BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Komunikasi Komunikasi merupakan salah satu aspek terpenting namun juga kompleks dalam kehidupan manusia. Melalui komunikasi, manusia bisa berinteraksi satu sama lain dalam kehidupan sehari-hari. Manusia sangat dipengaruhi oleh komunikasi yang dilakukannya dengan manusia lain baik yang sudah dikenal maupun yang tidak dikenal sama sekali. Komunikasi memiliki peran yang sangat vital bagi kehidupan manusia dan tidak ada satu manusia pun yang tidak terlibat dalam komunikasi. Mengapa demikian, karena manusia merupakan makhluk sosial yang selalu membutuhkan satu sama lain. Dengan berkomunikasi secara efektif, maka segala kegiatan yang dilakukan manusia akan berjalan dengan baik. Komunikasi adalah salah satu dari aktivitas manusia yang dikenali oleh semua orang namun sangat sedikit yang dapat mendefinisikannya secara memuaskan. Komunikasi memiliki variasi definisi yang tak terhingga seperti: saling berbicara satu sama lain, televisi, penyebaran informasi, gaya rambut kita, kritik sastra dan masih banyak lagi.1 Komunikasi adalah interaksi antar manusia yang bertujuan untuk menumbuhkan pengertian antara komunikator (penyebar pesan) dengan komunikan (penerima pesan). Komunikasi yang efektif, yaitu bagaimana antara 1 John Fiske, Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. 2012 Ed. 3 hal 1 11 12 penyebar pesan dan penerima pesan dapat menimbulkan suatu pengertian yang sama tentang suatu pesan atau efek.2 Istilah komunikasi atau communication berasal dari bahasa latin: yaitu communicatus yang berarti berbagi atau menjadi milik bersama. Kata sifatnya communis yang bermakna umum atau bersama-sama (to make common). Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan dianut secara sama.3 Komunikasi adalah suatu proses dimana seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Menurut Benard Berelson dan Garry A. Stainer, komunikasi adalah penyampaian informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan sebagainya menggunakan lambang atau kata-kata, gambar, bilangan, grafik dan lainnya. Komunikasi itu sebagai suatu proses menstimulasi dari seorang individu terhadap individu lainnya dengan menggunakan lambang-lambang yang berarti, berupa lambang kata untuk merubah tingkah laku.4 Dari beberapa definisi diatas, peneliti menyimpulkan bahwa komunikasi adalah suatu cara atau proses untuk menyampaikan informasi atau pesan dari satu pihak ke pihak lain dengan menggunakan bantuan perantara atau saluran dan 2 Rosady Ruslan, Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2008 hal 20 3 Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2007 hal 46 4 Sumarno AP, Dimensi-dimensi Komunikasi Politik. Bandung: Citra Aditya Bakti. 1989 hal 6-7 13 informasi yang disampaikan mengandung makna serta dapat mengubah perilaku manusia. Perkembangan komunikasi juga sangat cepat, sehingga dapat ditemui banyak bidang dalam komunikasi. 2.1.1 Fungsi dan Tujuan Komunikasi Fungsi komunikasi secara umum adalah sebagai berikut:5 1. Mencapai pengertian satu sama lain. 2. Membina kepercayaan. 3. Mengkoordinir tindakan. 4. Merencanakan strategi. 5. Melakukan pembagian pekerjaan. 6. Melakukan aktivitas kelompok. 7. Berbagi rasa. Komunikasi juga memiliki empat fungsi utama dalam suatu organisasi atau dalam kelompok tertentu yaitu:6 1. Fungsi pengawasan. 2. Fungsi motivasi. 3. Fungsi pengungkapan emosional. 4. Fungsi informasi. Selain itu, menurut kerangka yang dikemukakan oleh William I. Gorden, fungsi komunikasi dibagi menjadi empat bagian yaitu:7 1. 5 Fungsi Komunikasi Sosial Erliana Hasan, Komunikasi Pemerintahan. Bandung: PT Refika Aditama. 2005 hal 22 Ibid. Hlm. 23 7 Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2007 hal 5-33 6 14 Komunikasi itu penting membangun konsep diri kita, Aktualisasi diri, kelangsungan hidup untuk memperoleh kebahagiaan, dan terhindar dari tekanan. 2. Fungsi Komunikasi Ekspresif Komunikasi ekspresif dapat dilakukan sejauh komunikasi tersebut menjadi instrumen untuk menyampaikan perasaanperasaan (emosi kita) melalui pesan-pesan non verbal. 3. Fungsi Komunikasi Ritual Komunikasi ritual sering dilakukan secara kolektif. Suatu komunitas sering melakukan upacara-upacara berlainan sepanjang tahun dalam acara tersebut orang mengucapkan kata-kata dan menampilkan perilaku yang bersifat simbolik. 4. Fungsi Komunikasi Instrumental Komunikasi instrumental memiliki beberapa tujuan umum, yaitu: menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah sikap dan keyakinan dan mengubah perilaku atau menggerakkan tindakan juga untuk menghibur (persuasif). Memahami komunikasi berarti memahami apa yang terjadi selama komunikasi berlangsung, mengapa itu terjadi, manfaat apa yang dirasakan, akibat-akibat apa yang ditimbulkannya, apakah tujuan dari aktifitas berkomunikasi sesuai dengan apa yang diinginkan, memahami hal-hal yang 15 dapat mempengaruhi dan memaksimalkan hasil-hasil dari kejadian tersebut. Tujuan berkomunikasi menurut Berlo dalam Erliana Hasan dapat ditinjau dari dua aspek yakni aspek yang bersifat umum dan aspek yang bersifat spesifik. Tujuan komunikasi dilihat secara umum meliputi hal-hal berikut, yaitu:8 1. Informative, komunikasi berhubungan dengan kemampuan intelektual seseorang untuk bertindak rasional, objektif dan konkrit 2. Persuasive, berkaitan erat dengan kejiwaan dan emosional. Dengan kata lain berkomunikasi dalam rangka mempengaruhi orang lain dengan usaha mengubah keyakinan, nilai atau sikap mereka. 