PANDUAN PRAKTIS SISTEM JARINGAN KOMPUTER (Materi Pembelajaran dan Latihan) Oleh : Ir.Hasanuddin Sirait www.hsirait.co.cc Email:[email protected] Email:[email protected] Phone:04112361918 Uraian dan Sasaran Uraian : Materi ini memberikan pengetahuan kepada mahasiswa mengenai konsep dasar dan design jaringan komputer. Sasaran : Mahasiswa/Praktisan bisa mendesign dan membangun jaringan komputer (LAN, MAN, WAN), protokol komunikasi, topologi jaringan, modelmodel jaringan komputer, alokasi IP Address (subnet masking) dan koneksi ke internet ©by Ir.Hasanuddin Sirait 2 Daftar Pustaka “Buku Pintar TCP/IP, Standart, Design dan implementasi”, Ono W. Purbo, Elexmedia Komputindo, Jakarta 1999 “Data dan computer communication, 6th, William Stalling, Prentice Hall 2000 Jaringan Komputer, Andri Kristanto, Graha Ilmu 2003 “Networking with TCP/IP, Principles, Protokols, and architecture”, Douglas Comer, Prentice Hall, 1998 “Computer Network, 4th”, Andrew S. Tanenbaum, Prentice Hall, 2003 ©by Ir.Hasanuddin Sirait 3 Materi Pengenalan Jaringan Komputer Klasifikasi Jaringan Komputer berdasarkan metode transmisi Klasifikasi Jaringan Komputer berdasarkan geografis Model Jaringan Komputer Hardware Jaringan Komputer Topologi Jaringan Komputer Konsep Dasar Protokol TCP/IP Masking (Teknik Pembagian Jaringan) Routing di Jaringan TCP/IP ke internet Implementasi IP Address di internet Protokol Aplikasi TCP/IP ©by Ir.Hasanuddin Sirait 4 Definisi Jaringan Komputer Jaringan komputer merupakan sekelompok komputer otonom yang saling berhubungan antara satu dan lainnya menggunakan protokol komunikasi melalui media komunikasi sehingga dapat saling berbagi informasi, program-program, penggunaan perangkat keras secara bersama (interkoneksi sejumlah komputer). Jaringan komputer merupakan kumpulan sejumlah terminal komunikasi yang berada di berbagai lokasi yang terdiri dari lebih satu komputer yang saling berhubungan. ©by Ir.Hasanuddin Sirait 5 Latar Belakang Jaringan Komputer Kebutuhan akan informasi yang cepat dan akurat. Penggabungan antara teknologi komputer sebagai pengolah data dengan teknologi komunikasi. ©by Ir.Hasanuddin Sirait 6 Manfaat Jaringan Komputer Jaringan untuk perusahaan atau organisasi Jaringan untuk umum Next ©by Ir.Hasanuddin Sirait 7 Jaringan Untuk Perusahaan atau Organisasi Resource Sharing Reliabilitas tinggi Lebih ekonomis Skalabilitas Media Komunikasi Back ©by Ir.Hasanuddin Sirait 8 Resource Sharing Bertujuan agar seluruh program, peralatan, khususnya data dapat digunakan oleh setiap orang yang ada pada jaringan tanpa terpengaruh oleh lokasi resource dan pemakai. Back ©by Ir.Hasanuddin Sirait 9 Reliabilitas Tinggi Adanya sumber-sumber alternatif pengganti jika terjadi masalah pada salah satu perangkat dalam jaringan. Back ©by Ir.Hasanuddin Sirait 10 Skalabilitas Kemampuan untuk meningkatkan kinerja sistem secara berangsur-angsur sesuai dengan beban pekerjaan dengan hanya menambah sejumlah prosesor. Back ©by Ir.Hasanuddin Sirait 11 Jaringan Untuk Umum Akses ke informasi yang berada di tempat jauh. Komunikasi ke orang-orang Hiburan interaktif Back ©by Ir.Hasanuddin Sirait 12 Perangkat Keras Jaringan Multi I/O NIC (Network Interface Card) Router Bridge Gateway Repeater Modem Media (kabel, Gelombang Radio) HUB Swicth Hub ©by Ir.Hasanuddin Sirait 13 Klasifikasi Jaringan Komputer Berdasarkan Metode Transmisi Broadcast Point to Point Next ©by Ir.Hasanuddin Sirait 14 Broadcast Jaringan broadcast memiliki saluran komunikasi tunggal yang dipakai bersamasama oleh semua mesin yang ada pada jaringan tersebut. Pesan-pesan berukuran kecil, disebut paket, yang dikirimkan oleh suatu mesin akan diterima oleh mesin-mesin lainnya. Field alamat pada sebuah paket berisi keterangan tentang kepada siapa paket tersebut ditujukan. Back ©by Ir.Hasanuddin Sirait 15 Point to Point Terdiri dari beberapa koneksi pasangan individu dari mesin-mesin. Untuk pergi dari sumber ke tempat tujuan, sebuah paket pada jaringan jenis ini mungkin harus melalui satu atau lebih mesin-mesin perantara. Seringkali harus melalui banyak route yang mungkin berbeda jaraknya. Karena itu algoritma routing memegang peranan penting pada jaringan point-to-point. ©by Ir.Hasanuddin Sirait Back 16 Klasifikasi Jaringan Komputer Berdasarkan Geografis Local Area Network (LAN) (10m – 1 km) Metropolitan Area Network (MAN) (10 km) Wide Area Network (WAN) (100 – 1000 km) Jaringan Tanpa Kabel Internetwork (10.000 Km) Next ©by Ir.Hasanuddin Sirait 17 Local Area Network (LAN) Ukuran: LAN mempunyai keterbatasan ukuran Teknologi transmisi: LAN tradisional mempunyai kecepatan mulai 1 sampai 100 Mbps. LAN modern mempunyai kecepatan sampai ratusan Mbps Topologi: Bus/Linear, mekanisme yang digunakan untuk mengatur pengiriman pesan disebut IEEE 802.3 atau Ethernet. Ring IEEE 802.5 (token ring IBM) ©by Ir.Hasanuddin Sirait Back 18 Metropolitan Area Network Seperti LAN, cuma ukurannya lebih besar Biasanya digunakan oleh perusahaanperusahaan Lingkungan dalam 1 kota ©by Ir.Hasanuddin Sirait Back 19 Wide Area Network Lingkungan dalam negara atau benua Host dihubungkan dengan sebuah subnet Tugas subnet: pembawa pesan dari satu host ke host lainnya Komponen subnet: kabel transmisi dan element switching Element Switching sering juga disebut sebagai: Packet switching node Intermediate system Data switching exchange Router ©by Ir.Hasanuddin Sirait Back 20 Jaringan Tanpa Kabel Manfaatnya: kantor portable, armada truk, taksi, bis, kepentingan militer di medan perang. Kelemahannya: lambat daripada kabel (umumnya 2 Mbps), laju kesalahan lebih besar, transimisi yang berbeda dapat mengganggu. ©by Ir.Hasanuddin Sirait Back 21 Internetwork Kumpulan jaringan yang terinterkoneksi disebut Internetwork atau Internet. Bentuk internet yang umum adalah kumpulan