Daily Fresh Juice

advertisement
Kegiatan Rutin DOJCC Bali
(Untuk Umum)
Setiap Minggu I & III di Basement FX/ Aula SMI Pk 11.30
Setiap Minggu II Home Gathering Pk 11.30
terbagi menjadi 2 yaitu :
Family & Youth Gathering di Rumah Anggota DOJ
Sabtu ke IV Celebration Meal Pk 18.30 wita
di salah satu rumah anggota
Bulan Oktober 2017
1 Oktober 2017 Gathering DOJCC
di Basement FX Kuta
8 Oktober Home Gathering
15 Oktober 2017 Gathering DOJCC di Aula SMI
22 Oktober 2017 Ziarah ke Goa Maria TUKA
28 Oktober 2017 Celebration Meal
di rumah Bu Anita
Pelayanan Liturgi di Gereja FX Kuta
Minggu 8 Oktober 2017 Koor Inggris pk 18.00
Minggu 15 Oktober 2017 Pelayanan Tatib Pk 18.00
Minggu 5 November 2017 Pelayanan Tatib Pk 15.00
Minggu 19 November 2017 Koor Inggris pk 18.00
Mau Ikutan kegiatan DOJCC ?
Hubungi WA : 0821 4649 5027
www.DOJCC.com
Gathering DOJCC
Bulan September 2017
Children Ministry
dalam Gathering
Home Gathering DOJCC
Bulan September 2017
Latihan dan Pelayanan Koor
di Gereja FX Sept 2017
DOJCC FUTSAL
ULTAH IMAMAT KE - 21
Rm Agustinus Sugiyarto
2 OKT 2017
Pernikahan Tony dan Rina
30 SEPTEMBER 2017 DI GEREJA FX KUTA
FRESH JUICE MEET & SHARE
23 SEPTEMBER 2017 DI SURABAYA
HUT Komunitas DOJCC Bali ke 13
Pada hari Minggu, 21 September
2017 komunitas DOJCC Bali
(Disciples Of Jesus Covenant
Community)
atau
Komunitas
Perjanjian Murid - Murid Yesus genap
berusia 13 tahun. Komunitas yang
sudah berdiri sejak 21 September
2004 ini dibawah Moderator Rm.
Hady Setiawan, Pr.
Kegiatan - kegiatan komunitas
DOJCC seperti gathering tiap hari
Minggu serta pelayanan lainnya
diadakan di Gereja FX Kuta.
Perayaan HUT ke 13 diadakan hari
Selasa, 19 September’17 bertempat
di Aula Susteran Imuculata Jl. Puri
Gerenceng Tuban Bali.
Misa syukur HUT dimulai pk 18.00
dilanjutkan dengan beberapa
acara hiburan dan ramah tamah.
Misa syukur dihadiri oleh beberapa
romo MGL dari Maumere yaitu Rm.
Vincent Widi MGL, Rm. Wenz Eddy
MGL, Rm. Izak MGL dan Bruder
Martin MGL. Setelah homili semua
anggota lama mengucapkan
kembali janji komitmen komunitas
didepan altar sekaligus pelantikan
6 anggota baru yang mau masuk
menjadi underway dan beberapa
anggota yang sudah 3 tahun atau
lebih mengikuti DOJ mengambil
komitmen baru sebagai covenant.
Special di HUT kali ini juga ada
perpindahan masa jabatan dari
Ketua DOJCC lama yaitu Yovie
Setiawan kepada Christ Agustinus
untuk masa jabatan September
2017 sampai 2020. Di dalam Misa
syukur kali ini juga terdapat acara
pelantikan untuk Council yang
baru dan anggota Team DOJCC
Bali, dimana setiap anggota team
DOJCC Bali membacakan janji
untuk selalu setia dalam setiap
karya pelayanan mereka masingmasing. Semoga untuk pergantian
pengurusan yang baru ini dapat
memberikan
suasana
dan
semangat baru di dalam komunitas
DOJCC Bali.
Berikut ini adalah nama-nama untuk anggota Team DOJCC Bali
2017-2020 :
Susunan Kepengurusan DOJCC
2017-2020
Moderator: Rm. Hady Setiawan, Pr.
Ketua Council : Christ Agustinus
Anggota Council:
1. RP. Vincencius Widiarmadi, MGL
2. Alexsandro Bambang Abdi
3. Flora Ida Wibisono
4. Ignatia Sundari Respatia
5. Yovie Setiawan
6. Anita Darkim
7. Djoni M Tatinggulu
Team Pengurus
Ketua: Christ Agustinus
Sekretaris: Vanessa M. Chua
Bendahara: Rita
Sie. Acara: Nathasa Lay
Sub sie. Worship: Alice Eiffelia Hartanto
Sub sie. Creative Ministry: Desyanti Kurniati Bansena
Sub sie. Multimedia: Heri Santoso
Sie. Doa: Anna Maria Susilawati
Sie. Perlengkapan & Dokumentasi: FX. Reinaldo Oemar
Sie. Koor: Yustina Yuliana Wijaya
Sie. Youth dan Olahraga: R. Ratih Ratnaningrum P.
Sie. Children and Teenage Ministry: Franda Rosalinda Ndole
Sie. Konsumsi: Martinelly L Pangemanan
Ketua Sharing Group
*SG Yoseph: Djoni M Tatinggulu
*SG Martha: Vinansia Lisa Dewi Goenadi
*SG Paulus: Heribertus Freddy Adi Putranto
*SG Maria Theresa: R. Ratih Ratnaningrum P.
Selamat Ulang Tahun Komunitas DOJCC yang ke-13 dan tentunya
untuk ketua serta anggota pengurus Team yang baru, semoga
semakin menjadi berkat bagi banyak orang, dan selalu setia dalam
setiap karya pelayannya.
(Yudi/Christ)
Call Centre DOJ HP/WA : 0821 4649 5027
Happy 13th Anniversary
DOJCC Bali-19 September 2017 di Aula SMI
Happy 13th Anniversary
DOJCC Bali-19 September 2017 di Aula SMI
Penerimaan anggota baru Underway DOJCC
dan Pelantikan Anggota Covenant
Pelantikan Council dan Pengurus Baru DOJCC 2017 - 2022
Happy 13th Anniversary
DOJCC Bali -19 September 2017 di Aula SMI
Pelayanan Tatib
Agustus 2017 di Gereja FX
Serah Terima Salib Kristus dari Ketua lama Yovie Setiawan
ke Ketua baru DOJCC Christ Agustinus
Fresh JUICE ! refresh your soul
Fresh JUICE !
Fresh Juice adalah buku renungan
harian berdasarkan penanggalan
liturgi Katolik. Dibuat oleh para anggota DOJ Bali. (www.DOJCC.com).
Terbit sebulan sekali di awal bulan.
Untuk informasi berlangganan hubungi : Nathasa (081 5573 4415)
Kritik dan saran : [email protected]
Fresh JUICE ! Team
Moderator:
RD. Hady Setiawan
Penasehat : Yovie Setiawan
Pemimpin Redaksi : Nathasa
Editor : Nathasa, Yovie
Layout Design : Yovie
Penulis : Nathasa, Lulu, Adhi,
Martina, Yovie, Rm. Vincent MGL,
Jeff, Rm Wenz MGL,
Rm. David MGL, Alin, Yudi, Betty,
Pras, Yustina, Rita, Lia,
Lita, Herman, Christ
Br. Martin MGL. Desy, Ratih,
Vanessa, Flo, Lita, Rosa, Hilda,
Birendra, Maurits, Santo,
Tina Bone, Fr Lee Risar, MGL,
Fr Guido, MGL
Distribusi : Anggota DOJ Bali
Pembangunan Rumah Pelangi
di Pelaga. Sumbangan dapat
disalurkan ke :
BCA
No Rek: 4040400007
An: H B Hady Setiawan
Harap sms / telpon
0821 4649 5027 untuk
konfirmasi.
Fresh JUICE !
managed by : www.DOJCC.com
Salam Fresh Juice,
Di bulan Oktober ini kembali kita
diingatkan untuk berdevosi pada
Bunda Maria. Bunda Maria dengan
segala kesetiaan, rendah hati, kasih
dan kesabarannya patut menjadi
teladan bagi kita semua.
Pada saat-saat terakhir hidupNya,
diatas kayu salib, Yesus menyerahkan
Bunda Maria kepada muridNya
supaya diterima sebagai ibunya.
Dan murid itu menerima Bunda Maria
dalam rumahnya. Seperti warisan
berharga yg diserahkan Yesus
kepada muridNya.
Dan kita sebagai murid Yesus pastinya
juga menerima Bunda Maria sebagai
ibu kita dalam rumah kita. Dan
menjadikan Bunda Maria teladan
dalam setiap langkah hidup kita. Saat
mengalami suka maupun duka.
Mari selalu belajar dari Bunda Maria,
yang mempunyai hati sebagai
hamba, yang setia dan selalu penuh
Kasih.
Semoga kita selalu diberkati Tuhan.
God bless
Katakan IYA untuk DIA
Minggu 1 Oktober 2017
Mat 21 : 29 Jawab anak
itu: Baik, bapa. Tetapi ia tidak
pergi.
Yeh. 18:25-28;
Mzm. 25:4bc-5,6-7,8-9;
Flp. 2:1-11 (Flp. 2:1-5);
Mat. 21:28-32
Sebelumnya saya ucapkan selamat hari Minggu kepada semua pembaca Fresh Juice
terkasih.Bacaan kali ini (Mat 21:28-32) menampilkan perumpamaan mengenai seorang
ayah yang bergilir meminta dua orang anaknya berangkat bekerja di kebun anggur.
Yang Kedua pada mulanya tidak bersedia, tapi kemudian menyesal dan akhirnya
menjalankannya.Yang Pertama sebaliknya berkata “ya” tapi tidak melakukannya.
Siapa dari kedua anak itu yang sungguh mengikuti kehendak sang ayah? Tentunya
sekilas orang berpikir tentang anak yang pertama.
Dalam renungan kali ini mengingatkan saya juga tentang perumpamaan ‘ Banyak
yang dipanggil tetapi sedikit yang terpilih’. Dalam kehidupan keseharian kita mungkin
kita pernah menggalami hal seperti ini, kadang kala kita mengatakan kata IYA dengan
lantang tetapi kita mengatakan TIDAK untuk akhirnya.Terutama untuk pekerjaan
kita sehari-hari.Tetapi disini Yesus memperingatkan kita untuk tetap setia dalam
perumpamaan ini.
Beberapa saat lalu saya diberi tugas yang cukup besar untuk pelayanan saya,
mungkin pada awalnya sama seperti maksud dari bacaan hari ini, ada kehawatiran
untuk mengatakan iya di awal namun tidak untuk akhirnya. Tetapi saya memberanikan
diri untuk mengatakan iya untuk itu. Yang saya pikirkan hanya Tuhan tidak akan
meninggalkan kita disetiap karya pelayanan kita. Saya sudah dipanggil oleh Tuhan
untuk tugas itu dan saya pun mau menjadi bagian dari orang yang dipilih Tuhan. Ajaran
Kasih Tuhan yang akan selalu bekerja dalam setiap hal didalam hidup kita.
Dan untuk setiap panggilan Tuhan kita yakinkan dengan jawaban IYA, tetapi kita tetap
mengatakan IYA pada akhirnya dan selalu mengikuti Tuhan Yesus sampai selamanya,
amin.
Semoga setiap karya pelayanan dan Iman kita akan selalu menghasilkan buah suka
cita di dalam kehidupan sekitar kita. Selamat berhari minggu.Tuhan Yesus memberkati.
Christ.A
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
15
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 94 / 2017
Senin 2 Oktober 2017
”Ingatlah, jangan
menganggap rendah seorang dari anakanak kecil ini. Karena Aku berkata kepadamu:
Ada malaikat mereka di sorga yang selalu
memandang wajah Bapa-Ku yang di sorga.”
