28 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka

advertisement
28
III. METODE PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran
Semakin banyaknya bank-bank milik asing yang terdiri dari bank
asing, bank campuran, dan bank swasta nasional milik asing juga
menyebabkan total aset bank swasta nasional sudah tergerus sekitar 20%, dari
42% pada tahun 1999 menjadi sebesar 22% pada tahun 2011. Di sisi lain,
meningkatnya kehadiran bank-bank asing di industri perbankan nasional
dapat menciptakan persaingan yang sehat guna meningkatkan kinerja dan
kualitas layanan bank-bank lokal.
Kinerja bank adalah salah satu faktor yang dipertimbangkan investor
untuk menginvestasikan dananya. Oleh sebab itu kinerja bank harus selalu
ditingkatkan untuk mendapatkan keuntungan. Keberhasilan suatu bank untuk
meningkatkan keuntungan merupakan kemampuan dari manajemen dalam
mengelola banknya secara baik dan benar. Selain itu tingkat kesehatan bank,
pengelolaan bank, dan keberlangsungan usaha bank merupakan tanggung
jawab sepenuhnya dari manajemen bank. Oleh karena itu, bank wajib
memelihara dan memperbaiki tingkat kesehatannya dengan menerapkan
prinsip kehati-hatian dan manajemen resiko dalam melaksanakan kegiatan
usahanya untuk meningkatkan kinerja bank tersebut.
Sementara itu peran pemilik bank cukup besar dalam memilih jajaran
manajemen yang bagus untuk mengelola banknya, karena pada dasarnya
pemilik suatu bank selalu ingin mendapatkan keuntungan yang sebesarbesarnya, oleh karena itu pemilik bank akan memilih manajemen yang
mampu menjalankan usaha bank dengan baik dan menguntungkan (Muliaman
D Hadad et al., 2003).
Melihat eratnya hubungan antara pemilik dengan manajemen suatu
bank, untuk itu perlu dilihat lebih jauh hubungan struktur kepemilikan dengan
29
kinerja keuangan bank. Secara keseluruhan, alur pikir dari penelitian ini dapat
dilihat pada Gambar 2.
Perusahaan Perbankan yang Go Public
Struktur Kepemilikan
Bank Umum Persero
Bank Umum Swasta Nasional dominasi asing
(Kepemilikan asing di atas 51%)
Laporan Keuangan
Rasio Keuangan :
1.
CAR
2.
NPL gross
3.
ROA
4.
ROE
5.
BOPO
6.
LDR
7.
PER
8.
PBV
Kinerja Keuangan Bank
Rekomendasi Kebijakan
Gambar 2. Kerangka Pemikiran Penelitian
Investor
30
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bank umum persero dan swasta nasional
dominasi asing yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2011
secara keseluruhan termasuk kantor pusat, kantor cabang dan anak
perusahaan. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2012 sampai Juli 2012.
3.3. Jenis dan Sumber Data
Penelitian ini menggunakan data sekunder. Data ini diperoleh dari
perusahaan berupa Annual Report dan Company Report tahun 2010-2011
yang telah dipublikasi. Untuk menunjang kesempurnaan hasil penelitian,
penelitian juga memperoleh data sekunder yang berasal dari studi literatur,
berita dari surat kabar dan laporan penelitian seperti jurnal ilmiah, thesis, dan
skripsi.
3.4. Populasi dan Sampel
3.4.1 Populasi
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah bank
umum persero dan swasta nasional yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2010-2011. Jumlah bank umum persero dan swasta
nasional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2011
sebanyak 29 bank.
3.4.2 Sampel
Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel sesuai
dengan tujuan penelitian yaitu purposive sampling. Karena fokus
penelitian ini adalah menganalisis hubungan struktur kepemilikan
dengan kinerja keuangan pada bank umum persero dan swasta nasional
dominasi asing, maka sampel yang digunakan adalah bank-bank yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2011 dan dibagi dalam
dua kelompok. Kelompok pertama adalah bank persero dan kelompok
kedua adalah bank swasta nasional dominasi asing dengan kepemilikan
asing di atas 51%.
