pedoman dan tata tertib kerja komite audit

advertisement
PEDOMAN DAN TATA
TERTIB KERJA
KOMITE AUDIT
2013
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN
REKAM JEJAK PERUBAHAN
A PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1
1.
Latar Belakang....................................................................................................... 1
2.
Tujuan ................................................................................................................... 1
3.
Ruang Lingkup....................................................................................................... 1
4.
Landasan Hukum................................................................................................... 2
5.
Pengesahan, Peninjauan dan Perubahan Pedoman .............................................. 2
6
Pengertian Umum dan Istilah ................................................................................. 3
B ORGANISASI............................................................................................................. 4
1.
Komposisi .............................................................................................................. 4
2.
Pengangkatan dan Pemberhentian ........................................................................ 4
3.
Persyaratan Keanggotaan ..................................................................................... 5
4.
Kedudukan ............................................................................................................ 6
5.
Waktu dan Masa Kerja........................................................................................... 6
6.
Remunerasi dan Fasilitas Kerja ............................................................................. 7
C TUGAS,TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG ..................................................... 8
1.
Tugas dan Tanggung Jawab.................................................................................. 8
2.
Wewenang........................................................................................................... 11
3.
Mekanisme dan Hubungan Kerja ......................................................................... 12
D RAPAT DAN PELAPORAN ...................................................................................... 14
1.
Rapat .................................................................................................................. 14
2.
Pelaporan ............................................................................................................ 15
3.
Penilaian Kinerja ................................................................................................. 15
E STANDAR ETIKA..................................................................................................... 16
1.
Standar Etika ....................................................................................................... 16
PENUTUP .................................................................................................................... 17
PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA
KOMITE AUDIT
REKAM JEJAK PERUBAHAN
Rekam jejak perubahan Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite adalah sebagai berikut:
Versi
01-06/2013
Tanggal
5 Juni 2013
Ringkasan perubahan
-
Persetujuan
Dewan
Komisaris
PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA
KOMITE AUDIT
A
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Peraturan Bank Indonesia nomor 8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate
Governance (GCG) memuat pernyataan bahwa Dewan Komisaris diwajibkan
membentuk Komite. Selain itu, peraturan Bank Indonesia (PBI) tersebut juga
mewajibkan komite memiliki suatu pedoman dan tata tertib kerja yang akan menjadi
acuan anggota komite dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.
Dewan Komisaris PT Bank Panin, Tbk (selanjutnya disebut “Bank”) membentuk
Komite sebagai bentuk kepatuhan terhadap PBI tersebut dan juga untuk mendukung
tugas Dewan Komisaris terkait fungsi pengawasan dan evaluasi atas penerapan
fungsi audit intern dan ekstern, kecukupan pengendalian intern terutama pada proses
pelaporan keuangan serta penerapan Good Corporate Governance (GCG). Di
samping itu, Komite diharapkan juga dapat membantu Dewan Komisaris dalam
memberikan rekomendasi mengenai penunjukan Akuntan Publik kepada Dewan
Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham.
2.
Tujuan
Pedoman Komite
ini disusun sebagai arahan yang menjelaskan tugas, tanggung
jawab serta kewenangan Komite dalam menjalankan tugasnya sebagai organ
pendukung Dewan Komisaris Bank.
Pedoman ini dimaksudkan agar Komite dapat bekerja dengan lebih optimal sehingga
penerapan pengendalian intern dan GCG Bank dapat lebih efektif.
3.
Ruang Lingkup
Pedoman Komite mencakup organisasi Komite, pelaksanaan tugas dan wewenang
yang dimiliki anggota Komite, standar etika dan mekanisme rapat Komite serta
pelaporan kepada Dewan Komisaris.
KAU/06/2013 (versi 01-06/2013)
-1-
PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA
KOMITE AUDIT
4.
Landasan Hukum
Pedoman Kebijakan ini disusun dengan referensi beberapa peraturan sebagai berikut:
4.1
Landasan Hukum RI
4.1.1 Undang Undang No. 7 Tahun 1992 sebagaimana telah diubah dengan
Undang Undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan.
