panduan praktis sistem jaringan komputer

advertisement
PANDUAN PRAKTIS
SISTEM JARINGAN KOMPUTER
(Materi Pembelajaran dan Latihan)
Oleh :
Ir.Hasanuddin Sirait
www.hsirait.co.cc
Email:[email protected]
Email:[email protected]
Phone:04112361918
Uraian dan Sasaran
Uraian :
Materi ini memberikan pengetahuan kepada
mahasiswa mengenai konsep dasar dan design
jaringan komputer.
Sasaran :
Mahasiswa/Praktisan
bisa
mendesign
dan
membangun jaringan komputer (LAN, MAN, WAN),
protokol komunikasi, topologi jaringan, modelmodel jaringan komputer, alokasi IP Address
(subnet masking) dan koneksi ke internet
©by Ir.Hasanuddin Sirait
2
Daftar Pustaka
“Buku Pintar TCP/IP, Standart, Design dan
implementasi”, Ono W. Purbo, Elexmedia Komputindo,
Jakarta 1999
“Data dan computer communication, 6th, William
Stalling, Prentice Hall 2000
Jaringan Komputer, Andri Kristanto, Graha Ilmu 2003
“Networking with TCP/IP, Principles, Protokols, and
architecture”, Douglas Comer, Prentice Hall, 1998
“Computer Network, 4th”, Andrew S. Tanenbaum,
Prentice Hall, 2003
©by Ir.Hasanuddin Sirait
3
Materi
Pengenalan Jaringan Komputer
Klasifikasi Jaringan Komputer berdasarkan metode transmisi
Klasifikasi Jaringan Komputer berdasarkan geografis
Model Jaringan Komputer
Hardware Jaringan Komputer
Topologi Jaringan Komputer
Konsep Dasar Protokol TCP/IP
Masking (Teknik Pembagian Jaringan)
Routing di Jaringan TCP/IP ke internet
Implementasi IP Address di internet
Protokol Aplikasi TCP/IP
©by Ir.Hasanuddin Sirait
4
Definisi
Jaringan Komputer
Jaringan komputer merupakan sekelompok komputer
otonom yang saling berhubungan antara satu dan
lainnya menggunakan protokol komunikasi melalui
media komunikasi sehingga dapat saling berbagi
informasi, program-program, penggunaan perangkat
keras secara bersama (interkoneksi sejumlah
komputer).
Jaringan komputer merupakan kumpulan sejumlah
terminal komunikasi yang berada di berbagai lokasi
yang terdiri dari lebih satu komputer yang saling
berhubungan.
©by Ir.Hasanuddin Sirait
5
Latar Belakang
Jaringan Komputer
Kebutuhan akan informasi yang cepat dan
akurat.
Penggabungan antara teknologi komputer
sebagai pengolah data dengan teknologi
komunikasi.
©by Ir.Hasanuddin Sirait
6
Manfaat
Jaringan Komputer
Jaringan untuk perusahaan atau organisasi
Jaringan untuk umum
Next
©by Ir.Hasanuddin Sirait
7
Jaringan Untuk
Perusahaan atau Organisasi
Resource Sharing
Reliabilitas tinggi
Lebih ekonomis
Skalabilitas
Media Komunikasi
Back
©by Ir.Hasanuddin Sirait
8
Resource Sharing
Bertujuan agar seluruh program, peralatan,
khususnya data dapat digunakan oleh setiap
orang yang ada pada jaringan tanpa
terpengaruh oleh lokasi resource dan
pemakai.
Back
©by Ir.Hasanuddin Sirait
9
Reliabilitas Tinggi
Adanya sumber-sumber alternatif pengganti
jika terjadi masalah pada salah satu
perangkat dalam jaringan.
Back
©by Ir.Hasanuddin Sirait
10
Skalabilitas
Kemampuan untuk meningkatkan kinerja
sistem secara berangsur-angsur sesuai
dengan beban pekerjaan dengan hanya
menambah sejumlah prosesor.
Back
©by Ir.Hasanuddin Sirait
11
Jaringan Untuk Umum
Akses ke informasi yang berada di tempat
jauh.
Komunikasi ke orang-orang
Hiburan interaktif
Back
©by Ir.Hasanuddin Sirait
12
Perangkat Keras Jaringan
Multi I/O
NIC (Network Interface Card)
Router
Bridge
Gateway
Repeater
Modem
Media (kabel, Gelombang Radio)
HUB
Swicth Hub
©by Ir.Hasanuddin Sirait
13
Klasifikasi Jaringan Komputer
Berdasarkan Metode Transmisi
Broadcast
Point to Point
Next
©by Ir.Hasanuddin Sirait
14
Broadcast
Jaringan
broadcast
memiliki
saluran
komunikasi tunggal yang dipakai bersamasama oleh semua mesin yang ada pada
jaringan tersebut.
Pesan-pesan berukuran kecil, disebut paket,
yang dikirimkan oleh suatu mesin akan
diterima oleh mesin-mesin lainnya. Field
alamat pada sebuah paket berisi keterangan
tentang kepada siapa paket tersebut
ditujukan.
Back
©by Ir.Hasanuddin Sirait
15
Point to Point
Terdiri dari beberapa koneksi pasangan
individu dari mesin-mesin.
Untuk pergi dari sumber ke tempat tujuan,
sebuah paket pada jaringan jenis ini mungkin
harus melalui satu atau lebih mesin-mesin
perantara.
Seringkali harus melalui banyak route yang
mungkin berbeda jaraknya. Karena itu
algoritma
routing
memegang
peranan
penting pada jaringan point-to-point.
©by Ir.Hasanuddin Sirait
Back
16
Klasifikasi Jaringan Komputer
Berdasarkan Geografis
Local Area Network (LAN) (10m – 1 km)
Metropolitan Area Network (MAN) (10 km)
Wide Area Network (WAN) (100 – 1000 km)
Jaringan Tanpa Kabel
Internetwork (10.000 Km)
Next
©by Ir.Hasanuddin Sirait
17
Local Area Network (LAN)
Ukuran: LAN mempunyai keterbatasan ukuran
Teknologi transmisi: LAN tradisional mempunyai
kecepatan mulai 1 sampai 100 Mbps. LAN modern
mempunyai kecepatan sampai ratusan Mbps
Topologi:
Bus/Linear,
mekanisme yang digunakan untuk
mengatur pengiriman pesan disebut IEEE 802.3
atau Ethernet.
Ring IEEE 802.5 (token ring IBM)
©by Ir.Hasanuddin Sirait
Back
18
Metropolitan Area Network
Seperti LAN, cuma ukurannya lebih
besar
Biasanya digunakan oleh perusahaanperusahaan
Lingkungan dalam 1 kota
©by Ir.Hasanuddin Sirait
Back
19
Wide Area Network
Lingkungan dalam negara atau benua
Host dihubungkan dengan sebuah subnet
Tugas subnet: pembawa pesan dari satu host ke host
lainnya
Komponen subnet: kabel transmisi dan element
switching
Element Switching sering juga disebut sebagai:
Packet switching node
Intermediate system
Data switching exchange
Router
©by Ir.Hasanuddin Sirait
Back
20
Jaringan Tanpa Kabel
Manfaatnya: kantor portable, armada
truk, taksi, bis, kepentingan militer di
medan perang.
