Tabel Periodik Unsur Kegiatan Belajar 3 Dalam supermarket, semua produk yang dijual dikelompokkan dalam kelompok tertentu. Pengelompokan tersebut bertujuan untuk mempermudah dalam mencari produk tersebut. Begitu juga dengan unsur yang ada di alam. Unsur tersebut dikelompokkan berdasarkan kemiripan sifat . Para ilmuwan mengelompokkannya dalam sebuah tabel yang disebut dengan tabel periodik. (Sumber : http://nba.co.ke/item/woolmatt-supermarket/) Setelah mempelajari materi ini, Anda akan dapat : 1. Mendeskripsikan perkembangan sistem periodik unsur 2. Menganalisis tabel periodik untuk menentukan jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas elektron, dan keelektrongeatifan 3. Menalar kemiripan dan keperiodikan jari-jari atom berdasarkan data pada grafik. 4. Menalar kemiripan dan keperiodikan energi ionisasi berdasarkan data. 5. Menalar kemiripan dan keperiodikan afinitas elektron berdasarkan data pada grafik. 6. Menalar kemiripan dan keperiodikan keelektronegatifan berdasarkan data pada tabel. 1 1 Perkembangan Sistem Periodik Unsur A. Triade Dobereiner Pada tahun 1817, J.W. Dobereiner menggolongkan unsur-unsur sesuai dengan kesamaan sifatnya. Masingmasing kelompok terdiri dari tiga unsur yang disebut dengan triade. Dalam satu triade, massa atom unsur yang terletak di tengah merupakan harga rata-rata massa atom unsur pertama dan ketiga. Atom yang ditengah memiliki massa atom sebesar rata-rata massa atom pertama dan ketiga Tabel 1. Tabel Periodik Triade Dobereiner Gambar 1. Johann Wolfgang Dobereiner (Sumber : https://simple.wikipedia.o rg/wiki/Johann_Wolfgang _D%C3%B6bereiner) (Sumber : https://bisakimia.com/2013/06/01/perkembangansistem-periodik-unsur/) B. Hukum Oktaf Newlands Pada tahun 1864, seorang kimiawan Inggris bernama John Newlands mengungkapkan bahwa ketika unsur-unsur disusun berdasarkan kenaikan massa atom, sifat-sifat unsur akan berulang setiap delapan unsur. Pola demikian ini dinamakan sifat periodik karena berulang dengan pola yang spesifik. Hubungan sifat kimia unsurunsur secara periodik dinamakan Hukum oktaf. Tabel periodik menurut Oktaf Newlands dapat dilihat pada tabel 2. Gambar 2. John Newlands Setiap unsur ke-8 terjadi pengulangan sifat kimia. Unsur-unsur dalam satu baris memiliki sifat yang sama. Tabel 2. Tabel Periodik Newlands 1 2 3 4 5 6 7 H Li Be B C N O 8 9 10 11 12 13 14 F Na Mg Al Si P S 2 Unsur dengan sifat yang sama terletak pada baris yang sama (Sumber : https://en.wikipedia.org/ wiki/John_Newlands_(che mist ) C. Tabel Periodik Mendeleev Pada tahun 1869, Dmitri Mendeleev kimiawan dari Rusia dan Lothar Meyer seorang ilmuwan dari Jerman, secara terpisah mengusulkan sebuah hukum periodik. Unsur-unsur disusun berdasarkan kenaikan massa atom akan terjadi pengulangan pola periodik sifat-sifat unsur Tabel periodik Mendeleev mempunyai 8 kolom dan 12 baris. Unsur-unsurnya disusun sesuai dengan kemiripan sifat yang terletak dalam satu kolom. Tabel 3. Tabel Periodik Mendeleev Gambar 3. Dmitri Ivanovic Mendeleev (Sumber : https://sites.google.com/ a/hinsdale86.org/chemistr y-dmitrimendeleev/dmitrimendeleev) (Sumber : http://materi-kimia-sma.blogspot.co.id/2013/03/sistemperiodik-klasik.html) Seperti yang kita tahu saat ini, H, Li, Na, dan K terletak dalam satu kolom karena sifatnya yang mirip. Namun pada tabel tersebut terdapat ruang kosong yang diperkirakan akan diisi oleh unsur-unsur yang