duri paulus - Tulang Elisa

advertisement
Page 1 of 20
01/10/11 - DURI PAULUS
2Korintus 12:7-10 Dan supaya aku jangan meninggikan diri (KJ: ditinggikan) karena
pernyataan-pernyataan yang luar biasa itu, maka aku diberi suatu duri di dalam
dagingku, yaitu seorang utusan Iblis untuk menggocoh aku, supaya aku jangan
meninggikan diri.
Tentang hal itu aku sudah tiga kali berseru (TL: memohon) kepada Tuhan, supaya
utusan Iblis itu mundur dari padaku. Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih
karunia-Ku (anugerah-Ku) bagimu, supaya justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku
menjadi sempurna."
Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus
turun menaungi aku. Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam
siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan, dan kesesakan oleh karena
Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat.
I. WAHYU YANG LIMPAH, BUTUH PENGAMAN
Tuhan memberi begitu banyak wahyu pada Paulus, bahkan lebih daripada Petrus
dan rasul-rasul lain; mereka masih bingung dan tidak mengerti bagaimana
menghadapi fase transisi dari Taurat ke Injil dan masih memegang Taurat, Paulus
pun disuruh kembali memegang hukum-hukum Taurat secara lahiriah (Kis 21:20-24
). Tetapi kemudian Paulus mendapat wahyu dari Tuhan tentang peralihan ini
dengan jelas. Ini dibentangkan dengan terang dan jelas dalam Galatia 5:4 (1-12).
Masih banyak lagi wahyu-wahyu yang lain.
Jadi Paulus mendapat duri ini sebab ia menerima banyak kelimpahan atau
kelebihan wahyu dari Tuhan.
Orang lain ada yang diberi kelebihan yang lain. Ada macam-macam kelebihan,
baik jasmani dan rohani.
Orang-orang dunia yang mendapatkan kelebihan jasmani/ duniawi, biasanya semua
jatuh dalam dosa sombong atau salah satu dosa lain.
Misalnya: kelebihan uang, pangkat, kuasa, sukses, dan lain-lain.
Sebab itu pada orang-orang beriman, seperti pada Paulus kadang-kadang Tuhan
Page 2 of 20
memberi duri yang menikamnya supaya tidak sombong.
II. TUHAN BERI "DURI"
Supaya jangan sampai Paulus ditinggkan kelewat batas (1Kor 12:7, KJ), maka
Tuhan mengizinkan satu utusan dari iblis mengocoh Paulus terus-menerus
sehingga hal itu menjadi baginya duri dalam daging.
Mengapa Tuhan mengizinkan hal ini?
Seorang yang hidup dalam hukum dosa dan hukum maut (Rom 6,7, lihat Tulang
Elisa no. 10) akan langsung jatuh dalam dosa kalau kena pencobaan, kalau
mempunyai wahyu yang begitu banyak seperti Paulus akan langsung menjadi
sombong. Tetapi Paulus tidak lagi hidup dalam hukum dosa dan maut, melainkan
dalam hukum Roh yang memberi kehidupan (Rom 8:2).
Biasanya orang yang di dalam hukum Roh tidak langsung jatuh dalam dosa ketika
kena percobaan, tetapi bisa memilih mau ikut daging atau Roh dan kalau menurut
Roh, tidak sampai berdosa. Tetapi kalau ia tergoda lalu menuruti daging, maka ia
jatuh dalam dosa. Masih ada kemungkinan jatuh, sebab itu Tuhan mengizinkan duri
itu menusuk.
Tentu Tuhan mengizinkan ini supaya menjadi faedah dan keuntung-an orang itu,
sehingga dengan kelebihan yang didapatnya itu ia bisa lebih memuliakan Allah,
mengalami lebih banyak pertumbuhan dan mendapat pahala yang kekal. Jadi duri
ini untuk menjaga dan mempertahankannya supaya tetap rendah hati sampai saat
terakhir.
Semua ini dibuat sebab masing-masing mempunyai kemampuan yang terbatas (
1Kor 10:13). Dengan duri-duri ini kemampuan seseorang dalam hal-hal tertentu bisa
ditingkatkan, sehingga hasil dan pahalanya juga makin meningkat. Memang
duri-duri ini sakit, tetapi hasilnya manis untuk kekal padahal duri itu hanya
sementara di dunia!
Dalam dunia okultisme, iblis juga sering meniru cara-cara ilahi, ia memberi
sesuatu yang limpah tetapi dalam hal lain harus menderita. Misalnya: jadi sangat
berkuasa tetapi harus tarak ini dan itu atau tidak boleh ini dan itu. Tetapi semua ini
diberikannya supaya mereka mentaati dan menyembah iblis sendiri dan kalau
melanggar, ia menindak dan menyiksa orang yang sudah ada dalam tangannya.
Semua diberikan iblis pada orang-orang yang taat kepadanya untuk hormat dan
kepuasan si iblis sendiri. Sama sekali lain daripada Allah, yang memberi duri untuk
Page 3 of 20
faedah kekal bagi orang-orangNya. Kasih Allah tidak mengorbankan orang lain bagi
diri-Nya, tetapi justru mengorbankan diri-Nya sendiri untuk manusia (Yoh 3:16)
III. MENGAPA PAULUS DIKUATIRKAN?
(Ia mendapat wahyu begitu banyak dan diberi duri).
Sebab:
1. Belum sempurna. Ini berarti masih bisa tergoda dan jatuh kalau tidak
berjaga-jaga atau terlepas dari Kristus.
2. Kemungkinan menjadi sombong. Orang lain meninggikan Paulus, sebab ada
alasan yang kuat, banyak wahyu, pengertiannya dalam-dalam, guru besar, orang
kagum. Orang yang dipakai Tuhan dengan heran harus hati-hati supaya jangan
merasa sudah selayaknya kalau dipuji-puji orang banyak.
Galatia 4:14 Sungguhpun demikian keadaan tubuhku itu, yang merupakan
pencobaan bagi kamu, namun kamu tidak menganggapnya sebagai sesuatu yang
hina dan yang menjijikkan, tetapi kamu telah menyambut aku, sama seperti
menyambut seorang malaikat Allah, malahan sama seperti menyambut Kristus
Yesus sendiri.
Orang yang merasa layak, sudah jatuh dalam kesombongan, ia mencuri kemuliaan
Allah yang sebetulnya tidak patut diambilnya (Yes 42:8), sebab semua yang
berhasil dilakukannya itu semata-mata dari Tuhan (1Kor 4:7).
