Seminar Tugas Akhir Juni 2016 Monitoring Laju Pernapasan Berbasis PC (Personal Computer) dilengkapi dengan Volume Pernapasan (Mikki Fahrizi Maharrahman1, Priyambada Cahya Nugraha2, Endang Dian Setioningsih3) ABSTRAK Alat Laju pernapasan adalah alat yang digunakan untuk menghitung jumlah frekuensi pernapasan dalam kurun waktu 1 menit. Frekuensi pernapasan normal disebut eupnea, sedangkan jumlah pernapasan yang melebihi rata – rata disebut tachypnea dan lebih rendah dari rata – rata laju pernapasan biasanya disebut bradypnea, karena itu akurasi jumlah frekuensi pernapasan perlu diperhatikan mengingat pentingnya dalam mendiagnosa suatu penyakit. Volume pernapasan per menit merupakan parameter penting dalam mendiagnosa sistem pernapasan karena berhubungan dengan kadar karbondioksida darah. Oleh karena itu sangat penting untuk memantau tingkat pernapasan sebagai indikator status pasien. Jenis metode yang digunakan dalam pembuatan modul ini menggunakan metode pre-eksperimental dengan jenis penelitian one group post test design, penulis menggunakan alat pengukur volume pernapasan dan laju pernapasan permenit yang hanya melakukan pengukuran setelah pemberian perlakuan pada alat volume pernapasan dan laju pernapasan permenit. Berdasarkan hasil pengukuran pada 5 responden didapatkan nilai error pada volume pernafasan sebesar 1,2% dan pada laju pernafasan sebesar 0,01% sehingga dapat disimpulkan bahwa alat monitoring laju pernafasan berbasis PC (Personal Computer) dilengkapi dengan Volume Pernapasan laik pakai karena sudah sesuai dengan fungsinya. Kata Kunci: laju pernapasan, volume pernapasan, personal computer. 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Alat ukur Laju pernapasan adalah alat yang digunakan untuk menghitung jumlah frekuensi pernafasan dalam kurun waktu 1 menit, pengukuran ini biasa dilakukan untuk mendiagnosa suatu penyakit. Dari hasil pengukuran frekuensi pernafasan ada 3 tingkat pengelompokkan, untuk frekuensi pernapasan normal disebut eupnea, sedangkan jumlah pernapasan yang melebihi rata – rata disebut tachypnea dan lebih rendah dari rata – rata laju pernapasan biasanya disebut bradypnea, karena itu akurasi jumlah frekuensi pernapasan perlu diperhatikan mengingat pentingnya dalam mendiagnosa suatu penyakit. Tingkat volume pernapasan per menit yang tidak normal dan perubahan dalam tingkat volume pernapasan per menit adalah salah satu indikator ketidak stabilan kondisi fisik seseorang, dan dalam banyak kasus, tingkat volume pernapasan per menit adalah salah satu indikator awal ketidakstabilan ini. Volume pernapasan per menit adalah volume udara yang dihirup (inhalasi) atau dihembuskan (ekshalasi) oleh seseorang per menit yang didapatkan dari perkalian Volume Tidal (VT) dengan Frekuensi pernapasan (F) dalam kurun waktu 1 menit. Volume pernapasan per menit merupakan parameter penting dalam pengobatan sistem pernapasan karena berhubungan dengan kadar karbondioksida darah. Oleh karena itu sangat penting untuk memantau tingkat pernapasan sebagai indikator status pasien. Apalagi untuk daerah – daerah terpencil yang memiliki akses yang kurang untuk mendapat pelayanan kesehatan yang layak. Memang sangat diperlukan adanya suatu alat bantu yang bisa meminimalisir masalah ataupun sekaligus mengatasi masalah tersebut. Untuk itulah, perlu adanya dibuat suatu alat yang bisa mengukur tingkat pernapasan dari pasien untuk mencegah pasien menderita penyakit hipoksemia 1 Seminar Tugas Akhir yang merupakan suatu kondisi dimana kadar oksigen dalam hemoglobin sangat rendah dapat menyebabkan menurun nya produktifitas seseorang dalam bekerja serta mengurangi tingkat konsentrasi seseorang secara tidak langsung. (I Made Naradhyana, 2013). Berdasarkan permasalahan diatas, maka penulis ingin menyempurnakan alat monitoring laju pernapasan yang sebelumnya telah dibuat oleh mahasiswa Universitas Telkom I Made Naradhyana, dkk (2013) dan mahasiswa Teknik Eleketromedik Dian Novia Fatmawati (2015) yaitu dengan menambah parameter volume pernapasan per menit dan menggunakan teknik seperti alat Spirometer portable untuk diagnosis Fev1 dan Fvc1 pada paru – paru yang dibuat oleh Yudhistira suryanto dkk (2014). Dari hembusan nafas (ekspirasi) pasien kemudian hasil ditampilkan grafik berupa frekuensi pernapasan per menit dan volume pernapasan per menit pada PC (Personal Computer). 