(bahasa) Latin communis yang berarti umum

advertisement
BAB II
TINJAUN PUSTAKA
2.1 Komunikasi
Komunikasi berasal dari kata-kata (bahasa) Latin communis yang
berarti umum (common) atau bersama. Apabila kita berkomunikasi,
sebenarnya
kita
sedang
berusaha
menumbuhkan
suatu
kebersamaan
(commonnes) dengan seseorang. Yaitu kita berusaha berbagai informasi, ide
atau sikap. Seperti dalam uraian ini, misalnya saya sedang berusaha
berkomunikasi dengan para pembaca untuk menyampaikan ide bahwa hakikat
sebuah komunikasi sebenarnya adalah usaha membuat penerima atau pemberi
komunikasi memiliki pengertian (pemahaman) yang sama terhadap pesan
tertentu. 1
Dalam
berkomunikasi
diperlukan
syarat-syarat
tertentu
dalam
penggunaannya. Syarat-syarat komunikasi adalah sebagai berikut
a. Source (sumber)
Source adalah dasar dalam penyampaian pesan dalam rangka memperkuat
pesan itu sendiri. Sumber komunikasi adalah orang, lembaga, buku dan lainlain.
b. Komunikator
Komunikator adalah pelaku penyampain pesan yang berupa individu yang
sedang berbicara atau penulis, dapat juga berupa kelompok orang, organisasi
1
Suprapto, Tommy. Pengantar Teori Komunikasi. Cetakan Ke-1. Yogyakarta: Media
Pressindo, 2006. Hlm 2-3
12
http://digilib.mercubuana.ac.id/
13
komunikasi seperti televisi, radio, film, surat kabar, dan sebagainya.
c. Pesan
Pesan adalah keseluruhan yang disampaikan oleh komunikator.Pesan
mempunyai tema utama sebagai pengarah dalam usaha mengubah sikap dan
tingkah laku orang lain.
d. Saluran (channel)
Saluran adalah komunikator yang digunakan dalam menyampaikan pesan.
Saluran komunkasi berupa saluran formal (resmi) dan saluran informal (tidak
resmi). Saluran formal adalah saluran yang mengikuti garis wewenang da ri
suatu organisasi, seperti komunikasi antara pimpinan dan bawahannya,
sedangkan saluran informal adalah saluran yang berupa desas-desus, kabar
burung dan kabar angin.
e. Komunikan
Komunikan adalah penerima pesan dalam komunikasi yang berupa individu,
kelompok dan massa.
f. Effect (hasil)
Effek adalah hasil akhir dari suatu komunikasi dengan bentuk terjadinya
perubahan sikap dan perilaku komunikan. Perubahan itu bisa sesuai keinginan
atau tidak sesuai dengan keinginan komunikator.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
14
2.2 Komunikasi Organisasi
2.2.1 Pengertian Komunikasi Organisasi
Komunikasi merupakan salah satu aspek terpenting namun juga kompleks
dalam kehidupan manusia. Manusia sangat dipengaruhi oleh komunikasi yang
dilakukannya dengan manusia lain, baik yang sudah dikenal maupun yang tidak
dikenal sama sekali.2
Istilah komunikasi atau communication berasal dari bahasa latin, yaitu
communicatus yang berarti berbagi atau menjadi milik bersama. Kata sifatnya
communis yang bermakna umum atau bersama-sama. Dengan demikian
komunikasi menurut Lexicographer (ahli kamus bahasa), menunjuk pada suatu
upaya yang bertujuan berbagi untuk mencapai kebersamaan.3
Mengenai organisasi, salah satu definisi menyebutkan bahwa organisasi
merupakan satu kumpulan atau sistem individual yang melalui satu hirarki jenjang
dan pembagian kerja, berupa mencapai tujuan yang ditetapkan.
Dengan landasan konsep komunikasi dan organisasi sebagaimana yang
diuraikan, komunikasi organisasi menurut Gold Halber yaitu arus pesan dalam
suatu jaringan yang sifat hubungannya saling bergantung satu sama lain (the flow
of message within a network of interdependent relationship).
Pengertian komunikasi organisasi dalam buku “komunikasi organisasi
strategi meningkatkan kinerja perusahaan” adalah perilaku perorganisasian yang
2
3
Morissan, teori komunikasi individu hingga massa. Jakarta:Kencana, 2013. Hlm 1
Marhaeni Fajar, Ilmu komunikasi teori & praktik . Yogyakarta:Graha ilmu, 2009. Hlm 31
http://digilib.mercubuana.ac.id/
15
terjadi dan bagaimana mereka yang terlibat dalam proses itu bertransaksi dan
memberi amkna atas apa yang sedang terjadi.4
Dari berbagai definisi yang dikemukakan oleh para ahli mengenai
komunikasi organisasi ini dapat disimpulkan definisi komunikasi organisasi
sebagai berkut:
1) Komunikasi organisasi terjadi dalam suatu sistem terbuka yang
dipengaruhi oleh pihka internal maupun eksternal
2) Komunikasi organisasi meliputi pesan, tujuan, arus komunikasi dan media
komunikasi
3) Komunikasi organisasi meliputi orang yang mempunyai skill, hubungan
dan perasaan yang sama.
2.2.2 Alur Komunikasi Organisasi
Dilihat dari arah komunikasi ada dua macam komunikasi yaitu komunikasi
vertikal dan komunikasi horizontal ;
1) Komunikasi vertikal
Dalam komunikasi vertikal dapat dibagi menjadi 2 arah, yaitu komunikasi ke
bawah dan komunikasi ke atas.
a. Komunikasi ke bawah (downward communication)
Proses komunikasi yang berlangsung dari tingkatan tertentu dalam suatu
kelompok atau organisasi ke tingkatan yang lebih rendah disebut
komunikasi ke bawah. Ketika membayangkan para manager berkomunikasi
4
R.Wayne Pace & Don F Faules, komunikasi organisasi strategi meningkatkan kinerja
perusahaan. Bandung:PT Remaja Rosdakarya, 2006. Hlm 33
http://digilib.mercubuana.ac.id/
16
dengan bawahannya, komunikasi dengan pola kebawah adalah pola yang
pada umumnya diperkirakan. Pola tersebut digunakan oleh para pemimpin
Seperti untuk memberikan instruksi kerja, menginformassikan suatu
peraturan dan prosedur-prosedur yang berlaku kepada anak buahnya,
menentukan masalah yang perlu perhatian. Tetapi komunikasi dalam bentuk
ini tidak selalu harus secara lisan atau bertatap muka secara langsung.