3. Entertainment, komunikasi bertujuan untuk menghibur. Berkaitan dengan hal-hal yang menyenangkan, misalnya berbentuk hiburan, kesenian dan lawakan. Sedangkan tujuan komunikasi yang bersifat spesifik dikemukakan oleh Berlo adalah sebagai berikut:9 1. Suatu kondisi yang tidak kontradiktif secara logika atau tidak konsisten dengan komunikasi itu sendiri. 2. Berpusat pada perilaku, yaitu diekspresikan dalam pengertian perilaku manusia. 8 9 Erliana Hasan, Komunikasi Pemerintahan. Bandung: PT Refika Aditama. 2005 hal 26-27 Ibid. Hlm. 27 16 3. Cukup relevan bagi kita untuk dapat menghubungkannya dengan perilaku komunikasi yang aktual. 4. Konsisten dengan cara orang-orang berkomunikasi. 2.1.2 Proses Komunikasi Proses dalam komunikasi terbagi menjadi dua tahap, yakni:10 1. Proses Komunikasi secara primer Proses penyampaian pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang (symbol) sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah bahasa, isyarat, gambar, warna, dan lainnya yang secara langsung mampu menterjemahkan pikiran atau perasaan komunikator pada komunikan. 2. Proses Komunikasi secara sekunder Proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama. 2.2 Komunikasi Organisasi Definisi komunikasi organisasi adalah sebagai pertunjukan dan penafsiran pesan diantara unit-unit komunikasi dan menekankan bahwa komunikasi 10 Onong Uchjana, Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2007 hal 11-16 17 organisasi dapat terjadi kapanpun, setidak-tidaknya satu orang yang menduduki satu jabatan dalam suatu organisasi menafsirkan sesuatu pertunjukan-pesan.11 2.2.1 Definisi Fungsional Komunikasi organisasi dapat didefinisikan sebagai pertunjukan dan penafsiran pesan diantara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian dari suatu organisasi tertentu.12 2.2.2 Definisi Interpretif Komunikasi organisasi adalah “perilaku pengorganisasian” yang terjadi dan bagaimana mereka yang terlibat dalam proses itu bertransaksi dan memberi makna atas apa yang sedang terjadi.13 2.3 Humas Pandangan bahwa humas hanya merupakan kegiatan persuasi satu arah bertahan terus hingga usai Perang Dunia II. Definisi humas yang muncul banyak sekali dikaitkan dengan kegiatan membujuk ini. Bahkan salah seorang tokoh humas terkemuka ketika itu, Edward L. Berney dalam bukunya The Engineering of Consent (1955) yang pandangannya banyak dikutip orang, mendefinisikan humas sebagai inducing the public to have understanding for and goowill 11 R. Wayne Pace, Don F. Faules, Komunikasi Organisasi: Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2006 hal 37 12 Ibid hal 31 13 R. Wayne Pace, Don F. Faules, Komunikasi Organisasi: Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2006 hal 33 18 (membujuk publik untuk memiliki pengertian yang mendukung serta memiliki niat baik).14 2.3.1 Pengertian Humas Menurut The International Public Relations Association (IPRA) definisi humas adalah : “Public relations is a management function, of a continuing and planned character, through which public and private organizations and institutions seek to win and retain the understanding, sympathy, and support of those with whom they are or my be concerned-by evaluating public opinion about themselves, in order to correlate, as fat as possible, their own policies and procedures, to achieve by planned and widespread information more productive co-opertaion and more efficient fulfillment of their common interest”. Humas adalah fungsi manajemen dari sikap budi yang berencana dan berkesinambungan yang dengan itu organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga yang bersifat umum dan pribadi berupaya membina pengertian, simpati dan dukungan dari mereka yang ada kaitannya atau yang mungkin ada hubungannya dengan jalan menilai pendapat umum diantara mereka untuk mengkorelasikan sedapat mungkin kebijaksanaan dan tata cara mereka yang dengan informasi berencana dan tersebar luas mencapai kerja sama yang lebih produktif dan pemenuhan kepentingan bersama yang lebih efisien).15 14 Morrisan, Manajemen Public Relations: Strategi Menjadi Humas Profesional. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. 2008 Cet. 2 15 Onong Uchjana, Effendy, Hubungan Masyarakat: Suatu Studi Komunikologis. