Rony S. Mauboy, Efektifitas Pertumbuhan Bakteri Rhodopseudomonas Palustris pada medium dengan Asam Kasamino dan Urea EFEKTIVITAS PERTUMBUHAN BAKTERI RHODOPSEUDOMONAS PALUSTRIS PADA MEDIUM DENGAN ASAM KASAMINO DAN UREA Rony S. Mauboy* Abstract The bacteria cells of Rhodopseudomonas palustris were cultured on media with casamino acid and urea as nitrogen (N) source to compare the growth effectivity. The effort to replace casamino acid with urea based on the reason that the price of urea is very cheap than of casamino acid. If it is succeed, than will reduce in a big amount of culture’s cost. Key words: growth, Rhodopseudomonas palustris, casamino acid, urea Abstrak Sel-sel bakteri Rhodopseudomonas palustris ditumbuhkan pada media dengan asam kasamino dan urea sebagai sumber nitrogen (N) untuk membandingkan efektivitas pertumbuhannya. Upaya menggantikan asam kasamino dengan urea dilandasi alasan harga urea yang sangat murah dibandingkan asam kasamino. Jika usaha ini berhasil, maka akan menghemat biaya kultur yang sangat besar. Kata-kata kunci: pertumbuhan, Rhodopseudomonas palustris, asam kasamino, urea * Staf Pengajar Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknik-Undana Media Exacta Volume 9 No.1 Januari 2010 Rony S. Mauboy, Efektifitas Pertumbuhan Bakteri Rhodopseudomonas Palustris pada medium dengan Asam Kasamino dan Urea Rhodopseudomonas palustris adalah salah satu jenis dari suatu kelompok bakteri fototrofik non sulfur ungu yang umumnya ditemukan di dalam tanah dan air. Bakteri ini menyulihkan energi cahaya (matahari) menjadi energi seluler dan mengabsorbsi karbon dioksida (CO2) yang terlarut di dalam medium dan kemudian mengubahnya menjadi biomassa. Rps. palustris dapat tumbuh dalam kondisi anaerobik maupun aerobik dan meningkatkan biomassanya dengan mengabsorbsi CO2 atau mendegradasi senyawa organik termasuk beberapa senyawa beracun seperti 3-klorobenzoat menjadi bahan bangunan sel (Larimer et al. 2008). Pertumbuhan mikrobial berhubungan dengan jumlah sel, bukan ukuran sel. Massa total dari suatu populasi bakteri biasanya proporsional secara kasar terhadap jumlah sel dalam populasi (Tortora et al. 1986). Kecepatan pembelahan sel berbeda di antara bakteri, tergantung pada spesies mikroorganisme tersebut, umur kultur, nutrien dalam medium, temperatur, konsentrasi CO2, dan faktorfaktor lainnya (Ramakrishnan & Rao, 1983). Asam kasamino, yaitu kelompok asam amino yang terjadi ketika kasein, suatu protein yang ditemukan dalam susu, didegradasi oleh enzim-enzim. Perlu dicatat bahwa campuran itu mengandung semua asam amino kecuali triptofan dan diproduksi dari kasein (susu) (Openwetware 2008). Urea adalah suatu senyawa organik yang terdiri dari unsur karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), dan nitrogen (N) dengan rumus kimia CON2H4 atau (NH2)2CO. Senyawa ini adalah senyawa organik sintetis pertama yang berhasil dibuat dari senyawa anorganik, yang akhirnya meruntuhkan konsep vitalisme (Wikipedia 2008). Penggantian urea dengan asam kasamino dilakukan karena alasan ekonomis. Harga asam kasamino jauh lebih mahal dibandingkan dengan urea. Cole-Parmer (2008) misalnya, mematok harga US$ 84,50 untuk asam kasamino kemasan 100 g berbentuk bubuk atau sekitar Rp 929.500,- (perkiraan kurs US$ 1 = Rp 11.000,-). Perusahaan lain, Voigt Global Distribution (2008), menjual asam kasamino uji vitamin merek Bacto dengan harga yang lebih mahal yaitu US$ 90 per 100 g (sekitar Rp 990.000,-). Media Exacta Volume 9 No.1 Januari 2010 Rony S. Mauboy, Efektifitas Pertumbuhan Bakteri Rhodopseudomonas Palustris pada medium dengan Asam Kasamino dan Urea Harga jual urea sebagai pupuk tidak sama tergantung pabrik pembuatnya. Urea produksi PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) adalah urea yang disubsidi pemerintah sehingga harganya yang paling murah yaitu Rp 60.000,- per zak isi 50 kg atau Rp. 120,- per 100 g. Harga urea produksi PT Kujang lebih mahal yaitu Rp 84.000,- per zak, sementara urea produksi PT Pusri paling mahal yaitu Rp 