PENGARUH RELATIONSHIP MARKETING PADA LOYALITAS MAHASISWA PROGRAM MAGISTER SAINS FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA Murry Harmawan Saputra Universitas Muhammadiyah Purworejo Abstraksi Dalam dunia bisnis modern paradigma pemasaran telah bergeser, tidak hanya menciptakan transakasi untuk mencapai keberhasilan pemasaran tetapi perusahaan juga harus menjalin hubungan dengan pelanggan dalam waktu yang panjang agar memperoleh kesuksesan jangka panjang. Paradigma tersebut disebut relationship marketing. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang pernah dilakukan oleh Ndubisi (2007). Penelitian ini menganalisis pengaruh strategi relationship marketing yang terdiri atas 4 variabel yaitu: kepercayaan, komitmen, komunikasi dan kemampuan menangani konflik terhadap loyalitas pelanggan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dari keempat variable dari relationship marketing tersebut yang berpengaruh langsung pada loyalitas hanyalah variabel kepercayaan, hal ini kemungkinan terjadi karena ukuran sampel yang digunakan terlalu kecil sehingga skala pengukuran tidak sepenuhnya dapat mengukur variabel yang seharusnya diukur, sehingga pengolahan data yang ada tidak menggambarkan keadaan yang sebenarnya pada populasi. Ketiga variabel selain variabel kepercayaan, dalam penelitian ini belum menunjukan pengaruh positif pada loyalitas sehingga diharapkan adanya penelitian lanjutan setelah penelitian ini dengan menggunakan ukuran sampel yang besar sehingga lebih representatif dan hasil yang didapatkan akan lebih maksimal sehingga mampu menjelaskan hubungan antara relationship marketing pada loyalitas dengan lebih baik. Kata kunci: Relationship marketing, kepercayaan, komitmen, komunikasi, penanganan konflik, loyalitas pelanggan 69 PENDAHULUAN kali Perubahan dalam dunia usaha yang semakin cepat mengharuskan perusahaan untuk merespon perubahan yang terjadi, problem sentral yang dihadapi perusahaanperusahaan saat bagaimana ini adalah perusahaan menarik pelanggan dan mempertahankanya agar perusahaan bertahan tersebut dan Membangun dapat berkembang. loyalitas pelanggan merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan perusahaan hidupnya. Banyak menyadari bahwa kegiatan mempertahankan pelanggan lebih memberikan keuntungan dibandingkan jika perusahaan harus menarik pelanggan Orientasi jangka menekankan baru lagi. panjang yang komitmen pada pelanggan menjadi hal yang amat penting dan harus diperhatikan oleh perusahaan. Membangun loyalitas pelanggan bukanlah sesuatu hal yang mudah, apalagi berharap dapat dilakukan dengan proses yang instant. Sering perusahaan telah merasa memberikan produk dan pelayanan yang menurut mereka sudah baik, bahkan merasa telah menerapkan strategi pemasaran, yang menurut mereka sudah tepat, namun kenyataannya itu belum cukup untuk menjangkau Oleh loyalitas karena pentingnya pelanggan. itu, memahami menumbuhkan dan meningkatkan loyalitas dalam benak pelanggan merupakan isu manajemen yang penting saat ini (Pritchard et al., 1999). Dalam pemasaran modern paradigma pemasaran telah bergeser, tidak hanya menciptakan transaksi untuk mencapai keberhasilan pemasaran tetapi perusahaan juga harus menjalin hubungan dengan pelanggan dalam waktu yang panjang. Paradigma tersebut disebut relationship marketing, dasar pemikiran dalam praktek pemasaran ini adalah membina hubungan yang lebih dekat dengan menciptakan komunikasi dua arah dengan mengelola suatu hubungan yang saling menguntungkan antara pelanggan dan perusahaan (Chan, 2003). 70 Pada dasarnya marketing ikatan adalah relationship hubungan dan jangka panjang antara komunikasi dan kemampuan menangani konflik terhadap loyalitas pelanggan. Hasil penelitian produsen, konsumen dan pemasok menunjukan serta Esensi variable dari relationship marketing relationship marketing paling tidak tersebut berpengaruh langsung pada menyangkut yang loyalitas pelanggan dan terdapat langgeng dan pertukaran yang terus keterhubungan antara variabel yang menerus dan dituntut untuk saling satu dengan variabel yang lainnya. kepercayaan Dari pelaku lainnya. hubungan dan ketergantungan. bahwa keempat ke ini variabel empat tersebut, Sehingga dalam konsep relationship kepercayaan mempunyai pengaruh marketing, sangat yang paling kuat terhadap loyalitas, menekankan pentingnya hubungan disusul oleh komunikasi, komitmen baik dan penanganan konflik. pemasar jangka konsumen panjang dan dengan infrastruktur Tujuan replikasi dalam penelitian pemasaran, yang dapat menciptakan ini secara khusus adalah untuk kesadaran dalam bentuk hubungan memastikan dan komitmen yang menyeluruh. permasalahan riset yang timbul di Relationship mampu lapangan, yaitu proteksi terhadap memberdayakan kekuatan keinginan kesalahan tipe I dan memperkuat pelanggan dengan tekanan pelayanan generalisasi temuan empiris dari dan penelitian-penelitian marketing teknologi memberikan informasi kepuasan untuk pada pelanggan. Penelitian bahwa ini tidak ada sebelumnya. membahas dan menganalisis pengaruh