Studi Deskriptif Strategi Coping pada Anak Jalanan di

advertisement
An – Nafs, Vol. 09, No.03,Th 2015
ISSN 1907 - 3305
===================================================================
Studi Deskriptif Strategi Coping pada Anak Jalanan di Riau
Leni Armayati, Sumiati
Fakultas Psikologi, Universitas Islam Riau
Abstract
The global crisis impact in various sectors in both the economic and social fields. Impact on
economics and declining economic growth, resulting in rising unemployment that rises on
poverty, resulting in abandoned children and homeless. The generation that most receive
their impact was a teenager. The inability of the family to meet the needs of the physical,
psychic, social and spiritual, making teens contribute to take the role by took to the streets in
order to survive. Living as street children, adolescents faced with issues that are at risk not
just on the physical but also psychological problems. Various things done teens in
overcoming problems faced as street children, referred to as coping strategies. Based on the
research issues aimed at coping strategies described on street children in Pekanbaru. This
research was conducted with descriptive quantitative approach, where data collection tools
using the scale. The sample in this research are street children assisted in the Yayasan Bina
Karya Sejahtera Pekanbaru as many as 50 people, which is determined by purposive
sampling techniques. Based on the results of data analysis with analysis deskripstif found
the level of ability of the street children are coping strategies in the medium category.
Coping strategies are more dominant use street children in Pekanbaru is coping strategies
that focus on emotions (emotional focused coping), the average age of adolescents who go
through life as a street child is 17 years old
Keywords: coping strategies, street children
Abstrak
Krisis global di berbagai sektor berdampak terhadap penurunan pertumbuhan ekonomi yang
mengakibatkan meningkatnya pengangguran dan kemiskinan, sehingga anak-anak terlantar
dan gelandangan semakin bertambah. Generasi yang paling banyak menerima dampaknya
adalah remaja. Ketidakmampuan keluarga untuk memenuhi kebutuhan fisik, psikis, sosial
dan spiritual, membuat remaja berkontribusi untuk mengambil peran dengan turun ke jalan
untuk bertahan hidup. Hidup sebagai anak jalanan menyebabkan remaja dihadapkan dengan
isu-isu yang beresiko tidak hanya pada masalah fisik tetapi juga psikologis. Berbagai hal
dilakukan remaja dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi anak jalanan yang disebut
sebagai strategi coping. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi coping pada anak
jalanan di Pekanbaru. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan deskriptif kuantitatif, di
mana alat pengumpulan data menggunakan skala. Sampel dalam penelitian ini adalah anak
jalanan Yayasan Bina Karya Sejahtera Pekanbaru sebanyak 50 orang, yang ditentukan oleh
teknik purposive sampling. Berdasarkan hasil analisis data dengan analisis deskripstif
menemukan tingkat kemampuan anak-anak jalanan dalam strategi coping berada dalam
kategori sedang. Strategi coping yang digunakan lebih dominan adalah strategi yang
berfokus pada emosi (emotional focused coping).
Kata kunci : strategi coping, anak jalanan, remaja
Kemiskinan telah membawa dampak pada keterlantaran, ketunaan sosial hingga masalah
sosial lainnya. Krisis global membawa dampak di berbagai sektor baik di bidang ekonomi maupun
sosial. Dampak di bidang ekonomi seperti menurunnya pertumbuhan ekonomi, menurunnya
produktivitas, lesunya perdagangan dan termasuk pemutusan hubungan kerja (PHK). Dampak
dibidang sosial, yang tentunya langsung dengan PHK antara lain meningkatnya jumlah
pengangguran, baik pencari kerja baru maupun yang sebagai akibat dari PHK.
26
An – Nafs, Vol. 09, No.03,Th 2015
ISSN 1907 - 3305
===================================================================
Disadari bahwa kemiskinan menjadi akar masalah utama dari masalah kesejahteraan sosial.
