2. H2: Variabel harga berpengaruh terhadap pembentukan BAB II loyalitas pelanggan di Butik Busana Muslim Nabawi TINJAUAN PUSTAKA Semarang 3. H3: Variabel tempat berpengaruh terhadap pembentukan 2.1. loyalitas pelanggan di Butik Busana Muslim Nabawi Kerangka Teori 2.1.1. Pemasaran Semarang Marketing adalah dari kata market yang artinya 4. H4: Variabel promosi berpengaruh terhadap pembentukan 5. H5: pasar. Pasar di sini bukan dalam pengertian konkrit loyalitas pelanggan di Butik Busana Muslim Nabawi tetapi Semarang Marketing dapat didefinisikan “semua kegiatan yang Variabel produk, tempat, harga, dan promosi bertujuan untuk memperlancar arus barang atau jasa berpengaruh dari produsen ke konsumen secara paling efesien secara bersama-sama terhadap lebih pembentukan loyalitas pelanggan di Butik Busana dengan Muslim Nabawi Semarang. efektif”.1 ditujukan maksud untuk pada pengertian menciptakan abstrak. permintaan Menurut Kotler dan Amstrong pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan 1 Alex S Nitisemito, Marketing, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1981, h. 13 63 16 secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai 2.2. Kerangka Pemikiran Teoritik 2.3. Hipotesis dengan pihak lainnya.2 Menurut Murti Sumarni pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran, tujuan pemasaran itu sendiri adalah untuk memahami keinginan dan kebutuhan konsumen agar produk atau jasa sesuai bagi konsumen sehingga produk atau jasa tersebut dapat terjual dengan sendirinya.3 Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan pokok yang dilakukan oleh para pedagang dalam usahanya mempertahankan usahanya. Berhasil tidaknya kelangsungan hidup pemasaran dalam mencapai tujuan bisnis tergantung pada keahlian 2 kerangka pemikiran di atas penulis mereka dibidang pemasaran, produksi, keuangan, mengambil hipotesis bahwa: maupun bidang lainnya. Seperti yang dirumuskan para 1. H1: Variabel produk berpengaruh terhadap pembentukan ahli pemasaran sebagai berikut, pemasaran adalah suatu loyalitas pelanggan di Butik Busana Muslim Nabawi Philip Kotler, Manajemen Pemasaran Jilid 1, Jakarta: PT Prendhalindo, 2002, h. 9 3 Dra. Murti Sumarni, Manajemen Pemasaran Bank, Yogyakarta: Liberty, 2002, h. 6 17 Berdasarkan Semarang 62 variabel keragaman produk dan pelayanan mempunyai sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas konsumen ditujukan untuk merencanakan, menetukan harga, pada swalayan Assgros Sartika Gemolong sebesar 38%. mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa Menurut hasil penelitian Esty yang memuaskan kebutuhan baik pembeli yang ada maupun pembeli potensial.4 Sampurnaningtyas dengan judul “Analisis Pengaruh Produk, Saluran distribusi, Promosi, Dan Harga Penafsiran yang sempit tentang pemasaran atau Terhadap Kepuasan Pembelian Produk Rokok Djarum”. marketing terlihat dari definisi American Marketing Ditunjukkan dengan adanya koefisien determinasi Association 1960, yang menyatakan pemasaran adalah sebesar 0,599 yang berarti bahwa 55,99% variabel Y hasil prestasi kerja kegiatan usaha yang berkaitan dapat dijelaskan oleh variabel produk (X1), distribusi dengan mengalirnya barang dari jasa dari produsen ke (X2), promosi (X3), dan harga (X4) secara bersama- konsumen. Ada pula yang mengatakan pemasaran sama.49 adalah proses kegiatan yang mulai jauh sebelum barang-barang atau bahan-bahan masuk dalam proses produksi.5 Jadi definisi pemasaran adalah semua kegiatan manusia yang diarahkan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Proses 4 49 http//www.kontan-online.com Inc: 2004 61 J. William Stanto, Lamarto Y, Prinsip Pemasaran, Jakarta: Erlangga, 1996 5 Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007, h. 2 18 pertukaran melibatkan kerja, penjual harus mencari pembeli, menemukan dan memenuhi 2.1.6. Peneliti Terdahulu kebutuhan Hasil penelitian yang dilakukan oleh Arpan lim mereka, merancang produksi yang tepat, menentukan yang berjudul “Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap harga yang tepat, menyimpan dan mengangkutnya, Loyalitas Pelanggan Pada Kartu Prabayar XL” ini mempromosikan produk tersebut, menegosiasikan dan diketahui bahwa Bauran Pemasaran dari hasil koefisien sebagainya, semua kegiatan ini merupakan nilai dari determinasi memiliki pengaruh sebesar 81,5% terhadap pemasaran. loyalitas pelanggan, sedangkan sisanya sebesar 18,5% dipengaruhi oleh variabel diluar penelitan ini. Adapun 2.1.2. Marketing Mix Setiap perusahaan selalu berusaha untuk dapat sub variabel harga mempunyai pengaruh langsung yang tetap