Kelompok dan Individu Sifat dan fungsi kelompok B. Bagaimana kelompok mempengaruhi kerja individual C. Kerjasama dalam Kelompok D. Keadilan yang dipersepsikan dalam kelompok E. Pengambilan keputusan oleh kelompok A. A. Sifat dan fungsi kelompok Kelompok: sekumpulan orang yang dipersepsikan terikat satu sama lain dalam sebuah unit yg koheren pada derajat tertentu Entiativity: derajat suatu kelompok dipersepsi sebagai satu kesatuan yg koheren Entiativity bervariasi, berkisar dari sekumpulan orang yg kebetulan berada di tempat yg sama dlm waktu yg sama tetapi tidak ada hubungan sama sekali hingga kelompok yg sangat intim spt keluarga. Entiativity mencakup beberapa dimensi: Derajat interaksi anggota kelompok Arti penting kelompok bagi anggota Sejauh mana anggota berbagi tujuan dan hasil akhir Kesamaan di antara anggota Semakin tinggi derajat kelompok dalam dimensi-dimensi ini, semakin dianggap sebagai kelompok yang koheren. Berdasarkan derajat entiativity dibedakan beberapa kategori kelompok: Kelompok intim: keluarga, sepasang kekasih Kelompok berorientasi tugas: komite, kelompok kerja Kategori sosial: wanita, orang-orang Jepang Hubungan atau asosiasi sosial lemah: orang yg hidup dlm lingkungan yg sama, orang yg menikmati musik klasik Entiativity dari berbagai kelompok (Lickel dkk, 2000) Kelompok Derajat entiativity Anggota tim olah raga profesional 8,27 Anggota keluarga 8,16 Anggota kelompok band 8,16 Teman yg melakukanberbagai hal bersama-sama 7,75 Anggota orkestra 7,21 Anggota Serikat pekerja 6,89 Para wanita Orang yang tinggal dalam lingkungan yg sama 4,78 Guru-guru 4,70 Orang yang menonton perlombaan atletik 3,69 Orang yang mengantre di bank 2,40 Syarat kelompok menurut Baron dan Byrne: Interaksi, anggota-anggota seharusnya berinteraksi satu sama lain Interdependen, apa yang terjadi pada seorang anggota akan mempengaruhi perilaku anggota yang lain Stabil, hubungan paling tidak ada lamanya waktu yang berarti (bisa minggu, bulan dan tahun) Tujuan yang dibagi, beberapa tujuan bersifat umum bagi semua anggota Struktur, fungsi tiap anggota harus memiliki beberapa macam struktur sehingga mereka memiliki set peran Persepsi, anggota harus merasakan diri mereka sebagai bagian dari kelompok Fungsi kelompok: peran, status, norma, kohesi Peran: diferensiasi fungsi dlm kelompok Adl suatu set perilaku yg diharapkan dilakukan oleh individu yg memiliki posisi spesifik dalam kelompok. Peran akan memperjelas tanggung jawab dan kewajiban anggota Sisi lain: peran dapat menimbulkan konflik peran Status (hirarkhi dalam kelompok) Adalah posisi atau tingkatan dalam sebuah kelompok Peran yg berbeda dlm kelompok berhubungan dg status yg berbeda Status dianggap sbg hal penting krn status tinggi menawarkan keuntungan penting bagi pemiliknya (orang dengan status tinggi memiliki lebih banyak akses daripada yg memiliki status rendah) Bgmn mendapatkan status tinggi? * Dengan ukuran tubuh: tinggi badan * perilaku tertentu: mis ekspresi marah Norma (kekuatan yang mengikat) Adl peraturan dalam kelompok yg mengindikasikan bagaimana anggota seharusnya atau tidak seharusnya berperilaku. Norma memiliki dampak kuat terhadap perilaku anggota konformitas Kepatuhan pada norma sering diperlukan untuk mendapatkan status dan penghargaan lain dalam kelompok Kohesivitas:perekat dalam kelompok Adalah seluruh kekuatan (faktor-faktor) yg menyebabkan anggota bertahan dalam kelompok. Misal:kesukaan pada anggota lain dalam kelompok, keinginan untuk menjaga atau meningkatkan status Kohesivitas dipengaruhi oleh: * status dlm kelompok: status tinggi lebih kohesif *usaha untuk masuk kelompok * ancaman eksternal/kompetisi * ukuran kelompok : kelompok kecil lebih kohesif Bagaimana kelompok mempengaruhi kinerja individual? 