P elayan an A n ak -A n ak (K id s for C h rist) C ITY B LESSIN G - Jem aat B erk at B ag i B an gsa Daftar Isi • • • Pelajaran Karakter ‘Intuitif’ Fokus Utama bulan Maret dan April Pelajaran Kurikulum bulan Maret dan April P elayan an A n ak -A n ak (K id s for C h rist) C ITY B LESSIN G - Jem aat B erk at B ag i B an gsa Pelajaran Karakter ‘Intuitif’ P elayan an A n ak -A n ak (K id s for C h rist) C ITY B LESSIN G - Jem aat B erk at B ag i B an gsa Vs. Lugu Intuitif adalah pandangan rohani yang tidak berkurang oleh karena tidak adanya iman, kesalehan, pengetahuan, penguasaan diri, kesabaran, keilahian, persaudaraan atau kasih ”Tetapi barang siapa tidak memiliki semuanya itu, ia menjadi buta dan picik, karena ia lupa bahwa dosa-dosanya yang dahulu telah dihapuskan.” (2 Petrus 1:9) ”Intuitif adalah kuasa untuk mengartikan apa yang kita lihat dan dengar.” -Oswald Chambers- ”Seperti matamu mengamati orang lain, begitu jugalah mata orang lain mengamatimu.” -Thomas a Kempis- Intuitif adalah kecerdasan untuk membedakan antara apa yang benar dan apa yang dapat membuat suatu keputusan yang bijaksana. Konsep dari intuitif didefinisikan oleh beberapa bahasa Ibrani. Shama yang berarti “mendengar, mempertimbangkan, merasa”, Yada “mengetahui, mengerti, mengenal”, dan Biya “memisahkan secara mental untuk membedakan” dan kata yang keempat adalah, Mishpat biasanya digunakan untuk meng hubungkan pada suatu keputusan yang terbaik dan berarti “untuk memberikan suatu keputusan yang berdasarkan akan hukum Tuhan.” Terjemahan bahasa Ibrani cerdas adalah Diakrin yang berarti, “untuk menyediakan sepenuhnya dan menarik diri untuk membuat suatu perbedaan, menjadi bagian dari apa yang baik untuk membedakan dan memusatkan.” Apa yang harus kita bedakan? Saat Tuhan berkata Salomo untuk meminta apa saja yang ia inginkan, Salomo meminta Intuitif, “Maka berikanlah pada hamba-Mu ini hati yang faham…. dengan dapat membedakan yang baik dan yang jahat.” (1 Raja-raja 3:9). Tuhan memerintahkan para Imam di Israel untuk “.. mengajar umat-Ku tentang perbedaan antara yang kudus dengan yang tidak kudus dan memberitahukan kepada mereka antara yang najis dan yang tahir.” (Yehezkiel 44:23). Orang percaya yang dewasa di definisikan sebagai, “… yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat.” (Ibrani 5:14). Kata panca indra berhubungan kepada organ-organ dalam persepsi: mata, telinga, hidung, lidah, tangan, pikiran dan hati. Kita harus meningkatkan kemampuan panca indra kita, agar dapat membuat perbedaan antara yang baik dan yang jahat dengan melatihnya secara terus-menerus. Pentingnya untuk membedakan antara yang baik dan yang jahat. Dalam Firman Tuhan kekudusan adalah kecemaran, seperti yang ditunjukkan oleh ayat-ayat berikut: • “Allah memanggil kita bukan untuk melakukan apa yang cemar, melainkan apa yang kudus”. (1 Tesalonika 4:7) • “...Sebab sama seperti kamu telah menyerahkan anggotaanggota tubuhmu menjadi hamba kecemaran dan kedurhakaan yang membawa kamu kepada kedurhakaan, demikian hal kamu sekarang menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kebenaran membawa kamu kepada pengudusan.” (Ramo 6:19) Rasul Petrus menghubungkan kekudusan di dalam Perjanjian Baru dengan instruksi akan kekudusan di Perjanjian Lama: “Hiduplah sebagai anak-anak yang taat dan jangan turuti hawa nafsu yang men-guasai kamu pada waktu kebodohanmu, tetapi hendaklah kamu men-jadi kudus di dalam seluruh hidupmu, sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, sebab ada tertulis kuduslah kamu, sebab “...katakan pada mereka, kuduslah kamu, sebab Aku, Tuhan Allahmu, kudus.” (Imamat 19:2), “Maka kamu harus menguduskan dirimu, dan kuduslah kamu, sebab Akulah, Tuhan Allahmu.” (Imamat 20:7) Intuitif adalah kemampuan untuk melihat campur tangan Tuhan dalam setiap situasi dan unutk mengerti masud tujuan-Nya bagi setiap orang. “Kita tahu sekarang bahwa Allah turut bekerja dalam sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mere-ka yang mengasihi Dia, yai-tu mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Al-lah.” (Roma 8:28) Berhati-hatilah untuk mengjinkan membedabedakan orang lain membutakan akan fakta dimana engkau adalah engkau apa adanya oleh karena anuge-rah Tuhan. Apakah konsekwensi ketidakkudusan dan kecemaran? Peraturan-peraturan melawan kecemaran memerintah dan mengatur perawatan tubuh orang percaya yang adalah Bait Roh Kudus. Mengotorkan bait itu membawa penghakiman Allah. “Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu? Jika ada orang yang membinasakan Bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia, sebab Bait Allah adalah kudus dan Bait Allah itu adalah kamu.” (1 Korintus 3:16-17) Konsekwensi yang lebih besar akan datang ketika orang percaya mengotori tubuhnya dengan kecemaran moral. Dia akan meng- akibatkan anggota-anggota tubuh Kristus yang lain terpengaruh. Setiap orang percaya adalah anggota spiritual dari tubuh Kristus, “Demikian juga kita, walaupun banyak, tapi satu di dalam Kristus, tetapi kita masing-masing adalah angggota yang seorang terhadap yang lain.” (Roma 12:5). Tuhan telah, “….memberikan kepada anggota masing-masing secara khusus suatu tempat pada tubuh, sep-erti yang di kehendaki-Nya .” (1 Korintus 1:18) Hubungan timbal balik antara anggota tubuh Kristus dapat di bandingkan dengan kesatuan dalam pernikahan, “Demikian juga suami harus mengasihi istrinya sama seperti tubuhnya sendiri. Siapa mengasihi istrinya mengasihi dirinya sendiri…. sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat.” (Efesus 5:28; 31-32). Hasil yang mengagumkan dari kesatuan ini adalah, saat seorang melakukan dosa. Maka seluruh tubuh orang-orang percaya dihancurkan. “Karena itu jika satu anggota menderita, semua anggota turut menderita, jika satu anggota di hormati, semua anggota turut bersukacita.” (1 Korintus 12:6). Kebenaran yang sama juga diberikan kepada orang Israel, “Tetapi orang Israel berubah setia dengan mengambil barang-barang yang dikhususkan itu, karena Akhan…. mengambil sesuatu dari barang– barang yang dikhususkan itu. Lalu bangkitlah murka Tuhan terhadap orang Israel. (Yosua7:1). Orang percaya yang dapat membedakan akan mengerti bahwa setiap pikiran, perkataan dan tingkah laku harus disahkan oleh Firman Tuhan dan juga oleh Roh Kudus, setiap pelanggaran haruslah diakui dan bertobat. Tuhan mengharuskan meja perjamuan kudus sebagai waktu untuk menguji diri sendiri dengan teliti, dengan kesadaran bahwa mengaku dosa dan memohon pengampunan dari setiap gereja lokal, itu harus dilakukan sebelum mengambil Perjamuan Kudus. Gagal untuk membedakan tujuan yang benar dari kematian Kristus dan tanggung jawab kita tubuh orang percaya, akan menngakibatkan kelemahan, penyakit dan kematian. “Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang. Jadi barang siapa dengan cara yang tidak layak makan roti atau minum cawan Tuhan; ia berdosa terhadap tubuh dan darah Tuhan. Karena itu hendaklah tiap-tiap orang menguji dirinya sendiri dan baru sesudah itu makan roti dan minum dari cawan itu. Karena barang siapa makan dan minum tanpa mengakui tubuh Tuhan, ia mendatangkan hukuman atas dirinya. Karena itu banyak diantara kamu yang lemah dan sakit, dan tidak sedikit yang meninggal.” (1 Korintus 11:27-30). Bagaimana mengambil keuntungan dari intuitif? Jawabannya terdapat dalam permintaan Salomo kepada Tuhan, Kebenaran dan kasih harus selalu di kombinasikan dengan intuitif • Kebenaran tanpa kasih adalah kekerasan Kasih tanpa • kebenaran adalah kompromi “ Maka berikan kepada hambamu ini hati yang faham….dengan dapat membedakan yang baik dan yang jahat.” (1 Raja-raja 3:9). Hati yang faham disini adalah “hati yang mendengar”. Mendengar kepada suara hati nurani, Firman Tuhan dengan dorongan Roh Kudus. Dalam Yakobus 1:5, kita didorong untuk meminta hikmat dan di yakinkan bahwa semua yang memintanya di dalam Iman. Oleh karena itu kita bisa mengharapkan hal yang sama seperti Salomo, yang mana pengharapan dan permintaanya di kabulkan. Ketika kita melatih pancaindra kita untuk berbagai keputusan, maka intuitif kita akan bertambah. Pengalaman yang tragis dari mereka yang menolak kebenaran adalah mereka menyesatkan diri mereka. “...mereka tidak menerima dan mengasihi kebenaran yang dapat menyelamatkan hidup mereka. Dan itulah sebabnya Allah mendatangkan kesesatan atas mereka yang menyebabkan mereka percaya pada dusta.” (2 Tesalonika 2:1011) Apakah tanda-tanda dari roh yang menghakimi? Jika kegagalan-kegagalan orang lain mempengaruhi perhatian kita pada kesalahan kesalahan yang kita miliki, kemudian tidak merubah pendapat kita, itu berarti kita telah menghakimi. Kita menghakimi ketika kita berbagi kegagalan-kegagalan orang lain dengan mereka yang bukan bagian dari penyelesaiannya. Kebencian, menyinggung kegagalan-kegagalan masa lalu, dan keinginan untuk membalas dendam adalah juga tanda-tanda dari roh menghakimi. Membedakan Vs. Menghakimi Intuitif adalah panggilan Tuhan untuk bersyafaat bukan untuk mencari kesalehan. -Oswald Chembers- 1. Orang yang membedakan menguji hidupnya sendiri Orang yang menghakimi tidak melihat kesalahan yang sama pada dirinya sendiri . 2. Orang yang membedakan menguji semua fakta Orang yang menghakimi membentuk pendapat-pendapat dan mencari bukti yang mendukung pendapatnya. 