1 TATA TERTIB PARESTESIA Perioperatif 1. Setiap parestesi wajib melakukan kegiatan perioperatif pada setiap pasien OK nya masing-masing. 2. Setiap anggota tim OK wajib mengetahui mengenai pasien dan rencana pembiusan yang akan dilakukan. 3. Setiap Anggota tim OK wajib memastikan sudah dilaksanakannya informed consent, form edukasi, form transfuse, dan memastikan form tersebut ditandatangani pasien minimal setengah jam sebelum tindakan. 4. Urutan pelaporan adalah Chief-Konsulen-COC. Setelah mendapat rencana/instruksi dari konsulen, Chief atau COC wajib diberitahu. 5. Laporan pasien berisi data pasien, diagnosis, tindakan operasi, ASA, rencana pembiusan, dan rencana pasca operasi 6. Pasien ASA 3 dilaporkan oleh semester 3 ke atas terutama untuk pasien HT dan DM dengan komplikasi mikrosirkulasi. 7. Pasien anak (usia <3tahun) dilaporkan oleh stase anak ke atas. 8. Jaga 4 junior baru diperbolehkan lapor ke konsulen setelah bulan ke 2 untuk ASA 1-2. 2 9. Jaga 5 diperbolehkan belajar melaporkan pasien ASA 12 kepada chief OK mulai bulan ke 5. 10. Pasien dengan kelainan jantung bawaan/katup jantung/gangguan kontraksi jantung dilaporkan oleh jaga 1 ke atas bila lapor selain OK pediatrik dan NCK. (OK pediatrik dan NCK dengan kelainan jantung bisa dilaporkan oleh yang stase). 11. Pasien dengan kelainan neurologis yang meliputi peningkatan tekanan intrakranial dan infiltrasi intrakranial dilaporkan oleh stase neuroanestesia ke atas. 12. Pasien dengan masalah jalan napas dapat dilaporkan oleh jaga 3 apabila residen tersebut dinilai oleh chief dapat melaporkan kepada konsulen dengan kompeten dan baik. 13. Apabila terjadi masalah dalam pelaporan, parestesi wajib melaporkan masalah tersebut kepada chief OK masing- masing. 3 Jaga 1. Chief jaga IGD adalah jaga 2, yang bertanggungjawab kepada jaga 1 dan konsulen. 2. Setiap pelaporan di IGD hanya dilakukan oleh jaga 1 dan jaga 2 untuk pasien operasi. 3. Jaga 1 bertanggungjawab atas seluruh kegiatan yang berlangsung di IGD selama jam jaganya, operasi neuroanestesia, anestesia kardiothorasik, pasien dengan masalah jalan napas, pasien ASA 4, pasien swasta; serta konsul di ICU anak terutama yang menyangkut tindakan invasif, baik di dalam maupun di luar jam kerja. 4. Jaga 1 juga bertanggungjawab atas pasien di ICU IGD selama jam jaga. 5. Jaga 2 bertanggungjawab atas semua operasi IGD, kecuali neuroanestesia dan kardiothorasik. 6. Jaga 2 wajib melaporkan ke jaga 1 DAN konsulen jaga jika mendapatkan pasien dengan ASA 3 atau lebih dan berhak didampingi jaga 1 dalam menjalankan pembiusan. Jaga 2 juga wajib melaporkan ke jaga 1 jika mendapatkan pasien bayi (<1 tahun) atau pasien anak >1 tahun yang diperkirakan akan bermasalah. 7. Jaga 2 wajib melakukan visit preoperatif terhadap pasien bayi (<1 tahun) atau pasien anak >1 tahun yang diperkirakan akan bermasalah. Jika tidak memungkinkan dapat didelegasikan kepada jaga 3 4 8. 9. 10. 11. 12. dengan catatan tetap harus dievaluasi ulang sendiri oleh jaga 2. Anestesia pada neonatus dilakukan oleh jaga 2 didampingi oleh jaga 1. Jaga 2 wajib melaporkan pasien neonatus dengan ASA berapapun kepada jaga 1 DAN konsulen jaga. Setiap pagi jaga 1 dan atau jaga 2 wajib mengikuti laporan di parade. Pasien yang dilaporkan ialah pasien operasi, resus, dan pasien ICU IGD yang bermasalah. Jaga ICU bertanggungjawab terhadap pasien ICU di luar jam kerja. Jaga ICU bertugas menangani konsul ruangan yang datang, dan memiliki wewenang untuk mengkoordinasikan dengan jaga 3 HCU lt.6 gedung A. KHUSUS UNTUK STASE ICU apabila ada konsul permintaan ICU di jam kerja, di luar permintaan COC dari IBP ataupun dari OK IGD, harap yang jaga hari itu yang mengambil keputusan dengan sebelumnya dilaporkan terlebih dahulu kepada konsulen ICU apabila menemui kesulitan. Jaga ICU wajib memberikan setiap keterangan terhadap keluarga pasien tentang prosedur yang dilakukan saat pertama kali masuk. Setiap informed consent ditulis dalam buku yang ditandatangani oleh dokter, perawat, keluarga. Setiap tindakan ICU (pemasangan CVP, intubasi) wajib dilaporkan kepada konsulen jaga. 5 13. Apabila ada konsul di ruangan dilakukan sesuai kompetensi (contoh: CVC anak). Semua tindakan invasif harus dilakukan di ICU kecuali RJP/darurat. 14. Jaga 3 IGD wajib mendampingi jaga 2 dalam pembiusan serta melakukan visit perioperatif terhadap pasien ASA 3 yang akan dilakukan operasi di OK IGD, baik pasien dari IGD ataupun gedung A, menjawab konsul dari luar gedung A untuk anestesi. Menjawab konsul operasi berkaitan dengan jalan napas dan melaporkannya kepada jaga 1. Apabila diperlukan tindakan invasif, wajib melapor dan didampingi jaga 1 IGD sesuai kompetensi. 15. Apabila ada konsul pasien medis minta ditempatkan ICU, pasien tersebut wajib divisit terlebih dahulu oleh jaga 3, tidak peduli ICU/HCU penuh saat itu. Jawaban konsul meliputi masalah pasien dan indikasi ICU-nya, serta ketersediaan tempat di HCU lantai 6 maupun ICU dewasa, sehingga harus dikoordinasikan dengan jaga ICU. Jika ICU/HCU penuh, wajib dituliskan saran dari anestesi, termasuk informed consent keluarga. 16. Jaga resus adalah penanggungjawab utama ruang resusitasi, dibantu jaga 1 dan jaga 2 IGD. Jaga resus juga bertanggung jawab terhadap setiap tindakan resusitasi di IGD, bertanggungjawab dan melaporkan pasien kepada jaga 1 DAN konsulen DPJP resus (dr.Riyadh F, SpAn) pada pukul 15.00 WIB dan pada 6 pukul 07.00 WIB keesokan harinya. Setiap tindakan di ruang resus harus dilaporkan terlebih dahulu kepada jaga 1 sebelum dilakukan. 17. Jaga TMRC bertanggung jawab atas semua kegawatdaruratan (code blue) di seluruh titik RSCM baik di dalam maupun di luar jam kerja (24 jam). Apabila akan melakukan tindakan invasif seperti intubasi, pemasangan CVC dan trakeostomi wajib melaporkan dan meminta pendampingan jaga 1 baik di dalam maupun di luar jam kerja. 18. Jaga ICU IGD wajib melakukan operan dengan stase ICU IGD pagi. Wajib melakukan pemeriksaan fisik terhadap pasien ICU IGD pada saat operan jaga serta meneruskan rencana terapi serta monitoring terhadap pasiennya, di bawah pengawasan jaga 1 IGD. Apabila ada tindakan invasif seperti pemasangan CVC trakeostomi saat jam jaga, wajib melapor dan didampingi jaga 1 IGD. Operan dengan stase ICU IGD pada pukul 06.00 WIB, lalu tetap standby di RSCM apabila sewaktu-waktu diperlukan untuk mendampingi pasien untuk HD, menggantikan tugas klinik perioperatif ataupun membantu kelancaran pembiusan pasien IGD sesuai kebutuhan. 19. Jaga APS wajib melapor kepada stase APS apabila menemui masalah dan wajib melaporkan juga kepada jaga 1 IGD. Bertanggungjawab terhadap semua 7 pelayanan APS di seluruh RSCM dan menjawab konsul pain management yang kemudian akan dikoordinasikan dengan stase APS, untuk kemudian dilaporkan kepada DPJP dr.Aida Tantri, SpAn oleh yang stase. 20. Jaga 4 bertanggungjawab atas perioperatif pasien ASA 1, 2, obstetrik, bedah, mata, dll di IGD, lalu melaporkan kepada jaga 2 serta melakukan monitoring perioperatif. 21. Jaga 5 bertanggung jawab atas persiapan kamar operasi, obat-obatan, tindakan, dan logistik jaga. Jaga 5 wajib datang dan mulai mempersiapkan statics OK pada jam 14.15 WIB, serta wajib lapor kepada jaga 2 dan jaga 4 junior apabila pada pukul 13.00 masih ada kuliah, sehingga tugas jaga sementara bisa ditangani oleh jaga 4 junior sampe jaga 5 kembali untuk jaga. Handphone wajib disetting dengan suara jelas dan nyaring saat jaga di IGD, dan wajib segera menelepon kembali senior yang menelpon apabila tidak sempat mengangkat telepon. Menanyakan persiapan kebutuhan logistik kepada jaga 2 paling lambat pukul 17.00 WIB. 22. STASE ICU SENIOR wajib ada di dalam ICU selama jam kerja untuk melakukan monitoring dan tatalaksana pasien sesuai petunjuk konsulen ICU. Stase ICU senior juga bertanggung jawab untuk supervisi stase ICU IGD 8 selama jam kerja serta membimbing stase ICU IGD dalam menatalaksana pasien di ICU IGD sesuai dengan arahan konsulen ICU, termasuk mendampingi jika ada tindakan invasif (trakeostomi, bronkoskopi, dll). STASE ICU INTERMEDIET wajib membantu melaksanakan tugas monitoring di ICU dan mulai belajar tatalaksana terapi sesuai arahan konsulen ICU, wajib mendampingi pasien HD baik dari ICU RSCM maupun ICU KENCANA, serta wajib menjawab konsul tatalaksana cairan di unit luka bakar. STASE ICU JUNIOR wajib menyelesaikan laporan jaga ICU sebelum pukul 06.30 WIB, menyelesaikan semua rencana konsul ke bagian lain, menulis resume pasien pindah atau meninggal, serta menyelesaikan resep obat pasien sebelum jam 10.00 WIB. Stase ICU junior berkoordinasi dengan jaga HCU lt.6 gedung A untuk visit pre-tindakan jika akan melakukan pemasangan CVC di ICU dewasa. STASE ICU SENIOR dan INTERMEDIET wajib datang paling lambat pukul 06.15 WIB, serta ICU junior menyesuaikan dengan pelaksanaan tugasnya (datang lebih pagi). ICU junior wajib datang paling lambat pk 06.30 pada hari libur dan pulang paling cepat pk 12.00 dengan ijin jaga ICU dan sudah menyelesaikan kewajiban tugas ICU junior hari itu. 9 23. Setiap tindakan invasif yang dilakukan terhadap pasien swasta di ICU harus dilaporkan pada konsulen jaga/ dr. Rudyanto, SpAnKIC. 