JURNAL PLURALITAS DALAM ELEMEN AGAMA

advertisement
JURNAL
PLURALITAS DALAM ELEMEN AGAMA PADA FILM
(Studi Analisis Semiotika tentang Makna Pluralitas dalam Elemen Agama pada
Film India “PK”)
Oleh:
Putri Aruma Wardani
D0211081
Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi
Pada Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2016
PLURALITAS DALAM ELEMEN AGAMA PADA FILM
(Studi Analisis Semiotika Tentang Makna Pluralitas Dalam Elemen Agama
Pada Film India “PK”)
Putri Aruma Wardani
Firdastin Ruthnia Y
Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik
Univerditas Sebelas Maret Surakarta
Abstract
Ethnic and racial plurality in the country of India also has an impact on
religious plurality. A major threat in the country that has a religious plurality is a
conflict between groups that can impact a split in the country. Movie as a media can
be used for sending message about current issue to the public and the movie can be
started from the phenomena. It’s like the “PK” movies, which discusses about
religious plurality.
This study aims to find about the meaning of plurality interpreted with
symbols and sign are displayed in scenes “PK” movies. The methodology that be
used in this research was a descriptive qualitative one with semiotics analysis
approach, with technique collecting data through shot that chosen from several scene
which there are elements related with religious plurality. From religious plurality,
then focused on the religious elements are categorized into religious belief, religious
symbol and religious ritual. Technique of analyzing data used by the writer is
Charles Sanders Pierce semiotic method. Technique of analyzing data used by the
writer is Charles Sanders Pierce semiotic method. The writer sees the sign from icon,
index and symbols.
The conclusion from this study is the belief that showing obedience to God ,
but instead construct our thinking to other groups , symbols may be an identity which
raises a prejudice and discrimination , as well as rituals that serve as a real form of
obedience someone who aims to bring to God . Yet there is an implied message to be
conveyed through the film on the plurality of religions , where that every religion
teaches compassion , tolerance and mutual respect aimed at God
Keyword: Semiotic, Plurality, Religious Element, Film
1
Pendahuluan
Film memiliki kemampuan untuk menarik perhatian orang, terlebih lagi
dikarenakan film memiliki kemampuan mengantar pesan secara unik. Film
merupakan salah satu bentuk media massa yang umumnya bersifat menghibur. Film
menyajikan cerita, peristiwa, musik, drama, lawak dan sajian teknis lain kepada
khalayak.1 Dalam komunikasi massa proses penyebaran pesan ditujukan kepada
massa yang abstrak, dimana komunikasi tidak mengetahui ataupun mengenal
khalayak yang menerima pesan mereka. Begitu pesan disampaikan, tidak diketahui
apakah pesan tersebut diterima, dimengerti ataupun dilakukan oleh khalayak.
Demikian juga dengan khalayak film.2
India merupakan salah satu negara yang memiliki pengaruh dalam dunia
perfilman terhadap negara-negara lain. Salah satu
pengaruh tersebut adalah
budayanya. Dalam filmnya, India selalu menampilkan kebudayaan yang khas dari
negara tersebut, baik dari kebudayaan simbol dan lambang agama seperti patung
dewa maupun tentang tradisinya seperti cara berpakaian dan nyanyian. Jika ditelusuri
lebih lanjut dalam sejarah mengenai agama-agama yang ada di dunia, pluralistik
dalam beragama dan pemahaman yang dikenal sekarang bukan merupakan hal yang
baru.3
Ancaman besar bagi sebuah bangsa yang memiliki pluralitas kebudayaan dan
agama adalah potensi konflik antar kelompok yang dapat berakibat perpecahan
didalam negara. Potensi konflik ini antara lain dapat berupa bentuk kekerasan,
pemaksaan kehendak, perusakan tempat ibadah, dan lain sebagainya. Seperti yang
terjadi pada tahun 1947 yaitu insiden perang dan konflik India dengan
Pakistan.Meskipun konflik tersebut terjadi dikarenakan perebutan perbatasan, namun
setelah di telusuri lebih lanjut pembagian perbatasan tersebut terdapat unsur agama
yang mempengaruhinya.Perebutan wilayah Kashmir menjadi konflik terlama yang
1
Dennis Mc Quail, TEORI KOMUNIKASI MASSA suatu pengantar, Jakarta: Erlangga, 1996, hlm 13
Onong Uchjana Effendi, Dinamika Komunikasi, Bandung,:Remaja Rosdakarya, 2002, hlm 56.