3. Orang yang membedakan mengatasinya secara pribadi dengan kegagalan orang lain Orang yang menghakimi menuduhnya didepan umum. Observasi menjadi menghakimi apabila tidak ada keinginan untuk menyediakan penyelesaian penuh kasih. ==================== INTUITIF DALAM ALAM Langkah, langkah, langkah seekor kucing muda bergerak dengan perlahan di jalanan hutan rimba. Ia berjalan dengan sangat tenang, satu langkah dalam satu waktu. Jika engkau sekecil kucing pendek itu, berburu bukanlah suatu pekerjaan yang mudah. Engkau harus memperhitungkan dan menjalankan setiap hal tanpa satu kesalahanpun. Satu- satunya cara kucing pendek itu dapat menangkap mangsanya adalah dengan memperhatikan, mendengar dan berpikir. Harus dimengerti kenapa harus dilakukan, kapan akan dilakukan dan apa akibatnya. Tidak terlalu jauh dari tempat itu ada seekor kelinci yang sedang menggigit semak- semak. Telinga panjangnya mendengar dengan sungguh-sungguh jika ada bahaya. Kucing pendek itu bergerak dengan sangat pelan, tidak ada satu dengunganpun, tidak ada langkah kaki, tidak ada suara sama sekali. Kucing pendek itu mendekati sebuah pohon dan memanjat batang pohonnya hati-hati. Kukunya yang tajam di tancapkanya ke batang pohon. Kaki kucing pendek itu bergerak dengan sangat perlahan. Satu suara yang kecil saja, maka kelinci yang sedang tidak menaruh curiga itu akan mengetahui akan kehadiran si kucing. Kucing itu tetap memandang dan memperhatikan kelinci itu beberapa saat dan mempelajari setiap gerakanya. Kucing pendek itu harus lebih dekat jika ingin menyerang sesuatu yang dapat berlari secepat kelinci itu. Mereka harus cepat, akurat dan penuh kekuatan. Mereka juga harus menyerang mangsanya dalam percobaan pertama, atau mereka akan kehilangan. Ketika sang kucing memperhatikan, kelinci itu bergerak mendekati pohon, ia dengan tenang menikmati rumput di bawahnya tanpa memperhatikan bahaya yang ada diatasnya. Kucing pendek menanti dengan cemas untuk menyerang, namun ia harus memilih dengan benar, ke arah mana ia harus melompat. Jika dia meloncat lurus langsung ke arah si kelinci, maka ia akan langsung terlihat saat ia masih berada di udara dan kalinci itu pasti akan langsung kabur. Namun jika kucing itu dapat mengirangira ke arah mana kelinci itu akan berlari, itu harus tanah kemana sang kelinci akan tuju, bukan dimana seharusnya kelinci itu akan tuju. Kearah manakah kelinci itu akan lari? Ke kanan atau kekiri? Kucing itu berusaha untuk memperhatikan, mendengar dan memikirkan tanda-tanda dari kelinci yang kecil itu, namun ia tidak memperhatikan kelinci itu untuk waktu yang lama, kucing itu mengumpulkan semua tenaganya untuk melompat. Haruskah ia pergi ke arah kiri atau kanan? Kiri, kanan, kiri, kanan...KIRI! Kelinci itu melihat sang kucing meluncur turun ke satu arah! AAGHH!! Kelinci itu melompat dan ia segera berlari.. Ke arah kanan” WHAM!! Kucing itu terjatuh kearah tanah namun tidak ada lagi kelinci yang diincarnya. Yang ia dapatkan hanyalah mulut yang kotor. Kelinci itu meloncat melewati semaksemak dan mengelilingi pohon dengan cepat sehingga tidak dapat ditangkap kucing itu. Kucing pendek itu membuat suatu keputusan yang salah. Ia terburu-buru dan menerkam sebelum ia mengetahui seluruh keadaanya. Ia memang memperhatikan, mendengar dan berusaha berpikir, namun ia gagal untuk mendapatkan informasi yang benar. Kehidupan kita juga sering membawa kita untuk membuat suatu keputusan. Untuk dapat membuat suatu keputusan yang baik, kita harus menggunakan otak kita. Itulah yang dimaksud dengan berpikir-mengerti mengapa sesuatu harus terjadi. Seperti kucing itu, satu masalah dihadapinya dengan terburu-buru. Jika kita sabar menunggu beberapa saat lagi atau menanyakan beberpa pertanyaan, kita mungkin akan memperoleh informasi yang kita butuhkan untuk membuat sesuatu keputusan yang benar. Marilah kita berhati-hati untuk tidak menghakimi dengan cepat. Kita tidak mau kehilangan target kita bukan? Ketika ia sudah dapat mulai berdiri, kucing itu menemuka pohon lain yang dapat ia panjat. Dengan menancapkan kukunya yang tajam, kucing muda itu melompat keranting yang terdekat, kemudi-an ia memanjat keatas. Di situlah ia menunggu. Satu hari telah lewat, namun kucing itu menunggu dengan sabar. Tumpukan rambut yang sedikit diujung telinganya membuat ia mempunyai kepekaan yag tajam akan suara. Tidak lama kemudian ia mendengar suara ketipak-ketipuk dari kaki yang kecil yang sedang berjalan di tanah. Kucing itu bahkan tidak mengetahui seberapa jauhkah hewan itu dan dimana ia berada-ia hanya mendengar. Kucing itu mendengar untuk mengetahui apa lagi yang dapat ia pikirkan. Apapun makhluk itu ia memiliki ekor yang merayap di tanah. Kucing itu dapat mendengarnya saat makhluk itu bergerak, dari semua yang kucing pendek itu dengar kan, ia menyimpulkan bahwa makhluk kecil itu adalah seekor tikus. Kecurigaanya itu adalah benar, ketika seekor hewan yang panjangnya enam inchi keluar dari tempat persembunyianya. Kucing pendek itu bersiap-siap untuk menyerang, namun ia teringat pengalaman terakhirnya dengan si kelinci. Mungkin tidak perlu terlalu cepat menyerang kali ini! Kucing itu tidak memindahkan tatapanya dari si tikus, ia mempelajari setiap gerakan. Ketika ada sedikit suara ribut, sang kucing mengetahui kearah mana biasa berpindah. Namun tetap sang kucing itu menanti dengan sabar sebelum memutuskan kearah mana ia harus melompat. Satu menit sudah lewat, duamenit, sepuluh menit terlewat dan kucing itu menanti dengan sabar. Dua puluh lima menit telah lewat dan kucing itu akhirnya menentukan pilihannya. Tikus itu telah memberikan informasi yang cukup yang diyakini oleh si kucing adalah informasi yang benar. Tikus itu ada dalam area serangan, jadi kucing itu mengerahkan seluruh kekuatannya untuk melompat. Haruskah ia melompat ke kiri atau ke kanan? Kiri, kanan, kiri, kanan, kiri...KANAN!!! Binatang pengerat itu terkejut dan melihat ke atas ia melihat kucing itu sedang meluncur ke satu arah, AAGHH!!!! Tikus itu berusaha kabur secepat ia mampu,...KANAN, ketempat dimana kucing itu mendarat. WHAM, kucing pendek itu menerkam mangsanya. Dengan berpikir dan kesabaran yang cukup, ia menghasilkan kesabaran yang tepat. Tidak hanya kucing itu memperhatikan, mendengar dan ber-pkir, tapi ia juga tidak membuat satu kesalahan yang sama dua kali. Ia belajar dari kesalahannya. Sungguh luar biasa apa yang dapat kita pelajari dari pengalaman terakhir. Untuk membuat pilihan yang tepat, kita harus sabar, belajar yang sanggup kita bisa, dan jangan lupa untuk menggunakan otak kita. Beberapa tahun telah lewat kucing itu telah menjadi kucing tua dan seekor kucing yang penuh pengalaman. Pada suatu sore, ia meninggalkan sarangnya untuk melakukan ekspedisi berburu. Ia menatap dari ketinggian lembah yang hijau. Kucing pendek itu mendengar, menunggu untuk menemukan makan malam yang layak di daerahnya itu. Dengan mata terbuka dan telinga terus mendengar, kucing pendek itu melihat dan mendengar seekor marmot tanah yang berbulu lembut. Dengan rambut yang berwarna coklat tanah, namun tidak dapat membodohi kucing pendek itu. Perlahan dan hati-hati, kucing itu menuruni lekukan lembah itu. Setiap langkahnya mendekati makan malamnya. Mata kucing pendek itu tetap memandang targetnya, memperhatikan setiap gerakannya. Sekali lagi kucing itu memanjat pohon yang terdekat untuk menanti waktu yang tepat untuk menyerang. Makanan cukup langka sehingga ia tidak mampu menyia-nyiakan kesempatan ini. Ia memperhitungkan berapa jauh, cepat dan ketepatan kemana harus ia melompat. Haruskah ia melompat ke arah kanan atau kiri? Kanan, kiri,kanan, kiri….KANAN!! Marmot itu terkejut dan memandang kucing itu meluncur ke satu arah AAGHH!! Kucing itu mendarat dengan kakinya...itulah akhir ceritanya. Engkau mungkin berpikir apa yang terjadi pada marmot itu. Apakah kucing pendek itu menentukan arah yang benar? Apakah ia menerkam mangsanya? Semua tergantung jika kucing itu membuat pilihan yang tepat. Pilihan kita tergantung dari berapa banyak kita melihat, mendengar dan berpikir. Kita harus menanyakan pertanyaan kepada orang tua kita dan para guru-guru, agar kita dapat belajar dari pengalaman mereka dan menghindri melakukan kesalahan yang fatal. Mari gunakan intuitif untuk mengerti mengapa sesuatau terjadi dan buatlah keputusan yang harus kita lakukan. Itu dimulai dari otak kita. LIMA Pedoman “Saya Akan” MENJADI INTUITIF 1. Saya akan bertanya beberapa pertanyaan Setiap wartawan belajar menanyakan apa? Apa? Dimana? Dan kapan? Orang intuitif juga akanmenanyakan mengapa? Untuk apa? Dan bagaimana? Hanya jika diperlukan, para wartawan dan orang-orang yang intuitif mencoba menghindari pertanyaan apa yang di jawab dengan kata “ya” atau “tidak”. Mereka memilih perkataan mereka dan menyusunnya sebegitu rupa, sehingga jawabanya dapat mengeluarkan informasi lebih banyak dari sekedar jawaban yang singkat. Dalam kasus apapun, menanyakan pertanyaan akan mengizinkan anak-anak menemukan lebih banyak informasi baru dan untuk memperluas dasar pengetahuan mereka. 2. Saya tidak akan menghakimi dengan tergesa-­‐gesa Begitu banyak fakta yang harus dibukakan pada suatu tempat dimana terjadi sebuah kejahatan, sehingga detektif yang intuitif akan mengambil banyak waktu untuk memproses informasi. Mereka harus menelusuri bebatuan dan menguraikan setiap benang yang hilang sebelum mereka dapat menahan seorang menjadi tersangka kejahatan. Sama halnya keputusan-keputusan setiap hari sering membutuhkan perhatian sampai pada hal yang terkecil untuk menghindari terburu-buru, tergesa-gesa dan konsekwensi yang telalu dini. Anak-anak yang intuitif tidak akan merubah fakta dengan apa yang ingin mereka katakan-tetapi mereka merubah apa yang mereka katakan dengan fakta-faktanya. 3. Saya akan belajar dari pengalaman Seperti ada fakta berbicara, “dapatkah pengalaman semurah mungkin”. Anak-anak mungkin memiliki banyak pengalaman dalam usia mereka yang masih muda, namun mereka dapat mengambil keuntungan dari pengalaman-pengalaman orang lain. Orang tua, guru-guru, kakek dan nenek dan pembimbing adalah sumber yang baik untuk mereka belajar. Daripada mereka mengabaikan nasehat, karena, “mereka tidak mengerti”.., Anak-anak muda seharusnya mengucap syukur karena tidak perlu mengalami seluruh pergumulan dari orang-orang yang terlebih dahulu dari mereka... 