dari LAN yang dihubungkan oleh WAN. Perbedaan yang nyata antara subnet dan WAN dalam kasus ini adalah keberadaan host. Bila di dalam sistem terdapat kurva tertutup yang hanya terdiri dari router-router, maka itulah subnet. Bila sistemnya terdiri dari router dan host, maka itulah WAN. ©by Ir.Hasanuddin Sirait Back 22 Sistem Koneksi dalam Jaringan Komputer Peer to Peer Client - Server Next ©by Ir.Hasanuddin Sirait 23 Peer to Peer Peer artinya rekan sekerja Adalah jaringan komputer yang terdiri dari beberapa komputer. Adalah suatu model di mana setiap PC dapat memakai resource pada PC lain atau memberikan resourcenya untuk dipakai PC lain. Dikenal sebagai workgroup. Dimana setiap komputer dalam satu jaringan dikelompokkan dalam satu kelompok kerja ©by Ir.Hasanuddin Sirait 24 Client - Server Selain pada jaringan lokal, juga dapat diterapkan dengan teknologi internet. Di mana ada suatu unit yang berfungsi sebagai server yang memberikan layanan bagi komputer lain, dan client yang hanya meminta layanan dari server. Client hanya bisa menggunakan resource yang disediakan oleh server sesuai dengan otoritas yang diberikan oleh administrator. ©by Ir.Hasanuddin Sirait 25 Jenis Layanan Client - Server File Server Memberikan layanan fungsi pengelolaan file. Print Server Memberikan layanan fungsi pencetakan. Database Server Proses-proses fungsional mengenai database dijalankan pada mesin ini dan stasiun lain dapat minta pelayanan. DIP (Document Information Processing) Memberikan layanan fungsi penyimpanan, manajemen, dan pengambilan data. Back ©by Ir.Hasanuddin Sirait 26 Jaringan Komputer dan Sistem Terdistribusi Adalah sekumpulan komputer yang saling terkoneksi dengan media transmisi, dan terjadi proses transfer file. ©by Ir.Hasanuddin Sirait 27 Perbedaan Jaringan Komputer dan Sistem Terdistribusi Jaringan Komputer Sistem Terdistribusi Komputer yang terhubung merupakan gabungan dari beberapa workstation atau juga gabungan komputer server dan client Komputer yang terhubung terdiri dari host (komputer utama) dan terminal-terminal (komputer yang terhubung dengan host) Beberapa komputer terhubung agar dapat sharing, namun tiap pekerjaan ditangani sendiri-sendiri oleh komputer yang meminta dan dimintai layanan. Server hanya melayani permintaan sesuai antrian yang sudah diatur sistem. Beberapa host komputer terhubung agar dapat mengerjakan sebuah/beberapa pekerjaan besar bersama. Host melayani beberapa terminal & melakukan proses berdasarkan input dari terminal-terminal ©by Ir.Hasanuddin Sirait 28 Perbedaan Jaringan Komputer dan Sistem Terdistribusi Jaringan Komputer Sistem Terdistribusi Kualitas komunikasi data dipengaruhi oleh media transmisi yang digunakan. Lamanya proses dipengaruhi oleh spesifikasi hardware masing-masing station yang meminta layanan. User dapat mengetahui proses yang sedang berlangsung (di station atau di server). Kualitas komunikasi data dipengaruhi oleh sistem. Lamanya proses tergantung sistem operasi yang akan memilih prosesor komputer yang akan digunakan. User tidak dapat mengetahui proses yang sedang berlangsung di host. Metode komunikasi antar komputer Metode komunikasi antar komputer dengan model Peer to Peer atau tersentralisasi di host. Client – Server. ©by Ir.Hasanuddin Sirait 29 Perbedaan Jaringan Komputer dan Sistem Terdistribusi Jaringan Komputer Sistem Terdistribusi Masing-masing workstation (Peer to Peer) tidak membutuhkan komputer server khusus untuk menangani seluruh pekerjaan. Antar workstation bisa saling bertukar file dan resource yang dimiliki, sesuai permission yang diatur administrator. Masing-masing terminal membutuhkan host untuk dapat aktif melakukan pekerjaan dan berkomunikasi dengan terminal lain. Antar terminal tidak dapat sharing file atau resource tanpa campur tangan host. ©by Ir.Hasanuddin Sirait 30 Perbedaan Jaringan Komputer dan Sistem Terdistribusi Jaringan Komputer Sistem Terdistribusi Masing-masing user di workstation Masing-masing user di workstation dapat melihat proses layanan yang tidak dapat melihat proses layanan sedang terjadi. yang sedang terjadi. User harus login pada server apabila ingin memanfaatkan resource yang dimiliki oleh server. User mempunyai ID & password untuk login. Umumnya ID login server tidak bisa digunakan bersama-sama. Kecuali ada policy dari admin. User mempunyai ID & password untuk login. Umumnya ID login server bisa digunakan bersama-sama. Kecuali ada policy dari admin. ©by Ir.Hasanuddin Sirait 31 Perbedaan Jaringan Komputer dan Sistem Terdistribusi Jaringan Komputer Sistem Terdistribusi Keberadaan sejumlah komputer dalam jaringan tidak harus transparan di satu lokasi, sehingga secara fisik tidak dapat dilihat oleh user lain dalam jaringan. Keberadaan sejumlah komputer dalam jaringan harus transparan di satu lokasi, sehingga secara fisik dapat dilihat oleh user lain yang berada dalam jaringan. Spesifikasi hardware server tidak Spesifikasi hardware host harus lebih baik dari client. lebih baik dari terminal. harus Merupakan sistem yang Merupakan sistem perangkat lunak menggabungkan kinerja perangkat yang dibuat & bekerja pada lapisan dan aplikasi dari physical layer atas sebuah sistem sampai dengan application layer. Back ©by Ir.Hasanuddin Sirait 32 Hardware Jaringan Komputer Kabel Ethernet Card Hub & Switch Repeater Bridge Router ©by Ir.Hasanuddin Sirait 33 Kabel Ada beberapa jenis kabel yang banyak digunakan dan menjadi standart dalam penggunaannya untuk komunikasi data dalam jaringan komputer. Setiap jenis kabel mempunyai kemampuan dan spesifikasi yang berbeda. Ada 3 jenis kabel yang secara umum sering dipakai, yaitu : Coaxial Twisted pair Fiber Optic ©by Ir.Hasanuddin Sirait 34 Coaxial Thick Coaxial Diameter rata-rata 12 mm Disebut standart ethernet/thick ethernet/yellow