Mat 18:10
Anugrah Terindah
Peringatan Wajib
Para Malaikat Pelindung
Kel. 23:20-23a;
Mzm. 91:1-2,3-4,5-6,10-11;
Mat. 18:1-5,10
Perikop hari ini membuat saya terpikirkan dengan nama lengkap saya karena
kebetulan nama lengkap saya ini tidak ada nama santanya. Saya coba google
mengenai malaikat pelindung ini. Baru akhirnya saya mengerti kalau malaikat
pelindung dan nama baptis memiliki peran yang berbeda dalam kehidupan
kita sebagai orang Kristiani. Pada intinya adalah nama baptis diberikan karena
teladan dari orang kudus tersebut yang diharapkan dapat diteladani oleh si
empunya nama. Sementara malaikat pelindung ini adalah anugerah yang
Allah berikan sejak kita berada dalam kandungan ibu dan sampai meninggal,
untuk mengawasi, mendampingi, melindungi dan membantu kita. Bahkan
adapula dijelaskan bahwa bila jiwa kita masih berada dalam api penyucian,
malaikat pelindung akan tetap mendampingi kita. Dia akan menjadi perantara
doa manusia kepada Allah yang memohon keselamatan kekal jiwa-jiwa diapi
penyucian.
Ada banyak film dan gambar yang menunjukkan malaikat sedang bernyanyi
dan meniup sangkakala untuk memuji Tuhan.Dan memang betul, ini yang
selalu dilakukan para malaikat, mereka senantiasa memandang, memuji dan
memuliakan Allah di hadiratNya yang maha tinggi.Malaikat juga bertugas
sebagai pembawa pesan dan utusan Allah untuk menyampaikan pesan kabar
gembira, memberikan kekuatan dan penghiburan.
Teman-teman, jangan lupa bahwa setiap kita tanpa terkecuali memiliki
malaikat pelindung.Anugrah terindah dari Tuhan ini janganlah disia-siakan.Yuk,
kita jadi seperti anak kecil yang memiliki kepolosan, senantiasa terbuka dan
berpasrah.Membangun keterbukaan dan senantiasa mengundang malaikat
pelindung untuk mencelikan hati kita supaya dapat terbuka dan berpasrah
pada rencana dan kehendak Tuhan dalam hidup kita setiap hari.
Tuhan memberkati,
Desy
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
16
Fresh Juice !
Vol. 94 / 2017
www.DOJCC.com
Tujuan Hidup
Maria Guadalupe Ricart Olmos
Za. 8:20-23;
Mzm. 87:1-3,4-5,6-7;
Luk. 9:51-56
Selasa 3 Oktober 2017
Luk 9:52 Ia mengirim beberapa
utusan mendahului Dia. Mereka itu pergi,
lalu masuk ke suatu desa orang Samaria
untuk mempersiapkan segala sesuatu
bagi-Nya.
Sahabat Fresh Juice terkasih,
Saat Yesus sedang dalam perjalanan menuju Yerusalem, Yesus sudah mengetahui apa
yang akan Ia alami disana. Dia mengetahui bahwa di Yerusalem, Ia akan menghadapi
penderitaan, Ia akan di khianati oleh salah satu murid-Nya hingga wafat di kayu salib.
Tetapi Ia mengetahui, bahwa dibalik perjalanannya ada suatu misi bahwa Ia akan
menyelamatkan manusia, membawa kita pada pembebasan atas dosa yang berujung
pada maut. Ia akan menawarkan kita suatu kehidupan yang baru.
Saat Dia diberitahu oleh Yakobus dan Yohanes bahwa orang Samaria tidak mau
menerima-Nya, Dia malah menegur murid-Nya saat mereka mau mengirimkan api
untuk membinasakan orang Samaria. Tidak ada kekerasan dalam jalan Tuhan. Selalu
ada jalan yang lain dan jalan Tuhan selalu membawa damai, maka Yesus hanya
melanjutkan perjalanan-Nya menuju desa berikutnya.
Dalam kehidupan kita, saat kita mengetahui kemana arah kehidupan kita, terkadang
kita menemukan ada penolakan, tantangan dan pergumulan. Tetapi saat kita lebih
berfokus pada tujuan utama hidup kita, untuk menjadi anak-anak Kerajaan Allah, kita
tentu akan dengan lebih mudah mengarahkan pandangan ke Allah dengan penuh
pengharapan.
Yesus menghadapi banyak sengsara, tantangan, perlawanan bahkan berujung pada
kematianNya tetapi Ia tidak pernah mundur. Dia tahu bahwa dalam kehidupan kitapun,
kita mengalami berbagai tantangan dan kekecewaan.Oleh karena itu, Dia ingin
membuka mata hati kita dan mengingatkan kita kembali.
Marilah kita kembali melihat tujuan hidup kita. Hidupmu berharga di mata Allah dan
teruslah mengandalkanNya lewat Doa, Firman, Pujian & Penyembahan dan Ekaristi.
Amin.
Ratih
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
17
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 94 / 2017
Rabu 4 Oktober 2017
Jangan Menoleh Kebelakang
Luk 9:62”Setiap orang yang siap
untuk membajak tetapi menoleh ke
belakang, tidak layak untuk Kerajaan
Allah.”
Peringatan Wajib St. Fransiskus dr Assisi
Neh. 2:1-8;
Mzm. 137:1-2,3,4-5;
Luk. 9:57-62
Semua orang pernah mempunyai masa lalu, yakni hal-hal pernah terjadi atau
banyak peristiwa yang pernah dialami. Setiap orang pernah meninggalkan jejak-jejak
perjalanan hidup, meninggalkan goresan atau luka yang menyedihkan atau saatsaat indah kehidupan, menyimpan sekian banyak catatan tentang peristiwa-peristiwa
penting kehidupan.
Masa lalu tidak akan hilang dan lenyap. Masa lalu tidak bisa disangkal atau ditolak,
tidak bisa dibuang atau dikuburkan. Masa lalu harus diterima apa adanya dan diolah
menjadi kekayaan hidup, agar tidak membawa orang pada nostalgia atau romantisme
semu dengan berandai-andai, agar tidak membuka luka, derita atau kecewa, sehingga
orang larut didalamnya tanpa mampu membebaskan diri.
Penerimaan dan pengolahan masa lalu dengan baik bisa membuat seseorang lebih
fokus akan masa depan, akan hal-hal yang harus ditempuh atau diperjuangkan, akan
hal-hal yang harus dihadapi dan diselesaikan, tanpa gangguan masa lalunya.
Sebagai orang yang telah diselamatkan Kristus, ‘masa lalu’ ita telah dikubur bersama
dengan kematian Kristus dan hidup kita sekarang adalah ‘hidup baru’ di dalam Dia.
Maka segala sesuatu yang di belakang kita harus benar-benar ditinggalkan karena
siapa saja yang masih “…menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah.” (Lukas
9:62). Yang dikehendaki Tuhan adalah kita benar-benar memiliki pertobatan sejati. Kini
yang harus menjadi perhatian kita adalah bagaimana agar kehidupan kita yang baru
ini senantiasa menyenangkan hati Tuhan dengan cara hidup dalam ketaatan.
Jangan menoleh ke belakang! Rasul Paulus memberi teladan bagaimana kita harus
melupakan semua yang ada di belakang dan mengarahkan diri kepada apa yang
ada di hadapan kita, “Aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan
diri kepada apa yang di hadapanku dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh
hadiah yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.”
Lulu
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
18
Fresh Juice !
Vol. 94 / 2017
www.DOJCC.com
Menjadi Duta Kristus
Kamis 5 Oktober 2017
Raymundus dari Kapua,
Albertus Marvelli.
Neh. 8:1- 4a,5-6,7b-12;
Mzm. 19:8,9,10,11;
Luk.10:1-12.
Luk 10:3:”Pergilah,
sesungguhnya Aku mengutus
kamu seperti anak domba
ketengah-tengah serigala.”
Injil hari ini menceritakan tentang Yesus yang mengutus tujuh puluh murid yang lain
dan Ia juga berkata:”Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba
ketengah-tengah serigala.”
Mungkin kita bukan seorang Romo/Biarawan/Biarawati, namun demikian tugas perutusan
itu juga berlaku untuk kita para murid Yesus jaman sekarang. Ketika kita dengan setia
melaksanakan hidup Injili sehari-hari untuk mewartakan Kabar Gembia dalam profesi
kita masing-masing sebagai pengajar, dokter, hakim, perawat, pedagang, pejabat
yang berwenang, majikan, pegawai, dan seterusnya, boleh dipastikan bahwa kita
akan menghadapi kesulitan /oposisi terutama di dalam dunia sekular sekarang ini
dimana semua cara “diperbolehkan ” untuk mencapai tujuan.
Para murid yang diutus diumpamakan seperti anak domba yang mempunyai sifat ;
lemah-lembut, jinak, cerdik, tangkas , kulitnya dipakai sebagai atap Kemah Suci, bulunya
dijadikan pakaian dan yang terpenting domba hanya mau mengikuti gembalaNya;
ketengah-tengah serigala modern yang kini hadir dalam bentuk materialisme
yaitu pandangan hidup yang mengutamakan materi diatas segalanya, hedonisme
yaitu pandangan hidup yang mengutamakan kenikmatan diatas segalanya dan
individualisme yaitu pandangan hidup yang hanya mementingkan diri sendiri.
Walau sang serigala modern ini tidak terlihat memiliki gigi yang runcing dan cakar
tajam yang mematikan, namum pengaruhnya sangat besar, sehingga kita yang hidup
di jaman modern ini sedikit banyak dikuasai oleh daya tarik dunia sampai tidak bisa
memilahnya secara bijaksana.
Dengan kekuatan sendiri kita tidak akan berdaya untuk melawan arus deras
modernisasi yang sedang berlangsung. Tetapi kita tidak perlu takut dan cemas karena
kita memiliki Gembala Agung yang akan menyertai kita sampai selama-lamanya. Dia
akan menjadikan kita dapat tetap mewartakan amanatNya tentang Kabar Gembira
yaitu Keselamatan yang dari Allah dengan Yesus Kristus, Juru Selamat yang mengasihi
manusia bahkan ketika masih dalam keadaan berdosa. Karena itu mari kita tampa
jemu menimba inspirasi dari Sang Sabda sendiri yang tertulis dalam Kitab Suci.
Betty
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
19
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 94 / 2017
Mendengarkan Sabda Yesus
Jumat 6 Oktober 2017
Bruno, Isidorus De Loor,
Diego de San Vitores
mendengarkan kamu, ia mendengarkan
Bar. 1:15-22,
Aku; dan siapa saja yang menolak kamu,
Mzm. 79:1-2,3-5,8-9;
ia menolak Aku...”
Luk. 10:13-16
Sabda Tuhan hari ini adalah tentang mendengarkan dan menerima sabda
Tuhan. Dalam alkitab, dijelaskan bahwa Yesus mengecam beberapa kota
seperti Khorazim dan Betsaida karena walaupun mereka melihat mukjizatmuktjizat yang dilakukan oleh Yesus, mereka tak mampu bertobat. Yesus
membandingkan mereka dengan kota-kota lain seperti Tirus dan Saidon, yang
jahat di depan Tuhan, tetapi kalau mereka melihat mukjizat dari Yesus, mereka
akan bertobat dan berkabung. Yesus mengingatkan mereka untuk berubah
dari kebebalan hati, jika mereka tidak berubah, maka pada saat penghakiman
dimana Allah akan datang untuk menghakimi semua manusia, orang yang
tidak taat akan kehendak Allah akan mendapat hukuman.
Luk 10:16: “Siapa saja yang
Sebagai murid-murid Yesus, berapa sering kah kita mendengarkan sabda
Yesus? Apakah kita selalu mendengarkan sabdaNya dan menjalankannya
dalam kehidupan kita sesuai sabdaNya?
