PENDAHULUAN Latar Belakang Kandungan nutrien pada hijauan

advertisement
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kandungan nutrien pada hijauan di daerah tropis tidak baik, karena
pada umumnya hijauan di daerah tropis memiliki kandungan nutrisi yang
lebih rendah dari pada di daerah subtropis. Selain itu juga, kultur
masyarakat yang tidak terlalu menganggap penting adanya lahan hijauan
menjadi kendala dalam ketersediaan pakan hijauan. Masyarakat memiliki
kebiasaan memberi pakan ternak dengan seadanya, bergantung pada
hijauan yang terdapat di daerah mereka, di sisi lain lahan hijauan pakan
intensif sangat jarang ditemui. Oleh karena itu, dibutuhkan pemecahan
masalah dari kasuistik di atas, salah satunya yaitu melalui pembuatan
silase campuran hijauan.
Pakan hijauan yang disarankan untuk diberikan kepada ternak
berupa kombinasi dari berbagai hijauan. Hal ini disebabkan karena
perbedaan kandungan nutrien hijauan akan mampu untuk saling
mencukupi kebutuhan nutrisi ternak, apabila variasinya semakin banyak.
Kondisi ini juga dapat menutupi kekurangan hijauan akibat ketersediaan
yang terbatas. Semakin banyak keanekaragaman pakan yang diketahui,
baik kelompok rumput, leguminosa, hijauan lain dan limbah pertanian di
harapkan
dapat
meningkatkan
daya
ruminansia (Kushartono dan Iriani, 2004).
1
dukung
penyediaan
pakan
Silase adalah pakan yang diawetkan melalui ensilase, yaitu proses
pengawetan pakan atau hijauan melalui fermentasi asam laktat dalam
kondisi anaerob. Bakteri asam laktat (BAL) memfermentasi karbohidrat
mudah larut dalam tanaman menjadi asam laktat dan sebagian kecil
diubah menjadi asam asetat. Produksi asam dari ensilase membuat pH
silase menurun dan mikrobia pembusuk dihambat pertumbuhannya,
(Chen dan Weinberg, 2008).
Silase bertujuan untuk mengawetkan hijauan, selain itu juga
berperan
untuk
meningkatkan
kualitas
hijauan.
Upaya
untuk
meningkatkan kualitas silase hijauan tropis adalah dengan penggunaan
aditif pada ensilase yang dapat menstimulasi fermentasi BAL seperti yang
disebutkan oleh Nishino dan Touno (2005), misalnya penambahan bahan
yang mengandung karbohidrat mudah terlarut dalam jumlah tinggi
(Jarkauskas dan Vrotniakiene, 2004).
Penambahan starter terutama bakteri asam laktat sangat baik
dalam ensilase. Pada ensilase, BAL dapat menghasilkan asam laktat,
hidrogen peroksida dan bakteriosin yang akan bekerja secara antagonistik
terhadap mikrobia patogen dan mikroba pembusuk. Selain itu, penurunan
pH yang cepat menghambat kerja mikrobia pembusuk sehingga degradasi
nutrien dapat ditekan (Chen dan Weinberg, 2008).
Keberagaman hijauan yang digunakan dalam silase juga akan
sangat mempengaruhi kualitas silase dari segi nutriennya. Misalnya
penambahan legume pada silase akan membuat nutrien dalam silase
2
menjadi lebih baik terutama protein kasarnya, sehingga silase yang dibuat
memiliki fungsi ganda yakni selain untuk usaha pengawetan hijauan juga
sebagai
peningkatan
kualitas
hijauan
yang
dikonsumsi
ternak.
Berdasarkan kondisi di Indonesia, silase dari berbagai hijauan sangat
cocok diterapkan karena Indonesia memiliki beragam flora khususnya
hijauan pakan. Meskipun setiap proses komplementer memiliki efek lain
yang
harus
diatasi,
misalnya
dengan
penggunaan
legum
dapat
menyebabkan pH silase sulit turun sebagai akibat buffering capacity.
Sampai saat ini bahan pakan untuk pembuatan silase dari bahan
pakan sumber protein sulit mencapai pH yang rendah karena kandungan
proteinnya yang tinggi, hal ini menyebabkan suasana basa. Oleh karena
itu diperlukan sumber karbohidrat terlarut dalam silase yang akan
membantu proses penurunan pH silase karena produksi asam laktat oleh
bakteri asam laktat meningkat. Menurut Suharto (1995), produksi asam
organik ini meningkatkan konsentrasi ion-ion hidrogen dan dapat
menurunkan pH silase. Atas dasar hal tersebut, maka dilakukan penelitian
mengenai kualitas silase dari campuran beberapa hijauan yang diberi
penambahan Lactobacillus plantarum dan molases.
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas silase
campuran hijauan dengan penambahan Lactobacillus plantarum dan
molases.
3
Manfaat Penelitian
Manfaat
yang
diperoleh
dari
penelitian
ini
adalah
dapat
memberikan informasi mengenai kualitas silase campuran hijauan dengan
penambahan Lactobacillus plantarum dan molases sebagai pakan
alternatif yang berkualitas.
4
Download