PENETAPAN STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK

advertisement
PENETAPAN STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK
CELANA PANJANG JEAN WANITA
DI KABUPATEN BANDUNG
HUWAE ELIAS P
Program Studi Teknik Manajemen Industri, STMI Jakarta
ABSTRAK
Kabupaten Garut dikenal luas dengan produk jaket kulit, namun akhir-akhir ini mengalami
kecenderungan penurunan produksi karena dominasi produk-produk impor dengan harga yang murah.
Dalam mengatasi faktor-faktor penyebab, perlu ditetapkan strategi pengembangan demi kelangsungan
usaha. Pengembangan produk akan dicapai melalui diversifikasi secara konsentrik, horizontal dan
konglomerat. Analisis diagnosis dengan menerapkan model SWOT diharapkan dapat membantu
perusahaan menyusun strategi memperbesar pasar dan efisiensi biaya, selain kebijakan harga seperti;
Price List, Discount, Allowances, Term of Payment, Credit Term. Dengan menggunakan contoh
PT.GS yang berada dalam siklus penurunan produksi, diharapkan perbaikan ke depan dapat dilakukan
melalui upaya efisiensi produksi, peningkatan kualitas, strategi harga murah, saluran distribusi yang
diperpendek serta strategi promosi yang lebih baik.
Kata Kunci: Diversifikasi produk, diagnosis SWOT.
2. LANDASAN TEORI
1. PENDAHULUAN
Industri pakaian jadi (garment)tumbuh dan
berkembang sejalan dengan pertumbuhan Industri
Tekstil dan produk Tekstil(TPT) lainnya, hal ini
disebabkan bahwa industri pakaian jadi adalah
merupakan pasar bagi industri tekstil lainnya.
Dalam menangkap peluang pasar, banyak pabrik
tekstil dan garment bermunculan di Jawa Tengah,
Jawa Timur dan DI Yogyakarta.
Selama periode tahun 2008-2010 muncul berbagai
tantangan dalam pemasaran hasil produksi industri
garment, yaitu dengan masuknya garment produksi
luar negeri dan munculnya perusahaan garment di
dalam negeri. Banyak faktor-faktor yang
menyebabkan suatu perusahaan gulung tikar antara
lain karena ketidakmampuan perusahaan mengatasi
pesaingnya.
Dalam situasi kompetitif tersebut, maka segala daya
dan upaya harus dikerahkan dalam rangka menjamin
kontinuitas usahanya. Untuk mengatasi kesulitan
tersebut maka pihak manajemen harus pandai
mengetahui selera pasar, peluang pasar yang ada,
dan sarana operasionalnya. Perusahaan perlu
menyusun strategi pemasaran yang tepat.
Bentuk penyusunan strategi tergantung pada
permasalahan
yang
dihadapi
apakah
mengembangkan
pasar
secara
keseluruhan,
melindungi pangsa pasar atau memperluas pangsa
pasar.
Perencanaan strategi harus menjadi bagian yang
penting untuk membawa perusahaan kepada visi
mendatang. Pada sebagian besar perusahaan yang
tumbuh dari unit usaha skala kecil, belum
mempunyai rencana kerja jangka panjang, hal ini
disebabkan karena belum menjadi prioritas
kebutuhan manajemen akan informasi atas
perkembangan dan proyeksi perusahaan.
Kesulitan besar akan dirasakan apabila tidak ada
perencanaan
strategis
dalam
rangka
pengembangan pasar atau pengembangan produk
untuk menghadapi para pesaing.
Dalam pengembangan strategi perusahaan,
produk merupakan element yang sangat penting
dari suatu program pemasaran, yang mencakup
pada kebijaksanaan harga, komunikasi dan
distribusi untuk memberikan kepuasan kepada
pembeli/pemakai. Khususnya dalam menghadapi
perdagangan bebas dimana para pengusaha harus
mulai merubah cara kerja agar keberadaannya
dipasar tetap dipertimbangkan.
Agar supaya perencanaan strategis dapat berjalan
baik maka master plan perusahaan harus dapat
diterima dan dipahami oleh anggota organisasi/
perusahaan
yang
menjalankan,
sehingga
diperlukan adanya disiplin atau ketaatan terhadap
rencana supaya menjadi pegangan dalam
pelaksanaannya, karena ada kecenderungan
perusahaan
bergerak
tanpa
perencanaan
resmi,dan tidak melihat bahwa perencanaan
1