Yesus mengingatkan kita, bahwa sebagai murid-murid Yesus, sudah sepantasnya
kita menjalankan sabda Yesus dalam keseharian kita.Sadar atau tidak sadar,
kita juga menjadi sebuah panutan orang Katolik dalam kehidupan kita, di
antara teman dekat kita, teman kerja, dan saudara-saudara kita. Hal-hal yang
kita lakukan dalam keseharian kita akan menjadi cermin iman kita.
Kepercayaan kita dan cerminan iman kita dalam hidup ini juga akan menjadi
bekal kita dalam penghakiman kita di depan Allah pada akhirnya.
Marilah kita merefleksikan diri atas hal-hal yang sudah kita lakukan dan bertobat
dan berkabung untuk kesalahan-kesalahan kita.
Doa Tobat: “Allah yang maharahim, aku menyesal atas dosa-dosaku.
Aku sungguh patut Engkau hukum, terutama karena aku telah tidak setia
kepada Engkau yang Maha Pengasih dan Mahabaik bagiku. Aku benci atas
segala dosa-dosaku, dan berjanji dengan pertolongan rahmat-Mu hendak
memperbaiki hidupku dan tidak akan berbuat dosa lagi. Allah yang Maha
murah, ampunilah aku orang berdosa. Amin”
God Bless
Vanessa
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
20
Fresh Juice !
Vol. 94 / 2017
www.DOJCC.com
Maria Ratu Rosari
Peringatan Wajib
Santa Perawan Maria Ratu Rosario
Bar. 4:5-12,27-29;
Mzm. 69:33-35,36-37;
Luk. 10:17-24
Sabtu 7 Oktober 2017
Luk.5:10b ; “Jangan takut,
mulai dari sekarang engkau
akan menjala manusia.”
Pada tanggal 7 Oktober 1571 terjadi suatu pertempuran armada laut yang dahsyat di
Laut Tengah, dekat pantai Yunani.Tempat itu disebut Lepanto.Turki memiliki angkatan
laut yang paling kuat di bawah pimpinan Halifasha.Sebelum pertempuran ini, Turki telah
menyerang semua pelabuhan Katolik di Eropa.Paus Pius V yang pada waktu itu duduk di
Tahta St. Petrus di Roma menyerukan supaya semua orang Katolik di Eropa bersatu dan
bertahan terhadap serangan armada Halifasha. Kemudian Paus menunjuk Don Yuan
dari Austria menjadi komandan armada gabungan Eropa yang akan menghadapi
armada Turki. Don Yuan terkenal memiliki devosi yang sangat kuat kepada Bunda
Maria. Ketika tentara Katolik naik ke kapal untuk diberangkatkan ke medan perang,
mereka masing-masing diberi rosario di tangan kanan, sementara tangan kiri mereka
memegang senjata. Paus yang menyadari armada ini tidak ada artinya dibandingkan
dengan armada Turki yang jumlahnya tiga kali lipat, meminta agar seluruh penduduk
Eropa berdoa rosario.
Di mana-mana orang berdoa rosario selama 24 jam terus-menerus. 7 Oktober 1571
pukul 11.30 kedua armada itu mulai bertempur dengan dahsyat hingga baru berakhir
keesokan harinya pukul 5.30 sore. Mukjizat terjadi di sana. Ketika pertempuran sedang
berlangsung sengit, tiba-tiba angin berubah arah sehingga menguntungkan pihak
armada Katolik.Armada Turki berhasil dikalahkan.Halifasha mati terbunuh. Karena
kemenangan rosario ini, maka tanggal 7 Oktober ditetapkan sebagai Hari Raya Rosario
dan menjadi Peringatan wajib Santa Perawan Maria Ratu Rosario.
Kemenangan Perang Lepanto ini diyakini oleh umat Katolik sebagai anugerah
kemenangan dari Allah karena pertolongan Bunda Maria, yang dimohon melalui doa
Rosario. Pesta Perayaan Maria Ratu Rosario Suci ini mengundang umat Katolik untuk
merenungkan kembali misteri Kristus, dan mengikuti keteladanan Bunda Maria, yang
terlibat aktif dalam karya penjelmaan, penebusan dan penyelamatan jiwa-jiwa. Doa
Rosario pada intinya adalah doa kristosentris, doa yang berpusat pada Kristus. Doa ini
memiliki kedalaman pesan Injil secara menyeluruh. Bahkan dapat dikatakan bahwa
Doa Rosario adalah compendium atau ringkasan dari seluruh pesan Injil. Jika kita
lakukan dengan setia, maka kita akan mengalami kedekatan lebih dalam lagi dengan
Yesus, sebab kita berdoa dengan ‘dukungan doa’ dari ibu Yesus yang juga adalah
ibu kita juga, sebab Bunda Maria telah diberikan kepada kita semua yang percaya
kepada-Nya. Marilah kita semakin dekat dengan Yesus, menurut teladan Bunda Maria.
(Sumber: Yesaya Indocel Net)
FLO
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
21
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 94 / 2017
Perjanjian
Minggu 8 Oktober 2017
Mat. 21:33, “Adalah seorang tuan tanah
membuka kebun anggur .... Kemudian ia
menyewakan kebun itu kepada penggarappenggarap lalu pergi ke negeri lain.”
Yes. 5:1-7;
Mzm. 80:9,12,13-14,15-16,1920;
Flp. 4:6-9;
Mat. 21:33-43
Hal sewa menyewa di dalam dunia bisnis adalah hal yang wajar.Istilahnya adalah bisnis
yang saling menguntungkan kedua belah pihak entah itu menyewakan tanah, rumah,
mobil, dan lain sebagainya. Biasanya sewa-menyewa tentu saja disertai dengan surat
kontrak sewa atau surat perjanjian yang masing-masing pihak harus dan diwajibkan untuk
memenuhinya.
Biasanya pelanggaran terjadi ketika salah satu pihak, entah itu penyewa atau yang
menyewakan tidak menepati surat perjanjian. Hal itu terjadi biasanya karena adanya
“peluang” untuk lebih mencari keuntungan di salah satu pihak dan merugikan yang lain.
Kalau hal itu terjadi biasanya akan terjadi pertikaian dan tidak jarang berujung kepada
konflik yang membawa kedua belah pihak ke meja hijau atau diselesaikan di pengadilan
dan biarlah pengadilan yang memutuskan,
Di dalam bacaan injil hari ini, jelas-jelas dikatakan bahwa tuan tanah sudah mempersiapkan
kebun anggurnya untuk dikelola. Semuanya sudah disiapkan yakni tempat memeras
anggur, menara penjaga, dan menanam pagar sekeliling.Penggarap-penggarap hanya
tinggal mengelola kebun anggur itu dan berbagi hasil dengan pemilik sesuai dengan
perjanjian.
Nah, di sinilah pelanggaran terjadi ketika penggarap-penggarap yang mungkin sudah
melihat keuntungan yang sangat besar, tidak mau membagikan keuntungan tersebut
kepada pemilik kebun anggur sesuai dengan perjanjian malahan terjadi pertumpahan
darah.
Tentu saja, ini adalah suatu perumpamaan yang disampaikan oleh Yesus bahwa hidup kita
ini adalah milik Tuhan dan kita diberikan waktu dan kesempatan untuk mengelola “kebun
anggur” hidup kita masing-masing. Dengan dibaptis menjadi pengikut Kristus, kita sudah
mengadakan perjanjian dengan Allah untuk hidup di dalam terang Kristus.
Apakah kita sudah menepati perjanjian hidup kita dengan Allah?Atau apakah kita
melanggar seperti penggarap-penggarap kebun anggur yang tidak bertanggung jawab
dengan tidak mau membagi keuntungan (rejeki) yang kita peroleh kepada Allah melalui
pembagian kasih sesama kita yang membutuhkan?
Untuk Anda yang menjadi anggota DOJCC, Komunitas Perjanjian Murid-Murid Yesus,
apakah Anda sudah menepati “perjanjian” yang Anda buat dengan sesama anggota
komunitas dengan saling mengasihi atau malahan “membunuh” sesama anggota dengan
lidah Anda yang tidak bisa dikekang?
Rm. Vincent Widi MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
22
Fresh Juice !
Vol. 94 / 2017
www.DOJCC.com
Murah Hati Obat Wajah Berseri
Peringatan Fakultatif St. Dionsius, Yohanes
Leonardus, Inosensius, Ludovikus Bertrandus,
Antonius Patrizi
Yun. 1:1-17;2:10; MT Yun. 2:2,3,4,5,8;
Luk. 10:25-37
Senin 9 Oktober 2017
Luk.10:30“Dan siapakah
sesamaku manusia?”
Ada pepatah mengatakan: “Dalamnya lautan bisa diukur, namun dalamnya hati siapa yang
tau?” Tindakan yang kelihatannya baik tidak selamanya berasal dari hati yang tulus, terkadang
bisa saja ada motivasi buruk dibelakangnya karna itulah sulit memang mengukur hati seseorang.
Hanya Tuhan dan orang yang mengalaminya tau seberapa tulus dan baik motivasinya. Dalam
bacaan injil hari ini, kita mendengarkan seorang ahli Taurat datang untuk mencobai Yesus,
katanya: “Guru apakah yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal”? Dalam
hal ini Yesus menjawabnya dengan memberi pertanyaan balik “apakah yang tertulis dalam
hukum taurat?” karena sesungguhnya ia sendiri tau apa semestinya yang ia lakukan, di level
intelektual ia tahu jawabannya. Ungkapnya: “kasihilah Tuhan, Allahmu dengan segenap hatimu
dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal
budimu dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” (Luk 10:27). Kata Yesus Jawabmu itu benar; perbuatlah demikian.
Merasa diri benar dan terperangkap dengan pertanyaannya sendiri, ia mencoba memberi
pertanyaan lagi, ‘akan tetapi siapakah sesamaku itu?’ Kemudian kita melihat Yesus bercerita
tentang seseorang yang sedang mengalamai perjalanan dari Yerusalem ke Yeriko dan malang
ia dirampok, dipukul, dan dalam kondisi setengah mati tergelentang di jalan. Lalu kita lihat ada
tiga sikap berbeda yang ditunjukkan oleh orang-orang yang berpapasan degan situasi itu.
Di sini sang ahli Taurat sekan mengalami tamparan keras di pipi, karena mereka yang melek
hukum Taurat malah menghindar dari panggilan untuk mengasihi meskipun sesungguhnya
kondisinya sangat urgent dan darurat. Orang yang semestinya memberi pertolongan yakni
seorang lewi dan imam malah mengabaikan momen berbagi kasih itu dengan berbagai
ketakutan dan resiko; kotor karena akan bersentuhan dengan darah, repot, keluar uang, tenaga,
dan sebagainya. Sebaliknya Orang Samaria yang bukanlah bagian dari bangsa Yahudi dan
tentunya tidak mengetahui hukum Taurat dan juga bukan bangsa pilihan malah justru lebih
murah hati dan memiliki bela rasa atas derita dan kemalangan yang menimpa sesamanya itu.Ia
siap menanggung resiko. Ia menolongnya dengan segala yang ia miliki.
Saudara-saudara terkasih dalam hidup ini sering sekali yang perlu dikoreksi itu adalah hati kita
sendiri dan yang perlu di waspadai adalah motivasi diri sendiri.Jangan-jangan kita seperti ahli
taurat bertanya padahal kita tau jawabnnya, mencoba melakukan hal-hal baik namun memiliki
niat-niat tidak baik dibelakangnya. Hari ini Tuhan mengundang kita untuk murah hati seperti
orang samaria tersebut dan melakukannya dengan hati yang tulus dengan tidak mengharapkan
imbalan apa pun sebab sesungguhnya hidup di dunia adalah singkat dan imbalan tertinggi
yang bisa kita terima adalah suka cita dan damai baik ketika masih di dunia pun setelah kelak
kita kembali ke surga, kehadirat Sang pencipta.
Fr. Guido Sitanggang MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
23
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 94 / 2017
Selasa 10 Oktober 2017
Daniel, Tomas, Villanova
Yun. 3:1-10;
Mzm. 130:1-2,3-4ab,7-8;
Luk. 10:38-42
Kerinduan akan Allah dalam Keheningan
Lukas 10: 41-42 “Marta, Marta, engaku
kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak
perkara, tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria
telah memilih bagian yang terbaik yang tidak akan
diambil dari padanya.”