Memo ataupun surat yang dikirimkan oleh direksi kepada bawahannya juga
termasuk komunikasi ke bawah untuk mencapai tujuannya.5
Dalam banyak organisasi, komunikasi ke bawah sering kali tidak
mencukupi dan tidak akurat, seperti terjadi dalam pernyataan yang sering kali
dengar dari anggota organisasi bahwa tidak memahami apa yang sesungguhnya
terjadi. Keluhan-keluhan seperti ini menunjukkan terjadinya komunikasi yang
tidak efektif dan butuhnya individu-individu akan informasi yang relevan dengan
pekerjaan mereka.6
Informasi dari atasan ke bawahan meliputi:7
a) Informasi tentang bagaimana melakukan pekerjaan.
b) Informasi tentang dasar pemikiran untuk melakukan pekerjaannya.
c) Informasi tentang kebijakan dan praktik organisasi.
5
Stephen P. Robbins, prinsip-prinsip perilaku organisasi edisi kelima, Jakarta:Penerbit
Erlangga, 1999. Hlm 148
John M. Ivancevich, Robert Konopaske, Michael T. Matteson, perilaku dan manajemen
organisasi, Jakarta:Penerbit Erlangga, 2006. Hlm 121
6
Yulius Eka Agung Saputra.manajemen dan perilaku organisasi, Jogjakarta:Graha
Ilmu,2014.Hlm 172
7
http://digilib.mercubuana.ac.id/
17
d) Informasi tentang kinerja pegawai.
e) Informasi untuk mengembangkan rasa memiliki tugas.
b. Komunikasi ke atas (Upward communication)
Sebuah organisasi yang efektif membutuhkan komunikasi ke atas sama
banyaknya dengan komunikasi ke bawah. Dalam situasi seperti ini,
komunikator berada pada tingkat yang lebih rendah dalam hierarki
organisasi daripada penerima pesan. Beberapa bentuk komuniaksi ke atas
yang paling umum melibatkan pemberian saran, pertemuan kelompok, dan
protes terhadap prosedur kerja. Ketika komunikasi ke atas tidak muncul,
orang sering kali mencari sejumlah cara untuk menciptakan jalur
komunikasi ke atas yang tidak formal.
Pengertian komunikasi ke atas menurut Soekardi Ds ialah “Kegiatan
bawahan untuk menyampaikan keterangan, ide, pendapat, dan pernyataan lain
kepada pimpinan dengan maksud mempengaruhi tingkah laku dan perbuatan
pimpinan”
Komunikasi ke atas berperan menjalankan beberapa fungsi penting. Gary
Kreps, seorang peneliti dalam bidang komunikasi organisasi, menemukan
beberapa di antaranya:8
a) Komunikasi ke atas menyediakan umpan balik bagi para manager
mengenai isu-isu organisasi terbaru, masalah yang dihadapi, serta
informasi mengenai operasi dari hari ke hari yang diperlukan untuk
pengambilan keputusan mengenai bagaimana menjalankan organisasi.
8
John M. Ivancevich, Robert Konopaske, Michael T. Matteson.Op.Cit. Hlm 121
http://digilib.mercubuana.ac.id/
18
b) Hal ini merupakan sumber utama bagi manajemen untuk mendapatkan
umpan balik untuk menentukan seberapa efektif komunikasi ke bawah
dalam organisasi.
c) Hal ini dapat mengurangi ketegangan pada karyawan dengan memberikan
kesempatan pada anggota organisasi pada tingkat lebih rendah untuk
membagikan informassi yang relevan dengan atasannya.
d) Hal ini mendorong partisipasi dan keterlibatan karyawan, dan karenanya
meningkatkan kohesivitas organisasi.
2.3 Public Relations
Menurut Betram R. Canfield “ Public Relations merupakan falsafah sosial
dari manajemen yang dinyatakan dengan kebijaksanaan dan mempraktekkan
melalui komunikasi timbal-balik dengan publik, berusaha untuk menjamin adanya
saling pengertian dan kerja sama.9
Public Relations10 adalah fungsi manajemen yang membangun dan
mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi dengan
publik yang memengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut.
2.3.1 Fungsi Public Relations
Mengenai fungsi dari public relations, sebenarnya dapatlah dijelaskan
dengan sederhana bahwa public relations itu pada dasarnya adalah untuk
9
Danandjaja. Peranan Humas Dalam Perusahaan. Yogyakarta : 2011. Cetakan pertama.
Hlm 15
10
Scot M. Cutlip, Allen H. Center, and Glen M. Broom, Effective Public Relations, Jakarta:
Kencana, 2011. Hal 6.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
19
menghubungkan publik atau pihak yang berkepentingan didalam atau diluar suatu
instansi.
Secara praktis, diketahui bila berbicara mengenai fungsi dari public
relations itu sendiri, tidaklah akan terlepas begitu saja kaitannya dengan kegiatan
public relations. Karena melalui kegiatan public relations itu dapat secara jelas
langsung dapat diketahui mengenai fungsi apa saja yang dilakukan oleh kegiatan
public relations itu, baik kegiatannya dalam bentuk eksternal maupun internal.
11
Menurut pendapat Scott M. Cutlip dan Allen H. Center, bila kegiatan
public relations bersifat internal, maka kegiatannya mencakup kepada usaha:
1. Mengadakan analisa terhadap kebijaksanaan perusahaan yang sudah
maupun sedang berjalan.
2. Mengadakan perbaikan sebagai kelanjutan dari analisa yang dilakukan
terhadap kebijaksanaan perusahaan, baik yang sdang berjalan maupun
terhadap perencanaan kebijaksanaan baru.
Sedangkan pengertian kebijaksanaan dalam membicarakan fungsi public
relations secara internal ini dapat diwujudkan antara lain dalam bentuk :
1.
Masalah kepemimpinan leadership
2.
Cara melaksanakan kepeimpinan
3.
Hubungan dengan publik karyawan, apa bila dalam bentuk seperti :
a. Upah yang cukup
11
Danandjaja. Peranan Humas Dalam Perusahaan. Yogyakarta : 2011. Cetakan pertama.
Hlm 18
http://digilib.mercubuana.ac.id/
20
b. Perlakuan yang adil
c. Ketenangan bekerja
d. Perasaan yang diakui
e. Penghargaan atas prestasi kerja
f. Jaminan sosial yang baik untuk karyawan dan keluarganya.
4.
