BAB V PENUTUP Sebuah agensi iklan pasti didalamnya memiliki perbedaan atau keunikan bila dibandingkan dengan agensi iklan lainnya. Meskipun secara keseluruhan tujuan dari agensi iklan adalah untuk menciptakan persepsi bahwa strategi kreatif yang dihasilkannya bersifat efektif dalam kegiatan pemasaran, tetapi masingmasing agensi iklan tersebut terdapat beberapa karakter dan perbedaan antara satu sama lain dalam menghasilkan konsep kreatifnya. Manajemen periklanan merupakan sebuah sistem yang terdiri dari berbagai organisasi atau lembaga yang saling berinteraksi dan menjalankan peran yang berbeda dalam proses periklanan. Inti dalam sistem ini adalah produsen pemasang iklan atau yang biasa disebut sebagai klien atau pengiklan. Pengiklan inilah yang memiliki anggaran untuk kampanye periklanan guna mendukung program pemasaran. Fokus kegiatan dalam manajemen periklanan adalah pada analisa, perencanaan, pengendalian, dan aktivitas pengambilan keputusan pada inti sistem ini, yakni pengiklan. Pengiklan melakukan seluruh pengarahan manajerial dan dukungan anggaran untuk mengembangkan program periklanan perusahaan atau lembaga yang bersangkutan. Manajemen periklanan terdiri dari beberapa pihak dengan peran berbeda yang saling berkaitan, yaitu pihak pengiklan (klien), agensi iklan, lembaga riset, dan perusahaan media. Proses manajemen periklanan merupakan salah satu proses komunikasi antara komunikator dan komunikan untuk menyapaikan pesan, dimana dalam kasus ini adalah pesan periklanan. Namun penelitian ini tidak memfokuskan diri terhadap pengaruh pesan yang dihasilkan tersebut, melainkan pada tiap-tiap proses periklanan yang dilakukan selama pesan di produksi. Penelitian ini merupakan upaya untuk mengetahui upaya apa yang dilakukan dalam mengantarkan pesan komunikasi periklanan kepada audiensnya, terutama klien 114 sebagai pihak utama yang berada di balik iklan tersebut. Semakin unik dan kreatifnya pengelolaan pesan, maka pesan tersebut akan membentuk awareness pada audiensnya sehingga membentuk ketertarikan mereka untuk melihat apa yang dikomunikasikan oleh iklan tersebut. A. Kesimpulan TM Creative Communication merupakan sebuah agensi yang dapat dikatakan berbeda dengan kebanyakan agensi yang terdapat di Indonesia. Agensi ini hanya mengkhususkan pada penanganan produk-produk dengan kategori produk kesehatan, seperti obat dan susu. Selain itu, agensi ini juga menangani pemasaran dari kliennya hanya dengan menggunakan below the line media. Dibandingkan dengan above the line media, below the line media tidak dapat menjangkau target sasaran secara massif dan serentak, dimana target sasaran yang dituju bersifat lebih terbatas dan segmented. Oleh karena itu, penggunaan below the line media dalam akitivitas pemasaran, harus mampu mempunyai kekuatan untuk menarik perhatian dari target sasaran agar mengakses informasi yang terdapat dalam media tersebut. TM Creative Communication merupakan salah satu agensi iklan yang memberikan jasa periklanannya hanya di media BTL. Media-media periklanan yang digunakan oleh agensi ini dalam melayani kebutuhan pemasaran dari kliennya hanya dilakukan melalui media BTL saja. Selain itu, agensi ini juga hanya melayani pada pemasaran dari produk-produk tertentu. Agensi ini khusus memberiksan pelayanan pemasaran dari produk-produk yang masuk dalam kategori produk kesehatan, obat-obatan, dan produk nutrisi. Berbeda dengan manajemen periklanan yang dilakukan oleh agensi iklan pada umumnya, kegiatan manajemen periklanan TM Creative Communication sebagai agensi yang khusus menggunakan media BTL banyak melibatkan aktor-aktor dari industri lain di dalamnya, seperti perusahaan sebagai klien, vendor, event organizer, dan target sasaran atau konsumen itu sendiri. Selain itu, bidang pekerjaan yang dikhususkan kepada 115 perusahaan-perusahaan produk kesehatan, farmasi dan nutrisi membuat segala kegiatan atau perencanaan periklanan