RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama sekolah Mata Pelajaran Kelas/semester : SMA Negeri ...Surakarta : Sosiologi : X/ 1 Standar Kompetensi Memahami perilaku keteraturan hidup sesuai dengan nilai dan Kompetensi Dasar norma yang berlaku dalam masyarakat. : Menjelaskan fungsi sosiologi sebagai ilmu yang mengkaji hubungan masyarakat dan lingkungan. Indikator 1. : Mendefinisikan sosiologi sebagai ilmu dan metode 2. Mendeskpripsikan hubungan berbagai konsep tentang realitas sosial. 3. Mengidentifikasi data tentang realitas sosial masyarakat Alokasi Waktu : 4 x 45 menit (2 X Pertemuan) A. Tujuan Pembelajaran Setelah proses pembelajaran, siswa diharapkan dapat: 1. menjelaskan dengan kata-kata sendiri pengertian tentang sosiologi, objek sosiologi dan tujuan sosiologi. 2. menjelaskan sosiologi sebagai sebuah ilmu pengetahuan 3. mendeskrispsikan sejarah perkembangan sosiologi. 4. menjelaskan kedudukan sosiologi di antara ilmu-ilmu lain 5. mendeskripsikan peran sosiolog dalam masyarakat. B. Materi Pembelajaran 1. Sejarah Perkembangan Sosiologi Ilmu pada dasarnya merupakan sejumlah pengetahuan yang disusun secara sistematis, menggunakan penalaran logis dan dapat dikaji oleh setriap orang. Sedangkan pengetahuan merupakan segala sesuatu yang dimiliki manusia sebagai hasil kerja panca indra. Pada saat sosiologi masih dianggap sebagai ilmu yang bernaung di dalam filsafat disebut dengan nama filsafat social. Setelah Auguste Comte (1798-1857) menciptakan istilah sosiologi pada tahun 1839 terhadap keseluruhan pengetahuan manusia mengenai kehidupan bermasyarakat melalui karya ilmiahnya yang berjudul ” Course de Phylosophie Positive”, maka lahirlah sosiologi sebagai suatu ilmu pengetahuan. Inilah yang disebut dengan tahap pemikiran awal sosiologi. Sosiologi kemudian semakin berkembang dengan lahirnya konsep-konsep baru, seperti teori determinisme ekonomi yang dikembangkan oleh Friedrich Engels dan Karl Marx. Disamping itu Herbert Spencer juga mengembangkan sistematika penelitian masyarakat dan menyimpulkan bahwa perkembangan masyarakat manusia adalah suatu proses evolusi yang bertingkat tingkat dari bentuk yang rendah ke bentuk yang lebih tinggi, seperti evolusi biologis. Mazhab Frankfurt mengembangkan teori kritik . 2. Objek Kajian Sosiologi sebagai Suatu Ilmu Ruang lingkup objek yang dipelajari dalam sosiologi cukup luas dan beragam. Banyak aspek yang membedakan kondisi sosial secara umum dalam sebuah masyarakat. Aspek-aspek inilah yang dikaji oleh sosiologi. Klasifikasi aspek-aspek itu mencakup lima bidang utama, yaitu pengkajian populasi, pengkajian tingkah laku sosial, pengkajian institusi sosial, pengkajian pengaruh budaya dan pengkajian perubahan sosial. 3. Sosiologi Berfungsi Mengkaji Realitas Sosial Untuk memahami suatu masyarakat, tidak dapat dilakukan sekaligus secara menyeluruh. Sebab, masyarakat terbentuk oleh berbagai aspek. Aspek-aspek itu merupakan suatu realitas yang menyusun masyarakat. Istilah yang digunakan oleh Emile Durkheim, realitas sosial disebut fakta sosial. Secara lebih rinci, Soerjono Soekanto (1982) menyatakan, bahwa masyarakat tersusun oleh tujuh realitas sosial, yaitu sebagai berikut. a. Interaksi Sosial b. Kebudayaan c. Nilai dan Norma d. Stratifikasi Sosial e. Status dan Peran Sosial f. Perubahan Sosial 4. Hubungan antar realitas sosial Enam aspek di atas saling berhubungan, saling memengaruhi, dan saling menentukan. Aspek yang satu berpengaruh terhadap aspek yang lain, dan sebaliknya. a. Hubungan antara Nilai Sosial dengan Interaksi Sosial b. Hubungan antara Norma Sosial dengan Interaksi Sosial c. Hubungan antara Status dan Peranan Sosial dengan Interaksi Sosial d. Hubungan antara Kebutuhan Dasar, Norma, dan Istitusi Sosial e. Hubungan antara Peran Sosial dengan Kebudayaan f. Hubungan antara Kelas Sosial dengan Interaksi Sosial 5. Fenomena di Masyarakat sebagai Sumber Data Penelitian Sosiologi Sosiologi adalah ilmu yang mengkaji realitas sosial. Semua realitas social dapat dipelajari pengaruhnya terhadap fenomena (gejala) sosial yang terjadi di masyarakat. Berbagai gejala sosial yang terjadi antara lain kemiskinan, kenakalan remaja, pengangguran, konflik sosial, gerakan sosial, penyalahgunaan narkotika, integrasi sosial, dan sebagainya, dapat dikaji oleh sosiologi. Untuk memahami itu semua, diperlukan suatu studi sosial. Teknik penelitian dalam sosiologi menurut Paul B. Horton: 1. Studi Cross-sectional dan longitudinal 2. Eksperimen laboratorium dan eksperimen lapangan 3. Penelitian pengamatan Data sosiologis terdiri atas dua macam, yaitu data kualitatif dan datakuantitatif. 1. Data Kualitatif Data kualitatif dapat diperoleh melalui penelitian-penelitian berikut ini. a. Penelitian historis b. Penelitian komparati c. Studi kasus d. Penelitian historis-komparatif 2. Data Kuantitatif Data kuantitatif adalah informasi hasil penelitian yang berupa angka-angka. Gejalagejala yang diteliti diukur dengan skala, indeks (daftar), tabel atau formulaformula (rumus), dan kemudian diuji dengan rumus-rumus hitung statistik. C. Metode Pembelajaran 1. Informasi 2. kerja mandiri 3. eksplorasi 4. Diskusi 5. permainan D. Langkah-Langkah Pembelajaran Pertemuan 1. No Kegiatan Pembelajaran Metode Media Waktu 1 Pendahuluan Ceramah White 10’ a. Apresepsi informasi board Guru masuk kedalam memperkenalkan diri kelas pada dan Computer/ siswa. LCD Kemudian guru mempersiapkan kelas untuk pembelajaran. b. Memotivasi Guru menjelaskan maksud pembelajaran tentang Sosiologi sebagai ilmu Perilaku Sosial c. Rambu-rambu belajar Siswa memperhatikan peta konsep tentang Sosiologi sebagai ilmu Perilaku Sosial, sebagai gambaran tentang materi yang akan disampaikan. 2 Ceramah Kegiatan Inti a. Guru menjelaskan tentang Sosiologi Tanya Computer/ 30’ LCD sebagai ilmu yang mengkaji hubungan jawab Alat tulis masyarakat dengan lingkungan, Buku b. Guru bertanya pada siswa mengenai pendapat mereka tentang pengertian struktur itu sendiri. Kemudian guru menampung jawaban siswa dan menulisnya di papan tulis. c. Sebelum menyempurnakan jawaban siswa, guru menuliskan beberapa nama tokoh sosiologi. Dan bertanya pada siswa apakah mereka mengenal nama tokoh tersebut. Berangkat dari nama tokoh tersebut, guru mulai menjelaskan tentang pengertian struktur dan kemudian mengarah pada sejarah perkembangan sosiologi. d. Kemudian guru menjelaskan tentang objek kajian sosiologi. e. Guru mempersilahkan menyampaiakan siswa pendapatnya untuk tentang obyek kajian sosiologi yang ada di masyarakat. f. Guru menjelaskan sosiologi mengkaji tentang realitas sosial g. Siswa diminta untuk menyebutkan beberapa realitas sosial yang ada di masyarakat. h. Guru menjelaskan tentang hubungan antar realitas sosial i. Siswa mencatat penjelasan dari guru j. Guru dan siswa sama-sama membuat kesimpulan 3 Kegiatan akhir a. Guru memberi tugas mandiri kepada Soal siswa. 