4. Saya tidak akan mengulangi kesalahan Bahkan, sekor kucingpun belajar untuk tidak melompat dari atas kompor panas. Ia hanya melakukan kesalahan itu sekali saja. Memilih untuk sengaja mengulangi kesalahan yang sama terus menerus, seringkali itu adalah gejala dari masalah emosi yang dalam. Ketika anak-anak gagal berungkali untuk belajar dari kesalahan mereka, orang tua dan para guru harus mengambil inisiatif untuk memberikan nasehat pada mereka dengan serius 5. Saya akan mengusut penyebab masalah. Intuitif tidak memberikan alasan-alasan, menyalahkan orang lain atau membuat janji kosong. Berusaha untuk menyusut masalah -masalah keakar penyebabnya dan mengharuskan untuk melihat penyebab dan dampak hubunganya untuk menjelaskan pergulmulan mereka. Intuitif mengharapkan anak-anak untuk mengambil tanggung jawab dari setiap tingkah laku mereka dan menerima konsekwensi dari kelakukan yang salah. Bagaimanapun, intuitif juga menawarkan harapan untuk merubah tingkah laku sehingga menghasikan perubahan akibat, yang dapat menuju kepada perubahan kehidupan. Pelajaran Kurikulum Bulan Maret Dan April P elayan an A n ak -A n ak (K id s for C h rist) C ITY B LESSIN G - Jem aat B erk at B ag i B an gsa 2 0 1 5 Pelajaran Bulan Maret P elayan an A n ak -A n ak (K id s for C h rist) C ITY B LESSIN G - Jem aat B erk at B ag i B an gsa 2 0 1 5 1. FIRMAN TUHAN (Pelajaran 1) Perjamuan Paskah (Pelajaran 2) Yesus di taman Getsemani (Pelajaran 3) Petrus menyangkal Yesus (Pelajaran 4) Yudas berkhianat dan kematiannya (Pelajaran 5) Penghakiman dan Yesus di salib 2. Karakter: Dalam membagikan cerita Firman Tuhan dalam bulan Maret kita akan memfokuskan pada karakter Intuitif Apa akibatnya sewaktu mereka Intuitif dan apa akibatnya sewaktu mereka tidak Intuitif. * * 3. PESAN GEMBALA ∗ ∗ Setiap minggu awal ingatkan anak-anak untuk pentingnya misi sebagai amanat agung dan mendoakan bangsa-bangsa sehingga mereka punya hati untuk menjangkau jiwa-jiwa yang terhilang di sekeliling mereka. Tahun ini adalah “Tahun Pemeliharaan Ilahi” Mari kita mengajak anak-anak untuk lebih takut akan Tuhan dan menaruh pengharapan mereka kepada Tuhan dan percaya bahwa Tuhan memelihara mereka dan memberikan masa depan yang penuh harapan BULAN MARET Pelajaran 1 Pelajaran Alkitab: Perjamuan Paskah (Markus 14:12-21; Lukas 22:7-13) Pelajaran Karakter: Lima Prinsip Intuitif Pesan Gembala: Minggu Misi Pelajaran 2 Pelajaran Alkitab: Yesus di taman Getsemani (Matius 26:36-56; Markus 14:3-52) Pelajaran Karakter: Lima Prinsip Intuituf Pesan Gembala: Minggi Misi Pelajaran 3 Pelajaran Alkitab: Petrus menyangkalYesus (Matius 26:58-75; Lukas 22:54-62) Pelajaran Karakter: Sajak dan Lagu Pesan Gem bala: M inggu M isi Pelajaran 4 Pelajaran Alkitab: Yudas berkhianat (Matius 13:37) Pelajaran Karakter: Cerita Karakter binatang Pesan Gem bala: M inggu M isi Pelajaran 5 Pelajaran Alkitab: Penghakiman dan Yesus disalibkan (Matius 27:11-56) Pelajaran K arakter: Lim a Prinsip Intuitif Pesan G em bala: M inggu M iSi PELAJARAN 1 Perjamuan Paskah Firman Tuhan: Markus 14:12-21; Lukas 22:7-13 Ayat Hafalan bulan ini: Matius 12:37 “Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum ” Tujuan Pelajaran ini: Belajar untuk mengatakan hal-hal yang baik dan benar Persiapan Kelas: 1. 2. 3. 4. Kebersihan ruangan Bahan-bahan pekerjaan tangan Makanan ringan Kantong persembahan Persiapan Guru • Berdoa agar kuasa dan urapan Allah menyertai anda selama melayani dan pelajarilah firman Tuhan secara lebih dalam lagi • Coba renungkan apa yang Allah ingin ajarkan dan tanamkan di dalam hati anda, sebagai guru Sekolah Minggu. • Mintalah kepada Roh Kudus pengertian dan hikmat untuk dapat mengetahui apa yang Allah ingin ubah atau perbarui sehingga kita masing-masing dapat menjadi seperti apa yang Allah kehendaki. Sambutan: Menyambut setiap anak dengan senyuman dan dengan menyebut nama mereka karena hal ini menunjukkan bahwa masing-masing mereka adalah penting bagi Anda. (Jangan lupa untuk memasang kaset puji-pujian sewaktu Anda menyambut mereka) Renungan Cerita Untuk Guru: Renungkan cerita tentang Perjamuan Paskah diceritakan dalam Alkitab Markus 14:12-21; Lukas 22:7-13 CERITA ALKITAB: Hallo adik-adik, apa kabar semua? Semoga semua bersukacita bukan, siapa yang tadi pagi berdoa? Amen..semua pasti berdoa, dan kita perlu untuk selalu berdoa supaya Tuhan Yesus menjagai kita. Nah, mari kita memulai pelajaran hari ini, mengenai Tuhan Yesus dan muridmuridnya, semua ingin mendengar ceritanya? Mari kita berdoa sebelum memulainya sud Yesus, lalu Yesus berkata kepada mereka, “Orang itu adalah salah seorang dari kamu yang dua belas ini, dia yang mencelupkan roti satu pinggan dengan Aku, Anak manusia memang harus pergi sesuai dengan apa yang tertulis tentang Dia, akan tetapi celakalah dia yang telah menyerahkan-Nya, adalah lebih baik orang itu sekiranya tidak dilahirkan. Tempat Perayaan Paskah Pada suatu hari pada hari berlangsungnya hari raya roti tidak beragi, ketika orang menyembelih domba paskah, muridmurid Yesus datang menghampirinya dan mereka berkata, “Dimanakah Engkau kehendaki kami untuk mempersiapkan perjamuan paskah bagiMu? Yesus menjawab mereka: “Pergilah kalian ke kota kepada si Anu, dan katakan padanya pesan Guru: waktu-Ku hampir tiba dan dirumahmulah Aku hendak merayakan Paskah bersamasama dengan semua murid-murid-Ku. Maka setelah engkau menyampaikan pesan-Ku, orang itu akan menunjukkan kepadamu sebuah ruangan yang besar, dan tempat itu sudah lengkap dan tersedia. Mendengar hal itu maka dua dari kedua belas murid-murid-Nya, yaitu Simon Petrus dan Yohanes melakukan seperti apa yang di minta Yesus kepada mereka untuk persiapan paskah itu. Dan mereka memang mandapati semua seperti apa yang dikatakan Yesus pada mereka. Setelah mereka selesai merapikan, hari sudah mulai malam, datanglah Yesus bersama-sama dengan murid-Nya yang lain. Mereka bersama-sama menyantap makanan dengan sukacita, dan saling berbicara satu dengan yang lainnya, saat itulah Yesus berkata mengenai Yudas Iskariot, “Aku berkata kepada kamu, sesungguhnya seorang diantara kamu yang akan menyerahkan Aku.” Mendengar hal itu, terkejut dan sedihlah hati mereka dan sangat bingung, lalu seorang demi seorang meyakinkan-Nya bahwa mereka tidak mungkin menghianati dan menyerahkan Yesus. Dalam hati mereka saling berpikir dan menaruh curiga satu dengan yang lainnya bahwa siapakah yang dimak- Perjamuan malam. Mereka tetap melanjutkan acara makan-makan itu, lalu Yesus mengambil roti dan mengucapkan berkat, memecahmecahkannya lalu Iapun memberikannya kepada mereka semua dan berkata: “Ambillah, inilah tubuh-Ku sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur lalu memberikannya kepada mereka dan berkata: “Minumlah kamu semua dari cawan ini, sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa. Akan tetapi Aku berkata kepadamu, mulai dari sekarang Aku tidak akan minum lagi hasil pokok anggur ini sampai pada hari Aku meminumnya, yaitu yang baru, bersama-sama dengan kamu dalam kerajaan Bapa-Ku Nah... adik-adik, itu adalah janji TuhanYesus bagi kita semua, bukan hanya pada murid-murid-Nya saat itu, namun juga pada setiap murid-Nya yang ada didunia ini. Tetap teguh mengasihi Tuhan Yesus, maka adik-adik akan merasakan berkat-Nya terus dalam hidup kita. Amin. ================ Penerapan Karakter intuitif dari Fir-man Tuhan: Prinsip 1: Dengan penuh inisiatif murid-murid bertanya, dimanakah Yesus ingin merayakan Paskah? Prinsip 2: Yesus menyatakan bahwa ada seseorang yang akan menghianati-Nya. Dan yang dimaksud oleh-Nya adalah Yudas Iskariot. Prinsip 3: Murid-murid pergi ke kota dimana Ia akan merayakan Paskah. Prinsip 4: Mereka meyakinkan Yesus bahwa tidak ada diantara mereka yang akan menghianati-Nya. Prinsip 5: Ketika mereka sedang makan Yesus mengambil roti dan mengucap berkat, membagi-bagikannya kepada murid-murid-Nya Pertanyaan untuk mengulangi firman Tuhan: 1. Hari apakah yang mereka rayakan? 2. Apa yang ditanya murid-murid kepada Yesus ? 3. Kepada siapakah Yesus mengirim mereka? 4. Yesus berkata mengenai siapakah ketika mereka makan? 5. Dari antara siapakah yang akan menyerahkan Yesus? 6. Siapakah yang akan menyerahkan Yesus? Persembahan: Mengajak anak-anak untuk memberikan persembahan mereka untuk Tuhan dan mengajarkan mereka juga bagaimana kita harus memberi dengan sukacita. Ayat Hafalan: Matius 12:37 “Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula engkau akan di hukum.” Ajaklah anak-anak untuk menghafalkan ayat bersama-sama. Untuk kelas 2-3 tahun, jangan pakai waktu terlalu banyak untuk menghafalkan ayat, karena pengulangan ayat dapat dilakukan oleh guru-guru sambil mereka mewarnai lembaran gambar. Aktivitas: “Pujian” Ajak anak-anak untuk mencari pasangan (sesama jenis) berdua-dua, setelah itu ajarkan mereka untuk saling memuji kelebihan satu dengan yang lain. Contoh: rambutmu indah, engkau punya mata yang bagus,dll. Catatan : Agar anak-anak saling menghargai satu dengan yang lain. Aktivitas Misi: “Negara Doa” Bagilah anak-anak menjadi beberapa kelompok, minimal dalam satu kelompok berisikan tiga orang, dan tunjuk dari mereka untuk salah satu pemimpin kelompok, berikan pada mereka satu Negara untuk mereka doakan bersama-sama. Catatan : Mempunyai beban bagi negara lain. Pesan Gembala Mengkomunikasikan pada anak-anak visi dari gereja lokal masing-masing. Membuat komitmen dan mengisi buku murid dan membuat jurnal. • • • • Mewarnai gambar Perjamuan Paskah Menceritakan kembali tentang Perjamuan Paskah Menulis komitmen berdasarkan prinsip karakter Membuat kesaksian (cerita aplikasi) yang berhubungan dengan prinsip Intuitif. PELAJARAN 2 Yesus di taman Getsemani Firman Tuhan: Matius 26:36-56; Markus 14:3-52 Ayat Hafalan bulan ini: Matius 12:37 “Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum ” Tujuan Pelajaran ini: Belajar untuk mengatakan hal-hal yang baik dan benar Persiapan Kelas: 1. 2. 3. 