PENGARUH CELEBRITY ENDORSER IKLAN TELEVISI TERHADAP BRAND IMAGE SHAMPOO LOREAL (STUDI KASUS : MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI ANGKATAN 2008 UNIVERSITAS GUNADARMA DEPOK) Nurul Chaerani Fakultas Ekonomi, JurusanManajemen – Universitas Gunadarma ABSTRAK Bintang iklan (celebrity endorser) berperan sebagai orang yang berbicara tentang produk, yang akan mempengaruhi sikap dan perilaku konsumen yang menunjukkan pada produk yang didukungnya bahwa celebrity endorser merupakan seseorang pendukung dalam periklanan yang dikenal masyarakat karena prestasinya di bidang-bidang yang berbeda dari golongan produk yang didukung, seperti para artis film, sinetron, penyanyi, musisi, pelawak, dan semua orang terkenal yang bergerak di bidang hiburan. Studi kasus pada penulisan ini dilakukan pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Angkatan 2008 Universitas Gunadarma Depok. Alat analisis yang digunakan menggunakan metode analisis data yang terdiri dari Uji Asumsi Klasik (Uji Normalitas, Uji Heteroskedastisitas, Uji Multikolinieritas), Regresi Linear Berganda, dan Uji Hipotesis (Uji F, Uji t, dan Uji Koefisien Determinasi). Dari hasil analisis yang dilakukan maka diperoleh kesimpulan bahwa faktor celebrity endorser (familiarity, relevance, esteem, dan differentiation) secara bersama-sama memiliki pengaruh terhadap Brand Image pada produk shampoo Loreal. Variable Relevance dan Differentiation merupakan faktor yang memiliki pengaruh paling dominan terhadap Brand Image pada produk shampoo Loreal. Kata Kunci: Familiarity, Relevance, Esteem, Differentiation, Brand Image ADVERTISING AGAINST THE BRAND IMAGE OF LOREAL SHAMPOO (CASE STUDIES: THE STUDENT OF ECONOMIC AT THE GUNADARMA UNIVERSITY DEPOK YEAR 2008) ABSTRACT Celebrity as endorser role as the person who spoke about the product which will influence the attitudes and behavior of consumers who indicate in the product it supports that the celebrity endorser are supporting someone who is known in the advertising community for his achievements in different fields of class products are backed, artists such as movies, soap operas, singers, musicians, comedians, and all the famous people engaged in entertainment. The case studies in this study conducted at the student Faculty of Economics at the University Gunadarma Depok year 2008. The analysis tools of data analysis method consisting of the Test Assumptions Classic (Test of normality, heteroscedasticity test, Multicollinearity Test), Multiple Linear Regression and Hypothesis Testing (F test, t test, and Coefficient of Determination Test). From the analysis that is done then get the conclusion that the factor of celebrity endorser (familiarity, relevance, esteem, and differentiation) in together have an influence on Brand Image on Loreal shampoo products. Variable Relevance and Differentiation is a factor that has the most dominant influence on Brand Image on Loreal shampoo products. Keywords: Familiarity, Relevance, Esteem, Differentiation, Brand Image PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Dalam kondisi persaingan saat ini yang semakin ketat, setiap perusahaan harus mampu bertahan, bahkan harus dapat hidup berkembang diantara persaingan antar perusahaan lain. Dimana setiap perusahaan di tuntut untuk selalu mendapatkan cara terbaik guna merebut minat konsumen serta mempertahankan pangsa pasar. Oleh karena itu setiap perusahaan harus melakukan inovasi baik terhadap produk maupun pemberian informasi tentang produk. Inovasi itu