BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Komunikasi Komunikasi

advertisement
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Pengertian Komunikasi
Komunikasi merupakan salah satu aspek terpenting namun juga kompleks
dalam kehidupan manusia. Melalui komunikasi, manusia bisa berinteraksi satu
sama lain dalam kehidupan sehari-hari. Manusia sangat dipengaruhi oleh
komunikasi yang dilakukannya dengan manusia lain baik yang sudah dikenal
maupun yang tidak dikenal sama sekali.
Komunikasi memiliki peran yang sangat vital bagi kehidupan manusia
dan tidak ada satu manusia pun yang tidak terlibat dalam komunikasi. Mengapa
demikian, karena manusia merupakan makhluk sosial yang selalu membutuhkan
satu sama lain. Dengan berkomunikasi secara efektif, maka segala kegiatan yang
dilakukan manusia akan berjalan dengan baik.
Komunikasi adalah salah satu dari aktivitas manusia yang dikenali oleh
semua orang namun sangat sedikit yang dapat mendefinisikannya secara
memuaskan. Komunikasi memiliki variasi definisi yang tak terhingga seperti:
saling berbicara satu sama lain, televisi, penyebaran informasi, gaya rambut kita,
kritik sastra dan masih banyak lagi.1
Komunikasi adalah interaksi antar manusia yang bertujuan untuk
menumbuhkan pengertian antara komunikator (penyebar pesan) dengan
komunikan (penerima pesan). Komunikasi yang efektif, yaitu bagaimana antara
1
John Fiske, Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. 2012 Ed. 3 hal 1
11
12
penyebar pesan dan penerima pesan dapat menimbulkan suatu pengertian yang
sama tentang suatu pesan atau efek.2
Istilah komunikasi atau communication berasal dari bahasa latin: yaitu
communicatus yang berarti berbagi atau menjadi milik bersama. Kata sifatnya
communis yang bermakna umum atau bersama-sama (to make common).
Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan
dianut secara sama.3
Komunikasi adalah suatu proses dimana seseorang atau beberapa orang,
kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi
agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain. Pada umumnya, komunikasi
dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.
Menurut Benard Berelson dan Garry A. Stainer, komunikasi adalah
penyampaian
informasi,
gagasan,
emosi,
keterampilan
dan
sebagainya
menggunakan lambang atau kata-kata, gambar, bilangan, grafik dan lainnya.
Komunikasi itu sebagai suatu proses menstimulasi dari seorang individu
terhadap individu lainnya dengan menggunakan lambang-lambang yang berarti,
berupa lambang kata untuk merubah tingkah laku.4
Dari beberapa definisi diatas, peneliti menyimpulkan bahwa komunikasi
adalah suatu cara atau proses untuk menyampaikan informasi atau pesan dari satu
pihak ke pihak lain dengan menggunakan bantuan perantara atau saluran dan
2
Rosady Ruslan, Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
2008 hal 20
3
Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2007 hal
46
4
Sumarno AP, Dimensi-dimensi Komunikasi Politik. Bandung: Citra Aditya Bakti. 1989 hal 6-7
13
informasi yang disampaikan mengandung makna serta dapat mengubah perilaku
manusia. Perkembangan komunikasi juga sangat cepat, sehingga dapat ditemui
banyak bidang dalam komunikasi.
2.1.1 Fungsi dan Tujuan Komunikasi
Fungsi komunikasi secara umum adalah sebagai berikut:5
1.
Mencapai pengertian satu sama lain.
2.
Membina kepercayaan.
3.
Mengkoordinir tindakan.
4.
Merencanakan strategi.
5.
Melakukan pembagian pekerjaan.
6.
Melakukan aktivitas kelompok.
7.
Berbagi rasa.
Komunikasi juga memiliki empat fungsi utama dalam suatu
organisasi atau dalam kelompok tertentu yaitu:6
1.
Fungsi pengawasan.
2.
Fungsi motivasi.
3.
Fungsi pengungkapan emosional.
4.
Fungsi informasi.
Selain itu, menurut kerangka yang dikemukakan oleh William I.
Gorden, fungsi komunikasi dibagi menjadi empat bagian yaitu:7
1.
5
Fungsi Komunikasi Sosial
Erliana Hasan, Komunikasi Pemerintahan. Bandung: PT Refika Aditama. 2005 hal 22
Ibid. Hlm. 23
7
Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2007 hal
5-33
6
14
Komunikasi itu penting membangun konsep diri kita,
Aktualisasi diri, kelangsungan hidup untuk memperoleh
kebahagiaan, dan terhindar dari tekanan.
2.
Fungsi Komunikasi Ekspresif
Komunikasi ekspresif dapat dilakukan sejauh komunikasi
tersebut menjadi instrumen untuk menyampaikan perasaanperasaan (emosi kita) melalui pesan-pesan non verbal.
3.
Fungsi Komunikasi Ritual
Komunikasi ritual sering dilakukan secara kolektif. Suatu
komunitas sering melakukan upacara-upacara berlainan
sepanjang tahun dalam acara tersebut orang mengucapkan
kata-kata dan menampilkan perilaku yang bersifat simbolik.
4.
Fungsi Komunikasi Instrumental
Komunikasi instrumental memiliki beberapa tujuan umum,
yaitu: menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah
sikap dan keyakinan dan
mengubah perilaku atau
menggerakkan tindakan juga untuk menghibur (persuasif).
Memahami komunikasi berarti memahami apa yang terjadi
selama komunikasi berlangsung, mengapa itu terjadi,
manfaat apa yang dirasakan, akibat-akibat apa yang
ditimbulkannya, apakah tujuan dari aktifitas berkomunikasi
sesuai dengan apa yang diinginkan, memahami hal-hal yang
15
dapat mempengaruhi dan memaksimalkan hasil-hasil dari
kejadian tersebut.