hidup, berkembang, dan mampu bersaing. Dalam paling besar terhadap loyalitas pelanggan sebesar rangka selalu 39,36% dan sub variabel promosi mempunyai pengaruh cara paling kecil terhadap loyalitas pelanggan yaitu sebesar inilah, maka menetapkan dan pelaksanaan kegiatan setiap menerapkan perusahaan strategi pemasarannya. dan Pengarahan 1,63%. kegiatan pemasaran tersebut hanya mungkin dilakukan Pengaruh loyalitas konsumen juga ditunjukkan dengan menetapkan garis-garis besar pedoman dalam oleh penelitian Prasetyo Edi yang berjudul “Pengaruh bidang pemasaran, yang sering dikenal sebagai Keragaman Produk dan Pelayanan Terhadap Loyalitas kebijakan pemasaran.6 Konsumen Pada Swalayan “Assgros Sartika” Gemolong di Kabupaten Sragen” Berdasarkan hasil analisis data uji simultan dapat diketahui bahwa 6 Sofjan Assauri, Op.Cit, h. 197 19 60 faktor tersebut memiliki subfaktor yang menjadi elemen Salah satu unsur dalam strategi pemasaran pembentuknya.47 adalah marketing mix.Mengemukakan marketing mix adalah kombinasi dari empat variabel atau kegiatan Tabel 2.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi pembelian konsumen yang merupakan inti dari sistem pemasaran produk, BUDAYA harga, promosi, dan distribusi. Atau dengan kata lain, Budaya SOSIAL marketing mix merupakan kumpulan variabel-variabel Kelompok Acuan Sub Budaya KEPRIBADIAN Keluarga Kelas Sosial Peran dan Status Usia dan tahap siklus hidup Pekerjaan Keadaan Ekonomi Gaya Hidup Kepribadian dan Konsep diri yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk KEJIWAAN Motivasi Persepsi Pengetahuan Keyakinan dan Pendirian mempengaruhi tanggapan konsumen.7 P E M B E L I Mengenal 4p sebagai marketing mix yang elemen-elemennya Sumber: Dinamika Pemasaran,Taufiq Amir 2005:48, RajaGrafindo Persada, Jakarta adalah product, price, place, promotion yang diperkenalkan oleh Jerome Mcarthy. yang Product dan price adalah komponen dari tawaran mempengaruhi keputusan konsumen ini akan dapat (offers). Sedangkan place dan promotion adalah menghasilkan petunjuk bagaimana meraih dan melayani komponen dari akses, karena itu marketing mix yang konsumen secara lebih efektif untuk mencapai sisi dimaksud adalah bagaimana mengintegrasikan tawaran kepuasan pelanggan.48 dari perusahaan dengan akses yang tersedia. Proses Penelitian pada faktor-faktor 47 Philip Kotler, Op.Cit, h. 183 Taufiq Amir, Op.Cit, h. 49 48 59 7 Murti Sumarni, Op.Cit, h. 246 20 mengintegrasi ini menjadikan kunci suksesnya usaha akan memberikan rekomendasi yang baik kepada pemasaran dari perusahaan.8 teman dan kerabatnya Tingkatan yang menggabungkan 4. Tidak dipengaruhi oleh persaingan harga, karena elemen penting pemasaran benda atau jasa, seperti keunggulan konsumen produk, mempertimbangkan adanya penawaran harga penetapan harga, pengemasan produk, yang loyal tidak begitu periklanan, persediaan barang, distribusi, dan anggaran 5. Konsumen yang puas biasanya bersedia untuk pemasaran, dalam usaha memasarkan sebuah produk mencoba semua lini produk yang ditawarkan.46 atau jasa merupakan gambaran jelas mengenai 2.1.5. Faktor-faktor marketing mix. yang mempengaruhi pembelian konsumen Tingkatan tersebut terdapat perincian mengenai product (produk), price (harga), place (tempat), kotler Philip menyebutkan setidaknya terdapat promotion (promosi). Dengan penggunaan konsep 4 faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen yang marketing sebuah menjadi faktor penentu keputusan konsumen, yaitu: keharusan. Karena itu, tidak jarang orang memandang faktor budaya, sosial, kepribadian, dan kejiwaan. 4 marketing hanya sebatas marketing mix. Dengan faktor inilah yang menjadi pengaruh yang mendasari menganggap bahwa marketing mix hanya sebatas pada perilaku konsumen. Masing-masing dari faktor- mix sudah dianggap sebagai marketing mix, kita telah melakukan kesalahan besar, 8 Hermawan Kartajaya dan Muhammad Syakir Sula, Syari’ah Marketing, Bandung: PT Mizan Pustaka, 2006, h.177 21 46 Ibid. 58 3. Biaya customer turnover berkurang, karena lebih jauh lagi, untuk sebagian orang, marketing hanya dianggap sebatas promotion.9 hanya sedikit konsumen yang pergi dan sedikit juga biaya untuk mendapatkan konsumen baru Etika bisnis yang sering dianalogikan sebagai untuk menggantikannya moral bisnis adalah halyang utama untuk tidak sekedar 4. Penjualan saham akan bertambah menjual produk demi mengeruk keuntungansecara 5. Failure cost berkurang, seperti biaya untuk financial, tetapi lebih pada kenyamanan bertransaksi mengurus klaim. Berdasarkan memelihara dan pelayananyang diberikan saat bertransaksi. hal