strategis adalah merupakan langkah yang penting.
Bertitik tolak dari hal tersebut, agar supaya
perusahaan dapat bertahan menghadapi perdagangan
bebas tarif, maka perlu disusun perencanaan
mengembangkan strategi pemasaran yang tepat.
Pengertian perencanaan strategis, menurut Philip
Kotler adalah sebagai berikut:
"Proses managerial untuk mengembangkan dan
mempertahankan suatu kecocokan strategik
diantara sasaran-sasaran serta kemampuan
perusahaan dengan kesempatan pemasarannya yang
selalu
berubah.
Perencanaan
strategis
mengandalkan pada pengembangan suatu misi
portofolio bisnis yang sehat dan strategi-strategi
yang terkoordinasi".
Berdasarkan batasan pengertian perencanaan
strategis tersebut diatas, maka secara garis besar
pengertian strategi suatu pola atau model yang
terencana untuk mencapai tujuan perusahaan.
Tujuan strategis setiap perusahaan adalah mencapai
keunggulan daya saing, khususnya keunggulan
kinerja sehingga perusahaan diharapkan dapat
mengatasi persaingan yang terjadi. Aspek penting
lain dalam perumusan strategi adalah analisis
pesaing yang handal yang akan menentukan posisi
suatu usaha sehingga memiliki keunggulan
diferential dari pesaing.
Kemudian untuk melakukan analisis pesaing
terdapat empat komponen diagnostik, yaitu: Tujuan
masa depan, strategi saat ini, asumsi, dan
kemampuan. Didalam mengembangkan strategi
bersaing, langkah pertama adalah melakukan
analisis bersaing yang meliputi faktor external dan
internal. Didalam kerangka analisis bersaing tersebut
lingkup tinjauannya meliputi analisis eksternal,
yaitu: analisis pelanggan, pesaing, industri dan
lingkungan.
Sedang analisis internal meliputi: performance,
strategy, strategic portofolio, cost portofolio,
financial resources dan analisis kekuatan dan
kelemahan. Didalam mengembangkan strategi
pemasaran perusahaan harus juga dapat menganalisa
kesempatan pasar. Lebih lanjut Philip Kotler
mendefinisikan kesempatan pasar perusahaan
sebagai berikut.
"A Company marketing opportunity is an attractive
arena for company marketing action in which the
particular company would enjoy a competitif
advantage"
Tentang segmentasi pasar, Philip Kotler
berpendapat: “A market segment consist of
consumer who respond on a similar way to a
given set marketing stimuli".
Disamping perusahaan mengetahui kesempatan
pasar dan juga segmentasi pasar, perusahaan
perlu juga mengembangkan bauran pemasaran
yang terdiri dari unsur: Product, price, place,
promotion dalam upaya memperkuat posisi
market share harus dianalisis pangsa pasar yang
ada.
Ada 3 jenis utama peluang pertumbuhan pasar.
A. Penetrasi pasar
Penetrasi pasar dapat tercapai karena upaya
perusahaan meningkatkan penjualan untuk
produknya yang sekarang pada pasarnya. Dalam
hal ini ada tiga kemungkinan yang dapat
diterapkan, yaitu:
 Perusahaan mendorong langganan untuk
meningkatkan jumlah pembelian dengan
memberikan potongan harga.
 Perusahaan dapat memikat pelanggan
pesaing dengan menawarkan harga yang
lebih murah atau mempromosikan
produk yang lebih baik kwalitasnya.
 Perusahaan dapat merubah calon
pelanggan
yang
sekarang
tidak
mempergunakan produk tetapi memiliki
profil sama dengan konsumen sekarang.
B. Pengembangan Pasar
Pengembangan pasar dapat tercapai karena upaya
perusahaan meningkatkan penjualannya dengan
menjual produk yang baru, ini meliputi tiga
kemungkinan:
 Perusahaan
dapat
mendistribusikan
produk ke pasar geografis baru.
 Perusahaan dapat membuat segment
konsumen yang baru.
 Perusahaan dapat mencoba memasarkan
produknya kesegmen institusional.
C. Pengembangan produk
Pengembangan produk dapat tercapai karena
upaya perusahaan untuk meningkatkan penjualan
dengan mengembangkan produk baru atau
menyempurnakan produknya bagi pasarannya
yang sekarang.
Ada tiga kemungkinan yang dapat
dijalankan:
2