1. Fasilitasi sosial (social facilitation) kinerja menjadi lebih baik saat berada di hadapan orang lain daripada saat sendirian social inhibition: kinerja lebih buruk pada saat bekerja di hadapan orang lain dibandingkan saat sendirian. Teori-teori fasilitasi sosial a. Teori dorongan b. Teori konflik distraksi c. Evaluation apprehension d. Biopsikologis Teori dorongan/drive theory sesuai kinerja meningkat Kehadiran Orang lain arousal meningkat respon dominan tidak sesuai kinerja turun Note: Respon dominan: respon yang paling mungkin muncul dalam situasi tersebut Kehadiran orang lain meningkatkan kinerja apabila individu memiliki ketrampilan tinggi dalam tugasnya, tetapi akan mengganggu kinerja bila individu tidak memiliki ketrampilan tinggi pada tugasnya Teori konflik distraksi Fasilitasi sosial muncul dari konflik yg terjadi pd saat individu scr simultan memperhatikan orang lain dan tugas yg harus dikerjakan perhatian pada tugas Kehadiran 0rang lain kinerja baik konflik perhatian pd orang lain kinerja buruk Evaluation apprehension (kecemasan akan evaluasi) Kepedulian terhadap evaluasi orang lain akan meningkatkan arousal dan dapat berkontribusi pada kinerja seseorang PENJELASAN BIOPSIKOLOGIS Kehadiran orang lain memicu respon ancaman dan tantangan. Sumber daya cukup respon tantangan kinerja baik Sumber daya tdk cukup respon ancaman kinerja turun. Fenomena jago kandang? Keuntungan bermain di kandang sendiri, mengapa? Keletihan (lawan) dalam perjalanan Bias penilaian wasit: berpihak pd tuan rumah Dominasi teritori: penguasaan lapangan Pendukung lebih banyak 2. Social loafing: kemalasan sosial Adl berkurangnya usaha atau motivasi individu pd saat bekerja dalam kelompok dibandingkan saat bekerja sendirian. Tugas kognitif maupun fisik, laki-laki & perempuan, anak-anak/dewasa Terjadi pada tugas aditif (tipe tugas dengan hasil akhir ditentukan oleh gabungan kontribusi seluruh anggota) dipengaruhi oleh budaya (tidak terjadi pd budaya kolektivitas) Ringelmann effect Actual productivity Potential Productivity Process loss Banyaknya orang -----------------------------------------1 2 3 8 -----------------------------------------63 118 160 248 63 126 189 504 -----------------------------------------8 29 256 Kemalasan sosial vs kompensasi sosial Jika kinerja kelompok tidak penting bagi individu UPAYA BERKURANG: KEMALASAN SOSIAL Kinerja klp penting, orang lain tdk kompeten/malas Upaya bertambah= KOMPENSASI SOSIAL Kehadiran orang lain menciptakan situasi di mana kinerja individu tdk dpt dievaluasi Mengapa terjadi kemalasan sosial? Teori impak sosial kemalasan sosial terjadi krn adanya kekaburan tanggung jawab (diffusion of responsibility)=> dalam kelompok besar tanggung jawab individu thd tugas kelompok berkurang. Collective effort model (CEM) Hubungan yg dipersepsikan antara usaha individu dan hasil lebih lemah ketika mereka bekerja bersama orang lain dalam kelompok. Hal ini menimbulkan kemalasan sosial Dasar: expectancy-valence theory Individu akan bekerja keras dlm kondisi: 1. Percaya bhw bekerja keras akan menghasilkan kinerja lebih baik (pengharapan/expectancy) 2. Kinerja yg lebih baik akan diakui dan dihargai (instrumentality) 3. Penghargaan yg diperoleh adl sesuatu yg berharga dan diinginkan (valence) Menurut Karau & William hubungan tiga hal tersebut terlihat lebih lemah pd saat individu bekerja dalam kelompok drpd ketika bekerja sendirian Menurut CEM social