24. STASE ICU IGD. Wajib datang pagi untuk operan dengan yang jaga ICU IGD pada pukul 06.00 WIB, berikut melakukan pemeriksaan fisik dan merencanakan terapi, untuk selanjutnya akan dilaporkan kepada konsulen ICU pada saat ronde. Apabila membutuhkan pendampingan saat akan melakukan tindakan invasif (pemasangan CVC, bronkoskopi, trakeostomi dll) wajib menghubungi ICU senior. Melakukan monitoring dan melanjutkan tatalaksana terapi sesuai hasil ronde konsulen ICU. 25. Jaga thorak dipanggil oleh jaga 1 atau jaga 2 apabila ada operasi thorak darurat di IGD. 26. Apabila ada mortalitas/ morbiditas selama jaga, wajib membuat kronologis dan lapor ke COC/ chief lain saat itu juga. Kronologis akan dipresentasikan saat parade. 27. Laporan di IGD Lt. 5 dapat dilakukan oleh jaga resus/ jaga 3 atau jaga 1/jaga 2 apabila ada masalah.??? 28. Jaga 2 yang stase luar wajib mendelegasikan laporannya pada jaga 1. Apabila keduanya berhalangan, maka laporan akan dioperkan ke COC. 10 Parade 1. Parestesi yang stase di RSCM wajib menghadiri parade setiap pagi dan membawa LOG BOOK setiap hari. 2. Waktu parade adalah pukul 07.00-08.15. 3. Jaga 5 wajib sudah datang di ruang parade pukul 06.45 WIB. 4. Jaga 5 wajib berpakaian rapi dan sopan, untuk jaga 5 perempuan hendaknya menggunakan rok dan harus di bawah lutut, serta mengenakan sepatu tertutup. 5. Parade tanggal 1-7, 15-21 dengan bahasa Inggris, tanggal 8-14, 22-30/31 dalam bahasa Indonesia. 6. Jaga 5 menyiapkan absen parade, absen ilmiah. Jaga 5 dilarang keras menandatangani absen senior atas alasan apapun. 7. Saat parade, parestesi stase OK wajib membacakan laporan pasiennya, pasien bermasalah dilaporkan oleh senior OK/ chief sesuai kompetensi. 8. Apabila berhalangan parade wajib lapor kepada chief OK/COC. 9. Presentasi ilmiah dilaksanakan saat parade sesudah laporan OK. Setiap residen yang akan presentasi melapor kepada pembimbing dan mendaftarkan ke secretariat (mbak nurul), makalah diserahkan minimal 1 hari sebelumnya kepaada pembimbing, presentasi dihadiri 70% peserta didik dan 30% staff. Minimal 3 orang staff harus hadir untuk menilai. Parestesi yang 11 10. 11. 12. 13. 14. melakukan presentasi mengisi logbook. Parestesi yang akan maju wajib memberitahukan COC/Chief minimal sehari sebelumnya. Konsulen yang bersangkutan dihubungi oleh parestesi yang maju presentasi. Oponen ditentukan oleh parestesi yang maju terdiri dari (1) angkatan yang bersangkutan, (2) senior, (3) junior. Laporan ICU bersifat tidak wajib, namun diharapkan tim stase mempersiapkan laporan setiap hari pukul 7.30. Data vital laporan ICU: jumlah pasien saat ini, jumlah bed kosong, jumlah bed yang akan pindah. Laporan jaga ICU IGD dilakukan oleh jaga 2. Laporan disiapkan oleh stase ICU IGD. Tim OK yang memiliki pasien dengan masalah jalan napas wajib menyertakan foto pasien untuk ditayangkan; setiap pasien dengan masalah jalan napas harus didokumentasikan mulai pre, intra, dan post operatif. Pasien anak dapat dibacakan laporannya oleh stase anak ke atas untuk anak usia <3 tahun atau >3 tahun dengan masalah Parestesi yang OK nya mulai pagi wajib memberitahu COC dan Chief OK, serta berhak mendapatkan laporan pasien lebih awal. 12 IBP 1. Parestesi stase IBP wajib turun pukul 07.00 minimal 1 orang, kecuali jika ada halangan. Apabila terjadi hal tersebut wajib memberitahukan chief OK. 2. Jam induksi dimulai pk 08.00 dan terakhir jam 15.00 3. Sebelum memasuki ruang IBP wajib melakukan hand hygiene terlebih dahulu di depan ruang kendali. 4. STATICS dilakukan meliputi mesin anestesi, alat-alat anestesi, obat, dan alat. 5. Bagi pasien-pasien pasca operasi yang membutuhkan ICU, wajib mengkonfirmasi dulu kepada COC atau chief OK sesudah parade. 6. Apabila ada pasien yang akan dipindah OK (metastasis) wajib memberitahukan kepada chief/COC tergantung ketersediaan personel saat itu. 7. Apabila parestesi karena satu dan lain hal berhalangan masuk, wajib lapor kepada chief OK DAN COC. 8. Tim OK wajib menelpon konsulen OK jika operasi terhadap pasien swasta akan dimulai. Apabila konsulen tersebut berhalangan, diharapkan parestesi di OK tersebut melaporkan pasien secara lengkap kepada konsulen yang ditunjuk menggantikan. 9. Induksi-intubasi dilakukan dengan pendampingan chief, diutamakan chief OK yang bersangkutan. 13 10. Chief dapat dipanggil melalui intercom, tidak perlu menyebut nama chief yang bersangkutan. Chief juga dapat dipanggil lewat telepon langsung (sms/BB jika telepon tidak diangkat). 11. Pasien anak dimasukkan ke OK apabila operator sudah siap, premedikasi dilakukan di depan OK sesuai usia. Chief diberitahukan dan diharapkan sudah ada di OK saat pasien dimasukkan. Pembiusan pasien neonatus wajib didampingi konsulen. 12. Induksi merupakan proses yang sangat penting. Dilarang melakukan aktivitas di luar prosedur anestesi saat induksi dan intubasi. Selama di IBP bagi jaga 5 wajib memvibrate handphone, tidak boleh bunyi keras, akan tetapi wajib bisa dihubungi dan harus menelpon kembali senior yang menelepon apabila tidak sempat mengangkat telepon. 13. Pemeliharaan dan monitoring intra operatif dilakukan oleh parestesi tim OK. Pasien swasta diutamakan pemeliharaan dan monitoring oleh chief/jaga 1/jaga 2/jaga 3 sesuai kompetensi. Pada saat monitoring dilarang meninggalkan OK pada parestesi yang belum kompeten. 14. Pemeliharaan dan monitoring dilakukan dengan sungguh-sungguh. Dilarang melakukan kegiatan lain yang tidak berhubungan dengan anestesia (contoh: game, FB, Twitter, Path, dll). 14 15. Jaga 4 junior tidak diperbolehkan menggunakan ventilator kecuali tidak ada personel lain di OK tersebut. 16. Jaga 5 dilarang melakukan ventilasi manual kecuali atas persetujuan chief. 17. Apabila ada masalah intra-post operatif/ morbiditas/ mortalitas, residen OK senior wajib melaporkan pada chief OK, COC, dan konsulen yang bersangkutan. 18. Pasien pasca operasi ke ICU/ ICU IGD/ ICU anak wajib didampingi chief. Sebelum transportasi, ruangan ditelpon untuk mempersiapkan bed transpor (untuk ICU selain ICU dewasa). Standar transportasi adalah tabung oksigen, ambu bag, sungkup, end-to-end, set intubasi, obat emergensi, dan pulse oksimetry. Setelah transport wajib untuk mengembalikan perlengkapan transpor ke tempat semula. 19. Ekstubasi dilakukan dengan didampingi chief. Kompetensi ekstubasi minimal jaga 4 junior. Sebelum ekstubasi wajib menyiapkan alat-alat yang diperlukan untuk kemungkinan reintubasi. 20. Parestesi wajib menjaga kebersihan OK dan perawatan alat-alat anestesia. 21. Wajib menjaga perilaku bersih di dalam OK sesuai tatacara yang berlaku: cuci tangan, alat pelindung diri, sepsis/ antisepsis. 15 22. Istirahat boleh dilakukan setelah jam 12.00 bagi jaga 5. Parestesi senior/junior dapat istirahat makan dengan catatan OK tidak kosong. Apabila sampai jam 13.30 WIB belum dapat istirahat, harap lapor kepada chief OK. 23. Parestesi wajib menunggu operasi di OKnya sampai dengan selesai. Apabila diharuskan untuk melakukan evaluasi preoperatif harus seizin chief TG. Parestesi yang jaga di RSCM, Dharmais, RSP, Fatmawati, dan MMC wajib memberitahukan chief di sehari sebelumnya. Apabila tidak akan dikenakan sanksi. 