Perusahaan dapat mengembangkan produk
baru dan berbeda yang akan memikat
kosumennya.
 Perusahaan dapat menciptakan produk baru
yang terbatas.
 Perusahaan
dapat
mengembangkan
produknya untuk keperluan memenuhi
kelompok pembeli tertentu.
langkah yang ditempuh untuk melakukan
diversifikasi usaha, sebagai berikut:
1. Diversifikasi konsentrik
Diversifikasi ini terjadi kalau perusahaan
menambah produk baru yang sinergi
tehnologi dan atau sinergi pemasaran pada
jalur produk yang ada, produk tersebut
mampu mengikat kelompok langganan baru.
2. Diversifikasi horisontal
Terjadi kalau perusahaan menambah produk
baru yang dapat mengikat langganannya
yang sekarang sekaligus dari segi tehnis
tersebut tidak ada hubungannya dengan jalur
produk yang sekarang.
3. Diversifikasi konglomerat
Terjadi kalau perusahaan menambah produk
baru yang tidak mempunyai hubungan
dengan teknologi, produk dan dasar
perusahaan sekarang, perusahaan tersebut
tentu harus mampu memikat kelompok
langganan baru.
perusahaan, sebagai nampak pada model sebagai
berikut:
Dengan menetapkan sasaran perusahaan maka akan
memudahkan managemen menetapkan sasaran
pemasaran, dalam hal ini strategi pemasaran harus
dikembangkan mencapai sasaran marketing tersebut.
Dalam melakukan penilaian kondisi perusahaan
dapat ditinjau melalui analisa SWOT, sebagai
berikut:
Kegiatan pemasaran yang berdasarkan pada
konsep strategi marketing berupa variabel
pemasaran yang dapat dikendalikan, dapat
dipergunakan
untuk memperoleh tingkat penjualan yang
diinginkan dalam menetapkan sasaran pasar.
Aktivitas bauran pemasaran terdiri dari 4P, yaitu:
1. Produk
Produk dapat berupa jasa atau barang yang
dapat ditawarkan ke dalam pasar untuk
diperhatikan, dimiliki, digunakan atau
dikonsumsi sehingga dapat mencakup objek
fisik, jasa, orang, tempat, organisasi dan ide.
2. Price
Menurut Philip Kotler : Harga merupakan
daftar harga jual yang ditujukan kepada
pelanggan dan konsumen untuk mendapatkan
produk tertentu.
Kebijaksanaan harga meliputi:
 Price List
Merupakan daftar harga jual yang
ditujukan
kepada
pedagang
dan
konsumen yang berlaku untuk jangka
tertentu.
 Discount
Tabel 1. ANALISA SWOT
Faktor Internal
Faktor Eksternal
Kekuatan (strong)
 Sumber daya keuangan
 Sumberdaya manusia
 Sumber marketing (harga
produk dan promosi)
Kesempatan(Opportunity)
 Peraturan Pemerintah
 Stabilitas Ekonomi
 Demografi
 Stabilitas Politik
Kelemahan(Weakness)
 Sumber daya keuangan
 Sumberdaya manusia
 Sumber Marketing (harga
produk dan promosi)
Ancaman (Threat)
 Peraturan Pemerintah
 Stabilitas Ekonomi
 Demografi
 Stabilitas politik
Setelah kekuatan dan kelemahan perusahaan dapat
diketahui maka dalam penyusunan strategi
pemasaran harus kemudian ditetapkan misi
Tabel 2 Jenjang Sasaran Misi Perusahaan
Pengembangan Pasar
SASARAN
1. Meningkatkan produksi
PERUSAHAAN 2. Riset pemasaran
3. Mempertinggi laba
SASARAN
PEMASARAN
STRATEGI
PEMASARAN
1. Memperbesar market shares
2. Effisiensi biaya
1 .Meningkatkan promosi
2. Menurunkan harga
3. Meningkatkan promosi
3. STRATEGI BAURAN PEMASARAN
Konsep pemasaran menyebutkan bahwa kunci
meraih tujuan perusahaan adalah menciptakan
kebutuhan dan memenuhi keinginan pasar serta
memberi kepuasan secara lebih efisien dan
efektif dari ada yang diberikan oleh para pesaing.
Dalam konsep pemasaran fokusnya adalah
berorientasi kepada pelanggan dalam rangka
memenuhi kebutuhannya, sedangkan konsep
penjualan berfokus pada produk untuk mencapai
tujuan akhirnya. Dikaitkan dengan situasi
perdagangan pada waktu mendatang maka yang
perlu dilakukan pengembangan pasar dengan
menerapkan konsep pemasaran.
3