relationship Penelitian ini merupakan marketing pada loyalitas mahasiswa replikasi dari penelitian yang pernah Program Magister Sains Fakultas dilakukan oleh Ekonomika Penelitian tersebut menganalisis pengaruh strategi relationship Ndubisi (2007). dan Doktor Manajemen, yaitu: merupakan komitmen, Bisnis UGM Yogyakarta. Program Magister Sains marketing yang terdiri atas 4 variabel kepercayaan, dan Ilmu dan lembaga Ekonomi, Akuntansi pendidikan 71 pasca sarjana di bawah Fakultas peningkatan produktivitas pemasaran Ekonomika dan Bisnis Universitas jika Gadjah Mada (FEB UGM) dengan marketing dilakukan secara efektif karakter dan tradisi akademik yang dan efisien. Relationship marketing kuat. Ketiga jurusan yang dikelola berupaya menjalin hubungan jangka program ini, yaitu Ilmu Ekonomi, panjang dengan para pelanggan, Manajemen, dimana dan Akuntansi implementasi relationship terdapat hubungan yang mendapat akreditasi unggul dari kokoh dan saling menguntungkan BAN pada tahun 2005, dan bernaung antara penyedia jasa dan pelanggan di yang yang dapat membangun transaksi merupakan anggota badan akreditasi ulangan dan menciptakan loyalitas internasional pelanggan. bawah FEB UGM AACSB (The Chan (2003:6) Asscociation to Advance Collegiate mendefinisikan Schools of Business). Sebagai source marketing sebagai pengenalan setiap of knowledge, terutama dalam bidang pelanggan secara lebih dekat dengan pendidikan bisnis menciptakan komunikasi dua arah sudah seharusnya bahwa Program dengan mengelola suatu hubungan Magister Sains dan Doktor UGM yang saling menguntungkan antara Yogyakarta juga menerapkan ilmu- pelanggan dan perusahaan. Chan ilmu ekonomi dan bisnis tersebut juga dalam usahanya, utama relationship marketing adalah dengan untuk menemukan lifetime value menjalankan relationship marketing pelanggan, tujuan selanjutnya adalah untuk bagaimana mengelola agar lifetime ekonomi dan menjalankan diantaranya adalah membangun loyalitas mahasiswanya. value menyatakan pelanggan relationship bahwa dapat tujuan terus diperbesar dari tahun ke tahun. LANDASAN TEORITIS Setelah itu tujuan yang ketiga adalah bagaimana menggunakan profit yang Relationship Marketing Relationship Marketing mengarahkan pada dapat adanya di dapat dari dua tujuan pertama tadi untuk mendapatkan pelanggan baru dengan biaya yang relatif murah. 72 Sedangkan tujuan jangka panjangnya Hubungan diantara keduanya dapat adalah keuntungan pula berbanding lurus atau sebab terus-menerus dari dua kelompok akibat. Penurunan sebuah komitmen pelanggan yaitu pelanggan sekarang dalam suatu hubungan dapat terjadi dan pelanggan baru. karena sudah tidak ada lagi rasa Relationship marketing merupakan percaya dalam hubungan tersebut. bagian perhatian Pelanggan yang puas akan setia dan perusahaan penyedia jasa, dimana akan menjadi media penghubung perusahaan kriteria kepada calon pelanggan lainnya dari pelanggan dalam menilai aspek dengan memberikan jasa, menghasilkan yang menjadi mengevaluasi seperti penyedia rekomendasi kepercayaan dari yang baik kepada calon pelanggan komitmen dan tersebut agar juga menggunakan jasa, keandalan. Semua aktifitas layanan jasa perusahaan (positive relationship marketing bertujuan word of mouth communication). Pada untuk menilai kemampuan akhirnya, hubungan perusahaan secara keseluruhan dan berkelanjutan akan kemampuan perusahaan untuk kemampuan membantu pelanggan dalam memperbaiki yang meningkatkan perusahaan kualitas untuk layanan, menangani konflik. Dua konstuk karena menjadi dalan memberikan saran , masukan dan relationship marketing yaitu loyalitas kritik atas kelemahan pelayanan pelanggan yang ada. kunci dan dalam komunikasi dari mulut ke mulut. Morgan marketing bersedia Lovelock dan Wright (2005;118) dan menyebutkan pelanggan akan Hunt bahwa (1994) relationship membutuhkan menyatakan bahwa relationship marketing meliputi aktivitas jangka adanya panjang dengan biaya yang efektif sebuah komitmen dan kepercayaan. antara organisasi dan pelanggannya Komitmen demi keuntungan bersama dari kedua menghasilkan mendorong produktifitas dan kepercayaan keuntungan terjadinya dan yang belah pihak. Berdasarkan uraian efisiensi, tersebut maka dapat diketahui bahwa keefektifan. 73 relationship marketing terdiri atas jujur dan saling membantu satu empat variabel, yaitu: sama lain. 1. Kepercayaan Kepercayaan dapat tercipta ketika Kepercayaan dipandang mendasar secara umum sebagai unsur bagi relationship keberhasilan pihak melakukan merasa nyaman pertukaran dengan pihak lain yang dengan penuh Tanpa kejujuran dan dapat dipercaya. suatu Untuk mendapatkan kepercayaan hubungan tidak akan bertahan dari pelanggan maka perusahaan dalam jangka panjang. Morgan harus dan Hunt (1994) menyatakan secara efektif, mengadopsi norma- kepercayaan norma yang diyakini pelanggan, adanya marketing. suatu kepercayaan strategi sebagai landasan partnership, terdapat ketika pihak-pihak yang keinginan untuk mempunyai dan melakukan komunikasi menjauhi penilaian yang negatif (Morgan dan Hunt, 1994). Kegagalan