24. Jaga 5 TG wajib mengikuti chief TG sampai seluruh operasi selesai, kecuali operasi neuroanestesia atau tergantung kebijaksanaan chief TG. 16 KOMPETENSI PARESTESI Jaga 1 IGD 1. Sudah melewati stase thoraks dan kardiovaskuler 2. Dapat melakukan anestesi mandiri tanpa pengawasan 3. Proposal penelitian dan journal reading 4. Epidural thorakal, CVC anak & bayi Jaga 1 ICU 1. Sudah melewati stase neuroanestesia dan ICU 2 2. Laporan kasus 3. Ujian balance dan blok perifer Jaga 2 Tahap Mandiri 1. Sudah melewati stase anestesi pediatrik 2. Tinjauan pustaka II 3. Ujian epidural dan pediatrik 4. Laporan anak dan ASA 4 5. Induksi-intubasi-ekstubasi pasien IGD 6. Intubasi neonatus: stase anak ke atas 7. Blok perifer Jaga 3 Tahap Magang Senior 1. Sudah melewati stase ICU 1 2. Tinjauan pustaka 1 17 3. Ujian spinal dan anestesi umum 4. Laporan ASA 3 dan jalan napas (untuk operasi elektif di IBP) 5. Epidural: stase obstetrik 2/ urologi 2 6. CVC: stase ICU 1 Jaga 4 Tahap Magang Junior 1. Sudah melewati stase umum 6 bulan 2. Laporan ASA 1-2 3. Spinal obstetrik: bulan ke 2 jaga 4 4. Ventilator: jaga 4 bulan ke 5 Jaga 5 Tahap Orientasi 1. Perioperatif care 2. Magister 3. IV line, STATICS OK 4. Bag mask ventilator/ ventilasi mekanik/ intubasi: jaga 5 setelah ujian intubasi & RJP memakai manekin 5. Spinal non obstetrik: bulan ke 6 18 PERSIAPAN STATICS 1. Cari sambungan kabel kemudian colokan mesin (monitor,ventilator, suction) 2. Sambungkan selang dengan sumber gas: O2 Hijau atau putih N2O Biru Udara kuning atau hitam Selang pembuangan (vakum) Atau tergantung masing-masing OK 3. Cek mesin Bagging nyalakan gas O2 10 liter/menit, tutup ujung T-piece, lihat pengembangan bagging dan pengukur tekanan apakah turun atau tidak Ventilator ubah mesin ke mode ventilator, tutup ujung T-piece dengan handscoon, ubah setting mode ventilator ke volume controlled, kemudian lihat apakah handscoon mengembang dan mengempis dengan baik dan apakah bellow naik turun dengan baik 4. Cek vaporizer periksa apakah perlu diisi atau tidak Untuk melihat jenis vaporizer (belalai, corong, tuang langsung): lihat apakah vaporizernya bertali (tipe belalai), lihat bagian dalam vaporizer jika kita buka tutupnya ada benda seperti pentil sepeda (tipe corong) atau tidak (tipe tuang langsung) 19 - Gas yang dipakai : isofluran, sevofluran, desfluran (tergantung alat dan pemintaan senior) 5. Cek CO2 absorber (soda lime) perlu diganti atau tidak. Soda lime diganti jika sudah berubah warna atau sudah terlalu lama dipakai (>1 minggu). Jangan lupa untuk melabel tempat soda lime dengan tanggal penggantian dan mengecek mesin ventilator setelah mengganti soda lime! (untuk mencegah terjadinya kebocoran) 6. Siapkan STATICS S (scope): stetoscope dan laryngoscope. Cek stetoskop bisa terpakai atau tidak, periksa lampu laryngoscope apakan menyala dengan baik. Jika baterai laringoskop habis bisa diminta ke penata. Sediakan sesuai pasien (dewasa/anak). T (tube): Kinking (yang umum dipakai) / non kinking (biasanya pada pasien dengan operasi daerah kepala, posisi tengkurap/miring) sesuai dengan umur dan jenis kelamin, laki-laki 7, 7.5 sedangkan perempuan 6.5, 7, 7.5. Untuk ETT yang sudah pernah dipakai jangan lupa untuk diperiksa cuffnya untuk mengecek kebocoran. A (Airway): oropharyngeal airway (gudel) / nasopharyngeal airway T (Tape): Plester putih penutup mata (± 5 cm) dan plester coklat fixasi tube 2 (lebar dan panjang sesuaikan dengan pasien!) 20 - 7. 8. 9. 10. 11. I (introducer): stilet & magill forcep C (connector): konektor L, dan nasal canula bila diperlukan S (suction): selang dan suction catheter. Cek apakah suction berfungsi dengan baik atau tidak Siapkan Pack (verban gulung yang basah) sesuai kebutuhan (ukuran dan jumlah pack) dan spuit cuff (spuit 20 ml), jelly, handscoon on minimal 3 pasang, kemicetin salep mata (bila diperlukan), sungkup muka, spuit 50 ml (untuk persiapan NGT). Siapkan lengan, buff dan kunci buff Siapkan bantal, donat bila diperlukan Bila operasi panjang > 4 jam, anak, dan NCK siapkan blanket roll atau blower (dipakai bila blanket roll rusak). Siapkan obat (menyiapkan obat harus menggunakan handscoen) dan segera setelah memindahkan obat ke dalam spuit, berikan label di spuit yang berisi: Nama obat, konsentrasi dalam spuit, inisial yang menyiapkan obat, tanggal dimasukkan dalam spuit. NAMA OBAT Konsentrasi (mg/cc) Inisial Tanggal - Emergensi: SA, Lidocain, efedrin dimasukkan ke dalam spuit hanya jika akan dipakai Premedikasi: midazolam, fentanyl, pethidine 21 - Induksi: propofol, etomidat, ketamin Relaksan: atracurium (Tracrium), vecuronium (Norkuron/Ecron), rokuronium (Esmeron/Roculax) Gado-gado: Asam traneksamat (2 ampul), ethamsilat (2 ampul), ranitidin, dexamethason (2 ampul). 22 Set dewasa yang sering dipakai Obat SA Lidokain Efedrin Volume, konsentrasi (per ampul) 1 ml, 0,25/mg 2 ml, 20 mg/ml 1 ml, 50 mg/ml Fenilefrin 1 ml, 10 mg/ml Midazolam 1 ml, 5mg/ml Fentanyl Propofol 2 ml, 50 mcg/ml 20 ml, 10 mg/ml Ketamin 10 ml, 100 mg/ml Atrakurium Rokuronium Vekuronium 5 ml, 10 mg/ml 5 ml, 10 mg/ml 10 mg (sediaannya bubuk) 2 ml, 2 mg/ml Pankuronium Pengenceran 1 ml 10 ml (5 mg/ml) 1 ml 10 ml, ambil 1 ml 10ml (0,1 mg/ml) atau 1 ampul NaCl 0.9 100cc (0,1mg/cc) simpan di kulkas 1 ml 5 ml (1mg/ml) 1 ml 10 ml (10 mg/ml) Larutkan 10 ml (1 mg/ml) - Spuit, jumlah amp 3 ml, 2 amp 5 ml, 2amp 10 ml, 1 amp 10 ml, 1 amp 5 ml, 1 amp 3 ml, 1 amp 2 x @10 ml, 1 amp 10 ml, 1 ml 5 ml, 1 amp 5 ml, 1 amp 10 ml, 1 vial 5 ml, 2 amp Catatan: Untuk obat premedikasi, induksi, relaksan, sebaiknya ditanyakan dulu apa yang mau dipakai. Bila di OK tanyakan obat lain yang mau disiapkan. 12. Siapkan pemasangan IV line: abbocath/venflon dewasa 16 G (abu2), 18 G (hijau), 20 G (pink). Cairan RL/ Asering, koloid, Bloodset, tiang infus, kapas alkohol, serta fixasi venflon (leukomed atau mikropore). 23 13. Mesin dan monitor diatas kepala pasien, mesin suction disamping kanan pasien (umumnya). Untuk pasien NCK, konfigurasi sedikit berbeda suction biasanya diatas kepala, mesin dan monitor disamping pasien. 14. Siapkan Xylocain spray bila diperlukan (bila di IBP pinjam di Depo) 15. Siapkan monitor: monodisc tempelkan ke lead EKG, pulse oxymetry dan tensimeter (sesuai pasien: dewasa atau anak). Jangan lupa untuk memeriksa apakah alatalat tersebut bisa dipakai atau tidak saat statics! 16. Bila pasien sudah masuk OK. Yang pertama kali dipasang adalah monitor EKG, tensimeter, SpO2, baru pasang infus, serta pasang lengan, bila diperlukan pasang kateter urin 24 INDUKSI 1. Fasilitasi yang akan intubasi, berdiri di sebelah kanan rekan yang intubasi, siapkan laringoskop, ETT, (cek cuffnya, bila perlu memakai stilet (jangan lupa berikan gel pada ujung stilet. Gudel, spuit cuff, dan stetoskop. Jangan lupa siapkan plester untuk fixasi (mudah dijangkau). 2. Bantu rekan intubasi untuk memposisikan. 3. Bila laringoskop sudah masuk ke mulut pasien, siapkan ETT di sebelah kanan rekan yang intubasi (usahakan agar mudah dijangkau). 4. Bila ETT sudah masuk, bila ada stilet bantu cabut stilet, isi cuff dengan spuit cuff, lalu hubungkan corrugate dengan ETT. Setelah itu cek pemasangan ETT dengan auskultasi 5 titik di lambung, apeks paru, dan basal paru. 5. Setelah yakin terpasang, fiksasi ETT, tutup mata pasien dengan micropore yang telah disiapkan. 6. Pasang buff dengan kunci buff atau layar. Buang urin pada kantong kateter (bila terpasang). Cuci laringoskope dan stilet. 7. Bila sudah selesai semua, tanya senior apakah sudah bisa membuat status atau belum. Bila operasi yang dilangsungkan adalah SC, tulis status tunggu sampai bayi lahir. 25 8. INGAT, Jangan terima telepon saat induksi, jangan bercanda saat induksi, induksi adalah peristiwa penting dalam anestesia 26 SELAMA OPERASI BERLANGSUNG 1. Fasilitasi senior, bantu agar pasien senyaman mungkin 2. Monitoring, perhatikan gas O2, N2O, serta gas inhalasi apakah turun atau habis. Bila cairan habis, tanyakan senior mau diganti dengan cairan apa, lalu ganti dengan cairan tersebut. 3. Tulis status secara lengkap. 4. Bila akan meninggalkan OK harap minta izin senior. 5. Bila ada obat yang mau habis terutama obat emergency, harap diisi kembali. 6. Kalau gas dalam vaporizer mau habis, minta izin senior untuk mengisi ulang gas. 7. Jika ada code blue / tindakan RJP di atas meja operasi, salah 1 jaga 5 bertugas menuliskan semua kronologis kejadian secara lengkap baik tindakan maupun obatobatan yang diberikan (sesuai instruksi jaga 1 atau jaga 2). 27 SAAT OPERASI AKAN SELESAI 1. Tutup status kira – kira setengah jam sebelum operasi selesai 2. Siapkan brankar serta alas 3. Siapkan ganjal (kolf 500 ml bila perlu) 4. Siapkan suction 5. Bila ekstubasi siapkan sungkup, spuit cuff, gudel 6. Bila transport ke ICU atau HCU, siapkan transport 7. Pastikan status terisi semua dengan lengkap. Bila pasien selama operasi dilakukan intubasi, beri cap intubasi dan ditulis bila ada komplikasi intubasi. Bila pasien dilakukan pemasangan CVC, beri cap CVC dan ditulis bila ada komplikasi pemasangan CVC. Letak cap intubasi dan CVC berada di halaman ke-3 status anestesi dekat dengan tanda tangan konsulen. Status asli dan kopian harus diberi cap 8. Pada operasi yang dilakukan di IGD, status kopian dikumpulkan dan diserahkan ke mbak lilis di hari berikutnya. 