ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DALAM MEMILIH

advertisement
ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DALAM
MEMILIH HYPERMARKET DI JAKARTA
(Studi Kasus: PT Carrefour Indonesia)
SKRIPSI
Program Studi Manajemen
Nama
: CHAERANI
NIM
: 43106110077
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2008
ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DALAM
MEMILIH HYPERMARKET DI JAKARTA
(Studi Kasus: PT Carrefour Indonesia)
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh
Gelas SARJANA EKONOMI
Program Studi Manajemen
Nama
: CHAERANI
NIM
: 43106110077
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2008
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
Nama
: CHAERANI
NIM
: 43106110077
Program Studi
: MANAJEMEN
Judul Skripsi
:
“ANALISIS
PERILAKU
KONSUMEN
DALAM
MEMILIH HYPERMARKET DI JAKARTA
(Studi Kasus: PT Carrefour Indonesia)”
Tanggal Ujian Skripsi : 30 Agustus 2008
Disahkan Oleh:
Pembimbing
(Rina Astini, SE, MM)
Tanggal:
Dekan,
Ketua Jurusan Manajemen
(Drs. Hadri Mulya, MSi)
Tanggal:
(Tafiprios, SE, MM)
Tanggal:
i
LEMBAR PENGESAHAN DEWAN PENGUJI
SKRIPSI
ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DALAM MEMILIH
HYPERMARKET DI JAKARTA
(Studi Kasus: PT Carrefour Indonesia)
Disiapkan dan disusun oleh:
Nama : CHAERANI
N I M : 43106110077
Telah Dipertahankan Di Depan Dewan Penguji Pada Tanggal, 30 Agustus 2008
Susunan Dewan Penguji
Ketua Penguji
(Rina Astini, SE, MM)
Anggota Penguji I
(Dra. Yuli Harwani, MM)
Anggota Penguji II
(Yuhasril, SE, MM)
ii
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur ke hadirat Allah SWT karena dengan
limpahan karunia dan nikamt dari-Nya yang tidak terhitung banyaknya, sehingga
tugas akhir ini dapat diselesaikan. Shalawat dan salam kehadirat Nabi Muhammad
SAW, beserta keluarga, sahabat dan para penerusnya. Akhirnya telah diselesaikan
tugas akhir yang berjudul:
“ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DALAM MEMILIH
HYPERMARKET DI JAKARTA (Studi Kasus: PT Carrefour Indonesia)”
Tugas akhir ini disusun untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan
program Strata Satu (S1) pada Fakuktas Ekonomi Universitas Mercu Buana
Jakarta.
Diharapkan tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak, baik para
pembaca pada umumnya maupun para mahasiswa pada khususnya. Diharapkan
juga tugas akhir ini dapat menjadi bahan perbandingan diwaktu yang akan datang
untuk menjadi karya ilmiah yang baik.
Pada kesempatan ini, diucapkan terima kasih atas bantuan yang telah
diberikan, kepada:
1. Bapak Hadri Mulya, SE. M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Mercu Buana Jakarta.
2. Bapak Tafiprios, SE. MM, selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas
Ekonomi Universitas Mercu Buana Jakarta.
iii
3. Ibu Rina Astini, SE. M.Si, selaku Dosen Pembimbing yang telah
meluangkan waktunya untuk mengarahkan dan membimbing penulis.
4. Untuk orang tua dan adik – adikku tercinta, yang telah mendoakan tiada
henti kepada penulis sehingga skripsi ini dapat selesai.
5. Untuk suamiku tercinta, Winarto Widadi, SE, yang telah membantu dan
memberikan semangatnya kepada penulis dalam pembuatan skripsi.
6. Untuk teman – temanku angkatan IX kampus Mercu Buana yang tidak bisa
disebutkan namanya satu per satu.
7. Untuk teman dan sobatku dikantor, terima kasih atas dukungannya.
Disadari sepenuhnya kalau tugas akhir ini masih banyak kekurangan dan
jauh dari sempurna. Maka dari kritik dan saran untuk memperbaiki dan
menyempurnakan tugas akhir ini sangat diharapkan. Terakhir kepada semua pihak
yang membantu penyelesaian tugas akhir ini.
Jakarta, Agustus 2008
Penulis
iv
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan Skripsi .................................................................................... i
Lembar Pengesahan Dewan Penguji……………………………………………... ii
Kata Pengantar ...................................................................................................... iii
Daftar Isi ................................................................................................................ v
BAB I
PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................. 1
B. Perumusan Masalah ................................................................................... 3
C. Pembatasan Masalah .................................................................................. 3
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ............................................................... 4
BAB II
LANDASAN TEORI ....................................................................... 5
A. Pengertian dan Bauran Pemasaran ............................................................ 5
1. Produk (Product) ................................................................................. 6
2. Harga (Price) ....................................................................................... 8
3. Tempat (Place) .................................................................................... 8
4. Promosi (Promotion) .......................................................................... 8
B. Perilaku Konsumen .................................................................................. 10
1. Pengertian Perilaku Konsumen .......................................................... 10
2. Variabel dalam Mempelajari Perilaku Konsumen ............................. 11
3. Faktor – Faktor Utama yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen .....12
4. Tahap – Tahap Keputusan Konsumen ............................................... 17
C. Retailing ................................................................................................... 21
1. Tren dalam Industri Ritel ................................................................... 22
v
2. Fungsi Retail ...................................................................................... 25
3. Jenis – Jenis Retailer .......................................................................... 27
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN ................................................... 29
A. Gambaran Umum ..................................................................................... 29
B. Metode Penelitian .................................................................................... 31
C. Teknik Populasi dan Sampel Penelitian ................................................... 32
D. Variabel Pengukuran ................................................................................ 32
E. Metode Pengmpulan Data ........................................................................ 33
F. Metode Analisis Data ............................................................................... 33
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN ................................................ 35
A. Karakteristik Responden .......................................................................... 35
B. Perilaku Konsumen dalam Memilih Carrefour ........................................ 36
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 46
Lembar Kuisioner ................................................................................................. 49
Lampiran Reliability Analysis ............................................................................. 52
Lampiran Anti Image Matric ............................................................................... 59
Daftar Pustaka ...................................................................................................... 63
Riwayat Hidup...................................................................................................... 64
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Perkembangan bisnis eceran (retailing) di Indonesia meningkat begitu
pesat. Hal tersebut dapat dilihat dengan banyaknya perusahaan bisnis eceran
modern seperti Hypermart, Carrefour, Makro, Alfa, dan Giant yang sudah
tidak asing lagi bagi masyarakat, bahkan beberapa perusahaan eceran sudah
mempunyai jaringan yang luas. Semua ini untuk mempengaruhi perilaku
konsumen dan penilaian konsumen dalam memilih tempat belanja. Dalam
mengenal
konsumen
perlu
mempelajari
perilaku
konsumen
sebagai
perwujudan dari seluruh aktivitas jiwa manusia itu sendiri.
Sejak kehadiran retail moderen, pola konsumsi masyarakat Indonesia
mengalami pergeseran. Sebagian massa yang dahulu sering ke pasar
tradisional, sekarang berbondong – bondong ke retail modern. Pasalnya retail
ini menawarkan konsep belanja baru yang mengusung kenyamanan,
kepraktisan, sekaligus kelengkapan. Konsep serba ada yang diusung
hypermarket menjadikan retail modern ini menjadi tempat distribusi barang
apa saja. Bahkan semakin lama sepertinya semakin menampilkan kelengkapan
produk
yang
dibutuhkan
oleh
konsumen..
Hypermarket
bertugas
menjembatani kebutuhan para produsen yang ingin menyalurkan produknya
dengan konsumen yang membutuhkan produk tersebut.
1
Melihat dampak dari banyaknya bisnis eceran (retailing) modern yang
berkembang di Indonesia maka konsumen sangat selektif dalam memilih
tempat belanja yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan sehari hari.
Seperti terdapat dalam pasar swalayan masyarakat yang mengutamakan segi
praktis, cepat, bersih, dan cenderung memilih tempat yang nyaman dan aman.
Untuk itu perusahaan
harus dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan
konsumen yang mempunyai perilaku yang berbeda-beda.
Keberhasilan penjualan sebuah perusahaan ditentukan bagaimana
perusahaan dapat memahami perilaku konsumennya yang memiliki suatu
pemahaman yang jelas tentang bagaimana, dimana, apa dan kapan para
konsumen akan melakukan pembelian. Untuk memahami konsumen, kita
harus lakukan dan faktor lingkungan apa yang mempengaruhi serta
dipengaruhi oleh sikap kognitif, afektif dan konatif.
Pembenahan dilakukan oleh perusahaan retail untuk menarik minat
konsumen untuk datang dan berbelanja dengan promosi yang gencar,
pemberian diskon atau potongan harga, pemberian hadiah, membuat desain
yang membuat nyaman dan mudah konsumen untuk mencari barang yang
dibutuhkan, pelayana yang ramah dan membantu.
Bisnis eceran (retailing) merupakan seluruh aktivitas yang melibatkan
penjualan barang dan jasa langsung pada konsumen dari suatu bisnis yang
menjual produk dan jasa pelayanan yang telah diberi nilai tambah untuk
memenuhi kebutuhan pribadi, keluarga atau pemakaian akhir. Dengan
demikian dapat pula dikatakan bahwa setiap organisasi yang melakukan
2
penjualan langsung ke konsumen baik produsen, grosir atau pengecer berarti
bertindak dalam proses eceran.
Carrefour dalam rangka perluasan jaringan hypermarket-nya melakukan
akuisisi terhadap Alfa Retailindo. Semua gerai Alfa supermarket berubah
menjadi Carrefour Express, sementara Alfa toko gudang rabat berubah nama
menjadi Carrefour dengan konsep hypermarket. Bisa jadi inilah strategi
Carrefour untuk bias menguasai pasar retail Indonesia baik sector supermarket
maupun hypermarket.
Dari uraian diatas, maka penulis tertarik untuk membahas lebih lanjut
mengenai “ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DALAM MEMILIH
HYPERMARKET
DI
JAKARTA
(Studi
Kasus:
PT
Carrefour
Indonesia)”.
B. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian diatas, maka masalah yang penulis ajukan adalah:
Aspek atau Faktor apa yang mempengaruhi konsumen untuk memilih
Hypermarket Carrefour?
C. PEMBATASAN MASALAH
Untuk mendapatkan hasil yang optimal, mengingat ruang lingkup
pemasaran yang begitu luas, maka penulis membatasi masalah hanya pada
analisa perilaku konsumen dalam memilih Carrefour Lebak Bulus dan
Permata Hijau. Untuk waktu akhir pekan.
3
D. TUJUAN DAN KEGUNAAN PENELITIAN
1. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dengan diadakannya penelitian ini adalah
untuk mengetahui aspek atau faktor yang mempengaruhi konsumen untuk
memilih hypermarket Carrefour.
2. Kegunaan Penelitian
a) Mengetahui kreteria apa saja yang menjadi faktor penentu dalam
seseorang memilih hypermarket.
b) Memberikan sumbangan bagi ilmu pengetahuan sehubungan dengan
permasalahan yang akan dibahas.
c) Meningkatkan
wawasan
penulis,
serta
dapat
dijadikan
studi
perbandingan mahasiswa dalam mengadakan penelitian.
