Kurikulum maret

advertisement
P elayan an A n ak -A n ak (K id s for
C h rist) C ITY B LESSIN G - Jem aat B erk at B ag i
B an gsa
Daftar Isi
•
•
•
Pelajaran Karakter
‘Intuitif’
Fokus Utama bulan
Maret dan April
Pelajaran Kurikulum
bulan Maret dan April
P elayan an A n ak -A n ak (K id s for
C h rist) C ITY B LESSIN G - Jem aat B erk at B ag i
B an gsa
Pelajaran Karakter
‘Intuitif’
P elayan an A n ak -A n ak (K id s for
C h rist) C ITY B LESSIN G - Jem aat B erk at B ag i
B an gsa
Vs. Lugu
Intuitif adalah
pandangan rohani yang
tidak berkurang oleh
karena tidak adanya
iman, kesalehan,
pengetahuan,
penguasaan diri,
kesabaran, keilahian,
persaudaraan atau kasih
”Tetapi barang siapa
tidak memiliki
semuanya itu, ia
menjadi buta dan
picik, karena ia lupa
bahwa dosa-dosanya
yang dahulu telah
dihapuskan.”
(2 Petrus 1:9)
”Intuitif adalah kuasa
untuk mengartikan
apa yang kita lihat dan
dengar.”
-Oswald Chambers-
”Seperti matamu
mengamati orang
lain, begitu jugalah
mata orang lain
mengamatimu.”
-Thomas a Kempis-
Intuitif adalah kecerdasan untuk membedakan antara apa yang
benar dan apa yang dapat membuat suatu keputusan yang bijaksana.
Konsep dari intuitif didefinisikan oleh beberapa bahasa Ibrani.
Shama yang berarti “mendengar, mempertimbangkan, merasa”, Yada
“mengetahui, mengerti, mengenal”, dan Biya “memisahkan secara
mental untuk membedakan” dan kata yang keempat adalah, Mishpat
biasanya digunakan untuk meng hubungkan pada suatu keputusan
yang terbaik dan berarti “untuk memberikan suatu keputusan yang
berdasarkan akan hukum Tuhan.”
Terjemahan bahasa Ibrani cerdas adalah Diakrin yang berarti,
“untuk menyediakan sepenuhnya dan menarik diri untuk membuat
suatu perbedaan, menjadi bagian dari apa yang baik untuk membedakan dan memusatkan.”
Apa yang harus kita bedakan?
Saat Tuhan berkata Salomo untuk meminta apa saja yang ia
inginkan, Salomo meminta Intuitif, “Maka berikanlah pada hamba-Mu
ini hati yang faham…. dengan dapat membedakan yang baik dan
yang jahat.” (1 Raja-raja 3:9). Tuhan memerintahkan para Imam di
Israel untuk “.. mengajar umat-Ku tentang perbedaan antara yang kudus dengan yang tidak kudus dan memberitahukan kepada mereka
antara yang najis dan yang tahir.” (Yehezkiel 44:23). Orang percaya
yang dewasa di definisikan sebagai, “… yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat.” (Ibrani 5:14). Kata panca indra berhubungan kepada
organ-organ dalam persepsi: mata, telinga, hidung, lidah, tangan,
pikiran dan hati. Kita harus meningkatkan kemampuan panca indra
kita, agar dapat membuat perbedaan antara yang baik dan yang jahat
dengan melatihnya secara terus-menerus.
Pentingnya untuk membedakan antara yang baik dan yang jahat.
Dalam Firman Tuhan kekudusan adalah kecemaran, seperti yang ditunjukkan oleh ayat-ayat berikut:
•
“Allah memanggil kita bukan untuk melakukan apa yang cemar,
melainkan apa yang kudus”. (1 Tesalonika 4:7)
•
“...Sebab sama seperti kamu telah menyerahkan anggotaanggota tubuhmu menjadi hamba kecemaran dan kedurhakaan
yang membawa kamu kepada kedurhakaan, demikian hal kamu
sekarang menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi
hamba kebenaran membawa kamu kepada pengudusan.”
(Ramo 6:19)
Rasul Petrus menghubungkan kekudusan di dalam Perjanjian Baru
dengan instruksi akan kekudusan di Perjanjian Lama: “Hiduplah sebagai
anak-anak yang taat dan jangan turuti hawa nafsu yang men-guasai
kamu pada waktu kebodohanmu, tetapi hendaklah kamu men-jadi kudus
di dalam seluruh hidupmu, sama seperti Dia yang kudus, yang telah
memanggil kamu, sebab ada tertulis kuduslah kamu, sebab
“...katakan pada mereka, kuduslah kamu, sebab Aku, Tuhan Allahmu,
kudus.” (Imamat 19:2), “Maka kamu harus menguduskan dirimu, dan
kuduslah kamu, sebab Akulah, Tuhan Allahmu.” (Imamat 20:7)
Intuitif adalah kemampuan
untuk melihat campur tangan Tuhan dalam setiap
situasi dan unutk mengerti
masud tujuan-Nya bagi
setiap orang.
“Kita tahu sekarang bahwa
Allah turut bekerja dalam
sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi
mere-ka yang mengasihi
Dia, yai-tu mereka yang
terpanggil sesuai dengan
rencana Al-lah.”
(Roma 8:28)
Berhati-hatilah untuk
mengjinkan membedabedakan orang lain membutakan akan fakta
dimana engkau adalah
engkau apa adanya oleh
karena anuge-rah Tuhan.
Apakah konsekwensi ketidakkudusan dan kecemaran?
Peraturan-peraturan melawan kecemaran memerintah dan
mengatur perawatan tubuh orang percaya yang adalah Bait Roh Kudus. Mengotorkan bait itu membawa penghakiman Allah. “Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu? Jika ada orang yang membinasakan Bait Allah,
maka Allah akan membinasakan dia, sebab Bait Allah adalah kudus
dan Bait Allah itu adalah kamu.” (1 Korintus 3:16-17)
Konsekwensi yang lebih besar akan datang ketika orang
percaya mengotori tubuhnya dengan kecemaran moral. Dia akan
meng- akibatkan anggota-anggota tubuh Kristus yang lain terpengaruh. Setiap orang percaya adalah anggota spiritual dari tubuh
Kristus, “Demikian juga kita, walaupun banyak, tapi satu di dalam
Kristus, tetapi kita masing-masing adalah angggota yang seorang terhadap yang lain.” (Roma 12:5). Tuhan telah, “….memberikan kepada
anggota masing-masing secara khusus suatu tempat pada tubuh,
sep-erti yang di kehendaki-Nya .” (1 Korintus 1:18)
Hubungan timbal balik antara anggota tubuh Kristus dapat di
bandingkan dengan kesatuan dalam pernikahan, “Demikian juga suami harus mengasihi istrinya sama seperti tubuhnya sendiri. Siapa
mengasihi istrinya mengasihi dirinya sendiri…. sehingga keduanya itu
menjadi satu daging. Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan
ialah hubungan Kristus dan jemaat.” (Efesus 5:28; 31-32). Hasil yang
mengagumkan dari kesatuan ini adalah, saat seorang melakukan
dosa. Maka seluruh tubuh orang-orang percaya dihancurkan. “Karena
itu jika satu anggota menderita, semua anggota turut menderita, jika
satu anggota di hormati, semua anggota turut bersukacita.” (1 Korintus 12:6).
Kebenaran yang sama juga diberikan kepada orang Israel, “Tetapi
orang Israel berubah setia dengan mengambil barang-barang yang
dikhususkan itu, karena Akhan…. mengambil sesuatu dari barang–
barang yang dikhususkan itu. Lalu bangkitlah murka Tuhan terhadap
orang Israel. (Yosua7:1). Orang percaya yang dapat membedakan
akan mengerti bahwa setiap pikiran, perkataan dan tingkah laku harus
disahkan oleh Firman Tuhan dan juga oleh Roh Kudus, setiap pelanggaran haruslah diakui dan bertobat. Tuhan mengharuskan meja perjamuan kudus sebagai waktu untuk menguji diri sendiri dengan teliti,
dengan kesadaran bahwa mengaku dosa dan memohon pengampunan dari setiap gereja lokal, itu harus dilakukan sebelum mengambil
Perjamuan Kudus.
Gagal untuk membedakan tujuan yang benar dari kematian
Kristus dan tanggung jawab kita tubuh orang percaya, akan menngakibatkan kelemahan, penyakit dan kematian. “Sebab setiap kali
kamu makan roti ini dan minum cawan, kamu memberitakan kematian
Tuhan sampai Ia datang. Jadi barang siapa dengan cara yang tidak
layak makan roti atau minum cawan Tuhan; ia berdosa terhadap
tubuh dan darah Tuhan. Karena itu hendaklah tiap-tiap orang menguji
dirinya sendiri dan baru sesudah itu makan roti dan minum dari cawan itu. Karena barang siapa makan dan minum tanpa mengakui
tubuh Tuhan, ia mendatangkan hukuman atas dirinya. Karena itu banyak diantara kamu yang lemah dan sakit, dan tidak sedikit yang
meninggal.” (1 Korintus 11:27-30).
Bagaimana mengambil keuntungan dari intuitif?
Jawabannya terdapat dalam permintaan Salomo kepada
Tuhan,
Kebenaran dan kasih
harus selalu di kombinasikan dengan intuitif
•
Kebenaran
tanpa kasih adalah kekerasan
Kasih tanpa
•
kebenaran adalah kompromi
“ Maka berikan kepada hambamu ini hati yang faham….dengan dapat
membedakan yang baik dan yang jahat.” (1 Raja-raja 3:9). Hati yang
faham disini adalah “hati yang mendengar”. Mendengar kepada
suara hati nurani, Firman Tuhan dengan dorongan Roh Kudus.
Dalam Yakobus 1:5, kita didorong untuk meminta hikmat dan di
yakinkan bahwa semua yang memintanya di dalam Iman. Oleh karena
itu kita bisa mengharapkan hal yang sama seperti Salomo, yang mana
pengharapan dan permintaanya di kabulkan. Ketika kita melatih pancaindra kita untuk berbagai keputusan, maka intuitif kita akan bertambah.
Pengalaman yang tragis dari mereka yang menolak kebenaran
adalah mereka menyesatkan diri mereka. “...mereka tidak menerima
dan mengasihi kebenaran yang dapat menyelamatkan hidup mereka.
Dan itulah sebabnya Allah mendatangkan kesesatan atas mereka
yang menyebabkan mereka percaya pada dusta.” (2 Tesalonika 2:1011)
Apakah tanda-tanda dari roh yang menghakimi?
Jika kegagalan-kegagalan orang lain mempengaruhi perhatian
kita pada kesalahan kesalahan yang kita miliki, kemudian tidak merubah pendapat kita, itu berarti kita telah menghakimi. Kita menghakimi
ketika kita berbagi kegagalan-kegagalan orang lain dengan mereka
yang bukan bagian dari penyelesaiannya. Kebencian, menyinggung kegagalan-kegagalan masa lalu, dan keinginan untuk membalas dendam adalah juga tanda-tanda dari roh menghakimi.
Membedakan Vs. Menghakimi
Intuitif adalah panggilan Tuhan untuk bersyafaat bukan untuk
mencari kesalehan.
-Oswald Chembers-
1.
Orang yang membedakan menguji hidupnya sendiri
Orang yang menghakimi tidak melihat kesalahan yang sama
pada dirinya sendiri .
2.
Orang yang membedakan menguji semua fakta
Orang yang menghakimi membentuk pendapat-pendapat dan
mencari bukti yang mendukung pendapatnya.
3.
Orang yang membedakan mengatasinya secara pribadi dengan
kegagalan orang lain
Orang yang menghakimi menuduhnya didepan umum.
Observasi menjadi
menghakimi apabila
tidak ada keinginan
untuk menyediakan
penyelesaian
penuh kasih.
====================
INTUITIF DALAM
ALAM
Langkah, langkah, langkah seekor kucing muda bergerak dengan perlahan di jalanan hutan rimba.
Ia berjalan dengan sangat tenang, satu langkah dalam satu waktu. Jika engkau sekecil kucing pendek itu,
berburu bukanlah suatu pekerjaan yang mudah. Engkau harus memperhitungkan dan menjalankan setiap
hal tanpa satu kesalahanpun. Satu- satunya cara kucing pendek itu dapat menangkap mangsanya adalah
dengan memperhatikan, mendengar dan berpikir. Harus dimengerti kenapa harus dilakukan, kapan akan
dilakukan dan apa akibatnya. Tidak terlalu jauh dari tempat itu ada seekor kelinci yang sedang menggigit
semak- semak. Telinga panjangnya mendengar dengan sungguh-sungguh jika ada bahaya. Kucing pendek
itu bergerak dengan sangat pelan, tidak ada satu dengunganpun, tidak ada langkah kaki, tidak ada suara
sama sekali.
