1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi

advertisement
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Komunikasi merupakan aktifitas dasar manusia. Melalui komunikasi
manusia dapat saling berhubungan satu sama lain baik dalam kehidupan seharihari di rumah tangga tempat kerja, pasar, masyarakat, atau dimanapun manusia
berada. Tidak ada manusia yang tidak terlibat dalam komunikasi (Arni
Muhammad, 2007, hal. 1).
Begitu pentingnya komunikasi dalam kehidupan manusia, dan harus
diakui bahwa manusia tidak akan bisa hidup tanpa komunikasi karena, manusia
adalah mahkluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain. Dengan
berkomunikasi secara efektif maka, kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh
manusia bisa berjalan dengan baik. Tanpa adanya komunikasi yang baik
mengakibatkan ketidak teraturan dalam melakukan kegiatan sehari-hari baik itu
di rumah, dalam organisasi, perusahaan dan dimanapun manusia itu berada.
Brent D. Ruben yang dikutip oleh Arni Muhammad (2007, hal. 3),
mengatakan komunikasi adalah suatu proses melalui mana individu dalam
hubungannya
menciptakan,
dalam
kelompok,
mengirimkan
dalam
dan
organisasi,
menggunakan
mengkoordinasikan lingkungannya dengan orang lain.
1
dalam
masyarakat
informasi
untuk
2
Perkembangan komunikasi berjalan dengan pesat dan cepat, sehingga
banyak dijumpai bidang dalam komunikasi. Salah satu bidang komunikasi yang
menyangkut kehidupan sosial adalah komunikasi organisasional/ manajemen
(organizational/ management communication). Public relations (PR) atau
hubungan masyarakat (Humas), merupakan perkembangan komunikasi. Humas
atau PR merupakan suatu lembaga yang bertugas menjalin dan menjaga
hubungan baik dengan public internal, eksternal, dan stakeholder perusahaan.
Public relations (PR) atau hubungan masyarakat (Humas) menurut Scott
Cutlip, Allan Center, Glenn Broom yang diterjemahkan oleh Tri Wibowo
(2007, hal. 6);
“….fungsi
manajemen
yang
membangun
dan
mempertahankan
hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi dengan publik yang
mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut”.
Salah satu kegiatan dalam Public Relation adalah media relations.
Averill (dalam Yosal Iriantara, 2008, hal. 28) menyatakan bahwa media
relations sebagai salah satu bagian dari PR yang merupakan sarana yang sangat
penting dan efisien. Penting karena menopang keberhasilan program, dan
efisien karena tak memerlukan banyak daya dan dana untuk menginformasikan
program yang hendak dijalankan dengan menggunakan teknik publisitas.
Penyataan ini diperkuat lagi oleh Rosady Ruslan (2010, hal. 169),
media relations adalah: “Suatu kegiatan khusus dari public relations untuk
melakukan komunikasi penyampaian pesan, atau informasi tertentu mengenai
3
aktivitas yang bersifat kelembagaan, perusahaan/ institusi, produk dan hingga
kegiatan bersifat individual lainnya yang perlu dipublikasikan melalui kerja
sama dengan pihak pers atau media massa untuk menciptakan publisitas dan
citra positif”.
Dalam menjalankan kegiatan media relations, salah satu tugas yang
harus dikerjakan adalah menjalin hubungan baik dengan media massa
(Iriantara, 2008, hal. 5). Menjalin hubungan baik dengan media massa memang
penting bagi keberlangsungan kegiatan atau program media relations
organisasi. Hal tersebut tentunya disertai harapan agar kegiatan yang dijalankan
organisasi diliput media secara jujur, akurat, dan berimbang. Untuk mencapai
maksud tersebut, maka organisasi wajib mengembangkan hubungan yang
kokoh dan erat dengan media cetak, media penyiaran, dan tentunya media
online. Tujuannya agar citra positif organisasi di mata para stakeholder-nya
bisa terus terjaga baik.