4
BAB II
LANDASAN TEORI
A. PENGERTIAN BAURAN PEMASARAN (MARKETING MIX)
Konsep pengembangan strategi pemasaran berkaitan dengan masalah
bagaimana menetapkan bentuk penawaran pada segmen pasar. Hal ini dapat
terpenuhi dengan penyediaan sarana tertentu yang disebut bauran pemasaran
(Marketing Mix).
Bauran pemasaran menurut Basu Swastha dan DH. Irawan (2000:48):
“Bauran pemasaran adalah kombinasi dari empat variabel atau
kegiatan yang merupakan inti dari sistim pemasaran perusahaan,
yaitu produk, struktur harga, kegiatan promosi, dan sistim
distribusi”.
Bauran pemasaran adalah “seperangkat alat pemasaran yang
digunakan perusahaan untuk terus menerus mencapai
tujuan
pemasarannya di pasar sasaran” (Philip Kotler 2002: 18).
Dari kedua definisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa variabel –
variabel pemasaran (produk, harga, tempat, promosi) dapat mencapat
sasarannya bila varabel tersebut terpadu atau saling menunjang satu dengan
lainnya. Dibawah ini akan diutarakan lebih lanjut pengertian produk, harga,
tempat, dan promosi.
5
1. Produk (Product)
Produk merupakan unsur terpenting dalam bauran pemasaran.
Sebelum perusahaan melakukan kegiatan pemasarannya, perusahaan
tersebut terlebih dahulu merencanakan produk apa yang akan dihasilkan
atau ditawarkan kepada konsumen. Adapun pengertian produk adalah:
Menurut Fandy Tjiptono (2002:95)
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen
untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau
dikonsumsi pasar sebagai kebutuhan atau keinginan pasaryang
besangkutan.
Hal tersebut berarti bahwa sebuah produk atau servis harus
dipandang dari sudut perspektif total bukan sekedar pandangan sempit
berupa elemen – elemen fisikal. Kemasan sebuah produk, merek atau
symbol warnanya, siapa saja yang membelinya dan dimana saja produk
tersebut dibeli kesemuanya merupakan bagian dari persepsi konsumen
tentang suatu produk.
Apabila kita tidak memahami hal tersebut, berarti kita akan
mengalami kegagalan dan disamping itu pula kegagalan untuk
memperkuat kembali kepuasan membeli pada lebih dari satu tingkat.
Produk dapat digolongkan kedalam tiga kelompok berdasarkan daya
tahan dan berwujud tidaknya, yaitu: barang tahan lama, barang tidak tahan
lama, dan jasa.
6
Barang tahan lama adalah barang berwujud yang biasanya bertahan
lama dengan beberapa kali pemakaian, misalnya: mobil, pakaian, radio,
sepatu, dan lain – lain.
Barang tidak tahan lama adalah barang berwujud yang biasanya
dikonsumsi satu atau beberapa kali misalnya: pasta gigi, sabun, rokok, dan
lain – lainya.
Jasa adalah barang tidak berwujud yang berupa suatu kegiatan
manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual misalnya: salon,
dokter, pengacara, bengkel, dan lain – lain.
Selain pengelompokan diatas, produk juga dapat ddikelompokkan
berdasarkan tujuan konsumen dalam membeli suatu produk, yaitu barang
konsumsi dan barang industri. Barang konsumsi adalah barang yang
diproduksi untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari, maka konsumennya
pada umumnya adalah rumah tangga. Adapun barang konsumsi ini dapat
berupa barang kebutuhan sehari – hari, barang belanja dan lain – lain.
Barang industri adalah barang – barang yang dibeli untuk diproses
kembali atau dibeli untuk kepentingan industri. Pada umumnya pembeli
barang ini adalah perusahaan, lembaga, atau organisasi. Adapun barang
industri dapat berupa bahan baku dan suku cadang.
7
2. Harga (Price)
Unsur kedua dari bauran pemasaran adalah penetapan harga produk.
Pengertian harga adalah “nilai suatu barang yang dinyatakan dengan
uang” (DR. Buchari Alma:25).
Melalui difinisi diatas, maka dapatlah disimpulkan harga adalah
suatu nilai tukar yang ditujukan dalam satuan mata uang untuk
mendapatkan suatu produk dari seseorang.
3. Tempat (Place)
Unsur ketiga dari bauran pemasaran adalah tempat. Bauran
pemasaran ini sering disebut juga sebagai saluran distribusi. Dalam rangka
memperlancar arus barang dan jasa dari produsen ke konsumen
dibutuhkan adanya saluran distribusi. Pengertian saluran distribusi adalah
“serangkaian organisasi yang saling tergantung yang terlibat dalam
proses untuk menjadikan produk atau jasa siap untuk digunakan
atau dikonsumsi” (Philip Kotler 2002:558).
4. Promosi (Promotion)
Pengertian dari promosi adalah “segala bentuk aktivitas yang
mengiringi operasi penjualan untuk meningkatkan kemungkinan
suatu penjualan” Cholin Sowter 2003:28).
Komunikasi yang efektif mencakup tindakan mengirimkan pesan
yang tepat, dan pesan yang tepat adalah pesan yang akan menimbulkan
8
reaksi yang diinginkan oleh perusahaan dari pihak pembeli. Hal yang
dikemukakan bukanlah bersifat manipulatif, tetapi bersifat intergratif.
Beberapa kegiatan promosi, meliputi:
a) Periklanan
Periklanan adalah kegiatan yang dilakukan perusahaan dalam
menginformasikan produknya kepada masyarakat, yang dalam
menginformasikan
produknya
kepada
masyarakat,
yang
dapat
dilakukan melalui media elektronik (seperti: televise dan radio), media
cetak (seperti: ssurat kabar dan majalah), dan media luar ruangan
(seperti: reklame). Untuk kegiatan terrsebut perusahaan harus
mengeluarkan sejumlah biaya, baik untuk pembuatan iklan itu sendiri
maupun untuk media yang dikeluarkan.
b) Personal Selling
Personal selling merupakan suatu kegiatan yang dilakukan
perusahaan untuk melihat interaksi langsung yang diberikan oleh calon
pembeli, biasanya dilakukan melalui kegiatan tatap muka.
c) Promosi Penjualan
Promosi penjualan merupakan suatu kegiatan menawarkan
produk kepada konsumen, sehingga konsumen mudah melihatnya
dengan cara menata sebaik mungkin dan memberikan contoh – contoh
9
produknya kepada konsumen. Promosi penjualan dapat dilakukan
dengan cara mengadakan pameran, dan peragaan.
d) Publisitas
Publisitas merupakan cara yang biasa digunakan oleh perusahaan
untuk membentuk pengaruh dan menyenangi produk di pasar, biasanya
dengan cara membuat berita tentang produk atau perusahaan yang
menghasilkan produk tersebut dalam media masa.
B. PERILAKU KONSUMEN
1. Pengertian Perilaku Konsumen
Persepsi konsumen yang telah terbentuk akan berpengaruh terhadap
perilaku konsumen. Begitu juga dengan persepsi konsumen terhadap iklan
suatu produk akan mempengaruhi perilaku mereka terhadap produk yang
diiklankan.
Menurut pendapat Dr. Ir. Ujang Sumarwan M.Sc (2003:26)
Perilaku konsumen adalah semua kegiatan, tindakan, serta
proses psikologis yang mendorong tindakan tersebut pada saat
sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan, menghabiskan
produk dan jasa setelah melakukan hal – hal diatas atau
kegiatan mengevaluasi.
10
Sedangkan pengertian perilaku konsumen menurut Adi Nugroho
(2002:2)
Perilaku konsumen adalah proses pengambilan keputusan dan
aktivitas masing – masing individu yang dilakukan dalam
rangka evaluasi, mendapatkan, penggunaan, atau mengatur
barang – barang dan jasa.
2. Variabel dalam Mempelajari Perilaku Konsumen
Kita perlu mengetahui variabel apa saja yang perlu dipelajari
dalam menganalisa perilaku konsumen untuk lebih memahami perilaku
konsumen.
Ada tiga variabel, yaitu:
a) Variabel Stimulus
Merupakan variabel yang berada diluar individu yang sangat
mempengaruhi dalam proses pembelian. Misalnya pada hypermarket,
maka yang termasuk variabel stimulusnya adalah lokasi, fasilitas dan
lain sebagainya.
b) Variabel Respon
Merupakan hasil aktivitas individu sebagai reaksi dari variabel
stimulus yang sangat bergantung pada faktor individu dan kekuatan
stimulus. Misalnya keputusan untuk membeli, memberi penilaian
terhadap barang atau jasa, perubahan sikap terhadap suatu produk.
c) Variabel Intervening
11
Merupakan variabel antara stimulus dan respon. Variabel ini
merupakan faktor internal individu, termasuk motif-motif membeli,
sikap terhadap suatu peristiwa dan persepsi terhadap suatu barang.
3. Faktor – Faktor Utama yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Keputusan pembelian oleh konsumen sangat dipengaruhi oleh faktorfaktor kebudayaan, sosial, pribadi, dan psikologi.
a) Faktor Kebudayaan
Budaya merupakan simbol dan fakta yang kompleks yang
diciptakan oleh manusia, diturunkan dari generasi ke generasi sebagai
penentu kebutuhan dan perilaku manusia yang paling mendasar.
Dalam kenyataan ini, memang banyak perilaku manusia yang
ditentukan oleh budaya dan akan selalu berubah setiap waktu sesuai
dengan kemajuan dan perkembangan zaman dari masyarakat.
Sub budaya merupakan kelompok-kelompok kecil dari budaya
yang meliputi kelompok kebangsaan, kelompok agama, kelompok ras
dan wilayah geografis yang dapat mempengaruhi minat seseorang
terhadap barang atau jasa
Kelas sosial merupakan sebuah kelompok yang relative homogen
dan bertahan lama dalam masyarakat yang tersusun dalam sebuah
urutan jenjang dan para anggota dalam setiap jenjang tersebut
memiliki nilai, minat, dan tingkah laku yang sama.
12
b) Faktor Sosial
Kelompok
referensi
adalah
kelompok
yang
memberikan
pengaruh yang langsung dan tidak langsung terhadap sikap dan
perilaku seseorang. Kelompok referensi menghadapkan seseorang
pada perilaku dan gaya hidup baru, mempengaruhi sikap dan gambaran
diri seseorang untuk menyesuaikan diri dan kelompok referensi
tersebut menciptakan suasana untuk penyesuaian yang dapat
mempengaruhi pilihan sesorang terhadap merk produk.
Keluarga mempunyai pengaruh yang besar terhadap perilaku
membeli. Para pemasar tertarik pada peranan
dan pengaruh dari
suami, istri, anak-anak dalam pembelian produk atau jasa.
Peranan dan status, sebagaimana diketahui peranan dapat
mempengaruhi perilaku membeli seseorang dan setiap peranan
membawa status tertentu yang mencerminkan penghargaan umum
yang diberikan oleh masyarakat.
c) Faktor Pribadi
Keputusan membeli juga mempegaruhi oleh karakteristik atau
ciri - ciri pribadi seperti:
1) Usia dan Tahap Daur Ulang
Usia dan tahap daur hidup akan mempengaruhi perubahan
minat konsumen. Orang membeli suatu barang dan jasa yang
berubah – ubah selama hidupnya. Mereka makan makanan bayi
13
pada waktu tahun – taahun awal kehidupannya, memerlukan
makanan paling banyak pada waktu meningkat besar dan menjadi
dewasa serta memerlukan diet khusus pada saat menginjak usia
lanjut. Selera orang terhadap pakaian, perabot, dan rekreasi juga
sempat berhubungan dengan usianya.