88.000,- sampai Rp 90.000,- per zak (Wawasan 2008). Pada bulan November 2008 lalu, harga urea di beberapa daerah di Banjarnegara sempat mencapai Rp 125.000,- per zak (Kompas 2008). Perhitungan di atas, bahkan untuk harga urea yang termurah, menunjukkan harga asam kasamino hampir 8 ribu kali harga urea. Suatu angka yang fantastis. Oleh karena itu, jika urea bisa menggantikan asam kasamino sebagai sumber senyawa N dalam medium pertumbuhan bakteri ini, tentunya akan mendatangkan keuntungan ekonomis yang sangat besar. Berdasarkan latar belakang di atas, maka penelitian ini bertujuan membandingkan pertumbuhan Rps. palustris berdasarkan produksi biomassa sel dan laju produksinya pada media dengan asam kasamino dan urea. BAHAN DAN METODE A. BAHAN Sel induk Rps. palustris diperoleh dari Laboratorium Pigmen Magister Biologi UKSW, Salatiga. Bahan-bahan kimia yang digunakan yaitu garam EDTA dinatrium, ZnSO4.7H2O, FeSO4. 7H2O, CuSO4. 5H2O, Co(NO3)2. 6H2O, dinatrium tetraborat.10H2O, H2SO4, asam nitrilotriasetat, MgSO4, CaCl2.2H2O, ammonium molibdat, asam nikotinat, aneurin hidroklorida, biotin, KOH, NaHCO3, asam 4-aminobenzoat, K2HPO4, KH2PO4, (NH4)2SO4, natrium suksinat, asam kasamino, urea, aseton, dan metanol. B. METODE 1. Prekultur dan kultur medium mengandung asam kasamino/urea Caranya: 50 ml sel induk dimasukkan ke dalam 450 ml medium mengandung asam kasamino atau urea 1 g/l, lalu diinkubasi selama kurang Media Exacta Volume 9 No.1 Januari 2010 Rony S. Mauboy, Efektifitas Pertumbuhan Bakteri Rhodopseudomonas Palustris pada medium dengan Asam Kasamino dan Urea lebih 1 minggu (absorbansi atau OD sel mencapai sekitar 1,00), kemudian dikultur dengan cara yang sama. 2. Ekstraksi Caranya: 10 ml sel bakteri disentrifus dengan kecepatan 3000 rpm selama 12 menit, pelet ditambahkan pelarut aseton dan metanol (perbandingan 7:2 (v/v)), didiamkan selama 10 menit, difiltrasi dengan kertas Whatman No. 1, lalu diukur spektrum absorbsi UV-Vis dengan spektrofotometer Varian Cary 50. 3. Inkubasi dan Pengukuran Inkubasi (prekultur dan kultur) di bawah penyinaran lampu polikromatik Phillips 80 W secara terus-menerus selama masa inkubasi berjarak 40 cm dari dasar botol kultur dengan intensitas cahaya 500 lux, suhu ruang inkubasi 300C, kondisi anaerobik untuk pertumbuhan fototrofiknya, tanpa hidrogen sulfida, dan sumber karbon organik dari suksinat. Pengukuran absorbansi (Optical Density, OD) sel pada panjang gelombang (λ) 792 nm dilakukan setiap 12 jam sekali mulai jam ke-24 sampai jam ke-108 masa inkubasi. 4. Analisis Data Data dianalisis secara deskriptif dengan 2 kali ulangan. HASIL DAN PEMBAHASAN Produksi Biomassa Sel Rhodopseudomonas palustris Bakteri Rhodopseudomonas palustris mampu tumbuh pada media dengan asam kasamino maupun urea sebagai sumber nitrogen. Konsentrasi berat kering sel yang diamati selama 108 jam (Gambar 1.) menunjukkan bahwa bakteri ini mampu memproduksi biomassa hingga jam ke-60 masa pembiakan pada medium dengan asam kasamino dan jam ke-96 masa pembiakan pada medium dengan urea. Berat kering sel dihitung berdasarkan nilai OD suspensi kultur yang dikonversi menjadi biomassa melalui persamaan linearitas hubungan antara OD dengan konsentrasi berat kering sel (Gambar 2.). Media Exacta Volume 9 No.1 Januari 2010 Rony S. Mauboy, Efektifitas Pertumbuhan Bakteri Rhodopseudomonas Palustris pada medium dengan Asam Kasamino dan Urea berat kering sel (g/l) 0.20 0.16 0.12 0.08 0.04 0.00 0 12 24 36 48 60 72 84 96 108 120 waktu (jam) Gambar 1. Perubahan konsentrasi biomassa (berat kering sel) Rps. palustris selama bertumbuh pada media dengan sumber nitrogen yang berbeda ( asam kasamino; urea) Berat kering sel Rps. palustris pada medium dengan asam kasamino mencapai konsentrasi tertinggi pada jam ke-60 (0,175 g/l), sedangkan pada medium yang diberi urea baru terjadi pada jam ke-96 (0,190 g/l). Untuk mencapai konsentrasi berat kering sel tertinggi pada medium dengan urea memang butuh tambahan waktu lebih lama (36 jam), tetapi secara kuantitatif konsentrasi tertinggi yang