to and maintain a non-distributable reserve fund until the said reserve reaches 20% of the issued and fully paid share capital. This externally imposed capital requirement is considered by the Company in its Annual General Meetings of Shareholders (“AGMS”). Perusahaan dan IR-HK mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian terhadap perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Perusahaan dan IR-HK dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru atau mengusahakan pendanaan melalui pinjaman. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010. The Company and IR-HK manage their capital structure and make adjustments to it, in light of changes in economic conditions. To maintain or adjust the capital structure, the Company and IR-HK may adjust the dividend payment to shareholders, issue new shares or raise debt financing. No changes were made in the objectives, policies or processes as of December 31, 2011 and 2010. Kebijakan Perusahaan dan IR-HK adalah mempertahankan struktur permodalan yang sehat untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang wajar. The Company and IR-HK’s policy is to maintain a healthy capital structure in order to secure access to financing at a reasonable cost. 35. SEGMENT INFORMATION 35. INFORMASI SEGMEN Untuk kepentingan manajemen Perusahaan dan IRHK digolongkan menjadi unit usaha berdasarkan produk dan jasa dan memiliki dua segmen operasi yang dilaporkan: manufaktur dan distribusi. For management purposes, the Company and IR-HK are organized into business units based on their products and services and have two reportable operating segments: manufacturing and distribution. 81 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 35. SEGMENT INFORMATION (continued) 35. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) Manufaktur/ Manufacturing 2011 Distribusi/ Distribution 2010 2011 Eliminasi/Elimination 2010 2011 Konsolidasi/Consolidated 2010 2011 2010 PENJUALAN NETO NET SALES Eksternal Antar segmen 1.425.966.011 74.986.958 1.034.112.064 67.036.953 79.593.476 - 65.274.218 - (74.986.958) (67.036.953) 1.505.559.487 - 1.099.386.282 - External Inter-segment Total penjualan neto 1.500.952.969 1.101.149.017 79.593.476 65.274.218 (74.986.958) (67.036.953) 1.505.559.487 1.099.386.282 Total net sales HASIL Laba (rugi) usaha Bagian laba neto entitas asosiasi setelah dikurangi dengan amortisasi goodwill Pendapatan bunga Beban bunga Beban pajak penghasilan - neto RESULTS 98.528.308 8.826.169 1.631.575 (32.296.987) (23.831.587) 95.626.303 8.614.424 2.072.334 (16.041.501) (27.386.341) (242.639) (366.307) 190 - 194 - - 237.600 - - (90.411) - Laba tahun berjalan 98.285.669 95.259.996 9.063.769 1.631.765 (32.296.987) (23.831.587) 8.524.013 2.072.528 (16.041.501) (27.386.341) 52.852.629 62.428.695 INFORMASI LAINNYA Aset segmen Operating profit (loss) Equity in net earnings of an associated company - net of goodwill amortization Interest income Interest expense Income tax expense - net Profit for the year OTHER INFORMATION 1.523.603.157 1.297.817.262 4.608.798 4.933.116 (4.462.424) (4.851.996) 1.523.749.531 1.297.898.382 Segment assets 783.433.392 608.866.041 5.736.971 5.801.343 (5.585.398) (5.720.223) 783.584.965 608.947.161 Segment liabilities Pengeluaran modal 91.138.223 336.895.327 119.711 7.419 - - 91.257.934 336.902.746 Penyusutan dan amortisasi aset tetap 46.023.941 39.026.475 29.095 6.710 - - 46.053.036 39.033.185 Capital expenditures Depreciation and amortization of fixed assets Liabilitas segmen 82 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 35. SEGMENT INFORMATION (continued) 35. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) Penjualan berdasarkan pasar Sales by market Informasi berikut menunjukkan distribusi dari penjualan konsolidasi Perusahaan dan IR-HK berdasarkan pasar geografis: The following information shows the distribution of consolidated sales of the Company and IR-HK by geographical market: 2011 Indonesia Asia dan Jepang Afrika Eropa Amerika Timur Tengah Australia dan Selandia Baru Total 2010 928.732.739 368.436.850 69.273.888 37.434.257 37.437.196 35.416.373 28.828.184 594.904.671 344.361.857 59.858.272 32.254.208 31.212.769 22.886.773 13.907.732 Indonesia Asia and Japan Africa Europe America Middle East Australia and New Zealand 1.505.559.487 1.099.386.282 Total Aset berdasarkan wilayah geografis Assets by geographical area Informasi berikut menunjukkan nilai tercatat aset segmen berdasarkan wilayah geografis aset tersebut berada: The following information shows the carrying amount of segment assets by geographical area in which the assets are located: Nilai tercatat aset segmen/ Carrying amount of segment assets ____________________________________________________________________________________________________ 2011 2010 Indonesia Hong Kong 1.519.140.733 4.608.798 1.292.965.266 4.933.116 Indonesia Hong Kong Total 1.523.749.531 1.297.898.382 Total 83 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 36. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING 36. SIGNIFICANT COMMITMENTS a. a. PT Bank CIMB Niaga Tbk (“CIMB Niaga”) AGREEMENTS AND PT Bank CIMB Niaga Tbk (“CIMB Niaga”) Berdasarkan perjanjian kredit tanggal 28 Oktober 2003 yang telah mengalami perubahan pada tanggal 15 Desember 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari CIMB Niaga sebagai berikut: • Fasilitas L/C Impor dan/atau SKBDN 1 (“L/C-1”) dengan jumlah maksimum sebesar AS$8.000.000 atau jumlah yang setara dalam mata uang lainnya. • Fasilitas L/C Impor dan/atau SKBDN 2 (“L/C-2”) dengan jumlah maksimum sebesar AS$7.500.000 atau jumlah yang setara dalam mata uang lainnya. • Fasilitas L/C Impor dan/atau SKBDN 3 (“L/C-3”) dengan jumlah maksimum sebesar AS$8.000.000 atau jumlah yang setara dalam mata uang lainnya. • Fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus (“PTK”) dengan jumlah maksimum sebesar AS$10.000.000. • Fasilitas PTK-2 dengan jumlah maksimum sebesar AS$5.250.000. • Fasilitas PTK-3 dengan jumlah maksimum sebesar AS$5.600.000. • Fasilitas Pinjaman Tetap (“PT”) dengan jumlah maksimum sebesar AS$2.000.000. • Fasilitas Bank Garansi dengan jumlah maksimum sebesar AS$300.000. • Fasilitas Standby L/C dengan jumlah maksimum sebesar AS$300.000. • Fasilitas Pinjaman Investasi dengan jumlah maksimum sebesar AS$4.000.000 (Catatan 18c). Based on a loan agreement dated October 28, 2003 which had been amended on December 15, 2010, the Company obtained several credit facilities from CIMB Niaga as follows: Perjanjian ini mengalami perubahan kembali dengan perubahan terakhir pada tanggal 24 Oktober 2011, antara lain: This loan agreement has been amended several times, with the latest amendment being made on October 24, 2011, as follows: • Berakhirnya fasilitas L/C-1, L/C-2, L/C-3, PTK, PTK-3, Bank Garansi, Standby L/C dan PT serta menggantinya dengan fasilitas L/C Impor dan/atau SKBDN dan/ atau Standby Letter of Credit (“SBLC”)-2. • Memberikan fasilitas SBLC-2 dengan jumlah maksimum sebesar AS$35.000.000 atau jumlah yang setara dalam mata uang lainnya. • Menaikkan jumlah maksimum fasilitas PTK-2 dari AS$5.250.000 menjadi AS$28.000.000 yang merupakan sub-limit dari fasilitas SBLC-2. • The termination of L/C-1, L/C-2, L/C-3, PTK, PTK3, Bank Guarantee, Standby L/C and PT facilities and their replacement with Import L/C and/or SKBDN and/ or Standby Letter of Credit (“SBLC”)-2 facilities. • Providing SBLC-2 facility with a maximum amount of US$35,000,000 or equivalent in other currencies. • Increase maximum amount of PTK-2 facility from US$5,250,000 to US$28,000,000 which is a subline from SBLC-2 facility. • Import L/C and/or SKBDN 1 facility (“L/C-1”) with a maximum amount of US$8,000,000 or equivalent in other currencies. • Import L/C and/or SKBDN 2 facility (“L/C-2”) with maximum amount of US$7,500,000 or equivalent in other currencies. • Import L/C and/or SKBDN 3 facility (“L/C-3”) with maximum amount of US$8,000,000 or equivalent in other currencies. • Special-purpose Loan (“PTK”) facility maximum amount of US$10,000,000. with • PTK-2 facility with maximum amount of US$5,250,000. • PTK-3 facility with maximum amount of US$5,600,000. • Demand Loan (“PT”) facility with maximum amount of US$2,000,000. • Bank Guarantee facility with maximum amount of US$300,000. • Standby L/C facility with maximum amount of US$300,000. • Investment Loan facility with maximum amount of US$4,000,000 (Note 18c). 84 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 36. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING (lanjutan) 36. SIGNIFICANT AGREEMENTS COMMITMENTS (continued) a. a. PT Bank (lanjutan) CIMB Niaga Tbk (“CIMB Niaga”) PT Bank CIMB (continued) Niaga Tbk (“CIMB AND Niaga”) Seluruh fasilitas tersebut akan jatuh tempo pada tanggal 17 September 2012 (setelah perubahan) kecuali fasilitas pinjaman investasi yang akan jatuh tempo pada tanggal 17 September 2017. Seluruh fasilitas tersebut dijamin dengan aset yang sama yang dijaminkan atas pinjaman jangka pendek dan jangka panjang yang diperoleh dari bank yang sama serta kas sebesar 15% dari penggunaan fasilitas SBLC-2 (Catatan 15 dan 18c). All of the above facilities will expire on September 17, 2012 (as amended) except for investment loan facility that will expire on September 17, 2017. All of the above facilities are secured by the same assets pledged as collateral for short-term and long-term borrowings obtained from the same bank and cash representing 15% of SBLC-2 facility utilization (Notes 15 and 18c). Fasilitas SBLC-2 dapat dipergunakan secara bersama-sama dengan fasilitas PTK-2 dengan ketentuan tertentu yang diatur dalam perjanjian. The SLBC-2 facility is interchangeable with PTK-2 facility based on provisions as stipulated under this agreement. b. b. PT Bank Mega Tbk (“Mega”) PT Bank Mega Tbk (“Mega”) Berdasarkan perjanjian kredit tanggal 18 Oktober 2006 yang telah mengalami beberapa kali perubahan, dengan perubahan terakhir pada tanggal 22 Agustus 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari Mega sebagai berikut: • Fasilitas TL-1, TL-2, dan TL-3 dengan jumlah maksimum masing-masing sebesar AS$5.457.960, Rp23.151.315, dan Rp42.000.000 (Catatan 18). • Fasilitas non-cash loan berupa L/C sight dan/atau usance dan/atau SKBDN dan/atau bank garansi dan/atau L/C refinancing dengan jumlah maksimum sebesar AS$12.500.000, yang tersedia sampai dengan tanggal 18 Oktober 2012. • Fasilitas demand loan dengan sub-limit berupa fasilitas L/C dan/atau SKBDN dan/atau bank garansi dan/atau L/C refinancing dengan jumlah maksimum sebesar AS$21.500.000, yang tersedia sampai dengan tanggal 17 September 2012 (Catatan 15). • Fasilitas pinjaman rekening Koran dengan jumlah maksimum sebesar Rp10.000.000 yang tersedia sampai dengan tanggal 17 September 2012 (Catatan 15). Based on a loan agreement dated October 18, 2006 which has been amended several times, with the latest amendment being made on August 22, 2011, the Company obtained several credit facilities from Mega as follows: • TL-1, TL-2, and TL-3 facilities with maximum amount of US$5,457,960, Rp23,151,315, and Rp42,000,000, respectively (Note 18). Seluruh fasilitas tersebut dijamin dengan aset yang sama yang dijaminkan atas pinjaman jangka pendek dan jangka panjang yang diperoleh dari bank yang sama (Catatan 15 dan 18b). All of those facilities are secured by the same assets pledged as collateral for short-term and long-term borrowings obtained from the same bank (Notes 15 and 18b). • Non-cash loan facility in the form of L/C sight and usance and/or SKBDN and/or bank guarantee and/or refinancing L/C facilities for a maximum amount of US$12,500,000, which are available until October 18, 2012. • Demand loan facility with sub-line L/C and/or SKBDN and/or bank guarantee and/or refinancing L/C facilities for a maximum amount of US$21,500,000, which are available until September 17, 2012 (Note 15). • Overdraft facility for maximum amount of Rp10,000,000 which is available until September 17, 2012 (Note 15). 85 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 36. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING (lanjutan) 36. SIGNIFICANT AGREEMENTS COMMITMENTS (continued) c. c. d. Bruckner Maschinenbau (“Bruckner”) GmbH & Co. KG Bruckner Maschinenbau (“Bruckner”) GmbH AND & Co. KG Pada tanggal 19 Juni 2008, Perusahaan mengadakan perjanjian supply No. AKPI 2008 - 001 (kontrak ekspor) dengan Bruckner, dimana Bruckner setuju untuk menyediakan dan menjual dan Perusahaan setuju untuk membeli mesin BOPP dan peralatan pendukung lainnya. On June 19, 2008, the Company entered into supply contract No. AKPI 2008 - 001 (export contract) with Bruckner, whereby Bruckner agreed to supply and sell and the Company agreed to purchase BOPP machineries and other factory equipment. Selanjutnya, perjanjian tersebut telah mengalami beberapa kali perubahan dengan perubahan terakhir dilakukan pada tanggal 8 Mei 2010, antara lain mengenai perubahan nilai kontrak dari sebelumnya berdenominasi dalam Euro menjadi berdenominasi dalam dolar Amerika Serikat. The contract has been amended several times, with the latest amendment being made on May 8, 2010 relating to, among others, change in the total contract value