EKONOMI BAB 6 A. Konsumsi Pengertian Fungsi Konsumsi Fungsi

advertisement
EKONOMI
BAB 6
A. Konsumsi
Pengertian Fungsi Konsumsi
Fungsi konsumsi adalah suatu fungsi yang menggambarkan hubungan antara tingkat konsumsi
rumah tangga dengan pendapatan nasional dalam suatu perekonomian.
Persamaannya C = a + bY
Keterangan :
C = tingkat konsumsi
a = konsumsi rumah tangga secara nasional pada saat pendapatan nasional 0
b = kecondongan konsumsi marginal
Y = tingkat pendapatan nasional
b. Kecenderungan Mengkonsumsi (Propensity to Consume)
Kecenderungan mengonsumsi dibedakan menjadi dua yaitu :
– Kecenderungan mengonsumsi marginal
– Kecenderungan mengonsumsi rata-rata
Kecenderungan mengonsumsi marginal yaitu perbandingan antara pertambagan (AC) yang
dilakukan dengan pertambahan pendapatan disporsabel (AY).
MPC= ∆C/∆Yd
Keterangan
MPC = Marginal Propensity to concume (kecondongan mengosumsi marginal)
∆C = pertambahan konsumsi
∆Yd = pertambahan pendapatan
Kecenderungan Mengonsumsi Rata-rata (Average Propensity to Consume)
Kecenderungan mengonsumsi rata-rata yaitu perbandingan antara tingkat konsumsi (C) dengan
tingkat pendapatan diposabel serta konsumsi itu dilakukan (Yd).
APC= C/Yd Keterangan
APC = konsumsi rata-rata
C = tingkat konsumsi
Yd = besarnya pendapatan disposabel
Untuk lebih jelasnya lihat tabel APC dan MPC di bawah ini :
Tahun Y
C
APC MPC
2004 110 120 1,09
2005 140 140 1,00 0,67
2006 170 160 0,94 0,67
2007 200 180 0,90 0,67
2008 230 200 0,87 0,67
Contoh mencari fungsi konsumsi dan menggambar grafiknya :
Jawab :
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsumsi
segi ekonomi makro. Faktor-faktor yang mempengaruhi keseluruhan konsumsi rumah tangga
diklasigikasikan ke dalam tiga bagian, antara lain faktor ekonomi, demografi, dan faktor
nonekonomi, ada juaga yang membedakan faktor obyektif dan subyektif
B. Pengertian Fungsi Tabungan
Fungsi tabungan adalah suatu fungsi yang menggambarkan hubungan antara tingkat tabungan
rumah tangga dengan pendapatan nasional dalam perekonomian
S = -a + (1 – b) Y
Keterangan :
S = besarnya tabungan (save)
A = konnsumsi yang harus dipenuhi pada saat pendapatan nol
1-b = marginal prospensity to save
Y = pendapatan nasional
Marginal Prospensity to Save (MPS)
Kecenderungan menabung marginal merupakan perbandingan antara pertambahan tabungan
dengan pertambahan pendapatan disposabel.
MPS= ∆S/∆Yd
Keterangan :
MPS : Marginal Prospensity to saving (kecondongan menabung marginal)
S : pertambahan tabungan
Yd : pertambahan pendapatan
Average Prospensity to Save (APS)
Kecondongan menabung rata-rata merupakan perbandingan antara tingkat tabungan (S) dengan
tingkat pendapatan. Hubungan antara pendapatan, dan tabungan dinyatakan dalam rumus:
Y=C+S
Keterangan
Y : Pendapatan
C : konsumsi
S : Tabungan
Antara MPC dengan MPS mempunyai hubungan yang cukup erat, hal in bisa kita buktikan dengan
mempergunakan persamaan sebagai berikut:
MPS + MPC = 1
MPC = 1 – MPS atau
MPS = 1 – MPC
Hubungan antara Pendapatan, Konsumsi, dan Tabungan
Dinyatakan dengan rumus sebagai berikut
Y=C+S
Keterangan
Y : Pendapatan
C : konsumsi
S : Tabungan
Antara MPS dan MPS mempunyai hubungan yang cukup erat hal ini dapat dibuktikan dengan
menggunakan persamaan sebagai berikut
MPS + MPC = 1
MPC = 1 – MPS atau
MPS = 1 – MPC
VII. KESEIMBANGAN TINGKAT KONSUMSI
Keseimbangan konsumsi terjadi apabila semua pendapatan habis dipakai untuk konsumsi. Jadi
dapat dirumuskan : Y = C
Dapat dicontohkan dari fungsi konsumsi pada contoh di atas dapat dihitung :
Y=C
Y = 100 + 0,6Y
Y – 0,6Y = 100
0,4Y = 100
y = 250
BAB 7
Uang adalah alat tukar atau standar ukur nilai (satuan hitung) yang sah, terbuat dari kertas, emas,
perak, atau logam yang dicetak pemerintah suatu negara. Uang berfungsi sebagai perantara dalam
pertukaran sekaligus menggantikan sistem barter. Uang terdiri dari uang kartal (uang kertas dan uang
logam) dan uang giral (cek, giro, dan transfer telegrafis).