Dari ketidakmampuan memenuhi kebutuhan fisik, psikis, sosial dan spiritual,
akan terjadi
keterlantaran, terjadinya pemenuhan gizi buruk, pemeliharaan kesehatan yang sangat minim dan
bahkan sampai pada terjadinya eksploitasi, perdagangan anak dan tindak kekerasan (Usman &
Nachrowi, 2004)
Keberadaan anak jalanan merupakan akibat langsung dari pemenuhan kebutuhan yang tidak
terpenuhi. Anak yang merupakan bagian dari struktur keluarga, tidak mampu memenuhi kebutuhan
fisik, psikis, sosial dan spiritual. Anak tidak mencukupi kebutuhan makan, pendidikan, rasa nyaman
hingga turun ke jalan untuk bertahan hidup. Menurut Sallahuddin (2000) anak jalanan merupakan
kelompok anak yang sering ditemui di jalanan oleh masyarakat.
Menurut
Shinano (dalam Suhartini & Panjaitan, 2009) penyebab dan fenomena anak
jalanan terjadi antara lain keluarga yang berantakan, penyiksaan di dalam keluarga sehingga
anak lari dari keluarga, tidak mempunyai keluarga (rumah, keluarga dan sebagainya), paksaan
orang tua terhadap anak untuk mencukupi kebutuhan
keluarga, kemiskinan ekonomi akan
informasi dan sebagainya di dalam keluarga sehingga mendorong anak untuk mandiri dengan hidup
di jalanan dan juga budaya yang menganggap anak harus mengabdi pada orang tua.
Anak jalanan khususnya perempuan rawan akan resiko yang akan mengancam keselamatan
jiwanya, ancaman yang mengintai dalam kehidupan anak jalanan diberbagai tempat relatif sama
antara lain di pukul, di keroyok, di peras, di todong, di palak, di tangkap, disodomi, bahkan ada
yang di perkosa baik yang berasal dari keluarga atau orang lain. Situasi yang disebutkan diatas
yang dialami dalam hidup anak jalanan dapat menjadi tekanan. Tekanan yang dialami anak jalanan
dapat menyebabkan keadaan perasaan atau tubuh atau fisik menjadi tidak nyaman
Menurut Blonna, Corbin, dan Greenberg (dalam Santrock, 2002) tidak semua remaja dan
orang yang beranjak dewasa memberikan respons yang sama terhadap tekanan yang dialami.
Beberapa
remaja
mungkin
akan
menyerah
ketika
mengalami
tekanan
dalam
kehidupannya,sementara remaja lainnya mungkin akan termotivasi untuk berjuang lebih keras agar
dapat menemukan solusi terhadap masalah yang dialami. Beberapa remaja lainnya mungkin
berhasil menyesuaikan diri ketika menghadapi situasi yang sangat
membebani. Situasi yang
menekan dapat diubah menjadi kurang menekan apabila remaja mengetahui bagaimana cara
mengatasinnya.
Berdasarkan hasil penelitian Suhartini dan Panjaitan (2009), disebutkan dalam menghadapi
suatu permasalahan setiap individu tentunya mempunyai bermacam-macam tindakan untuk
mengatasinya salah satunya dengan cara coping. Umumnya coping stres terjadi secara otomatis
begitu individu merasakan adanya situasi yang menekan atau mengancam, maka individu dituntut
untuk sesegera mungkin mengatasi ketegangan yang dialaminya. Individu akan melakukan evaluasi
27
An – Nafs, Vol. 09, No.03,Th 2015
ISSN 1907 - 3305
===================================================================
untuk seterusnya memutuskan perilaku coping stres apa yang seharusnya ditampilkan
Implementasi konsep coping diatas dengan penelitian ini adalah mengetahui gambaran
strategi coping apa yang dimiliki pada anak jalanan dan kecenderungan strategi coping apa yang
dipakai, apakah problem focused coping atau emotion focused coping. Bagaimana cara anak jalanan
akan membuat penilaian terhadap stressor tersebut. Dinamika penilaian tersebut di bagi menjadi dua
yaitu yang pertama penilaian utama, dimana individu akan membuat perkiraan terhadap stressor.