cable Thin Coaxial Diameter rata-rata 5 mm warna hitam Banyak dipergunakan di kalangan radio amatir, terutama untuk transciever yang tidak memerlukan output daya yang besar. Setiap perangkat dihubungkan dengan BNC (Bayonet-NeillaConcelmn) T Connector. Disebut Thin ethernet/Thin Net. ©by Ir.Hasanuddin Sirait 35 Thick Coaxial Spesifikasi jaringan : Setiap ujung harus diterminasi dengan terminator 50 Ohm 1 watt. Maksimum 3 segment dengan peralatan terhubung atau berupa populated segments. Setiap kartu jaringan mempunyai pemancar tambahan. Setiap segment maksimum berisi 100 perangkat jaringan, termasuk repeaters. Max panjang kabel per segment adalah 1640 feet (± 500 meter) Max jarak antar segment adalah 4920 feet (± 1500 meter) Setiap segment harus diberi ground. Jarak Max antara tap atau pencabangan dari kabel utama ke perangkat adalah 16 feet (± 5 meter) Jarak Min antar tap adalah 8 feet (± 2,5 meter) ©by Ir.Hasanuddin Sirait 36 Thin Coaxial Setiap ujung diberi terminator 50 Ohm. Maksimum 3 segment terhubung satu sama lain (populated segments). Kartu jaringan cukup menggunakan transciever yang onboard, tidak perlu tambahan transciever, kecuali untuk repeater. Setiap segment maksimum berisi 30 perangkat jaringan. Max panjang kabel adalah 606.8 feet (± 185 meter) Max panjang kabel antar segment adalah 1818 feet (± 555 meter) Setiap segment harus diberi ground. Panjang min antar T Connection adalah 1,5 feet (± 0,5 meter) ©by Ir.Hasanuddin Sirait 37 Twisted Pair Cable UTP (Unshielded Twisted Pair) STP (Shielded Twisted Pair) Terdiri dari 4 pasang kabel yang terpilin Dari 8 buah kabel yang ada, hanya 4 buah saja yang digunakan untuk mengirim dan menerima data. Perangkat lain yang berkenaan dengan penggunaan kabel jenis ini adalah konektor RJ-45 dan hub/Switch. ©by Ir.Hasanuddin Sirait 38 Twisted Pair Cable Ada dua jenis pemasangan kabel UTP yang umum digunakan, ditambah satu jenis pemasangan khusus untuk cisco router, yaitu : Straight Through Cable Cross Over Cable Roll Over Cable ©by Ir.Hasanuddin Sirait 39 Straight Through Cable Digunakan untuk menghubungkan beberapa unit komputer melalui perantara HUB/Switch, yang berfungsi sebagai konsetrator maupun repeater. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 1 Putih Orange Orange Putih Hijau Biru Putih Biru Hijau Putih Coklat Coklat 1 8 8 ©by Ir.Hasanuddin Sirait 40 Straight Through Cable Penggunaan kabel UTP model Straight Through pada jaringan lokal biasanya akan membentuk topologi star atau tree dengan hub/switch sebagai pusatnya. Penggunaan Hub/Switch harus sesuai dengan kecepatan dari NIC. Karena perbedaan kecepatan pada NIC & Hub/Switch berarti kedua perangkat tersebut tidak dapat berkomunikasi secara maksimal. ©by Ir.Hasanuddin Sirait 41 Cross Over Cable Berbeda dengan Straight through, Penggunaan cross cable ini digunakan untuk berkomunikasi antar komputer (tanpa HUB), atau dapat juga digunakan untuk meng-cascade HUB jika diperlukan. ©by Ir.Hasanuddin Sirait 42 Cross Over Cable 1 1 8 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Putih Orange Orange Putih Hijau Biru Putih Biru Hijau Putih Coklat Coklat 8 TX+ TXRX+ TX+ TXRX+ RX- RX- ©by Ir.Hasanuddin Sirait 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Putih Hijau Hijau Putih Orange Biru Putih Biru Orange Putih Coklat Coklat 43 Roll Over Cable Digunakan untuk menghubungkan sebuah terminal dan modem ke Cisco Router seri 2500 Access Server 1 1 8 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Putih Orange Orange Putih Hijau Biru Putih Biru Hijau Putih Coklat Coklat 8 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Coklat Putih Coklat Hijau Putih Biru Biru Putih Hijau Orange Putih Orange ©by Ir.Hasanuddin Sirait 44 Fiber Optic Cable Kabel yang memiliki inti serat kaca sebagai saluran untuk menyalurkan sinyal antar terminal sering dipakai sebagai saluran BACKBONE karena kehandalannya yang tinggi dibandingkan dengan coaxial cable atau kabel UTP. Kabel ini tidak terpengaruh oleh cuaca dan panas. Back ©by Ir.Hasanuddin Sirait 45 Ethernet Card Cara kerja Ethernet Card berdasarkan broadcast network, dimana setiap node dalam suatu jaringan menerima setiap transmisi data yang dikirim oleh suatu node yang lain. Setiap Ethernet mempunyai alamat sepanjang 48 bit yang dikenal sebagai Ethernet address (MAC Address). Alamat tersebut telah ditanam ke dalam setiap rangkaian kartu jaringan (NIC) yang dikenali sebagai Media Access Control (MAC) atau lebih dikenal dengan hardware istilah hardware address. 24 bit atau 3 byte awal merupakan kode yang telah ditentukan oleh IEEE. ©by Ir.Hasanuddin Sirait 46 Ethernet Card NIC model 10Base umumnya menyediakan port koneksi untuk coaxial ataupun kabel UTP. Jika didesain untuk kabel coaxial konektornya adalah BNC. Jika didesain untuk kabel UTP konektornya adalah RJ-45. ©by Ir.Hasanuddin Sirait telah kabel maka maka 47 Hub & Switch Hub & Switch biasanya disebut konsentrator. Sebuah konsentrator adalah sebuah perangkat yang menyatukan kabel-kabel network dari setiap workstation, server atau perangkat lain. Dalam topologi star, kabel UTP datang dari sebuah workstation masuk ke dalam hub atau switch. Menggunakan konektor RJ-45 Beberapa jenis hub dapat dipasang bertingkat (stackable) hingga 4 susun, dan biasanya memiliki lubang sebanyak 4, 8, 16 dan 24 bh. Switch merupakan konsentrator yang memiliki kemampuan manajemen trafic data lebih baik dari pada Hub. Jenis Switch manageable, selain dapat mengatur traffic data juga dapat diberi IP address. ©by Ir.Hasanuddin Sirait 48 Repeater Fungsi Utama adalah memperkuat sinyal dengan cara menerima sinyal dari suatu segmen kabel LAN lalu memancarkan kembali dengan kekuatan yang sama dengan sinyal asli pada segmen kabel yang lain. Dengan cara ini jarak kabel