28 PERSIAPAN TRANSPORT PASIEN KE ICU/HCU 1. Tabung oksigen dengan regulator. Cek oksigen serta air di canestry letak di ruang alat (IBP) atau kamar anestesi (IGD). Skala di tabung oksien minimal menunjukkan angka 500 psig 2. Obat emergency (Efedrin, SA, Lidokain). Kalau perlu obat-obat lain sesuai kebutuhan, misalnya propofol, relaksan, atau midazolam 3. Sungkup (di IBP cari di RR) 4. End to End dan bagging di lemari anestesi (IGD) atau di RR (IBP) 5. Nonin di jaga 5 TG 6. T-Piece (suction cateter terkecil) optional 7. Jangan lupa telpon ICU/HCU ±15 menit sebelumnya 8. Bereskan kantung darah yang masih ada dan status 1 copy untuk dibawa ke HCU/ICU 9. Untuk pasien anak/bayi biasanya pakai pipa kurogasi / Jackson reese. Sediakan juga konektor kuning untuk menghubungkan pipa kurogasi / jackson reese dengan tabung O2 29 PERSIAPAN OPERASI NCK 1. STATICS seperti biasa. Konfirmasi kebutuhan alat dan obat-obatan ke senior. 2. Tube Non kinking, pack 3. Letak mesin dan monior di samping kanan pasien 4. Mesin suction di kepala pasien 5. Obat seperti di atas, perbanyak persediaan fentanyl dan relaksan (vecuronium) 6. Siapkan blanket roll, jangan lupa dialasi kain sebelum menyentuh tubuh pasien 7. Xylocain spray 8. Kalau perlu siapkan syringe pump, spuit 20 ml, three way, extension tube untuk maintenance muscle relaxan / fentanyl 9. Sediakan koloid >> 10. Pastikan darah diproses saat pasien masuk OK 30 PERSIAPAN OPERASI ANAK 1. STATICS seperti biasa, siapkan mandrain anak, suction anak. Konfirmasi kebutuhan alat dan obat-obatan ke senior, tanyakan berat badan dan usia. 2. Siapkan kasur, blanket roll, kain, underpad, bila perlu AC OK dimatikan 3. Siapkan monitor, bellow anak, monodisc ukuran anak, nonin, tensimeter sesuai ukuran anak, donat, lontong, pembungkus. 4. Anak diatas 3 tahun dengan berat > 20 kg pakai corrugated kecil 5. Anak dibawah 3 tahun dengan berat < 20 Kg pakai Jackson Reese 6. Siapkan sungkup anak nomor 000-2 (yang sesuai) 7. Anak di bawah 20 Kg, obat diencerkan: (catatan pengenceran dibawah ini adalah pengenceran yang umum dilakukan. Sebaiknya tetap tanyakan ke senior mau dibuat menjadi sediaan berapa) Obat SA Volume, konsentrasi (per ampul) 1ml, 0,25/mg Lidokain 2ml, 20 mg/ml Epinefrin 1ml, 1 mg/ml Midazolam Fentanyl 1 ml, 5mg/ml 2 ml, 50 mcg/ml Pengenceran 1 ml 2,5 ml (0,1 mg/ml) 1 ml 5 ml (4 mg/ml) 1 ml 10 ml (0,1 mg/ml) Tergantung BB Spuit, jumlah amp 3ml, 1 amp 5ml, 1amp 1 ml, 1 amp 3 ml, 1 amp 31 Ketamin 10 ml, 100 mg/ml Propofol 20 ml, 10 mg/ml Atrakurium 5 ml, 10 mg/ml anak 1 ml 10 ml (10 mg/ml) - Tergantung BB anak 10 ml, 1 ml 5ml / 3 ml (tergantung BB anak) 5 ml, 1 amp - Fentanyl 5 µg/ml dalam spuit 10ml - Midazolam tidak diencerkan - Atracurium dari 10 mg/ml jadi 2 mg/ml dalam spuit 5 ml untuk berat badan < 10 kg, atau jadi 5 mg/ml dalam spuit 5 ml untuk berat badan 10-20 kg. Untuk berat badan > 20 kg, biasanya tidak diencerkan (konfirmasi kembali ke senior). - SA dari 0,25 mg/ml jadi 0,1 mg/ml dalam spuit 3 ml(2 buah) - Lidocain dari 20 mg/ml jadi 4 mg/ml dalam spuit 5 ml - Adrenalin dari 1 mg/ml jadi 0,1 mg/ml dalam spuit 10 ml - Spoel dalam spuit 3cc (2 buah) dan 5 cc (1buah) Semua tergantung berat badan anak dan senior (bila perlu tanyakan senior mau diencerkan jadi berapa & dimasukkan spuit berapa ml) 8. Siapkan tube sesuai dengan umur RUMUS : 4 + ¼ umur; untuk bayi dan anak, siapkan minimal 3 ETT (sesuai rumus, dan 1 nomor di atas dan bawahnya). 32 9. Siapkan Novalgin dari 500 mg/ml menjadi 100 mg/ml dalam spuit 10 ml 10. Obat emergency SA 0,1 mg/ml, Lidocain 4 mg/ml, Adrenalin 0,1 mg/ml 11. Microburet, bila BB anak < 10 kg 12. Siapkan dextrose 40% 1ml dijadikan 40 cc dalam spuit 50 cc (Dextrose 1%) 13. Bila hendak transport siapkan jackson reese/ bag-mask anak, connector kuning, end to end, tabung oksigen dan obat-obat emergency 14. Bila perlu siapkan syringe pump 33 PERSIAPAN SPINAL SC 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. STATICS seperti biasa Spinocan No. 25/27 G Bupivacain 0,5% heavy Hanscoen steril Betadine spray Alkohol swab Spuit 3 ml/5ml Morfin 1 mg dalam spuit 1 ml atau fentanyl 50 mg/ml dalam spuit 3 ml baru! Jangan fentanyl bekas iv. 9. Kassa steril kecil (2 bungkus) 10. Bantal, nasal canul, lengan, buff, kunci buff. 11. Ondansetron untuk dimasukkan setelah spinal 12. Baju steril (untuk di IBP) kamar alat 13. Duk bolong 14. Siapkan oksitosin 20 IU (2 ampul) dalam 1 kolf asering, kemudian diberikan setelah bayi lahir. 15. Static umum dan obat emergency tetap disiapkan 16. Sirkuit mesin diubah menjadi open system 34 PERSIAPAN SPINAL BIASA 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. Spinocan No. 25/27 G Bupivacain 0,5% heavy Handscoen steril Betadine Alcohol Spuit 5 ml Morfin 1 mg/ml dalam spuit 1 ml atau fentanyl 50 mg/ml dalam spuit 3 ml baru! Jangan fentanyl bekas iv. Clonidine 150 mcg/ml dalam spuit 1 ml Kassa steril kecil 2 bungkus Bantal, nasal kanul, buff, kunci buff Ondansetron untuk dimasukkan setelah spinal Baju steril (untuk di IBP) kamar alat Duk bolong RR Static umum dan obat emergency tetap disiapkan Sirkuit mesin diubah menjadi open system 35 PERSIAPAN EPIDURAL 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Epidural set (perifix) Bupivacain 0,5% 20 ml Plain Xylocain 2% 20 ml Epinefrin 1/1.000 per ml dalam spuit 1 ml NaCl 0,9% 25 ml Spuit 3 ml & 20 ml Lidocain 2% 2 ampul Hanscoen steril Betadine cair 10. 11. 12. 13. 14. 15. Baju steril (untuk di IBP) kamar alat Duk bolong steril Kasa Steril Tegaderm & micropore Bantal Nasal canule } test dose = 1/200.000, TV 3 cc 36 PERSIAPAN CAUDAL ANAK 1. Spuit 10 ml / 5 ml (sesuaikan dengan usia anak/bayi) 2. NaCl 0.9% 25 ml 3. Ropivacain hidrocloride (naropin) 0,75% 150 mg dalam 20 ml / Bupivacain 0,5% plain (tergantung senior) 4. Morfin 1 mg/ml dalam spuit 1 ml 5. NaCl 0,9% 25 ml 6. Kassa steril kecil 7. Handscooen steril 8. Alkohol 9. Betadine 10. Plester 11. Baju steril (untuk di IBP) kamar alat 12. Duk bolong 37 PERSIAPAN CVC 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. CVC set (jenis double/triple) Medifix tabung Manometer CVP Alkohol Betadine Kassa steril sedang (2) NaCl 0,9% 25 ml, 2 fl Lidocain 2 amp Spuit 3 ml NaCl kolf (1) Pengganjal bahu (Kolf 1 liter/kain gulung) Handscoen steril Hecting set +jarum+benang (silk 2/0 cutting) Baju steril (untuk IBP) kamar alat Duk bolong Tegaderm (leukomed kotak) 38 PERSIAPAN BLOK 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. Marcain 0.5% plain Jarum blok 100 mm & 50 mm Xylocain 2% NaCl 0,9% 25 ml Epinefrin 1/200.000 per ml dalam spuit 1 ml Spuit 1/3/5/20 ml (1/1/2/2) Lidocain 2% 2 ampul Monodisc Handscoen steril Spidol waterproof, penggaris Betadin Stimuplex 39 PERSIAPAN TRACHEOSTOMY 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. ETT 2,5 – 7,5 non cuff SA 5 amp Lidocain 5 amp Epinefrin 5 amp Spuit 3/5/10 Canul tracheostomy Asam Traneksamat Asam etamsilat Mandrin anak Xylocain spray Abocath 22/20/18 atau nomor lainnya Abocath 16/14 + spuit 3 ml yg sudah dilubangi utk jet ventilation 40 RUANGAN OK SENTRAL OK 1 : Bedah anak OK 2 : Bedah orthopedic/thoraks OK 3 : Bedah Onko OK 4 : OK THT OK 5 : Bedah Vaskular OK 6 : Bedah Digestive OK 7 : Obsgyn OK 8 : Obsgyn OK 9 : OK THT OK 10 : OK NCK OK 11 : Orthopedi OK 12 : Gimul OK 13 : Kantin depan OK 14 : ODC OK 15 : ODC OK 16 : Depo Obat RR Ruang Alat Ruang Cuci 41 TUGAS PIKET 1. Satu hari sebelum, terima laporan pagi dari piket sebelum, buat penuntun kavling, dan lapor ke piket bayangan. 2. Dilarang salah dalam menuliskan nama konsulen dan urutan senior di tiap OK, terutama saat ditampilkan di parade. 3. Datang lebih pagi sebelum jam 6.00 untuk follow up pagi dan izin sebelum jam 06.30 untuk piket ke senior. 4. Parade biasanya di ruang kuliah departemen (PW lantai 6), kecuali berhalangan (dipakai untuk acara lain) dilaksanakan di ruang kuliah ICU. Barang yang dibawa: laptop, tas piket & tas ilmiah, dan lembar absensi. 5. Nyalakan AC di ruangan parade 6. Nyalakan laptop, LCD, Mic, Mixer, TOA, Sound system, sampai siap pakai (pastikan semuanya berfungsi dengan baik) 7. Taruh 1 Lembar Kavling besar + mic + absensi konsulen di meja/ kursi konsulen. Lembar absensi konsulen diambil di ruang sekretariat S2 (mba nurul). 8. Siapkan absen parestesi, absen ilmiah jika ada maju presentasi ilmiah, absen ppds tamu, status kosong di meja dekat pintu masuk. 