Mengadakan Public Relations Counseling apakah dalam bentuk
Directive atau Non Directive Public Relations Counseling, khususnya
dilakukan kepada publik karyawan dalam rangka menumbuhkan motivasi
mereka.
5.
Mengadakan hubungan dengan pemegang saham dalam bentuk seperti :
a) Memberikan laporan, apakah menyangkut kemajuan perusahaan
atau keadaan status dari modal perusahaan melalui laporan neraca
aktiva- pasiva perusahaan
b) Mengirimkan majalah organisasi
c) Mengadakan pertemuan secara berkala.
2.3.2 Kegiatan Public Relations
Dalam kegiatan public relations, public sasaran sangat penting untuk
dipahami karena teknik komunikasi yang dilancarkan seorang public relations dan
media yang digunakan ditentukan oleh yang dijadikan sasaran. Publik sasaran dari
kegiatan public relations terbagi menjadi dua yakni publik intern dan publik
ekstern
1. Hubungan dengan Publik Internal
http://digilib.mercubuana.ac.id/
21
Publik Internal sebagai sasaran public relations terdiri atas orang-orang
yang bergiat di dalam organisasi (perusahaan, instansi, lembaga dan
badan) dan yang secara fungsional mempunyai tugas dan perkerjaan
serta hak dan kewajiban tertentu. Tujuan dari dengan Publik Intern ialah
untuk meningkatkan kegairahan bekerja para karyawan lembaga dan
instansi yang bersangkutan.Di publik intern ini yang menjadi khalayak
ialah karyawan dan pemegang saham.12
(1) Hubungan dengan Karyawan ( Employee Relations)
Dalam Employee Relations ini, fungsi public relations berkisar
pada kegiatan menciptakan dan mewujudkan hubungan yang
harmonis antara pimpinan organisasi dan karyawan. ini dilakukan
dengan upaya membina hubungan yang sudah baik dan upaya
mencegah terjadinya hubungan yang retak dan ini dilaksanakan
dengan komunikasi. sehubungan dengan fungsi public relations
seperti itu, maka diperlukan seorang public relations yang cekatan
dan terampil. Archibald Williams , dalam karyanya yang berjudul "
employee relations" menyatakan sebagai berikut : " hubungan
dengan karyawan merupakan suatu kekuatan yang hidup dan
dinamis, yang dibangun dan diruntuhkan dalam hubungan
perseorangan sehari -hari, terbina dibelakang bangku kerja, mesin,
dan meja tulis". dia juga menegaskan bahwa hubungan karyawan
12
AW Widjaja.Komunikasi: Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. Jakarta: Bumi
Aksara, 2010 cet 6. Hlm 71
http://digilib.mercubuana.ac.id/
22
meliputi filsafat seluruh hubungan kerja dan merupakan landasan
dimana iktikad baik, gairah kerja, kerja sama dan motivasi dari
angkatan kerja menjadi mapan atau sirna. Dengan demikian upaya
public relations dalam melaksanakan employee relations itu
bermaksud :
1.
memupuk iklim harminisasi lingkungan tempat karyawan
bekerja diantara satu sama lain, mempertebal rasa diri masingmasing karyawan dengan perusahaannya menjadi satu corps
yang bulat.
2.
membina selalu utuk mengembangkan semangat kerja
3.
menonjolkan selalu aspek kemanusiaan yang merupakan faktor
terpenting bagi lancarnya proses manajemen
4.
memupuk perasaan kejiwaan yang dapat menyatukan setiap
karyawan dengan pekerjaan mereka sebagai sumber suatu
pencaharian.
2. Hubungan dengan Pemegang Saham
pemegang saham merupakan faktor penting pada suatu perusahaan
karena banyaknya pemegang saham dan besarnya saham menentukan
perkembangan perusahaan. oleh karena itu, hubungan dengan para
pemegang saham harus dibina dengan baik untuk menumbuhkan
kepercayaan mereka terhadao perusahaan.
komunukasi untuk membina hubungan dengan perusahaan dapat
dilakukan dengan cara :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
23
1. menyatakan selamat kepada para pemegang saham baru
2. mengirimkan barkala organisasi
3. menyampaikan laporan tahunan
4. mengadakan pertemuan
3. Hubungan dengan Publik Eksternal
publik eksternal sebagai sasaran kegiatan public relations terdiri atas
orang - orang diluar perusahaan, baik yang ada kaitannya dengan
perusahaan atau diduga ada kaitannya dengan perusahaan. publik
eksternal perusahaan yang terdiri atas banyak orang itu berbeda-beda
kepentingannya karena berbeda-beda pula tekhnik pembinaan hubungan
dengan mereka. macam-macam khalayak dipublik eksternal ini, antara
lain:13
1. costumer relations
2. community relations
3. Government relations
4. press relations.
Dan public relations itu sifatnya berdiri sendiri dan merupakan
salah satu bagian dari bentuk organisasi fungsional dalam suatu
perusahaan tertentu. Pengertian organisasi fungsional itu adalah organisasi
yang direncanakan dan disusun berdasarkan sifat dan jenis fungsi yang
harus dilaksanakan. Bagaimana public relations dapat dikatakan
merupakan salah satu bentuk dari sub- kegiatan dari bentuk organisasi
13
Ibid. 73
http://digilib.mercubuana.ac.id/
24
secara fungsional dalam suatu perusahaan, kiranya dapat dilihat dari uraian
yang menggambarkan bahwa unit atau departemen kehumasan ( public
relations) berada dibawah satu unit seperti biro administrasi umum
sehingga kegiatannya hanya terbatas kepada membuat press release, press
konperensi, jumpa pers dan publisitas. Bila keadaan kegiatan dari public
relations seperti ini, jelas kemungknan besar suatu perusahaan itu belum
mengetahui secara jelas akan peranan public relations pada suatu
perusahaan.14
2.3.3 Tugas Public Relations
Keberagaman yang luas dari tugas praktisi Public Relations ini sangat jelas
terlihat dalam daftar fungsi public relations yang dipublikasikan dalam buklet
PRSA Careers in Public Relations berikut :15
1. Pemrograman (programming). Pemrograman berarti menganalisis masalah
dan peluang; mendefinisikan tujuan dari publik (atau kelompok orang
yang dukungan dan pengertiannya dibutuhkan); serta merekomendasikan
dan merencanakan kegiatan. Kegiatannya termasuk pembuatan anggaran
dan pemberian tanggung jawab kepada orang yang cocok, termasuk
kepada personel yang tidak bekerja sebagai public relations. Sebagai
contoh, seorang pimpinan organisasi atau direktur eksekutif perusahaan
sering menjadi tokoh kunci dalam aktivitas public relations.