dapat diperjauh. ©by Ir.Hasanuddin Sirait 49 Bridge Fungsinya sama dengan repeater, tetapi lebih fleksibel dan lebih cerdas daripada repeater. Bridge dapat menghubungkan jaringan yang menggunakan metode transmisi yang berbeda. Bridge mampu memisahkan sebagaian dari trafic karena mengimplementasikan mekanisme frame filtering. Mekanisme ini umumnya sebagai store and forward. Bridge dapat digunakan untuk mengkoneksikan network yang menggunakan tipe kabel yang berbeda ataupun topologi yang berbeda pula. Bridge dapat mengetahui alamat masing-masing komputer di masing-masing sisi jaringan. ©by Ir.Hasanuddin Sirait 50 Router Router mampu mengirimkan data/ informasi dari satu jaringan ke jaringan lain yang berbeda. Router hampir sama seperti bridge, tapi tidak sepintar dan fleksibel bridge. Router akan mencari jalur terbaik untuk mengirimkan sebuah pesan yang berdasarkan atas alamat tujuan dan alamat asal. Router mengetahui alamat masing-masing komputer di lingkungan jaringan lokal, alamat bridges dan router lainnya. Router dapat mengetahui keseluruhan jaringan dengan melihat sisi mana yang paling sibuk dan bisa menarik data dari sisi yang sibuk sampai sisi tersebut bersih. ©by Ir.Hasanuddin Sirait 51 Router Dapat menerjemahkan informasi dari LAN dan INTERNET. Mencarikan alternatif jalur yang terbaik untuk mengirimkan data melewati internet. Mengatur jalur sinyal secara efisien dan dapat mengatur data yang mengalir di antara dua buah protokol. Dapat mengatur aliran data di antara topologi jaringan linear bus dan star. Dapat mengatur aliran data melewati kabel fiber optic, kabel coaxial dan kabel UTP Back ©by Ir.Hasanuddin Sirait 52 Topologi Pengertian topologi Jaringan adalah susunan lintasan aliran data di dalam jaringan yang secara fisik menghubungkan simpul yang satu dengan simpul lainnya. Berikut ini adalah beberapa topologi jaringan yang ada dan dipakai hingga saat ini, yaitu: Topologi Topologi Topologi Topologi Topologi Topologi Star Hierarchical/Tree Bus Ring Daisy Chain (Linear) Mesh dan Full Connected ©by Ir.Hasanuddin Sirait 53 Topologi Star Switch ©by Ir.Hasanuddin Sirait 54 Topologi Star Karakteristik dari topologi ini adalah node berkomunikasi langsung dengan station lain melalui central node (Hub/Switch), Traffic data mengalir dari node ke central node dan diteruskan ke node tujuan. Jika salah satu segmen kabel terputus, jaringan lain tidak akan terputus. ©by Ir.Hasanuddin Sirait 55 Topologi Star Keuntungan : Akses ke Station lain cepat. Dapat menerima workstation baru selama port di central node masih tersedia. Hub/Switch bertindak sebagai konsentrator Hub/Switch dapat disusun seri untuk menambah jumlah station yang terkoneksi di jaringan. User dapat lebih banyak dibanding topologi bus maupun ring ©by Ir.Hasanuddin Sirait 56 Topologi Star Kerugian : Bila traffic data cukup tinggi dan terjadi collision, maka semua komunikasi akan ditunda, dan koneksi akan dilanjutkan dengan cara random, apabila hub/switch mendeteksi tidak ada jalur yang sedang tidak dipergunakan oleh node lain. ©by Ir.Hasanuddin Sirait 57 Topologi Hierarkis/Tree Switch Switch Switch ©by Ir.Hasanuddin Sirait 58 Topologi Hierarkis/Tree Tidak semua stasiun mempunyai kedudukan yang sama. Stasiun yang kedudukannya lebih tinggi menguasai stasiun di bawahnya, sehingga jaringan sangat tergantung ada stasiun yang kedudukannya lebih tinggi dan kedudukan stasiun yang sama, disebut peer topology. ©by Ir.Hasanuddin Sirait 59 Topologi Bus ©by Ir.Hasanuddin Sirait 60 Topologi Bus Topologi ini merupakan bentangan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup, dimana disepanjang kabel dipasang node-node. Signal dalam kabel dilewati satu arah sehingga memungkinkan sebuah collision terjadi. Keuntungan : Murah, karena tidak memakai banyak media dan kabel yang dipakai banyak tersedia dipasaran. Setiap komputer dapat saling berhubungan dengan langsung. Kerugian : Sering terjadi hang/crass talk, yaitu bila lebih dari satu pasang memakai jalur di waktu yang sama , harus bergantian atau ditambah relay. ©by Ir.Hasanuddin Sirait 61 Topologi Ring ©by Ir.Hasanuddin Sirait 62 Topologi Ring Topologi jaringan yang berupa lingkaran tertutup yang berisi node-node. Signal mengalir dalam dua arah sehingga dapat menghindarkan terjadinya collision sehingga memungkinkan terjadinya pergerakan data sangat cepat. Semua komputer saling tersambung membentuk lingkaran. Data yang dikirim diberi address tujuan sehingga dapat menuju komputer yang dituju. ©by Ir.Hasanuddin Sirait 63 Topologi Ring Tiap komputer dapat diberi repeater (transceiver) yang berfungsi sebagai: Listen State Tiap bit dikirim dengan mengalami delay waktu Transmit State Bila bit berasal dari paket lebih besar dari ring maka repeater dapat mengembalikan ke pengirim. Bila terdapat beberapa paket dalam ring, repeater yang tengah memancarkan, menerima bit dari paket yang tidak dikirimnya harus menampung dan memancarkan kembali. Bypass State Berfungsi menghilangkan delay waktu dari stasiun yang tidak aktif. Keuntungan : Kegagalan koneksi akibat gangguan media dapat diatasi lewat jalur lainyang masih terhubung. Penggunaan sambungan point to point membuat transmission error dapat diperkecil Kerugian : Data yang dikirim, bila melalui banyak komputer, transfer menjadi lambat. ©by Ir.Hasanuddin Sirait 64 Topologi Daisy-Chain (linear) ©by Ir.Hasanuddin Sirait 65 Topologi Daisy-Chain (linear) Topologi ini merupakan peralihan dari topologi Bus dan topologi ring, di mana tiap simpul terhubung langsung ke dua simpul lain melalui segmen kabel, tetapi segmen membentuk saluran, bukan lingkaran utuh. Antar komputer seperti terhubung seri. Keuntungan : Instalasi dan pemeliharaannya murah. Kerugian : Kurang handal (tidak sesuai dengan kemajuan jaman) ©by