Merupakan potongan harga yang diberikan
kepada pembeli dan penjual, yang meliputi
potongan kuantitas, potongan dagang dan
potongan tunai.
Allowances
Merupakan
tunjangan-tunjangan
yang
bersifat kearah promotional; dan bersifat
membantu pedagang serta memberikan
service kepada konsumen.
Term of Payment
Jangka waktu pembayaran yang telah
ditentukan oleh produsen yang harus dibayar
oleh pedagang atas pengambilan barangbarang dari produsen.
Credit Term:
Syarat-syarat
kredit
yang
diberikan
produsen kepada pedagang. Metode
penetapan harga menurut Philip Kotler,
sebagai berikut:
a. Cost Oriented Pricing Strategies
 Mark Up Pricing and Cost Plus
Pricing
Harga jual yang ditetapkan atas
dasar penambahan suatu persentase
atas dasar penambahan suatu
persentase tertentu diatas biaya per
unit. Metode ini sebagian besar
digunakan oleh pedagang eceran.

Target Pricing
Dalam metode ini perusahaan
menetapkan harga jualnya untuk
dapat menghasilkan laba yang telah
ditargetkan terhadap keseluruhan
biaya & Volume standard yang
diperkirakan.
b. Demand oriented Pricing Strategis
 Perceived valued pricing
Merupakan
penetapan
harga
berdasarkan persepsi konsumen oleh
produsen dan bauran pemasaran.
 Demand differential pricing
Produsen menetapkan dua atau lebih
harga yang berlainan untuk barang/
jasa yang akan dijual.
c. Competition oriented pricing strategis
 Going Rate Pricing
Proses penetapan harga yang
mengikuti harga pasar yang berlaku.
 Sealed Bid Pricing.
Proses penetapan harga atas dasar
nilai tender/kontrak diciptakan
dengan berorientasi pada pesaing.
3. Place
Saluran
distribusi
adalah
kelompok
perusahaan dan perorangan yang mengambil
alih hak/membantu dalam pengalihan hak
atas barang/jasa tertentu selama barang/jasa
tersebut berpindah dari produsen ke
konsumen".
Elemen-elemen dari distribusi dalam bauran
pemasaran adalah sebagai berikut:
 Channel of Distribution
Ada beberapa tingkat mata rantai saluran
distribusi
yang
dikenal
dalam
menyalurkan produk ke konsumen, yaitu:
Zero Level Channel