Bacaan Injil hari ini mengajak kita semua untuk memberikan waktu kita
berada bersama Tuhan. Mendengarkan Allah berbicara kepada kita
lewat keheningan.Namun kesempatan ini sulit sekali kita temukan dalam
kehidupan kita, khususnya dijaman sekarang ini. Banyak orang di sibukkan
oleh berbagai macam persoalan dan kuatir akan kebutuhan hidup
mereka, sehingga tak ada waktu untuk Tuhan, untuk mendengarkan dan
berbicara kepada Tuhan dalam keheningan.
Seperti yang dilakukan Maria yang selalu tahu dan sadar bahwa hal
yang terpenting yaitu selalu berada dalam kasih Allah.Kesibukan dan
kekuatiran dalam hidup kita, seringkali membuat kita jauh dari Allah dan
dan kita mudah jatuh dalam dalam dosa. Tetapi Tuhan tidak membiarkan
kita jauh dari kasih-Nya, Ia selalu melihat kita dan mengasihi kita lewat
pengalaman hidup kita sehingga kita disentuh untuk kembali kepadaNya.
Seperti dalam kitab Mazmur, seorang pemazmur yang merindukan
sentuhan kasih Allah dan meminta pertolongan dan selalu menantinantikan kehadiran Allah dan berharap akan firmannya yang memberikan
kesejukan, seperti seorang pengawal yang mengharapkan fajar pagi.
Yang menjadi pertanyaan buat kita semua, maukah kita seperti Maria
yang mau duduk didekat Yesus dan mendengarkan apa yang dikatakan.
Atau seperti kita mau menjadi Marta yang sibuk dan kuatir akan begitu
banyak masalah dalam hidup.
Bruder Martin, MGL
Mau gabung Kegiatan DOJCC ?
HP: 0821 4649 5027
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
24
Fresh Juice !
Vol. 94 / 2017
www.DOJCC.com
Apakah Marah Pada Tuhan Itu Benar?
Eliaa Succursu Nieves
Yun. 4:1-11;
Mzm. 86:3-4,5-6,9-10;
Luk. 11:1-4
Rabu 11 Oktober 2017
Yun.4:1 “Yunus sangat kesal
hatinya dan marah marah, karena
Tuhan mengasihani kota Niniwe.”
Pernah kesal dengan Tuhan?
Perasaan kesal atau marah itu normal dalam hidup kita.Apa itu marah? Menurut MerriamWebster kemarahan adalah “emosi yang tinggi yang disebabkan oleh ketidaknyamanan.”
Kita tidak nyaman kalau keadaan tidak sesuai dengan yang kita inginkan, misalnya motor
kita mogok, atau kepala kita sakit. Kita juga bisa marah kalau ‘personal space’ kita dilewati,
yang mengakibatkan kita terluka, terancam, atau terhina.Disini kita marah pada seseorang
yang aksi dan perilakunya membuat kita tidak nyaman.Kemarahan kita menunjukan
ketidaksetujuan kita pada perbuatan orang tersebut. Kita juga bisa marah hanya karena
pendapat orang lain berbeda dengan kita.
Lalu benarkah kita jika kita marah dan mengkritik Tuhan, tidak setuju dengan keputusanNya
yang membiarkan sesuatu terjadi? Kita salah kalau kita pikir kita yang benar, dan Tuhan
yang salah, hanya dengan disadari perasaan kita saja.Tuhan itu maha benar, maha
besar dan maha tahu.“Tidakkah layak bila Hakim dunia bertindak secara adil.” (Kej.18:25).
Santo Yohannes juga berkata, ““Ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa, benar dan adil segala
penghakiman-Mu.” (Why.16:7). Hanyalah kesombongan yang membuat makhluk ciptaan
merasa lebih benar daripada Sang Penciptanya, sehingga ia bisa memarahi Sang Maha
Murah Hati. “Yang rendah hati hidup senantiasa dalam kedamaian, tetapi hati orang
congkak penuh dengan cemburu dan kemarahan yang bertubi-tubi.”(Thomas Kempis
dalam Imitasi Kristus).
Tetapi Jangan kita berkecil hati kalau kita jatuh dalam kemarahan yang tidak pantas ini.
Kemarahan itu biasanya datang tidak diundang, sebuah reaksi spontan. Bahkan seorang
nabi seperti Yunus pun bisa salah emosinya. Dia marah pada Tuhan dan tidak setuju
dengan keputusan Tuhan yang menunjukkan belas kasih pada kota Niniveh yang sempat
murtad. (Yun. 4:1-11) Kita tetapi sebaiknya mencerna lebih jeli.Jangan cepat bertindak
dan mengambil keputusan.Santo favorit saya Santo Agustinus berkata, “Adalah lebih baik
jika kita tidak membiarkan kemarahan itu masuk, walaupun itu dirasakan sangat benar dan
adil.Jika diundang masuk walau sedikit, akan tidak mudah diusir, karena yang awalnya
sebuah tanaman kecil, ia akan cepat tumbuh menjadi pohon yang besar.”Artinya emosi
kemarahan bisa tunduk dengan kita.Janganlah kita jadi budaknya, apalagi kalau mau
memakai kita untuk melawan Tuhan.
Ya Tuhan, janganlah sekali-kali hati kami berbalik melawan Engkau yang Maha Murah dan
Maha Baik bagi kami. Amin
Rm David Lemewu mgl
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
25
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 94 / 2017
Kamis 12 Oktober 2017
Permintaan yang didasari kedekatan
Luk 11:13b
Ia akan memberikan
Roh Kudus kepada mereka yang
meminta kepadaNya
Serafinus dari montegranaro,
Maria Teresa Fasce
Mal. 3:13-4:2a;
Mzm. 1:1-2,3,4,6;
Luk. 11:5-13
Para Pembaca yang dikasihi Allah,
Tuhan Yesus selalu memberikan perumpamaan yang sangat aktual dalam kehidupan
manusia.Dia tahu kapan pada saat mana kita lemah dan pada saat mana kita kuat.Dia
tahu kecenderungan-kecenderungan kita ketika kita menginginkan sesuatu terjadi untuk
kita.Firman Allah selalu indah untuk dicermati.
Perikop ini membawa kita kepada sebuah kondisi yang sangat memotifasi kita untuk lebih
dekat dengan Bapa di Sorga, baik ketika kita membutuhkan sesuatu maupun ketika kita
merasa ‘cukup aman’ dengan apa yang kita punyai. Namun demikian rasanya hampir tak
ernah dalam kehidupan kita, jika mau jujur, kita merasa semuanya sudah tercukupi dengan
baik.
Syukurlah Bapa kita di Sorga mempunyai prinsip cara memberi yang sangat murah hati. Itu
terlihat pada ayat yang ke 10, “Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap
orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.
Saudara, perumpamaan di perikop ini tentang seseorang yang meminta roti kepada
tetangganya, pada zaman ini bisa saja berupa hal-hal atau benda-benda lain yang ingin
kita pinjam dari tetangga atau teman kita. Terlepas dari akan diberikannya apa yang kita
inginkan atau tidak diberikan oleh tetangga kita, menandakan bahwa kita sudah lebih
dulu mengenal pribadi yang kita mintai. Demikian juga pribadi Allah, yang senantiasa kita
mohonkan.
Kiranya terlebih dahulu kita akan mengenal tetangga kita dengan baik, mempunyai
riwayat silaturahim yang baik, mempunyai riwayat saling berbagi sebelumnya, sehingga
kita mempunyai keyakinan bahwa permintaan kita pastilah dipenuhinya. Tampaknya ada
teman-teman kita yang tak begitu dekat, dimana yang dekat itu diumpamakan sebagai
tetangga, kadang ada teman yang tak pernah berhubungan dengan kita tetapi datang
tiba-tiba hanya ingin mendapat keuntungan dari kita.
Demikianlah Allah, kiranya kita memiliki relasi yang bukan hanya untuk meminta tetapi juga
mempunyai keakraban yang dijalin dengan intens dan bahkan mesra. Ada riwayat pujian
yang kita naikkan, ada riwayat syukur yang tidak pernah lupa kita ucapkan, ada permohonan
maaf dan ampun yang kita sampaikan setiap saat, sehingga kedekatan kita sungguh
bukan hanya sebagai tetangga namun sahabat, sebagaimana Yesus sendiri mengatakan
dalam Yohanes 15:14, “Kamu adalah sahabat-sahabat-Ku jika kamu melakukan apa yang
Kuperintahkan kepadamu.
Sadarilah bahwa semua permintaan kita pasti terjawab jika kita telah menjadi sahabat Yesus.
Tina B. Herman
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
26
Fresh Juice !
Vol. 94 / 2017
www.DOJCC.com
Kedekatan dan Kesatuan
Honoratus Kosminski,
Aleksandrina Maria da Costa
Yl. 1:13-15;2:1-2;
Mzm. 9:2-3,6,16,8-9;
Luk. 11:15-26
Jumat 13 Oktober 2017
Luk 11:17 Tetapi Yesus mengetahui
pikiran mereka lalu berkata: “Setiap
kerajaan yang terpecah-pecah pasti
binasa, dan setiap rumah tangga yang
terpecah-pecah, pasti runtuh.
Syalom saudara-saudari terkasih dalam Kristus.Penjelasan Yesus dalam Injil Lukas
hari ini sungguh sangat luar biasa.Bagaimana Yesus menyikapi orang-orang
yang sebetulnya sudah diketahui kemana arah dan maksud dari pernyataan itu.
Kemudian dilanjut dengan jawaban Yesus yang diluar dari perkiraan mereka.
Dari perkataan yang menyudutkan, menjadikan jawaban Yesus yang begitu luas
dan dalam.
Kita melihat semua yang dilakukan Yesus adalah luar biasa, tetapi Yesus juga ingin
memberikan pengajaran dan pengertian dalam setiap hal yang dilakukanNya.
Tidak hanya dalam hal mengusir setan dan roh jahat saja, tetapi Yesus juga
ingin menyampaikan kesatuan dan kesehatian kita dengan Tuhan.Kedekatan
Yesus dengan Bapa sudah dicontohkan dalam hidup bersama dengan muridmuridNya.
Telah ditegaskan oleh Yesus bahwa tidak adanya kedekatan dengan Allah
maka kita akan lemah dan jatuh, dalam hal apapun.Dalam hal ini Yesus
mau menyampaikan kepada kita semua bahwa melalui pengusiran setan,
penyembuhan dan segala sudah dilakukanNya adalah dengan kuasa Allah dan
dengan perantaraan Yesus pula kerajaan Allah sudah hadir diantara kita.
Mari kita renungkan seberapa dekatnya hubungan kita kepada Yesus,
sebagaimana Yesus juga dekat kepada Allah Bapa. Karena kedekatan kita
dengan Yesus akan mendekatkan kita pula dengan kehadiran kerajaan Allah.
Birendra
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
27
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 94 / 2017
Yang berbahagia
Sabtu 14 Oktober 2017
Luk 11 : 28 Yang berbahagia
ialah mereka yang mendengarkan
firman Allah dan yang memeliharanya.
Kalistus I, Gonzalo dari logos,
Gundisalvus dari Lagos,
Yohanes Ogilvie
Yl. 3:12-21;
Mzm. 97:1-2,5-6,11-12;
Luk. 11:27-28
Kata orang rumput tetangga sering terlihat lebih hijau dari pekarangan sendiri. Saat
melihat kesuksesan orang lain dalam pencapaian entah materi, entah karier, entah
hal lain, tanpa sadar pasti akan membandingkan. Bener tidak? Hayo ngaku aja. Atau
saat melihat seorang anak kecil, yang begitu lucu, begitu cerdas, begitu imut imut
pastilah kita jadi kepengen punya anak selucu seimut itu hahahaa..sayang saya belum
menikah nih. Pasti anak saya selucu seimut itu hahahaha.