terbesar dalam komit atau mengikat diri mereka hubungan antara konsumen dan pada suatu hubungan tertentu. pemasar Kepercayaan merupakan faktor kepercayaan terbentuknya komitmen karena dalam Morgan dan Hunt, 1994). komitmen Hubungan faktor pengorbanan. akan mencakup kurangnya (Sherman, konsumen dan dan Komitmen tidak kepercayaan untuk bias menjadi adanya suatu hubungan jangka panjang menurut (Berry dan Parasuraman, 1991 tanpa Masih perusahaan 1992 kepercayaan terbentuk kepercayaan. faktor– adalah memerlukan Morgan dan Hunt (1994) bahwa dalam Morgan dan Hunt, 1994) kepercayaan Berdasarkan secara signifikan kepercayaan mempengaruhi komitmen dalam pelanggan suatu merekomendasikan perusahaan juga merupakan keyakinan yang kepada yang dimiliki dalam hubungan dengan kepercayaan didasarkan partner kerja terkait dengan sikap pengalaman masa hubungan. Kepercayaan kemungkinan pelanggan lalu akan lain, pada dan 74 dijadikan perkiraan untuk perilaku hubungan yang terus menerus , dimasa dan dinilai penting dalam rangka yang kepercayaan memiliki akan dan datang, komitmen pengaruh dalam menjaga hubungan Komitmen merupakan inti dari menciptakan sebuah nilai bagi relationship pelanggan. Komitmen Ndubisi (2007) menyatakan bahwa kepercayaan dengan dapat menjadikan dibangun menepati dengan janji pelanggan, cara terhadap memberikan tersebut. marketing. dapat cara diperoleh perusahaan pelanggan prioritas utama, panjang,dan sebagai berjangka berdasarkan keamanan pada setiap transaksi hubungan yang memberikan menguntungkan. Komitmen juga berkualitas, dapat diartikan sebagai janji atau menunjukan sikap peduli terhadap ikrar untuk memelihara hubungan pelanggan, dan memberikan rasa yang telah terjalin dengan baik, aman. Morgan dan Hunt (1994) karena berpendapat ketika satu pihak memiliki arti penting (Morgan mempunyai dan Hunt, 1994). dilakukan, pelayanan yang keyakinan bahwa yang pada hubungan pihak lain yang terlibat dalam Kemampuan pertukaran memiliki reliabilitas berinteraksi dan akan integritas maka dapat saling tersebut karyawan dalam dengan pelanggan meningkatkan komitmen dikatakan terdapat kepercayaan. pelanggan terhadap perusahaan Kepercayaan merupakan variabel (Hennig-Thurau kunci Ndubisi dalam keinginan yang pengembangan kuat mempertahankan 2002). menyatakan untuk bahwa komitmen dapat ditujukan sebuah dengan terus menerus melakukan hubungan jangka panjang. pembelajaran untuk menyediakan kebutuhan pelanggan dan kualitas 2. Komitmen Komitmen (2007) dkk., merupakan suatu layanan akan meningkatkan keyakinan antara pihak terkait kepuasan pelanggan, yang pada yang akhirnya menginginkan adanya akan membawa 75 perusahaan hubungan pada yang terciptanya erat dengan pelanggannya. Komunikasi merupakan sarana yang sangat penting ketika ingin membangun hubungan seseorang. 3. Komunikasi dengan Komunikasi Kinerja suatu perusahaan akan merupakan alat perekat hubungan saling terkait dengan pihak-pihak antara lain. Ketika suatu konflik muncul pelanggannya, di komunikasi dalam suatu perusahaan, penyebabnya selalu diidentifikasikan sebagai hasil perusahaan dengan sehingga mempunyai peran vital dalam membina hubungan. Perusahaan yang orientasinya dari komunikasi yang kurang berusaha baik. Perusahaan harus mengelola dan kebutuhan pelanggan serta komunikasi dengan baik karena berusaha komunikasi keuntungan yang berkelanjutan yang gagal memenuhi mendapatkan kemungkinan dapat menyebabkan sangat hal komunikasi. yang merugikan kesalahpahaman seperti atau keinginan membutuhkan peran Kelangsungan hubungan tergantung pada cara kebingungan. Keefektifan berkomunikasi. komunikasi merupakan sebuah kemudahan mendapatkan dipengaruhi oleh beberapa hal, informasi yang benar dan tepat antara lain kejelasan ide yang sehingga pelanggan yang ingin ingin melakukan transaksi dapat secara persepsi antara langsung mengambil keputusan penerima informasi, tidak adanya untuk memilih sesuai dengan distorsi, dan saluran komunikasi kebutuhannya, ketepatan yang tepat. Proses komunikasi informasi yang diperoleh secara juga mempengaruhi kesuksesan tidak hubungan langsung mempengaruhi pelanggan. dapat loyalitas Keberhasilan komunikasi disampaikan, dapat kesamaan pengirim antara dan perusahaan dengan pelanggannya. Assael menyatakan (2004:502-503) bahwa proses 76 komunikasi pemasaran terdiri atas konsumen, atau justru pesan lima tahap, yaitu : tidak sampai secara efektif. 1. Sumber pesan, pertama kali pesan komunikasi berasal dari sumber yaitu pihak yang mengirim pesan pemasaran kepada pelanggan. keefektifan personal Agar komunikasi tercapai perlu mempertimbangkan Encoding, merupakan keseluruhan proses dari perancangan pesan sampai penentuan jenis promosi yang akan digunakan. 3. Transmisi, yaitu proses pesan melalui yaitu proses penyampaian media. 4. Decoding, dimana penerima memberikan pesan respon menginterpretasikan dan pesan yang diterima. 