PEMANFAATAN SNORT MESSAGE SECVICE PADA

advertisement
PEMANFAATAN SNORT MESSAGE SECVICE PADA GLOBAL SYSTEM FOR
MOBILE UNTUK SYSTEM KEAMANAN BRANKAS DALAM SUATU
RUANGAN
Ruri Hartika Zain, S. Kom, M. Kom *)
Abstrak
Penerapan teknologi komputer dapat dihubungkan dengan media komunikasi, dalam hal
ini teknologi GSM (Global System for Mobile) Seluler ternyata juga bisa dimanfaatkan
dalam sebuah sistem kontrol pada komputer. Salah satu fasilitas GSM yang dapat
digunakan adalah SMS. SMS (Short Message Service) adalah salah satu fasilitas dari
teknologi GSM yang memungkinkan mengirim dan menerima pesan-pesan singkat
berupa text dengan kapasitas maksimal 160 karakter dari MS (Mobile Station).
Kata kunci : SMS, GSM, Mobile, Sistem Keamanan
I.
Pendahuluan
Dalam rangka meningkatkan keamanan dengan memanfaatkan teknologi untuk
mengurangi tindak kriminal pada masa sekarang ini. Keamanan memilki pengaruh besar
dalam berbagai segi kehidupan, dalam hal penyimpanan surat-surat berharga, dana tunai
baik dalam skala kecil maupun besar misalnya, kita cenderung menggunakan media
brangkas. Baik untuk digunakan dirumah maupun perkantoran. Penyimpanan dengan
menggunakan media ini saat ini masih dikontrol secara manual, misalkan dengan kode
sandi yang menempel langsung pada brangkas. Cara pengamanan ini amat sangat mudah
untuk ditembus, apalagi jika brangkas berada jauh dari pemiliknya, atau keteledoran
pemilik brangkas dalam mengunci brangkas dan keamanan ruangan tempat brangkas
tersebut berada. Fungsi brangkas yang begitu penting membutuhkan tingkat pengamanan
yang tidak kecil, pengaman yang dibutuhkan tidak hanya pada brangkas itu sendiri, tapi
juga pada lokasi dimana brangkas itu berada. Dengan memanfaatkan kamajuan teknologi
dan perkembangan aplikasi-aplikasi komputer saat ini kami mencoba mendesign suatu
sistem pengaman yang diharapkan mampu membantu kita dalam mengontrol
pengamanan brangkas, sehingga brangkas yang tersedia saat ini akan mampu
menjalankan fungsinya sebagai tempat penyimpan dokument-dokument berharga dan
dana tunai dapat berfungsi secara optimal.dengan tingkat resiko yang diharapka sangat
kecil.
II. Teoritis
2.1 Overview Global Systems for Mobile Communication (GSM)
GSM pada awalnya merupakan singkatan dari Groupe Speciale Mobile, sebuah
komite dari Conference of European Posts and Telecommunications yang ditunjuk untuk
mengembangkan komunikasi nirkabel dan kemudian lebih dikenal sebagai Global
Systems for Mobile communications (GSM), dikembangkan pertama kali di Eropa dengan
frekuensi utama 900MHz merupakan sistem komunikasi digital nirkabel.
(www.forumponsel.com/artikelTI/)
Jurnal MEDIA SISFO Vol. 5, No.1, Februari 2011 - STIKOM Dinamika Bangsa - Jambi
36
Sistem GSM memiliki keunggulan dalam berbagai aspek seperti keluwesan roaming,
keamanan data, kualitas sinyal yang tinggi, portabilitas dan kompatibilitas terhadap
sistem lain, dan paling banyak digunakan oleh user komunikasi bergerak. Maka sistem ini
diharapkan akan menjadi pelopor dalam berbagai perkembangan komunikasi bergerak
secara global. Aplikasi-aplikasi komunikasi data dan jaringan internet seperti World Wide
Web (WWW), File Transfer Protocol (FTP), Telnet, Mobile Banking dan aplikasi-aplikasi
multimedia berbasis internet akan bisa dijalankan diatas sistem komunikasi bergerak.
