BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Insufisiensi aorta adalah suatu

advertisement
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Insufisiensi aorta adalah suatu keadaan dimana terjadi refluk
(aliran balik) darah dari aorta ke dalam ventrikel kiri sewaktu relaksasi
(4)
.
Insufisiensi aorta dapat disebabkan oleh tiga macam penyebab yaitu
dilatasi pangkal aorta (penyakit kolagen, aortitis sifilitika, diseksi aorta);
penyakit katup artifisial (penyakit jantung reumatik, endokarditis
bakterialis, Aorta artificial congenital, Ventricular septal defect, ruptur
traumatik, Aortic left ventricular tunnel); dan genetik (sindrom marfan,
mukopolisakaridosis)(8). Karena kebocoran katup aorta saat diastole, maka
sebagian darah dalam aorta, yang biasanya bertekanan tinggi, akan
mengalir ventrikel kiri, sehingga ventrikel kiri harus mengatasi keduanya,
yaitu mengirim darah yang secara normal diterima dari atrium kiri maupun
darah yang kembali dari aorta. Ventrikel kiri kemudian melebar dan
hipertrofi untuk mengakomodasi peningkatan volume ini, demikian juga
akibat tenaga mendorong yang lebih dari normal untuk memompa darah,
menyebabkan tekanan darah sistolik meningkat(1).
Tanda dan gejala yang biasa dirasakan oleh pasien dengan
insufisiensi aorta adalah rasa lelah, sesak napas saat aktivitas, palpitasi,
angina dengan hiperventrikel kiri, penurunan curah jantung, pulsasi yang
rendah, tekanan diastolik rendah, pada auskultasi terdengar bising
diastolik, bising ausflint yang khas, dan sistolic ejection
penunjang
dilakukan
untuk
menenegakkan
(4).
diagnosa
Pemeriksaan
antara
lain
elektrokardiogram (LVH); radiogram dada (pembesaran ventrikel kiri,
dilatasi aorta proksimal); Echocardiogram (struktur dan gerakan katup
yang abnormal); kateterisasi jantung (Ventrikel kiri tampak opag selama
penyuntikan bahan kontras kedalam pangkal aorta); aortography; dan
pemeriksaan enzim jantung
Penatalaksanaan dari insufisiensi aorta dapat dilakukan dengan
pembedahan maupun perbaikan dari katup aorta. Pilihan untuk katup
buatan ditentukan berdasarkan umur, kebutuhan, kontraindikasi untuk
koagulan, serta lamanya umur katup. Bila pasien mengalami gejala gagal
jantung kongestif, harus diberikan penatalaksanaan medis sampai
dilakukannya pembedahan (4).
Proses keperawatan yang komprehensif, meliputi pengkajian,
ketepatan
penentuan
implementasi,
dan
diagnosa,
evaluasi
pemilihan
sangat
intervensi,
diperlukan
untuk
ketepatan
menangani
manifestasi klinis yang muncul pada insufisiensi aorta. Klien dengan
insufisiensi aorta yang akan mengalami prosedur kateterisasi jantung
muncul masalah keperawatan kecemasan yang perlu ditangani untuk
membuat prognosis yang baik. Dengan manajemen cemas seperti terapi
musik dan relaksasi dapat menurunkan bahkan menghilangkan kecemasan
klien, sehingga klien merasa aman, nyaman, dan tenang, serta siap untuk
menjalani prosedur kateterisasi jantung.
B. SARAN
1. Bagi Mahasiswa Keperawatan
Adanya standar khusus dalam format asuhan keperawatan dan memicu
critical thinking mahasiswa untuk menangani kecemasan klien
sebelum prosedur invasif atau bedah.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Pembuatan kasus pembelajaran akademik lebih bervariatif agar
memicu inovasi mahasiswa untuk memecahkan masalah keperawatan
yang muncul pada klien sebelum prosedur invasit atau bedah.
3. Bagi Perawat Klinik
Sosialisasi untuk penerapan terapi musik untuk penatalaksanaan
kecemasan klien sebelum prosedur invasif atau bedah.
Download