42 9. Pada lembar absensi di bagian keterangan tulis stasenya, yaitu: Chief, ICU, HCU, Bedah Thoraks, NCK, RSF, RSP, ODC/ULB, RT/ Poli, Jaga, Cuti 10. Siapkan file laporan pagi. 11. Fasilitasi parestesi yang ingin mengadakan perubahan laporan pagi dan memasukkan foto pasien untuk ditayangkan 12. Pastikan laporan jaga IGD ada sebelum jam 7.00 13. Selama parade berlangsung bantu mengoperasikan Slide 14. Jika ada presentasi, fasilitasi paretesi yang akan presentasi (siapkan lembar penilaian, masukkan file PPT, bagikan fotocopy presentasi ke konsulen dan parestesi, siapkan pointer, atur lampu) dan mencatat tanya-jawab di buku ilmiah. 15. Setelah parade selesai, bereskan barang-barang dan kembalikan ke kamar jaga thorax. 16. Kembalikan absen konsulen dan PPDS tamu ke meja mbak Nurul di PW lantai 6 17. Masuk OK seperti biasa 18. Pada pukul 14.00 mulai mengambil Laptop, colokan, file utama, printer, kertas HVS kosong, status kosong + karbon, lembar APS, potongan kertas kecil-kecil untuk mulai membuat kavling 19. Ambil jadwal operasi a. OK IBP di pak Amung 43 b. OK 10 dan SRC di Pak Rohman, Departemen bedah saraf lt5 (perpustakaan) c. OK uro di RR uro/ telp hp jaga uro/ BBM jaga uro d. OK mata di basement (rekam medic kirana) e. OK CFC di tempat pendaftaran pasien CFC (Ibu Irma) dan pendaftaran ULB (lihat di papan ULB dan konfirmasi ulang dengan residen di ULB) 20. Tunggu COC membagi kavling di file utama (jika sampai pukul 14.30 COC belum muncul bisa diingatkan) 21. Ketik kavling sesuai panduan kavling 22. Telepon senior yang dipindah OK (tidak sesuai dengan stase) segera setelah COC menetapkan OKnya. 23. Print dan fotocopy Kavling untuk: a. Depan IBP b. ICU dewasa (nurse station dan kamar jaga residen ICU) c. ICU IGD dan Resus IGD d. Kamar jaga anestesi e. Konsulen (lembar besar) dan COC saat parade (lembar besar) f. Piket (mencatat laporan ok dan memberitahu senior jika ada yang bertanya) g. COC (langsung diberikan) h. Umum (Copy resep: lembar besar untuk esok hari) i. TG mic (untuk esok hari) j. Jaga (untuk mencatat APS dan tim jaga) 44 24. Bereskan peralatan dan kembalikan ke tempatnya di kamar jaga 25. Cek kertas HVS, tinta printer. Jika habis ingatkan ke piket berikutnya untuk membeli 26. Membuat rekap CVC hari itu kepada COC 27. Buat powerpoint presentasi laporan pagi untuk keesokan harinya sesuai dengan kavling yang dibuat 28. Kirim SMS Rencana anestesi ke Depo Farmasi IBP untuk semua OK IBP 29. Rekap Tindakan Pelayanan Anestesi 30. Kirim Slide presentasi, Kavling , Rekap Lembar pelayanan Anestesi ke [email protected] 45 TUGAS UMUM 1. Datang lebih pagi sebelum jam 06.00 untuk follow up pagi dan izin sebelum jam 06.30 untuk umum ke senior 2. Memfasilitasi peminjaman USG, Boogie, glidescope, set trakeostomi, Broncoscope (jika diperlukan dibantu oleh tim OK yang membutuhkan). Jangan lupa menuliskan bon peminjaman alat terlebih dahulu. 3. Pk. 14.00 ijin keluar OK untuk umum (membantu piket) kemudian koordinaasi dengan piket untuk pembuatan kavling 46 TUGAS TG 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Lapor ke TG bayangan sehari sebelumnya Datang lebih pagi sebelum jam 6.00 untuk follow up pagi dan izin sebelum jam 06.30 untuk tg ke senior. Ambil tas TG, tas stimuplex dari lantai 4 IGD, kemudian dibawa ke kamar jaga anestesi. Mengambil Nonin IBP kepada tim jaga. Membantu piket menyiapkan perlengkapan mic Tanyakan kepada COC 2 OK IBP yang mendapat urutan pertama untuk melaporkan pasien. Berikan Mic kepada pelapor pasien di OK IBP tersebut. Bantu untuk mengoper mic selama pelaporan Tugas TG yang utama adalah membantu piket dan mengisi tempat jaga 5 yang diperlukan di OK (Bila OKnya sudah selesai). TG juga bertugas sebagai pemegang Nonin IBP. Pukul 16.30 bila ada OK yang belum selesai, tanyakan ke Chief TG untuk pesan makanan, hitung jumlah orang yang masih ada di OK, ditambah chief TG, depo (1), RR (1 atau 2 tanya chief TG), TG ruang kunci, penata yang masih ada di OK (konfirmasi ke chief mengenai jumlahnya). Jangan lupa tanyakan juga OK SRC, Mata, CFC dan Urologi. 47 10. Sweeping semua OK jangan sampai ada ETT, LM, Gudel, atau alat static yang tercecer. Buang semua obat-obat sisa dan spuit-spuit. 11. Kembalikan USG, glidescope, boogie (bila ada OK yang meminjam) ke ICU. Jangan lupa tulis di buku/bon peminjaman alat bahwa alat sudah dikembalikan. 12. TG wajib menunggu semua operasi yang berlangsung di IBP sampai selesai, tergantung chief 13. Setelah semua OK selesai, rekap kembali tas TG dan tas stimuplex. 14. Antar tas TG, tas stimuplex, dan nonin ke rekan yang jaga IGD (tas alat tidak boleh dibawa pulang) dan pastikan aman di tempatnya 48 KAVLING 1. Siapkan penuntun kavling dan isi tabel pertama yang jaga hari ini dan keesokan harinya. Untuk weekend/ hari libur isi kolom pertama dengan jadwal jaga sehari sebelum masuk (contoh kavling hari senin, isi kolom pertama dengan jadwal hari minggu, kolom ke dua dengan jadwal jaga senin) 2. Jadwal jaga harus di cross check dengan jadwal di file utama 3. Coret nama-nama jaga hari ini/ sehari sebelumnya masuk dan cuti 4. Isi kavling sesuai dengan jadwal operasi besok 5. Jadwal operasi IBP dapat diambil di Pak Amung, SRC Dan OK 10 di Pak Rohman (perpustakaan bedah saraf), CFC di tempat pendaftaran CFC dan luka bakar, Mata di Basement (rekam medis kirana), dan URO di RR OK Uro. 6. Isi bagian kolom anestesi dengan nama-nama konsulen dari daftar harian jaga konsulen. Nama konsulen yang stase dapat dilihat di file utama 7. Lapor ke COC untuk diisi dengan stase umum nama yang dipindahkan dan chief OK 8. Bila siap lapor ke chief COC 9. Telepon senior yang pindah OK (bila stase umum tidak perlu) segera setelah COC menetapkan OKnya. 49 10. Print Kavling 50 TUGAS JAGA 1. Datang jam 14.15 WIB ke kamar jaga dengan membawa lembar kavling hari tersebut (hari kerja). 2. Ganti baju jaga 3. Bersihkan peralatan makan-minum di kamar jaga anestesi, cek isi Aqua gallon, gula, kopi, creamer, yang ada di lemari kamar jaga. Cek juga peralatan makanan steroform, gelas plastic, gula, teh, nutrisari, saus2, sendok plastic dll. Jika ada yang sudah mau habis, beritahu ke yang jaga berikutnya untuk membawa 4. Catat dan laporkan data setiap pasien APS hari itu ke jaga 4 APS. Untuk data pasien APS OK yang tidak ada jaga 5 nya, telpon/SMS senior yang paling junior di OK tersebut. 5. Catat pasien APS untuk hari itu di buku APS ditambah dengan pasien yang belum diaff, keterangan LOR, pemasangan dan fiksasi ditulis juga. cocokan dengan jaga APS 4 junior 6. Operan jaga dengan jaga 5 sebelumnya, nonin dan batere laringoskop, dan konektor kuning. 7. STATIC OK 8. Bekerja memfasilitasi OK IGD 9. Jika jam 13.00 belum selesai magister, wajib lapor kepada jaga 4 junior ataupun senior yang langsung di atasnya dan jaga 2. 51 10. Sebelum jam 17.00 tanyakan makan ke jaga 2 dan jaga 1 11. Mengurus makan malam, dengan uang dari bendahara jaga 5 dan jaga 2 12. Sesudah makanan tiba, tanyakan ke jaga 2, boleh tidak menyiapkan makanan 13. Bila boleh, siapkan makanan di meja makan anestesi di depan kamar jaga 14. Makanan yang telah disiapkan tidak boleh ditinggalkan tanpa pengawasan 15. Sisihkan makanan untuk senior yang jaga di PJT, telepon PJT dan tanyakan siapa dokter yang jaga anestesi pada hari itu, dan antarkan makanan ke PJT (oleh CS) dan hubungi senior yang jaga PJT untuk konfirmasi bahwa makanan sudah diantar 16. Jika makanan sudah siap, telepon jaga 2, tanyakan boleh memanggil tim jaga untuk makan atau tidak 17. Jika boleh, telepon semua tim jaga untuk makan di depan kamar jaga, termasuk jaga ICU (tanyakan mau diantar atau tidak) 18. Sebelum jam 6 pagi, buat laporan jaga untuk parade. Bila hari libur laporan jaga dibuat sore setelah habis waktu jaga 19. Tanyakan sarapan ke jaga 2 dan jaga 1 20. Urus sarapan pagi. Hari kamis belikan juga gorengan untuk RR IBP 52 21. 22. 23. 24. Siapkan seperti menyiapkan makan malam Makan siang sesuai kebijakan jaga 2 Selesai jaga, operan jaga dengan jaga 5 berikutnya. Buat rekapitulasi pasien IGD di buku rekap jaga 5, rekap resus 53 KETUA ANGKATAN 1. Mengkoordinir seluruh kegiatan jaga 5, mulai dari seksi-seksi sampai bendahara 2. Menjaga kekompakan angkatan 54 SEKRETARIS 1. Menyimpan semua file (electronic & print out): Daftar jaga, piket, Absen Parade, Daftar telepon dan revisinya, Biodata PPDS, Jadwal stase tiap bulan 2. Membuat jadwal besar setiap akhir bulan meminta jadwal jaga ke setiap angkatan dan menggabungkannya menjadi Jadwal Jaga Parestesi. Dimulai setiap tanggal 20 tiap bulannya agar siap pada tanggal 30. 