114 BAB V PENUTUP Sebuah agensi iklan pasti

advertisement
BAB V
PENUTUP
Sebuah agensi iklan pasti didalamnya memiliki perbedaan atau keunikan
bila dibandingkan dengan agensi iklan lainnya. Meskipun secara keseluruhan
tujuan dari agensi iklan adalah untuk menciptakan persepsi bahwa strategi kreatif
yang dihasilkannya bersifat efektif dalam kegiatan pemasaran, tetapi masingmasing agensi iklan tersebut terdapat beberapa karakter dan perbedaan antara satu
sama lain dalam menghasilkan konsep kreatifnya.
Manajemen periklanan merupakan sebuah sistem yang terdiri dari
berbagai organisasi atau lembaga yang saling berinteraksi dan menjalankan peran
yang berbeda dalam proses periklanan. Inti dalam sistem ini adalah produsen
pemasang iklan atau yang biasa disebut sebagai klien atau pengiklan. Pengiklan
inilah yang memiliki anggaran untuk kampanye periklanan guna mendukung
program pemasaran.
Fokus kegiatan dalam manajemen periklanan adalah pada analisa,
perencanaan, pengendalian, dan aktivitas pengambilan keputusan pada inti sistem
ini, yakni pengiklan. Pengiklan melakukan seluruh pengarahan manajerial dan
dukungan anggaran untuk mengembangkan program periklanan perusahaan atau
lembaga yang bersangkutan. Manajemen periklanan terdiri dari beberapa pihak
dengan peran berbeda yang saling berkaitan, yaitu pihak pengiklan (klien), agensi
iklan, lembaga riset, dan perusahaan media.
Proses manajemen periklanan merupakan salah satu proses komunikasi
antara komunikator dan komunikan untuk menyapaikan pesan, dimana dalam
kasus ini adalah pesan periklanan. Namun penelitian ini tidak memfokuskan diri
terhadap pengaruh pesan yang dihasilkan tersebut, melainkan pada tiap-tiap
proses periklanan yang dilakukan selama pesan di produksi. Penelitian ini
merupakan upaya untuk mengetahui upaya apa yang dilakukan dalam
mengantarkan pesan komunikasi periklanan kepada audiensnya, terutama klien
114
sebagai pihak utama yang berada di balik iklan tersebut. Semakin unik dan
kreatifnya pengelolaan pesan, maka pesan tersebut akan membentuk awareness
pada audiensnya sehingga membentuk ketertarikan mereka untuk melihat apa
yang dikomunikasikan oleh iklan tersebut.
A. Kesimpulan
TM Creative Communication merupakan sebuah agensi yang dapat
dikatakan berbeda dengan kebanyakan agensi yang terdapat di Indonesia.
Agensi ini hanya mengkhususkan pada penanganan produk-produk dengan
kategori produk kesehatan, seperti obat dan susu. Selain itu, agensi ini juga
menangani pemasaran dari kliennya hanya dengan menggunakan below the
line media. Dibandingkan dengan above the line media, below the line media
tidak dapat menjangkau target sasaran secara massif dan serentak, dimana
target sasaran yang dituju bersifat lebih terbatas dan segmented.
Oleh karena itu, penggunaan below the line media dalam akitivitas
pemasaran, harus mampu mempunyai kekuatan untuk menarik perhatian dari
target sasaran agar mengakses informasi yang terdapat dalam media tersebut.
TM Creative Communication merupakan salah satu agensi iklan yang
memberikan jasa periklanannya hanya di media BTL. Media-media
periklanan yang digunakan oleh agensi ini dalam melayani kebutuhan
pemasaran dari kliennya hanya dilakukan melalui media BTL saja. Selain itu,
agensi ini juga hanya melayani pada pemasaran dari produk-produk tertentu.
Agensi ini khusus memberiksan pelayanan pemasaran dari produk-produk
yang masuk dalam kategori produk kesehatan, obat-obatan, dan produk
nutrisi.
Berbeda dengan manajemen periklanan yang dilakukan oleh agensi
iklan pada umumnya, kegiatan manajemen periklanan TM Creative
Communication sebagai agensi yang khusus menggunakan media BTL
banyak melibatkan aktor-aktor dari industri lain di dalamnya, seperti
perusahaan sebagai klien, vendor, event organizer, dan target sasaran atau
konsumen itu sendiri. Selain itu, bidang pekerjaan yang dikhususkan kepada
115
perusahaan-perusahaan produk kesehatan, farmasi dan nutrisi membuat
segala kegiatan atau perencanaan periklanan yang dibuat oleh TM Creative
Communication harus mengikuti aturan mengenai pedoman pengawasan
promosi dan iklan obat yang telah dibuat oleh Badan Pengawas Obat dan
Makanan (BPOM).