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 1992) hal 20 19 Public relations merupakan fungsi manajemen untuk mencapai target tertentu yang sebelumnya harus mempunyai program kerja yang jelas dan rinci, mencari fakta, merencanakan, mengkomunikasikan hingga mengevaluasi hasil-hasil apa yang telah dicapainya.16 Seperti yang dikatakan oleh John E. Marston dalam bukunya Modern Public Relations (New York: Mc Graw-Hill, 1979) sebagai berikut “Public relations is planned, persuasive communication de signed to influence significant public”.17 Scott M. Cutlip dan Allen H. Center dalam bukunya efective public relations mengatakan public relations merupakan fungsi manajemen yang menilai sikap publik, mengidentifikasikan kebijaksanaan dan tata cara seseorang atau organisasi demi kepentingan publik, serta merencanakan dan melakukan suatu program kegiatan untuk meraih pengertian, pemahaman dan dukungan dari publiknya.18 Untuk melengkapi pengertian dan pemahaman tentang apa dan bagaimana public relations, berikut ini dapat ditarik kesimpulan dari beberapa ahli dan pakar, yaitu :19 1. Public relations merupakan suatu seni untuk menciptakan pengertian publik yang lebih baik yang dapat memperdalam 16 Rosady Ruslan, Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2008 hal. 5 17 Ibid, Hlm. 5 18 Ibid, Hlm. 7 19 Ibid, Hlm. 8-9 20 kepercayaan publik secara lebih baik atau pemberdayaan lebih tinggi terhadap suatu lembaga atau organisasi. 2. Public relations adalah suatu proses yang kontinu dari usaha manajemen untuk memperoleh goodwill dan pengertian dari pelanggan, konsumen, publik pada umumnya, termasuk para staf pegawainya. Kedalam mengadakan perbaikan dan pembenahan melalui (membangun budaya coorporate perusahaan). culture building Sedangkan keluar, berupaya menciptakan kepercayaan dan citra perusahaan yang sekaligus memayungi serta mempertahankan citra produknya. Dari beberapa definisi public relations yang dikemukakan oleh para ahli dan pakar diatas, maka peneliti menyimpulkan bahwa public relations adalah suatu komponen penting dalam sebuah perusahaan atau organisasi yang berfungsi untuk menumbuhkan dan mengembangkan hubungan baik antara perusahaan dengan stakeholdernya dan juga menjadi jembatan penghubung untuk menyelesaikan setiap permasalahan yang terjadi diantara publik internal maupun publik eksternalnya. Dengan adanya public relations, diharapkan bisa menjadi mata, telinga dan tangan kanan pimpinan untuk perusahaan. 21 Ada empat pokok yang harus diingat oleh seorang public relations, yaitu sebagai berikut :20 1. Khalayak atau publik tersebut adalah manusia, jadi mereka tidak pernah bebas dari berbagai pengaruh, sementara pesan yang kita sampaikan itu harus bersaing dengan pihak lain. 2. Manusia cenderung membaca atau suka mendengar memperhatikan, pada saat mengamati, komunikasi itu berlangsung. Pada akhirnya mereka menilai, apakah yang dirasakan itu sesuai dengan kebutuhan atau sikap mereka. 3. Media massa akan memberikan efek atau dampak yang bervariasi dan beragam terhadap khalayak yang beragam pula. 4. Media massa memberikan efek kesempatan (stimultaneity effect) yang berpengaruh terhadap pembentukan opini publik secara langsung dan gamblang. Sedangkan menurut Dominick, humas mencakup hal-hal sebagai berikut:21 20 1. Humas memiliki kaitan erat dengan opini publik. 2. Humas memiliki kaitan erat dengan komunikasi 3. Humas merupakan fungsi manajemen. Rosady Ruslan, Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2008 hal 18 21 Ibid. 22 2.3.2 Tugas Khusus Humas Tugas praktisi humas di dalam organisasi atau perusahaan meliputi hal yang sangat luas, oleh karena itu humas memiliki tugas khusus antara lain dapat disebutkan sebagai berikut:22 1. Tugas penasehat bagi semua pihak yang membutuhkan data berdasarkan penelitian dan analisa yang dilakukannya. 2. Membimbing bagian-bagian bawahnya. 3. Berhubungan dengan media sebagai juru bicara dalam kenferensi pers dan kegiatan lain yang serupa. 4. Menyusun laporan tahunan untuk dipublikasikan. 5. Menyelenggarakan peringatan, perayaan, open house, kongres dan sebagainya. 6. Melakukan penelitian untuk meningkatkan komunikasi yang efektif. 7. Menyediakan sarana-sarana audio visual. 8. Membuat dokumentasi dan alamat-alamat sebagai sarana komunikasi. 9. Membantu pemasaran, periklanan dan presentasi lain. Selain itu tugas khusus diatas, menurut John Vivian menjelaskan bahwa public relations memiliki tiga tanggung jawab fungsional, yaitu:23 22 John Tondowidjojo, Dasar dan Arah Public Relations. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia. 2004 hal 10 23 Wahidin Saputra dan Nasrullah Rully, Public Relations 2.0: Teori dan Praktik Public Relations di Era Cyber. Depok: Gramata Publishing. 2011 hal 145-135 23 1. Relasi Eksternal. Komunikasi yang dijalin dengan kelompok orang-orang diluar perusahaan, misalnya konsumen, dealer, supplier, tokoh masyarakat, dan orang-orang pemerintahan. 2. Relasi Internal. Komunikasi yang dikembangkan untuk menjaga hubungan optimal antara karyawan, manajer, serikat pekerja, pemegang saham, dan kelompok internal lainnya. 3. Relasi Media. Komunikasi yang dilakukan perusahaan dengan media massa. Dari penjabaran diatas, maka peneliti menyimpulkan bahwa tanggung jawab seorang public relations meliputi lingkup eksternal, internal dan media. Ketiganya sangat mempengaruhi satu sama lain dalam kelangsungan hidup suatu perusahaan atau organisasi. 2.3.3 Ciri Humas Berfungsi tidaknya humas dalam sebuah organisasi dapat diketahui dari ada tidaknya kegiatan yang menunjukkan ciri-cirinya. Ciri-ciri humas secara eksplisit dapat ditegaskan yakni :24 1. Humas adalah kegiatan komunikasi dalam suatu organisasi yang berlangsung dua arah secara timbal balik. 