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap permintaan uang adalah:
1.
Tengakat pendapatan masyarakat
2.
Tingkat suku bunga bank
3.
Kekayaan masyarakat
4.
Selera masyarakat
5.
Tingkat harga umum
6.
Fasilitas belanja kredit
7.
Cara pembayaran yang berlaku
Menurut Keynes motif seseorang memegang uang tunai adalah sebagai berikut.
1.
Motif transaksi (berbelanja dan bertransaksi)
2.
Motif berjaga-jaga (menabung dan asuransi)
3.
Motif spekulasi (alat ukur kekayaan dan investasi)
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penawaran uang adalah:
1.
Tingkat suku bunga bank
2.
Tingkat pendapatan masyarakat
3.
Jumlah penduduk
4.
Tingkat produksi dan pendapatan nasional
5.
Letak geografis
6.
Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi
7.
Globalisasi ekonomi
Uang yang beredar di Indonesia dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1.
M1 (uang kartal dan uang giral).
2.
M2 (M1 + uang kuasi. Uang kuasi adalah uang yang tidak dapat digunakan sebagai
alat pembayaran setiap waktu karena keterikatan waktu. Contoh: deposito berjangka,
tabungan, rekening giro dalam valuta asing, dan tabungan dalam valuta asing).
3.
M3 (M2 + deposito berjangka panjang, yaitu deposito dalam jangka waktu lebih dari
satu tahun).
Teori kuantitas uang (hubungan perubahan jumlah uang beredar dan harga barang secara umum):
Keterangan:
M = Money (jumlah uang yang beredar)
V = Velocity circulation of money (kecepatan peredaran uang)
P = Price (tingkat harga-harga umum)
T = Volume of trade (volume perdagangan)
Lembaga keuangan ada 2 yaitu lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan bukan bank.
Bank adalah tempat penyimpanan dan peminjam uang. Jenis-jenis lembaga keuangan bank di
Indonesia adalah:
1.
Bank sentral (hanya Bank Indonesia)
2.
Bank umum (PT Bank Mandiri, Tbk., PT BRI, Tbk., PT Bank BNI, Tbk., Bank
Bukopin, Bank Mega, Bank BPD DIY, Bank Papua, Bank PTPN, Bank Anz Indonesia,
Commonwealth Bank, Standard Chartered, dll)
3.
Bank syariah (bank syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya
berdasarkan prinsip syariah)
4.
Bank perkreditan rakyat (bank perkreditan rakyat (BPR) adalah bank yang
melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang
kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran)
Produk lembaga bank yaitu:
1.
Simpanan
2.
Kredit
3.
Transfer
4.
Safe deposit box (SDB) (jasa persewaan berupa kotak penyimpanan harta maupun
surat berharga)
5.
Bank card (contoh: ATM)
Lembaga keuangan bukan bank adalah badan yang melakukan kegiatan di bidang keuangan baik
secara langsung maupun tidak langsung menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan dalam
bentuk pembiayaan. Berikut adalah beberapa jenis lembaga keuangan bukan bank di Indonesia:
1.
Pegadaian
2.
Sewa guna (Leasing)
3.
Koperasi simpan pinjam
4.
Perusahaan asuransi
5.
Modal ventura (saham)
6.
Dana pensiun
Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan
pinjam-meminjam antara bank dan pihak lain yang mewajibkan peminjam melunasi utang setelah
jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Syarat-syarat pengajuan kredit adalah:
1.
Character (kepribadian)
2.
Capacity (kemampuan)
3.
Capital (modal)
4.
Collateral (jaminan)
5.
Condition of economy (kondisi perekonomian)
Pengertian kebijakan di bidang moneter adalah pengendalian jumlah uang yang beredar dalam rangka
mencapai stabilitas ekonomi. Macam-macam kebijakan moneter adalah:
1.
Operasi pasar terbuka (menjual atau membeli surat berharga di pasar uang)
2.
Politik diskonto (menaikkan atau menurunkan tingkat suku bunga kredit yang dibayar
bank umum kepada Bank Indonesia)
3.
Cadangan kas minimum (penentuan kas bank umum sesuai ketentuan yang berlaku)
4.
Kredit selektif (mengurangi jumlah uang yang beredar dengan cara memperketat
penyaluran kredit)
5.
Imbauan moral (mengarahkan atau mengimbau lembaga perbankan dan masyarakat
dalam kaitannya dengan pengendalian jumlah uang beredar)
6.
Devaluasi (menurunkan kurs mata uang Rupiah terhadap mata uang asing)
7.
Revaluasi (menaikkan kurs mata uang Rupiah terhadap mata uang asing)
Download