Uria: Iman Orang Asing "Kasihilah Tuhan Allahmu

advertisement
September—Desember 2010 (EDISI TAHUN KE 13 MELAYANI Indonesia)
Latar Belakang dan Karakter dalam Perjanjian Lama
Uria: Iman Orang Asing
Pelajaran Ke-Enam Kwartal 4,
30 Oktober—6 Nopember 2010
Diterjemahkan Oleh: Linda Bastian
Editor: Daniel Saputra dan Yonata Bastian
"Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu dan dengan segenap
jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu" (Ulangan 6:05)
LATAR BELAKANG DAN KARAKTER DALAM PERJANJIAN LAMA Pelajaran Sekolah Sabat “Collegiate”(SSCQ)
Diterbitkan oleh SEIMAN (Surat Elektronik Intra Masyarakat Advent Nusantara www.seiman.org) ;
[email protected] dan SSCQ-Indonesia .; Editor Daniel Saputra dan ManagerYonata Bastian (Judul Asli: Collegiate Quarterly,
Kwartal EMPAT 2010.
Published by the SSPM Dept. Of General Conference of SDA
Sabbath
30 Oktober
Pendahuluan
2 Samuel 11
Apakah Lebih Mudah untuk
Tunduk atau Menolak?
Sudah lama perempuan muda itu tidak datang ke gereja sejak orang-orang tahu apa yang
terjadi kepadanya. Dia tahu semua peraturan dan norma-norma. Dia tumbuh dalam keluarga yang
baik-baik dan hanya bisa membayangkan berdiri dihadapan majelis gereja: "Peraturan Gereja
tentang standar moralitas sangatlah jelas. Standar tersebut harus dipertahankan. Apa yang telah
dilakukan perempuan ini tidak dapat diterima. Disiplin harus diterapkan.‖
Dia tidak sanggup memandang wajah orang-orang yang penuh dengan tuduhan, gunjingan,
atau sindiran. Dia tidak butuh mereka untuk mengatakan kepadanya tentang yang benar atau yang
salah. Tidakkah mereka mengerti bahwa dia sudah tahu semuanya? Dia menunduk dan memeluk
bayinya yang baru lahir. Bayi ini tidak bersalah. Dia mendengar kegaduhan dan mengangkat
wajahnya untuk melihat para penatua gereja yang datang ke arahnya. Hatinya hancur. Tidak
dapatkah mereka meninggalkannya sendirian? Sebelum mulutnya terbuka, dia telah diserbu dengan
bunga, hadiah, serta berbagai dukungan dan harapan.
Hubungan gelap yang dia nikmati pada malam itu telah mengakibatkan
kehamilan yang tidak diinginkan
Kita sering dihadapkan pada situasi yang sulit, dimana kita harus memilih salah satu di antara
beberapa alternatif, yang satupun tidak ada yang positif. Lebih sering, situasi ini diciptakan oleh
kita sendiri.
Raja Daud mendapatkan dirinya dalam situasi seperti itu. Saat itu Israel sedang berperang.
Tentara Israel telah menghancurkan bani Amon, dan mereka mengepung Rabba.
Tetapi, Daud tidak bersama tentaranya. Dia ada di istana, dan dari atas sotoh istananya itu dia
mengamati seorang wanita cantik yang sedang mandi. Dia menginginkan wanita itu. Kemudian dia
mengetahui bahwa wanita itu adalah istri dari salah satu prajurit terbaiknya, Uria orang Het. Dalam
sekejap Daud menghempaskan kenyataan itu. Hubungan gelap yang dia nikmati pada malam itu
telah mengakibatkan kehamilan yang tidak diinginkan.
Sekarang Daud menghadapi dilema. Hukum menuntut hukuman mati bagi keduanya (Imamat
20:10). Lalu Daud mulai dengan siasatnya:
Siasat Pertama: Dia mengirim Uria ke medan perang dan meminta laporan darinya. Lalu ia
memerintahkan Uria pulang ke rumahnya. Uria tidak pulang, tapi tidur di gerbang istana Daud.
Siasat Kedua: Daud membuat Uria mabuk dan menyuruhnya pulang. Uria tidak pulang, tapi
tidur di gerbang istana Daud.
Siasat Ketiga: Daud menulis sebuah perintah untuk membunuh Uria dan mengutus Uria
kembali ke medan pertempuran. Uria terbunuh.
Bertolak belakang dengan Daud, Uria memiliki pendirian sebagai seorang pria yang terhormat
dan berkarakter, seorang pria yang memiliki pertimbangan yang jelas tentang yang benar dan yang
salah, dan siap untuk melakukan apa yang benar tanpa menghiraukan kesusahan atau pun bujukan.