2) Pekerjaan dan Keadaan Ekonomi
Pola konsumsi juga dipengaruhi oleh pekerjaan. Pekerja
kantor misalnya, akan membeli pakaian kerja, sepatu kerja, dan
rekreasi dalam bentuk olahraga, sedangkan direktur utama
perusahaan akan membeli pakaian mahal, melakukan perjalanan
melalui udara, olahraga golf, dan kebutuhan lainnya.
Pilihan terhadap suatu produk akan dipengaruhi oleh keadaan
ekonomi seseorang. Yang dimaksud dengan keadaan ekonomi
seorang terdiri dari pendapatan yang dapat dibelanjakan, tabungan,
dan hartanya. Apabila ekonomi menunjukkan pada keadaan resesi,
para pemasar dapat mengambil langkah – langkah untuk
merancang kembali penetapan harga produk – produk mereka agar
tetap menarik bagi pelanggan sasaran.
3) Gaya Hidup
Orang yang berasal dari subkultur, kelompok sosial dan
pekerjaan yang sama akan mempunyai gaya hidup yang berbeda.
Haya hidup adalah jalan seseorang dalam kehidupan yang
diekspresikan dalam aktivitas, keinginan, dan opini mereka. Gaya
14
hidup ditentukan oleh seseorang berinteraksi dalam lingkungannya.
Pemasar mencari korelasi antara produk mereka dengan gaya hidup
suatu grup.
4) Kepribadian dan Konsep Pribadi
Setiap orang mempunyai kepribadian yang mempengaruhi
tingkah laku dalam pembelian.
d) Faktor Psikologis
1) Motivasi
Motivasi yang ada pada seseorang akan mewujudkan suatu
tingkah laku yang diarahkan pada tujuan mencapai kepuasan.
Sedangkan tingkah laku yang diarahkan pada suatu tujuan
dipengaruhi oleh pandangan seseorang, oleh karena itu perlulah
mengetahui mengapa konsumen bertingkah laku demikian.
Setelah mengetahui tentang motif konsumen, kita perlu
mempelajari cara – cara bagaimana motif tersebut dapat diketahui,
cara yang ditempuh antara lain dengan mengadakan riset motivasi.
Riset motivasi dapat dilakukan dengan menafsirkan serta
meramalkan perilaku pembeli.
2) Persepsi
Persepsi adalah suatu proses yang dilakukan seseorang dalam
memilih,
mengorganisasikan,
mengartikan
masukan
untuk
15
menciptakan sesuatu yang dapat memberikan arti dan gambaran.
Persepsi sangat berpengaruh dalam menilai serta menganalisa
suatu produk sehingga konsumen dengan sendirinya menjadi
sangat
selektif
karena
mereka
melakukan
penyeleksian,
mengorganisasi dan menginterprestasikan marketing stimuli.
3) Belajar
Pada saat seseorang bertindak berarti orang tersebut juga
belajar. Belajar menjelaskan perubahan dalam perilaku seseorang
yang timbul dari pengalaman. Kebanyakan perilaku manusia
adalah proses belajar. Para ahli teori mengatakan bahwa perubahan
perilaku seseorang terjadi melalui keadaan saling mempengaruhi
antara dorongan, rangsangan, isyarat, tanggapan, dan faktor
pendukung.
4) Kepercayaan dan Sikap
Kepercayaan dan sikap merupakan faktor yang ikut
mempengaruhi pandangan dan perilaku pembelian konsumen.
Sikap dan kepercayaan konsumen terhadap suatu produk dapat
berubah melalui komunikasi dan persuasive dan pemberian
informasi yang efektif kepada konsumen.
16
4. Tahap – Tahap Keputusan Pembelian
a) Pengenalan Masalah
Proses membeli diawali saat menyadari adanya masalah
kebutuhan. Kebutuhan dapat disebabkan oleh rangsangan dari dalam
diri peembeli dan dari luar, misalnya rasa lapar dan haus yang jika
sampai suatu tingkat tertentu akan berubah menjadi dorongan, dan
kemudian orang akan berusaha untuk memuaskan dorongan tersebut
dengan suatu objek yang diketahuinya.
b) Pencarian Informasi
Tahap ini merupakan proses
bagaimana konsumen mencari
informasi sampai pada tahap seperangkat merek yang merupakan
pilihan terakhir.
Sumber- sumber informasi konsumen terbagi menjadi empat
kelompok:
•
Sumber pribadi: keluarga, teman, tetangga, kenalan.
•
Sumber komersial: periklanan, petugas penjualan, penjual dan
pameran.
•
Sumber umum: media massa, organisasi konsumen.
•
Sumber pengalaman: pernah menangani, menguji, menggunakan
produk.
17
c) Evaluasi Alternative
Dalam tahap ini konsumen memilih antara berbagai produk yang
tersedia. Tidak ada suatu penilaian yang sederhana dan tunggal yang
digunakan oleh semua konsumen dalam semua situasi pembelian.
Terdapat beberapa proses evaluasi konsumen yang bersifat
kognitif, yakni memandang konsumen sebagai:
1) Sifat – sifat produk, yaitu kita beranggapan bahwa setiap
konsumen memandang suatu produk sebagai kumpulan dari sifat –
sifat atau ciri – ciri tertentu, dan konsumen akan lebih
memperhatikan ciri – ciri atau sifat – sifat produk yang dianggap
sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka.
2) Pemasar jangan menyimpulkan bahwa hal ini merupakan ciri – ciri
yang terpenting, karena ciri - ciri produk yang masuk ke dalam
pikiran konsumen belum tentu merupakan atribut yang terpenting
dari suatu produk.
3) Konsumen mungkin mengembangkan seperangkat kepercayaan
merek dimana setiap merek menonjolkan setiap ciri. Seperangkat
kepercayaan yang dipegang oleh seseorang sehubungan dengan
merek tertentu disebut dengan ciri merek, yang berbeda – beda
pada setiap konsumen sesuai dengan pengalaman persepsi dan
informasi yang diterima.
4) Konsumen dianggap memiliki sebuah fungsi kemanfaatan untuk
setiap
ciri.
Fungsi
pemanfaatan
tersebut
menggambarkan
18
bagaimana
konsumen mengharapkan kepuasan yang diperoleh
dari produk dengan tingkat alternative yang berbeda – beda untuk
setiap ciri.
5) Konsumen menerapkan prosedur penilaian yang berbeda – beda
untuk membuat suatu pilihan diantara sekian banyak ciri produk.
d) Keputusan Membeli
Pada setiap evaluasi, konsumen membentuk preferensi terhadap
merek – merek yang terdapat pada seperangkat pilihan. Konsumen
juga membentuk tujuan membeli untuk merek yang paling disukai.
Walaupun demikian dua faktor dapat mempengaruhi tujuan
membeli dan keputusan membeli faktor – faktor tersebut adalah:
1) Faktor yang pertama adalah sikap orang lain terhadap produk yang
menjadi pilihan seorang konsumen dan motivasi seorang
konsumen tunduk pada keinginan orang lain. Makin kuat intensitas
sikap negative orang lain dan semakin dekat orang lain tersebut
dengan konsumen maka semakin banyak kemungkinan seorang
konsumen untuk mengurungkan maksudnya dalam membeli suatu
produk.
2) Faktor keadaan yang tak terduga, misalnya kualitas produk yang
diinginkan ternyata tidak sesuai dengan yang diharapkan oleh
seorang konsumen.
19
Kedua faktor tersebut dapat mengubah maksud pembelian
konsumen.
e) Perilaku Pasca Pembelian
Sesudah pembelian terhadap suatu produk yang dilakukan
konsumen
akan
mengalami
beberapa
tingkat
kepuasan
atau
ketidakpuasan. Konsumen tersebut juga akan terlibat dengan tindakan
sesudah pembelian dan penggunaan produk.
Kepuasan pasca pembelian, setelah membeli suatu produk,
seorang konsumen mungkin mendeteksi adanya suatu cacat. Beberapa
pembeli tidak akan menginginkan produk cacat. Apa yang menentukan
konsumen akan merasa sangat puas, cukup puas, atau tidak puas atas
suatu pembelian. Kepuasan pembeli merupakan fungsi dari dekatnya
harapan pembeli terhadap produk dan kemampuan dari produk
tersebut.
Bila produk tersebut jauh dibawah harapan pelanggan maka
pelanggan akan kecewa, bila produk tersebut memenuhi harapan maka
pelanggan akan merasa puas, dan bila melebihi harapannya maka
pelanggan
merasa
sangat
senang.
Perasaan
–
perasaan
ini
mengakibatkan perbedaan mengenai apakah pelanggan membeli
produk itu kembali dan menyampaikan perasaan senang atau tidak
senang tentang produk tersebut kepada orang lain.
20
Konsumen membentuk pengharapan – pengharapan mereka
berdasarkan pada pesan – pesan yang mereka terima dari penjual,
teman – temannya dan sumber – sumber informasi yang lain. Apabila
penjual melebih – lebihkan manfaat yang akan diterima, konsumen
akan mengalami pengharapan yang tak terpenuhi, yang akan diiterima,
konsumen akan mengalami pengharapan yang tak terpenuhi, yang
akan mengakibatkan ketidakpuasan. Makin besar kesenjangan antara
pengharapan dan kemampuan yang sebenarnya, makin besar
ketidakpuasan konsumen.
Tindakan
–
tindakan
pasca
pembelian.
Kepuasan
atau
ketidakpuasan konsumen pada suatu produk akan mempengaruhi
tingkah laku berikutnya. Jika konsumen merasa puas, maka ia akan
memperlihatkan kemungkinan yang lebih tinggi untuk membeli
produk itu lagi. Konsumen yang puas juga akan cenderung
meengatakan hal – hal yang baik tentang merek yang bersangkutan
kepada orang lain.
Seorang konsumen yang tidak puas akan bereaksi secara berbeda.
Konsumen yang tidak puas tersebut akan berusaha mengurangi
ketidakpuasannya, karena dengan kodrat manusia untuk menciptakan
keserasian,
konsistensi,
dan
keselarasan
diantara
pendapat,
pengetahuan, dan nilai – nilai di dalam dirinya. Konsumen yang tidak
puas akan mengambil satu atau dua tindakan. Mereka mungkin akan
mengurangi
ketidak
cocokannya
dengan
meninggalkan
atau
21
mengembalikan produk tersebut, atau mereka mungkin mengurangi
ketidakcocokannya
dengan
mencari
informasi
yang
mungkin
mengkonfirmasikan produk tersebut sehingga bernilai tinggi.
C. RETAILING
Usaha ritel atau eceran (retailing) dapat dipahami sebagai semua
kegiatanyang terlibat dalam penjualan barang dan jasa secara langsung kepada
konsumen akhir untuk penggunaan pribadi dan bukan penggunaan bisnis.