Kelemahannya: lambat daripada kabel
(umumnya 2 Mbps), laju kesalahan
lebih besar, transimisi yang berbeda
dapat mengganggu.
©by Ir.Hasanuddin Sirait
Back
21
Internetwork
Kumpulan jaringan yang terinterkoneksi disebut
Internetwork atau Internet.
Bentuk internet yang umum adalah kumpulan dari
LAN yang dihubungkan oleh WAN.
Perbedaan yang nyata antara subnet dan WAN dalam
kasus ini adalah keberadaan host.
Bila di dalam sistem terdapat kurva tertutup yang
hanya terdiri dari router-router, maka itulah
subnet.
Bila sistemnya terdiri dari router dan host, maka
itulah WAN.
©by Ir.Hasanuddin Sirait
Back
22
Sistem Koneksi
dalam Jaringan Komputer
Peer to Peer
Client - Server
Next
©by Ir.Hasanuddin Sirait
23
Peer to Peer
Peer artinya rekan sekerja
Adalah jaringan komputer yang terdiri dari
beberapa komputer.
Adalah suatu model di mana setiap PC dapat
memakai resource pada PC lain atau
memberikan resourcenya untuk dipakai PC
lain.
Dikenal sebagai workgroup. Dimana setiap
komputer dalam satu jaringan dikelompokkan
dalam satu kelompok kerja
©by Ir.Hasanuddin Sirait
24
Client - Server
Selain pada jaringan lokal, juga dapat
diterapkan dengan teknologi internet. Di
mana ada suatu unit yang berfungsi sebagai
server yang memberikan layanan bagi
komputer lain, dan client yang hanya
meminta layanan dari server.
Client hanya bisa menggunakan resource
yang disediakan oleh server sesuai dengan
otoritas yang diberikan oleh administrator.
©by Ir.Hasanuddin Sirait
25
Jenis Layanan
Client - Server
File Server
Memberikan layanan fungsi pengelolaan file.
Print Server
Memberikan layanan fungsi pencetakan.
Database Server
Proses-proses fungsional mengenai database dijalankan pada
mesin ini dan stasiun lain dapat minta pelayanan.
DIP (Document Information Processing)
Memberikan layanan fungsi penyimpanan, manajemen, dan
pengambilan data.
Back
©by Ir.Hasanuddin Sirait
26
Jaringan Komputer dan
Sistem Terdistribusi
Adalah sekumpulan komputer yang
saling
terkoneksi
dengan
media
transmisi, dan terjadi proses transfer
file.
©by Ir.Hasanuddin Sirait
27
Perbedaan Jaringan Komputer
dan Sistem Terdistribusi
Jaringan Komputer
Sistem Terdistribusi
Komputer
yang
terhubung
merupakan
gabungan
dari
beberapa workstation atau juga
gabungan komputer server dan
client
Komputer yang terhubung terdiri
dari host (komputer utama) dan
terminal-terminal (komputer yang
terhubung dengan host)
Beberapa komputer terhubung
agar dapat sharing, namun tiap
pekerjaan ditangani sendiri-sendiri
oleh komputer yang meminta dan
dimintai layanan. Server hanya
melayani
permintaan
sesuai
antrian yang sudah diatur sistem.
Beberapa
host
komputer
terhubung
agar
dapat
mengerjakan
sebuah/beberapa
pekerjaan besar bersama. Host
melayani beberapa terminal &
melakukan proses berdasarkan
input dari terminal-terminal
©by Ir.Hasanuddin Sirait
28
Perbedaan Jaringan Komputer
dan Sistem Terdistribusi
Jaringan Komputer
Sistem Terdistribusi
Kualitas
komunikasi
data
dipengaruhi oleh media transmisi
yang digunakan.
Lamanya proses dipengaruhi oleh
spesifikasi hardware masing-masing
station yang meminta layanan.
User dapat mengetahui proses yang
sedang berlangsung (di station atau
di server).
Kualitas
komunikasi
data
dipengaruhi oleh sistem.
Lamanya proses tergantung sistem
operasi yang akan memilih prosesor
komputer yang akan digunakan.
User tidak dapat mengetahui proses
yang sedang berlangsung di host.
Metode komunikasi antar komputer Metode komunikasi antar komputer
dengan model Peer to Peer atau tersentralisasi di host.
Client – Server.
©by Ir.Hasanuddin Sirait
29
Perbedaan Jaringan Komputer
dan Sistem Terdistribusi
Jaringan Komputer
Sistem Terdistribusi
Masing-masing workstation (Peer to
Peer) tidak membutuhkan komputer
server khusus untuk menangani
seluruh pekerjaan.
Antar workstation bisa saling
bertukar file dan resource yang
dimiliki, sesuai permission yang
diatur administrator.
Masing-masing
terminal
membutuhkan host untuk dapat
aktif melakukan pekerjaan dan
berkomunikasi dengan terminal lain.
Antar terminal tidak dapat sharing
file atau resource tanpa campur
tangan host.
©by Ir.Hasanuddin Sirait
30
Perbedaan Jaringan Komputer
dan Sistem Terdistribusi
Jaringan Komputer
Sistem Terdistribusi
Masing-masing user di workstation Masing-masing user di workstation
dapat melihat proses layanan yang tidak dapat melihat proses layanan
sedang terjadi.
yang sedang terjadi.
User harus login pada server apabila
ingin memanfaatkan resource yang
dimiliki oleh server.
User mempunyai ID & password
untuk login.
Umumnya ID login server tidak bisa
digunakan bersama-sama. Kecuali
ada policy dari admin.
User mempunyai ID & password
untuk login.
Umumnya ID login server bisa
digunakan bersama-sama. Kecuali
ada policy dari admin.
©by Ir.Hasanuddin Sirait
31
Perbedaan Jaringan Komputer
dan Sistem Terdistribusi
Jaringan Komputer
Sistem Terdistribusi
Keberadaan sejumlah komputer
dalam
jaringan
tidak
harus
transparan di satu lokasi, sehingga
secara fisik tidak dapat dilihat oleh
user lain dalam jaringan.
Keberadaan sejumlah komputer
dalam jaringan harus transparan di
satu lokasi, sehingga secara fisik
dapat dilihat oleh user lain yang
berada dalam jaringan.
Spesifikasi hardware server tidak Spesifikasi hardware host
harus lebih baik dari client.
lebih baik dari terminal.
harus
Merupakan
sistem
yang Merupakan sistem perangkat lunak
menggabungkan kinerja perangkat yang dibuat & bekerja pada lapisan
dan aplikasi dari physical layer atas sebuah sistem
sampai dengan application layer.
Back
©by Ir.Hasanuddin Sirait
32
Hardware
Jaringan Komputer
Kabel
Ethernet Card
Hub & Switch
Repeater
Bridge
Router
©by Ir.Hasanuddin Sirait
33
Kabel
Ada beberapa jenis kabel yang banyak
digunakan dan menjadi standart dalam
penggunaannya untuk komunikasi data dalam
jaringan komputer.
Setiap jenis kabel mempunyai kemampuan
dan spesifikasi yang berbeda.