4.2
Landasan Hukum BI
4.2.1 Peraturan Bank Indonesia No. 11/1/PBI/2009 tanggal 27 Januari 2009
tentang Bank Umum.
4.2.2 Peraturan Bank Indonesia No. 08/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No.
08/14/PBI/2006 tanggal 05 Oktober 2006 tentang Pelaksanaan Good
Corporate Governance pada Bank Umum.
4.2.3 Surat Edaran Bank Indonesia (SE BI) No.15/15/DPNP tanggal 29 April
2013 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank
Umum.
4.3
Kebijakan Internal
4.3.1 Anggaran Dasar
4.3.2 Code of Corporate Governance
4.3.3 Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris
5.
Pengesahan, Peninjauan dan Perubahan Pedoman
5.1
Pedoman dan perubahannya harus mendapat persetujuan dan pengesahan oleh
Dewan Komisaris.
5.2
Pedoman dan Tata Tertib Komite akan ditinjau ulang dan dimutakhirkan apabila
diperlukan.
5.3
Setiap perubahan pedoman ini dilakukan oleh Komite
KAU/06/2013 (versi 01-06/2013)
-2-
PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA
KOMITE AUDIT
6
Pengertian Umum dan Istilah
6.1
Bank adalah PT Bank Panin, Tbk.
6.2
Dewan Komisaris adalah Komisaris dan Komisaris Independen Bank.
6.3
Direksi adalah Direksi Bank.
6.4
Komisaris Independen adalah anggota dewan Komisaris yang tidak memiliki
hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan
keluarga dengan anggota dewan Komisaris lainnya, Direksi dan/atau pemegang
saham
pengendali
atau
hubungan
lain
yang
dapat
mempengaruhi
kemampuannya untuk bertindak independen.
Mantan anggota Direksi atau Pejabat Eksekutif Bank atau pihak-pihak yang
mempunyai
hubungan
dengan
Bank,
yang
dapat
mempengaruhi
kemampuannya untuk bertindak independen, tidak dapat menjadi Komisaris
Independen pada Bank yang bersangkutan, sebelum menjalani masa tunggu
(cooling off) selama 1 (satu) tahun.
6.5
Komite adalah organ pendukung Dewan Komisaris yang bertanggung jawab
membantu Dewan Komisaris dalam mengkaji pengendalian intern, laporan
keuangan serta penerapan GCG.
6.6
Pengendalian Intern adalah proses yang integral pada tindakan dan kegiatan
yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh karyawan
untuk memberikan keyakinan yang memadai atas tercapainya tujuan organisasi
melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan,
pengamanan aset Bank, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan.
6.7
Fraud Management Team (FMT) adalah tim yang berfungsi/ditunjuk/dibentuk
dan/atau ditetapkan oleh Manajemen Bank untuk melakukan penerapan atas
Kebijakan Anti-Fraud.
6.8
Pihak Independen adalah pihak di Bank yang tidak memiliki hubungan
keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga
dengan Dewan Komisaris, Direksi, dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau
hubungan lain yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak
independen.
6.9
Pemilik Bank adalah Pemegang Saham termasuk di dalamnya adalah ultimate
shareholders.
6.10 Ultimate shareholders adalah perorangan atau badan hukum yang secara
langsung ataupun tidak langsung memiliki saham Bank dan merupakan
KAU/06/2013 (versi 01-06/2013)
-3-
PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA
KOMITE AUDIT
pengendali terakhir keseluruhan struktur kelompok usaha yang mengendalikan
Bank.
B
ORGANISASI
1.
Komposisi
1.1
Komite sekurang-kurangnya beranggota tiga orang dengan ketentuan sebagai
berikut:
1.1.1 Seorang Komisaris Independen;
1.1.2 Seorang dari Pihak Independen yang memiliki keahlian di bidang
keuangan atau akuntansi; dan
1.1.3 Seorang dari Pihak Independen yang memiliki keahlian di bidang hukum
atau perbankan.
1.2
Komite diketuai oleh Komisaris Independen.