4. Kebersihan ruangan Bahan-bahan pekerjaan tangan Makanan ringan Kantong persembahan Persiapan Guru • Berdoa agar kuasa dan urapan Allah menyertai anda selama melayani dan pelajarilah firman Tuhan secara lebih dalam lagi • Coba renungkan apa yang Allah ingin ajarkan dan tanamkan di dalam hati anda, sebagai guru Sekolah Minggu. • Mintalah kepada Roh Kudus pengertian dan hikmat untuk dapat mengetahui apa yang Allah ingin ubah atau perbarui sehingga kita masing-masing dapat menjadi seperti apa yang Allah kehendaki. Sambutan: Menyambut setiap anak dengan senyuman dan dengan menyebut nama mereka karena hal ini menunjukkan bahwa masing-masing mereka adalah penting bagi Anda. (Jangan lupa untuk memasang kaset puji-pujian sewaktu Anda menyambut mereka) Renungan Cerita Untuk Guru: Renungkan cerita tentang Yesus di taman Getsemani diceritakan dalam Alkitab Matius 26:36-56; Markus 14:32-52 CERITA ALKITAB: Hallo adik-adik, apa kabar semua? berkata: “Tidurlah sekarang dan istirahatlah, Semoga semua bersukacita ya, siapa yang lihat, saatnya telah tiba bahwa Anak Manumengetahui bahwa Yesus suka berdoa? Ya, sia diserahkan ke tangan-tangan manusia Yesus memang suka berdoa. Hari ini kakak berdosa. Bangunlah mari kita pergi. Dia akan mengajarkan saat Yesus pergi ke ta- yang menyerahkan Aku telah datang. man Getsemani untuk menikmati hadirat Bapa-Nya, dan Ia berdoa disana dan lalu Yesus ditangkap menyerahkan diri-Nya pada Bapa-Nya sebeSaat Yesus berbicara, tiba-tiba datanglum Ia di salibkan. Nah….sudah siap belalah Yudas dengan rombongan yang mejar? makai pedang. Mereka hendak menangkap Yesus. Sebelum mereka tiba di hadapan YeTaman Getsemani sus, Yudas telah memberitahukan hal ini Pada suatu hari, Yesus mengajak kepada mereka: “Orang yang ku cium itulah murid-muridnya untuk menemani-Nya ke Dia, tangkaplah Dia.” Segera Yudas maju suatu taman yang bernama Getsemani. Na- dan mendapatkan Dia, “salam Rabi!” katanmun hanya tiga orang dari kedua belas ya lalu mencium Dia. Yesus menjawab: “Hai murid itu yang diajak-Nya masuk untuk teman untuk itukah engkau datang?” Mereka menemani-Nya di dalam taman, mereka yang melihat maju dan menangkap Yesus. adalah Petrus, Yakobus dan Yohanes. Tetapi seorang dari mereka yang menyertai Mereka berjalan masuk ke dalam, dan saat Yesus, yaitu Petrus, tiba-tiba mengulurkan itu Yesus begitu sedih, seperti mau mati tangannya, menghunus pedangnya dan merasanya, tinggallah disini dan berjaga- letakkan kepada hamba Imam besar sehingjagalah. ga putus telinganya. Tuhan Yesus telah menyerahkan diriDoa Yesus Nya tanpa syarat pada mereka dan romKemudian, Yesus menghampiri sebuah bongan itu membawanya pergi untuk pohon yang rindang yang tidak sebegitu jauh dihadapkan ke Mahkamah Agama dari murid-murid-Nya, disitu Ia sujud dan berdoa, kata-Nya “Ya, Bapa-Ku sekiranya ini ================ mungkin biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi jadilah seperti yang Engkau kehendaki.” Setelah itu Ia bangkit berdiri dan menghampiri murid-murid-Nya yang berjaga-jaga, Yesus melihat mereka tertidur. Ia membangunkan dan meminta mereka untuk berjaga-jaga, kemudian Ia menyendiri kembali untuk berdoa, ketika Ia sedang berdoa, ada malaikat dari langit turun menampakkan diri kepada-Nya untuk memberi kekuatan, maka Ia semakin bersungguh-sungguh berdoa, peluhnya seperti titik-titik air yangbertetesan jatuh ke atas tanah. Selesai berdoa, kembali Yesus menghampiri murid-murid-Nya dan dilihatnya mereka sedang tertidur lagi, melihat hal itu, Yesus kembali ke dekat pohon rindang itu dan kembali berdoa untuk ketiga kalinya dengan mengucapkan doa yang sama. Setelah itu kembalilah Ia kepada muridmurid-Nya yang sedang tertidur pulas, Ia Penerapan Karakter intuitif dari Fir-man Tuhan: Prinsip 1: Yudas telah memberitahukan kepada rombongan yang bersamanya, bahwa mereka harus menangkap orang yang mereka cium. Prinsip 2: Yesus tahu bahwa Ia tidak dapat merubah kehendak Bapa-Nya. Prinsip 3: Tanpa perlawanan Yesus menyerahkan diri kepada mereka yang menangkap-Nya Prinsip 4: Ketika Ia berdoa malaikat Tuhan turun dan memberikan-Nya kekuatan Prinsip 5: Ketika selesai berdoa Yesus mendapati murid-murid-Nya dan Ia menegur. Mereka tidak berjaga-jaga Pertanyaan untuk mengulangi firman Tuhan: 1. Kemanakah Yesus dan murid-murid-Nya pergi? 2. Berapa orangkah yang diajak Yesus masuk kedalam Taman ? 3. Apa yang Yesus lakukan disana? 4. Yesus meminta murid-murid-Nya untuk apa? Dan apa yag terjadi? 5. Ketika berdoa siapakah yang menampakkan diri kepada-Nya? 6. Siapakah yang menyerahkan Yesus? 7. Yudas memberikan satu tanda, apakah tanda itu? Persembahan: Mengajak anak-anak untuk memberikan persembahan mereka untuk Tuhan dan mengajarkan mereka juga bagaimana kita harus memberi dengan sukacita. Ayat Hafalan: Matius 12:37 “Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula engkau akan di hukum.” Ajaklah anak-anak untuk menghafalkan ayat bersama-sama. Untuk kelas 2-3 tahun, jangan pakai waktu terlalu banyak untuk menghafalkan ayat, karena pengulangan ayat dapat dilakukan oleh guru-guru sambil mereka mewarnai lembaran gambar. Aktivitas: “Drama” Gunakan waktu sisa untuk memainkan drama tentang Yesus dan murid-murid-Nya di taman Getsemani. Di harapkan setiap anak berpartisipasi. Catatan : Agar anak-anak lebih mengerti tentang kasih ini. Pesan Gembala Mengkomunikasikan pada anak-anak visi dari gereja lokal masing-masing. Membuat komitmen dan mengisi buku murid dan membuat jurnal. • • • • Mewarnai gambar Yesus di taman Getsemani Menceritakan kembali tentang Yesus di taman Getsemani Menulis komitmen berdasarkan prinsip karakter Membuat kesaksian (cerita aplikasi) yang berhubungan dengan prinsip Intuitif PELAJARAN 3 Petrus menyangkal Yesus Firman Tuhan: Matius 26:58-75; Markus 22:54-62 Ayat Hafalan bulan ini: Matius 12:37 “Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum ” Tujuan Pelajaran ini: Belajar untuk mengatakan hal-hal yang baik dan benar Persiapan Kelas: 1. 2. 3. 4. Kebersihan ruangan Bahan-bahan pekerjaan tangan Makanan ringan Kantong persembahan Persiapan Guru • Berdoa agar kuasa dan urapan Allah menyertai anda selama melayani dan pelajarilah firman Tuhan secara lebih dalam lagi • Coba renungkan apa yang Allah ingin ajarkan dan tanamkan di dalam hati anda, sebagai guru Sekolah Minggu. • Mintalah kepada Roh Kudus pengertian dan hikmat untuk dapat mengetahui apa yang Allah ingin ubah atau perbarui sehingga kita masing-masing dapat menjadi seperti apa yang Allah kehendaki. Sambutan: Menyambut setiap anak dengan senyuman dan dengan menyebut nama mereka karena hal ini menunjukkan bahwa masing-masing mereka adalah penting bagi Anda. (Jangan lupa untuk memasang kaset puji-pujian sewaktu Anda menyambut mereka) Renungan Cerita Untuk Guru: Renungkan cerita tentang Petrus menyangkal Yesus diceritakan dalam Alkitab Matius 26:58-75; Markus 22:54-62 CERITA ALKITAB: Hallo adik-adik, siapa diantara kalian yang mengingat pelajaran kita minggu kemarin? Ya….benar, mengenai Yesus saat berdoa di taman Getsemani. Minggu ini kita akan melanjutkan ke palajaran berikutnya, apakah Yesus ditangkap oleh rombongan yang datang bersama Yudas? Mari kita berdoa sebelum kita memulai. apa yang dikatakannya sebelumnya, ia begitu ketakutan. Tidak berapa lama kemudian, datang lagi seorang memandangi Petrus, mendengarkan ia berbicara dan berkata, “kamu pasti salah satu dari murid Yesus, aksen bicaramu itu saja seperti orang Galilea!” dan sekali lagi Petrus tetap menyangkalnya. Ketika ia menyangkal yang ketiga kali, Di hadapan Imam Besar terdengar suara ayam berkokok dan saat itu Pada saat itu adalah dua orang Imam juga ia memandang Yesus yang sedang berBesar, dan salah satunya bernama Hanas jalan dari rumah Hanas menuju rumah yang menjadi Imam Besar cukup lama hing- Kayafas. ga akhirnya jabatan itu diberikan kepada Tuhan Yesus melewati Petrus dan memenantunya yang bernama Kayafas. Tetapi mandanginya. Petrus menjadi menyesal Hanas tetaplah orang yang dipandang oleh menyangkal-Nya, ia teringat akan apa yang rakyat. Oleh karena itulah setelah mereka Yesus katakana sore sebelumnya: “sebelum menangkap Yesus, mereka pertama kali ayam berkokok esok pagi, engkau telah membawanya kepada Hanas. menyangkal Aku tiga kali.” Lalu dengan hati Ada dua orang murid Yesus yang selayang sangat sedih Petrus pergi dari rumah lu megikuti kerumunan orang yang menuju Imam Besar itu ke jalan, ia menangis dan kerumah Imam Besar. Ketika tiba di rumah meratap atas perbuatannya itu, ia sangat Imam Besar itu, Yohanes, salah seorang sedih karena telah menyangkal Tuhan Yedari kedua murid itu telah mengenal Imam sus. Besar itu, sehingga ia ikut masuk ke dalam halaman, namun Petrus tetap diluar Nah, adik-adik jangan pernah menunggu hingga Yohanes memanggilnya. menyangkal Tuhan Yesus dalam kehidupan Ia ingin sekali masuk, namun ia tidak berani. adik-adik, dan jangan pernah malu menjadi Ia hanya bersama-sama dengan orang sam- pengikut Kristus, karena Ia selalu mengasihi bil menghangatkan tubuh di dekat perapian. adik-adik. Petrus menyangkal Yesus Ketika Yesus sedang ditanyai, Petrus tetap berdiri dekat perapian yang menghangatkan tubuhnya, tiba-tiba ada seorang perempuan menghampirinya dan mengamatinya, lalu ia berkata: “Engkau adalah salah satu dari murid Yesus yang dari Nazareth itu!” Mendengar hal itu hati Petrus sangat takut untuk mengatakan yang sebenarnya bahwa memang itulah dia, ia malah menjawab: “Nyonya, saya tidak tahu tentang orang itu dan saya tidak mengerti apa yang nyonya katakan.” Kemudian ia berusaha menjauh dari perempuan tua itu, ia berjalan cepatcepat, tiba-tiba ada seorang pelayan yang menghampirinya, memperhatikannnya sambil berkata: “ Orang ini bersama dengan Yesus!” dan Petrus menjawab sama seperti ================ Penerapan Karakter intuitif dari Fir-man Tuhan: Prinsip 1: Tiga orang yang menanyai Petrus, namun Petrus tetap tidak jujur. Prinsip 2: Ketika melewati Petrus menuju rumah Kayafas, Tuhan Yesus memandang Petrus, tepat saat ayam berkokok tiga kali. Prinsip 3: Petrus pergi ke jalan, ia menangis dan meratap, ia sangat sedih. Prinsip 4: Karena begitu takut, Petrus menyangkal Yesus sebanyak tiga kali, tepat seperti apa yang di katakan oleh Yesus kepadanya Prinsip 5: Petrus menunggu Yohanes memanggilnya. Namun ia sangat takut. Pertanyaan untuk mengulangi firman Tuhan: 1. Ada berapa orangkah Imam Besar? Siapa namanya? 2. Berapa orangkah murid Yesus yang mengikutinya? Siapa namanya? 3. Dari kedua murid itu siapa yang mengenal Imam Besar itu? 4. Berapa kali Petrus menyangkal Yesus? 5. Mengapa Petrus sampai menyangkal Yesus? 