3
Anis Malik Toha , TREN PLURALISMEE AGAMA Tinjauan Kritis, Jakarta: Perspektif, 2005, hal 19.
2
2
dihadapi oleh kedua negara.Perselisihan atas wilayah Kashmir menyangkut persoalan
agama
dan
politik.hal
tersebut
berdampak
buruk
terhadap
perekonomian
pengembangan Pakistan sehingga sangat mempengaruhi kelangsungan hidup di
negara tersebut.4
Berbagai pesan mengenai pluralitas agama dapat disampaikan melalui media
apapun, salah satunya melalui film.Industri film India sering kali disebut sebagai
Bollywood untuk menganalogikan dengan Hollywood, yang merupakan industri film
terbesar di Amerika.Bollywood adalah salah satu unsur penting yang membentuk
seluruh struktur industri perfilman India.Bollywood ini menunjuk kepada terminology
film-film berbahasa India, di mana bahasa ini merupakan bahasa nasional India. 5
Setelah laris dengan filmnya 3 Idiot, Rajkumar Hirani kembali mengeluarkan
film yang berjudul “PK”.Film yang berdurasi selama 153 menit ini mulai ditayangkan
di bioskop pada tanggal 19 Desember 2014.Sama halnya dengan film sebelumnya,
film ini juga tidak tayang di seluruh bioskop Indonesia, karena terdapat unsur yang
menyinggung agama dalam pesan yang disampaikan melalui Film ini.Film yang
dibintangi oleh Aamir Khan dan Anushka Sharma ini merupakan film komedi yang
mengisahkan tentang orang yang berasal dari planet lain atau alien yang diturunkan
ke bumi untuk sebuah penelitian.6
Film ini menarik untuk diteliti karena mengangkat hal yang sederhana seperti
agama yang dimiliki oleh setiap individu dan merupakan film pertama yang berani
mengkritik
bagaimana
setiap
individu
mempercayai
keyakinannya
dan
memperlihatkan bagaimana setiap individu berkomunikasi dengan Tuhannya masingmasing.Banyak perbedaan pandangan hidup yang dapat dijadikan pembelajaran
4
Muqarrab Akbar, 2015. Pakistan: An Islamic State or a State for Muslims? A Critical Appraisal of
Islam’s Role in Pakistan, Pakistan Journal of Islamic Research Vol 15,.
http://www.bzu.edu.pk/PJIR/vol15/eng2.pdf
5
Irwan Suhanda. 2007. Kumpulan Artikel Kompas. India: Bangkitnya Raksasa Baru Asia: Calon
Pemain Utama Dunia Di Era Globalisasi. Jakarta: Buku Kompas. Hlm 80.
6
Vega Probo. 2014. Jadi Elien Pencari Tuhan, Aamir Khan Di Gugat. CNN Indonesia. http://
www.cnnindonesia.com/hiburan/20141230140027-220-21334/jadi-alien-pencari-tuhanaamir-khan-digugat/ diakses pada tanggal 29 oktober 2015, pukul 22.15 WIB
3
dalam kehidupan sehari-hari khusunya dalam hal beragama dan tentunya memiliki
makna tersendiri.
Rumusan Masalah
Bagaimanakah makna pluralitas dalam elemen agama yang diinterpretasikan
melalui lambang dan simbol pada film India “PK” melalui studi analisis semiotik?
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis makna pluralitas dalam
elemen agama yang diinterpretasikan melalui lambang dan simbol yang di tampilkan
pada berbagai adegan dalam film PK melalui studi semiotik.
Tinjauan Pustaka
a. Komunikasi
Istilah komunikasi atau dalam bahasa inggris Communication berasal dari
kata latincommunication, dan berseumber dari kata communis yang berarti sama.
Sama disini maksudnya adalah sama dalam makna. Stewart L. Tubbs dan Sylvia
Moss mendefinisikan komunikasi sebagai proses penciptaan makna antara dua
orang atau lebih. Lebih lanjut lagi, menurut Pace dan Faules, terdapat dua bentuk
umum tindakan yang dilakukan oleh orang yang terlibat dalam komunikasi, yaitu
penciptaan pesa dan penafsiran pesan.Pesan yang dimaksud tidak harus berupa
kata-kata atau pesan verbal, namun juga berupa pesan nonverbal.7
b. Komunikasi Massa Dan Film
Para ahli komunikasi membatasi pengertian komunikasi massa pada
komunikasi dengan media massa, misalnya surat kabar, majalah, radio, televisi
7
Deddy Mulyana, ILMU KOMUNIKASI Suatu Pengantar, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2003, Hal
41.