Jangan suka menyanjung, (Yud 16/ 1Tes 2:5/ Ams 26:28), memuji-muji dan
meninggikan seseorang. Bagi orang yang mengerti Firman Tuhan, itu bukan cara
yang baik untuk meng-ekspresikan rasa terima kasih atau dukungannya. Ini cara
yang jahat, menjerat dan cara yang biasa dipakai setan untuk menhancurkan
orang-orang yang dipakai Allah. Sebab orang yang memuji-muji temannya apalagi
dengan ngotot, itu termasuk seperti mengutuki
Amsal 27:14 Orang yang memuji sahabatnya dengan nyaring suaranya sambil
bangun pagi-pagi, maka ia itu dapat dibilangkan baginya akan laknat (TL, KJ)
Orang yang mengangkat-angkat temannya itu seperti menjerat dia dalam
perangkap (Ams 29:5).
Page 4 of 20
Lebih-lebih kalau ia sendiri meninggikan dirinya, itu berarti sudah jatuh dalam dosa
kesombongan. Orang yang meninggikan diri akan direndahkan Tuhan (Mat 23:12/
1Pet 5:5). Paulus sendiri sadar bahwa apa yang ada padanya itu dari Tuhan, oleh
anugerah Tuhan (1Kor 15:10), sebab itu patutlah segala puji dikembalikan atau
diteruskan kepada Tuhan yang memang berhak! Apalagi kalau ia sendiri
mempunyai beberapa kelemahan dan kekurangan.
Kita harus berjaga-jaga, sebab sombong termasuk dosa yang licin, tahu-tahu sudah
kena, diam-diam sudah kena! Kita harus mengerti kebenaran Firman Tuhan yang
jelas, lengkap dan tepat tentang sombong supaya tidak mudah kena (2Kor 2:11)
sebab iblis adalah raja kesombongan, ia mahir mengoda orang sehingga membuat
orang itu ingin puji dan jatuh.
3. Lebih baik
Tuhan yang maha tahu, tahu lebih dahulu bahwa kalau Paulus diberi duri, hasilnya
akan lebih baik.
Kalau Tuhan menambahkan wahyu-Nya kepada Paulus sampai berlimpah-limpah,
tentu ada resikonya yaitu bisa menjadi sombong. Tetapi kalau diberi duri yang tepat,
sehingga Paulus tidak sampai sombong, maka ia dapat menerima wahyu lebih
banyak, bisa menjadi berkat yang lebih besar dan pahalanya lebih banyak. Kalau
kita coba mengambarkan dengan angka-angka yang diperkirakan, maka akan
tampak lebih jelas kebijaksanaan Tuhan dalam memberi duri ini.
Memang duri ini sakit, Paulus rasa-rasanya tidak tahan (ayat 8), tetapi Tuhan tahu
Paulus masih bisa tahan. Sebab itu Tuhan tetap memberikannya, sebab nanti
dalam kekekalan durinya sudah tidak ada, itu hanya untuk sementara, tetapi
pahalanya tetap ada dan jumlahnya lebih banyak dan itu untuk berjuta-juta tahun
bahkan untuk selama-lamanya, kekal.
IV. APAKAH DURI INI?
Beberapa sifat dan keadaan duri ini adalah:
1. Sakit menusuk
2. Dalam daging, kelemahan
Page 5 of 20
3. Utusan setan yang menggocoh
4. Diizinkan Allah. Minta dicabut 3 kali tetap ditolak, bahkan duri itu untuk
seterusnya.
1. SAKIT
Begitu sakit sampai Paulus berulang-ulang mohon pada Tuhan untuk dicabut tetapi
tetap ditolak. Sakit dan penderitaan di sini bukan karena dosa, justru ini membuat
Paulus makin kuat dan makin berbuah-buah. Dosa tidak menghasilkan seperti ini.
Ada duri-duri lain yaitu penderitaan karena dosa, itu lain dari pada duri Paulus,
misalnya:
Bilangan 33:55 Tetapi jika kamu tidak menghalau penduduk negeri itu dari
depanmu, maka orang-orang yang kamu tinggalkan hidup dari mereka akan
menjadi seperti selumbar (TL: pencucuk, KJ: priks) di matamu dan sepertiduri yang
menusuk lambungmu,dan mereka akan menyesatkan kamu di negeri yang kamu
diami itu.
Ini duri yang timbul sebab Israel tidak mau taat membuang segala orang-orang kafir
dari negeri pusakanya (arti rohani: membuang segala kekafiran, Kol 3:5) dan
sebagai akibatnya bangsa kafir yang ditinggalkan ini menjadi duri yang menusuk
dan menyiksa Israel. Ini duri karena dosa, bukan seperti duri Paulus.
Matius 13:22 Yang ditaburkan di tengah semakduri ialah orang yang mendengar
firman itu, lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan menghimpit firman itu
sehingga tidak berbuah. (Luk 8:14)
Juga duri di sini tidak sama seperti duri Paulus, sebab ini membuat orang itu bantut,
tidak bisa berbuah. Ini akibat kekuatiran dunia dan kena tipu daya kekayaannya
sehingga bantut.
Tetapi duri Paulus justru membuatnya makin lebat berbuah-buah. Duri Paulus ini
mirip dengan salib, yaitu suatu salib istimewa, yang berhubung-an dengan setan
dan daging, menyiksa Paul cukup berat!
2. DURI DALAM DAGING.
Duri ini dalam daging, sehingga iblis bisa menghantam Paulus dan ia menderita,
Page 6 of 20
tidak berdaya, sangat sakit, sampai-sampai ia minta pencabutan oleh Tuhan. Jadi
duri ini tentang hal-hal daging, hal-hal manusiawi yang ada dalam setiap orang.
Dalam ayat 9-10 berulang-ulang dikatakan tentang kelemahan dan ini ada
hubungannya dengan duri itu. Jadi duri ini menunjukkan kelemahan-kelemahan
dalam daging yang ada dalam setiap orang lama.
Kita tidak perlu mengakui kelemahan-kelemahan daging yang ada dalam diri kita.