Produsen-------------------------> konsumen
Two
Level
Channel-----Pengecer----->
konsumen
Three Level Channel
Produsen —> groser —> Pemborong -->
Pengecer-—> Konsumen
Coverage
Kemampuan
perusahaan
dalam
menyediakan inventory untuk mencukupi
kapasitas perusahaan berproduksi.
Location
Merupakan wadah untuk melaksanakan
aktivitas produk, dimana lokasi ini
dipergunakan oleh produsen untuk
kegiatan produksi sampai dengan
ditetapkan suatu jaringan distribusi.
Inventory
Besarnya tingkat cadangan dari suatu
produk tertentu yang harus disediakan
oleh perusahaan dalam menghadapi
kemungkinan pesanan kembali dari
konsumen pada masa yang akan datang.
Transportation
Merupakan aktivitas pemindahan barang
secara fisisk dari suatu tempat ke tempat
lainnya dengan menggunakan sarana
pengangkutan yang ikut menunjang
dalam
proses
saluran
distribusi
perusahaan.
4. Promosi
Promosi merupakan arus informasi atau persuasi
satu arah yang dibuat untuk mengarahkan
seseorang atau organisasi atau individu tertentu,
dengan tujuan untuk memperkenalkan hasil
produksi agar tercipta pertukaran dalam
pemasaran.
Faktor-faktor yang mempengaruhi 4P, yaitu
segmentasi pasar dan positioning.
 Segmentasi pasar
Pasar terdiri dari beberapa kelompok
type pembeli yang mempunyai tingkat
4

