SINOPSIS Ekonomi lingkungan adalah studi tentang masalah lingkungan dalam perspektif dan ide analisis ilmu ekonomi. Ilmu ekonomi adalah studi tentang bagaimana dan mengapa masyarakat, apakah mereka konsumen, perusahaan, organisasi nirlaba, atau dinas pemerintah membuat keputusan tentang penggunaan sumber daya yang sangat berharga. Ilmu Ekonomi dibagi menjadi Ekonomi Mikro, studi yang mempelajari perilaku individual atau grup kecil, dan Ekonomi Makro studi yang mempelajari keragaan ekonomi dalam sistem perekonomian secara keseluruhan. Ekonomi Lingkungan diambil dari keduanya, tetapi kebanyakan dari Ekonomi Mikro. Ilmu Ekonomi Lingkungan menaruh perhatian pada isu dasar mengenai alokasi sumber daya yang langka ke dalam berbagai penggunaan yang saling berkompetisi. Konsep kelangkaan, biaya imbangan (opportunity cost), tukar-tambah (trade-offs), manfaat marjinal, dan biaya marjinal adalah konsep-konsep kunci dalam memahami masalah lingkungan dan apa yang dapat kita lakukan. Ekonomi Lingkungan menggunakan konsep-konsep yang sudah dikenal dalam ilmu ekonomi. Apa yang membedakan ekonomi lingkungan dari bidang ekonomi lainnya adalah fokusnya pada bagaimana aktivitas ekonomi mempengaruhi lingkungan kita – udara, air, tanah, dan berbagai kehidupan lainnya. Keputusan ekonomi dari masyarakat, perusahaan, dan pemerintah dapat mempunyai dampak yang merugikan bagi lingkungan alam. Pembuangan limbah ke lingkungan telah menimbulkan polusi dan merusak ekosistem. Hal ini akan menyebabkan penggunaan sumber daya alam menjadi tidak optimal. Untuk melaksanakan tugas ini, model analisis yang sederhana tapi kuat telah dikembangkan. Seperti pada bidang ekonomi lainnya, kita akan fokus pada valuasi marjinal yang melibatkan tukar-tambah (trade-offs) antara biaya marjinal dan manfaat marjinal. Ketika efisiensi ekonomi tetap menjadi kriteria sentral dalam menilai hasil dan kebijakan, ekonomi lingkungan juga memeriksa kriteria lain untuk memilih kebijakan yang tersedia dalam usaha untuk memperbaiki kondisi lingkungan. Jika efisiensi ekonomi tidak dapat tercapai dan target lingkungan ditetapkan menurut kriteria lain, pendekatan ekonomi dapat membantu para pembuat keputusan untuk mencapai apapun target tersebut. Secara singkat, dari sudut pandang kepentingan manusia (faham ini disebut antroposentris), lingkungan mempunyai tiga fungsi: (1) fungsi penyedia jasa dan fasilitas, (2) sebagai tempat pembuangan limbah produksi maupun konsumsi, dan (3) sebagai penyedia input alami (sumber daya) dalam proses produksi. Oleh karena itu, buku ini dimulai dengan membahas penerapan prinsip dasar Ilmu Ekonomi dalam mengelola masalah lingkungan secara umum, seperti eksternalitas dan polusi. Selanjutnya pembahasan dilanjutkan dengan pengelolaan sumber daya alam sebagai input dalam proses produksi untuk memaksimumkan kesejahteraan masyarakat. Pembahasan pertama merupakan fokus dari Ilmu Ekonomi Lingkungan, sedangkan pembahasan kedua menjadi fokus dari Ilmu Ekonomi Sumber Daya Alam. Banyak buku teks yang mencatumkan judul keduanya, meskipun urutannya disesuaikan dengan selera penulisnya.