Gambar 1 Arsitektur GSM
Jaringan GSM disusun dari beberapa entitas fungsional yang dapat dibagi atas
tiga bagian yaitu :
1. Mobile Station yang merupakan perangkat yang dibawa oleh pelanggan.
2. Base Station Subsistem yang mengendalikan hubungan radio dengan Mobile
Station.
3. Network Subsistem/Switching Center (MSC) yang melakukan switching diantara
pengguna jaringan bergerak dan antara pengguna jaringan bergerak dengan tetap.
(Uke Kurniawan, 2002)
2.2 Persinyalan dan Modulasi Pada Jaringan GSM
Transmisi pada jaringan GSM menggunakan modulasi radio. Secara histori untuk
sistem radio bergerak (mobile) digunakan dua pita frekuensi pokok yakni 900MHz dan
1800MHz. Konsep modulasi pada sistem GSM terbagi beberapa permodulasian pada bab
ini hanya dibahas 2 tehnik permodulasian yaitu TDMA dan FDMA
a. TDMA (Time Division Multiple Access)
Prinsip kerja dari TDM adalah penggunaan bersama suatu saluran transmisi
dengan penggiliran waktu pemakaian. Kepada setiap pengguna akan dialokasikan sebuah
slot waktu (time slot) untuk mengirim data miliknya. Sebuah time slot dapat digunakan
misalnya untuk mengirim sebuah bit data atau sebuah karakter (character).
Jurnal MEDIA SISFO Vol. 5, No.1, Februari 2011 - STIKOM Dinamika Bangsa - Jambi
37
Gambar 2 Permodulasian TDMA
b. FDMA (Frequency Division Multiple Access)
Teknik Multiplexing ini didasarkan atas pembagian lebar pita frekuensi
(bandwidth) menjadi sejumlah kanal (channel) dimana setiap kanal akan dialokasikan ke
satu pengguna.
Gambar 3 Permodulasian FDMA
2.3 Short Message Service (SMS)
SMS (Short Message Service) adalah salah satu fasilitas dari teknologi GSM yang
memungkinkan mengirim dan menerima pesan – pesan singkat berupa text dengan
kapasitas maksimal 160 karakter dari MS (Mobile Station) . Kapasitas maksimal ini
tergantung dari alphabet yang digunakan, untuk alphabet Latin maksimal 160 karakter,
dan untuk non-Latin misalnya alphabet Arab atau China maksimal 70 karakter. Layanan
Message Service selain SMS untuk kedepan adalah MMS (Multimedia Message Service),
yang memungkinkan pengiriman pesan tidak hanya dalam bentuk text saja tetapi bisa
dalam bentuk gambar (image, photograph), dan video clips. Dan untuk pertama kali SMS
dapat dikirim menggunakan PC ke MS pada Desember 1992 di Inggris. (Budi Soetedjo,
2003).
Pengiriman SMS yang menggunakan kanal kontrol (kanal Sinyal) ini memiliki
dua tipe :
1. SMS Point to Point
Yaitu pengiriman SMS hanya dari satu MS ke MS tertentu
2. SMS Broardcast
Yaitu pengiriman SMS ke beberapa MS sekaligus, misalnya dari operator kepada
seluruh pelanggannya.
Jurnal MEDIA SISFO Vol. 5, No.1, Februari 2011 - STIKOM Dinamika Bangsa - Jambi
38
2.4 Interface
Menurut (Dwi Sutadi, 2003) Interface atau antar muka adalah rangkaian yang
bertugas menyesuaikan kerja dari peripheral yang sesuai dengan cara kerja komputer itu
sendiri. Rangkaian ini diperlukan karena besarnya (tegangan, arus, daya dan kecepatan
proses) piranti peripheral kebanyakan tidak sesuai dengan peripheral input-output device,
maka besaran ini harus disesuaikan dengan bantuan interface.