5. Tindakan, pemasar mengevaluasi apakah pesan yang dengan disampaikan harapan, mendapatkan marketing berhubungan dengan nilai yang diperoleh pelanggan, memberikan informasi yang tepat dan dapat informasi dipercaya mengenai serta adanya perubahan jasa yang ditawarkan, dan komunikasi yang proaktif kredibilitas sumber. 2. Komunikasi dalam relationship respon sesuai artinya yang dan tindakan yang positif dari ketika terjadi perusahaan masalah dan antara pelanggan (Ndubisi, 2007). Pelanggan selalu menginginkan terciptanya komunikasi yang efektif dengan perusahaan, komunikasi yang baik tentunya dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan. Melalui komunikasi, pelanggan juga dapat mengemukakan ketidakpuasannya sehingga dapat dijadikan acuan bagi perusahaan untuk memperbaiki kinerjanya. relationship marketing Jika ingin berhasil maka harus menyertakan semua pesan yang ada dalam komunikasi pemasaran, hal ini diperlukan dalam menciptakan, memelihara, dan memperluas 77 hubungan dengan (Gronroos, 2004). pelanggan tersebut dapat menciptakan Komunikasi konflik yang disebabkan oleh melibatkan paling sedikit dua berbagai macam hal. Konflik orang dapat atau lebih dengan menjadi masalah yang menggunakan cara komunikasi serius di dalam perusahaan dan yang kemungkinan biasa dilakukan oleh berpotensi seseorang seperti lisan, tulisan, menurunkan kinerja jika konflik maupun sinyal-sinyal nonverbal tersebut dibiarkan berlarut-larut seperti symbol, warna ataupun tanpa penyelesaian. Penanganan ekspresi wajah. Ball dkk., (2004) konflik mengungkapkan khusus komunikasi melalui bahwa dapat dilakukan komunikasi tertulis merupakan pada saat tindakan melakukan interaksi dengan pelanggan (Ball dkk., 2004). seperti surat menyurat, e-mail, web site, atau interaksi lainnya seperti komunikasi a. Loyalitas Pelanggan secara Loyalitas pelanggan merupakan langsung dengan para karyawan suatu konsep yang sangat penting perusahaan sebelum, selama, dan di setelah melakukan transaksi. khususnya dalam kondisi pasar Dalam setiap hubungan sosial maupun ekonomi selalu terdapat saling ketergantungan diantara semua pihak. Perusahaan dan pelanggan bergantung yang harus menciptakan hubungan saling dapat yang saling mendukung satu sama lain, namun pada strategi pemasaran, dengan tingkat pertumbuhan yang 4. Penanganan Konflik rasa dalam kenyataanya hubungan yang saling bergantung rendah tapi tingkat persaingan ketat. Banyak menyadari bahwa perusahaan kegiatan mempertahankan pelanggan lebih memberikan dibandingkan keuntungan jika perusahaan harus menarik pelanggan baru lagi. Orientasi jangka panjang yang menekankan komitmen pada pelanggan menjadi hal yang amat 78 penting dan harus diperhatikan terdapat pada setiap mahasiswa oleh perusahaan. melalui penerapan relationship Loyalitas dapat diartikan sebagai marketing dari Program Magister kesetiaan, Sains FEB UGM Yogyakarta. yaitu kesetiaan seseorang terhadap suatu objek. Loyalitas Loyalitas sepanjang waktu jika parameter menggambarkan kesediaan pelanggan dapat dikembangkan untuk untuk hubungan direncanakan dan menggunakan barang atau jasa diterapkan dengan benar, dimana secara berulang-ulang dan secara loyalitas merupakan respon eksklusif, dan dengan sukarela perilaku, diekspresikan dalam merekomendasikan produk atau jangka waktu yang panjang, dan jasa tersebut kepada konsumen menghasilkan lain Wright, Loyalitas loyalitas jaminan masa depan perusahaan tersebut berdasarkan pada dua yang lebih baik. Hubungan yang pendekatan, dekat (Lovelock 2005:133). perilaku. dan Definisi yaitu sikap Dalam dan komitmen. dapat dan memberikan berlangsung lama pendekatan dengan para konsumen biasanya perilaku, perlu dibedakan antara menunjukan adanya pengurangan loyalitas dan perilaku beli ulang. biaya Perilaku beli ulang dapat diartikan pengetahuan sebagai perilaku pelanggan yang mengenai hanya membeli suatu produk atau pelanggan semakin bertambah, jasa secara berulang-ulang, tanpa sehingga perusahaan pada menyertakan aspek perasaan dan akhirnya mampu untuk pemilikan dalamnya. menyediakan layanan yang lebih Sebaliknya loyalitas mengandung baik pada biaya yang lebih rendah aspek kesukaan pelanggan pada Loyalitas dapat berwujud dalam suatu produk atau jasa, yang hambatan untuk berpindah produk berarti atau di bahwa aspek sikap layanan, jasa, dikarenakan perusahaan kebutuhan-kebutuhan keinginan untuk tercakup di dalamnya. Loyalitas merekomendasikan kepada orang seperti lain, komentar yang baik dalam ini yang diharapkan 79 komunikasi word of mouth, ini dapat kemauan mendorong orang lain berwujud untuk kualitas berbisnis dengan berupa hal (tangible), produk, yang misalnya kemudahan perusahaan yang bersangkutan, penggunaan layanan yang efektif. dan kemauan membeli kembali. Kemudian yang tidak berwujud Loyalitas tersebut (intangible), misalnya komunikasi hambatan yang penuh kehangatan, citra perpindahan (switching barrier) perusahaan yang dapat dipercaya yang (Lovelock dan Wright, 2005). pelanggan disebabkan adanya besar. Disamping itu, loyalitas pelanggan juga dapat Salah satu faktor penting timbul karena pelanggan puas dalam terhadap suatu barang atau jasa, adalah niat mendukung produk