2. Humas merupakan penunjang tercapainya tujuan yang ditetapkan oleh menajemen suatu organisasi. 3. Publik yang menjadi sasaran kegiatan humas adalah publik ekstern dan publik intern. 24 Onong Uchjana, Effendy, Hubungan Masyarakat: Suatu Studi Komunikologis. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 1992 hal 24 24 4. Operasionalisasi humas adalah membina hubungan yang harmonis antara organisasi dengan publik dan mencegah terjadinya rintangan psikologi baik yang timbul dari pihak organisasi maupun dari pihak publik. 2.3.4 Fungsi Humas Mengenai konsep fungsional humas, Scott M. Cutlip dan Allen Center dalam bukunya Effective Public Relations memberikan penjelasan tentang fungsi humas sebagai berikut :25 1. To facilitate and and insure and inflow of representative opinions from an organization’s several publics so that its policies and operations may be kept compatible with the diverse needs and views of these public. Memudahkan dan menjamin arus opini yang bersifat mewakili dari publik-publik suatu organisasi, sehingga kebijaksanaan beserta operasionalisasi organisasi dapat terpelihara keserasiaanya dengan ragam kebutuhan dan pandangan publik-publik tersebut. 2. To counsel management on ways and means on shaping an organization’s policies and operations to gain maximum public acceptance. Menasihati manajemen mengenai jalan dan cara menyusun kebijaksanaan dan operasionalisasi organisasi untuk dapat diterima secara maksimal oleh publik. 25 Onong Uchjana, Effendy, Hubungan Masyarakat: Suatu Studi Komunikologis. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 1992 25 3. To devise and implement programs that will gain wide and favorable interpretations of an organization’s policies and operations. Merencanakan dan melaksanakan programprogram yang dapat menimbulkan penafsiran yang menyenangkan terhadap kebijaksanaan dan operasionalisasi organisasi. Sedangkan menurut Bertrand R. Canfield dalam bukunya yang berjudul Public Relations: principles and problems, mengemukakan fungsi humas sebagai berikut :26 1. It should serve the public’s interest (mengabdi kepada kepentingan umum). 2. Maintain good communication (memelihara komunikasi yang baik). 3. Stress good morals and manners (menitikberatkan moral dan perilaku yang baik) 2.3.5 Peran Humas Berbicara mengenai public relations, sebenarnya dapat dijelaskan secara sederhana bahwa humas itu pada dasarnya adalah untuk menghubungkan publik atau pihak yang berkepentingan di dalam atau di luar suatu instansi. Menurut Scoot M. Cutlip, Allen H. Center, Glen M. Broom, peran humas memiliki empat kategori yaitu sebagai berikut:27 26 Danandjaja, Peranan Humas Dalam Perusahaan. Yogyakarta: Graha Ilmu. 2011 Cet. I, hal 19 26 1. Penasehat ahli (expert prescriber). Seorang humas yang berpengalaman dan memiliki kemampuan yang tinggi dapat membantu mencarikan solusi dalam penyelesaian masalah hubungan dengan publiknya (public relationship). 2. Fasilitator Komunikasi (Communication Fasilitator). Dalam hal ini, praktisi humas bertindak sebagai komunikator atau mediator untuk membantu pihak manajemen dalam hal mendengarkan apa yang diinginkan dan diharapkan oleh publiknya. 3. Fasilitator Proses Pemecahan Masalah (Problem Solving Process Fasilitator). Peranan praktisi humas dalam proses pemecahan masalah merupakan bagian dari tim manajemen. Hal ini dimaksudkan untuk membantu pimpinan organisasi baik sebagai penasihat (adviser) hingga mengambil tindakan eksekusi (keputusan) dalam mengatasi persoalan atau krisis yang tengah dihadapi secara rasional dan professional. Biasanya dalam menghadapi suatu krisis yang terjadi, maka dibentuk suatu tim posko yang dikoordinir praktisi ahli PR dengan melibatkan berbagai departemen dan keahlian dalam satu tim khusus untuk 27 Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations & Media Komunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2007 hal 20-21 27 membantu organisasi atau instansi untuk mengatasi masalah tertentu. 4. Teknisi Komunikasi (Communication Technician). Berbeda dengan tiga peran praktisi humas professional sebelumnya yang terkait erat dengan fungsi dan peranan manajemen organisasi. Peran communication technician ini menjadikan praktisi humas sebagai journalist in resident yang hanya menyediakan layanan teknis komunikasi atau dikenal dengan nama methode of communication in organization. Peran humas sangat menentukan perkembangan dan kemajuan organisasi. Hal ini perlu disadari, maka diperlukan sikap saling mempercayai, membangun relasi tingkat internal/eksternal, nasional maupun internasional.28 Maka jelas bahwa humas merupakan pendukung dalam memimpin organisasi atau perusahaan dan ikut menentukan kemajuan organisasi secara efektif, karena kinerjanya yang efisien.29 2.3.6 Ruang Lingkup Humas Ruang lingkup humas berdasarkan ciri dan fungsinya dapat diklasifikasikan menurut jenis organisasi yang pada garis besarnya dibagi menjadi tiga, yaitu:30 28 Wahidin Saputra dan Nasrullah Rully, Public Relations 2.0: Teori dan Praktik Public Relations di Era Cyber. Depok: Gramata Publishing. 