from being previously denominated in Euro to becoming denominated in U.S. dollar. Pada tanggal 31 Desember 2011, Bruckner telah memenuhi penyediaan mesin BOPP serta peralatan pendukungnya, dan Perusahaan telah membayar kewajiban sesuai dengan perjanjian. As of December 31, 2011, Bruckner had completed supplying the BOPP machineries and other equipment, and the Company had paid its obligations under the contract. d. Standard Chartered Bank Standard Chartered Bank Berdasarkan Banking Facilities Agreement tanggal 9 February 2011 yang selanjutnya telah diubah dalam beberapa waktu, dengan perubahan terakhir pada tanggal 18 November 2011, Perusahaan memperoleh Fasilitas L/C Impor dalam bentuk L/C Import, Import Loan, Import Invoice Financing, Export Invoice Financing and Committed Credit Bills Negotiated-Discrepant Facility, Bond and Guarantee Facility, dan Shipping Guarantee Facility, yang mempunyai jumlah maksimum sebesar AS$5.000.000, fasilitas tersebut dijamin dengan kas sebesar 15% dari fasilitas maksimum. Fasilitas ini berlaku sampai 31 Oktober 2012. Based on Banking Facilities Agreement dated February 9, 2011, which has been amended several times, with the latest amendment being made on November 18, 2011, the Company obtained Import L/C facility in the form of L/C Import, Import Loan, Import Invoice Financing, Export Invoice Financing and Committed Credit Bills Negotiated-Discrepant Facility, Bond and Guarantee Facility, and Shipping Guarantee Facility, which has a maximum amount of US$5,000,000, and the facility is secured by cash representing 15% of the maximum facility. The facility is available until October 31, 2012. 86 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 36. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING (lanjutan) 36. SIGNIFICANT AGREEMENTS COMMITMENTS (continued) e. e. ANZ Panin Bank PT ANZ Panin Bank Berdasarkan perjanjian tanggal 2 Maret 2011, Perusahaan mendapatkan Uncommitted Multi Option Trade Facility ('MOTF") dari ANZ Panin Bank. Besarnya batasan agregat pada MOTF tidak akan melebihi AS$10.000.000 yang terdiri dari Documentary Credit (Sight or Usance) ("DC"), Trust Receipt Facility ("TR"), Trade Finance Loan against Supplier's Invoice and Transport Document Facility ("TFL-1"), Trade Finance Loan Against Buyers's Invoice and Transport Document Facility ("TFL-2"). Tujuan dari fasilitas ini untuk membiayai modal kerja Perusahaan karena penundaan hasil penjualan dari pelanggan yang tidak memakai fasilitas DC. Fasilitas ini berlaku hingga 31 Januari 2012. Tidak ada saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2011. AND Based on an agreement dated March 2, 2011, the Company has obtained Uncommitted Multi Option Trade Facility (“MOTF") from ANZ Panin Bank. The aggregate maximum amount of the MOTF is USD$10,000,000 which consists of: Documentary Credit (Sight or Usance) ("DC"), Trust Receipt Facility ("TR"), Trade Finance Loan against Supplier's Invoice and Transport Document Facility ("TFL-1"), Trade Finance Loan Against Buyers' Invoice and Transport Document Facility ("TFL-2"). The purpose of the facility is to finance the Company’s working capital due to pending proceeds from the sale to a customer not under DC. The facility is available until January 31, 2012. There was no outstanding balance as of December 31, 2011. 37. REVISED AND NEW ACCOUNTING STANDARDS 37. STANDAR AKUNTANSI REVISI DAN BARU Berikut adalah ikhtisar PSAK revisi dan baru yang telah dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) dan relevan bagi Perusahaan dan IR-HK tetapi baru akan efektif mulai tanggal 1 Januari 2012: The following summarizes the revised and new PSAKs which have been issued by the Indonesian Accounting Standards Board (DSAK) and relevant to the Company and IR-HK but are effective only starting January 1, 2012: a. PSAK 10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing”, menjelaskan bagaimana memasukkan transaksi-transaksi dalam mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri ke dalam laporan keuangan suatu entitas dan menjabarkan laporan keuangan ke dalam suatu mata uang pelaporan. a. PSAK 10 (Revised 2010), “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates”, prescribes how to include foreign currency transactions and foreign operations in the financial statements of an entity and translate financial statements into a presentation currency. b. PSAK 16 (Revisi 