Tujuan berkomunikasi menurut Berlo dalam Erliana Hasan dapat
ditinjau dari dua aspek yakni aspek yang bersifat umum dan aspek yang
bersifat spesifik. Tujuan komunikasi dilihat secara umum meliputi hal-hal
berikut, yaitu:8
1.
Informative, komunikasi berhubungan dengan kemampuan
intelektual seseorang untuk bertindak rasional, objektif dan
konkrit
2.
Persuasive, berkaitan erat dengan kejiwaan dan emosional.
Dengan kata lain berkomunikasi dalam rangka mempengaruhi
orang lain dengan usaha mengubah keyakinan, nilai atau sikap
mereka.
3.
Entertainment,
komunikasi
bertujuan
untuk
menghibur.
Berkaitan dengan hal-hal yang menyenangkan, misalnya
berbentuk hiburan, kesenian dan lawakan.
Sedangkan tujuan komunikasi yang bersifat spesifik dikemukakan
oleh Berlo adalah sebagai berikut:9
1. Suatu kondisi yang tidak kontradiktif secara logika atau tidak
konsisten dengan komunikasi itu sendiri.
2. Berpusat pada perilaku, yaitu diekspresikan dalam pengertian
perilaku manusia.
8
9
Erliana Hasan, Komunikasi Pemerintahan. Bandung: PT Refika Aditama. 2005 hal 26-27
Ibid. Hlm. 27
16
3. Cukup relevan bagi kita untuk dapat menghubungkannya
dengan perilaku komunikasi yang aktual.
4. Konsisten dengan cara orang-orang berkomunikasi.
2.1.2 Proses Komunikasi
Proses dalam komunikasi terbagi menjadi dua tahap, yakni:10
1.
Proses Komunikasi secara primer
Proses penyampaian pikiran atau perasaan seseorang kepada
orang lain dengan menggunakan lambang (symbol) sebagai
media. Lambang sebagai media primer dalam proses
komunikasi adalah bahasa, isyarat, gambar, warna, dan
lainnya yang secara langsung mampu menterjemahkan
pikiran atau perasaan komunikator pada komunikan.
2.
Proses Komunikasi secara sekunder
Proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang
lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media
kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama.
2.2
Komunikasi Organisasi
Definisi komunikasi organisasi adalah sebagai pertunjukan dan penafsiran
pesan diantara unit-unit komunikasi dan menekankan bahwa komunikasi
10
Onong Uchjana, Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
2007 hal 11-16
17
organisasi dapat terjadi kapanpun, setidak-tidaknya satu orang yang menduduki
satu jabatan dalam suatu organisasi menafsirkan sesuatu pertunjukan-pesan.11
2.2.1 Definisi Fungsional
Komunikasi organisasi dapat didefinisikan sebagai pertunjukan
dan penafsiran pesan diantara unit-unit komunikasi yang merupakan
bagian dari suatu organisasi tertentu.12
2.2.2 Definisi Interpretif
Komunikasi organisasi adalah “perilaku pengorganisasian” yang
terjadi dan bagaimana mereka yang terlibat dalam proses itu bertransaksi
dan memberi makna atas apa yang sedang terjadi.13
2.3
Humas
Pandangan bahwa humas hanya merupakan kegiatan persuasi satu arah
bertahan terus hingga usai Perang Dunia II. Definisi humas yang muncul banyak
sekali dikaitkan dengan kegiatan membujuk ini. Bahkan salah seorang tokoh
humas terkemuka ketika itu, Edward L. Berney dalam bukunya The Engineering
of Consent (1955) yang pandangannya banyak dikutip orang, mendefinisikan
humas sebagai inducing the public to have understanding for and goowill
11
R. Wayne Pace, Don F. Faules, Komunikasi Organisasi: Strategi Meningkatkan Kinerja
Perusahaan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2006 hal 37
12
Ibid hal 31
13
R. Wayne Pace, Don F. Faules, Komunikasi Organisasi: Strategi Meningkatkan Kinerja
Perusahaan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2006 hal 33
18
(membujuk publik untuk memiliki pengertian yang mendukung serta memiliki
niat baik).14
2.3.1 Pengertian Humas
Menurut The International Public Relations Association (IPRA)
definisi humas adalah :
“Public relations is a management function, of a
continuing and planned character, through which public and
private organizations and institutions seek to win and retain the
understanding, sympathy, and support of those with whom they are
or my be concerned-by evaluating public opinion about
themselves, in order to correlate, as fat as possible, their own
policies and procedures, to achieve by planned and widespread
information more productive co-opertaion and more efficient
fulfillment of their common interest”.
Humas adalah fungsi manajemen dari sikap budi yang berencana
dan berkesinambungan yang dengan itu organisasi-organisasi dan
lembaga-lembaga yang bersifat umum dan pribadi berupaya
membina pengertian, simpati dan dukungan dari mereka yang ada
kaitannya atau yang mungkin ada hubungannya dengan jalan
menilai pendapat umum diantara mereka untuk mengkorelasikan
sedapat mungkin kebijaksanaan dan tata cara mereka yang dengan
informasi berencana dan tersebar luas mencapai kerja sama yang
lebih produktif dan pemenuhan kepentingan bersama yang lebih
efisien).15
14
Morrisan, Manajemen Public Relations: Strategi Menjadi Humas Profesional. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group. 2008 Cet. 2
15
Onong Uchjana, Effendy, Hubungan Masyarakat: Suatu Studi Komunikologis. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya. 1992) hal 20
19
Public relations merupakan fungsi manajemen untuk mencapai
target tertentu yang sebelumnya harus mempunyai program kerja yang
jelas dan rinci, mencari fakta, merencanakan, mengkomunikasikan hingga
mengevaluasi hasil-hasil apa yang telah dicapainya.16
Seperti yang dikatakan oleh John E. Marston dalam bukunya
Modern Public Relations (New York: Mc Graw-Hill, 1979) sebagai
berikut “Public relations is planned, persuasive communication de signed
to influence significant public”.17
Scott M. Cutlip dan Allen H. Center dalam bukunya efective public
relations mengatakan public relations merupakan fungsi manajemen yang
menilai sikap publik, mengidentifikasikan kebijaksanaan dan tata cara
seseorang atau organisasi demi kepentingan publik, serta merencanakan
dan melakukan suatu program kegiatan untuk meraih pengertian,
pemahaman dan dukungan dari publiknya.18
Untuk melengkapi pengertian dan pemahaman tentang apa dan
bagaimana public relations, berikut ini dapat ditarik kesimpulan dari
beberapa ahli dan pakar, yaitu :19
1.
