DAMPAK KOMUNIKASI INTERPERSONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU DI MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI (MIN) TANJUNG TUALANG KECAMATAN PEUREULAK BARAT SKRIPSI Diajukan Oleh: ZAITUN AKMAL NIM. 211001362 Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Zawiyah Cot Kala Langsa Program Strata Satu (S-1) Jurusan / Prodi : Dakwah / KPI JURUSAN DAKWAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) ZAWIYAH COTKALA LANGSA 2014M/ 1435H Diajukan Kepada Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Zawiyah Cot Kala Langsa Sebagai Salah Satu Beban Studi Program Strata Satu (S1) Dalam Ilmu Dakwah SKRIPSI Diajukan Oleh: ZAITUN AKMAL NIM. 211001362 Disetujui Oleh : PEMBIMBING I Drs. H. MARZUKI ANSARI, MA PEMBIMBING II ZULKARNAIN, MA SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Zaitun Akmal NIM : 211001362 Prodi : Komunikasi dan Penyiaran Islam Judul Skripsi : Dampak Komunikasi Interpersonal Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru Di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Tanjung Tualang Kecamatan Peureulak Barat. Menyatakan dengan sebenarnya bahwa, Tugas Akhir yang saya tulis ini benarbenar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri. Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut. Langsa, Juli 2014 Yang membuat pernyataan, ZAITUN AKMAL NIM. 211001362 i ABSTRAK Komunikasi adalah penyampaian pesan kepada orang lain, komunikasi yang baik akan menghasilkan pesan yang berkualitas karena dapat ditangkap oleh si penerima, dalam hal ini informasi yang akan disampaikan sesuai dengan tujuan yang ingin disampaikan. Kemampuan komunikasi interpersonal kepala sekolah apabila mampu disinergikan akan memberi dampak positif terhadap kinerja guru. Kepala sekolah tidak hanya memberikan pengarahan dan pengawasan saja kepada guru, namun ia juga mampu mengkomunikasikan hal-hal yang penting guna menciptakan suasana kerja yang kondusif dan dinamis. Suasana yang demikian itu pada giliranya akan mampu mendorong semangat berkarya guru yang pada gilirannya dapat memacu kinerjanya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, dengan teknik pengambilan sampel yang dipilih secara langsung dari pengelola MIN Tanjung Tualang, yang terdiri dari Kepala Sekolah dan guru. Data dikumpulkan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan analisis data dilakukan secara deskriptif, yaitu mendeskripsikan hasil penelitian dalam bentuk kalimat, sesuai dengan tujuan penelitian. Dari hasil penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan: Pertama, komunikasi yang dilakukan antara kepala sekolah dan guru MIN Tanjung Tualang adalah komunikasi interpersonal. Kepala sekolah MIN Tanjung Tualang memberikan kebebasan berpendapat dan saling bertukar pikiran dalam mengatasi masalah-masalah yang ada di sekolah. Bentuk komunikasi yang dilakukan oleh kepala sekolah dengan guru MIN Tanjung Tualang adalah sering melakukan komunikasi pada pertemuan-pertemuan non-formal, seperti pada saat waktu istirahat di kantor guru. Dalam kesempatan tersebut, kepala sekolah berkomunikasi dengan para guru untuk berbagi pengalaman dalam mengajar. Kepala sekolah juga melakukan komunikasi interpersonal dengan para guru pada pertemuan formal, seperti pada rapat rutin yang dilakukan dalam melaksanakan program yang telah ditetapkan oleh sekolah dalam upaya peningkatan guru dalam proses belajar mengajar. Kedua, dampak komunikasi interpersonal kepala sekolah terhadap peningkatan kinerja adalah adanya persaan nyaman dan dihargai karena mereka diberikan kesempatan untuk memberikan pendapat atau ide-ide untuk peningkatan kualitas pendidikan disekolah. Adanya dukungan dan arahan serta motivasi dari kepala sekolah membangkitkan semangat bekerja para guru. Komunikasi interpersonal Kepala Sekolah dalam meningkatkan kinerja guru dengan menetapkan manajemen terbuka yaitu kepala sekolah menerima saran, kritik yang muncul dari semua pihak lingkungan baik dari guru, karyawan serta siswa, merupakan kerjasama dalam rangka mencapai tujuan bersama. hal tersebut menciptakan hubungan baik terhadap semua bawahan sehingga mereka bersedia melaksanakan tugas-tugas dengan sebaik-baiknya, memupuk kesetian dan tanggung jawab kepada pimpinan, tugas dan tempat kerja, melakukan pendekatan-pendekatan untuk meningkatkan daya kreasi, inisiatif yang tinggi untuk mendorong semangat para guru. ii KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis mendapat kemudahan dan kelancaran dalam penulisan skripsi yang berjudul “Dampak Komunikasi Interpersonal Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Tanjung Tualang Kecamatan Peureulak Barat”sebagai tugas akhir untuk mendapat gelar Sarjana Strata Satu pada Jurusan Dakwah Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI). Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada junjungan alam Nabi Besar Muhammad SAW yang hanya beliaulah kita mengharapkan syafa’at kelak di hari kiamat. Penulis menyadari bahwa skripsi ini tentu masih jauh dari kesempurnaan dan banyak terdapat kekurangan serta kekeliruan. Karya ini tidak akan bisa penulis selesaikan tanpa bantuan dari semua pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati perkenankanlah penulis untuk mengucapkan rasa terima kasih kepada: 1. Bapak DR. Zulkarnaini, MA, Selaku Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Zawiyah Cot Kala Langsa. 2. Bapak Drs. Zakaria AB, MM, selaku Ketua Jurusan Dakwah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Zawiyah Cot Kala Langsa. 3. Bapak Ismail Sulaiman M. Mar. Com, selaku Ketua Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Zawiyah Cot Kala Langsa. 4. Bapak Drs. Marzuki Ansari, MA sebagai Pembimbing I, yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing penyusunan skripsi ini dengan baik dan tepat waktu. Bapak Zulkarnain MA, selaku Dosen pembimbing II, yang telah meluangkan waktunya sehingga skripsi ini dapat selesai. 5. Segenap Dosen Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Zawiyah Cot Kala Langsa yang telah memberikan wawasan ilmunya kepada penulis. iii 6. Terimakasih kepada kedua orangtua saya serta keluarga yang selalu memberikan dukungan, berupa bantuan dana, semangat dan do’a sehingga skripsi ini dapat selesai. 7. Untuk para informan dan semua yang telah membantu sejak penulisan proposal, penelitian hingga akhir penulisan skripsi. 8. Semua pihak yang tidak dapat penyusun sebutkan satu persatu, yang telah dengan rela memberikan bantuan dalam penyusunan skripsi ini. Semoga seiring dengan selesainya skripsi ini, maka sebagai manusia biasa yang memiliki kemampuan terbatas, tentu saja penyusun tidak akan luput dari kesalahan dan kekurangan dalam penyusunan skripsi ini. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Akhirnya penyusun berharap semoga skripsi ini dapat diterima sebagai sumbangsih kepada Almamater Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Zawiyah Cot Kala Langsa dan bermanfaat bagi pihak-pihak yang memerlukan. . Langsa, Juli 2014 Penulis ZAITUN AKMAL NIM. 211001362 iv DAFTAR ISI SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ............................... i ABSTRAK .............................................................................................. ii KATA PENGANTAR ........................................................................... iii DAFTAR ISI .......................................................................................... v BAB I PENDAHULUAN ............................................................. 1 A. Latar Belakang Masalah .............................................. 1 BAB II B. Rumusan Masalah ....................................................... 6 C. Batasan Istilah ............................................................. 6 D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................... 9 E. Sistematika Penulisan ................................................. 10 LANDASAN TEORITIS ................................................. 11 A. Komunikasi Interpersonal .......................................... 11 B. Teknik Komunikasi Interpersonal Yang Efektif ........ 18 C. Peran dan Tugas Kepala Sekolah …………………… 20 D. Kinerja Guru ………………………………………… 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................ 34 A. Jenis Penelitian dan Pendekatan .................................. 34 B. Jenis Sumber Data ........................................................ 34 C. Teknik Pengumpulan Data ........................................... 35 D. Teknik Analisis Data .................................................... 36 E. Pedoman Penulisan ....................................................... 37 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................. 38 A. Gambaran Umum Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Tanjung Tualang ............................................... 38 B. Komunikasi Interpersonal Antara Kepala Sekolah Dengan Guru di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Tanjung Tualang .......................................................... 42 v C. Dampak Komunikasi Interpersonal Kepala Sekolah Terhadap Peningkatan Kinerja Guru di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) ............................................. BAB V 51 PENUTUP ................................................................................. 