SAMBUTAN KETUA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN PENANDATANGANAN SURAT KEPUTUSAN BERSAMA ANTARA MAHKAMAH AGUNG dengan OTORITAS JASA KEUANGAN dan BANK INDONESIA Jakarta, Kamis 5 Juni 2014 Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat Pagi dan Salam Sejahtera Bagi Kita Semua, Yang saya hormati, - Ketua Mahkamah Agung RI, Bpk H.M. Hatta Ali; Gubernur Bank Indonesia, Bpk Agus D.W. Martowardojo; Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan; Para Pejabat di lingkungan Otoritas Jasa Keuangan, Bank Indonesia dan Mahkamah Agung. 1. Mengawali acara pada pagi ini, ijinkan saya mengajak kita semua untuk memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas hidayah dan karuniaNya yang tak terhingga dan telah memberi kesempatan bagi kita untuk berkumpul pada pagi ini dalam acara: Penandatanganan Surat Keputusan Bersama antara Otoritas Jasa Keuangan, Bank Indonesia dan Mahkamah Agung, dalam rangka Kerjasama Pelatihan Hakim di Bidang Kebanksentralan dan Sektor Jasa Keuangan. 2. Kami menyambut baik adanya Keputusan Bersama ini sebagai upaya untuk meningkatan kualitas Sumber Daya Manusia, serta penyelenggaraan sosialisasi peraturan perundang-undangan di bidang Kebanksentralan, dan Sektor Jasa Keuangan lainnya. 1 3. Tujuan penandatanganan kerjasama ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada para Hakim, baik di Pengadilan Negeri, Pengadilan Tinggi maupun Pengadilan Agama di seluruh Indonesia tentang kebanksentralan dan sektor jasa keuangan. Bapak/ Ibu yang Berbahagia, 4. Ijinkan saya menyampaikan sedikit gambaran mengenai tujuan, fungsi dan tugas-tugas OJK dalam rangka pengaturan dan pengawasan kegiatan sektor jasa keuangan. 5. Sesuai Undang-Undang No. 21 Tahun 2011 tentang OJK tanggal 22 November 2011, tujuan dibentuknya OJK adalah agar keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan; 1) terselenggara secara teratur, adil, transparan, dan akuntabel; 2) mampu mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil; dan 3) mampu melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat. 6. Sementara itu, OJK berfungsi meyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan. Sedangkan tugas OJK adalah melaksanakan pengaturan dan pengawasan terhadap kegiatan jasa keuangan di sektor Perbankan, Pasar Modal dan Industri Keuangan Non Bank (Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya). 7. OJK mulai mengatur dan mengawasi Pasar Modal dan IKNB sejak tanggal 31 Desember 2012, sedangkan sektor Perbankan baru mulai diatur dan diawasi sejak 31 Desember 2013. Sementara itu, sejak 1 Januari 2015, OJK juga akan mengatur dan mengawasi Lembaga Keuangan Mikro. 2 Hadirin yang Kami Hormati, 8. Dengan terbentuknya OJK yang memiliki tugas dan fungsi melakukan pengaturan dan pengawasan terhadap seluruh sektor industri jasa keuangan, OJK tentunya berkepentingan untuk turut serta dalam upaya peningkatan pengetahuan para Hakim di bidang sektor jasa keuangan melalui program pelatihan Hakim yang diatur melalui SKB ini. 9. Sebagai wujud dari pelaksanaan penandatanganan Surat Keputusan Bersama ini, pelaksanaan pelatihan ini nantinya dalam bentuk Temu Wicara yang diikuti oleh para Hakim. Khusus untuk Hakim di Pengadilan Agama, kerjasama pelatihan dan temu wicara ini nantinya akan dibahas secara spesifik terkait Industri Keuangan Syariah. Tentunya hal tersebut dilaksanakan dengan tetap menghormati independensi dari masing-masing lembaga. Hadirin yang kami hormati, 10. Selanjutnya, kami berharap implementasi dari Penandatanganan Surat Keputusan Bersama ini dapat berjalan dengan baik, sehingga apa yang kita harapkan bersama dapat terlaksana secara berkesinambungan dalam rangka meningkatkan kualitas sumberdaya manusia di lingkungan Mahkamah Agung khususnya para Hakim dalam bidang sektor jasa keuangan. 11. Sekian dan terima kasih. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Jakarta, 5 Juni 2014 KETUA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN MULIAMAN D. HADAD 3