Public relations merupakan suatu seni untuk menciptakan
pengertian publik yang lebih baik yang dapat memperdalam
16
Rosady Ruslan, Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada. 2008 hal. 5
17
Ibid, Hlm. 5
18
Ibid, Hlm. 7
19
Ibid, Hlm. 8-9
20
kepercayaan publik secara lebih baik atau pemberdayaan
lebih tinggi terhadap suatu lembaga atau organisasi.
2.
Public relations adalah suatu proses yang kontinu dari usaha
manajemen untuk memperoleh goodwill dan pengertian dari
pelanggan, konsumen, publik pada umumnya, termasuk para
staf pegawainya. Kedalam mengadakan perbaikan dan
pembenahan
melalui
(membangun
budaya
coorporate
perusahaan).
culture
building
Sedangkan
keluar,
berupaya menciptakan kepercayaan dan citra perusahaan
yang sekaligus memayungi serta mempertahankan citra
produknya.
Dari beberapa definisi public relations yang dikemukakan oleh
para ahli dan pakar diatas, maka peneliti menyimpulkan bahwa public
relations adalah suatu komponen penting dalam sebuah perusahaan atau
organisasi yang berfungsi untuk menumbuhkan dan mengembangkan
hubungan baik antara perusahaan dengan stakeholdernya dan juga menjadi
jembatan penghubung untuk menyelesaikan setiap permasalahan yang
terjadi diantara publik internal maupun publik eksternalnya. Dengan
adanya public relations, diharapkan bisa menjadi mata, telinga dan tangan
kanan pimpinan untuk perusahaan.
21
Ada empat pokok yang harus diingat oleh seorang public relations,
yaitu sebagai berikut :20
1.
Khalayak atau publik tersebut adalah manusia, jadi mereka
tidak pernah bebas dari berbagai pengaruh, sementara pesan
yang kita sampaikan itu harus bersaing dengan pihak lain.
2.
Manusia
cenderung
membaca
atau
suka
mendengar
memperhatikan,
pada
saat
mengamati,
komunikasi
itu
berlangsung. Pada akhirnya mereka menilai, apakah yang
dirasakan itu sesuai dengan kebutuhan atau sikap mereka.
3.
Media massa akan memberikan efek atau dampak yang
bervariasi dan beragam terhadap khalayak yang beragam pula.
4.
Media massa memberikan efek kesempatan (stimultaneity
effect) yang berpengaruh terhadap pembentukan opini publik
secara langsung dan gamblang.
Sedangkan menurut Dominick, humas mencakup hal-hal sebagai
berikut:21
20
1.
Humas memiliki kaitan erat dengan opini publik.
2.
Humas memiliki kaitan erat dengan komunikasi
3.
Humas merupakan fungsi manajemen.
Rosady Ruslan, Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
2008 hal 18
21
Ibid.
22
2.3.2 Tugas Khusus Humas
Tugas praktisi humas di dalam organisasi atau perusahaan meliputi
hal yang sangat luas, oleh karena itu humas memiliki tugas khusus antara
lain dapat disebutkan sebagai berikut:22
1. Tugas penasehat bagi semua pihak yang membutuhkan data
berdasarkan penelitian dan analisa yang dilakukannya.
2. Membimbing bagian-bagian bawahnya.
3. Berhubungan dengan media sebagai juru bicara dalam
kenferensi pers dan kegiatan lain yang serupa.
4. Menyusun laporan tahunan untuk dipublikasikan.
5. Menyelenggarakan peringatan, perayaan, open house, kongres
dan sebagainya.
6. Melakukan penelitian untuk meningkatkan komunikasi yang
efektif.
7. Menyediakan sarana-sarana audio visual.
8. Membuat dokumentasi dan alamat-alamat sebagai sarana
komunikasi.
9. Membantu pemasaran, periklanan dan presentasi lain.
Selain itu tugas khusus diatas, menurut John Vivian menjelaskan
bahwa public relations memiliki tiga tanggung jawab fungsional, yaitu:23
22
John Tondowidjojo, Dasar dan Arah Public Relations. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana
Indonesia. 2004 hal 10
23
Wahidin Saputra dan Nasrullah Rully, Public Relations 2.0: Teori dan Praktik Public Relations di
Era Cyber. Depok: Gramata Publishing. 2011 hal 145-135
23
1.
Relasi Eksternal. Komunikasi yang dijalin dengan kelompok
orang-orang diluar perusahaan, misalnya konsumen, dealer,
supplier, tokoh masyarakat, dan orang-orang pemerintahan.
2.
Relasi Internal. Komunikasi yang dikembangkan untuk menjaga
hubungan optimal antara karyawan, manajer, serikat pekerja,
pemegang saham, dan kelompok internal lainnya.
3.
Relasi Media. Komunikasi yang dilakukan perusahaan dengan
media massa.
Dari penjabaran diatas, maka peneliti menyimpulkan bahwa
tanggung jawab seorang public relations meliputi lingkup eksternal,
internal dan media. Ketiganya sangat mempengaruhi satu sama lain dalam
kelangsungan hidup suatu perusahaan atau organisasi.