Kedua, penilaian sekunder dimana individu akan memperkirakan tentang kemampuan coping untuk
menghadapi situasi yang menyebabkan stres (Lazarus & Folkman, 2002)
Berdasarkan fenomena yang ada dan melihat betapa pentingnya masalah ini untuk diangkat,
maka peneliti tertarik untuk mengetahui gambaran strategi coping pada anak jalanan di Riau dalam
sebuah skripsi yang berjudul “Studi Deskriptif Strategi Coping Pada Anak Jalanan di Riau“
METODE PENELITIAN
Penelitian ini, sebagaimana tujuannya untuk mendeskripsikan kecemasan sebagai variabel
yang diteliti berdasarkan data secara kategorikal maka penelitian ini termasuk tipe penelitian
deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif kuantitatif adalah penelitian yang berusaha menganalisis
dan menyajikan fakta secara sistematis mengenai populasi atau bidang tertentu dengan metode
analisis data secara kuantitatif dimana data-data yang dikumpulkan semata-mata bersifat deskriptif
sehingga tidak termasuk mencari penjelasan, menguji hipotesis, membuat prediksi maupun
mempelajari implikasi (Nasution, 2011). Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi
coping pada anak jalanan di Riau.
Identifikasi Variabel Penelitian
Sebagaiamana tujuan yang dirumuskan dalam penelitian ini maka variabel dalam penelitian
ini adalah : Strategi Coping Anak Jalanan
Subjek Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah anak jalanan yang ada di Yayasan Bina Karya Sejahtera
di wilayah Kota Pekanbaru sebanyak 101 orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini
dilakukan dengan metode purposive sampling. Menurut Hadi (2001) purposive sampling adalah
pemilihan sekelompok subjek yang didasarkan pada ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang dipandang
mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri dan sifat dari populasi yang sudah diketahui
sebelumnya.
Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 50 orang, Penentuan jumlah sampel tersebut
diatas ditentukan berdasarkan rumus Slovin (dalam Prasetyo & Jannah, 2000).
Metode Pengumpulan Data
Alat ukur yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah berupa
28
An – Nafs, Vol. 09, No.03,Th 2015
ISSN 1907 - 3305
===================================================================
skala. Metode ini digunakan untuk mengukur strategi coping. Dengan menggunakan skala akan
diperoleh fakta atau pendapat dari subjek penelitian, karena model seperti ini bersandar pada
laporan diri, pengetahuan dan keyakinan pribadi. Dasar penggunaan metode ini adalah karena
subyek merupakan orang yang paling tahu tentang dirinya sendiri: apa yang dinyatakan subyek
adalah benar dan dapat dipercaya dan interpretasi subyek tentang pernyataan-pernyataan yang
diajukannya adalah sama dengan apa yang dimaksud oleh pembuat skala (Hadi, 1995).
Skala yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari satu bagian, yaitu: skala strategi
coping. Item skala strategi coping disusun dengan menggunakan model skala Likert yang
dimodifikasi. Skala Likert menggunakan lima kategorisasi yaitu Sangat Setuju (Strongly Agree),
Setuju (Agree), Ragu-ragu (Undecided), Tidak Setuju (Disagree) dan Sangat Tidak Setuju (Strongly
Disagree).
Sementara skala dalam penelitian ini menggunakan empat kategori, yaitu Sangat Setuju (SS),
Setuju (S), Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS). Menurut Hadi (1995) cara ini disebut
dengan modifikasi skala Likert, yaitu menghilangkan kategori jawaban yang di tengah, alasannya
adalah; 1) Jawaban undecided (ragu-ragu) mempunyai arti ganda, bisa berarti belum dapat memberi
jawaban atau bersikap netral diri, dalam arti setuju tidak, tidak setuju juga tidak. 2) Adanya
kecenderungan responden untuk memilih jawaban yang mempunyai posisi tengah. 3) Kategorisasi
SS – S – TS - STS adalah kecenderungan pendapat responden, kearah setuju, atau tidak setuju.
Validitas Alat Ukur
Penentuan validitas butir item di dasarkan pada indeks daya beda item minimal 0,30 (Azwar,
2001). Dengan demikian item yang memiliki indeks daya beda item < 0,30 dinyatakan gugur,
sedangkan item yang memiliki indeks daya beda item > 0,30 dianggap valid. Uji validitas skala
dalam penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS 18.0 for Windows.