31
Tabel 2. Hasil seleksi sampel dengan menggunakan metode
purposive sampling
Kepemilikan Bank Umum Persero dan Swasta Nasional yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2011
Bank yang kepemilikannya tanpa ada dominasi salah satu pihak pemilik
saham
Bank yang kepemilikan sahamnya dikuasai publik (di atas 51%)
Bank yang kepemilikannya didominasi oleh salah satu pihak
(perseorangan atau perusahaan swasta dalam negeri)
Bank yang kepemilikannya didominasi oleh bank milik pemerintah (anak
perusahaan)
Bank dalam penanganan khusus (didominasi oleh lembaga penjamin
simpanan)
Bank yang kepemilikannya didominasi oleh asing di atas 51% hanya tahun
2011
Bank yang kepemilikannya didominasi oleh pemerintah di atas 51%
(Persero)
Bank yang kepemilikannya didominasi oleh asing di atas 51% periode
2010 - 2011
Jumlah populasi
Jumlah
5 Bank
3 Bank
7 Bank
1 Bank
1 Bank
1 Bank
4 Bank
7 Bank
29 Bank
Sumber : Data Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2011
Berdasarkan Tabel 1 terlihat dari 29 bank yang terdiri dari bank
umum persero dan swasta nasional yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2010-2011, terdapat 4 (empat) bank pada kelompok
pertama dan 7 (tujuh) bank pada kelompok kedua. Nama-nama bank
yang diteliti dapat dilihat pada Tabel 3 dan 4.
Tabel 3. Daftar Bank Persero yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2010-2011
No
1
2
3
4
Pemilik Saham
Mayoritas
Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Pemerintah
Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Pemerintah
Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Pemerintah
Bank Mandiri (Persero) Tbk
Pemerintah
Nama Bank
Presentase
Presentase
Kepemilikan 2010 Kepemilikan 2011
60.00
60.00
56.75
56.75
71.91
71.91
66.77
60.00
Sumber : Data Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2011
32
Tabel 4.
No
Daftar Bank Swasta Nasional dominasi asing dengan
kepemilikan asing di atas 51% yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia periode 2010-2011
Nama Bank
1 Bank ICB Bumi Putra Tbk
2 Bank Ekonomi Raharja Tbk
3 Bank Nusantara Parahyangan Tbk
4 Bank CIMB Niaga Tbk
5 Bank Internasional Indonesia Tbk
6 Bank of India Indonesia Tbk
7 Bank NISP OCBC Tbk
Pemilik Saham
Mayoritas
ICB Financial Group
Holdings AG (Switzerland)
HSBC Asia Pacific
Holdings (UK) Limited
Acom Co., Ltd (Jepang)
CIMB Groups Sdn BBhdNon Tradi
Maybank
Bank of India
OCBC Bank (Singapore)
Presentase
Presentase
Kepemilikan 2010 Kepemilikan 2011
69,99
69,90
98,94
98,94
60,31
60,31
96,91
96,00
97,38
76,00
81,90
97,50
76,00
85,10
Sumber : Data Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2011
3.5. Pengolahan dan Analisis Data
Penelitian ini melakukan analisis data dengan menggunakan metode
analisis deskriptif yang menjelaskan data dalam ukuran-ukuran nilai angka
yang dapat menggambarkan karakteristik data dengan menyajikan data dalam
tabel, grafik, ukuran pemusatan data, dan penyebaran data. Analisis deskriptif
menggambarkan struktur kepemilikan bank umum persero dan swasta
nasional dominasi asing yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 20102011 dan menggambarkan kinerja keuangan pada bank tersebut tahun 20102011.
Penelitian ini juga menggunakan statistik non-parametrik, alat bantu
non-parametrik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji KruskalWallis dan uji korelasi Spearman. Uji Kruskal-Wallis digunakan pada
statistik uji non-parametrik untuk membandingkan dua atau lebih nilai ratarata populasi secara bersamaan dan membandingkan kinerja keuangan pada
bank umum persero dan swasta nasional dominasi asing yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 2010-2011, sedangkan uji korelasi Spearman
untuk menganalisis hubungan struktur kepemilikan dengan kinerja keuangan
pada bank umum persero dan swasta nasional dominasi asing yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2011.