3. Setiap akhir bulan, menanyakan kepada Mba nurul mengenai surat stase dan membagikannya kepada senior; menyediakan lembar lapor stase yang disediakan oleh seksi ilmiah. Menyediakan lembar penilaian stase di Parade dan DOPS Obgyn untuk stase Obgyn. 4. Membuat penuntun kavling setiap akhir bulan (setiap tanggal 30/31 harus sudah diprint dan diperbanyak) 5. Membuat dan menyediakan Absen parade, Absen Ilmiah di Folder File Utama; absen ilmiah konsulen, lembar penilaian ilmiah PPDS Anestesi dan PPDS tamu (rangkap 3) di Folder Ilmiah 6. Setelah jadwal jaga fix dan ditandatangani oleh KPS, satu lembar asli ditaruh di Folder File Utama dan ditulis dengan judul FILE UTAMA dan diperbanyak sebelum tanggal 1 bulan berikutnya. 55 7. Setiap akhir bulan tanyakan ke Mba Lilies mengenai Jadwal Jaga Konsulen apakah sudah ada. Bila sudah ada, yang asli ditaruh di tas piket dan ditulis dengan judul FILE UTAMA dan diperbanyak sebelum tanggal 1 bulan berikutnya 8. 3 hari di awal bulan menyediakan jadwal jaga parestesi dan konsulen di meja absensi. 9. Membuat Biodata Parestesi dan diberikan ke mbak Nurul di bagian, sebagian disimpan. Mengupdate daftar telpon Parestesi 10. Membuat data nomor telepon parestesi dan membagikan ke semua parestesi (softcopy) 11. Semua fotokopian harus ada kuitansinya dan diberikan langsung ke bendahara 12. Daftar jaga tiap bulan diberikan kepada Mbak Nurul 13. Membuat Jadwal Jaga 5, beserta jadwal umum, piket, TG 14. Memastikan isi file utama selalu tersedia: surat cuti, formulir transplantasi, Absen parade dan ilmiah, Jadwal Jaga, Jadwal Konsulen, lembar penilaian PPDS /PPDS Tamu bekerja sama dengan ilmiah 15. Menyiapkan kertas, tinta printer, spidol, karbon, dan keperluan alat tulis lainnya. Koordinasi dengan yang piket 56 BENDAHARA BENDAHARA PARESTESI JULI 2013 Chief bendahara : dr. Apriliana Ratnaningrum Bendahara Jaga 5 : dr. Farahniar Hamidiana, dr. Hana Nur Ramila Operan : 1. Membuat laporan keuangan (pemasukan+ pengeluaran) kas Parestesi setiap bulan ( hard copy+ soft copy) 2. Membayar beberapa hal yang rutin tiap bulan : a. Gaji Mpok Salamah Rp 900.000,00/bulan (disesuaikan dengan chief bendahara masing-masing) b. Tagihan: 1. Hp jaga 2 02170306971 2. Hp jaga 3 088804974952 3. ICU dewasa 02170306972 4. ICU IGD 02136726158 57 5. HCU lantai 6 02136726138 6. Telkomvision 0127225119802 Rp. 101.500,00 per bulan, struk asli diberikan ke mbak Indah bagian keuangan dan fotokopi disimpan bendahara parestesi jaga 5. c. Pengeluaran bola : coach Rp 250.000/ datang (kalau tidak ada bola dalam 1 minggu, coach tetap dibayar Rp. 125.000/kali) dan lapangan bola Rp. 600.000/ bulan, dengan tambahan uang untuk semangka, sirup, gelas plastik, es batu, aqua. d. Membayar lapangan bulu tangkis Rp. 400.000,00/ bulan, dengan tambahan aqua botol (minimal 6botol atau disesuaikan dengan perkiraan senior/ konsulen yang datang)+ gorengan. 3. Mengambil uang jaga malam bulanan (biasanya tiap 2 bulan ) ke mbak Nurul, kurang lebih Rp. 7,5 58 juta/ bulan untuk dimasukkan ke kas parestesi. Datang dengan membawa : absensi jaga malam dan absensi dengan jam jaganya (ada TTD bendahara chief dan yang jaga bersangkutan). 4. Mengambil uang jasa medis dari departemen ( mbak Indah), jumlah bervariasi, sekitar Rp. 3-4 juta per bulan. 5. Menerima uang dari sekretaris TMRC (Rp 1.500.000,00/bulan) untuk kas parestesi. 6. Memberikan uang jaga malam Rp.150.000,00/ hari, dan uang TG Rp 150.000,00/TG kepada yang sedang bertugas hari itu. 7. Bendahara angkatan : mengumpulkan uang kas dari angkatan untuk keperluan pembelian perlengkapan jaga malam seperti teh, nutrisari, gula, dll, serta urunan –urunan untuk pembelian alat yang dirasa perlu, misal nonin angkatan, dll. 8. Mengurus uang / honor jaga Kencana dengan mbak Lilies Kencana (082111360302): 59 a. tiap awal bulan, ambil absen jaga ICU Kencana di ICU kencana, hubungi mba Puji 085714255633 b. Rekap jumlah jaga masing2 senior, c. Konfirmasi hasil rekap dengan bendahara chief d. Print 3 dokumen (rangkap 2): 1. Surat yang diajukan kepada Kepala Bagian Keuangan, 2. Surat rekap jumlah jaga, 3. Pay roll honor jaga (nanti akan diberikan soft copynya oleh mba Hana) e. Minta tanda tangan dr. Rudyanto, Sp.An di ICU dewasa untuk surat 1 dan 2 f. Serahkan absen jaga ICU Kencana (asli+fotokopi), ke3 dokumen rangkap 2 yg tadi diprint ke bagian keuangan di Kencana lantai 2 g. Tunggu konfirmasi dari bagian keuangan Kencana, follow up terus!!! 60 h. Bila honor jaga telah ditransfer, ambil pay roll dari bagian keuangan sebagai bukti bahwa honor jaga telah ditransfer ke rekening masing2 senior. i. Lapor chief kalau honor telah ditransfer. 9. Memfasilitasi acara-acara yang diadakan oleh parestesi: misal acara jalan-jalan Prof.Darto (rutin tiap semester), acara gathering, raker,dll 10. Mengeluarkan uang sesuai instruksi bendahara chief untuk hari istimewa seperti perkawinan, kelahiran (dari parestesi), maupun kedukaan (seperti sakit, meninggal,dll) dengan jumlah sesuai dengan bendahara chief, dapat berbentuk uang maupun barang. 11. Membayar pengeluaran dari seksi rumah tangga, seperti tinta printer, kertas, batere, aqua-tehkopi-gula kamar jaga, dan biaya-biaya reparasi/instalasi lainnya). 61 SEKSI BULUTANGKIS 1. Semua jaga 5 wajib hadir bulu tangkis kecuali yang jaga. 2. Koordinir teman-teman untuk membuka lapangan bulutangkis di gedung LP2M FTUI ( yang membuka lapangan adalah yg post jaga) 3. Jam 15.30 WIB buka lapangan bulutangkis 4. Siapkan raket, shuttlecock baru 5. Membantu pertandingan (menjadi wasit) atau ikut main 6. Beli minuman Aqua 600ml minimal 10 botol 7. Atur sewa lapangan tiap bulannya 8. Beli shuttlecock baru, aqua dan uang sewa lapangan minta uang dari bendahara jaga 5 parestesi 9. Bila pemain kurang, segera telepon senior yang biasa main bulu tangkis 10. Stand by di lapangan bulu tangkis sampai pukul 19.00 atau latihan selesai 62 SEKSI SEPAKBOLA/ FUTSAL 1. Koordinir waktu, tempat pertandingan, lawan tanding, pembayaran sewa lapangan (bekerjasama dengan jaga 5 parestesi) 2. Koordinir teman-teman untuk ikut ke lapangan bola 3. Siapkan konsumsi sebelum pertandingan 4. Koordinir teman-teman untuk jarkom senior agar datang ke lapangan sepak bola 5. Siapkan peta kalau perlu (tempel di kamar jaga IGD dan ICU) 6. Siapkan peralatan pertandingan sepakbola, sepatu, dan baju bola 7. Membantu pertandingan atau ikut main 8. Jaga 5 dan jaga 4 junior wajib ikut acara sepak bola 63 SEKSI ILMIAH 1. Tata cara ilmiah : a. Untuk mendapatkan pembimbing ilmiah, parestesi wajib mendaftarkan usulan judul ke Mb Nurul melalui jaga 5. Setiap mendapatkan usulan judul dari senior baiknya langsung melaporkannya ke mb Nurul, biasanya Mb Nurul minta dituliskan di selembar kertas dan dikirimkan ke email mb Nurul ([email protected]) yang dilaporkan ke Mb Nurul: nama residen, jenis ilmiahnya (TP1/TP2/LK/JR), serta usulan judul ilmiahnya. b. Setelah dilaporkan jangan lupa mem-follow up dapat pembimbing ilmiah nya siapa? Dan diberitahukan ke senior yang bersangkutan agar senior tsb dapat melapor dan membuat ilmiah tersebut. c. Bila ada senior yang hendak maju ilmiah (presentasi ilmiah) maka : (1) kita melaporkan ke mb Nurul agar bisa dibantu dihubungi konsulen pembimbing ilmiahnya, kadang-kadang senior yang akan maju langsung melapor ke mb Nurul untuk membantu menghubungi konsulen pembimbing. (2) kita memberitahukan coc agar dapat dibuatkan jarkom parestesi mengenai presentasi ilmiah tersebut namun ada juga senior yang langsung 64 menghubungi coc untuk melapor maju presentasi ilmiah. (3) jangan lupa dicatat di rekap ilmiah parestesi d. Ingatkan senior yang akan maju ilmiah untuk menyiapkan makalah 3- 5 buah yang dijilid untuk diberikan ke konsulen dan untuk parestesi (jumlahnya bebas untuk parestesi). 2. Saat maju ilmiah yang perlu disiapkan adalah: (1) lembar penilaian rangkap 3 dan absen ilmiah konsulen. (ada 2 jenis lembar penilaian ilmiah: lembar penilaian ppds anestesilogi dan lembar penilaian ppds tamu) Lembar penilaian yang sudah diisikan oleh jaga 5 tersebut diselipkan disetiap makalah ilmiah yang dijilid untuk diberikan ke konsulen. Tanya dulu sebelumnya ke senior, yang mau menyerahkan ke konsulen siapa? Apakah jaga 5 atau mau menyerahkan sendiri?. Kalau ppds tamu, lagsung diserahkan saja lembar penilaiannya ke ppds tamu yang bersangkutan, dan diingatkan untuk diselipkan di dalam makalah yang dijilid dan diserahkan ke konsulen). (2) siapkan absen ilmiah parestesi. (3) siapkan laptop dan pointer. (kadang-kadang senior ada yang mau pakai laptonya sendiri) (4) Jangan lupa pastikan semua mic menyala, taruh mic di kursi konsulen 1 buah, di sayap kiri dan kanan masing-masing 1 buah dan untuk presentan 1 buah. (5) Sebelum konsulen pembimbing ilmiah 65 membuka presentasi ilmiah, jaga 5 dapat membagikan makalah ilmiah untuk parestesi yang hadir, dengan urutan yang paling senior lebih dahulu. (6) jangan lupa saat Tanya jawab, setia pertanyaan dan jawaban yang diberikan oleh presentan dicatat dalam buku notulensi ilmiah. (7) Saat selesai mintakan softcopy ilmiahnnya presentan (PPT dan Word) untuk diarsipkan, serta hardcopynya minimal 1 buah disimpan di tas hijau yang ada di kamar jaga thoraks. 