tema utama REPUBLIKA ● AHAD, 5 SEPTEMBER 2010 B5 ILUSTRASI: DAʼAN YAHYA/REPUBLIKA Dari Akupunktur Hingga SEFT Sedikitnya, wudhu menggabungkan empat teori kesehatan menjadi satu. Oleh Syahruddin El-Fikri W udhu adalah salah satu perbuatan mulia yang disyariatkan dalam Islam (AlMa’idah [5]: 6). Wudhu menjadi salah satu syarat utama diterimanya shalat seorang Muslim. Tujuannya, selain untuk menghilangkan hadas dan najis, juga untuk menjaga kesehatan jasmani dan rohani. Sebagaimana dijelaskan di atas, wudhu memiliki peranan penting dalam menjaga kesehatan dan mencegah gangguan berbagai penyakit. Sedikitnya, wudhu telah menggabungkan empat teori dan praktik kesehatan menjadi satu. Yakni, mulai dari teknik akupunktur, refleksiologi, Emotional Freedom Technique (EFT), hingga Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT). Akupunktur Ribuan tahun lalu, dunia ilmu kedokteran Tiongkok telah mengenal istilah akupunktur (tusuk jarum). Akupunktur adalah salah satu terapi kesehatan, pengobatan, dan pencegahan berbagai macam penyakit. Seiring dengan perkembangan zaman dan waktu, ilmu akupunktur menyebar ke seluruh penjuru dunia, termasuk sejumlah negara Muslim. Berdasarkan hasil penelitian, teknik-teknik akupunktur yang diterapkan dan dilakukan di tubuh manusia akan mampu mencegah ratusan penyakit. Jumlah titik akupunktur yang dikembangkan di Tiongkok mencapai ribuan. Ada yang mengatakan titik-titik meridian akupunktur itu mencapai 4.000-5.000 buah. Titik-titik itu terletak mulai dari kepala sampai kaki. Banyak penyakit yang bisa disembuhkan dengan teknik akupunktur. Misalnya, sakit kepala, kanker, jantung, sakit gigi, sariawan, gangguan pendengaran, telinga, hidung, pilek, flu, asma, sakit pinggang, leher kaku, rematik, asam urat, darah tinggi, susah kencing, kencing manis, dan lambung. ● Teknik EFT dan SEFT Saking banyaknya titik syaraf yang harus ditusuk itu tidaklah mudah untuk menguasai teknik-teknik akupunktur tersebut. Bahkan, Dr Magomedov—asisten di lembaga General Hygiene and Ecology (Kesehatan Umum dan Ekologi) di Daghestan State Medical Academy dan seorang pakar akupunktur—menyatakan, untuk menguasai titik-titik refleksi Cina itu dengan tuntas, paling tidak dibutuhkan waktu hingga 1.520 tahun. Bandingkan dengan praktik wudhu yang sangat mudah dan sederhana. Refleksiologi Seiring dengan perkembangan dan kemajuan zaman, selain akupunktur, dunia kesehatan juga mengenal istilah refleksiologi. Refleksiologi adalah suatu cara penyembuhan dengan menekan titiktitik syaraf tertentu di bagian anggota tubuh tertentu (terutama kaki dan tangan). Menurut Kus D Hadiprayitno, dalam bukunya Refleksiologi, titik refleksi pada bagian tangan dan kaki itu mencapai 67 buah. Titik-titik itu memiliki saluran langsung dengan berbagai organ tubuh manusia, seperti hati, jantung, leher, kepala, ginjal, kencing, saluran pernafasan, dan sebagainya Adapun jenis-jenis penyakit yang sangat mungkin disembuhkan dengan teknik refleksi antara lain adalah ginjal, hati (liver), sakit kepala, kanker, jantung, sakit gigi, sariawan, gangguan pendengaran, telinga, hidung, pilek, flu, asma, sakit pinggang, leher kaku, rematik, asam urat, darah tinggi, susah kencing, kencing manis, dan lambung. EFT (Emotional Freedom Technique) Tak hanya akupunktur dan refleksiologi, dunia kedokteran kemudian mengembangkan dan memodifikasi teknik-teknik kedua teori kesehatan di atas. Pada tahun 1997, dokter Gary Craig yang tinggal di Inggris melakukan modifikasi teknik akupunktur yang jumlahnya mencapai ribuan itu menjadi 18 titik. Ke-18 titik itu terletak di kepala, alis, bawah mata, bawah hidung, dagu, tulang dada kiri dan kanan, titik di bawah payudara, serta di bagian tangan dan jari. Ia menyebut teori modifikasi akupunktur ini dengan nama Emotional Freedom Technique. Bila teknik akupunktur menggunakan teknik tusuk jarum dan refleksiologi dengan cara menekan jari dengan alat tertentu pada titik syaraf, teknik EFT ini menggunakan teori tapping (ketok). Caranya adalah