baru. D. Tabel Periodik Modern Setelah beberapa unsur baru ditemukan, ternyata susunan tabel periodik Mendeleev kurang tepat. Tahun 1913 oleh Henry Moseley seorang ilmuwan kimia dari Gambar 4. Inggris menemukan bahwa atom-atom setiap unsur mengandung jumlah proton yang unik di dalamnya. Penyusunan unsur-unsur dalam tabel periodik modern sesuai dengan kenaikan nomor atom. Penyusunan ini menghasilkan pola sifat periodik yang jelas, sehingga sifat-sifat unsur-unsur yang disusun menurut kenaikan 3 Gambar 4. Henry Moseley (Sumber : https://en.wikipedia.org/ wiki/Henry_Moseley) nomor atom akan berulang secara periodik dan disebut hukum periodik. 2 Hubungan Sistem Periodik Unsur dengan Sifat Keperiodikan Unsur A. Jari-jari atom Jari-jari atom merupakan jarak dari inti atom sampai ke elektron terluar Jari-jari atom dinyatakan dalam satuan Angstrom (10-10 m). Harga jari-jari bagi hampir semua atom telah diketahui melalui eksperimen, maka nilai yang didapat akan bervariasi. Besarnya ukuran atom dipengaruhi oleh dua faktor: a. Perubahan n. Semakin besar jumlah kulit atom, semakin besar jari-jari atom. b. Muatan inti efektif (Zeff) yaitu muatan positif setelah elektron dilepaskan. Semakin besar Zeff , makin kecil jarijari atom. Gambar 6. Jari-Jari Atom dan Jari-Jari Ion pada Unsur Golongan Utama (Sumber : Silberberg, Martin S. 2009. Chemistry: The Molecular Nature of Matter and Change (5th edition)) Berdasarkan gambar tersebut dapat diketahui bahwa perbedaan jari-jari atom dan jari-jari ion karena atom dapat menerima atau melepas elektron. Secara umum kecenderungan jari-jari atom sebagai berikut. 4 Gambar 5. Jari-Jari Atom (Sumber : http://www.temukanpeng ertian.com/2013/09/peng ertian-jari-jari-atom.html) a. Dalam satu golongan, jari-jari atom akan bertambah besar dengan naiknya nomor atom karena nilai n pada kulit terluar makin besar, sehingga gaya tarik inti terhadap elektron terluar akan semakin lemah. Dengan demikian, jari-jari atom akan semakin besar. b. Dalam satu periode, jari-jari atom akan semakin kecil dengan naiknya nomor atom karena muatan inti efektif bertambah dan mengakibatkan elektron tertarik ke inti atom, sehingga gaya tarik inti terhadap elektron terluar akan semakin besar. Dengan demikian, jari-jari atom semakin kecil. B. Energi Ionisasi Energi Ionisasi adalah energi minimum yang yang diperlukan untuk melepaskan elektronnya. Dengan kata lain, kemampuan suatu atom untuk melepas satu elektron dan cenderung membentuk ion positif. Gambar 7. Energi ionisasi Semua energi ionisasi bernilai positif karena proses ionisasi memerlukan penyerapan energi. Energi untuk melepaskan satu elektron pertama (dari atom netral) disebut dengan energi ionisasi pertama (Ei (1)). Apabila atom tersebut melepaskan elektronnya yang kedua, dinamakan energi ionisasi kedua (Ei (2)), dan seterusnya (Ei (n)). Li (g) Li+(g) + e Ei (1) = 520 kj/mol Li+(g) Li2+(g) + e Ei (2) = 7298 kj/mol 2+ 3+ Li (g) Li (g) + e Ei (3) = 11815 kj/mol Harga Ei (1) < Ei (2) < Ei (3) < Ei (n) 5 Melepaskan satu elektron pertama dari atom netral akan lebih mudah dari pada elektron kedua. Dengan kata lain, semakin banyak elektron yang terlepas, semakin banyak membutuhkan energi karena sisa elektron akan tertarik lebih kuat oleh inti atom. Gambar 8. Diagram Harga Energi Ionisasi (Sumber : https://www.mystupidtheory.com/2014/08/tabelsistem-periodik-unsur-kimia.html?m=0) Diagram