1.3
Komposisi Komite harus selalu disesuaikan dengan peraturan perundangundangan yang berlaku dengan tidak adanya intervensi Pemilik Bank.
1.4
Komisaris Independen dan Pihak Independen yang menjadi anggota Komite
paling kurang 51% (lima puluh satu perseratus) dari jumlah anggota Komite.
2.
Pengangkatan dan Pemberhentian
2.1
Pengangkatan anggota Komite dilakukan oleh Direksi, berdasarkan keputusan
rapat Dewan Komisaris.
2.2
Komite bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris.
2.3
Ketua Komite berhak mengusulkan penggantian anggota Komite jika salah
seorang dari anggota Komite berakhir masa tugasnya, mengundurkan diri atau
diberhentikan.
2.4
Dalam hal penggantian anggota Komite, Ketua Komite perlu mendapat
rekomendasi dari Komite Remunerasi dan Nominasi.
2.5
Pengangkatan atau pemberhentian anggota Komite wajib disampaikan kepada
Bapepam-LK sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Di samping itu, Informasi
mengenai pengangkatan dan pemberhentian tersebut dimuat dalam website
bursa dan/atau website Bank.
KAU/06/2013 (versi 01-06/2013)
-4-
PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA
KOMITE AUDIT
3.
Persyaratan Keanggotaan
Persyaratan keanggotaan Komite dibagi menjadi persyaratan kompetensi dan
independensi. Persyaratan kompetensi merupakan keahlian maupun kapasitas yang
wajib dimiliki masing-masing anggota Komite. Persyaratan independensi merupakan
ketidakterikatan anggota Komite sebagaimana diatur dalam PBI, hal ini diperlukan
agar Komite dapat melakukan tugasnya secara obyektif dan tidak memiliki benturan
kepentingan.
3.1 Persyaratan Kompetensi
3.1.1
Anggota Komite wajib memiliki integritas yang tinggi, akhlak, dan moral
yang baik.
3.1.2 Anggota
Komite
memiliki
pengetahuan
yang
memadai
mengenai
peraturan-peraturan Bank Indonesia, Pasar Modal serta undang-undang
Republik Indonesia maupun peraturan lainnya yang terkait.
3.1.3 Anggota Komite dari Pihak Independen yang memiliki keahlian keuangan
atau akuntansi memiliki pengalaman kerja yang cukup sehingga dapat
memberikan rekomendasi dari hasil evaluasi sekurang-kurangnya pada
area: pekerjaan audit intern dan ekstern; laporan keuangan; pengendalian
intern; dan penerapan GCG.
3.1.4 Anggota Komite dari Pihak Independen yang memiliki keahlian di bidang
perbankan atau hukum memiliki pengalaman kerja yang cukup sehingga
dapat memberikan rekomendasi atas hasil evaluasi sekurang-kurangnya
pada area: operasional Bank; rencana bisnis dan pengembangan Bank.
3.2 Persyaratan Independensi
3.2.1
Anggota Direksi tidak diperbolehkan menjadi anggota Komite.
3.2.2
Ketua Komite hanya dapat merangkap jabatan sebagai Ketua Komite
paling banyak pada 1 (satu) komite lainnya.
3.2.3
Anggota Komite tidak berasal dari Kantor Akuntan Publik yang menjadi
Auditor Eksternal Bank, Kantor Konsultan Hukum atau Pihak lain yang
memberi jasa audit, jasa non audit, jasa hukum dan/atau jasa konsultasi
lain pada Bank dalam kurun waktu 6 (enam) bulan terakhir sebelum
diangkat oleh Dewan Komisaris.
KAU/06/2013 (versi 01-06/2013)
-5-
PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA
KOMITE AUDIT
3.2.4
Anggota Komite bukan orang yang memiliki wewenang dan tanggung
jawab untuk merencanakan, memimpin, atau mengendalikan kegiatan
Bank dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir sebelum diangkat oleh Dewan
Komisaris, kecuali Komisaris Independen.
3.2.5
Tidak memiliki saham baik langsung maupun tidak langsung pada Bank.