33
3.5.1 Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel
yang dapat menggambarkan kinerja keuangan bank tersebut, meliputi:
1. Capital Adequacy Ratio (CAR)
CAR merupakan rasio equitas yang diklasifikasikan terhadap
jumlah kredit yang disalurkan, yang menunjukkan kemampuan
permodalan dan cadangan yang digunakan untuk menunjang
kegiatan operasi perusahaan (Siamat, 1993). Persamaannya dapat
dituliskan sebagai berikut :
…………………………..……………………. (1)
2. Non Performing Loan (NPL) Gross
NPL gross adalah perbandingan antara kredit yang tidak
dikembalikan lagi oleh si peminjamnya (kredit macet), atau
dikembalikan tapi tersendat-sendat, dengan total kredit yang
disalurkan oleh bank ke masyarakat. Persamaannya dapat dituliskan
sebagai berikut :
…………………. (2)
3. Return On Assets (ROA)
ROA yang juga disebut sebagai rentabilitas ekonomi
merupakan perbandingan antara net income dengan total aset yang
digunakan untuk menghasilkan laba tersebut (Siamat, 1993).
Persamaannya dapat dituliskan sebagai berikut :
…..………………………………..….. (3)
34
4. Return on Equity (ROE)
ROE merupakan salah alat utama investor yang paling sering
digunakan dalam menilai suatu saham. Dalam perhitungannya,
secara umum ROE dihasilkan dari pembagian laba dengan ekuitas
selama setahun terakhir. ROE bisa memberikan gambaran tiga hal
pokok:
1. Kemampuan perusahaan menghasilkan laba (profitability)
2. Efisiensi perusahaan dalam mengelola aset (assets management)
3. Hutang yang dipakai dalam melakukan usaha (financial leverage)
Persamaannya dapat dituliskan sebagai berikut :
…………………………….... (4)
5. Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)
BOPO merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
tingkat efiseinsi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan
operasinya.
Semakin kecil rasio ini berarti semakin efisien biaya
operasional yang dikeluarkan bank yang bersangkutan sehingga
kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil
(Farah Margaretha, 2007). Persamaannya dapat dituliskan sebagai
berikut :
……..…………. (5)
6. Loan to Deposits Ratio (LDR)
LDR menggambarkan kemampuan bank membayar kembali
penarikan-penarikan yang dilakukan oleh nasabah dan deposan
dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber
likuiditasnya. Semakin tinggi rasio ini semakin rendah pula
35
kemampuan likuiditas bank. LDR dapat pula digunakan untuk
menilai strategi manajemen suatu bank, manajemen bank yang
konservatif cenderung memiliki LDR yang relatif rendah, begitu
pula sebaliknya. Persamaan LDR dapat dituliskan sebagai berikut
(Siamat, 1993) :
………………………...…. (6)
7. Price Earning Ratio (PER)
PER adalah perbandingan harga saham dengan laba per
saham yang kemudian menjadi ukuran penting yang menjadi
landasan pertimbangan seorang investor membeli saham sebuah
perusahaan. Persamaannya dapat dituliskan sebagai berikut :
…………………....……. (7)
8. Price to Book Value (PBV)
PBV adalah rasio yang menggambarkan seberapa besar
pasar menghargai nilai buku saham suatu perusahaan (Tjiptono dan
Hendry, 2001). Semakin tinggi resiko ini berarti pasar percaya akan
prospek perusahaan tersebut. Persamaannya dapat dituliskan
sebagai berikut :
………….…….... (8)
3.5.2 Analisis Deskriptif
1. Menggambarkan struktur kepemilikan bank umum persero dan
swasta nasional dominasi asing yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2010-2011 dengan menggunakan diagram pie
sehingga dapat terlihat jelas struktur kepemilikan bank tersebut.
36
2. Menganalisis kinerja keuangan bank umum persero dan swasta
nasional dominasi asing yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2010-2011. Penelitian ini mengunakan indikator kinerja
keuangan yang digunakan untuk menilai tingkat kesehatan bank dan
kinerja saham, terdiri dari rasio Capital Adequacy Ratio (CAR), Non
Performing Loan (NPL) Gross, Return On Assets (ROA), Return On
Equity (ROE), Loan to Deposits Ratio (LDR), Rasio biaya
operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO), Price Earning
Ratio (PER), dan Price to Book Value (PBV).