Ini bukan karena tidak jujur atau tidak berterus terang, tetapi mengakui
kelemahan-kelemahan yang ada itu pernyataan manusiawi! Jangan kita memberi
pernyataan manusiawi tetapi pernyataan iman! Di dalam Kristus yang lama sudah
lenyap dan yang baru sudah terbit (2Kor 5:17) Juga di dalam Kristus kita sanggup
melakukan segala perkara (Fil 4:13).
Sebab itu orang yang berjalan de-ngan iman tidak perlu mengakui
kelemahan-kelemahan daging yang ada padanya tetapi dengan kata-kata iman
mengatakan kemenangan-kemenangan atas segala kelemahan-kelemahan, sesuai
dengan Firman Tuhan.
Dengan mengakui kelemahan-kelemahan daging seolah-olah kita mengakui posisi
kita kembali sebagai orang lama. Kita sudah menjadi baru dan yang lama sudah
lenyap! Sebab itu kita tidak perlu kembali pada posisi yang lama, hidup dan tabiat
lama, kelemahan-kelemahan yang lama. Kita harus berdiri dalam hidup yang baru
dengan pengakuan iman yang baru di dalam Kristus. Sebab itu kita tidak perlu
mengakui kelemahan-kelemahan daging, karena pengakuan itu dapat menjadi pintu
masuk bagi iblis!
Tetapi... kadang-kadang masih tampak kelemahan-kelemahan itu muncul kembali
pada waktu lalai atau waktu kalah. Tentu kita jangan mengharapkan hal ini terjadi.
Pada saat-saat inilah iblis masuk dan menghantam Paulus. Kelemahan-kelemahan
daging itu sendiri sudah menjadi siksaan bagi orang-orang suci, sebab daging dan
Roh bertentangan (Gal 5:17), dan pergumulan itu cukup menyiksa. Jadi duri Paulus
itu termasuk kelemahannya yang karena sesuatu kelalaian atau ke-khilafan atau
pada waktu lemah, muncul!
Misalnya Daniel juga punya "duri", yaitu menjadi sida-sida (dikebiri) di Babil (Dan
1:3, KJ).
Daniel juga mendapat kelimpahan wahyu dari Tuhan tentang akhir zaman dan
hikmat yang sangat besar (Dan 1:20, 10 kali lebih pandai dari orang Babil yang
terpandai. Pantas dapat Nobel?). Tetapi secara manusiawi Daniel banyak
menderita, apalagi kalau kebetulan kelemahan manusiawinya muncul, kesepian,
Page 7 of 20
sendirian, tidak ada istri dan anak, lalu rindu rumah dan keluarga, ini suatu siksaan.
Tetapi tidak pernah dilaporkan bahwa Daniel menderita. Ia tekun berdoa 3 kali
sehari, ini membuat Daniel selalu fit dan kuat sehingga kelemahan manusiawi yang
ada tidak dapat/ tidak sempat muncul (Dan 6:11).
Yakub juga punya duri yaitu pincang (Kej 32:33). Sebetulnya Tuhan dengan mudah
sekali dapat mencegah hal ini atau menyembuhkannya kalau toh itu terjadi. Apalagi
ini terjadi dalam keadaan sedang bergumul de-ngan Tuhan! Tetapi Tuhan
memberikan duri ini sebab ini bisa mengerem sifat Yakub yang suka bergumul dan
terus berusaha dengan kekuatan sendiri. Sekarang Yakub menjadi pincang dan
oleh karena itu ia harus bergantung pada Tuhan sepenuhnya. Dengar pengakuan
Yakub dalam (Kej 34:30).
Kejadian 34:30 Yakub berkata kepada Simeon dan Lewi: "Kamu telah
mencelakakan aku dengan membusukkan namaku kepada penduduk negeri ini,
kepada orang Kanaan dan orang Feris, padahal kita ini hanya sedikit jumlahnya;
apabila mereka bersekutu melawan kita, tentulah mereka akan memukul kita kalah,
dan kita akan dipunahkan, aku beserta seisi rumahku."
Sebab pincang Yakub harap pada Tuhan dan hasilnya lebih besar. Ini dapat
dikatakan menjadi duri baginya tetapi hasilnya makin limpah.
Lazarus. Kemiskinan yang sangat menjadi duri baginya yang menyiksa bahkan
membunuhnya (Luk 16:20-22). Tetapi Lazarus mati bukan semata-mata karena
kemiskinannya tetapi sebab memang sudah waktunya, ada dalam jadual waktu
Tuhan. Tetapi justru ini membuat Lazarus menjadi sangat indah, sampai
tingkatannya naik, setinggi Abraham, ia duduk di pangku Abraham.
3. UTUSAN DARI IBLIS.
Apa yang dipakai iblis untuk menyiksa Paulus? Tentu hal-hal yang ada dalam
kuasanya yaitu hal-hal duniawi dan manusiawi. Ini termasuk semua godaan, rayuan
dan tekanan dari iblis secara manusiawi, dalam daging. Jadi yang menusuk dan
menyiksa Paulus bukan Tuhan tetapi iblis.
Dalam Wasiat Baru tidak ada keterangan sama sekali tentang duri Paulus ini, tetapi
justru dengan demikian artinya lebih luas, sebab duri Paulus menjadi nama
golongan untuk bermacam-macam jenis duri yang Tuhan izinkan menikam
hamba-hambaNya laki-laki dan perempuan, sehingga mereka berbuah-buah lebih
lebat.
Page 8 of 20
Iblis memakai setiap kesempatan untuk menjatuhkan manusia, istimewa
hamba-hamba-Nya. Kalau ada kelemahan yang muncul, maka ini digunakan iblis
untuk menggocoh (menghantam) orang itu sebisa-bisanya sampai makin lemah dan
akhirnya jatuh.
Misalnya kelemahan dalam hal terlalu cinta anak seperti Imam Eli, justru iblis
menipu dan mempermainkan si anak sehingga makin menjadi-jadi kurang ajarnya
atau kekejiannya, akibatnya Imam Eli makin menderita.
Contoh lain, misalnya kelemahan dalam hal mammon seperti Gehazi atau dalam
hal sex seperti Simson, justru dalam hal-hal ini iblis menyerang makin dahsyat dan
Tuhan mengizinkannya, sehingga pergumulannya makin berat dan makin sakit.
