HUBUNGAN STATUS GIZI IBU HAMIL BERDASARKAN PENGUKURAN LILA DENGAN BERAT BADAN BAYI LAHIR DI RS PANTI WILASA CITARUM SEMARANG ) Elis Yuliyati* ) ) Wagiyo** , Purnomo*** ) * Mahasiswa Program Studi S1 Ilmu Keperawatan STIKES Telogorejo Semarang ) ** Dosen Program Studi D3, D4 Ilmu Keperawatan Poltekes Semarang ) *** Dosen Program Studi D3, D4 Ilmu Keperawatan Poltekes Semarang ABSTRAK Penelitian ini dilatar belakangi oleh tingginya ibu hamil di Indonesia dengan status gizi buruk dengan komplikasi gangguan tumbuh kembang fetus selama kehamilan. Untuk mengetahui status gizi selama kehamilan menggunakan LILA, sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang bertujuan mengetahui hubungan status gizi ibu hamil berdasarkan pengukuran LILA dengan berat badan bayi lahir. Penelitian ini didesain menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini ibu hamil yang akan melahirkan di ruang bersalin, teknik sampling yang digunakan adalah total sampling dengan jumlah responden 40 orang. Uji statistik yang digunakan dengan menggunakan uji chi square diperoleh hasil X² hitung (4,271) > X² tabel (3,841) artinya ada hubungan status gizi ibu hamil berdasarkan pengukuran LILA dengan berat badan bayi lahir. Kata Kunci : Status gizi ibu hamil (LILA), Berat badan bayi lahir ABSTRACT This research is based on the height of pregnant mothers in Indonesia with the bad nutrition status with the complication, which disturb the development of the fetus during the pregnancy. To know the nutrition status during the pregnancy, it is used LILA (circumference of bicep). It made the researcher interested in conducting a research intending to figure out the relation between the nutrition statuses of pregnant mothers based on the measurement of LILA with the weight of babies born. This research is designed by using cross sectional approach. The sample of this research is the pregnant mothers who deliver the babies in maternity ward, sampling technique used is total sampling with the number of respondent is 40. Statistic test used chi square test. The result is x2 count (4.271) > table x2 (3.841). It means that there is a relation of nutrition status of pregnant mothers based on LILA measurement with the weight of the baby born. Keyword : pregnant mothers’ nutrition status LILA, the weight of the baby born 1 PENDAHULUAN Gizi ibu hamil adalah nutrien yang diperlukan dalam jumlah lebih besar dari pada jumlah yang dibutuhkan orang dewasa normal karena pada masa hamil pemenuhan status gizi untuk ibu sendiri dan untuk perkembangan bayi yang dikandungnya (Bobak, Lowdermik, & Jensen, 2005, hlm.207). Kebutuhan gizi selama kehamilan akan meningkat hingga 300 kalori perhari, meskipun semua orang di Indonesia sudah mengetahui manfaat gizi bagi ibu hamil namun sampai saat ini masih banyak ibu hamil yang mengalami masalah gizi khususnya gizi kurang seperti Kurang Energi Kronis (KEK) (Damanik, 2009, ¶1). Presentase ibu hamil risiko tinggi atau yang mengalami masalah gizi termasuk KEK dari data Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah tahun 2006 adalah 20%. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Thame M. dkk (2000, dalam Mutalazimah, 2005, hlm.118) pada 428 wanita hamil di Antenatal Clinic University Hospital Of West Indies di Kingston, Jamaica menyimpulkan bahwa status gizi ibu mempunyai keterkaitan erat terhadap berat bayi lahir. WHO memperkirakan angka prevalensi BBLR di negara maju terbesar antara 3– 7% dan di negara berkembang berkisar antara 13–38% termasuk Indonesia (Setianingrum, 2005, ¶4). Sedangkan presentase bayi dengan BBLR di provinsi Jawa Tengah tahun 2006 sebesar 1,78%, tidak jauh berbeda dengan tahun 2005 sebesar 1,74% (Hatmoko, 2008, ¶3). Dari data yang diambil di RS Panti Wilasa Citarum Semarang pada tahun 2006-2010 terdapat 4720 persalinan dengan 232 BBLR, berarti ada sebesar 4,92% berat badan bayi lahir rendah. Sedangkan tahun 2011 dari bulan Januari sampai Juli terdapat 4,21% BBLR, dari 736 persalinan dan 31 bayi dengan berat badan lahir rendah. Penelitian yang dilakukan di Indonesia terhadap status gizi ibu hamil berdasarkan LILA terhadap berat badan bayi yang dilahirkan oleh Budijanto dkk (2000, dalam Mutalazimah, 2005, hlm.118) di Madiun, Jawa Timur dengan hasil bahwa risiko terhadap kejadian berat bayi lahir rendah lebih tinggi angka kejadiannya pada ibu hamil dengan hasil pengukuran lingkar lengan atas (LILA) di bawah standar. Hasil penelitian ini mendukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Pudyastuti di RS Fatmawati Jakarta (1994, dalam Mutalazimah, 2005, hlm.118) yang menyimpulkan adanya hubungan antara status gizi ibu yakni yang diukur menggunakan LILA dengan berat bayi lahir (Mutalazimah, 2005, hlm.118). Status gizi ibu hamil yang diukur dengan LILA harus sesuai standar yang dipakai di Indonesia seperti yang tertera pada pita LILA yaitu bila LILA <23,5cm berarti ibu dengan status gizi kurang atau mengalami KEK dan berisiko positif melahirkan bayi dengan BBLR (Saimin, 2006, ¶5). Berdasarkan uraian fenomena dalam latar belakang yang disertai data-data dan fakta klinik, maka saya tertarik melakukan penelitian terhadap fenomena tersebut dengan judul “Hubungan status gizi ibu hamil berdasarkan pengukuran LILA dengan berat badan bayi lahir di RS Panti Wilasa Citarum Semarang”. Tujuan penelitian ini untuk memperoleh 2 gambaran pengaruh status gizi ibu hamil terhadap berat badan bayi yang dilahirkan di RS Panti Wilasa Citarum Semarang. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode cross sectional, yaitu mengukur variabel dependen dan independen secara bersamaan. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil yang melahirkan pada tanggal 25 Oktober sampai 24 November 2011. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling, di mana sampel diambil jika kehamilan cukup bulan yaitu 37-42 minggu, kehamilan normal atau tidak ada kelainan, ibu yang bersedia menjadi responden dan termasuk persalinan dengan caesar, ibu hamil yang melahirkan pada tanggal 25 Oktober sampai 24 November 2011. Alat pengumpul data yang digunakan yaitu lembar observasi yang berisi lingkar lengan atas dan berat badan bayi lahir. Analisa yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah analisis univariat dan bivariat. Analisis univariat untuk mengetahui distribusi frekuensi umur kehamilan, gravida, lingkar lengan atas, berat badan bayi lahir. Analisis bivariat digunakan untuk menguji hipotesis hubungan yang signifikan antara status gizi ibu hamil berdasarkan pengukuran lila dengan berat badan bayi lahir dengan menggunakan uji chi square. HASIL PENELITIAN PEMBAHASAN DAN 1. Karakteristik Umur Kehamilan Responden Tabel 1 Distribusi responden berdasarkan umur kehamilan di ruang bersalin RS Panti Wilasa Citarum Semarang 25 Oktober – 24 November 2011 (n=40) Umur