Untuk menghubungkan piranti peripheral seperti relay, motor, indikator, sensor,
catu daya, dan lain-lain diperlukan interface. Pengertian interface itu sendiri adalah
rangkaian elektronika yang digunakan untuk menghubungkan antara dua sistem, agar
sistem tersebut bisa berkomunikasi atau proses handshaking.
1. Interface Port Parallel
Parallel Port merupakan salah satu Interface yang ada dari beberapa jenis
Interface. Parallel Port sudah disediakan dengan sistem serial port untuk pengiriman
data ke printer yang teknologinya cepat berkembang. Parallel Port mempunyai
kemampuan pengiriman 8 bit data sedangkan serial port hanya dapat mengirim 1 bit data
dalam waktu yang bersamaan.
2. Interface Keyboard
Keyboard PC dibangun dengan mikrokontroler MCS48, yang merupakan saudara
tua MCS51 tapi jauh lebih sederhana. Konektor yang umum digunakan saat ini adalah
tipe PS/2 (Beberapa mungkin masih menggunakan tipe AT). Susunan pin-pinnya
terdapat pada gambar di atas. Komunikasi pada keyboard adalah secara serial dan
dibutuhkan 2 bit untuk mengontrol sinyal clock.
III. Analisa dan Hasil
3.1 Design Secara Umum
3.1.1 Context Diagram
Sebagai aturan didalam proses penganalisaan bahwa perlu dilakukan
pendefenisian secara menyeluruh terlebih dahulu terhadap sistem yang dirancang, artinya
harus ada gambaran jelas mengenai ruang lingkup pembahasan dari sistem dimana
medianya adalah context diagram. Context Diagram adalah sebuah gambaran dari sistem
yang menampilkan atau memperlihatkan batasan-batasan dari suatu sistem, entity-entity
yang berinteraksi secara umum yang mengalir diantara entity dari sistem. Adapun context
digram yang dimaksud dapat dilihat pada gambar berikut ini :
Jurnal MEDIA SISFO Vol. 5, No.1, Februari 2011 - STIKOM Dinamika Bangsa - Jambi
39
Gambar 4 Context Diagram
Pada Context Diagram diatas terdiri dari sebuah lambang proses yang diberi nama
Sistem Keamanan Pada Gedung dan Brangkas. Proses ini berinteraksi dengan beberapa
entity yang dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Sensor Pintu Gedung dan Brangkas
Sensor ini aktif ketika cahaya dari pemancar ditangkap oleh sensor receiver.
2. Modul Program
Melakukan pembacaan terhadap sinyal-sinyal input, memberikan instruksiinstruksi untuk mengaktifkan pin-pin output sehingga motor stepper, sensor, dan
telphone seluler dapat bekerja. Modul program mengontrol semua proses yang
terjadi pada sistem.
3. Motor Stepper
Motor stepper akan menggerakkan sensor (pemancar dan penerima), dimana
pergerakan ini terjadi sesuai dengan instruksi dari modul program.
4. Port Paralel DB-25
Merupakan interface yang memberikan sebuah izin pertemuan antara internal
device dengan eksternal device. Sehingga terjadi koneksi antara keduannya.
5. Port Serial DB-9
Merupakan interface yang berfungsi sebagai penghubung antara ponsel dengan
computer (PC)
6. Monitor
Hanya memiliki fungsi untuk menampilkan pilihan pengontrolan pada gedung.
7. Telphone Seluler
Berfungsi sebagai media output yang memberikan sebuah informasi berupa SMS
kepada pemilik Gedung.
8. Lampu Alarm dan Speaker
Memiliki fungsi sebagai penanda bahaya
3.1.2
Data Flow Diagram Level 0
Pada sub bab ini dijabarkan mengenai data flow diagram yang merupakan uraian
lebih terperinci dari sistem yang dirancang. Adapun gambar berikut ini adalah data flow
diagram level 0 yang diuraikan berdasarkan pada context diagram sebelumnya.