2011), “Aset Tetap”, mengatur perlakuan akuntansi aset tetap, sehingga pengguna laporan keuangan dapat memahami informasi mengenai investasi entitas dalam aset tetap dan perubahan dalam investasi tersebut. Masalah utama dalam akuntansi aset tetap adalah pengakuan aset, penentuan jumlah tercatat, pembebanan penyusutan, dan rugi penurunan nilainya. b. PSAK 16 (Revised 2011), “Property, Plant and Equipment”, prescribes the accounting treatment for property, plant and equipment so that users of the financial statements can discern information about an entity's investment in its property, plant and equipment and the changes in such investment. The principal issues in accounting for property, plant and equipment are the recognition of the assets, the determination of their carrying amounts and the depreciation charges and impairment losses to be recognized in relation to them. 87 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 37. STANDAR (lanjutan) AKUNTANSI REVISI DAN 37. BARU REVISED AND NEW ACCOUNTING STANDARDS (continued) c. PSAK 18 (Revisi 2010), “Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya”, mengatur tentang penentuan biaya manfaat purnakarya dalam laporan keuangan pemberi kerja yang memiliki program manfaat purnakarya. PSAK ini melengkapi PSAK 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”. c. PSAK 18 (Revised 2010),“Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans”, is concerned with the determination of the cost of retirement benefits in the financial statements of employers having plans. This PSAK complements PSAK 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”. d. PSAK 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”, mengatur akuntansi dan pengungkapan imbalan kerja dan mensyaratkan pengakuan liabilitas dan beban jika pekerja telah memberikan jasanya dan entitas menikmati manfaat ekonomis yang dihasilkan dari jasa tersebut. d. PSAK 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”, establishes the accounting and disclosures for employee benefits and requires the recognition of liability and expense when an employee has provided service and the entity consumes economic benefit arising from the service. e. PSAK 26 (Revisi 2011), “Biaya Pinjaman”, menentukan biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi, atau produksi aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut. Biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban. e. PSAK 26 (Revised 2011), “Borrowing Costs”, provides that borrowing costs directly attributable to the acquisition, construction or production of a qualifying asset form part of the cost of that asset. Other borrowing costs are recognized as an expense. f. PSAK 28 (Revisi 2011), “Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian”, melengkapi pengaturan dalam PSAK 62, “Kontrak Asuransi”. f. PSAK 28 (Revised 2011), “Accounting for Casualty Insurance Contracts”, serves to complement the provisions of PSAK 62, “Insurance Contract”. g. PSAK 30 (Revisi 2011), “Sewa”, mengatur kebijakan akuntansi dan pengungkapan yang sesuai, baik bagi lessee maupun lessor terkait dengan sewa, yang berlaku untuk perjanjian yang mengalihkan hak untuk menggunakan aset meskipun penyediaan jasa substansial oleh lessor tetap diperlukan dalam mengoperasikan atau memelihara aset tersebut. g. PSAK 30 (Revised 2011), “Leases”, prescribes, for lessees and lessors, the appropriate accounting policies and disclosure to apply in relation to leases which apply to agreements that transfer the right to use assets even though substantial services by the lessor may be called for in connection with the operation or maintenance of such assets. h. PSAK 46 (Revisi 2010), “Akuntansi Pajak Penghasilan”, mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam menghitung konsekuensi pajak kini dan masa depan untuk pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) di masa depan yang diakui dalam laporan posisi keuangan; dan transaksi dan kejadian lain pada periode kini yang diakui dalam laporan keuangan entitas. h. PSAK 46 (Revised 2010), “Accounting for Income Taxes”, prescribes the accounting treatment for income taxes to account for the current and future tax consequences of the future recovery (settlement) of the carrying amount of assets (liabilities) that are recognized in the statement of financial position; and transactions and other events of the current period that are recognized in the financial statements. 