14
Danandjaja, op.cit, 28 - 30
15
Lattimore, Dan. Baskin, Otis. Heiman, Suzette T. Toth, Elizabeth L. Public Relations
Profesi & Praktik. Jakarta: Salemba Humanika, 2010. Hal 10.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
25
2. Hubungan (relationship). Seorang public relations yang sukses adalah
mereka yang mengembangkan kemampuan dalam mengumpulkan
informasi dari manajemen, kolega didalam organisasi mereka, dan sumbersumber eksternal. Mereka melakukan ini untuk memperkuat ikatan
organisasi mereka dengan kelompok eksternal, seperti dengan media,
pimpinan komunitas, pengambil kebijakan dipemerintahan, serta para
pembuat aturan, investor, analisis keuangan, institusi pendidikan,
kelompok aktivis, dan lain-lain. Mereka juga membina hubungan dengan
audiensi pekerja internal dalam organisasi dan departemen yang sering
berhubungan dengan pekerja, seperti bagian pemasaran,, sumber daya
manusia, dan hukum.
3. Penulisan dan pengeditan (writing dan editting). Oleh karena pekerja
publicrelations sering berusaha untuk berhubungan dengan berbagai
kelompok masyarakat, bahasa tulis sering menjadi alat yang penting dalam
membuat laporan, merilis berita, buklet, pidato, skrip film, artikel majalah
perdagangan, bahan untuk informasi produk, publikasi pekerja, newsletter,
laporan pemegang saham, dan komunikasi manajemen lainnya yang
terarah, baik kepada personel organisasi maupun kepihak luar organisasi.
Oleh karena itu, sebuah gaya penulisan yang jelas adalah sebuah
keharusan dalam public relations agar pesan terkomunikasikan secara
efektif.
4. Informasi (information). Sebuah tugas penting dari public relations adalah
berbagi informasi dengan surat kabar yang sesuai, siaran radio, dan editor
http://digilib.mercubuana.ac.id/
26
penerbitan perdagangan untuk memasukan kepentingan mereka dalam
publikasi sebuah berita atau fitur dari sebuah organisasi. Hal ini
memerlukan pengetahuan tentang bagaimana sebuah surat kabar atau
media lainnya beroprasi, apa bidang spesialisasi mereka, dan apa
ketertarikan dari setiap editor (kompetisi sering dipakai untuk menarik
perhatian para editor dan penyiar yang memiliki keterbatasan waktu dan
tempat).
5. Produksi (production). Beragam publikasi, laporan khusus, film, dan
program
multimedia
merupakan
cara-cara
yang
penting
dalam
berkomunikasi. Praktisi public relations tidak perlu ahli dalam hal seni,
tata letak, tipografi, dan fotografi, tetapi dia harus memiliki latar belakang
yang cukup dalam hal pengetahuan teknis agar mereka dapat
merencanakan dengan cerdas dan menyupervisi kegunaan berbagai bentuk
media komunikasi tersebut.
6. Event spesial (special events). Konferensi berita, pameran konvensi dan
pertunjukan khusus, perayaan fasilitas baru dan perayaan tahunan,
program lomba dan pemberian penghargaan, tur dan rapat khusus adalah
beberapa event spesial yang dapat digunakan untuk memperoleh perhatian
dan penerimaan publik. Kegiatan-kegiatan itu membutuhkan perencanaan
dan koordinasi yang matang, perhatian terhadap detail, serta persiapan
buklet khusus, publisitas dan laporan.
7. Berbicara
(speaking).
Semua
pekerjaan
public
relations
sering
membutuhkan komunikasi tatap muka- mencari platform yang cocok,
http://digilib.mercubuana.ac.id/
27
menyampaikan pidato, dan mempersiapkan pidato untuk orang lain.
Mereka yang memiliki kemampuan berbicara didepan umum (public
speaking) akan merasakan manfaatnya dalam situasi seperti ini.
8. Riset dan Evaluasi (research and evaluation). Semua pekerjaan public
relations didukung dan didasari oleh riset-riset tentang isu, organisasi,
masyarakt, kompetisi, kesempatan, ancaman, dan lain-lain. Para praktisi
public relations akan menghabiskan cukup banyak waktu dalam
memasukan hasil riset mereka sebagai pertimbangan dalam pernyataan
resmi organisasi, rencana public relations, kampanye komunikasi, bahan
persiapan (briefing) dengan media, dan yang lainnya. Mereka melakukan
riset melalui wawancara, percakapan informal, serta memeriksa kembali
bahan-bahan perpustakaan, database, dan situs web. Mereka mungkin juga
melakukan survei dengan menyewa perusahaan riset yang khusus bergerak
dalam merancang dan melakukan riset tentang opini publik.
2.4 Media Massa
Media massa adalah media yang digunakan untuk menyampaikan pesan
kepada khalayak dalam jumlah besar atau sering disebut massa. Secara
etimologis, kata media berasal dari bahasa latin Medium yang secara harfiah
berarti “ tengah” , “perantara”, „ pengantar‟. Atau degan kata lain media adalah
perantara atau pengantar dari komunikator (pengirim pesan) kepada komunikan
(Penerima pesan). Sedangkan massa merupakan kata serapan yang berasal dari
bahasa inggris mass yang artinya massa atau jumlah besar dan sering diartikan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
28
dengan massa, rakyat, atau masyarakat. Dengan kata lain massa merupakan
masyarakat atau publik, dalam hal ini penerima pesan media. 16
Media massa adalah media komunikasi dan informasi yang melakukan
penyebaran informasi secara massal dan dapat diakses oleh masyarakat secara
massal pula. Seperti dikatakan oleh Laswell17, media digunakan oleh komunikator
untuk menyampaikan pesan kepada khalayak, terlebih apabila pesan yang
disampaikan oleh komunikator itu akan disampaikan kepada khalayak yang
berjauhan atau dalam jumlah yang banyak. Dengan demikian, semua pesan yang
disampaikan adalah pesan yang dapat diakses oleh publik. Proses penyampaian
pesan melalui media massa biasanya terjadi dalam satu arah dengan efek yang
tidak langsung.