sehingga atau untuk ada kecenderungan melanjutkan membangun jasa dengan loyalitas melakukan hubungan rekomendasi yang positif (positive tersebut. Dalam penelitian ini word of mouth communication) loyalitas berdasarkan ditunjukan melalui pengalamannya. hambatan untuk berpindah ke Loyalitas sangat diperlukan agar pesaing, untuk perusaahaan dapat bertahan hidup, merekomendasikan kepada orang dalam hal ini loyalitas mahasiswa lain, komentar yang baik, dan ditunjukan dengan komunikasi mendorong orang lain agar mau yang tetap terjaga dengan baik berbisnis yang dan perilaku mahasiswa dalam dengan melakukan word of mouth kepada saling keinginan atau kegiatan menguntungkan Program Magister Sains FEB rekannya UGM merekomendasikan Yogyakarta. Loyalitas dalam terjadi ketika seorang seorang Magister individu mempunyai ketertarikan Yogyakarta sebagai pilihan yang dalam menjaga hubungan yang tepat dekat, biasanya merupakan hasil pendidikan S2 dan S3. dari serangkaian Sains Program untuk FEB UGM melanjutkan pengalaman positif di masa lalu. Pengalaman 80 Oliver (1999) menyatakan bahwa dengan niat pembelian ulang di loyalitas berkembang mengikuti waktu mendatang. empat tahapan, yaitu : 3. Tahap ketiga yaitu loyalitas 1. Tahap pertama yaitu loyalitas kognitif dimana menggunakan pelanggan informasi konatif yang menunjukan suatu niat atau komitmen untuk melakukan sesuatu. Niat keunggulan suatu produk atau merupakan fungsi dari niat jasa atas produk atau jasa sebelumnya lainnya. kognitif sebelum konsumsi) dan sikap didasarkan pada karakteristik pada masa mendatang setelah fungsional, konsumsi. Loyalitas terutama biaya, (pada Maka loyalitas manfaat, dan kualitas. Jika konatif ketiga faktor tersebut tidak loyalitas yang baik, pelanggan akan mudah komitmen mendalam pindah ke produk lain. melakukan pembelian. 2. Tahap kedua yaitu loyalitas afektif dimana sikap masa merupakan suatu mencakup untuk 4. Tahap keempat yaitu loyalitas tindakan, aspek konatif atau merupakan fungsi dari kognisi niat pada periode awal pembelian berkembang menjadi perilaku (masa sebelum konsumsi) dan dan tindakan. Niat yang diikuti merupakan fungsi dari sikap oleh sebelumnya ditambah dengan kondisi yang mengarah pada kepuasan di periode berikutnya kesiapan (masa keinginan setelah Munculnya konsumsi). loyalitas untuk motivasi, melakukan, merupakan bertindak untuk dan mengatasi afektif hambatan dalam melakukan didorong oleh faktor kepuasan tindakan tersebut. Pelanggan yang menimbulkan kesukaan yang terintegrasi penuh pada dan menjadi objek sebagai tahap loyalitas tindakan dapat preferensi. dihipotesiskan Kepuasan pelanggan berkorelasi tinggi sebagai pelanggan yang rendah tingkat 81 kerentanannya untuk berpindah Program Magister Sains FEB ke produk lain. UGM Yogyakarta HIPOTESIS Komitmen Pencapaian peningkatan Hennig-Thurau (2004) menyatakan dengan kepuasan pelanggan dan adanya menggunakan strategi relationship komitmen secara emosional akan marketing menimbulkan loyalitas atau pelanggan dapat diteliti melalui loyalitas dari Komitmen akan empat variabel dalam relationship pelanggan. marketing menimbulkan keinginan yang kuat yaitu komitmen, kepercayaan, komunikasi, dan bagi para pelanggan untuk terus penanganan konflik (Ndubisi, 2007). melakukan Kepercayaan perusahaan, Kepercayaan memberikan pengaruh pelanggan akan menjadi lebih loyal. yang cukup kuat untuk menciptakan Masih loyalitas (Sirdeshmukh dkk., 2000 bahwa loyalitas dipengaruhi secara dalam Ball dkk., positif oleh kepuasan konsumen dan adanya 2004). kepercayaan Tidak terhadap kerjasama dengan yang pada akhirnya menurut komitmen. Hennig-Thurau Ndubisi (2007) penyedia jasa maka pasar yang menyatakan komitmen merupakan kompetitif tidak akan menjadi loyal faktor (Ball dkk.,2004). Ndubisi (2007) membangun menyatakan Berdasarkan uraian tersebut, peneliti bahwa kepercayaan yang merupakan bagian penting dalam merumuskan membina berikut: hubungan dengan pelanggan dan dibutuhkan dalam penting loyalitas hipotesis dalam pelanggan. sebagai H2 : Komitmen berpengaruh positif membangun loyalitas. Berdasarkan pada uraian tersebut , maka peneliti Program Magister Sains FEB merumuskan UGM Yogyakarta hipotesis sebagai loyalitas mahasiswa berikut : H1 : Kepercayaan berpengaruh positif pada loyalitas mahasiswa 82 Komunikasi Penanganan Konflik Komunikasi mengarah kemampuan untuk pada memberikan informasi yang terbaru dan dapat dipercaya. Ketika komunikasi antara perusahaan dengan pelanggan berjalan dengan efektif maka dapat tercipta hubungan yang lebih baik dan pelanggan akan menjadi loyal. Komunikasi yang mempengaruhi efektif pelanggan akan untuk tetap menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan (Ndubisi, Komunikasi yang suatu 2007). baik akan mempengaruhi semua aspek yang ada dalam relationship marketing termasuk loyalitas, dimana Pelanggan dapat dkk., peneliti merumuskan hipotesis sebagai berikut : H3 : Komunikasi berpengaruh positif pada loyalitas mahasiswa Program Magister Sains FEB yang pelanggannya dengan baik dihadapi