Kegiatan Rutin DOJCC Bali (Untuk Umum) Setiap Minggu I & III di Basement FX/ Aula SMI Pk 11.30 Setiap Minggu II Home Gathering Pk 11.30 terbagi menjadi 2 yaitu : Family & Youth Gathering di Rumah Anggota DOJ Sabtu ke IV Celebration Meal Pk 18.30 wita di salah satu rumah anggota Bulan Oktober 2017 1 Oktober 2017 Gathering DOJCC di Basement FX Kuta 8 Oktober Home Gathering 15 Oktober 2017 Gathering DOJCC di Aula SMI 22 Oktober 2017 Ziarah ke Goa Maria TUKA 28 Oktober 2017 Celebration Meal di rumah Bu Anita Pelayanan Liturgi di Gereja FX Kuta Minggu 8 Oktober 2017 Koor Inggris pk 18.00 Minggu 15 Oktober 2017 Pelayanan Tatib Pk 18.00 Minggu 5 November 2017 Pelayanan Tatib Pk 15.00 Minggu 19 November 2017 Koor Inggris pk 18.00 Mau Ikutan kegiatan DOJCC ? Hubungi WA : 0821 4649 5027 www.DOJCC.com Gathering DOJCC Bulan September 2017 Children Ministry dalam Gathering Home Gathering DOJCC Bulan September 2017 Latihan dan Pelayanan Koor di Gereja FX Sept 2017 DOJCC FUTSAL ULTAH IMAMAT KE - 21 Rm Agustinus Sugiyarto 2 OKT 2017 Pernikahan Tony dan Rina 30 SEPTEMBER 2017 DI GEREJA FX KUTA FRESH JUICE MEET & SHARE 23 SEPTEMBER 2017 DI SURABAYA HUT Komunitas DOJCC Bali ke 13 Pada hari Minggu, 21 September 2017 komunitas DOJCC Bali (Disciples Of Jesus Covenant Community) atau Komunitas Perjanjian Murid - Murid Yesus genap berusia 13 tahun. Komunitas yang sudah berdiri sejak 21 September 2004 ini dibawah Moderator Rm. Hady Setiawan, Pr. Kegiatan - kegiatan komunitas DOJCC seperti gathering tiap hari Minggu serta pelayanan lainnya diadakan di Gereja FX Kuta. Perayaan HUT ke 13 diadakan hari Selasa, 19 September’17 bertempat di Aula Susteran Imuculata Jl. Puri Gerenceng Tuban Bali. Misa syukur HUT dimulai pk 18.00 dilanjutkan dengan beberapa acara hiburan dan ramah tamah. Misa syukur dihadiri oleh beberapa romo MGL dari Maumere yaitu Rm. Vincent Widi MGL, Rm. Wenz Eddy MGL, Rm. Izak MGL dan Bruder Martin MGL. Setelah homili semua anggota lama mengucapkan kembali janji komitmen komunitas didepan altar sekaligus pelantikan 6 anggota baru yang mau masuk menjadi underway dan beberapa anggota yang sudah 3 tahun atau lebih mengikuti DOJ mengambil komitmen baru sebagai covenant. Special di HUT kali ini juga ada perpindahan masa jabatan dari Ketua DOJCC lama yaitu Yovie Setiawan kepada Christ Agustinus untuk masa jabatan September 2017 sampai 2020. Di dalam Misa syukur kali ini juga terdapat acara pelantikan untuk Council yang baru dan anggota Team DOJCC Bali, dimana setiap anggota team DOJCC Bali membacakan janji untuk selalu setia dalam setiap karya pelayanan mereka masingmasing. Semoga untuk pergantian pengurusan yang baru ini dapat memberikan suasana dan semangat baru di dalam komunitas DOJCC Bali. Berikut ini adalah nama-nama untuk anggota Team DOJCC Bali 2017-2020 : Susunan Kepengurusan DOJCC 2017-2020 Moderator: Rm. Hady Setiawan, Pr. Ketua Council : Christ Agustinus Anggota Council: 1. RP. Vincencius Widiarmadi, MGL 2. Alexsandro Bambang Abdi 3. Flora Ida Wibisono 4. Ignatia Sundari Respatia 5. Yovie Setiawan 6. Anita Darkim 7. Djoni M Tatinggulu Team Pengurus Ketua: Christ Agustinus Sekretaris: Vanessa M. Chua Bendahara: Rita Sie. Acara: Nathasa Lay Sub sie. Worship: Alice Eiffelia Hartanto Sub sie. Creative Ministry: Desyanti Kurniati Bansena Sub sie. Multimedia: Heri Santoso Sie. Doa: Anna Maria Susilawati Sie. Perlengkapan & Dokumentasi: FX. Reinaldo Oemar Sie. Koor: Yustina Yuliana Wijaya Sie. Youth dan Olahraga: R. Ratih Ratnaningrum P. Sie. Children and Teenage Ministry: Franda Rosalinda Ndole Sie. Konsumsi: Martinelly L Pangemanan Ketua Sharing Group *SG Yoseph: Djoni M Tatinggulu *SG Martha: Vinansia Lisa Dewi Goenadi *SG Paulus: Heribertus Freddy Adi Putranto *SG Maria Theresa: R. Ratih Ratnaningrum P. Selamat Ulang Tahun Komunitas DOJCC yang ke-13 dan tentunya untuk ketua serta anggota pengurus Team yang baru, semoga semakin menjadi berkat bagi banyak orang, dan selalu setia dalam setiap karya pelayannya. (Yudi/Christ) Call Centre DOJ HP/WA : 0821 4649 5027 Happy 13th Anniversary DOJCC Bali-19 September 2017 di Aula SMI Happy 13th Anniversary DOJCC Bali-19 September 2017 di Aula SMI Penerimaan anggota baru Underway DOJCC dan Pelantikan Anggota Covenant Pelantikan Council dan Pengurus Baru DOJCC 2017 - 2022 Happy 13th Anniversary DOJCC Bali -19 September 2017 di Aula SMI Pelayanan Tatib Agustus 2017 di Gereja FX Serah Terima Salib Kristus dari Ketua lama Yovie Setiawan ke Ketua baru DOJCC Christ Agustinus Fresh JUICE ! refresh your soul Fresh JUICE ! Fresh Juice adalah buku renungan harian berdasarkan penanggalan liturgi Katolik. Dibuat oleh para anggota DOJ Bali. (www.DOJCC.com). Terbit sebulan sekali di awal bulan. Untuk informasi berlangganan hubungi : Nathasa (081 5573 4415) Kritik dan saran : [email protected] Fresh JUICE ! Team Moderator: RD. Hady Setiawan Penasehat : Yovie Setiawan Pemimpin Redaksi : Nathasa Editor : Nathasa, Yovie Layout Design : Yovie Penulis : Nathasa, Lulu, Adhi, Martina, Yovie, Rm. Vincent MGL, Jeff, Rm Wenz MGL, Rm. David MGL, Alin, Yudi, Betty, Pras, Yustina, Rita, Lia, Lita, Herman, Christ Br. Martin MGL. Desy, Ratih, Vanessa, Flo, Lita, Rosa, Hilda, Birendra, Maurits, Santo, Tina Bone, Fr Lee Risar, MGL, Fr Guido, MGL Distribusi : Anggota DOJ Bali Pembangunan Rumah Pelangi di Pelaga. Sumbangan dapat disalurkan ke : BCA No Rek: 4040400007 An: H B Hady Setiawan Harap sms / telpon 0821 4649 5027 untuk konfirmasi. Fresh JUICE ! managed by : www.DOJCC.com Salam Fresh Juice, Di bulan Oktober ini kembali kita diingatkan untuk berdevosi pada Bunda Maria. Bunda Maria dengan segala kesetiaan, rendah hati, kasih dan kesabarannya patut menjadi teladan bagi kita semua. Pada saat-saat terakhir hidupNya, diatas kayu salib, Yesus menyerahkan Bunda Maria kepada muridNya supaya diterima sebagai ibunya. Dan murid itu menerima Bunda Maria dalam rumahnya. Seperti warisan berharga yg diserahkan Yesus kepada muridNya. Dan kita sebagai murid Yesus pastinya juga menerima Bunda Maria sebagai ibu kita dalam rumah kita. Dan menjadikan Bunda Maria teladan dalam setiap langkah hidup kita. Saat mengalami suka maupun duka. Mari selalu belajar dari Bunda Maria, yang mempunyai hati sebagai hamba, yang setia dan selalu penuh Kasih. Semoga kita selalu diberkati Tuhan. God bless Katakan IYA untuk DIA Minggu 1 Oktober 2017 Mat 21 : 29 Jawab anak itu: Baik, bapa. Tetapi ia tidak pergi. Yeh. 18:25-28; Mzm. 25:4bc-5,6-7,8-9; Flp. 2:1-11 (Flp. 2:1-5); Mat. 21:28-32 Sebelumnya saya ucapkan selamat hari Minggu kepada semua pembaca Fresh Juice terkasih.Bacaan kali ini (Mat 21:28-32) menampilkan perumpamaan mengenai seorang ayah yang bergilir meminta dua orang anaknya berangkat bekerja di kebun anggur. Yang Kedua pada mulanya tidak bersedia, tapi kemudian menyesal dan akhirnya menjalankannya.Yang Pertama sebaliknya berkata “ya” tapi tidak melakukannya. Siapa dari kedua anak itu yang sungguh mengikuti kehendak sang ayah? Tentunya sekilas orang berpikir tentang anak yang pertama. Dalam renungan kali ini mengingatkan saya juga tentang perumpamaan ‘ Banyak yang dipanggil tetapi sedikit yang terpilih’. Dalam kehidupan keseharian kita mungkin kita pernah menggalami hal seperti ini, kadang kala kita mengatakan kata IYA dengan lantang tetapi kita mengatakan TIDAK untuk akhirnya.Terutama untuk pekerjaan kita sehari-hari.Tetapi disini Yesus memperingatkan kita untuk tetap setia dalam perumpamaan ini. Beberapa saat lalu saya diberi tugas yang cukup besar untuk pelayanan saya, mungkin pada awalnya sama seperti maksud dari bacaan hari ini, ada kehawatiran untuk mengatakan iya di awal namun tidak untuk akhirnya. Tetapi saya memberanikan diri untuk mengatakan iya untuk itu. Yang saya pikirkan hanya Tuhan tidak akan meninggalkan kita disetiap karya pelayanan kita. Saya sudah dipanggil oleh Tuhan untuk tugas itu dan saya pun mau menjadi bagian dari orang yang dipilih Tuhan. Ajaran Kasih Tuhan yang akan selalu bekerja dalam setiap hal didalam hidup kita. Dan untuk setiap panggilan Tuhan kita yakinkan dengan jawaban IYA, tetapi kita tetap mengatakan IYA pada akhirnya dan selalu mengikuti Tuhan Yesus sampai selamanya, amin. Semoga setiap karya pelayanan dan Iman kita akan selalu menghasilkan buah suka cita di dalam kehidupan sekitar kita. Selamat berhari minggu.Tuhan Yesus memberkati. Christ.A Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 15 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 94 / 2017 Senin 2 Oktober 2017 ”Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang dari anakanak kecil ini. Karena Aku berkata kepadamu: Ada malaikat mereka di sorga yang selalu memandang wajah Bapa-Ku yang di sorga.” Mat 18:10 Anugrah Terindah Peringatan Wajib Para Malaikat Pelindung Kel. 23:20-23a; Mzm. 91:1-2,3-4,5-6,10-11; Mat. 18:1-5,10 Perikop hari ini membuat saya terpikirkan dengan nama lengkap saya karena kebetulan nama lengkap saya ini tidak ada nama santanya. Saya coba google mengenai malaikat pelindung ini. Baru akhirnya saya mengerti kalau malaikat pelindung dan nama baptis memiliki peran yang berbeda dalam kehidupan kita sebagai orang Kristiani. Pada intinya adalah nama baptis diberikan karena teladan dari orang kudus tersebut yang diharapkan dapat diteladani oleh si empunya nama. Sementara malaikat pelindung ini adalah anugerah yang Allah berikan sejak kita berada dalam kandungan ibu dan sampai meninggal, untuk mengawasi, mendampingi, melindungi dan membantu kita. Bahkan adapula dijelaskan bahwa bila jiwa kita masih berada dalam api penyucian, malaikat pelindung akan tetap mendampingi kita. Dia akan menjadi perantara doa manusia kepada Allah yang