Kucing pendek itu mendekati sebuah pohon dan memanjat batang pohonnya hati-hati. Kukunya
yang tajam di tancapkanya ke batang pohon. Kaki kucing pendek itu bergerak dengan sangat perlahan.
Satu suara yang kecil saja, maka kelinci yang sedang tidak menaruh curiga itu akan mengetahui akan
kehadiran si kucing. Kucing itu tetap memandang dan memperhatikan kelinci itu beberapa saat dan
mempelajari setiap gerakanya. Kucing pendek itu harus lebih dekat jika ingin menyerang sesuatu yang
dapat berlari secepat kelinci itu. Mereka harus cepat, akurat dan penuh kekuatan. Mereka juga harus
menyerang mangsanya dalam percobaan pertama, atau mereka akan kehilangan.
Ketika sang kucing memperhatikan, kelinci itu bergerak mendekati pohon, ia dengan tenang
menikmati rumput di bawahnya tanpa memperhatikan bahaya yang ada diatasnya. Kucing pendek menanti dengan cemas untuk menyerang, namun ia harus memilih dengan benar, ke arah mana ia harus
melompat. Jika dia meloncat lurus langsung ke arah si kelinci, maka ia akan langsung terlihat saat ia
masih berada di udara dan kalinci itu pasti akan langsung kabur. Namun jika kucing itu dapat mengirangira ke arah mana kelinci itu akan berlari, itu harus tanah kemana sang kelinci akan tuju, bukan dimana
seharusnya kelinci itu akan tuju. Kearah manakah kelinci itu akan lari? Ke kanan atau kekiri? Kucing itu
berusaha untuk memperhatikan, mendengar dan memikirkan tanda-tanda dari kelinci yang kecil itu,
namun ia tidak memperhatikan kelinci itu untuk waktu yang lama, kucing itu mengumpulkan semua
tenaganya untuk melompat. Haruskah ia pergi ke arah kiri atau kanan? Kiri, kanan, kiri, kanan...KIRI!
Kelinci itu melihat sang kucing meluncur turun ke satu arah! AAGHH!! Kelinci itu melompat dan ia
segera berlari.. Ke arah kanan” WHAM!! Kucing itu terjatuh kearah tanah namun tidak ada lagi kelinci
yang diincarnya. Yang ia dapatkan hanyalah mulut yang kotor. Kelinci itu meloncat melewati semaksemak dan mengelilingi pohon dengan cepat sehingga tidak dapat ditangkap kucing itu.
Kucing pendek itu membuat suatu keputusan yang salah. Ia terburu-buru dan menerkam sebelum ia mengetahui seluruh keadaanya. Ia memang memperhatikan, mendengar dan berusaha berpikir,
namun ia gagal untuk mendapatkan informasi yang benar. Kehidupan kita juga sering membawa kita
untuk membuat suatu keputusan. Untuk dapat membuat suatu keputusan yang baik, kita harus
menggunakan otak kita. Itulah yang dimaksud dengan berpikir-mengerti mengapa sesuatu harus terjadi.
Seperti kucing itu, satu masalah dihadapinya dengan terburu-buru. Jika kita sabar menunggu beberapa
saat lagi atau menanyakan beberpa pertanyaan, kita mungkin akan memperoleh informasi yang kita butuhkan untuk membuat sesuatu keputusan yang benar. Marilah kita berhati-hati untuk tidak
menghakimi dengan cepat. Kita tidak mau kehilangan target kita bukan?
Ketika ia sudah dapat mulai berdiri, kucing itu menemuka pohon lain yang dapat ia panjat.
Dengan menancapkan kukunya yang tajam, kucing muda itu melompat keranting yang terdekat,
kemudi-an ia memanjat keatas. Di situlah ia menunggu. Satu hari telah lewat, namun kucing itu
menunggu dengan sabar. Tumpukan rambut yang sedikit diujung telinganya membuat ia mempunyai
kepekaan yag tajam akan suara. Tidak lama kemudian ia mendengar suara ketipak-ketipuk dari kaki
yang kecil yang sedang berjalan di tanah.
Kucing itu bahkan tidak mengetahui seberapa jauhkah hewan itu dan dimana ia berada-ia hanya
mendengar. Kucing itu mendengar untuk mengetahui apa lagi yang dapat ia pikirkan. Apapun makhluk itu ia memiliki ekor yang merayap di tanah. Kucing itu dapat mendengarnya saat makhluk itu
bergerak, dari semua yang kucing pendek itu dengar kan, ia menyimpulkan bahwa makhluk kecil itu
adalah seekor tikus. Kecurigaanya itu adalah benar, ketika seekor hewan yang panjangnya enam inchi
keluar dari tempat persembunyianya. Kucing pendek itu bersiap-siap untuk menyerang, namun ia
teringat pengalaman terakhirnya dengan si kelinci. Mungkin tidak perlu terlalu cepat menyerang kali
ini! Kucing itu tidak memindahkan tatapanya dari si tikus, ia mempelajari setiap gerakan. Ketika ada
sedikit suara ribut, sang kucing mengetahui kearah mana biasa berpindah. Namun tetap sang kucing
itu menanti dengan sabar sebelum memutuskan kearah mana ia harus melompat.
Satu menit sudah lewat, duamenit, sepuluh menit terlewat dan kucing itu menanti dengan
sabar. Dua puluh lima menit telah lewat dan kucing itu akhirnya menentukan pilihannya. Tikus itu
telah memberikan informasi yang cukup yang diyakini oleh si kucing adalah informasi yang benar.
Tikus itu ada dalam area serangan, jadi kucing itu mengerahkan seluruh kekuatannya untuk melompat. Haruskah ia melompat ke kiri atau ke kanan? Kiri, kanan, kiri, kanan, kiri...KANAN!!! Binatang
pengerat itu terkejut dan melihat ke atas ia melihat kucing itu sedang meluncur ke satu arah, AAGHH!!!! Tikus itu berusaha kabur secepat ia mampu,...KANAN, ketempat dimana kucing itu mendarat. WHAM, kucing pendek itu menerkam mangsanya. Dengan berpikir dan kesabaran yang
cukup, ia menghasilkan kesabaran yang tepat. Tidak hanya kucing itu memperhatikan, mendengar
dan ber-pkir, tapi ia juga tidak membuat satu kesalahan yang sama dua kali. Ia belajar dari
kesalahannya. Sungguh luar biasa apa yang dapat kita pelajari dari pengalaman terakhir. Untuk
membuat pilihan yang tepat, kita harus sabar, belajar yang sanggup kita bisa, dan jangan lupa untuk
menggunakan otak kita.
Beberapa tahun telah lewat kucing itu telah menjadi kucing tua dan seekor kucing yang penuh
pengalaman. Pada suatu sore, ia meninggalkan sarangnya untuk melakukan ekspedisi berburu. Ia
menatap dari ketinggian lembah yang hijau. Kucing pendek itu mendengar, menunggu untuk
menemukan makan malam yang layak di daerahnya itu. Dengan mata terbuka dan telinga terus
mendengar, kucing pendek itu melihat dan mendengar seekor marmot tanah yang berbulu lembut.
Dengan rambut yang berwarna coklat tanah, namun tidak dapat membodohi kucing pendek itu. Perlahan dan hati-hati, kucing itu menuruni lekukan lembah itu. Setiap langkahnya mendekati makan
malamnya. Mata kucing pendek itu tetap memandang targetnya, memperhatikan setiap gerakannya.
Sekali lagi kucing itu memanjat pohon yang terdekat untuk menanti waktu yang tepat untuk menyerang. Makanan cukup langka sehingga ia tidak mampu menyia-nyiakan kesempatan ini. Ia memperhitungkan berapa jauh, cepat dan ketepatan kemana harus ia melompat. Haruskah ia melompat
ke arah kanan atau kiri? Kanan, kiri,kanan, kiri….KANAN!! Marmot itu terkejut dan memandang
kucing itu meluncur ke satu arah AAGHH!! Kucing itu mendarat dengan kakinya...itulah akhir
ceritanya.
Engkau mungkin berpikir apa yang terjadi pada marmot itu. Apakah kucing pendek itu menentukan
arah yang benar? Apakah ia menerkam mangsanya? Semua tergantung jika kucing itu membuat pilihan
yang tepat. Pilihan kita tergantung dari berapa banyak kita melihat, mendengar dan berpikir. Kita harus
menanyakan pertanyaan kepada orang tua kita dan para guru-guru, agar kita dapat belajar dari pengalaman mereka dan menghindri melakukan kesalahan yang fatal. Mari gunakan intuitif untuk mengerti mengapa sesuatau terjadi dan buatlah keputusan yang harus kita lakukan. Itu dimulai dari otak kita.
LIMA Pedoman “Saya Akan”
MENJADI INTUITIF
1.
Saya akan bertanya beberapa pertanyaan Setiap wartawan belajar menanyakan apa? Apa? Dimana? Dan kapan? Orang intuitif juga
akanmenanyakan mengapa? Untuk apa? Dan bagaimana? Hanya jika diperlukan, para wartawan dan
orang-orang yang intuitif mencoba menghindari pertanyaan apa yang di jawab dengan kata “ya” atau
“tidak”. Mereka memilih perkataan mereka dan menyusunnya sebegitu rupa, sehingga jawabanya
dapat mengeluarkan informasi lebih banyak dari sekedar jawaban yang singkat. Dalam kasus apapun,
menanyakan pertanyaan akan mengizinkan anak-anak menemukan lebih banyak informasi baru dan
untuk memperluas dasar pengetahuan mereka.
2.
Saya tidak akan menghakimi dengan tergesa-­‐gesa Begitu banyak fakta yang harus dibukakan pada suatu tempat dimana terjadi sebuah kejahatan,
sehingga detektif yang intuitif akan mengambil banyak waktu untuk memproses informasi. Mereka
harus menelusuri bebatuan dan menguraikan setiap benang yang hilang sebelum mereka dapat menahan seorang menjadi tersangka kejahatan. Sama halnya keputusan-keputusan setiap hari sering membutuhkan perhatian sampai pada hal yang terkecil untuk menghindari terburu-buru, tergesa-gesa dan
konsekwensi yang telalu dini. Anak-anak yang intuitif tidak akan merubah fakta dengan apa yang ingin
mereka katakan-tetapi mereka merubah apa yang mereka katakan dengan fakta-faktanya.
3.
Saya akan belajar dari pengalaman Seperti ada fakta berbicara, “dapatkah pengalaman semurah mungkin”. Anak-anak mungkin
memiliki banyak pengalaman dalam usia mereka yang masih muda, namun mereka dapat mengambil
keuntungan dari pengalaman-pengalaman orang lain. Orang tua, guru-guru, kakek dan nenek dan
pembimbing adalah sumber yang baik untuk mereka belajar. Daripada mereka mengabaikan nasehat,
karena, “mereka tidak mengerti”.., Anak-anak muda seharusnya mengucap syukur karena tidak perlu
mengalami seluruh pergumulan dari orang-orang yang terlebih dahulu dari mereka...
4.
Saya tidak akan mengulangi kesalahan Bahkan, sekor kucingpun belajar untuk tidak melompat dari atas kompor panas. Ia hanya
melakukan kesalahan itu sekali saja. Memilih untuk sengaja mengulangi kesalahan yang sama terus
menerus, seringkali itu adalah gejala dari masalah emosi yang dalam. Ketika anak-anak gagal berungkali untuk belajar dari kesalahan mereka, orang tua dan para guru harus mengambil inisiatif untuk
memberikan nasehat pada mereka dengan serius
5.
Saya akan mengusut penyebab masalah. Intuitif tidak memberikan alasan-alasan, menyalahkan orang lain atau membuat janji kosong.
Berusaha untuk menyusut masalah -masalah keakar penyebabnya dan mengharuskan untuk melihat
penyebab dan dampak hubunganya untuk menjelaskan pergulmulan mereka. Intuitif mengharapkan
anak-anak untuk mengambil tanggung jawab dari setiap tingkah laku mereka dan menerima
konsekwensi dari kelakukan yang salah. Bagaimanapun, intuitif juga menawarkan harapan untuk
merubah tingkah laku sehingga menghasikan perubahan akibat, yang dapat menuju kepada perubahan
kehidupan.
Pelajaran
Kurikulum
Bulan Maret
Dan April
P elayan an A n ak -A n ak (K id s for
C h rist) C ITY B LESSIN G - Jem aat B erk at B ag i
B an gsa 2 0 1 5
Pelajaran
Bulan Maret
P elayan an A n ak -A n ak (K id s for
C h rist) C ITY B LESSIN G - Jem aat B erk at B ag i
B an gsa 2 0 1 5
1. FIRMAN TUHAN
(Pelajaran 1) Perjamuan Paskah
(Pelajaran 2) Yesus di taman Getsemani
(Pelajaran 3) Petrus menyangkal Yesus
(Pelajaran 4) Yudas berkhianat dan kematiannya
(Pelajaran 5) Penghakiman dan Yesus di salib
2. Karakter:
Dalam membagikan cerita Firman Tuhan dalam bulan
Maret kita akan memfokuskan pada karakter Intuitif
Apa akibatnya sewaktu mereka Intuitif dan
apa akibatnya sewaktu mereka tidak Intuitif.