Kelemahan-kelemahan dalam hal uang, tabiat pemarah, sex, pernikahan,
kesombongan, bertuhankan perut, dan sebagainya. Iblis mendapat izin untuk
menekan dengan kasus-kasus dan peristiwa-peristiwa yang lebih berat, sehingga
menusuk lebih tajam. Kalau tidak dituruti, hal-hal ini menyiksa, tetapi Paulus tetap
tidak mau menuruti, ia tetap menyangkali segala keinginan daging ini sehingga
Paulus tidak sampai berdosa.
Digocoh utusan iblis. Seperti iblis mendapat hak untuk menggocoh Ayub, demikian
juga pada Paulus (ayat 2-6). Sebab ada izin Tuhan, Ayub bisa dicelakakan oleh iblis
dan ditekan dalam penderitaannya. Ini menyebabkan banyak penderitaan pada
Ayub, Paulus, juga Putra manusia Yesus selama di bumi. Tetapi penderitaan ini
menjadi berfaedah bagi orang itu sendiri.
4. DIIZINKAN TUHAN
Tuhan tahu, Tuhan membiarkan, supaya Paulus tidak mengandalkan kekuatannya
sendiri yang terbatas, tetapi bersandar pada Tuhan dan dengan demikian ia
menang serta berbuah-buah lebih banyak. Perhitungan Tuhan tidak pernah
meleset, pasti jadi dan mendatangkan faedah yang maksimal sebab Dia Allah yang
maha kuasa dan maha tahu. Sangat indah hidup dalam jalan dan rancangan Tuhan,
meskipun kadang-kadang sakit untuk daging, kena duri-duri yang tajam itu.
Kesimpulan
Jadi duri Paulus itu sengsara, penderitaan karena tetap taat dalam kesucian untuk
melakukan kehendak Tuhan: pada waktu daging dijepit pada titik-titik kelemahannya
oleh iblis, rasa-rasanya tidak tahan, banyak pergumulan, tetapi ini masih dalam
batas-batas kekuatan Paulus. Pergumulan yang berat, tidak habis-habisnya dan
Page 9 of 20
belum bisa menang sepenuhnya, ini menjadi tanda bagi Paulus bahwa ia hanya
seorang manusia, tidak pantas meninggikan diri atau ditinggikan, tidak layak dan
tidak patut.
Orang-orang beriman lainnya, istimewa yang banyak berbuah, seringkali
ditingkatkan Tuhan dengan duri-duri seperti Paulus, supaya makin lebat berbuah
tetapi tidak sampai jatuh. Cinta akan anak itu juga sering menjadi duri. Sebab
kehendak Tuhan bertentangan dengan keinginan si anak, tetapi orang tuanya
begitu cinta anak sehingga menderita karena bertentangan dengan anaknya sebab
harus taat pada kehendak Tuhan. Ini juga bisa menjadi duri
V. PERGUMULAN DAN PENDERITAAN YANG TIDAK
HABIS-HABISNYA.
2Korintus 12:8 Tentang hal itu aku sudah tiga kali berseru kepada Tuhan, supaya
utusan Iblis itu mundur dari padaku.
Pergumulan ini sakit, berat, penuh penderitaan, sehingga meskipun Paulus tahu ini
dari Tuhan, tetapi karena berat, hampir-hampir tidak tahan, ia minta dicabut, bahkan
berulang-ulang kali. Tetapi Tuhan tidak pernah mengabulkan.
Begitu juga dengan Putra Manusia Yesus. Ia tahu semua yang akan dialami itu
dari Bapa, tetapi sebagai manusia Ia merasa tidak kuat, tidak tahan, rasa-rasanya
terlalu berat, sebab itu Ia minta dilewatkan atau dibatalkan (Mat 26:39,42). Sampai
3 kali Ia berdoa, dan ini pun tidak pernah diizinkan Bapa tetapi kemudian Ia
berserah untuk taat sepenuhnya sampai mati (Fil 2:18). Memang sebagai manusia,
duri ini sa-ngat tajam, menusuk dan berat. Tetapi hasilnya luar biasa, menjadi
berkat bagi seluruh dunia, semua yang percaya di selamatkan.
Elia juga tidak tahan dalam pergumulannya, sehingga ia minta mati, tetapi Tuhan
tidak mengizinkannya. Apakah Tuhan jahat karena membiarkan Elia menderita?
Untuk jangka pendek kadang-kadang rasanya Tuhan itu jahat, tetapi kalau kita lihat
jangka panjang, sampai kekal, sama sekali tidak jahat. Justru Elia menjadi
sempurna, dalam Surga ia berada dalam tingkatan kemuliaan yang tertinggi,
sempurna, sangat indah untuk kekal. Sebab itu duri yang menikam Elia dibiarkan
saja oleh Tuhan, apalagi ia juga dikuatkan dengan roti dan air dari Surga, sehingga
ia menjadi kuat (1Raj 19:4).
Jadi prinsipnya untuk orang-orang yang sudah berbuah, Tuhan menambahi lagi
satu atau beberapa kelebihan yang membuat buah-buahnya lebih lebat lagi, tetapi
Page 10 of 20
kesombongan-kesombongan yang mungkin muncul itu ditahan dengan beberapa
duri. Apakah semua orang beriman yang berbuah-buah akan mengalami hal seperti
ini? Tuhan tahu mana yang bisa "di dongkrak" dengan duri dan mana yang tidak
bisa. Yang bisa, dikerjakan, sebab nanti hasilnya untuk kekal itu luar biasa, indah,
orang itu tidak akan kecewa dan durinya tidak ada lagi dalam hidup kekal. Tuhan
yang maha tahu, itu tahu lebih dahulu bahwa mekanisme ini akan berhasil bagi
orang-orang tersebut, maka bagi orang-orang itu sajalah hal ini dilakukan.
Semua pergumulan yang berat ini ada pahalanya (2Kor 4:16-17/ Rom 8:17-18).
Kalau sia-sia, tentu Tuhan tidak sebegitu bodoh mengizinkan kekasihNya menderita
tanpa guna, tetapi memang orang yang tidak mengerti bisa putus asa. Jangan kita
bodoh, kita harus mengerti maksud dan kehendak Allah.