Jurnal MEDIA SISFO Vol. 5, No.1, Februari 2011 - STIKOM Dinamika Bangsa - Jambi
40
Gambar 5 Data Flow Diagram Level 0
3.1.3
Rancangan Fisik Alat
Alat yang dibuat merupakan prototype dan miniatur dari sebuah peralatan yang
sesungguhnya. Di bawah ini merupakan gambar rancangan fisik dari alat yang dibuat,
diharapkan masing-masing bagian dapat bekerja dengan baik sesuai dengan yang
diinginkan.
Gambar 6 Rancangan Fisik Alat
Motor stepper berfungsi sebagai pembuka pintu automatis dengan memasukkan
sejumlah angka yang sesuai dengan kunci (key) password pada sistem keamanan gedung.
Jurnal MEDIA SISFO Vol. 5, No.1, Februari 2011 - STIKOM Dinamika Bangsa - Jambi
41
Sedangkan cara kerja sistem keamanan pada gedung ini yaitu, sewaktu terjadi pemutusan
koneksi pada sensor yang terletak pada pintu masuk gedung maka sensor pengirim dan
penerima terputus sehingga sensor akan memberikan informasi kepada Sistem Utama.
Pada saat itu sistem utama akan memberikan sebuah instruksi berupa bunyi alarm (alert)
dan menghidupkan lampu pertanda bahaya yang akan memberitahukan warga sekitarnya.
Setelah itu, apabila terjadi lagi pemutusan sensor kedua yang terletak pada brangkas,
maka Sistem Utama akan melakukan pengiriman data berupa SMS melalui Telphone
Seluller yang ada pada gedung kepada pemilik dari Gedung tersebut.
3.2 Design Rincian
3.2.1 Rangkaian Interface
Interface yang digunakan adalah Port Paralel (DB25) dimana susunan pin yang
digunakan untuk pengontrolan kamera ini adalah :
1. Pin 2-5 dihubungakan ke Motor stepper.
2. Pin 24 dan 25 dihubungkan ke ground.
Gambar 7 Pin Port Paralel
3.2.2 Rangkaian Motor Stepper
Bentuk dasar dari motor stepper yang paling sederhana hanya terdiri dari sebuah
rotor, yang merupakan sebuah magnet permanen dan sebuah stator yang dililiti
kumparan, sehingga dapat membentuk medan listrik. Jika stator diberi arus listrik, sisisisi rotor akan membentuk kutub-kutub magnet. Jika kutub magnet stator dan rotor sama,
maka kedua magnet akan saling tolak-menolak sehingga mengakibatkan rotor berputar.
Arah perputaran ini dapat dua arah, tergantung dari faktor mekanik motor stepper itu
sendiri.
Rangkaian driver penggerak motor stepper ini terdiri dari beberapa komponen
utama yaitu Resistor 330 Ω, Dioda Zener 12 Volt dan Transistor D313. Dimana pada
kaki basis transistor diberi tahanan untuk membatasi tegangan yang terlalu besar. Kaki
Emitor transistor dihubungkan ke ground. Sedangkan kaki Kolektor inilah yang
dimanfaatkan untuk menggerakkan motor stepper. Tegangan masukan +12V melalui
Dioda Zener 12V, dioda ini diperlukan untuk mencegah terjadinya kerusakan pada
transistor. Pada Sistem ini menggunakan satu buah motor stepper, dimana motor stepper
terhubung ke pin 2,3,4,5.