2011 29 Ibid, Hlm. 46 30 Onong Uchana, Effendy, Humas Suatu Studi Komunikologis. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2006 hal 37-44 28 1. Humas pemerintahan. Lembaga-lembaga pemerintahan dari tingkat pusat sampai tingkat daerah dilengkapi dengan bagian humas untuk mengelola informasi mengenai kebijaksanaan pemerintah dan opini publik. Sam Black dalam bukunya, Practical Public Relations, mengklasifikasikan humas menjadi humas pemerintahan pusat (central government) dan humas pemerintahan daerah (local government). 2. Humas perusahaan. Perusahaan merupakan organisasi yang memiliki kekhasan dalam sifat, fungsi dan tujuannya maka humas perusahaan mempunyai kekhasan pula, meskipun dalam aspek-aspek tertentu terdapat persamaan dengan jenis humas lainnya. 3. Humas internasional. Para ahli humas berpendapat bahwa humas internasional baru tampak sebagai kegiatan yang terkonsepsikan disekitar tahun 1950. Humas internasional tidak saja dioperasikan oleh perusahaan-perusahaan dalam ruang lingkup multinasional bidang ekonomi saja tetapi juga bidang politik. Sedangkan ruang lingkup pekerjaan humas dapat dibagi menjadi enam bidang pekerjaan, yaitu:31 31 Morrisan, Manajemen Public Relations: Strategi Menjadi Humas Profesional. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. 2008 Cet. 2 hal 14-30 29 1. Publisitas: kegiatan menempatkan berita mengenai seseorang, organisasi atau perusahaan di media massa. Dengan kata lain, publisitas adalah upaya orang atau organisasi agar kegiatannya diberitakan media massa. Media relations mengkhususkan khalayaknya pada wartawan (pers) dan media massa pada umumnya. 2. Pemasaran: pada beberapa perusahaan kecil, pekerjaan humas dan pemasaran dilakukan oleh orang yang sama tanpa perlu membedakan diantara kedua fungsi tersebut. 3. Public Affairs, dapat didefinisikan sebagai “a specialized part of public relations that builds and maintains governmental and local community relations in order to influence public policy”. Bidang khusus public relations yang membangun dan mempertahankan hubungan dengan pemerintah dan komunitas lokal agar dapat mempengaruhi kebijakan publik. 4. Manajemen Issue: merupakan upaya organisasi atau perusahaan untuk melihat kecenderungan isu atau opini publik yang muncul ditengah masyarakat dalam upaya organisasi atau perusahaan untuk memberikan tanggapan atau respon yang sebaik-baiknya. 5. Lobi dapat diartikan sebagai: “Lobbying is a specialized part of public relations that builds and maintains relations with government 30 primarily for the purpose of influencing legislation and regulation”. Bidang khusus humas yang membangun dan memelihara hubungan dengan pemerintah utamanya untuk tujuan mempengaruhi peraturan dan perundang-undangan. 6. Hubungan Investor : menurut Cutlip dan rekan hubungan investor adalah : “a specialized part of corporate public relations that builds and maintain mutually beneficial relationship eith shareholders and other in the financial community to maximize market value”. Bidang khusus dari humas corporate yang membangun dan mempertahankan hubungan yang saling menguntungkan dengan pemegang saham dan pihak lainnya dalam masyarakat keuangan untuk memaksimalkan nilai pasar. 2.4 Humas Pemerintah Dasar pemikiran humas dalam pemerintahan berlandaskan pada dua fakta dasar. Pertama, masyarakat mempunyai hak untuk mengetahui karena itu para pejabat pemerintah mempunyai tanggung jawab guna memberi penjelasan kepada masyarakat. Kedua, ada kebutuhan bagi para pejabat untuk menerima masukan dari masyarakat tentang persoalan baru dan tekanan sosial, utnuk memperoleh dukungan atau partisipasi masyarakat.32 32 Frazier Moore, HUMAS Membangun Citra dengan Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2004 hal 489 31 2.4.1 Pengertian Humas Pemerintah Humas pemerintah merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah suatu negara untuk menanamkan dan memperoleh pengertian, niat baik, kepercayaan, penghargaan dari dan kepada masyarakat luas yang berada didalam wilayah pemerintahannya. Dalam hal ini, humas merupakan suatu usaha untuk mewujudkan hubungan yang harmonis antara pemerintah dengan publiknya, usaha untuk menanamkan atau memberikan kesan yang menyenangkan sehingga akan timbul opini publik yang menguntungkan bagi kelangsungan hidup suatu negara.33 2.4.2 Tugas Humas Pemerintah Menurut Dominick dan Koening, pada umumnya tugas-tugas humas di lembaga pemerintahan atau instansi adalah sebagai berikut:34 1. Upaya memberikan penerangan atau informasi kepada masyarakat tentang pelayanan masyarakat, kebijaksanaan serta tujuan yang akan dicapai oleh pemerintah dalam mengerjakan program kerja tersebut. 2. Mampu untuk menanamkan keyakinan dan kepercayaan serta mengajak masyarakat dalam partisipasinya atau ikut serta pelaksanaan program pembangunan diberbagai bidang sosial budaya, ekonomi, politik serta menjaga stabilitas dan keamanan nasional. 33 Frazier Moore, HUMAS Membangun Citra dengan Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2004 34 Frank Jefkins, Public Relations. Jakarta. 