Dalam hal anggota Komite memperoleh saham akibat suatu peristiwa
hukum maka dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan setelah
diperolehnya saham tersebut wajib mengalihkan kepada pihak lain.
3.2.6
Tidak mempunyai hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung
yang berkaitan dengan kegiatan usaha Bank.
3.2.7
Seluruh Pihak Independen anggota Komite tidak memiliki hubungan
keuangan,
kepengurusan,
kepemilikan
saham
dan/atau
hubungan
keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi dan/atau Pemegang Saham
Pengendali atau hubungan dengan Bank, yang dapat mempengaruhi
kemampuannya untuk bertindak independen.
3.2.8
Seluruh Pihak Independen yang berasal dari mantan anggota Direksi atau
Pejabat Eksekutif yang berasal dari Bank dan tidak melakukan fungsi
pengawas atau pihak-pihak lain yang mempunyai hubungan dengan Bank
yang dapat mempengaruhi kemampuan untuk bertindak independen telah
menjalani masa tunggu (cooling off) selama 6 (enam) bulan.
4.
Kedudukan
Komite berada di bawah koordinasi Dewan Komisaris dan secara fungsional
bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris.
5.
Waktu dan Masa Kerja
5.1
Waktu kerja Komite disesuaikan dengan peraturan Bank dan kebutuhan Komite
atau berdasarkan perjanjian.
5.2
Masa tugas anggota Komite tidak boleh lebih lama dari masa jabatan Dewan
Komisaris sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan dapat dipilih kembali
hanya untuk 1 (satu) periode berikutnya. Anggota Komite dapat dipilih kembali
setelah yang bersangkutan telah menjalani cooling off period.
KAU/06/2013 (versi 01-06/2013)
-6-
PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA
KOMITE AUDIT
5.3
Bagi anggota Dewan Komisaris yang merangkap jabatan sebagai anggota
Komite, masa kerjanya sama dengan masa penunjukkannya sebagai anggota
Dewan Komisaris.
5.4
Penunjukan dan berakhirnya tugas masing-masing anggota Komite diatur
sedemikian rupa pada butir 5.2 sehingga tidak semua anggota yang
berpengalaman
berhenti
pada
saat
yang
bersamaan
untuk
menjaga
kesinambungan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Komite.
5.5
Dewan Komisaris dapat meminta kepada Direksi untuk memberhentikan
anggota
Komite
sewaktu-waktu
jika
yang
bersangkutan
dinilai
tidak
melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang telah ditetapkan.
5.1
Anggota Komite yang merupakan Pihak Independen dapat mengajukan
permohonan pengunduran diri secara tertulis sekurang-kurangnya dalam 30
(tiga puluh) hari sebelumnya.
6.
Remunerasi dan Fasilitas Kerja
6.1
Anggota Komite diberikan remunerasi atas beban Bank yang besarannya
ditetapkan oleh Direksi berdasarkan rekomendasi dari Dewan Komisaris dan/atau
Komite Remunerasi dan Nominasi.
6.2
Anggota Komite mendapatkan fasilitas kerja sesuai dengan kebijakan Bank.
6.3
Anggota
Komite
yang
baru
diangkat
akan
mendapatkan
program
pengenalan/induksi mengenai tugas dan tanggung jawabnya dan/atau hal-hal
terkait bisnis dan operasional Bank.
6.4
Anggota Komite berhak mendapatkan program peningkatan kapasitas, dengan
persetujuan Dewan Komisaris.
KAU/06/2013 (versi 01-06/2013)
-7-
PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA
KOMITE AUDIT
C
TUGAS,TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG
1.
Tugas dan Tanggung Jawab
Tugas dan tanggung jawab Komite
dalam membantu tugas Dewan Komisaris,
dikelompokkan menjadi 3 (tiga) bagian, yaitu melakukan pengawasan dan evaluasi
serta memberikan rekomendasi atas:
a. Pelaksanaan audit intern dan ekstern;
b. Pengendalian intern dan laporan keuangan; dan
c. Penerapan Good Corporate Governance.