menggetok dengan menggunakan jari pada titik-titik syaraf tertentu untuk mengaktifkan energi meridian yang ada di tubuh. Teknik ini bertujuan menghilangkan berbagai jenis penyakit, terutama yang berkaitan dengan masalah kejiwaan, seperti trauma dan alergi. Gary Craig dalam bukunya yang berjudul The Effect of EFT on Long-term Psychological Symptons menjelaskan, EFT adalah psikoterapi alternatif untuk meningkatkan energi tubuh dengan cara ketok (tapping) di titik-titik syaraf tertentu. Teori ini dikembangkan dari teknik akupunktur. Namun, jumlahnya lebih mudah dibandingkan teknik akupunktur ataupun refleksiologi. EFT itu kemudian dikembangkan oleh Roger J Callahan PhD yang memperkenalkan terapi dengan sentuhan (Tought Field Therapy/TFT). Ilmu itu sebenarnya tidak berbeda dengan acupuncture dan acupressure, tetapi pada TFT dan EFT yang diobati adalah aspek kejiwaan. Craig menyatakan, cara TFT itu sangat rumit bagi orang awam. Sebab, untuk menguasainya, butuh waktu sangat lama dan tidak murah. SEFT (Spiritual Emotional Freedom Technique) Tak berlangsung lama teori EFT yang digagas oleh Gray Craig, kini telah dikembangkan dan dimodifikasi lagi oleh Ahmad Faiz Zainuddin, alumnus Fakultas Psikologi Universitas Airlangga (Unair), Surabaya. Tak jauh berbeda dengan teknik EFT, Ahmad Faiz Zainuddin berusaha memadukan teori terapi EFT ini dengan memasukkan nilai-nilai spiritual Islam, yakni doa atau kalimat thayyibah. Karena itu, ia menamakan teknik modifikasinya itu dengan nama Spiritual Emotional Freedom Technique. Cara yang digunakan untuk penyembuhan atau terapi ini sama dengan teknik EFT, yakni ketok (tapping). Berbeda dengan EFT yang menetapkan 18 titik energi tubuh, SEFT yang dikembangkan Ahmad Faiz Zainuddin hanya berjumlah 14 titik. Ke-14 titik itu adalah Neuro Linguistic Programming (NLP), Behavior Therapy, Psychoanalysis, Logotherapy, Eye Movement Desensitization Reprocessing (EMDR), Sedona Method, Ericksonian Hypnosis, Suggesty and Affirmation, Visualization, Provocative Therapy, Transcendental Relaxation and Meditation, Gestalt Therapy, Energi Therapy, dan Powerfull Prayer (doa). Adapun jenis penyakit yang bisa disembuhkan dengan teknik SEFT antara lain adalah asma, tekanan darah tinggi, jantung, diabetes, termasuk penyakit kejiwaan, seperti trauma, alergi, gangguan emosional, mudah marah, serta menghentikan kebiasaan merokok. ■ WUDHU AKTIFKAN TITIK ENERGI Oleh Syahruddin El-Fikri B ukan suatu kebetulan bila Allah mensyariatkan wudhu dalam kehidupan pribadi setiap Muslim untuk mendekatkan diri kepada Allah. Sebab, manfaat dan tujuan wudhu bukan hanya untuk menyehatkan jasmani, tetapi juga rohani. Wudhu adalah perpaduan teknik pencegahan serta pengobatan tradisional dan modern dalam satu aktivitas. Karena itu, wudhu bisa dikatakan telah memadukan empat teori kesehatan dunia menjadi satu (4 in 1). Wudhu merupakan suatu cara yang sangat dianjurkan untuk menyucikan diri (jasmani ataupun rohani) sebelum mendirikan shalat, memasuki masjid, saat akan tidur, atau saat akan membaca Alquran. Dalam wudhu, setidaknya ada tujuh organ tubuh yang dibersihkan, yakni kepala, mata, telinga, hidung, mulut, tangan, dan kaki. Para ahli syaraf (neurolog) telah membuktikan bahwa air wudhu dapat mendinginkan dan melonggarkan persendian otot dan syaraf tubuh, seperti syaraf tangan, mata, telinga, kepala, hidung, mulut, dan kaki. Ujung syaraf jari-jari tangan dan jari-jari kaki berguna untuk memantapkan konsentrasi pikiran. Terlebih lagi secara keseluruhan dengan ujung-ujung syaraf seluruh anggota tubuh. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sejumlah ahli, pada anggota tubuh yang dibersihkan (dibasuh) dengan berwudhu, terdapat sekitar 493 titik akupunktur (syaraf) yang bisa digunakan untuk menyembuhkan dan mencegah penyakit. Semuanya terletak pada wajah (84 titik), tangan (95 titik), kepala (64 titik), telinga (125 titik), dan kaki (125 titik). Saat berwudhu, secara langsung dan tidak langsung, titik-titik itu akan tersentuh, baik melalui stimulus (dorongan) basuhan, gosokan, usapan, maupun pijatan. Pijatan-pijatan itu akan diantarkan melalui titik meridian ke berbagai sel, jaringan, dan sistem organ tubuh sehingga akan menghasilkan regulasi sistem syaraf yang bekerja untuk membuat keseimbangan (homeostasis). Aktifkan titik energi Sebagaimana dibuktikan oleh para ahli kesehatan, wudhu mampu merangsang dan menstimulus irama energi yang ada dalam tubuh. Dengan berwudhu, seluruh peredaran darah dalam tubuh akan menjadi lancar. Demikianlah kesimpulan Dr Magomedov, asisten pada lembaga General Hygiene and Ecology (Kesehatan Umum dan Ekologi) di Daghestan State Medical Academy. Menurut dia, rangsangan yang terjadi saat berwudhu itu akan muncul pada seluruh tubuh, khususnya pada area yang disebut Biological Active Spots (BASes) atau titik-titik aktif biologis. Menurut riset ini, BASes mirip dengan titik-titik refleksiologi Cina. Magomedov menambahkan, sistem metabolisme tubuh manusia terhubung dengan jutaan syaraf yang ujungnya tersebar di sepanjang kulit. Guyuran air wudhu dalam konsep pengobatan modern adalah hidromassage alias pijat dengan memanfaatkan air sebagai media penyembuhan. Membasuh tangan dan menyela-nyela jari sangat disunahkan dalam Islam. Cara ini bertujuan membersihkan segala macam kotoran, debu, dan lainnya yang menempel pada tangan ataupun di sela-sela jari. Dari membasuh tangan hingga siku dan menyela-nyela jari tangan, di dalamnya terdapat 95 titik akupunktur. Satu di antaranya adalah melakukan takhlil (menyelanyela). Di antara sela-sela jari tangan dan kaki, terdapat masing-masing satu titik istimewa (Ba Sie di sela-sela jari tangan dan Ba Peng di sela-sela jari kaki). Berdasarkan penelitian pakar akupunktur, titik-titik tersebut apabila dirangsang dapat menstimulus bioenergi (Chi) yang berguna untuk membangun homeostasis. Sehingga, menghasilkan efek terapi yang memiliki multiindikasi, seperti untuk mengobati migrain (sakit kepala sebelah), sakit gigi, tangan-lengan merah, bengkak, dan jari jemari kaku. Sementara itu, berkumur-kumur sebelum memulai wudhu bertujuan untuk membersihkan mulut dan gigi dari segala kotoran yang ada di dalamnya. Secara ilmiah telah dibuktikan, sekitar 90 persen orang yang mengalami kerusakan gigi disebabkan tidak menjaga kebersihan mulut sehingga membuat gigi rusak. Kemudian, memasukkan air ke dalam hidung akan membersihkan rongga hidung dari debu dan kotoran yang menempel dan masuk ke dalamnya. Memasukkan air ke dalam hidung bermanfaat pula sebagai penangkal ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut), TBC, dan kanker secara dini. Membasuh muka bermanfaat untuk membersihkan kotoran dan mengencangkan kulit wajah sehingga mampu mencegah penyakit kulit. Dengan seringnya membasuh muka, wajah akan tampak bercahaya. Demikian pula membasuh tangan sangat besar manfaatnya. Manfaat membasuh kepala adalah menyuburkan rambut dan menyegarkan kulit kepala. Menurut Prof Hembing Wijayakusuma, pertumbuhan rambut paling lambat pada waktu malam, sedangkan waktu pagi akan bertambah kecepatannya. Yang paling cepat pertumbuhannya terjadi pada pukul 10 sampai 11 pagi. Sedangkan, membasuh telinga akan melancarkan peredaran darah. Untuk itu, diperlukan sedikit pijatan pada titik-titik syarafnya. Berdasarkan penelitian, di telinga dan daun telinga terdapat titik-titik syaraf tempat pembuluh darah (vascularisasi). Di telinga, terdapat ratusan titik biologis yang akan menurunkan tekanan darah dan mengurangi sakit. Manfaat membasuh kedua kaki sampai tumit (mata kaki) untuk mengaktifkan titik syaraf akupunktur kaki yang berefek pada segala persendian tubuh. Dunia kedokteran Tiongkok menemukan 125 titik akupunktur yang terdapat di kaki. Salah satu titiknya adalah titik Ba Peng yang berada di sela-sela jari kaki. Karena itulah, banyak manfaat yang bisa dipetik dari wudhu. Rasulullah memerintahkan umat Islam untuk menyempurnakan wudhu. Sempurnanya wudhu menjadi pembuka diterimanya shalat di hadapan Allah. ■