sendiri dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti tampilan bentuk produk atau kemasan yang menarik minat konsumen, penambahan fungsi dari produk tersebut, dan melalui media periklanan. Media periklanan itu sendiri merupakan cara penyampaian informasi produk terhadap konsumen yang paling efektif melalui iklan majalah, radio, TV komersial, internet. Di Indonesia sendiri pemasangan iklan di media televisi hingga saat ini masih di anggap cara paling efektif dalam memproduksikan produk dimana masyarakatnya masih dikatakan brain minded. Brain minded itu sendiri adalah merk yang pernah muncul di televisi dan lebih di gemari dari pada yang tidak di iklankan di televisi. Perusahaan harus memiliki cara kreatif dalam beriklan agar dapat menarik perhatian konsumen dan menciptakan prefensi terhadap merk. Salah satu cara kreatif dalam beriklan adalah dengan menggunakan celebrity endorser. Endorser itu sendiri dapat berasal dari kalangan selebriti dan orang biasa/non selebriti. Untuk menanamkan sebuah citra merek atau brand image bukanlah sebuah pekerjaan yang mudah, walaupun beberapa merek dapat meledakan penjualannya dalam waktu singkat, sering kali tidak menjamin produk tersebut dapat bertahan lama diminati oleh pasar, hal itu bisa disebut kegagalan membangun serta mempertahankan brand image atau citra merek. Salah satu perusahaan yang memanfaatkan selebritis adalah Shampoo Loreal. Dimana sebagai fokus utama setiap orang khususnya wanita yang setiap harinya rambut terpapar berbagai bentuk pengaruh dari lingkungan di sekitar kita yang dapat membuat kondisi rambut menjadi rapuh dan rusak. Kegiatan sehari-hari seperti menyisir rambut terlalu sering serta penggunaan alat penata rambut bertemperatur tinggi seperti pengering, pelurus serta pengkeriting rambut pun semakin memperparah kondisi kesehatan rambut. Akibatnya, rambut menjadi rontok, mudah patah, bercabang, kusam dan sulit diatur. L’oreal merupakan salah satu merk shampoo yang dikeluarkan oleh PT. L’oreal Indonesia, Tbk. Sebuah shampo yang selama ini memposisikan diri menyasar segmen middle up. Tampilan botol dan iklan yang selalu terlihat elegan dan menggunakan bintang iklan perempuan dewasa seperti Dian Sastrowardoyo merepresentasikan bahwa L’oreal cocok untuk wanita karir dan remaja perempuan. Menurut prasurvei yang dilakukan penulis, dimana survey tersebut dilakukan pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Angkatan 2008 Universitas Gunadarma Depok didapat kesan bahwa dalam periklanan shampoo Loreal yang dibintangi Dian Sastrowardoyo mempunyai image yang baik, dengan pesona yang ditampilkannya dapat membangun daya tarik tersendiri di hati konsumen. Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut maka penulis melakukan penelitian khusus dengan judul “Pengaruh Celebrity Endorser Iklan Televisi Terhadap Brand Image Shampoo Loreal (Studi Kasus : Mahasiswa Fakultas Ekonomi Angkatan 2008 Universitas Gunadarma Depok)” Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang diuraikan, maka peneliti merumuskan masalah pokok yang akan dibahas adalah sebagai berikut : 1. Apakah terdapat pengaruh signifikan antara celebrity endorser (familiarity, relevance, esteem, dan differentiation) terhadap brand image Shampoo Loreal? 2. Faktor apakah yang paling dominan dari variabel familiarity, relevance, esteem dan differentiation yang berpengaruh terhadap brand image Shampoo Loreal? Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan ini adalah : 1. Untuk mengetahui pengaruh familiarity, relevance, esteem dan differentiation terhadap brand image pada Shampoo Loreal 2. Untuk mengetahui faktor yang memiliki pengaruh paling dominan terhadap brand image pada Shampoo Loreal TELAAH TEORI Konsep Endorser Dalam jurnal Maya Nurmalita (2011) diungkapkan, Endorser adalah seorang pribadi baik itu aktor, artis maupun atlet yang sangat dikenal publik dan menjadi pujaan yang digunakan dalam menyampaikan pesan iklan yang dimaksudkan untuk menarik perhatian dan mempengaruhi konsumen sasaran (Shimp, 1997 : 282). Selebriti adalah seseorang yang dikenal (artis, atlet, ulama,dll) di masyarakat yang memiliki kemampuan dalam bidang tertentu dan dapat mendukung suatu produk yang diiklankan. Celebrity endorser dapat diartikan sebagai orang yang dipilih untuk mewakili image sebuah produk (product image) Kriteria Celebrity Endorser Dalam mengevaluasi selebriti yang akan digunakan sebagai endorser, pada jurnal yang ditulis Mariyah (2010) menjelaskan tentang konsep FRED (Familiarity, Relevance, Esteem, Differentiation) yaitu: 1. Familiarity Merupakan komponen pertama yang penting dalam celebrity endorser, artinya khalayak sasaran harus mengenal pada sosok sang artis dan melihatnya sebagai pribadi yang tulus, menyenangkan, dan bisa dipercaya. Dalam hal ini produsen Loreal Shampoo memilih Dian Sastrowardoyo sebagai celebrity endorser dimana ia merupakan sosok yang sudah sangat dikenal dan familiar dimata masyarakat. Karena merupakan sosok selebritis yang sering muncul di televisi. 2. Relevance Terdapat “hubungan yang berarti (kecocokan) antara image merek yang diiklankan dan selebriti, serta antara selebriti dengan target market. Pengiklan seringkali mencocokan image produk, karakteristik target market dan personalitas dari celebrity endorser (Belch & Belch, 2004: 175). 3. Esteem Terdapat respek dan kepercayaan yang tinggi dari konsumen terhadap selebriti.Dalam hal ini sebagai contoh, selebriti yang dipilih sebagai endorser tidak pernah tersangkut dalam tindak kriminal atau hal-hal yang buruk lainnya, citra selebriti harus sesuai dengan nilai, prilaku dan kesan yang diinginkan untuk merek yang diiklankan. Contoh kasus pada artis Luna Maya yang sebelumnya dipercaya sebagai endorser di beberapa iklan, tetapi setelah kasus yang dihadapinya bersama Ariel Peterpan dan Cut Tari maka sejumlah iklan yang dibintanginya pun ditarik dari media. Dan karena kasus tersebut respect dari masyarakat pun berkurang kepada sosok artis Luna Maya. Dan hal itu dapat berdampak buruk pada citra sebuah produk apabila diiklankan dengan bantuan celebrity endorser yang citranya sudah buruk di mata para konsumen ataupun konsumen. 4. Differentiation Konsumen melihat endorser sebagai pribadi yang unik, berbeda dan eksklusif atas produk yang dimilikinya.Ini merupakan sebuah kontribusi besar bagi efektifitas seorang endorser. Brand Image Menurut Kotler (2005 : 96), merek citra (brand image) muncul bersama produk atau jasa yang sulit dibedakan, atau menilai mutunya, atau menyampaikan pernyataan tentang pengguna. Strateginya meliputi upaya menciptakan desain tersendiri, mengasosiasikannya dengan pengguna selebriti, atau menciptakan citra iklan yang kuat. Brand image ini diharapkan dapat menghasilkan suatu kualitas yang penting menurut persepsi konsumen. Inilah yang disebut dengan received quality. Hal iniharus didukung oleh kenyataan yang bukan sekedar hal yang di komunikasikan tanpa adanya bukti. Bila pada mulanya sebuah merek hanyalah sebuah nama, logo, atau symbol, tetapi dengan persaingan yang tajam, sebuah merek harus memperjuangkan awarenesnya yang memiliki empat tingkatan, yaitu top of mind, brand recall, brand recognation dan unrecognation brand. Selanjutnya merek harus diusahakan agar memiliki citra yang positif dan dipersepsikan sebagai merek ynag memiliki kualitas keseluruhan menurut criteria konsumen.Pada akhirnya sebuah merek baru dikatakan mempunyai ekuitas yang kuat bila dapat merebut loyalitas dari pelanggannya. Faktor-faktor pendukung Terbentuknya Brand Image Dalam buku Marketing (Ali Hasan. 