Di samping ketiga tugas dan tanggung jawab tersebut, Komite wajib untuk:
a. Menyusun program kerja tahunan Komite.
Program kerja dimaksud adalah pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Komite
yang sekurang-kurangnya sesuai dengan Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite
beserta target kinerja. Program kerja ini wajib diserahkan kepada Dewan Komisaris
untuk ditelaah dan disetujui sebelum tahun buku Bank disahkan.
b. Mengevaluasi dan merevisi Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite apabila
diperlukan sesuai dengan perkembangan yang ada dan/atau terdapat perubahan
ketentuan dari Bank Indonesia atau otoritas yang berwenang lainnya.
c. Menyusun laporan mengenai pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Komite untuk
disampaikan kepada Dewan Komisaris.
d. Memberikan rekomendasi mengenai penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan
Publik (KAP) berdasarkan kajian atas didasarkan pada independensi, ruang lingkup
penugasan, kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum
Pemegang Saham.
1.1
Tugas dan tanggung jawab terkait Pelaksanaan Audit Intern dan Ekstern
Dalam membantu Dewan Komisaris menjalankan fungsi pengawasan terkait
penerapan fungsi audit intern, maka sekurang-kurangnya Komite menjalankan
hal-hal sebagai berikut:
1.1.1
Mengevaluasi kecukupan rencana kerja audit jangka panjang Satuan Kerja
Audit Intern (SKAI).
1.1.2
Mengevaluasi kecukupan rencana kerja audit tahunan SKAI.
KAU/06/2013 (versi 01-06/2013)
-8-
PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA
KOMITE AUDIT
1.1.3
Memantau bahwa dalam melaksanakan tugasnya, SKAI tidak mendapat
larangan atau pembatasan.
1.1.4
Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan dan hasil audit termasuk kertas
kerja audit (bila diperlukan) dan kinerja SKAI.
1.1.5
Memonitor realisasi rencana kerja audit tahunan.
1.1.6
Memantau bahwa SKAI telah menjalankan fungsi audit dengan objektif,
independen dan memenuhi standar profesional yang berlaku.
1.1.7
Mengevaluasi kecukupan metodologi audit SKAI, sekurang-kurangnya
satu kali dalam masa jabatannya, serta mengusulkan kepada SKAI untuk
memperbaharui apabila diperlukan.
1.1.8
Mengevaluasi bahwa SKAI memiliki sumber daya yang memadai untuk
memenuhi pedoman audit intern dan melaksanakan rencana audit tahunan
maupun jangka panjang.
1.1.9
Memantau pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan
Satuan Kerja Audit Intern.
Dalam membantu Dewan Komisaris menjalankan fungsi pengawasan terkait
penerapan fungsi audit ekstern, maka sekurang-kurangnya Komite menjalankan
hal-hal sebagai berikut:
1.1.10 Mengevaluasi kriteria Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik yang
akan ditunjuk untuk melakukan pemeriksaan.
1.1.11 Mengevaluasi cakupan audit dan hal-hal lain terkait dengan perencanaan
audit laporan keuangan.
1.1.12 Mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan audit oleh Akuntan Publik dan
Kantor Akuntan Publik dengan standar audit yang berlaku.
1.1.13 Memastikan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik menyampaikan
hasil audit dan management letter kepada Bank tepat waktu.
1.1.14 Mengkaji tambahan cakupan audit yang diajukan Bank atau Akuntan
Publik dan Kantor Akuntan Publik.
1.1.15 Memantau pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan
akuntan publik, hasil pengawasan Bank Indonesia maupun regulator
lainnya.
KAU/06/2013 (versi 01-06/2013)
-9-
PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA
KOMITE AUDIT
1.2
Tugas dan tanggung jawab terkait Pengendalian Intern dan Laporan
Keuangan
Dalam membantu Dewan Komisaris menjalankan fungsi pengawasan terkait
laporan keuangan, maka sekurang-kurangnya Komite menjalankan hal-hal
sebagai berikut:
1.2.1
Menelaah informasi keuangan yang akan dikeluarkan Bank, seperti
laporan keuangan, proyeksi dan informasi keuangan lainnya.