Ritel juga merupakan perangkat dari aktivitas – aktivitas bisnis yang
melakukan penambahan nilai terhadap produk – produk dan layanan penjualan
kepada para konsumen untuk penggunaan atau konsumsi perorangan maupun
keluarga. Sering kali orang – orang beranggapan bahwa ritel hanya berarti
menjual produk – produk di toko, Tetapi, ritel juga melibatkan layanan jasa,
seperti jasa layanan antar (delivery service) ke rumah – rumah. (Christina,
2006)
1. Tren dalam Industri Ritel
Industri ritel berubah dengan sangat cepat. Beberapa dari perubahan
– perubahan yang paling penting menurut Christina dalam bukunya
manajemen ritel terbitan Salemba Empat tahun 2006, dibahas pada bagian
ini, yaitu:
22
a) Perbedaan yang Mendasar dan Terus Berkembang dalam Format Ritel
Sejalan dengan munculnya beragam format ritel baru, saat ini
konsumen dapat membeli barang yang sama dari sejumlah ritel yang
berbeda.
Contohnya
hypermarket
yang
menekan
keberadaan
supermarket dalam format ritel barang dagangan kategori makanan di
Indonesia. Masing – masing format ritel menargetkan segmen pasar
yang berbeda yang menggambarkan tren atau kecenderungan terhadap
keanekaragaman barang dagangan yang semakin meningkat.
b) Meningkatnya Konsentrasi Industri
Saat jumlah format ritel yang berbeda meningkat, jumlah pesaing
dalam tiap format akan cenderung menurun. Hal ini terjadi akibat
banyaknya ritel yang harus keluar dari format tersebut sebagai dampak
adanya persaingan. Sedikit peritel nasional yang mampu mendominasi
kebanyakan format.
c) Globalisasi
Pada awalnya ritel adalah bisnis lokal. Toko dimiliki dan
dijalankan oleh orang – orang yang tinggal dalam suatu komunitas dan
memiliki pelanggan yang berasal dari lingkungan terbatas tersebut.
Saat ini, konsep ritel yang berhasil di sebuah negara telah berkembang
secara global. Mengapa beberapa konsep ritel dapat berjalan secara
global, sedangkan yang lain tidak, biasanya tergantung pada apa yang
menghasilakan keuntungan bersaing (competitive advantage) di negara
tersebut.
23
Beberapa faktor yang mendorong globalisasi yang dilakukan para
peritel internasional tersebut antara lain:
a) Pasar domestik yang semakin dewasa / jenuh
Beberapa peritel telah memenuhi pasar domestik. Di Amerika
Serikat, banyak peritel gagal karena banyaknya para pelaku pasar
yang memiliki kesamaan produk yang dijual. Hal ini mendorong
peritel tersebut untuk melakukan ekspansi ke luar negeri.
b) Sistem dan keahlian
Saat ini para peritel memiliki kemampuan mengatur toko –
toko yang ada di pasar luar negeri dengan lebih baik. Hal ini
disebabkan oleh keahlian mereka untuk mengelola sistem
informasi dan distribusi yang lebih mudah ditransfer dari negara
asalnya.
c) Hilangnya batasan perdagangan
Kebijakan – kebijakan perdagangan internasional yang
menghapuskan beberapa hambatan dalam perdagangan, seperti
WTO dan NAFTA semakin membuka peluang para peritel asing
untuk memasuki negara lain.
d) Penggunaan Berbagai Cara untuk Berinteraksi dengan Konsumen
Peritel mempunyai cara yang berbeda dalam berinteraksi dengan
konsumen yang menjadi pasar sasarannya. Faktor penentu cara
interaksi tersebut adalah adanya kemajuan teknologi maupun
24
keberagaman jenis format ritel. Ritel dengan format tanpa toko (non
store) akan lebih bayak mengoptimalkan kemajuan teknologi informasi
untuk berinteraksi dengan konsumen. Amazon dot com merupakan
salah satu contoh peritel dengan format tanpa toko yang berinteraksi
dengan konsumen melalui situs internet. Sedangkan ritel dengan
format toko (store retailer) misalnya Carrefour dan Makro, lebih
mengoptimalkan penggunaan catalog maupun direct mail untuk
berinteraksi dengan konsumen. Kombinasi dari beberapa cara tersebut
diyakini oleh peritel akan memberikan dapak yang lebih optimal dalam
menjalin relasi dengan konsumen.
2. Fungsi Retail
Ritel memiliki beberapa fungsi penting yang dapat meningkatkan
nilai produk dan jasa yang dijual kepada konsumen dan memudahkan
distribusi
produk
–
produk
tersebut
bagi
perusahaan
yang
memproduksinya.
Fungsi tersebut adalah:
a) Menyediakan Berbagai Jenis Produk dan Jasa
Konsumen selalu mempunyai pilihan tersendiri terhadap
berbagai jenis produk dan jasa. Untuk itu, dalam fungsinya sebagai
peritel, mereka berusaha menyediakan beraneka ragam produk dan jasa
yang dibutuhkan konsumen.
25
b) Memecah
Memecah (breaking bulk) disini berarti memecah beberapa
ukuran produk menjadi lebih kecil, yang akhirnya menguntungkan
produsen dan konsumen. Jika produsen memproduksi barang dan jasa
dalam ukuran besar, maka harga barang atau jasa tersebut menjadi
tinggi. Sementara konsumen juga membutuhkan barang atau
jasatersebut dalam ukuran yang lebih kecil dan harga yang lebih
rendah.
c) Penyimpan Persediaan
Peritel juga dapat berposisi sebagai perusahaan yang menyimpan
persediaan dengan ukuran lebih kecil. Dalam hal ini, pelanggan akan
diuntungkan dengan terdapat jaminan ketersediaan barang atau jasa
yang disimpan peritel.
d) Penyedia Jasa
Dengan adanya peritel, maka konsumen akan mendapat
kemudahan dalam mengkonsumsi produk – produk yang dihasilkan
produsen. Selain itu, ritel juga dapat mengantar produk hingga dekat
dengan konsumen, menyediakan jasa yang memudahkan konsumen
dalam membeli dan menggunakan produk, maupun menawarkan
kredit.
26
e) Meningkatkan Nilai Produk dan Jasa
Dengan adanya beberapa jenis barang atau jasa, maka untuk
suatu aktivitas pelanggan mungkin memerlukan beberapa barang.
3. Jenis – Jenis Retailer
Menurut Christina dalam bukunya Manajemen Ritel terbitan
Salemba Empat tahun 2006 ada beberapa jenis retailer, yaitu:
a) Supermarket tradisional, melayani penjualan makanan, daging, serta
produk – produk makanan lainnya, serta melakukan pembatasan
penjualan terhadap produk – produk non makanan, seperti produk
kesehatan, kecantikan, dan produk – produk umum lainnya.
b) Supercenter, adalah supermarket yang mempunyai luas lantai 3.000
hingga 10.000 meter persegi dengan variasi produk yang digunakan.
Persediaan yang dimiliki berkisar antara 12.000 – 20.000 item.
c) Hypermarket merupakan supermarket yang memiliki luas antara lebih
dari 18.000 meter persegi. Hypermarket merupakan suatu bentuk
supermarket yang memiliki persediaan yang lebih sedikit disbanding
supercenter. Hypermarket adalah toko eceran yang mengkombinasikan
pasar swalayan dan pemberian diskon lini penuh.
27
d) Warehouse merupakan ritel yang menjual produk makanan yang
jenisnya terbatas dan produk – produk umum dengan layanan yang
minim pada tingkat harga yang rendah terhadap konsumen akhir dan
bisnis kecil.
e) Convinience store memiliki variasi dan jenis produk yang terbatas.
Luas lantai ritel jenis ini berukuran kurang dari 350 meter persegi
28
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. GAMBARAN UMUM
1. Lokasi Penelitian
Objek Penelitian dari skripsi ini adalah PT Carrefour Indonesia yang
berlokasi di Lebak Bulus dan Permata Hijau, Jakarta Selatan. Perusahaan
ini bergerak di bidang pengecer makanan dan makanan segar dan bahan
makanan dengan harga terjangkau.
2. Sejarah Singkat Perusahaan
a) Carrefour Dunia
Toko Carrefour pertama dibuka pada 3 Juni 1957 oleh Marcel
Fournier dan Denis Defforey, di kawasan pinggiran kota Annecy
berdekanan dengan satu persimpangan (Carrefour dalam bahasa
perancis). Kini toko tersebut merupakan toko Carrefour terkecil
didunia.
Carrefour
mempelopori
konsep
hypermarket.
Carrefour
membuka hypermarket pertamanya pada 15 Juni 1963 di SainteGeneviève-des-Bois, berdekatan dengan Paris di Perancis.
Pada bulan April 1976 Carrefour meluncurkan label sendiri yaitu
produk makanan Produits libres (produk bebas), terasuk minyak,
biscuit, susu, dan pasta, pada harga yang rendah.
29
Pada penghujung tahun 1999 Carrefour bergabung dengan
Promodès (induk perusahaan Continent) sepakat untuk melakukan
poenggabungan atas semua usahanya diseluruh dunia. Penggabungan
ini membentuk suatu grup usaha ritel terbesar kedua didunia dengan
memakai nama Carrefour.
Dengan terbentuknya Carrefour baru ini, maka segala sumber
daya yang dimiliki kedua group tadi menjadi difokuskan untuk lebih
memenuhi dan memuaskan kebutuhan pelanggan. Penggabungan ini
memungkinkan untuk meningkatkan kinerja paserba – paserba
Carrefour, mendapatkan manfaat dari karyawan – karyawan Carrefour
di Indonesia dan dunia, dan mengantisipasi terjadinya evolusi riitel
dalam skala nasional dan global.
b) Carrefour Indonesia
Carrefour Indonesia memulai sejarahnya pada bulan Oktober
1998 dengan membuka unit pertamanya di Cempaka Putih. Pada saat
yang sama Continent, juga sebuah paserba dari Perancis, membuka
unit pertamanya di Pasar Festival.
Fokus terhadap konsumen ini diterjemahkan dalam tiga pilar
utama, yakni akan membuat Carrefour menjadi pilihan tempat
berbelanja bagi para konsumen di Indonesia. Ketiga pilar tersebut
adalah harga yang bersaing, pilihan yang lengkap, pelayanan yang
memuaskan.
30
Saat ini Carrefour Indonesia telah memiliki 41 gerai yang
tersebar di Jakarta, Depok, Tangerang, Bekasi, Bandung, Surabaya,
Denpasar, Yogyakarta, Semarang, Medan, Palembang, dan Makasar.
Yang didukung oleh puluhan ribu karyawan professional yang siap
melayani konsumennya.
Konsep paserba merupakan konsep perdagangan eceran yang
diciptakan oleh Carrefour yang dirancang untuk memuaskan para
konsumen. Di Indonesia terutama di Jakarta , Carrefour dengan cepat
menjadi satu alternative belanja pilihan bagi seluruh keluarga.
Ditambah dengan fasilitas – fasilitas pelengkap seperti snack corner,
food court, parker gratis dipaserba – paserba tertentu, bahkan dengan
adanya garansi harga dan garansi kualitas, maka paserba Carrefour
benar – benar merupakan tempat belanja keluarga.
Carrefour adalah pilihan belanja masa kini dan masa depan bagi
konsumen di Indonesia dan dunia.
B. METODE PENELITIAN
Dalam penelitian skripsi ini dibutuhkan data yang sesuai dengan masalah
– masalah yang ada dan tujuan penelitian, sehingga dari data – data yang
dikumpulkan dapat dilakukan analisis dan penarikan kesimpulan. Dalam
penelitian ini metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Metode
deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuki membuat deskripsi secara
31
sistematis, faktuaal dan akurat mengenai fakta – fakta dan sifat dari populasi
(objek) penelitian.