3.5.3 Statistik Non-parametik
Statistik non-parametik tidak memerlukan asumsi kenormalan
data, mudah dan tidak memerlukan perhitungan yang rumit (Suharyadi
dan Purwanto, 2004).
Penelitian ini mengunakan analisis korelasi dengan mengunakan
statistik non-parametik. Pengunaan statistik non-parametik ini karena
ukuran sampel sedemikian kecil sehingga distribusi sampel atau
populasi tidak mendekati normal, dan tidak ada asumsi yang dapat
dibuat tentang bentuk distribusi populasi yang menjadi sumber
populasi.
Uji non-parametik digunakan bila asumsi-asumsi pada uji
parametik tidak dipenuhi. Asumsi yang paling lazim pada uji parametik
adalah sampel acak berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
Bila asumsi ini dipenuhi, atau paling tidak penyimpangan terhadap
asumsinya sedikit, maka uji parametik masih bisa diandalkan. Tetapi
bila asumsi tidak dipenuhi maka uji non-parametik menjadi alternatif.
Keuntungan uji non-parametik terutama pada tidak perlunya
mengetahui bentuk distribusi populasi data. Selain itu, perhitunganperhitungan biasanya singkat dan syarat skala pengukuran datanya tidak
terlalu ketat.
37
Uji non-parametik dalam penelitian ini mengunakan alat bantu,
yaitu :
a.
Uji Kruskal Wallis
Uji Kruskal-Wallis (H Test) pertama kali diperkenalkan
Willian H.Kruskall dan Allen Wallis pada tahun 1952. Uji KruskalWallis dikenal juga sebagai uji H.
Uji Kruskal-Wallis merupakan pengembangan dari uji
Mann-Whitney. Metode ini merupakan metode non-parametrik
dengan mempergunakan teknik rank (urutan). Uji ini digunakan
untuk menguji asumsi pertama yang menjelaskan adanya sifat
kenormalan dari distribusi data. Uji ini digunakan untuk
membandingkan rata-rata dua sample atau lebih secara bersamaan,
sehingga merupakan alternatif dari analisis varian untuk 1 arah
(ANOVA) atau pengujian hipotesa 3 rata-rata atau lebih dengan
mengunakan distribusi F untuk satu arah dari uji parametrik.
Uji Kruskal-Wallis membutuhkan pemenuhan asumsi yang
lebih longgar dari pada ANOVA satu arah, yaitu:
1. Sampel-sampel berasal dari populasi independen. Pengamatan
satu dan yang lainya independen.
2. Sampel dicuplik secara acak dari populasi masing-masing.
3. Data diukur minimal dalam skala ordinal.
Jadi, uji Kruskal-Wallis adalah uji yang digunakan untuk
menguji kemaknaan perbedaan (jika memang ada perbedaan)
beberapa (k) sampel independen dengan data berskala ordinal.
Pada penelitian ini uji Kruskal-Wallis ini digunakan untuk
membandingkan kinerja keuangan yang terdiri dari Capital
Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL) Gross,
Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), Loan to
Deposits
Ratio
(LDR),
Rasio
biaya
operasional
terhadap
pendapatan operasional (BOPO), Price Earning Ratio (PER), dan
38
Price to Book Value (PBV) antara bank umum persero dan swasta
nasional dominasi asing yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2010-2011.
b.
Uji Korelasi Spearman
Korelasi rank (jenjang) Spearman adalah sebuah metode
yang diperlukan untuk mengukur keeratan hubungan antara dua
variabel di mana dua variabel itu tidak mempunyai joint normal
distribution dan conditional variance-nya tidak diketahui sama.