30’ Jawaban b. Siswa mengerjakan soal evaluasi yang telah dibuat oleh guru, dan langsung Evaluasi Soal tugas 20’ dikumpulkan hari itu juga. Pertemuan :2 No Kegiatan Pembelajaran Metode Media Waktu 1 Pendahuluan Ceramah White 10’ informasi board a. Guru masuk kedalam kelas dan menyiapkan kelas untuk pembelajaran. Computer/ Kemudian guru menanyakan beberapa LCD soal untuk mengingatkan siswa pada materi yang telah dipelajari minggu lalu. b. Memotivasi Guru memberikan penjelasan tentang maksud pembelajaran c. Rambu-rambu belajar Siswa memperhatikan skema yang digambarkan oleh guru di white board 2 Ceramah Computer/ 30’ a. Sebelum menjelaskan tentang teknik Tanya LCD penelitian dan metode penelitian, jawab Alat tulis Kegiatan Inti terlebih dahulu guru menanyakan apa buku arti metode penelitian itu sendiri. Kemudian guru menampung jawaban siswa dan menulisnya di papan tulis. b. Guru menjelaskan tentang metodemetode penelitian c. Guru menugaskan siswa membentuk kelompok dan melakukan wawancara terhadap teman satu kelompoknya. Jadi dalam satu kelompok ada yang bertugas sebagai pewawancara dan informannya. Sebelumnya siswa tersebut membuat beberapa kalimat pertanyaan dalam satu kasus/fenomena. Setelah mendapatkan informasi dari temannya, kemudian data tesebut dijadikan sebuah tulisan. Tema kasus telah disiapkan oleh guru. 3 Kegiatan akhir a. Siswa mengerjakan soal evaluasi yang telah dibuat oleh guru, dan langsung dikumpulkan hari itu juga Penelitian Tema kecil kasus evaluasi Alat tulis Soal evaluasi 30’ 20’ E. Sumber pembelajaran: 1. Buku Sosiologi SMA kelas 1 Erlangga 2. Masalah-masalah sosial di masyarakat. 3. Media massa seperti majalah, koran, dan buku-buku tambahan. F. Media 1. Papan tulis 2. Lembar soal 3. Power Point 4. Alat permainan 5. Alat penelitian G. Evaluasi 1. hasil pekerjaan siswa berupa kuis permainan, sebanyak jumlah siswa yang hadir dalam KBM. 2. Hasil pekerjaan siswa mengerjakan uji kompetensi berupa masing-masing 5 soal dari dua pertemuan 3. Penelitian kecil kelompok H. Soal Evaluasi Soal Evaluasi Pertemuan pertama 1. Apa yang dimaksud dengan sosiologi? 2. Jelaskan secara singkat dan jelas perbedaan konsep pemahaman sosiologi menurut Emile 3. Durkheim dan Max Weber! 4. Jelaskan objek kajian sosiologi? 5. Menurut Soerjono Soekanto (1982) menyatakan, bahwa masyarakat tersusun oleh tujuh realitas sosial, sebutkan! Soal Evaluasi Pertemuan Kedua 1. Apakah yang dimaksud dengan data kuantitatif? 2. Sebutkan metode-metode yang terdapat di dalam metode kualitatif 3. Apakah yang dimaksud dengan data sosiologis? 4. Jelaskan pengertian penelitian komparatif! 5. Sebutkan alat-alat yang digunakan dalam metode studi kasus I. Penilaian Untuk pertanyaan kuis permaianan pada pertemuan pertama Menjawab dengan lancar dan baik 80-90 Menjawab dengan lancar dan kurang baik 70-79 Menjawab dengan terbata-bata 69-69 Menjawab dengan bantuan guru 50-59 Tidak dapat menjawab > 50 Untuk evaluasi siswa berupa soal Soal berjumlah 5 pertanyaan essay, masing-masing soal bernilai 20 Berikut ini format penilaian penelitian kelompok ASPEK PENILAIAN No Nama Keaktifan Kerja sama Jumlah Nilai Keterangan: nilai maksimal 50 Mengetahui, Kapala SMA............................ Surakarta, Juli 2010 Guru Sosiologi RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : SMA Mata Pelajaran : Sosiologi Kelas / semester :X/1 Alokasi Waktu : 4 x 45 ( 2x pertemuan ) A. Standar Kompetensi : Memahami perilaku keteraturan hidup sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat. B. Kompetensi Dasar : Menjelaskan fungsi sosiologi sebagai ilmu yang mengkaji hubungan masyarakat dan lingkungan. C. Indikator : 1. Menjelaskan teori fungsional struktural. 2. Menjelaskan teori konflik. 3. Menjelaskan teori interaksi simbolik. 4. Menjelaskan konsep Sosiologi. 5. Menyebutkan tokoh teori struktural fungsional 6. Menyebutkan tokoh teori konflik.. D. Tujuan Pembelajaran : Setelah mempelajari materi pembelajaran diharap siswa dapat : 1. Menjelaskan teori fungsional struktural. 2. Menjelaskan teori konflik. 3. Menjelaskan teori interaksi simbolik. 4. Menjelaskan konsep Sosiologi. 5. Menyebutkan tokoh teori struktural fungsional 6. Menyebutkan tokoh teori konflik E. Materi Pembelajaran : 1. Teori Fungsional - Struktural Durkheim mencerminkan dirinya sebagai seorang Organisist (penganut paham organisme), berikut inilah formulasi-formulasinya : 1. Dia menegaskan bahwa masyarakat haruslah dipandang sebagai suatu kesatuan (entity). Sebagai suatu kesatuan itu, masyarakat bisa dibedakan dengan bagian-bagiannya, namun tidak dapat dipisahkannya. Dengan menganggap msyarakat sebagai suatu “realita suigeneris” (realitas yang tak dapat diragukan eksistensinya), maka Durkheim memberikan proritas analisisnya pada masyarakat secara holistik. 2. Menegaskan, bahwa bagian-bagian / komponen-komponen dari suatu sistem itu berfungsi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan utama dari sistem secara keseluruhan. 3. Mengandung pengertian bahwa “functional needs” dipergunakan oleh Durkheim dalam terminologi “normal” maupun “pathologis”. Oleh karena itu, kebutuhan-kebutuhan suatu sistem sosial harus terpenuhi agar tidak terjadi keadaan yang abnormal. 4. Menyebutkan bahwa, dengan memandang sistem sebagai sesuatu yang normal dan patologis seperti yang dimaksud dalam terminologi fungsional, maka pada kadar / taraf tertentu sistem itu akan menunjukkan keadaan equilibrium dan dapat berfungsi secara normal. Kelemahan Teori Struktural Fungsional Teori Struktural Fungsional mengabaikan kenyataan-kenyataan sebagai berikut: 1. Setiap struktur sosial, di dalam dirinya sendiri, mengandung konflikkonflik dan kontradiksi-kontradiksi yang bersifat internal yang pada gilirannya justru menjadi sumber terjadinya perubahan-perubahan sosial. 2. Reaksi dari suatu sistem sosial terhadap perubahan-perubahan yang datang dari luar (extra systemic change) tidak selalu bersifat adjustive. 3. Suatu sistem sosial di dalam waktu yang panjang dapat juga mengalami konflik-konflik sosial yang bersifat visious-circle. 4. Perubahan-perubahan sosial tidak selalu terjadi secara graduil melalui penyesuaian-penyesuaian yang lunak, akan tetapi dapat juga terjadi secara revolusioner. (Nasikun, 1984 : 15 – 16) Para teoritisi konflik memandang suatu masyarakat sebagai terikat bersama karena kekuatan kelompok atau kelas yang dominan. Nilai-nilai bersama atau konsensus yang oleh para Fungsionalis dianggap sebagai suatu ikatan pemersatu. Sedangkan bagi Teoritisi konflik, konsensus itu merupakan ciptaan dari kelompok atau kelas dominan untuk memaksakan nilai-nilai. (Horton dan Hunt, 1987 : 19 –20) Menjadi mudah dimengerti apabila terdapat kalangan yang mengatakan bahwa konflik dan perubahan ditemukan kembali pada permulaan dekade terakhir, yang mendorong beberapa orang menyatakan perspektif konflik sebagai “Sosiologi Baru”. 