6. Apa tanda sebagai Petrus menyangkal Yesus tiga kali? Persembahan: Mengajak anak-anak untuk memberikan persembahan mereka untuk Tuhan dan mengajarkan mereka juga bagaimana kita harus memberi dengan sukacita. Ayat Hafalan: Matius 12:37 “Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula engkau akan di hukum.” Ajaklah anak-anak untuk menghafalkan ayat bersama-sama. Untuk kelas 2-3 tahun, jangan pakai waktu terlalu banyak untuk menghafalkan ayat, karena pengulangan ayat dapat dilakukan oleh guru-guru sambil mereka mewarnai lembaran gambar. Aktivitas: “Prajurit” Ajak anak-anak untuk berlatih seperti prajurit • Ajari anak berbaris • Cara memberi hormat • Olah raga prajurit: Sit up, merangkak, dll Tujuan: Hanya untuk sukacita saja. Pesan Gembala Mengkomunikasikan pada anak-anak visi dari gereja lokal masing-masing. Membuat komitmen dan mengisi buku murid dan membuat jurnal. • • • • Mewarnai gambar Petrus dan Yesus Menceritakan kembali tentang Petrus menyangkal Yesus Menulis komitmen berdasarkan prinsip karakter Membuat kesaksian (cerita aplikasi) yang berhubungan dengan prinsip Intuitif PELAJARAN 4 Yudas berkhianat Firman Tuhan: Matius 27:3-10 Ayat Hafalan bulan ini: Matius 12:37 “Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum ” Tujuan Pelajaran ini: Belajar untuk mengatakan hal-hal yang baik dan benar Persiapan Kelas: 1. 2. 3. 4. Kebersihan ruangan Bahan-bahan pekerjaan tangan Makanan ringan Kantong persembahan Persiapan Guru • Berdoa agar kuasa dan urapan Allah menyertai anda selama melayani dan pelajarilah firman Tuhan secara lebih dalam lagi • Coba renungkan apa yang Allah ingin ajarkan dan tanamkan di dalam hati anda, sebagai guru Sekolah Minggu. • Mintalah kepada Roh Kudus pengertian dan hikmat untuk dapat mengetahui apa yang Allah ingin ubah atau perbarui sehingga kita masing-masing dapat menjadi seperti apa yang Allah kehendaki. Sambutan: Menyambut setiap anak dengan senyuman dan dengan menyebut nama mereka karena hal ini menunjukkan bahwa masing-masing mereka adalah penting bagi Anda. (Jangan lupa untuk memasang kaset puji-pujian sewaktu Anda menyambut mereka) Renungan Cerita Untuk Guru: Renungkan cerita tentang Yudas berkhianat diceritakan dalam Alkitab Matius 27:3-10 CERITA ALKITAB: Hai… adik-adik yang manis dan disa- Tanah Darah yang Tuhan Yesus, Apa kabar semua? Uang yang dilemparkan Yudas itu diMinggu ini kakak akan membagikan tentang ambil, oleh para imam-imam kepala itu dan Yudas Iskariot, siapa yang mengenal Yudas mereka berkata bahwa tidak boleh meIskariot? Ya… benar salah satu dari murid masukkan uang itu ke dalam peti persembaTuhan Yesus yang telah mengkhianati-Nya. han, sebab uang itu adalah uang darah. Hari ini kita akan belajar mengenal hidup Setelah berapa lama mereka berunding. Yudas dan kelakuannya terhadap Yesus, Mereka memakai uang itu untuk membeli juga mengenai kematiannya itu. Sudah siap sebidang tanah yang dinamai tanah Tukang menerima firman Tuhan? Periuk untuk dijadikan tempat pekuburan bagi orang asing. Sampai saat inipun tanah Penyesalan Yudas itu disebut Tanah Darah. Yudas Iskariot adalah salah satu dari Dengan demikian genaplah Firman murid Yesus, ia menjabat sebagai bendaha- yang disampaikan Nabi Yeremia: “Mereka ra pada masanya dan ia mengurusi kebumenerima tiga puluh uang perak, yaitu harga tuhan Yesus. Saat Yesus ditangkap, yang akan ditetapkan untuk seorang Yudaslah yang mengkhianatinya, namun menurut penilaian yang berlaku diantara Yudas menyangka Yesus akan meorang Israel, dan mereka memberikan uang nyelamatkan diri-Nya dari kematian itu, sep- itu untuk tanah tukang periuk seperti yang erti saat ia menyelamatkan orang lain. dipesankan Tuhan kepadaku.” Namun kenyataan sangatlah berbeda, ketika ia melihat Yesus disiksa dan dipukuli, Adik-adik yang manis, jangan pernah ia menjad sedih, terlebih lagi ia melihat, Ye- mengkhianati Tuhan Yesus. Sebab Ia mesus hanya diam saja mendapat perlakuan ngasihi adik-adik. Lihat pada kehidupan itu, sama sekali tidak melakukan apa-apa Yudas yang berakhir dengan kematian. untuk melindungi diri-Nya dari serangan Teruslah berdoa kepada Tuhan dan minta orang-orang itu, Ia tidak melakukan apapun agar Ia memberikan hati yang mengasihi(Wah...bayangkan adik-adik, betapa lembut- Nya. nya hati Yesus). Yudas menjadi semakin sedih ketika ia mendengar bahwa keputusan ================ dari pengadilan itu adalah bahwa Yesus harus mati di kayu salib, ia sungguh-sugguh tidak menyangka akan seberat itu. Saat itu, sadarlah Yudas akan apa yang ia lakukan itu adalah sangat salah. Ia begitu menyesal dan ia berusaha untuk mengembalikan uang tiga puluh perak yang ia dapatkan karena menyerahkan Yesus kepada imam-imam kepala dan para tua-tua negeri itu, Yudas berkata “Aku telah bersalah karena menyerahkan orang yang tak bersalah.”Tetapi Yudas ditolak oleh mereka, jawab imam-imam itu, “Apa urusan kami dengan itu? itu urusanmu sendiri!” Karena pengembalian uang itu tidak diterima, Yudas begitu kecewa, lalu ia melemparkan uang perak itu ke dalam Bait Suci dan disitu pula ia menggantung dirinya. (Adik-adik penyesalan itu selalu datang terakhir). Penerapan Karakter intuitif dari Fir-man Tuhan: Prinsip 1: Yudas berusaha untuk mengembalikan uang tiga puluh perak itu kepada imamimam, namun mereka tidak mau menerimanya. Prinsip 2: Begitu menyesalnya Yudas karena pikirannya salah. Prinsip 3: Yudas berpikir bahwa Yesus akan menyelamatkan dirinya seperti Ia menyelamatkan orang lain. Prinsip 4: Karena menyesal, Yudas menggantung dirinya di Bait Suci. Prinsip 5: Tuhan Yesus tidak melakukan apa-apa melindungi diri-Nya dari serangan-serangan orang banyak itu. Pertanyaan untuk mengulangi firman Tuhan: 1. Apakah Yudas menyesal? 2. Apakah yang dilakukan Yesus ketika Ia dipukuli dan disiksa? 3. Berapa jumlah uang yang ingin Yudas kembalikan? 4. Kepada siapa Yudas mengembalikan uang itu? 5. Dimana Yudas mengggantung dirinya sendiri? 6. Apa nama tanah yang dibelinya itu?Dan menjadi tempat apa? Persembahan: Mengajak anak-anak untuk memberikan persembahan mereka untuk Tuhan dan mengajarkan mereka juga bagaimana kita harus memberi dengan sukacita. Ayat Hafalan: Matius 12:37 “Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula engkau akan di hukum.” Ajaklah anak-anak untuk menghafalkan ayat bersama-sama. Untuk kelas 2-3 tahun, jangan pakai waktu terlalu banyak untuk menghafalkan ayat, karena pengulangan ayat dapat dilakukan oleh guru-guru sambil mereka mewarnai lembaran gambar. Aktivitas: “Bermain Puzzle” Guru-guru telah menyiapkan ayat atau sebuah gambar di selembar kertas, lalu potong kertas itu menjadi beberapa bagian. Setelah itu bagilah anak-anak menjadi beberapa kelompok. Minta mereka untuk menggabungkan kertas itu hingga menjadi gambar yang sesungguhnya. Kelompok yang menang mendapat satu hadiah. Tujuan: Agar anak-anak belajar bertanggungjawab. Pesan Gembala Mengkomunikasikan pada anak-anak visi dari gereja lokal masing-masing. Membuat komitmen dan mengisi buku murid dan membuat jurnal. • • • • Mewarnai gambar Yudas Menceritakan kembali tentang Yudas berkhianat Menulis komitmen berdasarkan prinsip karakter Membuat kesaksian (cerita aplikasi) yang berhubungan dengan prinsip Intuitif PELAJARAN 5 Penghakiman dan Yesus disalibkan Firman Tuhan: Matius 27:11-56 Ayat Hafalan bulan ini: Matius 12:37 “Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum ” Tujuan Pelajaran ini: Untuk mengembangkan pengetahuan anak-anak akan Yesus Persiapan Kelas: 1. 2. 3. 4. Kebersihan ruangan Bahan-bahan pekerjaan tangan Makanan ringan Kantong persembahan Persiapan Guru • Berdoa agar kuasa dan urapan Allah menyertai anda selama melayani dan pelajarilah firman Tuhan secara lebih dalam lagi • Coba renungkan apa yang Allah ingin ajarkan dan tanamkan di dalam hati anda, sebagai guru Sekolah Minggu. • Mintalah kepada Roh Kudus pengertian dan hikmat untuk dapat mengetahui apa yang Allah ingin ubah atau perbarui sehingga kita masing-masing dapat menjadi seperti apa yang Allah kehendaki. Sambutan: Menyambut setiap anak dengan senyuman dan dengan menyebut nama mereka karena hal ini menunjukkan bahwa masing-masing mereka adalah penting bagi Anda. (Jangan lupa untuk memasang kaset puji-pujian sewaktu Anda menyambut mereka) Renungan Cerita Untuk Guru: Renungkan cerita tentang Penghakiman dan Yesus di salibkan diceritakan dalam Alkitab Matius 27:11-56 CERITA ALKITAB: Senang sekali bertemu kembali dengan adik-adik hari ini.. wah semuanya penuh dengan sukacita ya! Hari ini kita akan membahas tentang penyaliban Yesus ya, sudah siap semua mendengar Firman Tuhan untuk hari ini? Okay….mari kita berdoa terlebih dahulu. perkataan itu maka Yesus diserahkan kepada mereka semua. Kemudian mereka membawa Yesus pergi. Mereka semua menanggalkan pakaian-Nya dan mengenakan jubah ungu kepada-Nya menaruh mahkota duri diatas kepala-Nya dan memberikan-Nya sebatang buluh di tangan-Nya. Mereka juga meludahiNya dan mengolok-olok-Nya, juga memukul dan menyiksa Yesus, lalu mereka membawa Dia keluar untuk disalibkan. Pengadilan Yesus Yesus dihadapkan kepada Pilatus. Dan Ia ditanya apakah Ia adalah Raja Yahudi itu? Yesus menjawabnya, “Engkau sendirilah yang mengatakannya.” Selain kata-kata itu Yesus disalibkan Yesus tidak menjelaskan dan menjawab Yesus berjalan membawa salib-Nya tuduhan yang diberikan oleh mereka tersandiri menuju Golgota. Namun, ketika hadap Dia. mereka keluar kota itu, mereka berjumpa Hari itu kebetulan tepat hari raya dan seseorang yang bernama Simon yang bemenjadi kebiasaan bagi wali negeri itu untuk rasal dari Kirene. Mereka memaksa Simon membebaskan satu orang pada hari raya, itu untuk memikul salib Yesus. Maka samnamun atas pilihan orang banyak. Pada pailah mereka di bukit Golgota yang berarti waktu itu ada juga yang bernama Yesus Ba- ‘tempat tengkorak’. Di tempat itu mereka rabas yang terkenal dengan kejahatannya memberi Tuhan Yesus minum anggur yang sedang berada dipenjara. Maka Pilatus bercampu empedu, setelah mengecapnya bertanya kepada orang banyak itu: “Siapa Yesus tidak meminumnya. yang kamu kehendaki akan kubebaskan Mereka menyalibkan-Nya disitu, lalu bagimu? Yesus barabas atau Yesus yang setelah yakin Yesus telah tersalib, mereka disebut Kristus?” Karena sebetulnya Pilatus membagi-bagikan pakaian-Nya dengan tahu, orang banyak menyerahkan Yesus membuang undi, mereka berada disitu untuk hanya karena dengki. Ketika Pilatus sedang menjaga Dia. Di atas kepala Yesus duduk di kursi pengadilan, istrinya mengirim terpasang tulisan yang menyebut alasan pesan kepadanya