Ada 3 jenis kabel yang secara umum sering
dipakai, yaitu :
Coaxial
Twisted pair
Fiber Optic
©by Ir.Hasanuddin Sirait
34
Coaxial
Thick Coaxial
Diameter rata-rata 12 mm
Disebut standart ethernet/thick ethernet/yellow cable
Thin Coaxial
Diameter rata-rata 5 mm warna hitam
Banyak dipergunakan di kalangan radio amatir, terutama
untuk transciever yang tidak memerlukan output daya yang
besar.
Setiap perangkat dihubungkan dengan BNC (Bayonet-NeillaConcelmn) T Connector.
Disebut Thin ethernet/Thin Net.
©by Ir.Hasanuddin Sirait
35
Thick Coaxial
Spesifikasi jaringan :
Setiap ujung harus diterminasi dengan terminator 50 Ohm 1
watt.
Maksimum 3 segment dengan peralatan terhubung atau berupa
populated segments.
Setiap kartu jaringan mempunyai pemancar tambahan.
Setiap segment maksimum berisi 100 perangkat jaringan,
termasuk repeaters.
Max panjang kabel per segment adalah 1640 feet (± 500 meter)
Max jarak antar segment adalah 4920 feet (± 1500 meter)
Setiap segment harus diberi ground.
Jarak Max antara tap atau pencabangan dari kabel utama ke
perangkat adalah 16 feet (± 5 meter)
Jarak Min antar tap adalah 8 feet (± 2,5 meter)
©by Ir.Hasanuddin Sirait
36
Thin Coaxial
Setiap ujung diberi terminator 50 Ohm.
Maksimum 3 segment terhubung satu sama lain
(populated segments).
Kartu jaringan cukup menggunakan transciever yang
onboard, tidak perlu tambahan transciever, kecuali untuk
repeater.
Setiap segment maksimum berisi 30 perangkat jaringan.
Max panjang kabel adalah 606.8 feet (± 185 meter)
Max panjang kabel antar segment adalah 1818 feet (±
555 meter)
Setiap segment harus diberi ground.
Panjang min antar T Connection adalah 1,5 feet (± 0,5
meter)
©by Ir.Hasanuddin Sirait
37
Twisted Pair Cable
UTP (Unshielded Twisted Pair)
STP (Shielded Twisted Pair)
Terdiri dari 4 pasang kabel yang terpilin
Dari 8 buah kabel yang ada, hanya 4 buah
saja yang digunakan untuk mengirim dan
menerima data.
Perangkat lain yang berkenaan dengan
penggunaan kabel jenis ini adalah konektor
RJ-45 dan hub/Switch.
©by Ir.Hasanuddin Sirait
38
Twisted Pair Cable
Ada dua jenis pemasangan kabel UTP
yang umum digunakan, ditambah satu
jenis pemasangan khusus untuk cisco
router, yaitu :
Straight Through Cable
Cross Over Cable
Roll Over Cable
©by Ir.Hasanuddin Sirait
39
Straight Through Cable
Digunakan
untuk
menghubungkan
beberapa
unit
komputer
melalui
perantara HUB/Switch, yang berfungsi
sebagai konsetrator maupun repeater.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
1
Putih Orange
Orange
Putih Hijau
Biru
Putih Biru
Hijau
Putih Coklat
Coklat
1
8
8
©by Ir.Hasanuddin Sirait
40
Straight Through Cable
Penggunaan kabel UTP model Straight
Through pada jaringan lokal biasanya akan
membentuk topologi star atau tree dengan
hub/switch sebagai pusatnya.
Penggunaan Hub/Switch harus sesuai dengan
kecepatan dari NIC. Karena perbedaan
kecepatan pada NIC & Hub/Switch berarti
kedua perangkat tersebut tidak dapat
berkomunikasi secara maksimal.
©by Ir.Hasanuddin Sirait
41
Cross Over Cable
Berbeda dengan Straight through,
Penggunaan cross cable ini digunakan
untuk berkomunikasi antar komputer
(tanpa HUB), atau dapat juga
digunakan untuk meng-cascade HUB
jika diperlukan.
©by Ir.Hasanuddin Sirait
42
Cross Over Cable
1
1
8
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Putih Orange
Orange
Putih Hijau
Biru
Putih Biru
Hijau
Putih Coklat
Coklat
8
TX+
TXRX+
TX+
TXRX+
RX-
RX-
©by Ir.Hasanuddin Sirait
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Putih Hijau
Hijau
Putih Orange
Biru
Putih Biru
Orange
Putih Coklat
Coklat
43
Roll Over Cable
Digunakan untuk menghubungkan sebuah terminal
dan modem ke Cisco Router seri 2500 Access Server
1
1
8
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Putih Orange
Orange
Putih Hijau
Biru
Putih Biru
Hijau
Putih Coklat
Coklat
8
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Coklat
Putih Coklat
Hijau
Putih Biru
Biru
Putih Hijau
Orange
Putih Orange
©by Ir.Hasanuddin Sirait
44
Fiber Optic Cable
Kabel yang memiliki inti serat kaca
sebagai saluran untuk menyalurkan
sinyal antar terminal sering dipakai
sebagai saluran BACKBONE karena
kehandalannya
yang
tinggi
dibandingkan dengan coaxial cable atau
kabel UTP. Kabel ini tidak terpengaruh
oleh cuaca dan panas.
Back
©by Ir.Hasanuddin Sirait
45
Ethernet Card
Cara kerja Ethernet Card berdasarkan broadcast
network, dimana setiap node dalam suatu jaringan
menerima setiap transmisi data yang dikirim oleh
suatu node yang lain.
Setiap Ethernet mempunyai alamat sepanjang 48 bit
yang dikenal sebagai Ethernet address (MAC
Address).
Alamat tersebut telah ditanam ke dalam setiap
rangkaian kartu jaringan (NIC) yang dikenali sebagai
Media Access Control (MAC) atau lebih dikenal
dengan hardware istilah hardware address. 24 bit
atau 3 byte awal merupakan kode yang telah
ditentukan oleh IEEE.
©by Ir.Hasanuddin Sirait
46
Ethernet Card
NIC model 10Base umumnya
menyediakan port koneksi untuk
coaxial ataupun kabel UTP.
Jika didesain untuk kabel coaxial
konektornya adalah BNC.
Jika didesain untuk kabel UTP
konektornya adalah RJ-45.
©by Ir.Hasanuddin Sirait
telah
kabel
maka
maka
47
Hub & Switch
Hub & Switch biasanya disebut konsentrator.
Sebuah konsentrator adalah sebuah perangkat yang
menyatukan kabel-kabel network dari setiap workstation, server
atau perangkat lain.
Dalam topologi star, kabel UTP datang dari sebuah workstation
masuk ke dalam hub atau switch.
Menggunakan konektor RJ-45
Beberapa jenis hub dapat dipasang bertingkat (stackable)
hingga 4 susun, dan biasanya memiliki lubang sebanyak 4, 8, 16
dan 24 bh.
Switch merupakan konsentrator yang memiliki kemampuan
manajemen trafic data lebih baik dari pada Hub.
Jenis Switch manageable, selain dapat mengatur traffic data
juga dapat diberi IP address.
©by Ir.Hasanuddin Sirait
48
Repeater
Fungsi Utama adalah memperkuat
sinyal dengan cara menerima sinyal dari
suatu
segmen
kabel
LAN
lalu
memancarkan
kembali
dengan
kekuatan yang sama dengan sinyal asli
pada segmen kabel yang lain.