1.2. Batasan Masalah Agar dalam pembahasan alat ini tidak terjadi pelebaran masalah dalam penyajiannya, maka penulismembatasi pokok-pokok batasan permasalahan yang akan dibahas yaitu : 1. Pengukuran dilakukan untuk usia antara 15-65 tahun. 2. Pengukuran dilakukan dengan hanya hembusan nafas (ekspirasi) pasien. 3. Pengukuran frekuensi dan volume pernapasan dilakukan dalam 1 menit. 4. Pengukuran hanya dilakukan dalam keadaan tenang dan se-rileks mungkin. 5. Hasil pengukuran berbentuk grafik nilai volume dan frekuensi pernapasan tiap menit. 6. Hasil pengukuran ditampilkan Personal Computer (PC). Juni 2016 7. Menggunakan sensor tekanan mpx. 8. Pengiriman data ke PC menggunakan modul PL2303. 9. Hanya untuk 1 pasien. 1.3. Rumusan Masalah Dapatkah dibuat alat untuk mengukur frekuensi dan volume pernapasan per menit pada manusia ? 1.4. Tujuan Penelitian 1.4.1. Tujuan Umum Dibuat alat monitoring laju pernapasan dilengkapi dengan volume pernapasan berbasis PC (personal computer). 1.4.2. Tujuan Khusus 1. Membuat mouthpiece. 2. Membuat rangkaian pengkondisi sinyal. 3. Membuat rangkaian minimum sistem mikrokontroler Atmega16. 4. Membuat software pada pemrograman AVR Code Vision sebagai pengolahan data ADC. 5. Membuat software pada pemograman Delphi untuk menampilkan hasil grafik frekuensi dan volume pernapasan tiap menit. 6. Melakukan uji fungsi alat. 2 Seminar Tugas Akhir Juni 2016 1.5. Manfaat 1.5.1. Manfaat Teoritis 1.5.2.1 Meningkatkan wawasan ilmu pengetahuan di bidang peralatan diagnostik, khususnya pada alat spirometer untuk melihat volume pernapasan tiap menit sebagai pengujian paru-paru pada manusia. 1.5.2.2 Sebagai referensi selanjutnya. tampilkan dalam bentuk sinyal dan dilakukan plot pada grafik volume pernapasan per menit. 2.2. Diagram Alir Mikrokontroller Program penelitian 1.5.2. Manfaat Praktis Dengan adanya alat ini diharapkan dapat membantu dokter dalam mendiagnosa fungsi paru-paru dengan melakukan pernapasan normal yang hasilnya berupa frekuensi dan volume pernapasan per menit yang kemudian akan ditampilkan pada PC (personal computer). 2. METODOLOGI 2.1. Diagram Blok Sistem Gambar 2.1 Diagram Blok sistem Cara kerja sistem ini dengan menghembuskan nafas secara normal melalui mouthpiece yang telah tersambung dengan sensor tekanan. Selanjutnya, keluaran sensor dikuatkan dengan menggunakan op-amp noninverting lalu dihubungkan ke pin ADC mikrokontroler. Di dalam mikrokontroler setiap data keluaran penguat berupa analog akan dirubah menjadi digital pada pin ADC mikrokontroler. Kemudian data ADC dikirim pada PC menggunakan modul PL2303. Data ADC yang diterima dikonversi menjadi Tekanan kemudian di konversi dalam satuan Volume. nilai volume yang telah dikonversi di Gambar 2.2 Diagram Alir program Mikrokontroler Sensor tekanan akan mendeteksi laju pernapasan dan mengeluarkan tegangan yang akan dikuatkan dengan rangkaian penguat kemudian dikonversi pada mikrokontroler, dan mengirimkan data untuk ditampilkan pada komputer. 3 Seminar Tugas Akhir 2.3. Diagram Alir Program Delphi Gambar 2.3 Diagram Alir program Delphi Dari mikrokontroler kemudian masuk di PC (personal computer) untuk mengkonversi nilai digital tekanan menjadi nilai volume yang kemudian ditampilkan dalam bentuk grafik hasil nilai volume pernapasan pasien. 