dapat diperoleh lebih banyak 0,016 g/l dibandingkan pada medium dengan asam kasamino. OD792 kultur sel 1.20 0.80 y = 126.02x - 0.0073 0.40 R2 = 0.9951 0.00 0.000 0.003 0.006 0.009 Berat kering sel (g/10 ml) Gambar 2. Kurva standar OD terhadap berat kering sel Selain itu, laju produksi biomassa sel bakteri ini pada media dengan asam kasamino maupun urea relatif tidak ada perbedaan yang signifikan (Gambar 3.). Hasil ini menunjukkan bahwa urea dapat menggantikan asam kasamino sebagai Media Exacta Volume 9 No.1 Januari 2010 Rony S. Mauboy, Efektifitas Pertumbuhan Bakteri Rhodopseudomonas Palustris pada medium dengan Asam Kasamino dan Urea sumber nitrogen untuk memproduksi biomassa sel Rps. palustris. Penelitian Mauboy & Prasetyo (2008) juga menunjukkan hasil yang sama. Setelah Rps. palustris mencapai puncak produksi biomassa sel pada kedua jenis media pada jam yang berbeda, kemudian produksinya mengalami penurunan yang menunjukkan adanya hambatan pada laju tumbuh selselnya. Menurut Madigan et al. (2009), ada dua faktor umum yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri yaitu nutrien yang esensial untuk pertumbuhan dalam medium telah habis atau adanya produk buangan bakteri itu sendiri yang meracuni dan merusak sel-selnya. Kedua faktor ini dapat terjadi sendiri-sendiri atau bersama-sama sekaligus. berat kering sel (g/l) 0,20 0,15 0,10 0,05 0,00 0 20 40 60 80 100 120 waktu (jam) Gambar 3. Laju produksi biomassa sel Rps. palustris pada media tumbuh dengan sumber nitrogen yang berbeda ( asam kasamino; urea; poly. -5 2 -3 -3 asam kasamino: y = -1,0x10 t + 3,8x10 t – 1,5x10 ; poly. urea: y = -1,0x10-5t2 + 3,1x10-3t – 4,4x10-3; dimana y adalah berat kering sel (g/l) dan t adalah waktu (jam)) KESIMPULAN Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka ada beberapa hal yang dapat disimpulkan yaitu: 1. bakteri Rhodopseudomonas palustris juga mampu tumbuh secara efektif pada media mengandung urea sebagai sumber nitrogen pengganti asam kasamino. 2. laju produksi biomassa sel bakteri ini pada media mengandung urea sebagai sumber nitrogen relatif tidak ada perbedaan yang signifikan dengan yang mengandung asam kasamino. Media Exacta Volume 9 No.1 Januari 2010 Rony S. Mauboy, Efektifitas Pertumbuhan Bakteri Rhodopseudomonas Palustris pada medium dengan Asam Kasamino dan Urea DAFTAR RUJUKAN Cole-Parmer. 2008. Casamino Acids. www.coleparmer.com. Kompas. 2008. Pemkab Gresik Diminta Alokasikan Subsidi Pupuk. www.kompas.com/selasa,11november2008. Larimer, F.W., P. Chain, L. Hauser, J. Lamerdin, S. Malfatti, L. Do, M.L. Land, D.A. Pelletier, J.T. Beatty, A.S. Lang, F.R. Tabita, J.L. Gibson, T.E. Hanson, C. Bobst, J.L. Torres y Torres, C. Peres, F.H. Harrison, J. Gibson & C.S. Harwood. 2004. Complete Genome Sequence of the Metabollically Versatile Photosynthetic Bacterium Rhodopseudomonas palustris. Natbiotechnol. 22:55-61. Madigan, M.T., J.M. Martinko, P.V. Dunlap, & D.P.Clark. 2009. Brock Biology of Microorganisms. 12th Ed. Pearson Benjamin Cummings. Mauboy, R.S. & B. Prasetyo. 2008. Penggantian Asam Kasamino dengan Urea untuk Pertumbuhan dan Pembentukan Pigmen Rhodopseudomonas palustris. Proseding Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia: Eksplorasi Bahan Alam dan Penyiapan Sumber Daya Manusia Melalui Pendidikan Kimia Untuk Menunjang Kemandirian Industri Kimia, Kerjasama UNS-UNDIP-UNNES, Surakarta, 22 November 2008. ISBN: 978-979-19215-0-3. Openwetware. 2008. Casamino Acids (http://openwetware.org). Ramakrishnan, T & G.R. Rao. 1983. Bacterial Physiology. Dalam A.I. Braude (Ed.). Microbiology. W.B. Saunders Company, Tokyo. Tortora, G.J., B.R. Funke & C.L. Case. 1986. Microbiology: An Introduction. 2nd Ed. The Benjamin/Cummings Publishing Company, Inc., California. Voigt Global Distribution. 2008. Bacto Casamino Acids (http://www.vgdusa.com/Bacto-Casamino-Acids.htm). Wawasan, 24/3/2008. Harga Urea Rp 88 ribu/zak, Pupuk Bersubsidi Kembali Langka. Wikipedia. 2008. Urea (http://www.en.wikipedia.org/wiki/Urea). Media Exacta Volume 9 No.1 Januari 2010