*
*
3. PESAN GEMBALA
∗
∗
Setiap minggu awal ingatkan anak-anak untuk pentingnya
misi sebagai amanat agung dan mendoakan bangsa-bangsa
sehingga mereka punya hati untuk menjangkau jiwa-jiwa
yang terhilang di sekeliling mereka.
Tahun ini adalah “Tahun Pemeliharaan Ilahi” Mari kita
mengajak anak-anak untuk lebih takut akan Tuhan dan
menaruh pengharapan mereka kepada Tuhan dan percaya
bahwa Tuhan memelihara mereka dan memberikan masa depan yang penuh harapan
BULAN
MARET
Pelajaran 1
Pelajaran Alkitab: Perjamuan Paskah
(Markus 14:12-21; Lukas 22:7-13)
Pelajaran Karakter: Lima Prinsip Intuitif
Pesan Gembala: Minggu Misi
Pelajaran 2
Pelajaran Alkitab: Yesus di taman Getsemani
(Matius 26:36-56; Markus 14:3-52)
Pelajaran Karakter: Lima Prinsip Intuituf
Pesan Gembala: Minggi Misi
Pelajaran 3
Pelajaran Alkitab: Petrus menyangkalYesus
(Matius 26:58-75; Lukas 22:54-62)
Pelajaran Karakter: Sajak dan Lagu
Pesan Gem bala: M inggu M isi
Pelajaran 4
Pelajaran Alkitab: Yudas berkhianat
(Matius 13:37)
Pelajaran Karakter: Cerita Karakter binatang
Pesan Gem bala: M inggu M isi
Pelajaran 5
Pelajaran Alkitab: Penghakiman dan Yesus
disalibkan
(Matius 27:11-56)
Pelajaran K arakter: Lim a Prinsip Intuitif
Pesan G em bala: M inggu M iSi
PELAJARAN 1
Perjamuan Paskah
Firman Tuhan:
Markus 14:12-21; Lukas 22:7-13
Ayat Hafalan bulan ini:
Matius 12:37
“Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan, dan
menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum ”
Tujuan Pelajaran ini:
Belajar untuk mengatakan hal-hal yang baik dan benar
Persiapan Kelas:
1.
2.
3.
4.
Kebersihan ruangan
Bahan-bahan pekerjaan tangan
Makanan ringan
Kantong persembahan
Persiapan Guru
•
Berdoa agar kuasa dan urapan Allah menyertai anda selama melayani dan
pelajarilah firman Tuhan secara lebih dalam lagi
•
Coba renungkan apa yang Allah ingin ajarkan dan tanamkan di dalam hati
anda, sebagai guru Sekolah Minggu.
•
Mintalah kepada Roh Kudus pengertian dan hikmat untuk dapat mengetahui
apa yang Allah ingin ubah atau perbarui sehingga kita masing-masing dapat
menjadi seperti apa yang Allah kehendaki.
Sambutan:
Menyambut setiap anak dengan senyuman dan dengan menyebut nama mereka
karena hal ini menunjukkan bahwa masing-masing mereka adalah penting bagi
Anda. (Jangan lupa untuk memasang kaset puji-pujian sewaktu Anda menyambut
mereka)
Renungan Cerita Untuk Guru:
Renungkan cerita tentang Perjamuan Paskah diceritakan dalam Alkitab Markus
14:12-21; Lukas 22:7-13
CERITA ALKITAB:
Hallo adik-adik, apa kabar semua?
Semoga semua bersukacita bukan, siapa
yang tadi pagi berdoa? Amen..semua pasti
berdoa, dan kita perlu untuk selalu berdoa
supaya Tuhan Yesus menjagai kita. Nah,
mari kita memulai pelajaran hari ini,
mengenai Tuhan Yesus dan muridmuridnya, semua ingin mendengar ceritanya? Mari kita berdoa sebelum memulainya
sud Yesus, lalu Yesus berkata kepada
mereka, “Orang itu adalah salah seorang
dari kamu yang dua belas ini, dia yang
mencelupkan roti satu pinggan dengan Aku,
Anak manusia memang harus pergi sesuai
dengan apa yang tertulis tentang Dia, akan
tetapi celakalah dia yang telah menyerahkan-Nya, adalah lebih baik orang itu
sekiranya tidak dilahirkan.
Tempat Perayaan Paskah
Pada suatu hari pada hari berlangsungnya hari raya roti tidak beragi, ketika
orang menyembelih domba paskah, muridmurid Yesus datang menghampirinya dan
mereka berkata, “Dimanakah Engkau kehendaki kami untuk mempersiapkan perjamuan paskah bagiMu? Yesus menjawab
mereka: “Pergilah kalian ke kota kepada si
Anu, dan katakan padanya pesan Guru:
waktu-Ku hampir tiba dan dirumahmulah
Aku hendak merayakan Paskah bersamasama dengan semua murid-murid-Ku. Maka
setelah engkau menyampaikan pesan-Ku,
orang itu akan menunjukkan kepadamu sebuah ruangan yang besar, dan tempat itu
sudah lengkap dan tersedia.
Mendengar hal itu maka dua dari
kedua belas murid-murid-Nya, yaitu Simon
Petrus dan Yohanes melakukan seperti apa
yang di minta Yesus kepada mereka untuk
persiapan paskah itu. Dan mereka memang
mandapati semua seperti apa yang
dikatakan Yesus pada mereka. Setelah
mereka selesai merapikan, hari sudah mulai
malam, datanglah Yesus bersama-sama
dengan murid-Nya yang lain. Mereka bersama-sama menyantap makanan dengan
sukacita, dan saling berbicara satu dengan
yang lainnya, saat itulah Yesus berkata
mengenai Yudas Iskariot, “Aku berkata
kepada kamu, sesungguhnya seorang diantara kamu yang akan menyerahkan Aku.”
Mendengar hal itu, terkejut dan sedihlah hati
mereka dan sangat bingung, lalu seorang
demi seorang meyakinkan-Nya bahwa
mereka tidak mungkin menghianati dan menyerahkan Yesus. Dalam hati mereka saling
berpikir dan menaruh curiga satu dengan
yang lainnya bahwa siapakah yang dimak-
Perjamuan malam.
Mereka tetap melanjutkan acara
makan-makan itu, lalu Yesus mengambil roti
dan mengucapkan berkat, memecahmecahkannya lalu Iapun memberikannya
kepada mereka semua dan berkata:
“Ambillah, inilah tubuh-Ku sesudah itu Ia
mengambil cawan, mengucap syukur lalu
memberikannya kepada mereka dan berkata: “Minumlah kamu semua dari cawan ini,
sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian yang
ditumpahkan bagi banyak orang untuk
pengampunan dosa. Akan tetapi Aku berkata kepadamu, mulai dari sekarang Aku tidak
akan minum lagi hasil pokok anggur ini sampai pada hari Aku meminumnya, yaitu yang
baru, bersama-sama dengan kamu dalam
kerajaan Bapa-Ku
Nah... adik-adik, itu adalah janji
TuhanYesus bagi kita semua, bukan hanya
pada murid-murid-Nya saat itu, namun juga
pada setiap murid-Nya yang ada didunia ini.
Tetap teguh mengasihi Tuhan Yesus, maka
adik-adik akan merasakan berkat-Nya terus
dalam hidup kita. Amin.
================
Penerapan Karakter intuitif dari Fir-man
Tuhan:
Prinsip 1:
Dengan penuh inisiatif murid-murid bertanya, dimanakah Yesus ingin
merayakan Paskah?
Prinsip 2:
Yesus menyatakan bahwa ada seseorang yang akan menghianati-Nya. Dan yang
dimaksud oleh-Nya adalah Yudas Iskariot.
Prinsip 3:
Murid-murid pergi ke kota dimana Ia akan merayakan Paskah.
Prinsip 4:
Mereka meyakinkan Yesus bahwa tidak ada diantara mereka yang
akan menghianati-Nya.
Prinsip 5:
Ketika mereka sedang makan Yesus mengambil roti dan mengucap
berkat, membagi-bagikannya kepada murid-murid-Nya
Pertanyaan untuk mengulangi firman Tuhan:
1.
Hari apakah yang mereka rayakan?
2.
Apa yang ditanya murid-murid kepada Yesus ?
3.
Kepada siapakah Yesus mengirim mereka?
4.
Yesus berkata mengenai siapakah ketika mereka makan?
5.
Dari antara siapakah yang akan menyerahkan Yesus?
6.
Siapakah yang akan menyerahkan Yesus?
Persembahan:
Mengajak anak-anak untuk memberikan persembahan mereka untuk Tuhan dan
mengajarkan mereka juga bagaimana kita harus memberi dengan sukacita.
Ayat Hafalan:
Matius 12:37
“Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan, dan
menurut ucapanmu pula engkau akan di hukum.”
Ajaklah anak-anak untuk menghafalkan ayat bersama-sama. Untuk kelas 2-3
tahun, jangan pakai waktu terlalu banyak untuk menghafalkan ayat, karena pengulangan ayat dapat dilakukan oleh guru-guru sambil mereka mewarnai lembaran
gambar.
Aktivitas:
“Pujian”
Ajak anak-anak untuk mencari pasangan (sesama jenis) berdua-dua, setelah itu
ajarkan mereka untuk saling memuji kelebihan satu dengan yang lain. Contoh:
rambutmu indah, engkau punya mata yang bagus,dll.
Catatan : Agar anak-anak saling menghargai satu dengan yang lain.
Aktivitas Misi:
“Negara Doa”
Bagilah anak-anak menjadi beberapa kelompok, minimal dalam satu kelompok
berisikan tiga orang, dan tunjuk dari mereka untuk salah satu pemimpin kelompok,
berikan pada mereka satu Negara untuk mereka doakan bersama-sama.
Catatan : Mempunyai beban bagi negara lain.
Pesan Gembala
Mengkomunikasikan pada anak-anak visi dari gereja lokal masing-masing.
Membuat komitmen dan mengisi buku murid dan membuat
jurnal.
•
•
•
•
Mewarnai gambar Perjamuan Paskah
Menceritakan kembali tentang Perjamuan Paskah
Menulis komitmen berdasarkan prinsip karakter
Membuat kesaksian (cerita aplikasi) yang berhubungan dengan prinsip
Intuitif.
PELAJARAN 2
Yesus di taman Getsemani
Firman Tuhan:
Matius 26:36-56; Markus 14:3-52
Ayat Hafalan bulan ini:
Matius 12:37
“Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan, dan
menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum ”
Tujuan Pelajaran ini:
Belajar untuk mengatakan hal-hal yang baik dan benar
Persiapan Kelas:
1.
2.
3.
4.
Kebersihan ruangan
Bahan-bahan pekerjaan tangan
Makanan ringan
Kantong persembahan
Persiapan Guru
•
Berdoa agar kuasa dan urapan Allah menyertai anda selama melayani dan
pelajarilah firman Tuhan secara lebih dalam lagi
•
Coba renungkan apa yang Allah ingin ajarkan dan tanamkan di dalam hati
anda, sebagai guru Sekolah Minggu.
•
Mintalah kepada Roh Kudus pengertian dan hikmat untuk dapat mengetahui
apa yang Allah ingin ubah atau perbarui sehingga kita masing-masing dapat
menjadi seperti apa yang Allah kehendaki.
Sambutan:
Menyambut setiap anak dengan senyuman dan dengan menyebut nama mereka
karena hal ini menunjukkan bahwa masing-masing mereka adalah penting bagi
Anda. (Jangan lupa untuk memasang kaset puji-pujian sewaktu Anda menyambut
mereka)
Renungan Cerita Untuk Guru:
Renungkan cerita tentang Yesus di taman Getsemani diceritakan dalam Alkitab
Matius 26:36-56; Markus 14:32-52
CERITA ALKITAB:
Hallo adik-adik, apa kabar semua? berkata: “Tidurlah sekarang dan istirahatlah,
Semoga semua bersukacita ya, siapa yang lihat, saatnya telah tiba bahwa Anak Manumengetahui bahwa Yesus suka berdoa? Ya, sia diserahkan ke tangan-tangan manusia
Yesus memang suka berdoa. Hari ini kakak berdosa. Bangunlah mari kita pergi. Dia
akan mengajarkan saat Yesus pergi ke ta- yang menyerahkan Aku telah datang.
man Getsemani untuk menikmati hadirat
Bapa-Nya, dan Ia berdoa disana dan lalu Yesus ditangkap
menyerahkan diri-Nya pada Bapa-Nya sebeSaat Yesus berbicara, tiba-tiba datanglum Ia di salibkan. Nah….sudah siap belalah Yudas dengan rombongan yang mejar?
makai pedang. Mereka hendak menangkap
Yesus. Sebelum mereka tiba di hadapan YeTaman Getsemani
sus, Yudas telah memberitahukan hal ini
Pada suatu hari, Yesus mengajak
kepada mereka: “Orang yang ku cium itulah
murid-muridnya untuk menemani-Nya ke Dia, tangkaplah Dia.” Segera Yudas maju
suatu taman yang bernama Getsemani. Na- dan mendapatkan Dia, “salam Rabi!” katanmun hanya tiga orang dari kedua belas ya lalu mencium Dia. Yesus menjawab: “Hai
murid itu yang diajak-Nya masuk untuk
teman untuk itukah engkau datang?” Mereka
menemani-Nya di dalam taman, mereka yang melihat maju dan menangkap Yesus.
adalah Petrus, Yakobus dan Yohanes. Tetapi seorang dari mereka yang menyertai
Mereka berjalan masuk ke dalam, dan saat Yesus, yaitu Petrus, tiba-tiba mengulurkan
itu Yesus begitu sedih, seperti mau mati tangannya, menghunus pedangnya dan merasanya, tinggallah disini dan berjaga- letakkan kepada hamba Imam besar sehingjagalah.
ga putus telinganya.