memohon keselamatan kekal jiwa-jiwa diapi penyucian. Ada banyak film dan gambar yang menunjukkan malaikat sedang bernyanyi dan meniup sangkakala untuk memuji Tuhan.Dan memang betul, ini yang selalu dilakukan para malaikat, mereka senantiasa memandang, memuji dan memuliakan Allah di hadiratNya yang maha tinggi.Malaikat juga bertugas sebagai pembawa pesan dan utusan Allah untuk menyampaikan pesan kabar gembira, memberikan kekuatan dan penghiburan. Teman-teman, jangan lupa bahwa setiap kita tanpa terkecuali memiliki malaikat pelindung.Anugrah terindah dari Tuhan ini janganlah disia-siakan.Yuk, kita jadi seperti anak kecil yang memiliki kepolosan, senantiasa terbuka dan berpasrah.Membangun keterbukaan dan senantiasa mengundang malaikat pelindung untuk mencelikan hati kita supaya dapat terbuka dan berpasrah pada rencana dan kehendak Tuhan dalam hidup kita setiap hari. Tuhan memberkati, Desy Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 16 Fresh Juice ! Vol. 94 / 2017 www.DOJCC.com Tujuan Hidup Maria Guadalupe Ricart Olmos Za. 8:20-23; Mzm. 87:1-3,4-5,6-7; Luk. 9:51-56 Selasa 3 Oktober 2017 Luk 9:52 Ia mengirim beberapa utusan mendahului Dia. Mereka itu pergi, lalu masuk ke suatu desa orang Samaria untuk mempersiapkan segala sesuatu bagi-Nya. Sahabat Fresh Juice terkasih, Saat Yesus sedang dalam perjalanan menuju Yerusalem, Yesus sudah mengetahui apa yang akan Ia alami disana. Dia mengetahui bahwa di Yerusalem, Ia akan menghadapi penderitaan, Ia akan di khianati oleh salah satu murid-Nya hingga wafat di kayu salib. Tetapi Ia mengetahui, bahwa dibalik perjalanannya ada suatu misi bahwa Ia akan menyelamatkan manusia, membawa kita pada pembebasan atas dosa yang berujung pada maut. Ia akan menawarkan kita suatu kehidupan yang baru. Saat Dia diberitahu oleh Yakobus dan Yohanes bahwa orang Samaria tidak mau menerima-Nya, Dia malah menegur murid-Nya saat mereka mau mengirimkan api untuk membinasakan orang Samaria. Tidak ada kekerasan dalam jalan Tuhan. Selalu ada jalan yang lain dan jalan Tuhan selalu membawa damai, maka Yesus hanya melanjutkan perjalanan-Nya menuju desa berikutnya. Dalam kehidupan kita, saat kita mengetahui kemana arah kehidupan kita, terkadang kita menemukan ada penolakan, tantangan dan pergumulan. Tetapi saat kita lebih berfokus pada tujuan utama hidup kita, untuk menjadi anak-anak Kerajaan Allah, kita tentu akan dengan lebih mudah mengarahkan pandangan ke Allah dengan penuh pengharapan. Yesus menghadapi banyak sengsara, tantangan, perlawanan bahkan berujung pada kematianNya tetapi Ia tidak pernah mundur. Dia tahu bahwa dalam kehidupan kitapun, kita mengalami berbagai tantangan dan kekecewaan.Oleh karena itu, Dia ingin membuka mata hati kita dan mengingatkan kita kembali. Marilah kita kembali melihat tujuan hidup kita. Hidupmu berharga di mata Allah dan teruslah mengandalkanNya lewat Doa, Firman, Pujian & Penyembahan dan Ekaristi. Amin. Ratih Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 17 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 94 / 2017 Rabu 4 Oktober 2017 Jangan Menoleh Kebelakang Luk 9:62”Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah.” Peringatan Wajib St. Fransiskus dr Assisi Neh. 2:1-8; Mzm. 137:1-2,3,4-5; Luk. 9:57-62 Semua orang pernah mempunyai masa lalu, yakni hal-hal pernah terjadi atau banyak peristiwa yang pernah dialami. Setiap orang pernah meninggalkan jejak-jejak perjalanan hidup, meninggalkan goresan atau luka yang menyedihkan atau saatsaat indah kehidupan, menyimpan sekian banyak catatan tentang peristiwa-peristiwa penting kehidupan. Masa lalu tidak akan hilang dan lenyap. Masa lalu tidak bisa disangkal atau ditolak, tidak bisa dibuang atau dikuburkan. Masa lalu harus diterima apa adanya dan diolah menjadi kekayaan hidup, agar tidak membawa orang pada nostalgia atau romantisme semu dengan berandai-andai, agar tidak membuka luka, derita atau kecewa, sehingga orang larut didalamnya tanpa mampu membebaskan diri. Penerimaan dan pengolahan masa lalu dengan baik bisa membuat seseorang lebih fokus akan masa depan, akan hal-hal yang harus ditempuh atau diperjuangkan, akan hal-hal yang harus dihadapi dan diselesaikan, tanpa gangguan masa lalunya. Sebagai orang yang telah diselamatkan Kristus, ‘masa lalu’ ita telah dikubur bersama dengan kematian Kristus dan hidup kita sekarang adalah ‘hidup baru’ di dalam Dia. Maka segala sesuatu yang di belakang kita harus benar-benar ditinggalkan karena siapa saja yang masih “…menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah.” (Lukas 9:62). Yang dikehendaki Tuhan adalah kita benar-benar memiliki pertobatan sejati. Kini yang harus menjadi perhatian kita adalah bagaimana agar kehidupan kita yang baru ini senantiasa menyenangkan hati Tuhan dengan cara hidup dalam ketaatan. Jangan menoleh ke belakang! Rasul Paulus memberi teladan bagaimana kita harus melupakan semua yang ada di belakang dan mengarahkan diri kepada apa yang ada di hadapan kita, “Aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.” Lulu Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 18 Fresh Juice ! Vol. 94 / 2017 www.DOJCC.com Menjadi Duta Kristus Kamis 5 Oktober 2017 Raymundus dari Kapua, Albertus Marvelli. Neh. 8:1- 4a,5-6,7b-12; Mzm. 19:8,9,10,11; Luk.10:1-12. Luk 10:3:”Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ketengah-tengah serigala.” Injil hari ini menceritakan tentang Yesus yang mengutus tujuh puluh murid yang lain dan Ia juga berkata:”Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ketengah-tengah serigala.” Mungkin kita bukan seorang Romo/Biarawan/Biarawati, namun demikian tugas perutusan itu juga berlaku untuk kita para murid Yesus jaman sekarang. Ketika kita dengan setia melaksanakan hidup Injili sehari-hari untuk mewartakan Kabar Gembia dalam profesi kita masing-masing sebagai pengajar, dokter, hakim, perawat, pedagang, pejabat yang berwenang, majikan, pegawai, dan seterusnya, boleh dipastikan bahwa kita akan menghadapi kesulitan /oposisi terutama di dalam dunia sekular sekarang ini dimana semua cara “diperbolehkan ” untuk mencapai tujuan. Para murid yang diutus diumpamakan seperti anak domba yang mempunyai sifat ; lemah-lembut, jinak, cerdik, tangkas , kulitnya dipakai sebagai atap Kemah Suci, bulunya dijadikan pakaian dan yang terpenting domba hanya mau mengikuti gembalaNya; ketengah-tengah serigala modern yang kini hadir dalam bentuk materialisme yaitu pandangan hidup yang mengutamakan materi diatas segalanya, hedonisme yaitu pandangan hidup yang mengutamakan kenikmatan diatas segalanya dan individualisme yaitu pandangan hidup yang hanya mementingkan diri sendiri. Walau sang serigala modern ini tidak terlihat memiliki gigi yang runcing dan cakar tajam yang mematikan, namum pengaruhnya sangat besar, sehingga kita yang hidup di jaman modern ini sedikit banyak dikuasai oleh daya tarik dunia sampai tidak bisa memilahnya secara bijaksana. Dengan kekuatan sendiri kita tidak akan berdaya untuk melawan arus deras modernisasi yang sedang berlangsung. Tetapi kita tidak perlu takut dan cemas karena kita memiliki Gembala Agung yang akan menyertai kita sampai selama-lamanya. Dia akan menjadikan kita dapat tetap mewartakan amanatNya tentang Kabar Gembira yaitu Keselamatan yang dari Allah dengan Yesus Kristus, Juru Selamat yang mengasihi manusia bahkan ketika masih dalam keadaan berdosa. Karena itu mari kita tampa jemu menimba inspirasi dari Sang Sabda sendiri yang tertulis dalam Kitab Suci. Betty Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 19 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 94 / 2017 Mendengarkan Sabda Yesus Jumat 6 Oktober 2017 Bruno, Isidorus De Loor, Diego de San Vitores mendengarkan kamu, ia mendengarkan Bar. 1:15-22, Aku; dan siapa saja yang menolak kamu, Mzm. 79:1-2,3-5,8-9; ia menolak Aku...” Luk. 10:13-16 Sabda Tuhan hari ini adalah tentang mendengarkan dan menerima sabda Tuhan. Dalam alkitab, dijelaskan bahwa Yesus mengecam beberapa kota seperti Khorazim dan Betsaida karena walaupun mereka melihat mukjizatmuktjizat yang dilakukan oleh Yesus, mereka tak mampu bertobat. Yesus membandingkan mereka dengan kota-kota lain seperti Tirus dan Saidon, yang jahat di depan Tuhan, tetapi kalau mereka melihat mukjizat dari Yesus, mereka akan bertobat dan berkabung. Yesus mengingatkan mereka untuk berubah dari kebebalan hati, jika mereka tidak berubah, maka pada saat penghakiman dimana Allah akan datang untuk menghakimi semua manusia, orang yang tidak taat akan kehendak Allah akan mendapat hukuman. Luk 10:16: “Siapa saja yang Sebagai murid-murid Yesus, berapa sering kah kita mendengarkan sabda Yesus? Apakah kita selalu mendengarkan sabdaNya dan menjalankannya dalam kehidupan kita sesuai sabdaNya? Yesus mengingatkan kita, bahwa sebagai murid-murid Yesus, sudah sepantasnya kita menjalankan sabda Yesus dalam keseharian kita.Sadar atau tidak sadar, kita juga menjadi sebuah panutan orang Katolik dalam kehidupan kita, di antara teman dekat kita, teman kerja, dan saudara-saudara kita. Hal-hal yang kita lakukan dalam keseharian kita akan menjadi cermin iman kita. Kepercayaan kita dan cerminan iman kita dalam hidup ini juga akan menjadi bekal kita dalam penghakiman kita di depan Allah pada akhirnya. Marilah kita merefleksikan diri atas hal-hal yang sudah kita lakukan dan bertobat dan berkabung untuk kesalahan-kesalahan kita. Doa Tobat: “Allah yang maharahim, aku menyesal atas dosa-dosaku. Aku sungguh patut Engkau hukum, terutama karena aku telah tidak setia kepada Engkau yang Maha Pengasih dan Mahabaik bagiku. Aku benci atas segala dosa-dosaku, dan berjanji dengan pertolongan rahmat-Mu hendak memperbaiki hidupku dan tidak akan