Pelayanan Kesehatan bagi Anak Bab 5 – Diare Catatan untuk instruktur Fabian adalah anak usia 2 tahun yang dibawa ke rumah sakit kabupaten dari desa terpencil dengan diare dan tanda dehidrasi berat. Selama empat hari dia mengalami diare cair berulang dan selama dua hari dia mengalami muntah setiap makan apapun. Tidak ada darah maupun nanah di dalam feses. Pada pagi hari saat dia dibawa ke rumah sakit dia menjadi letargi dan tidak mampu untuk minum apapun. Dia memiliki tanda klinis dehidrasi berat dan shock. Dia telah diterapi dengan bolus Ringer Laktat sebanyak 20 ml/kg bb, kemudian setelah 3 jam pemberian rehidrasi intravena dilanjutkan dengan pemberian rehidrasi oral. Anak dipulangkan ke rumah setelah tampak ada perbaikan kondisi (ketika dia bangun, dia minum secara normal dan ada penurunan frekuensi diare). Ibu sang anak Sumarni telah diberi nasehat untuk memberikan tambahan cairan, melanjutkan menyusui, dan memberi saran kembali ke rumah sakit untuk pemantauan. Ibu diberi sebuah kartu ibu (referensi halaman 120,294) yang berisi informasi serupa. Ibu juga diberikan dua paket cairan rehidrasi untuk dibawa pulang dan telah dijelaskan bagaimana untuk mempersiapkan dan memberikannya pada Fabian. Tujuan o Setelah menyelesaikan studi kasus ini, para peserta harus dapat untuk: o memberikan penilaian kegawat daruratan triase untuk anak dengan diare dan rehidrasi dan syok o menilai diagnosis banding anak yang datang dengan diare (referensi halaman 111) o melakukan klasifikasi tentang keparahan dehidrasi pada anak dengan diare (referensi halaman 111) dan memberikan terapi yang sesuai o memahami bahwa elemen esensial dalam manajemen anak dengan diare adalah dengan pemberian cairan rehidrasi dan melanjutkan menyusui (referensi hal.109) Pemeriksaan Tidak ada pemeriksaan yang dilakukan. Pada kasus dehidrasi berat, jika memungkinkan pemeriksaan elektrolit harus dilakukan untuk melihat terutama ketidakseimbangan serum sodium, dan asidosis metabolic. Pada beberapa keadaan dimana anak dengan dehidrasi berat mengalami syok ( jika terdapat demam, atau darah atau nanah dalam feses), sangat berguna melakukan pemeriksaan darah lengkap dan kultur darah (untuk pemeriksaan infeksi bakteri sistemik). Terapi yang diberikan o Bolus intravena Ringer Laktat (atau normal saline) 20 ml/kg bb o Larutan Ringer Laktat Intravena untuk tiga jam pertama [Referensi halaman 114), lakukan penilaian ulang derajat dehidrasi,bila masih ada tanda dehidrasi rehidrasi dilanjutkan sesuai derajat dehidrasi, halaman 114] o Melanjutkan menyusui bayi jika bayi kooperatif dan diikuti dengan saran untuk melanjutkan menyusui bayi berulang kali sepanjang episode diare (referensi halaman 116) o Memulai menyusui kembali setiap tiga atau empat jam sekali. Pengawasan Monitor tiap 15-30 menit hingga tampak dan teraba bunyi denyut nadi radial yang kuat Monitor respon terhadap pengobatan setidaknya tiap jam dengan (referensi halaman 115): o melakukan pemeriksaan cubitan pada kulit o pemeriksaan tingkat kesadaran o pemeriksaan kemampuan untuk minum Bab 5 – Diare Catatan untuk peserta Studi kasus II Permasalahan : Fabian adalah seorang anak usia 2 tahun yang dibawa ke rumah sakit kabupaten dari desa terpencil dengan riwayat diare cair berulang selama empat hari dan memuntahkan apapun yang dimakan selama dua hari. Dia tidak mampu untuk minum atau makan dan menjadi sangat letargis pada hari ini, sehingga dia dibawa ke rumah sakit Daftar kemungkinan penyebab penyakit. o Apa diagnosis anda o Daftar diagnosis banding Daftar pemeriksaan (jika ada) yang akan anda lakukan untuk mengkonfirmasi diagnosis anda Apakah terapi emergensi yang Fabian perlukan? Bagaimana cara anda mengobati Fabian setelah stabilisasi tercapai? Bagaimana cara anda memonitor Fabian? Bagaimana cara memonitor terhadap respon pengobatan? Apakah rencana anda untuk memulangkan pasien? Apa saja perawatan lanjutan dan tindak lanjut yang diperlukan? Ringkasan : Fabian mengalami diare dengan tanda tanda dehidrasi berat dan syok (denyut nadi dan jantung cepat, sangat letargis, waktu pengisian kapiler yang memanjang antara 3-4 detik). Dia segera direhidrasi dengan cairan intravena yang dilanjutkan dengan larutan rehidrasi oral. Fabian dipulangkan ketika dia sadar, mampu untuk makan dan minum, dan mempunyai frekuensi diare berulang yang jauh menurun. Pada saat keluar dari rumah sakit, ibu sang anak, Sumarni telah diberikan bimbingan mengenai bagaimana memberikan cairan tambahan, melanjutkan menyusui dan kembali ke rumah sakit untuk tindak lanjut. Dia juga diberikan sebuah kartu ibu (referensi halaman 120, 294) yang berisi informasi ini. Ibu juga diberikan dua paket larutan rehidrasi oral untuk dibawa pulang ke rumah, dan telah dijelaskan bagaimana untuk mempersiapkan dan memberikan Fabian larutan rehidrasi oral [(Referensi halaman 120 (rencana A pengobatan diare ), bab 5.1.3]. Sangat penting untuk memahami bahwa manajemen anak dengan diare terdiri atas terapi rehidrasi dan melanjutkan menyusui. Antibiotik dan pemeriksaan biasanya sangat jarang berguna pada kasus diare akut, dan justru akan memperburuk diare. Menunda menyusui bayi pada saat diare akan menyebabkan episode diare menjadi memanjang dan meningkatkan kemungkinan timbul malnutrisi. Melanjutkan menyusui adalah elemen penting dalam manajemen diare (referensi halaman 118). Riwayat Kesehatan: Fabian telah membaik 5 (lima) hari yang lalu, namun kemudian dia kembali mengalami episode diare cair sebanyak 6-8 kali per hari. Ibunya mengurangi asupan cairan dan menyusui sepanjang anak diare dan ibu beranggapan hal ini membuat kondisi anak memburuk. Pada hari kedua anak dibawa ke toko obat di daerah setempat dimana dia membeli obat sirup yang harus diberikan sebanyak tiga kali sehari dan sebuah paket larutan rehidrasi oral untuk diberikan sesering mungkin. Meskipun demikian diarenya tidak mengalami perbaikan. Dia mulai muntah kembali setelah 2 hari diare. Hari selanjutnya Fabian dibawa ke rumah sakit kabupaten karena dia menjadi sangat letargis dan tidak mau makan dan minum. Tidak ada darah atau nanah di feses. Apakah langkah-langkah anda dalam manajemen keparahan kasus anak ini? Urutkan informasi kunci dari permasalahan yang telah dipaparkan Apakah tanda kegawat daruratan (bahaya) dan tanda prioritas (penting) yang anda temukan dari riwayat perjalanan penyakit dan dari ilustrasi gambar?