kebutuhan
berbeda-beda,
sumberdaya,
lokasi, perilaku dan lain-lain sehingga
produsen sulit melayani semuanya.
Positioning
Merupakan strategi menempatkan produk
dipasar pada posisi yang jelas, khusus dan
dminati konsumen sasaran.
4. PEMBAHASAN
Dalam pembahasan ini dipakai sebagai contoh
strategi pemasaran PT GARMEN SENTOSA di
Kabupaten Bandung yang bergerak dibidang
garment. Penjualan yang telah dilakukan oleh
perusahaan ini meliputi penjualan eksport dan
penjualan lokal.
Biaya promosi yang dikeluarkan antara lain, berupa
biaya pemasangan iklan pada beberapa media massa,
mengikuti pameran-pameran baik didalam negeri
maupun diluar negeri. Biaya promosi untuk tahun
2008 sampai dengan tahun 2012 adalah sebagai
berikut : Lihat tabel 3 dibawah.
Biaya promosi mempunyai hubungan kuat dengan
peningkatan hasil penjualan. Dengan melakukan
peningkatan biaya promosi mengakibatkan kenaikan
penjualan. Hal ini memberikan petunjuk bahwa PT
GARMENT
SENTOSA
harus
mengelola
pengeluaran biaya sebagai kunci peningkatan
penjualan disamping kebijaksanaan lainnya.
Tabel 3. Rincian Perkembangan Biaya Promosi
Tahun
Biaya Promosi (Rp.
Juta)
2008
Semester I
1.68
Semester II
1.83
2009
Semester I
2.70
Semester II
2.40
2010
Semester I
1.80
Semester II
1.50
2011
Semester I
1.15
Semester II
0.78
2012
Semester I
0.75
Semester II
0.70
Sumber : Data perusahaan
Kebijaksanaan dalam peningkatan pengeluaran
biaya promosi tidak dapat diterjemahkan sebagai
kebijaksanaan yang bertolak belakang dengan
kebijaksanaan perusahaan dalam upaya menciptakan
keunggulan biaya, hal ini disebabkan karena
peningkatan
biaya
promosi
akan
dapat
meningkatkan hasil penjualan yang berarti bahwa
akan tercipta peningkatan profit yang besar.
Hubungan Penjualan Dengan Promosi.
Hubungan penjualan dengan biaya promosi
mempunyai hubungan positif yaitu setiap kenaikan
biaya
promosi
akan
menaikkan
hasil
penjualannya. Demikian pula sebaliknya,
penurunan biaya promosi akan mengakibatkan
penurunan hasil penjualan.
Faktor penunjang kegiatan perusahan:
Dalam usaha meningkatkan penjualan, yaitu
antara lain meliputi:
 Meningkatkan kemampuan personnal selling
 Memelihara model dan kwalitas' produk.
 Harga produk
 Bentuk produk
 Pemberian potongan harga untuk grossir
 Nilai tambahan produk
 Tetap menjaga segmentasi pasar yang ada.
 Pelayanan divisi penjualan dan lain
sebagainya.
Implikasi Kebijakan
Biaya promosi bukan satu-satunya faktor yang
mendorong kenaikan penjualan karena hal ini
terkait dengan kelancaran proses produksi,
kwalitas produk, mode dan ketepatan waktu
dalam melakukan pemasaran.
Dari hasil penjualan nampak bahwa sebagian
besar produk dijual di dalam negeri sebesar 68%
sedang sisanya 32% dipasarkan dieksport. Dari
pengamatan, nampak bahwa pelaksanaan eksport
belum dilakukan sendiri oleh perusahaan karena
masih terbatasnya tenaga yang menangani
aktivitas eksportnya.
Dari data perusahaan selama 5 tahun terakhir
yaitu tahun 2008 sampai dengan tahun 2012
menunjukkan adanya penurunan hasil usaha
mulai tahun 2012, karena posisi persaingan yang
semakin ketat.
Dari hasil penelitian dilapangan dapat
disimpulkan
bahwa
penurunan
tersebut
disebabkan antara lain:
a. Perusahaan kurang memperhatikan masukanmasukan dari pasar, hal ini dirasakan sebagai
kelengahan
management
dalam
mengantisipasi perubahan pasar.
Dalam tahun 2010 banyak merk produk baru
yang muncul dipasaran yang menggunakan
nama merk ternama, disamping itu adanya
pemalsuan merk hasil produksi PT.
GARMEN SENTOSA sendiri di beberapa
kota antara lain Bogor, Bandung dan
Surabaya,
b. Kenaikan harga kain sebagai dampak
kenaikan harga kapas import dan harga
assesories lainnya.
5
c. Kegiatan promosi kurang aktif dalam tahun
2010/2011 hal ini ditandai dengan menurunnya
porsi biaya promosi sekitar50%.
d. Semakin meningkatnya perusahaan pesaing,
yang akibatnya market share menurun.
Dengan kondisi penjualan yang menurun tersebut,
pihak management telah melakukan upaya perbaikan
strategi pemasaran dalam upaya meningkatkan
pemasarannya, antara lain:
 Effisiensi
biaya
produksi,
dengan
mengupayakan penghematan dalam beberapa
bidang pada unit produksi maupun operasional
perusahaan.
 Mengaktifkan
promosi,
pengalaman
menunjukkan bahwa penghematan biaya
promosi memberikan dampak kurang baik bagi
peningkatan hasil penjualan.
 Menyusun strategi harga, menetapkan harga
baru kembali dengan memperhatikan antara lain
faktor lokasi tersebut.
Kombinasi kebijaksanaan yang ada dengan
pendekatan beberapa teori strategi diharapkan akan
dapat memberikan hasil sesuai rencana perusahaan.
Sehubungan dengan hal tersebut diatas, studi ini
akan melihat beberpa sisi yaitu;
a. Jenjang Sasaran
Beberapa pandangan dari pimpinan perusahaan,
dapat diimplementasikan kedalam jajaran
sasaran yakni sebagai berikut:
 Misi Perusahaan
: Memenuhi
kebutuhan akan
sandang
 Sasaran Perusahaan
: Meningkatkan
produktivitas,
mempertinggi
profit,
Melakukan
efisiensi
 Sasaran Pemasaran
: Pengembangan
produk, efisiensi
biaya
 Strategi Pemasaran
: Meningkatkan
promosi,
mempertahankan
kwalitas
b. Analisis Diagnosis
Analisis diagnosis diharapkan akan dapat
membantu pihak perencana dalam menyusun
strategi.
Dengan mempergunakan analisa SWOT (
Strength, Weakness, Opportunity dan Threat).
Maka kondisi perusahaan nampak, sebagai
berikut:
FAKTOR
INTERNAL
KEKUATAN (STRONG)

Sumber daya keuangan

Keunggulan biaya

Citra perusahaan
FAKTOR EKSTERNAL
KESEMPATAN
(OPPORTUNTY)

Pertumbuhan
penduduk

Pertumbuhan
penduduk

Stabilitas politik
KELEMAHAN
ANCAMAN (THREAT)
(WEAKNESS)