Dan pelajaran pekan ini akan menjelaskan apa artinya menghidupkan iman kita.
Lars Eric Andersson, Lindesberg, Sweden
SSCQ adalah Pelajaran Sekolah Sabat Resmi yang diterbitkan Dept. SS/PM GC SDA dari orang muda, oleh orang muda, untuk orang muda dan
berjiwa muda di seluruh dunia
Diterjemahkan oleh: Linda Bastian - 2
LATAR BELAKANG DAN KARAKTER DALAM PERJANJIAN LAMA Pelajaran Sekolah Sabat “Collegiate”(SSCQ)
Diterbitkan oleh SEIMAN (Surat Elektronik Intra Masyarakat Advent Nusantara www.seiman.org) ;
[email protected] dan SSCQ-Indonesia .; Editor Daniel Saputra dan ManagerYonata Bastian (Judul Asli: Collegiate Quarterly,
Kwartal EMPAT 2010.
Published by the SSPM Dept. Of General Conference of SDA
Minggu
31 OKTOBER
Bukti
Di Setiap Bangsa
Kisah Para
Rasul 10:34,
35
Kornelius adalah seorang tentara dalam pasukan Romawi. Dia bukan orang Yahudi. Tetapi,
pada waktu mengunjungi rumahnya, Petrus menyampaikan pernyataan mendalam tentang sikap
Tuhan kepada semua orang: ‖Sesungguhnya aku mengerti, bahwa Allah tidak membedakan orang.
Setiap orang dari bangsa mana pun yang takut takut akan Dia dan yang mengamalkan kebenaran,
berkenan kepada-Nya.‖ (NKJV).
Uria, orang Het adalah contoh non-Yahudi lain yang diterima Tuhan. Hal ini mengajarkan
kita, bahwa pengaruh dan pekerjaan Roh Kudus pada hati dan pikiran manusia tidak terbatas pada
bangsa tertentu. Allah tertarik dan berusaha untuk menyelamatkan orang-orang dari semua bangsa
dan semua lapisan masyarakat, bahkan prajurit dalam angkatan bersenjata.
Langkah menuju kejatuhan itu sangat singkat dan cepat
Orang Het adalah bangsa yang berlokasi di Asia Kecil sekarang. Israel punya banyak
hubungan erat dengan mereka – ada yang baik, ada pula yang merusak. Abraham membeli
sebidang tanah di Machpelah dari Efron, orang Het, di tempat itulah Sarah istrinya dimakamkan
(Kej. 23:10-20). Ini adalah poin yang menarik karena Allah telah berjanji kepada Abraham bahwa
kepada keturunannya akan diberikan negeri orang Het. Esau menimbulkan kepedihan hati Ishak
ketika ia menikah dengan dua perempuan Het (Kej 26:34, 35).
Allah memerintahkan Israel untuk memusnahkan orang Het dan bangsa-bangsa kafir lainnya
(Ul. 20:17). Dia berjanji untuk mengusir mereka keluar dengan cara dasyat. Sayangnya, Israel tidak
mengikuti petunjuk-Nya. Bahkan, mereka melakukan sebaliknya. Mereka bercampur dengan orang
Het dan menyembah dewa-dewa mereka (Hak. 3:5, 6). Bahkan Salomo menikahi perempuan Het (1
Raja-raja 11:1).
Integritas Uria dan kemerosotan moral Daud meninggalkan sebuah pelajaran yang penting
bagi kita. Kesetiaan Uria dan integritas moralnya mengingatkan kita bahwa bukan karena
kepintaran, kemampuan, atau posisi kita berkenan kepada Allah. Seringkali seorang Kristen
memiliki salah satu atau ketiganya, tetapi tidak menunjukkan perilaku sebagai seorang Kristen.
Seringkali orang-orang yang bukan Kristen yang memanifestasikan kebenaran, dan bukan orangorang yang mengaku percaya.
Langkah menuju kejatuhan itu sangat singkat dan cepat. Keselamatan kita melalui persatuan
kita dengan Yesus. Tanpa Dia, kita gagal (Yohanes 15:5).
REAKSI
1.
Kesetiaan dan integritas tidak selalu diakui atau dihargai. Bagaimana kurangnya pengakuan
ini menyebabkan kita untuk mengabaikan nilai mereka?
2.
Mana yang mungkin lebih berguna dalam melayani kehendak Allah: terpisah dari dunia atau
terlibat dengan dunia? Jelaskan jawaban Anda.
3.