4
atau film. 8Film adalah sebuah gambar bergerak yang memiliki bentuk dominan
dari komunikasi massa. Film merupakan sebuah industri bisnis yang diproduksi
secara kreatif dan memenuhi imajinasi orang-orang yang bertujuan memperoleh
estetika. Secara umum, informasi yang diperoleh oleh manusia didapatkan dari
indra penglihatan. Oleh sebab itu, film-film dan informasi yang diberikan melalui
televisi memiliki pengaruh besar untuk menyampaikan propaganda, dibandingkan
dengan makalah atau media cetak.9
c. Film Sebagai Representasi Realitas Khalayak
Film yang merupakan suatu alat media massa juga berfungsi sebagai
representasi dari realitas masyarakat yang ada. Menurut Turner, makna film
sebagai representasi dari realitas masyarakat. Sebagai representasi dari realitas,
film membentuk dan “menghadirkan kembali” realitas berdasarkan kode-kode,
konvensi-konvensi
dan
ideology
dari
kebudayaan.
Film
dalam
mereprensentasikan realitas akan selalu terpengaruh oleh lingkup sosial dan
ideology, dimana film tersebut dibuat dan akan berpengaruh bagi masyarakatnya.
Graeme Turner menyebutkan bahwa perspektif yang dominan dalam sebuah studi
tentang hubungan film dan masyarakat sebagai pandangan yang refleksionis,
yaitu film dilihat sebagai cermin yang memantul kepercayaan-kepercayaan dan
nilai-nilai dominan dalam kebudayaan.10
d. Semiotika Dalam Film
Analisis semiotik merupakan cara atau metode untuk menganalisis atau
memberikan makna-makna terhadap lambang-lambang yang terdapat suatu paket
lambing-lambang pesan atau teks. Teks yang dimaksud dalam hubungan ini
8
Onong Uchjana, Op. cit. hal 9.
Cheah, Philip & Tony Rayns. Membaca Film Garin. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2002. Hlm 44.
10
Budi Irawan, Film, Ideology, Dan Militer, Yogyakarta: Media Pressindo,, 1999, Hal 15
9
5
adalah segala bentuk serta system lambang baik yang terdapat pada media massa
(seperti berbagai paket tayangan televisi, karikatur media cetak, film, sandiwara,
radio, dan berbagai bentuk iklan) maupun yang terdapat di luar media massa
(seperti karya lukis, patung, candi , monumen, fashion show, dan menu makanan
pada suatu food festival. Urusan analisis semiotik adalah melacak makna-makna
yang diangkut dengan teks berupa lambang. Dengan kata lain, pemaknaan
terhadap lambang-lambang dalam tekslah yang menjadi pusat perhatian analisis
semiotik.11
e. Pluralitas
Pluralitas merupakan realitas yang mewujud dan tidak mungkin dipungkiri, yaitu
suatu hakikat perbedaan dan keragaman yang timbul semata karena memang
adanya kekhususan dan karakteristik yang diciptakan Allah SWT dalam setiap
ciptaan-Nya. Pluralitas yang menyangkut agama berarti pengakuan akan
cksistensi agama-agama yang berbeda dan beragam dengan seluruh karakteristik
dan kekhususannya, dan menerima ke-"lain"-an yang lain beserta haknya untuk
berbeda dalam beragama dan berkeyakinan. Bahkan dalam teks wahyu yang
dirujuk, menegaskan bahwa perbedaan dan keberagaman bangsa-bangsa, syariat
dan falsafah hidup memang dikehendaki oleh Allah SWT, dan sampai beberapa
ulama tafsir menyatakan bahwa perbedaan dan keberagaman ini merupakan
alasan penciptaan.12
f. Makna Agama
Menurut Jalaludin, agama merupakan sebuah keyakinan yang dimiliki setiap
manusia untuk menjadi pedoman dalam kehidupan. Agama berasal dari bahasa
Sanskerta yang tersusun dari kata a yang berarti “tidak” dan gam berarti “pergi”.
