Pengaruh Etnosentrisme terhadap Komunikasi Antarbudaya

advertisement
BAB VII
PENUTUP
Bab ini merupakan bagian terakhir, dimana isinya berbentuk kesimpulan
dan saran. Kesimpulan dibuat berdasarkan temuan penulis dari hasil penelitian
dan analisa yang telah dilakukan oleh penulis, dan saran yang dibuat berdasarkan
dari kesimpulan tersebut. Pada dasarnya penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh etnosentrisme terhadap pertukaran pesan dan pernyataan diri dalam
komunikasi antarbudaya, khususnya mahasiswa UKSW Salatiga yang berbeda
latarbelakang budayanya. 3 kasus yang diteliti yakni ; Pentas Seni dan Budaya
tahun 2012, komunikasi antarbudaya kost putri KFC, dan rapat pleno BPMU
UKSW Salatiga. Sehingga dari 3 kasus yang dicermati oleh penulis dapat
menjawab tujuan dari penelitian ini.
7.1.
Kesimpulan
Beranjak dari beberapa hasil penelitian yang telah dilakukan oleh
penulis melalui 3 kasus yang diteliti, yakni ;
Hasil pertama, etnosentrisme mempengaruhi pertukaran pesan pada
tahap pertukaran simbol melalui gerak - gerik tubuh, seperti yang
dilakukan oleh etnis Poso ketika mengekspresikan kegembiraannya
dengan keadaan yang sedang mabuk, menari - nari dan meloncat - loncat
diatas panggung saat acara penutupan PSBI tahun 2012. Hal ini dianggap
benar dan sah - sah saja oleh etnis Poso, berbeda dengan etnis lainnya
yang turut dalam kegiatan tersebut dan melihat kejadian tersebut, beberapa
merasa bahwa tindakan tersebut sudah tidak wajar. Begitu pula dengan
kasus kedua yang diteliti oleh penulis, dimana komunikasi antarbuadaya
yang dilakukan oleh penghuni kost putri KFC Salatiga yang juga
merupakan mahasiswa UKSW, terdapat beberapa pertukaran simbol
secara langsung melalui kata - kata, dan ketika pertikaian terjadi,
komunikasi antarbudaya yang dibangun tidak ada toleransi antara satu
dengan kelompok lainnya yang berbeda etnis ini. Sama halnya dalam
60
kasus yang ketiga, dimana dalam melakukan rapat pleno lebih cenderung
tata cara penyampaian pendapat sesuai dengan cara mereka masing masing.
Hasil kedua, etnosentrisme mempengaruhi pernyataan diri setiap
komunikator dan komunikan khususnya dalam pertukaran makna. Dalam
kasus pertama, pandangan dunia, kepercayaan dan nilai - nilai yang
dimiliki oleh etnis Ambon, Poso, Papua memaknai bahwa minum
minuman berakohol merupakan hal yang baik adanya, sehingga dalam
perilaku kesahariannya meminum minuman berakohol merupakan hal
yang wajar dan bahkan sudah menjadi rutinitas. Namun hal ini berbeda
dengan etnis Jawa yang menganggap bahwa meminum minuman
berakohol merupakan tindakan yang tidak baik, sehingga mereka merasa
bahwa tabu untuk melakukannya. Dalam temuan di kasus kedua,
komunikasi antarbudaya kost putri KFC, kelompok dari etnis Jawa merasa
bahwa kost putri KFC yang dibangun diatas tanah Jawa, seluruh
penghuninya harus dapat memahami adat istiadat Jawa. Berbeda dengan
kelompok lainnya yang sebagian besar dari etnis Minahasa, mereka
merasa bahwa ketika berpenghuni di kost putri KFC cukup mengikuti tata
tertib yang ada di kost tersebut. Dalam hal lainnya ketika kelompok etnis
Jawa tidak suka dengan kebisingan yang dibuat oleh kelompok lainnya
mereka cenderung bercerita kepada orang lain dan mengeluarkan argumen
- argumen mereka melalui media online facebook, karena bagi mereka cara
inilah yang benar dan baik untuk dilakukan serta sudah menjadi sebuah
kebiasaan. Sedangkan kelompok lainnya yang sebagian besar etnis
Minahasa, mereka lebih cenderung suka berkomunikasi secara langsung
kepada orang yang bersangkutan. Temuan pada kasus terakhir, pemaknaan
mengenai organisasi dan kepemimpinan dari seluruh fungsionaris BPMU
UKSW periode 2011 - 2012 yang berbeda etnis ini adalah sama, yakni ;
sepakat bahwa Lembaga Kemahasiswaan, khususnya BPMU UKSW
merupakan wadah aspirasi mahasiswa serta sepakat bahwa seorang
61
pemimpin harus dapat melayani. Namun dalam hal lainnya, seperti cara
berdiskusi dalam rapat pleno, fungsionaris dari etnis Ambon dan Batak
merasa wajar dan baik - baik saja selama rapat tersebut berjalan sesuai
dengan tata tertib yang berlaku. Berbeda dengan etnis Jawa yang merasa
bahwa kondusif dalam rapat pleno kurang baik yakni ketika ada yang
menyampaikan pendapat atau dalam berdebat terdapat intonasi - intonasi
yang tinggi, sehingga dalam perilakunya mereka cenderung untuk diam
ketika terjadinya perdebatan dalam rapat tersebut.