Reliabilitas Alat Ukur
Besar koefisien reliabilitas berkisar antara 0,00 sampai 1,00 dan tidak ada patokan yang
pasti. Namun demikian besar koefisien reliabilitas semakin mendekati nilai 1,00 berarti terdapat
konsistensi hasil yang semakin sempurna. Analisis keandalan skala dalam penelitian ini dilakukan
secara kuantitatif dengan menggunakan koefisien Alpha Cronbach (Priyatno, 2013). Analisis hasil
uji reliabilitas butir skala dalam penelitian ini menggunakan bantuan komputer paket Seri Program
Statistik SPSS 18,0 for windows.
Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Menurut Nasution
(2011) analisis deskriptif suatu teknik analisis yang bertujuan memberikan deskripsi mengenai
subjek penelitian berdasarkan data dari variabel yang diperoleh dari kelompok subjek yang diteliti.
Penyajian hasil analisis deskriptif umumnya berupa frekuensi dan persentase, tabulasi silang, serta
29
An – Nafs, Vol. 09, No.03,Th 2015
ISSN 1907 - 3305
===================================================================
berbagai bentuk grafik dan chart pada data yang bersifat kategorikal. Proses analisis data diakukan
dengan bantuan komputer paket Seri Program Statistik SPSS 18,0 for windows.
Hasil Analisis Data
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data dengan teknik potret data, maka dapat dibuat
kesimpulan dari hasil penelitian ini, yaitu strategi coping anak jalanan di Riau berada pada kategori
sedang.
Hasil analisis data juga mendukung konsep perkembangan diatas, yaitu kecenderungan
penggunaan strategi coping anak jalan dalam penelitian ini adalah pada emotional focused coping.
Kesimpulan ini berdasarkan nilai mean dari pembagian kategori strategi coping anak jalanan, nilai
mean untuk kategori problem focused coping anak jalanan sebesar 38,48, sementara nilai mean
untuk kategori emotional focused coping anak jalanan sebesar 53,36. Dalam hal ini nilai mean
emotional focused coping anak jalanan lebih besar dari nilai mean problem focused coping anak
jalanan.
Strategi coping anak jalanan di dominasi oleh subjek perempuan (54%) dengan sebagian
kecil konstribusi jenis kelamin laki-laki (46%). Strategi coping anak jalanan berdasarkan usia di
dominasi subjek dengan usia 17 tahun sebanyak 18 anak jalanan (36%), sementara strategi coping
anak jalanan untuk lamanya menjalani kehidupan sebagai anak jalanan di dominasi pada masa 2
tahun yaitu sebanyak 24 orang subjek (48%).
DIKSUSI
Temuan tingkat strategi coping dalam penelitian ini yang masuk dalam kategori sedang
memberikan arti dan pemahaman bahwa intensitas tingkat strategi coping anak jalanan tidak tinggi
(berlebihan) akan tetapi bukan berarti juga tidak berfungi strategi coping-nya (rendah tingkat
strategi coping). Hal ini menunjukkan bahwa kecenderungan strategi coping anak jalanan dalam
menghadapi disetiap masalah cenderung secara spontan tanpa ada persiapan perencanaan yang
matang, bagaimana memikirkan dan berusaha mencari solusi atau menyelesaikan masalah-masalah
yang mereka hadapi.
Kecenderungan tersebut juga disebabkan anak jalanan dalam penggunaan strategi coping
lebih mengandalkan ketersediaan informasi yang diberikan orang lain, walaupun tetap
menggunakan sikap berhati-hati dan berusaha
tenang dalam menyelesaikan masalahnya.
Sebagaimana seperti hasil studi Folkman & Taylor (dalam Suhartini & Panjaitan, 2009), strategi
coping menunjukkan adanya usaha untuk mengubah keadaan yang dianggap menekan dengan cara
yang hati-hati, bertahap dan analitis serta seeking social support, yaitu usaha untuk mendapatkan
kenyamanan emosional dengan memanfaatkan bantuan informasi dari orang lain. Selain itu,
ditemukan juga adanya indikasi penggunaan confrontative coping oleh anak jalanan, yaitu usaha
30
An – Nafs, Vol. 09, No.03,Th 2015
ISSN 1907 - 3305
===================================================================
untuk mengubah keadaan yang dianggap menekan dengan cara yang agresif, kemarahan dan
pengambilan resiko. Berbagai kecenderungan yang dilakukan inilah yang mendasari fungsi strategi
coping anak jalanan pada fungsi dalam kategori sedang.