2. Teori Konflik. Dalam sosiologi, teori konflik berdasar pada asumsi dasar bahwa masyarakat atau organisasi berfungsi sedemikian di mana individu dan kelompoknya berjuang untuk memaksimumkan keuntungan yang diperolehnya; secara tak langsung dan tak mungkin dihindari adalah perubahan sosial yang besar seperti revolusi dan perubahan tatanan politik. Teori konflik ini secara umum berusaha memberikan kritiknya pada fungsionalisme yang meyakini bahwa masyarakat dan organisasi memainkan peran masing-masing sedemikian seperti halnya organ-organ dalam tubuh makhluk hidup. Ringkasnya, ada sedikitnya empat hal yang penting dalam memahami teori konfilk sosial, antara lain: 1. kompetisi (atas kelangkaan sumber daya seperti makanan, kesenangan, partner seksual, dan sebagainya. Yang menjadi dasar interaksi manusia bukanlah konsensus seperi yang ditawarkan fungsionalisme, namun lebih kepada kompetisi. 2. Ketaksamaan struktural. Ketaksamaan dalam hal kuasa, perolehan yang ada dalam struktur sosial. 3. Individu dan kelompok yang ingin mendapatkan keuntungan dan berjuang untuk mencapai revolusi. 4. Perubahan sosial terjadi sebagai hasil dari konflik antara keinginan (interes) yang saling berkompetisi dan bukan sekadar adaptasi. Perubahan sosial sering terjadi secara cepat dan revolusioner daripada evolusioner. Dalam perkembangannya, teori konflik Mills, Dahrendorf, dan Coser berusaha disusun sintesisnya oleh sosiolog Amerika lain, Randall Collins, yang berusaha menunjukkan dinamika konflik interaksional. Menurut Collins, struktur sosial tidak mempunyai eksistensi obyektif yang terpisah dari pola-pola interaksi yang selalu berulang-ulang dalam sistem sosial; struktur sosial memiliki eksistensi subyektif dalam pikiran individu yang menyusun masyarakat. 3. Teori Intaraksi Simbolik. George Herbert Mead menyatakan bahwa manusia mempunyai kemampuan untuk berinteraksi dengan pihak-pihak lain, dengan perantara lambang-lambang tertentu yang dipunyai bersama. Kemudian manusia memberikan arti pada kegiatankegiatannya kemudian membentuk prespektif-prespektif tertentu, dengan rumusan, dan berprilaku menurut hal-hal yang diartikan secara sosial. Berkaitan dengan pengorganissian data mengenai realitas sosial, sosiologi memiliki beberapa konsep. Pengertian konsep adalah simbol yang digunakan untuk memaknai realitas sosial tertentu misal konsep masyarakat, kebudayaan, nilai, norma,dll. Konsep-konsep tersebut merupakan sarana untuk menjelskan berbagai realitas yang terdapat dalam masyarakat. Penjelasan tentang konsep tersebut terdapat dalam teori yang ada dalam sosiologi. F. Perangkat Pendukung : a. Perangkat komputer / Laptop. b. Buku teks Sosiologi SMA / modul. c. LCD d. Papan tulis, spidol G. Pengalaman Belajar : No. 1. Pengalaman Belajar Persiapan : a. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai b. Guru menjelaskan garis besar materi pembelajaran 2. Kegiatan inti : a. Guru dan siswa menetapkan masalah yang akan dibahas. b. Siswa mendiskusikan pemecahan masalah c. Siswa mempresentasikan hasil diskusi 3. Penutup : a. Guru memberi komentar terhadap hasil diskusi siswa. b. Guru melakukan tes tertulis. c. Guru menutup kegiatan pembelajaran. H. Penilaian : a. Penilaian kognitif : Tes Tertulis. Waktu 10 menit Kerjakan pertanyaan dibawah ini dengan benar. 1. Jelaskan pendapat teori fungsional-struktural tentang masyarakat. 2. Jelaskan pendapat teori konflik tentang masyarakat. 3. Jelaskan pendapat teori interaksi simbolik tentang masyarakat. 4. Jelaskan pengertian konsep. 5. Sebutkan masing-masing dua tokoh teori : - fungsional-struktural. - Konflik - Interaksi simbolik b. Kunci Jawaban : No. Kunci Jawaban Nilai Max 1. Teori fungsional - struktural berpendapat bahwa masyarakat 10 merupakan sebuah sistem yang bagian-bagianya saling berhubungan dan relatif stabil sebagai hasil konsensus. 2. Teori konflik berpendapat bahwa masyarakat merupakan 10 sebuah sistem yang ditandai oleh ketidaksamaan sosial. 3. Teori interkasi simbolik berpendapat bahwa masyarakat 10 merupakan sebuah proses interaksi sosial yang berlangsung terus menerus dan dalam setting tertentu menggunakan komunikasi simbolik. 4. Konsep adalah simbol yang digunakan untuk memaknai 10 realitas sosial tertentu misal konsep masyarakat, kebudayaan, nilai, norma,dll. 5. Tokoh – tokoh : a. Teori fungsional-struktural : Auguste Comte, H. Spencer. 10 b. Teori Konflik : Karl Marx, Georg Simmel c. Teori interkasi simbolik : G.H Mead, Erving Goffman Skor nilai 50 Nilai = Skor nilai x 2 Mengetahuai, Surakarta, Juli 2009 Kepala SMAN 2 Surakarta Guru Sosiologi Drs. Sukardjo, M.A Didik Widiawan S, M.Pd NIP :195312251979031011 NIP196207091986011003 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama sekolah : SMA Negeri 2 Surakarta Mata Pelajaran : Sosiologi Kelas/semester : X/ 1 Standar Kompetensi : Memahami perilaku keteraturan hidup sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Kompetensi Dasar : Mendeskripiskan nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat Indikator : 1. Menjelaskan nilai dan norma. 2. Membedakan nilai dan norma. 3. Menjelaskan peran nilai dan norma dalam masyarakat. 4. Mengklasifikasikan kasus pelanggaran nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Alokasi Waktu : 2 x 45 menit (1 X Pertemuan) A. Tujuan Pembelajaran Setelah proses pembelajaran, siswa diharapkan dapat: 1. mendeskripsikan pengertian nilai sosial. 2. mendeskrispsikan ciri-ciri, fungsi, dan macam-macam nilai sosial 3. menjelaskan pengertian norma sosial 4. menjelaskan macam-macam norma sosial 5. mengidentifikasi tingkatan norma dalam masyarakat. B. Materi Pembelajaran 1. Hakikat dan Macam-Macam Nilai Sosial Nilai sosial adalah prinsip-prinsip, patokan-patokan, anggapan, maupun keyakinankeyakinan yang berlaku di suatu masyarakat. Di dalam masyarakat, ada patokanpatokan yang perlu dipatuhi, dianggap baik, benar, dan berharga bagi warga masyarakat. Patokan-patokan itu tidak tertulis, namun hidup dalam alam pikiran setiap warga masyarakat. Suatu nilai mengalami proses penerimaan menjadi nilai sosial. Penerimaan ini terjadi dalam tiga tahap, yaitu: 1. transformasi 2. diskusi 3. kritik Ciri-ciri nilai social: 1. Diterapkan melalui proses interaksi antarmanusia yang terjadi secara intensif dan bukan perilaku yang dibawa sejak lahir 2. Ditransformasikan melalui proses belajar yang meliputi sosialisasi, enkulturisasi, dan difusi. 3. Berupa ukuran atau peraturan social yang turut memenuhi kebutuhankebutuhan social. 4. Berbeda-beda pada tiap kelompok manusia 5. Memilik efek yang berbeda-beda terhadap tindakan manusia 6. Dapat memengaruhi kepribadian individu sebagai anggota masyarakat Klasifikasi nilai berdasarkan cirri-cirinya: 1. Nilai yang terencanakan atau mendarah daging ( Internalized value) 2. Nilai dominan Di dalam masyarakat terdapat bermacam-macam nilai social yaitu, nilai rohani, nilai material, nilai vital, dan nilai perserikatan. 1. Nilai Rohani Menurut Notonagoro, nilai rohani dapat dibedakan menjadi empat yaitu nilai estetika, nilai etika, nilai keilmuan, dan nilai religius. 2. Nilai Material Nilai material berkaitan dengan anggapan masyarakat mengenai materi atau kebendaan dan kekayaan. Setiap orang memiliki pandangan yang berbeda terhadap kekayaan, dan ini dipengaruhi oleh nilai-nilai yang ada di masyarakat. 3. Nilai Vital Nilai vital berhubungan dengan penghargaan terhadap kesehatan dan kebugaran organ-organ tubuh. 