88 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 37. STANDAR (lanjutan) AKUNTANSI REVISI DAN 37. REVISED AND NEW ACCOUNTING STANDARDS (continued) BARU i. PSAK 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, menetapkan prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan. i. PSAK 50 (Revised 2010), “Financial Instruments: Presentation”, establishes the principles for presenting financial instruments as liabilities or equity and for offsetting financial assets and financial liabilities. j. PSAK 55 (Revisi 2011), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, mengatur prinsipprinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan, dan kontrak pembelian atau penjualan item nonkeuangan. Persyaratan penyajian informasi instrumen keuangan diatur dalam PSAK 50 (revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian”. Persyaratan pengungkapan informasi instrumen keuangan diatur dalam PSAK 60 “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”. j. PSAK 55 (Revised 2011), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”, establishes principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities and some contracts to purchase or sell nonfinancial items. The requirements for presenting information about financial instruments are prescribed in PSAK 50 (Revised 2010), “Financial Instruments: Presentation”. The requirements for information that needs to be disclosed about financial instruments are prescribed in PSAK 60, “Financial Instruments: Disclosures”. k. PSAK 56 (Revisi 2011), “Laba per Saham”, menetapkan prinsip penentuan dan penyajian laba per saham, sehingga meningkatkan daya banding kinerja antar entitas berbeda pada periode pelaporan sama dan antar periode pelaporan berbeda untuk entitas yang sama. k. PSAK 56 (Revised 2011), “Earnings per Share”, prescribed principles for the determination and presentation of earnings per share, so as to improve performance comparisons between different entities in the same period and between different reporting periods for the same entity. l. PSAK 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”, mensyaratkan pengungkapan dalam laporan keuangan yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan atas posisi dan kinerja keuangan; dan jenis dan besarnya risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana entitas terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana entitas mengelola risiko-risiko tersebut. l. PSAK 60, “Financial Instruments: Disclosures”, requires disclosures in financial statements that enable users to evaluate the significance of financial instruments for financial position and performance; and the nature and extent of risks arising from financial instruments to which the entity is exposed during the period and at the end of the reporting period, and how the entity manages those risks. Perusahaan dan IR-HK belum melakukan estimasi atas dampak penerapan PSAK revisi dan baru tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian. The Company and IR-HK have not estimated the effects of the application of these revised and new PSAKs on the consolidated financial statements. 89 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2011, 2010 and 2009 (Expressed in thousands of rupiah, unless otherwise stated) PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) 38. RECLASSIFICATIONS OF ACCOUNTS 38. REKLASIFIKASI AKUN Berikut adalah akun-akun pada laporan posisi keuangan konsolidasian 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 yang direklasifikasi untuk memungkinkan daya banding akun-akun tersebut pada laporan posisi keuangan konsolidasian 31 Desember 2011: Dari/from Menjadi/to 1 Januari 2010/31 Desember 2009/ January 1, 2010/ December 31, 2009 Hak Minoritas atas Aset Neto Entitas Anak/ Minority Interest in Subsidiaries’ Net Assets Saldo kepentingan non-pengendali 31 December 2010 adalah RpNihil. Following are the accounts in the December 31, 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 consolidated statements of financial position which have been reclassified to allow their comparison with the accounts in the December 31, 2011 consolidated financial statements: pada Kepentingan non-pengendali/ Non-controlling Interests tanggal 90 Jumlah/amount 55.570.856 The balance of non-controlling interests as of December 31, 2010 was RpNil.