BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara dengan potensi sumber kekayaan
alam terbesar di seluruh dunia, salah satunya dibidang kelautan dan perikanan,
namun dari segi pemanfaatan belum terlihat upaya maksimal dari masyarakat
Indonesia untuk mengoptimalkan sumberdaya perikanan dan kelautan ini. Sektor
kelautan dan perikanan mempunyai andil besar dalam menciptakan ketahanan
pangan lokal jika mampu dioptimalkan sebaik mungkin.
Ikan merupakan hasil perairan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat
Indonesia. Didukung dengan potensi wilayah Indonesia yang merupakan Negara
Kepulauan dengan sebagian wilayahnya yang berupa perairan dengan laut seluas
5,8 juta km2 dan juga perairan air tawar seperti sungai (Direktorat Kelautan dan
Perikanan, 2011). Menurut data statistik Dirjen Perikanan Budidaya (2014) angka
konsumsi ikan masyarakat Indonesia tahun 2012 mencapai 33,89 kg perkapita
pertahun, mengalami peningkatan sebesar 5,09 % dari tahun sebelumnya. Angka
konsumsi ikan tersebut menunjukkan bahwa ikan banyak diminati oleh
masyarakat Indonesia. Ikan banyak dikonsumsi sebagai sumber bahan makanan
karena rasanya yang enak dengan berbagai manfaatnya. Ikan dikenal sebagai
sumber pangan yang berguna untuk memenuhi kebutuhan protein masyarakat.
Pemanfaatan ikan berasal dari hasil tangkapan langsung di alam maupun hasil
pembudidayaan.
Menurut Anthony & Maurice (1993), sumber daya pada sektor perikanan
merupakan salah satu sumber daya yang penting bagi hidup masyarakat dan
memiliki potensi dijadikan sebagai penggerak utama (prime mover) ekonomi
nasional. Hal ini berdasarkan pada kenyataan bahwa pertama, Indonesia memiliki
sumber daya perikanan yang besar baik ditinjau dari kuantitas maupun diversitas.
Kedua, Industri di sektor perikanan memiliki keterkaitan dengan sektor-sektor
lainnya. Ketiga, Industri perikanan berbasis sumber daya nasional atau dikenal
dengan istilah national resources based industries, dan keempat Indonesia
1
memiliki keunggulan (comparative advantage) yang tinggi di sektor perikanan
sebagaimana dicerminkan dari potensi sumber daya yang ada.
Jenis-jenis ikan konsumsi yang pada saat ini sudah dibudidayakan cukup
banyak. Namun demikian, masih terdapat berbagai jenis ikan yang banyak
dikonsumsi oleh masyarakat, namum belum populer dibudidayakan. Hal ini
karena informasi potensi dan peluang budidayanya masih sangat sedikit. Perairan
tawar (fresh water) di Indonesia memiliki potensi sangat besar untuk
dimanfaatkan sebagai lahan budidaya ikan air tawar. Jenis-jenis yang sudah
umum dibudidayakan, antara lain ikan nila, mas, lele, gurameh, tawes, bawal, dan
tombro. Jenis-jenis tersebut sudah secara luas dibudidayakan oleh masyarakat.
Apabila dibandingkan dengan luas perairan yang ada, hasil budidaya perikanan
tawar di Indonesia belum maksimal.Dengan berbagai macam metode, sumber
daya ini masih potensial untuk dikembangkan (Merta, 1992).
Ada banyak jenis ikan air tawar lain yang mempunyai potensi untuk
dibudidayakan. Salah satunya yaitu ikan wader. Menurut Budiharjo (2002), ikan
wader memiliki potensi untuk dibudidayakan karena: (1) harga jual cukup tinggi,
(2) masa pemeliharaan relatif pendek, hanya sekitar 6-8 minggu, (3) tidak
memerlukan lahan yang luas sehingga dapat dipelihara dalam kolam yang sempit,
serta (4) sangat adaptif dengan lingkungan perairan lokal, dan relatif tahan
terhadap goncangan lingkungan serta gangguan penyakit. Ikan wader banyak
ragamnya antara lain ikan wader yang tergolong ke dalam genus Punctius dan
ikan wader genus Rasbora. Ikan wader dari genus Rasbora antara lain R.
lateristriata, R. aprotaenia, dan R. argyrotenia (Budiharjo, 2002).