Jangan kecil hati dan kecewa seperti Yakob. Apalagi kalau hidup menuruti
perasaan bukan menurut iman. Waktu Yakob kehilangan Rachel istrinya yang
dicintainya, ia sangat sedih. Ditambah lagi "kehilangan Jusuf", tambah sedih dan
Yakub menuruti perasaan yang sedih dan pahit sehingga ia dibawa hanyut oleh
perasaannya, susah terus, tidak bisa keluar dari kesukarannya. Ini cara hidup yang
salah, terus menuruti perasaan. Kita harus hidup dengan iman bukan dengan
perasaan (2Kor 5:7/ Rom 1:17). Orang yang menuruti perasaan yang pahit atau
susah itu memperpanjang penderitaannya dengan sia-sia. Tuhan sudah
menyediakan kemenangan bagi kita, ambil, trapkan dengan iman, pasti jadi.
Memang duri-duri itu tajam dan sakit tetapi jangan terus mau menuruti rasa sedih
dan sakit. Ada kesukaan dan kemenangan yang disediakan Tuhan di samping duri
yang sakit ini.
VI. PERMOHONAN YANG SELALU DITOLAK
Paulus tidak tahan, terlalu sakit, minta dicabut tetapi ditolak Tuhan!
Putra Manusia Yesus juga sebagai manusia rasanya tidak tahan, terlalu berat,
minta pada Bapa untuk dilalukan tetapi juga ditolak Bapa!
Elia, "Yakub", dll minta mati saja, juga ditolak. Mengapa?
1. Sebab di dalam kemahatahuan Allah, Ia sudah melihat faedah yang besar untuk
kekal dari penderitaan yang singkat di dunia saja (2Kor 4:17-18).
2. Toh kuat. Allah sudah tahu lebih dahulu, akhirnya toh lulus dan pasti berfaedah,
sebab itu Tuhan membiarkannya saja.
Page 11 of 20
Kalau kita mengerti, buat apa menangis terus, buat apa menuruti perasaan yang
sedih terus, toh tidak akan diluluskan permintaan untuk lepas dari duri, toh bisa kuat
sampai ke akhir kalau mau.
Sebab itu ambillah contoh dari Paulus, ia bersukacita dalam titik terendah dari
kelemahannya; Ambil contoh dari Putra manusia Yesus yang langsung
memutarkan perasaan hatinya, sehingga langsung dalam doa yang kedua, sudah
lain dari doa yang pertama dan dengan segenap hati Ia menerima keputusan
Bapa-Nya yang tetap mengharuskan sang Putra untuk meneruskan minum dari
cawan yang pahit itu, terus ditusuk duri yang sakit itu sampai mati.
Akhirnya semua akan melihat untung besar, pahala besar dan kekal serta durinya
hilang. Biarkan saja duri itu, terimalah, bersukacitalah dan nikmati hasilnya yang
luar biasa yang pasti akan kita terima, maka kita bisa menyamakan duri itu dengan
buah-buah yang lebat dan pahala yang mulia, limpah dan kekal. Akhirnya duri itu
akan bisa diterima dan penderitaannya akan berkurang.
VII. ANUGERAHKU CUKUP BAGIMU
Apa artinya? Ini jawaban dari permintaan Paulus untuk lepas dari duri. Orang yang
mengerti arti anugerah Tuhan akan bisa menjadi kuat dengan anugerah.
2 Timotius 2:1 Sebab itu hai anakku, jadilah kuat oleh kasih karunia (TL: anugerah)
dalam Kristus Yesus.
Apa artinya anugerah Tuhan?
1 Korintus 15:10 Tetapi oleh sebab anugerah Allah aku telah menjadisebagai aku
ada; dan anugerahNya kepadaku itu tidak menjadi sia- sia, melainkan aku berlelah
lebih daripada mereka itu sekalian; tetapi bukannya aku, melainkananugerah Allah
yang beserta dengan aku.
Paulus bisa bertahan sampai saat ini, sebab ada anugerah Tuhan.
Pada waktu ia lemah, apalagi pada waktu sakit kena duri ini, Tuhan angkat, Tuhan
Page 12 of 20
kuatkan, Tuhan bantu sampai hasilnya tetap baik; kalau tidak ada bantuan/ subsidi
atau drop-dropan dari Tuhan, sudah lama Paulus lemah, gagal, loyo, bisa-bisa
undur dan lenyap dari ladang Tuhan. Tetapi oleh anugerah Tuhan ia boleh berada
dalam keadaan yang tetap baik.
"Drop-dorpan" atau bantuan dari Tuhan itu langsung membuat grafik hidup Paulus
seolah-olah tidak pernah jelek, selalu baik atau paling sedikit cukup, sebab
anugerah Tuhan.
Kita tidak tahu sampai di mana kekurangannya dan apa kelemahannya, tetapi ada
dan itu sudah ditolong, diangkat, didongkrak oleh Tuhan dan inilah anugerah Tuhan
baginya.
Tetapi di dalam riwayat hidup Elia, lebih jelas. Ia sudah putus asa dan minta mati.
Pada waktu itu pelayanannya sudah lemah; kalau Tuhan membiarkan, maka
pelayanannya makin lama makin lemah, dan kalau tidak mati, ia akan tawar hati
dan undur sehingga mungkin tidak lagi menjadi nabi Tuhan.
Tetapi Tuhan angkat, Tuhan kuatkan, Tuhan tolong, Tuhan beri kekuatan sehingga
ia terangkat dan dalam pelayannya, seolah-olah tidak ada bagian-bagian grafik
hidup yang merosot dan jatuh, tidak ada lubang-lubang atau celah-celah yang
dalam. Semua menjadi rata, bahkan kemudian bisa meningkat dalam kemuliaan
ilahi. Semua ini oleh anugerah Tuhan berulang-ulang ada tambahan dari Tuhan.
Sebab itu dalam kenyataannya, tampak cukup baik, tahan, tidak sampai undur
bahkan Elia menjadi sempurna!
Selama kita tinggal dalam Kristus dan bersandar pada anugerah-Nya, kita akan
kuat dan sanggup melakukan segala yang Tuhan tanggungkan atas kita.
Filipi 4:13 Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan
kepadaku.
Bukan dengan kekuatan kita, tetapi dengan bantuan kuasa Allah yang besar. Kita
hanya alat-alat yang dipakai Tuhan, tetapi Tuhan yang memberi hasil dan
buah-buah yang limpah dalam pelayanan kita.
Sebab itu meskipun ada duri-duri yang tajam, meskipun sakit kalau kita mau
menerima anugerah Allah yang besar itu, kita bisa tahan sampai ke akhir dan makin
berbuah-buah lebat meskipun menderita karena duri-duri itu. Sebab itu Tuhan tidak
setuju mencabut duri itu, karena faedahnya sangat besar untuk kekal!