Sama pula dengan ibu di bacaan hari ini yang saat melihat bagaimana Yesus
memukau para pendengar, dia pun keceplosan berucap, berbahagialah ibu yang
telah mengandung Engkau. Kepengen punya anak seperti ini ya bu ? Sering tolak ukur
kita hanya terbatas yang terlihat di mata kita. Kita tidak melihat proses yang ada di
baliknya. Seperti bunda Maria, bagaimana pergulatan dan pergumulan yang dialami
dari sejak dikabarkan akan mengandung padahal belum menikah, bagaimana
perasaannya harus menghadapi Yosef tunangannya, bagaimana harus mengungsi
dengan perut sedang hamil, bagaimana harus ditolak dari rumah ke rumah, bagaimana
harus melahirkan di kandang hewan, dan masih banyak lagi. Tidak ada yang melihat
proses air mata di balik semua itu. Yang terlihat hanya saat jaya, saat Yesus dikagumi
sewaktu berbicara, saat Yesus dielu-elukan. Wahh hebat ya punya anak seperti itu.
Tuhan Yesus berkata, yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah.
Bukan yang berbahagia ialah yang punya harta banyak, yang pintar bicara, yang
pintar mimpin perusahaan, yang punya idung mancung, yang punya body keren,
yang punya wajah ganteng cantik.Bukan, bukan itu semua.Karena kesemuanya itu
tidaklah kekal abadi, tapi yang mau mendengarkan firman Allah yang mau memelihara
yang mau melakukan firman itu patutlah kita sebut yang berbahagia. Karena bagian
untuknya sudah tersedia di surge, berbahagialah untuk itu
Syaloom
Agnes
Mau gabung Kegiatan DOJCC ?
HP: 0821 4649 5027
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
28
Fresh Juice !
Vol. 94 / 2017
www.DOJCC.com
Para Undangan Pilihan
Yes. 25:6-10a;
Flp. 4:12-14,19-20;
Mat. 22:1-14
Minggu 15 Oktober 2017
Mat.22:12 Hai saudara,
bagaimana engkau masuk
kemari dengan tidak
mengenakan pakaian pesta?
Dalam Injil Matius hari ini, Kerajaan Sorga disamakan dengan seorang Raja yang
mengadakan Pesta Nikah untuk anak laki-lakinya. Sebagai Raja, tentunya pesta ini
direncanakan dengan sebaik-baiknya dan tamu-tamu yang diundang pun adalah orangorang pilihan yang khusus atau kalangan dekat Raja tersebut. Bayangkan Anda termasuk
dalam sedikit orang yang diundang Sang Raja, apakah Anda berani menolaknya? Kecil
kemungkinan Anda akan menolaknya, kecuali kalau ada halangan khusus yang tidak bisa
dihindari atau kalau memang Anda dasarnya tidak suka dengan Sang Raja jadi Anda
menolaknya, dengan prinsip teguh, lebih baik mati berkalang tanah daripada hadir pada
pesta musuh Anda.
Jika memang Kerajaan Sorga itu sungguh-sungguh sebuah Pesta Nikah dari anak lakilaki seorang Raja, pasti tidak akan ada penolakan sedikit pun. Tetapi nyatanya memang
Kerajaan Sorga itu tidak semenarik sebuah Pesta Nikah seorang pangeran. Pada zaman
Yesus mewartakan Kerajaan Sorga, bahkan para ahli Taurat dan orang-orang Farisi pun
tidak bisa melihat dan menyadari bahwa Pewartaan Yesus akan Kerajaan Sorga itu menarik.
Alasannya adalah: Yesus bukan dari kalangan Rabbi, kalangan para ahli Taurat dan orang
Farisi. Yesus seringkali mengajar hal-hal yang bertentangan dengan Tradisi Yahudi yang
dijaga secara ketat oleh mereka. Karena itu, hadirnya Yesus yang mengajar dengan hikmat
sambil banyak membuat mukjizat itu dirasakan bukan sebagai pemenuhan harapan
mereka akan Messias tetapi malah dilihat sebagai ancaman akan keberadaan mereka
yang sudah mendapat tempat yang terhormat di antara masyarakat Yahudi umumnya.
Banyak orang mulai beralih percaya dan mengikuti Yesus, sementara pengaruh mereka
mulai diabaikan dalam masyarakat.
Di dalam zaman modern dan sekuler sekarang ini, seringkali kita berpikir bahwa lebih
baik kita menjadi pengikut Kristus yang biasa-biasa saja dan tidak perlu terlalu ekstrim.
Cukuplah kita ke Gereja tiap Hari Minggu, berdoa rosario (pada Bulan Maria) di Komunitas
Basis Gerejani atau hadir saat Katekese Kitab Suci (pada Bulan September), jaga parkir
atau tata tertib, menjadi lektor atau putra-putri altar, yang penting setor muka kepada
Tuhan, itu saja sudah cukup. Benarkah demikian?
Saudara-saudariku, kita adalah para undangan pilihan si Raja, tuan pesta; bisakah kita
melihat Ritus Agama, Gereja dengan Sakramen-sakramen dan Tradisi Gereja yang kaya itu
sebagai sebuah pesta yang kita tunggu-tunggu? Atau kita hanya mau menjadi tamu yang
asal setor muka saja sudah cukup?Waspadalah, jangan-jangan kita langsung dijebloskan
ke tempat yang penuh ratap dan kertak gigi itu.
Rm. Wenz MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
29
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 94 / 2017
Kopi Panas
Senin 16 Oktober 2017
Yer 1:6d “ sebab aku
masih muda”
Hedwig, Margarita Maria Alocoque,
Gereardus Mayella, Willem
Rm 1:1-7;
Mzm 98: 1,2-3ab,3cd-4;
Luk 11:29-32;
Masa muda adalah masa belajar, dimana kita melewati semua
kelakuan bodoh kita yang tidak kita pikirkan saat itu. Dan pada saat
sudah beranjak tua akan mengingat kembali, dan perasaan yang
didapat saat mengingat itu yaitu malu karena saat muda kebanyakan
cepat marah, karena merasa Egois, merasa lucu atas saat saat masa
muda karena sering bertindak bodoh tanpa dipikir terlebih dahulu.
Saat saya melihat para mahasiswa tertawa tawa tanpa beban, saya
merasa iri tetapi juga khawatir, karena ‘peperangan’ yang sesungguhnya
bukan saat sidang skripsi, tetapi saat lulus, dimana mereka harus berebut
lapangan pekerjaan, harus mencoba keberuntungan berbisnis, dan
lain sebagainya.
Saat menulis ini saya juga sedang menikmati secangkir kopi beserta
sepiring singkong goreng, sedap sekali. Dan saya lihat memang kopi itu
terasa nikmat sekali jika dinikmati saat panas, tetapi jika kita meminum
terburu buru, panas dari kopi tersebut akan melukai mulut kita. Tetapi
jika kita menikmati pelan pelan, maka kenikmatan kopi tersebut akan
terasa.
Demikian pula hidup ini, hendaknya kita melakukan segala sesuatunya
secara lugas, jangan terburu buru terbawa darah muda, karena jika
terburu buru kekecewaan yang akan di terima. Maka hendaknya sedari
muda, belajarlah untuk mengkontrol emosi, sehingga hidup ini akan
lebih bisa dinikmati. Jangan cepat panas didunia yang semakin panas
ini.
Seruput kopinya dulu, dan semoga kita semua diberkati
prast
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
30
Fresh Juice !
Vol. 94 / 2017
www.DOJCC.com
Berpeganglah teguh pada imanmu
Peringatan Wajib St. Ignatius dr Antiokhia
Rm. 1:16-25;
Mzm. 19:2-3,4-5;
Luk. 11:37-41
Selasa 17 Oktober 2017
Roma 1:17 “Orang benar
akan hidup oleh imannya”
Saudara –saudariku yang dikasihi oleh Tuhan kita Yesus Kristus.
Bacaan hari ini benar-benar mengajak kita untuk percaya dan mengakui
bahwa Allah adalah sumber iman dan kebenaran dan hanya dia yang
patut disembah demi keselamatan kita sebagai umatnya dan demi
kemuliaan nama-Nya yang kudus.
Dalam bacaan pertama rasul Paulus dengan jelas mengingatkan kita
bahwa injil itu kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang
percaya. Sebab didalam injil kebenaran menjadi nyata, dan kebenaran
itu bertolak dari iman dan menuju kepada iman.
Mengenai hal kebenaran iman, bukan rasul Paulus yang menyatakan
melainkan Allah sendiri yang menyatakan-Nya sejak dunia dijadikan.
Namun sering kali kita menggantikan kebenaran Allah dengan dusta,
dan menjadi budak dosa. Dengan mengikuti keinginan hati dan pikiran
kita demi kepuasan sesaat dengan mengabaikan kebenaran yang telah
diajarkan kepada kita. Dalam injil hari ini Yesus juga mengingatkan kita,
agar kita sungguh-sungguh dalam mengamalkan iman, apa yang kita
lakukan sesuai dengan apa yang seharusnya. Iman yang dinyatakan
lewat tindakkan dan perbuatan yang nyata yang berdasarkan
kebenaran fakta bukan kemunafikan dan kepalsuan belaka. Seperti apa
yang dikatakan Yesus dalam akhir injil hari ini, “Maka berikanlah isinya
sebagai sedekah, dan semuanya akan menjadi bersih bagimu”. Mari
kita belajar dan selalu mengandalkan Yesus menjadikan Dia sebagai
guru dan juruselamat kita, sampai akhirnya kita dapat menyelesaikan
pertandingan dengan sebuah kemenangan ( hidup kekal)
Bunda Maria Doakanlah kami senantiasa sebab Engkau adalah ratu
Doa.
Rossa Olla DT
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
31
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 94 / 2017
Rabu 18 Oktober 2017
Melayani Tuhan dengan Sukacita
Luk 10:3 Pergilah, sesungguhnya Aku
mengutus kamu seperti anak domba ke
tengah-tengah serigala.
Pesta St.Lukas.
2Tim. 4:10-17b;
Mzm. 145:10-11,12-13ab,17-18;
Luk. 10:1-9.
Berefleksi atas bacaan & dalam rangka mengenang St.Lukas yang adalah pewarta
kabar sukacita atau warta Kebenaran yang dengan setia. Mau melayani Tuhan dengan
Tulisan lewat pewartaannya. Maka marilah kita tidak menjadi takut atau mudah putus
asa dalam menulis atau mewartakan kabar sukacita seperti menulis buku renungan
harian Fresh Juice !!!. Melayani dalam bentuk tulisan maupun melayani dengan puji
pujian dapat dilakukan melalui banyak cara, seperti kegiatan kelompok gereja atau
persekutuan muda mudi katolik OMK atau kelompok kategorial apapun yang ada
didalam gereja.
Dalam hal ini Mengapa kita harus melayani? Karena perlu kita ketahui bahwa konsep
pelayanan itu berasal dari sorga. Alkitab mencatat bahwa para malaikat di sorga, siang
dan malam tanpa henti, melayani Tuhan. Tertulis: “Dan keempat makhluk itu masingmasing bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata,
dan dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: ‘Kudus, kudus,
kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang
akan datang.’ Dan setiap kali makhluk-makhluk itu mempersembahkan puji-pujian, dan
hormat dan ucapan syukur kepada Dia, yang duduk di atas takhta itu dan yang hidup
sampai selama-lamanya.” (Wahyu 4:8-9). Dan Sesuai dengan konsep pelayanan
sorgawi ini setiap orang percaya, tanpa terkecuali, dipanggil juga untuk melayani
Tuhan dan juga sesama. Bahkan Tuhan Yesus memberikan Amanat Agung ini: “...
pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa
dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah
Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai
kepada akhir zaman.” (Matius 28:19-20). Dalam hal ini Tuhan Yesus tidak asal bicara
atau memberi perintah, namun Ia sendiri telah memberikan teladan dalam hidupNya:
“...Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk
memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.” (Matius 20:28).
