perkembangan perdagangan indonesia – korea selatan

advertisement
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA – KOREA SELATAN
PERIODE : JANUARI – OKTOBER 2014
A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Korea Selatan
1. Total perdagangan Korea Selatan dengan Dunia pada periode Januari-Oktober 2014
sebesar US$ 917,2 milyar atau naik 2,84% dibandingkan dengan periode yang sama
tahun 2013, yang tercatat sebesar US$ 891,9 milyar. Total perdagangan tersebut terdiri
dari ekspor Korea Selatan ke Dunia periode Januari-Oktober 2014 sebesar US$ 476,7
milyar atau meningkat 2,80% apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun
2013, yang tercatat sebesar US$ 463,7 milyar. Sedangkan, impor Korea Selatan dari
Dunia sebesar US$ 440,5 milyar atau naik 2,89% apabila dibanding nilai impor
periode Januari-Oktober 2013 sebesar US$ 428,1 milyar.
2. Neraca perdagangan Korea Selatan dengan Dunia periode Januari-Oktober 2014
surplus sebesar US$ 36,26 milyar atau meningkat sebesar 1,81% jika dibandingkan
dengan periode yang sama tahun 2013, yang tercatat surplus sebesar US$ 35,62
milyar.
3. Beberapa komoditi impor Korea Selatan terbesar pada periode Januari-Oktober 2014,
antara lain :

Petroleum oils and oils obtained from bituminous (HS 270900) dengan nilai
sebesar US$ 82.016,6 juta turun sebesar 1,1 % dibanding periode yang sama tahun
2013, dengan pangsa pasar 18,6%;

Natural Gas (Liquefied) (HS 271111) sebesar US$ 25.436,1 juta naik sebesar
1,2%, dengan pangsa pasar 5,8%;

Light Oils and Preparations (HS 271012) sebesar US$ 19.072,2 juta, naik 4,7%
dengan pangsa pasar 4,3%;

Processors and Controllers, Whether or Not Combine (HS 854231) US$ 13.329,1
juta, naik 6,8% dengan pangsa pasar 3,0%;

Bituminous coal (HS 270112) sebesar US$ 9.194,6 juta, turun 6,1% dengan
pangsa pasar 2,1%;