Frekuensi Prosentase kehamilan (minggu) 37 9 22,5 39 11 27,5 40 14 35,5 41 6 15 Total 40 100 Hasil penelitian tentang umur kehamilan diperoleh bahwa ibu yang melahirkan pada umur kehamilan 37 minggu sebanyak 9 orang (22,5%), ibu yang melahirkan pada umur kehamilan 39 minggu sebanyak 11 orang (27,5%), ibu yang melahirkan pada umur kehamilan 40 minggu sebanyak 14 orang (35,5%) dan ibu yang melahirkan pada umur kehamilan 41 minggu sebanyak 6 orang (15%). Hasil penelitian tersebut di atas didukung oleh teori yang dikemukakan oleh Muslihatun (2010, hlm.1) bahwa usia kehamilan yang normal adalah 37-42 minggu atau 259-294 hari, peristiwa kelahiran yang usia kehamilan yang kurang dari 37 minggu disebut kelahiran prematur sedangkan kehamilan yang lebih dari 42 minggu disebut kehamilan serotinus atau postmatur dan diakhiri dengan persalinan anjuran atau induksi. 3 2. Karakteristik Gravida Responden Tabel 2 Distribusi responden berdasarkan gravida di ruang bersalin RS Panti Wilasa Citarum Semarang 25 Oktober–24 November 2011 (n=40) Gravida 1 2 3 4 total Frekuensi 23 8 7 2 40 Prosentase 57,5 20 17,5 5 100 Dari hasil penelitian tentang gravida (jumlah kehamilan) menunjukkan bahwa sebagian besar ibu hamil adalah dengan gravida 1 dengan prosentase 57,5% (23 orang), hal ini dipengaruhi karena adanya program senam hamil yang diadakan oleh RS Panti Wilasa Citarum Semarang dimana sebagian besar yang mengikuti senam hamil adalah ibuibu hamil dengan kehamilan pertama. Gravida merupakan wanita yang sedang atau pernah hamil tanpa memandang hasil kehamilannya (Siswosudarmo & Emilia, 2008, hlm.58). 3. Karakteristik Lingkar Lengan Atas Responden Tabel 3 Distribusi responden berdasarkan lingkar lengan atas di ruang bersalin RS Panti Wilasa Citarum Semarang 25 Oktober–24 November 2011 (n=40) Lingkar lengan atas gizi buruk gizi baik Total Frekuensi Prosentase 6 15 34 40 85 100 Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar ibu hamil memiliki status gizi baik. Selama masa kehamilan kebutuhan zat gizi meningkat untuk memenuhi pertumbuhan dan perkembangan janin (Saminem, 2009, hlm.33). Selain itu, dari hasil penelitian ini diperoleh pula sebanyak 6 orang (15%) ibu hamil berstatus gizi buruk dengan pengukuran lila <23,5cm, sehingga masih didapatkan ibu hamil dengan kurang energi dan kalori (KEK). Hal ini karena kebutuhan zat gizi selama kehamilan tidak terpenuhi yang disebabkan oleh kurangnya pengetahuan zat gizi pada makanan terutama saat ngidam, berat badan ibu, ekonomi, status kesehatan serta aktivitas yang dilakukan ibu. Lingkar lengan atas memberikan gambaran tentang keadaan jaringan otot dan lapisan lemak bawah kulit. Hal ini menggambarkan cadangan energi, sehingga dapat mencerminkan kekurangan energi dan kalori (KEK) pada ibu hamil (Proverawati & Asfuah, 2009, hlm.177). Ukuran LILA ibu hamil dengan risiko di Indonesia dengan ambang batas (cut of points) <23,5cm (Kusmiyati, 2010, hlm.44) sehingga apabila ibu hamil dengan ukuran LILA <23,5cm maka berisiko mengalami KEK (Proverawati & Asfuah, 2009, hlm.178). 