berbuat dosa lagi. Allah yang Maha murah, ampunilah aku orang berdosa. Amin” God Bless Vanessa Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 20 Fresh Juice ! Vol. 94 / 2017 www.DOJCC.com Maria Ratu Rosari Peringatan Wajib Santa Perawan Maria Ratu Rosario Bar. 4:5-12,27-29; Mzm. 69:33-35,36-37; Luk. 10:17-24 Sabtu 7 Oktober 2017 Luk.5:10b ; “Jangan takut, mulai dari sekarang engkau akan menjala manusia.” Pada tanggal 7 Oktober 1571 terjadi suatu pertempuran armada laut yang dahsyat di Laut Tengah, dekat pantai Yunani.Tempat itu disebut Lepanto.Turki memiliki angkatan laut yang paling kuat di bawah pimpinan Halifasha.Sebelum pertempuran ini, Turki telah menyerang semua pelabuhan Katolik di Eropa.Paus Pius V yang pada waktu itu duduk di Tahta St. Petrus di Roma menyerukan supaya semua orang Katolik di Eropa bersatu dan bertahan terhadap serangan armada Halifasha. Kemudian Paus menunjuk Don Yuan dari Austria menjadi komandan armada gabungan Eropa yang akan menghadapi armada Turki. Don Yuan terkenal memiliki devosi yang sangat kuat kepada Bunda Maria. Ketika tentara Katolik naik ke kapal untuk diberangkatkan ke medan perang, mereka masing-masing diberi rosario di tangan kanan, sementara tangan kiri mereka memegang senjata. Paus yang menyadari armada ini tidak ada artinya dibandingkan dengan armada Turki yang jumlahnya tiga kali lipat, meminta agar seluruh penduduk Eropa berdoa rosario. Di mana-mana orang berdoa rosario selama 24 jam terus-menerus. 7 Oktober 1571 pukul 11.30 kedua armada itu mulai bertempur dengan dahsyat hingga baru berakhir keesokan harinya pukul 5.30 sore. Mukjizat terjadi di sana. Ketika pertempuran sedang berlangsung sengit, tiba-tiba angin berubah arah sehingga menguntungkan pihak armada Katolik.Armada Turki berhasil dikalahkan.Halifasha mati terbunuh. Karena kemenangan rosario ini, maka tanggal 7 Oktober ditetapkan sebagai Hari Raya Rosario dan menjadi Peringatan wajib Santa Perawan Maria Ratu Rosario. Kemenangan Perang Lepanto ini diyakini oleh umat Katolik sebagai anugerah kemenangan dari Allah karena pertolongan Bunda Maria, yang dimohon melalui doa Rosario. Pesta Perayaan Maria Ratu Rosario Suci ini mengundang umat Katolik untuk merenungkan kembali misteri Kristus, dan mengikuti keteladanan Bunda Maria, yang terlibat aktif dalam karya penjelmaan, penebusan dan penyelamatan jiwa-jiwa. Doa Rosario pada intinya adalah doa kristosentris, doa yang berpusat pada Kristus. Doa ini memiliki kedalaman pesan Injil secara menyeluruh. Bahkan dapat dikatakan bahwa Doa Rosario adalah compendium atau ringkasan dari seluruh pesan Injil. Jika kita lakukan dengan setia, maka kita akan mengalami kedekatan lebih dalam lagi dengan Yesus, sebab kita berdoa dengan ‘dukungan doa’ dari ibu Yesus yang juga adalah ibu kita juga, sebab Bunda Maria telah diberikan kepada kita semua yang percaya kepada-Nya. Marilah kita semakin dekat dengan Yesus, menurut teladan Bunda Maria. (Sumber: Yesaya Indocel Net) FLO Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 21 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 94 / 2017 Perjanjian Minggu 8 Oktober 2017 Mat. 21:33, “Adalah seorang tuan tanah membuka kebun anggur .... Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarappenggarap lalu pergi ke negeri lain.” Yes. 5:1-7; Mzm. 80:9,12,13-14,15-16,1920; Flp. 4:6-9; Mat. 21:33-43 Hal sewa menyewa di dalam dunia bisnis adalah hal yang wajar.Istilahnya adalah bisnis yang saling menguntungkan kedua belah pihak entah itu menyewakan tanah, rumah, mobil, dan lain sebagainya. Biasanya sewa-menyewa tentu saja disertai dengan surat kontrak sewa atau surat perjanjian yang masing-masing pihak harus dan diwajibkan untuk memenuhinya. Biasanya pelanggaran terjadi ketika salah satu pihak, entah itu penyewa atau yang menyewakan tidak menepati surat perjanjian. Hal itu terjadi biasanya karena adanya “peluang” untuk lebih mencari keuntungan di salah satu pihak dan merugikan yang lain. Kalau hal itu terjadi biasanya akan terjadi pertikaian dan tidak jarang berujung kepada konflik yang membawa kedua belah pihak ke meja hijau atau diselesaikan di pengadilan dan biarlah pengadilan yang memutuskan, Di dalam bacaan injil hari ini, jelas-jelas dikatakan bahwa tuan tanah sudah mempersiapkan kebun anggurnya untuk dikelola. Semuanya sudah disiapkan yakni tempat memeras anggur, menara penjaga, dan menanam pagar sekeliling.Penggarap-penggarap hanya tinggal mengelola kebun anggur itu dan berbagi hasil dengan pemilik sesuai dengan perjanjian. Nah, di sinilah pelanggaran terjadi ketika penggarap-penggarap yang mungkin sudah melihat keuntungan yang sangat besar, tidak mau membagikan keuntungan tersebut kepada pemilik kebun anggur sesuai dengan perjanjian malahan terjadi pertumpahan darah. Tentu saja, ini adalah suatu perumpamaan yang disampaikan oleh Yesus bahwa hidup kita ini adalah milik Tuhan dan kita diberikan waktu dan kesempatan untuk mengelola “kebun anggur” hidup kita masing-masing. Dengan dibaptis menjadi pengikut Kristus, kita sudah mengadakan perjanjian dengan Allah untuk hidup di dalam terang Kristus. Apakah kita sudah menepati perjanjian hidup kita dengan Allah?Atau apakah kita melanggar seperti penggarap-penggarap kebun anggur yang tidak bertanggung jawab dengan tidak mau membagi keuntungan (rejeki) yang kita peroleh kepada Allah melalui pembagian kasih sesama kita yang membutuhkan? Untuk Anda yang menjadi anggota DOJCC, Komunitas Perjanjian Murid-Murid Yesus, apakah Anda sudah menepati “perjanjian” yang Anda buat dengan sesama anggota komunitas dengan saling mengasihi atau malahan “membunuh” sesama anggota dengan lidah Anda yang tidak bisa dikekang? Rm. Vincent Widi MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 22 Fresh Juice ! Vol. 94 / 2017 www.DOJCC.com Murah Hati Obat Wajah Berseri Peringatan Fakultatif St. Dionsius, Yohanes Leonardus, Inosensius, Ludovikus Bertrandus, Antonius Patrizi Yun. 1:1-17;2:10; MT Yun. 2:2,3,4,5,8; Luk. 10:25-37 Senin 9 Oktober 2017 Luk.10:30“Dan siapakah sesamaku manusia?” Ada pepatah mengatakan: “Dalamnya lautan bisa diukur, namun dalamnya hati siapa yang tau?” Tindakan yang kelihatannya baik tidak selamanya berasal dari hati yang tulus, terkadang bisa saja ada motivasi buruk dibelakangnya karna itulah sulit memang mengukur hati seseorang. Hanya Tuhan dan orang yang mengalaminya tau seberapa tulus dan baik motivasinya. Dalam bacaan injil hari ini, kita mendengarkan seorang ahli Taurat datang untuk mencobai Yesus, katanya: “Guru apakah yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal”? Dalam hal ini Yesus menjawabnya dengan memberi pertanyaan balik “apakah yang tertulis dalam hukum taurat?” karena sesungguhnya ia sendiri tau apa semestinya yang ia lakukan, di level intelektual ia tahu jawabannya. Ungkapnya: “kasihilah Tuhan, Allahmu dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” (Luk 10:27). Kata Yesus Jawabmu itu benar; perbuatlah demikian. Merasa diri benar dan terperangkap dengan pertanyaannya sendiri, ia mencoba memberi pertanyaan lagi, ‘akan tetapi siapakah sesamaku itu?’ Kemudian kita melihat Yesus bercerita tentang seseorang yang sedang mengalamai perjalanan dari Yerusalem ke Yeriko dan malang ia dirampok, dipukul, dan dalam kondisi setengah mati tergelentang di jalan. Lalu kita lihat ada tiga sikap berbeda yang ditunjukkan oleh orang-orang yang berpapasan degan situasi itu. Di sini sang ahli Taurat sekan mengalami tamparan keras di pipi, karena mereka yang melek hukum Taurat malah menghindar dari panggilan untuk mengasihi meskipun sesungguhnya kondisinya sangat urgent dan darurat. Orang yang semestinya memberi pertolongan yakni seorang lewi dan imam malah mengabaikan momen berbagi kasih itu dengan berbagai ketakutan dan resiko; kotor karena akan bersentuhan dengan darah, repot, keluar uang, tenaga, dan sebagainya. Sebaliknya Orang Samaria yang bukanlah bagian dari bangsa Yahudi dan tentunya tidak mengetahui hukum Taurat dan juga bukan bangsa pilihan malah justru lebih murah hati dan memiliki bela rasa atas derita dan kemalangan yang menimpa sesamanya itu.Ia siap menanggung resiko. Ia menolongnya dengan segala yang ia miliki. Saudara-saudara terkasih dalam hidup ini sering sekali yang perlu dikoreksi itu adalah hati kita sendiri dan yang perlu di waspadai adalah motivasi diri sendiri.Jangan-jangan kita seperti ahli taurat bertanya padahal kita tau jawabnnya, mencoba melakukan hal-hal baik namun memiliki niat-niat tidak baik dibelakangnya. Hari ini Tuhan mengundang kita untuk murah hati seperti orang samaria tersebut dan melakukannya dengan hati yang tulus dengan tidak mengharapkan imbalan apa pun sebab sesungguhnya hidup di dunia adalah singkat dan imbalan tertinggi yang bisa kita terima adalah suka cita dan damai baik ketika masih di dunia pun setelah kelak kita kembali ke surga, kehadirat Sang pencipta. Fr. Guido Sitanggang MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 23 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 94 / 2017 Selasa 10 Oktober 2017 Daniel, Tomas, Villanova Yun. 3:1-10; Mzm. 130:1-2,3-4ab,7-8; Luk. 10:38-42 Kerinduan akan Allah dalam Keheningan Lukas 10: 41-42 “Marta, Marta, engaku kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik yang tidak akan diambil dari padanya.” Bacaan Injil hari ini mengajak kita semua untuk memberikan waktu kita berada bersama Tuhan. Mendengarkan Allah berbicara kepada kita lewat keheningan.Namun kesempatan ini sulit sekali kita temukan dalam kehidupan kita, khususnya dijaman sekarang ini. Banyak orang di sibukkan oleh berbagai macam persoalan dan kuatir akan kebutuhan hidup mereka, sehingga tak ada waktu untuk