3. Sekitar tanggal 25an, mulai memperbanyak lembar lapor stase untuk dibagikan berbarengan dengan surat stase. Dari Chief, Tiap stase diberikan satu lembar ke yang paling junior di stase tersebut untuk diperbanyak sesuai anggota stasenya. (NB: untuk surat stase dimintakan ke Mb Nurul oleh sekretaris atau yang piket di akhir bulan.) 4. Koordinasi jaga 5 untuk tiap akhir bulan hubungi senior jarkomannya masing-masing untuk mengkonfirmasi ulang : (1) ilmiah senior (sudah maju apa saja, lalu saat ini sedang membuat apa? Apakah sedang mengajukan judul dan menunggu dapat konsulen pembimbing siapa? Apakah sedang membuat ilmiah? Bila sedang dalam proses membuat ilmiah sudah berapa persen perkembangannya?) (2) Sudah ujian apa saja?. (3) hasil konfirmasi ilmiah dan ujian tersebut di rekap dan disetor ke seksi ilmiah agar digabung dan disetor ke Mb 66 Nurul. (4) Koordinasi jaga 5 untuk memberi tanda centang (v) dipapan yang ada di ruangan mb Nurul tiap akhir bulan, baik papan stase maupunn papan ujian. 5. Seksi ilmiah bertugas menghubungi Mba Nurul untuk mengingatkan kuliah-kuliah konsulen sehari sebelumnya bisa via bbm atau sms atau telepon serta menyiapkan absensi dan ruangan kuliahnya. Untuk peminjaman ruang kuliah/ ruang rapat jangan lupa menuliskan peminjaman ruangan di buku peminjaman ruangan yang ada di ruangan mb Nurul serta memberitahukan juga ke Pak Mus/ Pak Maryoto. 6. Bila besok ada rencana latihan intubasi/ resusitasi di ruang skill station maka sehari sebelumnya wajib melapor ke mb Dede (hanya bisa saat jam kerja 08.0015.00) untuk meminjam ruangan skill station dan meminjam alat2 yang diperlukan. Alat-alat yang hendak dipinjam dapat disiapkan sehari sebelumnya dimana saat mengambil alat-alat tersebut wajib ditemani mb Dede atau mas Eko, dan dicatat dalam buku peminjaman serta menandatangani lembar peminjaman, begitu juga saat mengembalikan alat-alat tersebut wajib ditemani mb Dede atau mas Eko dan menandatangani bukti pengembalian alat-alat tersebut. 7. Jangan lupa menghubungi mb Nurul untuk ujian intubasi dan resusitasi sehari sebelumnya agar 67 dicarikan konsulen pengujinya. Peminjaman alat untuk ujian seperti yang sudah dijelaskan di poin 6. 8. Seksi ilmiah wajib memastikan absensi ilmiah dan lembar penilaian ilmiah ppds anestesi dan ppds tamu selalu ada dalam tas piket. 68 1. 2. Rumah Tangga Mengatur perbaikan barang barang parestesi yang rusak Membeli kado untuk kelahiran anak senior, tanyakan kepada senior perihal barang dan waktu pemberian Fotokopi APS, beli karbon. 69 PERHITUNGAN CAIRAN EBV (Estimated Blood Volume) EBV = BV x BB (P=70ml/Kg; W=65ml/kg; Infant=80ml/kg; Neonatus full term=85ml/kg; Premature=90ml/kg) ABL - ABL 20% = 20% x EBV ABL Ht target = [(Ht actual – Ht target) x EBV] (Ht actual + Ht target) / 2 Maintenance M= (10kg I x 4) + (10 kg II x 2) + (10kg> x 1) Operasi O= Jenis Operasi x BB Kecil (Dewasa:4; Anak 2), Sedang (Dewasa 6; Anak 4), Besar (Dewasa 8; Anak 6) Puasa P= Σ jam puasa x M Kebutuhan Cairan tiap jam Jam I : M+O+1/2P Jam II : M+O+1/4P 70 Jam III : M+O+1/4P Jam IV : M+O Jam > IV : M+O PANDUAN PERHITUNGAN KEHILANGAN DARAH Kasa kecil Kasa sedang Kasa besar Roll kasa : 10 ml : 15 ml : 20 ml : 100 ml PERHITUNGAN DOSIS OBAT INOTROPIK (dalam spuit 50 ml) Dobutamin = 𝐷𝑜𝑠𝑖𝑠 (𝑚𝑐𝑔) 𝑥 𝐵𝐵 𝑥 60 250 𝑥 50 1000 Dopamin = 𝐷𝑜𝑠𝑖𝑠 (𝑚𝑐𝑔) 𝑥 𝐵𝐵 𝑥 60 200 𝑥 50 1000 71 Norepinefrin = 𝐷𝑜𝑠𝑖𝑠 (𝑚𝑐𝑔) 𝑥 𝐵𝐵 𝑥 60 4 𝑥 50 1000 Nitrogliserin = 𝐷𝑜𝑠𝑖𝑠 (𝑚𝑐𝑔)𝑥 60 50 𝑥 50 1000 72 PERINTAH POST OPERASI General Anestesia Dewasa - Bila kesakitan injeksi Ketorolac 30 mg IV - Bila Mual Muntah Injeksi Ondansetron 4 mg atau Granisetron 1 mg - Antibiotik, infus, obat lain sesuai TS …. - Makan dan minum bertahap setelah sadar penuh dan mual/muntah (-) - Pantau TNSP setiap 15 menit pada 1 jam pertama, selanjutnya setiap jam sampai dengan hemodinamik stabil Spinal dengan Opioid - Bila kesakitan injeksi Ketorolac 30 mg IV - Bila Mual Muntah Injeksi Ondansetron 4 mg atau Granisetron 1 mg - Antibiotik, infus, obat lain sesuai TS …. - Makan dan minum boleh langung - Pantau TNSP setiap 15 menit pada 1 jam pertama, selanjutnya setiap jam sampai dengan hemodinamik stabil. Pasien ini mendapatkan morfin intratekal 0,1 mg (atau sesuai y diberikan). Bila RR < 8 kali/ menit berikan Oksigen 10 lpm melalui sungkup dan segera lapor dokter jaga Anestesi 73 Catatan Pasien post op ke ICU maka perintah post operasi tetap ditulis! PERSIAPAN TRANSPOR PASIEN DEWASA KE ICU 1. Tabung oksigen dengan regulator (cek isi jangan kurang dari 500 psi 2. Sungkup 3. End to end 4. Bagging 5. Nonin 6. T-Piece suction catheher terkecil 7. Obat emergency, midazolam, propofol dan pelumpuh otot bila diperlukan 8. Hubungi ICU (Siemen 3600) 15 menit sebelum pasien di transport 9. Status asli dimasukkan ke status pasien, status copyan diarsipkan di RR Catatan: - Untuk pasien transport dari OK IBP peralatan transport dimbil di kamar alat - Untuk pasien transport dari OK IGD peralatan transport diambil di kamar troli (sebelumnya beritahukan kepada penata jaga dan minta alat yang kurang) 74 PERSIAPAN TRANSPOR PASIEN ANAK KE ICU ANAK 1. Tabung oksigen dengan regulator (cek isi jangan kurang dari 500 psi) 2. Jackson reese + konektor kuning 3. Sungkup anak 4. Pulse oksimeter 5. Obat emergency, alat emergency sesuai ukuran anak (laringoskop, ETT, stetoskop, bagging, end to end) 6. Hubungi tempat asal pasien untuk mengirim brankar untuk transport 30 menit sebelum pasien siap transport beserta oksigen transpornya. 7. Hubungi ICU anak (PICU/NICU) 15 menit sebelum pasien di transpor untuk mempersiapkan tempat dengan / tanpa ventilator. 8. Status asli dimasukkan ke status pasien, status copyan diarsipkan di RR Catatan: - Untuk pasien transport dari OK IBP peralatan transport dimbil di kamar alat - Untuk pasien transport dari OK IGD peralatan transport diambil di kamar troli (sebelumnya beritahukan kepada penata jaga dan minta alat yang kurang) 75 DAFTAR NO TELP DAN E-MAIL KONSULEN ANESTESI No 1 Nama Konsulen dr. H Susilo C, SpAn 2 Prof. dr. Darto Satoto, SpAn Telp 0811188540 021-92609936 0816716374 3 Prof. dr. Amir S Madjid, SpAn 0816701795 4 Prof. dr. Ruswan Dahlan SpAn 0811860724 5 dr. H Sunatrio, SpAn 0811161700 6 dr. H Indro Mulyono, SpAn 0819704344 7 dr. Arif HM Marsaban, SpAn 08128403951 8 dr. Siti Sugesti, SpAn 9 dr. Rinaldi Nizar, SpAn 081310995719 081514038657 08161958961 10 dr. Tantani Sugiman, SpAn 0816998676 11 dr. Ratna Farida, SpAn-KAKV 081310538988 12 dr. Yohanes George, SpAn.KIC 08121032069 13 dr. Aries Perdana, SpAn-KAKV 14 dr. Aida Tantri, SpAn 081310077189 081318759398 08161832487 E-Mail susilochandra@ hotmail.com dartosatoto@ya hoo.co.id amadjid@dnet. net.id ruswan_dc@ya hoo.com sunatrio@gmail .com indromulyono@ yahoo.com arifhmm@yaho o.co.id siti_sugesti@ya hoo.com leeyum@centri n.net.id tantani_s@hot mail.com fida_soenarto@ yahoo.com yohanesgeorge @yahoo.com perdana.aries@ yahoo.com aidatantri@yah 76 15 dr. Rudyanto Sedono, SpAn 08158802767 16 dr. Pryambodho, SpAn 17 dr. Andi Ade Wijaya, SpAn 18 dr. Jefferson, SpAn-KAKV 08161342972 021-70751872 08121038091 021-70693716 081319663606 19 dr. Dita Aditianingsih, SpAn 08151819244 20 dr. Riyadh Firdaus, SpAn.K 0811881342 21 dr. Alfan Mahdi, SpAn.K 08158006171 22 dr. Christopher K, SpAn 08161972927 23 dr. Adhrie Sugiarto, SpAn 24 dr. Aldy Heriwardito, SpAn 081510388016 021-68368183 081386211017 25 dr. Rahendra, SpAn 08128201740 26 dr. Arief Cahyadi, SpAn 081381620825 oo.com rudyanto_sedo [email protected] [email protected] adwrfauzi@gm ail.com jeffersonhidaya [email protected] ditaaditia@yah oo.com Riyadh116@gm ail.com alfan.span@yah oo.com ckapuangan@h otmail.com [email protected] om aldi.heriwardito @gmail.com rahend2k@yah oo.com arief_cahyadi@ gmail.com 77 Telepon Penting No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 Subjek Pak Mimin Jaga Urologi