untuk tidak ikut menmengapa Ia di hukum: “Inilah Yesus Raja campuri urusan orang benar itu (Yesus), orang Yahudi.” Bersama-sama dengan Yesus sebab pada malam sebelumnya, istrinya bermmpi mengenai hal itu, karena itulah ia disalibkan dua orang penyamun, yang satu memperingatkan Pilatus. disebelah kanan dan satu disebelah kiri. Orang yang lewat disana menghujat Dia berNamun orang banyak meminta agar kata: “Selamatkanlah diri-Mu jika Engkau Yesus Barabas yang dibebaskan, karena Anak Allah, turunlah dari salib itu.” mereka semua telah dihasut oleh imamimam kepala dan para tua-tua negeri itu. Besar sekali penderitaan Yesus bukan Orang banyak itu juga meminta agar Yesus adik-adik? Karena itu kita semua harus di hukum mati. Karena bingung, Pilatus bermenghargai pengorbanan-Nya bagi kita tanya kepada orang banyak mengenai kejasemua. Amin. hatan yang telah dilakukan oleh Yesus sehingga Ia harus di hukum mati? Namun, orang banyak itu makin berteriak keras untuk meminta agar Yesus di salibkan. Ketika Pilatus melihat hal itu semakin kacau, maka ia berkata: “aku tidak bersalah akan darah orang itu, itu urusan kamu sendiri!” dengan Penerapan Karakter intuitif dari Fir-man Tuhan: Prinsip 1: Karena merasa Yesus benar, Pilatus bertanya kepada orang banyak apa saja kesala-han yang Yesus perbuat. Prinsip 2: Pilatus tidak mau ikut bersalah atas darah Yesus, karena ia tahu Yesus benar. Prinsip 3: Orang banyak itu tidak mau Yesus yang dibebaskan, mereka meminta seorang pen-jahat yang bernama Yesus Barabas yang di bebaskan. Prinsip 4: Pilatus telah diperingati oleh isterinya yang mendapat mimpi malam bahwa Yesus tidak bersalah. Prinsip 5: Orang banyak telah dihasut oleh imam-imam dan para tua-tua negeri itu. Pertanyaan untuk mengulangi firman Tuhan: 1. Siapakah nama yang mengadili Yesus? 2. Mengapa orang banyak itu benci pada Yesus? Siapa yang menghasut? 3. Apakah Yesus dibebaskan? Jadi siapa yang dibebaskan? 4. Apa hukuman yang orang banyak minta? 5. Siapa yang membantu Yesus membawa salib? 6. Apa nama tempat Yesus disalibkan? 7. Berapa oang yang disalibkan bersama-sama Yesus? Persembahan: Mengajak anak-anak untuk memberikan persembahan mereka untuk Tuhan dan mengajarkan mereka juga bagaimana kita harus memberi dengan sukacita. Ayat Hafalan: Matius 12:37 “Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum ” Ajaklah anak-anak untuk menghafalkan ayat bersama-sama. Untuk kelas 2-3 tahun, jangan pakai waktu terlalu banyak untuk menghafalkan ayat, karena pengulangan ayat dapat dilakukan oleh guru-guru sambil mereka mewarnai lembaran gambar. Aktivitas: “Memuji Tuhan” Ajaklah anak-anak untuk menyanyikan lagu dimana lagu itu bertema untuk tidak melakukan dosa dan hidup untuk selalu mengasihi Allah (nanyikan dengan sebuah gerakan) Tujuan: Agar anak-anak semakin lebih akrab. Aktivitas misi: “Lagu daerah” Kita akan menggunakan music daerah untuk permainan ini. (diharapkan guru sudah membuat suatu gerakan tariasn dari sebuah lagu daerah) dan bariskan anak-anak untuk mengikuti gerakan, pakai gerakan asli dari daerah itu sendiri. Cukup dengan gerakan biasa yang tidak terlalu sulit. Catatan: Agar anak-anak lebih mengenai tarian daerah. Pesan Gembala Mengkomunikasikan pada anak-anak visi dari gereja lokal masing-masing. Membuat komitmen dan mengisi buku murid dan membuat jurnal. • • • • Mewarnai gambar Yesus di salib Menceritakan kembali tentang Penghakiman dan Yesus di salib Menulis komitmen berdasarkan prinsip karakter Membuat kesaksian (cerita aplikasi) yang berhubungan dengan prinsip Intuitif. Pelajaran Bulan April Pelayanan Anak-Anak (Kids for Christ) CITY BLESSING - Jemaat Berkat Bagi Bangsa 2015 1. FIRMAN TUHAN (Pelajaran 1) Yesus mati dan Yesus bangkit (Pelajaran 2) Murid-murid dan kubur kosong (Pelajaran 3) Murid-murid melihat Yesus bangkit (Pelajaran 4) Yesus terangkat ke surga 2. Karakter: Dalam membagikan cerita Firman Tuhan dalam bulan April kita akan memfokuskan pada karakter Intuitif Apa akibatnya sewaktu mereka Intuitif dan apa akibatnya sewaktu mereka tidak Intuitif. * * 3. PESAN GEMBALA ∗ ∗ Setiap minggu awal ingatkan anak-anak untuk pentingnya misi sebagai amanat agung dan mendoakan bangsa-bangsa sehingga mereka punya hati untuk menjangkau jiwa-jiwa yang terhilang di sekeliling mereka. Tahun ini adalah “Tahun Pemeliharaan Ilahi” Mari kita mengajak anak-anak untuk lebih takut akan Tuhan dan menaruh pengharapn mereka kepada Tuhan dan percaya bahwa Tuhan memelihara mereka dan memberikan masa depan yang penuh harapan BULAN April Pelajaran 1 Pelajaran Alkitab: Yesus mati dan Yesus bangkit (Matius 27:45-61; 28:1-10) Pelajaran Karakter: Lima Prinsip Intuitif Pesan Gembala: Minggu Misi Pelajaran 2 Pelajaran Alkitab: Murid-murid dan kubur kosong (Yohanes 20:1-17) Pelajaran Karakter: Sajak dan Lagu Pesan Gem bala: M inggu M isi Pelajaran 3 Pelajaran Alkitab: Murid-murid melihat Yesus bangkit (Lukas 24:13-53) Pelajaran Karakter: Cerita Karakter binatang Pesan Gem bala: M inggu M isi Pelajaran 4 Pelajaran Alkitab: Yesus terngakat ke surga (Matius 28:16-20; Lukas 24:49-53) Pelajaran Karakter: Cerita karakter binatang Pesan Gem bala: M inggu M isi PELAJARAN 1 Yesus mati dan Yesus disalib Firman Tuhan: Matius 27:45-61; 28:1-10 Ayat Hafalan bulan ini: Yosua 1:3a “Setiap tempat yang akan diinjak oleh telapak kakimu Kuberikan kepada kamu.. ” Tujuan Pelajaran ini: Untuk mengembangkan pengetahuan anak-anak akan Yesus Persiapan Kelas: 1. 2. 3. 4. Kebersihan ruangan Bahan-bahan pekerjaan tangan Makanan ringan Kantong persembahan Persiapan Guru • Berdoa agar kuasa dan urapan Allah menyertai anda selama melayani dan pelajarilah firman Tuhan secara lebih dalam lagi • Coba renungkan apa yang Allah ingin ajarkan dan tanamkan di dalam hati anda, sebagai guru Sekolah Minggu. • Mintalah kepada Roh Kudus pengertian dan hikmat untuk dapat mengetahui apa yang Allah ingin ubah atau perbarui sehingga kita masing-masing dapat menjadi seperti apa yang Allah kehendaki. Sambutan: Menyambut setiap anak dengan senyuman dan dengan menyebut nama mereka karena hal ini menunjukkan bahwa masing-masing mereka adalah penting bagi Anda. (Jangan lupa untuk memasang kaset puji-pujian sewaktu Anda menyambut mereka) Renungan Cerita Untuk Guru: Renungkan cerita tentang Yesus mati dan Yesus Bangkit diceritakan dalam Alkitab Matius 27:45-61; 28:1-10 CERITA ALKITAB: Hai adik-adik, bagaimana kabar kalian? Bersukacita bukan? Wah, sekarang sudah suasana paskah lho… dan minggu-minggu ini kita akan belajar mengenai Pengorbanan Yesus bagi kita, tentang kematian dan kebangkitan-Nya, siapa yag siap belajar Firman Tuhan? Mari kita berdoa dahulu…. Yesus mati Mulai dari jam 12 siang, kegelapan menyelimuti sampai jam tiga. Yesus berseru dan menyerahkan nyawa-Nya, tiba-tiba tabir Bait Suci terbelah duabelas dari atas sampai kebawah dan terjadi gempa bumi dan bukitbukit terbelah. Setelah Yesus mati. Seorang yang bernama Yusuf dari Arimatea, datang meminta mayat-Nya Yesus, ia diperbolehkan mengambil mayat Yesus, maka Yusuf dan temannya menurunkan mayat Yesus dari kayu salib dan membungkusnya dengan kayu lenan. Mereka menaruh mayat Yesus di dalam kubur menutupinya dengan batu besar. Pada pagi hari orang-orang yang menyalibkan Yesus menemui Pilatus dan berkata: “Tuan kami ingat Yesus pernah berkata bahwa Ia akan hidup setelah tiga hari, berilah perintah agar ada yang menjaga di sekitar kubur Yesus itu, kalau tidak bisa saja murid-murid-Nya mencuri mayat Yesus dan setelah itu mengatakan kepada rakyat bahwa Ia telah bangkit, dan bahkan akan lebih parah lagi hal yang ditimbulkan oleh-Nya daripada ketika Ia masih hidup.” Pilatus berkata “sediakan penjaga dan terus awasi kubur itu.” Maka kubur itu di jaga dengan ketat. Yesus bangkit Dua hari setelah Yesus dikubur, beberapa wanita datang pagi-pagi buta ke makam Yesus, salah seorang dari wanita ini adalah Maria Magdalena. Ketika mereka tiba, mereka melihat batu berguling ke samping dan tidak ada penjaga disitu, kubur itu terbuka dan kosong! Mereka tidak tahu bahwa malam sebelumnya terjadi gempa bumi yang hebat dan malaikat Allah turun dari sorga, sehingga para penjaga yang melihatnya terjatuh ke tanah dan mengira mereka telah mati, setelah mereka tersadar dan mulai sanggup berdiri, mereka langsung lari terbirit-birit. Para malaikat Ketika melihat kubur terbuka, Maria langsung lari menemui para murid, sedang wanita-wanita yang tinggal, melihat kedalam kubur Yesus, namun mereka tidak menemukan tubuh Yesus. Tiba-tiba mereka melihat dua orang pemuda duduk dengan wajah yang bersinar seperti malaikat, membuat para wanita itu ketakutan, karena dua orang itu adalah malaikat. Satu dari mereka berkata: “Jangan takut! Kamu mencari Yesus yang dari Nazareh yang di salibkan? Ia tidak ada disini. Dia telah bangkit seperti yang telah di kataka-Nya! Lihatlah tempat Tuhan di baringkan, dan pergi beritahukan pada para murid yang lain, katakan pada Petrus, Ia akan bertemu dengan Yesus di Galilea Mendengar semua itu, para wanitawanita itu diliputi dengan kegembiraan dan sukacita, mereka pergi secepat yang mereka bisa dan membawa pesan dari malaikat itu untuk para murid. Penerapan Karakter intuitif dari Fir-man Tuhan: Prinsip 1: Yusuf dari Arimatea datang untuk meminta apakah ia boleh mengambil mayat Yesus. Prinsip 2: Para teman-teman Maria tidak langsung berlari seperti Maria ketika melihat kubur Yesus terbuka, mereka melihat kedalam dan menemukan para malaikat. Prinsip 3: Malaikat menyuruh para wanita untuk memberitahukan kepada murid apa yang telah mereka dengar. Prinsip 4: Para wanita diliputi dengan kegembiraan dan sukacita. Prinsip 5: Terjadi gempa bumi dan malaikat Allah turun dari sorga, sehingga para penjaga melihat, dan terjatuh ke tanah. Pertanyaan untuk mengulangi firman Tuhan: 1. Dari jam berapa ke jam berapakah kegelapan menyelimuti? 2. 3. 4. 5. Apa yang terbelah dua dari atas kebawah? Siapa nama yang meminta mayat Yesus? Siapa yang datang menemui Pilatus? Kapankah para wanita datang ke kubur Yesus? 6. 