Non-agglomerated (HS 260111) sebesar US$ 6.908,8 juta, naik 10,4% dengan
pangsa pasar 1,6%.
4. Negara tujuan ekspor terbesar Korea Selatan pada periode Januari-Oktober 2014
adalah China dengan nilai US$ 119,67 milyar atau turun 0,24% bila dibanding periode
yang sama tahun 2013. Kemudian, Amerika Serikat dengan nilai US$ 57,78 milyar
atau naik 11,86%. Selanjutnya, ekspor ke Jepang periode ini sebesar US$ 27,34
milyar, dan turun 4,46% apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2013
yang mencapai US$ 28,62 milyar. Ketiga negara kontribusinya terhadap ekspor Korea
Selatan pada periode ini, mencapai 42,96%. Sementara itu, negara-negara asal impor
Korea Selatan terbesar pada periode Januari-Oktober 2014 adalah China dengan nilai
US$ 73,77 milyar atau meningkat sebesar 7,33% dibanding periode yang sama tahun
2013. Kemudian, Jepang sebesar US$ 44,96 milyar (-10,94%), dan Amerika Serikat
sebesar US$ 37,91 milyar (+10,34%). Ketiga negara tersebut kontribusinya terhadap
impor Korea Selatan pada periode ini mencapai 35,56%.
B. Perkembangan Perdagangan Bilateral Korea Selatan dengan Indonesia
1. Total perdagangan Indonesia dengan Korea Selatan pada periode Januari-Oktober
2014 sebesar US$ 20.011,84 juta, turun 4,03% dibanding periode yang sama tahun
2013, yang tercatat US$ 20.851,41 juta. Total perdagangan tersebut terdiri dari ekspor
Indonesia ke Korea Selatan sebesar US$ 10.479,73 juta yang turun 5,04 % dan
impor Indonesia dari Korea Selatan sebesar US$ 9.532,11 juta atau turun 2,88% .
Neraca perdagangan Indonesia dengan Korea Selatan surplus bagi Indonesia sebesar
US$ 947,62 juta, atau turun 22,41% apabila dibandingkan dengan periode yang sama
tahun 2013, yang tercatat surplus sebesar US$ 1.221,28 juta.
2. Nilai ekspor non-migas Indonesia turun sebesar 3,88% yaitu dari US$ 6.172,02 juta
pada periode Januari-Oktober 2013 menjadi US$ 5.932,36 juta untuk periode yang
sama pada tahun 2014. Neraca perdagangannya Non Migas dengan Korea Selatan
pada periode Januari-Oktober 2014, tercatat defisit bagi Indonesia sebesar US$ 427,05
juta atau surplus bagi Korea Selatan sebesar US$ 427,05 juta. Namun, neraca migas
antara Indonesia dengan Korea Selatan masih tercatat surplus bagi Indonesia sebesar
US$ 1.374,67 juta pada periode ini.
3. Pada periode Januari-Oktober 2014 produk ekspor non-migas utama Indonesia ke
Korea Selatan adalah barang tambang (batubara, nikel, tembaga, dll), karet alam, bijih
besi, bubur kayu, timah, minyak kelapa dan minyak sawit serta perangkat video, dll.
C. Lain-lain
1. Selama bulan Oktober 2014, Atdag Seoul, Korea Selatan telah menerima 4 (empat)
offer to buy produk-produk dari perusahaan Korea Selatan dengan produk yang
diminati antara lain: Bunker oil, Crude Palm Oil, Produk Aroma Teraphy dan Peralatan
makan dari Porselin, dll telah ditindak lanjuti (Atdag) Seoul, Korea Selatan.
2. Perkembangan Ekonomi Korea Selatan dan Indikator Ekonomi lainnya.
Momentum pemulihan ekonomi Korea Selatan melemah, meskipun ketenaga kerjaan
terus meningkat, sebagaimana inflasi tetap rendah dan aktivitas industri telah
terpengaruh secara negatif dengan serangan pada industri auto. Meskipun begitu, data
kuartal ketiga menunjukkan bahwa ekonomi telah terangkat setelah kecelakaan kapal
feri Sewol bulan April 2014 dan mulai pulih ke level kuartal pertama. Ekonomi terus
menambah pekerjaan bulan September 2014, bertambahnya 451,000 pekerjaan yearon-year. Inflasi harga konsumen di bulan Oktober 2014 tetap rendah, naik 1,2 persen
year-on-year dibandingkan 1,1 persen pada bulan September 2014.
Dalam hal investasi, investasi fasilitas (preliminary GDP) jatuh 0,8 persen quarter-onquarter tapi naik 3,9 persen year-on-year pada kuartal ketiga 2014. Investasi fasilitas
diperkirakan terputus-putus akibat sentiment bisnis yang melambat. Investasi
bangunan (preliminary GDP) dalam kuartal ketiga 2014 naik 2,9 persen quarter-onquarter dan 3,0 persen year-on-year. Nilai completed construction (konstan) di
September 2014 turun 5,8 persen month-on-month karena konstruksi bangunan dan
pekerjaan teknik sipil kedua-duanya menurun. Indeks jatuh 3,9 persen year-on-year.
3. Partisipasi Indonesia pada pameran kopi di Korea Selatan.
Internasional Café Show 2014, adalah pameran bertaraf Internasional khusus
memamerkan produk kopi. Selain peserta dari dalam negeri, pameran ini juga diikuti
oleh perusahaan dari negara-negara penghasil kopi seperti Brasil, Kolombia, Vietnam,
Ethiopia dan lain-lain. Indonesia sendiri melalui KBRI Seoul / Atase Perdagangan
memberi fasilitas kepada 6 (enam) eksportir dari Indonesia ikut berpartidipasi pada
pemeran ini, yaitu : Kopi Kamu; About Indonesia Coffee ; Mandheling Gayo
Internasional (Mandago); Ventura Coffee (Fortunium) ; Aneka Kopi, dan PT. Insan
Global International .
Sumber : Laporan Atdag Seoul, Korea Selatan, November 2014
Download