1998 hal 31-32 32 3. Kejujuran dalam pelayanan dan pengabdian dari aparatur pemerintah yang bersangkutan perlu dipelihara atau dipertahankan dalam melaksanakan tugas serta kewajibannya masing-masing. Tugas ini bukanlah tugas yang mudah bagi seorang humas pemerintah, oleh karena itu ada beberapa syarat kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang humas pemerintah. Syarat-syarat tersebut ialah:35 1. Memahami dan menganalisa persoalan yang berhubungan dengan instansinya. 2. Kemampuan untuk berkomunikasi timbal balik. 3. Kemampuan dalam menjaga hubungan yang baik. 2.4.3 Pentingnya Humas Pemerintah Keberadaan unit kehumasan di suatu lembaga atau instansi milik pemerintah merupakan keharusan secara fungsional dan operasional dalam upaya menyebarluaskan atau untuk mempublikasikan tentang suatu kegiatan atau aktivitas instansi yang bersangkutan yang ditujukan baik untuk hubungan masyarakat kedalam maupun masyarakat luar pada umumnya. Perbedaan antara fungsi dan tugas humas yang terdapat di instansi pemerintah dengan non pemerintah yaitu tidak ada sesuatu yang diperjual belikan (aspek komersial), meskipun humas pemerintah juga melakukan hal yang sama dalam kegiatan publikasi, promosi dan periklanan, tetapi 35 Rosady, Ruslan, Etika Kehumasan: Konsep dan Aplikasi. Jakarta: Rajawali Pers. 2005 hal 200 33 humas pemerintah lebih menekankan pada public services atau demi meningkatkan pelayanan umumnya.36 Melalui proses humas, seorang praktisi humas dapat mengumpulkan dan mencari opini masyarakat akan suatu isu, untuk kemudian dirumuskan menjadi satu bahan pertimbangan bagi pemerintah. Seorang humas dapat menunjukkan atau menjelaskan kesulitan-kesulitan yang mungkin timbul dan memberikan saran untuk mengatasi kesulitan tersebut. Selain itu, kedudukan humas dalam pemerintahan pun saat ini masih belum jelas. Ada instansi yang sudah menempatkan fungsi humas dalam bagian, atau ada pula yang sudah menjadi biro tersendiri sehingga hal inilah yang sangat menyulitkan tugas humas dalam melakukan fungsi komunikasinya. 2.4.4 Fungsi Humas Pemerintah Praktisi humas pada organisasi pemerintahan memiliki fungsi sebagai berikut:37 1. Membantu menjelaskan kegiatan yang dilakukan organisasi bersangkutan kepada masyarakat. 2. Menerima umpan balik yang diberikan masyarakat dan kemudian menyampaikannya kepada pimpinan organisasi. 36 Frazier Moore, HUMAS Membangun Citra dengan Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2004 37 Morrisan, Pengantar Public Relations Strategi Menjadi Humas Profesional. Jakarta: Ramdina Prakarsa. 2006 hal 80 34 3. Memberikan informasi yang dibutuhkan mengenai organisasi kepada masyarakat. 2.4.5 Peran Humas Pemerintah Peran humas di pemerintahan dibagi menjadi empat bagian, yaitu:38 1. Manajemen Berita a. Mengkreasikan dan mendistribusikan pesan untuk membangun publisitas yang menguntungkan. b. Membangun dan memelihara kontrak dengan wartawan. 2. Hubungan Komunitas a. Memelihara hubungan yang baik dengan pemerintah dan kelompok komunitas. b. Menggunakan bantuan dan sponsor korporat. c. Memberikan kontribusi yang bersifat amal pada tingkat lokal dan nasional. 3. Manajemen Krisis a. Memberikan citra klien di mata publik karena kemelut internal, kesalahan kebijakan atau kecelakaan yang tak disengaja. b. Memberi pedoman bagi koorporat dalam merespons pada keadaan mendesak. 38 Kadar Nurjaman dan Khaerul Umam, Komunikasi & Public Relations. Bandung: Pustaka Setia. 2012 hal 145-146 35 c. Memulihkan citra di mata publik yang menyertai suatu skandal. 4. Lobi a. Memonitor aktivitas pemerintah. b. Memelihara hubungan dengan legislator c. Menyebarkan informasi kepada legislator untuk mendukung hukum atau kebijakan yang menguntungkan klien. d. Mempengaruhi voting legislator melalui hubungan atau kontrol pribadi. 2.5 Media Relations Bagi praktisi humas, media relations merupakan sebuah keharusan. Bahkan, Jerry Dalton Jr, salah seorang manager komunikasi perusahaan di Aircraft Company mengatakan praktisi humas sangat penting perannya dalam menjalin hubungan dengan media. Artinya hubungan dengan media sangat penting dilakukan untuk menunjang keberhasilan kegiatan humas. Hubungan media yang efektif merupakan salah satu cara yang digunakan oleh perusahaan dalam mengkomunikasikan kegiatan yang dilakukannya. Media komunikasi tersebut saat ini bervariasi mulai dari media cetak hingga yang menggunakan fasilitas satelit seperti internet. Hubungan media senantiasa harus dipandang sebagai bagian yang tak terpisahkan dari program humas. Kemampuan media massa tidak dapat diremehkan dalam menjangkau dan mempengaruhi khalayaknya. Karena itu, 36 dapat dikatakan bahwa pesan yang disampaikan dalam media adalah elemen fundamental dalam pekerjaan kehumasan. 