7. Ketika melihat kubur terbuka, siapa yang langsung berlari? Dimanakah Yesus akan menemui Petrus? Persembahan: Mengajak anak-anak untuk memberikan persembahan mereka untuk Tuhan dan mengajarkan mereka juga bagaimana kita harus memberi dengan sukacita. Ayat Hafalan: Yosua 1:3a “Setiap tempat yang akan diinjak oleh telapak kakimu Kuberikan kepada kamu,….” Ajaklah anak-anak untuk menghafalkan ayat bersama-sama. Untuk kelas 2-3 tahun, jangan pakai waktu terlalu banyak untuk menghafalkan ayat, karena pengulangan ayat dapat dilakukan oleh guru-guru sambil mereka mewarnai lembaran gambar. Aktivitas: “Tujuan hidup” Pemimpin ice breaker memberikan secarik kertas kepada anak-anak dan biarkan mereka menuliskan apa yang mereka inginkan dalam satu tahun ke depan. Setelah itu kumpulkan kertas yang sudah dituliskan itu dan pemimpin ice breaker memberikan secara acak kertas yang telah tertulis itu. Jangan biarkan mereka mendapatkan kertas yang mereka sendiri tulisi, harus anak yang lain. Tujuan: Agar anak-anak dapat mengerti apa tujuan mereka. Pesan Gembala Mengkomunikasikan pada anak-anak visi dari gereja lokal masing-masing. Membuat komitmen dan mengisi buku murid dan membuat jurnal. • • • • Mewarnai gambar Dua malaikat Menceritakan kembali tentang Yesus mati dan Yesus bangkit Menulis komitmen berdasarkan prinsip karakter Membuat kesaksian (cerita aplikasi) yang berhubungan dengan prinsip Intuitif. PELAJARAN 2 Murid-murid dan kubur kosong Firman Tuhan: Yohanes 20:1-17 Ayat Hafalan bulan ini: Yosua 1:3a “Setiap tempat yang akan diinjak oleh telapak kakimu Kuberikan kepada kamu.. ” Tujuan Pelajaran ini: Untuk mengembangkan pengetahuan anak-anak akan Yesus Persiapan Kelas: 1. 2. 3. 4. Kebersihan ruangan Bahan-bahan pekerjaan tangan Makanan ringan Kantong persembahan Persiapan Guru • Berdoa agar kuasa dan urapan Allah menyertai anda selama melayani dan pelajarilah firman Tuhan secara lebih dalam lagi • Coba renungkan apa yang Allah ingin ajarkan dan tanamkan di dalam hati anda, sebagai guru Sekolah Minggu. • Mintalah kepada Roh Kudus pengertian dan hikmat untuk dapat mengetahui apa yang Allah ingin ubah atau perbarui sehingga kita masing-masing dapat menjadi seperti apa yang Allah kehendaki. Sambutan: Menyambut setiap anak dengan senyuman dan dengan menyebut nama mereka karena hal ini menunjukkan bahwa masing-masing mereka adalah penting bagi Anda. (Jangan lupa untuk memasang kaset puji-pujian sewaktu Anda menyambut mereka) Renungan Cerita Untuk Guru: Renungkan cerita tentang Murid-murid dan kubur kosong diceritakan dalam Alkitab Yohanes 20:1-17 CERITA ALKITAB: Senang sekali kembali bertemu dengan adik-adik yang manis!! Hari ini kita akan melanjutkan Firman Tuhan minggu lalu, siapa yang ingat? Ya… Tuhan Yesus telah bangkit, dan membuat orang-orang yang datang menjadi sukacita! Untuk lebih jelasnya mari kita lihat Firman Tuhan tentang kosongnya kubur Yesus. Siapa yang mau memulainya dengan berdoa? Mari kita berdoa… Kubur kosong. Saat para wanita yang datang ke kubur Yesus mendengar kata-kata malaikat itu, Maria Magdalena tidak ada bersama mereka, sebab ia pergi mencarai para murid untuk memberitahu bahwa Yesus telah kosong, sebab ia tidak tahu bahwa Yesus telah bangkit. Ia bertemu Petrus dan Yohanes dan berkata: “Mereka membawa Tuhan pergi dari kubur dan kami tidak tahu dimana Ia diletakkan.” Kedua murid itu berlari ke arah kubur, Yohanes tiba lebih dahulu karena dia lebih muda dari Petrus. Tetapi ketika ia melihat keadaan kubur dan melihat batu yang menutupi kubur itu telah terguling dan terbuka lebar, ia hanya bisa berdiam diri memandangani itu semua. Yohanes melihat kearah dalam dan ia hanya menemukan kain lenan yang seharusnya membungkuus tubuh Yesus. Dan pada saat Petrus tiba ia langsung menyusul Yohanes ke dalam kubur. Tibatiba Yohanes berpikir, “Yesus telah bangkit dari kematian!” walaupun ia tidak sama sekali tidak melihat para malaikat atau mendengar suara mereka, namun saat itu, di dalam hatinya ia begitu yakin bahwa Yesus telah bangkit. Lalu mereka segera pergi sambil tetap berpikir kejadian aneh yang mereka lihat. Dan tidak lama kemudian, Maria Magdalena tiba sampai ke kubur. Yesus menegur Maria Maria sangat bersedih akan hidup Yesus. Bagaimana Ia di bunuh dan bahkan mereka tidak membiarkan-Nya untuk beristirahat dengan tenang di kubur-Nya. Maria sangat mengasihi Yesus, karena itu iapun menangis dan bersedih. Maria menen- gok ke dalam kubur, tiba-tiba ia melihat dua orang pria berpakaian putih. Mereka duduk, yang satu di bagian kepala dan yang satu di bagian kaki dimana Yesus pernah di baringkan. (Mereka adalah kedua malaikat yang sama dengan yang dilihat teman-temannya.) Namun Maria Magdalena tidak mengetahuinya. Salah satu dari mereka berkata: “Mengapa engkau menangis?” ia menjawab: “Mereka membawa Tuhanku dan aku tidak tahu dimana mereka meletakkan-Nya.” mendadak sesuatu membuatnya berputar dan ia melihat seorang pria berdiri. Itu YESUS! Tetapi untuk beberapa saat ia tidak mengenali-Nya, Yesus berkata: “Ibu mengapa engkau menangis?” Maria mengira, Ia adalah seorang penjaga taman, ia berkata kepada-Nya, “Tuan, jika engkau yang membawa-Nya, tolong beritahu padaku dimanakah engkau meletakkan-Nya?” Tiba-tiba suara yang ia kenal berkata, “Maria” dan ia tahu bahwa itu Yesus. Ia hidup!. Maria tersungkur di kaki Yesus dan berkata: “Guruku.” Namun Yesus berkata kepadanya, “Jangan engkau menyentuh Aku dulu karena Aku belum bertemu Bapa-Ku. Tapi pergilah kepada semua saudarasaudara-ku dan katakan pada mereka, Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu dan kepada Allah-Ku dan Allahmu”. Nah… adik-adik, Tuhan Yesus telah bangkit!! Bukan hanya untuk murid-muridNya tetapi juga kita semua… mari kita bersukacita.!! Penerapan Karakter intuitif dari Fir-man Tuhan: Prinsip 1: Maria menceritakan bebannya kepada seorang pria yang disangkanya adalah penjaga taman, ternyata pria itu adalah Yesus. Prinsip 2: Maria sangat bersedih akan kehidupan Yesus. Prinsip 3: Yohanes tahu dan sangat yakin dalam hatinya bahwa Yesus telah bangkit, seperti yang pernah ia katakana dulu. Prinsip 4: Yesus melarang Maria menyentuh-Nya karena ia belum bertemu Bapa-Nya Prinsip 5: Maria menemui Petrus dan Yohanes karena kubur Yesus kosong. Pertanyaan untuk mengulangi firman Tuhan: 1. Maria pergi mencari siapa? Dan untuk memberitahu tentang apa? 2. Siapa nama kedua murid itu? 3. Siapa nama murid yang yakin bahwa Yesus telah bangkit? 4. Mengapa Maria sangat bersedih? 5. Maria mengira bahwa Yesus adalah seorang? 6. Mengapa Yesus melarang Maria untuk menyentuhnya? Persembahan: Mengajak anak-anak untuk memberikan persembahan mereka untuk Tuhan dan mengajarkan mereka juga bagaimana kita harus memberi dengan sukacita. Ayat Hafalan: Yosua 1:3a “Setiap tempat yang akan diinjak oleh telapak kakimu Kuberikan kepada kamu,….” Ajaklah anak-anak untuk menghafalkan ayat bersama-sama. Untuk kelas 2-3 tahun, jangan pakai waktu terlalu banyak untuk menghafalkan ayat, karena pengulangan ayat dapat dilakukan oleh guru-guru sambil mereka mewarnai lembaran gambar. Aktivitas: “Cari barang dan lakukan sesuatu” Pemimpin ice breaker menyiapkan beberapa ayat, mis: Mazmur 1:1 kata ke 8 dari depan, kemudian semua anggota mulai mencari kata apa iti? (diharapkan guru telah menyiapkan barang yang akan ditebak disekitar kelas) kalau kata itu berupa benda maka harus dicari disekeliling kelas dan setelah ditemukan diserahkan kepada Pemimpin ice breaker dan mendapat hadiah. Jika sebuah kata kerja semua anggota kelompok mempergakannya. Tujuan: Agar anak-anak mempunyai semangat untuk melakukan sesuatu. Pesan Gembala Mengkomunikasikan pada anak-anak visi dari gereja lokal masing-masing. Membuat komitmen dan mengisi buku murid dan membuat jurnal. • • • • Mewarnai gambar Kubur kosong Menceritakan kembali tentang Murid-murid dan kubur kosong Menulis komitmen berdasarkan prinsip karakter Membuat kesaksian (cerita aplikasi) yang berhubungan dengan prinsip Intuitif PELAJARAN 3 Murid-murid melihat Yesus bangkit Firman Tuhan: Lukas 24:13-53 Ayat Hafalan bulan ini: Yosua 1:3a “Setiap tempat yang akan diinjak oleh telapak kakimu Kuberikan kepada kamu.. ” Tujuan Pelajaran ini: Untuk mengembangkan pengetahuan anak-anak akan Yesus Persiapan Kelas: 1. 2. 3. 4. Kebersihan ruangan Bahan-bahan pekerjaan tangan Makanan ringan Kantong persembahan Persiapan Guru • Berdoa agar kuasa dan urapan Allah menyertai anda selama melayani dan pelajarilah firman Tuhan secara lebih dalam lagi • Coba renungkan apa yang Allah ingin ajarkan dan tanamkan di dalam hati anda, sebagai guru Sekolah Minggu. • Mintalah kepada Roh Kudus pengertian dan hikmat untuk dapat mengetahui apa yang Allah ingin ubah atau perbarui sehingga kita masing-masing dapat menjadi seperti apa yang Allah kehendaki. Sambutan: Menyambut setiap anak dengan senyuman dan dengan menyebut nama mereka karena hal ini menunjukkan bahwa masing-masing mereka adalah penting bagi Anda. (Jangan lupa untuk memasang kaset puji-pujian sewaktu Anda menyambut mereka) Renungan Cerita Untuk Guru: Renungkan cerita tentang Murid-murid melihat Yesus dalam Alkitab Lukas 24:13-53 CERITA ALKITAB: Hallo adik-adik yang manis… senang sekali ya kita bisa berkumpul di tempat ini kembali, siapa yang bersukacita? Nah… pelajaran saat ini mengenai saat-saat Tuhan Yesus bertemu kembali dengan murid-muridNya setelah kebangkitan-Nya, wah...siapa yang mau bertemu Yesus? Pasti semua mau ya… mari kita berdoa dulu untuk menyiapkan hati kita untuk mendengarkan Firman Tuhan… bangkit diceritakan dan tulang seperti yang kamu lihat ada pada pada-Ku.” Mendengar hal itu mereka sangat bersukacita dan bergirang karena menyadari bahwa benarlah yang berdiri dihadapan mereka itu adalah Yesus, Tuhan mereka. Lalu kemudian Yesuspun berkata: “Adakah makanan disini?” Seseorang dari mereka memberikanNya seekor ikan goreng dan Yesus makan dihadapan mereka, Ia berkata: Inilah yang Aku katakan dalam kitab taurat Musa, kitab para Nabi dan juga kitab Mazmur, harus digenapi. Adalah suatu keharusan bagi Mesias untuk menderita dan bangkit pada hari yang ketiga, agar berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa dapat disampaikan kesegala penjuru. Kamu adalah saksi. Aku akan memberikan padamu apa yang