Pelajaran Empat Yesus Itu Adalah Hakim Agung Menurut Alkitab Allah akan mengadakan suatu hari pengadilan, pada hari kiamat, ketika dunia ini berakhir, yaitu di akhir zaman, akhir segala sesuatu. " Tetapi sekalipun kamu telah mengetahui semuanya itu dan tidak meragukannya lagi,aku ingin mengingatkan kamu bahwa memang Tuhan menyelamatkan umat-Nya dari tanah Mesir, namum sekali lagi menbinasakan mereka yang tidak percaya. Dan bahwa Ia menahan malaikat-malaikat yang tidak taat pada batas-batas kekuasaan mereka, tetapi meninggalkan tempat kediaman, dengan belenggu abadi, didalam dunia kekelaman sampai penghakiman pada hari besar." (Yudas 5,6).Hari besar itu adalah hari pengadilan dunia. Manusia tidak mungkin merobah nasibnya sesudah mati, melainkan hanya menantikan Hari pengadilan dan keputusan Allah mengenai tempatnya yang kekal; sorga atau neraka. "Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja dan sesudah itu dihakimi." (Ibrani 9:27). Pada hari pengadilan itu semua orang dari seluruh dunia akan diadili dari segala zaman dan dari segala tempat. "Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya. Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing. Dan Ia akan menempatkan domba-domba disebelah kanan-Nya dan kambing-kambing disebelah kiri-Nya." (Matius 25:31-33). Sementara orang menganggap enteng kebenaran ini mengenai Hari Kiamat. Mereka berpikir bahwa kasih Allah begitu besar sehingga tak mungkin la menghukum seseorang dalam neraka. Tetapi Yesus banyak mengajar tentang neraka dan hukuman yang akan dikenakan pada mereka yang fasik dan mereka orang munafik. Dari mulutnya sendiri tercatat, “Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka”(Matius 10:28). Tambah lagi, “Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka. Dan jika tanganmu yang kanan menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa dari pada tubuhmu dengan utuh masuk neraka”(Matius 5:29,30). Dari dahulu terdapat orang-orang semacam itu yang mengejek pengikut Kristus. Dengarlah dari kitab 2 Petrus: " Yang terutama harus kamu ketahuilah ialah, bahwa pada hari-hari zaman akhir akan tampil pengejek-pengejek dengan ejekan-ejekannya, yaitu orang-orang yang hidup menuruti hawa nafsunya. Kata mereka :’ Dimanakah janji tentang kedatangan-Nya itu? Sebab sejak bapa-bapa leluhur kita meninggal, segala sesuatu tetap seperti semula, pada waktu dunia diciptakan.’ Mereka sengaja tidak mau tahu, bahwa oleh firman Allah langit telah ada sejak dahulu, dan juga bumi yang berasal dari air, dan oleh air; dan bahwa oleh air itu, bumi yang dahulu telah binasa, dimusnahkan oleh air bah. Tetapi oleh firman itu juga langit dan bumi sekarang terpelihara dari api dan tersimpan untuk hari penghakiman dan kebinasaan orang fasik.”(2 Petrus 3:3-7). Paulus memberi ingatan kepada mereka yang enggan menyerahkan diri kepada Tuhan : “Maukah engkau menganggap sepi kekayaan kemurahan-Nya, kesabaranNya dan kelapangan hati-Nya? Tidakkah engkau tahu, bahwa maksud kemurahan Allah ialah menuntun engkau kepada pertobatan? Tetapi oleh kekerasan hatimu yang tidak mau bertobat, engkau menimbun murka atas dirimu sendiri pada hari waktu mana murka dan hukuman Allah yang adil akan dinyatakan. Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya, yaitu hidup kekal kepada mereka yang dengan tekun berbuat baik, mencari kemuliaan, kehormatan dan ketidakbinasaan, tetapi murka dan geram kepada mereka yang mencari kepentingan sendiri, yang tidak taat kepada kebenaran, melainkan taat kepada kelaliman. Penderitaan dan kesesakan akan menimpa setiap orang yang hidup yang berbuat jahat, pertama-tama orang Yahudi dan juga orang Yunani, tetapi kemuliaan, kehormatan dan damai sejahtera akan diperoleh semua orang yang berbuat baik, pertama-tama orang Yahudi, dan juga orang Yunani. Sebab Allah tidak memandang bulu”(Roma 2:4-11). Maka Hari itu tentu datang nanti dan segala orang akan menerima balasan atas perbuatannya diwaktu hidup di bumi. Paulus berkata, " Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat.” (2 Korintus 5:10). Dan Yesus berkata, " Jangan kamu heran akan hal itu, sebab saatnya akan tiba, bahwa semua orang yang di dalam kuburan akan mendengar suara-Nya, dan mereka yang telah berbuat baik akan keluar dan bangkit untuk hidup yang kekal, tetapi mereka yang telah berbuat jahat akan bangkit untuk dihukum." (Yohanes 5:28,29). Paulus memberi ingatan kepada jemaat Galatia tentang perbuatan dan prilaku yang akan dibalas keatas orang yang tidak taat. “Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya. Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu”(Gal.6:7,8). Pada hari pengadilan itu Yesus akan duduk diatas tahktanya sebagai hakim. “Bapa tidak menghakimi siapapun, melainkan telah menyerahkan penghakiman itu seluruhnya kepada Anak”(Yoh.5:22). Hukuman yang dijatuhkan pada waktu itu pasti adil dan benar. " Karena Ia menetapkan suatu hari, pada waktu mana Ia dengan adil akan menghakimi dunia oleh seorang yang telah ditentukan-Nya, sesudah Ia memberikan kepada semua orang suatu bukti tentang hal itu dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati."…." (Kisah Rasul 17:31). Terdapat suatu gambaran pengadilan di dalam kitab Wahyu : “Lalu aku melihat suatu takhta putih yang besar dan Dia, yang duduk di atasnya. Dari hadapan-Nya lenyaplah bumi dan langit dan tidak ditemukan lagi tempatnya. Dan aku melihat orangorang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu. Lalu dibuka semua kitab. Dan dibuka juga sebuah kitab lain, yaitu kitab kehidupan. Dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam kitab-kitab itu. Maka laut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan maut dan kerajaan maut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan mereka dihakimi masing-masing menurut perbuatannya. Lalu maut dan kerajaan maut itu dilemparkanlah ke dalam lautan api. Itulah kematian yang kedua: lautan api. Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu”(Wahyu 20:1115). Tidak mungkin Yesus membuat kesalahan dalam pengadilan itu karena la tak pernah berbuat salah."Sekarang telah tersedia bagiku mahkkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, hakim yang adil, pada hari-Nya..” (2 Timotius 4:8). Seorangpun tidak mungkin menunda hukumannya atau singkirkan keputusan Allah setelah ia mati. Yesus menceritakan tentang seorang kaya yang hidup mewah dalam dunia ini dan tidak peduli akan kehendak Tuhan selama hidupnya. Sesudah ia mati, baru nasibnya dipertimbangkan, tetapi kesempatan tidak terdapat lagi. “Orang kaya itu juga mati, lalu dikubur. Dan sementara ia menderita sengsara di alam maut ia memandang ke atas, dan dari jauh dilihatnya Abraham, dan Lazarus duduk di pangkuannya. Lalu ia berseru, katanya: Bapa Abraham, kasihanilah aku. Suruhlah Lazarus, supaya ia mencelupkan ujung jarinya ke dalam air dan menyejukkan lidahku, sebab aku sangat kesakitan dalam nyala api ini. Tetapi Abraham berkata: Anak, ingatlah, bahwa engkau telah menerima segala yang baik sewaktu hidupmu, sedangkan Lazarus segala yang buruk. Sekarang ia mendapat hiburan dan engkau sangat menderita. Selain dari pada itu di antara kami dan engkau terbentang jurang yang tak terseberangi, supaya mereka yang mau pergi dari sini kepadamu ataupun mereka yang mau datang dari situ kepada kami tidak dapat menyeberang. Kata orang itu: Kalau demikian, aku minta kepadamu, bapa, supaya engkau menyuruh dia ke rumah ayahku, sebab masih ada lima orang saudaraku, supaya ia memperingati mereka dengan sungguh-sungguh, agar mereka jangan masuk kelak ke dalam tempat penderitaan ini. Tetapi kata Abraham: Ada pada mereka kesaksian Musa dan para nabi; baiklah mereka mendengarkan kesaksian itu. Jawab orang itu: Tidak, bapa Abraham, tetapi jika ada seorang yang datang dari antara orang mati kepada mereka, mereka akan bertobat. Kata Abraham kepadanya: Jika mereka tidak mendengarkan kesaksian Musa dan para nabi, mereka tidak juga akan mau diyakinkan, sekalipun oleh seorang yang bangkit dari antara orang mati”(Lukas 16:23-31). Sekarang adalah waktunya untuk keselamatan. Kita harus mendengar perintah Yesus dan mentaati injilnya dengan percaya, bertobat dan dibaptis dalam air sebagai jalan pengampunan dosa. Jangan tunggu sampai kesempatan sudah hilang dan jiwa anda tersesat selama-lamanya. Mereka yang menolak keselamatan Tuhan sekarang membawa jiwa mereka kepada bahaya yang sangat ngeri nanti." Dan untuk memberikan kelegaan kepada kamu yang ditindas, dan juga kepada kami, pada waktu Tuhan Yesus dari dalam sorga menyatakan diri-Nya bersama-sama dengan malaikat-malaikat-Nya, dalam kuasa-Nya, di dalam api yang bernyala-nyala dan mengadakan pembalasan terhadap mereka yang tidak mau mengenal Allah dan tidak mentaati Injil Yesus, Tuhan kita. Mereka ini akan menjalani hukuman kebinasaan selama-lamanya, dijauhkan dari hadirat Tuhan dan dari kemuliaan kekuatan-Nya, apabila Ia datang pada hari itu untuk dimuliakan di antara orang-orang kudus-Nya dan untuk dikagumi oleh semua orang yang percaya." (2 Tesalonika 1:7- 10). Seharusnya kita tertarik oleh kasih, kesucian, dan kebaikan Yesus agar menjadi Kristen, pengikutnya yang sejati. Yesus sudah mencurahkan darah-Nya bagi kita; sudah menjadi Juru Selamat kita. Dia sendiri berkata, " Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.” (Markus 16:16). Paulus memberikan peringatan kepada kita: "Maukah engkau menganggap sepi kekayaan kemurahan-Nya, kesabaran-Nya dan kelapangan hatiNya? Tidakkah engkau tahu, bahwa maksud kemurahan Allah ialah menuntun engaku kepada pertobatan? Tetapi oleh kekerasan hatimu yang tidak maubertobat , engkau menimbun murka atas dirimu sendiri pada hari waktu mana murka dan hukuman Allah yang adil akan dinyatakan. la akan membalas setiap orang menurut perbuatannya, yaitu hidup kekal kepada mereka yang dengan tekun berbuat baik, mencari kemuliaan, kehormatan dan ketidakbinasaan, tetap murka dan geram kepada mereka yang mencari kepentingan sendiri, yang tidak taat kepada kebenaran, melainkan taat kepada kelaliman." (Roma 2:4-8). Marilah kita menyediakan diri untuk hari itu dengan mentaati injil Kristus.