life-time diatas, buyer, maka dengan Jual beli menurut etimologi adalah pertukaran akan sesuatu dengan sesuatu. Menurut madzhab Hanafiyah, perusahaan mendapatkan hasil berikut ini: jual beli adalah pertukaran harta (mal) dengan 1. Meningkatnya penjualan hartadengan menggunakan cara tertentu. Pertukaran 2. Memperkuat konsumen posisi akan pasar, memilih karena perusahaan berarti harta di sini, diartikan harta yang memiliki manfaat kita serta daripada perusahaan pesaing 3. Biaya perusahaan berkurang, kecenderungan manusia untuk menggunakannya, cara tertentu yang dimaksud adalah karena sighot atau ungkapan ijab dan qabul.10 tidak memerlukan biaya yang terlalu banyak untuk Dari definisi di atas dapat difahami bahwa inti mengajak konsumen baru untuk bergabung. jual beli ialah suatu perjanjian tukar menukar benda Sebaliknya, pelanggan perusahaan yang puas 57 terdapat 9 Thorik Gunara, Utus Hardiono Sudibyo, Marketing Muhammad Saw, Bandung: Cv Multi Trustive Service, 2007, h. 46 10 Dimyauddin Djuwaini, Pengantar Fiqh Muamalah, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008, h. 69 22 atau barang yang mempunyai nilai secara sukarela di Chan dalam kutipan skripsi Dipo Nugroho (2004:38) antara kedua belah pihak, yang satu menerima benda- pelanggan yang loyal selain akan membeli lebih benda dan pihak lain menerimanya sesuai dengan banyak dan lebih sering, juga bertindak sebagai perjanjian atau ketentuan yang telah dibenarkan oleh penasehat bagi keluarga dan teman-temannya untuk syara’dan disepakati.11 menjadi pelanggan perusahaan. Dengan demikian Al bai’atau jual beli merupakan akad yang perusahaan tidak perlu lagi mengeluarkan biaya diperbolehkan, hal ini berlandasan atas dalil-dalil yang besar untuk mencari pelanggan baru, karena terdapat dalam Al-Qur’an, Al Hadits ataupun ijma pelanggan ulama. pelanggan lama yang telah puas, inilah yang disebut Diantara dalil (landasan syari’ah) yang memperbolehkan praktik akad jual beli adalah sebagai datang sendiri melalui Kutipan skripsi Dipo Nugroho (2004:38) Dalam surat an-nisaa:29 yang berbunyi ִ juga ֠ !" #$% &#'( ) *+ ,- / 012 3 ,)' 405 467 * 8 &#$9- : ; < => :#$?% &@ A B D)6#$?% & H. Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah, Jaakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2002, h. 68 23 akan dengan refferal. berikut: 11 baru disebutkan menurut Griffin, dengan memelihara loyalitas pelanggan, perusahaan dapat menghemat biaya-biaya dalam jenis berikut ini: 1. Biaya pemasaran berkurang karena sebenarnya untuk mendapatkan konsumen baru, biaya seperti biaya pemasaran akan bertambah 2. Biaya transaksi berkurang, negosiasi dan pemesanan 56 EF GH *BI746 7֠⌧K?% &40 L☺N O PQRS1 hati yang menjadi inti dari seluruh kegiatan marketing yang dilakukan beliau.44 b. Karakteristik loyalitas pelanggan “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu, Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu”.(QS. annisaa: 29)12 Menurut Griffin dalam kutipan skripsi Dipo Nugroho (2004:38), terdapat beberapa karakteristik dari pelanggan yang loyal yang merupakan indikator dari loyalitas pelanggan, yaitu: Ayat di atas memberikan pemahaman bahwa 1. Melakukan pembelian secara teratur upaya untuk mendapatkan harta tersebut harus 2. Membeli antar lini produk atau jasa dilakukan dengan adanya kerelaan semua pihak dalam 3. Merekomendasikan kepada pihak lain, dan transaksi, seperti kerelaan antara penjual dan pembeli. 4. Menunjukkan kekebalan dari tarikan pesaing Dalam kaitanya dengan transaksi jual beli, transaksi (tidak terpengaruh pada daya tarik produk tersebut harus jauh dari unsur bunga (riba). Adapun pesaing).45 landasan tentang bunga atau riba yaitu c. Keuntungan loyalitas pelanggan perusahaan yang disebabkan oleh kemampuan ִU)V W)' B 0Z[:' .... perusahaan meloyalkan pelanggannya. Menurut “Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba” Ada banyak keuntungan yang didapat &I2ִO * T XY:ִO 44 Thorik Gunara, Utus Hardiono Sudibyo, Op.Cit, h. 90 http//www.pustakaskripsi.com/pengaruh bauran terhadap loyalitas pelanggan/ 45 55 pemasaran 12 Departemen Agama RI,Op.cip,h. 83 24 Adapun rukun jual beli menurut ulama ada b. Retention, yakni ia tidak terpengaruh jasa yang empat yaitu: ditawarkan oleh pihaklain 1. Penjual c. Referral, apabila jasa yang diterima memuaskan, 2. Pembeli maka pelangganakan memberitahukan kepada 3. Shighat jual beli (ijab dan qabul) pihak 4. Harga dan obyek (ma’qud ‘alaih).13 adaketidakpuasan atas pelayan yang diterima ia Jual beli dalam Islam terdapat empat syarat, lain, dan sebaliknya apabila tidak akan bicara