62 A. Kesimpulan .................................................................... 62 B. Saran-Saran ..................................................................... 63 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN vi DAFTAR ISI SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ............................... i ABSTRAK .............................................................................................. ii KATA PENGANTAR ........................................................................... iii DAFTAR ISI .......................................................................................... v BAB I PENDAHULUAN ............................................................. 1 A. Latar Belakang Masalah .............................................. 1 BAB II B. Rumusan Masalah ....................................................... 6 C. Batasan Istilah ............................................................. 6 D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................... 9 E. Sistematika Penulisan ................................................. 10 LANDASAN TEORITIS ................................................. 11 A. Komunikasi Interpersonal .......................................... 11 B. Teknik Komunikasi Interpersonal Yang Efektif ........ 18 C. Peran dan Tugas Kepala Sekolah …………………… 20 D. Kinerja Guru ………………………………………… 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................ 34 A. Jenis Penelitian dan Pendekatan .................................. 34 B. Jenis Sumber Data ........................................................ 34 C. Teknik Pengumpulan Data ........................................... 35 D. Teknik Analisis Data .................................................... 36 E. Pedoman Penulisan ....................................................... 37 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................. 38 A. Gambaran Umum Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Tanjung Tualang ............................................... 38 B. Komunikasi Interpersonal Antara Kepala Sekolah Dengan Guru di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Tanjung Tualang .......................................................... 42 C. Dampak Komunikasi Interpersonal Kepala Sekolah Terhadap Peningkatan Kinerja Guru di Madrasah BAB V Ibtidaiyah Negeri (MIN) ............................................. 51 PENUTUP ................................................................................. 62 A. Kesimpulan ......................................................................... 62 B. Saran-Saran ......................................................................... 63 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk yang dinamis. Manusia melakukan interaksi sehari-hari dengan sesamanya. Interaksi tersebut berlangsung karena adanya komunikasi dan dapat dipahami, bahwa interaksi yang baik diperoleh dari komunikasi yang baik pula. Manusia melakukan komunikasi untuk mendapatkan hubungan atau ikatan yang dapat meningkatkan kualitas kehidupannya. Komunikasi adalah suatu tingkah laku, perbuatan atau kegiatan penyampaian atau pengoperan lambang-lambang, yang mengandung arti atau makna. Komunikasi adalah sendi dasar terjadinya sebuah interaksi sosial, antara yang satu dengan yang lain saling tolong menolong, saling memberi dan menerima, saling ketergantungan. Artinya, bahwa dengan berkomunikasi akan terjadi kesepahaman atau adanya saling pengertian antara satu dengan yang lain. Sebagaimana dijelaskan Onong Uchjana Effendi, bahwa komunikasi adalah proses pengoperan lambang maupun bahasa, dari seorang komunikator kepada komunikan, yang kadang-kadang berhadapan dengan gangguan. Tujuannya adalah untuk merubah opini, pendapat, sikap dan prilaku seseorang, sesuai dengan yang diharapkan komunikator1Dengan demikian, dipahami bahwa komunikasi sangat penting dalam segala apek kehidupan, khususnya adalah lembaga pendidikan (sekolah). Komunikasi meningkatkan keharmonisan kerja 1 Onong Uchjana Effendy, Komunikasi Suatur Pengantar (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1998), hal. 9. 