2.3.3
Ciri Humas
Berfungsi tidaknya humas dalam sebuah organisasi dapat diketahui
dari ada tidaknya kegiatan yang menunjukkan ciri-cirinya. Ciri-ciri humas
secara eksplisit dapat ditegaskan yakni :24
1. Humas adalah kegiatan komunikasi dalam suatu organisasi
yang berlangsung dua arah secara timbal balik.
2. Humas
merupakan
penunjang
tercapainya
tujuan
yang
ditetapkan oleh menajemen suatu organisasi.
3. Publik yang menjadi sasaran kegiatan humas adalah publik
ekstern dan publik intern.
24
Onong Uchjana, Effendy, Hubungan Masyarakat: Suatu Studi Komunikologis. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya. 1992 hal 24
24
4. Operasionalisasi humas adalah membina hubungan yang
harmonis antara organisasi dengan publik dan mencegah
terjadinya rintangan psikologi baik yang timbul dari pihak
organisasi maupun dari pihak publik.
2.3.4 Fungsi Humas
Mengenai konsep fungsional humas, Scott M. Cutlip dan Allen
Center dalam bukunya Effective Public Relations memberikan penjelasan
tentang fungsi humas sebagai berikut :25
1.
To facilitate and and insure and inflow of
representative opinions from an organization’s several
publics so that its policies and operations may be kept
compatible with the diverse needs and views of these public.
Memudahkan dan menjamin arus opini yang bersifat
mewakili dari publik-publik suatu organisasi, sehingga
kebijaksanaan beserta operasionalisasi organisasi dapat
terpelihara keserasiaanya dengan ragam kebutuhan dan
pandangan publik-publik tersebut.
2.
To counsel management on ways and means on shaping an
organization’s policies and operations to gain maximum
public acceptance. Menasihati manajemen mengenai jalan
dan cara menyusun kebijaksanaan dan operasionalisasi
organisasi untuk dapat diterima secara maksimal oleh
publik.
25
Onong Uchjana, Effendy, Hubungan Masyarakat: Suatu Studi Komunikologis. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya. 1992
25
3.
To devise and implement programs that will gain wide and
favorable interpretations of an organization’s policies and
operations. Merencanakan dan melaksanakan programprogram
yang
dapat
menimbulkan
penafsiran
yang
menyenangkan terhadap kebijaksanaan dan operasionalisasi
organisasi.
Sedangkan menurut Bertrand R. Canfield dalam bukunya yang
berjudul Public Relations: principles and problems, mengemukakan
fungsi humas sebagai berikut :26
1.
It should serve the public’s interest (mengabdi kepada
kepentingan umum).
2.
Maintain good communication (memelihara komunikasi
yang baik).
3.
Stress good morals and manners (menitikberatkan moral
dan perilaku yang baik)
2.3.5 Peran Humas
Berbicara mengenai public relations, sebenarnya dapat dijelaskan
secara sederhana bahwa humas itu pada dasarnya adalah untuk
menghubungkan publik atau pihak yang berkepentingan di dalam atau di
luar suatu instansi.
Menurut Scoot M. Cutlip, Allen H. Center, Glen M. Broom, peran
humas memiliki empat kategori yaitu sebagai berikut:27
26
Danandjaja, Peranan Humas Dalam Perusahaan. Yogyakarta: Graha Ilmu. 2011 Cet. I, hal 19
26
1.
Penasehat ahli (expert prescriber).
Seorang humas yang berpengalaman dan memiliki kemampuan
yang tinggi dapat membantu mencarikan solusi dalam
penyelesaian masalah hubungan dengan publiknya (public
relationship).
2.
Fasilitator Komunikasi (Communication Fasilitator).
Dalam hal ini, praktisi humas bertindak sebagai komunikator
atau mediator untuk membantu pihak manajemen dalam hal
mendengarkan apa yang diinginkan dan diharapkan oleh
publiknya.
3.
Fasilitator Proses Pemecahan Masalah (Problem Solving
Process Fasilitator).
Peranan praktisi humas dalam proses pemecahan masalah
merupakan bagian dari tim manajemen. Hal ini dimaksudkan
untuk membantu pimpinan organisasi baik sebagai penasihat
(adviser) hingga mengambil tindakan eksekusi (keputusan)
dalam mengatasi persoalan atau krisis yang tengah dihadapi
secara rasional dan professional. Biasanya dalam menghadapi
suatu krisis yang terjadi, maka dibentuk suatu tim posko yang
dikoordinir praktisi ahli PR dengan melibatkan berbagai
departemen dan keahlian dalam satu tim khusus untuk
27
Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations & Media Komunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada. 2007 hal 20-21
27
membantu organisasi atau instansi untuk mengatasi masalah
tertentu.
4.
Teknisi Komunikasi (Communication Technician).
Berbeda dengan tiga peran praktisi humas professional
sebelumnya yang terkait erat dengan fungsi dan peranan
manajemen organisasi. Peran communication technician ini
menjadikan praktisi humas sebagai journalist in resident yang
hanya menyediakan layanan teknis komunikasi atau dikenal
dengan nama methode of communication in organization.
Peran humas sangat menentukan perkembangan dan kemajuan
organisasi. Hal ini perlu disadari, maka diperlukan sikap saling
mempercayai, membangun relasi tingkat internal/eksternal, nasional
maupun internasional.28 Maka jelas bahwa humas merupakan pendukung
dalam memimpin organisasi atau perusahaan dan ikut menentukan
kemajuan organisasi secara efektif, karena kinerjanya yang efisien.29
2.3.6 Ruang Lingkup Humas
Ruang lingkup humas berdasarkan ciri dan fungsinya dapat
diklasifikasikan menurut jenis organisasi yang pada garis besarnya dibagi
menjadi tiga, yaitu:30
28
Wahidin Saputra dan Nasrullah Rully, Public Relations 2.0: Teori dan Praktik Public Relations di
Era Cyber. Depok: Gramata Publishing. 2011
29
Ibid, Hlm. 46
30
Onong Uchana, Effendy, Humas Suatu Studi Komunikologis. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
2006 hal 37-44
28
1.