Dengan cara ini jarak kabel dapat
diperjauh.
©by Ir.Hasanuddin Sirait
49
Bridge
Fungsinya sama dengan repeater, tetapi lebih fleksibel
dan lebih cerdas daripada repeater.
Bridge
dapat
menghubungkan
jaringan
yang
menggunakan metode transmisi yang berbeda.
Bridge mampu memisahkan sebagaian dari trafic
karena mengimplementasikan mekanisme frame
filtering.
Mekanisme ini umumnya sebagai store and forward.
Bridge dapat digunakan untuk mengkoneksikan
network yang menggunakan tipe kabel yang berbeda
ataupun topologi yang berbeda pula.
Bridge dapat mengetahui alamat masing-masing
komputer di masing-masing sisi jaringan.
©by Ir.Hasanuddin Sirait
50
Router
Router mampu mengirimkan data/ informasi dari satu jaringan
ke jaringan lain yang berbeda.
Router hampir sama seperti bridge, tapi tidak sepintar dan
fleksibel bridge.
Router akan mencari jalur terbaik untuk mengirimkan sebuah
pesan yang berdasarkan atas alamat tujuan dan alamat asal.
Router mengetahui alamat masing-masing komputer di
lingkungan jaringan lokal, alamat bridges dan router lainnya.
Router dapat mengetahui keseluruhan jaringan dengan melihat
sisi mana yang paling sibuk dan bisa menarik data dari sisi yang
sibuk sampai sisi tersebut bersih.
©by Ir.Hasanuddin Sirait
51
Router
Dapat menerjemahkan informasi dari LAN dan
INTERNET.
Mencarikan alternatif jalur yang terbaik untuk
mengirimkan data melewati internet.
Mengatur jalur sinyal secara efisien dan dapat
mengatur data yang mengalir di antara dua buah
protokol.
Dapat mengatur aliran data di antara topologi
jaringan linear bus dan star.
Dapat mengatur aliran data melewati kabel fiber
optic, kabel coaxial dan kabel UTP
Back
©by Ir.Hasanuddin Sirait
52
Topologi
Pengertian topologi Jaringan adalah susunan lintasan
aliran data di dalam jaringan yang secara fisik
menghubungkan simpul yang satu dengan simpul
lainnya.
Berikut
ini
adalah beberapa topologi
jaringan yang ada dan dipakai hingga saat ini, yaitu:
Topologi
Topologi
Topologi
Topologi
Topologi
Topologi
Star
Hierarchical/Tree
Bus
Ring
Daisy Chain (Linear)
Mesh dan Full Connected
©by Ir.Hasanuddin Sirait
53
Topologi Star
Switch
©by Ir.Hasanuddin Sirait
54
Topologi Star
Karakteristik dari topologi ini adalah node
berkomunikasi langsung dengan station
lain melalui central node (Hub/Switch),
Traffic data mengalir dari node ke central
node dan diteruskan ke node tujuan. Jika
salah satu segmen kabel terputus,
jaringan lain tidak akan terputus.
©by Ir.Hasanuddin Sirait
55
Topologi Star
Keuntungan :
Akses ke Station lain cepat.
Dapat menerima workstation baru selama
port di central node masih tersedia.
Hub/Switch bertindak sebagai konsentrator
Hub/Switch
dapat disusun seri untuk
menambah jumlah station yang terkoneksi di
jaringan.
User dapat lebih banyak dibanding topologi
bus maupun ring
©by Ir.Hasanuddin Sirait
56
Topologi Star
Kerugian :
Bila traffic data cukup tinggi dan terjadi
collision, maka semua komunikasi akan
ditunda, dan koneksi akan dilanjutkan
dengan cara random, apabila hub/switch
mendeteksi tidak ada jalur yang sedang
tidak dipergunakan oleh node lain.
©by Ir.Hasanuddin Sirait
57
Topologi Hierarkis/Tree
Switch
Switch
Switch
©by Ir.Hasanuddin Sirait
58
Topologi Hierarkis/Tree
Tidak
semua
stasiun
mempunyai
kedudukan yang sama. Stasiun yang
kedudukannya lebih tinggi menguasai
stasiun di bawahnya, sehingga jaringan
sangat tergantung ada stasiun yang
kedudukannya
lebih
tinggi
dan
kedudukan stasiun yang sama, disebut
peer topology.
©by Ir.Hasanuddin Sirait
59
Topologi Bus
©by Ir.Hasanuddin Sirait
60
Topologi Bus
Topologi ini merupakan bentangan satu kabel yang kedua
ujungnya ditutup, dimana disepanjang kabel dipasang node-node.
Signal dalam kabel dilewati satu arah sehingga memungkinkan
sebuah collision terjadi.
Keuntungan :
Murah, karena tidak memakai banyak media dan kabel yang dipakai
banyak tersedia dipasaran.
Setiap komputer dapat saling berhubungan dengan langsung.
Kerugian :
Sering terjadi hang/crass talk, yaitu bila lebih dari satu pasang
memakai jalur di waktu yang sama , harus bergantian atau
ditambah relay.
©by Ir.Hasanuddin Sirait
61
Topologi Ring
©by Ir.Hasanuddin Sirait
62
Topologi Ring
Topologi jaringan yang berupa lingkaran
tertutup yang berisi node-node. Signal mengalir
dalam dua arah sehingga dapat menghindarkan
terjadinya collision sehingga memungkinkan
terjadinya pergerakan data sangat cepat.
Semua
komputer
saling
tersambung
membentuk lingkaran. Data yang dikirim diberi
address tujuan sehingga dapat menuju
komputer yang dituju.
©by Ir.Hasanuddin Sirait
63
Topologi Ring
Tiap komputer dapat diberi repeater (transceiver) yang berfungsi sebagai:
Listen State
Tiap bit dikirim dengan mengalami delay waktu
Transmit State
Bila bit berasal dari paket lebih besar dari ring maka repeater dapat
mengembalikan ke pengirim. Bila terdapat beberapa paket dalam ring, repeater
yang tengah memancarkan, menerima bit dari paket yang tidak dikirimnya
harus menampung dan memancarkan kembali.
Bypass State
Berfungsi menghilangkan delay waktu dari stasiun yang tidak aktif.
Keuntungan :
Kegagalan koneksi akibat gangguan media dapat diatasi lewat jalur lainyang
masih terhubung.
Penggunaan sambungan point to point membuat transmission error dapat
diperkecil
Kerugian :
Data yang dikirim, bila melalui banyak komputer, transfer menjadi lambat.
©by Ir.Hasanuddin Sirait
64
Topologi Daisy-Chain (linear)
©by Ir.Hasanuddin Sirait
65
Topologi Daisy-Chain (linear)
Topologi ini merupakan peralihan dari topologi Bus
dan topologi ring, di mana tiap simpul terhubung
langsung ke dua simpul lain melalui segmen kabel,
tetapi segmen membentuk saluran, bukan
lingkaran utuh. Antar komputer seperti terhubung
seri.
Keuntungan :
Instalasi dan pemeliharaannya murah.
Kerugian :
Kurang handal (tidak sesuai dengan kemajuan
jaman)
©by Ir.Hasanuddin Sirait
66
Topologi Mesh dan
Full Connected
©by Ir.Hasanuddin Sirait
67
Topologi Mesh dan
Full Connected
Topologi ini menerapkan hubungan antar
sentral secara penuh. Jumlah saluran yang
harus disediakan untuk membentuk jaringan
Mesh adalah jumlah sentral dikurangi 1.