2008 : 379), menurut Keller (2003) terdapat tiga faktor pendukung terbentuknya brand image dalam keterkaitannya dengan asosiasi merek, yaitu : 1. Favorability of brand association / keunggulan asosiasi merek. 2. Strength of brand association / familiarity of brand association / kekuatan asosiasi merek. 3. Uniqueness of brand association / keunikan asosiasi merek Model penelitian Familiarity (H1) Celebrity Endorser Relevance (H2) Esteem (H3) Differentiation (H4) Gambar 1 Model Penelitian Brand Image (H5) ANALISIS DAN PEMBAHASAN Analisis Regresi Berganda Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1 B Standardized Coefficients Std. Error (Constant) .079 .392 familiarity .201 .142 relevance .260 esteem differentiation Beta t Sig. .201 .841 .163 1.415 .159 .099 .194 2.627 .010 .144 .123 .144 1.173 .243 .314 .112 .274 2.796 .006 a. Dependent Variabel: brandimage Y = a + b1x1 + b2 x2 + b3 x3 + b4 x4 Y = 0,079 + 0,201x1 + 0,260x2 + 0,144x3 + 0,314x4 Dimana: Y =Brand Image Shampoo Loreal X1 = Familiarity X2 = Relevance X3 = Esteem X4 = Differentiation Dari persamaan pada tabel 4.13, dapat diketahui bahwa: 1) Kostanta bernilai 0,079; ini berarti jika variabel familiarity, relevance, esteem, dan differentiation bernilai 0, maka brand image Shampoo Loreal nilainya adalah 0,079. 2) Koefisien regresi variabel familiarity bernilai 0,201; ini berarti jika variabel familiarity mengalami kenaikan sebesar 1 maka brand image produk Shampoo Loreal akan mengalami kenaikan sebesar 0,201 dengan asumsi variabel independen lain seperti relevance, esteem, dan differentiation nilainya tetap. 3) Koefisien variabel relevance bernilai 0,260; ini berarti jika variabel relevance mengalami kenaikan sebesar 1 maka brand image produk Shampoo Loreal akan mengalami kenaikan sebesar 0,260 dengan asumsi variabel independen lain seperti familiarity, esteem, dan differentiation nilainya tetap. 4) Koefisien variabel esteem bernilai 0,144; ini berarti jika variabel esteem mengalami kenaikan sebesar 1 maka brand image produk Shampoo Loreal akan mengalami kenaikan sebesar 0,144 dengan asumsi variabel independen lain seperti familiarity, relevance, dan differentiation nilainya tetap. 5) Koefisien variabel differentiation bernilai 0,314; ini berarti jika variabel differentiation mengalami kenaikan sebesar 1 maka brand image produk Shampoo Loreal akan mengalami kenaikan sebesar 0,314 dengan asumsi variabel independen lain seperti familiarity, relevance, dan esteem nilainya tetap Uji F (secara simultan) b ANOVA Model 1 Sum of Squares df Mean Square Regression 14.752 4 3.688 Residual 19.523 145 .135 Total 34.275 149 F Sig. 27.392 a .000 a. Predictors: (Constant), differntiation, relevance, familiarity, esteem b. Dependent Variabel: brandimage Variabel bebas yaitu Familiarity (X1), Relevance (X2), Esteem (X3), Differentiation (X4) secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Brand Image produk Shampoo Loreal Uji t (secara parsial) a Coefficients Unstandardized Coefficients