Page 13 of 20
Sebab itu lebih baik bersukacita, jangan terus mengasihani diri sendiri, jangan terus
menerus menuruti perasaan hati. Bangun, terimalah duri-duri itu dengan
penyerahan sepenuh dan bersukacitalah, sebab pahala yang sangat besar
menunggu!
Maju terus, di dalam Dia, oleh anugerah-Nya kita sanggup!
VIII. KUASA ALLAH DISEMPURNAKAN DALAM
KELEMAHAN PAULUS
Biasanya kita mengirim orang kuat supaya menang dan berhasil. Kalau yang
dikirim orang lemah, tentu kalah. Tetapi Tuhan itu ajaib, kadang-kadang janggal
bagi pikiran manusiawi, kita tidak bisa mengerti, seperti pernyataan dalam perikop
ini: kuasa-Ku disempurnakan dalam kelemahan. Seolah-olah kelemahan kita itu
tidak berpe-ngaruh dalam rencana dan misi Allah.
Meskipun yang dikirim orang lemah, asal ia tetap tinggal di dalam Kristus, ia akan
menang dengan pertolongan Tuhan, sehingga tampak dengan jelas kelebihan
kuasanya itu berasal dari Allah, bukan dari orang itu sendiri.
2 Korintus 4:7 Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata,
bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami.
Jadi sebetulnya kuasa Allah itu limpah dan tidak terbatas, bisa kita pakai. Tetapi
mengapa seringkali kuasa Allah yang tidak terbatas itu tidak nyata? Sebab tidak
ada orang yang mau menyalurkannya.
Orang-orang yang kuat atau lebih tepat yang merasa dirinya kuat, yang merasa bisa
berjalan sendiri dengan kekuatan, pengalaman dan kepintarannya sendiri, kalau
mereka berhasil, biasanya sedikit banyak merasa bahwa mereka betul-betul kuat
dan mudah menjadi sombong. Sebab itu Allah tidak mau menyertainya sehingga
kuasa Allah tidak tampak dalam hidup dan pelayanannya.
Tetapi kalau Tuhan mengizinkan iblis menggocoh, menghantam kelemahan atau
kekurangan orang itu, itu sakit bagi orang itu, tetapi ia sadar bahwa ia hanya
manusia belaka, yang terbatas dan tidak kuat. Kalau ia percaya kepada Tuhan,
berharap dan bersandar kepada Tuhan, Tuhan akan menolong dan menurunkan
kuasa-Nya ke atas orang itu, sehingga meskipun lemah, ia berhasil karena ada
kuasa Allah. Ia sadar ini semua dari Tuhan (ini artinya rendah hati, 1Kor 4:7) dan
tidak berani meninggikan dirinya.
Page 14 of 20
Orang-orang seperti ini bisa dipakai Tuhan dan Tuhan mau memakainya, sebab
mereka tidak meninggikan diri, bersandar pada Tuhan senantiasa.
Meskipun sakit karena duri, tetapi mau percaya, taat perintah Tuhan, pasti menang
dan bisa tahan sampai ke akhir oleh anugerah Tuhan.
Sebab itu meskipun duri itu tidak dicabut sehingga kadang-kadang sakit, jangan
kecewa, jangan menuruti perasaan sedih seperti Yakub, percaya saja, maju terus
dengan bersukacita, sebab kita pasti menang dan besar pahala dan keuntungan
yang Tuhan sediakan bagi kita.
Kelemahan itu selama tidak dituruti, tetapi disangkali, itu sakit (apalagi kalau
pesuruh iblis diizinkan membuat gara-gara dalam kelemahan itu), sangat sakit,
tetapi tidak menjadi dosa. Kalau dituruti, kelemahan-kelemahan itu menjadi dosa.
Setiap orang bisa saja dijamah oleh kelemahan-kelemahan seperti Putra Manusia,
tetapi selama disangkali terus (tidak disetujui), tidak dituruti, tidak menjadi dosa.
Ibrani 4:15 Karena kita tidak mempunyai seorang Imam Besar yang tidak dapat
dijamah oleh segala perasaan kelemahan, melainkan sudah dicobai dalam segala
hal sama seperti kita, namun tidak berdosa (KJV).
Memang iblis itu menggoda, menyerang, menekan, menusuk justru pada
kelemahannya (kalau diizinkan Tuhan) dan itu sakit, tetapi selama kita tinggal di
dalam Tuhan, selama kita hidup dengan iman, kita tidak mau menyerah, kita yakin
dengan Tuhan pasti menang, maka kuasa Allah turun ke atas kita dan kita menjadi
kuat; Kita bisa menyangkali kelemahan itu (meskipun ditusuk duri oleh utusan iblis)
dan tidak sampai menjadi dosa, tetap menang, bahkan dengan iman kita
bersukacita dan betul-betul sukacita dari Tuhan akan turun dalam hidup kita. Indah!
Jangan kuatir. Rileks saja dan bersandar pada Tuhan; Justru pada waktu kita lemah
(ditusuk duri oleh iblis), kita menyerah dan bersukacita sebab harap Tuhan, kuasa
Tuhan turun ke atas kita, luar biasa! Dengan demikian kita menang, tumbuh,
berbuah-buah dan dapat pahala yang besar untuk selama-lamanya!
Jangan lupa duri itu hanya untuk sementara. Sebab itu kalau kita bersandar pada
Tuhan, meskipun ada kelemahan (apalagi pada saat itu ditusuk duri iblis) kuasa
Tuhan turun ke atas kita, kita menjadi kuat, menang dan berbuah-buah.
IX. BERMEGAH-MEGAH DALAM KELEMAHAN
Page 15 of 20
Sub judul ini aneh tetapi benar. Sebab di sini terletak rahasia yang besar dari
orang-orang yang lemah atau yang kelemahannya ditusuk duri oleh iblis, supaya
tidak tinggal lemah dan kalah dalam kelemahannya, tetapi justru bermegah-megah,
bersukacita dan menjadi kuat dalam kelemahan, sehingga menang, bertumbuh dan
berbuah-buah.
Kalau seorang bermegah-megah karena kuat, menang, juara, dsb itu masuk akal.