padapihak lain, tapi justru akan yakni syarat in’iqad(terjadinya akad), syarat sahnya memberitahukan layanan yang akad, syarat terlaksananya akad (nafadz), dan syarat kurangmemuaskan tersebut pada pihak penyedia luzum. Tujuan adanya syarat-syarat ini adalah untuk dana.43 menjegah terjadinya pertentangan dan perselisihan di Pengadaan nilai tambah dan pengalaman antara pihak yang bertransaksi, menjaga hak dan berbelanja menjadi solusi guna mempertahankan kemaslahatan kedua pihak, serta menghilangkan segala kesetiaan bentuk ketidakpastian dan risiko. Muhammad pelanggan. Dalam Rasulullah tidak buku Marketing hanya mampu Jika salah satu syarat dalam syarat in’iqad tidak menciptakan pelanggan yang loyal, akan tetapi juga terpenuhi, maka akad akan menjadi batil. Jika dalam mampu membuat pelanggan yang percaya dengan syarat sah tidak lengkap, maka akad menjadi fasid, jika kejujuran, keikhlasan, silaturrahim dan bermurah dalam salah satu syarat nafadz tidak dipenuhi, maka 13 Drs. Gufron A. Mas’adi, Fiqh Muamalah Kontekstual, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2002 h. 121 25 43 Fandy Tjiptono, Prinsip-prinsip Yogyakarta. Penerbit Andi, 2002 Total Quality Service, 54 dikelompokkan menjadi tiga macam: proporsi akad menjadi mauquf, dan jika salah satu syarat luzum pembelian, urutan pembelian, dan probabilitas tidak dipenuhi, maka pihak yang bertransaksi memiliki pembelian.41 hak khiyar, meneruskan atau membatalakan akad.14 Sedangkan perspektif sikap mengasumsikan Secara umum akad dalam arti luas adalah bahwa terdapat satu atau beberapa penyebab utama segala loyalitas pelanggan yang bisa diidentifikasi. Perilaku berdasarkan keinginan sendiri seperti wakaf, talak, pembelian sebuah merk yang sama oleh pelanggan pembebasan, atau sesuatu yang pembentukannya yang sama tidak terjadi begitu saja. Namun, itu lebih membutuhkan keinginan dua orang seperti jual beli, merupakan konsekuensi langsung dari factor tertentu perwakilan dan gadai. Pengertian secara khusus dalam perilaku konsumen.42 menurut ulama fiqih adalah perikatan yang ditetapkan Loyalitas pelanggan merupakan kesetiaan sesuatu yang dikerjakan yang berdampak pada obyeknya.15 memberikan Rukun akad terdiri atas: kepadanya. seseorang dengan ijab dan qabul berdasarkan ketentuan syara’ pelanggan terhadap penyedia jasa yang telah pelayanan oleh Menurut Tjiptono (2002) loyalitas disini dapat diukur dengan 1. Pihak-pihak yang melakukan akad 3 indikator yaitu: 2. Obyek akad atau barang a. Repeat, yaitu apabila pelanggan membutuhkan 3. Ijab dan qabul barang atau jasa yang disediakan oleh penyedia 4. Tujuan pokok akad jasa yang bersangkutan 14 Dimyauddin Djuwaini, Op.Cit, h. 74 Rahmad Syafe’i, Fiqih Muamalah, Bandung: Pustaka Setia, 2001, 41 Ibid., h. 77 42 Ibid., h. 79 53 15 h. 44 26 Sedangkan syarat-syarat akad meliputi: tersebut dan bakal membeli produk yang sama lagi 1. Masing-masing pihak yang melakukan akad harus sekalipun tersedia cakap bertindak. hukumnya. lainnya. Dengan kata lain, loyalitas merek dapat ditinjau dari 2. Obyek akad atau barang yang diakadkan dapat menerima banyak alternative Misalnya, barang merek apa yang dibeli konsumen dan bagaimana yang peranan atau sikap konsumen terhadap merek dijualbelikan adalah barang halal, suci, dan bisa tertentu. Dalam perkembangan terakhir, muncul pula diserahterimakan. aliran integrative yang berusaha menggabungkan perspektif sikap dan behaviora.40 3. Akad dilakukan atas dasar izin syara’ 4. Tujuan akad tidak boleh bertentangandengan dalil- Berdasarkan persefektif behafiora loyalitas dalil syara’.16 merk diartikan sebagai pembelian ulang sebuah Pada akad jual beli tujuan akad adalah merk secara konsisten oleh pelanggan. Setiap kali pemindahan kepemilikan barang dari penjual kepada seorang konsumen membeli ulang sebuah produk, pembeli. Tujuan akad pada hakekatnya satu arti dengan bila ia membeli merk produk yang sama, maka ia maksud asli akan dan hukum akad. Hanya saja, maksud dikatakan pelanggan yang setia pada merk tersebut asli akad dipandang sebelum terwujudnya akad, hukum dalam kategori produk bersangkutan. Ukuran-ukuran dipandang dari segi setelah terjadinya akad atau akibat loyalitas ini didasarkan pada perilaku pembelian actual konsumen atau laporan konsumen mengenai perilaku pembelinya. Ukuran-ukuran tersebut dapat 16 Siti Mujibatun, Pengantar Fiqh Muamalah, Semarang: eLSA, 2012, h. 89 27 40 Fandy Tjiptono, Pemasaran Strategik, Op. Cit, h. 76 52 misalnya, psikologi loyalitas terhadap mencerminkan komitmen terjadinya akad sedangkan tujuan akad berada diantara keduanya.17 