Humas pemerintahan. Lembaga-lembaga pemerintahan dari
tingkat pusat sampai tingkat daerah dilengkapi dengan
bagian humas untuk mengelola informasi mengenai
kebijaksanaan pemerintah dan opini publik. Sam Black
dalam
bukunya,
Practical
Public
Relations,
mengklasifikasikan humas menjadi humas pemerintahan
pusat (central government) dan humas pemerintahan daerah
(local government).
2.
Humas perusahaan. Perusahaan merupakan organisasi yang
memiliki kekhasan dalam sifat, fungsi dan tujuannya maka
humas perusahaan mempunyai kekhasan pula, meskipun
dalam aspek-aspek tertentu terdapat persamaan dengan jenis
humas lainnya.
3.
Humas internasional. Para ahli humas berpendapat bahwa
humas internasional baru tampak sebagai kegiatan yang
terkonsepsikan disekitar tahun 1950. Humas internasional
tidak saja dioperasikan oleh perusahaan-perusahaan dalam
ruang lingkup multinasional bidang ekonomi saja tetapi
juga bidang politik.
Sedangkan ruang lingkup pekerjaan humas dapat dibagi menjadi
enam bidang pekerjaan, yaitu:31
31
Morrisan, Manajemen Public Relations: Strategi Menjadi Humas Profesional. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group. 2008 Cet. 2 hal 14-30
29
1.
Publisitas:
kegiatan
menempatkan
berita
mengenai
seseorang, organisasi atau perusahaan di media massa.
Dengan kata lain, publisitas adalah upaya orang atau
organisasi agar kegiatannya diberitakan media massa.
Media
relations
mengkhususkan
khalayaknya
pada
wartawan (pers) dan media massa pada umumnya.
2.
Pemasaran: pada beberapa perusahaan kecil, pekerjaan
humas dan pemasaran dilakukan oleh orang yang sama
tanpa perlu membedakan diantara kedua fungsi tersebut.
3.
Public Affairs, dapat didefinisikan sebagai “a specialized
part of public relations that builds and maintains
governmental and local community relations in order to
influence public policy”. Bidang khusus public relations
yang membangun dan mempertahankan hubungan dengan
pemerintah dan komunitas lokal agar dapat mempengaruhi
kebijakan publik.
4.
Manajemen Issue: merupakan upaya organisasi atau
perusahaan untuk melihat kecenderungan isu atau opini
publik yang muncul ditengah masyarakat dalam upaya
organisasi atau perusahaan untuk memberikan tanggapan
atau respon yang sebaik-baiknya.
5.
Lobi dapat diartikan sebagai:
“Lobbying is a specialized part of public relations
that builds and maintains relations with government
30
primarily for the purpose of influencing legislation and
regulation”.
Bidang khusus humas yang membangun dan memelihara
hubungan dengan pemerintah utamanya untuk tujuan
mempengaruhi peraturan dan perundang-undangan.
6.
Hubungan Investor : menurut Cutlip dan rekan hubungan
investor adalah :
“a specialized part of corporate public relations
that builds and maintain mutually beneficial relationship
eith shareholders and other in the financial community to
maximize market value”.
Bidang khusus dari humas corporate yang membangun dan
mempertahankan hubungan yang saling menguntungkan
dengan pemegang saham dan pihak lainnya dalam
masyarakat keuangan untuk memaksimalkan nilai pasar.
2.4
Humas Pemerintah
Dasar pemikiran humas dalam pemerintahan berlandaskan pada dua fakta
dasar. Pertama, masyarakat mempunyai hak untuk mengetahui karena itu para
pejabat pemerintah mempunyai tanggung jawab guna memberi penjelasan kepada
masyarakat. Kedua, ada kebutuhan bagi para pejabat untuk menerima masukan
dari masyarakat tentang persoalan baru dan tekanan sosial, utnuk memperoleh
dukungan atau partisipasi masyarakat.32
32
Frazier Moore, HUMAS Membangun Citra dengan Komunikasi. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya. 2004 hal 489
31
2.4.1 Pengertian Humas Pemerintah
Humas pemerintah merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh
pemerintah suatu negara untuk menanamkan dan memperoleh pengertian,
niat baik, kepercayaan, penghargaan dari dan kepada masyarakat luas yang
berada didalam wilayah pemerintahannya. Dalam hal ini, humas
merupakan suatu usaha untuk mewujudkan hubungan yang harmonis
antara pemerintah dengan publiknya, usaha untuk menanamkan atau
memberikan kesan yang menyenangkan sehingga akan timbul opini publik
yang menguntungkan bagi kelangsungan hidup suatu negara.33
2.4.2 Tugas Humas Pemerintah
Menurut Dominick dan Koening, pada umumnya tugas-tugas
humas di lembaga pemerintahan atau instansi adalah sebagai berikut:34
1.
Upaya memberikan penerangan atau informasi kepada
masyarakat tentang pelayanan masyarakat, kebijaksanaan
serta tujuan yang akan dicapai oleh pemerintah dalam
mengerjakan program kerja tersebut.
2.
Mampu untuk menanamkan keyakinan dan kepercayaan serta
mengajak masyarakat dalam partisipasinya atau ikut serta
pelaksanaan program pembangunan diberbagai bidang sosial
budaya, ekonomi, politik serta menjaga stabilitas dan
keamanan nasional.
33
Frazier Moore, HUMAS Membangun Citra dengan Komunikasi. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya. 2004
34
Frank Jefkins, Public Relations. Jakarta. 1998 hal 31-32
32
3.
Kejujuran dalam pelayanan dan pengabdian dari aparatur
pemerintah
yang
bersangkutan
perlu
dipelihara
atau
dipertahankan dalam melaksanakan tugas serta kewajibannya
masing-masing.