2.4.1 New Media
Media massa telah berubah begitu banyak, dimulai dari awal abad ke-20
yang bersifat satu-arah, arus yang serupa kepada massa yang seragam. Terdapat
alasan sosial, ekonomi, dan teknologi atas pergeseran ini yang cukup nyata. Media
baru adalah berbagai perangkat teknologi komunikasi yang berbagi ciri yang sama
yang mana selain baru dimungkinkan dengan digitalisasi dan ketersediannya yang
luas untuk penggunaan pribadi sebagai alat komunikasi sebagaimana kita lihat
“media baru” sangat beragam dan tidak mudah didefinisikan, tetapi kita tertarik
media baru dan penerapannya yang dalam berbagai wilayah memasuki ranah
16
Darmastuti, Rini. Media Relations- Konsep, Strategi, dan Aplikasi. Yogyakarta: ANDI.
2012 hal 57
17
Ibid. 57 – 58
http://digilib.mercubuana.ac.id/
29
komunikasi massa atau secara langsung/ tidak langsung memiliki dampak
terhadap media massa “tradisional”.
Fokus perhatian terutama pada aktivitas kolektif bersama yang berjudul
“internet”, terutama pada penggunaan publik, seperti berita darling, iklan, aplikasi
penyiaran (termasuk mengunduh musik dan lain-lain) forum dan aktivitas diskusi,
World Wide Web (WWW), pencarian informasi,
dan potensi pembentukan
komunitas tertentu. Kita tidak terlalu berfokus dengan e-mail pribadi, permainan
game, dan beberapa layanan pribadi lainnya di Internet.18
Secara umum media baru telah disambut (juga oleh media lama) dengan
ketertarikan yang kuat, positif, dan bahkan pengharapan serta perkiraan yang
bersifat eforia, serta perkiraan yang berlebihan mengenai signifikansi mereka.
Walaupun secara berangsur-angsur mulai muncul suara lain, dan terdapat
ketakutan sekaligus optimisme mengenai konsekuensi media baru yang luas,
terutama karena tidak adanya kerangka regulasi atau kontrol yang dibentuk. Ide
mengenai dampak media baru melampaui kenyataannya, dan bahkan saat ini
penelitian mengenai hal ini masih belum terlalu banyak kemajuan.19
2.4.2 Internet
Internet merupakan jaringan longgar dari ribuan jaringan computer yang
menjangkau jutaan orang diseluruh dunia. Misi awalnya adalah menyediakan
sarana bagi para peneliti untuk mengakses data dari sejumlah computer. Namun,
sekarang intenet telah berkembang menjadi ajang komunikasi yang sangat cepat
18
McQuail, Denis. Teori Komunikasi Massa McQuail. Jakarta:Salemba Humanika,2011.
Hlm 148.
19
ibid
http://digilib.mercubuana.ac.id/
30
dan efektif, sehingga telah menyimpang jauh dari misi awalnya. Dewasa ini
internet telah menjadi sedemikian besar dan berdaya sebagai alat informasi dan
komunikasi yang tak dapat diabaikan.
Internet merupakan revolusi komunikasi yang sangat luas dan mendalam.
Dunia digital telah mengubah komunikasi di dalam organisasi dan di antara
organisasi dengan berbagai publik yang berbeda – beda. Dalam PR, Internet
adalah jalur informasi bebas hambatan20.
Kemajuan teknologi telah mengubah produksi komunikasi, distribusinya,
penyampaiannya, dan penyimpanannya. Meskipun banyak orang yang mengakui
bahwa teknologi media baru telah mengubah cara PR dijalankan, kecepatan
perubahan telah membuat PR harus bersusah payah untuk terus mengikutinya.
Pakar Media baru John Pavlik dan Shawn McIntosh21 mengatakan tentang
perubahan “konvergensi media” sebagai berikut, “menyatunya telekomunikasi,
komputer dan media dalam lingkungan digital. Konvergensi dan perubahan yang
dihasilkannya telah mengubah banyak aspek dasar dari media massa dan
komunikasi.
Internet merupakan media komunikasi yang sangat dasyat dan sangat jelas
berbeda dengan jaringan global hasil teknologi komunikasi tradisional yang ada
sebelumnya. Adapun yang membedakan menurut Laquey yaitu bila dilihat dari
segi komunikasinya, adalah tingkat interaksi dan kecepatan yang dapat dinikmati
20
Scot M. Cutlip, Allen H. Center, and Glen M. Broom, Effective Public Relations, Jakarta:
Kencana, 2011.Hal 287
21
Ibid
http://digilib.mercubuana.ac.id/
31
penggunaan untuk menyiarkan pesannya. Tak ada media yang memberi setiap
penggunanya berkemampuan untuk berkomunikasi secara seketika dengan ribuan
orang. Informasi penting yang tersedia diinternet juga jumlahnya terus meningkat
mencakup berbagai arsip gratis dan arsip umum, katalog perpustakaan, layanan
pemerintah dan berbagai pangkalan data komersil.
Pengguna internet akan semakin luas dan meliputi berbagai kalangan
menciptakan beraneka motif orang memakai internet, mulai dari sekedar tidak
mau dianggap orang gagap teknologi dimana hanya ingin menyalurkan nilai
rekreatif semata ( contoh : chatting atau membuka situs-situs pronografi) atau
memang mengakses internet untuk hal-hal yang produktif seperti pengusaha yang
mencari peluang bisnis serta dosen dan peneliti yang mengakses jurnal ilmiah
untuk perkembangan ilmunya.
Menurut Laquey22 internet merupakan jaringan longgar dari ribuan
komputer yang menjangkau jutaan orang diseluruh dunia. Misi awalnya adalah
menyediakan sarana bagi para peneliti untuk mengakses dari sejumlah sumber
daya perangkat keras komputer mahal. Namun, sekarang internet telah
berkembang menjadi ajang komunikasi yang sangat cepat dan efektif, seingga
telah menyimpang jauh dari misi awalnya.
2.4.3 Website
Didalam menggunakan jaringan internet, pengguna dihadapkan dengan
berbagai pilihan, salah satunya yakni menjelajahi suatu lokasi yang berada dalam
22
Muh. Siswa R. Penggunaan Youtube sebagai Electronic Public Relations untuk
meningkatkan citra pemerintah kabupaten kutai kartanegara. Ejournal ilmu komunikasi,
vol. 3 No 2, 2015: 15 – 29.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
32
suatu situs (site) atau secara lengkapnya dikenal dengan nama website. Website
dari 2 (dua) kata yaitu web dan site. Didalam perkembangannya hingga saat ini,
kata web memiliki banyak arti. Namun, intinya secara singkat mengarah pada
definisi berikut, yakni “ fasilitas hiperteks yang mengorganisir semua informasi
dalam internet.”
