BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Internet menyediakan kesempatan untuk setiap pribadi ‘memperkenalkan’ dirinya kepada orang lain yang sudah dikenal maupun yang belum dikenal bahkan kepada yang tidak terpikirkan untuk kenal seperti orang yang berada di negara lain. Ajang kesempatan ini lebih dikenal dengan nama sosial media. Sosial media sangat beragam sesuai dengan kebutuhannya. Youtube adalah sosial media dimana pengguna bisa memposting berbagai video. Facebook, Twitter adalah sosial media dimana pengguna bisa memberitahu kepada orang lain apa yang sedang dilakukan ataupun dirasakan. Foursquare adalah aplikasi dimana orang – orang bisa memberitahu orang lain dimana ia berada sekarang. Selain aplikasi di atas, masih banyak media sosial lain dengan kegunaan yang mungkin hampir sama atau bahkan mencakup semuanya. Indonesia adalah negara yang tidak luput dari perkembangan internet. Indonesia adalah negera yang memili pengguna internet terbesar di Asia Tenggara. Perkembangan sosial media juga menjadi salah satu faktor penting besarnya pemakaian internet. Berdasarkan Survei Data Global Web Index, Indonesia adalah negara yang memiliki pengguna sosial yang paling 1 aktif di Asia. Dalam Washington.cblocal.com yang di post tanggal 16-04-2014 Indonesia memiliki 79.7% user aktif di sosial media mengalahkan Filipina, Malaysia dan Cina. Lalu dalam bebmen.com menyatakan Statistik perkembangan internet di Indonesia mencapai 15% atau 38.191.873 pengguna internet dari total populasi kita 251.160.124. Sedangkan penggunaan internet melalui smartphone mencapai 14%. Berdasarkan data statistik yang dikeluarkan oleh Global Web Index Wave, Facebook masih merajai sosial media Indonesia dengan pengguna sebesar 25% atau sekitar 62.000.000 user kemudian disusul oleh Twitter, Google Plus dan Linkedin. Dengan angka pengguna internet dan sosial media setinggi itu banyak juga masalah yang ditimbulkan karena sosial media itu sendiri. Mudahnya berbicara melalui dunia maya menyebabkan banyak anak lebih ‘pintar’ di sosial media tapi tertinggal di kehidupan nyatanya. Michael S. Broder, Ph. D, seorang psikolog dan penulis terkenal menyatakan bahwa dengan kemudahan alat komunkasi menyebabkan anak yang mempunyai masalah dalam berkomunikasi face-to-face menemukan cara untuk menghindari mempelajari komunikasi face-to-face tersebut. Zukharia Budi di jakarta yang selaku pengamat media sosial menyatakan di Sosial media menyebabkan penurunan moral para remaja secara perlahan tapi pasti. Banyak orang, mulai dari remaja kisaran umur 15-17 tahun hingga orang dewasa melupakan etika berbicara ketika berada di media sosial. Secara sadar ataupun tidak sadar, terkadang apa yang dikatakan atau diposting menyakiti orang lain. Jika dibiarkan maka karakter inilah yang akan membentuk generasi muda kita kedepannya. 2 Salah satu contoh kasus nyata yang dinyatakan dalam selaku pengamat media sosial yang terjadi adalah kasus pelarian remaja berumur 14 tahun bernama Marieta Novatriani, Surabaya. Remaja ini dilaporkan hilang dan diduga kuat oleh polisi, ia dibawa temannya yang baru dikenalnya di Facebook bernama Arie Power. Selain itu terjadi juga kasus seperti penipuan, pencemaran nama baik, perjudian dan lain – lain. Dalam hal ini penulis mendapatkan pengertian masalah-masalah ini harus segera dituntaskan karena remaja-remaja sekarang semakin menjadi berbelok arah kejalan yang kurang benar 1.2. Rumusan Masalah Menurut latar belakang yang telah disebutkan maka penulis mendapati rumusan masalah sebagai berikut : a. Bagaimana merancang kampanye sosial tentang Etika Bersosial Media terhadapanak umur 15-19 tahun agar anak remaja terhindar dari cyberbullying dan hal-hal lain yang berada dalam media sosial? 