2.5.1 Pengertian Media Relations Humas dan media massa harus mengakui bahwa faktanya kedua pihak sebenarnya saling membutuhkan satu sama lain. Dimana perusahaan atau lembaga pemerintahan dibutuhkan sebagai sumber berita, sedangkan media massa dibutuhkan perusahaan atau lembaga sebagai sarana yang efektif dalam menyampaikan pesan. Meskipun kadang ada saling ketidakpuasan, tetapi keduanya hidup dalam sebuah ikatan. Suatu ikatan yang disebut sebagai mutual dependency (saling ketergantungan). Mengutip definisi PRSSA, Stanley J. Baran mendefinisikan media relations sebagai “the public relations professional maintain good relations with professionals in the media, understand their deadlines and other restraints and earn their trust”.39 Philip Lesly memberikan definisi media relations sebagai hubungan dengan media komunikasi untuk melakukan publisitas atau merespon kepentingan media terhadap kepentingan organisasi.40 Yosal Iriantara mengartikan media relations merupakan bagian dari public relations eksternal yang membina dan mengembangkan hubungan baik dengan media massa sebagai sarana komunikasi antar organisasi dengan publiknya untuk mencapai tujuan organisasi.41 39 Wahidin Saputra dan Nasrullah Rully, Public Relations 2.0: Teori dan Praktik Public Relations di Era Cyber. Depok: Gramata Publishing. 2011 40 Op.cit. Hlm. 130 41 Ibid, Hlm. 130 37 Menurut Frank Jefkins definisi dari hubungan media adalah usaha untuk mencari publikasi atau penyiaran yang maksimum atas suatu pesan atau informasi humas dalam rangka menciptakan pengetahuan dan pemahaman bagi khalayak dari organisasi perusahaan yang bersangkutan. Dari definisi diatas dapat dikatakan bahwa hubungan dengan media itu merupakan salah satu bagian dari kegiatan humas. Jadi, apa yang menjadi tujuan humas juga menjadi tujuan hubungan media. Bahkan bisa dikatakan hubungan media menjadi faktor penentu utama “hidup dan matinya” humas. Tujuan hubungan dengan media tidak sekedar memberikan informasi semata tetapi juga menciptakan citra positif bagi sebuah lembaga yang bersangkutan. Semakin baik hubungan media yang kita lakukan, semakin baik pula citra lembaga atau perusahaan kita. Dalam menjalin hubungan dengan media, praktisi humas tidak selalu menjadi spokes person atau juru bicara. Praktisi humas bisa memilih orang yang kredibel. Media relations menempati bagian terpenting dari aktivitas humas yakni bahwa media relations merupakan corong atau penyuara perusahaan untuk menjangkau publiknya melalui media. Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa media relations adalah relasi yang dibangun dan dikembangkan dengan media untuk menjangkau publik guna meningkatkan pencitraan, kepercayaan, dan tercapainya tujuan-tujuan individu maupun organisasi/lembaganya. 38 Media relations itu pada dasarnya berkenaan dengan pemberian informasi atau memberi tanggapan pada media pemberitaan atas nama organisasi atau klien. Karena berhubungan dengan media massa itulah, maka ada yang menyebutkan bahwa media relations itu merupakan fungsi khusus didalam suatu kegiatan atau program PR. Letak kekhususannya ada pada pelibatan media massa yang berada diluar kendali organisasi untuk bisa menopang pencapaian tujuan organisasi.42 Dengan demikian media relations bisa diartikan merupakan bagian dari PR eksternal yang membina dan mengembangkan hubungan baik dengan media massa sebagai sarana komunikasi antara organisasi dengan publik-publiknya untuk mencapai tujuan organisasi. 2.5.2 Tugas Humas Dalam Media Relations Beberapa tugas pokok yang harus dilakukan oleh seorang humas untuk melakukan hubungan dengan media adalah :43 1. Mencari informasi dari media dan menjaga agar file senantiasa baru atau memesan informasi pada layanan jasa informasi. 2. Mengkoordinasikan jadwal awal editorial dari media cetak, media elektronik dan media online. 42 Yosal Iriantara, Media Relations Konsep Pendekatan dan Praktik. Simbiosa Rekatama Media. 2005 hal 29 43 Suryadi, Strategi Mengelola Public Relations Organisasi. Jakarta: EDSA Mahkota. 2007 Cet. I hal 99-100 39 3. Menjaga informasi terbaru berkenaan dengan kontrak kunci dari media tertentu melalui penghubung khusus (liasion personal). 4. Menjaga informasi terbaru berkenaan dengan editor dan produser program yang relevan dengan pekerjaan pribadi Anda. 5. Melakukan penelitian dan penyimpanan data berkenaan dengan spesialisasi yang relevan dengan bidang tertentu. 6. Melakukan pembaharuan data mengenai sarana komunikasi terbaru dan mengevaluasi relevansinya bagi praktisi humas. 7. Untuk bersikap tanggap terhadap manfaat referensi material dalam media dan meyakinkan bahwa Anda senantiasa memperoleh informasi terbaru berkenaan dengan media terbaru dan perkembangannya. 2.5.3 Bentuk-Bentuk Hubungan Media Ada banyak cara yang bisa dijadikan alat untuk melakukan hubungan media. Meskipun tidak ditujukan kepada media langsung, ada banyak alat yang digunakan yang akhirnya dijadikan data media. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:44 1. Majalah Intern Perusahan (Newsletter). Merupakan media untuk promosi perusahaan yang biasanya diberikan pada karyawan dan pelanggan sebagai buku petunjuk namun tidak 44 Nurudin, Hubungan Media: Konsep dan Aplikasi. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. 2008 40 menutup kemungkinan orang lain pun bisa memanfaatkannya, termasuk wartawan. 