Model 1 B Std. Error (Constant) .079 .392 familiarity .201 .142 relevance .260 esteem differntiation a. Dependent Variabel: brandimage Standardized Coefficients Beta t Sig. .201 .841 .163 1.415 .159 .099 .194 2.627 .010 .144 .123 .144 1.173 .243 .314 .112 .274 2.796 .006 a. Variabel Familiarity Karena nilai t hitung ≤ t tabel (1,415 < 1,97646) dan nilai sign > 0,05 maka H0 diterima, artinya secara parsial variabel familiarity tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Brand Image shampoo Loreal. T hitung bernilai positif artinya variabel familiarity berpengaruh positif terhadap Brand Image shampoo Loreal. b. Variabel Relevance Karena nilai t hitung > t tabel (2,627 > 1,97646) dan nilai sign > 0,05 maka H0 ditolak, artinya secara parsial variabel relevance berpengaruh secara signifikan terhadap Brand Image shampoo Loreal. T hitung bernilai positif artinya variabel relevance berpengaruh positif terhadap brand image shampoo Loreal c. Variabel Esteem Karena nilai t hitung ≤ t tabel (1,173 < 1,97646) dan nilai sign > 0,05 maka H0 diterima, artinya secara parsial variabel esteem tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Brand Image shampoo Loreal. T hitung bernilai positif artinya variabel esteem berpengaruh positif terhadap Brand Image shampoo Loreal. d. Variabel Differentiation Karena nilai t hitung ≥ t tabel (2,796 > 1,97646) dan nilai sign > 0,05 maka H0 ditolak, artinya secara parsial variabel differentiation berpengaruh secara signifikan terhadap Brand Image shampoo Loreal. T hitung bernilai positif artinya variabel differentiation berpengaruh positif terhadap Brand Image shampoo Loreal. Analisis Koefisien Determinasi Model Summary Model 1 R R Square a .656 .430 Adjusted R Square Std. Error of the Estimate .415 .36693 a. Predictors: (Constant), differntiation, relevance, familiarity, esteem Sumber: hasil olah data dengan menggunakan SPSS 17.0 (2012) Melalui hasil pengujian koefisien determinasi (R2) pada table 4.16 diatas dapat diketahui bahwa keeratan hubungan antara variabel variabel bebas yaitu variabel familiarity, relevance, esteem, dan differentiation terhadap variabel terikat yaitu Brand Image adalah cukup kuat, hal ini dapat diketahui dari nilai R sebesar 0.656 atau sebesar 65.6%. Kemudian pada kolom Adjusted R Square sebesar 0.415 menunjukan bahwa 41,5%. Artinya sebesar 41,5% brand image shampoo Loreal dijelaskan oleh variable familiarity, relevance, esteem, dan differentiation, sedangkan sisanya sebesar 58,5% (100% – 41,5%) dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yaitu seperti credibility, visibility, attraction dan power yang tidak diteliti pada penelitian ini. Sedangkan pada kolom R Square diperoleh hasil sebesar 0.430. Angka ini menunjukan bahwa sumbangan pengaruh variabel bebas yaitu variabel familiarity, relevance, esteem, dan differentiation terhadap variabel terikat yaitu Brand Image adalah sebesar 43%. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan, yaitu : 1. Faktor celebrity endorser (familiarity, relevance, esteem, dan differentiation) berpengaruh secara bersama-sama terhadap brand image pada Shampoo Loreal 2. Variabel Relevance dan Differentiation merupakan faktor yang memiliki pengaruh paling dominan terhadap brand image pada shampoo Loreal. SARAN Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis memberikan beberapa saran sebagai berikut: 1. Sebaiknya perusahaan tetap mempertahankan penggunaan endorser tersebut karena memiliki karakteristik masing-masing di dalam