yang dibuat oleh TM Creative Communication harus mengikuti aturan mengenai pedoman pengawasan promosi dan iklan obat yang telah dibuat oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Proses manajemen periklanan yang terjadi di dalam TM Creative Communication dapat dikatakan cukup berbeda jika dibandingkan dengan agensi pada umumnya. Perbedaan tersebut lebih kepada penggunaan kententuan atau regulasi tentang pemasaran produk kesehatan dalam setiap aktivitas pemasaran, terutama pada penyampaian pesan didalamnya. Dengan adanya penambahan aspek ini, maka ditemui beberapa unsur perbedaan dalam pelaksanaannya dibandingkan dengan proses manajemen periklanan atau produksi ide kreatif secara umum. Penggunaan regulasi tersebut lebih berupa bentuk-bentuk pesan pemasaran yang harus lebih lugas yang akan disampaikan kepada target konsumen. Hal tersebut selanjutnya berpengaruh pada setiap tahapan dalam manajemen periklanan, mulai dari perumusan konsep marketing plan sampai pada aktivasi pemasaran melalui event ataupun periklanan. Pada dasarnya aktivitas manajemen periklanan yang dilakukan oleh TM Creative Communication tidak jauh berbeda dengan agensi lainnya. Di setiap tahapan dalam manajemen periklanan yang dilakukan oleh TM Creative Communication didalamnya juga terdapat proses penjaringan klien melalui presentasi marketing plan, penyusunan konsep pemasaran berdasarkan analisa pasar dari produk yang dipasarkan dan karakteristik dari target konsumennya, perumusan terhadap pesan pemasaran yang dianggap mampu mempersuasi target konsumen, dan juga tahapan evaluasi atas pelaksanaan setiap aktivitas pemasaran yang telah selesai dilakukan. B. Keterbatasan penelitian Keterbatasan penelitian lebih pada saat pencarian data. Dimana saat pencarian data dalam penelitian ini, peneliti tidak bisa mendapatkan data yang 116 lebih mendalam dan detail. Beberapa data tersebut seperti dokumen-dokumen terteulis yang dapat digunakan membahas analisis penelitian dengan lebih detail. Sehingga, data yang diperoleh sebagian besar berasal dari hasil wawancara kepada pihak-pihak periklanan. Selain itu, terkait prosedur terkait komunikasi kegiatan antara manajemen TM Creative Communication dengan klien pun tidak memiliki aturan secara tertulis karena komunikasi berlangsung sesuai dengan nilai dan pemahaman yang bersumber dari para karyawannya tanpa harus menggunakan aturan tertulis. C. Saran Di dalam dunia periklanan, perumusan aktivitas pemasaran dilakukan dengan mempertemukan keinginan dari perusahaan sebagai klien dengan konsep pemasaran yang diajukan oleh sebuah agensi iklan. Penyusunan konsep pemasaran tersebut dilakukan dalam bentuk manajemen periklanan yang dilakukan mulai dari tahap penjaringan klien, perumusan creative concept, sampai pada tahapan pelaksanaan aktivitas pemasaran. Dalam setiap tahapan tersebut, peranan klien sangat penting. Karena konsep dan hasil (ouput) dari setiap tahapan tersebut ditentukan oleh keinginan dan keputusan klien. Jadi peranan sebuah klien dalam perumusan konsep pemasaran yang dilakukan oleh sebuah agensi iklan, sangat ditentukan oleh klien. Untuk saran dalam penelitian ini adalah pentingnya pembasahan menengenai peran dari klien dalam aktivitas manajemen periklanan. Penelitian ini belum terlalu membahas dalam mengenai peran klien dalam perumusan konsep pemasaran. Oleh karena itu, untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat dilakukan pembahasan mendalam tentang manajemen periklanan dengan melihat dari sisi peranan klien. Selain itu, penelitian ini juga belum masuk kepada bagian mengenai peran dari vendor yang berfungsi sebagai pelaksana dalam aktivitas pemasaran, terutama dalam penyelenggaraan event. Hubungan antara klien, agensi iklan, dan vendor harus dibahas lebih dalam agar dapat diperoleh sebuah penjelasan mengenai 117 mekanisme dan pola hubungan dalam manajemen periklanan yang lebih dalam dan lebih detail. 118