oleh (Ndubisi, Kemampuan produk 2007). atau jasa menangani konflik secara langsung akan mempengaruhi loyalitas pelanggan (Ndubisi dan Chan, 2005 dalam Ndubisi, 2007). Penanganan secara baik atas masalah yang dihadapi pelanggan akan berdampak langsung terhadap loyalitas (Ball dkk., 2004). Berdasarkan uraian tersebut maka peneliti merumuskan hipotesis sebagai berikut: H4 : Penanganan konflik berpengaruh positif pada loyalitas mahasiswa Program Magister Sains FEB UGM Yogyakarta 2004). Berdasarkan uraian tersebut maka menangani masalah cukup besar dalam menciptakan (Ball memelihara kesetiaan terhadap perusahaan yang komunikasi memiliki pengaruh yang loyalitas akan Berdasarkan empat hipotesis yang telah dikemukakan, menyimpulkan dalam model hipotesis penelitian peneliti tersebut yang tercantum dalam gambar berikut ini : UGM Yogyakarta 83 Kepercayaan H1 H2 Komitmen Loyalitas Mahasiswa H3 Komunikasi H4 Model Penelitian Penanganan konflik Sumber: Ndubisi (2007) sampling). Metode Penelitian Populasi dalam penelitian adalah seluruh ini mahasiswa adalah Kriteria responden mahasiswa Program Magister Sains FEB UGM Program Magister Sains FEB Yogyakarta kelas reguler yang UGM masih Yogyakarta. merupakan bagian Sampel dari suatu aktif pembelajaran mengikuti proses baik laki-laki populasi keseluruhan yang dipilih maupun perempuan, mahasiswa secara yang cermat populasi itu Schindler, agar mewakili (Cooper dan masih matrikulasi dalam tidak 2006:402). Metode sebagai responden. sampel dengan Pengumpulan pengambilan nonprobability sampling digunakan adalah sampling dimana didasarkan pada yang purposive sampel data proses termasuk dilakukan dengan memberikan kuesioner, dengan yang mengadopsi pernah kuesioner digunakan oleh karakteristik peneliti sebelumnya. Kuesioner tertentu yang memiliki hubungan dibagikan secara langsung oleh yang erat dengan karakteristik peneliti populasi, sampel yang digunakan Program Magister Sains FEB diambil dari populasi berdasarkan UGM pada kriteria tertentu (judgment memenuhi kepada mahasiswa Yogyakarta yang kriteria untuk 84 dijadikan responden lingkungan kampus Magister Sains Yogyakarta di Program FEB regresi melihat bertujuan pengaruh untuk relationship UGM marketing yang dilakukan oleh 30 Program Magister Sains FEB sebanyak responden. Uji Kuesioner UGM Likert 5 loyalitas mahasiswa, pada tahap interval yaitu (1) Sangat Tidak ini digunakan regresi berganda Setuju, (2) Tidak Setuju, (3) karena Netral, (4) Setuju, (5) Sangat marketing terdapat empat variabel Setuju. independen Uji validitas dilakukan untuk mempengaruhi mengetahui mahasiswa menggunakan skala kemampuan instrumen dalam mengukur variabel penelitian. Pengukuran secara kualitatif dengan menggunakan face validity dan content validity, pengukuran sedangkan secara kuantitatif dilakukan dengan confirmatory factor analysis. instrumen Reliabilitas diuji dengan menggunakan Cronbach’s Alpha. Proses analisis penelitian ini data dalam menggunakan analisis regresi berganda, dengan menggunakan program SPSS for Windows Release 15.0 untuk mengukur pengaruh variabel independen pada variabel Yogyakarta dalam terhadap relationship (X) yang loyalitas sebagai variabel dependen (Y), dengan persamaan sebagai berikut : Y = β0 + β 1 X1 + β 2 X2 + β 3 X3 + β 4 X4 + e Keterangan : Y = Loyalitas mahasiswa β0 = Konstanta, nilai dari variabel Y jika semua variabel X nol β1 = Koefisien regresi Kepercayaan β2 = Koefisien regresi Komitmen β3 = Koefisien regresi Komunikasi β4 = Koefisien regresi Penanganan Konflik X1 = Kepercayaan X2 = Komitmen X3 = Komunikasi X4 = Penanganan Konflik e = Gangguan yang disebabkan oleh variabel lain diluar model dependen. 85 HASIL DAN PEMBAHASAN Bardasarkan hasil uji validitas dan Dari hasil faktor analisis diperoleh reliabilitas nilai kuesioner tidak layak digunakan KMO (Kaiser-Meyer-Olkin) menunjukan adalah 0,405 dimana hasil nilainya sebagai lebih kecil dari 0,50 berarti bahwa pengumpul data, hal ini terjadi data yang ada tidak layak untuk karena jumlah sampel yang kecil. dilakukan faktor analisis, sehingga Tabel berikut ini menunjukan hasil dapat disimpulkan bahwa analisis analisis faktor kepercayaan, komitmen, komunikasi, yang dilakukan tidak memenuhi persyaratan kecukupan dan data. Pada hasil uji Barlett diperoleh loyalitas. taraf signifikan 0,000, maka dapat alat regresi penanganan atau bahwa instrumen berganda konflik antara pada Tabel Hasil uji regresi berganda disimpulkan bahwa antar variabel terjadi korelasi (signifikansi <0,05). Variabel Koefisien R2 t Sig. Standar Beta (β) Kepercayaan 0,319 0,102 1,779 0,086 Komitmen 0,145 0,021 0,778 0,443 Komunikasi -0,003 0,000 -0,017 0,987 Penanganan Konflik 0,273 0,075 1,504 0,144 Variabel dependen : Loyalitas Sumber : Hasil Penelitian Pengujian hipotesis selengkapnya dapat dilihat pada FEB UGM Yogyakarta. Hipotesis ini dapat dinyatakan sebagai berikut : hipotesis-hipotesis berikut ini. H0 : β1 ≤ 0 Pengujian Hipotesis I Hipotesis pertama menduga bahwa penelitian Kepercayaan tidak ini berpengaruh