Kapan pemisahan dari dunia bisa direkomendasikan? Bagaimana seorang Kristen terlibat
dalam dunia tanpa terjerumus ke berdosa aspek tertentu dari dunia?
Elizabeth Lawrence, Watford, England
SSCQ adalah Pelajaran Sekolah Sabat Resmi yang diterbitkan Dept. SS/PM GC SDA dari orang muda, oleh orang muda, untuk orang muda dan
berjiwa muda di seluruh dunia
Diterjemahkan oleh: Linda Bastian - 3
LATAR BELAKANG DAN KARAKTER DALAM PERJANJIAN LAMA Pelajaran Sekolah Sabat “Collegiate”(SSCQ)
Diterbitkan oleh SEIMAN (Surat Elektronik Intra Masyarakat Advent Nusantara www.seiman.org) ;
[email protected] dan SSCQ-Indonesia .; Editor Daniel Saputra dan ManagerYonata Bastian (Judul Asli: Collegiate Quarterly,
Kwartal EMPAT 2010.
Published by the SSPM Dept. Of General Conference of SDA
Senin
1 Nopember
2 Samuel 11; Amsal 23:67; Yeremia 5:1; Yohanes
15:5; Roma 15:4; Galatia
6:7; Efesus 6:10,11; Filipi
4:8
Logos
Keberhasilan dan Tragedi
Titik Terlemah (Efesus 6:10, 11)
Dalam nasehatnya kepada orang Kristen tentang bagaimana setan bekerja untuk menjatuhkan
manusia, Paulus mencatat bahwa ada sebuah "metode" dalam rencana jahatnya (Efesus 6:10, 11,
NIV). Kisah Daud, Batsyeba, dan Uria orang Het menggambarkan kebenaran ini. Setan menyerang
kita pada titik terlemah kita, karena tidak masuk akal bila dia menggoda kita pada titik lain yang
tidak mungkin kita respon. Kisah Daud dan Uria mengilustrasikan hal ini dengan merinci
konsekuensi yang mengerikan dari salah satu momen kebodohan.
Pencegahan lebih baik daripada kesedihan dan rasa bersalah
Kekuatan Nafsu (2 Samuel 11; 1 Raja-raja 15:5)
Kesetiaan Daud kepada kehendak Allah dan satu cela karakternya disorot dalam 1 Raja-raja
15:5. Pengecualiannya adalah cerita yang penuh drama, gairah, nafsu, bencana, dan kekejaman.
Gantinya memimpin pasukan dalam peperangan, Daud tinggal di istananya di Yerusalem. Suatu
sore dari istana, ia melihat seorang wanita cantik yang sedang mandi. Kecantikannya
membangkitkan hasratnya. Mengetahui siapa dia, lalu mendatangkan dia ke istana di mana ia
berzinah dengannya.
Suami Batsyeba dikenal dengan baik oleh Daud. Bahkan, Uria adalah salah satu dari
pengawal yang paling Daud terpercaya. Daud sadar bahwa Uria sedang pergi memimpin pasukan
dalam pertempuran. Semua itu membuat perilaku Daud bahkan jauh lebih hina.
Siasat Dosa (Gal. 6:7)
Mengetahui bahwa Batsyeba hamil, Daud berusaha untuk menutupi dosanya. Dia memanggil
Uria ke Yerusalem, rencananya adalah bahwa Uria akan melakukan hubungan seksual dengan
istrinya, sehingga ketika bayinya lahir, Uria akan diakui sebagai ayah bayi tersebut. Tindakan Daud
ini cemerlang. Sepertinya ia menganggap Uria penuh nafsu yang sama seperti halnya dirinya.
Sudah umum bahwa kita sering menyalahkan orang lain karena keegoisan kita. Namun, Daud salah
menilai Uria. Tipu muslihat Daud terbongkar oleh loyalitas dan integritas Uria.
Ketika Uria menolak untuk pergi kepada istrinya, Daud mencoba trik lain. Dia membuat Uria
mabuk. Tetapi itu pun tidak berhasil, karena Uria masih tetap jauh dari Batsyeba. Daud berikutnya
memutuskan bahwa Uria harus mati. Jadi dia menulis surat kepada Yoab, jenderal tentara Israel,
menginstruksikan kepadanya untuk menempatkan Uria di garis depan pertempuran di mana ia
kemungkinan besar akan terbunuh. Dan itulah yang terjadi. Itulah kebodohan manusia dalam dosa
mereka. Kita lupa bahwa tidak ada yang tersembunyi dari Allah.
Integritas Uria dan perilaku Daud yang tidak berperasaan memerlukan keadilan dan hukuman.
