BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Energi listrik merupakan salah satu kebutuhan primer manusia yang terus mengalami peningkatan. Hal tersebut dikarenakan kegiatan manusia yang semakin banyak dan beraneka ragam. Selain daripada itu pertumbuhan populasi manusia yang terus meningkat secara signifikan. Salah satu sektor yang sangat mempengaruhi peningkatan kebutuhan energi adalah semakin marak dibangunnya berbagai macam hunian. Bangunan bertingkat merupakan salah satu contoh hunian yang sangat diminati saat ini. Keterbatasan lahan menjadi salah satu alasan yang mendasar dalam pendirian bangunan bertingkat tersebut. Potensi yang terdapat dalam bangunan tersebut adalah terdapatnya aliran air hujan dan air buangan pada talang sebagai sumber pembangkit energi listrik skala kecil yang sampai saat ini belum dimanfaatkan. Pembangkit listrik tenaga picohydro (PLTPH) merupakan pembangkit listrik yang menghasilkan daya keluaran maksimal sebesar 5 kW. Dalam sistem rangkaiannya, picohydro terdiri dari tiga komponen utama yaitu air (sumber energi), turbin dan generator sebagai pengubah energi mekanis dari turbin menjadi energi listrilk. Picohydro merupakan pembangkit listrik skala kecil yang dapat digunakan sebagai pembangkit listrik alternatif. Banyak penelitian yang telah dilakukan untuk mengembangkan pembangkit listrik tenaga picohydro. Chen (2013), meneliti tentang Vertical Axis Water Turbine (VAWT) dengan memakai turbin bertipe drag. Variasi yang dilakukan dalam penelitiannya meliputi variasi jumlah sudu turbin dan bentuk blocking system. Hasil dalam penelitian ini adalah didapatkan variasi turbin dengan daya sebesar 88,2 W dengan kecepatan aliran air sebesar 1,5 m/s. Variasi sistem turbin yang direncanakan akan terkonsentrasi pada jumlah sudu, kelengkungan sudu, sudut bucket turbin, dan sudut blocking system. Semua parameter tersebut akan divariasikan satu sama lain sehingga didapatkan satu sistem turbin yang paling efisien. Dengan banyaknya parameter yang akan 1 2 digunakan, maka akan sulit jika pengambilan data langsung dilakukan secara eksperimental. Guna untuk mempermudah dalam pengambilan data maka terlebih dahulu dalam penelitian ini dilakukan simulasi komputasional dinamika fluida pada sistem turbin dengan berbagai variasi. Dalam pelaksanaan simulasi juga diperlukan suatu metode yang tepat agar hasil yang didapatkan merupakan hasil terbaik. Chen (2013), melakukan studi simulasi dalam penelitian Vertical Axis Water Turbine (VAWT) dengan menggunakan ANSYS CFD. Simulasi yang dilakukan dengan mengembangkan variasi yang telah direncanakan yaitu jumlah sudu turbin dan bentuk blocking system. Myint (2014) melakukan desain dan studi simulasi aliran pada blade turbin propeller dengan menggunakan aplikasi Flow Simulation Solidworks. Penelitian tersebut menggunakan parameter mass flow rate sebesar 1,499 m3/s sebagai inputan dan menghasilkan distribusi kecepatan pada turbin sebesar 0 hingga 10,949 m/s. Simulasi dinamika fluida dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan aplikasi flow simulation solidworks 2014 . Aplikasi flow simulation solidworks 2014 merupakan perangkat lunak yang dapat digunakan untuk menganalisa desain produk yang akan dibuat, terutama yang berhubungan dengan aliran fluida. Dengan aplikasi ini nantinya akan didapatkan data-data dari aliran air yang mengenai turbin, seperti kecepatan, tekanan, debit, dan torsi turbin. Sehingga dengan data-data tersebut dapat dipergunakan untuk menganalisa variasi sistem turbin yang paling baik. Metode yang akan digunakan untuk membuat konsep variasi rancangan adalah metode matrik morfologi (Morphological Matrix). Matriks Morfologi adalah salah satu alat teknik kreatif untuk menghasilkan ide-ide, berdasarkan potensi variasi karakteristik sebuah masalah. Matriks morfologi berbentuk rancangan acak yang dapat digunakan sendirian atau dalam kelompok (Siti Nurannisaa P.B, 2013). Hasil dari pengembagan konsep matrik morfologi ini yang kemudian dituangkan dalam bentuk simulasi. 1.2. Perumusan masalah Bagaimana rancangan terbaik dari sistem Pembangkit listrik tenaga picohydro (PLTPH) dengan berbagai konsep variasi yang berfokus pada sudut 2 3 kelengkungan sudu turbin, jumlah sudu turbin, sudut bucket sudu turbin dan sudut blocking system, dengan menggunakan metode simulasi. 1.3. Batasan masalah Adapun batasan – batasan masalah yang akan diterapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Variasi sistem berfokus pada sudut kelengkungan sudu turbin, jumlah sudu turbin, sudut bucket turbin dan sudut kemiringan blocking system. 2. Keempat parameter tersebut telah ditentukan variasinya dengan masingmasing parameter mempunyai empat variasi, diantaranya adalah sebagai berikut: a. Sudut kelengkungan sudu turbin : 65°, 70°, 75° dan 80° b. Jumlah sudu turbin : 6, 8, 10 dan 12 c. Sudut bucket turbin turbin : 5°, 10°, 15° dan 20° d. Sudut kemiringan blocking system: 20˚, 30˚, 40˚, 50˚ 1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk : 1. Mengetahui metode yang tepat untuk menentukan konsep variasi rancangan turbin dan blocking system pada sistem pembangkit listrik tenaga picohydro (PLTPH). 2. Membuat simulasi dari berbagai konsep variasi rancangan turbin dan blocking system pada pembangkit listrik tenaga picohydro untuk mengetahui sistem rancangan yang terbaik guna untuk pengambilan data secara aktual. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Diketahui bagaimana metode matrik morfologi dapat memberikan kemudahan dalam menentukan variasi rancangan turbin dan blocking pada sistem pembangkit listrik tenaga picohydro (PLTPH). 4 2. Diketahui rancangan turbin dan blocking system pada sistem pembangkit listrik tenaga picohydro yang terbaik dari hasil simulasi yang dilakukan, sehingga mempermudah dalam pengambilan data aktual.