Dengan Jalan Apa Firman Tuhan Makin Tersiar? - sp

advertisement
May 28, 2006
Text untuk direnungkan Kisah Para Rasul 18:23-19:20
Thema: “Dengan Jalan Apa Firman Tuhan Makin Tersiar?”
Apabila kita membaca nats Alkitab pagi ini, maka kita akan digairahkan dengan catatan
sejarah yang ditulis oleh dr. Lukas. Karena Tuhan sangat memberkati pelayanan Paulus
di kota Efesus. Pada ayat 19:20 tertulis “Dengan jalan ini makin tersiarlah firman Tuhan
dan makin berkuasa.” Yang ingin kita pertanyakan dan renungkan ialah kata-kata
“Dengan jalan ini”, jalan apa itu? Apabila kita baca perikop pagi ini, maka akan kita
dapatkan tiga hal yang dapat mengungkapkan makna kata-kata “dengan jalan ini”.
(1). Firman Tuhan makin tersiar dan berkuasa apabila orang-orang percaya mendalami
dan menjalani Firman Tuhan. 18:26
Apolos adalah seorang yang sangat paham akan pengajaran Kitab Suci iaitu Alkitab
Perjanjian Lama. Namun 18:26 mencatat “Ia mulai mengajar dengan berani di rumah
ibadat. Tetapi setelah Priska dan Akwila mendengarnya, mereka membawa dia ke rumah
mereka dan dengan teliti menjelaskan kepadanya Jalan Allah.”
Pada kebaktian Minggu yang lalu kita pelajari satu kebenaran bahwa pemberitaan Injil
adalah hal yang paling sentral bagi Tuhan; Ia pun mengundang kita sebagai kawan
sekerjaNya.” Agar kita dipakai oleh Tuhan secara heran, maka kita perlu mengetahui
Jalan Allah; dengan perkataan lain kita harus mengalami kuasa Allah melalui
pengalaman pertobatan. Karena pemberitaan Firman Tuhan ialah menyaksikan kuasa dan
kasih dari Allah yang mau menyelamatkan kita. (contoh seorang salesman obat tumbuh
rambut namun ia sendiri botak).
(2). Firman Tuhan makin tersiar dan berkuasa apabila orang-orang percaya mempunyai
hubungan secara pribadi dengan Tuhan Yesus.
Pertobatan adalah awal dari suatu arak-arakan iman kita, titik mula dari hubungan kita
dengan Tuhan Yesus secara pribadi. Ayat 19:4b-5 mencatat “… dan ia berkata kepada
orang banyak, bahwa mereka harus percaya kepada Dia yang datang kemudian dari
padanya, yaitu Yesus. Ketika mereka mendengar hal itu, mereka memberi diri mereka
dibaptis dalam nama Tuhan Yesus.”
Saudaraku, kita perlu mempunyai satu hubungan yang intim dengan Tuhan Yesus. Bukan
saja satu hubungan yang bersifat pengetahuan, namun satu hubungan yang bersifat
pribadi, yang kita rasakan tiap saat. Iman itu bukan abstrak, tapi konkret. Bukan saja
demikian, kita juga perlu suatu interaksi akan pengenalan kita terhadap Alkitab sebagai
Firman Tuhan yang tertulis, dengan Tuhan Yesus sebagai Firman yang menjadi manusia.
Yohanes 1:1, 14. Makin kental hubungan kita dengan Tuhan Yesus, makin terbuka lebar
berkat Allah. Sehingga kita dapat memuliakan Dia serta menikmati Dia setiap saat.
(contoh seorang anak yang belajar menggunakan uang).
(3). Firman Tuhan makin tersiar dan berkuasa apabila orang-orang percaya mendapat
pengurapan Roh Kudus.
Tumpangan tangan Rasul Paulus pada orang-orang yang baru dibaptis yang berakibat
turunnya Roh Kudus pada orang-orang itu. Merekapun berbahasa roh dan bernubuat.
Bagian ini haruslah kita kaji dengan baik.
Alkitab mengajar kita bahwa orang yang percaya akan dimeteraikan dengan Roh Kudus
yang dijanjikan oleh Tuhan (Efesus 1:13). Alkitab juga mencatat bahwa banyak orang
yang sungguh percaya namun tidak berbahasa roh. Tapi hampir semua catatan di Kisah
Para Rasul mencatat kalau seseorang yang mendapat pengurapan dari Roh Kudus, maka
orang itu akan dengan berani dan penuh suka cita memberitakan Injil. (contoh Back to
Jerusalem movement). Marilah kita belajar dari Firman Tuhan yang kita pelajari pagi ini,
dan kita akan dipakai oleh Tuhan sebagai pemberita Firman yang berani dan penuh
sukacita. Dengan demikian kita bekerja sama dengan Tuhan dalam mengembangkan
pelayan SPECC di tengah masyarakat dimana kita bermukim.
Download