Marilah berdoa, Ya Tuhan Allah Bapa yg maha rahim, engkau memilih Santo Lukas
sebagai Pewarta yang melayani dengan Lisan maupun Tulisan untuk mewartakan
rahasia Cinta Kasih Tuhan terhadap Kami & semoga kami bisa turut ambil bagian
didalam karya pewartaan MU serta bantulah kami agar hidup dan menghasilkan buah
buah kebaikan yang dapat dirasakan bagi sesama dimana pun kami berada.
Amien!
Salam penuh kasih
Maurits
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
32
Fresh Juice !
Vol. 94 / 2017
www.DOJCC.com
Iman
Yohanes de Brebeuf dan
Isaac Jogues, Paulus dari Salib
Rm. 3:21-30;
Mzm. 130:1-2,3-4b,4c-6;
Luk. 11:47-54
Kamis 19 Oktober 2017
Roma 3:27:”Jika demikian, apakah
dasarnya untuk bermegah ? Tidak ada!
Berdasarkan apa? Berdasarkan perbuatan?
Tidak, melainkan berdasarkan iman!
Hari ini St. Paulus dalam suratnya kepada umat di Roma pada waktu itu menyatakan
kepada mereka bahwa tidak ada satupun yang dapat menyelamatkan jiwa mereka,
tidak juga dengan berpegang dan melaksanakan hukum Taurat, kecuali Iman kepada
Yesus Kristus, yang telah ditentukan oleh Allah untuk menjadi jalan perdamaian antara Allah
dan manusia melalui darahNya yang tertumpah di kayu salib. :”Jika demikian, apakah
dasarnya untuk bermegah ? Tidak ada! Berdasarkan apa? Berdasarkan perbuatan?Tidak,
melainkan berdasarkan iman!”
Hanya Iman kepada Yesus Kristus yang menyelamatkan kita. Iman yang sejati akan
menghasilkan kelahiran manusia baru yang pada gilirannya akan berbuah perbuatan
baik. Tetapi bukan perbuatan ini yang membuat kita memperoleh kedudukan kita saat
ini bersama Allah tetapi Yesus yang telah melakukannya untuk kita di atas kayu salib.
Jadi yang kita butuhkan untuk dapat diselamatkan adalah percaya sungguh-sungguh
dengan yang telah Allah lakukan untuk kita di dalam Yesus Kristus di atas kayu salib.
Iman kepadaYesus yang telah tersalib bukan hanya menyelamatkan jiwa saya , dan
membuat saya kini senantiasa bersyukur dalam hidup ini dengan berbagi kepada
sesama, tetapi juga menyelamatkan saya dari masalah yang sedang dihadapi sekarang
dalam kehidupan ini seperti yang tertulis dalam Ibr 11:1 “Iman adalah dasar dari segala
sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat” , jadi jika
tampa iman, tidak ada harapan, hidup menjadi hampa dan kosong,
Saya menyatakan iman saya di dalam doa . Misalnya, ketika saya mau Tuhan untuk
memberikan hikmat dalam menyelesaikan pinjaman , maka saya akan berdoa
demikian :”Bapa, firman-Mu berkata dalam Filipi 4:19 bahwa Engkau akan memenuhi
semua kebutuhanku sesuai dengan kekayaan dan kemuliaan-Mu. Oleh karena itu aku
mohon kepada-Mu Bapa dan percaya bahwa Engkau akan memberikan aku jalan untuk
menyelesaikannya. Terima kasih Bapa , Engkau telah menjawab doaku .
AMIN!”’
Betty
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
33
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 94 / 2017
Jangan Takut
Jumat 20 Oktober 2017
St. Kaprasius, Magdalena dari
Nagasaki, Yohanes Paulus II
Rom. 4:1-8; 32:1-2, 5,11;
Luk; 12-1-7
Lukas:12:7 “Bahkan rambut
kepalamu pun terhitung
semuanya. Karena itu jangan
takut…”
Mungkin kalian pernah merasakan bahwa mukjizat itu nyata.Saya pun mengalaminya di
bandara Internasional Ngurah Rai – Bali tahun 2015 kemarin. Saat itu saya sudah bergabung
menjadi anggota kongregasi MGL (Missionaries of God’s Love) di Flores dan siap terbang
ke Australia untuk menjalani tahun formasi menjadi imam Katolik.
Menjelang senja saya berangkat dari pastoran Paroki St Fransiskus Xaverius Kuta menuju
bandara. Saya telah diingatkan oleh salah seorang imam MGL bahwa saya cukup
membawa barang-barang yang dibutuhkan dan kartu Bank harus ditutup karena MGL
menjalani kaul kemiskinan yang radikal. Tanpa keberatan saya menuruti semuanya karena
segalah kebutuhan penerbangan sudah dibayar di dalam tiket pesawat. Pas waktu checkin petugas mengatakan agar saya harus membayar bagasi untuk koper pakaian dan
saya bilang saya tidak punya uang. Petugas tidak percaya namun saya meyakinkan dia
bahwa saya tidak punya uang. Saya merasa sangat malu dan kecewa karena tidak ada
orang yang memberitahu sebelumnya kalau saya membutuhkan uang dalam perjalanan.
Saya memutuskan untuk pulang dan keluar dari bandara namun dalam hati kecil saya
bilang “Berdoa minta pertolongan Tuhan” di dekat pintu keluar saya berdoa “Tuhan saya
butuh uang saat ini. Kalau bisa jatuh saja dari langit-langit atau muncul saja di lantai agar
saya bisa ambil dan bayar bagasi.” Lalu saya tunggu berdiri mematung dan tiga menit
kemudian seorang saudara datang mendekat lalu memegang pundakku dan bilang
“Kamu butuh uang kan? Ini uangnya.”Saat itu saya ingin menangis namun ada banyak
orang sekitar dan saya malu. Namun di dalam pesawat saya menjatuhkan air mata dan
memuji Tuhan karena ia mengasihi saya.
Itu sebabnya ketika membaca injil hari ini pas di ayat 7 “Bahkan rambut kepalamu pun
terhitung semuanya. Karena itu jangan takut…” Benar sekali… Tuhan tahu apa yang kita
butuh karena Dia mencintai kita dan peduli terhadap kita bahkan rambut di kepala kita pun
dia tahu satu persatu. Jangan takut karena Tuhan selalu bersama kita apa pun situasinya.
Fr Lee Risar MGL
Renungan Harian Audio Katolik
bisa klik di www.DailyFreshJuice.net
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
34
Fresh Juice !
Vol. 94 / 2017
www.DOJCC.com
Beriman tanpa takut
Ursula
Roma 4:13, 16-18;
Mazmur 105:6-7, 8-9, 42-43;
Lukas 12:8-12
Sabtu 21 Oktober 2017
Lukas 12:8a, “Setiap orang yang
mengakui Aku di depan manusia, Anak
Manusia juga akan mengakui dia di
depan malaikat-malaikat Allah.”
Dalam penerbangan ke Australia, kami transit ke Kuala Lumpur. Karena baru
pertama kali berada di sana, juga karena tidak pernah membaca berita tentang
fanatisme di Malaysia, dengan santai saya membuat tanda salib, Bapa, Putra dan
Roh Kudus, sebelum makan mie.
Seorang wanita yang sedang duduk di depan saya, begitu kagetnya melihat saya
membuat tanda salib, sampai matanya terbelalak dan menutup mulutnya dengan
tangan. Saya bingung dan menoleh ke kiri kanan, banyak orang duduk dan berlalu
lalang, lalu saya menganguk hormat ke arahnya. Dia pun membalas anggukkan
saya dan saya makan sambil mikir, ‘kenapa ya, dia koq kaget saat saya bikin
tanda salib?” Agak lama, barulah saya menyadari hal itu, “Ooohhh mungkin dia
pikir, di Malaysia orang gak boleh bikin tanda salib di depan umum? Waduh, saya
lupa kalau sedang berada di Kuala Lumpur, walau cuman di Bandaranya hehehe”.
Saya jadi teringat kisah teman saya yang bangga terhadap putrinya, yang sejak
kecil berani menyatakan imannya sekali pun sedang berada di hadapan orangorang yang berbeda keyakinan. Terutama saat makan di restoran, maka ia akan
membuat tanda salib dan mengatupkan kedua tangannya, bersyukur, barulah
makan. Sedangkan maminya agak takut, karena keberanian anaknya itu.
Dalam Injil hari ini, Tuhan Yesus mengajak kita agar berani menyatakan iman kita
kepada-Nya di hadapan manusia, tanpa perlu takut diintimidasi. Kita harus berani
menggunakan symbol-simbol iman kita jika diperlukan; kalau mau jadi Katolik
ya, Misa setiap hari Minggu; yah, harus dibaptis dulu, yah Komuni pertama dan
kebiasaan lainnya.Begitu juga kita harus menjawab dengan berani dan bangga
sebagai pengikut Kristus. Kita tidak perlu takut, karena Tuhan sendiri berjanji akan
mengirim Roh Kudus-Nya menerangi pikiran kita untuk menjawab yang benar. Ia
juga akan mengirim para malaikat-Nya untuk melindungi kita.
Tuhan juga berjanji akan menyertai kita sampai akhir jaman. Karena itu marilah kita
berani menyatakan iman kita kepada Kristus, dan bersama Kristus berjuang untuk
memenangkan kerajaan Allah.
“Iman tanpa perbuatan adalah mati.Cinta tanpa pengorbanan adalah sia-sia.”
Narita
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
35
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 94 / 2017
Berlaku Adil
Minggu 22 Oktober 2017
Hari Minggu Evangelisasi
Yes. 45:1,4-6;
Mzm. 96:1,3,4-5,7-8,9-10ac;
1Tes. 1:1-5b;
Mat. 22:15-21
Mat. 22: 21, “Berikanlah kepada
Kaisar apa yang wajib kamu berikan
kepada Kaisar dan kepada Allah apa
yang wajib kamu berikan kepada Allah.”
Kita tentu tidak asing dengan kata “ADIL” atau bersikap/berlaku “adil”. Secara
sederhana, bersikap adil bisa diartikan: memberikan kepada orang lain apa
yang menjadi haknya. Seseorang dikategorikan berlaku adil contohnya ketika
seorang bos memberikan gaji kepada karyawan yang menjadi haknya. Seorang
penumpang kereta api membayar uang tiket sesuai dengan ketentuan tarif.
Seorang suami memberikan uang belanja untuk istrinya untuk kebutuhan dapur
dan rumah tangga, dan lain sebagainya.
Injil hari ini yang sering kita dengar ketika kita merayakan Hari Kemerdekaan
Republik Indonesia, mengajak kita semua untuk berlaku adil.Yesus berkata,
“Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan
kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah.”Hak dan kewajiban
berjalan bersama.Hak dan kewajiban sebagai seorang warga Negara dan
beragama berjalan searah.
Lalu bagaimanakah kita bersikap adil sebagai seorang warga Negara dan
dan sebagai seorang pemeluk agama (Katolik) yang beriman? Sebagai warga
Negara yang baik tentunya kita diajak untuk membayar pajak dan pajak itulah
yang akan digunakan untuk membangun sarana-sarana umum seperti jalan
raya, terminal, bandara dan lain sebagainya. Kalau kita taat pajak, Negara
akan menggunakan pendapatan pajak itu untuk kesejahteraan rakyatnya.
Ingat slogan “Orang Bijak, taat pajak”
Lalu sebagai umat Allah kita hendaknya bersikap adil terhadap sesama dengan
berderma dan beramal kasih.Apa yang wajib kita berikan kepada Allah adalah
waktu kita untuk berdoa, waktu kita untuk mendekatkan diri dengan Allah sebagai
Tuhan kita dan tentunya waktu dan apa yang kita punya untuk kemuliaan Allah
di surga.