Web browser23 merupakan tempat atau sarana untuk menyampaikan atau
tempat pajangan berbagai informasi (eksposure) oleh suatu institusi ataupun
perseorangan. Web adalah tempat memajang informasi secara on line dan bersifat
virtual (maya) yang memiliki kaitan (link) informasi tidak terbatas (berujung).
Informasi dalam web secara umum dapat dikategorikan menjadi 3 macam, yaitu
informasi yang bersifat umum (berita on line,info pelayanan umum dan
sebagainya), kemudian informasi khusus (web dengan isi informasi tentang suatu
lembaga atau perusahaan, atau informasi dalam berbagai kategori), sedangkan
yang terakhir adalah informasi komersial.
Jenis web24 sendiri dibagi menjadi dua jenis, yaitu official web (web resmi
yang biasanya milik lembaga atau perusahaan yang sah dan memiliki otoritas
terhadap web bersangkutan) dan jenis kedua adalah unofficial web (web tidak
resmi yang dimiliki dan dikelola secara personal).
23
Mukhtar, Effendi. Peranan Internet Sebagai Media Komunikasi. Jurnal Dakwah dan
Komunikasi, vol. 4 No 1, Januari- Juni.2010: 130 - 142
24
Ibid
http://digilib.mercubuana.ac.id/
33
Menurut Ima Hardiman website adalah, “ kumpulan halaman di media
internet yang berisi informasi dengan topik tertentu. Setiap website memiliki
nama/ domain, atau disebut juga situs.
Dari pengertian diatas, penulis memahami bahwa website merupakan
kumpulan halaman situs yang berisikan informasi dengan topic tertentu.
Sementara menurut Betha Sidik website adalah. “ merupakan suatu
layanan
sajian
informasi
yang
menggunakan
konsep
hyperlink,
yang
memudahkan surfer (sebutan bagi pemakai computer yang melakukan
penelusuran informasi di internet).25
Menurut Ima Hardiman halaman website adalah, “dokumen yang dibuat
dengan program HTML melalui HTTP yaitu jaringan yang meneruskan informasi
dari server pembuat website kepengguna website ke seluruh dunia. Melalui
website pengguna dapat mengakses informasi teks, juga dapat mendownload
music dan gambar.”26
2.5 E – PR
Perkembangan teknologi komunikasi membawa dampak yang sangat besar
dalam kehidupan manusia. Interaksi yang dilakukan manusia tidak lagi dibatasi
ruang dan waktu. Perbedaan letak geografis bukan lagi sebagai penghambat dalam
berkomunikasi. Dalam hitungan detik, pesan yang disampaikan oleh seseorang
dapat diterima orang lain yang berada dibenua lain.
25
Sidik Betha, Pemrograman Web dengan PHP, CV.Informatika, Bandung, 2007, hal 1.
26
Hardiman Ima, Op. Cit, Hlm 136.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
34
Dengan kata lain, perkembangan teknologi komunikasi, secara khusus
internet dan media lainnya sebagai “produk” dari perkembangan teknologi
komunikasitelah mengubah dunia menjadi sebuah desa global yang mampu
diakses oleh setiap individu yang ada disetiap belahan dunia dalam hitungan detik.
Ruang dan waktu tidak lagi mampu membatasi interaksi yang dilakukan antara
individu yang satu dengan individu yang lain. Komunikasi dapat dilakukan bukan
hanya dengan cara konvensional, tetapi dapat dilakukan dengan menggunakan
media yang memungkinkan pesan disampaikan dalam tempo yang supercepat.
Imbas dari perkembangan teknologi juga dirasakan dalam pekerjaan
seorang PR. Perkembangan informasi yang sangat cepat karena kehadiran internet
serta tuntutan pasar akan respon yang cepat dari setiap perubahan dan kebutuhan
informasi yang up-to-date “memaksa” PR untuk menyesuaikan diri. PR dituntut
hadir sebagai PR modern yang dapat menyesuaikan dengan perkembangan jaman.
Pesan yang disampaikan oleh PR bukan hanya pesan yang disampaikan melalui
media – media konvensional, melainkan pesan yang disampaikan melalui semua
media dengan transfer informasi yang sangat cepat. Salah satu contoh media
tersebut adalah internet.
Tuntutan perubahan terhadap peran PR ini sebetulnya hal yang wajar
karena berdasarkan salah satu definisi yang diberikan, PR dianggap sebagai satu
seni, seni yang sangat strategis dan dinamis. Sebagai sebuah seni yang strategis,
PR dituntut memiliki strategi-strategi kreatif untuk menyesuaikan dengan situasi
dan kondisi yang ada. Sedangkan sebagai sebuah seni yang dinamis, PR dituntut
http://digilib.mercubuana.ac.id/
35
untuk terus berubah menghasilkan kreatifitas-kreatifitas baru untuk menciptakan
suatu bentuk keindahan.
E-PR merupakan cara yang dilakukan oleh PR untuk menjalin hubungan
dengan khalayaknya dengan menggunakan media internet. E-PR adalah penerapan
dari perangkat ICT ( Information and Communication Technologies) yang
digunakan untuk keperluan tugas ke-PR-an. Tujuannya untuk mempercepat
penyampaian informasi dan untuk memberikan respon yang cepat terhadap
permasalahan yang muncul. Di Indonesia, E-PR sering dikenal dengan istilah
Cyber Public Relations atau Online Public Relations. Fokus utama E-PR adalah
membidik media online dan mengadakan kerjasama dengan mereka untuk
menyampaikan pesan-pesan PR.
Media online yang dibidik oleh E-PR adalah media online yang sifatnya
local, regional maupun internasional. Tujuannya untuk memperluas public.
Melalui media online ini PR dapat menyampaikan pesan-pesannya dalam bentuk
press release, advertorial, informasi tentang produk atau jasa yang dihasilkanoleh
perusahaan tempat PR itu berada maupun informasi tentang bisnis perusahaan
tersebut kepada khalayak.
E-PR diperlukan untuk membangun relasi antara perusahaan dengan
konsumen atau antara PR dengan stakeholdernya melalui media elektronik. Oneto-one relations dapat dibangun secara simultan dengan menggunakan internet.
Internet atau sering disebut Interconection Networking merupakan suatu jaringan
yang menghubungkan computer diseluruh dunia tanpa dibatasi oleh jumlah unit
menjadi satu jaringan yang bisa saling mengakses. Interconnection yang dibangun
http://digilib.mercubuana.ac.id/
36
oleh internet mengakibatkan satu computer dengan computer diberbagai belahan
dunia daoat berkomunikasi secara langsung.27
2.6 Teori
Teori adalah cerita bagaimana mengenai peristiwa dan mengapa sebuah
peristiwa terjadi. Teori ilmiah bermula dari asumsi bahwa alam semesta, termasuk
semesta sosial yang diciptakan oleh tindakan manusia, membuka beberapa
karakteristik serta proses dasar dan fundamental yang menjelaskan pasang surut
serta aliran peristiwa dalam proses yang spesifik.