Tuhan Yesus telah menyerahkan diriDoa Yesus
Nya tanpa syarat pada mereka dan romKemudian, Yesus menghampiri sebuah bongan itu membawanya pergi untuk
pohon yang rindang yang tidak sebegitu jauh dihadapkan ke Mahkamah Agama
dari murid-murid-Nya, disitu Ia sujud dan
berdoa, kata-Nya “Ya, Bapa-Ku sekiranya ini
================
mungkin biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku,
tetapi jadilah seperti yang Engkau kehendaki.” Setelah itu Ia bangkit berdiri dan menghampiri murid-murid-Nya yang berjaga-jaga,
Yesus melihat mereka tertidur. Ia membangunkan dan meminta mereka untuk berjaga-jaga, kemudian Ia menyendiri kembali
untuk berdoa, ketika Ia sedang berdoa, ada
malaikat dari langit turun menampakkan diri
kepada-Nya untuk memberi kekuatan, maka
Ia semakin bersungguh-sungguh berdoa,
peluhnya seperti titik-titik air yangbertetesan
jatuh ke atas tanah.
Selesai berdoa, kembali Yesus menghampiri murid-murid-Nya dan dilihatnya
mereka sedang tertidur lagi, melihat hal itu,
Yesus kembali ke dekat pohon rindang itu
dan kembali berdoa untuk ketiga kalinya
dengan mengucapkan doa yang sama.
Setelah itu kembalilah Ia kepada muridmurid-Nya yang sedang tertidur pulas, Ia
Penerapan Karakter intuitif dari Fir-man
Tuhan:
Prinsip 1:
Yudas telah memberitahukan kepada rombongan yang bersamanya,
bahwa mereka harus menangkap orang yang mereka cium.
Prinsip 2:
Yesus tahu bahwa Ia tidak dapat merubah kehendak Bapa-Nya.
Prinsip 3:
Tanpa perlawanan Yesus menyerahkan diri kepada mereka yang menangkap-Nya
Prinsip 4:
Ketika Ia berdoa malaikat Tuhan turun dan memberikan-Nya kekuatan
Prinsip 5:
Ketika selesai berdoa Yesus mendapati murid-murid-Nya dan Ia
menegur. Mereka tidak berjaga-jaga
Pertanyaan untuk mengulangi firman Tuhan:
1.
Kemanakah Yesus dan murid-murid-Nya pergi?
2.
Berapa orangkah yang diajak Yesus masuk kedalam Taman ?
3.
Apa yang Yesus lakukan disana?
4.
Yesus meminta murid-murid-Nya untuk apa? Dan apa yag terjadi?
5.
Ketika berdoa siapakah yang menampakkan diri kepada-Nya?
6.
Siapakah yang menyerahkan Yesus?
7.
Yudas memberikan satu tanda, apakah tanda itu?
Persembahan:
Mengajak anak-anak untuk memberikan persembahan mereka untuk Tuhan dan
mengajarkan mereka juga bagaimana kita harus memberi dengan sukacita.
Ayat Hafalan:
Matius 12:37
“Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan, dan
menurut ucapanmu pula engkau akan di hukum.”
Ajaklah anak-anak untuk menghafalkan ayat bersama-sama. Untuk kelas 2-3
tahun, jangan pakai waktu terlalu banyak untuk menghafalkan ayat, karena pengulangan ayat dapat dilakukan oleh guru-guru sambil mereka mewarnai lembaran
gambar.
Aktivitas:
“Drama”
Gunakan waktu sisa untuk memainkan drama tentang Yesus dan murid-murid-Nya
di taman Getsemani. Di harapkan setiap anak berpartisipasi.
Catatan : Agar anak-anak lebih mengerti tentang kasih ini.
Pesan Gembala
Mengkomunikasikan pada anak-anak visi dari gereja lokal masing-masing.
Membuat komitmen dan mengisi buku murid dan membuat
jurnal.
•
•
•
•
Mewarnai gambar Yesus di taman Getsemani
Menceritakan kembali tentang Yesus di taman Getsemani
Menulis komitmen berdasarkan prinsip karakter
Membuat kesaksian (cerita aplikasi) yang berhubungan dengan prinsip
Intuitif
PELAJARAN 3
Petrus menyangkal Yesus
Firman Tuhan:
Matius 26:58-75; Markus 22:54-62
Ayat Hafalan bulan ini:
Matius 12:37
“Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan, dan
menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum ”
Tujuan Pelajaran ini:
Belajar untuk mengatakan hal-hal yang baik dan benar
Persiapan Kelas:
1.
2.
3.
4.
Kebersihan ruangan
Bahan-bahan pekerjaan tangan
Makanan ringan
Kantong persembahan
Persiapan Guru
•
Berdoa agar kuasa dan urapan Allah menyertai anda selama melayani dan
pelajarilah firman Tuhan secara lebih dalam lagi
•
Coba renungkan apa yang Allah ingin ajarkan dan tanamkan di dalam hati
anda, sebagai guru Sekolah Minggu.
•
Mintalah kepada Roh Kudus pengertian dan hikmat untuk dapat mengetahui
apa yang Allah ingin ubah atau perbarui sehingga kita masing-masing dapat
menjadi seperti apa yang Allah kehendaki.
Sambutan:
Menyambut setiap anak dengan senyuman dan dengan menyebut nama mereka
karena hal ini menunjukkan bahwa masing-masing mereka adalah penting bagi
Anda. (Jangan lupa untuk memasang kaset puji-pujian sewaktu Anda menyambut
mereka)
Renungan Cerita Untuk Guru:
Renungkan cerita tentang Petrus menyangkal Yesus diceritakan dalam Alkitab
Matius 26:58-75; Markus 22:54-62
CERITA ALKITAB:
Hallo adik-adik, siapa diantara kalian
yang mengingat pelajaran kita minggu
kemarin? Ya….benar, mengenai Yesus saat
berdoa di taman Getsemani. Minggu ini kita
akan melanjutkan ke palajaran berikutnya,
apakah Yesus ditangkap oleh rombongan
yang datang bersama Yudas? Mari kita
berdoa sebelum kita memulai.
apa yang dikatakannya sebelumnya, ia begitu ketakutan.
Tidak berapa lama kemudian, datang
lagi seorang memandangi Petrus, mendengarkan ia berbicara dan berkata, “kamu
pasti salah satu dari murid Yesus, aksen
bicaramu itu saja seperti orang Galilea!” dan
sekali lagi Petrus tetap menyangkalnya.
Ketika ia menyangkal yang ketiga kali,
Di hadapan Imam Besar
terdengar suara ayam berkokok dan saat itu
Pada saat itu adalah dua orang Imam
juga ia memandang Yesus yang sedang berBesar, dan salah satunya bernama Hanas
jalan dari rumah Hanas menuju rumah
yang menjadi Imam Besar cukup lama hing- Kayafas.
ga akhirnya jabatan itu diberikan kepada Tuhan Yesus melewati Petrus dan memenantunya yang bernama Kayafas. Tetapi
mandanginya. Petrus menjadi menyesal
Hanas tetaplah orang yang dipandang oleh
menyangkal-Nya, ia teringat akan apa yang
rakyat. Oleh karena itulah setelah mereka Yesus katakana sore sebelumnya: “sebelum
menangkap Yesus, mereka pertama kali
ayam berkokok esok pagi, engkau telah
membawanya kepada Hanas.
menyangkal Aku tiga kali.” Lalu dengan hati
Ada dua orang murid Yesus yang selayang sangat sedih Petrus pergi dari rumah
lu megikuti kerumunan orang yang menuju
Imam Besar itu ke jalan, ia menangis dan
kerumah Imam Besar. Ketika tiba di rumah
meratap atas perbuatannya itu, ia sangat
Imam Besar itu, Yohanes, salah seorang sedih karena telah menyangkal Tuhan Yedari kedua murid itu telah mengenal Imam
sus.
Besar itu, sehingga ia ikut masuk ke dalam
halaman, namun Petrus tetap diluar
Nah,
adik-adik
jangan pernah
menunggu hingga Yohanes memanggilnya.
menyangkal Tuhan Yesus dalam kehidupan
Ia ingin sekali masuk, namun ia tidak berani. adik-adik, dan jangan pernah malu menjadi
Ia hanya bersama-sama dengan orang sam- pengikut Kristus, karena Ia selalu mengasihi
bil menghangatkan tubuh di dekat perapian. adik-adik.
Petrus menyangkal Yesus
Ketika Yesus sedang ditanyai, Petrus
tetap berdiri dekat perapian yang menghangatkan tubuhnya, tiba-tiba ada seorang perempuan menghampirinya dan mengamatinya, lalu ia berkata: “Engkau adalah salah
satu dari murid Yesus yang dari Nazareth
itu!” Mendengar hal itu hati Petrus sangat
takut untuk mengatakan yang sebenarnya
bahwa memang itulah dia, ia malah menjawab: “Nyonya, saya tidak tahu tentang orang
itu dan saya tidak mengerti apa yang nyonya
katakan.” Kemudian ia berusaha menjauh
dari perempuan tua itu, ia berjalan cepatcepat, tiba-tiba ada seorang pelayan yang
menghampirinya, memperhatikannnya sambil berkata: “ Orang ini bersama dengan Yesus!” dan Petrus menjawab sama seperti
================
Penerapan Karakter intuitif dari Fir-man
Tuhan:
Prinsip 1:
Tiga orang yang menanyai Petrus, namun Petrus tetap tidak jujur.
Prinsip 2:
Ketika melewati Petrus menuju rumah Kayafas, Tuhan Yesus memandang
Petrus, tepat saat ayam berkokok tiga kali.
Prinsip 3:
Petrus pergi ke jalan, ia menangis dan meratap, ia sangat sedih.
Prinsip 4:
Karena begitu takut, Petrus menyangkal Yesus sebanyak tiga kali, tepat
seperti apa yang di katakan oleh Yesus kepadanya
Prinsip 5:
Petrus menunggu Yohanes memanggilnya. Namun ia sangat takut.
Pertanyaan untuk mengulangi firman Tuhan:
1.
Ada berapa orangkah Imam Besar? Siapa namanya?
2.
Berapa orangkah murid Yesus yang mengikutinya? Siapa namanya?
3.
Dari kedua murid itu siapa yang mengenal Imam Besar itu?
4.
Berapa kali Petrus menyangkal Yesus?
5.
Mengapa Petrus sampai menyangkal Yesus?
6.
Apa tanda sebagai Petrus menyangkal Yesus tiga kali?
Persembahan:
Mengajak anak-anak untuk memberikan persembahan mereka untuk Tuhan dan
mengajarkan mereka juga bagaimana kita harus memberi dengan sukacita.
Ayat Hafalan:
Matius 12:37
“Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan, dan menurut
ucapanmu pula engkau akan di hukum.”
Ajaklah anak-anak untuk menghafalkan ayat bersama-sama. Untuk kelas 2-3
tahun, jangan pakai waktu terlalu banyak untuk menghafalkan ayat, karena pengulangan ayat dapat dilakukan oleh guru-guru sambil mereka mewarnai lembaran
gambar.
Aktivitas:
“Prajurit”
Ajak anak-anak untuk berlatih seperti prajurit
•
Ajari anak berbaris
•
Cara memberi hormat
•
Olah raga prajurit: Sit up, merangkak, dll
Tujuan: Hanya untuk sukacita saja.
Pesan Gembala
Mengkomunikasikan pada anak-anak visi dari gereja lokal masing-masing.
Membuat komitmen dan mengisi buku murid dan membuat
jurnal.