Seandainya kita berlaku adil seperti diatas sebagai warga Negara dan sebagai
umat Allah, tentunya akan terciptanya damai sejahtera di muka bumi ini.
Mari kita berlaku Adil mulai dari hal-hal kecil dengan memberikan orang lain
apa yang menjadi hak mereka. Amin
Rm. Vincent Widi MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
36
Fresh Juice !
Vol. 94 / 2017
www.DOJCC.com
Kepercayaan pada Tuhan
Gulielmus, Eram, Yohanes Bonom
Ursulin dari Valenciennes
Rm 4:20-25 ;
MT Luk 1:69-70,71-72,73-75 ;
Luk 12:13-21
Senin 23 Oktober 2017
Rm 4:22 Karena itu hal ini
diperhitungkan kepadanya
sebagai kebenaran.
Beberapa bulan yang lalu ketika saya berdoa dengan sekelompok kecil
teman-teman, saya “melihat” sebuah rumah. Rumah itu memancarkan kesan
yang tenang dan damai, rasanya rumah yang hangat untuk beristirahat.
Jujur, saya tidak mengetahui apa arti rumah itu. Apakah itu pertanda bagi rumah
yang sesungguhnya yang telah Tuhan siapkan untuk saya dan keluarga....
ataukah rumah itu sebagai simbolik akan sebuah tempat / lingkungan yang
saya rindukan untuk pertumbuhan iman saya.
Sekalipun saya tidak mengetahui persis apa artinya tetapi saya yakin, hal itu
akan terjadi. Dan walaupun saya juga tidak tahu kapan hal itu akan digenapi...
tetapi ketika mengingat “penglihatan” akan rumah itu, saya merasa mendapat
kekuatan untuk tetap berharap sekalipun keadaan belum tampak mendukung.
Seperti dalam Roma 4:22 bahwa kepercayaan Abraham akan janji Allah
diperhitungkan sebagai kebenaran, saya pun percaya bahwa setiap
Kepercayaan kita pada Tuhan akan diperhitungkan dan sangat bernilai dimata
Tuhan. Tidak pernah ada, orang yang menaruh kepercayaan nya pada Tuhan
akan disia-siakan.
Jesus Bless Us
LIA
Renungan Harian Audio Katolik
bisa klik di www.DailyFreshJuice.net
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
37
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 94 / 2017
Kewaspadaan
Selasa 24 Oktober 2017
Luk 12:35 “Hendaklah
pinggangmu tetap berikat dan
pelitamu tetap menyala.”
Antonius Maria Claret, Alosius Guanella
Rm. 5:12,15b,17-19,20b-21;
Mzm. 40:7-8a,8b-9,10,17;
Luk. 12:35-38
Seorang hamba adalah seorang pelayan. Menjadi hamba yang mampu
melayani dengan setia dengan teladan hidup tidaklah gampang, orang
cenderung ingin menjadi Tuan, raja, penyuruh, pemimpin dan penguasa.
Padahal menjadi seorang hamba adalah salah satu kesempatan terbaik
untuk menjadi pelayan bagi orang lain.
Yesus adalah hamba Allah yang setia. Ia melaksanakan semua yang
dikehendaki Bapa-Nya. Sehingga ia menjadi pewaris keselamatan
Bapa. Kita semua adalah hamba Tuhan, menjadi hamba berarti menjadi
pelaksana sabda.
Sambil melaksanakan kehendak Tuhan, kita sebagai hamba harus siap
sedia melayani dan menantikan kedatangan Tuhan. Penantian kita harus
dibarengi dengan kewaspadaan dan kesiap siagaan. Kita harus siap sedia
dan waspada karena kita tidak tahu kapan Tuhan datang menemui kita.
Hamba yang siap sedia menantikan Tuanya dengan menyalakan
pelitanya akan menjadi ahli waris keselamatan. Ia akan menjadi hamba
yang bahagia karena setia melaksanakan apa yang dikehendaki
Tuanya. Supaya kita jangan binasa kita harus selalu waspada menantikan
kedatangan Tuhan.
Yudi
Renungan Harian Audio Katolik
bisa klik di www.DailyFreshJuice.net
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
38
Fresh Juice !
Vol. 94 / 2017
www.DOJCC.com
Prokrastinasi Pencuri Kebahagiaan
Rabu 25 Oktober 2017
Luk.12:32 “Berbahagialah
hamba yang didapati tuannya
sedang melakukan tugasnya,
ketika tuan itu datang.”
Yohanes Angel Poro
Rm. 6:12-18;
Mzm. 124:1-3,4-6,7-8;
Luk. 12:39-48
Menunggu itu tidak mudah, apalagi kalau tidak ada kerjaan kan. Kita mudah melantur
dan berbuat yang tidak-tidak. Bekerja tanpa ada yang memantau bisa membuat kita
berlaku seenaknya dan berpikir bahwa tidak ada yang akan melihat sikap kita yang
tidak pantas, atau berprokrastinasi dan menghabiskan waktu yang seharusnya bisa
dipakai untuk melakukan tugas kita yang utama.
Tuhan Yesus memberikan perumpamaan ini karena banyak orang yang suka
prokrastinasi.Kita terjebak dengan pikiran bahwa Tuhan itu jauh dan tidak ada bersama
kita. Bahwa kita hanya benar-benar ketemu Tuhan pada waktu kita akan mati atau di
hari penghakiman. Benarkah Tuhan itu seperti tuan rumah ini yang pergi dan datang
kembali? Menurut saya Tuhan itu selalu melihat dan memperhatikan gerak gerik kita
sepanjang waktu. Dia kan Maha Tahu. Sebenarnya Dia selalu hadir, terlepas dari
apakah kita sadar akan kehadiranNya. Mungkin Dia memilih untuk sembunyi sehingga
kita tidak sadar.Tetapi Dia selalu melihat kita.
Prokrastinasi juga tanda orang yang menderita perfeksionisme.Dia menunggu waktu
yang ideal, alat yang sempurna, ide yang perfect untuk memulai tugasnya, tetapi
sayangnya tidak ada yang cukup sempurna untuk dia. Dia menderita saat menunggu
dengan berprokrastinasi.
St Agustinus berkata, “Tuhan sudah menjanjikan pengampunan dosa untuk
pertobatanmu, tetapi Ia tidak menjanjikan esok hari untuk prokrastinasimu.” Jadi jangan
tunda-tunda apa yang bisa kita kerjakan untuk Tuhan hari ini. Jangan pikir bahwa Ia
akan datang besok hari. Dia ada hari ini, jam ini, menit ini.Kerjakanlah karyaNya yang
mulia sebagai tanda syukur kita.Mari kita berjaga-jaga selalu.Mari kita mohon Roh
KudusNya untuk selalu mengingatkan kita pada tugas utama kita, yaitu melayani dan
mencintai Tuhan dan sesama kita setiap waktu.
“Berbahagialah hamba yang didapati tuannya sedang melakukan tugasnya, ketika
tuan itu datang.” (Lk.12:32) Kebahagian tidak ada saat kita prokrastinasi.Prokrastinasi
malah mencuri kebahagiaan kita.Kebahagiaan hanya ada saat kita hidup sesuai
dengan citra diri kita.Amin.
Rm David Lemewu MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
39
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 94 / 2017
Kesucian Itu Pembebas
Kamis 26 Oktober 2017
Rm. 6:23; Sebab upah dosa ialah
maut; tetapi karunia Allah ialah hidup
yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan
kita.
Rm. 6:19-23;
Mzm. 1:1-2,3,4,6;
Luk. 12:49-53
Saudara-saudariku terkasih,
Manusia dapat menghambakan tubuhnya kepada dosa, buahnya ialah malu di dunia
dan maut di akhirat.Kalau tubuh sudah bebas karena penebusan Kristus, manusia
sebagai orang bebas harus membangun kebebasan lebih lanjut dengan berbuat baik.
Tubuh itu suci menurut Hukum Taurat, sehingga jika orang mengerjakan perbuatanperbuatan hukum, mereka menjaga kebersihan badannya dengan pembasuhan dan
upacara menurut hukum. Tetapi ini tata lahir, yang belum menjamin kebersihan hati
dan kesucian bathin. Kesucian kristiani tidak mementingkan lagi tata lahir, karena Kristus
menghapus keharusan Hukum Taurat.Semakin lama di jaman modern ini, kebersihan
lahir semakin sulit dicari.Kesucian kristiani memusatkan seluruh perhatian kepada bathin,
perbuatan baik demi pertumbuhan kebebasan, melanjutkan dan mengembangkan
kebebasan bathin, yang diperoleh dari Kristus, karena pembebasannya dari
perbudakan dosa dan ikatan Hukum Taurat.Kesucian kristiani ini suci karena ikut dalam
penyucian Kristus.
Pikiran orang sepintas tentang suci itu mengikat, bebas itu bisa mengikuti kehendak
sendiri; kesucian bertentangan dengan kebebasan.Kebebasan yang mau diartikan
semau gue itu melawan kebenaran dan disangkal oleh pengalaman.Orang bertindak
semau sendiri, itu menyerahkan diri dan badannya pada gejolak dan dorongan
hawa nafsu, yang menarik, menyeret orang kepada dosa. Tanpa kendali orang jatuh
berulang-ulang, jadi “kecanduan”, dan dengan demikian ia menjadi budak dosa.
Kebebasan sudah tidak ada padanya karena kecanduan dan keinginannya.
Sebaliknya orang yang berbuat baik, mengikuti Kristus, hidupnya jadi bebas dari
kuasa nafsu tak terkendali, bebas dari ketakutan peraturan dan hukum, karena Roh
kebebasan dalam hatinya menunjukkan yang baik dan benar dan menumbuhkan
kekuatan semakin mantap, untuk bertahan dan berani, membangun kebebasan Kristus
yang menyeluruh meliputi segala hidupnya. Hidup selalu menurut Roh, jangan menuruti
daging.
Tuhan memberkati.
Herman
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
40
Fresh Juice !
Vol. 94 / 2017
www.DOJCC.com
Jangan Sia-Siakan
Jumat 27 Oktober 2017
Rm. 7:18-25a;
Mzm. 119:66, 68, 76, 77,
93.94;
Luk. 12:54-59
Lukas 12:56 Hai orangorang munafik, rupa bumi dan
langit kamu tahu menilainya,
mengapakah kamu tidak dapat
menilai zaman ini?
Injil hari ini menyampaikan kepada kita bagaimana Yesus menyindir orangorang yang bisa dan mengerti menginterpretasikan zaman.Tetapi berpurapura tidak mengetahuinya. Orang-orang tersebut menutup hati dan jiwa
mereka akan kabar keselamatan yang dibawakan oleh Tuhan Yesus. Bahwa
Tuhan Yesus itu sendiri adalah jalan, kebenaran dan hidup.Mereka juga
menutup pintu bagi setiap orang yang betul-betul membutuhkan kasih dari
Allah, pengampunan dosa bagi keselamatan jiwa dan raga mereka.
Yesus mengajarkan dengan menggunakan tanda-tanda alam (berupa
perubahan cuaca) yang secara rasional dapat dilihat, diketahui bersama dan
bisa dianalisa. Yesus menggunakan contoh ini, untuk membuktikan bahwa
sebenarnya kita mampu menginterpretasikan setiap kejadian-kejadian normal
maupun tidak normal.Ini sebuah reflexi untuk setiap kehidupan kita masingmasing.Oleh sebab itu, kita di ajak untuk menghormati serta mempretahankan
nilai-nilai kehidupan, saling menghargai, saling menghormati, serta saling
mengasihi.
Kehidupan diibaratkan dengan sebuah perjalanan menuju suatu tujuan atau
suatu titik akhir.Syaratnya kita harus membawa bekal untuk bisa sampai ke
tujuan ini. Dalam perjalanan, kita akan menemui halangan dan rintangan,
susah dan senang, namun kita tetap berusaha agar bisa sampai di tujuan untuk
beristirahat. Oleh sebab itu, selagi kita masih diberi kesempatan untuk hidup di
dunia ini, janganlah kita menyia-nyiakannya, marilah kita saling memaafkan,
mengasihi, mencintai, menghormati, berbuat kebaikan agar Cinta dan kasih
Kristus merajai hidup kita, dan kitapun layak menjadi anak-anak Allah. Amin.
