Spektra: Jurnal Fisika dan Aplikasinya, Vol. 13 Edisi 1 Mei 2012 SISTEM DINAMIK PARTIKEL RELATIVISTIK PADA POTENSIAL OSILATOR HARMONIK Widyanirmala* dan T. B. Prayitno Jurusan Fisika, FMIPA, Universitas Negeri Jakarta, Jl. Pemuda Rawamangun no. 10 Email: *[email protected] Abstrak Sistem dinamik dari gerak partikel relativistik pada potensial osilator harmonik telah dikaji dengan menerapkan teorema kestabilan. Pada kasus ini, kami merumuskan terlebih dahulu Hamiltonian dari sistem yang bersangkutan. Hamiltonian tersebut merupakan persamaan matematis yang menggambarkan dinamika dari gerak partikel dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya. Untuk mengkaji sistem dinamik tersebut, kami mencari terlebih dahulu titik singular yang bersangkutan yang nantinya dapat digunakan untuk menentukan kestabilan dari sistem tersebut. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa sistem osilator harmonik relativistik merupakan sistem yang stabil. Kata kunci: osilator harmonik, sistem dinamik. 1. Pendahuluan Osilator harmonik merupakan salah satu kajian yang menarik dalam fisika, baik secara klasik maupun kuantum [1-4]. Pada umumnya sistem tersebut dapat dimodelkan sebagai sebuah benda bermassa yang terikat oleh suatu pegas [5]. Dalam mekanika klasik, sistem ini banyak dipelajari untuk kasus osilasi harmonik dan teredam sedangkan dalam mekanika kuantum sistem ini digunakan untuk memodelkan vibrasi dari suatu kisi. Seperti yang telah diketahui bahwa sistem osilator harmonik mempunyai perbedaan yang mencolok dalam pandangan mekanika klasik dan kuantum. Menurut mekanika klasik energi dari osilator harmonik dapat sembarang sedangkan menurut mekanika kuantum energi dari sistem tersebut haruslah tertentu (diskrit) [6-7]. Di sisi lain perilaku dari suatu sistem fisika sembarang juga mempunyai karakteristik yang menarik. Hal ini berkaitan dengan sistem yang stabil atau pun sebaliknya. Menurut sistem dinamik, sistem osilator harmonik dapat dikatakan stabil. Hal ini dapat dilihat dari himpunan kurvakurva fase yang berkaitan. Pertanyaan selanjutnya adalah apakah hal ini berlaku juga untuk kasus relativistik ? Pada makalah ini akan dibahas perbandingan karakteristik dari sistem dinamik untuk kasus osilator harmonik klasik dan relativistik. Hal yang membedakan antara sistem di atas salah satunya adalah bentuk Hamiltonian yang bersangkutan sehingga pada awalnya kami menduga bahwa terdapat perbedaan sistem dinamik dari kedua sistem tersebut. Pada bagian kedua akan dibahas perumusan Hamiltonian untuk gerak partikel relativistik pada potensial osilator harmonik. Setelah itu, titik singular yang berkaitan akan dihitung dengan menerapkan teorema kestabilan. Sifat kestabilan dari sistem tersebut akan dikaji pada bagian ketiga yang disertai dengan karakteristik sistem osilator harmonik klasik sebagai pembanding. 2. Metode Penelitian Pada bagian ini akan dihitung titik singular dari sistem osilator harmonik relativistik. Hamiltonian dari sistem ini dapat dirumuskan [4] H ( x, p ) = c m 2 c 2 + p 2 + 1 2 kx 2 (1) dengan c adalah kecepatan cahaya, m adalah massa diam partikel, dan k adalah konstanta pegas. Sebagai pembanding, harus diingat bahwa Hamiltonian untuk kasus klasik ( v << c ) dapat dituliskan H ( x, p ) = p2 1 2 + kx 2m 2 (2) Melalui persamaan (1), kita dapat mencari persamaan gerak Hamiltonian sebagai berikut dx ∂H = = dt ∂p pc m c + p2 2 2 (3) dp ∂H (4) =− = − kx dt ∂x Apabila dimisalkan bahwa f ( x, p ) = dx / dt dan g ( x, p ) = dp / dt , maka menurut teorema kestabilan titik-titik singular dapat dihitung dengan menerapkan kondisi f ( x, p ) = 0 dan g ( x, p ) = 0 secara berturut-turut. Berdasarkan kondisi di atas maka titik singular yang didapat hanya