2.4. Diagram Mekanis Sistem Gambar 2.4 Diagram Mekanik sistem Juni 2016 2.5. Rancangan Penelitian Penelitian dan pembuatan modul menggunakan desain penelitian preeksperimental dengan jenis penelitian “ one group post test design “ penulis pada modul ini menggunakan alat pengukur volume pernapasan dan laju pernapasan permenit yang hanya melakukan pengukuran setelah pemberian perlakuan pada alat volume pernapasan dan laju pernapasan permenit. Paradigma dalam penelitian eksperimen model ini dapat digambarkan sebagai berikut: X O X = perlakuan yang diberikan O = diukur = kelompok kontrol Paradigma itu dapat dibaca sebagai berikut : Terdapat suatu kelompok kontrolyaitu hembusan nafas dari pasien. Hembusan nafas kemudian dideteksi oleh sensor MPX5100 GP. 2.6. Variabel Penelitian 2.6.1. Variabel Bebas Hembusan nafas pasien. 2.6.2. Variabel Tergantung Sebagai variabel tergantung yaitu sensor tekanan MPX5100 GP. 2.6.3. Variabel Terkendali Variabel terkendali yaitu IC Mikrokontroler. 4 Seminar Tugas Akhir 2.7. Definisi Operasional dan Variabel Dalam kegiatan operasionalnya, variabel-variabel yang digunakan dalam pembuatan modul, baik variabel terkendali, tergantung maupun bebas memiliki fungsi-fungsi antara lain : Juni 2016 3. HASIL PENGUKURAN DAN ANALISIS 3.1. Hasil Pengukuran Test Point 3.1.1. Menguji Test Point output sensor MPX5100 GP pada osiloskop. Gambar 3.1 Hasil output sensor. 2.8. Jadwal Kegiatan Pada gambar 4.1 menunjukkan output sensor ketika melakukan pengukuran volume pernapasan pada pasien yang masuk pada rangkaian non inverting. Tegangan output sensor ketika hembusan nafas. Tegangan output sensor ketika tarik nafas. 3.1.2. Hasil test point output penguat non inverting pada osiloskop. Gambar 3.2 Hasil output rangkaian non inverting. Gambar 2.5 Jadwal Kegiatan Pada gambar 4.2 menunjukkan bahwa penguatan sebesar 5 kali. Tegangan output penguat ketika hembusan nafas. 5 Seminar Tugas Akhir Juni 2016 Tegangan output penguat inverting ketika tarik nafas. non 3.1.3. Test point output sensor dan rangkaian non inverting Tabel 3.1 Test point output sensor dengan tekanan DPM. Pada tabel diatas adalah pengukuran test point pada output sensor dan rangkaian mom inverting. Ini diperlukan untuk mengetahui karakteristik dari tranduser pada tekanan-tekanan gas pada Tabel 3.3 Hasil pengukuran Laju pernapasan. Pengukura Perhitunga Laju n ke n manual pernapasa n (Modul) 1 20 20 2 18 18 3 17 17 4 16 16 5 18 19 Rata-rata 17,8 18 Pengukuran Laju pernapasan. Rata-rata rentang tekanan yang digunakan, dan juga untuk mengetahui sejauh mana penyimpangan pada tekanan yang akan diberikan. Selain itu juga dapat mengetahui bahwa pengatuan yang digunakan sebesar 5 kali. 3.2. Hasil Perhitungan/Analisis Kesalahan (Error%) Data Tabel 3.2 Hasil pengukuran pada modul. Pengukur an ke Laju Pernapas an (RR) kali/men it Volume pernapas an (TV) L 1 20 0,48 Volume pernapas an permenit (MV) L/menit 9,6 2 18 0,48 8.64 3 17 0,49 8.16 4 16 0,46 7,68 5 19 0,54 9,12 Rata-rata 18 0,49 8,64 6 Seminar Tugas Akhir 4. PEMBAHASAN 4.1. Pembahasan Rangkaian 4.1.1. Rangkaian Non Inverting Juni 2016 dan ground. Output sensor dihubungkan pada port ADC pada ic ATmega 16 untuk diolah. Untuk memasukkan sebuah program kedalam rangkaian minimum sistem membutuhkan sebuah downloader yang akan dihubungkan dengan port MISO, MOSI, SCK, dan RESET. Pada PORTD Bit 0 sebagai RXD dihubungkan dengan TXD pada modul PL2303 begitu juga PORTD Bit 1 sebagai TXD dihubungkan pada RXD untuk komunikasi serial dan PORTC Bit 0 sebagai indikator. 