4. Nilai Perserikatan Nilai perserikatan tercermin dalam bentuk kesukaan manusia mendirikan berbagai organisasi atau kelompok. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pergeseran nilai karena pengaruh perubahan kebudayaan adalah sebagai berikut: a. Penemuan; merupakan terungkapnya manfaat suatu hal yang sebenarnya sudah ada untuk kehidupan manusia. Misalnya, api sudah ada sejak lama, namun baru ditemukan kegunaannya setelah manusia memahami manfaat api. b.Invensi; merupakan kombinasi baru atau cara penggunaan baru dari pengetahuan yang sudah ada. Misalnya, pada tahun 1895 George Seldon menciptakan mobil. Padahal mobil merupakan kombinasi berbagai hasil penemuan sebelumnya (kereta, roda, mesin, dan lain-lain). c.Difusi; merupakan penyebaran unsur-unsur budaya dari satu kelompok ke kelompok lainnya baik dalam suatu masyarakat maupun antarmasyarakat. Difusi berlangsung secara dua arah, saling memberi dan saling menerima, tetapi pada kenyataannya masyarakat yang terbelakang yang lebih banyak menyerap pengaruh budaya masyarakat maju, sehingga nilai-nilai tradisional mereka berubah karena meniru nilai-nilai masyarakat maju. 2. Hakikat Norma, Tingkatan, dan Jenis-Jenis Norma dalam Masyarakat Apabila nilai-nilai sosial bersifat abstrak, sebaliknya norma-norma social bersifat konkret. Tepatnya, norma merupakan bentuk nyata dari nilai-nilai sosial. Ciri-ciri Norma Sosial 1. Umumnya tidak tertulis 2. Hasil kesepakan bersama 3. Ditaati bersama 4. Bagi pelanggar diberikan sanksi 5. Mengalami perubahan Klasifikasi Norma social a. Berdasarkan tingkatan daya ikat 1) norma adat istiadat (custom), 2) kebiasaan atau kelaziman (folkways) 3) norma kesusilaan atau tatakelakuan (mores) 4) tatacara (usage), b. Berdasarkan aspek-aspeknya 1) norma agama 2) norma kesusilaan 3) norma kesopanan 4) norma kebiasaan 5) norma hukum (laws) c. Berdasarkan resmi dan tidak resminya 1) norma tidak resmi 2) norma resmi C. Metode Pembelajaran 1. informasi 2. kerja mandiri 3. eksplorasi 4. diskusi 5. permainan D. Langkah-Langkah Pembelajaran 1. Pertemuan I No Kegiatan Pembelajaran Metode Media Waktu 1 Pendahuluan ceramah Alat 10’ a. Guru mempersiapkan kelas untuk tulis pembelajaran. Kemudian guru White memberitahu materi yang akan dibahas board pada pertemuan ini b. Memotivasi Guru memberi pengantar tentang pokok bahasan baru yaitu nilai dan norma sosial. Untuk apa nilai dan norma sosila dalam hidup bermasyarakat. c. Rambu-rambu belajar Siswa memperhatikan penjelasan tentang nilai dan norma sosial 2 Kegiatan inti Ceramah 1. Siswa mendengar penjelasan dari guru Diskusi Power point 60’ tentang nilai dan norma sosial dan Gambar macam-macam jenisnya. 2. Siswa dibagi dalam kelompok, lalu mendiskusikan gambar yang telah disediakan oleh guru 3. Siswa membacakan hasil diskusinya di depan kelas, dan guru membuat dalam beberapa kesimpulan. 4. Siswa dibagikan kelompok lagi yang sama. Kemudian siswa diminta untuk mendiskusikan nilai-nilai yang dianut dalam masyarakat. Dan nilai-nilai apa saja yang mempengaruhi dirinya. Masingmasing siswa dalam kelompok membuat. 5. Siswa membacakan hasil diskusinya di depan kelas. Guru bertugas sebagai pemandu diskusi kelas. Siswa dan guru membuat kesimpulan dari hasil diskusi. 3 Evaluasi Kegiatan Akhir b. Refleksi Siswa Soal Penugasan mengerjakan tugas ”Uji Penguasaan Materi” yang diberikan oleh guru. c. Penugasan Guru memberi tugas kepada siswa untuk menanyakkan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. E. Sumber pembelajaran: 4. Buku Sosiologi SMA kelas 1 Erlangga halaman 46-53 5. Masalah-masalah sosial 6. Media massa seperti majalah, koran, dan buku-buku tambahan. 20’ F. Penilaian 1. Mengerjakan latihan Uji Penguasaan Materi yang diberikan oleh guru 2. Diskusi kelompok 3. Tugas mencari tahu norma di masyarakat luar sekolah. Berikut ini format penilaian diskusi kelompok ASPEK PENILAIAN No . Sikap Nama Keaktif Wawa Kemampuan an san mengemukak an pendapat Kerja Total Presen nilai tasi sama .Keterangan: nilai maksimal 20 LEMBAR OBSERVASI DISKUSI KELOMPOK No Nama Siswa Aspek yang Dinilai 1 2 3 4 5 6 Skor/ Jumlah Aspek yang dinilai: 1. Kemampuan menyampaikan pendapat. 2. Kemampuan memberikan argumentasi. 3. Kemampuan memberikan kritik. 4. Kemampuan mengajukan pertanyaan. 5. Kemampuan menggunakan bahasa yang baik. 6. Kelancaran berbicara. Penskoran: Jumlah skor: A. Tidak Baik Skor 1 24—30 = Sangat Baik B. Kurang Baik Skor 2 18—23 = Baik C. Cukup Baik Skor 3 12—17 = Cukup D. Baik Skor 4 E. Sangat Baik Skor 5 6—11 = Kurang FORMAT PENILAIAN PROSES DISKUSI No Nama Siswa Kriteria Penilaian 1 2 3 4 Jumlah Skor 5 1 2 dst Keterangan: Rentang skor : 1—3 1. Aktivitas dalam kelompok 2—15 = Sangat baik 2. Tanggung jawab individu 9—11 = Baik 3. Pemikiran 6—8 = Cukup 4. Keberanian berpendapat 3—5 = Kurang 5. Keberanian tampil Mengetahui, Surakarta, Juli 2010 Kepala SMA Negeri 2 Surakarta Guru Sosiologi Drs. Sukardjo, MA Pembina Tingkat I NIP. 19531225 197903 1 011 Didik Widiawan S, M.Pd NIP. 19610907 198601 1 003 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama sekolah Mata Pelajaran Kelas/semester : SMA Negeri 2 Surakarta : Sosiologi : X/ 1 Standar Kompetensi : Memahami perilaku keteraturan hidup sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan proses interaksi sosial sebagai dasar pengembangan pola ketaraturan dan dinamika kehidup an sosial Indikator : 1. Mendefinisikan interaksi sosial dan dinamika sosial 2. Menjelaskan faktor yang mendorong terjadinya interaksi sosial dan dinamika sosial 3. Menjelaskan hubungan antara interaksi sosial dan ketaraturan sosial. Alokasi Waktu : 4 x 45 menit (2 X Pertemuan) A. Tujuan Pembelajaran Setelah proses pembelajaran, siswa diharapkan dapat: 6. mendeskripsikan pengertian interaksi sosial 7. mendeskripsikan faktor-faktor yang mendorong interaksi sosial 8. mengidentifikasi bentuk-bentuk interaksi yang mendorong terciptanya lembaga, kelompok, dan organisasi sosial.. B. Materi Pembelajaran 1. Hakikat Interaksi Sosial Interaksi sosial berasal dari istilah dalam bahasa Inggris social interaction yang brarti saling bertindak. Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang inamis, bersifat timbal balik antarindividu, antarkelompok, dan antara individu dngan kelompok. Apabila dua orang bertemu dan terjadi keadaan saling memengaruhi antara mereka, maka telah terjadi interaksi sosial. Keadaan saling mempengaruhi dapat berupa persahabatan, permusuhan, percakapan, isyarat atau bahkan sekadar bau keringat. Syarat terjadinya interaksi social : a. Kontak Sosial (Social Contact) b. Komunikasi 2. Faktor-Faktor Pendorong Interaksi Sosial a. Sugesti b. Imitasi c. Identifikasi d. Simpati e. Motivasi f. Empati 3. Bentuk-bentuk interaksi social a. interaksi Asosiatif Interaksi sosial asosiatif dapat berupa kerja sama, akomodasi, asimilasi, aklturasi, dekulturasi, dominasi, paternalisme, diskriminasi, integrasi, danpluralisme. b. Interaksi Disosiatif 1) Persaingan (Competition) 2) Kontravensi 3) Konflik 4. Status, Peran dan Kelas Sosial a. Kedudukan Sosial (Status Sosial) Kedudukan social adalah salah satu tempat atau posisi seseorang dalam kelompok social atau masyarakat secara umum sehubungan dengan keberadaan orang lain di sekitarnya. Kedudukan social meliputi lingkungan pergaulan, prestasi, hak, dan kewajiban. Dilihat dari proses terjadinya, status seseorang dibedakan menjadi 3, yaitu: 1) Ascribed status 2) Achieved status 3) Assigned Status b. Peran (Role) Sosial Peran adalah pelaksanaan hak dan kewajiban seseorang sesuai dengan status sosialnya. Dalam masyarakat, terdapat banyak individu dengan peran yang beraneka ragam. Beragamnya peran social tersebut membawa akibat dinamis berupa konflik, ketegangan, kegagalan dan kesenjangan. c. Kelas Sosial Kelas social merujuk pada pembedaan hierarki/tingkatan antara individu-individu dalam sebuah masyarakat. Pengertiannya dapat berbeda tiap zaman dan masyarakatnya. 