merek tertentu, sedangkan perilaku pembelian ulang semata-mata menyangkut Ketika Rasulullah berdagang, beliau telah pembelian merek tertentu yang sama secara berulang menggunakan kali (bisa dikarenakan memang hanya satu-satunya dikembangkan dengan lebih dalam akanmenjadi konsep merek marketing mix yang kita kenal sekarang. yang tersedia, merek termurah, dan sebagainya). a) konsep-konsepdagang yang apabila Produk Pembelian ulang dapat merupakan hasil Produk adalah segala sesuatu yang dapat dominasi pasar oleh perusahaan yang berhasil ditawarkan dipasar dan dapat memenuhi kebutuhan membuat produknya menjadi satu-satunya alternatif konsumen. Kepuasam konsumen tidak hanya yang tersedia. Konsekuensinya, pelanggan tidak mengacu pada bentuk fisik produk, melainkan memiliki peluang untuk memilih. Selain itu, suatu paket kepuasan yang didapat dari pembelian pembelian ulang dapat pula merupakan hasil upaya produk. Kepuasan tersebut merupakan akumulasi promosi terus-menerus dalam rangka memikat dan kepuasan fisik, psikis, simbolis, dan pelayanan membujuk pelanggan untuk membeli kembali merek yang diberikan oleh produsen.18 bagian penting yang sama. Bila tidak ada dominasi pasar dan upaya dari kesuksesan pemasaran. Ada yang promosi intensif tersebut, pelanggan sangat mungkin beralih merek, sebaiknya, pelanggan yang loyal pada merek tertentu cenderung terikat pada merek 17 Rahmad Syafe’i, Op.Cit, h. 61 Philip Kotler & A.B Susanto, Op.Cit, h. 560 18 51 28 menyebutkan bahwa inilah elemen 4P yang Ownership. Bahwasanya ketika pelanggan loyal, maka terpenting.19 tidak hanya mereka akan bertransaksi tetapi juga sangat berelasi, menjalin kerjasama. Loyalitas pelanggan berbahaya bagi suatu perusahaan bila hanya merupakan kekuatan kita dalam menciptakan barrier to mengandalkan produk yang ada tanpa usaha new entrants (menghalangi pemain baru masuk). Dalam tertentu untuk pengembangannya. Oleh karena itu, rangka menciptakan customer loyalty maka perusahaan setiap perusahaan di dalam mempertahankan dan harus berpikir untuk dapat menciptakan customer meningkatkan penjualan dan share pasarnya, perlu satisfaction terlebih dahulu. Salah satunya yaitu melalui mengadakan usaha penyempurnaan dan perubahan Relationship produk yang dihasilkan kearah yang lebih baik, mengutamakan pada bagaimana menciptakan penjualan sehingga dapat memberikan daya guna dan daya saja tetapi bagaimana mempertahankan pelanggan tarik yang lebih yang lebih besar. Strategi produk dengan dasar hubungan kerjasama dan kepercayaan dalam hal ini adalah menetapkan cara dan supaya tercipta kepuasan pelanggan yang maksimal dan penyediaan produk yang tepat bagi pasar yang sustainability marketing. dituju, sehingga dapat meningkatkan keuntungan a. Persepektif loyalitas pelanggan Di perusahaan dalam dalam kondisi jangka persaingan, panjang melalui Keduanya M. Taufiq Amir, Dinamika Pemasaran: Jelajahi & Rasakan, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2005, h. 139 29 yang tidak hanya Selama ini loyalitas pelanggan kerap sekali dikaitkan 19 Marketing dengan perilaku memang pembelian berhubungan, ulang. namun sesungguhnya berbeda. Dalam konteks merek, 50 pembelian berulang (repeat customer). Ada beberapa peningkatan penjualan dan peningkatan share ciri sebuah pelanggan bisa dianggap loyal Antara lain: pasar.20 a) Pelanggan yang melakukan pembelian ulang Produk dapat menjadi salah satu aspek yang secara teratur dijadikan nilai kepuasan konsumen. Kepuasan Pelanggan yang membeli untuk produk yang lain yang dimaksud di sini tidak hanya terbatas pada di tempat yang sama kepuasan terhadap bentuk fisik produk semata c) Pelanggan yang mereferensikan kepada orang lain namun juga menyangkut kepuasan dari proses d) Pelanggan yang tidak dapat dipengaruhi oleh pembelian produk dan manfaat dari produk. Secara pesaing untuk pindah. lebih spesifik dapat diklasifikasikan aspek-aspek b) Customer loyal merupakan invisible advocate yang terkandung dalam produk sebagai berikut: bagi kita. Mereka akan berupaya membela produk kita dan secara sukarela akan selalu 1) berusaha Aspek manfaat yang meliputi: a) Manfaat penggunaan merekomendasikan kepada orang lain. Secara otomatis b) Manfaat psikologis word ofmouth akan bekerja.38 c) Manfaat dalam mengatasi permasalahan Sedangkan dimensi loyalitas ada 4 yaitu: 39 Transaction, Relationship, Partnership 2) Aspek visualisasi produk yang meliputi: a) Atribut dan keistimewaan produk dan b) Kualitas produk 38 http//G:/Definisi Loyalitas Pelanggan Kumpulan Pemikiran Tentang Dunia Bisnis, Manajemen dan Enterpreneurship.htm 