•
•
•
•
Mewarnai gambar Petrus dan Yesus
Menceritakan kembali tentang Petrus menyangkal Yesus
Menulis komitmen berdasarkan prinsip karakter
Membuat kesaksian (cerita aplikasi) yang berhubungan dengan prinsip
Intuitif
PELAJARAN 4
Yudas berkhianat
Firman Tuhan:
Matius 27:3-10
Ayat Hafalan bulan ini:
Matius 12:37
“Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan, dan
menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum ”
Tujuan Pelajaran ini:
Belajar untuk mengatakan hal-hal yang baik dan benar
Persiapan Kelas:
1.
2.
3.
4.
Kebersihan ruangan
Bahan-bahan pekerjaan tangan
Makanan ringan
Kantong persembahan
Persiapan Guru
•
Berdoa agar kuasa dan urapan Allah menyertai anda selama melayani dan
pelajarilah firman Tuhan secara lebih dalam lagi
•
Coba renungkan apa yang Allah ingin ajarkan dan tanamkan di dalam hati
anda, sebagai guru Sekolah Minggu.
•
Mintalah kepada Roh Kudus pengertian dan hikmat untuk dapat mengetahui
apa yang Allah ingin ubah atau perbarui sehingga kita masing-masing dapat
menjadi seperti apa yang Allah kehendaki.
Sambutan:
Menyambut setiap anak dengan senyuman dan dengan menyebut nama mereka
karena hal ini menunjukkan bahwa masing-masing mereka adalah penting bagi
Anda. (Jangan lupa untuk memasang kaset puji-pujian sewaktu Anda menyambut
mereka)
Renungan Cerita Untuk Guru:
Renungkan cerita tentang Yudas berkhianat diceritakan dalam Alkitab Matius
27:3-10
CERITA ALKITAB:
Hai… adik-adik yang manis dan disa- Tanah Darah
yang Tuhan Yesus, Apa kabar semua?
Uang yang dilemparkan Yudas itu diMinggu ini kakak akan membagikan tentang ambil, oleh para imam-imam kepala itu dan
Yudas Iskariot, siapa yang mengenal Yudas mereka berkata bahwa tidak boleh meIskariot? Ya… benar salah satu dari murid
masukkan uang itu ke dalam peti persembaTuhan Yesus yang telah mengkhianati-Nya. han, sebab uang itu adalah uang darah.
Hari ini kita akan belajar mengenal hidup Setelah berapa lama mereka berunding.
Yudas dan kelakuannya terhadap Yesus, Mereka memakai uang itu untuk membeli
juga mengenai kematiannya itu. Sudah siap sebidang tanah yang dinamai tanah Tukang
menerima firman Tuhan?
Periuk untuk dijadikan tempat pekuburan
bagi orang asing. Sampai saat inipun tanah
Penyesalan Yudas
itu disebut Tanah Darah.
Yudas Iskariot adalah salah satu dari
Dengan demikian genaplah Firman
murid Yesus, ia menjabat sebagai bendaha- yang disampaikan Nabi Yeremia: “Mereka
ra pada masanya dan ia mengurusi kebumenerima tiga puluh uang perak, yaitu harga
tuhan Yesus. Saat Yesus ditangkap,
yang akan ditetapkan untuk seorang
Yudaslah yang mengkhianatinya, namun menurut penilaian yang berlaku diantara
Yudas menyangka Yesus akan meorang Israel, dan mereka memberikan uang
nyelamatkan diri-Nya dari kematian itu, sep- itu untuk tanah tukang periuk seperti yang
erti saat ia menyelamatkan orang lain.
dipesankan Tuhan kepadaku.”
Namun kenyataan sangatlah berbeda,
ketika ia melihat Yesus disiksa dan dipukuli,
Adik-adik yang manis, jangan pernah
ia menjad sedih, terlebih lagi ia melihat, Ye- mengkhianati Tuhan Yesus. Sebab Ia mesus hanya diam saja mendapat perlakuan ngasihi adik-adik. Lihat pada kehidupan
itu, sama sekali tidak melakukan apa-apa Yudas yang berakhir dengan kematian.
untuk melindungi diri-Nya dari serangan
Teruslah berdoa kepada Tuhan dan minta
orang-orang itu, Ia tidak melakukan apapun agar Ia memberikan hati yang mengasihi(Wah...bayangkan adik-adik, betapa lembut- Nya.
nya hati Yesus). Yudas menjadi semakin
sedih ketika ia mendengar bahwa keputusan
================
dari pengadilan itu adalah bahwa Yesus harus mati di kayu salib, ia sungguh-sugguh
tidak menyangka akan seberat itu.
Saat itu, sadarlah Yudas akan apa
yang ia lakukan itu adalah sangat salah. Ia
begitu menyesal dan ia berusaha untuk
mengembalikan uang tiga puluh perak yang
ia dapatkan karena menyerahkan Yesus
kepada imam-imam kepala dan para tua-tua
negeri itu, Yudas berkata “Aku telah bersalah karena menyerahkan orang yang tak
bersalah.”Tetapi Yudas ditolak oleh mereka,
jawab imam-imam itu, “Apa urusan kami
dengan itu? itu urusanmu sendiri!”
Karena pengembalian uang itu tidak
diterima, Yudas begitu kecewa, lalu ia
melemparkan uang perak itu ke dalam Bait
Suci dan disitu pula ia menggantung dirinya.
(Adik-adik penyesalan itu selalu datang
terakhir).
Penerapan Karakter intuitif dari Fir-man
Tuhan:
Prinsip 1:
Yudas berusaha untuk mengembalikan uang tiga puluh perak itu kepada imamimam, namun mereka tidak mau menerimanya.
Prinsip 2:
Begitu menyesalnya Yudas karena pikirannya salah.
Prinsip 3:
Yudas berpikir bahwa Yesus akan menyelamatkan dirinya seperti Ia menyelamatkan
orang lain.
Prinsip 4:
Karena menyesal, Yudas menggantung dirinya di Bait Suci.
Prinsip 5:
Tuhan Yesus tidak melakukan apa-apa melindungi diri-Nya dari serangan-serangan
orang banyak itu.
Pertanyaan untuk mengulangi firman Tuhan:
1.
Apakah Yudas menyesal?
2.
Apakah yang dilakukan Yesus ketika Ia dipukuli dan disiksa?
3.
Berapa jumlah uang yang ingin Yudas kembalikan?
4.
Kepada siapa Yudas mengembalikan uang itu?
5.
Dimana Yudas mengggantung dirinya sendiri?
6.
Apa nama tanah yang dibelinya itu?Dan menjadi tempat apa?
Persembahan:
Mengajak anak-anak untuk memberikan persembahan mereka untuk Tuhan dan
mengajarkan mereka juga bagaimana kita harus memberi dengan sukacita.
Ayat Hafalan:
Matius 12:37
“Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan, dan
menurut ucapanmu pula engkau akan di hukum.”
Ajaklah anak-anak untuk menghafalkan ayat bersama-sama. Untuk kelas 2-3
tahun, jangan pakai waktu terlalu banyak untuk menghafalkan ayat, karena pengulangan ayat dapat dilakukan oleh guru-guru sambil mereka mewarnai lembaran
gambar.
Aktivitas:
“Bermain Puzzle”
Guru-guru telah menyiapkan ayat atau sebuah gambar di selembar kertas, lalu
potong kertas itu menjadi beberapa bagian. Setelah itu bagilah anak-anak menjadi
beberapa kelompok. Minta mereka untuk menggabungkan kertas itu hingga menjadi gambar yang sesungguhnya. Kelompok yang menang mendapat satu hadiah.
Tujuan: Agar anak-anak belajar bertanggungjawab.
Pesan Gembala
Mengkomunikasikan pada anak-anak visi dari gereja lokal masing-masing.
Membuat komitmen dan mengisi buku murid dan membuat
jurnal.
•
•
•
•
Mewarnai gambar Yudas
Menceritakan kembali tentang Yudas berkhianat
Menulis komitmen berdasarkan prinsip karakter
Membuat kesaksian (cerita aplikasi) yang berhubungan dengan prinsip
Intuitif
PELAJARAN 5
Penghakiman dan Yesus
disalibkan
Firman Tuhan:
Matius 27:11-56
Ayat Hafalan bulan ini:
Matius 12:37
“Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan, dan
menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum ”
Tujuan Pelajaran ini:
Untuk mengembangkan pengetahuan anak-anak akan Yesus
Persiapan Kelas:
1.
2.
3.
4.
Kebersihan ruangan
Bahan-bahan pekerjaan tangan
Makanan ringan
Kantong persembahan
Persiapan Guru
•
Berdoa agar kuasa dan urapan Allah menyertai anda selama melayani dan
pelajarilah firman Tuhan secara lebih dalam lagi
•
Coba renungkan apa yang Allah ingin ajarkan dan tanamkan di dalam hati
anda, sebagai guru Sekolah Minggu.
•
Mintalah kepada Roh Kudus pengertian dan hikmat untuk dapat mengetahui
apa yang Allah ingin ubah atau perbarui sehingga kita masing-masing dapat
menjadi seperti apa yang Allah kehendaki.
Sambutan:
Menyambut setiap anak dengan senyuman dan dengan menyebut nama mereka
karena hal ini menunjukkan bahwa masing-masing mereka adalah penting bagi
Anda. (Jangan lupa untuk memasang kaset puji-pujian sewaktu Anda menyambut
mereka)
Renungan Cerita Untuk Guru:
Renungkan cerita tentang Penghakiman dan Yesus di salibkan diceritakan
dalam Alkitab Matius 27:11-56
CERITA ALKITAB:
Senang sekali bertemu kembali dengan
adik-adik hari ini.. wah semuanya penuh
dengan sukacita ya! Hari ini kita akan membahas tentang penyaliban Yesus ya, sudah
siap semua mendengar Firman Tuhan untuk
hari ini? Okay….mari kita berdoa terlebih
dahulu.
perkataan itu maka Yesus diserahkan kepada mereka semua.
Kemudian mereka membawa Yesus
pergi. Mereka semua menanggalkan pakaian-Nya dan mengenakan jubah ungu kepada-Nya menaruh mahkota duri diatas
kepala-Nya dan memberikan-Nya sebatang
buluh di tangan-Nya. Mereka juga meludahiNya dan mengolok-olok-Nya, juga memukul
dan menyiksa Yesus, lalu mereka membawa
Dia keluar untuk disalibkan.
Pengadilan Yesus
Yesus dihadapkan kepada Pilatus. Dan
Ia ditanya apakah Ia adalah Raja Yahudi itu?
Yesus menjawabnya, “Engkau sendirilah
yang mengatakannya.” Selain kata-kata itu
Yesus disalibkan
Yesus tidak menjelaskan dan menjawab
Yesus berjalan membawa salib-Nya
tuduhan yang diberikan oleh mereka tersandiri menuju Golgota. Namun, ketika
hadap Dia.
mereka keluar kota itu, mereka berjumpa
Hari itu kebetulan tepat hari raya dan
seseorang yang bernama Simon yang bemenjadi kebiasaan bagi wali negeri itu untuk rasal dari Kirene. Mereka memaksa Simon
membebaskan satu orang pada hari raya, itu untuk memikul salib Yesus. Maka samnamun atas pilihan orang banyak. Pada
pailah mereka di bukit Golgota yang berarti
waktu itu ada juga yang bernama Yesus Ba- ‘tempat tengkorak’. Di tempat itu mereka
rabas yang terkenal dengan kejahatannya memberi Tuhan Yesus minum anggur
yang sedang berada dipenjara. Maka Pilatus bercampu empedu, setelah mengecapnya
bertanya kepada orang banyak itu: “Siapa Yesus tidak meminumnya.
yang kamu kehendaki akan kubebaskan
Mereka menyalibkan-Nya disitu, lalu
bagimu? Yesus barabas atau Yesus yang setelah yakin Yesus telah tersalib, mereka
disebut Kristus?” Karena sebetulnya Pilatus
membagi-bagikan pakaian-Nya dengan
tahu, orang banyak menyerahkan Yesus
membuang undi, mereka berada disitu untuk
hanya karena dengki. Ketika Pilatus sedang
menjaga Dia. Di atas kepala Yesus
duduk di kursi pengadilan, istrinya mengirim
terpasang tulisan yang menyebut alasan
pesan kepadanya untuk tidak ikut menmengapa Ia di hukum: “Inilah Yesus Raja
campuri urusan orang benar itu (Yesus),
orang Yahudi.” Bersama-sama dengan Yesus
sebab pada malam sebelumnya, istrinya
bermmpi mengenai hal itu, karena itulah ia
disalibkan dua orang penyamun, yang satu
memperingatkan Pilatus.
disebelah kanan dan satu disebelah kiri.
Orang yang lewat disana menghujat Dia berNamun orang banyak meminta agar
kata: “Selamatkanlah diri-Mu jika Engkau
Yesus Barabas yang dibebaskan, karena
Anak Allah, turunlah dari salib itu.”
mereka semua telah dihasut oleh imamimam kepala dan para tua-tua negeri itu.