Santo
Mau gabung Kegiatan DOJCC ?
HP: 0821 4649 5027
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
41
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 94 / 2017
Kita ini milikNya
Sabtu 28 Oktober 2017
2 Timotius 2:19:
“ tetapi dasar
yang diletakkan Allah itu teguh dan
materainya ialah : Tuhan mengenal
siapa kepunyaanNya ...”
Pesta St. Simon dan Yudas Rasul
Ef. 2:19-22;
Mzm. 19:2-3,4-5;
Luk. 6:12-19
Injil hari ini berbicara tentang kita ini milik Tuhan.Tuhan mengenal kita
karena kita ini kepunyaanNya.Apapun yang kita lakukan, Tuhan tahu.
Karena itulah jika kita juga mengenal Allah, yang adalah pemilik kita,maka
kita harus meninggalkan kejahatan dan mengikuti Dia. Mengikuti dalam
iman. Secara nyata,kita tidak pernah melihat Tuhan, Sang Pemilik kita. Tapi
kita secara iman mengikuti Dia. Mewartakan suka cita dalam kehidupan.
Sama seperti 2 orang murid Yesus yang kita peringati hari ini.Pada saat
mereka meninggalkan keluarganya untuk menjadi murid Yesus, mereka
juga tidak mengenal Yesus dengan baik.Mereka memiliki iman untuk
mengikuti Yesus karena percaya pada Nya.
Itu sebabnya, kita harus bangga menjadi seorang katholik.karena kita
memiliki iman atas apa yang tidak pernah kita lihat. Sehingga kita harus
belajar, untuk meninggalkan kejahatan jika kita memilih untuk mengikuti
Yesus.
Walau kita tidak melihat bahwa Allah memgawasi semua perbuatan kita,
tetapi kita punya iman bahwa Allah pasti melihat kita saat kita berbuat
jahat ataupun baik.
Siapkah kita untuk hidup di jalanNya karena kita ini adalah milikNya ?
Alin
Renungan Harian Audio Katolik
bisa klik di www.DailyFreshJuice.net
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
42
Fresh Juice !
Vol. 94 / 2017
www.DOJCC.com
Mengasihi
Kel. 22:21-27;
1Tes. 1:5c-10;
Mat. 22:34-40.
Mat. 22:37-39
Minggu 29 Oktober 2017
Kasihilah Tuhan Allahmu,
dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu
dan dengan segenap akal budimu ... Dan kasihilah
sesamamu manusia seperti dirimu sendiri
Mengasihi Tuhan dan sesama di kala kita senang dan gembira itu gampang, bahkan
kita tidak perlu berusaha. Waktu ada uang di dompet atau simpanan di Bank yang
cukup untuk tujuh turunan dan di kala kita sehat dan banyak teman, rasanya mengasihi
Tuhan dan sesama itu semudah membalik telapak tangan. Coba di saat susah, hutang
menumpuk, sakit hati dan sakit badan, kesepian, lalu Anda membuka Kita Suci dan
ayat inilah yang muncul Kasihilah Tuhan Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan
segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu ... Dan kasihilah sesamamu
manusia seperti dirimu sendiri (Mat. 22:37-39). Apa reaksi Anda? Mungkin Anda akan
menutup Kitab Suci dan coba mencari ayat lain yang sesuai dengan situasi kesusahan
kita.
Sebagai Imam, banyak orang yang datang di kala mereka susah, untuk sekedar ngobrol
dan kadang minta bantuan material. Saya hanya bisa tersenyum mendengarkan, tetapi
pada saat yang sama, saya berteriak dan menjerit di dalam hati; seandainya saya
punya uang yang banyak. Mungkin ini juga yang dirasakan Yesus saat Dia berkeliling di
daerah seputaran Galilea antara Kapernaum, Bethsaida dan Korazim. Yesus tidak lahir
sebagai orang kaya dan berkecukupan, bahkan mungkin tidak ada dalam sejarah
manusia, ada orang yang lahir di semiskin dan sesengsara Yesus di kandang hewan di
Bethlehem.Namun anehnya, ini tidak membuat Dia berhenti menjadi wajah kerahiman
Tuhan untuk orang-orang yang dijumpaiNya.Memang, walaupun tidak ada harta, Yesus
bisa membuat mukjizat yang kalau dihitung nilainya lebih tinggi dari harta material.Tetapi
tidak berarti setiap saat Dia membuat mukjizat untuk memudahkan pelayananNya.
Seluruh mukjizat yang dibuatNya adalah untuk memenuhi permintaan dan harapan
orang yang dilayaniNya. Dengan demikian, kalau tidak ada yang meminta untuk
disembuhkan, maka Yesus tidak akan membuat mukjizat untuk kesenangan diriNya
sendiri.
Seringkali, kita berpikir bahwa akan menjadi lebih lengkap, kalau kita melayani ketika
kita mempunyai harta dan waktu yang berlebihan. Kita lebih suka menunggu untuk
menjadi kaya dulu atau punya waktu luang yang banyak dulu, baru kita bersedia
melayani. Kalau dua syarat di atas tersebut belum terpenuhi, maka lebih baik jangan
melayani.Ora et Labora, berdoa dan bekerja, kumpul harta dulu, baru pasti kita lebih
mudah mengasihi Tuhan dan Sesama dengan segenap jiwa, akal budi dan kekeuatan
kita.
Saudaraku ingatlah, Tuhan tidak meminta kita untuk mengasihiNya dan sesama dengan
segenap isi dompet dan segenap waktu luang kita.
Rm. Wenz, MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
43
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 94 / 2017
Revolusi Mental
Senin 30 Oktober 2017
Lukas 13:16 “Bukankah perempuan
ini, yang sudah delapan belas tahun
diikat oleh iblis, harus dilepaskan dari
ikatannya itu, karena ia adalah keturunan
Abraham?”
Angelus dari Acri, Dominikus Collins
Rm. 8:12-17;
Mzm. 68:2,6-7ab,20-21;
Luk. 13:10-17
Sekitar tahun 2014 lalu kita sering mendengar slogan “Revolusi Mental” dari Presiden
Jokowi kalau kita ingin bangun dari keterpurukan yang selama ini terjadi. Yang intinya
adalah karakter bangsa harus dikembalikan pada aslinya yaitu : bangsa yang
berkarakter santun, berbudi pekerti, ramah dan bergotong royong. Hal ini merupakan
modal untuk membuat rakyat sejahtera. Namun saat ini banyak terjadi kemunafikankemunafikan yang menyebabkan kerusakan mental yaitu : korupsi, kolusi, nepotisme,
rusaknya birokrasi hingga ketidakdisiplinan.
Injil hari ini juga menyoroti tentang kemunafikan di kalangan elite agama bangsa Yahudi.
Yang mempunyai standar ganda tentang tata cara Sabat. Di mana memperbolehkan
pada hari sabat untuk melepaskan tambatan tenak-ternak mereka dari kandang
agar dapat minum.Yang tujuannya tentu supaya ternak mereka tetap sehat dan bisa
dipakai untuk bekerja lagi setelah hari Sabat.Yang tentunya ini tujuannya adalah untuk
kepentingan mereka.Bukan karena semata-mata belas kasih terhadap ternak-ternak
itu.
Namun di sisi yang lain mereka tidak memperbolehkan Yesus untuk menyembuhkan
wanita yang sudah 18 tahun terbelenggu oleh sakitnya. Padahal kalau dilihat dari
penderitaan wanita itu yang sudah 18 tahun tentu harusnya menjadi prioritas untuk
membantu dalam mengusahakan kesembuhannya.
Lalu bagaimana dengan kita?Apakah mampu me”Revolusi Mental” kita melihat dengan
lebih jeli melihat sebuah prioritas yang berdasarkan kemanusiaan.
• Bagaimanakah sikap kita terhadap sesama kita yang membutuhkan bantuan kita?
• Masihkah kita selalu dan hanya menempatkan diri sendiri sebagai pusat dan prioritas
utama dalam kehidupan ini ?
• Maukah kita mencoba untuk berpikir “out of the box”. Jadi bukan sekadar dari
biasanya orang seperti ini, orang seperti itu.
• Aturan adalah adalah hukum yang perlu kita taati. Pemimpin adalah orang yang
perlu kita hormati. Pada saat-saat tertentu ada hal yang harus bisa kita putuskan demi
keselamatan jiwa manusia.
Hal-hal tersebut di atas tentunya kalau kita hanya mengandalkan diri sendiri tentu tidak
mampu untuk dapat mewujudkannya. Kita harus mohon kerahiman dari Tuhan dan
terang Roh Kudus untuk mampu merevolusi mental kita. Dan harus dimulai dengan
kemauan!!
Litawati
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
44
Fresh Juice !
Vol. 94 / 2017
www.DOJCC.com
Inilah Kehidupan
Alfonsus Rodriguez
Rm. 8:18-25;
Mzm. 126:1-2ab,2cd-3,4-5,6;
Luk. 13:18-21
Selasa 31 Oktober 2017
Roma 8:23 Dan bukan hanya mereka saja,
tetapi kita yang telah menerima karunia sulung
Roh, kita juga mengeluh dalam hati kita sambil
menantikan pengangkatan sebagai anak, yaitu
pembebasan tubuh kita
Membaca bacaan hari ini, bahwa segala makhluk sama sama mengeluh,
hati kecil saya sejenak usil bertanya “Andaikan semua penderitaan hidup ini
ditiadakan, apa perasaanmu?” Sesaat terdiam lalu hati kecil saya menjawab
“Saya pikir hidup akan kehilangan makna”
Buat saya, jawaban hati kecil saya itu, tidak umumnya. Bukan jawaban yang
akan saya jawab atau orang lain pada umumnya. Pastinya saya dan semua
orang akan senang jika seluruh penderitaan hidup ini ditiadakan.
Emas dimurnikan dalam api. Berlian adalah batu biasa yang tahan di bawah
tekanan yang sangat kuat sehingga terbentuk menjadi berlian. Kupu-kupu
harus melewati proses jadi ulat, kepompong, bekerja memintal benang sutra,
capek-capek harus mengoyakan rumah kepompong untuk jadi kupu-kupu.
Benih harus diam dalam tanah, sendirian, melewati proses meretaskan kulit
benih sebelum jadi tunas dan tumbuh menjadi pohon, Seorang wanita harus
melalui proses penantian dan perjuangan untuk mengandung, sakit melahirkan
sebelum memeluk buah hatinya di pangkuannya.
Dan andaikan bisa dibahasakan pasti ada saat-saat di dalam proses tersebut
terdengar keluhan akan kesulitan dan perjuangan yang harus dilewati.
“segala makhluk sama-sama mengeluh”
Sebagai orang Kristen, kita sadari bahwa tidak ada satu pun orang bahkan
makhluk di bumi ini yang tidak melalui perjuangan, tidak menjalani salib dalam
hidupnya yang terkadang membuat kita mengeluh dalam kemanusiaan kita,
namun janji Tuhan Ya dan Amin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak
dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita.
Sadar bahwa inilah kehidupan, siapapun di level manapun memiliki
pergumulan. Namun, semoga iman bahwa Allah kita adalah Allah yang setia,
rancanganNya adalah rancangan damai sejahtera, kita lebih memilih untuk
kurang mengeluh dan lebih banyak membawa segalanya dalam Doa dan
Ucapan Syukur.
Yustina
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
45
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 94 / 2017
PROGRES PEMBANGUNAN
Rumah Pelangi Kasih Bali
oleh DOJCC Bali
Terimakasih untuk sumbangan
para donatur.
Persembahan kasih
untuk pembangunan Rumah Pelangi
di Pelaga - Bali
dapat disalurkan ke Bank BCA No Rek: 4040400007
An: H B Hady Setiawan
Download