Ir.Hasanuddin Sirait 66 Topologi Mesh dan Full Connected ©by Ir.Hasanuddin Sirait 67 Topologi Mesh dan Full Connected Topologi ini menerapkan hubungan antar sentral secara penuh. Jumlah saluran yang harus disediakan untuk membentuk jaringan Mesh adalah jumlah sentral dikurangi 1. Tingkat kerumitan jaringan sebanding dengan meningkatnya jumlah sentral yang terpasang. Disamping kurang ekonomis juga relatif mahal dalam pengoperasiannya. ©by Ir.Hasanuddin Sirait 68 Topologi Mesh dan Full Connected Topologi ini merupakan teknologi khusus yang tidak dapat dibuat dengan pengkabelan, karena sistem yang rumit. Namun dengan teknologi wireless, topologi ini sangat memungkinkan untuk diwujudkan Back ©by Ir.Hasanuddin Sirait 69 Konsep Dasar Protokol TCP/IP Merupakan Sekumpulan protokol yang terdapat di dalam jaringan komputer yang digunakan untuk berkomunikasi atau bertukar data antar komputer. Merupakan protokol standart pada jaringan internet yang menghubungkan banyak komputer yang berbeda jenis mesin maupun sistem operasi agar dapat berinteraksi satu sama lain. ©by Ir.Hasanuddin Sirait 70 Sejarah Kebutuhan DoD (Department of Defense) akan suatu komunikasi di antar berbagai variasi komputer yang telah ada. Komputer tersebut harus tetap terhubung karena terkait dengan pertahanan negara dan sumber informasi harus tetap berjalan meskipun terjadi bencana alam. Tahun 1969 dimulai penelitian terhadap serangkaian protokol. Dengan tujuan : Terciptanya protokol-protokol umum Meningkatkan efisiensi komunikasi data Dapat dipadukan dengan teknologi WAN yang telah ada Mudah dikonfigurasikan ©by Ir.Hasanuddin Sirait 71 Sejarah (Continued) 1968 DoD ARPAnet (Advance Research Project Agency) memulai penelitian dan merupakan cikal bakal dari paket switching. Sekarang dikenal dengan internet. ©by Ir.Hasanuddin Sirait 72 Layanan TCP/IP Pengiriman file (File Transfer). File Transfer Protokol (FTP) memungkinkan user dapat mengirim atau menerima file dari komputer jaringan. Remote Login. Network Terminal Protokol (telnet). Memungkinkan user untuk melakukan login ke dalam suatu komputer di dalam jaringan. Computer Mail. Digunakan untuk menerapkan sistem e-mail. Protokol yang digunakan: SMTP (Simple Mail Transport Protokol) untuk pengiriman email POP (Post Office Protokol) dan IMAP (Internet Message Access Control) untuk menerima email MIME (Multipurpose Internet Mail Extensions) untuk mengirimkan data selain teks Network File System (NFS). Pelayanan akses file jarak jauh yang memungkinkan klien untuk mengakses file pada komputer jaringan jarak jauh walaupun file tersebut disimpan lokal. Remote Execution. Memungkinkan user untuk menjalankan suatu program dari komputer yang berbeda. Name Servers. Nama database alamat yang digunakan pada internet. IRC (Internet Relay Chat). Memberikan layanan chat Streaming (Layanan audio dan video). Jenis layanan yang langsung mengolah data yang diterima tanpa menunggu mengolah data selesai dikirim. ©by Ir.Hasanuddin Sirait 73 Cara kerja TCP/IP TCP merupakan connection-oriented, yang berarti bahwa kedua komputer ikut serta dalam pertukaran data harus melakukan hubungan terlebih dulu sebelum pertukaran data berlangsung (dalam hal ini email). TCP bertanggung jawab untuk menyakinkan bahwa email tersebut akan sampai tujuan, memeriksa kesalahan dan mengirimkan error ke lapisan atas hanya bila TCP tidak berhasil melakukan hubungan. Jika isi email tersebut terlalu besar untuk satu datagram, TCP akan membaginya ke dalam beberapa datagram. ©by Ir.Hasanuddin Sirait 74 Cara kerja TCP/IP IP bertanggung jawab setelah hubungan berlangsung. Tugasnya adalah untuk merutekan paket data di dalam network. IP hanya bertugas menjadi kurir dari TCP dan mencari jalur yang terbaik dalam penyampaian datagram. IP “tidak bertanggung jawab” jika data tersebut tidak sampai dengan utuh, namun IP akan mengirimkan pesan kesalahan melalui ICMP (Internet Control Message Protokol) dan kemudian kembali ke sumber data. Karena IP hanya mengirimkan data tanpa mengetahui urutan data mana yang akan disusun berikutnya, maka menyebabkan IP mudah untuk dimodifikasi di daerah sumber dan tujuan datagram. ©by Ir.Hasanuddin Sirait 75 Arsitektur TCP/IP Application Layer (SMTP, FTP, HTTP, dll) Transport Layer (TCP, UDP) Internet Layer (IP, ICMP, ARP) TCP/IP Stack Network Interface Layer (Ethernet, SLIP, PPP) Jaringan Fisik ©by Ir.Hasanuddin Sirait 76 Protokol-Protokol TCP/IP Network Interface layer Bertanggung jawab mengirimkan data dari media fisik. Contoh dari protokol ini adalah : Ethernet Sebuah card yang terhubung ke card lain melalui ethernet hub dan kabel UTP atau BNC SLIP (Serial Line Interface Protokol) Teknik enkapsulasi datagram yang paling sederhana di internet. Datagram IP yang diterima dienkapsulasi dengan menambahkan karakter END (0xC0) pada awal dan akhir frame. PPP (Point to Point Protokol) terdiri dari beberapa protokol mini, yaitu: LCP (Link Control Protocol), berfungsi membentuk dan memelihara link. Authentication Protocol, berfungsi untuk memeriksa authentikasi dari user. Ada dua jenis authentikasi, yaitu: Password Authentication Protokol (PAP) dan Challenge Handshake Authentication Protokol (CHAP) Network Control Protokol (NCP), berfungsi mengkoordinasi operasi bermacammacam protokol jaringan yang melalui PPP. ©by Ir.Hasanuddin Sirait 77 Protokol-Protokol TCP/IP Internet Layer IP (Internet Protokol) memiliki sifat yang dikenal sebagai Unreliable Protokol IP tidak menjamin datagram yang dikirim pasti sampai ke tempat tujuan. Connectionless Proses pengiriman paket dari tempat asal ke tempat tujuan tanpa handshake terlebih dahulu. datagram delivery service Setiap paket data yang dikirim adalah independen terhadap yang lain. ©by Ir.Hasanuddin Sirait 78 Format Datagram IP Version