1 2 dalam perkantoran. Sebaliknya apabila komunikasi tidak efektif, maka koordinasi akan terganggu. Kepala sekolah adalah pemimpin pendidikan yang mempunyai peranan sangat besar dalam mengembangkan mutu pendidikan di sekolah.2 Kepala sekolah harus membangkitkan semangat kerja yang tinggi, menciptakan suasana kerja yang tinggi, menciptakan suasana kerja yang menyenangkan, aman dan penuh semangat. Dalam melaksanakan fungsi kepemimpinannya kepala sekolah harus melakukan pengelolaan dan pembinaan sekolah melalui berbagai kegiatan seperti kegiatan kepemimpinan. Disamping itu kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan berfungsi mewujudkan hubungan manusiawi (human relationship) yang harmonis dalam rangka membina dan mengembangkan kerjasama antar personal, agar secara serempak bergerak ke arah pencapaian tujuan melalui kesediaan melaksanakan tugas masing-masing secara efisien dan efektif. Oleh karena itu, segala penyelenggaraan pendidikan akan mengarah kepada usaha meningkatkan mutu pendidikan yang sangat dipengaruhi oleh guru dalam melaksanakan tugasnya secara operasional. 3 Untuk mencapai tujuan yang diinginkan maka diperlukan kerjasama yang baik antara kepala sekolah dan guru. Salah satunya dengan proses komunikasi yang baik. Komunikasi yang terjadi di sekolah terutama antara kepala sekolah dan guru, jika dilakukan secara baik dan intensif, maka akan mempengaruhi sikap guru dalam menjalankan tugasnya sehari-hari, yang berujung pada peningkatan 2 Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah Tinjauan Teoritik dan Permasalahannya (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007), hal. 7. 3 Kartini Kartono, Pemimpin dan Kepemimpinan (Jakarta: Rajawali Press, 2008), hal. 21. 3 kinerjanya di sekolah. Sebaliknya, apabila proses komunikasi yang terjadi di sekolah kurang baik, maka dapat menimbulkan sikap yang otoriter. Terutama ketika terjadi perbedaan pendapat yang berkepanjangan antara kepala sekolah dan guru.4 Jika hal itu terjadi, maka dapat berdampak pada kinerja guru yang kurang maksimal. Proses komunikasi diperlukan adanya keterbukaan dan kerjasama yang harmonis antara kepala sekolah dan guru, agar tujuan yang ingin dicapai oleh lembaga pendidikan tersebut dapat tercapai. Untuk mewujudkan suasana yang nyaman, menyenangkan dan keterbukaan dalam bekerja, kepala sekolah dan guru perlu membangun komunikasi yang sehat dan efektif, sehingga dapat membantu perkembangan kinerja guru di sekolah. Peranan komunikasi tidak saja sebagai sarana atau alat bagi kepala sekolah menyampaikan informasi, misalnya tentang suatu kebijakan yang ada di sekolah, tetapi juga sebagai sarana mewujudkan kerjasama. Dewasa ini perubahan dan perkembangan peradaban zaman sangat cepat dan begitu canggih. Untuk itulah tuntutan kinerja yang baik dalam sebuah organisasi agar mampu bersaing dan tampil sebagai ciri yang mandiri, serta mampu memenangkan persaingan harus diperhatikan. Efektivitas komunikasi organisasi yang ada di sekolah, diharapkan akan mampu memberikan pengaruh terhadap kinerja guru. Adanya komunikasi yang sehat dan baik antara sub kerja yang satu dengan yang lain, diharapkan akan turut membantu perkembangan kinerja guru di sekolah. Dengan adanya keterbukaan dan pengertian maka guru akan merasa lebih akrab dan dapat dijadikan sebagai teman diskusi. Setiap 4 E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007), hal. 35. 4 individu dalam bekerja tidak hanya menginginkan sekedar gaji dan prestasi, tetapi bekerja merupakan pemenuhan kebutuhan akan interaksi sosial. Guru yang memiliki rekan kerja yang ramah dan mendukung, akan mengantarkan mereka pada hasil kerja yang baik pula. Kualitas kinerja guru akan sangat menentukan pada kualitas hasil pendidikan, karena guru merupakan pihak yang paling banyak bersentuhan langsung dengan siswa dalam proses pendidikan/pembelajaran di sekolah. Kinerja guru tidak terlepas dari peran seorang kepala sekolah sebagai pimpinan dan inovator di sekolah. Kepala sekolah bertanggung jawab penuh untuk mengelola dan memberdayakan guru-guru agar terus meningkatkan kemampuan kerjanya. Dengan peningkatan kemampuan atas segala potensi yang dimilikinya itu, maka dipastikan guru-guru yang juga merupakan mitra kerja kepala sekolah dalam berbagai bidang kegiatan pendidikan dapat berupaya menampilkan sikap positif terhadap pekerjaannya dan meningkatkan kompetensi profesionalnya. Untuk meningkatkan kinerja guru diperlukan pengetahuan yang berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan kinerja guru tersebut, pada pokoknya ada dua faktor yang dapat mempengaruhi peningkatan kinerja guru, yaitu faktor internal dari dalam diri guru itu sendiri dan faktor eksternal yang bersal dari luar seorang guru. 5 Faktor internal merupakan faktor yang mempengaruhi kinerja seorang guru, di antaranya adalah motivasi kerja, disiplin kerja, komitmen, kepercayaan diri, tanggung jawab, dan kepuasan kerja. Faktor internal ini pada intinya merupakan faktor psikologis yang menyangkut potensi 5 Burhanudin, Analisis Administrasi Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan (Bandung: Bumi Angkasa, 1990), hal. 23. 