Tetapi kalau dalam kelemahan dan kekurangan bersukacita dan bermegah, itu
aneh, tidak masuk akal. Tetapi ini resep dari Tuhan untuk orang-orang yang tinggal
di dalam Dia yaitu pada waktu lemah, bermegah-megah. Mengapa?
1. Untuk minder, putus asa atau susah seperti Yakub itu sia-sia dan makin parah.
2. Kenyataannya toh kita bisa tahan sampai ke akhir biarpun lemah dan sakit
tertusuk duri dalam kelemahan itu.
3.Akhirnya toh kita menang dan berbuah-buah dan pahala kita limpah untuk kekal.
Sebab itu mengapa menuruti kesedihan dan putus asa, itu salah! Bersukacita dan
bermegah-megahlah di dalam Tuhan pada waktu di dalam kelemahan (lebih-lebih
waktu sakit sebab duri menusuk kelemahan itu).
Kita sudah melihat di atas, bahwa bagi orang yang percaya, kuasa Allah
disempurnakan di dalam kelemahan. Jangan menuruti perasaan daging yang sakit
dan menderita, jangan menuruti kelemahan itu, tetapi turuti resep Firman Tuhan ini,
ini betul, ada kuasa-Nya dan tidak berubah.
Apakah kita tidak malu kalau orang melihat kekurangan-kekurangan dan kelemahan
kita? Tidak!
Paulus seorang yang transparan, ia tidak mau orang melihat dia lebih dari yang
sebenarnya.
2Korintus 12:6 Sebab sekiranya aku hendak bermegah juga, aku bukan orang
bodoh lagi, karena aku mengatakan kebenaran. Tetapi aku menahan diriku, supaya
jangan ada orang yang meng-hitungkan kepadaku (TL: mengirakan aku) lebih
daripada yang mereka lihat padaku atau yang mereka dengar daripadaku.
Paulus memberi tahu yang sebenarnya, ada beberapa kelemahan-kelemahan yang
cukup meng-ganggunya (memang tidak disebut jenis kelemahan-kelemahannya,
tetapi ada! Seringkali ini bukan kelemahan-kelemahan jasmani, tetapi kelemahan
Page 16 of 20
rohani. Mungkin sebab tidak menikah, kadang-kadang naluri sex yang semestinya
wajar menjadi duri atau kelemahan-kelemahan yang lain).
Tanpa menyebut kelemahan-kelemahan ini, orang mengira Paulus adalah orang
kuat, orang super dan mudah dipuji dan disanjung orang banyak. Tetapi sekarang
orang-orang bisa melihat bahwa bukan Paulus yang kuat, tetapi kuasa Allah di
dalamnya yang menghasilkan buah-buah yang begitu banyak. Sebab itu orang
dapat dengan mudah memuji-muji Tuhan bukan orang yang sukses itu.
Orang yang menutup-menutupi kelemahannya lalu memamerkan sukses dan
kemenangannya, akan mudah mendapat puji hormat bagi dirinya, tetapi Tuhan tidak
berkenan bahkan merendahkannya. (Menutup-nutupi kelemahannya itu lain dengan
tidak mau mengakui kelemahannya sebab percaya kepada Tuhan. Kita tidak perlu
menonjolkan atau mengangkat kepermukaan kelemahan-kelemahan kita sebagai
alasan kegagalan atau keputusasaan kita. Kita tahu Tuhan sudah menebus kita
sehingga yang lama sudah lenyap dan yang baru sudah terbit (2Kor 5:17) dan di
dalam Kristus kita sanggup hidup baru, sebab itu untuk apa membesar-besarkan
dan menonjolkan kelemahan-kelemahan yang lama tidak perlu).
Tetapi kalau orang yang lemah bertanya apa kita juga mempunyai pergumulan
dengan kelemahan-kelemahan kita, kita bisa menyaksikannya bahwa dengan iman,
meskipun kadang-kadang terasa lemah, kita kuat di dalam Tuhan!).
X. KUASA KRISTUS TURUN KE ATASKU
Paulus yang terganggu oleh kelemahan itu mengalami hal yang luar biasa ini, kuasa
Kristus turun ke atasnya. Mengapa ini terjadi? Ada 3 hal yang perlu kita simak,
yaitu:
1. Rendah hati. Orang yang rendah hati akan ditinggikan, yaitu karena kuasa Allah
turun ke atasnya. Meninggikan diri apalagi munafik itu menghentikan turunnya
kuasa Allah (pengurapan) ke atas kita.
Kita tidak perlu mengada-ada, mengaku-akui supaya dianggap rendah hati, ini
berarti tidak tulus dan justru ingin puji dengan "kerendahan hatinya".
Tetapi sebaliknya orang yang merendahkan diri, yang mengakui semua berasal dari
Tuhan, itu membuat pengurapan dan kuasa Tuhan turun ke atasnya dan berlanjut
terus-menerus sehingga menjadi kuat, menang dan berbuah-buah.
2. Mengerti.
Page 17 of 20
Mekanisme duri, kelemahan, kekuatan dan kuasa Allah ini perlu dimengerti
baik-baik. Orang yang mendengar Firman Tuhan dan mengerti, akan berbuah-buah
lebat bahkan bisa sampai 100 kali ganda (Mat 13:22).
Sebab itu kita harus betul-betul mempelajari (2Kor 12:7-10) ini, sebab di sini terletak
rahasia dari kekuatan orang yang bergumul dalam kelemahannya.
3. Percaya pada Allah (Mrk 11:22).
Kita ini hidup bukan untuk menuruti perasaan, akal atau penglihatan tetapi hidup
dengan iman (Rom 1:17). Kalau tidak percaya pada Firman Tuhan, hidup ini macet,
bantut dan mati. Sebab itu percayalah akan apa yang dikatakan Firman Tuhan.
Percayalah akan kebijaksanaan Allah memberi duri, itu tidak ngawur tetapi justru
untuk meningkatkan pertumbuhan dan pahala yang kekal.
Percayalah akan kuasa Allah yang turun seperti yang dijanjikan kalau kita bisa
bersukacita dan bermegah-megah dalam kelemahan sebab yakin akan janji Allah
ini. Percayalah dan kita akan mengalami kuasa Allah turun, hidup berkemenangan
dan berkelimpahan.
Mengerti mekanisme duri Paulus dan percaya itu menghasilkan kuasa yang limpah
di dalam kelemahan-kelemahan kita, apalagi pada waktu ditusuk duri dari utusan
iblis.