Di sungai-sungai wilayah Yogyakarta seperti sungai Ngrancah, Kulon
Progo banyak ditemukan ikan wader yang berjenis R. lateristriata atau dikenal
sebagai ikan wader pari. Ikan wader pari ini memiliki nilai ekonomis yang penting
sehingga banyak masyarakat setempat yang menjadikannya sebagai target
tangkapan utama untuk dikonsumsi karena terkenal memiliki rasa daging yang
enak (Sentosa dan Djumanto, 2010). Ikan wader pari merupakan jenis ikan yang
banyak ditemukan di perairan air tawar di Indonesia. Menurut Kottelat et al.
(1993) ikan wader pari (Rasbora lateristriata) dapat ditemukan di Indonesia
tersebar di wilayah Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali, dan Lombok. Ikan wader
2
pari (Rasbora lateristriata) merupakan ikan air tawar yang termasuk dalam
Family Cyprinidae, Ordo Cypriniformes (Myers et al., 2013).
Saat ini, permintaan ikan wader di pasaran dipenuhi dengan cara
menangkap wader yang banyak hidup di sungai. Penangkapan yang dilakukan
oleh nelayan lokal masih banyak menggunakan teknik yang tidak tepat, seperti
menggunakan bahan peledak sehingga dikhawatirkan dapat ikut mengganggu
keseimbangan ekosistem. Namun, permintaan ikan wader di pasaran yang
semakin tinggi menyebabkan eksploitasi dengan cara tersebut tetap dilakukan.
Berdasarkan informasi yang ada, saat ini keberadaan ikan wader semakin sulit
ditemukan di alam. Kebanyakan ikan wader yang ditemukan masih berukuran
kecil (Budiharjo, 2002). Kondisi lingkungan alami ikan wader saat ini bisa
dikatakan semakin buruk, mengingat polusi sungai-sungai yang berada di
kawasan Yogyakarta semakin meningkat, sehingga keberadaan ikan wader
semakin terancam.
Oleh karena itu, penelitian yang berkaitan dengan informasi mengenai
teknik budidaya ikan wader sangat diperlukan, agar populasi ikan wader di alam
tidak semakin menipis oleh penangkapan yang dilakukan oleh manumur. Salah
satu aspek yang penting dalam pengembangan budidaya ikan adalah waktu yang
tepat dalam pemijahan untuk memperoleh hasil yang maksimal. Penelitian
mengenai reproduksi ikan wader sebagai suatu upaya dalam mendukung adanya
kebijakan pengelolaan perikanan di wilayah ini. Pembelajaran pola reproduksi
ikan wader yang meliputi hubungan antara ukuran ikan dengan tingkat
kematangan gonad pada akhirnya akan dapat diketahui terjadinya musim
pemijahan dalam satu tahun.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut dapat dirumuskan pertanyaan
penelitian yaitu bagaimanakah perkembangan gonad ikan wader pari (Rasbora
lateristriata Bleeker, 1854)?
3
C. Tujuan
Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk mempelajari perkembangan
gonad ikan wader pari (Rasbora lateristriata Bleeker, 1854).
D. Manfaat
Penelitian ini bermanfaat untuk memberikan informasi ilmiah mengenai
aspek biologik pada ikan wader pari (Rasbora lateristriata Bleeker, 1854),
terutama mengenai perkembangan dan differensiasi gonad. Pengetahuan tersebut
diharapkan dapat memberikan gambaran yang berhubungan dengan waktu yang
tepat untuk melakukan pemijahan ketika dibudidayakan.
4
Download