Vcc 12V
Out A
330 ohm
Jurnal MEDIA SISFO Vol.P in5,2 No.1, Februari 2011 - STIKOM Dinamika Bangsa - Jambi
D 313
Out B
B
330 ohm
P in 3
M o to r
D 313
A
42
Gambar 8 Rangkaian Driver Motor Stepper
3.2.3
Rangkaian Sensor
Gambar 9 Rangkaian Sensor
Sinyal infra red disetting sebesar 30 - 50 KHz yang dihasilkan oleh IC 4046,
sinyal data dipakai untuk mengetahui ada atau tidaknya pancaran sinyal infra merah. Jadi
data dan sinyal infra merah yang akan dipancarkan perlu dimodulator terlebih dahulu
menggunakan sebuah gerbang AND. Maksud dari frekuensi kerja led infra red adalah
supaya pancarannya dapat jauh dan kurang terpengaruh noise dari luar.
Penerima infra red yang dapat menangkap sinyal infra red dengan frekuensi 30 50 KHz. Setelah diterima dalam bentuk pulsa maka diubah menjadi tegangan DC rataratanya yang kemudian akan dimasukkan ke komparator tegangan LM324. Out Receiver
adalah active low yaitu bila ada sinyal infra red hasil pantulan yang tertangkap cukup
kuat akan membuat output menjadi low.
Jurnal MEDIA SISFO Vol. 5, No.1, Februari 2011 - STIKOM Dinamika Bangsa - Jambi
43
3.2.4 Rangkaian Alarm
1k
+V
+3V-9V
PNP
47uF
56k
47uF
NPN
40uF
1k2
56k
8
+V
+3V-9V
Gambar 10 Rangkaian Alarm
Rangkaian Alarm ini merupakan rangkaian alarm yang dapat mengeluarkan
bunyi layaknya sirine. Arus yang masuk ke alaram berupa +3 - 9V dan memakai speaker
8 cm.
IV. Kesimpulan
1. Sistem keamanan ini bekerja dengan menggunakan, dua buah pasang Sensor, satu
buah Motor Stepper, satu unit telphon selullar, dan rangkaian alarm
2. Pendeteksi adanya bahaya menggunakan sensor infra red disertakan dengan
rangkaian motor stepper yang digunakan untuk menutup buka pintu. Sensor pintu
geung berfungsi memberikan aba-aba apabila terjadi bahaya. Sedangkan sepasang
sensor lagi diletakkan pada brangkas yang memiliki hubungan kerja dengan Telphon
seluller. Motor stepper yang digunakan adalah motor stepper yang mempunyai 1,8
deg per step.
3. Ponsel yang digunakan adalah seri Nokia 8210
4. Bahasa Pemrograman yang digunakan adalah Visual Basic.
5. Penghubung antara PC dengan Telphon seluller adalah kabel data F-Bus.
6. Sistem ini dapat mempermudah dalam seseorang untuk mengontrol atau
mengamankan tempat-tempat berharga lainnya
7. Masih menggunakan PC ebagai media pengendali.
DAFTAR PUSTAKA
1. Depari, Ganti, 1987. Pokok-pokok Elektronika. IKAPI : Bandung
2. Malvino, Albert Paul, 1983. Elektronika Komputer Digital. Erlangga : Jakarta
3. Malvino, Albert Paul. 1999. Prinsip-prinsip Elektronika jilid I Jakarta : Erlangga.
4. Petruzella D, Frank. 2001. Elektronik Industri. Yogyakarta : Andi Yogyakarta.
5. S, Wasito. 2001. Vademekum Elektronika. PT Gramedia Pustaka Utama : Jakarta
6. http://alds.stts.edu
Jurnal MEDIA SISFO Vol. 5, No.1, Februari 2011 - STIKOM Dinamika Bangsa - Jambi
44
7. http://digilib.petra.ac.id
8. http://ilmu.150m.com
9. http://kebo.vlsm.org
10. http://www.datasheetcatalog.com/datasheets_pdf/L/M/3/2/LM324N.shtml
11. http://www.delta-electronic.com
12. http://www.petra.ac.id
13. http://www.informatika.lipi.go.id
14. http://www.lookrs232.com
15. http://www.atmel.com
16. http://www.wikipedia.com
Jurnal MEDIA SISFO Vol. 5, No.1, Februari 2011 - STIKOM Dinamika Bangsa - Jambi
45
Download