39 http://ymanajemen.wordpress.com/2008/01/18/definisi-loyalitaspelanggan, diunduh pada tgl 13 Maret 2013 49 c) Corak produk 20 Sofjan Assauri, Op.Cit, h. 199 30 3) d) Kemasan dan label produk pelanggan dapat memberikan manfaat diantaranya, e) Brand hubungan antara perusahaan dengan pelanggan menjadi Aspek menambah nilai produk yang meliputi: harmonis, memberikan dasar yang baik bagi pembelian a) Garansi ulang dan terciptanya loyalitas pelanggan serta akan b) Kemudahan instalasi membuat suatu rekomendasi dari mulut ke mulut yang c) Pengiriman menguntungkan perusahaan.37 d) Ketersediaan di pasar Adapun faktor-faktor yang menentukan adanya e) Layanan purna jual21 motif langganan adalah : a. Harga Klasifikasi produk. Berdasarkan daya tahan atau berwujud atau tidaknya, produk b. Penggolongan dan keragaman barang diklasifikasikan kedalam tiga kelompok. c. Lokasi penjual yang strategis dan mudah dijangkau 1) d. Desain fisik toko Barang tidak tahan lama Barang tidak lama merupakan e. Service yang ditawarkan pada pelanggan barang berwujud yang biasanya habis dikonsumsi f. Kemampuan tenaga penjual dalam satu atau beberapa kali pemakaian. g. Pengiklanan dan sales promosi di toko. Contohnya adalah sabun, gula, dan garam. Pemahaman loyalitas pelanggan sebenarnya tidak hanya dilihat dari transaksinya saja atau 21 Ujang Sumarwan, Agus Djunaidi, dkk, Pemasaran Strategik Strategik Untuk Pertumbuhan Perusahaan Dalam Penciptaan Nilai bagi Pemegang Saham, Jakarta: Inti PrimaPromosindo, 2009 h. 3 31 37 Ibid 48 yang tercermin dalam bentuk pembelian berulang 2) Barang tahan lama secara konsisten. Loyalitas menurut Pawitra (dalam Barang Usahawan, 1996:23) adalah komitmen pelanggan berwujud yang biasanya bisa bertahan lama terhadap suatu leveransir karena memperoleh kepuasan dengan banyak pemakaian. Contohnya TV, pada saat pembelian, dan kesetiaan ini ditunjukkan lemari es, dan mobil. Umumnya jenis barang dalam bentuk sikap yang menguntungkan. Dari ini pengertian di atas maka loyalitas dapat disimpulkan pelayanan yang lebih banyak, memberikan sebagai suatu komitmen pelanggan karena mendapatkan keuntungan suatu kepuasan dari pembelian yang tercermin dengan membutuhkan pembelian yang berulang-ulang.36 penjualnya. 3) Kesetiaan dan kesediaan konsumen untuk tahan lam membutuhkan merupakan personal yang lebih jaminan barang selling dan besar, dan tertentu dari Jasa membeli suatu produk secara terus menerus pada Jasa merupakan aktivitas, manfaat atau pengecer yang sama dapat terjadi apabila konsumen kepuasan yang ditawarkan untuk dijual. merasa puas dengan kinerja prusahaan. Menurut Contohnya bengkel reparasi, salon kecantikan, Schnaars (dalam Tjiptono, 2000: 24) pada dasarnya lembaga pendidikan, dan lain-lain.22 tujuan dari suatu usaha bisnis adalah menciptakan Kebijaksanaan mengenai produk atau jasa pelanggan yang merasa puas. Terciptanya kepuasan meliputi jumlah barang atau jasa yang akan ditawarkan perusahaan, pelayanan khusus yang 36 Prasetyo Edi, Pengaruh Keragaman Produk Dan Pelayanan Terhadap Loyalitas Konsumen Pada Swalayan “Assgros Sartika”Gemolong Di Kabupaten Sragen, Fakultas Ekonomi Unifersitas Semarang, 2007 47 22 Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran edisi 2, Yogyakarta: ANDI, 1997, h. 98 32 ditawarkan perusahaan guna mendukung penjualan 6) Gunakan tekhnologi yang memberikan pelayanan terbaik.34 barang dan jasa, dan bentuk barang ataupun jasa yang ditawarkan. Produk merupakan elemen yang paling penting. sebab dengan inilah perusahaan berusaha b) untuk memenuhi kebutuhan 2.1.4. Loyalitas dan Loyalitas konsumen atau pelanggan merupakan keinginan dari konsumen. namun keputusan itu fungsi dari kepuasan konsumen atau pelanggan. tidak berdiri sebab produk atau jasa sangat erat Menurut Schanaars (dalam Tjiptono 1997:24) pada hubungannya dengan target market yang dipilih. dasarnya tujuan dari bisnis adalah menciptakan para Harga pelanggan yang merasa puas. Terciptanya kepuasan Harga merupakan suatu yang diserahkan pelanggan dapat memberikan beberapa manfaat, dalam pertukaaran untuk mendapatkan suatu diantaranya beberapa hubungan antara perusahaan barang maupun jasa.23 Harga yang tepat adalah dengan pelanggannya menjadi harmonis, memberikan harga yang terjangkau dan efisien bagi konsumen. dasar yang baik bagi pembelian ulang dan terciptanya Wirausaha bisa menciptakan harga yang paling loyalitas pelanggan, dan membentuk suatu rekomendasi efisien dari mulut ke mulut.35 dengan Menetapkan inovasi harga mempertimbangkan dan kreativitasnya. yang tepat harus beberapa faktor, berikut