5. Proses Pembentukan Kelompok, Lembaga, dan Organisasi Sosial a. Kelompok dan Asosiasi Kelompok adalah kumpulan orang yang memiliki keasadaran bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi. Menurut Bierstedt, ada empat macam kelompok : a. Kelompok statis b. Kelompok kemasyarakatan c. Kelompok social d. Kelompok asosiasi b. Lembaga Lembaga social memiliki tujuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan pokok manusia. Fungsi lembaga social : 1) Sebagai pedoman anggota masyarakat untuk bertingkah laku atau bersikap dalam menghadapi masalah kemasyarakatan 2) Menjaga keutuhan masyarakat 3) Menjaga pegangan untuk mengadakan system pengendalian social c. Organisasi Sosial Berdasarkan sifat resmi tidaknya, dikenal dua jenis organisasi sebagai berikut : 1) Organisasi formal 2) Organisasi informal 6. Perubahan dan Dinamika Kehidupan Sosial Perubahan social adalah apapun yang terjadi (kemunculan, perkembangannya, dan kemunduran) dalam kurun waktu tertentu terhadap peran, lembaga atau tatanan yang meliputi struktur social. Teori perubahan Sosial a. Teori Evolusi b. Teori konflik c. Teori Fungsionalis d. Teori Siklis C. Metode Pembelajaran 6. informasi 7. kerja mandiri 8. diskusi 9. ceramah D. Langkah-Langkah Pembelajaran Pertemuan : 1 No. 1. Kegiatan Pembelajaran Pendahuluan a. Apresepsi Guru mempersiapkan kelas untuk pembelajaran. Kemudian memberitahu materi yang akan dibahas pada pertemuan hari ini. b. Memotivasi Alokasi Waktu 10 Menit Keteran gan Guru menjelaskan pentingnya materi interaksi sosial di masyarakat. c. Rambu-rambu belajar Guru menjelaskan kompetensi yang akan dicapai oleh siswa dalam pembelajaran tersebut. 2. Kegiatan Inti a. Siswa memperhatikan gambar atau ringkasan materi konflik sosial 60 Menit b. Guru menjelaskan materi Hakikat Interaksi Sosial, factor-faktor pendorong interaksi, bentuk-bentuk informasi, perubahan dan dinamika kehidupan social. c. Siswa diberi kesempatan membuat kelompok untuk mendiskusikan fenomena yang ada di buku. d. Siswa membacakan hasil diskusi kelompok dan disertai tanya jawab.. e. Guru membuat kesimpulan tentang hasil diskusi kelompok. 3. Kegiatan Akhir a. Siswa mengerjakan evaluasi yang diberikan oleh guru. b. Pemberian tugas 20 menit Pertemuan : 2 No. 1. Kegiatan Pembelajaran Pendahuluan g. Apresepsi Alokasi Waktu 10 Menit Guru mempersiapkan kelas untuk pembelajaran. Kemudian guru menanyakan sekilas tentang materi yang telah diberikan pada pertemuan sebelumnya. h. Memotivasi Guru menjelaskan pentingya status, peranan, dan hubungan individu dalam interaksi sosial serta perubahan dinamika kehidupan sosial. 2. Kegiatan Inti 60 Menit Keterang an a. Siswa mendengar penjelasan guru tentang pengertian status dan peranan individu dalam interaksi sosial dan mengukur hubungan individu dalam interaksi sosial. Serta perubahan dinamika masyarakat. b. Siswa megerjakan tugas yang ada pada uji penguasaan materi yang diberikan oleh guru. c. Siswa mengumpulkan hasil pekerjaannya kepada guru untuk dinilai. d. Siswa mendiskusikan kasus yang ada dalam buku pegangannya. e. Siswa membacakan hasil diskusinya di depan kelas. Guru bertugas sebagai pemandu diskusi secara klasikal. f. Guru membuat kesimpulan berdasarkan hasil diskusi siswa. 3. Kegiatan Akhir a. Refleksi Siswa mengerjakan evaluasi yang diberikan oleh guru. Siswa menulis di kertas folio tentang lembaga-lembaga apa saja yang ada disekolah beserta susunannya . b. Penugasan Guru memberi tugas kepada siswa untuk mempersiapkan materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya. G. Sumber pembelajaran: 7. Buku Sosiologi SMA kelas 1 8. Masalah-masalah sosial 9. Media massa seperti majalah, koran, dan buku-buku tambahan. H. Media a. Papan tulis b. Lembar soal c. Power Point 20 menit I. Penilaian 1. Mengerjakan latihan Uji Penguasaan Materi 2. Melakukan pengamatan terhadap interaksi sosial dalam masyarakat 3. Penilaian hasil diskusi Mengetahui, Surakarta, Juli 2010 Kepala SMA Negeri 2 Surakarta Guru Sosiologi Drs. Sukardjo, MA Pembina Tingkat I NIP. 19531225 197903 1 001 Didik Widiawan S , M.Pd NIP. 10620907 198601 1 003 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama sekolah Mata Pelajaran Kelas/semester : SMA Negeri 2 Surakarta : Sosiologi : X/ 1 Standar Kompetensi : Memahami perilaku keteraturan hidup sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan proses interaksi sosial sebagai dasar pengembangan pola keteraturan dan dinamika kehidup an sosial Indikator : 1. Mendefinisikan interaksi sosial dan dinamika sosial 2. Menjelaskan faktor yang mendorong terjadinya interaksi sosial dan dinamika sosial 3. Menjelaskan hubungan antara interaksi sosial dan ketaraturan sosial. Alokasi Waktu : 4 x 45 menit (2 X Pertemuan) E. Tujuan Pembelajaran Setelah proses pembelajaran, siswa diharapkan dapat: 1. mendeskripsikan pengertian interaksi sosial 2. mendeskripsikan faktor-faktor yang mendorong interaksi sosial 3. mengidentifikasi bentuk-bentuk interaksi yang mendorong terciptanya lembaga, kelompok, dan organisasi sosial.. F. Materi Pembelajaran 1. Pengertian Interaksi Sosial Interaksi sosial berasal dari istilah dalam bahasa Inggris social interaction yang brarti saling bertindak. Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang inamis, bersifat timbal balik antarindividu, antarkelompok, dan antara individu dngan kelompok. FAKTOR-FAKTOR INTERAKSI SOSIAL(SOERJONO SOEKANTO) 1.Imitasi : Tindakan sosial meniru sikap,tindakan dll seorang secara berlebihan. Contoh:siswa meniru sikap,tindakan dll seorang bintang film terkenal; rambut gondrong ,memakai anting , memakai gelang dan kalung berlebihan. 2.Sugesti: Pemberian pengaruh atau pandangan dari satu pihak kepada pihak lain. Contoh: seorang ayah akan lebih baik menganjurkan anak-anaknya yang masih bersekolah untuk rajin belajar agar kelak menjadi orang yang sukses. 3.Identifikasi: Kecenderungan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan orang lain dan proses identifikasi ini berlangsung secara kurang disadari oleh seseorang. 