Tuhan, untuk mendengarkan dan berbicara kepada Tuhan dalam keheningan. Seperti yang dilakukan Maria yang selalu tahu dan sadar bahwa hal yang terpenting yaitu selalu berada dalam kasih Allah.Kesibukan dan kekuatiran dalam hidup kita, seringkali membuat kita jauh dari Allah dan dan kita mudah jatuh dalam dalam dosa. Tetapi Tuhan tidak membiarkan kita jauh dari kasih-Nya, Ia selalu melihat kita dan mengasihi kita lewat pengalaman hidup kita sehingga kita disentuh untuk kembali kepadaNya. Seperti dalam kitab Mazmur, seorang pemazmur yang merindukan sentuhan kasih Allah dan meminta pertolongan dan selalu menantinantikan kehadiran Allah dan berharap akan firmannya yang memberikan kesejukan, seperti seorang pengawal yang mengharapkan fajar pagi. Yang menjadi pertanyaan buat kita semua, maukah kita seperti Maria yang mau duduk didekat Yesus dan mendengarkan apa yang dikatakan. Atau seperti kita mau menjadi Marta yang sibuk dan kuatir akan begitu banyak masalah dalam hidup. Bruder Martin, MGL Mau gabung Kegiatan DOJCC ? HP: 0821 4649 5027 Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 24 Fresh Juice ! Vol. 94 / 2017 www.DOJCC.com Apakah Marah Pada Tuhan Itu Benar? Eliaa Succursu Nieves Yun. 4:1-11; Mzm. 86:3-4,5-6,9-10; Luk. 11:1-4 Rabu 11 Oktober 2017 Yun.4:1 “Yunus sangat kesal hatinya dan marah marah, karena Tuhan mengasihani kota Niniwe.” Pernah kesal dengan Tuhan? Perasaan kesal atau marah itu normal dalam hidup kita.Apa itu marah? Menurut MerriamWebster kemarahan adalah “emosi yang tinggi yang disebabkan oleh ketidaknyamanan.” Kita tidak nyaman kalau keadaan tidak sesuai dengan yang kita inginkan, misalnya motor kita mogok, atau kepala kita sakit. Kita juga bisa marah kalau ‘personal space’ kita dilewati, yang mengakibatkan kita terluka, terancam, atau terhina.Disini kita marah pada seseorang yang aksi dan perilakunya membuat kita tidak nyaman.Kemarahan kita menunjukan ketidaksetujuan kita pada perbuatan orang tersebut. Kita juga bisa marah hanya karena pendapat orang lain berbeda dengan kita. Lalu benarkah kita jika kita marah dan mengkritik Tuhan, tidak setuju dengan keputusanNya yang membiarkan sesuatu terjadi? Kita salah kalau kita pikir kita yang benar, dan Tuhan yang salah, hanya dengan disadari perasaan kita saja.Tuhan itu maha benar, maha besar dan maha tahu.“Tidakkah layak bila Hakim dunia bertindak secara adil.” (Kej.18:25). Santo Yohannes juga berkata, ““Ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa, benar dan adil segala penghakiman-Mu.” (Why.16:7). Hanyalah kesombongan yang membuat makhluk ciptaan merasa lebih benar daripada Sang Penciptanya, sehingga ia bisa memarahi Sang Maha Murah Hati. “Yang rendah hati hidup senantiasa dalam kedamaian, tetapi hati orang congkak penuh dengan cemburu dan kemarahan yang bertubi-tubi.”(Thomas Kempis dalam Imitasi Kristus). Tetapi Jangan kita berkecil hati kalau kita jatuh dalam kemarahan yang tidak pantas ini. Kemarahan itu biasanya datang tidak diundang, sebuah reaksi spontan. Bahkan seorang nabi seperti Yunus pun bisa salah emosinya. Dia marah pada Tuhan dan tidak setuju dengan keputusan Tuhan yang menunjukkan belas kasih pada kota Niniveh yang sempat murtad. (Yun. 4:1-11) Kita tetapi sebaiknya mencerna lebih jeli.Jangan cepat bertindak dan mengambil keputusan.Santo favorit saya Santo Agustinus berkata, “Adalah lebih baik jika kita tidak membiarkan kemarahan itu masuk, walaupun itu dirasakan sangat benar dan adil.Jika diundang masuk walau sedikit, akan tidak mudah diusir, karena yang awalnya sebuah tanaman kecil, ia akan cepat tumbuh menjadi pohon yang besar.”Artinya emosi kemarahan bisa tunduk dengan kita.Janganlah kita jadi budaknya, apalagi kalau mau memakai kita untuk melawan Tuhan. Ya Tuhan, janganlah sekali-kali hati kami berbalik melawan Engkau yang Maha Murah dan Maha Baik bagi kami. Amin Rm David Lemewu mgl Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 25 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 94 / 2017 Kamis 12 Oktober 2017 Permintaan yang didasari kedekatan Luk 11:13b Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepadaNya Serafinus dari montegranaro, Maria Teresa Fasce Mal. 3:13-4:2a; Mzm. 1:1-2,3,4,6; Luk. 11:5-13 Para Pembaca yang dikasihi Allah, Tuhan Yesus selalu memberikan perumpamaan yang sangat aktual dalam kehidupan manusia.Dia tahu kapan pada saat mana kita lemah dan pada saat mana kita kuat.Dia tahu kecenderungan-kecenderungan kita ketika kita menginginkan sesuatu terjadi untuk kita.Firman Allah selalu indah untuk dicermati. Perikop ini membawa kita kepada sebuah kondisi yang sangat memotifasi kita untuk lebih dekat dengan Bapa di Sorga, baik ketika kita membutuhkan sesuatu maupun ketika kita merasa ‘cukup aman’ dengan apa yang kita punyai. Namun demikian rasanya hampir tak ernah dalam kehidupan kita, jika mau jujur, kita merasa semuanya sudah tercukupi dengan baik. Syukurlah Bapa kita di Sorga mempunyai prinsip cara memberi yang sangat murah hati. Itu terlihat pada ayat yang ke 10, “Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan. Saudara, perumpamaan di perikop ini tentang seseorang yang meminta roti kepada tetangganya, pada zaman ini bisa saja berupa hal-hal atau benda-benda lain yang ingin kita pinjam dari tetangga atau teman kita. Terlepas dari akan diberikannya apa yang kita inginkan atau tidak diberikan oleh tetangga kita, menandakan bahwa kita sudah lebih dulu mengenal pribadi yang kita mintai. Demikian juga pribadi Allah, yang senantiasa kita mohonkan. Kiranya terlebih dahulu kita akan mengenal tetangga kita dengan baik, mempunyai riwayat silaturahim yang baik, mempunyai riwayat saling berbagi sebelumnya, sehingga kita mempunyai keyakinan bahwa permintaan kita pastilah dipenuhinya. Tampaknya ada teman-teman kita yang tak begitu dekat, dimana yang dekat itu diumpamakan sebagai tetangga, kadang ada teman yang tak pernah berhubungan dengan kita tetapi datang tiba-tiba hanya ingin mendapat keuntungan dari kita. Demikianlah Allah, kiranya kita memiliki relasi yang bukan hanya untuk meminta tetapi juga mempunyai keakraban yang dijalin dengan intens dan bahkan mesra. Ada riwayat pujian yang kita naikkan, ada riwayat syukur yang tidak pernah lupa kita ucapkan, ada permohonan maaf dan ampun yang kita sampaikan setiap saat, sehingga kedekatan kita sungguh bukan hanya sebagai tetangga namun sahabat, sebagaimana Yesus sendiri mengatakan dalam Yohanes 15:14, “Kamu adalah sahabat-sahabat-Ku jika kamu melakukan apa yang Kuperintahkan kepadamu. Sadarilah bahwa semua permintaan kita pasti terjawab jika kita telah menjadi sahabat Yesus. Tina B. Herman Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 26 Fresh Juice ! Vol. 94 / 2017 www.DOJCC.com Kedekatan dan Kesatuan Honoratus Kosminski, Aleksandrina Maria da Costa Yl. 1:13-15;2:1-2; Mzm. 9:2-3,6,16,8-9; Luk. 11:15-26 Jumat 13 Oktober 2017 Luk 11:17 Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka lalu berkata: “Setiap kerajaan yang terpecah-pecah pasti binasa, dan setiap rumah tangga yang terpecah-pecah, pasti runtuh. Syalom saudara-saudari terkasih dalam Kristus.Penjelasan Yesus dalam Injil Lukas hari ini sungguh sangat luar biasa.Bagaimana Yesus menyikapi orang-orang yang sebetulnya sudah diketahui kemana arah dan maksud dari pernyataan itu. Kemudian dilanjut dengan jawaban Yesus yang diluar dari perkiraan mereka. Dari perkataan yang menyudutkan, menjadikan jawaban Yesus yang begitu luas dan dalam. Kita melihat semua yang dilakukan Yesus adalah luar biasa, tetapi Yesus juga ingin memberikan pengajaran dan pengertian dalam setiap hal yang dilakukanNya. Tidak hanya dalam hal mengusir setan dan roh jahat saja, tetapi Yesus juga ingin menyampaikan kesatuan dan kesehatian kita dengan Tuhan.Kedekatan Yesus dengan Bapa sudah dicontohkan dalam hidup bersama dengan muridmuridNya. Telah ditegaskan oleh Yesus bahwa tidak adanya kedekatan dengan Allah maka kita akan lemah dan jatuh, dalam hal apapun.Dalam hal ini Yesus mau menyampaikan kepada kita semua bahwa melalui pengusiran setan, penyembuhan dan segala sudah dilakukanNya adalah dengan kuasa Allah dan dengan perantaraan Yesus pula kerajaan Allah sudah hadir diantara kita. Mari kita renungkan seberapa dekatnya hubungan kita kepada Yesus, sebagaimana Yesus juga dekat kepada Allah Bapa. Karena kedekatan kita dengan Yesus akan mendekatkan kita pula dengan kehadiran kerajaan Allah. Birendra Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 27 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 94 / 2017 Yang berbahagia Sabtu 14 Oktober 2017 Luk 11 : 28 Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya. Kalistus I, Gonzalo dari logos, Gundisalvus dari Lagos, Yohanes Ogilvie Yl. 3:12-21; Mzm. 97:1-2,5-6,11-12; Luk. 11:27-28 Kata orang rumput tetangga sering terlihat lebih hijau dari pekarangan sendiri. Saat melihat kesuksesan orang lain dalam pencapaian entah materi, entah karier, entah hal lain, tanpa sadar pasti akan membandingkan. Bener tidak? Hayo ngaku aja. Atau saat melihat seorang anak kecil, yang begitu lucu, begitu cerdas, begitu imut imut pastilah kita jadi kepengen punya anak selucu seimut itu hahahaa..sayang saya belum menikah nih. Pasti anak saya selucu seimut itu hahahaha. Sama pula dengan ibu di bacaan hari ini yang saat melihat bagaimana Yesus memukau para pendengar, dia pun keceplosan berucap, berbahagialah ibu yang telah mengandung Engkau. Kepengen punya anak seperti ini ya bu ? Sering tolak ukur kita hanya terbatas yang terlihat di mata kita. Kita tidak melihat proses yang ada di baliknya. Seperti bunda Maria, bagaimana pergulatan dan pergumulan yang dialami dari sejak dikabarkan akan mengandung