BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab II mengkaji teori yang berhubungan dengan penelitian ini. Beberapa teori berkaitan dengan strategibauran pemasaran serta perilaku konsumen yang relevan dengan topik penelitian. A. Pengertian Strategi Pemasaran Hasan (2013) mengatakan bahwa strategi pemasaran merupakan serangkaian program untuk menentukan dan mencapai tujuan organisasi dan mengimplementasikan misi perusahaan yang dilakukan secara aktif, sadar dan rasional dalam merumuskan strategi untuk menghadapi lingkungan bisnis yang terus mengalami perubahan. Sedangkan menurut Kotler (2008) strategi adalah perekat yang bertujuan untuk membangun dan memberikan proposisi nilai yang konsisten dan membangun citra yang berbeda dengan pasar sasaran.Cara menerapkan strategi pemasaran di awali dengan menganalisa secara keseluruhan dari situasi perusahaan Pemasar. B. Perencanaan Strategi Pemasaran Hasan (2013) mengatakan bahwa dalam merencanakan strategi pemasaran mengacu pada enam elemen kunci yang saling berkaitan. Keenam elemen tersebut adalah: 1. Pemilihan pasar, yaitu memilih pasar yang akan dilayani. Pemilihan pasar dapat dilakukan dengan cara segmentasi pasar atau mengelompokkan pasar sasaran. Dalam strategi pemasaran pemilihan pasar sangat menentukan keadaan produk dipasaran. 2. Perencanaan produk, yaitu melakukan perencanaan produk yang akan dipasarkan. Perencanaan produk memerlukan adanya spesifikasi produk untuk mengetahui pasar sasarannya. Perencanaan produk dilakukan untuk mengetahui produk yang sedang dicari dipasaran 3. Penetapan harga, yaitu menentukan harga yang dapat mencerminkan nilai kuantitatif dari produk kepada pelanggan.Elemen ini merupakan komponen penting atas suatu produk, karena akan berpengaruh terhadap keuntungan produsen. Harga juga menjadi pertimbangan konsumen untuk membeli, sehingga perlu pertimbangan khusus untuk menetapkan harga. 4. Sistem distribusi, yaitu saluran perdagangan grosir dan eceran yang dilalui produk hingga mencapai konsumen akhir yang membeli dan menggunakannya. Sistem distribusi merupakan salah satu strategi pemasaran untuk memperlancar produk sampai ke tangan konsumen. 5. Komunikasi pemasaran (promosi). Merupakan strategi yang dilakukan untuk memperkenalkan produk yang meliputi: periklanan, personal selling, promosi penjualan, direct marketing, dan public relation. Komunikasi pemasaran bagi konsumen, dapat memberitahu atau memperlihatkan kepada konsumen tentang bagaimana suatu produk digunakan, oleh orang macam apa, serta di mana dan kapan. Komunikasi pemasaran berkontribusi dalam mendorong penjualan. Setelah strategi pemasaran ditetapkan maka perusahaan diharapkan untuk menerapkan dan merencanakan rincian bauran pemasaran yang dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkan di pasar sasaran. C. Bauran pemasaran Kotler (2003) mengatakan bauran pemasaran adalah suatu kumpulan alat-alat yang digunakan oleh manajemen untuk mempengaruhi penjualan. Furmula tradisional dari marketing mix tersebut adalah Product (Produk), Price (Harga), Place (Tempat),dan Promotion (Promosi). Menurut Hasan (2013) variable bauran pemasaran terdiri dari produk, harga, distribusi, dan promosi.Bauran pemasaran harus dikelola dengan baik untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.Bauran pemasaran diharapkan bisa mewujudkan tercapainya kepuasan pelanggan dan tujuan organisasi seefektif mungkin.Program pemasaran yang efektif harus dapat memadukan semua elemen bauran pemasaran ke dalam suatu program pemasaran terintegrasi yang dirancang untuk mencapai tujuan pemasaran perusahaan dengan menghantarkan nilai bagi konsumen. D. Produk Produk merupakan instumen untuk memuaskan kebutuhan pelanggan yang meliputi karakteristik produk, desain, produk,kualitas produk, arakteristik kinerja, desain kemasan, jumlah produk, aransi produk dan reparasi. Sedangkan menurut Kotler (2001) produk adalah apa saja yang dapat ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, diperoleh dan digunakan atau dikonsumsi yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan. Produk memiliki hierarki produk yang meliputi keluarga kebutuhan, keluarga produk, kelas produk, lini produk, jenis produk, merek dan unit produk. Peter dan Olson (2000) mengatakan dalam menganalisis hubungan antara konsumen dan produk adalah penting juga untuk mempertimbangkan karakteristik-karakteristik