Tingkat kerumitan jaringan sebanding dengan
meningkatnya jumlah sentral yang terpasang.
Disamping kurang ekonomis juga relatif
mahal dalam pengoperasiannya.
©by Ir.Hasanuddin Sirait
68
Topologi Mesh dan
Full Connected
Topologi ini merupakan teknologi
khusus yang tidak dapat dibuat dengan
pengkabelan, karena sistem yang rumit.
Namun dengan teknologi wireless,
topologi ini
sangat memungkinkan
untuk diwujudkan
Back
©by Ir.Hasanuddin Sirait
69
Konsep Dasar
Protokol TCP/IP
Merupakan Sekumpulan protokol yang
terdapat di dalam jaringan komputer yang
digunakan untuk berkomunikasi atau bertukar
data antar komputer.
Merupakan protokol standart pada jaringan
internet yang menghubungkan banyak
komputer yang berbeda jenis mesin maupun
sistem operasi agar dapat berinteraksi satu
sama lain.
©by Ir.Hasanuddin Sirait
70
Sejarah
Kebutuhan DoD (Department of Defense) akan suatu
komunikasi di antar berbagai variasi komputer yang
telah ada. Komputer tersebut harus tetap terhubung
karena terkait dengan pertahanan negara dan
sumber informasi harus tetap berjalan meskipun
terjadi bencana alam.
Tahun 1969 dimulai penelitian terhadap serangkaian
protokol. Dengan tujuan :
Terciptanya protokol-protokol umum
Meningkatkan efisiensi komunikasi data
Dapat dipadukan dengan teknologi WAN yang telah ada
Mudah dikonfigurasikan
©by Ir.Hasanuddin Sirait
71
Sejarah (Continued)
1968 DoD ARPAnet (Advance Research
Project
Agency) memulai penelitian
dan merupakan cikal bakal dari paket
switching.
Sekarang dikenal dengan internet.
©by Ir.Hasanuddin Sirait
72
Layanan TCP/IP
Pengiriman file (File Transfer). File Transfer Protokol (FTP) memungkinkan user
dapat mengirim atau menerima file dari komputer jaringan.
Remote Login. Network Terminal Protokol (telnet). Memungkinkan user untuk
melakukan login ke dalam suatu komputer di dalam jaringan.
Computer Mail. Digunakan untuk menerapkan sistem e-mail.
Protokol yang digunakan:
SMTP (Simple Mail Transport Protokol) untuk pengiriman email
POP (Post Office Protokol) dan IMAP (Internet Message Access Control) untuk
menerima email
MIME (Multipurpose Internet Mail Extensions) untuk mengirimkan data selain teks
Network File System (NFS). Pelayanan akses file jarak jauh yang memungkinkan
klien untuk mengakses file pada komputer jaringan jarak jauh walaupun file tersebut
disimpan lokal.
Remote Execution. Memungkinkan user untuk menjalankan suatu program dari
komputer yang berbeda.
Name Servers. Nama database alamat yang digunakan pada internet.
IRC (Internet Relay Chat). Memberikan layanan chat
Streaming (Layanan audio dan video). Jenis layanan yang langsung mengolah
data yang diterima tanpa menunggu mengolah data selesai dikirim.
©by Ir.Hasanuddin Sirait
73
Cara kerja TCP/IP
TCP merupakan connection-oriented, yang berarti
bahwa kedua komputer ikut serta dalam pertukaran
data harus melakukan hubungan terlebih dulu
sebelum pertukaran data berlangsung (dalam hal ini
email). TCP bertanggung jawab untuk menyakinkan
bahwa email tersebut akan sampai tujuan,
memeriksa kesalahan dan mengirimkan error ke
lapisan atas hanya bila TCP tidak berhasil melakukan
hubungan. Jika isi email tersebut terlalu besar untuk
satu datagram, TCP akan membaginya ke dalam
beberapa datagram.
©by Ir.Hasanuddin Sirait
74
Cara kerja TCP/IP
IP
bertanggung
jawab
setelah
hubungan
berlangsung. Tugasnya adalah untuk merutekan
paket data di dalam network. IP hanya bertugas
menjadi kurir dari TCP dan mencari jalur yang terbaik
dalam penyampaian datagram. IP “tidak bertanggung
jawab” jika data tersebut tidak sampai dengan utuh,
namun IP akan mengirimkan pesan kesalahan
melalui ICMP (Internet Control Message Protokol)
dan kemudian kembali ke sumber data.
Karena IP hanya mengirimkan data tanpa
mengetahui urutan data mana yang akan disusun
berikutnya, maka menyebabkan IP mudah untuk
dimodifikasi di daerah sumber dan tujuan datagram.
©by Ir.Hasanuddin Sirait
75
Arsitektur TCP/IP
Application Layer
(SMTP, FTP, HTTP, dll)
Transport Layer
(TCP, UDP)
Internet Layer
(IP, ICMP, ARP)
TCP/IP
Stack
Network Interface Layer
(Ethernet, SLIP, PPP)
Jaringan Fisik
©by Ir.Hasanuddin Sirait
76
Protokol-Protokol
TCP/IP
Network Interface layer
Bertanggung jawab mengirimkan data dari media fisik. Contoh dari
protokol ini adalah :
Ethernet
Sebuah card yang terhubung ke card lain melalui ethernet hub dan kabel UTP
atau BNC
SLIP (Serial Line Interface Protokol)
Teknik enkapsulasi datagram yang paling sederhana di internet. Datagram IP
yang diterima dienkapsulasi dengan menambahkan karakter END (0xC0) pada
awal dan akhir frame.
PPP (Point to Point Protokol)
terdiri dari beberapa protokol mini, yaitu:
LCP (Link Control Protocol), berfungsi membentuk dan memelihara link.
Authentication Protocol, berfungsi untuk memeriksa authentikasi dari user.
Ada dua jenis authentikasi, yaitu: Password Authentication Protokol (PAP) dan
Challenge Handshake Authentication Protokol (CHAP)
Network Control Protokol (NCP), berfungsi mengkoordinasi operasi bermacammacam protokol jaringan yang melalui PPP.
©by Ir.Hasanuddin Sirait
77
Protokol-Protokol
TCP/IP
Internet Layer
IP (Internet Protokol) memiliki sifat yang dikenal
sebagai
Unreliable
Protokol IP tidak menjamin datagram yang dikirim pasti
sampai ke tempat tujuan.
Connectionless
Proses pengiriman paket dari tempat asal ke tempat tujuan
tanpa handshake terlebih dahulu.
datagram delivery service
Setiap paket data yang dikirim adalah independen terhadap
yang lain.
©by Ir.Hasanuddin Sirait
78
Format Datagram IP
Version Header Length Type of Service
Indetification
Time To Live
Total Length of Diagram
Flags
Protokol
Fragment Offset
Header Checksum
Source IP Address
Destination IP Address
Options
Strict Source Routing, Loose Source Routing
Data
©by Ir.Hasanuddin Sirait
79
Format Datagram IP
Version, bersisi versi dari IP yang dipakai
Header Length, berisi panjang dari header paket IP ini dalam hitungan 32 bit
word
Type of service, berisi kualitas service yang dapat mempengaruhi cara
penanganan paket IP ini.