padahal belum menikah, bagaimana perasaannya harus menghadapi Yosef tunangannya, bagaimana harus mengungsi dengan perut sedang hamil, bagaimana harus ditolak dari rumah ke rumah, bagaimana harus melahirkan di kandang hewan, dan masih banyak lagi. Tidak ada yang melihat proses air mata di balik semua itu. Yang terlihat hanya saat jaya, saat Yesus dikagumi sewaktu berbicara, saat Yesus dielu-elukan. Wahh hebat ya punya anak seperti itu. Tuhan Yesus berkata, yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah. Bukan yang berbahagia ialah yang punya harta banyak, yang pintar bicara, yang pintar mimpin perusahaan, yang punya idung mancung, yang punya body keren, yang punya wajah ganteng cantik.Bukan, bukan itu semua.Karena kesemuanya itu tidaklah kekal abadi, tapi yang mau mendengarkan firman Allah yang mau memelihara yang mau melakukan firman itu patutlah kita sebut yang berbahagia. Karena bagian untuknya sudah tersedia di surge, berbahagialah untuk itu Syaloom Agnes Mau gabung Kegiatan DOJCC ? HP: 0821 4649 5027 Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 28 Fresh Juice ! Vol. 94 / 2017 www.DOJCC.com Para Undangan Pilihan Yes. 25:6-10a; Flp. 4:12-14,19-20; Mat. 22:1-14 Minggu 15 Oktober 2017 Mat.22:12 Hai saudara, bagaimana engkau masuk kemari dengan tidak mengenakan pakaian pesta? Dalam Injil Matius hari ini, Kerajaan Sorga disamakan dengan seorang Raja yang mengadakan Pesta Nikah untuk anak laki-lakinya. Sebagai Raja, tentunya pesta ini direncanakan dengan sebaik-baiknya dan tamu-tamu yang diundang pun adalah orangorang pilihan yang khusus atau kalangan dekat Raja tersebut. Bayangkan Anda termasuk dalam sedikit orang yang diundang Sang Raja, apakah Anda berani menolaknya? Kecil kemungkinan Anda akan menolaknya, kecuali kalau ada halangan khusus yang tidak bisa dihindari atau kalau memang Anda dasarnya tidak suka dengan Sang Raja jadi Anda menolaknya, dengan prinsip teguh, lebih baik mati berkalang tanah daripada hadir pada pesta musuh Anda. Jika memang Kerajaan Sorga itu sungguh-sungguh sebuah Pesta Nikah dari anak lakilaki seorang Raja, pasti tidak akan ada penolakan sedikit pun. Tetapi nyatanya memang Kerajaan Sorga itu tidak semenarik sebuah Pesta Nikah seorang pangeran. Pada zaman Yesus mewartakan Kerajaan Sorga, bahkan para ahli Taurat dan orang-orang Farisi pun tidak bisa melihat dan menyadari bahwa Pewartaan Yesus akan Kerajaan Sorga itu menarik. Alasannya adalah: Yesus bukan dari kalangan Rabbi, kalangan para ahli Taurat dan orang Farisi. Yesus seringkali mengajar hal-hal yang bertentangan dengan Tradisi Yahudi yang dijaga secara ketat oleh mereka. Karena itu, hadirnya Yesus yang mengajar dengan hikmat sambil banyak membuat mukjizat itu dirasakan bukan sebagai pemenuhan harapan mereka akan Messias tetapi malah dilihat sebagai ancaman akan keberadaan mereka yang sudah mendapat tempat yang terhormat di antara masyarakat Yahudi umumnya. Banyak orang mulai beralih percaya dan mengikuti Yesus, sementara pengaruh mereka mulai diabaikan dalam masyarakat. Di dalam zaman modern dan sekuler sekarang ini, seringkali kita berpikir bahwa lebih baik kita menjadi pengikut Kristus yang biasa-biasa saja dan tidak perlu terlalu ekstrim. Cukuplah kita ke Gereja tiap Hari Minggu, berdoa rosario (pada Bulan Maria) di Komunitas Basis Gerejani atau hadir saat Katekese Kitab Suci (pada Bulan September), jaga parkir atau tata tertib, menjadi lektor atau putra-putri altar, yang penting setor muka kepada Tuhan, itu saja sudah cukup. Benarkah demikian? Saudara-saudariku, kita adalah para undangan pilihan si Raja, tuan pesta; bisakah kita melihat Ritus Agama, Gereja dengan Sakramen-sakramen dan Tradisi Gereja yang kaya itu sebagai sebuah pesta yang kita tunggu-tunggu? Atau kita hanya mau menjadi tamu yang asal setor muka saja sudah cukup?Waspadalah, jangan-jangan kita langsung dijebloskan ke tempat yang penuh ratap dan kertak gigi itu. Rm. Wenz MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 29 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 94 / 2017 Kopi Panas Senin 16 Oktober 2017 Yer 1:6d “ sebab aku masih muda” Hedwig, Margarita Maria Alocoque, Gereardus Mayella, Willem Rm 1:1-7; Mzm 98: 1,2-3ab,3cd-4; Luk 11:29-32; Masa muda adalah masa belajar, dimana kita melewati semua kelakuan bodoh kita yang tidak kita pikirkan saat itu. Dan pada saat sudah beranjak tua akan mengingat kembali, dan perasaan yang didapat saat mengingat itu yaitu malu karena saat muda kebanyakan cepat marah, karena merasa Egois, merasa lucu atas saat saat masa muda karena sering bertindak bodoh tanpa dipikir terlebih dahulu. Saat saya melihat para mahasiswa tertawa tawa tanpa beban, saya merasa iri tetapi juga khawatir, karena ‘peperangan’ yang sesungguhnya bukan saat sidang skripsi, tetapi saat lulus, dimana mereka harus berebut lapangan pekerjaan, harus mencoba keberuntungan berbisnis, dan lain sebagainya. Saat menulis ini saya juga sedang menikmati secangkir kopi beserta sepiring singkong goreng, sedap sekali. Dan saya lihat memang kopi itu terasa nikmat sekali jika dinikmati saat panas, tetapi jika kita meminum terburu buru, panas dari kopi tersebut akan melukai mulut kita. Tetapi jika kita menikmati pelan pelan, maka kenikmatan kopi tersebut akan terasa. Demikian pula hidup ini, hendaknya kita melakukan segala sesuatunya secara lugas, jangan terburu buru terbawa darah muda, karena jika terburu buru kekecewaan yang akan di terima. Maka hendaknya sedari muda, belajarlah untuk mengkontrol emosi, sehingga hidup ini akan lebih bisa dinikmati. Jangan cepat panas didunia yang semakin panas ini. Seruput kopinya dulu, dan semoga kita semua diberkati prast Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 30 Fresh Juice ! Vol. 94 / 2017 www.DOJCC.com Berpeganglah teguh pada imanmu Peringatan Wajib St. Ignatius dr Antiokhia Rm. 1:16-25; Mzm. 19:2-3,4-5; Luk. 11:37-41 Selasa 17 Oktober 2017 Roma 1:17 “Orang benar akan hidup oleh imannya” Saudara –saudariku yang dikasihi oleh Tuhan kita Yesus Kristus. Bacaan hari ini benar-benar mengajak kita untuk percaya dan mengakui bahwa Allah adalah sumber iman dan kebenaran dan hanya dia yang patut disembah demi keselamatan kita sebagai umatnya dan demi kemuliaan nama-Nya yang kudus. Dalam bacaan pertama rasul Paulus dengan jelas mengingatkan kita bahwa injil itu kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya. Sebab didalam injil kebenaran menjadi nyata, dan kebenaran itu bertolak dari iman dan menuju kepada iman. Mengenai hal kebenaran iman, bukan rasul Paulus yang menyatakan melainkan Allah sendiri yang menyatakan-Nya sejak dunia dijadikan. Namun sering kali kita menggantikan kebenaran Allah dengan dusta, dan menjadi budak dosa. Dengan mengikuti keinginan hati dan pikiran kita demi kepuasan sesaat dengan mengabaikan kebenaran yang telah diajarkan kepada kita. Dalam injil hari ini Yesus juga mengingatkan kita, agar kita sungguh-sungguh dalam mengamalkan iman, apa yang kita lakukan sesuai dengan apa yang seharusnya. Iman yang dinyatakan lewat tindakkan dan perbuatan yang nyata yang berdasarkan kebenaran fakta bukan kemunafikan dan kepalsuan belaka. Seperti apa yang dikatakan Yesus dalam akhir injil hari ini, “Maka berikanlah isinya sebagai sedekah, dan semuanya akan menjadi bersih bagimu”. Mari kita belajar dan selalu mengandalkan Yesus menjadikan Dia sebagai guru dan juruselamat kita, sampai akhirnya kita dapat menyelesaikan pertandingan dengan sebuah kemenangan ( hidup kekal) Bunda Maria Doakanlah kami senantiasa sebab Engkau adalah ratu Doa. Rossa Olla DT Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 31 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 94 / 2017 Rabu 18 Oktober 2017 Melayani Tuhan dengan Sukacita Luk 10:3 Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala. Pesta St.Lukas. 2Tim. 4:10-17b; Mzm. 145:10-11,12-13ab,17-18; Luk. 10:1-9. Berefleksi atas bacaan & dalam rangka mengenang St.Lukas yang adalah pewarta kabar sukacita atau warta Kebenaran yang dengan setia. Mau melayani Tuhan dengan Tulisan lewat pewartaannya. Maka marilah kita tidak menjadi takut atau mudah putus asa dalam menulis atau mewartakan kabar sukacita seperti menulis buku renungan harian Fresh Juice !!!. Melayani dalam bentuk tulisan maupun melayani dengan puji pujian dapat dilakukan melalui banyak cara, seperti kegiatan kelompok gereja atau persekutuan muda mudi katolik OMK atau kelompok kategorial apapun yang ada didalam gereja. Dalam hal ini Mengapa kita harus melayani? Karena perlu kita ketahui bahwa konsep pelayanan itu berasal dari sorga. Alkitab mencatat bahwa para malaikat di sorga, siang dan malam tanpa henti, melayani Tuhan. Tertulis: “Dan keempat makhluk itu masingmasing bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: ‘Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang.’ Dan setiap kali makhluk-makhluk itu mempersembahkan puji-pujian, dan hormat dan ucapan syukur kepada Dia, yang duduk di atas takhta itu dan yang hidup sampai selama-lamanya.” (Wahyu 4:8-9). Dan Sesuai dengan konsep pelayanan sorgawi ini setiap orang percaya, tanpa terkecuali, dipanggil juga untuk melayani Tuhan dan juga sesama. Bahkan Tuhan Yesus memberikan Amanat Agung ini: “... pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” (Matius 28:19-20). Dalam hal ini Tuhan Yesus tidak asal bicara atau memberi perintah, namun Ia sendiri telah memberikan teladan dalam hidupNya: “...Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.” (Matius 20:28). Marilah berdoa, Ya Tuhan Allah Bapa yg maha rahim, engkau memilih Santo Lukas sebagai Pewarta yang melayani dengan Lisan maupun Tulisan untuk mewartakan rahasia Cinta Kasih Tuhan terhadap Kami & semoga kami bisa turut ambil bagian didalam karya pewartaan MU serta bantulah kami agar hidup dan menghasilkan buah buah kebaikan yang dapat dirasakan bagi sesama dimana pun kami berada. Amien! Salam penuh kasih Maurits Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 32 Fresh Juice ! Vol. 94 / 2017 www.DOJCC.com Iman Yohanes de Brebeuf dan Isaac Jogues, Paulus dari Salib Rm. 3:21-30; Mzm. 130:1-2,3-4b,4c-6; Luk. 11:47-54 Kamis 19 Oktober 2017 Roma 3:27:”Jika demikian, apakah dasarnya untuk bermegah ? Tidak ada! Berdasarkan apa? Berdasarkan perbuatan? Tidak, melainkan berdasarkan iman! Hari ini St. Paulus dalam suratnya kepada umat di Roma pada waktu itu menyatakan kepada mereka bahwa tidak ada satupun yang dapat menyelamatkan jiwa mereka, tidak juga dengan berpegang dan melaksanakan hukum Taurat, kecuali Iman kepada Yesus Kristus, yang telah ditentukan oleh Allah untuk menjadi jalan perdamaian antara Allah dan manusia melalui darahNya yang tertumpah di kayu salib. :”Jika demikian, apakah dasarnya untuk bermegah ? Tidak ada! Berdasarkan apa? Berdasarkan perbuatan?Tidak, melainkan berdasarkan iman!” Hanya Iman kepada Yesus Kristus yang menyelamatkan kita. Iman yang sejati akan menghasilkan kelahiran manusia baru yang pada gilirannya akan berbuah perbuatan baik. Tetapi bukan perbuatan ini yang membuat kita memperoleh kedudukan kita saat ini bersama Allah tetapi Yesus yang telah melakukannya untuk kita di atas kayu salib. Jadi yang kita butuhkan untuk dapat diselamatkan adalah percaya sungguh-sungguh dengan yang telah Allah lakukan untuk kita di dalam Yesus Kristus di atas kayu salib. Iman kepadaYesus yang telah tersalib bukan hanya menyelamatkan jiwa saya , dan membuat saya kini senantiasa bersyukur dalam hidup ini dengan berbagi kepada sesama, tetapi juga menyelamatkan saya dari masalah yang sedang dihadapi sekarang dalam kehidupan ini seperti yang tertulis dalam Ibr 11:1 “Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat” , jadi jika tampa iman, tidak ada harapan, hidup menjadi hampa dan kosong, Saya menyatakan iman saya di dalam doa . Misalnya, ketika saya mau Tuhan untuk memberikan hikmat dalam menyelesaikan pinjaman , maka saya akan berdoa demikian :”Bapa, firman-Mu berkata dalam Filipi 4:19 bahwa Engkau akan memenuhi semua kebutuhanku sesuai dengan kekayaan dan kemuliaan-Mu. Oleh karena itu aku mohon kepada-Mu Bapa dan percaya bahwa Engkau akan memberikan aku jalan untuk menyelesaikannya. Terima kasih Bapa , Engkau telah menjawab doaku . AMIN!”’ Betty Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 33 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 94 / 2017 Jangan Takut Jumat 20 Oktober 2017 St. Kaprasius, Magdalena dari Nagasaki, Yohanes Paulus II Rom. 4:1-8; 32:1-2, 5,11; Luk; 12-1-7 Lukas:12:7 “Bahkan rambut kepalamu pun terhitung semuanya. Karena itu jangan takut…” Mungkin kalian pernah merasakan bahwa mukjizat itu nyata.Saya pun mengalaminya di bandara Internasional Ngurah Rai – Bali tahun 2015 kemarin. Saat itu saya sudah bergabung menjadi anggota kongregasi MGL (Missionaries of God’s Love) di Flores dan siap terbang ke Australia untuk menjalani tahun formasi menjadi imam Katolik. Menjelang senja saya berangkat dari pastoran Paroki St Fransiskus Xaverius Kuta menuju bandara. Saya telah diingatkan oleh salah seorang imam MGL bahwa saya cukup membawa barang-barang yang dibutuhkan dan kartu Bank harus ditutup karena MGL menjalani kaul kemiskinan yang radikal. Tanpa keberatan saya menuruti semuanya karena segalah kebutuhan penerbangan sudah dibayar di dalam tiket pesawat. Pas waktu checkin petugas mengatakan agar saya harus membayar bagasi untuk koper pakaian dan saya bilang saya tidak punya uang. Petugas tidak percaya namun saya meyakinkan dia bahwa saya tidak punya uang. Saya merasa sangat malu dan kecewa karena tidak ada orang yang memberitahu sebelumnya kalau saya membutuhkan uang dalam perjalanan. Saya memutuskan untuk pulang dan keluar dari bandara namun dalam hati kecil saya bilang “Berdoa minta pertolongan Tuhan” di dekat pintu keluar saya berdoa “Tuhan saya butuh uang saat ini. Kalau bisa jatuh saja dari langit-langit atau muncul saja di lantai agar saya bisa ambil dan bayar bagasi.” Lalu saya tunggu berdiri mematung dan tiga menit kemudian seorang saudara datang mendekat lalu memegang pundakku dan bilang “Kamu butuh uang kan? Ini uangnya.”Saat itu saya ingin menangis namun ada banyak orang sekitar dan saya malu. Namun di dalam pesawat saya menjatuhkan air mata dan memuji Tuhan karena ia mengasihi saya. Itu sebabnya ketika membaca injil hari ini pas di ayat 7 “Bahkan rambut kepalamu pun terhitung semuanya. Karena itu jangan takut…” Benar sekali… Tuhan tahu apa yang kita butuh karena Dia mencintai kita dan peduli terhadap kita bahkan rambut di kepala kita pun dia tahu satu persatu. Jangan takut karena Tuhan selalu bersama kita apa pun situasinya. Fr Lee Risar MGL Renungan Harian Audio Katolik bisa klik di www.DailyFreshJuice.net Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 34 Fresh Juice ! Vol. 94 / 2017 www.DOJCC.com Beriman tanpa takut Ursula Roma 4:13, 16-18; Mazmur 105:6-7, 8-9, 42-43; Lukas 12:8-12 Sabtu 21 Oktober 2017 Lukas 12:8a, “Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Anak Manusia juga akan mengakui dia di depan malaikat-malaikat Allah.” Dalam penerbangan ke Australia, kami transit ke Kuala Lumpur. Karena baru pertama kali berada di sana, juga karena tidak pernah membaca berita tentang fanatisme di Malaysia, dengan santai saya membuat tanda salib, Bapa, Putra dan Roh Kudus, sebelum makan mie. Seorang wanita yang sedang duduk di depan saya, begitu kagetnya melihat saya membuat tanda salib, sampai matanya terbelalak dan menutup mulutnya dengan tangan. Saya bingung dan menoleh ke kiri kanan, banyak orang duduk dan berlalu lalang, lalu saya menganguk hormat ke arahnya. Dia pun membalas anggukkan saya dan saya makan sambil mikir, ‘kenapa ya, dia koq kaget saat saya bikin tanda salib?” Agak lama, barulah saya menyadari hal itu, “Ooohhh mungkin dia pikir, di Malaysia orang gak boleh bikin tanda salib di depan umum? Waduh, saya lupa kalau sedang berada di Kuala Lumpur, walau cuman di Bandaranya hehehe”. Saya jadi teringat kisah teman saya yang bangga terhadap putrinya, yang sejak kecil berani menyatakan imannya sekali pun sedang berada di hadapan orangorang yang berbeda keyakinan. Terutama saat makan di restoran, maka ia akan membuat tanda salib dan mengatupkan kedua tangannya, bersyukur, barulah makan. Sedangkan maminya agak takut, karena keberanian anaknya itu. Dalam Injil hari ini, Tuhan Yesus mengajak kita agar berani menyatakan iman kita kepada-Nya di hadapan manusia, tanpa perlu takut diintimidasi. Kita harus berani menggunakan symbol-simbol iman kita jika diperlukan; kalau mau jadi Katolik ya, Misa setiap hari Minggu; yah, harus dibaptis dulu, yah Komuni pertama dan kebiasaan lainnya.Begitu juga kita harus menjawab dengan berani dan bangga sebagai pengikut Kristus. Kita tidak perlu takut, karena Tuhan sendiri berjanji akan mengirim Roh Kudus-Nya menerangi pikiran kita untuk menjawab yang benar. Ia juga akan mengirim para malaikat-Nya untuk melindungi kita. Tuhan juga berjanji akan menyertai kita sampai akhir jaman. Karena itu marilah kita berani menyatakan iman kita kepada Kristus, dan bersama Kristus berjuang untuk memenangkan kerajaan Allah. “Iman tanpa perbuatan adalah mati.Cinta tanpa pengorbanan adalah sia-sia.” Narita Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 35 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 94 / 2017 Berlaku Adil Minggu 22 Oktober 2017 Hari Minggu Evangelisasi Yes. 45:1,4-6; Mzm. 96:1,3,4-5,7-8,9-10ac; 1Tes. 1:1-5b; Mat. 22:15-21 Mat. 22: 21, “Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah.” Kita tentu tidak asing dengan kata “ADIL” atau bersikap/berlaku “adil”. Secara sederhana, bersikap adil bisa diartikan: memberikan kepada orang lain apa yang menjadi haknya. Seseorang dikategorikan berlaku adil contohnya ketika seorang bos memberikan gaji kepada karyawan yang menjadi haknya. Seorang penumpang kereta api membayar uang tiket sesuai dengan ketentuan tarif. Seorang suami memberikan uang belanja untuk istrinya untuk kebutuhan dapur dan rumah tangga, dan lain sebagainya. Injil hari ini yang sering kita dengar ketika kita merayakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, mengajak kita semua untuk berlaku adil.Yesus berkata, “Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah.”Hak dan kewajiban berjalan bersama.Hak dan kewajiban sebagai seorang warga Negara dan beragama berjalan searah. Lalu bagaimanakah kita bersikap adil sebagai seorang warga Negara dan dan sebagai seorang pemeluk agama (Katolik) yang beriman? Sebagai warga Negara yang baik tentunya kita diajak untuk membayar pajak dan pajak itulah yang akan digunakan untuk membangun sarana-sarana umum seperti jalan raya, terminal, bandara dan lain sebagainya. Kalau kita taat pajak, Negara akan menggunakan pendapatan pajak itu untuk kesejahteraan rakyatnya. Ingat slogan “Orang Bijak, taat pajak” Lalu sebagai umat Allah kita hendaknya bersikap adil terhadap sesama dengan berderma dan beramal kasih.Apa yang wajib kita berikan kepada Allah adalah waktu kita untuk berdoa, waktu kita untuk mendekatkan diri dengan Allah sebagai Tuhan kita dan tentunya waktu dan apa yang kita punya untuk kemuliaan Allah di surga. Seandainya kita berlaku adil seperti diatas sebagai warga Negara dan sebagai umat Allah, tentunya akan terciptanya damai sejahtera di muka bumi ini. Mari kita berlaku Adil mulai dari hal-hal kecil dengan memberikan