Besar sekali penderitaan Yesus bukan
Orang banyak itu juga meminta agar Yesus
adik-adik? Karena itu kita semua harus
di hukum mati. Karena bingung, Pilatus bermenghargai pengorbanan-Nya bagi kita
tanya kepada orang banyak mengenai kejasemua. Amin.
hatan yang telah dilakukan oleh Yesus sehingga Ia harus di hukum mati? Namun,
orang banyak itu makin berteriak keras untuk
meminta agar Yesus di salibkan. Ketika Pilatus melihat hal itu semakin kacau, maka ia
berkata: “aku tidak bersalah akan darah
orang itu, itu urusan kamu sendiri!” dengan
Penerapan Karakter intuitif dari Fir-man
Tuhan:
Prinsip 1:
Karena merasa Yesus benar, Pilatus bertanya kepada orang banyak apa saja
kesala-han yang Yesus perbuat.
Prinsip 2:
Pilatus tidak mau ikut bersalah atas darah Yesus, karena ia tahu Yesus benar.
Prinsip 3:
Orang banyak itu tidak mau Yesus yang dibebaskan, mereka meminta seorang
pen-jahat yang bernama Yesus Barabas yang di bebaskan.
Prinsip 4:
Pilatus telah diperingati oleh isterinya yang mendapat mimpi malam bahwa
Yesus tidak bersalah.
Prinsip 5:
Orang banyak telah dihasut oleh imam-imam dan para tua-tua negeri itu.
Pertanyaan untuk mengulangi firman Tuhan:
1.
Siapakah nama yang mengadili Yesus?
2.
Mengapa orang banyak itu benci pada Yesus? Siapa yang menghasut?
3.
Apakah Yesus dibebaskan? Jadi siapa yang dibebaskan?
4.
Apa hukuman yang orang banyak minta?
5.
Siapa yang membantu Yesus membawa salib?
6.
Apa nama tempat Yesus disalibkan?
7.
Berapa oang yang disalibkan bersama-sama Yesus?
Persembahan:
Mengajak anak-anak untuk memberikan persembahan mereka untuk Tuhan dan
mengajarkan mereka juga bagaimana kita harus memberi dengan sukacita.
Ayat Hafalan:
Matius 12:37
“Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan, dan
menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum ”
Ajaklah anak-anak untuk menghafalkan ayat bersama-sama. Untuk kelas 2-3
tahun, jangan pakai waktu terlalu banyak untuk menghafalkan ayat, karena pengulangan ayat dapat dilakukan oleh guru-guru sambil mereka mewarnai lembaran
gambar.
Aktivitas:
“Memuji Tuhan”
Ajaklah anak-anak untuk menyanyikan lagu dimana lagu itu bertema untuk tidak
melakukan dosa dan hidup untuk selalu mengasihi Allah (nanyikan dengan sebuah
gerakan)
Tujuan: Agar anak-anak semakin lebih akrab.
Aktivitas misi:
“Lagu daerah”
Kita akan menggunakan music daerah untuk permainan ini. (diharapkan guru
sudah membuat suatu gerakan tariasn dari sebuah lagu daerah) dan bariskan
anak-anak untuk mengikuti gerakan, pakai gerakan asli dari daerah itu sendiri.
Cukup dengan gerakan biasa yang tidak terlalu sulit.
Catatan: Agar anak-anak lebih mengenai tarian daerah.
Pesan Gembala
Mengkomunikasikan pada anak-anak visi dari gereja lokal masing-masing.
Membuat komitmen dan mengisi buku murid dan membuat
jurnal.
•
•
•
•
Mewarnai gambar Yesus di salib
Menceritakan kembali tentang Penghakiman dan Yesus di salib
Menulis komitmen berdasarkan prinsip karakter
Membuat kesaksian (cerita aplikasi) yang berhubungan dengan prinsip
Intuitif.
Pelajaran
Bulan April
Pelayanan Anak-Anak (Kids for
Christ) CITY BLESSING - Jemaat Berkat Bagi
Bangsa 2015
1. FIRMAN TUHAN
(Pelajaran 1) Yesus mati dan Yesus bangkit
(Pelajaran 2) Murid-murid dan kubur kosong
(Pelajaran 3) Murid-murid melihat Yesus bangkit
(Pelajaran 4) Yesus terangkat ke surga
2. Karakter:
Dalam membagikan cerita Firman Tuhan dalam bulan
April kita akan memfokuskan pada karakter Intuitif
Apa akibatnya sewaktu mereka Intuitif dan apa
akibatnya sewaktu mereka tidak Intuitif.
*
*
3. PESAN GEMBALA
∗
∗
Setiap minggu awal ingatkan anak-anak untuk pentingnya
misi sebagai amanat agung dan mendoakan bangsa-bangsa
sehingga mereka punya hati untuk menjangkau jiwa-jiwa
yang terhilang di sekeliling mereka.
Tahun ini adalah “Tahun Pemeliharaan Ilahi” Mari kita
mengajak anak-anak untuk lebih takut akan Tuhan dan
menaruh pengharapn mereka kepada Tuhan dan percaya
bahwa Tuhan memelihara mereka dan memberikan masa
depan yang penuh harapan
BULAN
April
Pelajaran 1
Pelajaran Alkitab: Yesus mati dan Yesus bangkit
(Matius 27:45-61; 28:1-10)
Pelajaran Karakter: Lima Prinsip Intuitif
Pesan Gembala: Minggu Misi
Pelajaran 2
Pelajaran Alkitab: Murid-murid dan kubur kosong
(Yohanes 20:1-17)
Pelajaran Karakter: Sajak dan Lagu Pesan
Gem bala: M inggu M isi
Pelajaran 3
Pelajaran Alkitab: Murid-murid melihat Yesus bangkit
(Lukas 24:13-53)
Pelajaran Karakter: Cerita Karakter binatang Pesan
Gem bala: M inggu M isi
Pelajaran 4
Pelajaran Alkitab: Yesus terngakat ke surga
(Matius 28:16-20; Lukas 24:49-53)
Pelajaran Karakter: Cerita karakter binatang Pesan
Gem bala: M inggu M isi
PELAJARAN 1
Yesus mati dan Yesus
disalib
Firman Tuhan:
Matius 27:45-61; 28:1-10
Ayat Hafalan bulan ini:
Yosua 1:3a
“Setiap tempat yang akan diinjak oleh telapak
kakimu Kuberikan kepada kamu.. ”
Tujuan Pelajaran ini:
Untuk mengembangkan pengetahuan anak-anak akan Yesus
Persiapan Kelas:
1.
2.
3.
4.
Kebersihan ruangan
Bahan-bahan pekerjaan tangan
Makanan ringan
Kantong persembahan
Persiapan Guru
•
Berdoa agar kuasa dan urapan Allah menyertai anda selama melayani dan
pelajarilah firman Tuhan secara lebih dalam lagi
•
Coba renungkan apa yang Allah ingin ajarkan dan tanamkan di dalam hati
anda, sebagai guru Sekolah Minggu.
•
Mintalah kepada Roh Kudus pengertian dan hikmat untuk dapat mengetahui
apa yang Allah ingin ubah atau perbarui sehingga kita masing-masing dapat
menjadi seperti apa yang Allah kehendaki.
Sambutan:
Menyambut setiap anak dengan senyuman dan dengan menyebut nama mereka
karena hal ini menunjukkan bahwa masing-masing mereka adalah penting bagi
Anda. (Jangan lupa untuk memasang kaset puji-pujian sewaktu Anda menyambut
mereka)
Renungan Cerita Untuk Guru:
Renungkan cerita tentang Yesus mati dan Yesus Bangkit diceritakan dalam
Alkitab Matius 27:45-61; 28:1-10
CERITA ALKITAB:
Hai adik-adik, bagaimana kabar kalian?
Bersukacita bukan? Wah, sekarang sudah
suasana paskah lho… dan minggu-minggu
ini kita akan belajar mengenai Pengorbanan
Yesus bagi kita, tentang kematian dan kebangkitan-Nya, siapa yag siap belajar Firman Tuhan? Mari kita berdoa dahulu….
Yesus mati
Mulai dari jam 12 siang, kegelapan menyelimuti sampai jam tiga. Yesus berseru
dan menyerahkan nyawa-Nya, tiba-tiba tabir
Bait Suci terbelah duabelas dari atas sampai
kebawah dan terjadi gempa bumi dan bukitbukit terbelah. Setelah Yesus mati. Seorang
yang bernama Yusuf dari Arimatea, datang
meminta mayat-Nya Yesus, ia diperbolehkan
mengambil mayat Yesus, maka Yusuf dan
temannya menurunkan mayat Yesus dari
kayu salib dan membungkusnya dengan
kayu lenan. Mereka menaruh mayat Yesus
di dalam kubur menutupinya dengan batu
besar.
Pada pagi hari orang-orang yang
menyalibkan Yesus menemui Pilatus dan
berkata: “Tuan kami ingat Yesus pernah berkata bahwa Ia akan hidup setelah tiga hari,
berilah perintah agar ada yang menjaga di
sekitar kubur Yesus itu, kalau tidak bisa saja
murid-murid-Nya mencuri mayat Yesus dan
setelah itu mengatakan kepada rakyat bahwa Ia telah bangkit, dan bahkan akan lebih
parah lagi hal yang ditimbulkan oleh-Nya daripada ketika Ia masih hidup.” Pilatus berkata
“sediakan penjaga dan terus awasi kubur
itu.” Maka kubur itu di jaga dengan ketat.
Yesus bangkit
Dua hari setelah Yesus dikubur, beberapa wanita datang pagi-pagi buta ke
makam Yesus, salah seorang dari wanita ini
adalah Maria Magdalena. Ketika mereka tiba, mereka melihat batu berguling ke samping dan tidak ada penjaga disitu, kubur itu
terbuka dan kosong! Mereka tidak tahu bahwa malam sebelumnya terjadi gempa bumi
yang hebat dan malaikat Allah turun dari sorga, sehingga para penjaga yang melihatnya
terjatuh ke tanah dan mengira mereka telah
mati, setelah mereka tersadar dan mulai
sanggup berdiri, mereka langsung lari terbirit-birit.
Para malaikat
Ketika melihat kubur terbuka, Maria
langsung lari menemui para murid, sedang
wanita-wanita yang tinggal, melihat kedalam
kubur
Yesus,
namun
mereka
tidak
menemukan tubuh Yesus. Tiba-tiba mereka
melihat dua orang pemuda duduk dengan
wajah yang bersinar seperti malaikat, membuat para wanita itu ketakutan, karena dua
orang itu adalah malaikat. Satu dari mereka
berkata: “Jangan takut! Kamu mencari Yesus
yang dari Nazareh yang di salibkan? Ia tidak
ada disini. Dia telah bangkit seperti yang telah di kataka-Nya! Lihatlah tempat Tuhan di
baringkan, dan pergi beritahukan pada para
murid yang lain, katakan pada Petrus, Ia
akan bertemu dengan Yesus di Galilea
Mendengar semua itu, para wanitawanita itu diliputi dengan kegembiraan dan
sukacita, mereka pergi secepat yang mereka
bisa dan membawa pesan dari malaikat itu
untuk para murid.
Penerapan Karakter intuitif dari Fir-man
Tuhan:
Prinsip 1:
Yusuf dari Arimatea datang untuk meminta apakah ia boleh mengambil
mayat Yesus.
Prinsip 2:
Para teman-teman Maria tidak langsung berlari seperti Maria ketika melihat
kubur Yesus terbuka, mereka melihat kedalam dan menemukan para malaikat.
Prinsip 3:
Malaikat menyuruh para wanita untuk memberitahukan kepada murid apa
yang telah mereka dengar.
Prinsip 4:
Para wanita diliputi dengan kegembiraan dan sukacita.
Prinsip 5:
Terjadi gempa bumi dan malaikat Allah turun dari sorga, sehingga para penjaga
melihat, dan terjatuh ke tanah.
Pertanyaan untuk mengulangi firman Tuhan:
1.
Dari jam berapa ke jam berapakah kegelapan menyelimuti?
2.
3.
4.
5.
Apa yang terbelah dua dari atas kebawah?
Siapa nama yang meminta mayat Yesus?
Siapa yang datang menemui Pilatus?
Kapankah para wanita datang ke kubur Yesus?
6.
7.
Ketika melihat kubur terbuka, siapa yang langsung berlari?
Dimanakah Yesus akan menemui Petrus?
Persembahan:
Mengajak anak-anak untuk memberikan persembahan mereka untuk Tuhan dan
mengajarkan mereka juga bagaimana kita harus memberi dengan sukacita.
Ayat Hafalan:
Yosua 1:3a
“Setiap tempat yang akan diinjak oleh telapak kakimu
Kuberikan kepada kamu,….”