Keadilan dan hukuman datang ketika nabi Nathan menentang kejahatan Daud. Daud melewati
hukuman mati atas dirinya, oleh karena rahmat Allah. Apa yang menonjol dalam cerita ini adalah
karakter Uria. Ia benar-benar adalah pria yang berkenan kepada Allah.
SSCQ adalah Pelajaran Sekolah Sabat Resmi yang diterbitkan Dept. SS/PM GC SDA dari orang muda, oleh orang muda, untuk orang muda dan
berjiwa muda di seluruh dunia
Diterjemahkan oleh: Linda Bastian - 4
LATAR BELAKANG DAN KARAKTER DALAM PERJANJIAN LAMA Pelajaran Sekolah Sabat “Collegiate”(SSCQ)
Diterbitkan oleh SEIMAN (Surat Elektronik Intra Masyarakat Advent Nusantara www.seiman.org) ;
[email protected] dan SSCQ-Indonesia .; Editor Daniel Saputra dan ManagerYonata Bastian (Judul Asli: Collegiate Quarterly,
Kwartal EMPAT 2010.
Published by the SSPM Dept. Of General Conference of SDA
Upah dosa (Rm. 6:23)
Perzinahan Daud dengan Batsyeba membawa dia ke dalam penderitaan yang amat sangat dan
menyakitkan, menyebabkan ia kehilangan empat putranya, tidak berhak untuk membangun kaabah,
dan meninggalkan warisan yang mengerikan kepada Salomo dan bangsa Israel. Mencegah adalah
satu cara yang terbaik untuk menghindari kesedihan dan rasa bersalah, karena kesedihan dan rasa
bersalah tidak bisa memutar balik waktu atau membatalkan konsekuensi dari dosa. Untungnya,
bagaimanapun, ada pengampunan Allah. Dalam hal ini ada harapan. Kesalahan Daud mejadi
peringatan bagi kita dan integritas Uria menjadi inspirasi kita.
Upah kebajikan (Rm. 15:04)
Cerita tentang Uria memiliki pelajaran abadi dan tepat waktu untuk perempuan dan laki-laki
dalam setiap zaman. Ada loyalitas dan pengendalian diri pada Uria, sedangkan nafsu Daud yang
tidak terkontrol dan kepatuhan Batsyeba adalah dua tindakan paling memalukan dalam Alkitab.
Di dunia kita yang kontemporer dan tidak bermoral, integritas Uria orang Het itu mendorong
kita untuk memiliki moral yang murni. SepertiYusuf, Uria menunjukkan bahwa kita dapat memilih
untuk tidak terjerumus ke dalam nafsu dan birahi. Tidak ada yang tidak terelakkan dari godaan
seksual.
Ketika kita mempelajari kehidupan Daud, kita melihat orang besar yang mencapai hal-hal
yang hebat dengan berkat Tuhan. Dia tak tertandingi dalam banyak hal, dan ia disebut "seorang
yang berkenan di hati Allah" (Kisah 13:22, NIV). Namun, ada hal yang kontras antara Uria orang
Het itu yang memiliki integritas dengan Daud yang mempunyai noda dalam kehidupannya, Uria
belum menerima upahnya. Kita tidak bisa meragukan dia tetapi itulah dia, orang asing di Israel,
akan disebut pahlawan di antara pahlawan-pahlawan Allah ketika Kristus datang untuk menyatakan
milikNya.
Biografi singkat yang diberikan Alkitab tentang Uria mendorong kita untuk menjalani
kehidupan yang memuliakan Allah; kehidupan yang tidak didorong oleh nafsu, keserakahan akan
kekuasaan, kekayaan, atau hak istimewa, tetapi hidup yang memiliki kerinduan untuk melayani,
dan untuk setia kepada Yesus, Tuhan dan Juruselamat kita. Ada Sebuah pertanyaan yang diajukan
oleh seorang penyair: "Siapakah prajurit yang berbahagia? Siapakah dia? / Dimana setiap orang
dalam barisan ingin menjadi seperti dia?"1 Sebuah petunjuk untuk menjawabnya ditemukan dalam
penelitian ini: "Tidak ada batasan untuk menjadi orang yang berguna, selain menempatkan diri,
memberi ruang untuk bekerjanya Roh Kudus di dalam hati kita dan menghidupkan kehidupan yang
sepenuhnya berkomitmen kepada Tuhan.‖2
REAKSI
1. Kita dibentuk oleh pikiran kita (Ams. 23:07, NKJV). Bagaimanakah hal ini bisa menjelaskan
tindakan Uria dan Daud?