Tugas ini bukanlah tugas yang mudah bagi seorang humas
pemerintah, oleh karena itu ada beberapa syarat kemampuan yang harus
dimiliki oleh seorang humas pemerintah. Syarat-syarat tersebut ialah:35
1.
Memahami dan menganalisa persoalan yang berhubungan
dengan instansinya.
2.
Kemampuan untuk berkomunikasi timbal balik.
3.
Kemampuan dalam menjaga hubungan yang baik.
2.4.3 Pentingnya Humas Pemerintah
Keberadaan unit kehumasan di suatu lembaga atau instansi milik
pemerintah merupakan keharusan secara fungsional dan operasional dalam
upaya menyebarluaskan atau untuk mempublikasikan tentang suatu
kegiatan atau aktivitas instansi yang bersangkutan yang ditujukan baik
untuk hubungan masyarakat kedalam maupun masyarakat luar pada
umumnya.
Perbedaan antara fungsi dan tugas humas yang terdapat di instansi
pemerintah dengan non pemerintah yaitu tidak ada sesuatu yang diperjual
belikan (aspek komersial), meskipun humas pemerintah juga melakukan
hal yang sama dalam kegiatan publikasi, promosi dan periklanan, tetapi
35
Rosady, Ruslan, Etika Kehumasan: Konsep dan Aplikasi. Jakarta: Rajawali Pers. 2005 hal 200
33
humas pemerintah lebih menekankan pada public services atau demi
meningkatkan pelayanan umumnya.36
Melalui
proses
humas,
seorang
praktisi
humas
dapat
mengumpulkan dan mencari opini masyarakat akan suatu isu, untuk
kemudian dirumuskan menjadi satu bahan pertimbangan bagi pemerintah.
Seorang humas dapat menunjukkan atau menjelaskan kesulitan-kesulitan
yang mungkin timbul dan memberikan saran untuk mengatasi kesulitan
tersebut.
Selain itu, kedudukan humas dalam pemerintahan pun saat ini
masih belum jelas. Ada instansi yang sudah menempatkan fungsi humas
dalam bagian, atau ada pula yang sudah menjadi biro tersendiri sehingga
hal inilah yang sangat menyulitkan tugas humas dalam melakukan fungsi
komunikasinya.
2.4.4 Fungsi Humas Pemerintah
Praktisi humas pada organisasi pemerintahan memiliki fungsi
sebagai berikut:37
1. Membantu menjelaskan kegiatan yang dilakukan organisasi
bersangkutan kepada masyarakat.
2. Menerima umpan balik yang diberikan masyarakat dan
kemudian menyampaikannya kepada pimpinan organisasi.
36
Frazier Moore, HUMAS Membangun Citra dengan Komunikasi. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya. 2004
37
Morrisan, Pengantar Public Relations Strategi Menjadi Humas Profesional. Jakarta: Ramdina
Prakarsa. 2006 hal 80
34
3. Memberikan informasi yang dibutuhkan mengenai organisasi
kepada masyarakat.
2.4.5 Peran Humas Pemerintah
Peran humas di pemerintahan dibagi menjadi empat bagian, yaitu:38
1.
Manajemen Berita
a. Mengkreasikan
dan
mendistribusikan
pesan
untuk
membangun publisitas yang menguntungkan.
b. Membangun dan memelihara kontrak dengan wartawan.
2.
Hubungan Komunitas
a. Memelihara hubungan yang baik dengan pemerintah dan
kelompok komunitas.
b. Menggunakan bantuan dan sponsor korporat.
c. Memberikan kontribusi yang bersifat amal pada tingkat
lokal dan nasional.
3.
Manajemen Krisis
a. Memberikan citra klien di mata publik karena kemelut
internal, kesalahan kebijakan atau kecelakaan yang tak
disengaja.
b. Memberi pedoman bagi koorporat dalam merespons pada
keadaan mendesak.
38
Kadar Nurjaman dan Khaerul Umam, Komunikasi & Public Relations. Bandung: Pustaka Setia.
2012 hal 145-146
35
c. Memulihkan citra di mata publik yang menyertai suatu
skandal.
4.
Lobi
a. Memonitor aktivitas pemerintah.
b. Memelihara hubungan dengan legislator
c. Menyebarkan informasi kepada legislator untuk mendukung
hukum atau kebijakan yang menguntungkan klien.
d. Mempengaruhi voting legislator melalui hubungan atau
kontrol pribadi.
2.5
Media Relations
Bagi praktisi humas, media relations merupakan sebuah keharusan.
Bahkan, Jerry Dalton Jr, salah seorang manager komunikasi perusahaan di
Aircraft Company mengatakan praktisi humas sangat penting perannya dalam
menjalin hubungan dengan media. Artinya hubungan dengan media sangat
penting dilakukan untuk menunjang keberhasilan kegiatan humas.
Hubungan media yang efektif merupakan salah satu cara yang digunakan
oleh perusahaan dalam mengkomunikasikan kegiatan yang dilakukannya. Media
komunikasi tersebut saat ini bervariasi mulai dari media cetak hingga yang
menggunakan fasilitas satelit seperti internet.
Hubungan media senantiasa harus dipandang sebagai bagian yang tak
terpisahkan dari program humas. Kemampuan media massa tidak dapat
diremehkan dalam menjangkau dan mempengaruhi khalayaknya. Karena itu,
36
dapat dikatakan bahwa pesan yang disampaikan dalam media adalah elemen
fundamental dalam pekerjaan kehumasan.
2.5.1
Pengertian Media Relations
Humas dan media massa harus mengakui bahwa faktanya kedua
pihak sebenarnya saling membutuhkan satu sama lain. Dimana perusahaan
atau lembaga pemerintahan dibutuhkan sebagai sumber berita, sedangkan
media massa dibutuhkan perusahaan atau lembaga sebagai sarana yang
efektif dalam menyampaikan pesan. Meskipun kadang ada saling
ketidakpuasan, tetapi keduanya hidup dalam sebuah ikatan. Suatu ikatan
yang disebut sebagai mutual dependency (saling ketergantungan).