tersebut menunjukkan suatu penyimpangan yang muncul dalam satu periode. Namun secara umum kecenderungan energi ionisasi pertama dalam tabel periodik unsur adalah sebagai berikut. a. Nilai energi ionisasi pertama dalam satu periode akan semakin besar karena semakin besar muatan inti positif, semakin besar gaya tarik inti terhadap elektron terluar, sehingga makin besar energi minimum yang diperlukan untuk melepas elektron terluar. b. Dalam satu golongan, energi ionisasi pertama akan berkurang dengan bertambahnya nomor atom karena ukuran atom semakin besar, gaya tarik inti terhadap elektron terluar semakin lemah, sehingga elektron mudah terionisasi. 6 C. Afinitas elektron Afinitas elektron adalah energi yang dibebaskan atom netral apabila menerima sebuah elektron. Dengan kata lain, kemampuan atom untuk menerima satu elektron dan cenderung membentuk ion negatif. Afinitas elektron tidak terbatas untuk penambahan satu elektron. Penambahan dua atau tiga elektron dapat dilakukan secara bertahap. O (g) + e O-(g) - Ea (1) = -141 kJ/mol 2- O (g) + e O (g) Ea (2) = 744 kJ/mol Harga Ea (1) < Ea (2) Penambahan elektron pada atom O mempunyai harga negatif yang berarti diikuti oleh pelepasan energi karena tarikan elektron oleh inti atom lebih besar daripada tolakan antar elektron lain yang sudah ada. Tabel 4. Harga Afinitas Elektron (Sumber : Gilbert, Thomas N. et al. 2012. Chemistry: The Science in Context (3rd edition) Dari tabel harga afinitas elektron, dapat disimpulkan bahwa : a. Dalam satu periode, unsur akan semakin mudah menangkap elektron. Gaya tarik inti terhadap elektron terluar semakin besar, sehingga makin besar energi minimum yang diperlukan untuk melepaskan elektron 7 Gambar 9. Afinitas Elektron (Sumber : http://unggulrbk.blogsp ot.co.id/p/sifat-periodikunsur-kata-kunci.html) terluar. Dengan demikian, nilai afinitas elektron dalam satu periode cenderung semakin besar. b. Dalam satu golongan, unsur cenderung sulit menangkap elektron karena jauh dari inti sehingga tarikan inti terhadap elektron terluar lemah, sehingga energi yang dibutuhkan akan semakin rendah. Dengan demikian, nilai afinitas elektron dalam satu golongan cenderung semakin kecil. D. Keelektronegatifan Kemampuan atom dalam menarik elektron pada sebuah ikatan Keelektronegatifan dapat diukur dengan menggunakan skala Pauling dengan harga antara 0,7-4. Atom F memiliki keelektronegatifan yang paling tinggi yakni 4,0 dan atom Fr memiliki keelektronegatifan yang paling rendah yaitu 0,7. Atom dengan harga keelektronegatifan yang rendah cenderung untuk melepaskan elektron yang akan membentuk sebuah kation. Atom dengan keelektronegatifan tinggi cenderung untuk menarik elektron yang akan membentuk anion. Tabel 5. Tabel Harga Keelektronegatifan (Sumber : Petrucci, Ralph H. et. Al. 2011. General Chemistry: Principles and Modern Applications (10th edition). 8 Unsur dengan nilai keelektronegatifan tinggi mempunyai kecenderungan yang besar untuk menarik elektron. Nilai keelektronegatifan merupakan konsep yang relatif, yang berarti keelektronegatifan suatu unsur hanya dapat dibandingkan dengan keelektronegatifan unsur lain. Harga keelektronegatifan dalam satu golongan pada golongan utama semakin kecil dengan naiknya nomor atom dan karakter logam. Harga keelektronegatifan dalam satu periode pada golongan utama akan semakin besar karena karakter logam semakin berkurang. 9