Menurut Tjiptono (2000: 110) loyalitas merupakan komitmen pelanggan terhadap toko, merk ataupun pemasok yang didasarkan atas sikap positif 23 Charles W. Lamb. et. el., Pemasaran buku 2, Jakarta: Salemba Empat, 2001, h. 268 33 34 Suryana, Op.Cit, h. 141 Fandy Tjiptono, Op.Cit, h. 24 35 46 bawah harapan, pelanggan tidak puas. Jika kinerja beberapa faktor yang harus dipertimbangkan antara memenuhi harapan, pelanggan akan puas atau senang lain: maka hal inilah yang akan menciptakan loyalitas 1) Biaya barang jasa pelanggan.33 2) Permintaan dan penawaran pasar Para wirausaha mengetahui bahwa salah satu 3) Antipasi volume penjualan produk dan jasa cara terbaik untuk mempertahankan pelanggan dan 4) Harga pesaing menarik pelanggan baru adalah dengan menyajikan 5) Kondisi ekonomi pelayanan yang lebih baik yang tidak tertandingi oleh 6) Faktor psikologis pelanggan.24 pesaing lain. Adapun cara menciptakan pelayanan dan Menurut syari’at Islam dalam penentuan kepuasan pelanggan dapat dilakukan sebagai berikaut: harga harus ada yang namanya perjanjian (akad). 1) Dengarkan dan perhatikan pelanggan Akad merupakan suatu perikatan perjanjian yang 2) Tetapkan pelayanan yang terbaik ditandai dengan adanya pernyataan melakukan 3) Tetapkan ukuran dan kinerja standar ikatan (qabul) sesuai dengan syari’at islam yang 4) Berikan perlindungan hak-hak karyawan mempengaruhi obyek yang diperikatkan oleh 5) Melatih karyawan untuk memberikan pelayanan pelaku perikatan untuk mencapai harga yang yang istimewa pantas dan adil.25 24 33 Philip Kotler, Op.Cit, h. 42 45 Suryana, Kewirausahaan: Pedoman Praktis Kiat dan Proses Menuju Sukses, Jakarta: Salemba Empat, 2006, h. 146 25 Slamet Wiyono, Cara Mudah Memahami Akuntansi Perbankan Syari’ah Berdasarkan PSAK dan PASTI, Jakarta: Grasindo, 2005, h. 27 34 Perusahaan dalam menentukan harga harus mengutamakan nilai keadilan. kualitas lebih baik dari apa yang diharapkan, pelanggan akan produknya bagus, harganya tentu bisa tinggi. merasa puas. Jika yang dirasakan lebih rendah yang sebaliknya jika seorang diharapkan, pelanggan akan merasa belum puas. Pada keburukan yang ada telah mengetahui yang dasarnya kepuasan pelanggan inilah yang harus menjadi ditawarkan, harganya pun harus disesuaikan tujuan setiap pemasaran. Perusahaan berusaha keras dengan kondisi produk tersebut.26 Apabila harga memahami apa sesungguhnya harapan konsumen atas tidak disesuaikan dengan produk dengan tendensi produknya. mencari keuntungan bagi pihak produsen atas harta harapan konsumen, semakin mudah pula memberikan konsumen, maka hal tersebut akan bertentangan kepuasan. Akan tetapi sebaliknya, apabila rumusan kita dengan ajaran Islam sebagaimana dijelaskan Allah tentang harapan konsumen tidak jelas atau salah, bisa dalam surat an-Nisa’ ayat 29 sebagai berikut: jadi kekecewaan yang akan dirasakan.32 ִ dibalik Jika diharapkan pelanggan. Jika yang dirasakan sama atau produk ֠ Hermawan Kartajaya, Op.Cit, h. 178 35 tepat pemasar merumuskan Menurut Kotler kepuasan merupakan perasaan senang atau kecewa seseorang yang mucul setelah !" #$% &#' ( ) *+ ,- / 012 3 ,)' 40 5 467 * 8 &#$9: ; < => :#$ ?% &@ A B D)6#$?% &EF GH 26 Semakin membandingkan antara persepsi atau kesannya terhadap kinerja (atau hasil) suatu produk atau harapanharapannya. Dari definisi ini, kepuasan merupakan fungsi dari kinerja dan harapan. Jika kinerja berada di 32 M. Taufiq Amir, Op.Cit, h. 13 44 4) *BI746 ⌧K?% &40 Hubungan masyarakat Hubungan masyarakat menawarkan beberapa sifat yang unik. 7֠ L☺N O PQRS1 “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang Berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu”.27 Kebijaksanaan harga erat kaitannya dengan Hubungan masyarakat sangat dipercaya yaitu dengan cerita baru, sifat yang menonjol, dan peristiwa tampaknya lebih nyata dan dipercaya bagi pembaca ketimbang iklan. Pemasar cenderung keputusan tentang jasa yang dipasarkan. Hal ini kurang memanfaatkan hubungan masyarakat disebabkan harga merupakan penawaran suatu atau menggunakannya sebagai sesuatu yang produk atau jasa. Dalam penetapan harga, biasanya terlambat dipikirkan. Sekalipun demikian didasarkan pada suatu kombinasi barang/jasa penggunaan hubungan masyarakat bersama ditambah dengan beberapa jasa lain serta dengan elemen bauran promosi lain yang keuntungan yang memuaskan. Berdasarkan harga dipikirkan secara cermat dapat efektif dan yang ditetapkan ini konsumen akan mengambil ekonomis.31 keputusan apakah dia membeli barang tersebut atau tidak. Juga konsumen menetapkan berapa 2.1.3. Kepuasan Pelanggan jumlah barang atau