produk karena mempengaruhi keberhasilan suatu produk. Konsumen dapat memiliki pengetahuan tentang ciri produk, konsekuensi menggunakan produk, dan nilai personal. Produk menurut Kotler (2001) adalah segala sesuatu yang ditawarkan kepasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan, atau dikomsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Keunggulan suatu produk agar dapat diterima dan bertahan dipasar ditentukan oleh ciri khas atau keunikan produk tersebut dibandingkan dengan produk yang lain yang ada dipasar. E. Harga Kotler & Amstrong (2008) menyebutkan bahwa harga adalah sejumlah uang yang harus dibayar oleh konsumen untuk mendapatkan suatuproduk. Adapun tujuan dari penetaan harga diantaranya untuk menetapkan harga agar mencapai target dan unuk mengatasi atau mencegah persaingan serta digunakan untuk memaksimalkan laba. Strategi dalam penetapan harga bisa dilakukan dengan beberapa cara misalnya harga bundling, harga predatory, harga berbasis kompetisi, harga cost plus, harga berorientasi pasar, harga premium, harga psikologis dan harga dinamis (Kotler and Armstrong, 2010). Harga memiliki peranan yang sangat penting dalam mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli produk, sehingga sangat menentukan keberhasilan pemasaran suatu produk. Menurut Tjiptono (2005) ada 4 hal yang menjadi tujuan penetapan harga yaitu : 1. Tujuan berorientasi pada laba. Hal ini menyatakan bahwa setiap perusahaan selalu memilih harga yang dapat menghasilkan laba yang maksimum. Dalam kondisi persaingan yang ketat dan serba kompleks penerapannya sangat sulit untuk dilakukan. Karena konsumen akan memilih harga yang murah dengan kualitas yang pas. 2. Tujuan berorientasi pada volume. Tujuan ini berorientasi pada volume, dimana harga ditetapkan sedemikian rupa agar dapat mencapai target volume penjualan, nilai penjualan, ataupun untuk menguasai pangsa pasar. 3. Tujuan berorientasi pada citra. Perusahaan menetapkan harga tinggi untuk membentuk atau mempertahankan citra perusahaan. Sebaliknya, harga rendah dapat dipergunakan untuk membentuk citra nilai tertentu. 4. Tujuan stabilisasi harga. Tujuan stabilisasi dilakukan dengan jalan menetapkan harga untuk mempertahankan hubungan yang stabil antara harga suatu perusahaan dan harga pemimpin industri. 5. Tujuan-tujuan lainnya. Penetapan harga dapat juga bertujuan untuk mencegah masuknya pesaing, mempertahankan loyalitas pelanggan, mendukung penjualan ulang, atau menghindari campur tangan pemerintah. F. Distribusi Saluran distribusi adalah saluran yang digunakan produsen untuk menyalurkan produk dari produsen sampai ke konsumen (Swastha, 1996).Saluran distribusi adalah serangkaian organisasi yang saling tergantung yang terlibat dalam proses menjadikan barang dan jasa siap digunakan atau dikomsumsi (Kotler, 2002). Lokasi adalah faktor terpenting dalam pemasaran. Pada lokasi yang tepat, sebuah produkakan lebih sukses dibandingkan produk lainnya yang berlokasi kurang strategis, meskipun keduanya menjual produk yang sama. Menurut Kotler (2008) ada beberapa alternatif saluran distribusi diantaranya: 1. Produsen- konsumen Merupakan bentuk saluran distribusi yang paling pendek dan paling sederhana karena tanpa menggunakan perantara.Oleh karena itu disebut saluran distribusi langsung. 2. Produsen-pengecer-konsumen Saluran ini juga disebut saluran distribusi langsung.Beberapa pengecer besar membel langsung ke produsen. 3. Produsen-pedagang besar- pengecer-konsumen Saluran distribusi ini disebut saluran distribusi tradisional.Produsen hanya melayani dalam jumlah yang besar tidak menjual ke pengecer.Pengecer hanya dilayani oleh pedagang besar, dan pembelian oleh konsumen dilayani oleh pengecer. 4. Produsen- Agen- Pedagang besar- pengecer- konsumenUnuk mencapai pengecer,produsen mengguakan agen sehingga dalam penyaluran barang kepada pedagang besar yang kemudian menjualnya ke toko- toko kecil. G. Promosi Menurut Kotler (2008) proses keputusan pembelian dipengaruhi oleh rangsangan pemasaran dan rangsangan lain. Bauran promosi yang meliputi periklanan (advertising), penjualan pribadi (personal selling), hubungan masyarakat (public relation) dan publisitas (publicity), promosi penjualan (sales promotion), dan pemasaran langsung (direct marketing) adalah bagian dari rangsangan pemasaran yang merupakan variabel yang dapat dikontrol oleh perusahaan.Promosi merupakan instrumen penawaran produk, harga dan distribusi.Periklanan harus memperhatikan tema, anggaran menurut produk, kampanye, media, frekuensi tayang, dan evaluasi. Ada 4 cara yang digunakan dalam promosi, meliputi : 1. Periklanan adalah penyajian informasi nonpersonal tentang suatu produk,merek, perusahaan atau toko yang dilakukan dengan bayaran tertentu. Iklan dapat disajikan melalui berbagai macam media seperti TV, radio, cetakan,ataupun website. 