Mengutip definisi PRSSA, Stanley J. Baran mendefinisikan media
relations sebagai “the public relations professional maintain good
relations with professionals in the media, understand their deadlines and
other restraints and earn their trust”.39
Philip Lesly memberikan definisi media relations sebagai
hubungan dengan media komunikasi untuk melakukan publisitas atau
merespon kepentingan media terhadap kepentingan organisasi.40
Yosal Iriantara mengartikan media relations merupakan bagian
dari public relations eksternal yang membina dan mengembangkan
hubungan baik dengan media massa sebagai sarana komunikasi antar
organisasi dengan publiknya untuk mencapai tujuan organisasi.41
39
Wahidin Saputra dan Nasrullah Rully, Public Relations 2.0: Teori dan Praktik Public Relations di
Era Cyber. Depok: Gramata Publishing. 2011
40
Op.cit. Hlm. 130
41
Ibid, Hlm. 130
37
Menurut Frank Jefkins definisi dari hubungan media adalah usaha
untuk mencari publikasi atau penyiaran yang maksimum atas suatu pesan
atau informasi humas dalam rangka menciptakan pengetahuan dan
pemahaman bagi khalayak dari organisasi perusahaan yang bersangkutan.
Dari definisi diatas dapat dikatakan bahwa hubungan dengan media
itu merupakan salah satu bagian dari kegiatan humas. Jadi, apa yang
menjadi tujuan humas juga menjadi tujuan hubungan media. Bahkan bisa
dikatakan hubungan media menjadi faktor penentu utama “hidup dan
matinya” humas.
Tujuan hubungan dengan media tidak sekedar memberikan
informasi semata tetapi juga menciptakan citra positif bagi sebuah
lembaga yang bersangkutan. Semakin baik hubungan media yang kita
lakukan, semakin baik pula citra lembaga atau perusahaan kita. Dalam
menjalin hubungan dengan media, praktisi humas tidak selalu menjadi
spokes person atau juru bicara. Praktisi humas bisa memilih orang yang
kredibel.
Media relations menempati bagian terpenting dari aktivitas humas
yakni bahwa media relations merupakan corong atau penyuara perusahaan
untuk menjangkau publiknya melalui media. Jadi, dapat ditarik
kesimpulan bahwa media relations adalah relasi yang dibangun dan
dikembangkan
dengan
media
untuk
menjangkau
publik
guna
meningkatkan pencitraan, kepercayaan, dan tercapainya tujuan-tujuan
individu maupun organisasi/lembaganya.
38
Media relations itu pada dasarnya berkenaan dengan pemberian
informasi atau memberi tanggapan pada media pemberitaan atas nama
organisasi atau klien. Karena berhubungan dengan media massa itulah,
maka ada yang menyebutkan bahwa media relations itu merupakan fungsi
khusus didalam suatu kegiatan atau program PR. Letak kekhususannya ada
pada pelibatan media massa yang berada diluar kendali organisasi untuk
bisa menopang pencapaian tujuan organisasi.42
Dengan demikian media relations bisa diartikan merupakan bagian
dari PR eksternal yang membina dan mengembangkan hubungan baik
dengan media massa sebagai sarana komunikasi antara organisasi dengan
publik-publiknya untuk mencapai tujuan organisasi.
2.5.2 Tugas Humas Dalam Media Relations
Beberapa tugas pokok yang harus dilakukan oleh seorang humas
untuk melakukan hubungan dengan media adalah :43
1.
Mencari informasi dari media dan menjaga agar file
senantiasa baru atau memesan informasi pada layanan jasa
informasi.
2.
Mengkoordinasikan jadwal awal editorial dari media cetak,
media elektronik dan media online.
42
Yosal Iriantara, Media Relations Konsep Pendekatan dan Praktik. Simbiosa Rekatama Media.
2005 hal 29
43
Suryadi, Strategi Mengelola Public Relations Organisasi. Jakarta: EDSA Mahkota. 2007 Cet. I
hal 99-100
39
3.
Menjaga informasi terbaru berkenaan dengan kontrak kunci
dari media tertentu melalui penghubung khusus (liasion
personal).
4.
Menjaga informasi terbaru berkenaan dengan editor dan
produser program yang relevan dengan pekerjaan pribadi
Anda.
5.
Melakukan penelitian dan penyimpanan data berkenaan
dengan spesialisasi yang relevan dengan bidang tertentu.
6.
Melakukan pembaharuan data mengenai sarana komunikasi
terbaru dan mengevaluasi relevansinya bagi praktisi humas.
7.
Untuk bersikap tanggap terhadap manfaat referensi material
dalam media dan meyakinkan bahwa Anda senantiasa
memperoleh informasi terbaru berkenaan dengan media
terbaru dan perkembangannya.
2.5.3
Bentuk-Bentuk Hubungan Media
Ada banyak cara yang bisa dijadikan alat untuk melakukan
hubungan media. Meskipun tidak ditujukan kepada media langsung, ada
banyak alat yang digunakan yang akhirnya dijadikan data media. Beberapa
diantaranya adalah sebagai berikut:44
1.
Majalah Intern Perusahan (Newsletter). Merupakan media
untuk promosi perusahaan yang biasanya diberikan pada
karyawan dan pelanggan sebagai buku petunjuk namun tidak
44
Nurudin, Hubungan Media: Konsep dan Aplikasi. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. 2008
40
menutup
kemungkinan
orang
lain
pun
bisa
memanfaatkannya, termasuk wartawan.
2.
Acara Khusus. Acara ini kemunculannya tidak rutin,
misalnya launching produk baru, ulang tahun perusahaan
yang dibarengi dengan acara lainnya, perusahaan pindah
tempat, atau syukuran pindah kantor.
3.
Press Tour. Kegiatan ini biasanya diselenggarakan oleh suatu
perusahaan atau lembaga untuk mengunjungi daerah tertentu.