1.2.2
Menelaah laporan keuangan untuk meyakini kesesuaian penyajian dengan
standar akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
1.2.3
Meyakini bahwa laporan keuangan tahunan Bank disajikan secara wajar,
didasarkan pada materialitas dan risiko yang signifikan, serta bebas dari
salah saji material.
1.2.4
Menelaah pengaduan yang berkaitan dengan proses akuntansi dan
pelaporan keuangan Bank.
1.2.5
Memberikan pendapat independen dalam hal terjadi perbedaan pendapat
antara Manajemen dan Akuntan Publik dan KAP.
Dalam membantu Dewan Komisaris menjalankan fungsi pengawasan terkait
penerapan pengendalian intern, maka sekurang-kurangnya Komite menjalankan
hal-hal sebagai berikut:
1.2.6
Mengevaluasi efektivitas pengendalian intern melalui hasil pemeriksaan
SKAI maupun auditor ekstern, untuk meyakini bahwa Bank telah memiliki
rancangan pengendalian yang efektif serta kecukupan pengendalian intern
dalam memitigasi risiko-risiko yang signifikan, dalam rangka tercapainya
tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan
pelaporan keuangan, pengamanan aset Bank, dan ketaatan terhadap
peraturan perundang-undangan.
1.2.7
Meyakini bahwa Direksi telah menyusun kebijakan dan prosedur akuntansi
dan memutakhirkan kebijakan dan prosedur tersebut untuk disesuaikan
terhadap standar akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
1.2.8
Mengevaluasi penghitungan estimasi yang signifikan, termasuk asumsiasumsi utama yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan.
1.2.9
Memberikan saran kepada Dewan Komisaris bila terdapat potensi
benturan kepentingan dalam pelaksanaan operasional Bank.
KAU/06/2013 (versi 01-06/2013)
-10-
PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA
KOMITE AUDIT
1.3
Tugas dan tanggung jawab terkait Penerapan Good Corporate Governance
Memantau penerapan GCG sesuai dengan peraturan yang berlaku.
2.
Wewenang
2.1
Memperoleh akses secara penuh terhadap catatan atau informasi tentang
karyawan, dana, aset, serta sumber daya perusahaan lainnya yang berkaitan
dengan pelaksanaan tugasnya.
2.2
Memperoleh akses untuk dapat berkomunikasi secara langsung dengan
Karyawan Bank, termasuk Direksi dan pihak yang menjalankan fungsi audit
internal, manajemen risiko, dan Akuntansi maupun pihak-pihak intern dan ekstern
lainnya terkait tugas dan tanggung jawab Komite Bank.
2.3
Menugaskan tenaga profesional untuk mengerjakan tugas-tugas spesifik,
bilamana dipandang perlu, dengan beban Bank. Penugasan tenaga profesional ini
wajib dilaksanakan sesuai dengan peraturan internal Bank dan dengan dasar
penugasan yang jelas dalam hal jangka waktu, kompensasi maupun tugas dan
tanggung jawabnya.
2.4
Memiliki waktu untuk mendiskusikan pelaksanaan tugas audit intern dan ekstern
tanpa kehadiran
manajemen.
Hal
ini
termasuk
memantau
pelaksanaan
pengendalian intern, penerapan GCG dan manajemen risiko.
2.5
Memiliki garis fungsional dengan SKAI sehingga dapat berkomunikasi langsung
dengan SKAI.
2.6
Memberikan rekomendasi atas rencana audit jangka panjang dan rencana kerja
audit tahunan SKAI.
2.7
Memberikan informasi kepada Fraud Management Team (FMT) untuk melakukan
investigasi atas adanya indikasi kelemahan pengendalian intern maupun
pelanggaran atas nilai-nilai, etika dan perilaku Bank.
2.8
Memberikan rekomendasi penunjukan maupun pemberhentian Akuntan Publik
dan Kantor Akuntan Publik (KAP) yang melakukan audit atas laporan keuangan
Bank.