4.2. Gambar 4.1 Rangakaian non inverting Rangkaian non inverting yang difungsikan untuk menguatkan tegangan dari sensor tekanan MPX5100 GP yang kemudian dimasukkan pada ADC. Penguatan yang digunakan yaitu sebesar 5x. Pada TP1 yaitu untuk mengetahui tegangan output sensor tekanan MPX5100 GP. 4.1.2. Rangkaian minimum sistem Gambar 4.2 Rangkaian Minimum Sistem Rangkaian minimum system pada gambar diatas menggunakan IC ATmega 16, dengan tegangan kerja sebesar 5VDC Kinerja Sistem Keseluruhan Dari penelitian ini diperoleh alat untuk monitoring laju pernapasan dilengkapi dengan volume pernapasan. Rancang bangun ini terdiri dari beberapa komponen yaitu sensor tekanan gas, rangkaian penguat non inverting dan mikrokontroler. Sensor tekanan gas digunakan untuk mengambil data tekanan udara yang dihembuskan ketika pasien menghembuskan udara. Penguat non inverting digunakan untuk penguatan tegangan keluaran sensor agar tegangan dari sensor dapat dibaca oleh mikrokontroler. Mikrokontroler digunakan untuk mengolah data analog kemudian dikonversi ke tekanan dan volume. Setelah mendapatkan nilai volume maka nilai volume ditampilkan berupa grafik pada PC dengan Borlan Delphi. Pengujian dilakukan dari sensor dengan memberi tekanan disesuaikan dengan karakteristik sensor, kemudian penguat Non inverting dengan menghitung output penguat agar sesuai dengan teori. Pengujian alat untuk monitoring laju pernapasan dilengkapi volume pernapasan yaitu dilakukan dengan menghitung manual didapatkan Error% sebesar 0,01%. 7 Seminar Tugas Akhir 5. PENUTUP 5.1. Kesimpulan Secara menyeluruh penelitian ini dapat menyimpulkan bahwa: 1. Alat Monitoring Laju pernapasan dilengkapi dengan volume perrnapasan menggunakan sensor tekanan gas MPX5100 GP digunakan untuk mengukur Laju pernapasan, Volume Tidal dan Volume pernapasan permenit. 2. Menggunakan rangkaian penguat Non inverting, mikrokontroler ATMega16 untuk mengubah data analog menjadi digital kemudian mengirim ke PC (Personal Computer) menggunakan PL2303 dan Borland Delphi sebagai tampilan volume. 3. Keakuratan pengukuran alat Monitoring laju pernapasan dilengkapi dengan volume pernapasan dengan menggunakan sensor tekanan gas MPX5100 GP telah berhasil mengukur RR (Respiration Rate), TV (Tidal Volume) dan MV (Minute Volume), dengan Error 0,01%. Berdasarkan hasil perencanaan dan pembuatan modul tentang Monitoring Laju Pernapasan dengan menggunakan PC (Personal Computer) Dilengkapi dengan Volume Pernapasan dapat disimpulkan bahwa alat ini dapat berfungsi dengan baik. 5.2. Saran Berikut ini adalah beberapa saran yang dapat dipertimbangkan untuk penyempurnaan penelitian lebih lanjut : 1. Menggunakan sensor Tranduser Flow. 2. Mendesain mouthpiece yang mudah digenggam sehingga mudah dalam pengukuran. Juni 2016 DAFTAR PUSTAKA Bimbie, 2011. Faktor – faktor yang memengaruhi frekuensi dan volume udara pada pernafasan manusia. http://www.bimbie.com/frekuensivolume-pernafasan-manusia.html (26 september 2015) Dian Novia Fatmawati. 2015. Monitoring Laju pernafasan berbasis PC (Personal Computer). KTI Jurusan Teknik Elektromedik Poltekkes Kemenkes Surabaya. (15 Oktober 2015) Hedisasarawan. 2013. Sistem pernapasan padamanusia.http://hedisasrawan.blog spot.co.id/2013/01/sistem-pernapasanpada-manusia artikel.html (18 september 2015) I Made Naradhyana dkk. 2014. Alat Pemantau Sistem Pernafasan Menggunakan Mikrokontroler dan E – Health PCB. Fakultas Ilmu Terapan, Universitas Telkom. (02 November 2015) PutryDiana, 2013, Mekanisme ventilasi pernafasan.http://putrydiana20.blogs pot.co.id/2013/04/mekanismeventilasi-pernafasan.html (16 september 2015) Perpustakaan Cyber, 2012, Frekuensi pernapasan pada manusia. http://perpustakaancyber.blogspot.co m/2012/12/frekuensi-pernapasanpada-manusia.html (26 september 2015) Rakimov, Artour, Dr., 1969, Normal Respiratory Rate and Ideal Breathing.www.normalbreathing.com (02 November 2015) Yudhistira Suryanto dkk. 2014. Perancangan Spirometer Portable Untuk Diagnosis Fev1 Dan Fvc Pada Paru. Program Studi Teknobiomedik Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga Surabaya. (28 Desember 2015) 8