Header Length Type of Service Indetification Time To Live Total Length of Diagram Flags Protokol Fragment Offset Header Checksum Source IP Address Destination IP Address Options Strict Source Routing, Loose Source Routing Data ©by Ir.Hasanuddin Sirait 79 Format Datagram IP Version, bersisi versi dari IP yang dipakai Header Length, berisi panjang dari header paket IP ini dalam hitungan 32 bit word Type of service, berisi kualitas service yang dapat mempengaruhi cara penanganan paket IP ini. Total Length of Datagram, panjang IP datagram total dalam ukuran byte. Identification, Flag dan Fragment Offset, berisi beberapa data yang berhubungan dengan fragmentasi paket. Time to Live, berisi jumlah router/hop maksimal yang boleh dilewati paket IP. Protocol, mengandung data yang mengidentifikasikan protokol layer atas pengguna isi data dari paket IP. Header Checksum, berisi nilai checksum yang dihitung dari seluruh field dari header paket IP. IP Address penerima dan pengirim, berisi alamat pengirim dan penerima paket. Strict Source Route, berisi daftar lengkap IP Address dari router yang harus dilalui oleh paket ke host tujuan. Loose Source Route, paket yang dikirimkan harus singgah di beberapa router yang telah ditentukan. ©by Ir.Hasanuddin Sirait 80 Internet Layer (ICMP) ICMP (Internet Control Message Protocol), bertugas mengirimkan pesanpesan kesalahan dan kondisi lain yang memerlukan perhatian khusus ©by Ir.Hasanuddin Sirait 81 Internet Layer (ICMP) Beberapa pesan kesalahan ICMP, yaitu: Destination Unreachable, Pesan yang dihasilkan oleh router jika paket gagal dikrim akibat putus jalur. Network Unreachable, jaringan tujuan tidak dapat dihubungi Host Unreachable, host tujuan tidak dapat dihubungi Protokol At Destination Unreachable, Protokol tidak tersedia Port is Unreachable, port tidak tersedia Destination Network is Unknown, jaringan tujuan tidak dikenal Destination Host is Unknown, host tujuan tidak dikenal Time Exceeded Parameter Problem, terjadi kesalahan parameter dan letak oktet dimana kesalahan terdeteksi. Source quench, yang terjadi karena router/host tujuan membuang datagram karena pembatasan ruang buffer atau karena datagram tidak dapat diproses. Redirect, memberi saran kepada host asal datagram mengenai router yang lebih tepat untuk menerima datagram tersebut ©by Ir.Hasanuddin Sirait 82 Internet Layer (ICMP) Beberapa ICMP Query Message, yaitu: Echo request dan Echo reply message, bertujuan memeriksa apakah sistem tujuan dalam keadaan aktif. TimeStamp dan TimeStamp Reply, menghasilkan informasi waktu yang diperlukan sistem tujuan untuk memproses suatu paket. Address Mask, untuk mengetahui berapa netmask yang harus digunakan oleh host dalam suatu network ©by Ir.Hasanuddin Sirait 83 Internet Layer (ARP) ARP (Address Resolution Protocol), digunakan untuk keperluan pemetaan IP address dengan ethernet address. ARP bekerja dengan mengirimkan paket berisi IP address yang ingin diketahui alamat ethernetnya ke alamat broadcast ethernet. ©by Ir.Hasanuddin Sirait 84 Protokol-Protokol TCP/IP Transport Layer Merupakan layer komunikasi data yang mengatur aliran data antara dua host, untuk keperluan aplikasi di atasnya. ada 2 buah protokol pada layer ini, yaitu: TCP (Transmission Control Protocol) Merupakan protokol yang menyediakan service yang dikenal sebagai: Connection oriented, Sebelum terjadi pertukaran data dua aplikasi pengguna TCP harus Handshake Reliable, TCP menerapkan proses deteksi kesalahan paket dan retransmisi. Byte stream service, Berarti paket dikirimkan dan sampai ke tujuan secara berurutan. UDP (User Datagram Protocol) Merupakan protokol sederhana, yang bersifat connectionless, non sequencing dan acknowledgement. Selain itu juga merupakan protokol yang bekerja pada transport layer untuk digunakan bersama dengan protokol IP di network layer. Application Layer ©by Ir.Hasanuddin Sirait 85 IP Versi 4 IP Address merupakan pengenal yang digunakan untuk memberi alamat pada tiaptiap komputer dalam jaringan. Format IP Address adalah bilangan 32 bit yang tiap 8 bitnya dipisahkan oleh tanda titik. Format IP Address dapat berupa biner (xxxxxxxx.xxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxx) atau berupa bilangan desimal yang masing-masing dipisahkan oleh titik (dotted decimal) (xxx.xxx.xxx.xxx) ©by Ir.Hasanuddin Sirait 86 Format IP Address IP address merupakan bilangan biner 32 bit yang dipisahkan oleh tanda pemisah berupa tanda titik disetiap 8 bitnya. Tiap 8 bit ini disebut dengan oktet. Bentuk dari IP address adalah sebagai berikut : xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx 10000100.01011100.01111001.00000001 Dotted Decimal Notation 132 92 121 1 ©by Ir.Hasanuddin Sirait 87 Network ID dan Host ID Pembagian kelas-kelas IP berdasarkan pada dua hal : Network ID dan host ID dari suatu IP. Network ID adalah bagian dari IP address yang digunakan untuk menunjuk jaringan tempat komputer ini berada. Host ID adalah bagian dari IP Address yang digunakan untuk menunjuk workstation, server, router dan semua host TCP/IP lainnya dalam jaringan tersebut. ©by Ir.Hasanuddin Sirait 88 Pembagian IP Address Dikenal dua cara pembagian IP address: Classfull Addressing Classless Addressing ©by Ir.Hasanuddin Sirait 89 Classfull Addressing Merupakan metode pembagian IP berdasarkan kelas dimana IP Address dibagi menjadi 5 kelas Kelas Kelas Kelas Kelas Kelas A B C D E ©by Ir.Hasanuddin Sirait 90 Kelas A Format : 0nnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh.hhhhhhhh Bit Pertama :0 Panjang NetID : 8 bit Panjang HostID : 24 Bit Byte Pertama : 0-127 Jumlah : 126 Kelas A (0 dan 127 dicadangkan) Range IP : 1.xxx.xxx.xxx sampai 126.xxx.xxx.xxx Jumlah IP : 16.777.214 IP Address disetiap kelas A Dekripsi : Diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang besar ©by Ir.Hasanuddin Sirait 91 Kelas B Format : 10nnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh.hhhhhhhh Bit Pertama : 10 Panjang NetID : 16 bit Panjang HostID : 16 Bit Byte Pertama : 128-191 Jumlah : 16.384 Kelas B Range IP : 128.0.xxx.xxx sampai 191.155.xxx.xxx Jumlah IP : 65.532 IP Address di setiap kelas B Dekripsi : Dialokasikan untuk jaringan besar dan sedang ©by Ir.Hasanuddin Sirait 92 Kelas C Format : 110nnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh.hhhhhhhh Bit Pertama : 110 Panjang NetID : 24 bit Panjang HostID : 8 Bit Byte Pertama : 192-223 Jumlah : 2.097.152 Kelas C Range IP : 192.xxx.xxx.xxx sampai 223.255.255.xxx Jumlah IP : 254 IP Address disetiap kelas C Dekripsi : Diberikan untuk jaringan berukuran kecil ©by Ir.Hasanuddin Sirait 93 Kelas D Format Bit Pertama Bit Multicast Byte Inisial Dekripsi : 1110nnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh.hhhhhhhh : 1110 : 28 bit : 224-247 : Kelas D digunakan untuk keperluan IP Multicast ©by Ir.Hasanuddin Sirait 94 Kelas E Format Bit Pertama Bit Cadangan Bit Inisial Dekripsi : 1111rrrr.rrrrrrrr.rrrrrrrr.rrrrrrrr : 1111 : 28 bit : 248-255 : Kelas E dicadangkan untuk keperluan ekperimen. ©by Ir.Hasanuddin Sirait 95 Classless Addressing Merupakan metode pengalamatan tanpa kelas, yakni dengan mengalokasikan IP Address dalam notasi Classless Inter Domain Routing (CIDR). ©by Ir.Hasanuddin Sirait 96 Pengalokasian IP Proses memilih Network ID dan Host ID yang tepat untuk suatu jaringan. IP Address terdiri dari 2 bagian, yaitu Network ID Menunjuk nomor network Host ID Mengindentifikasi host dalam satu network ©by Ir.Hasanuddin Sirait 97 Pengalokasian IP Beberapa aturan dasar dalam menentukan network ID dan host ID yang hendak digunakan : Network ID 127.0.0.1 tidak dapat digunakan, karena merupakan default yang digunakan untuk keperluan menunjuk dirinya sendiri (loop-back). Host ID tidak boleh diset 1 (ex. 126.255.255.255), karena akan diartikan sebagai alamat broadcast. ID broadcast merupakan alamat yang mewakili seluruh anggota pada jaringan. Network ID dan Host ID tidak boleh sama dengan 0 (ex. 0.0.0.0), karena IP address dengan host ID 0 diartikan sebagai alamat network. Alamat network adalah alamat yang digunakan untuk menunjuk suatu jaringan, dan tidak menunjuk suatu host. Host ID harus unik dalam suatu network. Dalam suatu network tidak boleh ada dua host dengan host ID yang sama. ©by Ir.Hasanuddin Sirait 98 Pengalokasian IP Aturan lain : 0/8 : 0.0.0.1 s/d 0.255.255.254 Host/net : 16.777.214 10/8 : 10.0.0.1 s/d 10.255.255.254 Host/net : 16.777.214 127/8 : 127.0.0.1 s/d 127.255.255.254 Host/net : 16.777.214 169.254/16 : 169.254.0.1 s/d 169.255.255.254 Host/net : 65.534 172.16/12 : 172.16.0.1 s/d 172.31.255.254 Host/net : 1.048.574 (Private Internet) 192.0.2/24 : 192.0.2.1 s/d 192.0.2.254 Host/net : 254 192.168/16 : 192.168.0.1 s/d 192.168.255.254 Host/net :65534 Semua space dari klas D dan E dapat digunakan untuk IP Address Local Area Network, karena IP ini tidak digunakan di internet. ©by Ir.Hasanuddin Sirait 99 Subnet Konsep Subnetting dari IP Address merupakan teknik yang umum digunakan di internet untuk mengefisienkan alokasi IP Address dalam sebuah jaringan supaya bisa memaksimalkan IP Address. Subnetting merupakan proses memecah satu kelas IP Address menjadi beberapa subnet dengan jumlah host yang lebih sedikit, dan untuk menentukan batas network ID dalam suatu subnet, digunakan subnet mask ©by Ir.Hasanuddin Sirait 100 Contoh Subnet Subnet Host 1 62 202.91.8.0/26 2 62 202.91.8.64/26 3 62 202.91.8.128/26 4 62 202.91.8.192/26 Subnet Mask Network Address 255.255.255.192 Subnet Host Network Address 1 4094 169.254.0.0/20 2 4094 169.254.16.0/20 3 4094 169.254.32.0/20 4 4094 169.254.64.0/20 4094 169.254.240.0/20 … 16 Subnet Mask ©by Ir.Hasanuddin Sirait 255.255.240.0 101 Tabel subnet Bit Host Masked CIDR Subnet 0 /8 1 255.0.0.0 1 /9 2 255.128.0.0 8388606 2 /10 4 255.192.0.0 4194302 3 /11 8 255.224.0.0 2097150 4 /12 16 255.240.0.0 1048574 5 /13 32 255.248.0.0 524286 6 /14 64 255.252.0.0 262142 7 /15 128 255.254.0.0 131070 8 /16 256 255.255.0.0 65534 9 /17 512 255.255.128.0 32766 10 /18 1024 255.255.192.0 16382 11 /19 2048 255.255.224.0 8910 12 /20 4096 255.255.240.0 4094 13 /21 8912 255.255.248.0 2046 Net Mask Host Per Network 16777214 ©by Ir.Hasanuddin Sirait 102 Tabel subnet Bit Host Masked CIDR Subnet/ Network Net Mask Host Per Network 14 /22 16384 255.255.252.0 1022 15 /23 32768 255.255.254.0 510 16 /24 65536 255.255.255.0 254 17 /25 131072 255.255.255.128 126 18 /26 262144 255.255.255.192 62 19 /27 524288 255.255.255.224 30 20 /28 1048576 255.255.255.240 14 21 /29 2097152 255.255.255.248 6 22 /30 4194304 255.255.255.252 2 23 /31 Invalid 255.255.255.254 Invalid ©by Ir.Hasanuddin Sirait 103 Subnetting Jumlah Host per Network 2n-2 n adalah jumlah bit tersisa sebelum diselubungi. Contoh: network prefix /10 maka bit tersisa adalah 32-10=22 222-2=4194302 ©by Ir.Hasanuddin Sirait 104 Subnetting Jumlah subnet = 2N Dimana N adalah jumlah bit yang dipergunakan. N=network prefix-8 Contoh: network prefix /10, maka N=10-8 = 2 22=4 ©by Ir.Hasanuddin Sirait 105 Tabel Subnet Mask IP Kelas C Bit Bit CIDR Masked Host ID Subnet Net Mask Host Max Host per Network 0 8 /24 1 255.255.255.0 254 254 1 7 /25 2 255.255.255.128 252 126 2 6 /26 4 255.255.255.192 248 62 3 5 /27 8 255.255.255.224 240 30 4 4 /28 16 255.255.255.240 224 14 5 3 /29 32 255.255.255.248 192 6 6 2 /30 64 255.255.255.252 128 2 ©by Ir.Hasanuddin Sirait 106 Latihan IP kelas C 202.152.0.1 Tentukan berapa jumlah host maximal yang bisa disusun dalam jaringan dan berapa jumlah subnetnya. 202.152.0.1/27 32-27 = 5 Host : 214-2=30 ©by Ir.Hasanuddin Sirait 107 Latihan IP kelas C 192.168.1.1 Tentukan berapa jumlah host maximal yang bisa disusun dalam jaringan dan berapa jumlah subnetnya. 