Dalam bentuk harfiah yang terpadu, kata “agama” berarti tidak pergi, tetap di
11
12
Pawito Ph.D., Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta: LKiS Pelangi Aksara, 2007. Hal 155.
Anis Malik, Op. Cit, hal 1.
6
tempat, langgeng, abadi yang diwariskan secara terus-menerus dari satu generasi
kepada generasi yang lainnya.13
g. Elemen Agama
Secara spesifik, agama merupakan seperangkat kepercayaan-kepercayaan,
simbol-simbol, dan ritual-ritual yang diampu bersama dan bersifat stabil yang
berfokus pada kesakralan. Menurut Conklin, stabilitas itu diartikan bahwa agama
merupakan suatu institusi yang dipertahankan sepanjang masa oleh pengikutnya.
Masjid, gereja, dan vihara mempakan institusi-institusi yang sama dengan yang
ada pada beberapa abad yang lalu, meskipun dalam perjalanannya mengalami
perubahan elemen-elemen isi—misalnya: kepercayaan, simbol, dan ritual—
maupun pergantian secara total pengikutnya antar waktu.14
Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan
pendekatan analisis semiotika Charles Sanders Pierce.dengan obyek penelitian adalah
adegan-adegan dalam film India “PK yang menggambarkan tentang pluralitas dalam
elemen agama di India. Sumber data diperoleh dengan menggunakan data sekunder di
mana peneliti menggunakan data utama berupa film India “PK” yang kemudian
peneliti hubungkan dengan sumber lain, seperti buku, jurnal dan internet yang terkait.
Peneliti menganalisis data dari tanda-tanda yang terdapat pada pesan-pesan
komunikasi dalam film India “PK” dengan menggunakan analisis Charles Sanders
Pierce. validitas data menggunakan triangulasi teori.
13
14
Koko Abdul Kodir, Metodologi Studi Islam, Bandung: Pustaka Setia, 2014, hal 38.
Purwanto, Pemikiran Masyarakat Sebagai Jiwa Agama: Identitas Kegamaan Suatu Masyarakat,
Jurnal Religio Volume 1, Nomor 1, Maret 2011.
7
Sajian dan Analisis Data
a. Keyakinan/Kepercayaan
Gambar 1 Interpretasi Kepercayaan Setiap
Tokoh Kepada Tuhannya
1. Ikon kepercayaan dalam film PK hanya diperlihatkan dengan adanya patung
dewa yang diilustrasikan sebagai Tuhan bagi penganut agama Hindu.
2. Indeks mengacu pada lambang yang dimaknai karena adanya hubungan
sebab-akibat terlihat pada perubahan ekspresi Jaggu dan Sarfaraz yang
kecewa karena perbedaan agama.
3. Simbol diperlihatkan pada adegan Mr. Sahni yang selalu membawa patung
dewa dan memasang foto seorang tokoh agama disetiap sudut rumahnya. Hal
ini merupakan perlambangan bersifat konvensional yang terdapat dalam
simbol yang menandakan makna kepatuhan kepada Tuhan.
8
b. Simbol Agama
Gambar 2 Interpretasi Simbol-Simbol
Setiap Agama Pada Film “PK”
1. Ikon dalam kategori ini hanya terdapat pada agama Hindu yang
mengilustrasikan patung dewa berbentuk manusia dengan dewa Siwa dan
umat Kristen yang mengilustrasikan anggur atau wine sebagai darah untuk
menyucikan manusia. Tidak terdapat tanda ikon dalam agama Islam dan
Sikh, karena tidak terdapat lambang yang dapat dimaknai sebagai tiruan
atau ilustrasi.
2. Indeks dalam kategori simbol dapat dikatakan hanya sebagai sebuah
kewajiban umat kepada Tuhannya. Seperti pada agama Kristen yang
memiliki tanda indeks tentang patung Yesus yang di salib sebagai sebuah
penebusan dosa untuk umatnya, Islam memiliki tanda indeks tentang
jilbab yang wajib dikenakan sebagai seorang muslim perempuan,
sedangkan agama Sikh memiliki tanda indeks tentang ciri-ciri seperti
berambut panjang dan memakai turban bagi penganut Sikh yang
diwajibkan setelah menjalani pembaptisan.