PT Tower Bersama Infrastructure Tbk adalah sebuah perusahaan
penyediaan infrastruktur telekomunikasi dan akuisisi tower-tower eksisting
maupun perusahaan-perusahaan tower telekomunikasi. Guna memenuhi
kebutuhan pelanggan dalam hal penggelaran jaringan, perluasan jangkauan
maupun peningkatan kapasitas jaringan, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk
menyediakan skema layanan build-to-suit dan collocation. Disesuaikan dengan
kebutuhan tersebut, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk memfokuskan
pembangunan infrastruktur di area pusat kota, bisnis, perumahan dan
pembangunan tempat tinggal, dan juga jalan-jalan utama di Jawa, Bali,
4
Sumatera, dan Batam. PT Tower Bersama Infrastructure Tbk juga memperluas
infrastruktur tower dan DAS ke Kalimantan dan Sulawesi. PT Tower Bersama
Infrastructure Tbk telah membangun kerjasama dan hubungan yang baik
dengan berbagai PEMDA (Kabupaten/ Kota) guna menjamin kelangsungan
layanan yang terbaik bagi pelanggan dan pemenuhan persyaratan peraturan
nasional maupun daerah, terutama sehubungan dengan pelaksanaan konsep
pembangunan “menara bersama”. Para pelanggan dari PT Tower Bersama
Infrastructure Tbk adalah Telkom Flexi, Telkomsel, Indosat, XL, Mobile-8,
HCPT, Bakrie Telecom, NTS.
Memberikan nilai lebih atau value added
mengembangkan
mempertimbangkan
fungsi-fungsi
kepentingan
bagi bisnis perusahaan,
komunikasi
secara
seksama
dengan
perusahaan
dalam
hubungan
dengan
customer, shareholders, stakeholder dan juga publik pada umumnya, serta
membangun image perusahaan (www.tower-bersama.com).
Secara umum, kegiatan dalam media relations itu bisa dikategorikan
menjadi publisitas dan periklanan
(Iriantara, 2008, hal.79). F. Rachmadi
(dalam Wardani, 2008, hal. 10) menggambarkan publisitas sebagai kegiatan
untuk menceritakan kepada masyarakat luas tentang produk/ jasa yang
berkaitan dengan perusahaan/ organisasi. Jadi, publisitas adalah merupakan
bagian dalam kegiatan media relations.
Semenjak PT Tower Bersama Infrastructure Tbk atau yang selanjutnya
akan ditulis dengan TBIG melakukan penawaran saham perdana kepada publik
(IPO) pada tahun 2010, pemberitaan mengenai perusahaan di media massa
5
menjadi sangat penting. Bagaimana perusahaan mulai menjalin hubungan
dengan
media massa, dan kegiatan-kegiatan media relations yang telah
dilakukan sejak menjadi perusahaan terbuka hingga saat ini. Disinilah
pentingnya
memahami
kegiatan
yang
diterapkan
perusahaan
dalam
menjalankan media relations. Karena hal tersebut, peneliti fokus melakukan
penelitian tentang “Strategi media relations PT Tower Bersama Infrastructure
Tbk dalam Meningkatkan Publisitas” pada periode Januari 2012 hingga Mei
2012.
1.2
Ruang Lingkup
Dalam penelitian ini, pembahasan yang dicakup peneliti mengenai:
1. Bentuk-bentuk kegiatan media relations yang dilakukan PT Tower
Bersama Infrastructure Tbk periode Januari 2012 hingga Mei 2012 dalam
membangun hubungan yang baik dengan media cetak dan media online.
2. Bentuk-bentuk strategi media relations yang dilakukan PT Tower
Bersama Infrastructure Tbk periode Januari 2012 hingga Mei 2012 dalam
meningkatkan publisitas perusahaan.
3. Hasil publisitas PT Tower Bersama Infrastructure Tbk pada media cetak
dan media online periode Januari 2012 hingga Mei 2012
6
1.3
Tujuan dan Manfaat
1.3.1
Tujuan dari penelitian ini adalah;
1.
Untuk mengetahui bentuk-bentuk kegiatan media relations yang
dilakukan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk dalam membangun
hubungan yang baik dengan media cetak dan media online.
2.
Untuk mengetahui strategi media relations yang dilakukan PT Tower
Bersama Infrastructure Tbk dalam upaya meningkatkan publisitas
perusahaan.
1.3.2
Manfaat penelitian ini adalah;
1.
Secara Teoritis
•
Sebagai salah satu syarat kelulusan Strata Satu jurusan Komunikasi
Pemasaran peminatan Public Relations Universitas Bina Nusantara.
•
Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya pemahaman mengenai
media relations dan publisitas, serta diharapkan penelitian ini dapat
menjadi
referensi
dan
dikembangkan
untuk
penelitian-penelitian
mengenai media relations di masa datang dengan kasus dan pada
perusahaan yang berbeda.
2.
Secara Praktis
Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat membantu memberikan
masukan pada permasalahan yang saat ini sedang terjadi di PT Tower
7
Bersama Infrastructure Tbk, serta hasil dari penelitian ini dapat dijadikan
referensi kepada PT Tower Bersama Infrastructure Tbk untuk
merencanakan pendekatan media relations yang lebih baik.