Menurut John Bowers dan John Courtright, teori adalah seperangkat
pernyataan yang menjelaskan hubungan antar beberapa variabel. Sementara
konsepsi teori menurut Kenneth Bailey, menerima pandangan luas untuk
memahami dunia sosial, yaitu; penjelasan dan prediksi dari fenomena sosial...
menghubungkan subjek yang berkepentingan. Dengan beberapa fenomena
lainnya.28
2.6.1 Teori Integrasi Informasi
29
Information integration theory mengungkapkan bahwa orang-orang
membentuk sikap dari sebuah perpaduan informasi positif dan negatif. Sikap
tersebut
memberikan
konsistensi
bagi
penilaian
dan
perilaku
karena
27
Darmastuti, Rini. Etika PR dan E-PR. Jogjakarta:Gava Media. 2007. Hlm 143-146.
28
Baran,Stanley J. Davis,Dennis K. Teori Komunikasi Massa Dasar,Pergolakan,dan
Masa Depan. Jakarta: Salemba Humanika,2010. Hlm 13.
29
Ardianto, Elvinaro. Metodologi Penelitian untuk Public Relations Kuantitatif dan
Kualitatif. Bandung: Simbiosa Rekatama Media,2011. Hlm 113-114.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
37
menggambarkan pola pilihan setiap individu. Pendekatan teori ini menyebutkan
bahwa sikap adalah sesuatu yang jamak atau kognisi evaluatif yang sama.
Agaknya setiap sikap merupakan produk sejumlah kualitas afektif (evaluatif) yang
dikombinasikan kedalam ekspresi tunggal opini.
Teori ini membantu menjelaskan bagaimana orang-orang berpikir dan
membentuk sikap adalah suatu hal penting dalam komunikasi. Praktisi PR dapat
menggunakan teori ini untuk memahami lebih baik bagaimana orang-orang
menerima dan memproses pesan. Teori ini adalah pendekatan yang dapat
membangun pemahaman bagaimana orang-orang dipengaruhi oleh informasi.
Informasi adalah esensi proses persuasi. Teori ini membantu menjelaskan
bagaimana
sikap
mempengaruhi
perilaku
yang
dimaksud.
Teori
ini
menggambarkan perilaku sebagai hasil dari sikap menghadapi tindakan dan
kepercayaan tentang harapan sosial orang lain yang tidak disetujui.
Pendekatan penggabungan informasi (information integration) bagi pelaku
komunikasi berpusat pada cara kita mengakumulasi dan mengatur informasi
tentang semua orang, objek, situasi, dan gagasan yang membentuk sikap atau
kecenderungan bertindak dengan cara yang positif atau negatif terhadap beberapa
objek. Pendekatan penggabungan informasi adalah salah satu teori paling populer
untuk menjelaskan pembentukan informasi dan perubahan sikap. Teori ini
bermula dengan konsep kognisi yang digambarkan sebagai sebuah kekuatan
sistem interaksi. Informasi adalah salah satu dari kekuatan tersebut dan berpotensi
memengaruhi sebuah sistem kepercayaan atau sikap individu. Sebuah sikap
http://digilib.mercubuana.ac.id/
38
dianggap sebagai sebuah akumulasi dari informasi sebuah objek, seseorang,
situasiatau pengalaman.
2.7 Manajemen Public Relations
Agar proses dan aspek manajemen Public Relations dalam sebuah
organisasi atau perusahaan dapat lebih optimal dan mencapai sasaran yang telah
ditentukan, yakni tercapainya pembentukan Citra positif dan reputasi baik,
tentunya harus ditunjang oleh fungsi dan struktur PR yang ada dalam jajaran top
management. Munculnya dukungan dan pemahaman publik dijembatani oleh
program kerja dan aktivitas PR yang dikelola oleh suatu fungsi dan struktur PR
yang berada dalam koalisi dominan manajemen organisasi.
Untuk mengatur dan menggerakan pelaksanaan program dan kegiatan PR
tidak hanya muncul begitu saja dan cukup duduk dibelakang meja. Akan tetapi,
hal ini dapat mengacu pada empat tahapan proses Manajemen PR yang
dikemukakan oleh Cutlip, Center dan Broom30, yakni :
Tahapan pertama, defining public relations problems ( batasan masalahmasalah PR). Pada tahap pertama ini mencakup pengkajian dan pemantauan opini,
sikap dan perilaku yang terkait dengan tindakan dan kebijakan organisasi. Secara
esensi, hal ini adalah fungsi inteligen sebuah organisasi. Tahap ini memberikan
landasan bagi tahap- tahap lainnya dalam proses penyelesaian masalah, dengan
mengatakan “ Apa yang terjadi sekarang.”
30
Ardianto Elvinaro, Handbook of Public Relations Pengantar Komprehensif, Bandung :
Simbiosa Rekatama Media, 2013. Hal 212 – 214.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
39
Tahap kedua, planning and programing (perencanaan dan program). Pada
tahap ini pengumpulan informasi yang dilakukan pada tahap pertama digunakan
untuk membuat keputusan- keputusan tentang publik – publik, sasaran- sasaran,
strategi- strategi dan tindakan- tindakan, taktik- taktik, dan tujuan- tujuan
komunikasi dalam pembuatan program tersebut. Tahap ini melibatkan hal-hal
yang ditemukan dari tahap pertama kemudian diwujudkan kedalam kebijakankebijakan dan program- program organisasi. Tahap kedua ini berupaya menjawab
, “Didasarkan pada apa kita telah mempelajari situasi, apa yang akan kita ubah
atau lakukan dan katakan?”
Tahap ketiga, taking action and communicating (pengambilan tindakan
dan mengkomunikasikannya). Pada tahapan ini perwujudan tindakan program dan
komunikasi yang dirancang untuk mencapai tujuan tertentu bagi setiap publik,
untuk pencapaian sasaran program tersebut. Pertanyaan dalam tahap ini adalah “
siapa yang akan melakukan dan memberitahukan program ini serta kapan, dimana
dan bagaimana?”