jasa yang harus dibeli Kepuasan konsumen adalah sejauh mana berdasarkan harga tersebut. Tentunya keputusan manfaat sebuah produk dirasakan sesuai apa yang dari konsumen ini tidak hanya berdasarkan pada 31 Philip Kotler dan Gary Amstrong, Dasar-dasar pemasaran jilid 2, Jakarta: Prenhalindo, 1997, h. 87 43 27 Departemen Agama RI, Op.cit, h. 83 36 harga semata, tetapi banyak juga faktor lain yang mengamati kebutuhan dan karakteristik yang menjadi pertimbangan, misalnya kualitas dari lain serta menyesuaikan diri dengan cepat. barang atau jasa, kepercayaan terhadap perusahaan 3) Promosi penjualan dan sebagainya. Promosi penjualan termasuk berbagai Hendaknya c) dapat jenis peralatan seperti kupon, perlombaan, menetapkan harga yang paling tepat, dalam arti pemotongan harga, hadiah, dan lain-lain. yang dapat memberikan keuntungan yang paling Promosi baik, baik untuk jangka pendek maupun untuk konsumen dan memberikan informasi yang jangka panjang. mengarah Tempat/Distribusi memberikan intensif kuat untuk membeli Menurut setiap Kotler & perusahaan Amstrong tempat dengan penjualan pada menarik pembelian. menyediakan perhatian Semuanya dorongan atau termasuk aktivitas perusahaana yang membuat kontribusi yang memberikan nilai tambah ketersediaan produk untuk konsumen.28 bagi konsumen. Sedangkan yoeti menyatakan bahwa tempat Perusahaan menggunakan peralatan adalah suatu strategi yang menentukan dimana dan promosi penjualan untuk menciptakan respon bagaimana menjual suatu produk tertentu. Hal yang lebih kuat dan lebih cepat. Promosi terpenting dalam strategi ini adalah menetapkan penjualan dapat dipakai untuk mendramatisasi tawaran produk dan mengangkat penjualan yang sedang mengendur. 28 Kotler dan Amstrong, op.cit, h.48 37 42 dan biaya yang unik. Pemasar harus memahami lokasi atau outletdimana konsumen dapat melihat karakteristik ini ketika memilih alat yang akan di dan membeli barang yang ditawarkan. pergunakan. 1) Jadi lokasi adalah suatu tempat dimana Periklanan perusahaan itu melakukan berbagai kegiatan yang Banyaknya bentuk periklanan memberikan kontribusi unik pada bauran promosi 2) secara keseluruhan. dapat diperoleh dan tersedia bagi konsumen. Periklanan Lokasi berhubungan dengan yang dibuat memungkinkan penjual mengulang pesan oleh perusahaan yang mengenai dimana operasi berkali-kali sedangkan calon pembeli dapat dan pegawainya akan ditempatkan. Secara umum membandingkan pesan yang diterimaa dari pertimbangan dalam menentukan letak suatu lokasi beberapa pesaing. adalah sebagai berikut: Penjualan pribadi 1) Dekat dengan pasar Penjualan pribadi adalah alat paling 41 dilakukan perusahaan untuk membuat produk 2) Dekat dengan bahan baku efektif pada tahap proses penjualan tertentu, 3) Ongkos pengiriman terutama 4) Penyediaan tenaga kerja dalam membangun pilihan, keyakinan, dan tindakan pembeli. Metode ini 5) Lingkungan sekitar memungkinkan interaksi pribadi antara dua 6) Iklim orang atau lebih sehingga setiap orang dapat 7) Sikap masyarakat 38 8) Hukum dan peraturan yang berlaku pada menentukan tujuan dari strategi promosi penjualan rencana lokasi.29 dari sudut tujuan keseluruhan perusahaan bagi marketing mix. Dengan menggunakan tujuan Pemilihan lokasi memerlukan pertimbangan yang erat terhadap beberapa faktor yang meliputi: secara keseluruhan, para pemasar menggabungkan 1) Lokasi elemen-elemen dari strategi promosi (bauran yang mudah dijangkau sarana transportasi umum promosi) dalam satu rencana yang terkoordinasi. Kebanyakan strategi promosi menggunakan 2) Lokasi yang dapat dilihat dengan jelas dari tepi beberapa ramuan yang mungkin meliputi penjualan jalan d) 3) Tempat parkir yang luas dan nyaman. pribadi, Promosi hubungan masyarakat untuk menjangkau target penjualan, dan pasar. Kombinasi tersebut dikenal dengan bauran pemasar yang menginformasikan, membujuk, dan promosi. Bauran promosi yang tepat merupakan mengingatkan para calon pembeli suatu produk sesuatu yang diyakini manajemen akan sesuai dalam rangka mempengaruhi pendapat mereka dengan kebutuhan target pasar dan memenuhi atau memperoleh suatu respon. tujuan organisasi secara keseluruhan.30 adalah komunikasi dari Strategi promosi adalah suatu rencana untuk Setiap alat promosi yaitu meliputi penjualan penggunaan yang optimal atas sejumlah elemen- pribadi, elemen hubungan masyarakat mempunyai karakteristik promos. Para manajer pemasaran Kasmir, Manajemen Perbankan, Jakarta: PT Grafindo Persada, 2000, h. 207 39 promosi para Promosi 29 periklanan, periklanan, promosi penjualan, dan 30 Charles W. Lamb. et. el, Op.Cit, h. 145 40