4 4. Karakteristik Berat Badan Bayi Lahir Responden Tabel 4 Distribusi responden berdasarkan berat badan bayi lahirdi ruang bersalin RS Panti Wilasa Citarum Semarang 25 Oktober–24 November 2011 (n=40) Berat badan bayi lahir bblr bbl normal total Frekuensi Prosentase 4 36 10 90 40 100 Hasil Penelitian Berat Badan Bayi Lahir diperoleh hasil 36 bayi (90%) dengan berat badan bayi lahir normal dan 4 bayi (10%) lahir dengan berat badan bayi lahir rendah (BBLR). Berat badan lahir adalah berat badan neonatus pada saat kelahiran, ditimbang dalam satu jam sesudah lahir, berat badan bayi lahir normal antara 2500gram-4000gram yang terbagi dalam tiga kategori yaitu bayi kecil dengan berat badan antara 2500gram-3000gram, berat badan bayi sedang yaitu >3000gram3500gram, sedangkan bayi besar antara >3500gram-4000gram (Muslihatun, 2010, hlm.2). Berat lahir rendah adalah berat neonatus yang pertama kali diukur setelah lahir kurang dari 2500 gram (Cunningham, et al., 2006, hlm.4). Status gizi ibu hamil sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan bayi di dalam kandungan, jika status gizi ibu selama masa kehamilan terpenuhi maka bayi akan tumbuh dan berkembang secara normal sehingga berat badan bayi juga akan normal (Sholihah, 2008, hlm.91). 5. Hubungan status gizi ibu hamil berdasarkan pengukuran lila dengan berat badan bayi lahir Tabel 5 Hubungan status gizi ibu hamil berdasarkan pengukuran lila dengan berat badan bayi lahir di RS Panti Wilasa Citarum Semarang bulan Oktober-November 2011 (n=40) Lila Gizi buruk Gizi baik Total Frekuensi Bblr Bbl normal 2 4 Total X² Hitung 6 2 32 34 4 36 40 4,271 Dari hasil uji chi square pada df=1 dan α=0,05 didapatkan X² tabel=3,841. Karena X² hitung (4,271) > X² tabel (3,841) maka Ho ditolak Ha diterima sehingga kesimpulannya ada hubungan status gizi ibu hamil berdasarkan pengukuran lila dengan berat badan bayi lahir. Penelitian ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan Thame M. dkk (2000, dalam Mutalazimah, 2005, hlm.116) pada 428 wanita hamil di Antenatal Clinic University Hospital Of West Indies di Kingston, Jamaica bahwa status gizi ibu mempunyai keterkaitan erat terhadap berat bayi lahir. Selain itu didukung pula oleh penelitian yang dilakukan di Indonesia oleh Budijanto dkk (2000, dalam Mutalazimah, 2005, hlm.116) bahwa risiko terhadap kejadian berat bayi 5 lahir rendah lebih tinggi angka kejadiannya pada ibu hamil dengan hasil pengukuran lingkar lengan atas (LILA) dibawah standar. Penelitian ini juga diperkuat oleh penelitian yang dilakukan Pudyastuti (1994, dalam Mutalazimah, 2005, hlm.118) di RS Fatmawati Jakarta yang menyimpulkan adanya hubungan antara status gizi ibu yakni yang diukur menggunakan LILA dengan berat bayi lahir dan diperkuat juga oleh penelitian yang dilakukan Saimin (2006) di Makasar yang menyimpulkan bahwa terdapat hubungan bermakna antara berat badan lahir dengan status gizi ibu hamil berdasarkan ukuran lingkar lengan atas, dimana ibu yang mempunyai ukuran lingkar lengan atas <23,5cm melahirkan bayi dengan berat badan lahir lebih rendah dibanding ibu yang mempunyai ukuran lingkar lengan atas ≥23,5cm, tetapi tidak selalu BBLR (Saimin, 2006, ¶1). Hasil penelitian yang dilakukan Setianingrum (2005) di Puskesmas Ampel I Boyolali, berdasarkan hasil uji statistik chi square kesimpulannya ada hubungan antara lingkar lengan atas ibu hamil dengan berat bayi lahir (Setianingrum, 2005, ¶5). Selain itu didukung pula penelitian yang dilakukan oleh Sunandar (2004) di Puskesmas Mojosongo Boyolali berdasarkan uji chi square disimpulkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara status LILA ibu hamil dengan BBL (Sunandar, 2004, ¶1). SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian di atas maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden memiliki status gizi baik yaitu sebanyak 85% responden dengan pengukuran lila ≥23,5cm dan 15% responden memiliki status gizi buruk dengan pengukuran lila <23,5cm. Sebagian besar responden melahirkan bayi dengan berat badan bayi lahir normal yaitu sebanyak 90% responden dan 10% responden melahirkan bayi dengan bblr. Ada hubungan status gizi ibu hamil berdasarkan pengukuran lila dengan berat badan bayi lahir (X² hitung (4,271) > X² tabel (3,841)). SARAN Setelah peneliti menyimpulkan hasil penelitian ini, maka peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut: 1. Bagi Rumah Sakit Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai salah satu alternatif untuk mengetahui status gizi ibu hamil yang akan melahirkan. 2. Bagi Institusi Pendidikan Keperawatan Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi para dosen dalam mengembangkan bahan ajar khususnya untuk sub pokok bahasan gizi ibu hamil dan berat badan bayi, bagi mahasiswa hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk memperdalam pengetahuan tentang gizi ibu hamil. 6 3. Bagi Peneliti Selanjutnya a. Perlu diperbanyak responden sehingga bisa mewakili seluruh ibu hamil. b. Penelitian selanjutnya yang akan melakukan penelitian sejenis diharapkan dapat menggunakan variabelvariabel lain untuk mengetahui berat badan bayi lahir. DAFTAR PUSTAKA Bobak, Lowdermik, Jensen. (2005). Buku ajar keperawatan meternitas. Edisi 4. Jakarta: EGC Cunningham, F., Gant, N., Leveno, K., Gilstrap, L., Hauth, J., & Wenstrom, K. (2006). Obstetri Williams. Jakarta: EGC Damanik, Riska. (2009). Hubungan kecukupan zat gizi, kenaikan berat badan dan status gizi ibu hamil trimester III dengan berat badan lahir bayi di puskesmas keliling 1 kecamatan keeling kabupaten jepara. http://eprints.undip.ac.id, diperoleh 7 Januari 2011 Hatmoko, Budi. (2008). Hubungan antenatal care dengan angka kejadian BBLR di rsud sragen tahun 2006-2007. http:etd.eprints.ums.ac.id, diperoleh 7 Januari 2011 Kusmiyati, Y., Wahyuningsih, H. P., Sujiyatini. (2008). Perawatan ibu hamil (asuhan ibu hamil). Yogyakarta: Fitramaya Mutalazimah. (2005). Hubungan lingkar lengan atas (lila) dan kadar hemoglobin (hb) ibu hamil dengan berat bayi lahir di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. http://eprints.ums.ac.id/500/1/3.Mut alazimah.pdf, diperoleh 3 Mei 2011 Muslihatun, Wafi Nur. (2010). Asuhan neonatus bayi dan balita. Yogyakarta: Fitramaya Proverawati, Atikah & Asfuah, Siti. (2009). Buku ajar gizi untuk kebidanan. Yogyakarta: Nuha Medika Saimin, Juminten. (2006). Hubungan antara berat badan lahir dengan status gizi ibu berdasarkan ukuran lingkar lengan atas. http://med.unhas.ac.id, diperoleh 7 Januari 2011 Saminem. (2009). Seri kebidanan kehamilan Jakarta: EGC asuhan normal. Setianingrum, Susiana I. (2005). Hubungan antara kenaikan berat badan, lingkar lengan atas, dan kadar hemoglobin ibu hamil trimester iii dengan berat bayi lahir di puskesmas ampel 1 boyolali tahun 2005. http://digilib.unnes.ac.id, diperoleh 3 Maret 2011. Sholihah Lutfiatus. (2008). Panduan lengkap hamil sehat. Jogjakarta: Diva Press Siswosudarmo, Risanto & Emilia, Ova. (2008). Obstetri fisiologi. Yogyakarta: Pustaka Cendekia Sunandar. (2004). Hubungan status lila dan kadar hb ibu hamil trimester iii dengan berat bayi lahir di puskesmas mojosongo kabupaten boyolali tahun 2004. http://eprints.undip.ac.id, diperoleh 10 Februari 2012 7