2. Bagaimana kita bisa menjelaskan sifat alamiah dari dosa Daud?
3. Dengan cara bagaimana pandangan kita terhadap hidup yang kekal mempengaruhi perilaku
kita?
4. Bisakah kita benar-benar percaya bahwa berbuat kebaikan adalah upah dari berbuat kebaikan
itu sendiri? Jelaskan jawaban Anda.
1. Selected Poetry of William Wordsworth (New York: The Modern Library, 2002), p. 510.
2. The Ministry of Healing, p. 159.
Patrick Boyle, Watford, Hertsfordshire, England
SSCQ adalah Pelajaran Sekolah Sabat Resmi yang diterbitkan Dept. SS/PM GC SDA dari orang muda, oleh orang muda, untuk orang muda dan
berjiwa muda di seluruh dunia
Diterjemahkan oleh: Linda Bastian - 5
LATAR BELAKANG DAN KARAKTER DALAM PERJANJIAN LAMA Pelajaran Sekolah Sabat “Collegiate”(SSCQ)
Diterbitkan oleh SEIMAN (Surat Elektronik Intra Masyarakat Advent Nusantara www.seiman.org) ;
[email protected] dan SSCQ-Indonesia .; Editor Daniel Saputra dan ManagerYonata Bastian (Judul Asli: Collegiate Quarterly,
Kwartal EMPAT 2010.
Published by the SSPM Dept. Of General Conference of SDA
Selasa
2 Nopember
Kesaksian
Sebuah Perubahan Besar
Bil. 32:23
Sampai di sini pemeliharaan Allah telah melindungi Daud terhadap semua rencana musuhmusuhnya, dan telah secara langsung menahan serangan Saul. Tetapi pelanggaran Daud telah
mengubah hubungan-Nya dengan Allah. Tidak ada kebijakan sanksi untuk dosa. Allah tidak dapat
menjalankan kekuasaan-Nya untuk melindungi Daud dari hasil dosanya sebagai mana Ia telah
melindungi Daud dari musuhnya, Saul.
Ada perubahan besar dalam diri Daud sendiri. Secara spiritual dia telah hancur oleh
menyadari akan dosanya, dan dalam menyadari akibatnya yang tak terkira. Dia merasa dipandang
rendah oleh rakyatnya, wibawanyapun berkurang. Sampai saat itu kemakmurannya selalu dikaitkan
dengan kesungguhan hatinya dalam mentaati perintah-perintah Tuhan. Tetapi sekarang rakyatnya
mengetahui dosanya, hal itu akan menyebabkan rakyatnya lebih bebas berbuat dosa. Otoritasnya
dalam rumah tangganya sendiri, dalam hal respek dan ketaatan dari putra-putranya melemah.
“Allah mau agar sejarah kejatuhan Daud untuk menjadi peringatan...”
Perasaan bersalah membuatnya tetap diam pada saat ia seharusnya mengutuk dosa; itu
membuat lengannya lemah untuk melaksanakan keadilan di rumahnya. Contoh kejahatan yang
dilakukannya sangat berpengaruh terhadap anak-anaknya, dan Tuhan tidak akan menjadi penengah
untuk mencegah akibatnya. Dia akan mengizinkan sesuatu terjadi untuk menjadi pelajaran alamiah
bagi mereka, dan dengan cara demikian Daud dihukum sangat berat….
―Mereka yang dengan menunjuk contoh dari Daud mencoba untuk mengurangi rasa bersalah
dari dosa-dosa mereka sendiri, mereka harus belajar dari catatan Alkitab bahwa melakukan
pelanggaran moral itu membuat susah. Meskipun seperti Daud mereka berbalik dari kejahatan
mereka, tetapi akibat dosanya, bahkan dalam kehidupan ini, akan ditemukan kepahitan dan
kesusahan untuk menanggungnya.‖
Allah mau agar sejarah kejatuhan Daud untuk menjadi peringatan bahkan bagi orang-orang
yang sangat diberkatiNya dan berkenan di hatiNya untuk tidak merasa kuat dan lalai berjaga-jaga
dan berdoa. Dan melalui itu telah terbukti kepada mereka yang dengan rendah hati berusaha untuk
mempelajari pelajaran yang dirancang oleh Allah untuk mengajar. Dari generasi ke generasi ribuan
generasi telah sedemikian dituntun untuk menyadari bahayanya kuasa penggodaan. Kejatuhan
Daud, orang yang sangat dihormati oleh Tuhan, telah membuat mereka tidak percaya diri. Mereka
merasa bahwa hanya Tuhan saja yang sanggup menjaga mereka dengan kuasa-Nya melalui iman.