9
3. Pada kategori ini, banyak adegan yang menunjukan tanda simbolik seperti
sesaji yang digunakan umat Hindu untuk bersembahyang yang
melambangkan harta, jilbab dan peci bagi umat agama Islam baik untuk
sembahyang maupun menjadi identitas seorang muslim, salib bagi umat
Kristen yang melambangkan identitas dari penganut Kristen, dan turban
bagi agama Sikh sebagai penutup kepala yang juga menjadi sebuah
identitas.
c. Ritual Agama
Gambar 3 Interpretasi Ritual-Ritual Setiap Agama
Pada Film “PK”
1. Ikon dalam kategori ritual hanya diperlihatkan dengan adegan pada agama
Hindu yang memberikan tanda ikon dengan adanya patung besar yang
berbentuk manusia yang di ilustrasikan sebagai Lingga atau dewa Siwa
dan pada agama Kristen yang memberikan tanda ikon dari air yang di
gunakan untuk pembaptisan yang diilustrasikan sebagai air suci. Tidak
terdapat ikon dalam agama Islam dan Sikh. Hal ini dikarenakan agama
tersebut tidak terfokus pada suatu tanda atau lambang yang diilustrasikan
10
ke dalam bentuk sesuatu. Saat menjalankan ritual agama Islam dan Sikh
hanya terfokus berdoa dengan Tuhannya.
2. Pada adegan ritual, tanda indeks dapat divisualisasikan dengan scene
seperti PK berendam di sebuah sungai yang dianggap suci bagi agama
Hindu yang menunjukan niat untuk menyucikan diri dari dosa. Pada
agama Kristen, tanda indeks ini ditunjukan dengan menjalani pembaptisan
sebagai bentuk niat dari seseorang untuk masuk ke agama Kristen.
Kemudian umat Islam yang ditunjukkan dengan melaksanakan shalat
sebagai bentuk niat dan ketaatan kepada Tuhan, sedangkan umat Sikh
ditunjukan dengan cara menyembah dan berdzikir di sebuah Gurdwara
seperti yang dilakukan oleh PK. Indeks merupakan sebuah tanda yang
diciptakan karena adanya sebab-akibat, sehingga dalam hal ritual, yang
menunjukan adanya kesungguhan di setiap individu untuk dapat berkah
dari Tuhan.
3. Simbol
Simbol dalam kategori ini hanya terdapat pada agama Hindu yang
mengilustrasikan batu berbentuk tabung di pinggir sungai menjadi sebuah
tanda yang dimaknai sebagai batu Lingga yang dianggap suci dan
percikan air saat berada di kuil yang diilustrasikan sebagai bentuk dari doa
agar mendapat berkah dari Tuhan. Agama Kristen yang memberikan tanda
simbol pada lirik nyanyian yang disepakati berisi sebuah pujian yang
mengagungkan nama Tuhan Yesus. Kemudian pada agama Islam yang
memberikan tanda simbol pada peci dan tasbih yang disepakati sebagai
sebuah identitas dan sebagai sebuah kelengkapan bagi umat Islam untuk
beribadah.
Kesimpulan
Setelah melakukan analisis pada scene-scene yang terkait dengan menggunakan
metode semiotika Pierce tentang bagaimana memaknai pluralisme elemen agama
11
yang terjadi dalam film “PK”, penulis memberikan kesimpulan dengan Pemaknaan
pluralisme elemen agama di kategorikan menjadi 3 aspek, yaitu:
a. Keyakinan/Kepercayaan
Dalam film ini memperlihatkan gambaran bagaimana seorang umat patuh
dan taat akan agama yang di yakininya, namun ketaatan tersebut terkadang
membentuk dan mengkonstruksi pemikiran kita terhadap kelompok agama lain.
Hal ini dapat berdampak negatif, di mana pemikiran tersebut akan mempengaruhi
perilaku seseorang seperti cara pandang dan cara memperlakukan kelompok lain
dalam memandang individu.
b. Simbol-simbol agama
Dengan adanya simbol sebagai identitas sebuah kelompok agama, maka
akan menimbulkan sebuah prasangka dan diskriminasi terhadap kelompok lain.