Korelasi rank dipergunakan apabila pengukuran kuantitatif secara
eksak tidak mungkin atau sulit dilakukan. Dalam mengukur
koefisien korelasinya, disyaratkan bahwa pengukuran kedua
variabelnya sekurang-kurangnya dalam skala ordinal sehingga
individu-individu yang diamati dapat diberi jenjang dalam dua
rangkaian berurutan. Dalam analisis ini, hipotesis nihil yang akan
diuji mengatakan bahwa dua variabel yang diteliti dengan nilai
jenjangnya itu independen; artinya bahwa tidak ada hubungan
antara jenjang variabel yang satu dengan jenjang dari variabel
lainnya. Pengujian dapat didasarkan pada sampel kecil ataupun
sampel besar (apabila n ≥ 10).
Korelasi ini dapat juga disebut sebagai korelasi bertingkat,
korelasi berjenjang, korelasi berurutan, atau korelasi berpangkat.
Korelasi rank dipakai apabila :
1. Kedua variabel yang akan dikorelasikan itu mempunyai
tingkatan data ordinal
2.
Jumlah anggota sampel di bawah 30 (sampel kecil)
3.
Data tersebut memang diubah dari interval ke ordinal
4.
Data interval tersebut ternyata tidak berdistribusi normal
Besarnya hubungan antara dua variabel atau derajat
hubungan yang mengukur korelasi berpangkat disebut koefisien
korelasi berpangkat atau koefisien korelasi Spearman yang
39
dinyatakan dengan lambang rs. Korelasi rank berguna untuk
mendapatkan :
1. Kuatnya hubungan dua buah data ordinal
2. Derajat kesesuaian dari dua penilai terhadap kelompok yang
sama
3. Validitas konkuren alat pengumpul data
Uji korelasi Spearman digunakan karena objek penelitian
sedikit (kurang dari 30) untuk menganalisis hubungan struktur
kepemilikan dengan kinerja keuangan pada bank umum persero
dan swasta nasional dominasi asing yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2010-2011.
3.5.4 Perumusan dan Pengujian Hipotesis
Hipotesis merupakan pernyataan dan jawaban mengenai suatu
uji yang diharapkan dapat teruji kebenarannya serta mampu
memberikan gambaran terbaik dalam menyelesaikan permasalahan
yang telah dirumuskan sebelumnya.
Perumusan hipotesis pada uji Kruskal-Wallis adalah sebagai
berikut :
Ho :
Dinyatakan bahwa tidak ada perbedaan kinerja
keuangan pada bank umum persero dan swasta
nasional dominasi asing yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode 2010-2011.
Ha :
Dinyatakan bahwa ada perbedaan kinerja keuangan
pada bank umum persero dan swasta nasional dominasi
asing yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
2010-2011.
Perumusan hipotesis pada uji korelasi Spearman adalah sebagai
berikut :
Ho :
Dinyatakan bahwa tidak terdapat kaitan antara struktur
kepemilikan dengan kinerja keuangan pada bank umum
40
persero dan swasta nasional dominasi asing yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2011.
Ha : Dinyatakan bahwa terdapat kaitan antara struktur
kepemilikan dengan kinerja keuangan pada bank umum
persero dan swasta nasional dominasi asing yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2011.
Dimana Ho menunjukkan bahwa hipotesis nol dan Ha
menunjukkan hipotesis alternatif. Pengujian hipotesis tersebut perlu
dilakukan untuk melihat kelayakan model yang dirancang serta untuk
mengetahui apakah variabel independennya memiliki pengaruh yang
signifikan atau tidak terhadap variabel dependen. Uji signifikansi
terhadap konstanta dan masing-masing variabel independen ditujukan
oleh besarnya nilai probabilitas hasil output, dan nilai ini dapat
diketahui dari p-value-nya, F hitung, dan t hitung.
Adapun pedoman yang digunakan untuk menerima atau
menolak Hipotesa adalah sebagai berikut :
1. Ho diterima jika F atau t hitung lebih kecil dari F atau t tabel, dan
atau nilai p-value pada kolom sig lebih besar dari level of significant
(α), sehingga Ha ditolak.
2. Ha diterima jika F atau t hitung lebih besar dari F atau t tabel, dan
atau nilai p-value pada kolom sig lebih kecil dari level of significant
(α), Sehingga Ho ditolak.
Tingkat = 1 persen dipilih karena untuk memperkecil toleransi
kesalahan yang mungkin akan terjadi.
Download