Perusahaan pesaing

Sumber Daya manusia

Pemalsuan merk

Perencanaan
Jangka 
Supply bahan baku
Panjang
Kebijaksanan Promosi Dilihat Dari Daur
Hidup Produk
Kegiatan promosi mempunyai pengaruh kuat
untuk meningkatkan hasil penjualan, dengan
peningkatan kegiatan promosi berarti perusahaan
melakukan pengembangan pasar. Pangsa pasar
perusahaan adalah untuk kelompok umur remaja,
pendapatan rendah sampai menengah.
Implikasi aktivitas promosi, dikaitkan dengan
daur hidup perusahaan yang sudah sampai dalam
tahap kedewasaan, dapat dilihat pada ciri-ciri,
sebagai berikut:
 Penjualan
: tinggi
 Biaya
: rendah per langganan
 Laba
: tinggi
 Pelanggan
: mayoritas rendah
 Fokus pemasaran : mempertahankan pasar
 Distribusi
: intensif
 Harga
: relatif rendah
Bauran Marketing Yang Dilaksanakan
Dilihat dari sisi bauran marketing, maka
kebijaksanaan perusahaan ialah:
a. Produk
Perusahaan akan menawarkan berbagai
macam
celana
panjang,
dengan
memperhatikan kwalitas, jenis kain dan
assesories.
b. Harga
Memperbaiki proses produksi dan mencari
bahan berkwalitas dengan harga rendah agar
perusahaan dapat melakukan efisiensi dalam
rangka menciptakan keunggulan biaya agar
dapat bersaing dipasaran.
c. Saluran distribusi
Perusahaan mengupayakan agar saluran
distribusi dapat dipersingkat, hal ini
dimaksud agar biaya jual dapat ditekan.
Dengan dipersingkatnya saluran distribusi
akan menarik bagi pedagang, untuk dapat
berhubungan dengan pabrikan sehingga ada
6
kesempalan untuk mendapatkan harga yang
lebih murah.
d. Promosi
Dalam usaha memasarkan produksinya,
perusahaan harus melakukan promosi baik
didalam negeri maupun diluar negeri, sehingga
produk lebih dikenal, yang akan dilakukan
dalam rangka meningkatkan hasil penjualan.
Pelaksanaannya dengan memasang iklan dan
memberikan informasi tentang model yang baru.
5. KESIMPULAN
Murray R. Siegel, \99\,Statistics, terjemahan I
Nyoman Susila, Ellen Gunawan, Penerbit
Erlangga, Jakarta
Porter, Michael E, 1993, Strategi Bersaing,
terjemahan Agus Maulana MSM,
Penerbit Erlangga, Jakarta
Porter Michael E, 1994, Keunggulan Bersaing,
terjemahan Tim Penerjemah Binarupa
Aksara, Jakarta
1. Dalam rangka pengembangan pasar PT
GARMEN SENTOSA dalam melakukan
aktivitas promosi selalu dipertimbangkan
dengan baik. Pola yang dipergunakan adalah
mempersiapkan rencana implikasi 4P.
2. PT
GARMEN
SENTOSA
merupakan
perusahaan yang telah berada dalam siklus
penurunan, yaitu untuk segment golongan
menengah kebawah. Strategi bersaing perlu
dilakukan oleh management dalam rangka
meningkatkan nilai penjualan antara lain:
 Melakukan efisiensi produksi, dengan
mencari bahan/kain dengan harga yang
bersaing.
 Melakukan pengembangan pasar dengan
strategi menjual dengan harga murah.
 Melakukan pengembangan produk dengan
menciptakan mode yang lebih baik menarik,
dan meningkatkan kwalitas.
 Melindungi pangsa pasar yang ada serta
melakukan pertahanan.
3. Rencana pengembangan produk ke dalam aspek
4P dapat disampaikan sebagai berikut:
 Harus diciptakan peningkatan kwalitas.
 Menggunakan strategi nilai harga yng
murah.
 Saluran distribusi diperpendek.
 Penyusunan strategi promosi yang baik.
6. DAFTAR PUSTAKA
Alexander Hiam, 1994, The portable MBA in
Marketing, terjemahan Agus Maulana, IR
MSM, Penerbit Binarupa Aksara,
Basu Swasta, 1981, Azas-azas marketing , Penerbit
Liberty, Jakarta
Kotler,
Philip, 1993, Marketing
terjemahan Heruyati Purwoto,
Esentials,
Marwan Asri SW, 1991, Marketing, penerbit UPP,
cetakan 2,
7
Download