orang lain apa yang menjadi hak mereka. Amin Rm. Vincent Widi MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 36 Fresh Juice ! Vol. 94 / 2017 www.DOJCC.com Kepercayaan pada Tuhan Gulielmus, Eram, Yohanes Bonom Ursulin dari Valenciennes Rm 4:20-25 ; MT Luk 1:69-70,71-72,73-75 ; Luk 12:13-21 Senin 23 Oktober 2017 Rm 4:22 Karena itu hal ini diperhitungkan kepadanya sebagai kebenaran. Beberapa bulan yang lalu ketika saya berdoa dengan sekelompok kecil teman-teman, saya “melihat” sebuah rumah. Rumah itu memancarkan kesan yang tenang dan damai, rasanya rumah yang hangat untuk beristirahat. Jujur, saya tidak mengetahui apa arti rumah itu. Apakah itu pertanda bagi rumah yang sesungguhnya yang telah Tuhan siapkan untuk saya dan keluarga.... ataukah rumah itu sebagai simbolik akan sebuah tempat / lingkungan yang saya rindukan untuk pertumbuhan iman saya. Sekalipun saya tidak mengetahui persis apa artinya tetapi saya yakin, hal itu akan terjadi. Dan walaupun saya juga tidak tahu kapan hal itu akan digenapi... tetapi ketika mengingat “penglihatan” akan rumah itu, saya merasa mendapat kekuatan untuk tetap berharap sekalipun keadaan belum tampak mendukung. Seperti dalam Roma 4:22 bahwa kepercayaan Abraham akan janji Allah diperhitungkan sebagai kebenaran, saya pun percaya bahwa setiap Kepercayaan kita pada Tuhan akan diperhitungkan dan sangat bernilai dimata Tuhan. Tidak pernah ada, orang yang menaruh kepercayaan nya pada Tuhan akan disia-siakan. Jesus Bless Us LIA Renungan Harian Audio Katolik bisa klik di www.DailyFreshJuice.net Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 37 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 94 / 2017 Kewaspadaan Selasa 24 Oktober 2017 Luk 12:35 “Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala.” Antonius Maria Claret, Alosius Guanella Rm. 5:12,15b,17-19,20b-21; Mzm. 40:7-8a,8b-9,10,17; Luk. 12:35-38 Seorang hamba adalah seorang pelayan. Menjadi hamba yang mampu melayani dengan setia dengan teladan hidup tidaklah gampang, orang cenderung ingin menjadi Tuan, raja, penyuruh, pemimpin dan penguasa. Padahal menjadi seorang hamba adalah salah satu kesempatan terbaik untuk menjadi pelayan bagi orang lain. Yesus adalah hamba Allah yang setia. Ia melaksanakan semua yang dikehendaki Bapa-Nya. Sehingga ia menjadi pewaris keselamatan Bapa. Kita semua adalah hamba Tuhan, menjadi hamba berarti menjadi pelaksana sabda. Sambil melaksanakan kehendak Tuhan, kita sebagai hamba harus siap sedia melayani dan menantikan kedatangan Tuhan. Penantian kita harus dibarengi dengan kewaspadaan dan kesiap siagaan. Kita harus siap sedia dan waspada karena kita tidak tahu kapan Tuhan datang menemui kita. Hamba yang siap sedia menantikan Tuanya dengan menyalakan pelitanya akan menjadi ahli waris keselamatan. Ia akan menjadi hamba yang bahagia karena setia melaksanakan apa yang dikehendaki Tuanya. Supaya kita jangan binasa kita harus selalu waspada menantikan kedatangan Tuhan. Yudi Renungan Harian Audio Katolik bisa klik di www.DailyFreshJuice.net Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 38 Fresh Juice ! Vol. 94 / 2017 www.DOJCC.com Prokrastinasi Pencuri Kebahagiaan Rabu 25 Oktober 2017 Luk.12:32 “Berbahagialah hamba yang didapati tuannya sedang melakukan tugasnya, ketika tuan itu datang.” Yohanes Angel Poro Rm. 6:12-18; Mzm. 124:1-3,4-6,7-8; Luk. 12:39-48 Menunggu itu tidak mudah, apalagi kalau tidak ada kerjaan kan. Kita mudah melantur dan berbuat yang tidak-tidak. Bekerja tanpa ada yang memantau bisa membuat kita berlaku seenaknya dan berpikir bahwa tidak ada yang akan melihat sikap kita yang tidak pantas, atau berprokrastinasi dan menghabiskan waktu yang seharusnya bisa dipakai untuk melakukan tugas kita yang utama. Tuhan Yesus memberikan perumpamaan ini karena banyak orang yang suka prokrastinasi.Kita terjebak dengan pikiran bahwa Tuhan itu jauh dan tidak ada bersama kita. Bahwa kita hanya benar-benar ketemu Tuhan pada waktu kita akan mati atau di hari penghakiman. Benarkah Tuhan itu seperti tuan rumah ini yang pergi dan datang kembali? Menurut saya Tuhan itu selalu melihat dan memperhatikan gerak gerik kita sepanjang waktu. Dia kan Maha Tahu. Sebenarnya Dia selalu hadir, terlepas dari apakah kita sadar akan kehadiranNya. Mungkin Dia memilih untuk sembunyi sehingga kita tidak sadar.Tetapi Dia selalu melihat kita. Prokrastinasi juga tanda orang yang menderita perfeksionisme.Dia menunggu waktu yang ideal, alat yang sempurna, ide yang perfect untuk memulai tugasnya, tetapi sayangnya tidak ada yang cukup sempurna untuk dia. Dia menderita saat menunggu dengan berprokrastinasi. St Agustinus berkata, “Tuhan sudah menjanjikan pengampunan dosa untuk pertobatanmu, tetapi Ia tidak menjanjikan esok hari untuk prokrastinasimu.” Jadi jangan tunda-tunda apa yang bisa kita kerjakan untuk Tuhan hari ini. Jangan pikir bahwa Ia akan datang besok hari. Dia ada hari ini, jam ini, menit ini.Kerjakanlah karyaNya yang mulia sebagai tanda syukur kita.Mari kita berjaga-jaga selalu.Mari kita mohon Roh KudusNya untuk selalu mengingatkan kita pada tugas utama kita, yaitu melayani dan mencintai Tuhan dan sesama kita setiap waktu. “Berbahagialah hamba yang didapati tuannya sedang melakukan tugasnya, ketika tuan itu datang.” (Lk.12:32) Kebahagian tidak ada saat kita prokrastinasi.Prokrastinasi malah mencuri kebahagiaan kita.Kebahagiaan hanya ada saat kita hidup sesuai dengan citra diri kita.Amin. Rm David Lemewu MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 39 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 94 / 2017 Kesucian Itu Pembebas Kamis 26 Oktober 2017 Rm. 6:23; Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. Rm. 6:19-23; Mzm. 1:1-2,3,4,6; Luk. 12:49-53 Saudara-saudariku terkasih, Manusia dapat menghambakan tubuhnya kepada dosa, buahnya ialah malu di dunia dan maut di akhirat.Kalau tubuh sudah bebas karena penebusan Kristus, manusia sebagai orang bebas harus membangun kebebasan lebih lanjut dengan berbuat baik. Tubuh itu suci menurut Hukum Taurat, sehingga jika orang mengerjakan perbuatanperbuatan hukum, mereka menjaga kebersihan badannya dengan pembasuhan dan upacara menurut hukum. Tetapi ini tata lahir, yang belum menjamin kebersihan hati dan kesucian bathin. Kesucian kristiani tidak mementingkan lagi tata lahir, karena Kristus menghapus keharusan Hukum Taurat.Semakin lama di jaman modern ini, kebersihan lahir semakin sulit dicari.Kesucian kristiani memusatkan seluruh perhatian kepada bathin, perbuatan baik demi pertumbuhan kebebasan, melanjutkan dan mengembangkan kebebasan bathin, yang diperoleh dari Kristus, karena pembebasannya dari perbudakan dosa dan ikatan Hukum Taurat.Kesucian kristiani ini suci karena ikut dalam penyucian Kristus. Pikiran orang sepintas tentang suci itu mengikat, bebas itu bisa mengikuti kehendak sendiri; kesucian bertentangan dengan kebebasan.Kebebasan yang mau diartikan semau gue itu melawan kebenaran dan disangkal oleh pengalaman.Orang bertindak semau sendiri, itu menyerahkan diri dan badannya pada gejolak dan dorongan hawa nafsu, yang menarik, menyeret orang kepada dosa. Tanpa kendali orang jatuh berulang-ulang, jadi “kecanduan”, dan dengan demikian ia menjadi budak dosa. Kebebasan sudah tidak ada padanya karena kecanduan dan keinginannya. Sebaliknya orang yang berbuat baik, mengikuti Kristus, hidupnya jadi bebas dari kuasa nafsu tak terkendali, bebas dari ketakutan peraturan dan hukum, karena Roh kebebasan dalam hatinya menunjukkan yang baik dan benar dan menumbuhkan kekuatan semakin mantap, untuk bertahan dan berani, membangun kebebasan Kristus yang menyeluruh meliputi segala hidupnya. Hidup selalu menurut Roh, jangan menuruti daging. Tuhan memberkati. Herman Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 40 Fresh Juice ! Vol. 94 / 2017 www.DOJCC.com Jangan Sia-Siakan Jumat 27 Oktober 2017 Rm. 7:18-25a; Mzm. 119:66, 68, 76, 77, 93.94; Luk. 12:54-59 Lukas 12:56 Hai orangorang munafik, rupa bumi dan langit kamu tahu menilainya, mengapakah kamu tidak dapat menilai zaman ini? Injil hari ini menyampaikan kepada kita bagaimana Yesus menyindir orangorang yang bisa dan mengerti menginterpretasikan zaman.Tetapi berpurapura tidak mengetahuinya. Orang-orang tersebut menutup hati dan jiwa mereka akan kabar keselamatan yang dibawakan oleh Tuhan Yesus. Bahwa Tuhan Yesus itu sendiri adalah jalan, kebenaran dan hidup.Mereka juga menutup pintu bagi setiap orang yang betul-betul membutuhkan kasih dari Allah, pengampunan dosa bagi keselamatan jiwa dan raga mereka. Yesus mengajarkan dengan menggunakan tanda-tanda alam (berupa perubahan cuaca) yang secara rasional dapat dilihat, diketahui bersama dan bisa dianalisa. Yesus menggunakan contoh ini, untuk membuktikan bahwa sebenarnya kita mampu menginterpretasikan setiap kejadian-kejadian normal maupun tidak normal.Ini sebuah reflexi untuk setiap kehidupan kita masingmasing.Oleh sebab itu, kita di ajak untuk menghormati serta mempretahankan nilai-nilai kehidupan, saling menghargai, saling menghormati, serta saling mengasihi. Kehidupan diibaratkan dengan sebuah perjalanan menuju suatu tujuan atau suatu titik akhir.Syaratnya kita harus membawa bekal untuk bisa sampai ke tujuan ini. Dalam perjalanan, kita akan menemui halangan dan rintangan, susah dan senang, namun kita tetap berusaha agar bisa sampai di tujuan untuk beristirahat. Oleh sebab itu, selagi kita masih diberi kesempatan untuk hidup di dunia ini, janganlah kita menyia-nyiakannya, marilah kita saling memaafkan, mengasihi, mencintai, menghormati, berbuat kebaikan agar Cinta dan kasih Kristus merajai hidup kita, dan kitapun layak menjadi anak-anak Allah. Amin. Santo Mau gabung