Total Length of Datagram, panjang IP datagram total dalam ukuran byte.
Identification, Flag dan Fragment Offset, berisi beberapa data yang
berhubungan dengan fragmentasi paket.
Time to Live, berisi jumlah router/hop maksimal yang boleh dilewati paket IP.
Protocol, mengandung data yang mengidentifikasikan protokol layer atas
pengguna isi data dari paket IP.
Header Checksum, berisi nilai checksum yang dihitung dari seluruh field dari
header paket IP.
IP Address penerima dan pengirim, berisi alamat pengirim dan penerima paket.
Strict Source Route, berisi daftar lengkap IP Address dari router yang harus
dilalui oleh paket ke host tujuan.
Loose Source Route, paket yang dikirimkan harus singgah di beberapa router
yang telah ditentukan.
©by Ir.Hasanuddin Sirait
80
Internet Layer (ICMP)
ICMP
(Internet
Control
Message
Protocol), bertugas mengirimkan pesanpesan kesalahan dan kondisi lain yang
memerlukan perhatian khusus
©by Ir.Hasanuddin Sirait
81
Internet Layer (ICMP)
Beberapa pesan kesalahan ICMP, yaitu:
Destination Unreachable, Pesan yang dihasilkan oleh router jika paket
gagal dikrim akibat putus jalur.
Network Unreachable, jaringan tujuan tidak dapat dihubungi
Host Unreachable, host tujuan tidak dapat dihubungi
Protokol At Destination Unreachable, Protokol tidak tersedia
Port is Unreachable, port tidak tersedia
Destination Network is Unknown, jaringan tujuan tidak dikenal
Destination Host is Unknown, host tujuan tidak dikenal
Time Exceeded
Parameter Problem, terjadi kesalahan parameter dan letak oktet dimana
kesalahan terdeteksi.
Source quench, yang terjadi karena router/host tujuan membuang
datagram karena pembatasan ruang buffer atau karena datagram tidak
dapat diproses.
Redirect, memberi saran kepada host asal datagram mengenai router
yang lebih tepat untuk menerima datagram tersebut
©by Ir.Hasanuddin Sirait
82
Internet Layer (ICMP)
Beberapa ICMP Query Message, yaitu:
Echo request dan Echo reply message,
bertujuan memeriksa apakah sistem tujuan
dalam keadaan aktif.
TimeStamp
dan TimeStamp Reply,
menghasilkan
informasi
waktu
yang
diperlukan sistem tujuan untuk memproses
suatu paket.
Address Mask, untuk mengetahui berapa
netmask yang harus digunakan oleh host
dalam suatu network
©by Ir.Hasanuddin Sirait
83
Internet Layer (ARP)
ARP
(Address
Resolution
Protocol),
digunakan untuk keperluan pemetaan IP
address dengan ethernet address.
ARP bekerja dengan mengirimkan paket berisi
IP address yang ingin diketahui alamat
ethernetnya ke alamat broadcast ethernet.
©by Ir.Hasanuddin Sirait
84
Protokol-Protokol
TCP/IP
Transport Layer
Merupakan layer komunikasi data yang mengatur aliran data antara
dua host, untuk keperluan aplikasi di atasnya.
ada 2 buah protokol pada layer ini, yaitu:
TCP (Transmission Control Protocol)
Merupakan protokol yang menyediakan service yang dikenal sebagai:
Connection oriented,
Sebelum terjadi pertukaran data dua aplikasi pengguna TCP harus Handshake
Reliable,
TCP menerapkan proses deteksi kesalahan paket dan retransmisi.
Byte stream service,
Berarti paket dikirimkan dan sampai ke tujuan secara berurutan.
UDP (User Datagram Protocol)
Merupakan protokol sederhana, yang bersifat connectionless, non
sequencing dan acknowledgement. Selain itu juga merupakan protokol yang
bekerja pada transport layer untuk digunakan bersama dengan protokol IP
di network layer.
Application Layer
©by Ir.Hasanuddin Sirait
85
IP Versi 4
IP Address merupakan pengenal yang
digunakan untuk memberi alamat pada tiaptiap komputer dalam jaringan.
Format IP Address adalah bilangan 32 bit
yang tiap 8 bitnya dipisahkan oleh tanda titik.
Format IP Address dapat berupa biner
(xxxxxxxx.xxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxx)
atau
berupa bilangan desimal yang masing-masing
dipisahkan oleh titik (dotted decimal)
(xxx.xxx.xxx.xxx)
©by Ir.Hasanuddin Sirait
86
Format IP Address
IP address merupakan bilangan biner 32
bit yang dipisahkan oleh tanda pemisah
berupa tanda titik disetiap 8 bitnya.
Tiap 8 bit ini disebut dengan oktet.
Bentuk dari IP address adalah sebagai
berikut :
xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx
10000100.01011100.01111001.00000001
Dotted Decimal Notation
132
92
121
1
©by Ir.Hasanuddin Sirait
87
Network ID dan Host ID
Pembagian kelas-kelas IP berdasarkan pada
dua hal : Network ID dan host ID dari suatu IP.
Network ID adalah bagian dari IP address yang
digunakan untuk menunjuk jaringan tempat
komputer ini berada.
Host ID adalah bagian dari IP Address yang
digunakan untuk menunjuk workstation, server,
router dan semua host TCP/IP lainnya dalam
jaringan tersebut.
©by Ir.Hasanuddin Sirait
88
Pembagian IP Address
Dikenal dua cara pembagian IP address:
Classfull Addressing
Classless Addressing
©by Ir.Hasanuddin Sirait
89
Classfull Addressing
Merupakan metode pembagian IP
berdasarkan kelas dimana IP Address
dibagi menjadi 5 kelas
Kelas
Kelas
Kelas
Kelas
Kelas
A
B
C
D
E
©by Ir.Hasanuddin Sirait
90
Kelas A
Format
: 0nnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh.hhhhhhhh
Bit Pertama
:0
Panjang NetID : 8 bit
Panjang HostID : 24 Bit
Byte Pertama : 0-127
Jumlah
: 126 Kelas A (0 dan 127 dicadangkan)
Range IP
: 1.xxx.xxx.xxx sampai 126.xxx.xxx.xxx
Jumlah IP
: 16.777.214 IP Address disetiap kelas A
Dekripsi
: Diberikan untuk jaringan dengan jumlah
host yang besar
©by Ir.Hasanuddin Sirait
91
Kelas B
Format
: 10nnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh.hhhhhhhh
Bit Pertama
: 10
Panjang NetID : 16 bit
Panjang HostID : 16 Bit
Byte Pertama : 128-191
Jumlah
: 16.384 Kelas B
Range IP
: 128.0.xxx.xxx sampai 191.155.xxx.xxx
Jumlah IP
: 65.532 IP Address di setiap kelas B
Dekripsi
: Dialokasikan untuk jaringan besar dan
sedang
©by Ir.Hasanuddin Sirait
92
Kelas C
Format
: 110nnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh.hhhhhhhh
Bit Pertama
: 110
Panjang NetID : 24 bit
Panjang HostID : 8 Bit
Byte Pertama : 192-223
Jumlah
: 2.097.152 Kelas C
Range IP
: 192.xxx.xxx.xxx sampai 223.255.255.xxx
Jumlah IP
: 254 IP Address disetiap kelas C
Dekripsi
: Diberikan untuk jaringan berukuran kecil
©by Ir.Hasanuddin Sirait
93
Kelas D
Format
Bit Pertama
Bit Multicast
Byte Inisial
Dekripsi
: 1110nnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh.hhhhhhhh
: 1110
: 28 bit
: 224-247
: Kelas D digunakan untuk keperluan IP
Multicast
©by Ir.Hasanuddin Sirait
94
Kelas E
Format
Bit Pertama
Bit Cadangan
Bit Inisial
Dekripsi
: 1111rrrr.rrrrrrrr.rrrrrrrr.rrrrrrrr
: 1111
: 28 bit
: 248-255
: Kelas E dicadangkan untuk keperluan
ekperimen.