positif pada loyalitas kepercayaan mahasiswa Program Magister Sains berpengaruh positif pada loyalitas FEB UGM Yogyakarta. mahasiswa Program Magister Sains 86 Ha β1 : > 0 Kepercayaan akan semakin membuat mahasiswa berpengaruh positif pada loyalitas menjadi loyal. mahasiswa Program Magister Sains Nilai R2 sebesar 0,102 menunjukan FEB UGM Yogyakarta. bahwa Jika path coefficient β memiliki kepercayaan, komitmen, komunikasi, signifikansi p < α maka H0 ditolak dan dan loyalitas Ha diterima, tetapi jika kontribusi penanganan hanya pengaruh konflik sebesar pada 10,2% signifikansi p ≥ α maka H0 diterima sedangkan sisanya sebesar 89,8% dan Ha ditolak. dipengaruhi oleh faktor lain yang Berdasarkan tabel , diketahui nilai tidak diteliti. signifikansi Pengujian Hipotesis II kepercayaan adalah 0,086, dan dengan tingkat alpha 10 Hipotesis % menduga menunjukkan hipotesis 1 kedua penelitian bahwa ini komitmen terdukung (sig.=0,086 <α =0,10). berpengaruh positif pada loyalitas Dengan kepercayaan mahasiswa Program Magister Sains memiliki pengaruh pada loyalitas. FEB UGM Yogyakarta. Hipotesis ini Standardized coefficient beta sebesar dapat dinyatakan sebagai berikut : 0,319 H0 : β2 ≤ 0 demikian memperlihatkan besar Komitmen tidak pengaruh kepercayaan pada loyalitas. berpengaruh positif pada loyalitas Hasil mahasiswa Program Magister Sains pengujian hipotesis ini membuktikan bahwa secara empiris FEB UGM Yogyakarta. kepercayaan positif Ha : β2 > 0 Komitmen berpengaruh pada loyalitas, sehingga hipotesis positif pada loyalitas mahasiswa pertama penelitian ini dapat diterima Program Magister Sains FEB UGM kebenarannya. Yogyakarta. berpengaruh Semakin besar pengaruh positif dari kepercayaan Jika path coefficient β memiliki pada signifikansi p < α maka H0 ditolak bahwa loyalitas menginformasikan semakin mempercayai Program mahasiswa Magister Sains FEB UGM Yogyakarta. Maka dan Ha diterima, tetapi jika signifikansi p ≥ α maka H0 diterima dan Ha ditolak. 70 Berdasarkan tabel diketahui nilai Berdasarkan tabel diketahui nilai signifikansi komitmen 0,443 adalah signifikansi komunikasi 0,987 adalah lebih besar dari nilai alpha pada lebih besar dari nilai alpha pada tingkat alpha 10% (sig.=0,443 > tingkat alpha 10% (sig.=0,987 > α=0,10). Sehingga H0 diterima dan α=0,10). Sehingga H0 diterima dan Ha Ha ditolak. Dengan demikian ditolak. Dengan demikian hipotesis dua tidak terdukung. Hal hipotesis tiga tidak terdukung. Hal ini mungkin terjadi karena kecilnya ini mungkin terjadi karena kecilnya atau tidak mencukupinya ukuran atau tidak mencukupinya ukuran sampel yang digunakan. sampel yang digunakan. Pengujian Hipotesis III Pengujian Hipotesis IV Hipotesis ketiga ini Hipotesis keempat penelitian ini komunikasi menduga bahwa penanganan konflik berpengaruh positif pada loyalitas berpengaruh positif pada loyalitas mahasiswa Program Magister Sains mahasiswa Program Magister Sains FEB UGM Yogyakarta. Hipotesis ini FEB UGM Yogyakarta. Hipotesis ini dapat dinyatakan sebagai berikut : dapat dinyatakan sebagai berikut : menduga penelitian bahwa tidak H04 :β4≤0 Penanganan konflik tidak berpengaruh positif pada loyalitas berpengaruh positif pada loyalitas mahasiswa Program Magister Sains mahasiswa Program Magister Sains FEB UGM Yogyakarta. FEB UGM Yogyakarta. H0 : β3≤0 Komunikasi β3>0 Ha : Komunikasi Ha4 : β4>0 Penanganan konflik berpengaruh positif pada loyalitas berpengaruh positif pada loyalitas mahasiswa Program Magister Sains mahasiswa Program Magister Sains FEB UGM Yogyakarta. FEB UGM Yogyakarta. Jika path coefficient β memiliki Jika path coefficient β memiliki signifikansi p < α maka H0 ditolak signifikansi p < α maka H0 ditolak dan dan Ha diterima, tetapi jika Ha4 diterima, tetapi jika signifikansi p ≥ α maka H0 diterima signifikansi p ≥ α maka H04 diterima dan Ha ditolak. dan Ha ditolak. 71 Berdasarkan tabel 6 diketahui nilai pengukuran tidak sepenuhnya dapat signifikansi penanganan konflik 0,144 mengukur variabel yang seharusnya adalah lebih besar dari nilai alpha diukur, sehingga pengolahan data pada tingkat alpha 10% (sig.=0,144 > yang α=0,10). Sehingga H0 diterima dan keadaan yang sebenarnya. Ha ditolak. tidak menggambarkan demikian Secara keseluruhan penelitian ini hipotesis empat tidak terdukung. Hal belum dapat membuktikan secara ini mungkin terjadi karena kecilnya empiris atau marketing berpengaruh positif dan tidak Dengan ada mencukupinya ukuran sampel yang digunakan. Berdasarkan bahwa relationship signifikan pada loyalitas mahasiswa analisis regresi Program Magister Sains FEB UGM berganda terhadap seluruh variabel- Yogyakarta. Hal ini kemungkinan variabel penelitian, diketahui bahwa terjadi karena ukuran sampel yang hampir dalam digunakan terlalu kecil sehingga tidak skala pengukuran tidak sepenuhnya seluruh relationship variabel marketing menunjukan pengaruh positif pada dapat loyalitas. Hal ini tidak sesuai dengan seharusnya penelitian terdahulu yang dilakukan pengolahan data yang ada tidak oleh Ndubisi (2007) pada 20 bank di menggambarkan kota