dijanjikan Bapa-Ku. Mendengar perkataan itu mereka sungguh-sungguh menyadari bahwa yang berbicara ini adalah benar-benar Tuhan dan Dia telah bangkit dari kematian-Nya, mereka sangat senang dan bersukacita. Perjalanan ke Emaus Pada hari dimana Yesus bangkit, ada dua orang dari murid-Nya pergi ke sebuah kampung yang bernama Emaus. Dalam perjalanan itu Tuhan Yesus menghampiri mereka, berjalan beriringan dan ikut berbicara dengan mereka. Awalnya mereka tidak mengenali Yesus, namun ketika mereka makan bersama, Yesus memecahmecahkan roti dan memberikannya kepada mereka, saat itulah mereka mulai sadar dan mengenali-Nya. Mereka sungguh-sungguh terkejut. Kedua orang ini langsung kembali ke Yerusalem pada malam itu juga untuk memberWah….adik-adik, betapa senang ya itahukan kepada yang lain apa yang telah hati para murid itu? Apa adik-adik ingin agar mereka lihat dan telah terjadi pada mereka. Tuhan Yesus juga menghampiri kita? Terus Mereka menemui murid-murid yang lain berdoa dan setia kepada firman-Nya. yang sedang berkumpul, kata mereka, “Tuhan telah bangkit dan menampakkan diriNya pada Petrus.” (tidak ada yang tahu apa yang dikatakan Yesus pada Petrus, tapi inilah untuk yang keempat kalinya Yesus menampakkan diri setelah kebangkitan-Nya) Kesaksian Yesus Saat itu mereka sedang berkumpul dalam satu ruangan dengan pintu yang tertutup. Namun secara tiba-tiba sudah berdiri ditengah-tangah mereka, Ia berkata: “Damai sejahtera bagi kamu” beberapa dari mereka menjadi sangat ketakutan ketika melihat Dia, karena mereka melihat Dia ketika di salibkan. Mereka menyangka yang mereka lihat itu hantu, namun Yesus berkata kepada mereka: “Mangapa kamu kaget? Mengapa keragu-raguanmu timbul? Lihatlah luka yang ada di tangan dan juga kaki-Ku, sentuhlah Aku karena hantu tidak mempunyai daging Penerapan Karakter intuitif dari Fir-man Tuhan: Prinsip 1: Karena mereka ragu-ragu, Yesus menegur mereka akan keragu-raguan mereka. Prinsip 2: Yesus menghampiri kedua orang murid-Nya, namun mereka tidak mengenaliNya. Baru beberapa saat kemudian, mereka mengenali-Nya Prinsip 3: Karena mereka mendengar perkataan Yesus, mereka sungguh-sungguh menyadari bahwa itu adalah Yesus . Prinsip 4: Kedua murid menceritakan kepada temannya mengenai Yesus. Prinsip 5: Pada hari kebangkitan-Nyalah Yesus menghampiri kedua murid itu. Pertanyaan untuk mengulangi firman Tuhan: 1. Kemanakah kedua murid itu pergi? Pada hari apa saat itu? 2. Kapan akhirnya murid mengenali Yesus? 3. 4. Kemanakah mereka berdua buru-buru kembali? Sedang berada dimanakah murid-murid yang lain? 5. Apa yang mereka berikan ketika Yesus mau makan? 6. Mengapa Yesus menegur mereka? 7. Menurut Yesus apakah yang harus digenapi? Persembahan: Mengajak anak-anak untuk memberikan persembahan mereka untuk Tuhan dan mengajarkan mereka juga bagaimana kita harus memberi dengan sukacita. Ayat Hafalan: Yosua 1:3a “Setiap tempat yang akan diinjak oleh telapak kakimu Kuberikan kepada kamu,….” Ajaklah anak-anak untuk menghafalkan ayat bersama-sama. Untuk kelas 2-3 tahun, jangan pakai waktu terlalu banyak untuk menghafalkan ayat, karena pengulangan ayat dapat dilakukan oleh guru-guru sambil mereka mewarnai lembaran gambar. Aktivitas: “Tebak nama” Buatlah dua kelompok anak dan seorang guru memimpin permainan. Guru itu duduk diantara dua kelompok, lalu salah satu anak dari kelompok A membisikkan nama anak dari kelompokk B pada guru dan ketika yang maju kemudian dari kelompok B adalah anak yang namanya tadi disebutkan maka guru itu harus mengucapakan kata DOR! Tapi bila bukan, tidak mengucapkan kata DOR. Tujuan: Hanya untuk bermain. Pesan Gembala Mengkomunikasikan pada anak-anak visi dari gereja lokal masing-masing. Membuat komitmen dan mengisi buku murid dan membuat jurnal. • • • • Mewarnai gambar Murid-murid dan Yesus Menceritakan kembali tentang Murid-murid dan Yesus Menulis komitmen berdasarkan prinsip karakter Membuat kesaksian (cerita aplikasi) yang berhubungan dengan prinsip Intuitif PELAJARAN 4 Yesus terangkat ke surga Firman Tuhan: Matius 28:16-28; Lukas 24:49-53 Ayat Hafalan bulan ini: Yosua 1:3a “Setiap tempat yang akan diinjak oleh telapak kakimu Kuberikan kepada kamu.” Tujuan Pelajaran ini: Untuk mengembangkan pengetahuan anak-anak akan Yesus Persiapan Kelas: 1. 2. 3. 4. Kebersihan ruangan Bahan-bahan pekerjaan tangan Makanan ringan Kantong persembahan Persiapan Guru • Berdoa agar kuasa dan urapan Allah menyertai anda selama melayani dan pelajarilah firman Tuhan secara lebih dalam lagi • Coba renungkan apa yang Allah ingin ajarkan dan tanamkan di dalam hati anda, sebagai guru Sekolah Minggu. • Mintalah kepada Roh Kudus pengertian dan hikmat untuk dapat mengetahui apa yang Allah ingin ubah atau perbarui sehingga kita masing-masing dapat menjadi seperti apa yang Allah kehendaki. Sambutan: Menyambut setiap anak dengan senyuman dan dengan menyebut nama mereka karena hal ini menunjukkan bahwa masing-masing mereka adalah penting bagi Anda. (Jangan lupa untuk memasang kaset puji-pujian sewaktu Anda menyambut mereka) Renungan Cerita Untuk Guru: Renungkan cerita tentang Yesus terangkat ke sorga diceritakan dalam Alkitab Matius 28:16-20; Lukas 24:40-53 CERITA ALKITAB: Selamat pagi semua…. Apa kabar, penuh dengan sukacita dari Tuhan bukan? Senang sekali kita berkumpul hari ini ya!! Hari ini adalah hari terakhir kita merayakan hari Paskah, dan topik Firman Tuhan kali ini adalah mengenai saat-saat Yesus terangkat ke sorga dan juga janji-janji-Nya saat Ia terangkat. Sudah siap menerima Firman Tuhan? Mari kita berdoa… Yesus menampakkan diri Ke sebelas murid Yesus berangkat kesebuah bukit di Galilea, lalu disana Yesus menampakkan diri kepada mereka dan Yesus berkata kepada mereka semua yang memperhatikan-Nya: “Kepada-Ku telah di berikan segala kuasa yang ada di Surga dan yang ada di bumi. Pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku, dan baptislah dalam mereka dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus dan ajarkanlah mereka segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah Aku menyertai kamu senantiasa sampai akhir jaman,” itu adalah keberapa kali Yesus menampakkkan diri-nya setelah kebangkitan-Nya. Ingatkah adik-adik, saat Yesus pernah mengatakan kepada murid-murid-Nya untuk tetap tinggal di Yerusalem hingga Roh Kudus turun akan mereka?. Karena itu Ia berkata: “Tanda-tanda ini akan menyertai orang percaya, mereka akan mengusir setan-setan atas nama-Ku, mereka akan berbicara dengan bahasa-bahasa yang baru bagi mereka yang mereka tidak mengerti, mereka juga akan memegang ular, dan sekalipun mereka meminum racun maut, mereka tidak akan celaka, mereka juga akan meletakkan atas mereka yang sedang sakit dan orang sakit itu sembuh,” (wow...itu janji kuasa dari Yesus lho adik-adik, siapa yangmenginginkannya?) Yesus naik kesorga Lalu Yesus membawa mereka keluar kota hingga Betania. Di situ Iapun mengangkat tangan-Nya dan memberkati mereka, kata-Nya: “Damai sejahtera bagi kamu seperti Bapa telah mengutus Aku demikian juga Aku mengutus kamu.” dan ketika Ia sedang memberkati mereka semua, tiba-tiba secara perlahan-lahan Ia terangkat ke sorga, semakin tinggi, hingga akhirnya awan menutupi-Nya sehingga kesebelas murid-muridNya tidak dapat melihat-Nya lagi. Ketika mereka sedang menatap kelangit, ke atas, tiba-tiba berdirilah dihadapan mereka dua orang malaikat berpakaian putih, dan berkata: “Hai orang-orang Galilea, megapakah engkau semua menatap kelangit? Yesus ini yang telah terangkat ke Surga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti yang kamu lihat ketika Ia naik ke surga.” mendengar kata-kata dari malaikat itu, semua murid-murid-Nya menjadi senang dan bersukacita, mereka menyembah Yesus yang telah berada di surga, dan merekapun kembali ke Yerusalem. Disana mereka senantiasa berada dibait Allah dan selalu memuliakan Allah. Nah...adik-adik, janji Tuhan adalah bahwa Ia akan kembali dengan cara yang sama seperti Ia terangkat ke surga. Siapkah adik-adik ketika Ia kembali ke dunia ini?. Penerapan Karakter intuitif dari Fir-man Tuhan: Prinsip 1: Tuhan Yesus berjanji bahwa Ia akan memberikan Roh Kudus. Prinsip 2: Yesus akan menemani setiap orang yang percaya kepada-Nya hingga akhir jaman, itu adalah salah satu janji-Nya. Prinsip 3: Malaikat berkata, bahwa Ia akan datang seperti Ia terangkat ke surga. Prinsip 4: Tuhan Yesus mengangkat tangan-Nya dan memberkati kesebelas murid-Nya dengan banyak kuasa. Prinsip 5: Para murid sangat senang dan bersukacita, mereka menyembah Yesus yang telah berada di surga. Pertanyaan untuk mengulangi firman Tuhan: 1. 2. Kemanakah Yesus membawa kesebelas murid-Nya? Apakah Yesus akan menyertai mereka sampai akhir jaman? 3. 4. 5. 6. 7. Tanda apa saja yang akan menyertai orang percaya? Yesus membawa mereka keluar kota dekat dengan? Ketika sedang apa Yesus terangkat ke surga? Berapa orang jumlah malaikat yang murid-murid temui? Bagaimana cara Yesus datang kembali? Persembahan: Mengajak anak-anak untuk memberikan persembahan mereka untuk Tuhan dan mengajarkan mereka juga bagaimana kita harus memberi dengan sukacita. Ayat Hafalan: Yosua 1:3a “Setiap tempat yang akan diinjak oleh telapak kakimu Kuberikan kepada kamu,….” Ajaklah anak-anak untuk menghafalkan ayat bersama-sama. Untuk kelas 2-3 tahun, jangan pakai waktu terlalu banyak untuk menghafalkan ayat, karena pengulangan ayat dapat dilakukan oleh guru-guru sambil mereka mewarnai lembaran gambar. Aktivitas: “Murid-murid Yesus” Guru atau pemimpin ice breaker mengajak semua anak-anak untuk memerankan drama tentang kenaikan Yesus. (Biarkan anak-anak yang lebih besar untuk memperagakannya, sedang anak-anak yang kecil menjadi orang percaya yang lainnya) buatlah seperti drama Yesus terangkat ke surga. Tujuan: Belajar menjadi Murid Yesus. Pesan Gembala Mengkomunikasikan pada anak-anak visi dari gereja lokal masing-masing. Membuat komitmen dan mengisi buku murid dan membuat jurnal. • • • • Mewarnai gambar Yesus terangkat ke surga Menceritakan kembali tentang Yesus terangkat kesurga Menulis komitmen berdasarkan prinsip karakter Membuat kesaksian (cerita aplikasi) yang berhubungan dengan prinsip Intuitif