C. TEKNIK POPULASI DAN SAMPLE PENELITIAN
Dari keseluruhan jumlah pengunjung Carrefour yang berlokasi di Lebak
Bulus dan Permata Hijau, Jakarta Selatan, maka penulis menggunakan teknik
Aksidental Sampling. Aksidental sampling adalah teknik penentuan sample
berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan
peneliti dapat digunakan sebagai sample, bila dipandang orang yang kebetulan
ditemui itu cocok sebagai sumber data. Dengan mengambil sample 100
responden. Sample 100 responden dibagi menjadi sample 50 responden untuk
Carrefour Lebak Bulus dan sample 50 responden untuk Carrefour Permata
Hijau.
D. VARIABLE DAN PENGUKURAN
Adapun definisi operasional yang digunakan penulis dalam melakukan
penyusunan skripsi ini adalah perilaku konsumen.
Adalah proses pengambilan keputusan dan aktivitas masing – masing
individu yang dilakukan dalam rangka evaluasi, mendapatkan, penggunaan,
atau mengatur barang – barang dan jasa.
Dalam hal ini perilaku konsumen dalam memilih hypermarket dapat
dilihat sebagai berikut:
a. Produk yang ditawarkan beragam.
32
b. Harga yang ditawarkan ralatif lebih murah daripada pesaingnya.
c. Penempatan gerai pada tempat yang strategis dan mudah dijangkau
oleh konsumen.
d. Konsumen mengenal hypermarket tersebut lewat media.
e. Konsumen sudah beralih dari pasar tradisional ke pasar hypermarket.
f. Hypermarket tersebut dapat diterima semua lapisan masyarakat.
g. Hypermarket tersebut mampu mengakomodasi kebutuhan yang
diperlukan seluruh anggota keluarga.
h. Desain / tata letak ruangan memudahkan konsumen dalam menemukan
produk yang cocok / dibutuhkan konsumen.
i. Konsumen merasa puas setelah membeli produk dari suatu
hypermarket.
j. Hypermarket merupakan toko eceran yang mengkombinasikan pasar
swalayan dan pemberian diskon lini penuh.
E. METODE PENGUMPULAN DATA
Dalam menyusun skripsi ini penulis berusaha untuk mendapatkan data
dengan menggunakan: kuisioner, yaitu metode mencari data dengan cara
melalui daftar pertanyaan yang diajukan kepada responden.
F. METODE ANALISIS DATA
Untuk mengolah data yang diperoleh penulis menggunakan perhitungan
dengan metode Deskriptif Kuantitatif, yaitu untuk mengetahui distribusi
33
jawaban responden dengan variable pertanyaan, dan dengan metode analisis
faktor. Metode ini digunakan untuk mereduksi data yaitu proses untuk
meringkas sejumlah variable menjadi lebih sedikit dan menamakannya
menjadi faktor.
Secara garis besar, tahapan pada analisa faktor: memilih variable yang
layak dimasukkan dalam analisa faktor. Oleh karena analisis faktor berupaya
mengelompokkan sejumlah variable, maka seharusnya ada korelasi yang
cukup kuat diantara variable, sehingga akan terjadi pengelompokkan. Jika
sebuah variable atau lebih berkorelasi lemah dengan variable lainnya, maka
variable tersebut akan dikeluarkan dari analisa faktor.
34
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Karakteristik Responden
Karakteristik responden yang akan dibahas adalah karakteristik
responden dari jenis kelamin, usia, pekerjaan dan penghasilan/bulan.
1. Jenis Kelamin
Penulis ingin mengetahui jenis kelamin responden karena latar
belakang jenis kelamin responden mungkin sangat berpengaruh
terhadap pemilihan tempat berbelanja.
Tabel 4.1
Jenis Kelamin Responden
Jenis Kelamin
Frekuensi
Persentase (%)
Laki – Laki
60
60
Wanita
40
40
Total
100
100
Sumber: Hasil kuisioner
2. Usia
Usia responden dibagi menjadi 4 kelompok yaitu 17 s/d 25 tahun,
26 s/d 35 tahun, 36 s/d 45 tahun dan lebih dari 46 tahun.
35
Tabel 4.2
Usia
Tingkat Usia
Frekuensi
Persentase (%)
17 s/d 25 tahun
8
8
26 s/d 35 tahun
44
44
36 s/d 45 tahun
28
28
> 46 tahun
20
20
Total
100
100
Sumber: Hasil kuisioner
3. Pekerjaan
Penulis ingin mengetahui jenis pekerjaan, karena latar belakang
pekerjaan responden yang berbeda – beda dan mungkin sangat
berpengaruh terhadap pemilihan tempat berbelanja.
Tabel 4.3
Pekerjaan
Pekerjaan
Frekuensi
Persentase %
Pelajar/Mahasiswa
4
4
Karyawan Swasta
64
64
Karyawan Negeri
8
8
Lainnya
24
24
Total
100
100
Sumber: Hasil kuisioner
36
4. Penghasilan/bulan
Tingkat penghasilan disini adalah pendapatan tiap bulan, jika
responden seorang anak maka pendapatannya berasal dari orang
tuanya mereka, sedangkan jika responden adalah seorang istri maka
pendapatannya berasal dari suami. Penghasilan dibagi menjadi 4
kategori, yaitu Rp. 1 juta - 2 juta, Rp. 3 juta - 4 juta, Rp. 5 juta - 6 juta,
dan lebih dari Rp. 7 juta.
Tabel 4.4
Penghasilan/Bulan
Penghasilan/Bulan
Frekuensi
Persentase %
Rp. 1 Juta – 2 Juta
40
41,7
Rp. 3 Juta – 4 Juta
12
12,5
Rp. 5 Juta – 6 Juta
12
12,5
> Rp. 7 Juta
32
33,3
Total
96
100
Sumber: Hasil kuisioner
B. Perilaku Konsumen dalam Memilih Carrefour
Dalam melakukan analisa perilaku konsumen, kita terlebih dahulu
melakukan analisa faktor – faktor yang paling penting dalam perilaku
konsumen.
37
1. Analisa Reliabilitas
Suatu instrument pengukuran dilakukan reliabel bila memberikan
hasil skor yang konsisten pada setiap pengukuran. Suatu pengukuran
mungkin reliabel tapi tidak valid, tapi suatu pengukuran tidak bias
dikatakan valid bila tidak reliabel. Ini berarti reliabilitas merupakan
syarat perlu tapi tidak cukup untuk validitas.
Dengan analisis reliabilitas anda dapat: mengetahui bagaimana
butir – butir pertanyaan dalam kuisioner anda saling berhubungan,
mendapat nilai alpha Cronbach yang merupakan indeks internal
consistency dari skala pengukuran keseluruhan, mengidentifikasi butir
– butir pertanyaan dalam kuisioner yang bermasalah dan harus direvisi
atau harus dihilangkan. Alpha Cronbach merupakan suatu koefisien
reliabilitas yang paling sering digunakan. Skala pengukuran yang
reliabel sebaiknya memiliki nilai Alpha Cranbach minimal 0,7
(Nunnally, 1978 dan Nunnaly and Bernstein, 1994). Alpha Cranbach
dapat diinterprestasikan sebagai korelasi dari skala yang diamati
dengan semua kemungkinan pengukuran skala lain yang mengukur hal
yang sama dan menggunakan jumlah butir pertanyaan sama.
Output
SPSS
menunjukkan
nilai alpha cronbach untuk
keseluruhan skala pengukuran sebesar 0,6093. Nilai alpha cronbach ini
jelas berada di bawah batas minimal 0.70 sehingga dapat disimpulkan
bahwa skala pengukuran konsumen memilih Carrefour tidak reliable.
38
Nilai
pada
kolom
Cronbach’s
Alpha
if
Item
Deleted
menunjukkan nilai alpha cronbach’s yang diperoleh bila butir
pertanyaan pada baris tersebut dihapus. Nilai alpha cronbach pada
butir pertanyaan apakah produk yang tersedia di Carrefour beragam
(produk) mempunyai nilai alpha cronbach seberas 0,6134 dan nilai
alpha cronbach untuk butir pertanyaan anda hanya membeli kebutuhan
yang seperlunya saja di Carrefour (need) mempunyai nilai apha
cronbach sebesar 0,6897. Nilai tersebut lebih besar dari nilai alpha
cronbach secara keseluruhan yang sebesar 0,6093 maka butir
pertanyaan tersebut harus dihapus maka nilai alpha cronbach menjadi
0,6975. Nilai alpha cronbach ini jelas berada di bawah batas minimal
0.70 sehingga dapat disimpulkan bahwa skala pengukuran konsumen
memilih Carrefour tidak reliable.
Nilai pada kolon Cronbach’s Alpha if Item Deleted menunjukkan
nilai alpha cronbach’s yang diperoleh bila butir pertanyaan pada baris
tersebut dihapus. Nilai alpha cronbach pada butir pertanyaan Carrefour
hanya dikunjungi oleh mereka yang kalangan atas saja (high_cl)
mempunyai nilai alpha cronbach seberas 0,7393 dan nilai alpha
cronbach untuk butir pertanyaan anda mudah menemukan produk yang
anda cari di Carrefour (find) mempunyai nilai apha cronbach sebesar
0,7097. Nilai tersebut lebih besar dari nilai alpha cronbach secara
keseluruhan yang sebesar 0,6975 maka butir pertanyaan tersebut harus
dihapus maka nilai alpha cronbach menjadi 0,7486. Nilai alpha
39
cronbach ini jelas berada di atas batas minimal 0.70 sehingga dapat
disimpulkan bahwa skala pengukuran konsumen memilih Carrefour
reliable.
2. Analisis Faktor
Analisa
faktor
merupakan
cara
yang
digunakan
untuk
mengidentifikasi variabel dasar atau faktor yang menerangkan pola
hubungan dalam suatu himpunan variabel observasi.
Analisis faktor sering digunakan pada reduksi data untuk
mengidentifikasi suatu jumlah kecil faktor yang menerangkan
beberapa faktor yang mempunyai kemiripan karakter. Tujuan reduksi
data untuk mengeliminasi variabel independent yang saling berkorelasi
sehingga akan diperoleh jumlah variabel yang lebih sedikit dan tidak
berkorelasi. Variabel – variable yang saling berkorelasi mungkin
mempunyai kesamaan atau kemiripan karakter dengan variabel lainnya
sehingga dijadikan satu faktor.
Jika nilai KMO MSA (Kaiser Meyer Olkin Measure of Sampling
Adequancy) lebih besar dari 0,5 maka analisa dapat dilanjutkan.
Selanjutnya untuk melihat variabel – variabel mana saja yang layak
untuk dibuat analisis faktor, lihat table anti-image Matrices. Pada
bagian Anti-image Correlation terdapat angka – angka yang diberi
tanda ‘a’ yang membentuk garis diagonal, suatu variabel layak untuk
dianalisa jika MSA-nya lebih besar dari 0,5.
40
Setelah mengeluarkan variable yang dihapus dari analisa
reliabilitas diatas yaitu apakah produk yang tersedia di Carrefour
beragam (produk), anda hanya membeli kebutuhan yang seperlunya
saja di Carrefour (need), Carrefour hanya dikunjungi oleh mereka yang
kalangan atas saja (high_cl), anda mudah menemukan produk yang
anda cari di Carrefour (find) di Carrefour sebagai faktor yang tidak
reliabel, maka hasil KMO MSA sebesar 0,588 jadi analisa dapat
dilanjutkan karena nilai KMO MSA lebih besar daro 0,5.