Proses manajemen periklanan yang terjadi di dalam TM Creative
Communication dapat dikatakan cukup berbeda jika dibandingkan dengan
agensi pada umumnya. Perbedaan tersebut lebih kepada penggunaan
kententuan atau regulasi tentang pemasaran produk kesehatan dalam setiap
aktivitas pemasaran, terutama pada penyampaian pesan didalamnya. Dengan
adanya penambahan aspek ini, maka ditemui beberapa unsur perbedaan
dalam pelaksanaannya dibandingkan dengan proses manajemen periklanan
atau produksi ide kreatif secara umum. Penggunaan regulasi tersebut lebih
berupa bentuk-bentuk pesan pemasaran yang harus lebih lugas yang akan
disampaikan kepada target konsumen. Hal tersebut selanjutnya berpengaruh
pada setiap tahapan dalam manajemen periklanan, mulai dari perumusan
konsep marketing plan sampai pada aktivasi pemasaran melalui event
ataupun periklanan.
Pada dasarnya aktivitas manajemen periklanan yang dilakukan oleh
TM Creative Communication tidak jauh berbeda dengan agensi lainnya. Di
setiap tahapan dalam manajemen periklanan yang dilakukan oleh TM
Creative Communication didalamnya juga terdapat proses penjaringan klien
melalui
presentasi
marketing
plan,
penyusunan
konsep
pemasaran
berdasarkan analisa pasar dari produk yang dipasarkan dan karakteristik dari
target konsumennya, perumusan terhadap pesan pemasaran yang dianggap
mampu mempersuasi target konsumen, dan juga tahapan evaluasi atas
pelaksanaan setiap aktivitas pemasaran yang telah selesai dilakukan.
B. Keterbatasan penelitian
Keterbatasan penelitian lebih pada saat pencarian data. Dimana saat
pencarian data dalam penelitian ini, peneliti tidak bisa mendapatkan data yang
116
lebih mendalam dan detail. Beberapa data tersebut seperti dokumen-dokumen
terteulis yang dapat digunakan membahas analisis penelitian dengan lebih
detail. Sehingga, data yang diperoleh sebagian besar berasal dari hasil
wawancara
kepada
pihak-pihak
periklanan.
Selain
itu,
terkait
prosedur
terkait
komunikasi
kegiatan
antara
manajemen
TM
Creative
Communication dengan klien pun tidak memiliki aturan secara tertulis karena
komunikasi berlangsung sesuai dengan nilai dan pemahaman yang bersumber
dari para karyawannya tanpa harus menggunakan aturan tertulis.
C. Saran
Di dalam dunia periklanan, perumusan aktivitas pemasaran dilakukan
dengan mempertemukan keinginan dari perusahaan sebagai klien dengan
konsep pemasaran yang diajukan oleh sebuah agensi iklan. Penyusunan
konsep pemasaran tersebut dilakukan dalam bentuk manajemen periklanan
yang dilakukan mulai dari tahap penjaringan klien, perumusan creative
concept, sampai pada tahapan pelaksanaan aktivitas pemasaran. Dalam setiap
tahapan tersebut, peranan klien sangat penting. Karena konsep dan hasil
(ouput) dari setiap tahapan tersebut ditentukan oleh keinginan dan keputusan
klien. Jadi peranan sebuah klien dalam perumusan konsep pemasaran yang
dilakukan oleh sebuah agensi iklan, sangat ditentukan oleh klien.
Untuk saran dalam penelitian ini adalah pentingnya pembasahan
menengenai peran dari klien dalam aktivitas manajemen periklanan.
Penelitian ini belum terlalu membahas dalam mengenai peran klien dalam
perumusan konsep pemasaran. Oleh karena itu, untuk penelitian selanjutnya
diharapkan dapat dilakukan pembahasan mendalam tentang manajemen
periklanan dengan melihat dari sisi peranan klien. Selain itu, penelitian ini
juga belum masuk kepada bagian mengenai peran dari vendor yang berfungsi
sebagai
pelaksana
dalam
aktivitas
pemasaran,
terutama
dalam
penyelenggaraan event. Hubungan antara klien, agensi iklan, dan vendor
harus dibahas lebih dalam agar dapat diperoleh sebuah penjelasan mengenai
117
mekanisme dan pola hubungan dalam manajemen periklanan yang lebih
dalam dan lebih detail.
118
Download