Langkah Mudah Kurangi Sampah

advertisement
Langkah Mudah Kurangi Sampah
Oleh : Rina Widyastuti
S
ampah menjadi permasalahan di hampir semua kota di Indonesia, tidak terkecuali di
Kalimantan. Rata-rata timbulan sampah Kalimantan di daerah perkotaan hampir 4 ribu
ton per hari. Berdasarkan data non fisik Adipura tahun 2015-2016, mayoritas sampah
yang dihasilkan adalah sampah organik sebesar 58%. Selanjutnya sampah plastik 20%,
sampah logam, karet, kain, kaca dan lainnya sebesar 12 %, dan sisanya 10 % adalah sampah
kertas. Menurut penelitian Jambeck et.al. tahun 2015 seperti dikutip dari presentasi Dirjen
Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 KLHK tahun 2016, Indonesia merupakan penghasil
sampah plastik ke laut terbesar kedua dunia yaitu 3,2 juta ton, setelah China yaitu 8,8 juta
ton. Apabila tidak dilakukan intervensi terhadap pengelolaan sampah, maka pada tahun 2050
diperkirakan jumlah sampah plastik akan melebihi jumlah ikan di lautan.
Komposisi Sampah Kalimantan
12%
Organik
20%
Kertas
58%
10%
Plastik
Lain
Sumber : Data Non Fisik Adipura Kalimantan 2015-2016 diolah
Penanganan sampah di Kalimantan hingga sekarang masih belum optimal. Hasil perhitungan
P3E Kalimantan menunjukkan bahwa hanya 8,6% sampah yang terolah setiap hari, baik
melalui pengomposan sampah organik, daur ulang, dikelola bank sampah, dan lainnya.
Sebanyak 64% sampah langsung dibuang ke Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA), dan
kurang lebih 27,6 % tidak terkelola di luar TPA.
Persentase Penanganan Sampah
Kaltara
Kaltim
Kalsel
Kalteng
0
20
Ditimbun di TPA
40
60
Tidak terkelola di luar TPA
80
100
Terolah Harian
Sumber : Data Non Fisik Adipura Kalimantan 2015-2016 diolah
Apa yang bisa kita lakukan?
Pengelolaan sampah terdiri dari pengurangan dan penanganan sampah. Pengurangan
sampah menjadi dasar prinsip 3R (reduce, reuse dan recycle), sedangkan penanganan
sampah mencakup pemilahan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan dan pemrosesan
akhir sampah.
Prinsip 3R terdiri dari reduce, reuse dan recycle. Reduce berarti mengurangi segala sesuatu
yang dapat mengakibatkan sampah, bagaimana menghasilkan sampah sesedikit mungkin.
Reuse berarti menggunakan kembali sampah yang masih dapat digunakan untuk fungsi yang
sama ataupun fungsi lainnya. Dan Recycle berarti mengolah kembali (daur ulang) sampah
menjadi barang atau produk baru yang bermanfaat.
3R adalah cara sederhana mengelola sampah yang dapat dilakukan siapa saja, kapan saja
dan dimana saja. Contoh kegiatan reduce sehari-hari misalnya dengan membiasakan untuk
mengambil makanan sesuai porsi dan menghabiskannya. Karena hanya sepertiga hingga
setengah bahan makanan khususnya sayuran yang diolah menjadi masakan dan hanya 2/3
makanan yang terkonsumsi, selebihnya akan berakhir di tempat sampah. Kegiatan lain adalah
memilih kemasan produk yang simple dan dapat diguna ulang (reuse) atau didaur ulang
(recycle), hindari memakai dan membeli produk yang akan menghasilkan banyak sampah,
menggunakan produk yang dapat diisi ulang, menggunakan kedua sisi kertas untuk menulis
maupun fotocopy, dan sebagainya.
Kegiatan reuse sehari-hari yang dapat kita lakukan antara lain memilih wadah atau benda
yang dapat digunakan kembali, misalnya menggunakan serbet dan memilih baterei yang
dapat diisi ulang; menggunakan kembali wadah atau kemasan kosong untuk fungsi yang
sama atau fungsi lainnya, misalnya kaleng kue digunakan kembali untuk menyimpan
perkakas atau dijadikan pot tanaman. Sedangkan kegiatan recycle yang dapat dilakukan
antara lain dengan memilih produk dan kemasan yang dapat didaur ulang dan mudah terurai
misalnya plastik biodegradable, mengolah sampah kertas menjadi kertas dan karton daur
ulang, dan mengolah sampah anorganik menjadi barang bermanfaat misalnya tas dari
kemasan minuman sachet.
Selain melakukan pengurangan sampah dengan melakukan 3R, upaya lain yang dapat kita
lakukan adalah memilah sampah. Pemilahan sampah dilakukan untuk memudahkan
penanganan sampah. Sampah dipilah menjadi 5 yaitu sampah mudah terurai (organik),
digunakan kembali, dapat didaur ulang, sampah bahan berbahaya dan beracun (B3) dan
sampah lainnya. Atau minimal dipilah menjadi 3, yaitu sampah organik, anorganik dan B3.
Selanjutnya melakukan pengomposan sampah organik, misalnya dengan keranjang
Takakura di rumah, Jika seluruh rumah mengolah sampah organiknya menjadi kompos, akan
sangat besar dampak pengurangan sampah yang dihasilkan. Jika seluruh sampah organik di
Kalimantan dapat diolah menjadi kompos, maka akan mengurangi sampah lebih dari 2 ribu
ton setiap hari.
TPA atau tempat pemrosesan akhir sampah adalah tempat untuk memproses dan
mengembalikan sampah ke media lingkungan, bukan tempat pembuangan akhir sampah.
Sampah yang diangkut dan ditimbun di TPA adalah residu atau sisa-sisa sampah yang sudah
tidak diolah. Kunci pengelolaan sampah adalah pengelolaan sampah di sumber, seperti
permukiman atau perumahan, sekolah, perkantoran dan pasar, atau terdekat dengan sumber
seperti TPST atau TPS 3R. Sampah yang kita hasilkan semaksimal mungkin kita kelola dan
sesedikit mungkin yang dibuang ke TPA.
Mengurangi timbulan sampah dengan cara yang mudah, sederhana dan tidak banyak biaya
dapat kita lakukan sehari-hari. Hanya diperlukan kepedulian dan kemauan meluangkan waktu
untuk melakukannya. Dengan melakukan 3R, memilah sampah dan melakukan
pengomposan sederhana di rumah kita telah ikut berkontribusi mengurangi sampah di
lingkungan kita.
Download