loafing lemah ketika: Individu bekerja dalam kelompok kecil Tugas secara intrinsik menarik/penting Bekerja dengan orang2 yg dihargai Kontribusi untuk kelompok unik/penting Memperkirakan kerja teman lebih buruk Mementingkan usaha dan hasil individual Mengurangi kemalasan sosial Membuat hasil akhir/usaha masing2 individu dpt diidentifikasi Meningkatkan komitmen anggota pd kinerja yg sukses Meningkatkan arti penting/nilai suatu tugas Memandang bahwa kontribusi mereka unik Koordinasi dalam kelompok (kerjasama dan konflik) Kerjasama: perilaku di mana kelompok bekerja secara bersama-sama untuk mdptk tujuan yg sama. Dilema sosial: situasi di mana kerjasama dapat terjadi tetapi seringkali tidak terjadi yaitu situasi di mana setiap orang yg terlibat dapat meningkatkan hasil individualnya dengan bertindak menang sendiri ttp jika semua orang melakukan hal yg sama hasil akhir yang akan didapat semua orang akan berkurang. Terdapat motif campuran (mixed motives): alasan utk bekerja sama dan alasan utk berkompetisi Dilema narapidana Napi 2 tdk mengaku mengaku 1 tahun Tdk mengaku 1 tahun Napi 1 mengaku 3 bulan 10 tahun 8 tahun 10 tahun 3 bulan 8 tahun Hukuman utk Napi 2 Hukuman utk Napi 1 Dilema narapidana Jika keduanya bekerja sama akan mdpt hasil besar Jk keduanya berkompetisi setiap orang akan mdpt perolehan sedikit/kehilangan signifikan Jk salah satu memilih kompetisi yg lain kerjasama maka orang pertama mendpt hasil lebih besar drpd yg kedua. Faktor-faktor yg mempengaruhi kerjasama Timbal balik (reciprocity) Orientasi pribadi: ◦ orientasi kooperatif memaksimalkan hasil bersama ◦ Orientasi individualistikmemaksimalkan hasil sendiri ◦ Orientasi kompetitif fokus mengalahkan orang lain Komunikasi diskusi bersama kerjasama Efek diskontinuitas : kelompok lebih kompetitif daripada individu dalam situasi yang mengandung motif campuran Mengapa ini terjadi? • Orang cenderung lebih tidak mempercayai kelompok lain drpd orang-orang lain • Ketika kelompok bertindak dlm perilaku egois dan kompetitif, anggota dpt meyakinkan bhw hal ini perlu dilakukan (dukungan sosial utk bertindak dlm keegoisan). • Individu mengetahui bhw mereka dpt diidentifikasi dg segera oleh lawannya, bagi anggota kelompok dpt menikmati derajat anonimitas tertentu. • Konflik Konflik adl suatu proses di mana individu atau kelompok mempersepsikan bhw orang lain telah atau akan segera melakukan tindakan yg tidak sejalan dg kepentingannya. Elemen dlm konflik: 1. kepentingan yg bertentangan antara individu atau kelompok 2. kesadaran akan adanya kepentingan yg bertentangan 3. belief dari setiap pihak bhw pihak lain akan melakukan tindakan yg akan mengintervensi kepentingan mereka 4. tindakan yg menghasilkan intervensi. Faktor penyebab konflik Atribusi yang salah kesalahan yg berhubungan dg latar belakang perilaku orang lain. Komunikasi yg salah individu kadang2 berkomunikasi dg orang lain dlm cara yg membuat orang lain merasa terganggu atau marah Kecenderungan utk mempersepsikan pandangan diri sendiri „objektif dan merefleksikan realitas‟, tetapi pandangan orang lain dipengaruhi oleh ideologi mereka. Trait atau karakteristik pribadi, misal tipe A Menyelesaikan konflik negosiasi: suatu proses di mana pihak yg berlawanan saling bertukar penawaran, penawaran balasan, dan konsesi, baik secara langsung maupun melalui perwakilan. Tidak semua situasi menawarkan potensi utk kesepakatan “menang-menang”, jika partisipan bersedia mengeksplorasi semua pilihan secara hati-hati, akan didapat kesepakatan integratif –yg menawarkan keuntungan bersama lebih besar drpd sekedar berkompromi. 