mempengaruhi konsumen, serta dilakukan penelitian lebih lanjut yang berkaitan tentang celebrity endorser serta brand image karena terdapat banyak hal yang dapat digali pada variabel yang diteliti 2. Karena faktor relevance dan diffrentiation merupakan faktor paling dominan maka produsen sebaiknya dapat menjaga agar siklus hidup produk dapat bertahan lama dengan terus melakukan inovasi terhadap produk shampoo Loreal 3. Diharapkan dilakukan penelitian lebih lanjut berkaitan tentang celebrity endorser terdapat banyak hal yang dapat digali pada variabel yang diteliti, sehingga akan memberikan masukan bagi pihak-pihak lain yang berkepentingan dan dapat memberikan masukan bagi PT. Loreal Indonesia dan para praktisi iklan. DAFTAR PUSTAKA Hasan, Ali. 2008. Marketing. Yogyakarta : PT. Buku Kita Jogiyanto. 2004. Teori dan Praktik Riset Pemasaran dengan SPSS. Yogyakarta: Andi Keller, Kevin Lane. 1998. Strategic Brand Management, Building, Measuring and Managing Brand Equity. New Jersey: Prentice Hall Kotler, Philip , Swee Hoon Ang, Siew Meng Leong, Chin Tiong Tan. 2000. Manajemen Pemasaran Persepektif Asia. Yogyakarta : Andi Kotler, Philip & Keller, Kevin Lane. 2006. Marketing Management. 12th edition., New Jersey: Prentice Hall Lee, Monle and Johnson, Carla. 2004. Prinsip-prinsip Pokok Periklanan dalam Perspektif Global. Jakarta: Prenada. Malhotra, Naresh. K. 2004. Riset Pemasaran. Jakarta : PT. Indeks Marianah Nababan, Putri. 2010. “Pengaruh Celebrity Endorser (Raffi Ahmad) Dalam Periklanan Kartu XL Terhadap Pembentukan Brand Image”. Medan: Universitas Sumatera Utara Mariyah. 2010. “Pengaruh Penggunaan Celebrity Endorser Pada Iklan Terhadap Minat Beli Shampo Pantene”. Depok: Universitas Gunadarma Nurmalita, Maya. 2011. “Pengaruh Pemakaian Endorser dalam Iklan Televisi Melalui Kepribadian Merek dan Implikasinya Terhadap Citra Merek Pembalut Wanita Charm”. Yogyakarta : Universitas Diponegoro Peni Hapsari, Ajeng. 2008 “Analisis Perbandingan Penggunaan Celbrity Endorser dan TypicalPerson Endorser Iklan Televisi dan Hubungannya dengan Brand Image Produk”. Bandung : Jurnal Ekonomi Manajemen Pratama, Andika. 2010. “Pengaruh Celebrity Endorser Terhadap Brand Image Produk Extra Joss di Wilayah Rungkut Surabaya”. Jawa Timur : Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Royan, Frans. 2004. Marketing Celebrities. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Sarwono, Jonathan; Metode Penelitian Kuantitif & Kualitatif; Graha Ilmu Yogyakarta; 2006 Sarwoko; Statistik Inferensi Untuk Ekonomi dan Bisnis; Andi Yogyakarta; 2007 Shimp, Terence A. 2000/2003. Advertising Promotion and Supplement Aspect of Integrated Marketing Communication 5 th Edition; Alih Bahasa: Periklanan Promosi dan Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu, edisi ke-5, Terjemahan: Reyvani Syahrial. Jakarta : Erlangga Suharyadi, Purwanto S.K. 2004. Statistika Untuk Ekonomi & Keuangan Modern; Jakarta : Salemba Empat Sugiyono, 2002. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Kesepuluh. Bandung : Alfabeta Zulkarnain, Ismail. 2010. “Pengaruh Celebrity Endorser Terhadap Brand Image Kecap ABC di Giant Hypermarket Pondok Tjandra Sidoarjo”. Jawa Timur: Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” http://aboutfetty.blogspot.com/2012/10/analisa-iklan-shampo-loreal-5-total.html http://id.wikipedia.org/wiki/Dian_Sastrowardoyo http://www.loreal.co.id/_id/_id/our-company/welcome.aspx? http://wolipop.detik.com/read/2010/07/01/163105/1391083/234/dian-sastro-jadi-brandambassador-loreal