Tahap keempat, evaluating the program (evaliasi program). Evaluasi
program mencakup kesiapan penilaian dari implementasi dan hasil dari program
yang dijalankan. Mencari kesesuaian pembuatan program-program yang
dilaksanakan dengan rencana semula, didasarkan pada evaluasi umpan balik,
bagaimana hal ini bisatidak berjalan. Apakah program ini akan dilanjutkan atau
dihentikan. “Bagaimana yang sedang kita kerjakan atau bagaimana yang telah kita
kerjakan?”.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
40
Suatu proses dan aspek manajemen PR, baik untuk janka panjang maupun
jangka pendek, harus direncanakan dengan cermat dan hati – hati sehingga akan
diperoleh hasil sesuai dengan yang diinginkan, sedikitnya ada empat alasan yang
paling menonjol dilakukan proses dan aspek manajemen PR, yakni:31
1. Menetapkan target- target operasi PR yang nantinya akan menjadi tolak
ukur segenap hasilyang diperoleh.
2. Memperhitungkan jumlah jam kerja dan berbagai biaya yang diperlukan.
3. Memilih proritas – prioritas yang paling pneting untuk menentukan (a)
jumlah program dan (b) waktu yang diperlukan guna melaksanakan
segenap program PR yang telah diprioritaskan tersebut.
4. Menentukan kesiapan atau kelayakan pelaksanaan berbagai upaya dalam
rangka mencapai tujuan sesuai dengan jumlah dan kualitas (a) personel
yang ada; (b) daya dukung dari berbagai peralatan fisik seperti alat-alat
kantor, mesin cetak, kamera, kendaraan; serta (c) anggaran dana yang
tersedia.
These public relations models illustrate the different forms of
communication between an organization and its stakeholders. The four basic
models of public relations are publicity models or press agents, public relations
31
Ibid, Hal 214.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
41
information models, asymmetric persuasive models, and two-way symmetrical
models.32
2.8 Publisitas
Fungsi dan tugas Public Relations (PR) ialah menyelenggarakan publikasi
atau menyebarluaskan informasi melalui berbagai media tentang kegiatan
organisasi atau perusahaan, yang seharusnya diketahui oleh publik. PR juga
berfungsi dan bertugas menghasilkan publisitas untuk memperoleh tangapan
positif dari publik atau masyarakat. Dalam hal ini, fungsi dan tugas PR adalah
membuat berita untuk mencari publisitas melalui kerja sama dengan media,
wartawan atau reporter untuk membentuk, meningkatkan dan memelihara citra
positif dan reputasi baik organisasi atau perusahaan. Publisitas ini pun bisa
melalui events, campaigns, dan program.33
Publisitas dilakukan pada media massa dan nonmedia massa. Berikut ini
beberapa definisi mengenai publisitas:34
1. Suatu teknik bercerita mengenai seseorang, suatu badan, suatu hal.
2. Teknik untuk mengerahkan perhatian dan kemauan baik dari publik
terhadap seseorang atau suatu badan.
32
Bahtiar. Mohammad, RELATIONSHIP BETWEEN CORPORATE IDENTITY AND
CORPORATE REPUTATION: A CASE OF A MALAYSIAN HIGHER EDUCATION SECTOR.
Journal Manajemen Advertising. Vol 2 No 2. 2007
33
Ardianto Elvinaro, Handbook of Public Relations Pengantar Komprehensif, Bandung :
Simbiosa Rekatama Media, 2013. Hal 261.
34
Ibid, Hal 262-263.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
42
3. Berita mengenai kejadian- kejadian yang direncanakan.
4. Teknik penyiaran suatu berita mengenai peristiwa yang direncanakan
terlebih dahulu dalam media massa tanpa membayar untuk kepentingan
seseorang, suatu badan atau suatu hal.
5. Publicity is planned news.
6. Publicity is good news, not bad news.
Publisitas35 adalah informasi yang disediakan oleh sumber luar yang
digunakan oleh media karena informasi itu memiliki nilai berita. Metode
penempatanpesan di media ini adalah metode yang tak bisa dikontrol
(uncontrolled) sebab sumber informasi tidak memberi bayaran kepada media
untuk pemuatan informasi tersebut.
Publisitas36 bertujuan memperoleh perhatian publik melalui penyebaran di
media cetak dan elektronik, mencakup surat kabar, majalah, tv, radio, talk show,
dan acara –acara lain, publisitas online, kelompok – kelompok, dan website.
Sebelum membuat publisitas, buatlah perencanaan publisitas. Berikut ini
tahap – tahap yang dilakukan dalam perencanaan publisitas:37
35
Scot M. Cutlip, Allen H. Center, and Glen M. Broom, Effective Public Relations, Jakarta:
Kencana, 2011. Hal 12.
36
Ardianto Elvinaro, Handbook of Public Relations Pengantar Komprehensif, Bandung :
Simbiosa Rekatama Media, 2013. Hal 263.
37
Ibid, Hal 263 – 264.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
43
1. Penelitian, menganalisis sejarah dari fakta – fakta subjek yang berbeda yang
dipublisitaskan, menelusuri catatan buku, cek bank, dan data komputer dengan
orang- orang penting yang dapat memberi masukan.
2. Penetapan tujuan. Publisitas dibuat untuk surat kabar, majalah, televisi,
majalah perusahaan, atau publisitas dagang dan surat langsung.
a. Sectional publicity mengenai masalah dan ilustrasi untuk community
newspapper (surat kabar komunitas).
b. Regional publicity menggunakan berita dan foto dengan menghasilkan
berita untuk tujuan publikasi khusus area – area lokal.
c. National publicity menggunakan berita dan foto ke media nasional dan
televisi.
3. Perencanaan kerja dengan media, dengan para wartawan media cetak atau
reporter televisi.
4. Kesiapan layanan publisitas, publikasi yang menyediakan tips lebih lanjut bagi
media dan para penulis naskah yang diperlukan bagi pembuat publisitas.
5. Penentuan pembicara. Pembicara yang mudah dihubungi, orang – orang yang
pandai berbicara yang memiliki otoritas tentang suatu objek.
6. Pembuatan pattern. Sejumlah organisasi yang menyediakan layanan untuk
menarik keperluan para publisitas (pembuat publisitas).
7. Pembuatan anggaran problem dasar dalam suatu kampanye publisitas atau
dalam perencanaan publisitas adalah formulasi tentang anggaran. Idealnya
publisitas harus menentukan tujuan, batasan geografis, media yang digunakan
dan penetapan anggaran.
Pembuatan judul aktivitas, secara teratur jadwal publisitas ini masuk pada kalender
organisasi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Download