Ajaklah anak-anak untuk menghafalkan ayat bersama-sama. Untuk kelas 2-3
tahun, jangan pakai waktu terlalu banyak untuk menghafalkan ayat, karena pengulangan ayat dapat dilakukan oleh guru-guru sambil mereka mewarnai lembaran
gambar.
Aktivitas:
“Tujuan hidup”
Pemimpin ice breaker memberikan secarik kertas kepada anak-anak dan biarkan
mereka menuliskan apa yang mereka inginkan dalam satu tahun ke depan. Setelah
itu kumpulkan kertas yang sudah dituliskan itu dan pemimpin ice breaker memberikan secara acak kertas yang telah tertulis itu. Jangan biarkan mereka
mendapatkan kertas yang mereka sendiri tulisi, harus anak yang lain.
Tujuan: Agar anak-anak dapat mengerti apa tujuan mereka.
Pesan Gembala
Mengkomunikasikan pada anak-anak visi dari gereja lokal masing-masing.
Membuat komitmen dan mengisi buku murid dan membuat
jurnal.
•
•
•
•
Mewarnai gambar Dua malaikat
Menceritakan kembali tentang Yesus mati dan Yesus bangkit
Menulis komitmen berdasarkan prinsip karakter
Membuat kesaksian (cerita aplikasi) yang berhubungan dengan prinsip
Intuitif.
PELAJARAN 2
Murid-murid dan kubur
kosong
Firman Tuhan:
Yohanes 20:1-17
Ayat Hafalan bulan ini:
Yosua 1:3a
“Setiap tempat yang akan diinjak oleh telapak kakimu
Kuberikan kepada kamu.. ”
Tujuan Pelajaran ini:
Untuk mengembangkan pengetahuan anak-anak akan Yesus
Persiapan Kelas:
1.
2.
3.
4.
Kebersihan ruangan
Bahan-bahan pekerjaan tangan
Makanan ringan
Kantong persembahan
Persiapan Guru
•
Berdoa agar kuasa dan urapan Allah menyertai anda selama melayani dan
pelajarilah firman Tuhan secara lebih dalam lagi
•
Coba renungkan apa yang Allah ingin ajarkan dan tanamkan di dalam hati
anda, sebagai guru Sekolah Minggu.
•
Mintalah kepada Roh Kudus pengertian dan hikmat untuk dapat mengetahui
apa yang Allah ingin ubah atau perbarui sehingga kita masing-masing dapat
menjadi seperti apa yang Allah kehendaki.
Sambutan:
Menyambut setiap anak dengan senyuman dan dengan menyebut nama mereka
karena hal ini menunjukkan bahwa masing-masing mereka adalah penting bagi
Anda. (Jangan lupa untuk memasang kaset puji-pujian sewaktu Anda menyambut
mereka)
Renungan Cerita Untuk Guru:
Renungkan
cerita tentang Murid-murid dan kubur kosong diceritakan dalam
Alkitab Yohanes 20:1-17
CERITA ALKITAB:
Senang sekali kembali bertemu dengan
adik-adik yang manis!! Hari ini kita akan
melanjutkan Firman Tuhan minggu lalu,
siapa yang ingat? Ya… Tuhan Yesus telah
bangkit, dan membuat orang-orang yang datang menjadi sukacita! Untuk lebih jelasnya
mari kita
lihat Firman Tuhan tentang
kosongnya kubur Yesus. Siapa yang mau
memulainya dengan berdoa? Mari kita
berdoa…
Kubur kosong.
Saat para wanita yang datang ke kubur
Yesus mendengar kata-kata malaikat itu,
Maria Magdalena tidak ada bersama mereka, sebab ia pergi mencarai para murid untuk memberitahu bahwa Yesus telah kosong,
sebab ia tidak tahu bahwa Yesus telah bangkit. Ia bertemu Petrus dan Yohanes dan berkata: “Mereka membawa Tuhan pergi dari
kubur dan kami tidak tahu dimana Ia diletakkan.”
Kedua murid itu berlari ke arah kubur,
Yohanes tiba lebih dahulu karena dia lebih
muda dari Petrus. Tetapi ketika ia melihat
keadaan kubur dan melihat batu yang menutupi kubur itu telah terguling dan terbuka
lebar, ia hanya bisa berdiam diri memandangani itu semua. Yohanes melihat kearah dalam dan ia hanya menemukan kain lenan
yang seharusnya membungkuus tubuh Yesus. Dan pada saat Petrus tiba ia langsung
menyusul Yohanes ke dalam kubur. Tibatiba Yohanes berpikir, “Yesus telah bangkit
dari kematian!” walaupun ia tidak sama
sekali tidak melihat para malaikat atau
mendengar suara mereka, namun saat itu, di
dalam hatinya ia begitu yakin bahwa Yesus
telah bangkit. Lalu mereka segera pergi
sambil tetap berpikir kejadian aneh yang
mereka lihat. Dan tidak lama kemudian, Maria Magdalena tiba sampai ke kubur.
Yesus menegur Maria
Maria sangat bersedih akan hidup Yesus. Bagaimana Ia di bunuh dan bahkan
mereka
tidak
membiarkan-Nya
untuk
beristirahat dengan tenang di kubur-Nya.
Maria sangat mengasihi Yesus, karena itu
iapun menangis dan bersedih. Maria menen-
gok ke dalam kubur, tiba-tiba ia melihat dua
orang pria berpakaian putih. Mereka duduk,
yang satu di bagian kepala dan yang satu di
bagian kaki dimana Yesus pernah di baringkan. (Mereka adalah kedua malaikat yang
sama dengan yang dilihat teman-temannya.)
Namun Maria Magdalena tidak mengetahuinya.
Salah satu dari mereka berkata:
“Mengapa engkau menangis?” ia menjawab:
“Mereka membawa Tuhanku dan aku tidak
tahu dimana mereka meletakkan-Nya.” mendadak sesuatu membuatnya berputar dan ia
melihat seorang pria berdiri. Itu YESUS!
Tetapi untuk beberapa saat ia tidak
mengenali-Nya, Yesus berkata: “Ibu mengapa engkau menangis?” Maria mengira, Ia
adalah seorang penjaga taman, ia berkata
kepada-Nya, “Tuan, jika engkau yang membawa-Nya, tolong beritahu padaku dimanakah engkau meletakkan-Nya?”
Tiba-tiba suara yang ia kenal berkata,
“Maria” dan ia tahu bahwa itu Yesus. Ia
hidup!. Maria tersungkur di kaki Yesus dan
berkata: “Guruku.” Namun Yesus berkata
kepadanya, “Jangan engkau menyentuh Aku
dulu karena Aku belum bertemu Bapa-Ku.
Tapi pergilah kepada semua saudarasaudara-ku dan katakan pada mereka, Aku
akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu
dan kepada Allah-Ku dan Allahmu”.
Nah… adik-adik, Tuhan Yesus telah
bangkit!! Bukan hanya untuk murid-muridNya tetapi juga kita semua… mari kita bersukacita.!!
Penerapan Karakter intuitif dari Fir-man
Tuhan:
Prinsip 1:
Maria menceritakan bebannya kepada seorang pria yang disangkanya
adalah penjaga taman, ternyata pria itu adalah Yesus.
Prinsip 2:
Maria sangat bersedih akan kehidupan Yesus.
Prinsip 3:
Yohanes tahu dan sangat yakin dalam hatinya bahwa Yesus telah bangkit,
seperti yang pernah ia katakana dulu.
Prinsip 4:
Yesus melarang Maria menyentuh-Nya karena ia belum bertemu Bapa-Nya
Prinsip 5:
Maria menemui Petrus dan Yohanes karena kubur Yesus kosong.
Pertanyaan untuk mengulangi firman Tuhan:
1.
Maria pergi mencari siapa? Dan untuk memberitahu tentang apa?
2.
Siapa nama kedua murid itu?
3.
Siapa nama murid yang yakin bahwa Yesus telah bangkit?
4.
Mengapa Maria sangat bersedih?
5.
Maria mengira bahwa Yesus adalah seorang?
6.
Mengapa Yesus melarang Maria untuk menyentuhnya?
Persembahan:
Mengajak anak-anak untuk memberikan persembahan mereka untuk Tuhan dan
mengajarkan mereka juga bagaimana kita harus memberi dengan sukacita.
Ayat Hafalan:
Yosua 1:3a
“Setiap tempat yang akan diinjak oleh telapak kakimu
Kuberikan kepada kamu,….”
Ajaklah anak-anak untuk menghafalkan ayat bersama-sama. Untuk kelas 2-3
tahun, jangan pakai waktu terlalu banyak untuk menghafalkan ayat, karena pengulangan ayat dapat dilakukan oleh guru-guru sambil mereka mewarnai lembaran
gambar.
Aktivitas:
“Cari barang dan lakukan sesuatu”
Pemimpin ice breaker menyiapkan beberapa ayat, mis: Mazmur 1:1 kata ke 8 dari
depan, kemudian semua anggota mulai mencari kata apa iti? (diharapkan guru telah menyiapkan barang yang akan ditebak disekitar kelas) kalau kata itu berupa
benda maka harus dicari disekeliling kelas dan setelah ditemukan diserahkan kepada Pemimpin ice breaker dan mendapat hadiah. Jika sebuah kata kerja semua anggota kelompok mempergakannya.
Tujuan: Agar anak-anak mempunyai semangat untuk melakukan sesuatu.
Pesan Gembala
Mengkomunikasikan pada anak-anak visi dari gereja lokal masing-masing.
Membuat komitmen dan mengisi buku murid dan membuat
jurnal.
•
•
•
•
Mewarnai gambar Kubur kosong
Menceritakan kembali tentang Murid-murid dan kubur kosong
Menulis komitmen berdasarkan prinsip karakter
Membuat kesaksian (cerita aplikasi) yang berhubungan dengan prinsip
Intuitif
PELAJARAN 3
Murid-murid melihat
Yesus bangkit
Firman Tuhan:
Lukas 24:13-53
Ayat Hafalan bulan ini:
Yosua 1:3a
“Setiap tempat yang akan diinjak oleh telapak
kakimu Kuberikan kepada kamu.. ”
Tujuan Pelajaran ini:
Untuk mengembangkan pengetahuan anak-anak akan Yesus
Persiapan Kelas:
1.
2.
3.
4.
Kebersihan ruangan
Bahan-bahan pekerjaan tangan
Makanan ringan
Kantong persembahan
Persiapan Guru
•
Berdoa agar kuasa dan urapan Allah menyertai anda selama melayani dan
pelajarilah firman Tuhan secara lebih dalam lagi
•
Coba renungkan apa yang Allah ingin ajarkan dan tanamkan di dalam hati
anda, sebagai guru Sekolah Minggu.
•
Mintalah kepada Roh Kudus pengertian dan hikmat untuk dapat mengetahui
apa yang Allah ingin ubah atau perbarui sehingga kita masing-masing dapat
menjadi seperti apa yang Allah kehendaki.
Sambutan:
Menyambut setiap anak dengan senyuman dan dengan menyebut nama mereka
karena hal ini menunjukkan bahwa masing-masing mereka adalah penting bagi
Anda. (Jangan lupa untuk memasang kaset puji-pujian sewaktu Anda menyambut
mereka)
Renungan Cerita Untuk Guru:
Renungkan cerita tentang Murid-murid melihat Yesus
dalam Alkitab Lukas 24:13-53
CERITA ALKITAB:
Hallo adik-adik yang manis… senang
sekali ya kita bisa berkumpul di tempat ini
kembali, siapa yang bersukacita? Nah…
pelajaran saat ini mengenai saat-saat Tuhan
Yesus bertemu kembali dengan murid-muridNya setelah kebangkitan-Nya, wah...siapa
yang mau bertemu Yesus? Pasti semua mau
ya… mari kita berdoa dulu untuk menyiapkan hati kita untuk mendengarkan Firman
Tuhan…
bangkit diceritakan
dan tulang seperti yang kamu lihat ada pada
pada-Ku.” Mendengar hal itu mereka sangat
bersukacita dan bergirang karena menyadari
bahwa benarlah yang berdiri dihadapan
mereka itu adalah Yesus, Tuhan mereka.
Lalu kemudian Yesuspun berkata: “Adakah
makanan disini?”
Seseorang dari mereka memberikanNya seekor ikan goreng dan Yesus makan
dihadapan mereka, Ia berkata: Inilah yang
Aku katakan dalam kitab taurat Musa, kitab
para Nabi dan juga kitab Mazmur, harus digenapi. Adalah suatu keharusan bagi Mesias
untuk menderita dan bangkit pada hari yang
ketiga, agar berita tentang pertobatan dan
pengampunan dosa dapat disampaikan
kesegala penjuru. Kamu adalah saksi. Aku
akan memberikan padamu apa yang dijanjikan Bapa-Ku.