Simbol yang seharusnya dapat menjadi identitas dan menjadi sebuah kebanggaan
bagi suatu kelompok atas keyakinannya, justru menimbulkan sebuah prasangka
yang negatif. Meskipun prasangka ini tidak secara langsung di gambarkan melalui
scene-scene yang ada, namun pesan yang disampaikan cukup membuat persepsi
bahwa selama ini masyarakat terlihat hidup berdampingan, akan tetapi di dalam
kelompok mereka tetap memiliki persepsi dan pemikiran serta cara panadang
sendiri dalam melihat kelompok lain. Prasangka ini menimbulkan sebuah
pembenaran suatu kelompok di atas kelompok lain sebagai bentuk kebutuhan
aktualisasi dan eksistensi diri.
c. Ritual Agama
Ritual ditujukan sebagai bentuk nyata atas ketaatan seseorang kepada
agama yang diyakininya. Setiap agama memiliki ritual yang berbeda dan
memiliki makna yang berbeda pula, baik dalam cara upacara keagamaan, ibadah,
dan dalam membutikan pengorbanannya di hadapan Tuhan. Jika dipahami lebih
lanjut, ritual upacara keagamaan, ibadah dan bentuk pengorbanan memiliki
makna yang sama yaitu bertujuan untuk lebih mendekatkan diri dengan
Tuhannya. Perbedaan tersebut tercipta karena adanya sebuah budaya yang
12
menjadi landasan dan latar belakang setiap daerah. Bahkan satu kelompok yang
sama, dapat berbeda cara ibadah dan cara mereka memaknai agamanya hanya
karena budaya negara yang berbeda.
Saran
Dari hasil penelitian, maka penulis memiliki beberapa saran sebagai berikut:
1. Untuk sutradara, diharapkan dapat mempertahankan film yang dapat menjadi
inspirasi dan dapat menjadi instropeksi masyarakat tentang agama
bahkan
menambah film-film mengenai kritik tidak hanya tentang agama, namun dapat di
bidang politik, konflik negara ataupun tentang masalah kesenjangan sosial.
2. Untuk penikmat film, hendaknya tidak hanya melihat, namun juga mencerna
pesan yang tersirat yang ingin disampaikan oleh sutradara, sehingga tidak
menimbulkan kontroversi yang dapat menghalangi seorang sutradara untuk lebih
mengeksplor idenya.
3. Selain itu, dalam penelitian ini, peneliti belum menggunakan aspek sinematografi
sebagai teknik dalam analisis, hal tersebut karena keterbatasan penulis dalam hal
sinematografi dan penulis berharap akan ada penelitian lain yang sejenis sebagai
pembanding dengan menggunakan teori lain yang tidak menutup kemungkinan
akan mengahasikan interpretasi yang berbeda sehingga dapat memperkaya
pengetahuan mengenai semiotika film.
Daftar Pustaka
Akbar, Muqarrab. 2015. Pakistan: An Islamic State or a State for Muslims? A Critical
Appraisal of Islam’s Role in Pakistan, Pakistan Journal of Islamic Research
Vol 15,. http://www.bzu.edu.pk/PJIR/vol15/eng2.pdf
Cheah, Philip & Tony Rayns. 2002. Membaca Film Garin. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Dennis, Mc Quail. (1996). TEORI KOMUNIKASI MASSA Suatu Pengantar. Jakarta:
Erlangga,.
Effendi, Onong Uchjana. 2004. Ilmu Komunikasi Teori Dan Praktek. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Irawan, Budi. 1999. Film, Ideology, Dan Militer. Yogyakarta: Media Pressindo.
13
Kodir, Koko Abdul. (2014). Metodologi Studi Islam. Bandung: Pustaka Setia.
Mulyana, Deddy. (2003). ILMU KOMUNIKASI Suatu Pengantar. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Pawito.(2007). Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta: Lkis Pelangi Aksara.
Probo, Vega. 2014. Jadi Elien Pencari Tuhan, Aamir Khan Di Gugat. CNN Indonesia.
http:// www.cnnindonesia.com/hiburan/20141230140027-220-21334/jadialien-pencari-tuhan-aamir-khan-digugat/ diakses pada tanggal 29 oktober
2015, pukul 22.15 WIB.
Purwanto.Maret (2011).Pemikiran Masyarakat Sebagai Jiwa Agama: Elemen
Keagamaan Suatu Masyarakat. Jurnal Religio. Volume 1, Nomor 1 Hal 7376.
Suhanda, Irwan. 2007. Kumpulan Artikel Kompas. India: Bangkitnya Raksasa Baru
Asia: Calon Pemain Utama Dunia Di Era Globalisasi. Jakarta: Buku
Kompas.
14
Download