Kegiatan DOJCC ? HP: 0821 4649 5027 Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 41 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 94 / 2017 Kita ini milikNya Sabtu 28 Oktober 2017 2 Timotius 2:19: “ tetapi dasar yang diletakkan Allah itu teguh dan materainya ialah : Tuhan mengenal siapa kepunyaanNya ...” Pesta St. Simon dan Yudas Rasul Ef. 2:19-22; Mzm. 19:2-3,4-5; Luk. 6:12-19 Injil hari ini berbicara tentang kita ini milik Tuhan.Tuhan mengenal kita karena kita ini kepunyaanNya.Apapun yang kita lakukan, Tuhan tahu. Karena itulah jika kita juga mengenal Allah, yang adalah pemilik kita,maka kita harus meninggalkan kejahatan dan mengikuti Dia. Mengikuti dalam iman. Secara nyata,kita tidak pernah melihat Tuhan, Sang Pemilik kita. Tapi kita secara iman mengikuti Dia. Mewartakan suka cita dalam kehidupan. Sama seperti 2 orang murid Yesus yang kita peringati hari ini.Pada saat mereka meninggalkan keluarganya untuk menjadi murid Yesus, mereka juga tidak mengenal Yesus dengan baik.Mereka memiliki iman untuk mengikuti Yesus karena percaya pada Nya. Itu sebabnya, kita harus bangga menjadi seorang katholik.karena kita memiliki iman atas apa yang tidak pernah kita lihat. Sehingga kita harus belajar, untuk meninggalkan kejahatan jika kita memilih untuk mengikuti Yesus. Walau kita tidak melihat bahwa Allah memgawasi semua perbuatan kita, tetapi kita punya iman bahwa Allah pasti melihat kita saat kita berbuat jahat ataupun baik. Siapkah kita untuk hidup di jalanNya karena kita ini adalah milikNya ? Alin Renungan Harian Audio Katolik bisa klik di www.DailyFreshJuice.net Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 42 Fresh Juice ! Vol. 94 / 2017 www.DOJCC.com Mengasihi Kel. 22:21-27; 1Tes. 1:5c-10; Mat. 22:34-40. Mat. 22:37-39 Minggu 29 Oktober 2017 Kasihilah Tuhan Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu ... Dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri Mengasihi Tuhan dan sesama di kala kita senang dan gembira itu gampang, bahkan kita tidak perlu berusaha. Waktu ada uang di dompet atau simpanan di Bank yang cukup untuk tujuh turunan dan di kala kita sehat dan banyak teman, rasanya mengasihi Tuhan dan sesama itu semudah membalik telapak tangan. Coba di saat susah, hutang menumpuk, sakit hati dan sakit badan, kesepian, lalu Anda membuka Kita Suci dan ayat inilah yang muncul Kasihilah Tuhan Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu ... Dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri (Mat. 22:37-39). Apa reaksi Anda? Mungkin Anda akan menutup Kitab Suci dan coba mencari ayat lain yang sesuai dengan situasi kesusahan kita. Sebagai Imam, banyak orang yang datang di kala mereka susah, untuk sekedar ngobrol dan kadang minta bantuan material. Saya hanya bisa tersenyum mendengarkan, tetapi pada saat yang sama, saya berteriak dan menjerit di dalam hati; seandainya saya punya uang yang banyak. Mungkin ini juga yang dirasakan Yesus saat Dia berkeliling di daerah seputaran Galilea antara Kapernaum, Bethsaida dan Korazim. Yesus tidak lahir sebagai orang kaya dan berkecukupan, bahkan mungkin tidak ada dalam sejarah manusia, ada orang yang lahir di semiskin dan sesengsara Yesus di kandang hewan di Bethlehem.Namun anehnya, ini tidak membuat Dia berhenti menjadi wajah kerahiman Tuhan untuk orang-orang yang dijumpaiNya.Memang, walaupun tidak ada harta, Yesus bisa membuat mukjizat yang kalau dihitung nilainya lebih tinggi dari harta material.Tetapi tidak berarti setiap saat Dia membuat mukjizat untuk memudahkan pelayananNya. Seluruh mukjizat yang dibuatNya adalah untuk memenuhi permintaan dan harapan orang yang dilayaniNya. Dengan demikian, kalau tidak ada yang meminta untuk disembuhkan, maka Yesus tidak akan membuat mukjizat untuk kesenangan diriNya sendiri. Seringkali, kita berpikir bahwa akan menjadi lebih lengkap, kalau kita melayani ketika kita mempunyai harta dan waktu yang berlebihan. Kita lebih suka menunggu untuk menjadi kaya dulu atau punya waktu luang yang banyak dulu, baru kita bersedia melayani. Kalau dua syarat di atas tersebut belum terpenuhi, maka lebih baik jangan melayani.Ora et Labora, berdoa dan bekerja, kumpul harta dulu, baru pasti kita lebih mudah mengasihi Tuhan dan Sesama dengan segenap jiwa, akal budi dan kekeuatan kita. Saudaraku ingatlah, Tuhan tidak meminta kita untuk mengasihiNya dan sesama dengan segenap isi dompet dan segenap waktu luang kita. Rm. Wenz, MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 43 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 94 / 2017 Revolusi Mental Senin 30 Oktober 2017 Lukas 13:16 “Bukankah perempuan ini, yang sudah delapan belas tahun diikat oleh iblis, harus dilepaskan dari ikatannya itu, karena ia adalah keturunan Abraham?” Angelus dari Acri, Dominikus Collins Rm. 8:12-17; Mzm. 68:2,6-7ab,20-21; Luk. 13:10-17 Sekitar tahun 2014 lalu kita sering mendengar slogan “Revolusi Mental” dari Presiden Jokowi kalau kita ingin bangun dari keterpurukan yang selama ini terjadi. Yang intinya adalah karakter bangsa harus dikembalikan pada aslinya yaitu : bangsa yang berkarakter santun, berbudi pekerti, ramah dan bergotong royong. Hal ini merupakan modal untuk membuat rakyat sejahtera. Namun saat ini banyak terjadi kemunafikankemunafikan yang menyebabkan kerusakan mental yaitu : korupsi, kolusi, nepotisme, rusaknya birokrasi hingga ketidakdisiplinan. Injil hari ini juga menyoroti tentang kemunafikan di kalangan elite agama bangsa Yahudi. Yang mempunyai standar ganda tentang tata cara Sabat. Di mana memperbolehkan pada hari sabat untuk melepaskan tambatan tenak-ternak mereka dari kandang agar dapat minum.Yang tujuannya tentu supaya ternak mereka tetap sehat dan bisa dipakai untuk bekerja lagi setelah hari Sabat.Yang tentunya ini tujuannya adalah untuk kepentingan mereka.Bukan karena semata-mata belas kasih terhadap ternak-ternak itu. Namun di sisi yang lain mereka tidak memperbolehkan Yesus untuk menyembuhkan wanita yang sudah 18 tahun terbelenggu oleh sakitnya. Padahal kalau dilihat dari penderitaan wanita itu yang sudah 18 tahun tentu harusnya menjadi prioritas untuk membantu dalam mengusahakan kesembuhannya. Lalu bagaimana dengan kita?Apakah mampu me”Revolusi Mental” kita melihat dengan lebih jeli melihat sebuah prioritas yang berdasarkan kemanusiaan. • Bagaimanakah sikap kita terhadap sesama kita yang membutuhkan bantuan kita? • Masihkah kita selalu dan hanya menempatkan diri sendiri sebagai pusat dan prioritas utama dalam kehidupan ini ? • Maukah kita mencoba untuk berpikir “out of the box”. Jadi bukan sekadar dari biasanya orang seperti ini, orang seperti itu. • Aturan adalah adalah hukum yang perlu kita taati. Pemimpin adalah orang yang perlu kita hormati. Pada saat-saat tertentu ada hal yang harus bisa kita putuskan demi keselamatan jiwa manusia. Hal-hal tersebut di atas tentunya kalau kita hanya mengandalkan diri sendiri tentu tidak mampu untuk dapat mewujudkannya. Kita harus mohon kerahiman dari Tuhan dan terang Roh Kudus untuk mampu merevolusi mental kita. Dan harus dimulai dengan kemauan!! Litawati Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 44 Fresh Juice ! Vol. 94 / 2017 www.DOJCC.com Inilah Kehidupan Alfonsus Rodriguez Rm. 8:18-25; Mzm. 126:1-2ab,2cd-3,4-5,6; Luk. 13:18-21 Selasa 31 Oktober 2017 Roma 8:23 Dan bukan hanya mereka saja, tetapi kita yang telah menerima karunia sulung Roh, kita juga mengeluh dalam hati kita sambil menantikan pengangkatan sebagai anak, yaitu pembebasan tubuh kita Membaca bacaan hari ini, bahwa segala makhluk sama sama mengeluh, hati kecil saya sejenak usil bertanya “Andaikan semua penderitaan hidup ini ditiadakan, apa perasaanmu?” Sesaat terdiam lalu hati kecil saya menjawab “Saya pikir hidup akan kehilangan makna” Buat saya, jawaban hati kecil saya itu, tidak umumnya. Bukan jawaban yang akan saya jawab atau orang lain pada umumnya. Pastinya saya dan semua orang akan senang jika seluruh penderitaan hidup ini ditiadakan. Emas dimurnikan dalam api. Berlian adalah batu biasa yang tahan di bawah tekanan yang sangat kuat sehingga terbentuk menjadi berlian. Kupu-kupu harus melewati proses jadi ulat, kepompong, bekerja memintal benang sutra, capek-capek harus mengoyakan rumah kepompong untuk jadi kupu-kupu. Benih harus diam dalam tanah, sendirian, melewati proses meretaskan kulit benih sebelum jadi tunas dan tumbuh menjadi pohon, Seorang wanita harus melalui proses penantian dan perjuangan untuk mengandung, sakit melahirkan sebelum memeluk buah hatinya di pangkuannya. Dan andaikan bisa dibahasakan pasti ada saat-saat di dalam proses tersebut terdengar keluhan akan kesulitan dan perjuangan yang harus dilewati. “segala makhluk sama-sama mengeluh” Sebagai orang Kristen, kita sadari bahwa tidak ada satu pun orang bahkan makhluk di bumi ini yang tidak melalui perjuangan, tidak menjalani salib dalam hidupnya yang terkadang membuat kita mengeluh dalam kemanusiaan kita, namun janji Tuhan Ya dan Amin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita. Sadar bahwa inilah kehidupan, siapapun di level manapun memiliki pergumulan. Namun, semoga iman bahwa Allah kita adalah Allah yang setia, rancanganNya adalah rancangan damai sejahtera, kita lebih memilih untuk kurang mengeluh dan lebih banyak membawa segalanya dalam Doa dan Ucapan Syukur. Yustina Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 45 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 94 / 2017 PROGRES PEMBANGUNAN Rumah Pelangi Kasih Bali oleh DOJCC Bali Terimakasih untuk sumbangan para donatur. Persembahan kasih untuk pembangunan Rumah Pelangi di Pelaga - Bali dapat disalurkan ke Bank BCA No Rek: 4040400007 An: H B Hady Setiawan