berjumlah satu buah, yaitu ( x, p ) = (0,0) . Di samping itu, apabila persamaan 17 Spektra: Jurnal Fisika dan Aplikasinya, Vol. 13 Edisi 1 Mei 2012 (3) dibandingkan dengan persamaan (4) maka akan diperoleh lintasan fase (“phase trajectory”) yang sebenarnya adalah Hamiltonian sistem yang tertulis pada persamaan (1). J ( x, p ) = c m 2 c 2 + p 2 + 1 2 kx = 0 2 Untuk λ1 = i k / m didapat vektor eigen ⎛ − i 1 / km ⎞ ⎟ , sedangkan untuk ⎜ ⎟ 1 ⎝ ⎠ ternormalisasi ⎜ (5) Untuk λ 2 = −i k / m didapat vektor eigen 3. Hasil dan Pembahasan Untuk mempelajari suatu sistem dinamika sembarang perlu dirumuskan matriks evolusi di titik singular melalui persamaan (3) dan (4), yang dapat dituliskan [8-9] ⎛ ∂f / ∂x ∂f / ∂p ⎞ ⎟⎟ Γ( x, y ) = ⎜⎜ ⎝ ∂g / ∂x ∂g / ∂p ⎠ x =0 ⎛ i 1 / km ⎞ ⎟ ⎜ 1 ⎟. ⎠ ⎝ ternormalisasi ⎜ Sebagai pembanding dengan osilator harmonik (6) klasik, melalui persamaan (2) kita akan mendapatkan y =0 Setelah disubstitusikan semua besaran yang terkait, maka matriks evolusi dari sistem osilator harmonik relativistik ⎛ 0 1/ m ⎞ ⎟ Γ(0,0) = ⎜⎜ 0 ⎟⎠ ⎝− k persamaan gerak Hamiltonian yang berbentuk dx ∂H p = = dt ∂p m (7) dp ∂H = − kx =− dt ∂x Melalui persamaan (7) nilai eigen/akar-akar karakteristik dari sistem yang bersangkutan dapat dihitung melalui persamaan ⎛ − λ 1/ m ⎞ ⎟⎟ det⎜⎜ − − k λ ⎝ ⎠ (8) Dengan demikian, titik singular yang didapatkan dengan λ adalah nilai eigen yang bersangkutan. Melalui perhitungan kita mendapatkan dua akar adalah ( x, p ) = (0,0) . Melalui persamaan, (6) berbeda dan imajiner, yaitu λ1 = i k / m dan λ 2 = −i k / m . Karena baik k dan m adalah bilangan positif real, maka sistem gerak partikel relativistik dalam potensial osilator harmonik termasuk sistem stabil dengan titik (0,0) adalah titik center. (9) (10) matriks evolusi untuk sistem harmonik klasik berbentuk ⎛ 0 1/ m ⎞ ⎟ Γ(0,0) = ⎜⎜ 0 ⎟⎠ ⎝− k (11) Hal ini menunjukkan bahwa kedua sistem osilator tersebut sama-sama sistem yang stabil. 4. Kesimpulan Gbr 1. Kurva fase osilator harmonik relativistik ( k = m = 1 ). Menurut hasil perhitungan pada bagian ke 3, kita mengambil kesimpulan bahwa sistem gerak partikel relativistik pada potensial osilator harmonik merupakan sistem yang stabil. Hal ini ditunjukkan melalui kurva fase pada gambar 1 yang memberikan interpretasi bahwa sistem ini tergolong periodik dengan titik (0,0) adalah titik pusat. Dalam hal ini, kurva fase dibuat melalui pendekatan yang mempelajari perilaku sistem di sekitar titik singular. Hal ini disebabkan metode langsung untuk 18 Spektra: Jurnal Fisika dan Aplikasinya, Vol. 13 Edisi 1 Mei 2012 menggambarkan kurva fase sangat sulit dilakukan dan hanya beberapa sistem fisika saja yang dapat menerapkannya, sebagai contoh kasus osilator harmonik klasik. Di samping itu, kita juga mengambil kesimpulan bahwa walaupun sistem osilator harmonik klasik dan relativistik berbeda dalam persamaan gerak Hamiltonian, mereka merupakan sistem yang stabil dengan titik nilai-nilai eigen yang imajiner. UCAPAN TERIMAKASIH Kami mengucapkan terima kasih kepada para dosen fisika UNJ dan semua pihak yang membantu sehingga makalah ini dapat diterbitkan DAFTAR ACUAN [1] Kim and M. E. Noz, Amer. J. Phys. 46 (1978), 480. [2] R. A. Frick, arXiv:hep-th/1004.2433v3 [3] M. Cadoni, arXiv:hep-th/0405174v3. [4] [5] [6] [7] [8] [9] D. Babusci, G. Dattoli, M. Quattromini, and E. Sabia, arXiv: 1209.2876. A. P. Arya. Introduction to Classical Mechanics. 1st ed. p. 58-70. D. J. Griffiths, Introduction to Quantum Mechanics. 2nd ed. Prentice Hall (2005), p. 40-59. S. Gasiorowicz, Quantum Physics. 3rd ed. John Wiley & Sons (2003), p. 112-114. H. J. Wospakrik, Catatan kuliah fisika nonlinear, unpublished. A. A. Iskandar, Catatan kuliah fisika nonlinear, ITB (2003). 19