sebenarnya pada populasi. Kinabalu, penelitian bahwa Malaysia. tersebut keempat Hasil yang baik variabel secara pada loyalitas pelanggan, dimana keempat variabel tersebut memiliki hubungan yang signifikan antara yang satu dengan yang lainnya. Hal ini mungkin terjadi karena kecilnya atau tidak mencukupinya ukuran sampel yang digunakan, variabel diukur, yang sehingga keadaan yang menyatakan signifikan berpengaruh dan memiliki porsi mengukur sehingga SIMPULAN Berdasarkan hasil analisis dalam penelitian ini, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: Kepercayaan berpengaruh positif pada loyalitas. Hasil ini mendukung hipotesis 1 (H1) yaitu kepercayaan pengaruh positif pada loyalitas. Hasil skala 72 penelitian ini selaras dengan hasil penelitian ini kemungkinan tidak penelitian oleh dapat berlaku umum, penelitian ini Ndubisi (2007) menyatakan bahwa belum tentu berlaku ditempat dan kepercayaan waktu yang berbeda. yang dilakukan merupakan bagian penting dalam membina hubungan dengan pelanggan dan dibutuhkan dalam membangun loyalitas. Dalam penelitian ini komitmen, komunikasi, dan penanganan konflik secara empiris belum terbukti berpengaruh positif pada loyalitas. Hal ini kemungkinan terjadi karena ukuran sampel yang digunakan terlalu kecil sehingga belum dapat merepresentatifkan keadaan populasi yang sesungguhnya. Keterbatasan penelitian ini terutama terletak pada ukuran sampel yang kecil sehingga belum dapat merepresentatifkan keadaan populasi yang sesungguhnya. Hasil penelitian Bagi peneliti yang lain yang berminat melakukan kajian ulang terhadap masalah ini, diharapkan dapat menggunakan model atau kerangka pemikiran yang lain yang lebih komprehensif, dengan harapan hasilnya akan lebih baik dan memiliki daya prediksi yang lebih tinggi dibanding digunakan dalam model yang penelitian ini. Variabel-variabel dikembangkan selanjutnya. lain untuk Selain meningkatkan dapat penelitian itu generalisasi untuk hasil penelitian, maka cakupan penelitian perlu diperluas dan ukuran sampel diperbesar. tidak memiliki tingkat generalisasi yang tinggi. Hal ini disebabkan penelitian ini dilakukan hanya pada DAFTAR PUSTAKA satu Assael, lokasi dan dengan jumlah H. (2004), Consumer sampel kecil. Penelitian ini hanya Behavior : A Strategic Approach, meneliti mahasiswa saja sebagai New York: Houghton Mifflin responden, Company. bersifat akibatnya homogen responden atau kurang Adamson, I., Chan, K.M., and bervariasi sehingga jawaban yang Handford, diberikan “Relationship hampir sama. Hasil Donna (2003), Marketing: 73 Customer Commitment and Trust Communication, as A Strategy For The Smaller Dialogue, Value,” Journal of Hong Kong Corporate Banking Business Sector,” International Journal of Marketing, Vol. 19. No. 2, pp. Bank Marketing, Vol. 21, No. 99-113. 6/7, pp. 347-358. (2004), and Industrial Hair, J.F., Black, W.C., Babin, B.J., Ball, D., Coelho, P.S., and Machas, A Interaction, “The Role of Anderson, R.E., and Tatham, R. L (2006), Multivariate Data th Communication and Trust in Analysis, 6 ed, Upper-Sadle Explaining Customer Loyalty: an River, Jersey: Pearson Extention to The ECSI Model,” Education. T. (2004), European Journal of Marketing, Vol. 38, No. 9/10, pp.1272-1293. Betharia, K. (2005), Relationship Terhadap New Hennig-Thurau, “Customer Orientation of Service Pengaruh Employees: Marketing Customer Loyalitas Nasabah Its Impact on Satisfaction, Commitment, and Retention,” Prima Pada PT Bank Negara International Journal of Service Indonesia (Persero) Tbk Cabang Industry Management, Vol. 15, Sidoarjo No. 5, pp. 460-478. Jawa Timur, Tesis Magister Manajemen Universitas Gadjah Mada (tidak dipublikasikan) Chan, S. Hennig-Thurau, T., Gwinenner, K.P., dan Gremler, D.D “Understanding (2003), Relationship marketing (2002), relationship outcomes: an Marketing, Jakarta : Gramedia integration of relational benefits Pustaka Utama. and relationship quality,” Journal Cooper, D.R. dan P.S. Schindler (2006), Business Research Methods, 9th ed. New York: McGraw-Hill. Gronroos, C. of Service Research, Vol. 4, No. 3, February, pp. 230-247. Lovelock, C.H., dan Wright, L.K (2005), Manajemen Pemasaran (2004), “The Jasa, Jakarta: Indeks. Relationship Marketing Process: 74 Mariana, I. (2008), Pengaruh Marketing Analisis Relationship Pada Mahasiswa Loyalitas MM-UGM Yogyakarta, Tesis Magister Manajemen Universitas Gadjah Mada (tidak dipublikasikan). Morgan,R. dan S. Hunt (1994), “The Commitment-Trust Theory of Relationship Marketing,” Journal of Marketing, Vol. 58., July, pp. 20-38. Ndubisi, N.O. (2007), “Relationship Marketing and Consumer Loyalty,” Marketing Intelligence and Planning , Vol. 25, No. 1, pp. 98-106. Oliver, R.L. (1999), “Whence Consumer Loyalty?,” Journal Of Marketing, Vol. 63 (Special issue 1999), pp. 33-44. Sutisna. (2002), Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sekaran, U. (2006), Metodologi Penelitian Untuk Bisnis, ed 4. Jakarta: Salemba Empat. Widarjono, Ekonometrika: A. (2005), Teori dan Aplikasi, Yogyakarta: Ekonisia. 75