4.Simpati : Proses seseorang merasa tertarik dengan orang lain..agar dapat berlangsung,diperlukan adanya pengertian antara kedua belah pihak. SYARAT-SYARAT INTERAKSI SOSIAL a.Kontak . dibedakan menjadi: 1.Kontak Antarindividu 2.Kontak antar kelompok 3.Kontak antara Individu dan suatu kelompok Kontak Sosial baik langsung maupun tidak langsung dibedakan menjadi: 1.kontak Primer = hubungan timbal balik yang terjadi secara langsung. Contohnya:tatap muka dll 2. kontak Sekunder = hubungan yang memerlukan pihak ketiga atau lebih untuk melakukan hubungan timbale balik tsb. b.Komunikasi. Adalah hubungan antara pihak yang satu dengan pihak yang lain yang saling mempengaruhi diantara pihak yang satu dengan yg lain. Dengan komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain dan komunikasi dapat efektif apabila pesan atau pembicaraan yang disampaikan atau diucapkan sama oleh pihak penerima pesan tersebut. Komponen-komponen komunikasi: 1.Pengirim atau komunikator(sender) 2.Penerima atau komunikan (receiver) 3.Pesan(Message) : isi yang akan disampaikan 4.Umpan balik(feedback) : tanggapan dari penerima atas isinya B.BENTUK-BENTUK INTERAKSI SOSIAL 1. Proses Assosiatif. a. Kerja Sama(cooperation) Berusaha bersama antara orang perorangan atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Bentuk kerja sama: 1. Kerja sama spontan : kerjasama secara serata-merta 2. Kerja sama langsung : kerjasama sebagai hasil dari perintah atasan kepada bawahan 3. Kerja sama kontrak : kerjasama atas dasar syarat yang disepakati bersama. 4. Kerja sama tradisional: kerjasama sebagian atau unsur-unsur tertentu dari sistem social b. Akomodasi(Acomodation) : Adanya keseimbangan interaksi social dalam kaitannya dengan norma dan nilai yg ada didalam masyarakat. Dibedakan menjadi : 1. Koersi : akomodasi yang terjadi melalui pemaksaan kehendak pihak tertentu terhadap pihak lain yg lebih lemah 2. Kompromi : masing-masing pihak menurunkan tuntutanya. 3. Arbitrasi : akomodasi apabila pihak-pihak yang berselisih tidak sanggup mencapai kompromi sendiri. 4. Mediasi : mempertemukan pihak yang sedang bertikai, akomodasi yang hampir sama dengan arbitrasi.namun, pihak ketiga yang bertindak sebagai penengah atau juru damai tidak mempunyai wewenang memberi keputusan -keputusan penyelesaian antara kedua belah pihak 5. Konsiliasi: akomodasi untuk mempertemukankeinginan-keinginan dari pihakpihak yang berselisih demi tercapainya persetujuan bersama. 6. Toleransi : pihak yang bertikai mengakui eksistensi pihak lain. 7. Stalemate : akomodasi pada saat kelompok terlibat pertentangan mempunyai kekuatan seimbang. 8. Ajudikasi : penyelesaian masalah melalui pengadilan atau jalur hukum. c.Asimilasi. Menyesuaikan diri terhadap perbedaan-perbedaan yang ada dalam masyarakat. Syarat asimilasi: 1. Terdapat jumlah kelompok yang berbeda kebudayaannya 2. Terjadi pergaulan antar individu atau kelompok 3. Kebudayaan masing-masing kelompok saling berubah dan menyesuaikan diri d.Akulturasi. Proses penerimaan dan pengolahan unsure-unsur kebudayaan asing menjadi bagian kebudayaan suatu kelompok tanpa menghilangkan kepribadian kebudayaannya asli. 2.Proses Disosiatif(Opposition Processes) dibedakan menjadi: 1. Persaingan(Competition) 2. Kontravensi : proses sosial yang ditandai ketidakpastian, keraguan, penolakan, dll yang tidak diungkapkan secara terbuka 3. Pertikaian : pertikaian perselisihan bersifat terbuka karena semakin tajam perbedaan. Faktor penyebab Konflik: 1. Perbedaan individu 2. Perbedaan latar belakang kebudayaan 3. Perbedaan kepentingan antara individu dengan kelompok 4. Perubahan nilai yang cepat atau mendadak Menurut Dahrendorf konflik dibedakan menjadi 5 yaitu: 1. Konflik-konflik antara atau dalam peranan social 2. Konflik-konflik antara kelompok-kelompok yang terogranisasikan dan yang tidak terorganisasikan 3. Konflik-konflik antara kelompok-kelompok social 4. Konflik-konflik antara satuan nasional 5. Konflik-konflik antara Negara-negara atau antara Negara dengan organisasi internasional. Segi positif Konflik: 1. Dapat memperjelas aspek-aspek kehidupan yang belum jelas atau belum tuntas 2. Dapat memungkinkan adanya penyesuaian kembali norma-norma dan nilainilai,serta hubungan sosial dalam kelompok yang bersangkutan sesuai dengan kebutuhan individu atau kelompok 3. Merupakan jalan mengurangi ketegangan antar individu dan kelompok 4. Membantu menghidupkan kembali norma-norma lama dan menciptakan normanorma baru 5. Dapat berfungsi sebagai sarana untuk mencapai keseimbangan antara kekuatankekuatan dalam masyarakat G. Metode Pembelajaran 1. informasi 2. kerja mandiri 3. diskusi 4. ceramah H. Langkah-Langkah Pembelajaran Pertemuan : 1 No. 1. Alokasi Waktu 10 Menit Kegiatan Pembelajaran Pendahuluan a. Apresepsi Ketera ngan Guru mempersiapkan kelas untuk pembelajaran. Kemudian memberitahu materi yang akan dibahas pada pertemuan hari ini. b. Memotivasi Guru menjelaskan pentingnya materi interaksi sosial di masyarakat. c. Rambu-rambu belajar Guru menjelaskan kompetensi yang akan dicapai oleh siswa dalam pembelajaran tersebut. 2. Kegiatan Inti a. Siswa memperhatikan gambar atau ringkasan materi konflik sosial 60 Menit Guru menjelaskan materi Hakikat Interaksi Sosial, factor-faktor pendorong interaksi, bentuk-bentuk informasi, perubahan dan dinamika kehidupan social. b. Siswa diberi kesempatan membuat kelompok untuk mendiskusikan fenomena yang ada di buku. c. Siswa membacakan hasil diskusi kelompok dan disertai tanya jawab.. d. Guru membuat kesimpulan tentang hasil diskusi kelompok. 3. Kegiatan Akhir a. Siswa mengerjakan evaluasi yang diberikan oleh guru. 20 menit Pertemuan : 2 No. 1. Kegiatan Pembelajaran Pendahuluan a. Apresepsi Guru mempersiapkan kelas untuk pembelajaran. Kemudian guru Alokasi Waktu 10 Menit Ketera ngan menanyakan sekilas tentang materi yang telah diberikan pada pertemuan sebelumnya. b. Memotivasi Guru menjelaskan pentingya status, peranan, dan hubungan individu dalam interaksi sosial serta perubahan dinamika kehidupan sosial. 2. 60 Menit Kegiatan Inti a. Siswa mendengar penjelasan guru tentang pengertian status dan peranan individu dalam interaksi sosial dan mengukur hubungan individu dalam interaksi sosial. Serta perubahan dinamika masyarakat. b. Siswa megerjakan tugas yang ada pada uji penguasaan materi yang diberikan oleh guru. c. Siswa mengumpulkan hasil pekerjaannya kepada guru untuk dinilai. d. Siswa mendiskusikan kasus yang ada dalam buku pegangannya. e. Siswa membacakan hasil diskusinya di depan kelas. Guru bertugas sebagai pemandu diskusi secara klasikal. f. Guru membuat kesimpulan berdasarkan hasil diskusi siswa. 