1. Taktik untuk mencapai kesepakatan integratif. 1. 2. 3. 4. 5. Memperbesar bagian: sumber daya yg ada ditingkatkan shg kedua pihak dpt meraih tujuan utama mereka masing-masing. Kompensasi tidak spesifik: satu pihak mdpt apa yg dikehendaki, yg lain diberi kompensasi pada hal yg tidak berhubungan. Logrolling“: masing-masing pihak membuat konsesi pd isu yg memiliki prioritas rendah sbg ganti dari konsesi pada isu yg dinilai lebih tinggi. Bridging (menjembatani): tidak ada satu pihak yg mendapatkan tuntutan awal, tetapi diciptakan sebuah pilihan baru yg memuaskan kepentingan utama kedua pihak. Memotong biaya: satu pihak mendapat apa yg diinginkan, dan biaya/kerugian dari pihak lain dikurangi dengan berbagai cara. Menyelesaikan konflik 2. Tujuan superordinat adl tujuan yg dicari oleh kedua pihak yg berkonflik dan tujuan ini mengikat kepentingan mereka bersama. Ketika pihak yg berlawanan dapat dibuat melihat bhw mereka mempunyai tujuan yg sama, konflik dapat dikurangi dan bahkan digantikan dg kerjasama nyata. C. Keadilan yg dipersepsikan dlm kelompok a. Keadilan distributif (kesetaraan) hasil akhir yg ada dibagi secara adil di antara anggota kelompok menurut kontribusi setiap anggota kepada kelompok Kontribusi saya Besar Kontribusi orang Lain: kecil Hasil akhir saya kecil Hasil akhir orang Lain: besar Hasil: saya mengalami perasaan ketidakadilan yg kuat b. Keadilan prosedural Keadilan dari prosedur yg digunakan utk mendistribusikan hasil akhir pada anggota kelompok Dipengaruhi oleh: a. konsistensi prosedur– prosedur diaplikasikan dlm cara yg sama pada setiap orang b. ketepatan- didasarkan pd informasi yg akurat c. kesempatan utk dikoreksi– kesalahan dpt dikoreksi d. sesuai dengan etika dan moral dari orang-orang yg terlibat. c. Keadilan interpersonal (interpersonal justice) Pendistribusian hasil didasarkan pd sikap baik dan kepedulian penanggungjawab kelompok terhadap anggotanya. Ada alasan jelas dan rasional mengapa hasil dibagi dg cara demikian Reaksi thd ketidakadilan: Mengubah kontribusi atau hasil yg diperoleh Mengakhiri hubungan Mengubah persepsi=>ilusi keadilan D. Pengambilan keputusan dlm kelompok Proses penggabungan & penyatuan informasi yg ada untuk memilih satu dari beberapa kemungkinan tindakan skema keputusan sosial: aturan berhubungan dg distribusi awal pandangan atau preferensi anggota thd keputusan akhir kelompok meliputi: ◦ ◦ ◦ ◦ mayoritas menang, alasan benar menang, 2/3 menang, first-shift Efek pengambilan keputusan kelompok Polarisasi kelompok kecenderungan anggota kelompok utk memiliki pandangan lebih ekstrim setelah terlibat dalam diskusi kelompok Terjadi karena pembandingan sosial dan argumen yg persuasif 2. Groupthink Kecenderungan kelompok yg sangat kohesif utk berasumsi bhw keputusan yg mereka ambil tidak mungkin salah 1. Contoh efek groupthink Kegagalan invasi teluk babi di kuba Meledaknya pesawat challenger 28 Januari 86 Kegagalan inteligent amerika di irak Ciri-ciri groupthink Ilusi bhw kelompok solid Moralitas kelompok superior Ilusi bhw kelompok memiliki kelebihan Tekanan kuat untuk konform Mencegah groupthink: Sikap skeptis dan terbuka Tidak otoriter/tdk ada dominasi mutlak Second-chance meeting Menunda keputusan. tugas 1. 2. 3. 4. 5. Carilah satu kasus yang terjadi dalam kelompok/organisasi Sdr (Tema kasus sesuai sub judul yg tercantum dalam slide 1) Jelaskan dinamikan terjadinya kasus tersebut dengan menggunakan teori psikologi sosial yang Sdr. Kuasai Berikan alternatif penyelesaian terhadap kasus tersebut. Tugas didiskusikan dan dikumpulkan tgl 3 Desember 2014. Terima kasih,