Sementara itu fungsi strategi coping dalam hal ini menunjukkan penggunaan emotion
focused coping yang dominan dalam mengatasi masalah dikarenakan ketika menghadapi masalah
anak jalanan cenderung menghindari atau mengalihkan masalah yang mereka hadapi dengan
minum-minuman keras, merokok dan obat-obatan (narkoba). Selain itu, anak jalanan juga
cenderung meremehkan masalah sehingga upaya keluar dari masalah tersebut lebih mengarah
keperilaku yang negatif.
Strategi coping dalam tinjauan jenis kelamin diketahui bahwa anak jalanan dengan jenis
kelamin perempuan lebih menggunakan emotion focused coping dibanding anak jalanan dengan
jenis kelamin laki-laki. Pemahaman ini didasari pada konstruks kepribadian bahwa perempuan lebih
memiliki sensitivitas sehingga selalu muncul perasaan tidak nyaman dalam dirinya seperti takut di
pukul, di peras, di palak, di tangkap, bahkan mereka takut akan kekerasan seksual.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data dengan teknik potret data, maka dapat dibuat
kesimpulan dari hasil penelitian ini, yaitu strategi coping anak jalanan di Riau berada pada kategori
sedang. Kecenderungan strategi coping dalam kategori sedang didasari tendensi kebebasan untuk
mengambil tanggung jawab sebagai bagian tugas perkembangan remaja menengah dengan
melakukan berbagai upaya-upaya mengatasi masalah namun masih di dominasi oleh cara-cara
jangka pendek seperti pengabaian, menghindari masalah, pengalihan pada hal-hal yang lebih
menyenangkan dan pemanfaatan informasi dari orang lain.
Berdasarkan hasil penelitian ini juga, yang didasarkan pada pembahasan dan kesimpulan
maka beberapa hal dapat dituliskan sebagai saran dibawah ini :
1. Bagi Subjek (anak jalanan)
Disarankan untuk bersikap proaktif dalam mengembangkan pemahaman tentang masalah dan
pendekatan-pendekatan yang berorientasi solusi dengan memanfaatkan program-program
pelatihan dan pengembangan diri yang diadakan pemerintah maupun masyarakat melalui
yayasan-yayasan sosial. Peningkatan pemahaman diri dan keterampilan-keterampilan hidup
diharapkan mampu beradaptasi dengan tuntutan dan intervensi lingkungan.
2. Bagi Institusi (Pemerintah)
Disarankan terus mengembangkan keterampilan-keterampilan hidup yang berguna bagi anak
jalanan melalui program-program pemberdayaan masyarakat. Harapannya adalah dengan
dukungan pemerintah (Dinas Sosial) dan masyarakat anak jalanan lebih banyak memiliki
31
An – Nafs, Vol. 09, No.03,Th 2015
ISSN 1907 - 3305
===================================================================
pilihan-pilihan untuk masalah yang dihadapi sehingga lebih memiliki sikap yang positif
terhadap masa depannya.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Mengembangkan fungsi metodologis bagi yang berminat menindak lanjuti materi penelitian
ini. Baik dalam pendekatan metode atau jenis penelitian dan pendekatan alat pengumpulan
data penelitian, misalnya melengkapi temuan data penelitian dengan hasil wawancara dan
observasi.
DAFTAR PUSTAKA
Ajisuksmo, C.R.P. (2012). Faktor-faktor penting dalam merancang program pendidikan luar sekolah
untuk anak jalanan dan pekerja anak. Makara Sosial Humaniora, 16, 36-48.
Ali, M., & Asrori, M. (2005). Psikologi remaja: Perkembangan peserta didik. Jakarta : Bumi
Aksara
Anastasi, A. & Urbina, S. (1998). Psychological testing. [7th.edition]. New Jersey. : Prentice Hall
International, Inc.