Tabel 4.5
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling
Adequacy.
Bartlett's Test of
Sphericity
Approx. Chi-Square
df
Sig.
,588
622,867
55
,000
Dari hasil Anti-image Correlation tersebut dapat dilihat bahwa
variabel yang memiliki nilai MSA kurang dari 0,5 (Lampiran table
MSA 1) adalah variable mengenal anda mengenal Carrefour dari
teman anda (promo2) dengan nilai MSA 0,481, anda masih pergi ke
pasar tradisional untuk membeli kebutuhan sehari-hari (market)
dengan nilai MSA 0,238, anda merasa puas setelah berbelanja di
Carrefour (puas) dengan nilai MSA 0,482, dan Carrefour tempat yang
nyaman untuk berbelanja (nyaman) dengan nilai MSA 0,480. Yang
pertama kali harus dikeluarkan adalah variabel yang memiliki MSA
41
paling kecil, yaitu variabel pergi ke pasar tradisional (market) dengan
nilai MSA 0,238.
Tabel 4.6
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling
Adequacy.
Bartlett's Test of
Sphericity
,646
Approx. Chi-Square
540,632
df
45
Sig.
,000
Setelah variabel anda masih pergi ke pasar tradisional untuk
membeli kebutuhan sehari-hari (market) tersebut dikeluarkan maka
nilai KMO MSA sebesar 0,646 jadi analisa dapat dilanjutkan karena
nilai KMO MSA lebih besar dari 0,5. Pada output bagian kedua dalam
Anti-image Correlation sudah tidak ada lagi variabel yang memiliki
nilai MSA kurang dari 0,5. (Lampiran tabel MSA 2). Dengan demikian
tidak ada lagi variabel yang harus dikeluarkan.
Tabel 4.7
Total Variance Explained
Co
mpo
nent
1
Initial Eigenvalues
% of
Cumulative
Total Variance
%
3,494
34,945
34,945
Extraction Sums of Squared
Loadings
% of
Cumulative
Total Variance
%
3,494
34,945
34,945
Rotation Sums of Squared
Loadings
% of
Cumulativ
Total Variance
e%
3,472
34,717
34,717
2
2,804
28,042
62,987
2,804
2,827
3
,958
9,578
72,565
4
,689
6,888
79,453
5
,617
6,169
85,622
6
,483
4,827
90,449
7
,392
3,918
94,367
8
,287
2,874
97,241
9
,198
1,980
99,221
10
,078
,779
100,000
28,042
62,987
28,270
62,987
42
Total variance Explained, pada kolom Extraction Sums of
Squared Loading terdapat 2 baris angka, jika dari 10 variabel dijadikan
1 faktor maka faktor yang terbentuk dapat menjelaskan varian dari 10
variabel sebesar 34,945%. Jika 10 variable dijadikan 2 faktor maka
faktor 1 dapat menjelaskan varian dari variabel yang menjadi kompnen
faktor 1 sebesar 34,945% dan faktor 2 dapat menjelaskan varian dari
variabel yang menjadi komponen faktor 2 sebesar 28,042%. Jumlah
total varian yang dapat dijelaskan oleh 2 faktor yang terbentuk adalah
62,987%.
Tabel 4.8
Rotated Component Matrix(a)
Component
1
2
Harga di Carrefour lebih
murah
-,121
,841
Carrefour memberikan
garansi lebih murah
-,063
,872
Carrefour tempatnya
strategis
,928
-,019
Mengenal Carrefour dari
media
,708
-,091
Mengenal Carrefour dari
teman
,626
-,194
Pergi ke Carrefour dengan
keluarga
,398
,559
Merasa puas setelah
berbelanja di Carrefour
-,096
,891
Petugas di Carrefour ramah
dan sangat membantu
,750
-,052
Carrefour tempat yang
nyaman untuk berbelanja
,757
,445
Carrefour merupakan
hypermarket yang gerainya
paling banyak
,629
,078
43
Setelah dilakukan rotasi, terlihat jelas variabel yang masuk dalam
suatu faktor:
•
Harga yang ditawarkan Carrefour relatif lebih murah dibandingkan
pesaingnya, masuk faktor 2.
•
Carrefour memberikan garansi harga lebih murah dibandingkan
pesaing lain, masuk faktor 2.
•
Carrefour menempatkan gerainya pada tempat yang strategis dan
mudah dijangkau oleh anda, masuk faktor 1.
•
Anda mengenal Carrefour dari media (Koran, majalah, televise
radio, dll), masuk faktor 1.
•
Anda mengenal Carrefour dari teman anda, masuk faktor 1.
•
Anda pergi ke Carrefour bersama keluarga pada saat akhir pecan,
masuk faktor 2.
•
Anda merasa puas setelah berbelanja di Carrefour, masuk faktor 2.
•
Petugas di Carrefour ramah dan sangat membantu anda, masuk
faktor 1.
•
Carrefour tempat yang nyaman untuk berbelanja, masuk faktor 1.
•
Menurut anda Carrefour merupakan hypermarket yang paling
banyak mempunyai gerai di Indonesia, masuk faktor 1.
44
Dari hasil rotasi dapat disimpulkan bahwa 10 variabel tersebut dapat
direduksi menjasi 2 faktor, yaitu:
•
Faktor 1 diberi nama Carrefour meliputi variabel Carrefour
menempatkan gerainya pada tempat yang strategis dan mudah
dijangkau oleh anda, Anda mengenal Carrefour dari media (Koran,
majalah, televise radio, dll), Anda mengenal Carrefour dari teman
anda, Petugas di Carrefour ramah dan sangat membantu anda,
Carrefour tempat yang nyaman untuk berbelanja, Menurut anda
Carrefour merupakan hypermarket yang paling banyak mempunyai
gerai di Indonesia.
•
Faktor 2 diberi nama Lingkungan Carrefour meliputi variabel
Harga yang ditawarkan Carrefour relatif lebih murah dibandingkan
pesaingnya, Carrefour memberikan garansi harga lebih murah
dibandingkan pesaing lain, Anda pergi ke Carrefour bersama
keluarga pada saat akhir pekan, Anda merasa puas setelah
berbelanja di Carrefour.
45
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Dalam menemukan variable yang tepat penulis menganalisa pertama
dengan menggunakan analisa reliabilitas, dengan analisa ini penulis ingin
mengeliminir butir – butir dalam kuisioner yang bermasalah sehingga harus
dihilangkan. Ada empat variable yang tidak sesuai atau harus dihilangkan
yaitu:
1. Apakah produk yang tersedia di Carrefour beragam (produk),
2. Anda hanya membeli kebutuhan yang seperlunya saja di Carrefour (need),
3. Carrefour hanya dikunjungi oleh mereka yang kalangan atas saja
(high_cl),
4. Mudah menemukan produk yang anda cari di Carrefour (find).
Variabel tersebut bukanlah variabel yang reliabel untuk konsumen atau
masyarakat memilih Carrefour sebagai tempat berbelanja. Pernyataan yang
dihilangkan tersebut mengandung arti bahwa:
1. Di Carrefour tidak semua barang yang kita cari selalu ada atau tersedia,
2. Karena keberagaman produk yang disediakan Carrefour, konsumen akan
semakin susah mengontrol pengeluaran karena dapat dipastikan akan ada
saja kebutuhan yang sebenarnya tidak amat dibutuhkan akan dibeli.
3. Semua lapisan masyarakat mengunjungi Carrefour dan bukan monopoli
orang berada saja.
46
4. Tidak mudah mencari produk yang diinginkan di Carrefour karena desain
Otlet satu dengan yang lain tidaklah sama, serta luasnya ruangan akan
sedikit membutuhkan ekstra waktu untuk mencarinya.
Analisa yang kedua digunakan analisa faktor. Analisis faktor sering
digunakan pada reduksi data untuk mengidentifikasi suatu jumlah kecil faktor
yang menerangkan beberapa faktor yang mempunyai kemiripan karakter.
Tujuan reduksi data untuk mengeliminasi variabel independent yang saling
berkorelasi sehingga akan diperoleh jumlah variabel yang lebih sedikit dan
tidak berkorelasi. Variabel – variable yang saling berkorelasi mungkin
mempunyai kesamaan atau kemiripan karakter dengan variabel lainnya
sehingga dijadikan satu faktor.
Dari hasil analisa tersebut maka hanya ada 10 variabel yang valid dan
reliabel dan dikelompokkan dalam 2 faktor utama, yaitu:
Faktor 1 ditinjau dari nama atau brand Carrefour yang mempunyai
image yang kuat di konsumen yang sudah sangat terkenal. Hampir semua
gerai Carrefour akan selalu dibanjiri konsumen yang datang berbelanja.
Sekarang ini Carrefour sedang menambah gerainya di seluruh Indonesia
dengan mengakusisi Alfa.
Faktor 2 ditinjau dari apa yang ditawarkan oleh Carrefour yang berarti
penawaran – penawaran yang diberikan oleh Carrefour sangat menarik
konsumen untuk datang bersama keluarga pada saat akhir pekan. Dengan
harga yang lebih murah konsumen akan membeli barang yang lebih banyak
lagi dan merasa puas semua kebutuhannya terpenuhi.
47
B. SARAN
Hingga saat ini tidak diragukan lagi Carrefour merupakan hypermarket
terbesar di Indonesia. Hypermarket memudahkan masyarakat atau konsumen
untuk membeli barang – barang kebutuhan pokok.
Tetapi masih ada yang perlu diperbaiki oleh Carrefour dimasa
mendatang, yaitu:
a. Pengaturan barang haruslah disesuaikan dengan kebutuhan konsumen.
Tanda macam barang juga haruslah bisa dibaca konsumen dari segala sisi
sehingga memudahkan konsumen untuk mencari barang yang dibutuhkan.
b. Setiap barang yang telah habis atau kosong di otlet seyogyanya secepatnya
diisi kembali sehingga konsumen menemukan produk yang dibutuhkan.
48
LEMBARAN KUESIONER
Petunjuk Pengisian
Dalam kuisioner ini terdapat dua bagian yaitu:
Bagian I berisi pertanyaan mengenai karakteristik pelanggan dan bagian II pertanyaan
tentang perilaku konsumen dalam memilih hypermart Carrefour.
Untuk bagian I ini Bapak/Ibu/Saudara/I mengisi sesuai dengan identitas anda. Berikan
tanda (√) pada kolom yang disediakan.
Bagian I
1. Jenis kelamin anda
Laki – laki
Wanita
2. Usia anda
17 s/d 25 tahun
26 s/d 35 tahun
36 s/d 45 tahun
> 46 tahun
3. Pekerjaan anda
Pelajar/Mahasiswa
Karyawan Swasta
Karyawan Negeri
Lainnya
4. Penghasilan/bulan
Rp. 1 Juta – 2 Juta
Rp. 5 Juta – 6 Juta
Rp. 3 Juta – 4 Juta
> 7 juta
49
Bagian II
Petunjuk Pengisian
1. Pilihlah 1 (satu) jawaban pada masing – masing kolomyang menurut
Bapak/Ibu/Saudara/I anggap paling sesuai.
2. Berilah tanda (X) pada jawaban anda, jika anda perbaikan beri tanda koreksi ( ).
Keterangan:
SS = Sangat Setuju, S = Setuju, RR = Ragu- Ragu, TS = Tidak Setuju, STS = Sangat
Tidak Setuju.