3. Kegiatan Akhir a. Refleksi Siswa mengerjakan evaluasi yang diberikan oleh guru. Siswa menulis di kertas folio tentang lembaga-lembaga apa saja yang ada disekolah beserta susunannya . b. Penugasan Guru memberi tugas kepada siswa untuk mempersiapkan materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya. 20 menit I. Sumber pembelajaran: 1. Buku Sosiologi SMA kelas 1 2. Masalah-masalah sosial 3. Media massa seperti majalah, koran, dan buku-buku tambahan. J. Media 1. Papan tulis 2. Lembar soal 3. Power Point K. Penilaian 1. Mengerjakan latihan Uji Penguasaan Materi 2. Melakukan pengamatan terhadap interaksi sosial dalam masyarakat 3. Penilaian hasil diskusi Mengetahui, Surakarta, Juli 2010 Kepala SMA Negeri 2 Surakarta Guru Sosiologi Drs. Sukardjo, MA Pembina Tingkat I NIP. 19531225 197903 1 001 Didik Widiawan S , M.Pd NIP. 10620907 198601 1 003 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama sekolah : SMA Negeri 2 Surakarta Mata Pelajaran : Sosiologi Kelas/semester : X/ 1 Standar Kompetensi Menerapkan nilai dan norma dalam proses pengembangan kepribadian. Kompetensi Dasar Menjelaskan sosialisasi sebagai proses dalam pembentukan kepribadian. Indikator : 1. Mendefenisikan sosialisasi dan pembentukan kepribadian 2. Mendeskripsikan peran nilai dasn norma daslam sosialisasi 3. Menjelaskan tahapan perkembangan diri manusia. 4. Menjelaskan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pemben tukan kepribadian. 5. Menjelaskan hubungan antara pembentukan kepribadian dengan kebudayaan. 6. Menjelaskan agen-agen yang berperan dalam sosialisasi. 7. Mendeskripsikan hubungan sosialisasi dengan kepribadian Alokasi Waktu : 2 x 45 menit ( 1 x Pertemuan) A. Tujuan Pembelajaran Setelah proses pembelajaran, siswa diharapkan dapat: 1. mendeskripsikan hakikat sosialisasi. 2. mendeskripsikan peran nilai dan norma sosial dalam proses sosialisasi 3. mengidentifikasi faktor-faktor pembentukan kepribadian 4. membuat tulisan berdasarkan data sekunder atau primer tentang hubungan pembententukan kepribadian dengan kebudayaan. B. Materi Pembelajaran 1. Hakikat Sosialisasi Sosialisasi adalah proses belajar yang kompleks. Dengan sosialisasi, manusia sebagai makhluk biologis menjadi manusia yang berbudaya, yang cakap menjalankan fungsinya dengan tepat sebagai individu dan sebagai anggota kelompok. Pembentukan kepribadian manusia melalui proses sosialisasi meliputi: a. Internalisasi nilai-nilai, yaitu proses penanaman nilai dan norma sosial ke dalam diri seseorang yang berlangsung sejak lahir hingga meninggal. b. Enkulturasi, yaitu proses pengembangan dari nilai-nilai budaya yang sudah tertanam dalam diri seseorang dan diimplementasikan dalam perilaku seharihari. c. Pendewasaan diri, yaitu proses berlangsungnya internalisasi dan enkulturisasi secara terus menerus hingga membentuk suatu kepribadian. Apabila kepribadian telah terwujud secara utuh, saat itulah seseorang bisa dikatakan dewasa dan telah siap memegang peran dalam masyarakat sebagai pribadi yang utuh. Ada dua macam sosialisasi, yaitu sebagai berikut. a. Sosialisasi Primer (Primary Socialization). b. Sosialisasi Sekunder (Secondary Socialization) 2. Fungsi dan Tujuan Sosialisasi Secara umum, sosialisasi bertujuan untuk membentuk kepribadian. Kepribadian terbentuk melalui proses mempelajari pola-pola kebudayaan. Kebudayaan yang dipelajari meliputi nilai-nilai, norma-norma, beserta sanksi-sanksi yang akan diterima bila terjadi penyimpangan.Fungsi umum itu dapat dilihat daridua sudut pandang, yaitu sudut pandang individu dan kepentingan masyarakat. Apabila fungsi sosialisasi seperti yang dijelaskan di atas berjalan dengan baik, maka diharapkan dapat memenuhi tujuan sosialisasi berikut: a. Agar setiap orang dapat hidup dengan baik di tengah-tengah masyarakatnya. Seseorang dapat hidup dengan baik di masyarakat apabila menghayati nilai dan norma dalam kehidupan. b. Agar setiap orang dapat menyesuaikan tingkah lakunya dengan harapan masyarakat. Setiap masyarakat memiliki budaya masing-masing. Budaya itu bersifat mengikat para warganya. Oleh karena itu, seorang individu hendaknyadapat menyesuaikan diri dengan budaya itu. Agar setiap orang dapat menyadari keberadaannya dalam masyarakat. Warga masyarakat yang menyadari keberadaanya senantiasa mampu berperan aktif dan positif dalam kehidupan sehari-hari. Agar setiap orang mampu menjadi anggota masyarakat yang baik. Ciri anggota masyarakat yang baik adalah bahwa dirinya berguna. Berguna bagi dirinya sendiri maupun berguna bagi masyarakat. Dengan demikian, keberadaannya di masyarakat tidak menjadi beban atau pengganggu. Agar masyarakat tetap utuh. Keutuhan masyarakat dapat terjadi bila di antara warganya saling berinteraksi dengan baik. Interaksi itu didasari peran masing-masing tanpa menyimpang dari nilai dan norma umum yang berlaku. 3. Media Sosialisasi a. Keluarga b. Teman Sebaya c. Sekolah d. Lingkungan Kerja e. Organisasi f. Media Massa 4. Faktor-faktor Pembentuk Kepribadian a. Pengertian kepribadian Manusia adalah makhluk yang unik dalam tingah lakunya. Tidak ada dua orang yang memiliki sifat dan ciri tingkah laku sama, walaupun mereka terlahir kembar sekali pun. Mungkin saja wajah dan ciri fisik lainnya mirip, akan tetapi perilaku setiap individu selalu berbeda. Keunikan ciri perilaku seperti ini dinamakan kepribadian. Setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda. Berikut ini beberapa penjelasan (teori) mengenai terbentuknya kepribadian seseorang. 1) Cermin Diri a) Generalisasi Orang Lain b) Konflik Individu dan Masyarakat 2) Faktor-faktor Pembentuk Kepribadian a) Faktor Prakelahiran (Prenatal) b) Faktor Keturunan (Heredity) c) Faktor Lingkungan (Environment) d) Faktor Kejiwaan 3) Tahap-tahap Pembentukan Kepribadian a) Tahap Persiapan (Preparatory Stage) b) Tahap Meniru (Play Stage) c) Tahap Siap Bertindak(Game Stage) d) Tahap Penerimaan Norma Kolektif (Generalized Other) C. Metode Pembelajaran 1. informasi 2. kerja mandiri 3. ceramah 4. diskusi D. Langkah-Langkah Pembelajaran Pertemuan: 1 No. 1. Kegiatan Pembelajaran Pendahuluan d. Apresepsi Guru mempersiapkan kelas untuk pembelajaran. Kemudian memberitahu materi yang akan dibahas pada pertemuan hari ini. Alokasi Waktu 10 Menit Ket. b. Memotivasi Guru menjelaskan tujuan pembelajaran tentang proses sosialisasi dalam pembentukan kepribadian. Misalnya, dengan proses sosialisasi individu dapat menyesuaikan prilaku dengan apa yang dianggap baik oleh masyarakat dan memperoleh konsep tentang diri. 2. 60 Menit Kegiatan Inti 1. Siswa memperhatikan guru menampilkan bagan proses pembelajaran sosialisasi dan pembentukan kepribadian. 2. Siswa mendengarkan penjelasan tentang hakikat sosialisasi, dan proses sosialsasi dan pembentukan kepribadian. 3. Siswa mengerjakan tugas ”Uji Penguasaan Materi” dalam buku 4. Siswa mengumpulkan tugas pribadi untuk dinilai. 5. Siswa mendiskusikan kasus yang ada dalam buku dan mengamati faktor-faktor sosialisasi yang mempengaruhi perkembangan kepribadiannya. 6. Siswa membacakan hasil diskusinya di depan kelas. Siswa yang lain boleh menanggapi hasil diskusinya. Guru bertindak sebagai pemandu diskusi kelas. 7. Siswa dan guru membuat kesimpulkan singkat tentang diskusi kelompok. 3. Kegiatan Akhir 1. Refleksi 2. Siswa mengerjakan evaluasi yang diberikan oleh guru 3. Penugasan 4. Guru memberi tugas kepada siswa untuk membuat karangan tentang pengaruh pengaruh nilai dan norma dalam pembentukan kepribadian. 20 Menit E. Sumber pembelajaran 1. Buku Sosiologi SMA kelas 1 ESIS halaman 94-116 2. Masalah-masalah sosial 3. Peraturan perundang-undangan 4. Keluarga, masyarakat, dan sekolah. 