5 kejiwaan. Ia sangat bergantung dari individu itu sendiri, namun demikian faktor internal ini dapat ditingkatkan melalui stimulasi secara tepat. Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri seorang guru, di antaranya gaya kepemimpinan kepala sekolah yang mempengaruhi kinerja guru adalah kemampuan komunikasi interpersonal kepala sekolah. Komunikasi interpersonal kepala sekolah yang berasal dari luar seorang guru sangat nenentukan kinerja guru. Kepala sekolah yang memiliki kemampuan berkomunikasi interpersonal dalam melaksanakan tugasnya akan menyadari bahwa mereka memiliki tanggung jawab yang besar dalam mencapai tujuan pendidikan. Dengan demikian mereka akan berusaha membina hubungan baik dengan guru. Sebaliknya, apabila seorang kepala sekolah tidak memiliki kemampuan komunikasi interpersonal dengan guru dalam melakukan tugas dan kewajibannya, akan memberikan implikasi menurunnya kinerja guru, bahkan lebih jauh akan memberikan dampak merosotnya kualitas sumber daya manusia. Kemampuan komunikasi interpersonal kepala sekolah apabila mampu disinergikan akan memberi dampak positif terhadap kinerja guru. Kepala sekolah tidak hanya memberikan pengarahan dan pengawasan saja kepada guru, namun ia juga mampu mengkomunikasikan hal-hal yang penting guna menciptakan suasana kerja yang kondusif dan dinamis. Suasana yang demikian itu pada giliranya akan mampu mendorong semangat berkarya guru yang pada gilirannya dapat memacu kinerjanya. Fenomena yang terjadi di lapangan kenyataannya adalah, sekarang hubungan antar sesama guru dan kepala sekolah lebih banyak bersifat birokratis 6 dan administratif sehingga tidak mendorong terbangunnya suasana dan budaya profesional akademik kalangan guru. Gaya kepemimpinan kepala sekolah masih kurang melibatkan partisipasi guru dalam mengambil keputusan. Kemudian komunikasi interpersonal yang terjadi antara kepala sekolah dan guru belum optimal, karena kurangnya keterbukaan dan keharmonisan antara kepala sekolah dan guru, hal tersebut berpengaruh pada kinerja para. Dengan demikian, peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul dampak komunikasi interpersonal kepala sekolah terhadap kinerja guru di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Tanjung Tualang Kecamatan Peureulak Barat. B. Rumusan Masalah Adapun yang menjadi permasalahan dalam penulisan ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimanakah komunikasi interpersonal antara kepala sekolah dengan guru di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Tanjung Tualang Kecamatan Peureulak Barat? 2. Bagaimanakah dampak komunikasi interpersonal kepala sekolah terhadap peningkatan kinerja guru di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Tanjung Tualang Kecamatan Peureulak Barat? C. Penjelasan Istilah Untuk menghindari kesalah-fahaman antara penulis dan pembaca, penulis perlu membatasi penjelasan istilah. Adapun istilah-istilah yang penulis batasi adalah sebagai berikut: 7 1.Komunikasi Interpersonal. Komunikasi interpersonal terdiri dari dua kata yaitu “komunikasi” dan “interpersonal”. Untuk mengetahui apa yang dimaksud komunikasi interpersonal, maka secara satu persatu istilah tersebut akan dijelaskan. Komunikasi merupakan suatu proses penyampaian pesan dalam bentuk yang memiliki makna sebagai panduan pikiran serta perasaan atau ide, gagasan, inforrmasi, harapan, himbauan kepercayaan dan lain-lain. 6 Sedangkan Interpersonal adalah hubungan antar pribadi manusia yang memainkan peran penting dalam membentuk kehidupan masyarakat, terutama ketika hubungan antar pribadi itu mampu memberikan dorongan kepada orang tertentu yang hubungannya dengan prasaan, pemahaman informasi dukungan dan berbagai bentuk komunikasi yang mempengaruhi citra diri orang serta membantu orang untuk memahami harapan-harapan orang lain. 7 Dari penjelasan di atas, dapat dipahami bahwa komunikasi interpersonal adalah proses pengiriman dan penerimaan pesan-pesan antara dua orang atau antara kelompok kecil orang-orang dengan beberapa efek dan beberapa umpan balik seketika.8 Dari defenisi di atas, maka yang dimaksud komunikasi interpersonal dalam penelitian ini adalah komunikasi yang berlangsung antara kepala sekolah dengan guru secara tatap muka, dalam meningkatkan kinerja guru di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Tanjung Tualang Kecamatan Peureulak Barat. 6 Onong Uchjana Effendy, Teori Ilmu Komunikasi (Bandung: Remaja Rodakarya, 2013), 7 Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008), 8 Efendy, Teori, hal. 60. hal. 28. hal. 262. 