No
1
2
3
Pertanyaan
SS
S
RR
TS
STS
Apakah produk yang tersedia di Carrefour
beragam.
Harga yang ditawarkan Carrefour relatif
lebih murah dibandingkan pesaingnya.
Carrefour memberikan garansi harga lebih
murah dibandingkan pesaing lain.
Carrefour menempatkan gerainya pada
4
tempat yang strategis dan mudah dijangkau
oleh anda.
5
6
7
8
Anda mengenal Carrefour dari media
(Koran, majalah, televise radio, dll).
Anda mengenal Carrefour dari teman anda.
Anda masih pergi ke pasar tradisional
untuk membeli kebutuhan sehari-hari.
Carrefour hanya dikunjungi oleh mereka
yang kalangan atas saja.
50
No
9
10
11
12
13
14
Pertanyaan
SS
S
RR
TS
STS
Anda pergi ke Carrefour bersama keluarga
pada saat akhir pekan.
Anda hanya membeli kebutuhan yang
seperlunya saja di Carrefour
Anda mudah menemukan produk yang
anda cari di Carrefour.
Anda merasa puas setelah berbelanja di
Carrefour.
Petugas di Carrefour ramah dan sangat
membantu anda.
Carrefour tempat yang nyaman untuk
berbelanja.
Menurut anda Carrefour merupakan
15
hypermarket yang paling banyak
mempunyai gerai di Indonesia.
51
Reliability Analysis 1
****** Method 2 (covariance matrix) will be used for this analysis
******
_
R E L I A B I L I T Y
A)
A N A L Y S I S
-
S C A L E
(A L P H
Correlation Matrix
PLACE
PROMO1
RAMAH
NYAMAN
1,0000
,6698
,6581
,6760
,4827
1,0000
,4858
,4119
,2166
1,0000
,4932
,3451
1,0000
,5017
-,1599
-,0306
-,0945
-,0515
-,1077
-,1457
-,1773
,1760
-,0933
-,1741
-,0551
,3581
,5242
,2646
,3098
,4018
,0754
,0505
-,1039
-,1376
,2052
,2650
,1091
-,1983
,3792
,2637
,1941
,3802
-,2629
-,2547
,0103
-,2466
-,0788
-,2037
,0000
,1333
-,1144
-,0692
-,0493
,3915
PRODUK
HARGA
GARANSI
PROMO2
1,0000
,1443
,3464
-,0565
-,1571
1,0000
,6500
-,0959
,3430
1,0000
-,1567
,0516
1,0000
,4041
,0000
-,0521
-,3684
,2448
,0285
,3625
,3809
,0677
,0544
-,2022
-,1964
,0753
NO_ONE
PLACE
PROMO1
RAMAH
NYAMAN
NO_ONE
1,0000
PRODUK
,1712
HARGA
,0494
GARANSI
,0354
PROMO2
,3758
MARKET
,0135
HIGH_CL
,1236
FAMILY
,2215
NEED
,1676
FIND
,0079
PUAS
,0894
-
-
-
-
MARKET
PRODUK
HARGA
GARANSI
PROMO2
MARKET
1,0000
HIGH_CL
,2268
FAMILY
,0426
NEED
,1752
-
52
FIND
,0436
PUAS
,0205
HIGH_CL
FAMILY
NEED
FIND
PUAS
1,0000
,2774
,4103
,4349
-,0235
,2829
,7035
,6888
-,2878
HIGH_CL
FAMILY
NEED
FIND
1,0000
-,2471
-,0393
-,2802
-,3141
1,0000
-,3368
,0712
,3378
1,0000
,0226
-,1373
1,0000
,5552
A N A L Y S I S
-
PUAS
_
R E L I A B I L I T Y
N of Cases =
S C A L E
(A L P H A)
100,0
Item-total Statistics
Scale
Mean
Scale
Variance
Corrected
Item-
Squared
if Item
if Item
Total
Multiple
Deleted
Deleted
Correlation
Correlation
32,6400
21,4853
,5696
,9010
32,4000
22,7071
,3140
,5709
32,1600
22,7620
,4211
,5257
32,5200
21,0198
,6119
,9625
31,8000
22,3838
,3155
,4925
32,9600
25,6549
,0645
,5747
32,4000
23,2727
,3232
,7592
32,2800
23,6380
,2776
,7706
31,8400
21,6307
,3963
,9047
32,5200
24,8178
,1399
,8417
30,5600
26,3499
-,0959
,6423
32,3200
22,1188
,3457
,6884
32,2800
28,5673
-,2962
,5160
Alpha
if Item
Deleted
PLACE
,5394
PROMO1
,5789
RAMAH
,5660
NYAMAN
,5298
NO_ONE
,5779
PRODUK
,6134
HARGA
,5797
GARANSI
,5868
PROMO2
,5615
MARKET
,6065
HIGH_CL
,6521
FAMILY
,5719
NEED
,6897
53
FIND
,6044
PUAS
,5861
32,3600
23,5055
,1805
,6779
32,8000
24,0000
,3005
,9362
Reliability Coefficients
Alpha =
,6093
15 items
Standardized item alpha =
,6352
54
Reliability Analysis 2
****** Method 2 (covariance matrix) will be used for this analysis
******
_
R E L I A B I L I T Y
A N A L Y S I S
-
S C A L E
(A L P H A)
Correlation Matrix
PLACE
PROMO1
RAMAH
NYAMAN
1,0000
,6698
,6581
,6760
,4827
1,0000
,4858
,4119
,2166
1,0000
,4932
,3451
1,0000
,5017
-,1077
-,1457
-,1773
,1760
-,0933
-,1741
-,0551
,3581
,5242
,2646
,3098
,4018
,0754
,0505
-,1039
-,1376
,2052
,2650
,1091
-,1983
,3792
,2637
,1941
,3802
-,0788
-,2037
,0000
,1333
-,1144
-,0692
-,0493
,3915
HARGA
GARANSI
PROMO2
MARKET
1,0000
,6500
-,0959
,3430
-,0521
1,0000
-,1567
,0516
-,3684
1,0000
,4041
,2448
1,0000
,2268
,3625
,3809
,0677
,0426
-
,4103
,4349
-,0235
,0436
-
,7035
,6888
-,2878
,0205
-
NO_ONE
PLACE
PROMO1
RAMAH
NYAMAN
NO_ONE
1,0000
HARGA
,0494
GARANSI
,0354
PROMO2
,3758
MARKET
,0135
HIGH_CL
,1236
FAMILY
,2215
FIND
,0079
PUAS
,0894
-
-
HIGH_CL
HARGA
GARANSI
PROMO2
MARKET
HIGH_CL
1,0000
FAMILY
,2471
FIND
,2802
PUAS
,3141
FAMILY
FAMILY
FIND
PUAS
1,0000
55
FIND
PUAS
,0712
,3378
1,0000
,5552
N of Cases =
1,0000
100,0
_
R E L I A B I L I T Y
A N A L Y S I S
-
S C A L E
(A L P H A)
Item-total Statistics
Scale
Mean
Scale
Variance
Corrected
Item-
Squared
if Item
if Item
Total
Multiple
Deleted
Deleted
Correlation
Correlation
28,7600
22,4873
,6339
,8822
28,5200
23,7673
,3651
,5400
28,2800
24,2844
,4164
,4899
28,6400
22,1317
,6574
,9254
27,9200
23,4279
,3647
,4799
28,5200
24,6562
,3400
,7498
28,4000
25,2121
,2704
,6594
27,9600
23,3115
,3721
,7858
28,6400
26,0105
,1901
,6706
26,6800
27,8562
-,0855
,5879
28,4400
23,0368
,4087
,5860
28,4800
25,4642
,1375
,6184
28,9200
25,6097
,2875
,8917
Alpha
if Item
Deleted
PLACE
,6393
PROMO1
,6739
RAMAH
,6694
NYAMAN
,6343
NO_ONE
,6738
HARGA
,6782
GARANSI
,6867
PROMO2
,6727
MARKET
,6956
HIGH_CL
,7393
FAMILY
,6668
FIND
,7097
PUAS
,6853
Reliability Coefficients
Alpha =
,6975
13 items
Standardized item alpha =
,7111
56
Reliability 3
****** Method 2 (covariance matrix) will be used for this analysis
******
_
R E L I A B I L I T Y
A N A L Y S I S
-
S C A L E
(A L P H A)
Correlation Matrix
HARGA
GARANSI
PLACE
PROMO1
1,0000
,6500
-,1077
-,1457
-,0959
1,0000
-,0933
-,1741
-,1567
1,0000
,6698
,5242
1,0000
,2646
,3430
,0516
,0754
,0505
,3625
,3809
,3792
,2637
,7035
,6888
-,1144
-,0692
-,1773
-,0551
,6581
,4858
,1760
,3581
,6760
,4119
,0494
,0354
,4827
,2166
MARKET
FAMILY
PUAS
RAMAH
1,0000
,0426
,0205
-,1039
-,1376
1,0000
,3378
,1941
,3802
1,0000
-,0493
,3915
1,0000
,4932
,0135
,2215
-,0894
,3451
PROMO2
HARGA
GARANSI
PLACE
PROMO1
PROMO2
1,0000
MARKET
,4041
FAMILY
,0677
PUAS
,2878
RAMAH
,3098
NYAMAN
,4018
NO_ONE
,3758
-
NYAMAN
MARKET
FAMILY
PUAS
RAMAH
NYAMAN
1,0000
NO_ONE
,5017
NO_ONE
NO_ONE
1,0000
N of Cases =
100,0
_
57
R E L I A B I L I T Y
A N A L Y S I S
-
S C A L E
(A L P H A)
Item-total Statistics
Scale
Mean
Scale
Variance
Corrected
Item-
Squared
if Item
if Item
Total
Multiple
Deleted
Deleted
Correlation
Correlation
22,3200
22,1188
,2805
,7028
22,2000
22,2222
,2705
,6318
22,5600
19,5620
,6523
,8293
22,3200
20,7451
,3793
,5072
21,7600
20,6287
,3478
,6790
22,4400
23,2792
,1454
,5895
22,2400
19,5782
,4818
,4005
22,7200
22,8299
,2501
,8166
22,0800
21,3269
,4211
,4888
22,4400
18,9156
,7245
,8728
21,7200
20,0824
,4192
,4353
Alpha
if Item
Deleted
HARGA
,7440
GARANSI
,7451
PLACE
,6971
PROMO1
,7327
PROMO2
,7385
MARKET
,7577
FAMILY
,7174
PUAS
,7460
RAMAH
,7275
NYAMAN
,6856
NO_ONE
,7273
Reliability Coefficients
Alpha =
,7486
11 items
Standardized item alpha =
,7462
58
Lampiran 1
Anti-image Matrices
Merasa puas
setelah
berbelanja di
Carrefour
Petugas di
Carrefour
ramah dan
sangat
membantu
Carrefour
tempat
yang
nyaman
untuk
berbelanja
-,050
-,122
,066
,043
-,111
-,058
-,123
-,001
-,043
-,081
,049
,031
-,083
-,116
,075
-,118
-,089
,018
,493
,062
-,064
-,056
-,008
-,048
-,023
,065
,031
,062
,321
-,227
-,030
,121
-,038
-,121
,048
-,058
-,083
-,064
-,227
,411
,085
-,077
,070
,126
-,044
-,050
-,123
-,116
-,056
-,030
,085
,600
-,053
,056
,058
-,061
-,122
-,001
,075
-,008
,121
-,077
-,053
,183
-,050
-,104
,127
,066
-,043
-,118
-,048
-,038
,070
,056
-,050
,511
,027
-,061
,043
-,081
-,089
-,023
-,121
,126
,058
-,104
,027
,127
-,109
-,111
,049
,018
,065
,048
-,044
-,061
,127
-,061