Mendengar perkataan
itu mereka
sungguh-sungguh menyadari bahwa yang
berbicara ini adalah benar-benar Tuhan dan
Dia telah bangkit dari kematian-Nya, mereka
sangat senang dan bersukacita.
Perjalanan ke Emaus
Pada hari dimana Yesus bangkit, ada
dua orang dari murid-Nya pergi ke sebuah
kampung yang bernama Emaus. Dalam perjalanan itu Tuhan Yesus menghampiri mereka, berjalan beriringan dan ikut berbicara
dengan mereka. Awalnya mereka tidak
mengenali Yesus, namun ketika mereka
makan
bersama, Yesus
memecahmecahkan roti dan memberikannya kepada
mereka, saat itulah mereka mulai sadar dan
mengenali-Nya.
Mereka sungguh-sungguh terkejut.
Kedua orang ini langsung kembali ke Yerusalem pada malam itu juga untuk memberWah….adik-adik, betapa senang ya
itahukan kepada yang lain apa yang telah
hati para murid itu? Apa adik-adik ingin agar
mereka lihat dan telah terjadi pada mereka.
Tuhan Yesus juga menghampiri kita? Terus
Mereka menemui murid-murid yang lain
berdoa dan setia kepada firman-Nya.
yang sedang berkumpul, kata mereka,
“Tuhan telah bangkit dan menampakkan diriNya pada Petrus.” (tidak ada yang tahu apa
yang dikatakan Yesus pada Petrus, tapi
inilah untuk yang keempat kalinya Yesus
menampakkan diri setelah kebangkitan-Nya)
Kesaksian Yesus
Saat itu mereka sedang berkumpul dalam satu ruangan dengan pintu yang tertutup. Namun secara tiba-tiba sudah berdiri
ditengah-tangah mereka, Ia berkata: “Damai
sejahtera bagi kamu” beberapa dari mereka
menjadi sangat ketakutan ketika melihat Dia,
karena mereka melihat Dia ketika di
salibkan. Mereka menyangka yang mereka
lihat itu hantu, namun Yesus berkata kepada
mereka: “Mangapa kamu kaget? Mengapa
keragu-raguanmu timbul? Lihatlah luka yang
ada di tangan dan juga kaki-Ku, sentuhlah
Aku karena hantu tidak mempunyai daging
Penerapan Karakter intuitif dari Fir-man
Tuhan:
Prinsip 1:
Karena mereka ragu-ragu, Yesus menegur mereka akan keragu-raguan mereka.
Prinsip 2:
Yesus menghampiri kedua orang murid-Nya, namun mereka tidak mengenaliNya. Baru beberapa saat kemudian, mereka mengenali-Nya
Prinsip 3:
Karena mereka mendengar perkataan Yesus, mereka sungguh-sungguh
menyadari bahwa itu adalah Yesus .
Prinsip 4:
Kedua murid menceritakan kepada temannya mengenai Yesus.
Prinsip 5:
Pada hari kebangkitan-Nyalah Yesus menghampiri kedua murid itu.
Pertanyaan untuk mengulangi firman Tuhan:
1.
Kemanakah kedua murid itu pergi? Pada hari apa saat itu?
2.
Kapan akhirnya murid mengenali Yesus?
3.
4.
Kemanakah mereka berdua buru-buru kembali?
Sedang berada dimanakah murid-murid yang lain?
5.
Apa yang mereka berikan ketika Yesus mau makan?
6.
Mengapa Yesus menegur mereka?
7.
Menurut Yesus apakah yang harus digenapi?
Persembahan:
Mengajak anak-anak untuk memberikan persembahan mereka untuk Tuhan dan
mengajarkan mereka juga bagaimana kita harus memberi dengan sukacita.
Ayat Hafalan:
Yosua 1:3a
“Setiap tempat yang akan diinjak oleh telapak kakimu
Kuberikan kepada kamu,….”
Ajaklah anak-anak untuk menghafalkan ayat bersama-sama. Untuk kelas 2-3
tahun, jangan pakai waktu terlalu banyak untuk menghafalkan ayat, karena pengulangan ayat dapat dilakukan oleh guru-guru sambil mereka mewarnai lembaran
gambar.
Aktivitas:
“Tebak nama”
Buatlah dua kelompok anak dan seorang guru memimpin permainan. Guru itu
duduk diantara dua kelompok, lalu salah satu anak dari kelompok A membisikkan
nama anak dari kelompokk B pada guru dan ketika yang maju kemudian dari kelompok B adalah anak yang namanya tadi disebutkan maka guru itu harus mengucapakan kata DOR! Tapi bila bukan, tidak mengucapkan kata DOR.
Tujuan: Hanya untuk bermain.
Pesan Gembala
Mengkomunikasikan pada anak-anak visi dari gereja lokal masing-masing.
Membuat komitmen dan mengisi buku murid dan membuat
jurnal.
•
•
•
•
Mewarnai gambar Murid-murid dan Yesus
Menceritakan kembali tentang Murid-murid dan Yesus
Menulis komitmen berdasarkan prinsip karakter
Membuat kesaksian (cerita aplikasi) yang berhubungan dengan prinsip
Intuitif
PELAJARAN 4
Yesus terangkat ke surga
Firman Tuhan:
Matius 28:16-28; Lukas 24:49-53
Ayat Hafalan bulan ini:
Yosua 1:3a
“Setiap tempat yang akan diinjak oleh telapak
kakimu Kuberikan kepada kamu.”
Tujuan Pelajaran ini:
Untuk mengembangkan pengetahuan anak-anak akan Yesus
Persiapan Kelas:
1.
2.
3.
4.
Kebersihan ruangan
Bahan-bahan pekerjaan tangan
Makanan ringan
Kantong persembahan
Persiapan Guru
•
Berdoa agar kuasa dan urapan Allah menyertai anda selama melayani dan
pelajarilah firman Tuhan secara lebih dalam lagi
•
Coba renungkan apa yang Allah ingin ajarkan dan tanamkan di dalam hati
anda, sebagai guru Sekolah Minggu.
•
Mintalah kepada Roh Kudus pengertian dan hikmat untuk dapat mengetahui
apa yang Allah ingin ubah atau perbarui sehingga kita masing-masing dapat
menjadi seperti apa yang Allah kehendaki.
Sambutan:
Menyambut setiap anak dengan senyuman dan dengan menyebut nama mereka
karena hal ini menunjukkan bahwa masing-masing mereka adalah penting bagi
Anda. (Jangan lupa untuk memasang kaset puji-pujian sewaktu Anda menyambut
mereka)
Renungan Cerita Untuk Guru:
Renungkan cerita tentang Yesus terangkat ke sorga diceritakan dalam Alkitab
Matius 28:16-20; Lukas 24:40-53
CERITA ALKITAB:
Selamat pagi semua…. Apa kabar,
penuh dengan sukacita dari Tuhan bukan?
Senang sekali kita berkumpul hari ini ya!!
Hari ini adalah hari terakhir kita merayakan
hari Paskah, dan topik Firman Tuhan kali ini
adalah mengenai saat-saat Yesus terangkat
ke sorga dan juga janji-janji-Nya saat Ia terangkat. Sudah siap menerima Firman Tuhan? Mari kita berdoa…
Yesus menampakkan diri
Ke sebelas murid Yesus berangkat
kesebuah bukit di Galilea, lalu disana Yesus
menampakkan diri kepada mereka dan Yesus berkata kepada mereka semua yang
memperhatikan-Nya: “Kepada-Ku telah di
berikan segala kuasa yang ada di Surga dan
yang ada di bumi. Pergilah, jadikanlah
semua bangsa murid-Ku, dan baptislah dalam mereka dalam nama Bapa, Anak dan
Roh Kudus dan ajarkanlah mereka segala
sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah Aku menyertai kamu
senantiasa sampai akhir jaman,” itu adalah
keberapa kali Yesus menampakkkan diri-nya
setelah kebangkitan-Nya.
Ingatkah adik-adik, saat Yesus pernah
mengatakan kepada murid-murid-Nya untuk
tetap tinggal di Yerusalem hingga Roh Kudus turun akan mereka?. Karena itu Ia berkata: “Tanda-tanda ini akan menyertai orang
percaya, mereka akan mengusir setan-setan
atas nama-Ku, mereka akan berbicara
dengan bahasa-bahasa yang baru bagi
mereka yang mereka tidak mengerti, mereka
juga akan memegang ular, dan sekalipun
mereka meminum racun maut, mereka tidak
akan celaka, mereka juga akan meletakkan
atas mereka yang sedang sakit dan orang
sakit itu sembuh,” (wow...itu janji kuasa dari
Yesus lho adik-adik, siapa yangmenginginkannya?)
Yesus naik kesorga
Lalu Yesus membawa mereka keluar
kota hingga
Betania. Di situ Iapun
mengangkat tangan-Nya dan memberkati
mereka, kata-Nya: “Damai sejahtera bagi
kamu seperti Bapa telah mengutus Aku
demikian juga Aku mengutus kamu.” dan
ketika Ia sedang memberkati mereka semua,
tiba-tiba secara perlahan-lahan Ia terangkat
ke sorga, semakin tinggi, hingga akhirnya
awan menutupi-Nya sehingga kesebelas murid-muridNya tidak dapat melihat-Nya lagi.
Ketika mereka sedang menatap kelangit, ke atas, tiba-tiba berdirilah dihadapan
mereka dua orang malaikat berpakaian
putih, dan berkata: “Hai orang-orang Galilea,
megapakah engkau semua menatap kelangit? Yesus ini yang telah terangkat ke
Surga meninggalkan kamu, akan datang
kembali dengan cara yang sama seperti
yang kamu lihat ketika Ia naik ke surga.”
mendengar kata-kata dari malaikat itu,
semua murid-murid-Nya menjadi senang
dan bersukacita, mereka menyembah Yesus
yang telah berada di surga, dan merekapun
kembali ke Yerusalem. Disana mereka
senantiasa berada dibait Allah dan selalu
memuliakan Allah.
Nah...adik-adik, janji Tuhan adalah
bahwa Ia akan kembali dengan cara yang
sama seperti Ia terangkat ke surga. Siapkah
adik-adik ketika Ia kembali ke dunia ini?.
Penerapan Karakter intuitif dari Fir-man
Tuhan:
Prinsip 1:
Tuhan Yesus berjanji bahwa Ia akan memberikan Roh Kudus.
Prinsip 2:
Yesus akan menemani setiap orang yang percaya kepada-Nya hingga akhir
jaman, itu adalah salah satu janji-Nya.
Prinsip 3:
Malaikat berkata, bahwa Ia akan datang seperti Ia terangkat ke surga.
Prinsip 4:
Tuhan Yesus mengangkat tangan-Nya dan memberkati kesebelas murid-Nya
dengan banyak kuasa.
Prinsip 5:
Para murid sangat senang dan bersukacita, mereka menyembah Yesus yang telah
berada di surga.
Pertanyaan untuk mengulangi firman Tuhan:
1.
2.
Kemanakah Yesus membawa kesebelas murid-Nya?
Apakah Yesus akan menyertai mereka sampai akhir jaman?
3.
4.
5.
6.
7.
Tanda apa saja yang akan menyertai orang percaya?
Yesus membawa mereka keluar kota dekat dengan?
Ketika sedang apa Yesus terangkat ke surga?
Berapa orang jumlah malaikat yang murid-murid temui?
Bagaimana cara Yesus datang kembali?
Persembahan:
Mengajak anak-anak untuk memberikan persembahan mereka untuk Tuhan dan
mengajarkan mereka juga bagaimana kita harus memberi dengan sukacita.
Ayat Hafalan:
Yosua 1:3a
“Setiap tempat yang akan diinjak oleh telapak kakimu
Kuberikan kepada kamu,….”
Ajaklah anak-anak untuk menghafalkan ayat bersama-sama. Untuk kelas 2-3
tahun, jangan pakai waktu terlalu banyak untuk menghafalkan ayat, karena pengulangan ayat dapat dilakukan oleh guru-guru sambil mereka mewarnai lembaran
gambar.
Aktivitas:
“Murid-murid Yesus”
Guru atau pemimpin ice breaker mengajak semua anak-anak untuk memerankan
drama tentang kenaikan Yesus. (Biarkan anak-anak yang lebih besar untuk memperagakannya, sedang anak-anak yang kecil menjadi orang percaya yang lainnya)
buatlah seperti drama Yesus terangkat ke surga.
Tujuan: Belajar menjadi Murid Yesus.
Pesan Gembala
Mengkomunikasikan pada anak-anak visi dari gereja lokal masing-masing.
Membuat komitmen dan mengisi buku murid dan membuat
jurnal.
•
•
•
•
Mewarnai gambar Yesus terangkat ke surga
Menceritakan kembali tentang Yesus terangkat kesurga
Menulis komitmen berdasarkan prinsip karakter
Membuat kesaksian (cerita aplikasi) yang berhubungan dengan prinsip
Intuitif
Download