KAU/06/2013 (versi 01-06/2013)
-11-
PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA
KOMITE AUDIT
3.
Mekanisme dan Hubungan Kerja
Dalam melakukan tugas dan tanggung jawabnya, mekanisme kerja Komite adalah
sebagai berikut:
a.
Melakukan penelaahan / evaluasi dokumen / informasi / kebijakan dan
pemantauan;
b.
Menyelenggarakan Rapat intern;
c.
Melakukan Rapat/Komunikasi dengan pihak terkait baik intern maupun ekstern;
dan
d.
Melaporkan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab
serta memberikan
rekomendasi kepada Dewan Komisaris.
Agar Komite dapat bekerja dengan lebih efektif, maka perlu untuk melakukan
koordinasi beberapa pihak, yaitu Akuntan Publik dan KAP, SKAI, Komite Pemantau
Risiko dan Manajemen.
3.1
Hubungan Kerja dengan Akuntan Publik dan KAP
Komite berkomunikasi dengan Akuntan Publik dan KAP dalam hal rencana dan
cakupan audit laporan keuangan tahunan, kemajuan pekerjaan, temuan hasil
audit laporan keuangan Bank serta hambatan dalam pelaksaan tugasnya.
Menyediakan waktu untuk membahas rencana audit, pelaksanaan audit dan
tindak lanjut yang telah dilakukan manajemen atas management letter dari
Akuntan Publik dan KAP serta membahas laporan keuangan Bank.
3.2
Hubungan Kerja dengan SKAI
Komite berkoordinasi dengan SKAI dalam hal evaluasi rencana kerja tahunan,
cakupan audit dan temuan hasil pelaksanaan audit intern Bank.
Menyediakan waktu untuk membahas pelaksanaan audit, temuan dan tindak
lanjut yang telah dilakukan manajemen atas laporan audit intern.
Komite dapat mengusulkan kepada Dewan Komisaris agar SKAI melakukan
audit khusus.
3.3
Hubungan Kerja dengan Komite Pemantau Risiko
Berkoordinasi
dengan
Komite
Pemantau
Risiko
dalam
hal
penerapan
manajemen risiko di Bank termasuk kecukupan rencana mitigasi untuk risikorisiko yang signifikan. Komite dapat memberikan penugasan khusus, dengan
KAU/06/2013 (versi 01-06/2013)
-12-
PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA
KOMITE AUDIT
persetujuan Dewan Komisaris dan setelah berkoordinasi dengan Komite
Pemantau Risiko, agar SKAI melakukan audit khusus berdasarkan rekomendasi
Komite Pemantau Risiko.
Memberikan rekomendasi bagi Komite Pemantau Risiko berdasarkan hasil
temuan Akuntan Publik, eksternal auditor lainnya dan SKAI.
3.4
Hubungan Kerja dengan Manajemen
Berkoordinasi dengan Direktur yang membawahi fungsi kepatuhan terkait
dengan laporan fungsi kepatuhan dan penerapan GCG dalam operasional Bank.
Komite dapat berkomunikasi dengan Tim Self Assessment CG terkait Laporan
Self Assessment CG Bank.
Berkoordinasi dengan direktorat lain dalam rangka pengawasan pengendalian
intern, penerapan GCG dan manajemen risiko, dengan sepengetahuan Dewan
Komisaris.
KAU/06/2013 (versi 01-06/2013)
-13-
PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA
KOMITE AUDIT
D
RAPAT DAN PELAPORAN
1.
Rapat
1.1
Rapat Komite diselenggarakan sesuai dengan kebutuhan Perusahaan, minimal
satu kali dalam tiga bulan sekurang-kurangnya untuk membahas:
1.1.1 Perencanaan dan pelaksanaan audit laporan keuangan dari Akuntan
Publik dan KAP;
1.1.2 Rencana kerja dan ruang lingkup SKAI;
1.1.3 Hasil audit SKAI dan pelaksanaan tindak lanjut manajemen;
1.1.4 Hasil pemantauan corporate governance;
1.1.5 Pembahasan mengenai pelaksanaan anti-fraud.
Jumlah rapat tersebut di atas dapat disesuaikan dengan kepentingan dan
pertumbuhan bisnis Bank.
