BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Adapun yang menjadi objek penelitian kali ini adalah Bank Muamalat Indonesia yang didukung oleh data dari laporan keuangan bulanan bank Muamalat yang dipublikasikan selama bulan Januari 2002 sampai April 2007. Dan data-data tersebut dapat diperoleh dari laporan publikasi keuangan bank di Bank Indonesia. B. Metode Penentuan Sampel Sampel dipilih dengan menggunakan metode Purposive Sampling atau judgement Sampling, sehingga diperoleh data yang refresentatif. Purposive Sampling adalah metode penentuan sampel berdasarkan karaktersistik anggota sampel yang disesuaikan dengan maksud dan tujuan penelitian. (Abdul Hamid, 2007: 29). Yang dijadikan sampel adalah berupa laporan keuangan bank yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia atau oleh bank Muamalat Indonesia. Data ini bisa diperoleh dari BI atau dari Bank Muamalat Indonesia. Dan yang dijadikan objek penelitian ini adalah Bank Muamalat Indonesia, karena Bank tersebut merupakan pioneer bank syariah dan murni syariah. 48 C. Metode Pengambilan Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dengan jenis data time sries yang bersumber data laporan keuangan perbankan dalam bentuk laporan bulanan. Data dari variabel dalam penelitian ini masing-masing selama 64 bulan, metode pengumpulan data untuk menunjang penelitian ini adalah dengan menggunakan data sekunder dengan cara penelusuran data sekunder yakni melengkapi penelitian dengan teori dan konsep yang kuat merupakan hal yang penting, agar dapat menyelesaikan masalah. Penulis mengadakan penelitian kepustakaan dengan mengumpulkan artikelartikel ilmiah, buku-buku, dan sumber-sumber lain yang berhubungan dengan penelitian. D. Metode Analisis Data Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode regresi linier berganda dengan bantuan SPSS. 15 For Windows Adapun alat analisis yang digunakan adalah: 1 Uji Normalitas Data Uji ini bertujuan untuk mengetahui data dalam variabel yang akan digunakan dalam penelitian, data yang baik dan layak digunakan dalam penelitian adalah data yang memilki distribusi normal (Bhuono, 2005: 18). Normalitas data dapat dilihat dengan beberapa cara diantaranya: dengan melihat kurva normal PPlot. Suatu variabel dikatakan normal jika gambar distribusi dengan titik-titik data yang meyebar disekitar garis diagonal 49 2 Uji Asumsi Klasik Sebelum kita melakukan uji analisis regresi linier berganda maka yang harus dilkukan adalah menguji data-data yang akan dianalisis agar data tersebut valid tidak bias dan merupakan persyaratan, maka digunakanlah, multikolonieritas, Autokorelasi, dan heteroskedasitas atau yang disebut dengan sejumlah uji asumsi klasik. Adapun penjelasan uji asumsi klasik itu adalah sebagai berikut: a. Autokorelasi Mengingat penelitian ini menggunakan data menurut deret waktu (time series), maka dilakukan langkah pengujian terhadap kemungkinan ada tidaknya Autokorelasi. Untuk mengetahui terjadi atau tidaknya Autokorelasi digunakan uji Durbin Watson (DW). Menurut singgih santoso (2000), secara umum angka DW yang bisa dijadikan patokan untuk mengambil keputusan adalah: i. Angka DW dibawah -2, berarti ada autokorelasi j. Angka DW diantara -2 sampai +2, berarti tidak terjadi autokorelasi k. Angka DW diatas +2, berarti ada autokorelasi negatif b. Uji Multikolonieritas Uji ini digunakan untuk menunjukan adanya hubungan linier diantara variabel-variabel bebas dalam model regresi. 50 Untuk menguji asumsi multikolonieritas dapat digunakan nilai VIF dan Tolerance. Dimana jika nilai Variance Inflation Factor (VIF) tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1, maka model dapat dikatakan terbebas dari multikolonieritas VIF = 1/Tolerance, jika VIF = 10 maka Tolerance = 1/10 = 0,1. semakin tinggi VIF maka semakin rendah Tolerance. (Bhuono, 2006: 58) Dampak dari adanya uji multikolinieritas adalah: 1) Pengaruh masing-masing variabel bebas tidak dapat dideteksi atau sulit dibedakan d. Kesalahan standar estimasi cenderung meningkat dengan semakin menambahnya varabel bebas e. Tingkat signifikasi yang digunakan untuk menolak hipotesis nol (Ho) semakin besar f. Probabilitas untuk menerima hipotesis yang salah semakin besar g. Keasalahan standar bagi masing-masing koefesien yang diduga sangat besar akibatnya nilai t sangat rendah c. Uji Heteroskedasitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menghindari terjadinya error tidak rendom yang membentuk pola hubungan sistematis sesuai besarnya satu atau lebih variabel bebas.(M. Hariwijaya. Triton. P.B., 2007: 81). Heteroskedasitas diartikan sebagai variance yang tidak konstan; misalkan variance (Xi) meningkat jika X naik. (Said Kelana Asnawi dan Chandra Wijaya: 2006: 68). Uji 51