5. Media massa seperti majalah, koran, dan buku-buku tambahan. F. Media 1. Papan tulis 2. Lembar soal 3. Power Point G. Penilaian 1. Mengerjakan latihan Uji Penguasaan Materi 2. Melakukan pengamatan terhadap interaksi sosial dalam masyarakat dan diri pribadi siswa Mengetahui, Surakarta, Kepala SMA Negeri 2 Surakarta Guru Sosiologi Drs. Sukardjo, MA Didik Widiawan S, M.Pd Pembina Tingkat I NIP. 19620907 198601 1 003 NIP. 19531225 197903 011 Juli 2010 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama sekolah : SMA Negeri 2 Surakarta Mata Pelajaran : Sosiologi Kelas/semester : X/ 1 Standar Kompetensi Menerapkan nilai dan norma dalam proses pengembangan kepribadian. Kompetensi Dasar Mendeskripsikan terjadikanya perilaku menyimpang dan sikap-sikap anti sosial. Indikator : 1. Mengidentifkasikan terjadinya perilaku menyimpang sebagai hasil sosialisasi yang tidak sempurna. 2. Mengklasifikasi jenis-jenis perilaku menyimpang 3. Mengidentifikasikan sifat dan macam perilaku menyimpang. 4. Memberikan opini tentang berbagai perilaku menyimpang dalam masyarakat Alokasi Waktu : 4 x 45 menit ( 2 x Pertemuan) A. Tujuan Pembelajaran Setelah proses pembelajaran, siswa diharapkan dapat: 1. mendeskripsikan pengertian perilaku menyimpang. 2. mengidentifikasi bentuk-bentuk dan contoh perilaku menyimpang dalam masyarakat. 3. mengidentifikasi terjadinya perilaku menyimpang sebagai hasil sosialisasi yang tidak sempurna. B. Materi Pembelajaran 1. Pengertian Perilaku Menyimpang Dalam masyarakat yang lebih luas, juga terdapat nilai dan norma yang jumlahnya lebih banyak dan beragam. Itu semua diperlukan demi keharmonisan hidup bersama para warga masyarakat. Perilaku yang tidak sesuai dengan nilai dan norma dalam masyarakat disebut perilaku menyimpang (nonkonformitas, atau antisosial). Sebaliknya, perilaku yang sesuai dengan nilai dan norma di dalam masyarakat disebut perilaku tidak menyimpang (konformitas). Dikatakan menyimpang karena ada pelanggaran terhadap norma-norma yang berlaku. Relativitas perilaku menyimpang juga dapat terjadi karena situasi dan kondisi. Sesuatu yang dahulu di anggap tidak layak, sekarang dapat dianggap layak. Relativitas nilai sosial dipengaruhi pula oleh tempat atau lingkungan social budaya. 2. Faktor Penyebab Perilaku Menyimpang Ada empat faktor penyebab perilaku menyimpang, yaitu: 1. ketidaksempurnaan 2. sosialisasi 3. menganut suatu kebudayaan menyimpang, 4. kesalahan memahami informasi 5. Ikatan sosial menyimpang. 3. Berbagai Bentuk Perilaku Menyimpang a. . Penyalahgunaan NAPZA atau Narkoba Penyebab maraknya penyimpangan itu antara lain sebagai berikut. 1) Ekspresi Keberanian Diri Remaja 2) Tindakan Protes 3) Pelarian dari Beban Hidup 4) Kesetiakawanan 5) Coba-coba b. Perkelahian Antar pelajar c. Penyimpangan Perilaku Seksual d. Tindakan Kriminal Bentuk-bentuk perilaku menyimpang dilihat dari banyaknya orang yang terlibat ialah sebagai berikut. 1. Penyimpangan individu (individual deviation) 2. Penyimpangan kelompok (group deviation), 3. Penyimpangan campuran 4. Pengertian Pengendalian Sosial Pengendalian sosial tidak dapat disamakan dengan pengendalian diri. Pengendalian diri mengarah kepada diri sendiri, sedangkan pengendalian social mengarah kepada pihak lain. Pengendalian sosial dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang, baik secara formal maupun nonformal. Ada pengendalian yang terencana, ada pula yang tidak. Mekanisme pengendalian bersifat mengawasi, mengajari, mendidik, membujuk, dan memaksa individu agar menyesuaikan diri dengan nilai dan norma sosial. Tujuan utama pengendalian sosial adalah terciptanya ketertiban sosial. Untuk mencapai tujuan itu pengendalian dapat dilakukan secara preventif atau pervasi dan represif atau kompulsif. Secara preventif (pencegahan) bertujuan mencegah terjadinya penyimpangan. 5. Cara Pengendalian Sosial Pengendalian sosial dapat dilaksanakan dengan berbagai cara : a. Gosip atau Gunjingan b. Teguran c. Pemberian Penghargaan dan Hukuman d. Pendidikan e. Melalui Agama 6. Lembaga Pengendalian Sosial Lembaga yang bertanggung jawab melaksanakan pengendalian sosial : a. Polisi b. Pengadilan c. Lembaga Adat d. Tokoh Masyarakat C. Metode Pembelajaran 1. informasi 2. kerja mandiri 3. ceramah 4. diskusi D. Langkah-Langkah Pembelajaran Pertemuan : 1 Alokasi No. 1. Kegiatan Pembelajaran Waktu 10 Menit Pendahuluan a. Apresepsi Guru mempersiapkan kelas untuk pembelajaran. Kemudian guru memberitahu tentang materi yang akan dibahas pada pertemuan kali ini. b. Memotivasi Guru menjelaskan tentang manfaat dan pentingnya mempelajari materi tersebut. 2. 60 Menit Kegiatan Inti a. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang perilaku menyimpang b. Siswa membentuk kelompok-kelompok kecil c. Siswa dalam kelompoknya mendiskusian faktor-faktor penyebab terjadinya perilaku menyimpang dalam masyarakat. Setiap kelompok mendiskusikan masalah yang berbeda, menurut gambar yang mereka dapatkan dari guru. Guru membagikan gambar-gambar yang berkaitan dengan penyimpangan dan pengendalian sosial. d. Siswa membacakan hasil diskusi di depan kelas. Guru menjadi pemandu diskusi secara klasikal. e. Siswa dan guru sama-sama menyimpulkan materi yang telah dibahas. Siswa mengambil hikmah dari materi yang telah diberikan. Ket. 3. 20 Menit Kegiatan Akhir a. Refleksi Siswa mengerjakan evaluasi yang diberikan oleh guru. b. Penugasan Siswa diberi tugas untuk membuat poster yang bertema antipati terhadap perilaku menyimpang. Pertemuan : 2 Alokasi No. 1. Kegiatan Pembelajaran Waktu 10 Menit Pendahuluan a. Apresepsi Guru mempersiapkan kelas untuk pembelajaran. Kemudian guru memberitahu tentang materi yang akan dibahas pada pertemuan kali ini. b. Memotivasi Guru menjelaskan tentang manfaat dan pentingnya mempelajari materi tersebut. 2. Kegiatan Inti f. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang pengendalian sosial. g. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru. h. Siswa membentuk kelompok-kelompok kecil i. Setiap kelompok mendiskusikan masalah yang berbeda, menurut gambar yang mereka dapatkan dari guru. Guru membagikan gambar-gambar yang berkaitan dengan pengendalian sosial. j. Siswa membacakan hasil diskusi di depan kelas. Guru menjadi pemandu diskusi secara klasikal. k. Siswa dan guru sama-sama menyimpulkan materi yang telah dibahas. Siswa mengambil hikmah dari materi yang telah diberikan. 60 Menit Ket. 3. 20 Menit Kegiatan Akhir c. Refleksi Siswa mengerjakan evaluasi yang diberikan oleh guru. d. Penugasan Siswa diberi tugas untuk membuat poster yang bertema antipati terhadap perilaku menyimpang. E, Sumber pembelajaran: 1. Buku Sosiologi SMA kelas 1 2. Perilaku Menyimpang dalam masyarakat 3. Peraturan perundang-undangan 4. Keluarga, masyarakat, dan sekolah. 5. Media massa seperti majalah, koran, dan buku-buku tambahan. F. Media 1. Papan tulis 2. Lembar soal 3. Power Point 4. Gambar G. Penilaian 1. Diskusi kelompok 2. Evaluasi 3. Tugas pribadi Mengetahui, Surakarta, Kepala SMA Negeri 2 Surakarta Guru Sosiologi Drs. Sukardjo, MA Didik Widiawan S, M.Pd Pembina Tingkat I NIP. 19620907 198601 1 003 NIP. 19531225 197903 1 011 Juli 2010