©by Ir.Hasanuddin Sirait
95
Classless Addressing
Merupakan
metode
pengalamatan
tanpa
kelas,
yakni
dengan
mengalokasikan IP Address dalam
notasi Classless Inter Domain Routing
(CIDR).
©by Ir.Hasanuddin Sirait
96
Pengalokasian IP
Proses memilih Network ID dan Host ID
yang tepat untuk suatu jaringan.
IP Address terdiri dari 2 bagian, yaitu
Network ID
Menunjuk nomor network
Host ID
Mengindentifikasi host dalam satu network
©by Ir.Hasanuddin Sirait
97
Pengalokasian IP
Beberapa aturan dasar dalam menentukan network ID dan host ID
yang hendak digunakan :
Network ID 127.0.0.1 tidak dapat digunakan, karena merupakan
default yang digunakan untuk keperluan menunjuk dirinya sendiri
(loop-back).
Host ID tidak boleh diset 1 (ex. 126.255.255.255), karena akan
diartikan sebagai alamat broadcast. ID broadcast merupakan
alamat yang mewakili seluruh anggota pada jaringan.
Network ID dan Host ID tidak boleh sama dengan 0 (ex. 0.0.0.0),
karena IP address dengan host ID 0 diartikan sebagai alamat
network. Alamat network adalah alamat yang digunakan untuk
menunjuk suatu jaringan, dan tidak menunjuk suatu host.
Host ID harus unik dalam suatu network. Dalam suatu network
tidak boleh ada dua host dengan host ID yang sama.
©by Ir.Hasanuddin Sirait
98
Pengalokasian IP
Aturan lain :
0/8
: 0.0.0.1 s/d 0.255.255.254
Host/net : 16.777.214
10/8
: 10.0.0.1 s/d 10.255.255.254
Host/net : 16.777.214
127/8
: 127.0.0.1 s/d 127.255.255.254
Host/net : 16.777.214
169.254/16
: 169.254.0.1 s/d 169.255.255.254
Host/net : 65.534
172.16/12
: 172.16.0.1 s/d 172.31.255.254
Host/net : 1.048.574 (Private Internet)
192.0.2/24
: 192.0.2.1 s/d 192.0.2.254
Host/net : 254
192.168/16
: 192.168.0.1 s/d 192.168.255.254
Host/net :65534
Semua space dari klas D dan E dapat digunakan untuk IP Address Local Area Network,
karena IP ini tidak digunakan di internet.
©by Ir.Hasanuddin Sirait
99
Subnet
Konsep Subnetting dari IP Address merupakan
teknik yang umum digunakan di internet untuk
mengefisienkan alokasi IP Address dalam
sebuah jaringan supaya bisa memaksimalkan
IP Address.
Subnetting merupakan proses memecah satu
kelas IP Address menjadi beberapa subnet
dengan jumlah host yang lebih sedikit, dan
untuk menentukan batas network ID dalam
suatu subnet, digunakan subnet mask
©by Ir.Hasanuddin Sirait
100
Contoh Subnet
Subnet
Host
1
62
202.91.8.0/26
2
62
202.91.8.64/26
3
62
202.91.8.128/26
4
62
202.91.8.192/26
Subnet Mask
Network Address
255.255.255.192
Subnet
Host
Network Address
1
4094
169.254.0.0/20
2
4094
169.254.16.0/20
3
4094
169.254.32.0/20
4
4094
169.254.64.0/20
4094
169.254.240.0/20
…
16
Subnet Mask
©by Ir.Hasanuddin Sirait
255.255.240.0
101
Tabel subnet
Bit Host
Masked
CIDR
Subnet
0
/8
1
255.0.0.0
1
/9
2
255.128.0.0
8388606
2
/10
4
255.192.0.0
4194302
3
/11
8
255.224.0.0
2097150
4
/12
16
255.240.0.0
1048574
5
/13
32
255.248.0.0
524286
6
/14
64
255.252.0.0
262142
7
/15
128
255.254.0.0
131070
8
/16
256
255.255.0.0
65534
9
/17
512
255.255.128.0
32766
10
/18
1024
255.255.192.0
16382
11
/19
2048
255.255.224.0
8910
12
/20
4096
255.255.240.0
4094
13
/21
8912
255.255.248.0
2046
Net Mask
Host Per
Network
16777214
©by Ir.Hasanuddin Sirait
102
Tabel subnet
Bit Host
Masked
CIDR
Subnet/
Network
Net Mask
Host Per
Network
14
/22
16384 255.255.252.0
1022
15
/23
32768 255.255.254.0
510
16
/24
65536 255.255.255.0
254
17
/25
131072 255.255.255.128
126
18
/26
262144 255.255.255.192
62
19
/27
524288 255.255.255.224
30
20
/28
1048576 255.255.255.240
14
21
/29
2097152 255.255.255.248
6
22
/30
4194304 255.255.255.252
2
23
/31
Invalid 255.255.255.254
Invalid
©by Ir.Hasanuddin Sirait
103
Subnetting
Jumlah Host per Network
2n-2
n adalah jumlah bit tersisa sebelum
diselubungi.
Contoh: network prefix /10 maka bit
tersisa adalah 32-10=22
222-2=4194302
©by Ir.Hasanuddin Sirait
104
Subnetting
Jumlah subnet = 2N
Dimana N adalah jumlah bit yang
dipergunakan. N=network prefix-8
Contoh: network prefix /10, maka
N=10-8 = 2
22=4
©by Ir.Hasanuddin Sirait
105
Tabel Subnet Mask
IP Kelas C
Bit
Bit
CIDR
Masked Host ID
Subnet
Net Mask
Host
Max
Host per
Network
0
8
/24
1
255.255.255.0
254
254
1
7
/25
2
255.255.255.128
252
126
2
6
/26
4
255.255.255.192
248
62
3
5
/27
8
255.255.255.224
240
30
4
4
/28
16
255.255.255.240
224
14
5
3
/29
32
255.255.255.248
192
6
6
2
/30
64
255.255.255.252
128
2
©by Ir.Hasanuddin Sirait
106
Latihan
IP kelas C 202.152.0.1
Tentukan berapa jumlah host maximal
yang bisa disusun dalam jaringan dan
berapa jumlah subnetnya.
202.152.0.1/27
32-27 = 5
Host : 214-2=30
©by Ir.Hasanuddin Sirait
107
Latihan
IP kelas C 192.168.1.1
Tentukan berapa jumlah host maximal yang
bisa disusun dalam jaringan dan berapa jumlah
subnetnya.