1.3. Batasan Masalah Dalam ruang lingkup indonesia yang sedang berkembang penulis mendapatkan kesimpulan dan analisa pada ruang lingkup sebagai berikut : a. Demografis Gender : wanita dan pria Usia : Smp-sma (15-19 tahun) Kewarganegaraan : WNI 3 Agama : semua agama Ras : semua ras b. Geografis Indonesia khusus jakarta c. Psikografis Para murid sekolah 1.4.Tujuan Tugas Akhir Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang Etika Bersosial medialalu pelajar dan mahasiswa menjadi lebih mengenal tentang Etika Bersosial Media dan dampaknya, dan tidak melakukan tindakan hal-hal negatif dalam sosial media dengan Merancang Etika bersosial media kepada anak pada usia 15-19 tahun 1.5.Manfaat Tugas Akhir a. lebih memahami etika bersosial media. Dalam sisi orang lain semoga saja tugas ini dapat membantu tidak akan terjadi nya hal ini karena semakin mudah digunakan Tujuan tugas akhir ini dibuat adalah untuk mengurangi hal-hal negatif dalam media sosial tercipta pada anak-anak pada umur 1519 tahun. b. Bagi orang lain bermanfaat dapat mencegah kasus ini semakin membesar lalu membantu mencegah perlakuan anak diluar sekolah dan bagi pihak universitas dapat mengerti bahwa ada permasalahan yang serius yang dapat di tanggapi serta membantu kejadian ini berkurang 4 c. Bagi kampus adalah dapat memberikan cara untuk membantu pencegahan untuk masyarakat remaja 1.6. Metode Penelitian Penulis membuat penelitian dengan cara metode kualitatif seperti survei kepada anak-anak sekolah lalu mencari data-data yang terkait guna mencari data-data seperti sebab, akibat, dan dampak terhadap korban 1.7. Metode Perancangan Adapun metode perancangan ini yang di lakukan selama proses perancangan kampanye sosial yang bertemakan media sosial yang baik dan benar dapat dijabarkan dalam bebrapa poin berikut ini : a. Perumusan masalah Penulis melakukan observasi pada fenomena yang terjadi dalam beberapa lingkungan sekolah yang ada di bogor b. Menentukan tujuan Penulis menemukan dan menentukan beberapa hal yang menjadi titik permasalahan yang ada didalam beberapa sekolah c. Brainstroming Brain stroming dilakukan dari pendapatan data primer maupun sekunder serta dari rumusan masalah sehingga dapat menentukan tujuan dan media yang akan di 5 gunakan dan evaluasi dari brainstorming di kumpulkan dari wawancara dan observasi serta gambaran kasar kampanye sosial yang akan di buat d. Sketsa Pembuatan gambaran awal dengan sketsa kasar dari karya yang akan dibuat e. Evaluasi Merupakan tahap eksekusi dan pencetakan ke dalam media yang akan di buat 6 1.8. Sistematika Perancangan Latar Belakang : Penyadaran pengguna sosial media yang sedang berkembang pesat Rumusan Masalah : Sosial media menjadi alat dalam mengurangi perkembangan psikologi anak dan dapat juga menjadi alat untuk membunuh karakter anak dapat pula kejadian kematian yang sebenarnya Tujuan : mengurangi dampak media sosial terhadap anak berbeda dengan anak yang lainnya Konsep Perancangan : Big Idea : meningkatkan kewaspadaan dari dampak buruk media sosial. Teknik Visualisasi : desain sesuai dengan remaja Media : Booklet Studi Lapangan : Kuisioner (survey) Observasi Studi Kepustakaan : Teori Design, teori kampanye, teori Media sosial. Khalayak Sasaran : Demografis : usia 14-17 tahun, semua gender, Psikografis : Para anak sekolah Geografis : Jakarta Insight : Memberikan informasi yang tepat sehingga dapat meningkatkan kewaspadaan terhadap media sosial 7