1.4
Metodologi Penelitian
Patton (dalam dalam Christine, Holloway, 2008, hal. vii ) bersyair:
“ Psychometricians try to measure it.
Experimentalist try to control it.
Interviewers ask questions about it.
Observers watch it. Participant observers do it.
Statisticians count it.
Evaluators value it.
Qualitative inquirers find meaning in it.”
Kutipan syair diatas menyatakan bagaimana kekuatan dari metode
kualitatif. Dimana seorang peneliti kualitatif yang berusaha mencari makna dari
topik yang ditelitinya. Untuk itu peneliti menggunakan metode penelitian
kualitatif- deskriptif untuk meneliti topik yang akan dibahas. Bahan penelitian
yang digunakan adalah kegiatan/ aktivitas media relations PT Tower Bersama
Infrastructure Tbk dalam meningkatkan publisitas perusahaan serta membangun
hubungan yang baik dengan media cetak dan media online.
8
1.4.1
Data Primer
Seperti yang dikatakan Adler (dalam Christine, Holloway, 2008, hal. 320),
observasi merupakan dasar fundamental dari semua metode riset. Observasi
memberikan makna penting tentang bagaimana mengakses dan memahami caracara yang digunakan orang-orang dalam bertindak dan berinteraksi secara
komunikatif. Observasi partisipan sebagai pengamat merupakan data primer
yang digunakan peneliti dalam penelitian terkait strategi media relations dan
publisitas PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. Christine Daymon, Immy
Holloway yang diterjemahkan oleh Rhenald Kasali (2008, hal. 321)
mengemukakan bahwa:
“... Metode-metode observasi jarang digunakan sendiri, tapi sering dikaitkan
dengan wawancara...”.
Berdasarkan penjelasan diatas, observasi selalu dikaitkan dengan
wawancara. Selain metode observasi, peneliti menggunakan metode wawancara
dalam penelitiannya. Jenis wawancara yang digunakan dalam penelitian ini
adalah wawancara mendalam. Dengan menggunakan wawancara mendalam,
peneliti dapat mengembangkan pertanyaan, kemudian dapat memutuskan mana
isu yang akan di tindak lanjuti.
1.4.2
Data Sekunder
Sedangkan data sekunder yang digunakan dalam penelitian adalah
dengan studi kepustakaan yang didapat dari data-data yang sudah tersedia dan
9
diperoleh peneliti, seperti: dokumen perusahaan, foto, surat dan data lain
berkaitan dengan kegiatan media relations yang dilakukan PT Tower Bersama
Infrastructure Tbk.
1.4.3
Informan
Informan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Corporate
Communication PT Tower Bersama Infrastructure Tbk, PR Konsultan dan
wartawan media cetak karena merupakan orang-orang yang terlibat langsung
dalam kegiatan media relations perusahaan. Untuk selengkapnya mengenai
metodologi akan dibahas pada Bab 3.
1.5
Sistematika Penulisan
Untuk memberikan gambaran yang lengkap serta jelas tentang
penelitian ini, peneliti membagi penulisan secara sistematis yang disusun
sebagai berikut:
Bab 1: PENDAHULUAN
Bab ini berisi penjelasan mengenai latar belakang penelitian, ruang lingkup
penelitian, manfaat dan tujuan dilakukannya penelitian. Metode penelitian yang
digunakan, serta sistematika penulisan.
Bab 2: LANDASAN TEORI
Bab ini menjelaskan tentang teori-teori yang digunakan peneliti sebagai
pedoman dalam penulisan skripsi. Pembahasan tentang teori-teori dan literatur
10
yang digunakan, baik itu teori umum maupun teori khusus sesuai dengan topik
yang dibahas.
Bab 3: OBYEK PENELITIAN
Bab ini berisi penjelasan mengenai profil perusahaan, struktur organisasi,
metode pengumpulan data, permasalahan yang ada, serta alternatif pemecahan
masalah.
Bab 4: HASIL PEMBAHASAN
Bab ini menjelaskan tentang analisis permasalahan pada Bab 3, dimana disajikan
data penelitian, pengolahan data yang telah terkumpul dan pembahasan.
Bab 5: SIMPULAN DAN SARAN
Bab 5 ini merupakan penutup yang berisikan simpulan dan keseluruhan isi
skripsi sesuai dengan penelitian yang dilakukan, serta saran-saran perbaikan
yang berguna bagi perusahaan.
Download