4. Tinggal dalam Kristus.
Orang yang tinggal selalu dalam Kristus seperti carang dalam pokok (Yoh 15:4-5),
sekalipun tidak mengerti baik- baik segala mekanisme ini, ia masih bisa tahan,
sebab Roh Kudus memberi iman, keyakinan dan kekuatan. Tinggal dalam Kristus,
jangan menyerah menuruti kelemahan sehingga berbuat dosa. Kalau sudah berbuat
dosa, itu keluar dari Kristus, jangan!
Tinggal dalam Kristus berarti tekun berdoa dalam Roh dan kebenaran (Yoh 4:23),
maka Roh Kudus akan makin kuat bekerja di dalam kita. Orang yang tinggal di
dalam Kristus juga tekun dalam menyelidiki, meditasi dan memegang Firman
Tuhan, pasti ia menjadi kuat oleh Firman Tuhan seperti Elia yang putus asa karena
kelemahannya, menjadi kuat oleh roti (Firman) dan air (pekerjaan Roh Kudus).
Orang yang tinggal di dalam Kristus juga tinggal dalam persekutuan tubuh
Kristus yang betul, di situ ada nasehat, doa, pelayaan dalam Roh dan kasih
Kristus yang membuat kita menjadi kuat, tidak terus-menerus lemah dan menuruti
Page 18 of 20
kelemahan.
Demikianlah caranya kuasa Kristus bisa turun ke atas kita.
XI. PADA WAKTU SAYA LEMAH
2Korintus 12:10 Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam
siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan, dan kesesakan oleh karena
Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat.
Paulus menderita banyak hal dari dalam dan dari luar. Dari dalam kadang-kadang
ada kelemahan yang ditekan iblis sehingga menjadi duri, dari luar ada lagi yang
menyerang dan menyiksakannya. Macam-macam hal menekannya dan itu
memperberat kelemahannya bahkan duri itu makin sakit menusuk. Kadang-kadang
dicela, dianiaya, dalam kesempitan dan kekurangan, sendirian, dsbnya.
Mengapa Tuhan mengizinkan begitu banyak penderitaan datang pada Paulus?
Tentu tidak ngawur dan sia-sia, tetapi ada maksud yang indah yaitu pengolahan
sehingga makin tumbuh, makin berbuah-buah dan makin mulia limpah dengan
pahala untuk kekal.
Memang kita diasah, diolah dan ditumbuhkan dalam penderitaan.
Ibrani 2:10 Sebab memang sesuai dengan keadaan allah ? yang bagiNya dan
olehNya segala sesuatu dijadikan ? yaitu Allah yang membawa banyak orang
kepada kemuliaan, juga menyempurnakan Yesus, yang memimpin mereka kepada
keselamatan,de-ngan penderitaan.
Dalam penderitaan-penderitaan yang banyak seperti ini, biasanya orang-orang
menderita, bahkan seringkali putus asa kalau tidak mengerti dan tidak percaya.
Tetapi Paulus justru bersukacita meskipun ia menderita, tidak berdaya dan terjepit.
Ia menderita karena Kristus, bukan karena dosa-dosanya dan itu berarti kemuliaan
yang besar, akan diganti mahkota kekal.
Paulus percaya bahwa Tuhan tidak akan meninggalkannya (Mat 28:20), ia tidak
akan dipermalukan (Rom 10:11). Ia percaya dan mengerti, bagaimanapun juga
dengan Tuhan ia akan bisa bertahan sampai ke akhir dan ada pahala dan
kemuliaan yang kekal.
XII. PADA WAKTU SAYA LEMAH PADA WAKTU ITU
Page 19 of 20
SAYA KUAT
Ini kesimpulan dari semuanya. Ini kunci penting bagi orang-orang yang merasa
dirinya bukan orang kuat, hanyalah manusia yang lemah. Paulus punya kelemahan,
dijamah oleh kelemahan (Seperti Putra Manusia Ibr 4:15) tetapi tetap percaya dan
tidak mau berdosa, tetap hidup dalam kesucian.
Ini bukan untuk orang yang gagal tetapi keras hati, tidak mau percaya, tidak mau
taat, tidak mau tunduk; Tetapi ini untuk orang yang mau percaya, yang mengerti
dan yang mau taat, ia akan kagum, sebab setiap kali ia lemah, pada waktu itu ia
kuat. Ini resep yang ajaib dan pasti berhasil, sebab dari Tuhan Yesus.
KESIMPULAN
Kalau Tuhan mengizinkan kita menderita karena kebenaran (dari dalam atau dari
luar), jangan kecil hati, meskipun rasanya tidak enak dan kita tidak suka. Periksa
diri, kalau ada dosa, bersihkan dengan cara bertobat sungguh-sungguh lalu
kembali kepada Tuhan (Yak 4:7-8). Biasanya kalau dosa sudah dibereskan,
penderitaan itu akan berkurang sampai lenyap. Ini penderitaan karena dosa.
Kalau tidak ada dosa, ini mungkin duri.
Mengerti atau tidak, majulah terus dalam anugerah Tuhan.
Ada duri? Jangan kecil hati. Kalau tidak ada dosa, tahan saja. (Kalau ada dosa,
segera bereskan) Berdoa minta dicabut? Percuma! Jangan bersikap pesimis dan
sedih seperti Yakub, Elia, tetapi bersikaplah seperti Paulus dan Putra manusia,
yang mau menerima bahkan mau bersukacita sebab percaya akan Allah. Sebab itu
mereka bisa menikmati hasilnya mulai dari permulaan siksaan.
Hasilnya akan indah dan mulia, ja-ngan menikmati hanya pada saat terakhir dan
sekarang masih sedih dan terus menerus kesedihan seperti Yacob; itu percuma,
sia-sia dan berbahaya bisa putus asa, undur dan binasa.
PADA WAKTU SAYA LEMAH
• Duri utusan iblis menusuk kelemahan saya, sakit!
• Bermegah-megah dan bersukacita dalam kelemahan,
• Bertindak dengan iman (kalahkan kelemahan itu)
• Maka kuasa allah turun ke atas kita.
Page 20 of 20
PADA WAKTU ITU AKU KUAT
• Bisa maju terus, menang, tumbuh dan berbuah-buah.
Nyanyian:
Ku lemah Yesus kuasa
Hindarkan dari dosa
Dan ku berbahagia
Serta girang trus slamanya.
Download