Mengetahui bahwa di dalam Tuhan ada kekuatan dan keselamatan, mereka takut untuk melangkah
ke daerah Setan. *
REAKSI
Apakah satu-satunya yang dapat menjaga kita dari dosa dan konsekuensinya?
Bagaimana hidup Anda terpengaruh, ketika seperti Daud, Anda sengaja melakukan dosa?
*Patriarchs and Prophets (Sejarah Para Nabi), hal. 723, 724.
Amy Browne, Kent, England.
SSCQ adalah Pelajaran Sekolah Sabat Resmi yang diterbitkan Dept. SS/PM GC SDA dari orang muda, oleh orang muda, untuk orang muda dan
berjiwa muda di seluruh dunia
Diterjemahkan oleh: Linda Bastian - 6
LATAR BELAKANG DAN KARAKTER DALAM PERJANJIAN LAMA Pelajaran Sekolah Sabat “Collegiate”(SSCQ)
Diterbitkan oleh SEIMAN (Surat Elektronik Intra Masyarakat Advent Nusantara www.seiman.org) ;
[email protected] dan SSCQ-Indonesia .; Editor Daniel Saputra dan ManagerYonata Bastian (Judul Asli: Collegiate Quarterly,
Kwartal EMPAT 2010.
Published by the SSPM Dept. Of General Conference of SDA
Rabu
3 Nopember
Ibr. 2:1-4
Bagaimana
Mengalir Dengan Peristiwa
Keberhasilan dan kegagalan dalam hidup tidak terjadi secara kebetulan. "Seperti burung pipit
melayang, seperti burung layang-layang terbang, demikianlah kutuk tanpa alasan tidak akan turun" (Amsal
26:2, NKJV). Tidak ada yang hanyut terbawa arus menuju surga; tetapi adalah sangat mudah dan fatal
hanyut terbawa arus duniawi. Salah satu pengamatan yang paling bijaksana dalam Alkitab yang menunjuk
pada alasan dalam mengabaikan kehancuran rohani (Ibr. 2:3). Yesus jarang mengutarakan orang sebagai
orang yang jahat. Dia, bagaimanapun, mengkategorikan mereka sebagai gadis yang bodoh – gadis yang
bodoh yang tidak bersiap-siap (Mat 25:1-13); si pembangun yang bodoh yang mebangun di atas pasir
(Matius 7:26, 27); dan Orang-orang Galatia yang bodoh (Gal 3:1).
Apakah benar kalau mengatakan bahwa sebagian besar, jika tidak semua dari kita, pada satu waktu
atau lainnya telah mengalami kerugian, sakit hati, sakit, dan bahkan bencana, karena kelalaian dan
kecerobohan kita sendiri? Sesungguhnya ini adalah akibat kegagalan moral. Sebagaimana yang terjadi pada
Daud, saat-saat kecerobohan dapat mengakibatkan penyesalan seumur hidup. Berikut adalah beberapa cara
yang dapat mencegah saat-saat seperti itu:
kecerobohan dapat mengakibatkan penyesalan seumur
hidup
Belajar Firman Tuhan. Tidak cukup hanya membaca Alkitab saja, kita harus mempraktekkannya
juga. Kita harus mempelajari Alkitab dan menerapkannya di dalam kehidupan kita.
Berdoa. Doa kita harus lebih dari hanya sekedar permohonan dan ucapan terima kasih yang dangkal
dan terburu-buru. Sewaktu kita berdoa, kita harus mempertimbangkan dengan hati-hati kebutuhan kita dan
bagaimana Allah telah memberkati kita. Kita juga harus dengan sungguh-sungguh membiarkan Allah
berbicara kepada kita. Seperti para murid Yesus meminta Yesus untuk mengajar mereka cara berdoa (Lukas
11:1), kita juga berkewajiban untuk belajar bagaimana untuk berdoa. Tidak ada berkat lain yang lebih besar
dalam hidup ini selain memiliki hubungan yang baik dengan Allah. Sebagai mana dengan teman-teman kita,
demikian juga dengan Tuhan Kita – Persahabatan dengan Tuhan adalah sesuatu yang harus kita bangun
dengan mendekatkan diri kita kepada-Nya melalui doa.
Merindukan keselamatan. Keselamatan tidak terjadi secara kebetulan. Allah tidak memaksa kita
untuk menerima rahmat-Nya. Kita diselamatkan, sebagian, karena kita ingin diselamatkan. Kita mencari
keselamatan, mencarinya, karena kita membutuhkannya. Ini adalah masalah yang paling serius dari semua
isu kehidupan. Mencari keselamatan membutuhkan perhatian yang serius setiap hari sepanjang hidup kita.
