Nutrisi Enternal sebagai Upaya Pengobatan Pasien Chron: Apakah untuk Anak Saja? Penulis : Frank M. Ruemmele, Bénédicte Pigneur dan Hélène garnier-Lengliné Gangguan radang lambung yang ditandai dengan reaksi peradangan kronis dan berulang (sering kambuh) pada mukosa usus mengakibatkan lesi ulseratif yang berujung terjadinya diare, pendarahan dan nyeri bagian perut. Penelitian selama satu dekade terakhir jelas teridentifikasi bahwa pada pasein Crohn’s disease (CD) terjadi perubahan microbiota dalam saluran pencernaanya (dysbiosis); sebagai salah satu faktor pemicu proses peradangan ini, terutama pada pasien dengan risiko genetis tinggi. Namun, sampai sekarang, tidak jelas bila disbiosis ini adalah penyebab utama terjadinya peradangan atau jika disbiosis terjadi setelah peradangan. Dalam perawatan pasien CD, sebagian besar pemberian obat bertujuan untuk mengontrol proses peradangan (baik melalui proses penghambatan radang atau mengurangi aktivitas sel imun). Mengingat pentingnya akibat gangguan interaksi antara mikrobiota dan sistem imun inang, diperlukan penanganan terapi yang berbeda untuk menentukan mikrobiota usus secara langsung. Ada beberapa argument yang melandasi penerapan Nutrisi Enternal Eksklusif (NEE) sebagai salah satu penanganan CD. Secara historis, nutrisi enternal digunakan sebagai terapi suplemen gizi pada anak penderita CD tingkat lanjut, ditandai dengan kekurangan gizi atau retardasi pertumbuhan. Pilihan pengobatan ini menunjukkan efek anti-inflamasi yang kuat dan pengobatan ini telah diterapkan dengan pesat sebagai terapi induksi untuk pasien CD aktif. Sejak beberapa uji klinis dilakukan dan beberapa kasus ditangani, telah ditunjukkan bahwa efisiensi pengobatan ini mampu mengobati 80% pasien dengan cara induksi anti-inflamasi, menyamai pasien dengan potensi steroid. Oleh karena itu, dapat dikatakan nutrisi enternal memiliki potensi antiperadangan yang kuat hanya bila diberikan secara eksklusif/khusus, tanpa adanya penambahan asupan pangan. Hal ini menimbulkan masalah compliance, itulah mengapa jarang diaplikasikan pada pasien dewasa. Berdasarkan faktor compliance tersebut, lebih baik tidak diterapkan pada anak-anak. Akan tetapi sejak para pasien CD mengalami retardasi pertumbuhan dan metode nutrisi enteral secara efisien meningkatkan pertumbuhan anak, metode ini menjadi pilihan pengobatan bagi para pasien CD. Metode nutrisi enternal memiliki efek anti-peradangan yang kuat sehingga dapat mengurangi peradangan mucosal dan sistemik dalam beberapa hari. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa metode nutrisi enteral memiliki efek spesifik pada mikrobiota usus, yang dapat ditandai dari remisi pengurangan steroid yang berbeda-beda, ketika pasien menjalani uji remisi klinis lengkap. Tinjauan ini menjadi pemahaman dasar dampak pemberian Nutrisi Enternal Eksklusif (NEE) pada dysbiosis pasien CD.