8 2. Kepala Sekolah. Kepala sekolah adalah orang (guru) yang diangkat sebagai pimpinan di suatu sekolah.9 Kepala sekolah dalam skripsi ini adalah kepala sekolah yang memimpin lembaga pendidikan Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Tanjung Tualang Peureulak Barat. 3. Kinerja Guru. Kinerja adalah hasil prestasi yang telah dicapai oleh seorang pegawai dalam suatu bidang pekerjaan sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan. Kinerja guru dapat diartikan sebagai tampilan prestasi kerja guru yang ditunjukkan atau hasil yang dicapai oleh guru atas pelaksanaan tugas profesional dan fungsional dalam pembelajaran yang telah ditentukan pada kurun waktu tertentu.10 Kinerja guru yang dimaksud dalam penulisan ini adalah prestasi kerja guru yang dicapai oleh guru Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Tanjung Tualang Peureulak Barat atas pelaksanaan tugas profesional dan fungsional akibat dampak komunikasi interpersonal kepala sekolah. 4. Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Tanjung Tualang Peureulak Barat: Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) adalah salah satu tingkatan sekolah yang sederajat dengan Sekolah Dasar. Dengan demikian, Madrasah Ibtidaiyah yang dimaksud adalah MIN Tanjung Tualang Peureulak Barat adalah lembaga pendidikan yang menjadi tempat penelitian penulis, yang terletak di Provinsi Aceh, Kabupaten Aceh Timur, Kecamatan Peureulak Barat. 9 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), hal. 421. 10 Moeheriono, Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi. Bogor: Ghalia Indonesia, 2009), hal. 15 9 D. Tujuan dan Manfaat Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijelaskan di atas, maka penelitian ini bertujuan: 1. Untuk mengetahui komunikasi interpersonal antara kepala sekolah dengan guru di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Tanjung Tualang Kecamatan Peureulak Barat. 2. Untuk mengetahui dampak komunikasi interpersonal kepala sekolah terhadap peningkatan kinerja guru di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Tanjung Tualang Kecamatan Peureulak Barat. Dari tujuan penelitian yang dijelaskan di atas, maka manfaat penelitian ini terdiri dari dua, yaitu manfaat praktis dan teoritis. Pertama, manfaat praktis. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi lembaga pendidikan, kepala sekolah dan guru-guru, terutama guru yang mengajar di Madrasah Ibtidaiyah Tanjung Tualang Kecamatan Peureulan Barat, agar lebih memahami dan meningkatkan komunikasi interpersonal yang dilakukan oleh seorang pemimpin atau kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru dan sebagai bahan evaluasi terhadap efektivitas komunikasi interpersonal dalam meningkatkan kinerja guru. Kedua, manfaat teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi pengetahuan bagi para kepala sekolah, guru dan lembaga pendidikan lainnya, sekaligus sebagai kontribusi terhadap kajian komunikasi sebelumnya dan sebagai penambahan khasanah ilmu khususnya bagi mahasiswa Jurusan Dakwah Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam STAIN Zawiyah Cota Kala Langsa. 10 E. Sistematika Penulisan Skripsi ini akan dibagi dalam lima bagian, yaitu pada bab 1, bab 2, bab 3, bab 4 dan bab 5. Bab 1 berisi pendahuluan. Penulis akan menjelaskan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan istilah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Selanjutnya dalam bab 2 akan menjelaskan landasan teoritis yang menjadi landasan teori penelitian ini. Landasan teori yang terdapat di bab 2 adalah komunikasi interpersonal, teknik komukasi interpersonal, membangun komunikasi interpersonal yang efektif, peran dan tugas kepala sekolah dan kinerja guru. Setelah itu, pada bab 3 penulis akan menjelaskan metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Dalam bab 3 yang menjadi pembahasan adalah pendekatan dan jenis penelitian, sumber data penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data. Pada bab 4 penulis akan menjelaskan hasil penelitian, pembahasan yang terkait dengan penelitian ini. Pada bab ini berisi tentang Gambaran Umum Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Tanjung Tualang yang menjadi tempat penelitian penulis, komunikasi interpersonal antara kepala sekolah dengan guru di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Tanjung Tualang, dan dampak komunikasi interpersonal kepala sekolah terhadap peningkatan kinerja guru Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Tanjung Tualang. Bab terakhir adalah bab 5, bab ini penutup yang berisi kesimpulan dari seluruh isi dari setiap bab dan saran- saran dari penulis.