192.168.1.1/28
32-28 = 4
Host : 24-2=14
IP Host Awal : 192.168.1.1
IP Host Akhir : 192.168.1.14
Subnet Mask : 255.255.255.240
©by Ir.Hasanuddin Sirait
108
Latihan
1.
2.
3.
4.
192.168.0.0/26,
192.168.0.xx/26,
192.168.0.xxx/26,
192.168.0.xxx/26
Host : ?
IP Host Awal : ?
IP Host Akhir : ?
Subnet Mask : ?
©by Ir.Hasanuddin Sirait
109
Latihan
1.
2.
3.
4.
192.168.0.0/27,
192.168.0.xx/27,
192.168.0.xxx/27,
192.168.0.xxx/27
Host : ?
IP Host Awal : ?
IP Host Akhir : ?
Subnet Mask : ?
©by Ir.Hasanuddin Sirait
110
Latihan
1.
2.
3.
4.
192.168.0.0/27,
192.168.0.xx/26,
192.168.0.xx/28,
192.168.0.xxx/29
Host : ?
IP Host Awal : ?
IP Host Akhir : ?
Subnet Mask : ?
©by Ir.Hasanuddin Sirait
111
Latihan
INTERNET
IP Awal : 202.134.0.0
Router A
Router D
Subnet X1
Router B
Subnet X3
Host =25
Router C
Subnet X4
Host=10
Router E
Subnet X2
Router F
Subnet X5
Host=12
©by Ir.Hasanuddin Sirait
Router G
Subnet X6
Host=9
112
Latihan
INTERNET
IP Awal : 200.192.2.0
Router A
Subnet B
Router D
IP Total =8
Router C
Router B
IP Total =4
Router E
IP Total =8
Subnet A
Router G
IP Total
=16
IP Total
=16
Subnet E
Subnet F
Router F
IP Total
=32
IP Total
=16
Subnet C
Subnet D
©by Ir.Hasanuddin Sirait
113
Materi Routing
Konsep dasar Routing
Jenis-jenis routing
Tabel routing
Protokol-protokol routing
Cara kerja protokol routing
©by Ir.Hasanuddin Sirait
114
Konsep Dasar Routing
Routing adalah Proses yang dialami
datagram untuk mencapai tujuan di
jaringan TCP/IP.
Konsep routing adalah hal yang utama
pada lapisan internet di jaringan
TCP/IP. Hal ini karena pada lapisan
internet terjadi proses pengalamatan.
©by Ir.Hasanuddin Sirait
115
Konsep Dasar Routing
Data-data dari device yang terhubung ke internet dikirim dalam bentuk
datagram, yaitu paket data yang didefinisikan oleh IP. Datagram
memiliki alamat tujuan paket data. Internet Protokol memeriksa alamat
ini untuk menyampaikan datagram dari device asal ke device tujuan.
Jika alamat tujuan datagram tersebut terletak satu jaringan dengan
device asal, datagram tersebut langsung disampaikan.
Jika alamat tujuan datagram tidak terdapat di jaringa yang sama,
datagram akan disampaikan kepada router yang paling tepat.
Router berfungsi sebagai penghubung dua buah jaringan yang
berbeda, tepatnya mengarahkan rute yang terbaik untuk mencapai
network yang diharapkan.
Router menjadi perangkat yang berfungsi meneruskan datagram IP
pada network layer. Router memiliki lebih dari satu NIC dan dapat
meneruskan datagram dari satu NIC ke NIC yang lain
©by Ir.Hasanuddin Sirait
116
Jenis-jenis routing
Routing Statik
Entri-entri dalam forwarding table route diisi dan dihapus secara
manual.
Routing Dinamik
Proses pengisian data routing di table secara otomatis.
Cara yang digunakan untuk melepaskan kewajiban mengisi entrientri forwarding table secara manual.
Protokol routing mengatur router-router sehingga dapat
berkomunikasi satu dengan yang lain dan saling memberikan
informasi routing yang routing yang dapat mengubah isi forwarding
table, tergantung keadaan jaringannya.
Dengan cara ini, router-router mengetahui keadaan jaringan yang
terakhir dan mampu meneruskan datagram ke arah yang benar.
©by Ir.Hasanuddin Sirait
117
Perbedaan
Routing Statik dan dinamik
Routing Statik
Berfungsi pada protokol IP
Routing tidak dapat
informasi routing
Routing Dinamik
Berfungsi pada inter-routing protokol
membagi Router membagi informasi routing
secara otomatis
Routing tabel dibuat dan dihapus Routing tabel dibuat dan dihapus
secara manual
secara dinamis oleh router
Tidak
menggunakan
protokol
routing Terdapat routing protokol, seperti
RIP atau OSPF
Microsoft mendukung multihomed Microsoft mendukung RIP untuk IP
system seperti router
dan IPX/SPX
©by Ir.Hasanuddin Sirait
118
Tabel Routing
Tabel routing terdiri atas entri-entri rute
dan setiap rute setidaknya terdiri atas
IP address, tanda untuk menunjukan
routing langsung atau tidak, alamat
router dan nomor interface.
©by Ir.Hasanuddin Sirait
119
Protokol-protokol Routing
Interior Gateway Protocol (IGP)
Protokol yang menangani routing jaringan
pada sebuah autonomous system, Terdiri dari
Routing Information Protocol (RIP)
Open Shortest Path First (OSPF)
Exterior Gateway Protocol (EGP)
Protokol
menangani routing
autonomous system, Terdiri dari :
yang
antar
Border Gateway Protocol (BGP)
©by Ir.Hasanuddin Sirait
120
Karakteristik RIP & OSPF
RIP
OSPF
Menggunakan algoritma distance- Menggunakan algoritma link-state
vector (Bellman-Ford)
Dapat menyebabkan routing loop
Membutuhkan waktu
memori yang besar
Diameter jaringan terbatas
Tidak menyebabkan routing loop
CPU
dan
Lambat mengetahui perubahan Dapat membentuk heirarki routing
jaringan
menggunakan konsep area
Menggunakan metrik tunggal
Cepat mengetahui perubahan pada
jaringan dan dapat menggunakan
bebarapa macam metrik
©by Ir.Hasanuddin Sirait
121
Domain Name System
(DNS)
Adalah Distribute Database System yang
digunakan untuk pencarian nama komputer
(name
resolution)
di
jaringan
yang
menggunakan TCP/IP.
Merupakan sebuah aplikasi service yang biasa
digunakan di Internet seperti web browser atau
email yang menerjemahkan sebuah domain
name ke IP address.
Selain untuk internet, DNS juga dapat
diimplementasikan ke private network (VPN
atau intranet.
©by Ir.Hasanuddin Sirait
122
Keunggulan DNS
Mudah, DNS sangat mudah karena user tidak
lagi direpotkan untuk mengingat IP address
dari sebuah komputer, cukup host name (nama
komputer).
Konsisten, IP address sebuah komputer bisa
saja berubah, tapi host name tidak harus
berubah.
Simple, user hanya menggunakan satu nama
untuk mencara nama dimain baik di internat
maupun di intranet, meskipun ada banyak
mirror server yang digunakan.
©by Ir.Hasanuddin Sirait
123
Download