2. Acara Khusus. Acara ini kemunculannya tidak rutin, misalnya launching produk baru, ulang tahun perusahaan yang dibarengi dengan acara lainnya, perusahaan pindah tempat, atau syukuran pindah kantor. 3. Press Tour. Kegiatan ini biasanya diselenggarakan oleh suatu perusahaan atau lembaga untuk mengunjungi daerah tertentu. Pada kegiatan tersebut, mereka mengajak wartawan untuk menikmati objek wisata yang menarik. 4. Laporan Tahunan (annual report). Berupa laporan perkembangan dan kemajuan perusahaan yang bersifat positif. 5. Pensponsoran (sponsorship). Perusahaan mensponsori acara yang diadakan organisasi atau lembaga lain. 6. Poster. Poster dibuat juga untuk kepentingan memperkenalkan produk atau citra perusahaan. 7. Iklan. Iklan Merupakan sarana yang sering dilakukan oleh perusahaan. Iklan juga bisa berupa advertorial yaitu iklan yang bercerita. Advetorial berasal dari advertising dan editorial. 8. Pengumpulan Uang (fundraising). Program yang dilakukan oleh perusahaan Anda, tetapi bukan untuk kepentingan 41 perusahaan. Jadi, perusahaan Anda sekedar alat penyalur dana yang terkumpul, setelah itu digunakan untuk kegiatan di lembaga lain. 9. Seminar dan Program Latihan. Sesekali adakan seminar dan program latihan yang bermanfaat untuk membangun citra positif dan mengenalkan identitas perusahaan kepada masyarakat. 10. Majalah Dinding. Mempunyai manfaat sebagai sarana informasi dan aktivitas perusahaan namun sudah jarang digunakan karena aktivitas ini sudah dianggap terwakili dengan adanya newsletter. 11. Pameran. Pameran bisa produknya sendiri atau perusahaan yang mengadakan acara sedangkan pesertanya produkproduk dari perusahaan lain. 12. Selebaran. Beberapa bentuk selebaran menurut Frank Jefkins dalam bukunya Advertising antara lain : leaflet, folder, brosur atau booklet, broadsheet, catalog, time table, picture postcard, hotel stationary, stuffer, diaris, telephone number reminder, swing tags, guarantee cards dan price list ad order form. 13. Surat Pembaca. Dalam surat pembaca, hal-hal yang penting dan harus diperhatikan adalah: surat pembaca harus tetap ditanggapi, jangan lupa ucapkan terima kasih, jelaskan persoalan sebenarnya, jangan menyalahkan, ungkapkan 42 permintaan maaf, dan jangan tunggu surat pembaca muncul ke media. 2.6 Karakteristik Media Mengenal karakteristik media ketika pelaksana humas melakukan kegiatan dengan menggunakan media. Mengenal karakteristik media adalah salah satu strategi jitu. Lazimnya karakteristik media dapat dikelompokkan sebagai berikut:45 1. Surat kabar Harian, mengutamakan aktualita berita, tenggang waktu sangat ketat, butuh narasumber yang kompeten dan dapat dipercayai, akurasi informasi serta visualisasi diutamakan. 2. Surat kabar mingguan, punya staf redaksi/editorial yang terbatas, mengutamakan news release dan news photo, sifat penerbitan berkala. 3. Majalah Regional/nasional, memiliki SDM yang beragam, staf redaksi membidangi beberapa fokus khusus., sifat penerbitan berkala, memiliki sirkulasi dan tiras yang terbatas. 4. Majalah perdagangan, tenaga editornya terbatas, subjeknya terfokus, mengutamakan visi dan misi lembaga atau perusahaan, bertujuan untuk mempromosikan sesuatu. 5. Newsletter / Warkah Warta, biasanya hanya satu subjek tertentu dan cenderung sangat rinci dengan pendekatan mendalam. 45 Nurudin, Hubungan Media: Konsep dan Aplikasi. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. 2008 43 6. Televisi, peliputan mengutamakan spot news yang memiliki nilai hiburan, sensualitas juga feature. 7. Radio, menetapkan jam siaran yang potensial bagi khalayak pendengar untuk jenis pembicaraan “straight news”, tenggang waktu dan keterbatasan SDM. 2.7 Acara-Acara Media Beberapa acara media yang bisa dilakukan oleh praktisi humas, diantaranya adalah:46 1. Konferensi Pers (press conference). Humas berinisiatif untuk melakukan pertemuan dengan wartawan tentang suatu topik pembicaraan yang sedang hangat dibicarakan. 2. Kunjungan Pers (facility visit). Sering kali sebuah perusahaan mengundang wartawan untuk berkunjung ke perusahaannya. 3. Resepsi Pers (press reception). Acara ini adalah kumpul-kumpul kalangan pers yang sifatnya menyenangkan, terencana dan terorganisasi. Salah satu tujuan acara ini adalah mendekatkan diri antara kalangan pers dan pihak perusahaan. 4. Road Show. Acara ini dilakukan ke sejumlah tempat untuk mempromosikan produk perusahaan. 46 Nurudin, op.cit 44 Dari beberapa penjabaran diatas, kegiatan atau acara-acara media yang sering dilakukan humas BPPT adalah konferensi pers yang biasa diadakan sebulan sekali tetapi frekuensinya bisa lebih banyak ketika ada isu hangat terkait iptek yang muncul. Kegiatan yang lain adalah kunjungan pers. Kunjungan pers ini biasanya mengundang wartawan untuk berkunjung pada event perusahaan seperti forum wartawan teknologi dan bincang iptek. Untuk kegiatan rutin yang lain setiap bulannya adalah dengan mengirimkan rilis mengenai kegiatan terbaru yang sedang dilakukan BPPT. Sedangkan resepsi pers sendiri berupa acara yang diadakan oleh humas yang sifatnya menyenangkan, contohnya gathering. Seperti tahun lalu BPPT dengan awak media mengadakan gathering ke Pantai Anyer. 45 Gambar 2.6 Gathering Humas BPPT dengan Media