-,109
,565
Carrefour
memberika
n garansi
lebih
murah
Carrefour
tempatnya
strategis
Mengenal
Carrefour
dari media
Mengenal
Carrefour
dari teman
Pergi ke
pasar
tradisional
,297
-,102
-,027
,025
-,027
-,084
-,102
,368
,063
,083
,066
-,027
,063
,171
-,098
,025
,083
-,098
-,027
,066
-,084
Harga di
Carrefour
lebih
murah
Anti-image
Covariance
Harga di
Carrefour lebih
murah
Carrefour
memberikan
garansi lebih
murah
Carrefour
tempatnya
strategis
Mengenal
Carrefour dari
media
Mengenal
Carrefour dari
teman
Pergi ke pasar
tradisional
Pergi ke
Carrefour dengan
keluarga
Merasa puas
setelah
berbelanja di
Carrefour
Petugas di
Carrefour ramah
dan sangat
membantu
Carrefour tempat
yang nyaman
untuk berbelanja
Carrefour
merupakan
hypermarket
yang gerainya
paling banyak
Pergi ke
Carrefour
dengan
keluarga
Carrefour
merupakan
hypermarket
yang gerainya
paling banyak
59
Harga di
Carrefour
lebih
murah
Anti-image
Correlation
Harga di
Carrefour lebih
,673(a)
murah
Carrefour
memberikan
-,310
garansi lebih
murah
Carrefour
-,120
tempatnya
strategis
Mengenal
Carrefour dari
,066
media
Mengenal
-,087
Carrefour dari
teman
Pergi ke pasar
-,242
tradisional
Pergi ke
Carrefour dengan
-,118
keluarga
Merasa puas
setelah
-,521
berbelanja di
Carrefour
Petugas di
Carrefour ramah
,169
dan sangat
membantu
Carrefour tempat
yang nyaman
,223
untuk berbelanja
Carrefour
merupakan
hypermarket
-,271
yang gerainya
paling banyak
a Measures of Sampling Adequacy(MSA)
Merasa puas
setelah
berbelanja di
Carrefour
Petugas di
Carrefour
ramah dan
sangat
membantu
Carrefour
tempat
yang
nyaman
untuk
berbelanja
-,118
-,521
,169
,223
-,271
-,150
-,263
-,005
-,099
-,376
,107
,134
-,315
-,362
,423
-,398
-,601
,060
,818(a)
,155
-,143
-,104
-,028
-,096
-,091
,124
,134
,155
,481(a)
-,626
-,068
,500
-,095
-,597
,113
-,150
-,315
-,143
-,626
,238(a)
,172
-,279
,154
,553
-,092
-,263
-,362
-,104
-,068
,172
,707(a)
-,159
,101
,209
-,105
-,005
,423
-,028
,500
-,279
-,159
,482(a)
-,164
-,680
,395
-,099
-,398
-,096
-,095
,154
,101
-,164
,802(a)
,106
-,113
-,376
-,601
-,091
-,597
,553
,209
-,680
,106
,480(a)
-,409
,107
,060
,124
,113
-,092
-,105
,395
-,113
-,409
,644(a)
Carrefour
memberika
n garansi
lebih
murah
Carrefour
tempatnya
strategis
Mengenal
Carrefour
dari media
Mengenal
Carrefour
dari teman
Pergi ke
pasar
tradisional
-,310
-,120
,066
-,087
-,242
,718(a)
,252
,195
,191
,252
,640(a)
-,336
,195
-,336
,191
Pergi ke
Carrefour
dengan
keluarga
Carrefour
merupakan
hypermarket
yang gerainya
paling banyak
60
Lampiran 2
Anti-image Matrices
Harga di
Carrefour
lebih
murah
Anti-image
Covariance
Harga di
Carrefour lebih
murah
Carrefour
memberikan
garansi lebih
murah
Carrefour
tempatnya
strategis
Mengenal
Carrefour dari
media
Mengenal
Carrefour dari
teman
Pergi ke
Carrefour dengan
keluarga
Merasa puas
setelah
berbelanja di
Carrefour
Petugas di
Carrefour ramah
dan sangat
membantu
Carrefour tempat
yang nyaman
untuk berbelanja
Carrefour
merupakan
hypermarket
yang gerainya
paling banyak
Pergi ke
Carrefour
dengan
keluarga
Merasa
puas
setelah
berbelanja
di
Carrefour
Petugas di
Carrefour
ramah dan
sangat
membantu
Carrefour
tempat
yang
nyaman
untuk
berbelanja
Carrefour
merupakan
hypermarket
yang
gerainya
paling
banyak
Carrefour
memberikan
garansi lebih
murah
Carrefour
tempatnya
strategis
Mengenal
Carrefour
dari media
Mengenal
Carrefour
dari teman
,316
-,124
-,052
,013
-,128
-,035
-,158
,087
,106
-,129
-,124
,377
,058
,077
,057
-,117
-,013
-,035
-,094
,044
-,052
,058
,189
-,125
-,027
-,113
,071
-,117
-,101
,011
,013
,077
-,125
,503
,044
-,045
-,022
-,039
-,004
,060
-,128
,057
-,027
,044
,528
,029
,141
,001
-,120
,039
-,035
-,117
-,113
-,045
,029
,618
-,041
,044
,047
-,054
-,158
-,013
,071
-,022
,141
-,041
,199
-,041
-,125
,130
,087
-,035
-,117
-,039
,001
,044
-,041
,524
,008
-,055
,106
-,094
-,101
-,004
-,120
,047
-,125
,008
,183
-,139
-,129
,044
,011
,060
,039
-,054
,130
-,055
-,139
,570
61
Harga di
Carrefour
lebih
murah
Anti-image
Correlation
Harga di
,533(a)
Carrefour lebih
murah
Carrefour
memberikan
-,360
garansi lebih
murah
Carrefour
tempatnya
-,213
strategis
Mengenal
,033
Carrefour dari
media
Mengenal
Carrefour dari
-,314
teman
Pergi ke
-,080
Carrefour dengan
keluarga
Merasa puas
setelah
-,631
berbelanja di
Carrefour
Petugas di
Carrefour ramah
,215
dan sangat
membantu
Carrefour tempat
yang nyaman
,441
untuk berbelanja
Carrefour
merupakan
hypermarket
-,304
yang gerainya
paling banyak
a Measures of Sampling Adequacy(MSA)
Pergi ke
Carrefour
dengan
keluarga
Merasa
puas
setelah
berbelanja
di
Carrefour
Petugas di
Carrefour
ramah dan
sangat
membantu
Carrefour
tempat
yang
nyaman
untuk
berbelanja
Carrefour
merupakan
hypermarket
yang
gerainya
paling
banyak
Carrefour
memberikan
garansi lebih
murah
Carrefour
tempatnya
strategis
Mengenal
Carrefour
dari media
Mengenal
Carrefour
dari teman
-,360
-,213
,033
-,314
-,080
-,631
,215
,441
-,304
,743(a)
,218
,177
,127
-,243
-,049
-,078
-,356
,095
,218
,683(a)
-,406
-,085
-,329
,368
-,373
-,540
,032
,177
-,406
,824(a)
,085
-,081
-,071
-,075
-,014
,112
,127
-,085
,085
,646(a)
,052
,434
,002
-,386
,071
-,243
-,329
-,081
,052
,785(a)
-,118
,077
,139
-,091
-,049
,368
-,071
,434
-,118
,501(a)
-,128
-,657
,387
-,078
-,373
-,075
,002
,077
-,128
,839(a)
,026
-,101
-,356
-,540
-,014
-,386
,139
-,657
,026
,554(a)
-,431
,095
,032
,112
,071
-,091
,387
-,101
-,431
,643(a)
62
DAFTAR PUSTAKA
Kotler, Phillip, 2002, Manajemen Pemasaran I, Edisi Millennium, Penerbit
Prenhallindo, Jakarta.
Kotler, Phillip, 2002, Manajemen Pemasaran II, Edisi Millennium, Penerbit
Prenhallindo, Jakarta.
Baru Swastha dan Dit Irawan, 2000, Manajemen Pemasaran Modern, Edisi
Pertama, Penerbit Erlangga.
Fandy Tjipto, 2002, Strategi Pemasaran, Edisi Kedua, Cetakan Keenam,
Penerbit Andi, Yogyakarta.
Buchari Alma, 2002, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran, Edisi Revisi,
Penerbit Alfabeta, Bandung.
Sowter, Cholin, 2003, Cara Mudah Memahami Pemasaran, Cetakan Pertama,
Penerbit PPM.
Anang Ghozali, Survei Perilaku Konsumen halaman 15 dan 18, Majalah
Marketing 01/VII/Januari 2008.
Sigit Kurniawan, Segmen Utama halaman 68, Majalah Marketing 05/VIII/Mei
2008.
Whidya Utami, Christina, 2006, Manajemen Ritel: Strategi dan Implementasi Ritel
Modern, Penerbit Salemba Empat.
Wahana Komputer, 2004, Pengolahan Data Statistik dengan SPSS 12, Penerbit
Andi, Yogyakarta.
Stanislaus S. Uyanto, Ph.S, 2006, Pedoman Analisis Data Dengan SPSS, Edisi
Kedua, Cetakan Pertama, Graha Ilmu, Yogyakarta.
63
CURRICULUM VITAE
œ DATA PERSONAL
ƒ
Nama
: Chaerani
ƒ
Alamat
: Jl. Prof. dr. Hamka, Kp. Blok Wareng
Komplek BNI, RT 01/03,
Larangan, Tangerang
ƒ
Telephone
: 08128744639/0217336636/02199069136
ƒ
Tempat / Tanggal Lahir
: Jakarta / 5 Juli 1978
ƒ
Status pernikahan
: Menikah
ƒ
Agama
: Islam
ƒ
Kewarganegaraan
: Indonesia
œ LATAR BELAKANG PENDIDIKAN
ƒ
Strata Satu (S1) Ekonomi jurusan Manajemen di PKSM Universitas Mercu Buana
Jakarta ( dalam Proses ) 2006 - sekarang
ƒ
Diploma Tiga (D3) jurusan Keuangan Perbankan di STIE Ahmad Dahlan Jakarta
Lulusan Tahun 2000
ƒ
SMA Bina Kusuma Jakarta Lulusan Tahun 1996
ƒ
SMPN 31 Jakarta Lulusan Tahun 1993
œ PENGALAMAN KERJA
ƒ
Bekerja di BNI sebagai pegawai tetap sebagai Teller mulai Desember 2004 sampai
sekarang.
ƒ
Bekerja di BNI sebagai pegawai outsourcing sebagai Teller mulai Januari 2002
sampai November 2004.
ƒ
Bekerja di KIA Motor Spare Part sebagai Resepsionis mulai Juni 2001 – Desember
2001.
ƒ
Bekerja di Erafone sebagai Sales Counter mulai Juni 2000 sampai Mei 2001.
1
Download