Arikunto, S. (2006). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktis. Jakarta: Renika Cipta
Azwar, S. (2001). Reliabilitas dan validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Azwar, S. (2011). Penyusunan skala psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Baron, R.A. & Byrne, D. (2005). Psikologi sosial (10th ed.). Jakarta: Erlangga
Bellamy, R. (1990). Teori sosial modern perspektif Itali. Jakarta: Pustaka LP3ES.
Carver, C.S., Scheier, M.F., & Weintraub, J.K. (1989). Assessing coping strategies: A theoretically
based approach. Journal of Personality and Social Psychology, 56, 267–283.
Hadi, S. (2001). Metodelogi research. Yogyakarta: Andi Offset.
Hanifah, A & Unayah, N (2011). Kontribusi organisasi sosial dalam pembangunan kesejahteraan
sosial [Studi kasus organisasi sosial di kota Palembang - Sumatera Selatan]. Jurnal
Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial, 16, 85-100
Hasanah, A. (2007). Peningkatan kesejahteraan sosial anak jalanan di terminal klaten [studi kasus
pada organisasi muat di Klaten]. Skripsi [Tidak Diterbitkan]. Yogyakarta: Jurusan
Pengembangan Masyarakat Islam Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Hawari, D (2001). Manajemen stres dan depresi. Jakarta: FKUI
Hurlock, E. (1999). Psikologi perkembang, suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan, [Edisi
Kelima]. Jakarta; Penerbit Erlangga
Indirawati, E. (2006) Hubungan antara kematangan beragama dengan kecenderungan
coping, Jurnal Psikilogi Universitas Diponegoro, 3(2).
strategi
32
An – Nafs, Vol. 09, No.03,Th 2015
ISSN 1907 - 3305
===================================================================
Kartono, K. (2003). Patologi sosial 2: Kenakalan remaja. Jakarta: Rajawali Pers.
Lazarus, S, R. & Folkman, S. (2002). Stres, appraisal and coping. New York: Library of kongress
Cataloging in publication Data
Muchammadun (2011). Yayasan peduli anak: peran serta masyarakat dalam sistem kesejahteraan
dan perlindungan anak di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Bincang, 07, 35-43
Nasution, S. (2011). Metode research [Penelitian ilmiah]. Jakarta : Bumi Aksara
Prakarsa, A. (2011). Peran lsm humus dalam pemberdayaan anak jalanan di wilayah pasar proyek
bekasi timur. Skripsi [Tidak Diterbitkan]. Jakarta: Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Prasetyo, B & Jannah, L.M. (2005). Metode penelitian kuantitatif: Teori dan aplikasi. Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada
Rasmun. (2004). Stres, koping, dan adaptasi. Jakarta: Sagung Seto.
Sallahuddin, O. (2000). Anak jalanan perempuan. Semarang: Yayasan Setara.
Santrock, W. J. (2002). Life span development, [Jilid 1, Edisi Kelima]. Jakarta: Erlangga.
Santrock, J.W. (1998). Adolescence. [Seventh Edition]. USA: McGraw-Hill.
Stuart, G.W & Sundeen, S.J. (2004). Principle practice of psychiatric nursing. St.Louis Missouri
: Mosby Year Book Inc.
Suhartini, T & Panjaitan, N.K. (2009). Strategi bertahan hidup anak jalanan: Kasus anak jalanan di
kota Bogor, Provinsi Jawa Barat. Sodality: Jurnal Transdisiplin Sosiologi, Komunikasi dan
Ekologi Manusia, 87, 215-230
Suharto, E. (2005). Membangun masyarakat memberdayakan rakyat [Kajian strategis
pembangunan kesejahteraan sosial dan pekerjaan sosial]. Bandung: PT Refika Aditama.
Usman, H & Nachrowi, N.D. (2004). Pekerja anak di Indonesia : Kondisi determinan & eksploitasi
[Kajian Kuantitatif]. Jakarta: Grasindo
Yusuf, S. (2007). Psikologi perkembangan anak & remaja. Jakarta: Remaja Rosdakarya.
Gambaran Gaya Hidup pada Sesama Mahasiswa Lesbian
33
Download