Jaga 2 IGD Jaga 3 IGD Jaga ICU Dewasa Jaga HCU Jaga ICU IGD Bank Darah Bu Flo IBP Bu Lili IBP dr. Ida Ayu Gd. A Mba Nurul Sp.1 Mba Dede S1 Bu Nina Sp.2 Mang Oji CS Lt.6 Mas Eko Perpus Pak Mus Lt. 6 keterangan 081315094578(Poli Mata) 08119933474/ BBM 2685AEF8 021 70306971 088804974952 021 70306973 / 4501 021 70306972 021 36726158 / 4633/4636 4222 / 021 3107559 081386023299 085695531772 081548619970 08121002736 081219693037 08158242088 085693268863 08129802942 085716411115 78 No Telepon Restoran 1 2 3 4 5 Sasa Bakmi Diponegoro Kurnia Jaya Sate SBY Pak Syam Warung Kito 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 Suharti Ay. Goreng Bakmi GM Hoka-hoka bento RM Trio Mas Miskun Sate Cilacap Seafood Cikini Sukarasa KFC Cikini Ayam tulang lunak Martabak Durian Bebek Ginyo Seulawah-Benhil Uduk Babeh Rafli Soto Betawi Ayam Kambal Bakmi Golek Bebek Warning Karunia Raso Mas Yanto 021 31934933 021 31934111 021 3142949 021 37750145 021 98521881/021 97979151/ 021 33304420/ 021 98521887 021 4891105 021 5655007 021 39842868 021 31936295 021 93111000 021 3144690 081383586559 021 8563585 021 3141045 021 70737109 081385909050 021 8292343 08161154120/ 021 5708660 085697668234 081316208047 021 78984737/ 021 68901636 021 4713521 081380933377 081380800960 08161364810 79 26 27 28 29 30 31 Jus Mbak Marni Nasi Bakar Senen Nasi Kebuli R. Saleh Nasi Tim Chandra Ayam Kremes Bawah Jembatan Bebek Monggo 32 33 34 35 36 37 38 Dodika Pizza hut Senen Sate Senayan Sarana Sea Food Burger King McDonald KFC 08129632584 021 3906451/ 02195905335 021 3144549 021 93520300 021 31904673 021 99394077/ 021 40993758 021 317095553/ 08161943385 087884588558/BBM 23a4a5fd 021 3459836 021 3926279 021 4247989 5000 25 14045 14042 80 Rumah Makan Baru -----------------------Seulawah resto, sedia : ayam intip, ikan kayu, mie aceh, gulai kambing, ikan bakar. 08161154120. 0215708660 Ayam bakar mas mono 0217500505 Selawah aceh resto,. 08161154120,. 5708660 Bebek ginyo tebet 0218292343 ayam kambal yg baru:02171131220, 02127255222. Dan sate pak wahab: 0218511477 Telpon Rumah Makan darurat Lebaran: Domino Pizza 500366; Burger King 500025; Wendy's Restaurant 500063; Solaria 14099; Baso Lapangan Tembak 08041444555; Sour Sally 29960000; Carl's Junior 500101; Yoshinoya 500566; Chatterbox 500143; Fat Burger 500328; PHD-pizza 500600; KFC 14022; 81 McD 14045; Bakmi GM 5655007; Hoka Bento 500505; D'Cost 29277777; Bagel2Bagel 7827218; Bakmi 88 : (021) 3281 8686 Bakmi Apaw : (021) 9896 8549 Bakmi Buncit : (021) 5461 922 Bakmi Chuan Chuan : (021) 5421 3882 Bakmi Kadut : (021) 922 33071 / (021) 5470 609 Bakmi Kenanga : 0815 846 10 886 Bakmi GM : (021) 56 55 007 Bakmi MGM : (021) 5312 5610 / (021) 5312 5611 Bakmi Surya : (021) 9750 5200 / (021) 7061 5851 Kwetiauw Sapi Mangga Besar : (021) 546 54 97 / 98 Kwetiauw Akang : (021) 54 211 681 Baji Pamai : (021) 5420 1133 Losari : (021) 546 7012 / (021) 2595 7585 Bakso Jawir : (021) 5616 8451 Bakso Jawir Ry Serpong : (021) 5315 1238 Bakso Goo Jasmine : (021) 9297 6069 Sate Heri : 0813 1826 0699 Sate Aris : 0813 8065 3336 Sate sebrang 1G : 0878 8344 0172 82 Ayam Bakar Anda : (021) 5420 2991 Ayam Goreng Perdana : (021) 70 750 756 Ayam Goreng Suharti Melati Mas : (021) 537 2348 Bebek Goreng H Slamet Ry Serpong : (021) 539 7988 Penyet Kurnia : (021) 546 3700 / (021) 68787 587 Lele 5 Saudara : (021) 9231 2262 / 0815 881 6395 Iga Warung Gede : (021) 8957 8530 Iga Penyet Leko Melati Mas : (021) 5315 1433 / 34 Pondok Kemangi BSD : (021) 537 9226 Kedungsari : (021) 546 5579 Kedungsari Salsa : 0813 1815 1294 Bumbu Pekalongan Beryll : (021) 546 2325 Kuliner 26 Fluorite : (021) 546 0525 83 Donor Organ -----------------------Latest (dari Bang Cipta) 1. Donor: paket GA+epidural manitol (2) heparin (1 vial) protamin (1amp) threeway biasa (3) threeway buntut (3) venflon 18 (2) Venflon 20 (2) leukomed iv (2) Blood set (2) gado2, emergency drugs, Ringer fundin (4) koloid (2) ett 7/7.5 NGT 18 (1) xylocain jelly (1) catheter tip (1) pack dewasa (1) spuit tambahan 1/3/5/10 (masing4) Atracurium (4) Fentanyl (4) Forane (1) Mikropore (1) 84 Leukoplast (1) Nacl 25cc (3) Baju steril (1) Duk steril (1) Kassa steril (1) 2. Resipien: paket GA+epidural+CVC invasive monitoring kit (vigileo) -icu Ev1000 -icu flotrac sensor (1) --> Komputer arterial line vygon (1) --> Resep Monitoring pressure kit double edward (1) --> komputer three way buntut (3) threeway biasa (4) et 1 (3) Spuit 50cc (2) ett 7/7.5 NGT 18 (1) xylocain jelly (2) catheter tip (1) furosemid (4) manitol (1) venflon 18 (2) Venflon 20 (2) gado2 emergency drugs ondansetron (1) pack dewasa (1) 85 spuit tambahan 1/3/5/10 (masing4) Farmadol (1) Nacl 25cc (5) Vascon (1) Dobutamin (1) Atracurium (4) Fentanyl (4) Forane (1) WFI (2) Mikropore (1) Leukoplast (1) Baju steril (2) Duk steril (3) Kasa steril (2) USG Pressure bag Anak ------1. Statics spt biasa 2.Blanket roll, mati ac 3. Monitor, monodisc ukrn anak, nonin, tensi anak 4.Anak > 3 thn dgn BB> 20kg pake corrugated kecil 5.Anak <3 thn n BB<20kg pake jacktion reese 6Sungkup anak 000-2 7. Obat diencer 8.Tube 4+1/4 umur Yg disiapkan 86 SA 0,1 mg, lido 4 mg, epi 0,1 mg atra 5 mg/cc fentanyl 10 mg sevoflurane Jacktion reese UvTensi anak Mikroburet D 1% spuit 50 cc, et 1, triway buntut, a nacl 100cc Syringe pump Warmer Underpack Monodisk anak Bendera cairan Lontong donat Utk depo: Spuit 3, 1, 50 cc Microburet Underpack Et 1 Triway buntut 2 Triway 2 D 40% Nacl 25 cc Fentanyl Sevo Monodisk extra 87 Format APS ------------------------ nama : - umur : - no RM.: - diagnosis : - tindakan op : - ruangan pre n post op : - no SJP: - DPJP : - jenis APS : - LOR - Fix - Lokasi - Pelaku - Regimen 88 Operasi Anak -----------------------Anak 1. Statics spt biasa 2.Blanket roll, mati ac 3. Monitor, monoditanak 4.Anak > 3 thn dgn BB> 20kg pake corrugated kecil 5.Anak <3 thn n BB<20kg pake jacktion reese 6Sungkup anak 000-2 7. Obat diencer 8.Tube 4+1/4 umur Yg disiapkan SA 0,1 mg, lido 4 mg, epi 0,1 mg atra 5 mg/cc fentanyl 10 mg sevoflurane Jacktion reese UvTensi anak Mikroburet D 1% spuit 50 cc, et 1, triway buntut, a nacl 100cc Syringe pump Warmer Underpack Monodisk anak Bendera cairan Lontong donat Utk depo: 89 Spuit 3, 1, 50 cc Microburet Underpack Et 1 Triway buntut 2 Triway 2 D 40% Nacl 25 cc Fentanyl Sevo Monodisk extra Resep jaga -----------------------Utk peresepan di kmputer di bangsal, ada obat/alat2 yg ga ada di list obat di kompie. Jd musti nulis di bagian catatan resep. - stimuplex needle A 100 (utk blok) - perifix no 18 B-Braun (untuk epidural) - certofix trio v 720 dan medifix tabung (utk cvc) - certofix 5 frank / certofix duo paed s 513 (cvc anak) - ETT nonKinking (sesuai kebutuhan) - LMA (sesuai kebutuhan) - guedel - Pressure Monitoring Kit Double (monitor TD intra arteriallebih akurat) - Vgon (arterial lead catheter) 90 -Arterial leader cath 3 FR 8 cm 20 G - dexmedetomidin (merk patennya Predex) Nulisny kyk resep biasa aja, cth R/ Vgon (arterial lead catheter) No. I -Vasofix b braun (safety IV catheter) -Cavafix 275 (femoral CVC) -HD cath set 2 lumen arrow mahocar (untuk pasang akses vena dalam, biasanya utk HD) ETT Non Kinking ETT nasal RAE 6,5 Flexicore RAE (Right Angle ETT-> ETT nasal) LMA, supreme (ada lubang NGT, utk op lama), unique (biasa tanpa lubang NGT) Guedel Espocan (utk CSE) Perifix (utk epidural) Certofix+medifix tabung (utk CVC) Arterial lead catheter+biosensor (utk arterial blood pressure) Precedex (dexmedetomidine) 91 SIP Konsulen -----------------------No SIP Konsulen -----------------------Dr. Susilo C, SpAn 1201.3173.2772/14022/12161 Dr. Pryambodho, SpAn 1201.3173.2739/14022/01161 Dr. Arif HMM, SpAn 1201.3173.2804/14022/05161 Dr. Aida T, SpAn 1201.3173.2685/14022/05161 Dr. Aries P, SpAn 1201.3173.1356/14022/08161 Dr. Ratna F, SpAn 1201.3173.1321/14022/07161 Dr. Rudyanto S, SpAn 1201.3173.2842/14022/08161 Dr. Andi Ade W, SpAn 1201.3173.2976/14022/03171 Dr. Jefferson, SpAn 92 1201.3173.3062/14022/06161 Dr. Alfan M, SpAn 1201.3173.2155/14022/02131 Dr. Christopher K, SpAn 1201.3173.3011/14022/09131 Dr. Dita A, SpAn 1201.3173.2050/14022/11161 Dr. Riyadh F, SpAn 1201.3173.5681/14022/04122 Dr. Adhrie S, SpAn 1201.3173.2950/14022/05151 Dr. Aldy H, SpAn Dr. RB Sukmono, SpAn Dr. Rahendra, SpAn Yg SIP konsulen ktnya berguna buat penulisan resep opioid krn hrs sertakan SIP konsulen, tapi kalau dari Pelatihan QS RSCM sih boleh pake SIPK kita yang ada di nametag. Boleh sesuaiin DPJP pasien nya, tp kt bintang ada jg yg pake 1 nama konsulen doang 93