Mudah sekali bagi seseorang untuk memiliki pandangan yang salah tetang keselamatan, memandang
bahwa keselamatan itu hanya sebagai usaha manusia belaka, memandang keselamatan itu sebagai sesuatu
yang harus ditempuh tidak dinikmati.
Ganjaran dari sebuah persekutuan dengan Tuhan setiap hari tak ada tandingannya. Persekutuan
dengan Dia memberi kita hidup dan meningkatkan kualitas hidup kita.
REAKSI
1. Bagaimana kegiatan-kegiatan seperti menonton televisi, bermain komputer atau chatting yang dilakukan
secara rutin bisa merugikan pengalaman hidup seorang Kristen?
Michele Vitry, Watford, England
SSCQ adalah Pelajaran Sekolah Sabat Resmi yang diterbitkan Dept. SS/PM GC SDA dari orang muda, oleh orang muda, untuk orang muda dan
berjiwa muda di seluruh dunia
Diterjemahkan oleh: Linda Bastian - 7
LATAR BELAKANG DAN KARAKTER DALAM PERJANJIAN LAMA Pelajaran Sekolah Sabat “Collegiate”(SSCQ)
Diterbitkan oleh SEIMAN (Surat Elektronik Intra Masyarakat Advent Nusantara www.seiman.org) ;
[email protected] dan SSCQ-Indonesia .; Editor Daniel Saputra dan ManagerYonata Bastian (Judul Asli: Collegiate Quarterly,
Kwartal EMPAT 2010.
Published by the SSPM Dept. Of General Conference of SDA
Kamis
4 Nopember
Pendapat
Etika Situasional
Matt. 5:21-28
Ketika Daud mengirimkan Uria ke garis depan medan perang, ia melanggar perintah keenam
yaitu "Jangan membunuh". Ini adalah kasus yang terbuka dan tersembunyi. Namun, bagaimana
kalau aku membunuh karakter temanku dengan sindiran dan gosip? Aku tidak membunuh siapa pun
secara fisik. Aku tidak melanggar kesembilan Hukum Tuhan lainnya, karena semua yang
kukatakan mungkin benar. Tetapi, sama saja Aku telah membunuh temanku.
Sekelompok pencuri kendaraan yang masih muda, mencuri kendaraan dan mengendarainya
sampai bensinnya habis. Selama menggunakan mobil curian, mereka merusak mobil tersebut dan
properti lainnya. Mereka bersalah karena mencuri. Namun, bagaimana jika Anda tinggal di medan
perang dan keluarga Anda kelaparan? Dimana satu-satunya harapan hidup adalah dengan mencuri
makanan. Apakah ini benar-benar melanggar perintah ―Jangan Mencuri?‖ Apakah situasi dapat
mengubah prinsip?
Pembentukan Karakter adalah pekerjaan seumur hidup
Anda sering bekerja lembur, namun Anda tidak mendapat bayaran untuk lembur tersebut.
Anda terlibat dalam sebuah proyek misi di gereja dan mem-foto kopi bahan- bahan yang Anda
butuhkan untuk itu di kantor tanpa membayar, toh majikan Anda mempunyai hutang terhadap jam
kerja ekstra anda. Apakah itu dianggap sebagai mencuri? Atau dianggap lunas?
Keabsolutan Sepuluh Perintah Allah yang tidak menyenangkan bagi masyarakat paska
moderen, yang memandang dunia dari perspektif, individualistis pragmatis. Masyarakat ingin kita
percaya bahwa tidak ada yang absolut. Jika Uria hidup sesuai dengan apa yang dirasa enak dari
pada menghidupkan prinsip, dia mungkin sudah pulang ke Batsyeba dan segalanya akan terlihat
"baik-baik saja" bagi Daud. Tapi dia tidak pulang. Dan sebagai akibatnya, ia meninggal. Integritas
Uria berlawanan dengan kelemahan Daud.
Ketika Yesus berhotbah di atas bukit, Ia berkhotbah tetang perintah jangan membunuh, Dia
memberi arti yang luas tentang membunuh termasuk juga kemarahan (Mat 5:21-26). kata
marah,percekcokan , dendam, atau permusuhan tidak punya tempat dalam kehidupan Kristen.
Menimbang pedoman Yesus tetang perzinahan, Daud sudah melanggar batas ketika ia hanya
melihat Batsyeba dengan nafsu (Mat 5:27-28).
Karakter tidak muncul atau hilang secara tiba-tiba. Pembentukan Karakter adalah pekerjaan
seumur hidup.
REASI
Integritas Uria dan kesetiaannya adalah contoh yang jelas bagi kita. Bagaimana kita bisa
memiliki integritas yang sama dengannya hari ini?