192.168.1.1/28 32-28 = 4 Host : 24-2=14 IP Host Awal : 192.168.1.1 IP Host Akhir : 192.168.1.14 Subnet Mask : 255.255.255.240 ©by Ir.Hasanuddin Sirait 108 Latihan 1. 2. 3. 4. 192.168.0.0/26, 192.168.0.xx/26, 192.168.0.xxx/26, 192.168.0.xxx/26 Host : ? IP Host Awal : ? IP Host Akhir : ? Subnet Mask : ? ©by Ir.Hasanuddin Sirait 109 Latihan 1. 2. 3. 4. 192.168.0.0/27, 192.168.0.xx/27, 192.168.0.xxx/27, 192.168.0.xxx/27 Host : ? IP Host Awal : ? IP Host Akhir : ? Subnet Mask : ? ©by Ir.Hasanuddin Sirait 110 Latihan 1. 2. 3. 4. 192.168.0.0/27, 192.168.0.xx/26, 192.168.0.xx/28, 192.168.0.xxx/29 Host : ? IP Host Awal : ? IP Host Akhir : ? Subnet Mask : ? ©by Ir.Hasanuddin Sirait 111 Latihan INTERNET IP Awal : 202.134.0.0 Router A Router D Subnet X1 Router B Subnet X3 Host =25 Router C Subnet X4 Host=10 Router E Subnet X2 Router F Subnet X5 Host=12 ©by Ir.Hasanuddin Sirait Router G Subnet X6 Host=9 112 Latihan INTERNET IP Awal : 200.192.2.0 Router A Subnet B Router D IP Total =8 Router C Router B IP Total =4 Router E IP Total =8 Subnet A Router G IP Total =16 IP Total =16 Subnet E Subnet F Router F IP Total =32 IP Total =16 Subnet C Subnet D ©by Ir.Hasanuddin Sirait 113 Materi Routing Konsep dasar Routing Jenis-jenis routing Tabel routing Protokol-protokol routing Cara kerja protokol routing ©by Ir.Hasanuddin Sirait 114 Konsep Dasar Routing Routing adalah Proses yang dialami datagram untuk mencapai tujuan di jaringan TCP/IP. Konsep routing adalah hal yang utama pada lapisan internet di jaringan TCP/IP. Hal ini karena pada lapisan internet terjadi proses pengalamatan. ©by Ir.Hasanuddin Sirait 115 Konsep Dasar Routing Data-data dari device yang terhubung ke internet dikirim dalam bentuk datagram, yaitu paket data yang didefinisikan oleh IP. Datagram memiliki alamat tujuan paket data. Internet Protokol memeriksa alamat ini untuk menyampaikan datagram dari device asal ke device tujuan. Jika alamat tujuan datagram tersebut terletak satu jaringan dengan device asal, datagram tersebut langsung disampaikan. Jika alamat tujuan datagram tidak terdapat di jaringa yang sama, datagram akan disampaikan kepada router yang paling tepat. Router berfungsi sebagai penghubung dua buah jaringan yang berbeda, tepatnya mengarahkan rute yang terbaik untuk mencapai network yang diharapkan. Router menjadi perangkat yang berfungsi meneruskan datagram IP pada network layer. Router memiliki lebih dari satu NIC dan dapat meneruskan datagram dari satu NIC ke NIC yang lain ©by Ir.Hasanuddin Sirait 116 Jenis-jenis routing Routing Statik Entri-entri dalam forwarding table route diisi dan dihapus secara manual. Routing Dinamik Proses pengisian data routing di table secara otomatis. Cara yang digunakan untuk melepaskan kewajiban mengisi entrientri forwarding table secara manual. Protokol routing mengatur router-router sehingga dapat berkomunikasi satu dengan yang lain dan saling memberikan informasi routing yang routing yang dapat mengubah isi forwarding table, tergantung keadaan jaringannya. Dengan cara ini, router-router mengetahui keadaan jaringan yang terakhir dan mampu meneruskan datagram ke arah yang benar. ©by Ir.Hasanuddin Sirait 117 Perbedaan Routing Statik dan dinamik Routing Statik Berfungsi pada protokol IP Routing tidak dapat informasi routing Routing Dinamik Berfungsi pada inter-routing protokol membagi Router membagi informasi routing secara otomatis Routing tabel dibuat dan dihapus Routing tabel dibuat dan dihapus secara manual secara dinamis oleh router Tidak menggunakan protokol routing Terdapat routing protokol, seperti RIP atau OSPF Microsoft mendukung multihomed Microsoft mendukung RIP untuk IP system seperti router dan IPX/SPX ©by Ir.Hasanuddin Sirait 118 Tabel Routing Tabel routing terdiri atas entri-entri rute dan setiap rute setidaknya terdiri atas IP address, tanda untuk menunjukan routing langsung atau tidak, alamat router dan nomor interface. ©by Ir.Hasanuddin Sirait 119 Protokol-protokol Routing Interior Gateway Protocol (IGP) Protokol yang menangani routing jaringan pada sebuah autonomous system, Terdiri dari Routing Information Protocol (RIP) Open Shortest Path First (OSPF) Exterior Gateway Protocol (EGP) Protokol menangani routing autonomous system, Terdiri dari : yang antar Border Gateway Protocol (BGP) ©by Ir.Hasanuddin Sirait 120 Karakteristik RIP & OSPF RIP OSPF Menggunakan algoritma distance- Menggunakan algoritma link-state vector (Bellman-Ford) Dapat menyebabkan routing loop Membutuhkan waktu memori yang besar Diameter jaringan terbatas Tidak menyebabkan routing loop CPU dan Lambat mengetahui perubahan Dapat membentuk heirarki routing jaringan menggunakan konsep area Menggunakan metrik tunggal Cepat mengetahui perubahan pada jaringan dan dapat menggunakan bebarapa macam metrik ©by Ir.Hasanuddin Sirait 121 Domain Name System (DNS) Adalah Distribute Database System yang digunakan untuk pencarian nama komputer (name resolution) di jaringan yang menggunakan TCP/IP. Merupakan sebuah aplikasi service yang biasa digunakan di Internet seperti web browser atau email yang menerjemahkan sebuah domain name ke IP address. Selain untuk internet, DNS juga dapat diimplementasikan ke private network (VPN atau intranet. ©by Ir.Hasanuddin Sirait 122 Keunggulan DNS Mudah, DNS sangat mudah karena user tidak lagi direpotkan untuk mengingat IP address dari sebuah komputer, cukup host name (nama komputer). Konsisten, IP address sebuah komputer bisa saja berubah, tapi host name tidak harus berubah. Simple, user hanya menggunakan satu nama untuk mencara nama dimain baik di internat maupun di intranet, meskipun ada banyak mirror server yang digunakan. ©by Ir.Hasanuddin Sirait 123