Pada kegiatan tersebut, mereka mengajak wartawan untuk
menikmati objek wisata yang menarik.
4.
Laporan
Tahunan
(annual
report).
Berupa
laporan
perkembangan dan kemajuan perusahaan yang bersifat
positif.
5.
Pensponsoran (sponsorship). Perusahaan mensponsori acara
yang diadakan organisasi atau lembaga lain.
6.
Poster.
Poster
dibuat
juga
untuk
kepentingan
memperkenalkan produk atau citra perusahaan.
7.
Iklan. Iklan Merupakan sarana yang sering dilakukan oleh
perusahaan. Iklan juga bisa berupa advertorial yaitu iklan
yang bercerita. Advetorial berasal dari advertising dan
editorial.
8.
Pengumpulan Uang (fundraising). Program yang dilakukan
oleh perusahaan Anda, tetapi bukan untuk kepentingan
41
perusahaan. Jadi, perusahaan Anda sekedar alat penyalur
dana yang terkumpul, setelah itu digunakan untuk kegiatan di
lembaga lain.
9.
Seminar dan Program Latihan. Sesekali adakan seminar dan
program latihan yang bermanfaat untuk membangun citra
positif dan mengenalkan identitas perusahaan kepada
masyarakat.
10.
Majalah Dinding. Mempunyai manfaat sebagai sarana
informasi dan aktivitas perusahaan namun sudah jarang
digunakan karena aktivitas ini sudah dianggap terwakili
dengan adanya newsletter.
11.
Pameran. Pameran bisa produknya sendiri atau perusahaan
yang mengadakan acara sedangkan pesertanya produkproduk dari perusahaan lain.
12.
Selebaran. Beberapa bentuk selebaran menurut Frank Jefkins
dalam bukunya Advertising antara lain :
leaflet, folder, brosur atau booklet, broadsheet, catalog, time
table, picture postcard, hotel stationary, stuffer, diaris,
telephone number reminder, swing tags, guarantee cards dan
price list ad order form.
13.
Surat Pembaca. Dalam surat pembaca, hal-hal yang penting
dan harus diperhatikan adalah: surat pembaca harus tetap
ditanggapi, jangan lupa ucapkan terima kasih, jelaskan
persoalan sebenarnya, jangan menyalahkan, ungkapkan
42
permintaan maaf, dan jangan tunggu surat pembaca muncul
ke media.
2.6
Karakteristik Media
Mengenal karakteristik media ketika pelaksana humas melakukan kegiatan
dengan menggunakan media. Mengenal karakteristik media adalah salah satu
strategi jitu. Lazimnya karakteristik media dapat dikelompokkan sebagai
berikut:45
1.
Surat kabar Harian, mengutamakan aktualita berita, tenggang waktu
sangat ketat, butuh narasumber yang kompeten dan dapat dipercayai,
akurasi informasi serta visualisasi diutamakan.
2.
Surat kabar mingguan, punya staf redaksi/editorial yang terbatas,
mengutamakan news release dan news photo, sifat penerbitan berkala.
3.
Majalah Regional/nasional, memiliki SDM yang beragam, staf redaksi
membidangi beberapa fokus khusus., sifat penerbitan berkala,
memiliki sirkulasi dan tiras yang terbatas.
4.
Majalah perdagangan, tenaga editornya terbatas, subjeknya terfokus,
mengutamakan visi dan misi lembaga atau perusahaan, bertujuan
untuk mempromosikan sesuatu.
5.
Newsletter / Warkah Warta, biasanya hanya satu subjek tertentu dan
cenderung sangat rinci dengan pendekatan mendalam.
45
Nurudin, Hubungan Media: Konsep dan Aplikasi. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. 2008
43
6.
Televisi, peliputan mengutamakan spot news yang memiliki nilai
hiburan, sensualitas juga feature.
7.
Radio, menetapkan jam siaran yang potensial bagi khalayak
pendengar untuk jenis pembicaraan “straight news”, tenggang waktu
dan keterbatasan SDM.
2.7
Acara-Acara Media
Beberapa acara media yang bisa dilakukan oleh praktisi humas,
diantaranya adalah:46
1.
Konferensi Pers (press conference). Humas berinisiatif untuk
melakukan pertemuan dengan wartawan tentang suatu topik
pembicaraan yang sedang hangat dibicarakan.
2.
Kunjungan Pers (facility visit). Sering kali sebuah perusahaan
mengundang wartawan untuk berkunjung ke perusahaannya.
3.
Resepsi Pers (press reception). Acara ini adalah kumpul-kumpul
kalangan pers yang sifatnya menyenangkan, terencana dan
terorganisasi. Salah satu tujuan acara ini adalah mendekatkan diri
antara kalangan pers dan pihak perusahaan.
4.
Road Show. Acara ini dilakukan ke sejumlah tempat untuk
mempromosikan produk perusahaan.
46
Nurudin, op.cit
44
Dari beberapa penjabaran diatas, kegiatan atau acara-acara media
yang sering dilakukan humas BPPT adalah konferensi pers yang biasa
diadakan sebulan sekali tetapi frekuensinya bisa lebih banyak ketika ada
isu hangat terkait iptek yang muncul. Kegiatan yang lain adalah kunjungan
pers.
Kunjungan pers ini biasanya mengundang wartawan untuk
berkunjung pada event perusahaan seperti forum wartawan teknologi dan
bincang iptek. Untuk kegiatan rutin yang lain setiap bulannya adalah
dengan mengirimkan rilis mengenai kegiatan terbaru yang sedang
dilakukan BPPT.
Sedangkan resepsi pers sendiri berupa acara yang diadakan oleh
humas yang sifatnya menyenangkan, contohnya gathering. Seperti tahun
lalu BPPT dengan awak media mengadakan gathering ke Pantai Anyer.
45
Gambar 2.6 Gathering Humas BPPT dengan Media
Download