1.2
Rapat Komite dapat dilaksanakan dan mengambil keputusan apabila sekurangkurangnya dihadiri oleh 51% (limapuluh satu per seratus) dari jumlah anggota
termasuk seorang Komisaris Independen dan Pihak Independen.
1.3
Rapat Komite dituangkan dalam risalah rapat yang ditandatangani oleh Ketua dan
seorang anggota.
1.4
Apabila diperlukan, Komite dapat meminta pihak lain untuk menghadiri
rapat/pertemuan dan memberikan informasi yang diperlukan terkait dengan materi
rapat Komite.
1.5
Apabila ada perbedaan pendapat (dissenting opinions) dalam rapat Komite wajib
dicantumkan secara jelas dalam berita acara rapat beserta alasan perbedaan
pendapat tersebut.
1.6
Keputusan Rapat Komite
dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat dan
mengikat seluruh anggota Komite.
1.7
Apabila dalam musyawarah tidak tercapai kata mufakat, maka pengambilan
keputusan dilakukan dengan cara pengambilan suara terbanyak.
1.8
Dalam hal anggota Komite memiliki benturan kepentingan (conflict of interest)
dengan usulan yang direkomendasikan, maka dalam usulan tersebut wajib
diungkapkan dan dicatat dalam Risalah Rapat.
1.9
Komite dapat meminta rapat koordinasi dengan Dewan Komisaris sesuai
kebutuhan, bila diperlukan.
KAU/06/2013 (versi 01-06/2013)
-14-
PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA
KOMITE AUDIT
1.10 Risalah Rapat diadministrasikan dan didokumentasikan dengan baik dan tertib,
dan dapat diakses oleh anggota Komite
2.
Pelaporan
2.1
Membuat laporan semesteran pelaksanaan kegiatan Komite untuk disampaikan
kepada Dewan Komisaris.
2.2
Membuat konsep mengenai kegiatan Komite yang diungkapkan dalam Laporan
Tahunan Bank.
3.
Penilaian Kinerja
Dewan Komisaris melakukan penilaian kinerja Komite sekurang-kurangnya 1 (satu)
kali menjelang masa kerja Komite berakhir, baik secara kesatuan Komite maupun
individual.
Penilaian kinerja (key performance indicator - KPI) Komite Dewan Komisaris antara
lain sebagai berikut:
3.1
Pencapaian program kerja Komite;
3.2
Tingkat kehadiran dalam rapat Komite;
3.3
Kualitas dan jumlah rekomendasi yang disampaikan kepada Dewan Komisaris.
KAU/06/2013 (versi 01-06/2013)
-15-
PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA
KOMITE AUDIT
E
STANDAR ETIKA
1.
Standar Etika
1.1
Anggota Komite wajib mematuhi Peraturan Perusahaan serta Pedoman Etika dan
Perilaku dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.
1.2
Anggota Komite
wajib bersikap profesional, yaitu memiliki komitmen untuk
melaksanakan tanggung jawab secara optimal dan mampu menyediakan waktu
yang cukup dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.
1.3
Anggota Komite harus menjaga independensi, yaitu melaksanakan tugas secara
objektif dan bebas dari tekanan dan kepentingan pihak manapun.
1.4
Anggota Komite
wajib menjaga kerahasiaan data dan informasi yang
diperolehnya sewaktu melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.
1.5
Anggota Komite dilarang menyalahgunakan wewenangnya untuk kepentingan
pribadi atau pihak lain yang berpotensi menimbulkan kerugian bagi Bank.
KAU/06/2013 (versi 01-06/2013)
-16-
PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA
KOMITE AUDIT
PENUTUP
Dengan berlakunya Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite ini, maka pedoman sebelumnya
tanggal 16 Juli 2007 dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pedoman ini berlaku pada tanggal ditetapkan.
KAU/06/2013 (versi 01-06/2013)
-17-
Download