Dari kedua hasil penelitian dari temuan - temuan disetiap kasus
yang penulis teliti, maka penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa
etnosentrisme berpengaruh dalam pertukaran pesan yang ditekankan pada
pertukaran simbol - simbol, yakni secara tertulis, lisan, gerak - gerik tubuh
yang disampaikan oleh etnis satu kepada etnis lainnya serta pernyataan diri
yang tampak jelas dalam perilaku setiap etnis dalam kesehariannya dan
setiap etnis dalam melakukan komunikasi antarbudaya mereka memaknai
simbol – simbol tersebut dengan rasa superior atau dengan sikap "kami"
dan "mereka", memandang atau melakukan segala sesuatu dari kacamata
etnis mereka masing - masing, terlebih merasa benar dengan cara mereka
masing - masing dalam melakukan komunikasi antarbudaya, hal ini secara
tidak langsung dapat menciptakan kesalahpahaman antara satu etnis
dengan etnis lainnya.
7.2.
Saran
Dalam akhir dari penelitian ini penulis akan memberikan beberapa
saran terkait dengan hasil dan temuan penelitian. Saran pertama, penulis
sampaikan kepada seluruh mahasiswa UKSW, dimana UKSW merupakan
'Indonesia Mini' yang mahasiswanya berasal dari berbagai etnis di
Indonesia. Harapannya mahasiswa UKSW dapat mempunyai sikap
toleransi ketika melakukan komunikasi antarbudaya, sehingga tidak
menilai segala sesuatunya dari kebudayaan kita masing - masing. Maka
62
dengan begitu akan mengurangi pengaruh dari etnosentrisme ketika kita
bertukar pesan dengan mahasiswa budaya lainnya. Dengan berkurangnya
pengaruh etnosentrisme, maka salah paham akan jarang terjadi.
Saran kedua, penulis tujukan kepada program studi komunikasi,
agar dapat mengembangkan lebih lanjut penelitian - penelitian mengenai
komunikasi antarbudaya. Karena penelitian mengenai kebudayaan dapat
berdampak positif bagi Bangsa Indonesia yang dimana terdiri dari
berbagai macam etnis. Harapannya dapat mengurangi konflik antar etnis
yang sering kali terjadi di masyarakat.
Saran
ketiga,
penulis
sampaikan
kepada
penelitian
masa
mendatang, khususnya mengenai komunikasi antarbudaya. Penelitian ini
menggambarkan bagaimana pengaruh etnosentrisme dalam komunikasi
antarbudaya, khususnya mahasiswa UKSW Salatiga. Harapanya penelitian
selanjutnya dapat lebih dalam meneliti aspek - aspek lainnya yang
berkaitan dengan komunikasi antarbudaya, sehingga penelitian komunikasi
antarbudaya dapat berkembang, misalnya komunikasi antarbudaya melalui
media massa, komunikasi antarbudaya dalam public speaking, dan
sebagainya.
63
Download