Audrey Andersson, Lindesberg, Sweden
SSCQ adalah Pelajaran Sekolah Sabat Resmi yang diterbitkan Dept. SS/PM GC SDA dari orang muda, oleh orang muda, untuk orang muda dan
berjiwa muda di seluruh dunia
Diterjemahkan oleh: Linda Bastian - 8
LATAR BELAKANG DAN KARAKTER DALAM PERJANJIAN LAMA Pelajaran Sekolah Sabat “Collegiate”(SSCQ)
Diterbitkan oleh SEIMAN (Surat Elektronik Intra Masyarakat Advent Nusantara www.seiman.org) ;
[email protected] dan SSCQ-Indonesia .; Editor Daniel Saputra dan ManagerYonata Bastian (Judul Asli: Collegiate Quarterly,
Kwartal EMPAT 2010.
Published by the SSPM Dept. Of General Conference of SDA
Jum’at
5 Nopember
Eksplorasi
Daud dan Uria—Sebuat
Perbandingan yang Menyedihkan
2 Samuel
11
SIMPULKAN
Pasal 11 dalam 2 Samuel adalah kisah yang menyayat hati. Ini adalah studi yang
berlawanan. Seiring dengan rasa tanggung jawab Uria terhadap tugasnya, sangat kontras dengan
Daud yang melalaikan tugasnya, kita berfokus pada Misi Uria dan kebutaan Daud terhadap misi.
Uria menonjol dalam catatan sebagai pahlawan, namun Daud menjadi penjahat terburuk.
Bagaimana kita menuduh lanjutan dari perbuatan Daud yang keji itu? Apa yang akan kita
simpulkan jika kita hanya memiliki informasi tetang bab ini saja tetang Daud? Ketika kita
mempertimbangkan banyak kontras antara Uria dan Daud, apa pelajaran tentang godaan, integritas,
dan pengampunan yang bisa kita pelajari?
PERTIMBANGKAN
 Cari kalimat ―sexual scandal and politicians‖ atau ―skandal seksual dan politisi‖ di internet.
Pilih satu atau dua cerita terkini dan membandingkan atau menyamakan dengan skandal Daud
dan peristiwa yang terjadi pada Uria.
 Carilah di majalah, yang mungkin Anda bisa menemukan seseorang yang mirip seperti Uria.
Jika tidak ada hambatan, cobalah untuk menggambarnya menurut anda tampak seperti
bagaimanakah Uria itu?
 Cari di internet, lagu Watson Wayne "It's a Fine Line" Lagu ini berbicara tentang garis yang
halus antara yang baik dan yang jahat yang ada dalam banyak pilihan hidup. Dengarkan lagu
tersebut, dan tuliskan sebanyak mungkin situasi garis yang halus yang dapat Anda temukan di
dalamnya.
 Refleksikan peristiwa dalam hidup Anda ketika, seperti Daud, Anda mencoba untuk menutupi
sesuatu yang Anda lakukan. Apakah itu melibatkan korban tak bersalah?
 Bayangkan apa yang akan terjadi kepada Daud dan Uria bila bertemu di surga. Tuliskan dengan
100 kata yang Anda pikirkan kemungkinan mereka akan mengatakan apa terhadap satu sama
lain.
 Pikirkan tentang orang-orang dalam berita yang berakting seperti Daud dalam 2 Samuel 11.
Tapi bagaimana dengan Uria? Kemungkinan besar, tidak ada yang akan memperingati
kebajikan dan integritasnya sampai nanti di surga. Dapatkah Anda menemukan Uria masa kini
dan memikirkan cara untuk memperingatinya?
HUBUNGKAN
Untuk mempelajari lebih jauh tentang kehidupan Daud, bacalah 1 Samuel 16 (Daud menjadi raja); 1
Samuel 17 (Daut dan Goliat); 1 Samuel 20 (Daud dan Yonatan); 1 Samuel 25 (Daud dan Abigail); Daud dan
nabi Natan (2 Samuel 12). Juga baca Para Nabi dan Raja, pasal 71.
Untuk membaca lebih jauh tentang Daud dan Uria, bukalah website brikut:
http://bible.org/seriespage/Daud-and-Uria-2-samuel-115-27.
Victor Brown, Dayton, Ohio, U.S.A.
SSCQ adalah Pelajaran Sekolah Sabat Resmi yang diterbitkan Dept. SS/PM GC SDA dari orang muda, oleh orang muda, untuk orang muda dan
berjiwa muda di seluruh dunia
Diterjemahkan oleh: Linda Bastian - 9
Download