2. Penjualan Personal adalah jenis promosi yang melibatkan interaksi personallangsung antara seorang pembeli potensial dengan seoran sales. Kegiatan personal selling tidak hanya terjadi di tempat pembeli saja, akan tetapi dapat juga di tempat penjual. Kegiatan ini disajikan secara lisan melalui suatu pembicaraan dengan calon pembeli atau peminat dengan tujuan calon pembeli tergerak hatinya untuk membeli barang yang dibicarakan tadi. 3. Publisitas adalah bentuk-bentuk komunikasi tentang perusahaan, produk, atau merek yang tidak membutuhkan pembayaran.Publisitas adalah informasi yang bukan berasal dari media massa atau bukan pencarian wartawan media massa itu sendiri namun media massa mengunakan informasi itu karena memiliki nilai berita. Media massa kerap melaporkan berita publisitas karena merupakan cara yang mudah dan ekonomis untuk mendapatkan berita dibanding harus mencari sendiri yang membutuhkan lebih banyak tenaga dan biaya. 4. Promosi penjualan adalah rangsangan langsung yang ditunjukkan kepada konsumen untuk melakukan pembelian. Cara yang dilakukan dalam promosi penjualan salah satunya dengan pemberian kupon potongan harga. Promosi penjualan menggambarakan insentif-insentif dan hadiahhadiah untuk membuat para pelanggan membeli barang-barang perusahaan sekarang. Promosi penjualan dimaksudkan sebagai alat jangka pendek untuk memicu terjadinya tindakan pembelian. Promosi penjualan menghasilkan respon-respon yang lebih cepat dan terukur dalam penjualan daripada yang dapat dilakukan oleh iklan. H. Kepuasan dan Ketidakpuasan Konsumen 1. Kepuasan Konsumen Menurut peter dan olson (2000) kepuasan konsumen adalah konsep penting dalam konsep pemasaran dan penelitian konsumen. Sudah menjadi pendapat umum bahwa jika konsumen puas dengan suatu produk atau merek, mereka cenderung akan terus membeli dan menggunakannya. Serta memberitahu orang lain tentang pengalaman mereka yang menyenangkan dengan produk tersebut. Memuaskan kebutuhan konsumen adalah keinginan setiap perusahaan.Selain faktor penting bagi kelangsungan hidup perusahaan, memuaskan kebutuhan konsumen dapat meningkatkan keunggulan dalam persaingan.Seorang pelanggan jika merasa puas dengan nilai yang diberikan oleh produk atau jasa, sangat besar kemungkinannya menjadi pelanggan dalam waktu yang lama.Hal ini berarti kepuasan merupakan faktor kunci bagi konsumen dalam melakukan pembelian ulang yang merupakan porsi terbesar dari volume penjualan perusahaan. 2. Ketidakpuasan Konsumen Menurut peter dan olson (2000) Ketidakpuasan konsumen muncul ketika harapan pembeli tidak cocok secara negatif. Konsumen yang merasa tidak puas dengan suatu produk cenderung tidak akan melakukan pembelian ulang dan bahkan dapat mengecam langsung kepada produsen, pengecer, serta menceritakan kepada konsumen lain.Konsumen yang tidak puas memiliki reaksi tindakan yang berbeda.Pemasaran produk dan jasa lebih menekankan integrasi antara produk, harga, promosi, dan distribusi.Semua diarahkan untuk mencapai omzet penjualan yang maksimal atas produk dan untuk mencapai kepuasan pelanggan. I. Niat Beli Menurut Shirin dan Kambiz (2011) niat beli adalah keinginan konsumen untuk membeli sebuah produk.Sebelum melakukan suatu pembelian, konsumen biasanya mencari informasi mengenai produk, baik yang didasarkan dengan pengalaman pribadi maupun yang berasal dari lingkungan sekitar.Setelah itu mengevaluasinya dan mengambil keputusan. Faktor-faktor yang mempengaruhi niat membeli berhubungan dengan perasaan dan emosi, bila seseorang merasa senang dan puas dalam membeli barang atau jasa maka hal itu akan memperkuat niat membeli.Perilaku niat konsumen merupakan hasil dari evaluasi terhadap produk atau jasa. Tahapan terakhir dari proses tersebut adalah pengambilan keputusan secara kompleks termasuk menggunakan produk atau jasa yang diinginkan, mengevaluasi produk atau jasa tersebut pada saat digunakan dan menyimpan informasi untuk digunakan pada masa yang akan datang.